Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN PENYULUHAN

“SENAM NIFAS”

Disusun dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Promosi Kesehatan

Dosen Pembimbing
Afnani Toyibah, A.Per.Pen.,M.Kes

Disusun Oleh:
Amalia Ulfah Suparno
NIM : 1502450016
Kelas III A
DIV Kebidanan

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan ini telah disahkan oleh :

Malang, Oktober 2017

Mahasiswa

(Amalia Ulfah Suparno)


NIM. 1502450016

Menyetujui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

(Afnani Toyibah, A.Per.Pen.,M.Kes) (Masturoh, SST)


NIP. 197011181994032001 NIP. 197102102006042016
I. Latar Belakang
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diberikan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009).
Proses pemulihan kesehatan ibu pada masa nifas merupakan suatu hal yang
sangat penting dan ikut menentukan berhasil tidaknya peran dan fungsi keluarga,
dimana keluarga mendukung proses pemulihan ibu post partum. Pada masa nifas
akan mengalami perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik meliputi
ligamen-ligamen bersifat lembut dan kendor otot-otot tegang, uterus membesar
postur tubuh berubah sebagai kompensasi terhadap perubahan berat badan pada
masa hamil. Berat badan akan bertambah menjadi 10-15kg sehingga proses
persalinan berlangsung, (wiknjosastro, 2009).
Pada proses persalinan dinding panggul selalu tegang dan mungkin terjadi
kerusakan pada jalan lahir, serta setelah persalinan otot-otot dasar panggul
menjadi longgar karena diregang begitu lama saat hamil maupun bersalin
dimana wanita sering mengeluh ‘kandung turun’ setelah melahirkan oleh karena
ligamen, fasia dan jaringan alat genitalia menjadi kendur. Proses ini terjadi
setelah selesainya persalinan dan berakhir setelah alat-alat reproduksi kembali
seperti keadaan sebelum hamil atau tidak hamil sebagai akibat dari adanya
perubahan fisiologi, psikologi karna proses persalinan.
Ada tiga alasan mengapa orang tidak melakukan senam nifas setelah persalinan.
Pertama karena memang tidak tahu bagaimana senam nifas, kedua karna terlalu
bahagia dan yang dipikir hanya si kecil, ketiga karna alasan sakit. Senam nifas
sebaiknya dilakukan sebelum 24jam setelah post partum secara teratur setiap
hari. Setelah 6jam persalinan normal atau 8jam setelah operasi SC, ibu sudah
boleh melakukan mobilisasi dini termasuk senam nifas (Mutia Alisjahbana,
2008).
Jadi alasan kami tertarik mengambil judul senam nifas ini karena supaya
meningkatkan motivasi ibu post partum agar melakukan senam nifas sebagai
senam yang bisa memulihkan kembali  otot-otot  yang sudah kendor.
II. Mengenal Masyarakat, Wilayah, dan Masalah
1. Mengenal Masyarakat
Di desa Randugading tingkat pendidikan ibu berbeda-beda tetapi rata-rata ibu
tamatan SMA ke bawah, dan memiliki pengetahuan yang berbeda-beda pula,
sehingga dalam penyampaian penyuluhan menggunakan media yang
mendukung selain itu juga menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh
ibu. Terdapat beberapa hal yang dapat mengahambat perubahan perilaku
masyarakat diantaranya yaitu
a. Tingkat pendidikan yang tidak merata.
b. Ketidaktahuan ibu mengenai aktivitas yang bisa dilakukan ibu setelah
melahirkan.
c. Kebudayaan masyarakat setempat tentang larangan untuk beraktivitas
setelah melahirkan.
2. Mengenal Wilayah
Desa Randugading yang secara struktural merupakan bagian integral
yang tak terpisahkan dari sistem perwilayahan Kecamatan Tajinan, secara
geografis Desa Randugading berada di ketinggian 0 - 430 meter diatas
permukaan air laut, suhu udara berkisar antara 25-290 C  terletak pada
wilayah pusat  Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang  Desa
Randugading   memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah
364,5Ha yang terbagi menjadi 4 (empat ) Dusun, yakni: Dusun Baran, Dusun
Rambaan, Dusun Srigading   dan Dusun Ngembulsari.
Kecamatan Tajinan Desa Randugading terletak pada ketinggian 350 -
450 meter dpl dengan kemiringan 0-8º, suhu rata-rata Desa Randugading
antara 25 - 27º C. Desa Randugading ini memiliki sebuah mata air yang saat
ini digunakan sebagaian besar penduduknya yaitu sumber kempul. Serta
memiliki berbagai macam lahan untuk penanaman padi, tebu, jangung, slada
air, dan lain sebagainya. 
Serta mempunyai sekitar 1.402 penduduk, dengan berbagai macam
pekerjaan yang mayoritas adalah sebagai petani dan tingkat pendidikan yang
rendah. Agama yang dianut di desa ini mayoritas adalah agama islam. Dalam
segi keamanan desa, aparat desa membangun kerjasama dengan seluruh
warga untuk saling menjaga satu sama lainnya.
Luas wilayah Desa Randugading  menurut Penggunaan Lahan adalah
pengunaaan lahan sawah teknis, perumahan penduduk, ladang/tegalan, kantor
desa/polindes, musholla, masjid, makam muslim, gedung sekolah. Dan untuk
tenaga kesehatan hanya ada satu bidan di Ponkesdes saja. Oleh karena itu,
penyuluhan sangat dibutuhkan di daerah ini agar dapat memberikan gambaran
tentang pentingnya kesehatan bayi untuk menuju kehidupan yang aman dan
nyaman.
3. Mengenal Masalah
Masalah yang dapat dihadapi oleh ibu
a. Kurangnya pemahaman yang dimiliki ibu tentang kegiatan yang
dapat dilakukan setelah melahirkan, yang akan mempengaruhi
keadaan fisik ibu setelah melahirkan.
b. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki ibu mengenai, kapan ibu
dapat melakukan aktivitas setelah melahirkan.
Hal-hal negative yang dapat muncul pada ibu yang tidak melakukan aktivitas
sedini mungkin seperti :
a. Akan menghambat kontraksi rahim, sehingga perdarahan tidak segera
berhenti.
b. Akan menghambat proses pengeluaran lokea.
c. Dapat menghambat sirkulasi darah.
d. Akan muncul pembengkakan pada kaki.
III. Menentukan Prioritas
Dari beberapa permasalahan kesehataan masyarakat yang ada saat ini
diambil topik mengenai “Senam Nifas”
IV. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta
penyuluhan bisa mengerti, memahami pentingnya senam nifas dan
dapat melaksanakan senam nifas dengan baik dan benar, sehingga
mempercepat pemulihan keadaan ibu.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
menjelaskan kembali :
1. Pengertian senam nifas
2. Tujuan senam nifas
3. Manfaat senam nifas
4. Syarat senam nifas
5. Kontraindikasi senam nifas
V. Menentukan Sasaran Penyuluhan
Sasaran penyuluhan adalah ibu-ibu post partum
Menentukan Isi Penyuluhan
a. Pengertian senam nifas
b. Tujuan kegiatan senam nifas
c. Manfaat senam nifas
d. Syarat senam nifas
e. Kontraindikasi senam nifas
f. Gerakan senam nifas
VI. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VII. Menentukan Media Penyuluhan
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Demontrasi
4. Irama relaksasi
5. Speaker
VIII. Membuat Rencana Evaluasi
Yang akan dievaluasi pada penyuluhan ini adalah pengetahuan dan
partisipasi sasaran penyuluhan. Cara evaluasi adalah melihat partisipasi aktif
maupun waktu proses penyuluhan berlangsung, mengecek kembali pengetahuan
sasaran dengan memberikan pertanyaan secara lisan maupun tulisan.
IX. Membuat Rencana Jadwal Pelaksanaan
Penyuluhan akan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 02 Oktober 2017 di
Polindes “Balai Desa Randugading” Desa Randugading, Kecamatan Tajinan,
Kabupaten Malang dengan alokasi waktu 30 menit. Tempat pelaksanaan
penyuluhan adalah Polindes “Balai Desa Randugading”. Penyuluhan akan
dilaksanakan oleh mahasiswi D-IV Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Malang khusunya kelas A semester 5.

Anda mungkin juga menyukai