Oleh :
Wahyu Siska Lisiami (19.07.3.021.1)
1.1.10 Penatalaksanaan
Penatalaksaan asma sangat penting supaya asma yang diderita tidak
bertambah semakin parah. Sebenarnya penatalaksaan asma mempunyai
beberapa tujuan seperti mencegah eksersebasi akut serta meningkatkan dan
mempertahankan faal paru seoptimal mungkin. Mencegah keterbatasan
aliran udara serta kematian akibat asma merupakan antara tujuan lain dari
penatalaksaan asma. Selain itu, pemberian pengobatan jangka masa akut
serta panjang merupakan antara komponen lain dalam penatalaksaan asma.
Medikasi asma yang ditujukan untuk mencegah gejala obstruksi jalan
napas terdiri atas pengontrol dan pelega. Pengontrol (controllers) adalah
medikasi asma jangka panjang yang harus diberikan setiap hari untuk
mencapai keadaan asal yang terkontrol pada asma persisten (GINA, 2014).
Berikut adalah contoh dari obat pengontrol yang lazim digunakan: a)
Kortikosteroid inhalasi dan sistemik b) Sodium kromoglikat c) Leukotrien
modifiers. Manakala pelega (reliever) yang sering dianjurkan adalah
antikolinergik serta aminofilin. Tujuan daripada penggunaan pelega ini
adalah sebenarnya untuk menstimulasi reseptor β2 pada saluran napas.
Maka dari ini semua otot polos pada saluran pernapasan akan berdilatasi.
Akibatnya, keluhan sesak napas penderita akan berkurangan (GINA,
2014).
Adapun penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk pasien asma
yaitu:
1. Prinsip umum dalam pengobatan asma
a. Menghilangkan obstruksi jalan napas.
b. Menghindari faktor yang bisa menimbulkan serangan asma.
c. Menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit asma
dan pengobatannya.
2. Pengobatan pada asma
a. Pengobatan farmakologi
1) Bronkodilator
Obat yang melebarkan saluran napas. Terbagi menjadi dua
golongan, yaitu:
a) Adrenergik (Adrenalin dan Efedrin), misalnya
terbutalin/bricasama.
b) Santin/teofilin (Aminofilin).
2) Kromalin
Bukan bronkhodilator tetapi obat pencegah seranga asma pada
penderita anak. Kromalin biasanya diberikan bersama obat anti
asma dan efeknya baru terlihat setelah satu bulan.
3) Ketolifen
Mempunyai efek pencegahan terhadap asma dan diberikan dalam
dosis dua kali 1mg/hari. Keuntungannya adalah obat diberikan
secara oral.
4) Kortikosteroid hidrokortison 100-200 mg jika tidak ada respon
maka segera penderita diberi steroid oral.
b. Pengobatan non farmakologi
1) Memberikan penyuluhan
2) Menghindari faktor pencetus
3) Pemberian cairan
4) Fisioterapi napas (senam asma)
5) Pemberian oksigen jika perlu
(Wahid & Suprapto, 2013)
3. Pengobatan selama status asmathikus
a. Infus D5:RL = 1 : 3 tiap 24 jam
b. Pemberian oksigen nasal kanul 4 L permenit
c. Aminophilin bolus 5mg/ KgBB diberikan pelan-pelan selama 20
menit dilanjutkan drip RL atau D5 mentenence (20 tpm) dengan
dosis 20 mg/kg bb per 24 jam
d. Terbutalin 0.25 mg per 6 jam secara sub kutan
e. Dexametason 10-2- mg per 6 jam secara IV
f. Antibiotik spektrum luas
(Padila, 2013)
1.2.6 Evaluasi
Evaluasi adalah fase kelima dan fase terakhir proses keperawatan.
Dalam konteks ini, evaluasi adalah aktivitas yang direncanakan,
berkelanjutan, dan terarah ketika klien dan profesional kesehatan
menentukan kemajuan klien menuju pencapaian tujuan/hasil, dan
keefektifan rencana asuhan keperawatan. (Kozier et al., 2011). Tujuan
evaluasi adalah untuk menilai pencapaian tujuan pada rencana keperawatan
yang telah ditetapkan, mengidentifikasi variabel-variabel yang akan
mempengaruhi pencapaian tujuan, dan mengambil keoutusan apakah
rencana keperawatan diteruskan, modifikasi atau dihentikan (Manurung,
2011).
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Widya Harwina. 2010. Asuhan keperawatan anak dengan gangguan sistem
Pernapasan. Jakarta: TIM
Junaidi, Iskandar. 2010. Penyakit Paru & Saluran napas. Jakarta: BIP Gramedia
Koizer, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. 2010. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik. Jakarta: EGC.
Koizer, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. 2011. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik. Jakarta: EGC.
Naga, Sholeh S. 2012. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta:
DIVA Press.
Riyadi, Sujono & Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 1,
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Smeltzer & Bare. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2). Jakarta : EGC.
Utama, Saktya Yudha Ardi. 2018. Buku ajar keperawatan medikal bedah sistem
respirasi. Yogyakarta: Depublish.