Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pengkajian (Tanggal 18 Juli 2020)

A. Data Umum
1. Nama KK : Tn. S
2. Umur : 54 Tahun
3. Alamat : Dusun Karangjati RT 005 RW 006 Desa Purworejo Kec.
Sanankulon Kab. Blitar
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : Pedagang
6. Agama : Islam
7. Komposisi Keluarga :
Hub STATUS IMUNISASI
BCG POLIO DPT HEP CAM
No Nama JK Dgn Umur Penddk KET/
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
PAK
KK Status
Kesehatan
1 Tn. S L KK 54 thn SD - - - - - - - - - - - - Sehat
2 Ny. B P Istri 48 thn SMA - - - - - - - - - - - - Sehat
3 Sdr. F L Anak 26 thn Sarjana √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sehat
4 Nn. V P Anak 20 thn SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Riwayat
Asma

Genogram

P
Keterangan
: Laki-laki

: Perempuan

: Menikah

: Keturunan

: Tinggal 1 rumah

: Meninggal

P : Pasien

8. Tipe keluarga :
Tipe Keluarga Tn. S adalah Tipe Keluarga Inti ( Nuclear Family ) yaitu
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Keluarga mengatakan
bahwa mereka merasa nyaman dan selalu rukun antar anggota keluarga.

9. Suku bangsa :
Semua anggota keluarga Tn. S bersuku bangsa Jawa – Indonesia dan mereka
mengikuti adat kebiasaan yang ada di wilayah mereka. Bahasa yang
digunakan dalam berkomunikasi oleh keluarga Tn. S sehari-hari adalah bahasa
Jawa.

10. Agama :
Semua anggota keluarga Tn. S menganut agama Islam. Setiap hari Tn. S dan
Ny. B melakukan ibadah sholat 5 waktu. Mereka juga membimbing kedua
anaknya untuk melakukan ibadah sholat 5 waktu. Ny. B rutin mengikuti
kegiatan keagamaan seperti pengajian yang diadakan bergilir di lingkungan
rumah Ny. B. Begitu pula dengan Tn. S yang juga rutin mengikuti kegiatan
keagamaan seperti tahlil rutin di lingkungan rumahnya, selain itu Tn. S juga
sering menjadi imam di mushola lingkungan rumahnya dan menjadi panitia
kurban di masjid yang ada di lingkungan rumahnya. Kedua anak Tn. S dan
Ny. B dididik sendiri untuk mengaji di rumah, biasanya selepas sholat
maghrib.
Keluarga Tn. S menganut nilai-nilai dalam agama termasuk dalam hal
kesehatan, yaitu mereka percaya bahwa adanya sakit yang menimpa pada
salah satu anggota keluarganya merupakan suatu musibah yang di dalamnya
ada hikmah yang harus diambil dan mereka percaya bahwa sumber sakit dan
sumber obat hanyalah dari Allah SWT, sehingga keluarga Tn. S selalu berdoa
agar segera diberi kesembuhan oleh Allah Swt saat ditimpa sakit.
11. Status sosial ekonomi keluarga :
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga Tn. S sehari-hari, Tn. S bekerja sebagai
pedagang keliling dan Ny. B sebagai ibu rumah tangga. Penghasilan yang
didapat oleh Tn. S tidak menentu yaitu kisaran Rp. 3.000.000 – Rp.
4.000.000/bulan. Dari gaji tersebut, mereka gunakan untuk memenuhi
kebutuhan harian seperti makanan, pakaian, dana kesehatan, membayar pajak,
membayar tagihan listrik, dan kebutuhan lain hal yang tak terduga. Ny. B
mengatakan pendapatan keluarga dapat mencukupi semua kebutuhan keluarga
sehari-hari. Terkadang jika dagangan Tn. S hanya laku sedikit saat ada
kebutuhan yang tak terduga atau mendesak, maka keluarga akan
bermusyawarah untuk akhirnya mengambil keputusan dengan menjual salah
satu kambing peliharaan mereka.

12. Aktivitas rekreasi keluarga :


Aktivitas rekreasi pada keluarga Tn. S adalah menonton TV dan kadang
keluarga juga pergi ke rumah saudara untuk sekedar bersilaturahim.
Keluarga Tn. S jarang melakukan rekreasi ke tempat-tempat wisata, mereka
pergi ke tempat wisata hanya ketika ada agenda liburan bersama keluarga
besar dan agenda ini pun jarang diadakan. Tn. S lebih sering menghabiskan
waktu luangnya untuk menonton TV bersama keluarga kecilnya.

B. Riwayat Perkembangan Keluarga


13. Tahap perkembangan saat ini :
Tahap perkembangan Keluarga Tn. S saat ini adalah Tahap perkembangan
Keluarga dengan Anak Dewasa karena Tn. S memiliki anak pertama yang
berusia 26 tahun dan akan terjadi fase anak pertama meninggalkan rumah.
Tugas perkembangan pada tahap keluarga dengan anak dewasa adalah sebagai
berikut:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2) Mempertahankan keintiman.
3) Menbantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.
4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya.
5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
6) Berperan suami – istri kakek dan nenek.
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak –
anaknya.
14. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Keluarga Tn. S belum sepenuhnya memenuhi tahap perkembangan keluarga
saat ini karena anaknya belum ada yang menikah. Tahap perkembangan
keluarga Tn. S yang belum terpenuhi adalah sebagai berikut :
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2) Menbantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.
3) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya.
4) Berperan suami – istri kakek dan nenek.

15. Riwayat kesehatan keluarga Inti :


 Tn. S sebagai kepala keluarga keadaannya sehat, tidak mengalami
penyakit yang serius selama 1 bulan terakhir dan tidak memiliki riwayat
penyakit apapun.
 Ny. B sebagai istri keadaannya sehat, tidak mengalami penyakit yang
serius selama 1 bulan terakhir dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
 Sdr. F sebagai anak pertama keadaannya sehat, tidak mengalami penyakit
yang serius selama 1 bulan terakhir dan tidak memiliki riwayat penyakit
apapun.
 Nn. V sebagai anak ke dua dari Tn. S dan Ny. B keadaannya sehat, tidak
mengalami penyakit yang serius selama 1 bulan terakhir dan memiliki
riwayat asma yang dideritanya sejak usia 13 tahun dan keluarga tidak
mengetahui penyebabnya. Dokter yang didatangi oleh keluarga
mengatakan Nn. V mengalami asma mungkin karena keluarga Tn. S suka
memelihara kucing dan tidak terlalu peduli dengan kebersihan lingkungan
rumah terutama perihal debu dan bulu-bulu kucing yang bisa saja
menempel pada sofa atau kasur dan mungkin saja rontok dan terbang
tertiup angin. Nn. V juga tidak pernah di rawat di rumah sakit karena
penyakit asma yang di deritanya. Saat sakit keluarga membawa Nn. V ke
dokter keluarga dan meminum obat yang di dapat dari dokter tersebut
secara rutin.

16. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :


Nn. V menderita penyakit asma sejak usia 13 tahun. Keluarga mengatakan
dari kakek dan nenek Nn. V juga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
asma atau penyakit pernapasan yang lain.
C. Keadaan Lingkungan
17. Karakteristik Rumah
1) Tipe tempat tinggal Tn. S adalah rumah milik sendiri.
2) Jumlah kamar dalam rumah Tn. S adalah 3 kamar tidur. Keluarga
mengatakan bahwa rumahnya sudah memadahi bagi mereka termasuk
dalam hal kecukupan perabot, penerangan, ventilasi, dan lantai rumah.
3) Letak dapur Tn. S adalah di dalam rumah, suplai air minum dari kran
listrik lalu dididihkan menggunakan kompor gas, alat-alat masak sudah
cukup dan penggunaannya terawat, tidak ada fasilitas pengaman bahaya
kebakaran di dalam rumah Tn. S.
4) Terdapat 1 kamar mandi di dalam rumah, terdapat fasilitas jamban jenis
septic tank, dan terdapat sabun mandi, shampoo, sikat dan pasta gigi di
dalam kamar mandi. Keluarga mengatakan setiap anggota memiliki
handuk masing-masing.
5) Keluarga mengatakan memiliki hewan peliharaan yaitu beberapa ekor
kucing. Tidak ada masalah sanitasi akibat binatang-binatang peliharaan
ini. Tidak ada serangga-serangga kecil yang berkeliaran di dalam rumah.
6) Keluarga mengatakan pengaturan privasi terhadap rumah mereka
memadahi, setiap batas ruangan di dalam rumah ada pintu dan terdapat
kunci yang masih berfungsi.
7) Keluarga mengatakan puas dengan pengaturan atau penataan rumah
mereka.

Gambar Denah Rumah


U
18. Karakteristik Lingkungan
1) Sanitasi jalan dan rumah keluarga Tn. S tampak bersih. Cara penanganan
sampah yaitu dikumpulkan lalu di bakar.
2) Terdapat jenis industri pembuatan rokok di lingkungan rumah Tn. S
sehingga mencemari udara di sekitar rumah.
3) Tipe lingkungan tempat tinggal komunitas Tn. S adalah pedesaan.
Sedangkan tipe tempat tinggal Tn. S adalah hunian.
4) Lembaga pelayanan kesehatan yang ada dalam lingkungan dan komunitas
Tn. S adalah dokter atau bidan desa.
5) Terdapat lembaga sosial X
6) Pendidikan tingkat SD/SMP/SMA di lingkungan komunitas mudah di
akses, dan kondisinya cukup baik.
7) Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki di komunitas Tn. S adalah X
8) Terdapat fasilitas-fasilitas ekonomi seperti warung, toko, dan industri
pembuatan rokok.
9) Tidak terdapat alat transportasi umum di lingkungan rumah Tn. S.
10) Tidak ada masalah yang serius atau ancaman serius di lingkungan rumah
Tn. S dan tidak ada kejadian tingkat kejahatan.

19. Mobilitas keluarga


Sejak menikah dan sampai memiliki 2 anak, Tn. S dan Ny. B tidak pernah
berpindah dari tempat yang meraka tinggali sekarang yaitu di Dusun
Karangjati RT 005 RW 006 Desa Purworejo Kec. Sanankulon Kab. Blitar.

20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga mengatakan, waktu yang sering digunakan untuk berkumpul adalah
malam hari yaitu untuk menonton TV bersama atau sekedar mengobrol dan
bercanda bersama. Keluarga juga mengatakan hubungan dan interaksinya
dengan semua anggota keluarga baik, hubungan dengan masyarakat juga baik
tidak ada kendala. Hal ini juga dibuktikan dengan rutinnya Tn. S mengikuti
kegiatan gotong royong yang diadakan setiap 1-2 kali dalam sebulan, menjadi
imam di mushola dan juga menjadi panitia kurban di masjid. Begitu pula
dengan Ny. B yang rutin mengikuti pengajian dan arisan PKK yang di adakan
setiap 1 minggu sekali. Sdr. F dan Nn. V pun juga aktif mengikuti berbagai
organisasi seperti karang taruna dan remaja masjid.
21. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga Tn S dalam keadaan sehat, tetapi Nn. V memiliki
riwayat asma. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang
kesehatan antara lain terdapat kotak P3K didalam rumah dan keluarga
memiliki kartu BPJS. Di dalam keluarga Tn. S bahwa untuk pengambilan
keputusan dilakukan secara bermusyawarah lalu bila masih belum menemukan
solusi dan diambil keputusan maka musyawarah memerlukan saudara terdekat.
Selain ini masyarakat setempat juga merupakan pendukung kesehatan bagi
keluarga Tn. S, hal ini dibuktikan dengan adanya anggota keluarga Tn. S yang
mengalami sakit maka masyarakat setempat bergegas menjenguk dan mendoakan
agar segera diberi kesembuhan.

B. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan di keluarga Tn. S adalah pola terbuka
dimana ketika ada masalah dilakukan musyawarah untuk mengambil
keputusan. Interaksi dalam keluarga Tn. S lebih banyak dilakukan pada pagi
dan malam hari. Biasanya interaksi terjadi pada saat menonton TV bersama
yang berlangsung sekedarnya saja. Semua anggota keluarga memiliki
frekuensi yang sama saat berbicara. Bahasa yang digunakan sehari-hari di
keluarga Tn. S adalah bahasa Jawa sehingga anggota keluarga mengerti dan
mereka merasa lebih harmonis.

2. Struktur peran keluarga


1) Tn. S adalah kepala keluarga yang berperan mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan anak, istri, dan dirinya sehari-hari.
2) Ny. B adalah ibu rumah tangga yang berperan mengurus rumah tangga
dan merawat serta mendidik anak-anaknya.
3) Sdr. F adalah anak kandung dari Tn. S dan Ny. B yang saat ini berperan
sebagai pekerja wiraswasta.
4) Nn. V adalah anak kandung kedua dari Tn. S dan Ny. B yang saat ini
berperan sebagai mahasiswa semester 3.

3. Nilai dan norma keluarga


Suku budaya yang dianut oleh keluarga Tn. S adalah suku budaya jawa.
Menurut keluarga Tn. S kesehatan merupakan hal terpenting yang harus
terpenuhi sehingga apabila ada anggota keluarga yang sakit selalu diberikan
tindakan (memberi obat dan memeriksakan ke pelayanan kesehatan).

Fungsi Keluarga

1) Fungsi afektif
Tn. S mengatakan sangat menghargai sebuah hubungan, sehingga apabila
ada sesuatu yang membuat hubungan merenggang maka Tn. S segera
memperbaikinya. Begitu pula dengan Ny. B, Ny. B mengatakan perasaan
memiliki dan dimiliki antar anggota keluarga sangat penting, sehingga Ny.
B selalu bersikap harmonis dan menunjukkan sikap kasih sayang penuh
terhadap semua anggota keluarganya. Tn. S dan Ny. B juga mengatakan
perhatiannya kepada kedua anaknya sangat tinggi dan sama antar
keduanya. Tn. S mengatakan dirinya dan istrinya saling memberikan
dukungan dalam hal apapun selama itu mengarah pada kebaikan.

2) Fungsi sosial
Interaksi atau hubungan dalam keluarga Tn. S tampak baik dan harmonis.
Hal ini terbukti dari adanya bahasa yang halus saat berkomunikasi, dan
ekspresi wajah yang tampak santai dan bahagia. Ny. B selalu menanamkan
nilai-nilai disiplin pada semua anggota keluarganya, terutama kepada
kedua anaknya. Ny. B juga mengatakan selalu mendidik kedua anaknya
untuk berperilaku baik dan sopan dan mengingatkan kedua anaknya
terhadap perilaku yang salah.

3) Fungsi perawatan keluarga


a) Kemampuan untuk mengenal masalah
Keluarga mengatakan bahwa mereka mengenali penyakit yang
diderita oleh anak keduanya setelah memeriksakannya ke puskesmas
dan dijelaskan oleh dokter yang memeriksa saat itu.

b) Kemampuan untuk mengambil keputusan


Keluarga mengatakan saat ada anggota keluarga yang sakit akan di
beri obat dan di periksakan ke pelayanan kesehatan seperti dokter /
bidan desa, ke puskesmas bahkan ke rumah sakit jika sakit yang
mereka alami termasuk kedalam penyakit sedang sampai berat dan
mereka yakin bahwa dengan obat warung bisa menyembuhkan sakit
ringan yang sedang mereka alami.

c) Kemampuan untuk merawat anggota keluarga yang sakit


Tn. S mengatakan bahwa saat ada anggota keluarga yang sakit,
anggota keluarga yang sehat akan saling bergantian untuk merawat
anggota keluarga yang sakit tersebut agar segera sembuh dari
sakitnya. Keluarga mengatakan mereka merawat anggota keluarga
dengan semampu yang mereka bisa.

d) Kemampuan memelihara / memodifikasi lingkungan


Ny. B mengatakan membersihkan rumah 2x dalam sehari dengan
dibantu oleh Nn. V. Ny. B jarang membuka ventilasi yang ada di
rumah, karena menganggap sirkulasi udara dari pintu yang telah
dibuka sudah cukup. Rumah kadang tampak berantakan apalagi di
bagian dapur. Ny. B mengatakan keuntungan membersihkan rumah
antara lain rumah tampak bersih, tampak indah, memberikan rasa
nyaman dan betah. Ny. B mengatakan melakukan pencegahan
penyakit terhadap anggota keluarganya yaitu dengan memberikan
imunisasi lengkap, makan-makanan bergizi dan sesekali melakukan
olahraga diluar rumah seperti bersepeda dan jalan-jalan santai.

e) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan


Keluarga Tn. M mengatakan jenis fasilitas yang dapat dijangkau oleh
keluarganya adalah dokter/bidan desa dan puskesmas. Di masa
Pandemi COVID-19 seperti ini, keluarga mengatakan enggan untuk
membawa anggota keluarganya yang sakit ke sumber pelayanan
kesehatan.

4) Fungsi Reproduksi
Saat ini Tn. S dan Ny. B sudah merasa cukup degan kehadiran kedua
anak-anaknya. Anak pertama berjenis kelamin laki-laki bernama Sdr. F
usia 26 tahun, lalu anak kedua berjenis kelamin perempuan bernama Nn.
V usia 20 tahun. Ny. B mengatakan sudah tidak ada niatan untuk
menambah anak, karena 2 anak sudah dirasa cukup terlebih berjenis
kelamin laki-laki dan perempuan apalagi usia anak-anaknya sudah dewasa
yang berarti usia T. S dan Ny. B juga sudah semakin tua. Sejak kelahiran
anak pertama, Ny. V menggunakan alat kontrasepsi yaitu dengan minum
pil KB. Ny. B mengatakan tidak mengalami efek samping apapun
sebelumnya tetapi semakin lama Ny. B merasa mual saat harus
mengkonsumsi pil KB tersebut. Sampai saat ini Ny. B masih meminum pil
Kb tersebut.
5) Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan sehari-hari, Tn. S
yang bekerja sebagai pedagang keliling dan memiliki penghasilan tidak
menentu yaitu dari Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 dalam sebulan. Dari sumber
penghasilan tersebut mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan harian , dan
bulanan seperti makan, pakaian, dana kesehatan lalu membayar pajak, dan
rekening listrik. Dan yang mengatur keuangan adalah Ny. B. Keluarga Tn. S
memanfaatkan kartu BPJS untuk meningkatkan status kesehatannya.

C. Stress dan Koping Keluarga

1. Stressor yang dimiliki


1) Sudah beberapa hari ini keluarga Tn. S mengalami masalah ekonomi
karena dagangan Tn. S yang hanya laku sedikit sedangkan kebutuhan
untuk sehari-hari tetap harus terpenuhi.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor


Dalam menghadapi masalah keluarga Tn. S selalu menggunakan metode
bermusyawarah dengan anggota keluarganya. Jika musyawarah tidak
menemukan jalan keluar maka keluarga Tn. S mencari bantuan kepada
saudara. Dalam masalah ekonomi yang sedang dihadapi oleh keluarga Tn. S,
anggota keluarga memutuskan untuk membantu Tn. S dengan menjual salah
satu kambing peliharaan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

3. Strategi koping yang digunakan


Dalam menghadapi masalah keluarga Tn. S selalu bermusyawarah dengan
anggota keluarga untuk mencari jalan keluar. Jika bermusyawarah dengan
anggota keluarga belum menemukan jalan keluar, maka Tn. S akan minta
bantuan kepada orang tua dan saudara. Antara Tn. S dan Ny. B saling
mendukung satu sama lain dalam menghadapi suatu masalah.

4. Strategi adaptasi disfungsional


Tn. S kadang tergesa-gesa dalam mengambil keputusan yang membuat Ny. B
belum sepenuhnya untuk menyetujui sehingga bantuan dari saudara ataupun
orang tua untuk andil dalam mengambil keputusan juga dibutuhkan.
D. Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)

No Nama Anggota Keluarga Hasil


1. Tn. S TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 73x/menit
Suhu : 36,6oC
Penapasan : 22x/menit
BB :
BT :

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala :
Inspeksi: Simetris, rambut dominan putih, pendek,
tebal, lurus, rambut lembab, tidak rontok, tidak ada
ketombe, kulit kepala bersih, persebaran rambut
merata, tidak ada lesi, bentuk kepala normochepal.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
atau benjolan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Mata :
Inspeksi: Simetris, isokor, bulu mata tipis, sclera
putih, iris hitam, konjungtiva merah muda, tidak
tampak adanya benjolan, mata bersih tidak ada
kotoran yang menempel.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Hidung :
Inspeksi: Lubang hidung simetris, tidak ada stenosis,
tampak bulu hidung, hidung tampak lembab, tidak
ada sumbatan atau polip, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Mulut :
Inspeksi: Bibir simetris, warna bibir merah muda,
tidak ada lesi, bibir lembab, kulit bibir tidak
mengelupas, bibir tidak bengkak, ada stomatitis,
kemampuan menggigit kuat, fungsi menelan dan
mengunyah baik, warna gusi merah muda, terdapat
karang gigi, lidah bersih berwarna merah muda, tidak
ada pembesaran tonsil.
Palpasi: -
Perkusi: -
Auskultasi: -

Telinga :
Inspeksi: Bentuk telinga normal dan simetris, canalis
telinga bersih, tidak ada tinnitus, tidak ada serumen,
tidak terjadi gangguan pendengaran.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, daun telinga lunak.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Leher :
Inspeksi: Simetris, tidak ada pembesaran tiroid, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
vena jugularis, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada kekakuan
pada leher, teraba nadi karotis.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Dada (Paru-paru) :
Inspeksi: Bentuk dada interior dan posterior simetris,
tidak ada tarikan dinding dada, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, ekspansi paru kanan-
kiri simetris.
Perkusi: Terdengar resonan di semua lapang paru,
terdengar suara pekak pada area hati.
Auskultasi: Terdengar suara napas vesikuler.

Punggung :
Inspeksi: Punggung simetris, tulang belakang tidak
ada kelainan, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada edema dan nyeri tekan
Perkusi: -
Auskultasi: -

Jantung :
Inspeksi: Tidak tampak bendungan vena pada
dinding dada, tidak tampak pulsasi iktus kordis.
Palpasi: Teraba pulsasi iktus kordis di garis
midklavikula sinistra ICS V.
Perkusi: Terdengar suara pekak di semua lapang
jantung.
Auskultasi: S1 S2 tunggal dan regular.

Aksila :
Inspeksi: Tampak bulu ketiak, ketiak bersih, tidak
ada lesi.
Palpasi: Tidak ada benjolan ataupun perbesaran
nodus limfe dan tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Payudara :
Inspeksi: Simetris, aerola mamae hiperpigmentasi,
puting menonjol, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Abdomen :
Inspeksi: Simetris, tidak ada asites, tidak ada lesi.
Auskultasi: Terdengar bising usus 12 x/menit.
Perkusi: Terdengar timpani pada semua lapang
lambung.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, terasa lembek, tidak
ada distensi.
Genetalia :
Tidak Terkaji.

Ekstremitas :
Inspeksi: Tangan dan kaki lengkap, jari-jari lengkap,
tidak ada pembesaran pembuluh darah vena.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: Terdengar suara datar pada paha.
Auskultasi: -
MMT:
5 5
5 5

Kulit :
Inspeksi: Kulit bersih, warna kulit coklat, tidak ada
lesi.
Palpasi: Kulit lembab, akral teraba hangat, tekstur
halus, turgor kulit baik, tidak ada edema.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Kuku :
Inspeksi: Kuku bersih, bentuk normal tidak ada
tanda-tanda jari tabuh, tidak ikterik/sianosis, tidak
ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, CRT ≤ 3 detik.
Perkusi: -
Auskultasi: -
2. Ny. B TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah : 110/90 mmHg
Nadi : 81x/menit
Suhu : 36,8oC
Penapasan : 23x/menit
BB :
TB :

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala :
Inspeksi: Simetris, rambut dominan hitam, pendek,
tebal, bergelombang, rambut lembab, tidak rontok,
tidak ada ketombe, kulit kepala bersih, persebaran
rambut merata, tidak ada lesi, bentuk kepala
normochepal.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
atau benjolan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Mata :
Inspeksi: Simetris, isokor, bulu mata tipis, sclera
putih, iris hitam, konjungtiva merah muda, tidak
tampak adanya benjolan, mata bersih tidak ada
kotoran yang menempel.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Hidung :
Inspeksi: Lubang hidung simetris, tidak ada stenosis,
tampak bulu hidung, hidung tampak lembab, tidak
ada sumbatan atau polip, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Mulut :
Inspeksi: Bibir simetris, warna bibir merah muda,
tidak ada lesi, bibir lembab, kulit bibir tidak
mengelupas, bibir tidak bengkak, tidak ada
stomatitis, kemampuan menggigit kuat, fungsi
menelan dan mengunyah baik, warna gusi merah
muda, terdapat karang gigi, lidah bersih berwarna
merah muda, tidak ada pembesaran tonsil.
Palpasi: -
Perkusi: -
Auskultasi: -

Telinga :
Inspeksi: Bentuk telinga normal dan simetris, canalis
telinga bersih, tidak ada tinnitus, tidak ada serumen,
tidak terjadi gangguan pendengaran.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, daun telinga lunak.
Perkusi: -
Auskultasi: -
Leher :
Inspeksi: Simetris, tidak ada pembesaran tiroid, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
vena jugularis, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada kekakuan
pada leher, teraba nadi karotis.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Dada (Paru-paru) :
Inspeksi: Bentuk dada interior dan posterior simetris,
tidak ada tarikan dinding dada, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, ekspansi paru kanan-
kiri simetris.
Perkusi: Terdengar resonan di semua lapang paru,
terdengar suara pekak pada area hati.
Auskultasi: Terdengar suara napas vesikuler.

Punggung :
Inspeksi: Punggung simetris, tulang belakang tidak
ada kelainan, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada edema dan nyeri tekan
Perkusi: -
Auskultasi: -

Jantung :
Inspeksi: Tidak tampak bendungan vena pada
dinding dada, tidak tampak pulsasi iktus kordis.
Palpasi: Teraba pulsasi iktus kordis di garis
midklavikula sinistra ICS V.
Perkusi: Terdengar suara pekak di semua lapang
jantung.
Auskultasi: S1 S2 tunggal dan regular.

Aksila :
Inspeksi: Tampak bulu ketiak, ketiak bersih, tidak
ada lesi.
Palpasi: Tidak ada benjolan ataupun perbesaran
nodus limfe dan tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Payudara :
Inspeksi: Payudara kendor, simetris, aerola mamae
hiperpigmentasi, puting menonjol, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Abdomen :
Inspeksi: Simetris, tidak ada asites, tidak ada lesi.
Auskultasi: Terdengar bising usus 9 x/menit.
Perkusi: Terdengar timpani pada semua lapang
lambung.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, terasa lembek, tidak
ada distensi.
Genetalia :
Tidak Terkaji.

Ekstremitas :
Inspeksi: Tangan dan kaki lengkap, jari-jari lengkap,
tidak ada pembesaran pembuluh darah vena.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: Terdengar suara datar pada paha.
Auskultasi: -
MMT:
5 5
5 5

Kulit :
Inspeksi: Kulit bersih, warna kulit sawo matang,
tidak ada lesi.
Palpasi: Kulit lembab, akral teraba hangat, tekstur
halus, turgor kulit baik, tidak ada edema.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Kuku :
Inspeksi: Kuku bersih, bentuk normal tidak ada
tanda-tanda jari tabuh, tidak ikterik/sianosis, tidak
ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, CRT ≤ 3 detik.
Perkusi: -
Auskultasi: -
3. Sdr. F TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 67x/menit
Suhu : 36,5oC
Penapasan : 21x/menit
BB :
TB :

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala :
Inspeksi: Simetris, rambut hitam, pendek, tebal,
lurus, rambut lembab, tidak rontok, tidak ada
ketombe, kulit kepala bersih, persebaran rambut
merata, tidak ada lesi, bentuk kepala normochepal.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
atau benjolan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Mata :
Inspeksi: Simetris, isokor, bulu mata tipis, sclera
putih, iris hitam, konjungtiva merah muda, tidak
tampak adanya benjolan, mata bersih tidak ada
kotoran yang menempel.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Hidung :
Inspeksi: Lubang hidung simetris, tidak ada stenosis,
tampak bulu hidung, hidung tampak lembab, tidak
ada sumbatan atau polip, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Mulut :
Inspeksi: Bibir simetris, warna bibir merah muda,
tidak ada lesi, bibir lembab, kulit bibir tidak
mengelupas, bibir tidak bengkak, tidak ada
stomatitis, kemampuan menggigit kuat, fungsi
menelan dan mengunyah baik, warna gusi merah
muda, terdapat karang gigi, lidah bersih berwarna
merah muda, tidak ada pembesaran tonsil.
Palpasi: -
Perkusi: -
Auskultasi: -

Telinga :
Inspeksi: Bentuk telinga normal dan simetris, canalis
telinga bersih, tidak ada tinnitus, tidak ada serumen,
tidak terjadi gangguan pendengaran.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, daun telinga lunak.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Leher :
Inspeksi: Simetris, tidak ada pembesaran tiroid, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
vena jugularis, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada kekakuan
pada leher, teraba nadi karotis.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Dada (Paru-paru) :
Inspeksi: Bentuk dada interior dan posterior simetris,
tidak ada tarikan dinding dada, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, ekspansi paru kanan-
kiri simetris.
Perkusi: Terdengar resonan di semua lapang paru,
terdengar suara pekak pada area hati.
Auskultasi: Terdengar suara napas vesikuler.

Punggung :
Inspeksi: Punggung simetris, tulang belakang tidak
ada kelainan, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada edema dan nyeri tekan
Perkusi: -
Auskultasi: -

Jantung :
Inspeksi: Tidak tampak bendungan vena pada
dinding dada, tidak tampak pulsasi iktus kordis.
Palpasi: Teraba pulsasi iktus kordis di garis
midklavikula sinistra ICS V.
Perkusi: Terdengar suara pekak di semua lapang
jantung.
Auskultasi: S1 S2 tunggal dan regular.

Aksila :
Inspeksi: Tampak bulu ketiak, ketiak bersih, tidak
ada lesi.
Palpasi: Tidak ada benjolan ataupun perbesaran
nodus limfe dan tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Payudara :
Inspeksi: Simetris, aerola mamae hiperpigmentasi,
puting menonjol, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Abdomen :
Inspeksi: Simetris, tidak ada asites, tidak ada lesi.
Auskultasi: Terdengar bising usus 12 x/menit.
Perkusi: Terdengar timpani pada semua lapang
lambung.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, terasa lembek, tidak
ada distensi.
Genetalia :
Tidak Terkaji.
Ekstremitas :
Inspeksi: Tangan dan kaki lengkap, jari-jari lengkap,
tidak ada pembesaran pembuluh darah vena.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: Terdengar suara datar pada paha.
Auskultasi: -
MMT:
5 5
5 5

Kulit :
Inspeksi: Kulit bersih, warna kulit sawo matang,
tidak ada lesi.
Palpasi: Kulit lembab, akral teraba hangat, tekstur
halus, turgor kulit baik, tidak ada edema.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Kuku :
Inspeksi: Kuku bersih, bentuk normal tidak ada
tanda-tanda jari tabuh, tidak ikterik/sianosis, tidak
ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, CRT ≤ 3 detik.
Perkusi: -
Auskultasi: -
4. Nn. V TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 79x/menit
Suhu : 36,7oC
Penapasan : 20x/menit
BB :
TB :

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala :
Inspeksi: Simetris, warna rambut kecoklatan,
panjang, tipis, lurus, rambut lembab, tidak rontok,
tidak ada ketombe, kulit kepala bersih, persebaran
rambut merata, tidak ada lesi, bentuk kepala
normochepal.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa
atau benjolan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Mata :
Inspeksi: Simetris, isokor, bulu mata tipis, sclera
putih, iris hitam, konjungtiva merah muda, tidak
tampak adanya benjolan, mata bersih tidak ada
kotoran yang menempel.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -
Hidung :
Inspeksi: Lubang hidung simetris, tidak ada stenosis,
tampak bulu hidung, hidung tampak lembab, tidak
ada sumbatan atau polip, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Mulut :
Inspeksi: Bibir simetris, warna bibir merah muda,
tidak ada lesi, bibir lembab, kulit bibir tidak
mengelupas, bibir tidak bengkak, tidak ada
stomatitis, kemampuan menggigit kuat, fungsi
menelan dan mengunyah baik, warna gusi merah
muda, terdapat karang gigi, lidah bersih berwarna
merah muda, tidak ada pembesaran tonsil.
Palpasi: -
Perkusi: -
Auskultasi: -

Telinga :
Inspeksi: Bentuk telinga normal dan simetris, canalis
telinga bersih, tidak ada tinnitus, tidak ada serumen,
tidak terjadi gangguan pendengaran.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, daun telinga lunak.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Leher :
Inspeksi: Simetris, tidak ada pembesaran tiroid, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran
vena jugularis, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada kekakuan
pada leher, teraba nadi karotis.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Dada (Paru-paru) :
Inspeksi: Bentuk dada interior dan posterior simetris,
tidak ada tarikan dinding dada, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, ekspansi paru kanan-
kiri simetris.
Perkusi: Terdengar resonan di semua lapang paru,
terdengar suara pekak pada area hati.
Auskultasi: Terdengar suara napas vesikuler.

Punggung :
Inspeksi: Punggung simetris, tulang belakang tidak
ada kelainan, tidak ada lesi.
Palpasi: Tidak ada edema dan nyeri tekan
Perkusi: -
Auskultasi: -

Jantung :
Inspeksi: Tidak tampak bendungan vena pada
dinding dada, tidak tampak pulsasi iktus kordis.
Palpasi: Teraba pulsasi iktus kordis di garis
midklavikula sinistra ICS V.
Perkusi: Terdengar suara pekak di semua lapang
jantung.
Auskultasi: S1 S2 tunggal dan regular.

Aksila :
Inspeksi: Tampak bulu ketiak, ketiak bersih, tidak
ada lesi.
Palpasi: Tidak ada benjolan ataupun perbesaran
nodus limfe dan tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Payudara :
Inspeksi: Payudara bulat kecil, simetris, aerola
mamae hiperpigmentasi, puting menonjol, tidak ada
lesi.
Palpasi: Tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Abdomen :
Inspeksi: Simetris, tidak ada asites, tidak ada lesi.
Auskultasi: Terdengar bising usus 12 x/menit.
Perkusi: Terdengar timpani pada semua lapang
lambung.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, terasa lembek, tidak
ada distensi.
Genetalia :
Tidak Terkaji.

Ekstremitas :
Inspeksi: Tangan dan kaki lengkap, jari-jari lengkap,
tidak ada pembesaran pembuluh darah vena.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi: Terdengar suara datar pada paha.
Auskultasi: -
MMT:
5 5
5 5

Kulit :
Inspeksi: Kulit bersih, warna kulit sawo matang,
tidak ada lesi.
Palpasi: Kulit lembab, akral teraba hangat, tekstur
halus, turgor kulit baik, tidak ada edema.
Perkusi: -
Auskultasi: -

Kuku :
Inspeksi: Kuku bersih, bentuk normal tidak ada
tanda-tanda jari tabuh, tidak ikterik/sianosis, tidak
ada lesi.
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, CRT ≤ 3 detik.
Perkusi: -
Auskultasi: -
E. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. S mengharapkan mahasiswa dapat membantu mengatasi masalah yang
saat ini sedang dialami oleh keluarga Tn. S karena keluarga merasa masih kurang
dalam hal pengetahuan dan cara perawatan yang benar bagi Nn. V yang mempunyai
riwayat asma.

Kediri, 21 Juli 2020

Mahasiswa

Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah

1 Data Subyektif :
Data Obyektif :

2. Data Subyektif:

Data Obyektif :
C. Skoring
Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah

2. Kemungkinan masalah
dapat diubah.
3. Potensi masalah untuk
dicegah.

4. Menonjolnya masalah.

Total skor

Kriteria Skor Pembenaran

1. Sifat masalah

2. Kemungkinan masalah
dapat diubah.
3. Potensi masalah untuk
dicegah.

4. Menonjolnya masalah.

Total skor

Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga

No. Diagnosa Keperawatan Keluarga


RENCANA TINDAKAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DIAGNOSA KEPERAWATAN
No TUJUAN KRITERIA STANDAR RENCANA TINDAKAN
KELUARGA
D. IMPLEMENTASI
TANGGAL NO Dx PELAKSANAAN

TANGGAL NO Dx PELAKSANAAN
G. EVALUASI
TANGGAL NO Dx EVALUASI

TANGGAL NO Dx EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai