LABORATORIUM
“URINE”
DI SUSUN OLEH :
NIM : PO.62.24.2.19.177
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga LAPORAN ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas kepada ibu dosen
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
Penyusun
Neneng Liestyani
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Pengertian URINE
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Urine, air seni, atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urine diperlukan
untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urine sebagai
sarana komunikasi olfaktori. Urine disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju
Urine terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam
terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urine berasal dari darah atau cairan
interstisial. Komposisi urine berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting
bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan
yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau
berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urine dapat
diketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urine dapat menjadi sumber nitrogen yang
baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes
adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urine. Urine seorang penderita diabetes akan
mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam urine orang yang sehat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4. Untuk mengetahui apa saja persiapan alat dan bahan pemeriksaan URINE
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian URINE
Urine atau air seni maupun air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal
yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksiurin
diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan
Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi
olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya
dibuang keluar tubuh melalui uretra. Dari urin kita bisa memantau penyakit melalui perubahan
warnanya. Meskipun tidak selalu bisa dijadikan pedoman namun ada baiknya kita mengetahui hal
ini untuk berjaga-jaga. Urin merupakan cairan yang dihasilkan oleh ginjal melalui proses
penyaringan darah. Oleh karena itu kelainan darah dapat menunjukkan kelainan di dalam urin.
Pap smear dianjurkan untuk dilakukan secara rutin pada wanita berusia 21 tahun ke atas
setiap 3 tahun sekali. Sedangkan, wanita yang sudah berusia di atas 30 tahun hingga 65 tahun,
dapat melakukan Pap smear setiap 5 tahun sekali, tetapi perlu dikombinasi dengan pemeriksaan
HPV DNA. Jika seseorang memiliki faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker
serviks, dapat menjalani Pap smear lebih sering dari anjuran umumnya. Faktor-faktor yang dapat
Mengalami gangguan sistem imun, seperti akibat transplantasi organ, kemoterapi, atau
Hasil Pap smear sebelumnya menunjukkan adanya lesi prakanker, antara lain sel skuamosa
Wanita yang sudah menjalani histerektomi total, yaitu operasi pengangkatan rahim dan serviks secara
total, dapat berhenti untuk menjalani pemeriksaan Pap smear. Syaratnya, histerektomi total yang
dilakukan pada wanita tersebut bukan disebabkan karena kanker atau lesi prakanker. Jika
histerektomi total dilakukan karena kondisi kanker atau prakanker, maka wanita tersebut tetap harus
Wanita yang sudah berusia di atas 65 tahun dan hasil Pap smear sebelumnya normal, dapat berhenti
kontraindikasi untuk pemeriksaan ini adalah wanita dengan selaput dara yang masih utuh. Tes
pemeriksaan tidak dilakukan pada wanita yang telah menjalani histerektomi total.
Penjepit has
Spatula Ayre
Cytobrush
Meja instrumen
Ranjang ginekologi dengan penopang kaki
Lampu sorot
Label nama
Pastikan lingkungan bersih dari sampah, sehingga pasien merasa nyaman dengan suasana
tempat yang akan di gunakan untuk melakukan tindakan pemeriksaan pap smear. Dan
juga sedia kanbak sampah untuk membuang bahan- bahan yang bekas di pakai untuk
Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepas pakaian dalam.
Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang akan dilakukan
genitalis.
3) Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung telunjuk kiri pada
introitus (agar terbuka), masukkan ujung spekulum dengan arah sejajar introitus
(yakinkan bahwa tidak ada bagian yang terjepit) lalu dorong bilah ke dalam lumen
vagina.
4) Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90º hingga tangkainya ke
arah bawah.
Atur bilah atas dan bawah dengan membuka kunci pengatur bilah atas bawah
5) Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks tampak jelas
(perhatikan ukuran dan warna porsio, dinding dan sekret vagina atau forniks).
diambil dengan menggunakan spatula ayre yang diputar 360° pada permukaan
porsio.
10) Oleskan sampel pada gelas objek yang sama pada tempat yang berbeda dengan
label.
12) Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit dan pengatur jarak bilah,
14) Pemeriksa berdiri untuk melakukan periksa bimanual untuk tentukan konsistensi
15) Angkat tangan kiri dari dinding perut, usapkan larutan antiseptik pada bekas
16) Beritahukan pada ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai dan persilahkan ibu untuk
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pap smear adalah tes yang dilakukan untuk mencari perubahan dalam sel-sel
serviks yang dapat menunjukkan adanya kanker serviks atau kanker leher rahim. Selama
tes Pap, sampel kecil dari sel-sel pada permukaan leher rahim dikumpulkan oleh dokter
Anda. Sampel tersebut kemudian disebar pada slide (Pap smear) atau dicampur dalam
fiksatif cair (sitologi berbasis cairan) dan dikirim ke laboratorium untuk diteliti di bawah
mikroskop. Sel diperiksa untuk kelainan yang mungkin menunjukkan perubahan sel
keberadaan sel-sel prakanker atau kanker pada leher rahim Anda. Tes pap smear juga
dapat membantu menunjukkan bila ada perubahan mencurigakan pada sel serviks, yang
diketahui, kanker serviks adalah jenis kanker yang sangat umum terjadi pada wanita.
Melakukan deteksi dini (skrining) kanker serviks dengan pemeriksaan pap smear dapat
memberikan Anda peluang kesembuhan yang lebih besar. Pasalnya, semakin dini sel
kanker ditemukan saat melakukan pemeriksaan pap smear, semakin cepat pula
pengobatan kanker serviks bisa diberikan. Dengan begitu, semakin besar pula peluang
kesembuhanMelakukan tes pap smear secara dini juga adalah salah satu langkah
pencegahan untuk sel kanker serviks bisa menyebar sampai ke berbagai organ tubuh
https://id.wikipedia.org/wiki/Urine
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-urine/