LABORATORIUM
“SEKRET VAGINA”
DI SUSUN OLEH :
NIM : PO.62.24.2.19.177
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga LAPORAN
VAGINA” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas kepada ibu dosen yang telah membimbing hingga laporan ini selesai.
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
Penyusun
Neneng Liestyani
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
genitalia wanita yang berlebihan dan bukan merupakan darah. Menuru kamus Kedokteran Dorlan
Leukorrhoea adalah sekret putih yang kental keluar dari vagina maupun rongga uterus. Walaupun
arti kata Leukorrhoea yang sebenarnya adalah sekret yang berwarna putih, tetapi sebetulnya
warna secret bervariasi tergantung penyebabnya. Leukorrhoea bukan penyakit melainkan gejala
dan merupakan gejala yang sering dijumpai dalam ginekologi. Keputiha yang berbahaya adalah
Jumlah wanita di dunia yang pernah mengalami keputihan 75%, sedangkan wanita Eropa
yang mengalami keputihan sebesar 25%. Di Indonesia sebanyak 75% wanita pernah mengalami
keputihan minimal satu kali dalam hidupnya dan 45% diantaranya bisa mengalami keputihan
Berdasarkan data statistik Indonesia tahun 2012 dari 43,3 juta jiwa remaja berusia 15-24
tahun di Indonesia berperilaku tidak sehat. Remaja putri Indonesia dari 23 juta jiwa berusia 15-24
tahun 83,3% berhubungan seksual, yang merupakan salah satu penyebab terjadinya keputihan.
Berperilaku tidak sehat seperti membersihkan alat vital setelah berkemih seharusnya dari arah
depan ke belakang, memakai pakaian ketat, dan lain – lain (Dianis, 2010) .
Di Indonesia kejadian lebih tinggi yaitu mencapai 70% remaja mengalami leukorrhoea
yang disebabkan oleh jamur dan parasit seperti protozoa(Trichomonas vaginalis). Angka ini
berbeda tajam dengan eropa yang hanyan 25% saja, karena cuaca di Indonesia yang lembab
sehingga mudah terinfeksi jamur Candida albicans yang merupakan salah satu penyebab
leukorrhoea.
B. Rumusan Masalah
4. Apa saja persiapan alat dan bahan pemeriksaan Spesimen Sekret Vagina ?
Vagina ?
C. Tujuan
3. Untuk mengetahui apa indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan Spesimen Sekret Vagina ?
4. Untuk mengetahui apa saja persiapan alat dan bahan pemeriksaan spesimen Sekret Vagina ?
Vagina ?
6. Untuk mengetahui bagaimana persiapan pasien untuk pemeriksaan Spesimen Sekret Vagina?
Sekret Vagina?
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Keputihan atau Fluor Albus atau Leukorea merupakan sekresi vaginal pada
wanita. Keputihan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu
adalah keputihan yang biasanya terjadi setiap bulannya, biasanya muncul menjelang
menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun masa subur. Keputihan patologis dapat
disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar
bibir vagina bagian luar. Penyebab umum keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur
atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran
kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
Istilah keputihan acap kali digunakan sebagai referensi umum untuk sekresi
vaginal, baik yang normal maupun abnormal. Karena tidak ada istilah lain dalam bahasa
Indonesia yang umum dipakai untuk sekresi vaginal. Hal ini menimbulkan kerancuan di
masyarakat.
1. Indikasi :
Bakterial vaginosis
2. Kontraindikasi :
Saat menstruasi
Alat :
- Gelas obyek
- Bengkok
- Sarung tangan
- Spekulum
- Perlak
Bahan :
- Kapas lidi steril atau aose
- Kain kassa, kapas sublimat
2. Anjurkan penunggu klien untuk menunggu diluar terkecuali anggota keluarga yang akan
1. Mintalah dokter menjelaskan prosesnya secara rinci. Meski Anda dapat membaca dari
berbagai referensi, mendengar penjelasan dari dokter akan membuat Anda menjadi
lebih tenang.
Hindari juga menggunakan cairan pembersih vagina (vaginal douche) dalam waktu
tersebut.
3. Beri tahu kondisi Anda, misalnya jika Anda sedang hamil. Untuk memastikan hamil
atau tidak, dapat dilakukan pemeriksaan urine atau darah sebelum kolposkopi.
4. Informasikan kepada dokter jika memiliki riwayat reaksi alergi, sedang mengonsumsi
obat tertentu, atau pernah menjalani pengobatan infeksi vagina, serviks atau pelvis.
5. Siapkan waktu untuk menjalani pemeriksaan ketika tidak sedang haid, komunikasikan
6. Pertimbangkan untuk minum obat pereda nyeri. Sebelumnya konsultasikan juga hal
7. Saat akan melakukan tes kolposkopi, kosongkan dahulu kandung kemih Anda.
1. Memberitahu dan menjelas kan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan
3. Memasang sampiran
privacy pasien) dan memasang selimut. Pastikan yang terlihat hanya bagian perineal
7. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir mengeringkan dengan handuk bersih
9. Buka labia mayora dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang tidak dominan
10. Mengambil sekret vagina dengan kapas lidi dan tangan yang dominan sesuai
kebutuhan
14. Memberi label dan mengisi formulir pengiriman spesimen untuk dikirim ke
laboratorium.
17. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mengeringkannya dengan
handuk bersih
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keputihan atau Fluor Albus atau Leukorea merupakan sekresi vaginal pada
wanita. Keputihan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu
adalah keputihan yang biasanya terjadi setiap bulannya, biasanya muncul menjelang
menstruasi atau sesudah menstruasi ataupun masa subur. Keputihan patologis dapat
disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar
bibir vagina bagian luar. Penyebab umum keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur
atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran
kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
Istilah keputihan acap kali digunakan sebagai referensi umum untuk sekresi
vaginal, baik yang normal maupun abnormal. Karena tidak ada istilah lain dalam bahasa
Indonesia yang umum dipakai untuk sekresi vaginal. Hal ini menimbulkan kerancuan di
masyarakat.
B. Saran
Jagalah kebersihan saat pengambilan, pengumpulan sampel agar tidak terjadi kontaminasi dan
https://repository.maranatha.edu
%2F21000%2F2%2F1110195_Chapter1.PDF&usg=AOvVaw0WSHr4x2ARxg5MP5XQxhMg
https://id.wikipedia.org/wiki/Keputihan
https://www.vanisadesfriani.com/2012/12/pemeriksaan-sekret-vagina.html
https://fk.unsoed.ac.id%2Fwpcontent%2Fuploads%2Fmodul%2520labskill%2Fgenap%2520II%2FGenap
%2520II%2520%2520Pengambilan%2520Sepesimen
%2520darah.pdf&usg=AOvVaw1A7p9yXdeo9k7G0SDI0SAD
https://med.unhas.ac.id%2Fkedokteran%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F03%2FVAGINA-
DISCHARGE.pdf&usg=AOvVaw0tKaU30hYNVb4B_cu3AmgI
https://www.academia.edu/36193974/_3_PERSIAPAN_PEMERIKSAAN_DIAGNOSTIK.docx
https://www.alodokter.com/memahami-kolposkopi-dan-cara-mempersiapkan-diri-sebelum-pemeriksaan