Anda di halaman 1dari 15

Pelaksanaan iJMS Terhadap Safety Driving pada Pengemudi PT.

Sumi Gita Jaya Minas


di wilayah Chevron Tahun 2020.
Nama Kelompok:

Nadia Leovani
Setyo Riyadi
Tri Hutari
Vickry Abdilah John

Peminatan: Keselamatan dan Kesehatan Kerja.


Pendahuluan
Latar Belakang

Safety driving adalah perilaku mengemudi yang aman yang bisa


untuk membantu menghindari masalah lalu lintas. Menurut
Buntarto Safety driving adalah perilaku mengemudi yang aman
yang bisa untuk membantu menghindari masalah lalu lintas. Safety
driving merupakan dasar pelatihan mengemudi lebih lanjut yang
lebih memperhatikan keselamatan pengemudi dan penumpang
sedangkan di Indonesia mengacu pada Undang-Undang No. 22
Tahun 2009, safety driving bisa disebut sebagai Skill-Based Driving
atau berkendara dengan keterampilan dan pengalaman
berdasarkan standar keselamatan
i-jms atau yang disebut juga dengan Integrated Journey Management System yaitu
merupakan suatu sistem yang mengatur perjalanan pada pengemudi yang akan
berkendara dengan tujuan untuk menciptakan keselamatan dalam mengemudi dan
mengurangi terjadinya pelanggaran pada saat mengemudi yang dapat menyebabkan
kecelakaan. I-jms di pantau atau dimonitoring oleh operator yang di sebut dengan
operation control system yang mana setiap kendaraan yang sedang beroperasi akan
terus di pantau selama perjalanan hingga sampai pada tujuan.

Setiap pengemudi yang di pantau dapat dilihat apakah mematuhi aturan atau melakukan
pelanggaran dalam mengemudi seperti overspeeding, deviation, acceleration, deceleration,
idle time dan lost signal. I-jms ini diberlakukan pada kawasan lingkungan area chevron
yang seluruh pengemudi tidak diperbolehkan untuk melewati jalan selain dari jalan yang
sudah di tentukan dan tidak boleh keluar dari jalan di luar area chevron.
Tujuan PKM
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan iJMS terhadap


safety driving pada pengemudi PT. Sumigita Jaya Minas di
wilayah chevron.

Tujuan Khusus

• Mahasiswa mampu mendeskripsikan program “iJMS terhadap


Safety Driving” pada pengemudi dan mengetahui penyebab
terjadinya pelanggaran dan mengurangi terjadinya kecelakaan
kerja pada pengemudi.
• Mahasiswa mampu mengidentifikasi bahaya berdasarkan data dan
observasi langsung tentang “iJMS terhadap Safety Driving” pada
pengemudi yang bekerja di PT. Sumigita Jaya Minas
• Mahasiswa mampu menilai resiko kecelakaan dan mengetahui
seberapa besar kerugian yang ditimbulkan jika melakukan
pelanggaran dalam pelaksanaan “iJMS terhadap Safety Driving”.
Manfaat PKM
Bagi Mahasiswa
Untuk menambah wawasan serta pengalaman bagi mahasiswa dalam melakukan PKM dan mengembangkan
kemampuan penelitian dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama masa perkuliahan
khususnya dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Bagi PT. Sumigita Jaya


Dapat memberi solusi dan gambaran penanganan suatu masalahK3, serta memberikan kesempatan dan
fasilitas dalam penerapan studi khususnya bagi mahasiswa STIKes Hang Tuah Pekanbaru.

Bagi STIKes Hang Tuah Pekanbaru


Dapat menjadi informasi serta acuan tambahan bagi STIKes Hang Tuah Pekanbaru selanjutnya yang
berhubungan dengan Praktikum Kesehatan Masyarakat (PKM) dan terciptanya pola kemitraan yang baik
dengan perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan PKM.
Gambaran Umum
Kondisi Geografis
PT. Sumigita Jaya (SGJ) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang Konstruksi yang berdiri pada
tahun 2010.Perusahaan ini merupakan kontraktor utama yang menyewakan jasa kepada PT. Chevron Pasifik
Indonesia dalam mengelolah limbah dan maintenance.Perusahan ini secara geografis terletak di dalam Camp
Chevron Minas di Minas, Siak.

Kondisi Demografis
Kabupaten Siak memiliki 14 kecamatan, 9 kelurahan dan 122 desa.Luas wilayahnya mencapai 8.275,18 km² dan
jumlah penduduk 415.128 jiwa (2017) dengan sebaran 50 jiwa/km².Minas merupakan salah satu kecamatan di
kabupaten Siak. Kecamatan Minas memiliki 2 Kelurahan yaitu Minas Jaya dan Minas Timur, dan memiliki 3 Desa
yang terdiri dari Desa Mandi Angin, Desa Minas Barat, dan Desa Rantau Bertuah.
Hasil Kegiatan
Uraian Kegiatan
Praktikum Kesehatan Masyarakat (PKM) dilaksanakan selama 6 hari yang dimulai pada tanggal 09 Maret sampai
dengan 16 Maret 2020, kegiatan dilakukan setiap hari Senin - Jumat dimulai pukul 08.00 WIB sampai dengan
16.00 WIB di PT. Sumigita Jaya di Minas. Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai berikut.

Identifikasi Masalah
Kurangnya kepatuhan pekerja pada saat sedang mengemudi kendaraan
Masih adanya terjadi kasus pelanggraran pada saat sedang mengemudi oleh pekerja yang dapat menimbulkan
terjadinya risiko kecelakaan pada pekerja dan membahayakan keselamatan orang lain. Pelanggaran terhadap safety
driving yang sering terjadi yaitu seperti over speed, over Acceleration,over deceleration. Pelanggaran tersebut dapat
menyebabkan dampak negatif yang bisa merugikan bagi perusahaan dan tentunya bagi keselamatan nyawa pekerja
dan orang lain di sekitar.
Penetapan Prioritas Masalah

Penetapan prioritas masalah merupakan suatu proses yang dilakukan dengan melihat masalah yang
paling pokok yang ada dalam perusahaan. Dengan ditetapkannya prioritas masalah, sehingga dapat
ditentukan strategi dan langkah yang harus dilakukan dalam menyelesaikan suatu masalah.Dalam
penetapan prioritas masalah, kelompok menggunakan metode diskusi dengan teknik FGD (Focus Group
Discusstion) yang dilakukan bersama pembimbing lapangan. Dalam hal ini yang menjadi prioritas
masalah di PT. Sumigita Jaya adalah Pelanggaran terhadap Safety Driving pada pengemudi PT. Sumigita
Jaya Minas di wilayah Chevron Tahun 2020.

Masalah terjadinya pelanggaran terhadap safety driving oleh para pengemudi di area Chevron yang
bekerja di PT. Sumigita Jaya Minas yang menjadi prioritas masalah karena hal sebagai berikut
• Tabrakan kendaraan beruntun adalah penyebab kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa di area
Chevron.
• Tabrakan kendaraan tidak hanya berakibat kepada perusahaan tapi juga kepada pengemudi,
keluarganya dan orang lain di lingkungan kita.
• Mengemudikan kendaraan adalah kegiatan berisiko berbahaya yang kita lakukan setiap hari.
Analisis Penyebab Masalah
Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Pembahasan
Definisi IJMS
Ijms merupakan penilaian perilaku pengemudi melalui monitoring yang di pantau melalui Driver Improvement
Monitoring (DIM) dengan menggunakan GPS sesuai dengan JMP yang telah di tetapkan oleh chevron.
JMP yang di dukung oleh i-JMS

Driver Improvement Monitoring (DIM)


Tujuan DIM : memantau, meningkatkan, dan mempertahankan perilaku pengemudi yang selamat secara berkelanjutan
Sasaran : seluruh pengemudi menjadi “Best Driver”
Parameter perilaku pengemudi :
• Kecepatan (speed)
• Percepatan (acceleration)
• Perlambatan (deceleration)
Klasifikasi perilaku pengemudi :
• Best Driver (biru) : 100
• Good Driver (hijau) : 90-99
• Satisfactory Driver (kuning) : 75 - 89
• Need Improvement (merah) : < 75
Program peningkatan perilaku selamat mengemudi:
• Penghargaan Best Driver
• Coaching & Training
• Tindakan disiplin
Tujuan dari IJMS
• Tindakan peningkatan IJMS dimaksudkan untuk memberikan
gambaran umum kegiatan MVS dan/proses perbaikan.
• Diterapkan guna mendukung aktifitas perusahaan dalam lingkup
MVS.
• Tindakan perbaikan ini akan terus ditingkatkan sepanjang masa
kontrak untuk menggabungkan pengetahuan yang didapat selama
pelaksanaan proyek
• Praktik terbaik dari SMBR akan dikirimkan selama pelaksanaan
kerja untuk melengkapi sistem dan proses perusahaan yang ada.
Jenis-jenis pelanggaran
• Journey Deviation: kendaraan yang keluar dari rute JMP yang di submit tanpa izin dan info ke iJMS
• Crane moving without permission: crane beroperasi saat masih status terkunci oleh operator iJMS,
submit lift plan untuk membuka kunci .
• Over speeding: kendaraan yang melewati batas maksimum kecepatan yang di perbolehkan di areal
Chevron Pasifik Indonesia (CPI).
• Over Acceleration: kendaraan yang melakukan percepatan mendadak (+12.3 km/jam dalam 1 detik) di
areal Chevron.
• Over Deceleration: kendaraan yang melakukan pengereman mendadak (+12.3 km/jam dalam 1 detik) di
areal Chevron.
• Idle Time: kendaraan yang tidak melakukan pergerakan di saat mesin menyala lebih dari 10 menit.
• Lost Signal: server iJMS tidak menerima data GPS/ sinyal dari GPS vendor lebih dari 12 jam.
THANK YOU
Insert the SubTitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai