Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SETYO RIYADI

NIM : 16011016

PERUNDANG-UNDANG K3

1) Pentingnya K3

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu faktor


penting yang dapat mempengaruhi produktivitas pekerja. Resiko kecelakaan serta
penyakit akibat kerja sering terjadi karena program K3 tidak berjalan dengan baik.
Hal ini dapat berdampak pada tingkat produktivitas pekerja. Pada umumnya
kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor yaitu manusia dan lingkungan.
Faktor manusia yaitu tindakan tidak aman dari manusia seperti sengaja melanggar
peraturan keselamatan kerja yang diwajibkan atau kurang terampilnya pekerja itu
sendiri. Sedangkan faktor lingkungan yaitu keadaan tidak aman dari lingkungan
kerja yang menyangkut antara lain peralatan atau mesinmesin.

Dan menurut UU N0 1 Tahun 1970 ini :

a. Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas


keselamatan dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional
b. Bahwa setiap Orang lainnya yang berada ditempat kerja terjamin pula
keselamatannya.
c. Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara
aman dan efisien.

2) Dasar hukum penerapan K3 di Indonesia


1. a) Undang – undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha
 Adanya tenaga kerja yang bekerja di sana
 Adanya bahaya kerja di tempat itu
b) Rualing Lingkup
Yang diatur oleh UU ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat
kerja, baik di darat, didalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun
udara, yang berada didalam kawasan Hukum RI. ( Pasal 2)

c) Syarat – syarat Keselamatan Kerja


Dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran,
perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan, dan
penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan aparat yang mengandung
potensi bahaya kecelakaan. ( Pasal 4 )

2. Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan


dan Kesehatan Kerja

Setiap perusahaan yang mempekerjakan 100 (seratus) tenaga kerja


atau lebih dana atau yang mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan
oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran lingkungan
dan penyakit akibat kerja (PAK).

3. Permenaker No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (P2K3)
 Tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan
100 (seratus) orang atau lebih
 Tempat kerja dimana pengusaha mempekerjakan kurang dari 100
(seratus) orang tetapi menggunakan bahan, proses dan instalasi
yang memiliki resiko besar akan terjadi peledakan, kebakaran,
keracunan, dan pencemaran radioaktif.

3) K3 Kebakaran
Penanggulangan Kebakaran ialah upaya mencegah timbulnya kebakaran
dengan berbagai upaya pengendalian setiap perwujudan energy, pengadaan
sarana proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan serta pembentukan
organisasi tanggap darurat.
Kebakaran dapat digolongkan :
a. Kebakaran tipe A berbahan padat : kayu, kertas, karet.
b. Kebakaran tipe B berbahan Cair : Bensin, pertalite, solar, LPG
c. Kebakaran tipe C listrik : arus pendek
d. Kebakaran tipe D logam.

4) K3 Listrik
Pengawasan K3 Listrik adalah suatu aktivitas untuk menilai kesesuaian
persyaratan K3 yang telah ditentukan, yang dalam hal ini adalah persyaratan
instalasi listrik dari jaringan yang tersusun secara terkooridnasi sampai sumber
pembangkit atau titik sambungan sumber daya listrik.

5) K3 Mekanik dan Angkat Angkut


Pesawat angkat dan angkut adalah alat untuk memindahkan, mengangkat
muatan baik bahan atau barang atau secara vertical dan horizontal dalam jarak
ditentukan.

Pesawat tenaga adalah pesawat atau alat yang bergerak, berpindah-pindah,


atau tetap untuk membangkitkan atau memindahkan daya atau tenaga
termasuk perlengkapan transmisinya.

Pesawat produksi adalah pesawat atau alat yang bergerak berpindah-


pindah atau tetap untuk proses produksi/mengolah, membuat bahan, barang,
produk teknis, dan aparat produksi.

Ruang Lingkup :
a) Peralatan angkat
b) Pita transport
c) Pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan.
d) Alat angkutan jalan riil.

Peralatan Angkat :

a) Lier c) Angkat listrik


b) Takel d) Gondola
e) Keran angkat g) Keran sumbu putar
f) Keran dinding

Cara dilindungi :

1. Perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, penggunaan atau


pengoperasian, dan pemeliharaan pesawat tenaga dan produksi
2. Perencanaan, pembuatan atau perakitan, penggunaan atau
pengoperasian, dan pemeliharaan pesawat angkat dan angkut
3. Operator yang mengoperasikan peralatan tersebut

6) K3 Konstruksi
Kegiatan yang berhubungan dengan seluruh tahapan yang dilakukan
ditempat kerja.
Perancah adalah peraltan bangunan untuk sementara dan digunakan
sebagai penyangga tenaga kerja, bahan – bahan serta alat – alat pada setiap
pekerjaan konstruksi bangunan termasuk pekerjaan pemeliharaan dan
pembongkaran.

Gelagar adalah bagian perancah untuk meletakkan papan peralatan.

Karakteristik kegiatan proyek konstruksi :


a. Memiliki masa kerja terbatas
b. Melibatkan jumlah tenaga kerja yang besar
c. Memiliki intensitas kerja yang tinggi
d. Bersifat multidisiplin dan multi crafts

Anda mungkin juga menyukai