nasabah dengan mendapat imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan
(a) Hiwalah
Hiwalah adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain
yang wajib menanggungnya. Dalam istilah Islam merupakan pemindahan beban hutang
1) Hiwalah mutlaqah, yaitu seseorang memindahkan hutangnya kepada orang lain dan tidak
mengaitkan dengan hutang yang ada pada orang itu. Menurut ketiga mazhab lain
yang ada padanya. Inilah hiwalah yang boleh (jaiz) berdasarkan kesepakatan para ulama.
[26]
tidak terdapat tiga pihak yang diantaranya diikat dengan perjannian. Ketiga pihak
tersebut, yaitu bank sebagai faktor (muhal ‘aliah), nasabah selaku klien (muhil), dan
(b) Kafalah
atau pembayaran (hutang) yang menjadi tanggungjawab orang lain. Dengan kata
lainkafalah berarti jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga
diberikan oleh orang lain selaku pihak ketiga ini dikenal dengan
diantaranya:
1) Al-Kafalah bi al-nafs yaitu akad yang memberi jaminan kepada individu, misal, seorang
nasabah yang mendapat pembiayaan dari bank dengan jaminan nama baik dan ketokohan
(pemuka masyarakat). Walaupun bank secara fisik tidak memegang sesuatu apapun, tetapi
bank berharap penjamin tersebut dapat mengusahakan pembayaran ketika nasabah yang
atas barang yang disewa, pada saat berakhirnya masa penyewaan. Jenis pemberian
jaminan ini dapat dilaksanakan oleh bank untuk kepentingan nasabah dalam kerja sama
oleh bank dapat berupa deposito atau tabungan dan bank dapat membebankan upah
kepada nasabah.
mitra kerja apabila ia ingkar janji dalam menyelesaikan sesuai dengan perjanjian. Hal ini
biasa dilakukan oleh perbankan dan hal ini sesuai dengan bentuk akadnya.
(c) Wakalah
Tidak setiap orang mempunyai kemampuan atau kesempatan untuk menyelesaikan segala
(kekuasaan) kepada seseorang yang lain untuk menyelenggarakan sesuatu urusan, dan
orang lain tersebut menerimanya, dan melaksanakannya untuk dan atas nama pemberi
kuasa. Dalam perbankan, nasabah memberi kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya
macam, yaitu:
1) Wakalah al mutlaqah, yaitu mewakilkan secara mutlak, tanpa batasan waktu dan untuk
segala urusan.
urusan-urusan tertentu.
3) Wakalah al ammah, perwakilan yang lebih luas dari al-muqayyadah tetapi lebih
sederhana darial-mutlaqah.[31]
(d) Gadai
Rahn menurut syariah adalah menahan sesuatu dengan cara yang dibenarkan yang
mempunyai nilai harta menurut pandangan syariah sebagai jaminan hutang, sehingga
orang yang bersangkutan boleh mengambil hutangnya semuanya atau sebagian. Dengan
kata lain rahnadalah akad berupa menggadaikan barang dari satu pihak ke pihak lain,
Barang gadai berada dalam kekuasaan pemberi jaminan sampai seluruh hutang
dibayarkan. Jika hutang telah diselesaikan oleh pemberi jaminan, maka barang gadai
dapat lepas. Orang yang menggadaikan tidak mempunyai hak untuk memanfaatkan barang
gadai, baik melalui pemakaian, penggunaan tempat, sewa, peminjaman, dan sebagainya
tanpa seizin pihak yang meminjamkan uang. Demikian juga dengan pihak yang
meminjamkan uang tidak dapat memiliki barang itu tanpa seizin pihak yang
menggadaikan. [32] Pihak yang menggadaikan tidak memiliki hak jual dan hibah atas
barang gadai.
pihak bank.Rahn termasuk salah satu jenis akad pelengkap, sedangkan dalam konteks
(e) Sharf
pemalingan, atau transaksi jual beli. Adapun secara istilah sharf adalah perjanjian jual
beli suatu valuta dengan valuta lainnya. Transaksi jual beli mata uang asing (valuta asing),
dapat dilakukan baik dengan sesama mata uang yang sejenis (misalnya rupiah dengan
rupiah) maupun yang tidak sejenis (misalnya rupiah dengan dolar atau sebaliknya).
Pendapat lain mengatakan bahwa Sharf adalah transaksi pertukaran antara emas dengan
perak atau pertukaran valuta asing, dimana mata uang asing dipertukarkan dengan mata
menukar mata uang asing dengan mendasarkan pada kurs jual dan kurs beli suatu mata
uang. Pihak bank akan mendapatkan imbalan berupa selisih antara kurs jual dan kurs beli
yang ada, ditambah dengan biaya-biaya administrasi yang besarnya ditentukan sesuai
(f) Al-Joalah
Bentuk jasa pelayanan ini tidak disebutkan dalam ketentuan PBI, baik untuk Bank
Umum Syariah ataupun Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Namun, dalam PBI tersebut tidak
misalnya untuk memesan tiket pesawat atau barang dengan menggunakan kartu debit atau
(g) ljarah
Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan (safe deposit box)
dan jasa tata-laksana administrasi dokumen (custodian). Bank dapat imbalan sewa dari
jasa tersebut.