Anda di halaman 1dari 436

Apa yang Perlu Anda

Ketahui Tentang . . .

28 Uraian Doktrin Dasar


Alkitabiah

INDONESIA PUBLISHING HOUSE


Kotak Pos 1188 Bandung 40011
ipiph@h@bbddgg..cceennttrriin.n.nneett..iidd
Telepon(022)6030392;Fax:(022)6027784;Email:iphbdg@gmail.com
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuat- an sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 aya

Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, meng- edarkan, atau menjual kepada umum suatu C
© Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Dicetak dan diterbitkan oleh Indonesia Publishing House
Bandung 2006
Firman Tuhan Allah 6

Apa yang Perlu Anda Ketahui


Tentang . . .

28 Uraian Doktrin Dasar


Alkitabiah

Departemen Kependetaan
Masehi Advent Hari Ketujuh Se-Dunia
6840 Eastern Avenue NW
Washington, DC 20012
Seventh-day Adventist Believe...
A Biblical Exposition of 28 Fundamental Doctrines
Ministerial Association, General Conference of S.D.A.
Copyright © 2005, Second Edition by Ministerial Association,
General Conference of Seventh-day Adventists. This edition of
SEVENTH-DAY ADVENTIST BELIEVE... A BIBLICAL EXPOSITION OF
28 FUNDAMENTAL DOCTRINES first published by
Pacific Press Publishing Association, Boise, ID 83653, 2005

Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang...


28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah

Pengalih bahasa: Drs. Wilson Nadeak, M.A., Donny Sinaga, M.B.A.


Revisi: Elisha Gultom, M. A.
Desain sampul: Jayson Pardede
Setting: Anna N. Siahaan, F. Soedarmo

Hak cipta terjemahan Bahasa Indonesia:


Indonesia Publishing House
Kotak Pos 1188, Bandung 40011
Email: iphbdg@gmail.com

Copyright © 1992, Edisi Revisi 2006 ini diterbitkan oleh:


Indonesia Publishing House
No. Anggota IKAPI: 031/JBA/94

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia, Departemen Kependetaan


Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ... 28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah/Departemen
Kependetaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia; pengalih bahasa, Wilson Nadeak,
Donny Sinaga; Bandung: Indonesia Publishing House, 2006.
428 hlm.; 23 cm.; Times New Roman 11/12
Judul asli: Seventh-day Adventist Believe.....A Biblical Exposition of 28 Fundamental
Doctrines
ISBN: 979-504-171-1
1. Judul. I. Departemen Kependetaan GMAHK Sedunia
II. Nadeak Wilson; Sinaga Donny
SEPATAH KATA

B ertahun-tahun lamanya gereja Masehi Advent Hari Ketujuh agak enggan meru-
muskan dasar-dasar kepercayaannya. Namun demikian disadari pula, untuk
kepen-
tingan yang praktis kita harus mengikhtisarkan kepercayaan kita.
Pada tahun 1872 rumah percetakan Advent di Battle Creek, Michigan, menerbitkan
sebuah ”sinopsis kepercayaan kita” dalam 25 dalil. Dokumen ini, setelah mendapat
sedikit perbaikan dan perluasan menjadi 28 bagian, dimuat dalam buku Yearbook gereja
tahun 1889. Untuk tahun-tahun berikutnya memang tidak dicantumkan, sampai pada
Yearbook 1905 muncul kembali dan diteruskan setiap tahun sampai tahun 1914. Untuk
menjawab permohonan yang datangnya dari para pemimpin yang bertugas di Afrika,
dengan alasan yang masuk akal, bahwa “sebuah pernyataan yang akan membantu para
pejabat pemerin- tah dan pemimpin lainnya, untuk memahami lebih sempurna mengenai
pekerjaan kita, “maka dibentuklah komite yang terdiri dari empat orang, di dalamnya
termasuk ketua General Conference, untuk menyiapkan sebuah pernyataan yang
berhubungan dengan “dasar-dasar asas kepercayaan” yang diringkaskan. Pernyataan ini
terdiri dari 22 kepercayaan dasar yang pertama kalinya diterbitkan dalam Yearbook 1931,
yang tetap bertahan hingga tahun 1980 saat General Conference diadakan untuk
membahasnya kembali dan memperluasnya walaupun masih tetap pada asas yang serupa,
dengan ikhtisar dalam 27 paragraf dan kemu- dian diterbitkan dengan judul “Kepercayaan
Dasar Masehi Advent Hari Ketujuh.”
Bahkan saat pencetakan ringkasan tahun 1980, gereja mengambil langkah bahwa hal
itu bukanlah merupakan satu hal kepercayaan yang tidak bisa diubah. Pada kata pendahu-
luan dari Kepercayaan Dasar Masehi Advent Hari Ketujuh itu dijelaskan bahwa:

“Masehi Advent Hari Ketujuh menerima Alkitab sebagai satu-satunya kepercayaan


dan memegang dasar kepercayaan yang pasti sebagai ajaran langsung dari Kitab Suci.
Keper- cayaan itulah yang disediakan di sini, terdiri dari pengertian gereja dan pernyataan
dari Kitab Suci. Perbaikan dari pernyataan-pernyataan itu dapat dibuat pada satu rapat
General Conference bilamana gereja dituntun oleh Roh Kudus kepada pengertian yang
lebih sem- purna akan kebenaran Alkitab atau memperoleh bahasa yang lebih baik dalam
menyatakan ajaran dari Firman Allah.”

Perluasan dan perbaikan seperti itu telah terjadi tahun 2005 pada rapat General Confe-
rence Masehi Advent Hari Ketujuh di St. Louis, Missouri, USA, dimana ditambahkan
pada dasar kepercayaan itu, melalui pemungutan suara, dan tambahan itu bukanlah hal
yang ba- ru atau hal yang belum diketahui sebelumnya, tetapi pernyataan yang lebih baik
dari pe- ngertian gereja akan kuasa Allah yang memberikan kemenangan dalam
kehidupan ini mela- wan kuasa kejahatan bagi orang-orang yang percaya kepada Yesus
Kristus. (lihat Bab XI).

Penambahan yang baru ini, berdasarkan pernyataan ringkasan pendek yang telah
mun- cul pada bagian permulaan setiap bab. Tujuan kita dalam buku ini adalah
menyediakan bagi anggota, sahabat, dan individu yang tertarik, akan perluasan yang
mudah dibaca dan

viii
praktis dilakukan, inilah ajaran pokok yang meyakinkan dan kegunaannya untuk
masyara- kat Kristen Advent saat sekarang ini. Walaupun penambahan ini, tidak secara
resmi dipu- ngut suara, (hanya ringkasan pernyataan itu secara resmi dipungut suara di
rapat General Conference), itu dapatlah dianggap merupakan bagian dari “kebenaran
yang nyata dalam Yesus” (Epesus 4:21) yang Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia miliki
dan kabarkan.
Berkat kepercayaan dan dorongan yang diberikan mantan Ketua Neal Wilson bersama
pemimpin lain dalam staf Masehi Advent Hari Ketujuh sedunia, maka departemen
Kepen- detaan telah menyiapkan naskah ini, yang dilengkapi dengan bahan informasi
yang dapat dipercayai tentang kepercayaan gereja kita sehingga terbit edisi pertama pada
tahun 1988 untuk melengkapi informasi tentang kepercayaan gereja kita. Kita juga
menyebut bebera- pa sarjana dan teknisi yang menyediakan bahan untuk mencetak edisi
yang pertama seper- ti: P.G. Damsteegt, Norman Gulley, Laurel Damsteegt, Mary Louise,
McDowell, David Jarnes, Kenneth Wade, dan Sekretaris Asosiasi Kependetaan yang
sudah pensiun sebelum saya, W. Floyd Bresse. Juga 194 anggota komite yang berasal
dari seluruh Divisi ditambah dengan komite kecil dari pemimpin editorial, ahli teologi,
dan pendeta telah terlibat dalam supervisi penyediaan bahan tambahan edisi 1988. Kita
juga berterima kasih atas tulisan dan hasil edisi yang dibuat oleh John M. Fowler dalam
persiapan edisi kedua, edisi yang lebih luas, istimewa tambahan bab XI yang berjudul:
“Bertumbuh Dalam Kristus.”
Akhirnya, penghargaan istimewa diberikan kepada saudara J. Robert Spangler, yang
tadinya Sekretaris Asosiasi Kependetaan dan lama menjadi editor majalah Ministry, yang
memulai konsep ini dan mempersiapkan dana untuk proyek ini. Mimpi juga kadang-ka-
dang sukar menjadi kenyataan. Akan tetapi beliau sudah mewujudkannya. Anda sudah
pegang itu ditanganmu sekarang. Tanpa visinya maka buku ini tidak ada seperti yang ada
sekarang. Tanpa ketabahannya, itu tidak akan berlanjut untuk dicetak.
Kita berdoa sebagaimana Anda memperhatikan setiap dasar kepercayaan ini agar
dapat melihat lebih jelas lagi Yesus dan rencana-Nya yang berlimpah untuk hidup
pribadimu.

James A. Cress
Sekretaris Asosiasi Kependetaan
General Conference Masehi Advent Hari Ketujuh.
Kepada Para Pembaca Buku Ini...

A pa yang Anda percayai mengenai Tuhan? Siapakah Dia? Apakah yang


diharapkan- Nya dari kita? Bagaimanakah Ia sesungguhnya?
Allah mengatakan kepada Musa bahwa tidak ada orang yang dapat memandang-Nya
dan tetap tinggal hidup. Akan tetapi Yesus mengatakan kepada Filipus bahwa barangsiapa
telah melihat Dia berarti telah melihat Bapa (Yoh. 14:9). Sejak Ia berjalan di antara kita—
dan sesungguhnya menjadi salah seorang dari antara kita—kita dapat mengamati siapakah
Allah itu dan bagaimanakah Ia sesungguhnya.
Dengan menuliskan 28 kepercayaan pokok ini kita mencoba memperlihatkan
bagaima- na orang-orang Advent memandang Allah. Inilah kepercayaan kita mengenai
kasih-Nya, kelemahlembutan, kemurahan, anugerah, keadilan, belaskasihan, kesejatian,
kebenaran dan damai-Nya. Melalui Yesus Kristus, kita dapat melihat Allah memangku
anak-anak-Nya dengan penuh kasih sayang. Kita melihat Ia berduka ketika menyaksikan
orang-orang yang meratap di kubur Lazarus. Kita melihat kasih-Nya ketika Ia berseru,
“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk.
23:34).
Buku ini dituliskan untuk menunjukkan pandangan kita mengenai Kristus—sebuah
pan- dangan yang berfokus pada bukit Golgota, tempat “kasih dan kesetiaan akan
bertemu, keadi- lan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman” (Mzm. 85:12). Di dalam
Dia kita dibenar- kan oleh Allah” (2 Kor. 5:21).
Buku ini ditulis karena kita percaya bahwa setiap doktrin, setiap keyakinan, haruslah
menunjukkan kasih sayang Tuhan kita. Menunjukkan satu pribadi yang memiliki cinta
kasih yang tidak mengenal syarat, yang sama sekali tidak ada taranya dalam sejarah umat
manusia. Mengakui bahwa Ia yang menjadi penjelmaan kebenaran yang tidak terbatas,
yang dengan rendah hati, kita masih mengaku bahwa masih banyak kebenaran yang harus
diungkapkan.
Buku itu ditulis dengan pengakuan bahwa kita sesungguhnya sangat berutang budi
atas kebenaran Alkitabiah yang begitu melimpah yang kita terima dari kurun zaman
gereja Kris- ten. Kita patut berterima kasih kepada saksi-saksi yang mulia seperti: Huss,
Wycliffe, Luther, Tyndale, Calvin, Knox dan Wesley—yang maju menerebos ke dalam
terang baru yang menerangi gereja menuju pemahanan akan sifat-sifat Allah sepenuhnya.
Pemahaman itu terus mengalami perkembangan. “Tetapi jalan orang benar itu seperti
cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari” (Ams. 4:18). Jika
kita menemukan segi-segi baru mengenai wahyu Allah, penemuan itu haruslah selaras
betul dengan kesak- sian Kitab Suci.
Ketika menulis buku ini kami senantiasa dibimbing oleh sebuah petunjuk yang jelas
dan senantiasa mengingatkan kami akan pernyataan bahwa “jika engkau menyelidiki
Kitab Suci hanya untuk mengukuhkan pendapatmu sendiri, engkau tidak akan pernah
mempero- leh kebenaran. Selidikilah Kitab Suci itu untuk mengetahui apa yang dikatakan
Tuhan. Jika keyakinan timbul saat engkau menyelidiki, jika engkau melihat bahwa
pendapat-pendapat yang kau anut tidak selaras dengan kebenaran, janganlah salah
tafsirkan kebenaran hanya untuk menyesuaikannya dengan keyakinanmu sendiri,
melainkan terimalah terang yang diberikan dengan hati terbuka. Bukalah hati dan
pikiranmu agar engkau melihat hal-hal

X
yang menakjubkan yang keluar dari Sabda Allah” (Ellen G. White, Christ’s Object Lessons
(Mountain View, CA: Pacific Press Pub. Assn., 1900), hlm. 112).
Buku ini ditulis bukanlah untuk digunakan sebagai pernyataan keyakinan dalam per-
angkat kepercayaan konkret secara teologis. Pengajaran satu-satunya yang dianut orang
Advent ialah: “Alkitab, dan hanya Alkitab saja.”
Buku ini bukan dimaksudkan untuk merangsang imajinasi. Ini bukanlah sebuah karya
spekulatif. Buku ini merupakan uraian kepercayaan kita yang dialaskan pada Alkitab de-
ngan berpusatkan pada Kristus. Dan pokok-pokok kepercayaan yang dinyatakan di sini
bukanlah hasil belajar yang rajin pada petang hari; kepercayaan yang disampaikannya
meru- pakan hasil doa selama lebih seratus tahun, belajar, berdoa, refleksi, doa. Dengan
kata
lain, rumusan yang disajikan merupakan hasil pertumbuhan gereja Advent “dalam kasih
karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2 Ptr.
3:18).
Buku ini ditulis dengan kesadaran bahwa mungkin masih ada orang mempertanyakan
apakah doktrin memang masih penting pada abad manusia bergumul untuk mempertahan-
kan hidup di tengah-tengah ancaman nuklir yang memusnahkan, dalam abad yang sarat
dengan perkembangan eksplosif teknologi, dalam abad mana orang Kristen berusaha de-
ngan sia-sia menekankan kembali sejumlah hal yang menakutkan, tentang kemiskinan,
ke- laparan, ketidakadilan dan sikap masa bodoh. Namun....
Kami telah menulis buku ini dengan suatu keyakinan yang mendalam bahwa semua
doktrin, apabila dipahami secara memadai, yang berpusat pada Dia, yang adalah Jalan
Kebenaran dan Hidup,” sesungguhnya sangatlah penting. Doktrin mendefinisikan sifat
Tuhan yang kita sembah. Doktrin memberikan tafsiran mengenai peristiwa, peristiwa
masa lalu dan sekarang, mengungkapkan suatu perasaan memiliki tempat dan tujuan di
dalam kos- mos. Diuraikannya tujuan Allah ketika Ia melakukan sesuatu. Doktrin
merupakan sebuah penuntun bagi orang Kristen, memberikan keteguhan dalam
pengalaman hidup yang tidak berimbang, memasukkan kepastian ke tengah-tengah
masyarakat yang mengingkari hal yang mutlak. Doktrin memberi makanan pada pikiran
manusia serta menegakkan tujuan yang memberi ilham bagi orang-orang Kristen serta
memotivasi mereka untuk merasakan keprihatinan orang lain.
Buku ini telah ditulis untuk menuntun orang-orang Advent yang beriman ke dalam
sua- tu hubungan yang lebih dalam dengan Kristus melalui belajar Alkitab. Mengenal Dia
dan kehendak-Nya sangatlah penting di tengah-tengah abad yang penuh dengan tipu
muslihat ini, di tengah-tengah berkecamuknya kemajemukan doktrin serta apatisme.
Hanya dengan adanya pengetahuan yang demikian orang Kristen dapat aman terhadap
orang-orang yang bagaikan “serigala-serigala yang ganas” yang datang dan berbicara
untuk mengacaukan kebenaran serta membinasakan iman umat Allah (baca Kis. 20:29,
30). Terutama pada zaman akhir ini, agar terpelihara dari “rupa-rupa angin pengajaran,
oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan” (Ef. 4:14),
maka semua anggota je- maat haruslah memiliki konsep yang benar mengenai sifat Allah,
pemerintahan dan segala maksud tujuan-Nya. Hanyalah orang yang telah membentengi
pikiran mereka dengan ke- benaran Kitab Suci yang dapat bertahan pada pergolakan
terakhir itu.
Buku ini ditulis untuk membantu orang-orang yang merasa tertarik untuk mengetahui
mengapa kita mempercayai apa yang kita percayai. Studi ini, yang ditulis oleh penulis-
penulis Advent sendiri, bukanlah pandangan sekilas. Buku ini ditulis berdasarkan peneli-
tian yang saksama, menggambarkan sebuah uraian yang otentik dari keyakinan orang
Ad- vent.
Akhirnya, buku ini ditulis dengan pengakuan bahwa doktrin yang berpusat pada Kris-
tus mengemukakan tiga fungsi yang jelas: pertama, memajukan jemaat; kedua,
memeliha- ra kebenaran; dan ketiga, mengkomunikasikan Injil dengan segala
kekayaannya. Doktrin yang sejati bukanlah hanya sekadar kepercayaan saja, melebihi hal
itu. Doktrin itu me- nyangkut tindakan. Melalui Roh Kudus, kepercayaan Kristen
menjadi perbuatan yang di- penuhi dengan kasih sayang. Pengetahuan yang sejati
mengenai Allah, Anak-Nya dan Roh Kudus adalah “pengetahuan yang menyelamatkan.”
Itulah yang menjadi tema buku ini.— Para Editor
DAFTAR ISI

Sepatah Kata..............................................................................................................viii
Kepada Para Pembaca Buku Ini....................................................................................x
DOKTRIN MENGENAI ALLAH
Bab 1 Tuhan Allah.................................................................................................17
Bab 2 Keallahan.....................................................................................................29
Bab 3 Allah Bapa...................................................................................................41
Bab 4 Allah Anak...................................................................................................49
Bab 5 Allah Roh Kudus..........................................................................................73
DOKTRIN TENTANG MANUSIA
Bab 6 Penciptaan....................................................................................................83
Bab 7 Sifat dan Keadaan Manusia..........................................................................95
DOKTRIN KESELAMATAN
Bab 8 Pertikaian Besar..........................................................................................117
Bab 9 Hidup, Mati dan Kebangkitan Kristus........................................................125
Bab 10 Pengalaman Keselamatan...........................................................................137
DOKTRIN GEREJA
Bab 11 Bertumbuh dalam Kristus..........................................................................153
Bab 12 Gereja atau Jemaat.....................................................................................169
Bab 13 Umat yang Sisa dan Tugasnya....................................................................187
Bab 14 Kesatuan dalam Tubuh Kristus..................................................................205
Bab 15 Baptisan.....................................................................................................219
Bab 16 Perjamuan Tuhan.......................................................................................233
Bab 17 Karunia Rohani dan Tugas Pelayanan........................................................245
Bab 18 Karunia Nubuat..........................................................................................255
DOKTRIN KEHIDUPAN KRISTEN
Bab 19 Hukum Tuhan Allah...................................................................................273
Bab 20 Hari Sabat..................................................................................................291
Bab 21 Penatalayanan............................................................................................313
Bab 22 Tingkah Laku Orang Kristen......................................................................317
Bab 23 Pernikahan dan Keluarga...........................................................................335
DOKTRIN MENGENAI AKHIR ZAMAN
Bab 24 Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga.........................................350
Bab 25 Kedatangan Kristus yang Keduakali..........................................................375
Bab 26 Kematian dan Kebangkitan........................................................................391
Bab 27 Milenium dan Akhir Dosa..........................................................................419
Bab 28 Dunia Baru.................................................................................................433
Doktrin Mengenai Allah
Apa yang Perlu Anda Ketahui
Tentang . . . .
Kitab Suci, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah Sabda Allah yang tersurat,
oleh ilham Ilahi diberikan melalui orang-orang kudus yang berbicara dan menulis
sementara mereka digerakkan oleh Roh Kudus.
Dalam Kitab ini, Allah menyampaikan kepada manusia pengetahuan tentang
keselamat- an. Kitab Suci adalah pernyataan kehendak Allah. Kitab Suci merupakan
standar tabiat, ujian pengalaman, pengungkap doktrin-doktrin yang berwenang dan
catatan yang dapat dipercaya akan perbuatan Allah dalam sejarah.—Fundamental Beliefs,
—1.
BAB 1

FIRMAN TUHAN ALLAH

idak ada buku seperti Alkitab yang


T amat disukai, namun sangat dibenci dan
seka- ligus dikecam. Banyak juga orang
Anak Allah,
Juruselamat dunia.
Yesus Kristus—

yang te- lah mati karena mencari Alkitab. WAHYU ILAHI


Sebagian lagi dibunuh karena Alkitab.
Buku itu telah mengilhami orang yang Berabad lamanya banyak orang
paling terkemuka dengan tindakan- memper- tanyakan keberadaan Tuhan,
tindakan yang paling luhur, tetapi juga sementara itu dalam babakan sejarah
dikecam karena kemerosotan. Pe- rang manusia banyak pula yang dengan
berkecamuk karena Alkitab, revolusi meyakinkan menyaksikan bah- wa Ia ada
terdapat di dalam halaman-halamannya, dan Ia menyatakan diri-Nya. Ba- gaimana
dan kerajaan-kerajaan runtuh karena caranya Tuhan menyatakan diri- Nya, dan
gagasan- gagasan yang terdapat di bagaimana fungsi Alkitab dalam wahyu-
dalamnya. Manu- sia dari segala sudut Nya.
pandang—mulai dari teolog pembebasan
sampai kepada para ka- pitalis, dari fasis Wahyu Secara Umum. Pandangan
kepada Marxis, dari dikta- tor kepada para yang mendalam mengenai tabiat Allah
pembebas, dari fasisme hing- ga militeris— bahwa se- jarah, tingkah laku manusia, hati
menyelidiki halaman-halaman- nya untuk nurani, dan yang dinyatakan secara
mencari kata yang dapat membe- alamiah, sering dise- but “wahyu secara
narkan perbuatan mereka. umum” karena wahyu itu nyata bagi semua
Keunikan Alkitab bukanlah karena dan menarik pikiran.
ketia- daan bandingannya secara politis, Bagi berjuta manusia “Langit menceri-
kultural, maupun pengaruh sosial, takan kemuliaan Allah, dan cakrawala
melainkan dari sumber dan masalah mem- beritakan pekerjaan tangan-Nya”
pokok yang dikan- dungnya. Dengan (Mzm. 19: 2). Sinar matahari, hujan, bukit-
penyataan Allah tentang Allah-manusia bukit, alir- an sungai, semuanya menjadi
yang unik: saksi Pencip-

17
Firman Tuhan 18
Allah
ta yang penuh dengan kasih sayang. atas pertanyaan-pertanyaan ini. Melalui
“Sebab apa yang tidak nampak dari pada- Per- janjian Lama dan Perjanjian Baru, Ia
Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan meng- ungkapkan diri-Nya kepada kita
keilahian-Nya, dapat nampak kepada dengan cara yang istimewa, sehingga tidak
pikiran dari karya-Nya sejak dunia ada lagi per- tanyaan mengenai sifat kasih
diciptakan, sehingga mereka ti- dak dapat sayang-Nya. Pada mula pertama
berdalih” (Rm. 1:20). penyataan-Nya melalui para nabi;
Yang lain dapat melihat bukti pemeliha- kemudian puncak pernyataan-Nya tampak
raan Allah dalam hubungan yang penuh melalui Yesus Kristus (Ibr 1:1, 2).
ba- hagia serta curahan kasih sayang di Alkitab berisi dalil-dalil yang menyata-
antara sahabat yang erat, kalangan anggota kan kebenaran mengenai Allah, dan
keluar- ga, suami dan istri, orangtua dan menya- takan Dia sebagai satu pribadi.
anak. “Se- perti seseorang yang dihibur Kedua bi- dang penyataan itu perlu: Kita
ibunya, demi- kianlah Aku ini akan perlu menge- nal Tuhan Allah melalui
menghibur kamu” (Yes. 66:13). “Seperti Yesus Kristus (Yoh. 17:3), seperti halnya
bapa sayang kepada anak- anaknya, juga “menerima penga- jaran di dalam Dia
demikian Tuhan sayang kepada orang- menurut kebenaran yang nyata dalam
orang yang takut akan Dia” (Mzm. Yesus” (Ef. 4:21). Melalui sa- rana Kitab
103:13). Suci, Allah menerobos mental, moral dan
Namun demikian, sinar matahari yang keterbatasan rohani kita, meng-
sa- ma, yang telah menjadi saksi atas kasih komunikasikan keinginan-Nya untuk me-
sa- yang Allah Pencipta itu, dapat pula nyelamatkan kita.
mem- balikkan bumi menjadi padang
gurun yang gersang, mendatangkan bala FOKUS KITAB SUCI
kelaparan. Hu- jan yang sama juga dapat
menjadi air yang menghanyutkan kaum Alkitab menyatakan Allah dan membe-
keluarga; bukit-bukit yang sama, yang berkan umat manusia. Diungkapkan-Nya
tinggi, dapat runtuh, rubuh dan hancur. ke- sulitan yang kita hadapi dan jalan
Hubungan antara manusia se- ring keluar di- nyatakan-Nya. Buku itu
diwarnai rasa cemburu, dengki, ama- rah, menyampaikan bah- wa kita sudah hilang,
bahkan juga kebencian yang menimbul- jauh dari Allah, serta menyatakan Yesus
kan pembunuhan. satu-satunya yang mencari dan membawa
Dunia sekitar kita memberi isyarat yang kita kembali kepada Allah.
berbaur, sejumlah pertanyaan dan sejumlah Yesus Kristus adalah fokus Kitab Suci.
jawabnya. Hal itu menampakkan konflik Perjanjian Lama menyatakan Anak Allah
antara yang baik dan yang jahat, namun ti- se- bagai Mesias, Penebus dunia:
dak menjelaskan bagaimana terjadinya Perjanjian Ba- ru menyatakan Dia sebagai
kon- flik itu, siapa yang berseteru, Yesus Kristus, Juruselamat. Setiap
mengapa, atau siapa yang pada akhirnya halaman, apakah itu de- ngan lambang
menang. maupun kenyataan, menun- jukkan
beberapa tahap pekerjaan dan tabi- at-Nya.
Penyataan Istimewa. Dosa membatasi Kematian Yesus di kayu salib meru- pakan
penyataan diri Allah melalui ciptaan puncak penyataan tabiat Allah.
karena tersamarnya kemampuan kita Salib membuat ini sebagai puncak per-
menafsirkan kesaksian Allah. Dengan nyataan karena salib itu mengemukakan
kasih, Allah mem- berikan penyataan dua hal yang amat berbeda: jahatnya
istimewa tentang diri-Nya untuk manusia yang tidak terduga dan kasih
membantu kita memperoleh jawaban Allah yang ti-
dak habis- kita mengenai betapa
habisnya. Apakah mudahnya manu- sia
yang dapat itu berbuat
memberikan kesalahan? Apakah
gagasan yang cara pa- ling tepat
mendalam kepa- da untuk menyatakan
Firman Tuhan 19
dosa? Salib me- sangat berbeda
Allah dari
nyatakan Allah lite- ratur lainnya. pada umat (Neh. reka (1 Ptr. 1:10,
yang mengizinkan Mereka 9:30; bandingkan 11; 2 Ptr. 1:21).
Anak Tunggal- menganggapnya dengan Za. 7:12). Penulis sa- ma
Nya dibunuh. seba- gai “kitab- Raja Daud sekali hanya
Sebuah kitab suci” (Rm. berkata, “Roh menjadi latar
pengorban- an 1:2), “Kitab Su- ci” Tuhan berbicara belakang saja, dan
yang luar biasa! (2 Tim. 3:15), dan dengan pengarang yang
Betapa Ia “firman Allah” perantaraanku, sesungguhnya—
melakukan se- (Rm. 3:2; Ibr. 5:12). firman-Nya ada Roh Kudus—yang
buah pernyataan Keunikan Kitab di lidahku” (2 diakui: “Seperti
yang tiada taranya. Suci berdasarkan Sam. 23:2). yang dikata- kan
Sesung- guhnya, sum- ber dan Yehezkiel me- Roh Kudus. ”
fokus Alkitab ialah keasliannya. Para nulis, Dengan ini Roh
Yesus Kristus. Ia penulis Alkitab ti- “kembalilah Kudus
berada pada pusat dak menyatakan rohku ke dalam menyatakan. ” (Ibr.
panggung bahwa merekalah aku,” “Roh 3:7; 9:8).
peristiwa se- yang membuat Tuhan meliputi Para penulis
mesta. Tidak lama pesan yang aku,” “maka aku Perjanjian Baru
lagi kemenangan- disampaikan di- angkat oleh mengaku bahwa
Nya di Golgota mereka melainkan Roh” (Yeh. 2:2; Roh Kudus
akan mencapai pesan itu diterima 11:5, 24, Terje- merupakan sumber
puncaknya pada mereka dari sumber mahan Lama). peka- baran
pembinasaan Ilahi. Hanyalah Lalu Mikha mereka. Rasul
orang jahat. dengan penyataan memberi kesak- Paulus
Manusia dan Al- Ilahi mereka dapat sian, “Tetapi aku menjelaskan,
lah akan “melihat” kebenaran ini penuh dengan “Tetapi Roh
dipersatukan yang telah kekua- tan, dengan tegas
kembali. disampaikan dengan Roh mengatakan bah-
Tema kasih mereka (baca Yes. Tuhan” (Mi. 3:8). wa di waktu-
Allah, khususnya 1:1; Am. 1:1; Hab. Perjanjian waktu kemudian,
seperti yang 1:1; Yer. 38:21). Baru mengakui ada orang yang
tampak dalam Para penulis ini peranan Roh akan murtad lalu
kematian Kristus menunjuk bahwa Kudus dalam mengikuti roh-roh
seba- gai kor-ban Roh Kudus inilah penulisan pe- nyesat” (1
di Golgota— yang berhubungan Perjanjian Lama. Tim. 4:1). Yohanes
adalah kebenaran dengan na- bi-nabi, Ye- sus berbicara “pa- da
yang pa-ling mulia yang kemudian mengatakan hari Tuhan aku
dari alam semesta meneruskannya ke- bahwa Daud dikuasai oleh Roh”
—ada- lah fokus diilhami Roh (Why. 1:10). Yesus
Alkitab. Semua Kudus (Mrk. memberikan
kebenaran pokok 12:36). Paulus perintah-Nya ke-
Alkitab ha-ruslah percaya bahwa pada murid-murid-
dipelajari dari Roh Kudus Nya melalui Roh
sudut ini. berbicara Kudus (Kis. 1:2;
“dengan bandingkan
OTORITAS perantaraan nabi dengan Ef. 3:3-5).
KITAB SUCI Yesaya” (Kis. Demikianlah
28:25). Petrus Tuhan Allah,
Otoritas mengung- dalam priba- di
Alkitab atas iman kapkan bahwa Roh Kudus, telah
dan praktik Roh Kudus menyatakan diri-
muncul dari memimpin semua Nya melalui Kitab
sumbernya. Para nabi, bukan Suci. Ia menulis
penulisnya me- hanya beberapa kitab itu bu- kan
nganggap Alkitab dari antara me- dengan tangan-
Firman Tuhan 20
Nya sendiri, kurun waktu Allahle- mereka berikan,
melainkan bih kurang 1500 ten- tang apa yang Pengamatan
dengan tangan tahun. Oleh dilihat dan didengar Paulus
orang lain, oleh karena Roh Ku- mereka. Pada butir mengatakan
kurang lebih dus Allah yang disebutkan bahwa “karunia
empat puluh mengilhami para belakangan, para nabi takluk kepada
orang, dalam penulis, sudah penulis nabi-nabi” (1 Kor.
menggunakan gaya 14:32). Inspirasi
tentu Allah Ilahi diberikan dan pola kalimat- yang sejati tidak
sendirilah yang melalui inspirasi nya sendiri. mele- nyapkan
menjadi penga- yang di- berikan individualitas nabi,
rangnya. Allah kepada akal, integritas
“orang-orang ataupun
PENGILHAMA berbicara atas nama kepribadiannya.
N KITAB SUCI Allah” yang Untuk tingkat
digerakkan oleh tertentu,
Rasul Paulus “do- rongan Roh hubungan Musa
menyatakan Kudus” (2 Ptr. dan Harun
bahwa “sega- la 1:21). Pernyata- an- menggambarkan
tulisan yang pernyataan ini hubungan Roh
diilhamkan Allah” diwujudkan dalam Kudus dengan
(2 Tim. 3: 16). bahasa manusia penulis. Tuhan
Kata Yunani dengan segala Allah berkata
Theopneustos, keterbatasan dan ke- kepada Musa,
diterjemah- kan kurangannya, “Aku mengangkat
dengan kata namun tetap engkau se- bagai
“diilhamkan”seben merupakan ke- Allah bagi Firaun,
arnya secara saksian Allah. Allah dan Harun, abang-
harfiah berarti memberi ilham mu, akan menjadi
“dihembuskan kepada manusia— nabimu”(Kel. 7:1;
Allah.” Allah bukan kata demi ban- dingkan 4:15,
“menghembuskan” kata. 16). Musa
kebenaran ke da- Apakah para memberitahukan
lam pikiran nabi itu pasif saja pekabaran Allah
manusia. seperti tape recorder kepada Harun, lalu
Kemudian giliran yang merekam dan Harun
ma- nusia itulah memantul- kan menyampaikan
untuk kembali apa yang pekabaran itu
mengekspresikann direkamnya? Dalam dalam gaya dan
ya da- lam kata beberapa hal kemampuan
yang kemudian tertentu para penulis berbahasanya
menjadi Kitab disuruh menuliskan kepada Fi- raun.
Suci. Oleh karena perkataan Tuhan Seperti halnya
itu, ilham atau sebagaimana yang para penulis
inspirasi adalah dikatakan-Nya Alkitab me-
sebuah proses secara kata demi nyampaikan
yang digunakan kata, akan tetapi suruhan Ilahi, lalu
Allah untuk pada umumnya mereka me-
menyampaikan Tuhan Allah me- nyampaikan
kebenaran- nyuruh para penulis perintah itu,
kebenaran-Nya itu melukiskan pikiran-pikiran,
yang abadi. perka- taan dan ide-ide, dalam
petunjuk-Nya gaya bahasa
Proses menurut mereka sendiri.
Inspirasi. Wahyu kemampuan yang Karena Tuhan
atau pernyata- an terbaik yang dapat berhubungan
Firman Tuhan 21
dengan cara se- pena Allah” yang
Allah kepada manusia, beberapa cara Ia
perti ini maka menuliskan, yang pe- nuh membentuk sebuah
firman Tuhan bukan pena dengan dosa, yang per- paduan antara
Allah kosakata Dia.”1 “Tindakan sangat terbatas. perwakilan Ilahi
buku yang pengilhaman Kare- na dengan per- wakilan
terdapat dalam bukan keterbatasan kita manusia.
Alkitab berdasarkan kata- sebagai manusialah Orang-orang yang
berbeda- beda, kata manusia yang merintangi apa turut ambil bagian
membayangkan atau penga- yang dapat dikomu- da- lam penulisan
pendidikan dan lamannya nikasikan-Nya Alkitab dipilih bukan
kul- tur penulis- melainkan kepada kita. karena bakat-bakat
penulisnya yang manusia itu Persamaan alamiah, juga bukan
beranekaragam. sendiri, yang seperti itulah yang karena per-
Alkitab berada di bawah terdapat antara
“bukanlah cara pengaruh Roh Yesus, yang
Allah berpikir Kudus, menjelma menjadi
dan menyatakan dikaruniai manu- sia, dengan
ekspresi. dengan buah- Alkitab:’ Yesus
Manusia akan buah pikiran. adalah Allah yang
sering Akan tetapi, juga manusia, yang
mengatakan perkataan itu Ilahi dan manusia
bahwa ekspresi menerima kesan disatukan. Oleh
yang seperti itu pikir- an karena itu, Alkitab
bukanlah individual. adalah paduan yang
ekspresi Allah. Pikiran Ilahi Ilahi dan
Akan tetapi disatukan. Pikir- manusiawi.
Tuhan tidak an dan kehendak Sebagai- mana yang
pernah Ilahi dipadukan telah dikatakan
menempatkan dengan pi- kiran mengenai Kris- tus,
diri-Nya dalam dan kehendak demikian pula
kata, dalam manusia; dikukuhkan
logika, retorika, sehingga ucap- mengenai Al- kitab
di dalam gugat- an yang bahwa “Firman itu
an dalam disampaikan telah menjadi ma-
Alkitab. manusia adalah nusia, dan diam di
Penulis-penulis meru- antara kita” (Yoh.
Alkitab adalah pakan perkataan 1:14). Gabungan
Allah.”2 manusia Ilahi ini
telah membuat
Dalam salah Oleh karena itu, Alkitab menjadi
satu contoh kita Alkitab adalah unik di antara
dapati Tu- han pernya- taan literatur yang ada.
berbicara dan kebenaran Ilahi di
menulis kata demi dalam bahasa Inspirasi dan
kata dalam manu- sia. Cobalah Para penulis. Roh
Sepuluh Hukum. bayangkan upaya Kudus menyiapkan
Tuhan yang mengajarkan fisika beberapa orang
menyu- sunnya, quantum kepada tertentu untuk
bukan manusia seorang anak kecil. menyampaikan
(Kel. 20:1- Kira-kira beginilah kebenaran Ilahi.
17;31:18; Ul. 10:4, bentuk masalah, Alkitab ti- dak
5), namun yang di- hadapi menjelaskan secara
demikian, hal ini Allah untuk rinci bagaimana Ia
harus diungkapkan menyampaikan melayakkan orang-
dalam batas-batas kebenar- an- orang tersebut,
bahasa ma- nusia. kebenaran Ilahi tetapi da- lam
Firman Tuhan 22
nyataan wahyu yang Allah mimpi (Bil. 12:6).
perlu disampaikan Metode dan Kadang-kadang Ia
menobatkan kepada mereka Isi Wahyu. berbicara de- ngan
orang ter- sebut tan- pa Kerapkali Roh jelas kadang-
atau memahami Kudus kadang juga
meyakinkannya sepenuhnya menyampaikan melalui sua- ra
mengenai hidup pekabaran Ilahi pengetahuan dari batin. Allah
kekal. Bileam yang hendak Ila- hi dengan berbicara kepada
mengumumkan dikomunikasikan menggunakan Samuel de-
pesan yang di- oleh mereka itu khayal dan
sampaikan Ilahi (1 Ptr. 1:10-12).
sementara ia Sambutan ngan “memberi dengan memilih
melakukan per- penulis-penulis tahu” (1 Sam. 9:15, bahan-bahan dari
buatan yang Alkitab itu ter- Terje- mahan catatan historis yang
bertentangan hadap pekabaran Lama). Zakharia ada (Hakim-hakim, 1
dengan nasihat- yang menerima pengli- Sam., 2 Taw., Injil
nasihat yang disampaikan hatan dengan dan Ki- sah Para
diberikan Tuhan mereka tidaklah lambang disertai Rasul).
(Bil. 22: 24). seragam. penjelasan- nya (Za.
Daud yang Dikatakan, 4). Penglihatan atau Inspirasi dan
digunakan bahwa Daniel khayal-khayal Sejarah. Penegasan
Tuhan melalui dan Yohanes mengenai surga Alki- tabiah bahwa
Roh Kudus, sangat yang diterima “segala tulisan yang
juga pernah tercengang dan Paulus dan Yohanes diilham- kan Allah”
melakukan tidak memahami diiringi dengan bermanfaat serta
kejahatan yang tulisan yang petunjuk-petunjuk berkuasa mem- beri
keji disampaikan lisan (2 Kor. 12:1-4; petunjuk moral dan
(bandingkan mela- lui mereka Why. 4, 5). kehidupan rohani (2
dengan Mzm. (Dan. 8:27; Why. Yehezkiel Tim. 3:15, 16) tidak
51). Semua 5:4), dan 1 Ptr. mengamati ada keragu-raguan
penulis Alkitab 1:10. peristiwa-peristiwa mengenai bimbingan
adalah orang- menunjukkan yang terjadi di Ilahi dalam proses
orang berdosa bahwa para tempat lain (Yeh. pe- milihan. Entah
yang setiap hari penulis lain 8). Beberapa informasi itu berasal
memerlukan mencari tahu penulis turut serta dari pe- ngamatan
anuge- rah makna pekabaran dalam penglihatan- pribadi, sumber lisan
Tuhan yang disam- penglihatan mereka, maupun tu- lisan,
(bandingkan paikan mereka menjalankan tugas- atau pernyataan
dengan Rm. atau pekabaran tugas tertentu se- langsung, semuanya
3:12). yang disam- bagai satu bagian itu sampai kepada
Pengalaman paikan orang- dari penglihatan itu penulis melalui
diilhaminya orang lain. sen- diri (Why. 10). bimbing- an Roh
penulis-penulis Kadang-kadang Mengenai isinya, Kudus. Ini menjamin
Alkitab lebih orang-orang ini kepada beberapa bahwa Alkitab layak
dari sekadar takut orang, Roh dipercaya.
penerangan atau menyampaikan memperlihatkan Alkitab
tuntunan Ilahi, peka- baran yang peristiwa yang akan menyatakan rencana
karena hal ini diilhamkan terjadi (Dan. 2, 7, 8, Tuhan Al- lah di
terjadi kepada melalui mereka, 12). Sementara itu, dalam interaksi
semua orang dan beberapa dari be- berapa dari dinamik-Nya dengan
yang mencari antara mereka antaranya mencatat umat manusia, bukan
kebenaran. malahan ber- kejadian-ke- jadian dalam sebuah him-
Alha- sil, debat dengan yang penting, punan doktrin
kadang-kadang Allah (Hab. 1; apakah berdasarkan abstrak. Penyataan
penulis Alkitab Yun. 1:1-3; 4:1- pe- ngalaman diri-Nya nyata dalam
menulis pesan 11). pribadi maupun peristiwa-peristiwa
Firman Tuhan 23
yang benar yang Allah peristiwa dalam Kitab Suci” (Rm.
terjadi pada waktu membentuk pertentangan an- 15:4). Kebinasaan
dan tempat yang kerangka kerja tara yang baik Sodom dan
pasti. Nilai-nilai pemahaman kita dan yang jahat Gomora
historis yang dapat mengenai sifat yang menun- merupakan
diper- caya Allah serta jukkan sifat “peringatan” atau
sangatlah penting maksud tujuan- Allah serta amaran (2 Ptr. 2:6;
karena hal itulah Nya bagi kita. menuntun Yud. 7).
yang Sebuah manusia dalam Pengalaman
pemahaman yang pencarian mereka Ibrahim mengenai
te- pat akan atas keselamatan. pembe- naran
membimbing Insiden yang adalah merupakan
kepada bersifat historis sebuah contoh
kehidupan ke- adalah “con- toh” bagi setiap orang
kal, sedangkan dan “dituliskan percaya (Rm. 4:1-
pandangan hidup untuk menjadi 25; Yak. 2:14- 22).
yang keli- ru peringat- an bagi Bahkan hukum-
akan membawa kita yang hidup hukum sipil
kepada pada waktu di Perjanjian Lama,
kekacauan dan mana zaman yang sarat dengan
ke- matian. akhir telah tiba” makna rohani yang
Allah (1 Kor. 10:11). dalam, ditulis
menyuruh orang- Pau- lus berkata, demi kepentingan
orang tertentu “Sebab segala kita seka-
un- tuk menulis sesuatu yang di- rang ini (1 Kor.
sejarah tulis dahulu, 9:8,9).
hubungan-Nya telah ditulis Lukas
dengan bangsa untuk menjadi menyebutkan
Israel. pe- lajaran bagi bahwa ia menulis
Pengisahan yang kita, supaya kita In- jil karena ia
bersifat his- toris teguh berpe- ingin melukiskan
ini, ditulis gang pada kehidupan Ye- sus
dengan cara pengharapan oleh “supaya engkau
pandang yang ketekunan dan dapat mengetahui,
sangat berlainan penghiburan dari bah-
dari sejarah
sekular, terdiri wa segala sesuatu (Yoh. 20: 31). Allah
dari suatu bagian yang diajarkan membimbing para
penting Alkitab kepada- mu penulis Alkitab untuk
(banding- kan sungguh benar” menyajikan sejarah
Bil. 33:1, 2; Yoh. (Luk. 1:4). Kriteria dalam cara yang
24:25, 26; Yeh. yang digunakan dapat menuntun kita
24:2). Yohanes untuk kepada keselamatan.
Kepada kita memilih peristi- wa Para penulis
disajikan sejarah kehidupan Yesus riwayat hidup tokoh-
yang objektif dan untuk dimasukkan tokoh Alkitab
tepat, tentu dari ke dalam Injil yang menggunakan bukti
sudut pandang ditulisnya ialah lain dari inspi- rasi
Ilahi. Roh Kudus “supaya ka- mu Ilahi.
memberikan percaya, bahwa Digambarkannya
kepada para Yesuslah Mesias, dengan cermat
penulis wa- Anak Allah, dan kelemahan maupun
wasan khusus supaya kamu oleh kekuatan yang
agar mereka imanmu mem- dimiliki tokoh-tokoh
dapat mencatat peroleh hidup yang dikisahkannya.
peristiwa- dalam nama-Nya” Mereka menuturkan
Firman Tuhan 24
dengan jujur dosa tatan sejarah
Allah yang
tokoh-tokoh itu, sejati, bukan Yesus kuno agak
berikut sebagai do- ngeng menganggapnya beragam namun
keberhasilan yang maupun sebagai sejarah kebenaran-
telah diper- oleh perlambang belaka. yang benar dan kebenaran yang
mereka. Banyak orang masa secara rohaniah hakiki tetap
Nuh yang tidak kini yang ragu-ragu sangat relevan terpelihara.3
dapat menguasai dan meno- lak kisah (Mat. 12:39-41; Sementara pa- ra
diri, di- kisahkan mengenai Adam dan 19:4-6; 24:37- penyalin dan
jelas tanpa ditutup- Hawa, menge- nai 39). penerjemah
tutupi, begitu pula Yunus maupun Alkitab tidak Alkitab sangat
dengan akal bulus kisah air bah. mengajarkan mungkin
yang dilakukan Padahal pengilhaman mengadakan
Ibra- him. Dengan sebagian atau kesalahan-
jelas tingkah laku tingkat inspirasi. kesalahan kecil,
Musa, Pau- lus, Teori pengil- bukti dari
Yakobus dan haman yang penyelidikan
Yohanes dicatat. separuh-separuh purbakala me-
Sejarah Alkitab itu bersifat spe- ngenai Alkitab
mengungkapkan kulatif dan menunjukkan
kegagalan raja merampas bahwa kesalah-
bangsa Israel yang Alkitab dari an-kesalahan itu
paling bijaksana otoritas- nya. sesungguhnya
sekali pun, dan adalah ke-
kelemahan kedua Ketepatan salahpahaman di
belas bapa dan Kitab Suci. pihak para sarjana.
kedua belas rasul. Sebagaimana Ye- Seba- gian
Kitab Suci tidak sus “telah masalah itu timbul
membe- ri dalih menjadi manusia, karena orang-
mengenai mereka, dan diam di an- orang yang
tidak juga menge- tara kita” (Yoh. membaca sejarah
cilkan kesalahan 1:14), supaya dan kebiasaan Al-
mereka. Dengan dengan demi- kitab dipandang
terus te- rang kian kita dapat dari mata orang
dituturkan apa memahami Barat. Kita harus
adanya tentang kebenaran, Alki- mengakui bahwa
mereka berikut tab telah pengetahuan
kegagalan mereka, diberikan dalam manu- sia hanya
bagaimana me- bahasa manusia. sebagian saja—
reka seharusnya, Pengilhaman wawasan mereka
melalui karunia Kitab Suci terhadap pekerjaan
Allah. Tan- pa menjamin Ilahi tetap tidak
inspirasi dari kelaya- kannya pernah lengkap.
Tuhan tidak akan untuk dipercaya. Pengamatan
ada penu- lis Seberapa yang tidak
riwayat hidup jauhkah selamanya cocok
tokoh Alkitab pimpinan Tuhan seharusnya
dapat menu- lis keti- ka janganlah
uraian pengertian mengirimkan membuat
yang demikian. pekabaran yang keyakinan kita
Para penulis dijamin itu, berkurang
Alkitab bahwa pekabaran terhadap Kitab
menganggap kisah itu sendiri sahih Suci; sering- kali
yang bersejarah, dan sem- purna? hal itu merupakan
semuanya Memang benar akibat dari
mengandung ca- bahwa naskah pandang- an-
Firman Tuhan 25
pandangan kita harus disalahkan
Allah Yes. 7:7). Firman-
yang kurang apabila kita Nya mengandung tas di balik
tepat ketim- mene- mukan kepercayaan dan Perjanjian Lama,
bang kesalahan sebuah kalimat otoritas yang hal mana para nabi
yang atau nas yang dilimpahkan Tuhan. dikutipnya dengan
sebenarnya. tidak Seringkali berkata, “Hal itu
Apakah Allah manusia yang ter- jadi supaya
digunakan Tu- han genaplah yang
dapat kita pahami sebagai alat-Nya difirmankan Tu-
betul? Boleh jadi Kitab Suci ditempatkan han oleh nabi”
kita ti- dak akan memperoleh sebagai latar (Mat. 1:22). Ia
pernah dapat otoritas Ilahi ka- belakang. Matius melihat Tu- han
menerangkan rena di dalam kitab- menyinggung otori- yang
setiap nas Alkitab, kitab itulah Tuhan menyampaikan
ya, memang tidak ber- bicara melalui langsung, otoritas
akan pernah dapat Roh Kudus. Oleh itu; nabi hanyalah
kita lakukan. karena itu, Alkitab sebagai utusan
Nubuatan- adalah Firman yang tidak
nubuatan yang Allah yang ditulis- langsung.
digenapi kan. Di manakah Petrus
membenarkan terdapat bukti menggolongkan
bahwa Alkitab da- pernyataan ini dan tulisan-tulisan ra-
pat dipercaya apakah sul Paulus sebagai
sepenuhnya. implikasinya untuk Kitab Suci (2 Ptr.
Walaupun ada hidup kita dan 3:15, 16). Dan
usaha-usaha untuk pencarian kita akan Paulus sendiri
meng- pengetahuan? memberikan
hancurkannya, kesak- sian
Alkitab tetap Pernyataan- mengenai apa
terpelihara de- pernyataan Kitab yang
ngan ajaib, bahkan Suci. Para penulis dituliskannya,
dengan ketepatan Alkitab “Ka- rena aku
yang memberikan bukan
menakjubkan. kesaksian bahwa menerimanya dari
Perbandingan pekabaran mereka manusia, dan
penemuan gu- langsung datang bukan manusia
lungan Dead Sea dari Tuhan Allah. yang
Scrolls dengan Itulah “firman mengajarkannya
naskah Per- janjian Tuhan” yang datang kepadaku, tetapi
Lama kepada Yeremia, aku menerimanya
menunjukkan Yehezkiel, Ho- sea oleh per- nyataan
kecermatan pe- dan yang lain-lain Yesus Kristus”
nyampaiannya.4 (Yer. 1:1, 2, 9; Yeh. (Gal. 1:12). Para
Hal itu 1:3; Hos. 1:1; Yl. pe- nulis
mengukuhkan 1:1; Yun. 1:1). Perjanjian Baru
kela- yakannya Sebagai juru kabar- menerima firman
untuk dipercaya, juru kabar Tuhan Ye- sus Kristus
keterpercayaan (Hag. 1:13; 2 Taw. sebagai Kitab Suci
atas Kitab Suci 36:15), para nabi dan meng-
sebagai pernyataan Tuhan diutus untuk anggapnya
kehendak Allah berbica- ra atas memiliki otoritas
yang tidak pernah nama-Nya, yang sama se-
salah. mengatakan, perti tulisan-
“Beginilah fir- man tulisan Perjanjian
OTORITAS Tuhan Allah” (Yeh. Lama (1Tim. 5:18;
KITAB SUCI 2:4; bandingkan Luk 10:7).
Firman Tuhan 26
Yesus menja-
Allah sebuah pernyataan 12:3). Demikian
Yesus dan wab, “Apa yang objektif, yang pula- lah dengan
Otoritas Kitab tertulis dalam diberikan untuk Firman Allah yang
Suci. Sela- ma hukum Taurat? menuntun manusia tertulis. Tan- pa
masa Apa yang ke- luar dari penerangan Roh
pelayanan-Nya, kaubaca di sana?” kegelapan, aneka Kudus pikiran kita ti-
Yesus (Luk. 10:26). ragam kesalahan, dak akan dapat
menekankan Yesus kebiasaan dan memahami dengan
otoritas Kitab menempatkan dongeng-dongeng tepat Al- kitab itu,
Suci. Waktu Alkitab di atas untuk mem- bawa atau mengakuinya
dicobai Iblis tra- disi dan kepada terang sebagai kehen-
atau melawan pendapat- kebenaran yakni
seteru-seteru- pendapat penge- tahuan yang
Nya, kata “Ada manusia. Ia me- mendatangkan
ter- tulis” ngecam orang- keselamatan.
merupakan orang Yahudi
pertahanan dan karena menge- Roh Kudus dan
penyerang- an- sampingkan Otoritas Kitab
Nya (Mat. 4:4, otoritas Kitab Suci. Waktu Yesus
7, 10; Luk. Suci (Mrk. 7:7- hidup di dunia ini
20:17). “Manu- 9), dan meminta para pemim- pin
sia hidup bukan mereka supaya agama dan
dari roti saja, mempela- jari masyarakat yang
tetapi dari se- Kitab Suci bersikap acuh tak
tiap firman yang dengan tekun, acuh tidak
keluar dari dengan berka- ta, memperhatikan
mulut Allah” “Belum identi- tas-Nya yang
(Mat. 4:4). pernahkah kamu sejati. Sebagian dari
Ketika baca dalam Ki- antara me- reka
ditanya tab Suci?” (Mat. merasa bahwa Ia
bagaimana 21:42; hanyalah seorang
seseorang dapat bandingkan Mrk. nabi seperti
memperoleh 12: 10, 26). Yohanes Pembaptis,
kehidupan kekal, Elia, atau’ Ye-
remia—hanya
Dengan tandas Yesus yang paling seorang manusia
Ia mengatakan dan meyakinkan ialah biasa. Ke- tika
per- caya atas bahwa Ia men- Petrus mengakui
otoritas nubuat dapat tugas dari bahwa Yesus adalah
serta menyatakan Tuhan Allah dengan “Mesias, Anak
bahwa perkataan meng- genapi apa Allah yang hidup,”
itu ditujukan yang telah Yesus me-
kepada-Nya. Kitab dinubuatkan dalam nunjukkan bahwa
Suci, kata-Nya, Perjanjian Lama penerangan Ilahi
“memberi (Luk. 24:25-27). itulah yang
kesaksian tentang Demikianlah, memungkinkan
Aku.” “Sebab tanpa syarat Kristus pengakuannya
jikalau kamu mene- rima Kitab (Mat. 16:13-17).
percaya kepada Suci sebagai Paulus menekankan
Musa, tentu kamu pernyataan yang sah kebenaran ini:
akan percaya juga dari kehendak “Tidak ada seorang
kepada-Ku, sebab Tuhan bagi bangsa pun, yang dapat
ia telah menulis manusia. Ia mengaku”: ‘Yesus
tentang Aku”(Yoh. memandang Kitab adalah Tuhan,’
5:39, 46). Suci sebagai batang selain oleh Roh
Pengukuhan tu- buh kebenaran, Kudus” (1 Kor.
Firman Tuhan 27
dak otoritas Allah” (1Allah Kor. apabila kita mereka, Kitab Suci
Allah. Karena 1:18) yang akan melihat dan menjadi otoritas
“tidak ada orang menjadikan mem- perhatikan mutlak dalam
yang tahu, apa seseorang dapat suara Allah masalah dok- trin,
yang terdapat di bergabung berbicara melalui teguran, perbaikan
dalam diri Allah bersama-sama para penulis itu, kelakuan dan men-
selain Roh Paulus da- lam tidak peduli didik orang dalam
Allah” (1 Kor. kesaksiannya, betapa lemah dan kebenaran (2 Tim.
2:11) ke- “Kita tidak betapa 3:16).
mudian bahwa menerima roh manusiawi pun
“manusia dunia, tetapi roh
duniawi tidak yang berasal dari Ruang Lingkup meteran. Ukuran-
me- nerima apa Allah, su- paya Otoritas Kitab ukuran Alkitab tidak
yang berasal kita tahu, apa Suci. Kontradiksi bo- leh ditaklukkan
dari Roh Allah, yang antara Kitab Suci ukuran-ukuran atau
ka- rena hal itu dikaruniakan dan ilmu pe- norma- norma
baginya adalah Allah kepada ngetahuan manusia. Norma-
suatu kita” (1 Kor. seringkali norma yang terda-
kebodohan; dan 2:12). disebabkan pat di dalamnya jauh
ia tidak dapat Roh Kudus spekulasi. Apabila lebih tinggi daripada
memahaminya, dengan Kitab kita tidak dapat segala akal budi dan
sebab hal itu Suci tidak akan menyelaraskan ilmu literatur manusia.
hanya dapat pernah dapat pengetahuan Kita ditimbang
dinilai secara dipisahkan. Roh dengan Kitab Suci, dengan takaran
rohani” (1 Kor. Kudus penga- penyebab- nya Alkitab, bukan- nya
2:14). Sebab rang dan hanyalah karena kita yang
pemberitaan pewahyu kita “memiliki menimbangnya,
tentang salib kebenaran pema- haman yang karena itulah ukuran
me- mang Alkitab. tidak sempurna baik tabiat dan segala
adalah Perkembanga mengenai ilmu pengalaman dan
kebodohan bagi n dan pengetahuan pikiran.
mereka yang kemunduran maupun wahyu... Akhirnya, Kitab
akan binasa” (1 kuasa Kitab Suci tetapi jika dapat Suci berkuasa atas
Kor. 1:18). dalam kehidupan dipahami dengan sega- la karunia yang
Hanya kita sesuai de- baik, pastilah ke- berasal dari Roh
berkat bantuan ngan konsep duanya dalam Kudus, ter- masuk
Roh Kudus, ba- inspirasi. Jika keselarasan yang bimbingan melalui
rangsiapa yang kita menganggap sempurna. karunia nubuat atau
menyelidiki Alkitab hanyalah Semua hikmat karunia lidah (1 Kor.
“segala sesuatu, sekadar manusia harus 12; 14:1; Ef. 4:7- 16).
bahkan hal-hal kumpulan kesak- tunduk ke- pada Karunia Roh tidak
yang sian manusia atau otoritas Kitab Suci. lebih tinggi daripa-
tersembunyi jika otoritas yang Kebenaran-kebe- da Alkitab;
dalam diri menja- di naran Alkitab sesungguhnya, justru
Allah” (1 Kor. jaminan kita itu adalah norma yang karunia- karunia itu
2:10), seseorang dengan cara-cara menjadi patokan haruslah diuji oleh
menjadi ya- kin tertentu ujian segala Alkitab, ka- lau
akan otoritas bergantung atas gagasan. Mengukur karunia itu tidak
Alkitab sebagai gerakan perasaan fir- man Allah sesuai dengannya,
suatu wah- yu kita sendi- ri, dengan ukuran- maka haruslah
Allah dan atau pada emosi ukuran manusia disingkirkan karena
kehendak-Nya. kita, berarti kita ‘yang serba terbatas karunia yang
Hanyalah de- mele- mahkan itu sama saja demikian adalah
ngan salib itu kuasanya dalam dengan upaya palsu. “Akan torat
terdapat kehidupan kita. mengukur bintang- dan as- syahadat,
”kekuatan Akan tetapi bintang dengan barangsiapa yang
Firman Tuhan 28
berkata-kata tia- Allah yang ajaib dan Musa di padang
da setuju dengan KESATUAN unik. Karena belantara Midian,
perkataan itu, KITAB SUCI keanekaragaman atau melalui Ra-
sekali-kali tiada yang terkan- sul Paulus ketika
akan terbit fajar Pembacaan dung di dipenjarakan di
baginya” (Yes. Kitab Suci secara dalamnya, Roma, bu- ku-
8:20, Terjemahan dangkal akan ragam-ragam buku itu
lama). (Baca juga membuahkan pandangan itu menampakkan
bab 17 dari buku pemahaman yang sungguh baik komunikasi yang
ini). dang- kal pula. untuk memenuhi diilhami oleh Roh
Kalau dibaca keperlu- an yang serupa.
dengan cara manusia Pemahaman atas
seperti itu, maka sepanjang zaman. “pernyataan yang
Alkitab akan Tuhan Allah progresif’ ini
tampak seperti tidak berpe- ran dalam
him- punan cerita menampakkan menanamkan
yang tidak diri- Nya kepada pemahaman atas
beraturan, manusia dalam Al- kitab dan
khotbah yang sebuah rangkai- kesatuannya.
centang an yang terus- Sekalipun
perenang, dan menerus tanpa ditulis dalam
sejarah yang ti- selingan, me- generasi yang
dak karuan. Akan lainkan berbeda,
tetapi, menampakkan kebenaran-
barangsiapa yang diri-Nya sedikit kebenaran yang
membuka pikiran demi sedikit, dari terda- pat dalam
kepada generasi kepada Perjanjian Lama
penerangan Roh generasi. Apa- dan Perjanjian
Allah, barang kah itu Baru tetap tidak
siapa yang mau dinyatakan dapat dipisahkan;
menyelidik melalui pena kedua-
kebenaran-
kebenaran yang nya saling tidak fondasi bagi Perjan-
terpendam de- bertentangan. jian Baru. Di
ngan sabar dan Kedua saksi itu satu dalamnya disediakan
dengan doa, akan sebagaimana Tuhan kunci untuk
menemu- kan Allah esa ada- nya. membuka Perjanjian
bukti-bukti dalam Perjanjian Lama, Baru sementara
Alkitab yang melalui nubuatan- Perjanjian Baru
meru- pakan satu nubuatan dan menjelaskan misteri
kesatuan dalam perlambang, Per- janjian Lama.
pengajaran me- menyatakan In- jil
ngenai prinsip- Juruselamat yang
prinsip akan datang;
keselamatan. Perjanji- an Baru,
Ternyata Alkitab melalui kehidupan
bukanlah sesuatu Yesus, menya-
yang membosan- takan Juruselamat
kan. Sebaliknya, yang telah datang—
Alkitab sangat Injil dalam wujud
kaya dan yang nyata. Kedua-
beraneka ragam duanya
dalam kesaksian menyatakan Allah
yang amat serasi yang sama.
dalam Perjanjian Lama
keindahannya bertindak sebagai
Firman Tuhan 29
Dengan sendiri, Allah
karena
penuh rahmat Kitab Suci
dan karunia “diilhamkan
Allah Allah me- mang
memanggil kita bermanfaat untuk
supaya mengajar, untuk
berkenalan me- nyatakan
dengan Dia kesalahan, untuk
melalui memperbaiki ke-
penyelidikan lakuan dan untuk
atas Firman- mendidik orang
Nya. Di dalam ke-
dalamnya akan benaran.”
kita temukan Melalui Kitab
kekayaan berkat Suci itulah kita
yang pasti akan da- pat
keselamatan “diperlengkapi
kita. Kita dapat untuk setiap
mengungkapkan perbuatan baik”
nya bagi diri (2 Tim. 3:16, 17).
Referensi :

1. Ellen G. White, Selected Message; (Washington, D.C.:


Review and Herald, 1958), buku 1, hlm. 21.
2. Ibid.
3. Untuk bacaan tambahan, lihat White, Early Writings
(Washington, D.C.: Review and Herald, 1945), hlm.
220, 221.
4. Lihat Siegfried H. Horn, The Spade Confirms the Boob
rev. ed., (Washington, D.C.: Review and Herald,
1980).
5. Untuk mengetahui pandangan umum Masehi
Advent Hari Ketujuh perihal penafsiran Alkitab,
baca Laporan Tahunan Komite GC, 12 Oktober
1986, “Methods of Bible Study,’ Disebarkan oleh
Lembaga Penelitian Alkitab, GC, 6840 Eastern
Avenue, N.W., Washington, D.C. 20012. Baca
juga A Symposium on Biblical Hermeneutic, ed.
G.M. Hyde (Washington, D.C.: Review and
Herald, 1974); Gerhard F. Hanel, Understanding
the Living Word of God (Mountain View, CA:
Pacific Press, 1980). Bandingkan P. Gerard
Damsteegt, “Interpreting the Bible” (Makalah
disediakan untuk rapat di FED Biblical Research,
Mei 1986).
6. White, The Story of Patriarchs and Prophets;
(Mountain View, CA: Pacific Press, 1958), p. 114.
Hanya ada satu Tuhan: Bapa, Anak dan Roh Kudus, satu kesatuan
dari tiga Pribadi-abadi. Allah yang abadi, mahakuasa, mahatahu di
atas segala-galanya, dan mahahadir. Ia tidak mengenal batas dan di
luar kemampuan pemahaman manusia, namun dapat dikenal karena
penyataan diri-Nya sendiri. Ia layak disembah untuk selama-lamanya,
dipuja dan dilayani oleh seluruh makhluk ciptaan.—Fundamental
Beliefs,—2.

28
BAB 2

KEALLAHAN

i Golgota hampir semua orang


Dmenolak Yesus. Hanya beberapa orang saja
yang mengetahui siapa Dia sebenarnya—
PENGETAHUAN MENGENAI ALLAH

Telah banyak teori yang dilontarkan


terma- suk di antara mereka yang
mengenal-Nya ialah pencuri yang hampir ‘un- tuk menjelaskan ihwal Allah, banyak
mati yang menye- but Dia Tuhan (Luk. pula sanggahan untuk Dia dan menentang
23:42), dan serdadu Ro- ma yang berkata, ada- nya Dia, hal ini menunjukkan bahwa
“Sungguh, orang ini ada- akal budi manusia tidak mampu menembus
lah Anak Allah!” (Mrk. 15:39). yang Ilahi. Kalau bergantung kepada akal
Tatkala Yohanes menulis, “Ia datang budi manusia saja untuk menyelidiki
kepa- da milik kepunyaan-Nya, tetapi orang- mengenai Tuhan sama saja dengan
orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima- menggunakan sebu- ah kaca pembesar
Nya” (Yoh. 1:11), yang dipikirkan Yohanes untuk mempelajari ilmu perbintangan.
bukan- lah hanya orang banyak yang ada di Karena itu, bagi banyak orang hikmat
sekeli- ling salib itu, bahkan bukan hanya Tuhan adalah “hikmat yang tersem- bunyi”
orang Is- rael, melainkan setiap generasi (1 Kor. 2:7). Bagi mereka Tuhan ada- lah
yang pernah hidup. Kecuali beberapa misteri. Rasul Paulus menulis,’ Tidak ada
gelintir saja, semua manusia, seperti orang- dari penguasa dunia ini yang mengenal-
orang yang berteriak hingga parau di bukit Nya, sebab kalau sekiranya mereka
Golgota, telah gagal mengenal Yesus mengenal- Nya, mereka tidak menyalibkan
Tuhan dan Juruselamat me- reka. Tuhan yang mulia” (1 Kor. 2:8).
Kegagalan ini menunjukkan bahwa pe- Salah satu perintah Tuhan yang sangat
ngetahuan manusia mengenai Allah sangat mendasar dari Kitab Suci ialah supaya me-
kurang dan terbatas sekali. ngasihi “Tuhan, Allahmu, dengan segenap

29
Keallahan 30

hatimu dan dengan segenap jiwamu dan Memperoleh Pengetahuan Mengenai


de- ngan segenap akal budimu” (Mat. Allah. Tidak seperti pengetahuan lainnya,
22:37; bandingkan dengan Ul. 6:5). Kita pengetahuan mengenai Allah sama
tidak da- pat mengasihi seseorang yang kadarnya antara hati dengan pikiran.
sama sekali tidak kita kenal, bahkan kita Pengetahuan yang demikian mencakup
tidak dapat me- nyelidiki perkara-perkara keseluruhannya, tidak hanya intelek saja.
Allah yang sangat mendalam (Ayb. 11:7). Harus ada keterbukaan terhadap Roh
Kalau begitu, bagai- manakah kita dapat Kudus dan kemauan untuk me- lakukan
mengenal serta menga- sihi Pencipta kita? kehendak Allah (Yoh. 7:17; banding- kan
Mat. 11:27). Yesus berkata, “Berbaha-
Allah Dapat Diketahui atau Dikenal. gialah orang yang suci hatinya, karena
Mengingat manusia yang berada dalam mere- ka akan melihat Allah” (Mat 5: 8).
kea- daan serba berbahaya itu, Allah di Oleh karena itu, orang-orang yang tidak
dalam ka- sih-Nya dan panjang sabar-Nya, beriman, tidak dapat memahami Tuhan.
menjangkau kita melalui Alkitab. Ra- sul Paulus berseru, “Di manakah orang
Ditunjukkannya bah- wa ‘Kekristenan yang berhikmat? Di manakah ahli Taurat?
bukanlah sebuah catatan dari hal Di ma- nakah pembantah dari dunia ini?
pertanyaan manusia mengenai Al- lah; Bukankah Allah telah membuat hikmat
melainkan hasil pernyataan Allah dari hal dunia ini men- jadi kebodohan? Oleh
diri-Nya dan maksud-tujuan-Nya kepa- da karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak
manusia.”1 Pernyataan diri ini direncana- mengenal Allah oleh hik- matnya, maka
kan untuk menjembatani jurang antara du- Allah berkenan menyelamat- kan mereka
nia yang memberontak dengan Tuhan yang yang percaya oleh kebodohan pemberitaan
pemurah. Injil” (1 Kor. 1:20, 21).
Pernyataan kasih Allah yang terbesar Cara untuk mempelajari pengetahuan
me- lalui pernyataan-Nya yang paling mengenai Allah dari Alkitab berbeda
agung, yak- ni dengan kehadiran Yesus dengan segala macam metode
Kristus, Anak- Nya itu. Melalui Yesus kita pengetahuan. Kita ti- dak boleh
dapat mengenal Dia, sang Bapa. menempatkan diri kita sendiri di atas Allah
Sebagaimana Yohanes me- ngatakan, dan memperlakukan-Nya sebagai objek
“Anak Allah telah datang dan te- lah analisis dan objek ukuran. Kalau kita
mengaruniakan pengertian kepada kita, meneliti Allah untuk memperoleh pengeta-
supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita huan mengenai Dia, kita harus tunduk ke-
ada di dalam Yang Benar” (1 Yoh. 5:20). pada otoritas penyataan diri-Nya, Alkitab.
Yesus berkata, “Inilah hidup yang kekal Karena .Alkitab sendirilah yang menjadi
itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, penafsirnya maka kita harus taat kepada
satu-satunya Allah yang benar, dan menge- prinsip-prinsip dan metode yang
nal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” terkandung di dalamnya. Tanpa bimbingan
(Yoh. 17:3). yang Alkita- biah kita tidak akan dapat
Inilah kabar baik. Walaupun mustahil mengenal Allah. Mengapa begitu banyak
me- ngetahui Tuhan sepenuhnya, namun orang yang hi- dup pada masa Yesus
Kitab Suci memberikan Pengetahuan dahulu tidak mampu melihat pernyataan
praktis ten- tang Dia yang cukup memadai diri Allah di dalam Ye- sus? Sebabnya
untuk kita masuki suatu hubungan yang ialah karena mereka meno- lak bimbingan
menyelamat- kan dengan Dia. Roh Kudus melalui Alkitab, mereka
menafsirkan pekabaran Allah de- ngan
cara yang salah serta menyalibkan Ju-
Keallahan 31

ruselamat mereka. Masalah mereka bukan- Bukti dari Kitab Suci. Alkitab tidak
lah masalah intelek. Karena mereka menu- membuktikan adanya Allah. Melainkan
tup pintu hati mereka, maka pikiran mereka me- nganggapnya ada. Pada pembukaan
pun digelapkan, akibatnya ialah kematian Alkitab itu menyatakan, “Pada mulanya
yang kekal. Allah men- ciptakan langit dan bumi”
(Kej.1:1): Alkitab menggambarkan Allah
EKSISTENSI ALLAH sebagai Pencipta, Pe- nyokong dan
Pemerintah semua makhluk ciptaan.
Ada dua sumber utama bukti adanya Pernyataan Allah melalui pencip- taan
Tu- han, yakni: buku alam dan Kitab Suci. amat tangguh sehingga tiada dalih bagi
penganut ateisme, yang justru timbul dari
Bukti dari Penciptaan. Setiap orang penindasan kebenaran Ilahi atau dari buah
da- pat belajar mengenai adanya Allah pikiran orang yang menolak mengakui
melalui alam dan pengalaman manusia. buk- ti bahwa Allah itu ada (Mzm. 14:1;
Daud menu- lis, “Langit menceritakan Rm. 1;18- 22, 28).
kemuliaan Allah, dan cakrawala Cukup banyak bukti tentang adanya Al-
memberitakan pekerjaan ta- ngan-Nya” lah yang meyakinkan siapa pun yang
(Mzm. 19:2). Yohanes berpenda- pat dengan sungguh-sungguh berusaha
bahwa pernyataan Allah, termasuk alam, mencari kebe- naran mengenai Dia.
menerangi setiap orang (Yoh. 16). Paulus Namun demikian, iman adalah prasyarat
pun menyatakan, “Sebab apa yang tidak karena”tanpa iman tidak mungkin orang
nampak dari pada-Nya; yaitu kekuatan- berkenan kepada Allah. Se- bab
Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat barangsiapa berpaling kepada Allah, ia
nam- pak kepada pikiran dari karya-Nya harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa
sejak du- nia diciptakan, sehingga mereka Allah memberi upah kepada orang yang
tidak dapat berdalih” (Rm. 1:20). sungguh-sungguh mencari Dia” (Ibr. 11:6).
Perilaku manusia juga menunjukkan Beriman kepada Allah tidak berarti buta.
buk- ti adanya Allah. Di dalam perbaktian Iman kepada Allah itu didasarkan pada
orang Athena ada yang disembah yang buk- ti yang cukup memadai yang
disebut “Al- lah yang tidak dikenal,” dan terkandung da- lam perwujudan Allah
disinilah Pau- lus melihat bukti adanya melalui Kitab Suci dan alam.
Tuhan Allah. Kata Paulus, “Apa yang
kamu sembah tanpa me- ngenalnya, itulah ALLAH BERDASARKAN KITAB
yang kuberitakan kepada kamu” (Kis. SUCI
17:23). Paulus juga mengata- kan perilaku
orang-orang yang bukan Kris- ten Alkitab menyatakan ciri-ciri hakiki Al-
memberikan kesaksian mengenai “do- lah melalui nama-Nya, kegiatan-kegiatan
rongan diri sendiri” serta menunjukkan dan sifat-sifat-Nya.
bah- wa Taurat Allah tertulis “di dalam hati
mere- ka” (Rm. 2:14, 15). Intuisi seperti ini Nama-nama Allah. Pada masa Alkitab
pun, mengenai adanya Allah, terdapat pada ditulis, nama amat penting sebagai mana
orang yang mengetahui Alkitab. pa- da umumnya kebiasaan yang masih
Pernyataan yang umum mengenai Allah ini berlaku sekarang ini di Timur Dekat dan
membawa kepa- da sejumlah argumen Timur. Ada nama yang dianggap
rasional yang klasik tentang adanya Allah? menunjukkan sifat-sifat pemiliknya,
bagaimana sifatnya yang sebenar-
Keallahan 32

nya dan berikut identitasnya. Pentingnya Ku yang sulung” (Kel. 4:22; bandingkan
nama- nama Allah, mengungkapkan sifat- Ul. 32:19).
Nya, tabi- at-Nya, kadar-Nya, dinyatakan Kecuali untuk Bapa, nama-nama yang
dalam hukum- Nya “Jangan menyebut nama terdapat dalam Perjanjian Baru, yang ditu-
Tuhan, Allah- mu, dengan sembarangan” jukan kepada Allah mengandung kadar
(Kel. 20:7). Daud menyanyi: “Aku hendak mak- na yang setara dengan yang terdapat
bersyukur kepada Tu- han karena keadilan- di da- lam Perjanjian Lama. Di dalam
Nya” (Mzm. 7:18). “Na- ma-Nya kudus dan Perjanjian Baru Yesus menggunakan kata
dahsyat” (Mzm. 111:9). “Biarlah semuanya Bapa untuk meng-akrabkan kita secara
memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya pribadi dengan Allah (Mat. .6:9; Mrk.
saja yang tinggi luhur”(Mzm. 148:13). 14:36; bandingkan
Nama-nama Ibrani El dan Elohim Rm. 8: 15; Gal. 4:6).
(“God”) menunjukkan kuasa Tuhan Allah.
Digambar- kannya Tuhan sebagai Oknum Kegiatan-kegiatan Allah. Para penulis
yang kokoh dan perkasa, Tuhan pencipta Alkitab menggunakan lebih banyak waktu
semesta (Kej. 1:1; Kel. 20:2; Dan. 9:4). untuk melukiskan kegiatan-kegiatan Allah
Elyon (“Yang Mahating- gi”) dan El Elyon daripada ciptaan-Nya. Ia diperkenalkan se-
(“Allah Yang Mahatinggi”) berfokus pada bagai Pencipta (Kej. .1:1; Mzm. 24:1, 2),
peninggian kedudukan-Nya (Kej. 14:18-20; Pe- nopang dunia (Ibr. 1:3), dan Penebus
Yes. 14:14). Adonai (Tuhan) serta Juruselamat.(UI. 5:6; 2 Kor. 5:19),
menggambarkan Allah sebagai Penjaga dan
Pembela (Yes. 6:1; Mzm. 35:23). Nama- mengang-
kat beban demi kepentingan nasib manusia.
nama ini menekankan sifat Allah yang Ia mengadakan rencana-rencana (Yes. 46:
agung dan amat mulia. 11), ramalan (Yes. 46:10), dan janji-janji
Nama-nama lain yang dimiliki Allah (Ul. 15:6; 2 Ptr. 3:9). Ia mengampuni dosa-
me- nunjukkan kesediaan-Nya menjalin dosa (Kel. 34:7), dan secara konsekwen
hubung- an dengan umat manusia. Shaddai meneri- ma ibadah, kita (Why. 14:6,7).
(“Yang Mahatinggi”) dan El Shaddai Akhirnya Kitab Suci menyatakan Allah
(“Allah Yang Mahatinggi”) sebagai Pemerintah “Raja segala zaman,
menggambarkan Allah Yang Mahatinggi Al- lah yang kekal, yang tak nampak, yang
yang menjadi sumber berkat dan Esa” (1 Tim. 1:17). Tindakan-tindakan
penghiburan (Kel. 6:3; Mzm. 91:1). Nama yang dila- kukan-Nya menegaskan bahwa
Yahweh diterjemahkan Jehovah atau Ia Allah yang berpribadi.
Tuhan, menekankan janji setia Allah dan
kemurah- an-Nya (Kel. 15:2, 3; Hos. 12:5, Ciri-ciri Allah. Para penulis Alkitab
6) Di da- lam Kel. 3:14, Yahweh memberikan informasi tambahan mengenai
menggambarkan diri- Nya sebagai “AKU hakikat Allah melalui kesaksian-kesaksian
ADALAH AKU,” atau “AKULAH AKU tentang ciri-ciri Keilahian-Nya.
telah mengutus aku kepa- damu,” Ciri-ciri Allah yang tidak dapat diung-
menunjukkan hubungan-Nya yang tidak kapkan berisi aspek-aspek sifat Keilahian-
dapat diubah terhadap umat-Nya. Da- lam Nya tidak diberikan kepada makhluk yang
beberapa peristiwa malahan Tuhan Al- lah diciptakan. Allah ada dengan sendirinya,
menyatakan diri-Nya dengan cara yang ka- rena Ia memiliki “hidup dalam diri-
sangat akrab dengan sebutan “Bapa” (Ul. Nya sen- diri” (Yoh. 5:26). Ia independen
32: 6; Yes. 63:16; Yer. 31:9; Mal. 2:10), dalam ke- hendak (Ef. 1:5),dan dalam
menye- kuasa (Mzm.
but orang Israel dengan “Israel ialah anak
Keallahan 33

115:3). Ia Mahatahu, mengetahui segala Dengan demikianlah Salomo berkata,


se- suatu (Ayb. 37:16; Mzm. 139:1-18; “Hati raja seperti batang air di dalam
147:5; tangan Tu- han, dialirkan-Nya ke mana Ia
1 Yoh. 3:20), karena sebagai Alfa dan ingini” (Ams. 21:1). Paulus yang waspada
Ome- ga (Why. 1:8), Ia mengetahui akhir atas kedaulatan Allah, menulis sebagai
dari per- mulaan. (Yes. 46:9-11). berikut, “Aku akan kembali kepada kamu,
Allah Mahahadir (Mzm. 139:7-12; Ibr. jika Allah menghen- dakinya.” (Kis. 18:21;
4: 13), melebihi semua ruang. Bahkan Ia baca Rm. 15:32). Se- mentara Yakobus
hadir dalam setiap bagian ruang, Ia abadi memohon, “Sebenarnya kamu harus
(Mzm. 90:2; Why. 1:8), melebihi batas berkata ‘Jika Tuhan menghen- dakinya”
waktu, na- mun demikian hadir (Yak. 4:15).
sepenuhnya dalam seti- ap saat.
Allah penuh kuasa, Mahakuasa. Oleh Penentuan nasib lebih dahulu dan Ke-
ka- rena itu, tidak ada yang tidak mungkin bebasan Manusia. Alkitab juga menyata-
bagi- Nya untuk menjamin bahwa Ia kan pengendalian yang dilakukan Allah se-
memenuhi apa saja yang dimaksudkan- penuh-nya atas dunia ini. “Mereka juga di-
Nya. (Dan. 4:17, 25, 35; Mat. 19:26; Why. tentukan-Nya dari semula untuk menjadi se-
19:6). Ia kekal— rupa dengan gambaran Anak-Nya itu (Rm.
atau tidak dapat diubah—karena 8: 29, 30), ditentukan-Nya menjadi anak-
sesungguh- nya Ia sempurna. Ia berkata, anak-Nya, dan menjadi ahli waris (Ef. 1:4,
“Bahwasanya Aku, Tuhan, tidak berubah” 5, 11). Betapa suatu pernyataan yang tidak
(Mal. 3:6; baca Mzm. 33:11; Yak. 1:17). langsung mengenai kebebasan manusia itu.
Oleh karena itu, ci- ri-ciri ini menyatakan Kata kerja menentukan dari sejak semu-
bahwa Allah itu ke- kal selama-lamanya. la berarti “menetapkan sebelumnya.”
Sifat-sifat Allah yang dapat disalurkan Banyak orang beranggapan ayat-ayat ini
mengalir dari cinta kasih-Nya terhadap ma- mengajar- kan bahwa Allah secara acak
nusia. Dicakupnya kasih (Rm. 5:8), kasih memilih orang untuk selamat sedangkan
ka- runia (Rm. 3:24), kemurahan (Mzm. yang lain membiar- kannya binasa, tanpa
145:9), menghargai pilihan me- reka sendiri. Akan
sabar (2 Ptr 3:15), suci (Mzm. 99:9), kebe- tetapi apabila konteks ini dipelajari dengan
naran (Ezr. 9:15; Yoh. 17:25), keadilan saksama ternyata Paulus tidaklah
(Why. 22:12), dan hal yang benar (1 Yoh. membicarakan mengenai Allah yang secara
5:20). Karunia-karunia ini datang hanya sewenang-wenang berubah dan me-
ber- sama dengan Pemberi itu sendiri. nyingkirkan seseorang.
Titik tolak nas ini ialah sifat yang inclu-
KEDAULATAN ALLAH sive. Dengan jelas Alkitab menyatakan
bah- wa Allah “menghendaki supaya semua
Jelas sekali Kitab Suci mengajarkan ke- orang diselamatkan dan memperoleh
daulatan Allah. “Ia berbuat menurut kehen- pengetahuan akan kebenaran” (1 Tim. 2:4).
dak-Nya. Dan tidak ada seorang pun yang Ia “menghen- daki supaya jangan ada yang
dapat menolak tangan-Nya” (Dan. 4:35). binasa, melain- kan supaya semua orang
“Sebab Engkau telah menciptakan segala berbalik dan berto- bat” (2 Ptr. 3:9). Tidak
sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu se- ada bukti yang Allah telah tetapkan bahwa
muanya itu ada dan diciptakan” (Why. sebagian orang harus binasa; pernyataan
4:11). “Tuhan melakukan apa yang yang demikian menging- kari kematian
dikehendaki- Nya, di langit dan di bumi” Kristus di Golgota, karena Ye-
(Mzm. 135: 6).
Keallahan 34

sus mati di sana bagi semua orang. Kata Tuhan memilih Yakub, bukan Esau,
se- tiap orang dalam nas, “Karena begitu menjadi jalur yang digunakan Allah untuk
besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga menyam- paikan pekabaran keselamatan
la telah mengaruniakan Anak-Nya yang kepada du- nia. Allah menunjukkan
tunggal, su- paya setiap orang yang kedaulatan dalam strategi misi-Nya.
percaya kepada-Nya tidak binasa, Apabila Kitab Suci menyebutkan bahwa
melainkan beroleh hidup yang kekal” Allah mengeraskan hati Firaun itu
(Yoh. 3:16), mengartikan bahwa sia- pa hanyalah sekadar pengakuan pada-Nya
pun dapat diselamatkan. dalam melaku- kan apa yang
“Bahwa manusia, yang mempunyai ke- diperkenankan-Nya, bukanlah berarti Ia
bebasan memilih adalah faktor yang menakdirkannya begitu. Sambut- an Firaun
menen- tukan nasibnya sendiri, merupakan yang negatif terhadap panggilan Allah yang
bukti nya- ta bahwa Allah senantiasa sebenarnya menggambarkan bah- wa Tuhan
menghadirkan ha- sil-hasil penurutan dan menghormati kebebasan Firaun dalam
hasil-hasil pendurha- kaan, serta menentukan pilihannya.
mendorong orang berdosa supa- ya
memilih penurutan dan kehidupan (Ul. 30: Mengetahui lebih dahulu dan Kebe-
19; Yos. 24:15; Yes. 1:16, 20; Why. 22: basan Manusia. Ada orang yang percaya
17); bahwa Tuhan Allah berhubungan dengan
dan dari kenyataan bahwa bagi orang beri- pri- badi-pribadi tanpa mengetahui pilihan
man sangat mungkin, yang pernah menjadi mere- ka sampai mereka mengadakannya
penerima kasih karunia, jatuh dan binasa (1 sendiri; bahwa Tuhan mengetahui beberapa
Kor. 9:27; Gal. 5:4; Ibr. 6:4-6; 10:29). “Al- peristi- wa mendatang yang tertentu,
lah mungkin saja mengetahui lebih dahulu misalnya me- ngenai Kedatangan Kristus
setiap pilihan yang akan dibuat seseorang, kedua kali, mille- nium, dan pemulihan
akan tetapi pengetahuan-Nya yang lebih kembali bumi ini, na- mun tidak tahu sama
da- hulu ini bukanlah menentukan pilihan sekali siapa yang akan diselamatkan.
yang akan diambilnya. Penentuan lebih Mereka merasa bahwa hu- bungan dinamis
dahulu Allah dengan umat manu- sia ada dalam
yang terdapat dalam Alkitab tercapai bahaya jika Ia mengetahui se- gala sesuatu
dalam tujuan efektif yang dirancang Allah yang akan terjadi dari masa ke- kekalan
yakni, bahwa semua orang yang memilih kepada kekekalan. Ada pula seba- gian
percaya kepada Kristus akan diselamatkan yang mengatakan bahwa Ia akan bosan bila
(Yoh. 1:12; Ef. 1:4-10). Ia mengetahui akhir dari permulaan.
Lalu apakah yang dimaksud Kitab Suci Akan tetapi pengetahuan Allah
tatkala mengatakan bahwa Allah mengenai apa yang akan dilakukan
mengasihi Yakub dan membenci Esau individu-individu tidak menyatu dengan
(Rm. 9:13) yang juga mengatakan bahwa apa yang sesungguh- nya menjadi pilihan
Tuhan Allah menge- raskan hati Firaun untuk mereka lakukan, sama halnya
(ayat 17, 18, bandingkan dengan ayat 15, pengetahuan seorang ahli seja- rah tentang
16; Kel. 9:16; 4:21)? Kon- teks ayat-ayat apa yang pernah dilakukan orang pada masa
ini menunjukkan bahwa ke- prihatinan lalu tidak turut menyatu dengan tindakan-
Paulus adalah misi, bukan kese- lamatan. tindakan mereka. Sama seperti po- tret
Penebusan tersedia bagi siapa pun merekam sebuah pemandangan atau pe-
—namun demikian Tuhan memilih orang- ristiwa tetapi tidak mengubahnya, pengeta-
orang tertentu untuk melaksanakan tugas huan yang lebih dahulu (foreknowledge)
khusus. Keselamatan yang sama diberikan me-
juga kepada Yakub dan Esau, akan tetapi
Keallahan 35

natap ke depan tanpa mengubahnya. atas permukaan air” (Kej. 1:2). Sebagian
Menge- tahui lebih dahulu, sifat yang nas menunjuk bukan saja kepada Roh
dimiliki Ke- allahan itu tidak pernah tetapi juga kepada pribadi ketiga dalam
melanggar kebe- basan manusia. karya penyela- matan yang berasal dari
Allah: "Dan seka- rang, Tuhan Allah
DINAMIKA DALAM KEALLAHAN (Allah Bapa) mengutus Aku (Anak Allah)
dengan Roh-Nya (Roh Kudus)" (Yes.
Apakah hanya satu Allah saja? 48:16); "Aku (Bapa) telah me- naruh Roh-
Bagaima- na dengan Kristus dan Roh Ku ke atasnya (Mesias), supaya ia
Kudus? menyatakan hukum kepada bangsa-bang-
sa" (Yes. 42:1).
Keesaan Tuhan. Bertentangan dengan
keyakinan bangsa-bangsa yang hidup di se- Hubungan dalam Keallahan. Kedatangan
keliling bangsa Israel, bangsa-bangsa lain Kristus pertama ke dunia ini memberikan
itu, bangsa Israel percaya bahwa Tuhan itu be- gitu banyak pandangan jelas tentang
Esa (Ul. 14:35; 6:4; Yes. 45:5; Za. 14:9). ketri- tunggalan Allah. Injil Yohanes
Per- menyatakan bahwa Keallahan terdiri dari
jan-jian Baru menekankan yang serupa Allah Bapa (ba- ca bab 3 buku ini), Allah
juga mengenai keesaan Allah (Mrk. 12:29- Anak (baca bab 4), dan Allah Roh Kudus
32; Yoh. 17:3; 1 Kor. 8:4-6; Ef. 4:4-6; 1 (bab 5), sebuah kesa- tuan dari ketiga
Tim. oknum yang abadi yang me- miliki
2:5). Pandangan yang monoteistik ini tidak hubungan unik dan misterius.
bertentangan dengan konsep Kristen me-
ngenai Trinitas—Bapa, Anak dan Roh Ku- 1. Sebuah Hubungan Penuh Kasih.
dus; malahan mengukuhkan bahwa tidak Ke- tika Kristus berseru, “Allahku,
ada kuil pelbagai dewa. Allahku, me- ngapa Engkau meninggalkan.
Aku?” (Mrk. 15:34) Ia merasakan betapa
Kemajemukan dalam Keallahan. Wa- derita ketera- singan dari Allah Bapa akibat
laupun Perjanjian Lama tidak mengajarkan dosa manusia, sangat menekan perasaan-
secara tegas bahwa Allah tritunggal, Nya. Dosa telah memutuskan hubungan
dising- gungnya juga mengenai manusia dengan Al- lah (Kej. 3:6-10; Yes.
kemajemukan da- lam Keallahan. 59:2). Pada detik-de- tik terakhir, Yesus,
Berulang-ulang Allah meng- gunakan kata yang tidak mengenal dosa itu, dijadikan
ganti jamak, misalnya: “Baik- lah Kita dosa bagi kita. Dalam memi- kul dosa kita,
menjadikan manusia menurut. gam- mengambil tempat kita, Ia merasakan
bar dan rupa Kita” (Kej. 1:26); perpisahan dari Allah yang se- sungguhnya
“Sesungguh-
nya manusia itu telah menjadi seperti salah menjadi bagian kita—dan ke- matianlah
satu dari Kita”(Kej. .3:22); “Baiklah Kita akibatnya.
turun” (Kej. 11:7). Berulang-ulang Orang-orang berdosa tidak akan pernah
malaikat Tuhan diidentifikasi sebagai dapat memahami apa anti kematian Kristus
Allah. Ketika menampakkan diri kepada terhadap Keallahan. Dari sejak zaman
Musa, Malaikat Tuhan berkata, “Akulah keke- kalan Ia telah bersama-sama dengan
Allah ayahmu, Al- lah Abraham, Allah Allah Bapa dan Allah Roh. Mereka hidup
Ishak dan Allah Yakub” (Kel. 3:6). abadi dan saling mengasihi. Bekerja sama
Pelbagai petunjuk yang jelas membeda- selalu memperlihatkan kesempurnaan,
kan Roh Allah dari Allah. Di dalam kisah kasih yang mutlak terdapat dalam
Penciptaan “Roh Allah melayang-layang di Keallahan. “Allah
Keallahan 36

adalah kasih” (1 Yoh. 4:8) berarti bahwa Indahnya penjelmaan menunjukkan hu-
ma- sing-masing hidup bagi orang lain bungan kerja ketiga oknum Keallahan itu.
sehingga mereka mengalami Allah Bapa memberikan Anak-Nya,
kesempurnaan kebaha- giaan yang Kristus menyerahkan Diri-Nya sendiri, dan
lengkap. Roh me- ngaruniakan kelahiran Yesus
Mengenai kasih ini diterangkan panjang (Yoh. 3:16; Mat. 1:18, 20). Kesaksian
lebar dalam 1 Korintus 13. Sebagian orang malaikat kepada Maria jelas menunjukkan
mungkin ingin mengetahui kadar panjang kegiatan ketiga- nya dalam rahasia Allah
sa- bar dan penderitaan yang terdapat yang menjadi manu- sia itu. “Roh Kudus
dalam Ke- allahan, yang memiliki akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang
hubungan kasih yang sempurna. Yang Mahatinggi akan mena- ungi engkau;
pertama-tama diperlukan ialah kesabaran sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu
pada waktu menghadapi ma- laikat akan disebut kudus, Anak Al- lah” (Luk.
pemberontak itu, dan kemudian manu- sia 1:35).
yang mendurhaka. Setiap anggota Keallahan itu, hadir
Tidak ada jarak antara pribadi-pribadi pada saat Kristus dibaptiskan: Bapa
Al- lah tritunggal itu. Tritunggal itu Ilahi, memberikan dorongan yang menguatkan
na- mun kuasa Ilahi dan kadarnya saling (Mat. 3:17), Kristus menyerahkan diri-Nya
berba- gi. Kalau dalam organisasi manusia dalam bap- tisan untuk menjadi teladan
otoritas terakhir terdapat pada satu orang— bagi kita (Mat. 3:13-15), dan Roh
misalnya pada presiden, raja, atau perdana memberikan diri-Nya Sendiri kepada
menteri. Di dalam Keallahan, otoritas Yesus untuk memberi kuasa kepada-Nya
terakhir terda- pat pada ketiganya. (Luk. 3:21, 22).
Keallahan itu dalam wujud pribadi bu- Menjelang akhir tugas-Nya di atas
kan satu, sedangkan dalam tujuan, pikiran dunia ini, Yesus berjanji akan mengirim
dan tabiat Allah tetap satu. Keesaan ini ti- Roh Ku- dus sebagai penasihat atau
dak melenyapkan ciri-ciri khas Bapa, Anak penolong (Yoh. 14:16). Beberapa jam
dan Roh Kudus. Adanya pribadi-pribadi kemudian, ketika ma- sih tergantung di
yang ter-pisah ini dalam Keilahian tidak kayu salib, Yesus berseru kepada Bapa-
menghancurkan pengharapan yang Nya, “Allah-Ku, Allah-Ku, me- ngapa
monote- istik yang terdapat dalam Kitab Engkau meninggalkan Aku?” (Mat. 27:46).
Suci, bahwa Bapa, Anak dan Roh Kudus Pada saat-saat puncak sejarah kese-
satu adanya, Allah yang Esa. lamatan itu, Bapa, Anak dan Roh Kudus
menjadi bagian dalam seluruh keadaan itu.
2. Hubungan pekerjaan. Di dalam Ke- Sekarang Bapa dan Anak menjangkau
allahan terdapat fungsi penghematan. Allah ki- ta melalui Roh Kudus. Yesus berkata,
tidak perlu mengulangi pekerjaan yang ti- “Jika- lau Penghibur yang akan Kuutus
dak perlu. Tata tertib adalah hukum perta- dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran
ma sur-ga, dan Tuhan Allah bekerja dalam yang keluar da- ri Bapa, Ia akan bersaksi
cara-cara yang tertib. Keteraturan ini dike- tentang Aku” (Yoh. 15:26). Bapa dan Anak
luarkan dan memelihara persatuan yang mengirim Roh un- tuk menyatakan Kristus
ter- dapat dalam Keallahan. Bapa bertindak kepada setiap orang. Beban berat
se- bagai sumber, Tritunggal adalah membawa Allah dan
Anak sebagai Mediator (pengantara), dan suatu pengetahuan mengenai Kris- tus
Roh sebagai pewujud atau pelaksana. kepada setiap orang (Yoh. 17:3) dan
membuat Yesus hadir dan nyata (Mat.
28:20; bandingkan Ibr. 13:5). Orang-orang
percaya
Keallahan 37

dipilih untuk selamat, tentang ini Petrus Kudus (Mat. 28:19). Sejak itulah melalui
ber- kata, “sesuai dengan rencana Allah, Yesus, kasih Allah dan maksud-Nya dinya-
Bapa ki- ta, dan yang dikuduskan oleh takan, Alkitab berpusat kepada Kristus.
Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan Dia- lah bayang-bayang pengharapan yang
menerima per- cikan darah-Nya” (1 Ptr. di- nyatakan dalam korban-korban serta
1:2). peraya- an-perayaan dalam Perjanjian
Puji syukur, rasul memasukkan ketiga Lama. Dialah yang menjadi titik pusat
pri- badi Keallahan. “Kasih karunia Tuhan dalam Injil. Dialah Kabar Baik yang
Ye- sus Kristus, dan kasih Allah, dan diberitakan oleh murid-mu- rid melalui
persekutu- an Roh Kudus menyertai kamu khotbah-khotbah dan tulisan-tu- lisan—
sekalian” (2 Kor. 13:13). Kristus dalam Pengharapan yang kudus. Perjanjian Lama
urutan pertama. Allah berhubungan dengan menatap dan menantikan kedatangan- Nya:
manusia mela- lui Yesus Kristus—Allah Perjanjian Baru melaporkan kedatang- an-
yang menjelma menjadi manusia. Nya yang pertama dan berharap akan ke-
Walaupun ketiga anggota Tritunggal itu datangan-Nya kembali.
bekerja sama untuk menga- dakan karya Kristus, pengantara di antara Allah dan
keselamatan, hanya Kristuslah yang hidup kita, dengan demikian menyatukan kita ke-
sebagai manusia, mati sebagai manusia dan pada Keallahan. Yesus adalah “jalan dan
kemudian menjadi Juruselamat kita (Yoh. ke- benaran dan hidup” (Yoh. 14:6). Kabar
6:47; Mat. 1:21; Kis. 4:12). Akan tetapi baik itu berpusat kepada Seorang Pribadi,
“Sebab Allah mendamaikan dunia de- ngan bukan hanya sekadar kebiasaan. Ada peran
diri-Nya oleh Kristus dengan tidak dalam hubungan, bukan hanya peraturan-
memperhitungkan pelanggaran mereka” (2 peraturan saja—karena Kekristenan itu
Kor. 5: 19), maka Allah dapat juga dinyata- sendiri adalah Kristus. Kita menemukan di
kan sebagai Juruselamat kita (bandingkan dalam-Nya inti, isi dan konteks seluruh
Tit. 3:4), karena Ia menyelamatkan kita kebenaran dan hi- dup.
mela- lui Kristus Juruselamat (Ef. 5:23; Dengan memandang kepada salib, kita
Flp. 3:20; bandingkan Tit. 3:6). memandang ke dalam hati Allah. Di dalam
Dalam penghematan fungsi, anggota alat penyiksaan itu Ia mencurahkan kasih-
Ke- allahan dengan pribadi yang berbeda Nya kepada kita. Melalui Kristus cinta ka-
melak- sanakan tugas-tugas yang jelas sih Keallahan memenuhi hati kita yang
dalam upaya menyelamatkan manusia. ham- pa dan menderita. Yesus tergantung
Pekerjaan Roh Ku- dus tidak di kayu salib sebagai karunia Allah dan
menambahkan sesuatu apa pun un- tuk pengganti bagi kita. Di bukit Golgota Allah
melayakkan pengorbanan yang diadakan turun ke bumi yang paling bawah untuk
Yesus Kristus di kayu salib. Melalui Roh menemui ki- ta; akan tetapi itulah tempat
Ku- dus tujuan pendamaian di kayu salib yang paling ting- gi yang dapat kita tuju.
pada pokoknya menyatakan Kristus Apabila kita pergi ke bukit Golgota kita
sendirilah pendamaian itu. Oleh karena naik setinggi apa yang dapat kita lakukan
itulah Paulus mengatakan “Kristus yang untuk menuju Allah.
adalah pengha- rapan akan kemuliaan” Di atas kayu salib itulah Tritunggal me-
(Kol. 1:27). nyatakan perwujudan dan kelengkapan si-
fat yang tidak mementingkan diri. Di sana-
FOKUS KESELAMATAN lah diungkapkan, perwujudan Allah yang
pa- ling lengkap. Kristus menjelma
Jemaat yang mula-mula membaptiskan
menjadi
orang di dalam nama Bapa, Anak dan Roh
Keallahan 38

manusia dan menjadi korban untuk bangsa nya itu berikut kuasa yang menyelamatkan;
manusia. Ia lebih menghargai sifat tidak diperkenalkan-Nya Allah Tritunggal yang
me- mentingkan diri daripada sebaliknya. re- la menjalani derita keterpisahan karena
Di sana Kristus menjadi yang cin- ta kasih yang tidak bersyarat yang
“membenarkan dan menguduskan dan diberikan kepada planet yang
menebus kita” (1 Kor. 1: 30). Apa pun nilai memberontak. Dari sa- lib inilah Allah
dan makna yang kita mi- liki atau yang mengumumkan undangan- Nya yang
pernah kita miliki berasal da- ri penuh kasih kepada kita: Damai- lah,
pengorbanan-Nya di kayu salib. “damai sejahtera Allah, yang melam- paui
Allah yang benar hanyalah Allah dari segala akal, akan memelihara hati dan
salib itu. Kristus membukakan kepada pikiranmu dalam Kristus Yesus” (Flp. 4:7).
alam semesta kasih Keallahan yang tiada
batas-

Referensi:

1. Gordon R. Lewis, Decide for Yourself: A Theological Workbook (Downers Grove, IL: Inter Varsity Press, 1978), hlm. 15.
2. Sifatnya kosmologis, teleologis, ontologis, antropologis, dan argumen-argumen religi. Baca, T.H. Jemison, Christian
Be liefs (Mountain View, CA: Pacific Press, 1959), hlm. 72; Richard Rice, The Reign of God (Berrien Springs, MI:
Andrews University Press, 1985), hlm. 53-56. Argumen-argumen ini bukannya membuktikan adanya Allah melainkan
menunjuk- kan kemungkinan kuat adanya Allah. Bagaimanapun, percaya atas adanya Allah berlandaskan iman.
3. Yahweh adalah “deretan huruf nama Allah yang amat kudus dalam Perjanjian Lama (Keluaran 3:14,15; 6:3). Pada
hakikatnya dalam bahasa Ibrani terdiri dari empat huruf konsonan YHWH. Pada umumnya orang Yahudi menolak
mengeja kata ini karena takut meremehkan nama Allah–sehingga mereka tidak mau menyebutnya dengan suara keras.
Gantinya, apabila mereka bertemu dengan deretan huruf YHWH maka mereka membacanya dengan kata Adonai. Pada
abad ketujuh dan kedelapan TM, ketika huruf vokal ditambahkan ke dalam bahasa Ibrani, orang-orang Masorit
menam- bahkan huruf vokal Adonai ke dalam konsonan YHWH. Gabungan kata itu menghasilkan kata Yehovah,
sebagaimana digunakan dalam KJV. Sedangkan terjemahan lainnya lebih senang menggunakan kata Yahweh (Alkitab
Yerusalem) atau TUHAN (RSV, NW, NKJV). (Lihat Siegfried H. Horn, Seventh-day Adventist Bible Dictionary, Don F.
Neufeld, ed., rev. ed., (Washington,D.C.; Review and Herald, 1979) hlm. 1192, 1193).
4. “Predestination,” Seventh-day Adventist Encyclopedia, Don F. Neufeld, ed., rev. ed., (Washington, D.C.” Review and
Herald, 1976), hlm. 1144.
Keallahan 39
Allah Bapa yang Kekal adalah Pencipta, Sumber, Penopang dan
Pe- merintah semua ciptaan. Ia adil, ‘kudus, penuh rahmat dan
kemurahan, lambat marah, dan berkelimpahan cinta kasih dan
setiawan. Kualitas dan kuasa yang tampak dalam Anak dan Roh
Kudus adalah juga me- nyatakan Bapa.—Fundamental Beliefs.—3.

40
BAB 3

ALLAH BAPA

ari penghakiman yang besar itu dimulai. Nya yang ajaib diperta- hankan di seluruh
H Takhta yang menyala dengan roda-roda
yang berkobar-kobar dengan nyala api
alam semesta.

meng- gelinding ke tempatnya. Yang


Lanjut Usia menduduki takhta-Nya.
Dengan penampilan yang penuh
kemuliaan, Ia memimpin penga- dilan.
Kehadiran-Nya yang mempesona itu
menyelubungi ruang pengadilan yang
sangat luas, dengan hadirin yang sangat
banyak. Pa- ra saksi yang amat banyak
berdiri di hadap- an-Nya. Pengadilan sudah
diatur, kitab dibu- ka, dan catatan
pemeriksaan hidup manusia
dimulai (Dan. 7:9, 10).
Saat seperti ini telah lama dinantikan
oleh penghuni alam semesta. Allah Bapa
akan melaksanakan keadilan-Nya terhadap
semua orang yang jahat. Pengumuman
yang telah diberikan ialah: “Dan keadilan
diberikan ke- pada orang-orang kudus”
(Dan. 7:22). Puji- pujian yang penuh
kegembiraan dan rasa syukur menggema di
seluruh surga. Sifat- sifat Allah tampak
dengan segala kemulia- an-Nya, dan nama-

41
PANDANGAN-PANDANGAN
TENTANG BAPA

Seringkali Allah Bapa disalahpahami.


Ba- nyak orang yang mengamati dengan
cermat misi Kristus ke dunia ini demi
umat manu- sia dan peranan Roh Kudus
dalam individu, tetapi apakah yang
dilakukan Bapa kepada kita? Apakah Ia,
berbeda dengan kemuliaan Anak dan
Roh, sama sekali jauh dari dunia kita ini,
Tuan tanah yang tidak hadir di tem-
patnya, Pihak Utama yang tidak
tergoyah- kan?
Atau apakah Ia, seperti yang dianggap
ba- nyak orang mengenai Dia, “Allah
Perjanjian Lama”—seorang Tuhan
pembalas dendam, yang memiliki sifat
dan keputusan “mata ganti mata dan gigi
ganti gigi”(Mat. 5:38; dan Kel. 21:24);
tepatnya, Allah yang me- nuntut
perbuatan yang harus sempurna— atau
sesuatu yang lain!
Allah yang sama sekali berbeda
dengan Allah Perjanjian Baru yang
dilukiskan be- gitu penuh kasih sayang,
yang menekankan

42
Allah Bapa 42

untuk membiarkan pipi sebelah- an-Nya yang penuh murahan dan melalui
menyebelah ditampar dan juga supaya gambaran yang diumumkan-Nya kepada
berjalan dua mil seperti yang terdapat Musa: “Tuhan, Tuhan, Allah penyayang
dalam Mat. 5:39-41. dan pengasih, panjang sabar, berlimpah
kasih- Nya dan setia-Nya, yang
ALLAH BAPA DALAM meneguhkan kasih setia-Nya kepada
PERJANJIAN LAMA beribu-ribu orang, yang mengampuni
kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi
Kesatuan Perjanjian Lama dan tidaklah sekali-kali membebas- kan orang
Perjanjian Baru, dan kesamaan rencana yang bersalah dari hukuman, yang
penebusan, di- nyatakan oleh fakta bahwa membalaskan kesalahan bapa kepada anak-
Allah yang sama jualah yang berbicara dan anaknya dan cucunya, kepada keturunan
bertindak, baik dalam Perjanjian Lama dan yang ketiga dan keempat” (Kel. 34:6, 7;
Baru, untuk ke- selamatan umat-Nya. ban- dingkan Ibr. 10: 26, 27). Namun
“Setelah pada zaman dahulu Allah demikian, kemurahan bukanlah
berulang kali, dan dalam pel- bagai cara pengampunan yang buta, melainkan
berbicara kepada nenek moyang kita dituntun oleh prinsip keadil- an.
dengan perantaraan nabi-nabi, maka pa- da Barangsiapa yang menolak kemurahan-
zaman akhir ini Ia telah berbicara kepa- da Nya akan menuai hukuman atas dosa-dosa-
kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang nya.
telah Ia tetapkan sebagai yang berhak Di Bukit Sinai Tuhan Allah menyatakan
mene- rima segala yang ada. Oleh Dia, kerinduan-Nya menjadi sahabat bagi bang-
Allah telah menjadikan alam semesta” (Ibr. sa Israel, agar senantiasa .bersama-sama
1:1, 2). Wa- laupun Perjanjian Lama me-
menyinggung Pri- badi-pribadi Keallahan, reka. Ia berkata kepada Musa, “Dan mereka
itu bukan berarti membedakan Mereka. harus membuat tempat kudus bagi-Ku,
Bahkan Perjanjian Baru membuat jelas supa- ya Aku akan diam. di tengah-tengah
bahwa Kristus, Anak Allah, adalah pribadi me- reka” (Kel. 25:8). Karena tempat
yang aktif dalam Pen- ciptaan (Yoh. 1:1-3, itulah tem- pat Allah di atas dunia ini,
14; Kol. 1:16) dan Dia- lah Allah yang maka kaabah men- jadi titik pusat
menuntun Israel keluar dari Mesir (1 Kor. pengalaman ibadah Israel.
10:1-4; Kel. 3:14; Yoh. 8:58).
Apa yang dikatakan Perjanjian Baru Perjanjian Allah. Untuk menciptakan
menge- nai peranan Kristus dalam hubungan yang kekal dengan umat-Nya,
Penciptaan dan Keluaran seringkali Tu- han Allah mengadakan perjanjian yang
menyampaikan gambar Allah Bapa kepada ku- dus dengan mereka, misalnya dengan
kita melalui Allah Anak itu. “Sebab Allah Nuh (Kej. 9:1-17) dan Ibrahim (Kej. 12:1-
mendamaikan dunia de- ngan diri-Nya” (2 3, 7;
Kor. 5:19). Perjanjian La- ma melukiskan 13:14-17; 15:1, 5, 6; 17:1-8; 22:15-18; lihat
Bapa dalam istilah berikut: bab 7 buku ini). Perjanjian ini menunjuk-
kan satu pribadi, Allah yang menaruh kasih
Allah Penyayang dan Pengasih. Tidak dan perhatian kepada keperluan umat-Nya.
ada manusia berdosa yang pernah melihat Kepada Nuh Ia memberikan jaminan
wajah Allah (Kel. 33:20). Kita tidak memi- dengan musim yang tetap (Kej. 8:22) dan
liki gambar wajah-Nya atau wujud-Nya. bahwa ti- dak akan terjadi lagi air bah yang
Al- lah menyatakan tabiat-Nya melalui menutupi seluruh permukaan bumi (Kej.
perbuat- 9:11); dan ke- pada Ibrahim Ia berjanji
akan memberikan
Allah Bapa 43
sejumlah keturunan yang banyak (Kej. Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung
15:5- ba- tu” (Mzm. 27:5). “Allah itu bagi kita
7) dan sebuah negeri yang akan didiami tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai
oleh keturunannya (Kej. 15:18: 17:8). peno- long dalam kesesakan sangat terbukti”
(Mzm. 46:2). ”Yerusalem, gunung-gunung
Allah Penebus. Sebagaimana halnya sekeli- lingnya; demikianlah Tuhan
Al- lah yang membawa bangsa Israel sekeliling umat- Nya, dari sekarang sampai
keluar, Ia memimpin satu bangsa budak selama-lamanya” (Mzm. 125:2).
dengan cara yang penuh mukjizat menuju Penulis Mazmur melukiskan kerinduan-
kemerdekaan. Karya penebusan yang nya terhadap Allah sebagai berikut:
agung ini adalah la- tar belakang seluruh ”Seper- ti rusa yang merindukan sungai
Alkitab Perjanjian La- ma dan merupakan yang berair, demikianlah jiwaku
sebuah contoh kerindu- an-Nya menjadi merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus
Penebus bagi kita. Sesung- guhnya Allah kepada Allah, kepada Al- lah yang hidup.
tidak jauh, bukannya tidak dapat Bilakah aku boleh datang melihat
dihampiri, bukan pula sebuah pribadi yang Allah?”(Mzm. 42:2, 3). Dari penga- laman,
bersikap acuh tak acuh, akan tetapi Se- Daud memberikan kesaksian, “Serah-
orang Pribadi yang sangat terlibat dalam kanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia
se- gala persoalan kita. akan memelihara Engkau! Tidak untuk
Khususnya Mazmur diilhami kedalaman selama-la- manya dibiarkan-Nya orang
kasih Allah yang turut serta: “Jika aku benar itu go- yah” (Mzm. 55:23).
melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan “Percayalah kepada- Nya setiap waktu, hai
dan bintang- bintang yang Kautempatkan: umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-
Apakah manu- sia, sehingga Engkau Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita”
mengingatnya? Apakah anak manusia, (Mzm. 62:9)—”Allah pe- nyayang dan
sehingga Engkau mengindah- kannya?” pengasih, panjang sabar dan berlimpah
(Mzm. 8:4, 5). “Aku mengasihi Eng- kau, ya kasih dan setia” (Mzm. 86:15).
Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku,
kubu pertahananku dan penyelamat- ku, Allah yang Suka Mengampuni. Sete-
Allahku, gunung batuku, tempat aku ber- lah Daud melakukan dosa zina dan pem-
lindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, bunuhan, ia memohon dengan sangat,
kota bentengku!”(Mzm. 18:2, 3). “Sebab Ia “Kasi- hanilah aku, ya Allah, menurut
tidak memandang hina ataupun merasa jijik kasih setia- Mu, hapuskanlah
keseng- saraan orang yang tertindas” (Mzm. pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang
22:25). besar!” “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah,
dan perbaharuilah batinku de- ngan roh
Allah Tempat Perlindungan. Daud yang teguh!” (Mzm. 51:3, 12). Ia
me- lihat Allah sebagai tempat yang dapat memperoleh penghiburan melalui jaminan
men- jadi perlindungan bagi kita—seperti bahwa Allah penuh kemurahan. “Tetapi se-
enam kota perlindungan Israel, tempat tinggi langit di atas bumi, demikian besar-
bernaung pengungsi yang tidak bersalah. nya kasih setia-Nya atas orang-orang yang
Penulis Maz- mur menggunakan tema takut akan Dia; sejauh timur dari barat, de-
“perlindungan” apa- bila ia hendak mikian dijauhkan-Nya dari pada kita
menggambarkan Kristus dan Bapa. pelang- garan kita. Seperti bapa sayang
Keallahan adalah tempat berlindung. kepada anak- anaknya, demikian Tuhan
“Sebab Ia melindungi aku dalam pondok- sayang kepada orang-orang yang takut
Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyi- akan Dia. Sebab Dia
kan aku dalam persembunyian di kemah-
Allah Bapa 44

sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ka terhadap Aku dan mengakui juga bahwa
ini debu” (Mzm. 103:11-14). hidup mereka bertentangan dengan Daku,
... atau bila kemudian hari mereka yang
Allah Kebajikan. Tuhan Allah “yang tidak bersunat itu telah tunduk dan mereka
menegakkan keadilan untuk orang yang di- telah membayar pulih kesalahan mereka,
peras, yang memberi roti kepada orang maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku
yang lapar. Tuhan membebaskan orang yang dengan Yakub; juga perjanjian-Ku dengan
terku- rung, Tuhan membuka mata orang Ishak dan per- janjian-Ku dengan Abraham
buta, Tu- han menegakkan orang yang pun” (Im. 26:40- 42; Yer. 3:12).
tertunduk, Tu- han mengasihi orang benar. Allah mengingatkan umat-Nya
Tuhan menjaga orang asing, anak yatim mengenai tingkah laku perbuatan-Nya yang
dan janda ditegak- kan-Nya kembali, tetapi bersifat pe- nebusan: “Hai Israel, engkau
jalan orang fasik di- bengkokkan-Nya” tidak Kulupa- kan. Aku telah menghapus
(Mzm. 146:7-9). Betapa besarnya segala dosa pem- berontakanmu seperti
gambaran mengenai Tuhan dilukis- kan kabut diterbangkan angin dan segala
dalam buku Mazmur! dosamu seperti awan yang tertiup.
Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah
Allah yang Setiawan. Selain kebesaran menebus engkau!” (Yes. 44:21, 22). Ti-
Allah, bangsa Israel hampir sepanjang daklah mengherankan jika Ia berkata,
masa menjauh dari Tuhan (Im. 26, Ul. 28). “Ber- palinglah kepada-Ku dan biarkanlah
Allah digambarkan mengasihi orang Israel dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung
bagai suami yang mengasihi istrinya. Buku bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada
Hosea dengan tajam melukiskan kesetiaan yang lain” (Yes. 45:22).
Allah di tengah-tengah penolakan dan
ketidaksetiaan yang parah. Pengampunan Allah Keselamatan dan Pembalas.
yang terus-me- nerus yang ditunjukkan Per- janjian Lama melukiskan Allah
Allah memperlihat- kan tabiat-Nya yang sebagai Tu- han yang pembalas, haruslah
menaruh kasih tanpa syarat. dilihat dalam konteks pemusnahan umat-
Walaupun Allah membiarkan bangsa Nya yang setia oleh orang jahat. Melalui
Isra- el mengalami malapetaka yang tema “hari Tuhan” para nabi menunjukkan
disebabkan pendurhakaan mereka—dengan tindakan-tindakan Tuhan demi
menegur ja- lan-jalan salah yang ditempuh kepentingan umat-Nya pada akhir zaman.
mereka—Ia masih tetap memeluk mereka Inilah hari keselamatan bagi umat-Nya,
dengan kemura- han-Nya. Ia memberikan namun merupakan hari pemba- lasan atas
jaminan, “Engkau hamba-Ku, Aku telah musuh-musuh mereka yang akan
memilih engkau dan ti- dak menolak dibinasakan. “Katakanlah kepada orang
engkau; janganlah takut, sebab Aku ini yang tawar hati: ‘Kuatkanlah hati,
Allahmu; Aku akan meneguhkan, bah- kan janganlah ta- kut! Lihatlah, Allahmu akan
akan menolong engkau... dengan tangan datang dengan pembalasan dan dengan
kanan-Ku yang membawa kemenangan” ganjaran Allah. Ia sendiri datang
(Yes. 41:9, 10). Walaupun mereka tidak menyelamatkan kamu!’” (Yes. 35:4).
setia, Ia te- tap memberikan janji dengan
penuh belas kasi- han, “Tetapi bila mereka Allah Bapa. Kepada bangsa Israel,
mengakui kesalahan mereka dan kesalahan Musa menyatakan Allah sebagai Bapa,
nenek moyang mereka dalam hal berubah yang telah menebus mereka: “Bukankah Ia
setia yang dilakukan mere- Bapamu
Allah Bapa 45

yang menciptakan engkau, yang caya secara individu. Yesus menyediakan


menjadikan dan menegakkan engkau?” pe- nuntun untuk hubungan ini (Mat. 5:45;
(Ul. 32:6). Me- lalui penebusan, Allah 6:6- 15), yang terselenggara dengan
menjadikan Israel se- bagai anak-Nya. mantap me- lalui penerimaan orang-orang
Yesaya menulis, “Ya Tuhan, Engkaulah percaya ter- hadap Yesus Kristus (Yoh.
Bapa kami” (Yes. 64:8; banding- kan 1:12, 13).
63:16). Melalui Maleakhi, Allah mengu- Melalui penebusan Kristus, orang-orang
kuhkan, “Aku ini Bapa” (Mal. 1:6). Di percaya diangkat menjadi anak-anak Allah.
mana- mana, Maleakhi menghubungkan Roh Kudus melengkapi hubungan ini.
kebapaan Allah atas peran-Nya sebagai Kristus datang untuk “menebus mereka,
Pencipta: “Bu- kankah kita sekalian yang takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus
mempunyai satu bapa? Bukankah satu untuk mene- bus mereka, yang takluk
Allah menciptakan kita?” (Mal. 2:10). kepada hukum Tau- rat, supaya kita diterima
Allah adalah Bapa kita baik me- lalui menjadi anak. Dan karena kamu adalah
Penciptaan maupun penebusan. Beta- pa anak, maka Allah telah menyuruh Roh
kebenaran yang amat mulia! Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru:
‘Ya Abba, ya Bapa!’” (Gal. 4:5, 6;
ALLAH BAPA DALAM bandingkan Rm. 8:15, 16).
PERJANJIAN BARU
Yesus Menyatakan Bapa. Yesus, Allah
Allah Perjanjian Lama tidak berbeda Anak, di dalamnya terdapat pandangan
dari Allah Perjanjian Baru. Allah Bapa yang paling dalam mengenai Allah Bapa
dinyata- kan sebagai Pencipta segala ketika Ia, yang menyatakan, diri Allah
sesuatu, Bapa semua orang percaya yang sendiri, datang dalam wujud daging (Yoh.
sejati, dan dalam sebuah perasaan yang 1:1, 14). Yohanes berkata, “Tidak seorang
unik Bapa dari Yesus Kristus. pun yang pernah me- lihat Allah; tetapi
Anak Tunggal Allah, ... Dialah yang
Bapa Semua Ciptaan. Paulus menyatakan-Nya” (Yoh. 1:18). Yesus
mengiden- tifikasi Bapa, membedakan-Nya berkata, “Sebab Aku telah turun dari
dari Yesus Kristus: “Namun bagi kita surga” (Yoh. 6:38); “Barangsiapa telah me-
hanya ada satu Al-lah saja, yaitu Bapa, lihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yoh.
yang dari pada-Nya berasal segala 14:9). Mengenal Yesus berarti mengenal
sesuatu, ... dan satu Tuhan saja, yaitu Bapa.
Yesus Kristus, yang oleh-Nya se- gala Surat-surat yang ditujukan kepada
sesuatu telah dijadikan dan yang kare- na orang- orang Ibrani menekankan
Dia kita hidup” (1 Kor. 8:6 dan Ibr. 12:9; pentingnya per- nyataan pribadi ini:
Yoh. 1: 17). Ia memberikan kesaksian, “Setelah pada zaman da- hulu Allah
“Itu- lah sebabnya aku sujud kepada Bapa, berulang kali dan dalam pelbagai cara
yang dari pada-Nya semua turunan yang di berbicara kepada nenek moyang kita de-
dalam surga dan di atas bumi menerima ngan perantaraan nabi-nabi, maka pada za-
namanya” (Ef. 3:14, 15). man akhir ini Ia telah berbicara kepada kita
Bapa Semua Orang Percaya. Pada za- dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah
man Perjanjian Baru ada hubungan rohani Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima
bapa-anak bukan antara Allah dan bangsa se- gala yang ada. Oleh Dia Allah telah
Israel melainkan antara Allah dan orang menja- dikan alam semesta. Ia adalah
per- cahaya kemu- liaan Allah dan gambar
wujud Allah dan me- nopang segala yang
ada dengan firman-Nya
Allah Bapa 46

yang penuh kekuasaan” (Ibr. 1:1-3). pi kamu, kasihilah musuhmu dan


berbuatlah baik kepada mereka dan
1. Allah yang pemberi. Yesus memper- pinjamkan dengan tidak mengharapkan
lihatkan Bapa-Nya sebagai Allah yang balasan, maka upahmu akan besar dan
pem- beri. Kita melihat pemberian-Nya kamu akan menjadi anak- anak Allah
pada Pen- ciptaan, di Betlehem dan di Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap
Golgota. orang-orang yang tidak tahu berte- rima
Dalam penciptaan, Bapa dan Anak kasih dan terhadap orang-orang jahat.
beker- jasama. Allah memberikan hidup Hendaklah kamu murah hati, sama seperti
kepada kita walaupun mengetahui, bahwa, Bapamu adalah murah hati.” (Luk. 6:35,
dengan mela- kukan hal yang demikian, 36). Waktu Yesus merendahkan diri sambil
akan mendatang- kan kematian Anak-Nya membasuh kaki orang yang akan
sendiri. mengkhia- nati-Nya, Yesus menyatakan
Di Betlehem, Ia memberikan diri-Nya sifat Allah yang penuh belas kasihan.
sendiri sebagaimana Ia memberikan Anak- Apabila kita melihat Kristus memberi
Nya. Betapa pedihnya pengalaman Bapa makan orang yang lapar (Mrk. 6:39-44;
ke- tika Anak-Nya memasuki planet kita 8:1-9), menyembuhkan pen- dengaran
yang penuh dengan dosa! Bayangkanlah orang yang tuli (Mrk. 9:17-29), membuat
perasaan Bapa ketika Ia melihat Anak-Nya yang bisu berbicara (Mrk. 7:32- 37),
memper- tukarkan kasih dan pujaan para membuka mata orang yang buta (Mrk.
malaikat de- ngan kebencian orang-orang 8:22-26), menyembuhkan orang yang ber-
berdosa; kemu- liaan dan kebahagiaan penyakit kusta (Luk. 5:12, 13), menyuruh
surga dengan jalan ke- matian. orang yang lumpuh berdiri dan berjalan
Akan tetapi di Golgota diberikan (Luk. 5:18-26), membangkitkan orang mati
kepada kita wawasan paling dalam (Mrk. 5:35-43; Yoh 11:1-45), mengampuni
terhadap Bapa. Bapa yang Ilahi itu, orang- orang yang berdosa (Yoh. 8:3-11),
menderita kepahitan ka- rena dipisahkan mengusir Setan (Mat. 15:22-28;17:14-21),
dari Anak-Nya—dalam hi- dup dan kita meli- hat Bapa berada di tengah-
kematian—lebih daripada apa yang tengah manusia, memberikan hidup-Nya
mungkin dirasakan manusia. Begitulah Ia kepada mereka, membebaskan mereka,
menderita dengan Kristus. Sebuah kesaksi- memberikan peng- harapan kepada
an yang agung yang pernah ada diberikan mereka, dan mengarahkan mereka kepada
Bapa! Salib menyatakan—yang tidak dunia mendatang yang diba- harui. Kristus
mung- kin dapat dilakukan yang lain— mengetahui bahwa dengan menyatakan
kebenaran mengenai Bapa. kasih yang sangat berharga dari Bapa
adalah kunci untuk membawa manu-
2. Allah Kasih. Tema yang paling disu- sia kepada pertobatan (Rm. 2:4).
kai Yesus ialah kelembutan dan Tiga dari perumpamaan-perumpamaan
kelimpahan kasih Allah. “Kasihilah Kristus menggambarkan kasih Allah kepa-
musuhmu,” kata- Nya, “berdoalah bagi da manusia yang telah hilang (Luk. 15).
mereka yang menga- niaya kamu. Karena Pe- rumpamaan mengenai domba yang
dengan demikianlah ka- mu menjadi anak- hilang mengajarkan kepada kita bahwa
anak Bapamu yang di sor- ga, yang keselamat- an datang melalui inisiatif
menerbitkan matahari bagi orang yang Allah, bukan ka- rena upaya kita mencari
jahat dan orang yang baik dan menu- Dia. Sebagaimana seorang gembala
runkan hujan bagi orang yang benar dan or- mengasihi domba-domba- nya dan
ang yang tidak benar” (Mat. 5:44, 45). mempertaruhkan hidupnya apabila
“Teta-
Allah Bapa 47

ada seekor pun yang hilang, begitulah da- lam soal kembalinya Anak-Nya. Pada hari
lam ukuran yang jauh lebih besar, Allah kedatangan Kristus yang kedua kali orang-
me- nunjukkan kasih-Nya terhadap setiap orang jahat akan berseru kepada gunung-
orang yang hilang. gunung dan bukit batu, “Runtuhlah
Perumpamaan ini juga memiliki makna menim- pa kami dan sembunyikanlah kami
kosmis—domba yang hilang itu menggam- terhadap Dia, yang duduk di atas takhta
barkan dunia kita yang memberontak, tak dan terhadap murka Anak Domba itu”
le- bih dari sebuah atom di alam semesta (Why. 6:16). Ye- sus berkata, “Sebab Anak
Allah yang mahaluas. Pemberian Allah Manusia akan da- tang dalam kemuliaan
yang sa- ngat berharga itu yakni Anak-Nya Bapa-Nya diiringi ma- laikat- malaikat-
yang tung- gal untuk membawa kembali Nya” (Mat. 16:27), dan “ka- mu akan
planet kita ke dalam kawanan itu melihat Anak Manusia duduk di se- belah
menunjukkan bahwa du- nia kita yang kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas
sudah hilang ini cukup berharga bagi-Nya awan-awan di langit” (Mat. 26:64).
sebagai bagian dari penciptaan-Nya. Dengan hati yang penuh kerinduan
Perumpamaan mengenai keping perak Bapa mengantisipasi hari Kedatangan
yang hilang menekankan betapa besarnya Kristus yang kedua kali, saat orang-orang
ni- lai yang diberikan Allah kepada kita yang dite- bus pada akhirnya akan dibawa
yang berdosa. Begitu pula perumpamaan ke rumah mereka yang abadi. Dengan
menge- nai anak yang hilang menunjukkan demikian, me- ngutus Anak-Nya “yang
kasih Ba- pa yang berkelimpahan, yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup
menyambut ba- ik: anak-anak yang oleh-Nya” (1 Yoh. 4:9) nyatalah tidak akan
menyesali perbuatannya. Jika di surga ada sia-sia. Hanyalah yang tidak dapat diduga,
suatu kegembiraan yang besar karena kasih yang tidak mementingkan diri
seorang yang berdosa yang ber- tobat (Luk. menjelaskan mengapa, walaupun kita
15:7), bayangkanlah betapa gem- biranya musuh masih juga kita “diper- damaikan
alam semesta pada waktu kedatangan dengan Allah oleh kematian Anak-
Tuhan kita yang kedua kalinya. Nya”(Rm. 5:10). Bagaimanakah kita akan
Perjanjian Baru menyatakan dengan je- menolak kasih yang demikian dan gagal
las keterlibatan Bapa yang sangat akrab da- me- ngakui Dia sebagai Bapa kita?
Anak Allah yang Kekal menjelma dalam Yesus Kristus. Melalui
Dialah segala sesuatu diciptakan, sifat-sifat Allah dinyatakan,
keselamatan manusia dilengkapkan, dan dunia dihakimi. Ialah Allah
yang sejati selama-lamanya, juga menjadi manusia yang sejati, yakni
Yesus Kristus Dikandung karena Roh Kudus dan dilahirkan melalui
anak dara Ma- ria. Ia hidup dan mengalami pencobaan sebagai
seorang manusia, akan tetapi melakukan dengan sempurna kebenaran
dan kasih Allah. Melalui mukjizat yang diperbuat-Nya Dia
menyatakan kuasa Allah dan telah ter-bukti sebagai Mesias yang
dijanjikan Allah. Ia menderita dan mati dengan sukarela di kayu salib
karena dosa-dosa kita dan menggantikan tempat kita, kemudian la
dibangkitkan dari kematian dan naik ke surga untuk melayani
kepentingan kita di kaabah yang di surga. Ia akan datang kem-bali
dalam kemuliaan untuk melepaskan umat-Nya untuk kali yang
terakhir serta memulihkan segala sesuatu.—Fundamental Beliefs,—4.

48
BAB 4

ALLAH ANAK

adang belantara menjadi tempat ber- itu, tetaplah ia hidup” (Bil. 21:9).
P keliaran ular berbisa yang mengerikan.
Ular merayap di bawah periuk, dan berge-
lung di tiang-tiang tenda yang terpancang.
Sebagian lagi bersembunyi di antara bone-
ka-boneka anak-anak, berbaring di atas
bale- bale, menanti. Gigi mereka siap
menghun- jam dalam-dalam,
menyemburkan racun
yang mematikan.
Padang belantara, yang tadinya menjadi
tempat berlindung bangsa Israel, telah
men- jadi kuburan. Beratus-ratus orang
mati berse- rakan. Mengingat keadaan yang
amat ber- bahaya itu, orang-orang tua yang
ketakutan mulai bergegas-gegas menuju
tenda Musa untuk meminta pertolongan.
“Musa, tolong doakan bangsa ini.”
Apakah jawab Allah? Buatlah sebuah
ukir- an ular, lalu pancangkan tinggi-tinggi
—dan semua orang yang memandangnya
akan hi- dup. “Lalu Musa membuat ular
tembaga dan menaruhnya pada sebuah
tiang; maka jika se-seorang dipagut ular,
dan ia memandang kepada ular tembaga

49
Ular sebenarnya tetap merupakan
lam- bang Setan (Kej. 3; Why. 12),
menggambar- kan dosa. Perkemahan itu
telah jatuh ke ta- ngan Setan.
Bagaimanakah penyembuhan dari
Tuhan? Bukannya dengan memandang
kepada domba yang di atas mezbah,
melain- kan dengan memandang ular
tembaga itu.
Hal ini merupakan sebuah lambang
yang aneh dari Kristus. Sama seperti ular-
ular yang memagut itu diangkat tinggi-
tinggi di atas sebuah galah, Yesus
menjadi “serupa de- ngan daging yang
dikuasai dosa karena dosa” (Rm. 8:3),
dan ditinggikan di atas kayu sa-lib yang
sangat hina itu (Yoh. 3:14, 15). Ia
menjadi dosa, Ia memikul sendiri semua
dosa orang yang pernah hidup atau akan
hi- dup. “Dia yang tidak mengenal dosa
telah dibuat-Nya menjadi dosa karena
kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan
oleh Allah” (2 Kor. 5: 21). Dengan
memandang kepada Kristus ma-nusia
yang tidak berdaya itu da- pat
memperoleh hidup.
Bagaimanakah penjelmaan itu dapat
membawa keselamatan kepada manusia?
Efek apakah yang diakibatkannya
kepada

50
Allah Anak 50
Sang Anak? Bagaimanakah Allah menjadi dunia. Pernyataan ini merupakan jaminan
manusia dan mengapa harus demikian? pertama bahwa perbantahan antara yang
baik dan jahat akan berakhir dengan
PENJELMAAN: RAMALAN DAN kemenang- an Anak Allah.
KEGENAPANNYA Bagaimanapun, kemenangan itu disertai
dengan hal yang menyakitkan:
Rencana Allah ialah menyelamatkan “Keturunan- nya (Juruselamat) akan
orang yang tersesat jauh dari semua meremukkan kepa- lamu (Setan), dan
petunjuk yang diberikan-Nya (Yoh. 3:16, 1 engkau (Setan) akan me- remukkan
Yoh. 4:9) me- nunjukkan kasih-Nya tumitnya (Juruselamat)” (Kej. 3: 15). Tidak
dengan sangat meya- kinkan. Di dalam ada yang muncul tanpa cedera.
rencana ini Anak-Nya yang “telah dipilih Sejak saat itulah umat manusia berharap
sebelum dunia dijadikan” men- jadi korban atas datang-Nya Seorang yang telah Dijan-
dosa, menjadi harapan bagi umat manusia jikan. Perjanjian Lama mengungkapkan-
(1 Ptr. 1:19, 20). Ia membawa kita kembali Nya. Nubuat telah menyatakan lebih dahu-
kepada Allah serta menyediakan kelepasan lu bahwa apabila yang Dijanjikan itu telah
dari dosa melalui penghancuran pekerjaan datang, dunia harus memiliki bukti yang
si jahat (1 Ptr. 3:18; Mat. 1:21; 1 mengukuhkan identitas-Nya.
Yoh. 3:8).
Dosa telah memisahkan Adam dan Dramatisasi Nubuat Mengenai
Hawa dari sumber kehidupan, akibatnya Kesela- matan. Sesudah dosa masuk,
ialah ke- matian yang segera. Akan tetapi Allah mendi- rikan lembaga pengorbanan
sesuai de- ngan rencana yang telah hewan untuk menggambarkan tugas
dibentangkan sebe- lum asas dunia ini (1 Juruselamat yang akan datang itu (baca
Ptr. 1:20, 21), “permu- fakatan tentang Kej. 34:4). Sistem yang menggunakan
damai”(Za. 6:13), Allah Anak turun dan lambang ini menggambarkan corak
berada di antara mereka serta menjadi bagaimana Allah Anak akan membi-
keadilan Ilahi, menjembatani kesen- jangan nasakan dosa.
dan mengendalikan maut. Bahkan se- Karena dosa—pelanggaran atas Hukum
belum dan sesudah salib, anugerah-Nya Tuhan—manusia harus mengalami
saja yang membuat orang-orang berdosa kematian (Kej. 2:17; 3:19; 1Yoh. 3:4; Rm.
hidup dan memberikan jaminan 6:23). Hu-
keselamatan me- reka. Akan tetapi, untuk kum Allah menuntut nyawa orang berdosa.
menjadikan kita be- nar-benar menjadi Akan tetapi dalam kasih-Nya yang tiada
putra-putri Allah, Ia ha- rus menjadi ba- tasnya itu, Allah mengaruniakan Anak-
manusia. Nya, “yang tunggal, supaya setiap orang
Begitu Adam dan Hawa jatuh ke dalam yang per- caya kepada-Nya tidak binasa
dosa, Allah memberikan pengharapan de- melainkan beroleh hidup yang kekal”
ngan janji memperkenalkan kepada mereka (Yoh. 3:16). Beta- pa suatu tindakan
perseteruan yang supra natura antara ular merendahkan diri yang tia- da taranya!
dan perempuan itu, antara benihnya dan Allah Anak yang abadi, Ia sendiri
turunan- nya. Di dalam penjelasan yang membayar hukuman dosa yang seharusnya
agak samar- samar, dalam Kejadian 3:15 menjadi tanggungan orang lain, supaya
ular dan benih- nya menggambarkan Setan dengan demikian Ia dapat memberikan
dengan para pe- ngikutnya; perempuan dan pengampun- an dan pendamaian dengan
turunannya me- lambangkan umat Allah Keallahan.
dan Juruselamat Setelah bangsa Israel keluar dari Mesir,
persembahan korban diselenggarakan di
da-
Allah Anak 51
lam bait suci sebagai suatu bagian hubung- datang melalui garis keturunan Abraham:
an perjanjian antara Allah dengan umat- “Oleh keturunanmulah semua bangsa di
Nya. Musa membangunnya sesuai dengan bu- mi akan mendapat berkat,” (Kej.
pola yang terdapat di surga, bait suci 22:18; ban- dingkan 12:3).
dengan se- gala pelayanan yang dilakukan Yesaya telah menubuatkan bahwa
di dalamnya dibuat untuk menggambarkan Juruse- lamat yang akan datang sebagai
rencana kese- lamatan (Kel. 25:8, 9, 40; bayi lelaki, yang akan menjadi manusia
Ibr. 8:1-5). dan Ilahi: “Se- bab seorang anak telah lahir
Untuk memperoleh pengampunan, untuk kita, seo- rang putra telah diberikan
orang berdosa yang bertobat membawa untuk kita; lam- bang pemerintahan ada di
persem- bahan korban hewan yang tidak atas bahunya, dan namanya disebutkan
bercacat-ce- la—melambangkan orang: Penasihat Aja- ib, Allah yang
Juruselamat yang tidak berdosa. Orang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai”
yang berdosa menumpang- kan tangannya (Yes. 9:5). Penebus ini akan naik takhta
di atas binatang yang tidak bersalah itu Daud dan mendirikan pemerin- tahan
seraya mengakui dosa-dosanya (Im. 1:3, damai yang kekal (Yes. 9:6). Betle- hem
4). Tindakan ini melambangkan pe- akan menjadi tempat kelahiran-Nya (Mi.
mindahan dosa dari yang bersalah kepada 5:2).
korban yang tidak bersalah itu, menggam-
barkan sifat pengganti dari korban itu. Kelahiran manusia Ilahi ini ajaib.
Karena “tanpa pertumpahan darah tidak De- ngan mengutip dari Yes. 7:14,
ada pengampunan” dosa-dosa (Ibr. 9:22), Perjanjian Ba- ru berkata, “Sesungguhnya,
maka manusia mengorbankan binatang, anak dara itu akan mengandung dan
menjadikannya sebagai bukti sifat dosa melahirkan seorang anak laki-laki, dan
yang mematikan. Sebuah jalan duka untuk mereka akan menamakan Dia Imanuel—
menya- takan pengharapan tetapi satu- yang berarti: Allah menyer- tai kita” (Mat.
satunya jalan yang dapat ditempuh oleh 1:23).
orang berdosa un- tuk menyatakan Tugas Juruselamat dinyatakan dalam
imannya. per- kataan yang berikut: “Roh Tuhan
Setelah pelayanan keimamatan (Im. Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah
4,7), orang berdosa menerima mengurapi aku; Ia telah mengutus aku
pengampunan dosa melalui imannya dalam untuk menyam- paikan kabar baik kepada
kematian pengganti dari Penebus yang orang-orang seng- sara, dan merawat
akan datang, yang dilam- bangkan oleh orang-orang yang remuk hati, untuk
korban persembahan binatang itu memberitakan pembebasan kepa- da
(bandingkan Im. 4:26, 31, 35). Perjan- jian orang-orang tawanan, dan kepada orang-
Baru mengakui Yesus Kristus, Anak Al- orang yang terkurung kelepasan dari
lah, sebagai “Anak domba Allah yang penjara, untuk memberitakan tahun rahmat
meng- hapus dosa dunia” (Yoh. 1:29). Tuhan dan hari pembalasan Allah kita:
Melalui da- rah-Nya yang mahal itu, (Yes. 61:1, 2; bandingkan Luk. 4:18, 19).
“seperti darah anak domba yang tak Ajaib sekali, sang Mesias harus men-
bernoda dan tak bercacat” (1 Ptr. 1:19), Ia derita penolakan. Ia akan merasa seperti”
memperoleh penebusan bagi umat manusia tunas dari tanah kering” “Ia tidak tampan
dari hukuman dosa. dan semaraknya pun tidak ada sehingga
kita me- mandang dia, dan rupa pun tidak
Ramalan-ramalan Mengenai Seorang sehingga kita menginginkannya. Seorang
Juruselamat. Allah menjanjikan bahwa yang pe-
Me- sias—Juruselamat—Yang Diurapi—
akan
Allah Anak 52
nuh kesengsaraan dan yang biasa menderi- Kelahiran Yesus itu ajaib. Maria yang
ta kesakitan. Dan bagi kita pun dia tidak masih perawan itu “mengandung dari Roh
masuk hitungan.” (Yes. 53:2-3). Kudus” (Mat. 1:18-23). Maklumat yang
Seorang sahabat karib pun diberikan pemerintah Roma kepada rakyat
mengkhianati- Nya (Mzm. 41:10) dengan jajahan membawa Maria ke Betlehem,
uang tiga puluh keping perak (Za. 11:12). tem- pat kelahiran Mesias yang telah
Selama pengadi- lan-Nya Ia akan diludahi dinubuat- kan lebih dahulu (Luk. 2:4-7).
dan dipukuli (Yes. 50:6). Pelaksana Salah satu nama yang diberikan kepada
hukuman atas diri-Nya me- ngundi jubah Yesus ialah Imanuel yang artinya “Allah
yang dipakai-Nya (Mzm. 22: 19). Tidak me- nyertai kita,” membayangkan sifat-
ada tulang-Nya yang dipatahkan (Mzm. Nya se- bagai manusia Ilahi serta
34:21), akan tetapi lambung-Nya akan menggambarkan ciri-ciri Allah dengan
ditikam (Za. 12:10). Di dalam sengsa- ra- manusia (Mat. 1:23). Nama yang umum
Nya Ia tidak melawan melainkan seperti diberikan pada-Nya, Ye- sus, dipusatkan
“induk domba yang kelu di depan orang- pada misi keselamatan yang diemban-Nya:
orang yang menggunting bulunya, ia tidak “Dan engkau akan menama- kan Dia
membuka mulutnya” (Yes. 53:7). Yesus, karena Dialah yang akan me-
Juruselamat yang tidak berdosa itu nyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka”
harus menderita sangat hebat karena orang- (Mat. 1:21).
orang berdosa. “Tetapi sesungguhnya, Ciri-ciri tugas Yesus adalah seperti
penyakit ki- talah yang ditanggungnya, dan yang diramalkan mengenai Mesias dalam
kesengsara- an kita yang dipikulnya. Dia buku Yes. 61:1, 2: “Pada hari ini genaplah
tertikam oleh nas ini sewaktu kamu mendengarnya”
karena pemberontakan kita, dia (Luk. 4:17- 21).
diremukkan oleh karena kejahatan kita; Walaupun Ia memberi dampak yang sa-
ganjaran yang mendatangkan keselamatan ngat besar kepada umat-Nya, namun peka-
bagi kita ditim- pakan kepadanya, dan oleh baran yang disampaikan-Nya pada umum-
bilur-bilurnya ki- ta menjadi sembuh. nya ditolak mereka (Yoh. 1:11; Luk.
Tetapi Tuhan telah me- 23:18). Dengan beberapa kekecualian Ia
nimpakan kepadanya kejahatan kita sekali- tidak diakui sebagai Juruselamat dunia.
an. Sungguh, ia terputus dari negeri orang- Gantinya mene- rima Dia sebagai
orang hidup, dan karena pemberontakan Juruselamat, malahan me- reka
umat-Ku ia kena tulah” (Yes. 53:4-8). mengancam membunuh-Nya (Yoh. 5: 16;
7:19; 11:53).
Mengenali Juruselamat. Hanya Yesus Menjelang akhir tugas Yesus yang tiga
Kristus yang menggenapi nubuatan ini. Ki- setengah tahun di dunia ini, Yudas Iskariot,
tab-kitab Suci mencatat permulaan garis salah seorang dari antara murid-Nya,
keturunan-Nya kepada Abraham, yang me- meng- khianati-Nya (Yoh. 13:18; 18:2)
nyebut-Nya Anak Abraham (Mat. 1:1), dan dengan uang tiga puluh keping perak (Mat.
Paulus mengukuhkan bahwa janji kepada 26:14, 15). Gantinya menghalanginya,
Abraham dan keturunannya telah digenapi malahan Ia menegur murid-Nya yang
di dalam Kristus (Gal. 3:16). Gelar mencoba memper- tahankan Dia (Yoh.
Kemesia- san “Anak Daud” secara luas 18:4-11).
ditujukan pada- Nya (Mat. 21:9). Ia dikenal Walaupun Ia tidak melakukan
sebagai Mesias yang dijanjikan, yang akan kesalahan apa pun, kurang dari 24 jam
menduduki takh- ta Daud (Kis. 2:29, 30). setelah Ia di- tangkap, la telah diludahi,
dipukul, diadili,
Allah Anak 53
dihukum mati dan kemudian disalibkan bangsa Yahudi harus menggenapi tujuan-
(Mat. 26:67; Yoh. 19:1-16; Luk. 23:14, tu- juan Allah yang ditentukan untuk
15). mereka.
Para serdadu membuang undi atas jubah- Daniel juga menulis mengenai
Nya (Yoh. 19:23, 24). Ketika Ia disalibkan “mengha- puskan kesalahan” dan
tidak satu pun tulang-tulang-Nya dipatahkan mendatangkan “kea- dilan yang kekal”
(Yoh. 19:32, 33, 36), dan sesudah Ia mati untuk menandai kurun waktu ini. Kegiatan
para ser- dadu menikam lambung-Nya Mesias ini menunjuk- kan bahwa
dengan sebuah tombak (Yoh. 19:34, 37). Juruselamat datang di dalam ku- run waktu
Para pengikut Kristus mengakui ini (Dan. 9:24).
kematian- Nya satu-satunya korban bagi Nubuatan Daniel secara rinci
orang-orang yang berdosa.” Akan tetapi menyatakan bahwa Mesias akan tampak
Allah menunjuk- kan kasih-Nya kepada sampai ”ada tu- juh kali tujuh masa; dan
kita, oleh karena Kris- tus telah mati untuk enam puluh dua kali tujuh masa,” atau
kita, ketika kita masih berdosa” (Rm. 5:8). jumlah waktunya 69 masa sesudah
“Dan hiduplah di dalam kasih,” datangnya perintah bahwa “Yeru- salem
tulisnya,”sebagaimana Kristus Yesus juga akan dipulihkan dan dibangun kemba- li”
telah mengasihi kamu dan telah menye- (Dan. 9:25).
rahkan diri-Nya untuk kita sebagai persem- Kunci untuk memahami waktu
bahan dan korban yang harum bagi Allah” nubuatan terletak dalam prinsip Alkitabiah
(Ef. 5:20). bahwa satu hari waktu nubuatan adalah
sama dengan sa- tu tahun (Bil. 14:34; Yeh.
Masa Tugas Pelayanan-Nya dan Saat 4:6).2 Sesuai de- ngan prinsip satu tahun
Kematian-Nya. Alkitab menyatakan ini, maka 70 masa (minggu) 490 hari
bahwa Allah mengutus Anak-Nya ke dunia nubuatan) adalah 490 ta- hun.
ini “Se- telah genap waktunya” (Gal. 4:4). Daniel mengatakan bahwa kurun waktu
Tatkala Kristus memulai tugas pelayanan- ini haruslah dimulai “dari saat firman itu
Nya Ia me- nyatakan, “Waktunya telah ke- luar, yakni bahwa Yerusalem akan
genap” (Mrk. 1: 15). Petunjuk mengenai dipulih- kan dan dibangun kembali” (Dan.
waktu ini menun- jukkan bahwa tugas 9:25). Maklumat ini, memberikan kepada
Juruselamat dihasilkan dalam keselarasan orang- orang Yahudi otonomi penuh,
dengan perencanaan nu- buatan yang dikeluarkan pada tahun ketujuh Raja
saksama. Artahsasta meme- rintah kerajaan Persia
Lebih kurang 5 abad sebelumnya, dan perintah itu ber- laku pada tahun 457
Allah, melalui Daniel, telah menubuatkan STM (Ezr. 7:8, 12-226;
waktu yang tepat permulaan pelayanan 9:9).3 Sesuai dengan nubuat, 483 tahun (69
Kristus dan waktu kematian-Nya.l minggu) sesudah firman itu keluar
Menjelang akhir 70 tahun tertawannya “seorang raja” akan muncul. Empat ratus
bangsa Israel di Babilon, Allah delapan pu- luh tiga tahun sesudah tahun
mengatakan kepada Daniel bahwa Ia telah 457 SM jatuh pada musim gugur tahun 27
menetapkan kepada orang-orang Yahudi TM, tatkala Yesus dibaptiskan dan
dan kota Yeru- salem sebuah kurun waktu memulai tugas-Nya di tengah-tengah
percobaan yakni 70 minggu. masyarakat.4 Dengan me- nerima
Selama kurun waktu ini, dengan meno- penanggalan 457 SM, dan tahun 27 TM,
batkan dan menyiapkan mereka sendiri un- Gleason Archer mengomentari bahwa
tuk menerima kedatangan sang Mesias, inilah “kegenapan nubuatan yang paling te-
pat dan paling menakjubkan dari nubuatan
yang dahulu. Hanya Tuhan Allah yang da-
Allah Anak 54
pat meramalkan kedatangan Anak-Nya de- Tepat seperti yang sudah dinubuatkan
ngan ketepatan yang sangat menakjubkan ter- lebih dahulu, pada waktu Pesta Paskah
itu; hal itu mengingkari semua penjelasan dia- dakan, Ia mati. “Sebab”, kata rasul
yang rasionalistis.”5 Paulus, “anak domba Paskah kita juga
Pada waktu Yesus dibaptiskan di sungai telah disem- belih, yaitu Kristus” (1 Kor.
Yordan, Ia diurapi Roh Kudus dan meneri- 5:7). Nubuatan mengenai waktu yang amat
ma pengakuan Allah sebagai “Mesias” tepat ini meru- pakan sebuah bukti yang
(Ibra- ni) atau “Kristus” (Yunani) kedua- paling kuat dari hal kebenaran historis
duanya berarti “yang diurapi” (Luk. 3:21, yang paling fundamental bahwa Yesus
22; Kis. 10: 38; Yoh 1:41). Pernyataan Kristus adalah Juruselamat du- nia yang
Yesus “Wak- tunya telah genap” (Mrk. telah dinubuatkan.
1:15), menunjuk kepada kegenapan
nubuatan waktu ini. Kebangkitan Juruselamat. Alkitab ti-
Pertengahan dari tujuh puluh minggu ini, dak saja menubuatkan mengenai kematian
pada musim semi tahun 31 TM, tepatnya 3 Kristus, tetapi juga kebangkitan-Nya. Daud
tahun sesudah Kristus dibaptiskan, Mesias telah menubuatkan “bahwa Dia tidak
mengakhiri sistem korban dengan diting- galkan di dalam dunia orang mati,
menyerah- kan nyawa-Nya sendiri. Pada dan bah- wa daging-Nya tidak mengalami
saat kematian- Nya tirai bait suci “terbelah kebinasa- an” (Kis. 2:31; bandingkan
dua dari atas sampai ke bawah” (Mat. Mzm. 16:10). Walaupun Kristus telah
27:51), menunjuk- kan bahwa sistem membangkitkan orang lain dari kematian
keimamatan dengan sega- la upacara- (Mrk. 5:35-42; Luk. 7:11-17; Yoh. 11),
upacara yang dilakukan dalam ba- it suci kebangkitan-Nya menun- jukkan kuasa di
sudah dihapuskan Tuhan. balik pernyataan-Nya se-
70 Minggu — 490 tahun
7 Minggu 1 Minggu
Daniel 538/ 49 tahun 62 Minggu — 434 tahun 7 tahun
537 SM

457408SM — TM27 31 34

Semua persembahan dan korban-korba½n bagai Juruselamat dunia: “Akulah kebang-


menunjuk kepada korban yang lengkap kitan dan hidup; barangsiapa percaya kepa-
yang dilakukan sang Mesias. Tatkala Yesus da-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah
Kris- tus, Anak domba Allah, dikorbankan ma- ti, dan setiap orang yang hidup dan
di bu- kit Golgota sebagai korban percaya kepada-Ku, tidak akan mati
penebusan dosa- dosa kita (1 Ptr. 1:9), selama-lama- nya” (Yoh. 11:25, 26).
lambang telah diwu- judkan dalam Setelah kebangkitan-Nya Ia
kenyataan, bayang-bayang menjadi mengumum- kan, “Jangan takut! Aku
realitas. Maka pelayanan bait suci dunia adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan
tidak diperlukan lagi. Yang Hidup. Aku telah
Allah Anak 55
mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai Ia Mahatahu. Di dalam Dia, kata
se- lama-lamanya dan Aku memegang Paulus, “tersembunyi segala harta hikmat
segala kua- sa maut dan kerajaan maut” dan penge- tahuan” (Kol. 2:3).
(Why. 1:17, 18). Yesus menegaskan kemahahadiran-Nya
dengan jaminan “Dan ketahuilah, Aku me-
DUA SIFAT KRISTUS nyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman” (Mat. 28:20).
Dengan mengatakan, “Firman itu telah Walaupun keilahian-Nya memiliki ke-
menjadi manusia, dan diam di antara kita” mampuan alamiah atas kemahahadiran,
(Yoh. 1:14) Yohanes menyatakan Kristus yang menjelma secara sukarela itu
kebenaran yang agung. Penjelmaan Allah membatasi diri-Nya dalam hal ini. Ia telah
Anak itu me- rupakan sebuah misteri. memilih kemahahadiran itu melalui pela-
Kitab Suci menye- butkan Allah yang yanan Roh Kudus (Yoh. 14:16-18).
dinyatakan dalam ben- tuk daging sebagai Ibrani membuktikan kebakaan-Nya de-
“Rahasia ibadah kita” (1 Tim. 3:16). ngan berkata, “Yesus Kristus tetap sama,
Pencipta seluruh dunia, yang di dalam- ba- ik kemarin maupun hari ini dan sampai
Nya terdapat Keallahan yang sempurna, se- lama-lamanya” (Ibr. 13:8).
menjadi seorang bayi yang tidak berdaya Adanya diri-Nya sendiri adalah
da- lam palungan. Yang jauh lebih tinggi merupa- kan bukti apabila Ia menyatakan
dari semua malaikat, yang setara dengan hidup di dalam diri-Nya sendiri (Yoh. 5:26)
Bapa dalam wibawa dan kemuliaan, dan Yoha- nes memberi kesaksian “Dalam
namun demi- kian Ia direndahkan dengan Dia ada hi- dup dan hidup itu adalah terang
mengenakan pa- kaian kemanusiaan! manusia” (Yoh. 1:4). Pengumuman Kristus
Seorang tidak dapat begitu saja “Akulah kebangkitan dan hidup” (Yoh.
mengerti misteri ini, lalu berharap hanya 11:25) mengu- kuhkan bahwa di dalam Dia
dengan per- tolongan Roh Kudus untuk terdapatlah “hi- dup, yang asli, yang tidak
memperoleh pe- nerangan atasnya. Untuk dipinjam, bukan perolehan.”6
memahami penjel- maan ada baiknya Kekudusan adalah bagian sifat-Nya.
mengingat bahwa “hal- hal yang Pada waktu pemberitaan mengenai
tersembunyi ialah bagi Tuhan, Al- lah kita, kelahiran-Nya, malaikat berkata kepada
tetapi hal-hal yang dinyatakan ia- lah bagi Maria, “Roh Ku- dus akan turun atasmu
kita dan bagi anak-anak kita sam- pai dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan
selama-lamanya” (Ul. 29:29). menaungi engkau; sebab itu anak yang
akan kaulahirkan itu akan di- sebut kudus,
Yesus Kristus Benar-benar Allah. Anak Allah” (Luk. 1:35). Wak- tu melihat
Apa- kah bukti bahwa Yesus Kristus itu Yesus, orang yang kerasukan Se- tan
Ilahi? Ba- gaimanakah Ia sendiri berkata, “Apa urusan-Mu dengan kami,
menganggap diri- Nya? Apakah orang ... Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus
mengenal Keilahian- Nya? dari Allah” (Mrk. 1:24).
Ia kasih. “Demikianlah kita ketahui ka-
1. Sifat-sifat Keilahian-Nya. Kristus sih Kristus,” tulis Yohanes, “yaitu bahwa
memiliki sifat-sifat Keilahian. Ia Mahakua- Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk
sa. Ia mengatakan bahwa Bapa telah mem- kita” (1 Yoh. 3:16).
berikan kepada-Nya “segala kuasa di surga Ia abadi. Yesaya menyebut-Nya “Bapa
dan di bumi” (Mat. 28:18; Yoh. 17:2).
Allah Anak 56
yang Kekal” (Yes. 9:5). Mikha menyebut- lah “menjadi manusia” (Yoh. 1:1, 14). To-
Nya sebagai Seorang “yang permulaannya mas mengaku Kristus yang bangkit itu se-
sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala bagai “Tuhanku dan Allahku!” (Yoh.
(Mi. 5:1). Rasul Paulus menandai ada-Nya 20:28). Sedangkan Rasul Paulus menunjuk
“terlebih dahulu dari segala sesuatu (Kol. Dia se- bagai Seorang “Allah yang harus
1:17), dan Yohanes sependapat dengan itu: dipuji sam- pai selama-lamanya” (Rm.
“Ia pada mulanya bersama-sama dengan 9:5); dan Ibrani menyebut Dia sebagai
Allah. Sega-la sesuatu dijadikan oleh Dia Tuhan dan Allah Pen- cipta (Ibr. 1:8, 10).8
dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang te-
lah jadi dari sega-la yang telah dijadikan” 5. Kesaksian-Nya secara Pribadi. Ye-
(Yoh. 1:2, 3).7 sus sendiri menyatakan bahwa diri-Nya se-
tara dengan Tuhan Allah. ia menyatakan
2. Kuasa Ilahi-Nya dan Hak diri- Nya sebagai “AKU TELAH ADA”
Istimewa. Karya Allah dinyatakan sebagai (Yoh. 8: 58), Allah dari Perjanjian Lama.
karya Ye- sus. Ia dinyatakan sebagai Ia menye- but Tuhan “Bapa-Ku” ganti
Pencipta (Yoh. 1: 3; Kol. 1:16) dan “Bapa kita” (Yoh. 20:17). Dan pernyataan-
Penyokong atau Penegak— “segala sesuatu Nya “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh.
ada di dalam Dia” (Kol. 1:17; Ibr. 1:3). Ia 10:30) menegaskan pernyataan bahwa Ia
dapat membangkitkan orang mati dengan adalah “satu hakikat” dengan Bapa,
suara-Nya (Yoh. 5:28, 29) dan akan “memiliki ciri-ciri hakikat yang sama.”9
menghakimi dunia pada hari ki- amat (Mat.
25:31, 32). Ia mengampuni dosa (Mat. 9:6; 6. Kesetaraan-Nya dengan Allah.
Mrk. 2:5-7). Kese- taraan-Nya dengan Allah Bapa
dinyatakan dalam pembaptisan (Mat.
3. Nama-nama Ilahi-Nya. Nama-nama 28:19), dalam doa syukur kerasulan (2 Kor.
atau gelar-gelar yang diberikan kepada- 13:14), dalam nasi- hat perpisahan yang
Nya menunjukkan sifat Ilahi-Nya. Imanuel diberikan-Nya (Yoh. 14:16), dan di dalam
ber- arti “Allah menyertai kita” (Mat. penjelasan yang rinci yang diberikan rasul
1:23). Baik para pengikut-Nya, yakni Paulus mengenai ka- runia-karunia roh (1
orang-orang beri- man, maupun Setan Kor. 12:4-6). Kitab Suci menggambarkan
menyebut-Nya sebagai Anak Allah (Mrk. Yesus sebagai cahaya ke- muliaan Allah
1:1; Mat. 8:29; banding- kan Mrk. 5:7). dan “gambar wujud Allah” (Ibr. 1:3). Dan
Kitab Kudus Perjanjian Lama memberi ketika Yesus diminta untuk
gelar kepada Allah Yahwe yang di- memperlihatkan Allah Bapa, ia menjawab,
kenakan kepada Yesus. Matius mengguna- “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah
kan kata-kata Yesaya yang terdapat dalam me- lihat Bapa” (Yoh. 14:9).
Yesaya 40:3, “Persiapkanlah jalan untuk
Tu- han,” untuk menggambarkan pekerjaan 7. Ia Disembah Sebagai Allah. Manu-
pen- dahuluan untuk misi Kristus (Mat. sia menyembah Dia (Mat. 28:17;
3:3). Lalu Yohanes mengidentifikasi Yesus bandingkan Luk. 14:33). “Semua malaikat
dengan Tu- han duduk bersama-sama di Allah harus menyembah Dia” (Ibr. 1:6).
atas takhta-Nya (Yes. 6:1, 3; Yoh. 12:41). Paulus menyu- rati bahwa “supaya dalam
nama Yesus ber- tekuk lutut segala yang
4. Keilahian-Nya Diakui. Yohanes me- ada, ... dan segala li- dah mengaku: ‘Yesus
lukiskan Yesus sebagai Kalam Ilahi yang Kristus adalah Tu-
te-
Allah Anak 57
han’” (Flp. 2:10, 11). Beberapa ucapan Kristus telah datang sebagai manusia,
syu- kur menujukan kepada Kristus beras- al dari Allah” dan mereka yang
“kemuliaan selama-lamanya” (2 Tim. 4:18; tidak meng- aku berarti “tidak berasal dari:
Ibr. 13:21; Allah” (1 Yoh. 4:2, 3). Lahirnya Kristus
bandingkan 2 Ptr. 3:18). sebagai manusia, pertumbuhan dan sifat-
sifat-Nya, dan kesak- sian pribadi
8. Perlunya Sifat Ilahi Kristus. memberikan bukti yang mema- dai tentang
Kristus memperdamaikan manusia dengan kemanusiaan-Nya.
Allah. Manusia memerlukan penyataan
yang sem- purna dari sifat Allah untuk 1. Kelahiran-Nya sebagai Manusia.
mengembangkan suatu hubungan pribadi “Firman itu telah menjadi manusia, dan
dengan-Nya. Kris- tus memenuhi diam di antara kita” (Yoh. 1:14). Di sini
kebutuhan ini dengan mem- perlihatkan yang di- maksudkan dengan “menjadi
kemuliaan Allah (Yoh. 1:14). “Tidak manusia” ia- lah memiliki “sifat manusia,”
seorang pun yang pernah melihat Al- lah; sifat yang le- bih rendah dengan apa yang
tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pernah dimili- ki-Nya di surga. Dalam
pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan- bahasa yang jelas Rasul Paulus berkata,
Nya”(Yoh. 1:18; bandingkan 17:6). Yesus “Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir
memberikan kesaksian bahwa dari seorang perem- puan” (Gal. 4:4;
“Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah bandingkan Kej. 3:15). Kristus
melihat Bapa” (Yoh. 14:9). “mengambil rupa seorang manusia” dan
Dalam ketergantungan yang penuh de- “dalam keadaan sebagai manusia” (Flp.
ngan Bapa (Yoh. 5:30) Kristus 2:7, 8). Pernyataan Allah dalam wujud ma-
menggunakan kuasa Ilahi untuk nusia ini sesungguhnya “agunglah rahasia
menyatakan kasih Tuhan. Dengan kuasa ibadah” (1 Tim. 3:16).
Ilahi Ia menyatakan diri-Nya sebagai Silsilah Kristus menunjuk Dia sebagai
Juruselamat yang penuh kasih sa- yang “Anak Daud” dan “Anak Abraham” (Mat.
yang diutus Bapa untuk memberikan 1:1). Kalau menurut keadaan kemanusiaan-
kesembuhan, memulihkan dan mengampu- Nya, Ia disebut: “diperanakkan dari ketu-
ni dosa-dosa (Luk. 6:19; Yoh. 2:11; 5:1-15, runan Daud” (Rm. 1:3; 9:5) dan juga ”anak
36; 11:42-45; 14:11; 8:3-11). Ia sama Maria” (Mrk. 6:3). Walaupun Ia dilahirkan
sekali seorang wanita sebagaimana lazimnya
tidak pernah mengadakan mukjizat untuk anak yang lain, ada suatu perbedaan besar
melepaskan diri-Nya dari kesulitan dan yang terjadi di sana, suatu keunikan.
pen- deritaan yang mungkin dialami orang Maria se- orang anak dara, dan Anak yang
lain jika ditempatkan dalam keadaan yang dikandung- nya dari Roh Kudus (Mat.
seru- pa. 1:20-23; Luk. 1: 31-37). Ia dapat
Yesus Kristus “satu dalam tabiat, dalam menyatakan kemanusiaan- Nya yang
sifat dan dalam maksud-tujuan” dengan sesungguhnya melalui ibu-Nya.
Al- lah Bapa.l0 Ia benar-benar Allah.
2. Perkembangan-Nya Sebagai Manu-
Yesus Kristus Benar-benar Manusia. sia. Yesus tunduk kepada hukum yang
Alkitab mengatakan bahwa selain sifat Ke- berlaku dalam pertumbuhan manusia; “Anak
ilahian-Nya, Kristus juga memiliki sifat itu ber- tambah besar dan menjadi kuat,
ma- nusia. Penerimaan ajaran ini sangat penuh hikmat” (Luk. 2:40, 52). Pada waktu
penting. Setiap orang yang “mengaku, berusia 12 tahun
bahwa Yesus
Allah Anak 58
Ia mulai menyadari tugas Ilahi-Nya (Luk. pada segala malaikat” (Mzm. 8:6,
2:46- 49). Selama masa kanak-kanak-Nya Ia Terjemah- an Lama). Begitulah Alkitab
taat kepada orangtua-Nya (Luk. 2:51). menyatakan Ye- sus sebagai Seorang “yang
Jalan menuju salib adalah satu pertum- untuk waktu yang singkat dibuat sedikit
buhan yang senantiasa melalui derita, yang lebih rendah daripada malaikat-malaikat”
memegang peranan penting dalam perkem- (Ibr. 2:9), Kemanusiaan- Nya secara
bangan-Nya. “Ia telah belajar menjadi taat alamiah dibuat dan tidak memi- liki kuasa
dari apa yang diderita-Nya, dan sesudah Ia yang luar biasa.
mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi Kristus telah menjadi manusia yang se-
pokok keselamatan yang abadi bagi semua sungguhnya; ini menjadi sebagian dari
orang yang taat kepada-Nya” (Ibrani 5:8, pada misi-Nya. Untuk memiliki sifat-sifat
9; 2:10, 18). Walaupun Ia menjalani manu- sia Ia harus menjadi manusia
pertum- buhan yang demikian, Ia tidak dalam”darah dan daging” (Ibr. 2:14).
pernah ber- buat dosa. “Dalam segala hal,” Kristus telah dijadikan
“disamakan” dengan sesama-Nya manusia
3. Ia Disebut “Seorang.” Yohanes (Ibr. 2:17). Secara fi- sik dan mental Ia
Pem- baptis dan Petrus menyatakan Dia memilikinya sama seperti manusia lainnya:
“Seorang” manusia (Yoh. 1:30; Kis. 2:22). dalam soal lapar, dahaga, letih dan cemas
Paulus ber- bicara mengenai “kasih karunia (Mat. 4:2; Yoh. 19:28; 4:6;
Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan- bandingkan Mat. 26:21; 8:24).
Nya atas se- mua orang karena satu orang, Di dalam pelayanan-Nya untuk orang-
yaitu Yesus Kristus” (Rm. 5:15). Ialah orang lain Ia memperlihatkan kelembutan,
“Seorang” yang mendatangkan amarah yang tepat, dan dukacita (Mat.
“kebangkitan orang mati” (1 Kor. 15:21); 9:36; Mrk. 3:5). Sering Ia merasa susah
“Dia yang menjadi pengantara antara dan ber- dukacita, bahkan juga menangis
Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus (Mat. 26:38; Yoh. 12:27; 11:33, 35; Luk.
Yesus” (1 Tim. 2:5). Dalam perca- kapan- 19:41). Ia ber-
Nya dengan musuh-musuh-Nya, Kris- tus doa diiringi dengan tangisan, butir-butir air
menyatakan diri-Nya sebagai Manusia: mata, juga sampai mengeluarkan keringat
“Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha darah (Ibr. 5:7; Luk. 22:44). Hidup-Nya
membunuh Aku; Aku, seorang yang menga- yang penuh dengan doa menunjukkan
takan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran ketergan- tungan-Nya yang mutlak kepada
yang Kudengar dari Allah” (Yoh. 8:40). Tuhan Al- lah (Mat. 26:39-44; Mrk. 1:35;
Na- ma yang paling digemari Kristus, yang 6:46; Luk.
di- gunakan-Nya sampai 77 kali, adalah 5:16; Mrk. 6:12).
“Anak Manusia” (bandingkan Mat. 8:20; Yesus juga merasakan kematian (Yoh.
26:2). Ge- lar Anak Allah memusatkan 19:30, 34). Ia bangkit bukan seperti roh
perhatian kepa- da hubungan-Nya dengan me- lainkan dalam wujud tubuh (Luk.
Keallahan. Nama Anak Manusia 24:36-43).
menekankan solidaritas-Nya terhadap umat
manusia melalui penjelmaan- Nya. 5. Perluasan Jati diri-Nya dengan Si-
fat Manusia. Alkitab menyatakan bahwa
4. Sifat-sifat Kemanusiaan-Nya. Allah Kristus menjadi Adam yang kedua, Ia
menjadikan manusia “kurang sedikit dari- hidup “dalam daging, yang serupa dengan
daging yang dikuasai dosa karena dosa”
(Rm. 8:3). Dalam hal apakah Ia
menyamakan diri de- ngan manusia yang
telah jatuh ke dalam dosa itu? Pandangan
yang benar mengenai per-
Allah Anak 59
nyataan “serupa dengan daging yang Kristus, menyebut Adam “manusia pertama”
dikua- sai dosa karena dosa,” atau manusia dan Kristus “manusia kedua” dan “Adam
yang berdosa, adalah sangat penting. yang akhir” (1 Kor. 15:45, 47). Tetapi Adam
Pandangan- pandangan yang keliru masih lebih beruntung bila dibandingkan de-
mengenai pernyataan ini telah ngan Kristus. Adam waktu jatuh ke dalam
menimbulkan perbedaan dan per- dosa berada di taman Firdaus. Tubuhnya
tengkaran sepanjang sejarah gereja Kristen. sempurna, manusia sempurnayang memili-
ki kekuatan jasmani dan pikiran yang kokoh.
a. Ia “yang Serupa dengan Daging Berlainan dengan Yesus. Ketika Ia me-
yang Dikuasai Dosa.” Di halaman ngenakan sifat manusia, manusia ketika itu
sebelum- nya telah dikemukakan mengenai telah mengalami tingkat kemerosotan dosa
ular yang ditinggikan di padang belantara, di planet yang terkutuk kurang lebih 4000
memberi- kan sebuah pemahaman tahun. Oleh karena itu, Ia harus
mengenai sifat ke- manusiaan Kristus. menyelamat- kan mereka yang sudah jauh
Sebagaimana tembaga yang diukir merosot kea- daannya, Kristus harus
berbentuk ular berbisa dan di- tinggikan mengenakan sifat ke- manusiaan seperti itu,
demi kesembuhan umat itu, de- mikianlah yang apabila diban- dingkan dengan
Anak Manusia dijadikan “serupa dengan keadaan Adam yang belum dicemari dosa,
daging yang dikuasai dosa karena do- sa” telah merosot kemampuan fi- sik dan mental
menjadi Juruselamat dunia. —namun walaupun demiki-
Sebelum penjelmaan, Yesus adalah “Al- an, Ia sama sekali tidak berdosa.12
lah” untuk mengatakan bahwa sifat Ilahi Tatkala Kristus menanggung akibat
se- jak semula memang ada pada-Nya dosa dengan sifat kemanusiaan yang
(Yoh. 1:1; Flp. 2:6, 7). Ketika mengambil seperti dise- butkan di atas, maka Ia pun
wujud “ham- ba” Ia mengesampingkan menjadi sasaran kelemahan dosa seperti
hak-hak istimewa Keilahian-Nya. Ia yang dialami oleh semua manusia. Itu
menjadi hamba Bapa-Nya (Yes. 42:1), harus dialami-Nya. Si- fat kemanusiaan-
untuk melaksanakan kehendak Allah (Yoh. Nya “penuh dengan kele- mahan” atau
6:38); Mat. 26:39, 42). Ia mem- bungkus “menanggung penyakit kita” (Ibr. 5:2; Mat.
keilahian-Nya dengan kemanusia- an, Ia 8:17; Yes. 53:4). Ia merasa- kan
telah dijadikan “serupa dengan daging kelemahan-Nya. Ia telah mempersem-
yang dikuasai dosa karena dosa” atau “da- bahkan “doa dan permohonan dengan ratap
ging yang dikuasai dosa” atau “dengan tangis dan keluhan kepada Dia yang sang-
sifat manusia yang jatuh ke dalam dosa” gup menyelamatkan-Nya dari maut” (Ibr.
(banding- kan Rm. 8:3).11 Ini bukanlah 5:7), sehingga dengan demikian menyama-
menunjukkan bahwa Yesus Kristus penuh kan diri-Nya dengan kekurangan dan kele-
dengan dosa, atau turut melakukan mahan yang umum dialami manusia.
perbuatan dan pikiran yang penuh dosa. Oleh karena itu, “Kemanusiaan Kristus
Walaupun dijadikan da- lam bentuk atau bukanlah kemanusiaan Adam sebelum
serupa dengan daging yang di-kuasai dosa, jatuh ke dalam dosa ataupun di dalam
Ia sama sekali tidak berdosa dan mengenai segala segi setelah jatuh ke dalam dosa.
ketidakberdosaan ini tidaklah perlu Bukanlah se- perti Adam, karena ketika itu
dipertanyakan. masih belum ada orang yang jatuh ke
dalam dosa. Ketika itu belumlah terdapat
b. Ia Menjadi Adam yang Kedua. moral yang begitu me-
Alki- tab memberikan persamaan antara
Adam dan
Allah Anak 60
rosot. Justru dalam arti yang amat harfiah Kemenangan Kristus atas penggodaan
dalam kemanusiaan kita, namun tidak me- layakkan-Nya merasa simpati kepada
terda- pat dosa.13 manu- sia yang lemah. Kemenangan kita
atas peng- godaan diperoleh melalui
c. Pengalaman-Nya Menghadapi ketergantungan kita yang senantiasa kepada-
Penggodaan. Bagaimana pengaruh Allah Nya. “Sebab Allah se- tia dan karena itu Ia
Anak penggodaan terhadap Kristus? tidak akan membiarkan kamu dicobai
Apakah mu-dah atau sulit bagi-Nya melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu
menentangnya? Cara Ia mengalami dicobai Ia akan memberikan ke- padamu
penggodaan membukti- kan bahwa Ia jalan keluar, sehingga kamu dapat
memang benar-benar manu- sia. menanggungnya (1 Kor 10:13).
Haruslah diakui bahwa pada akhirnya
I. Ia Telah Dicobai Sama Seperti Kita “Akan tetap menjadi sebuah misteri yang
Dicobai. Bahwa Kristus “sama dengan ti- dak terterangkan bagi manusia fana
kita, Ia telah dicobai” (Ibr. 4:15), bahwa Kristus dapat dicobai dalam segala
menunjukkan bahwa Ia adalah seorang segi sama seperti kita, namun demikian
yang turut mengam- bil bagian dalam sifat tidak melaku- kan dosa sama sekali.”14
kemanusiaan. Peng- godaan yang sama dan
juga kemungkinan untuk berbuat dosa II. “Menderita Karena Pencobaan.”
benar-benar dihadapi oleh Kristus. Jika Ia Kristus menderita sementara mendapat se-
tidak ada kemungkinan untuk berbuat dosa rangan pencobaan (Ibr. 2:18). Ia menjadi
maka Ia bukanlah manu- sia atau teladan “ke- selamatan, dengan penderitaan” (Ibr.
bagi kita. Kristus mengam- bil wujud 2:10). Karena Ia sendiri menghadapi kuasa
manusia dengan segala kemung- kinan penco- baan, maka kita dapat mengetahui
yang terdapat di dalamnya, termasuk bahwa Ia tahu betul bagaimana menolong
kemungkinan menyerah terhadap penggo- orang yang terkena pencobaan. Ia bersatu
daan. dengan orang yang terkena pencobaan,
Walaupun Ia jelas dapat digoda “sama yang menjadi bagi- an manusia itu.
de- ngan kita” atau “dalam segala hal,” Bagaimanakah Kristus menderita di ba-
bukan- lah berarti bahwa la mendapat wah tekanan pencobaan itu? Walaupun Ia
penggodaan- penggodaan yang serupa mempunyai “daging yang dikuasai dosa
dengan kita alami sekarang ini. Ia tidak ka- rena dosa,” kemampuan rohani-Nya
pernah mengalami penggodaan untuk bebas dari jenis noda dosa mana pun.
menonton TV yang me- nyajikan program Akibatnya, sifat-Nya yang kudus sangat
yang jelek dan merusak moral, atau sensitif. Segala yang berkaitan dengan
mengendarai kendaraan mele- wati batas yang jahat selalu me- nyakitkan-Nya.
kecepatan. Dengan demikian, karena Ia menderita
Masalah utama yang mendasari segala dalam penyempurnaan kekudus- an-Nya,
pen- cobaan ialah masalah apakah kita mau pencobaan membuat Yesus men- derita
tunduk kepada kehendak Allah. Dalam melebihi derita yang mungkin dirasa- kan
menghadapi pencobaan, Yesus selalu tunduk manusia lain.
kepada Allah. Dengan bergantung selalu Sejauh manakah Kristus menderita? Pe-
kepada kuasa Ilahi, Ia berhasil melawan ngalaman-Nya di padang belantara, Getse-
penggodaan yang paling keras sekalipun, mani dan Golgota menunjukkan bahwa Ia
dalam kemanusiaan-Nya.
Allah Anak 61
melawan pencobaan sampai mengucurkan dani, dalam kesuciannya, dengan kemam-
tetesan darah (bandingkan Ibr. 12:4). puannya yang serba bisa dan warisan pem-
Kristus bukan saja menderita karena ke- bawaan, akan menjadi suatu kebetulan atau
kudusan-Nya, la menghadapi pencobaan karunia lahiriah saja, dan godaan yang dih-
yang jauh lebih besar daripada yang mung- adapinya merupakan sebuah pertunjukan
kin dihadapi sesama manusia. B.F. Wescott yang semu.”19 Karl Ullmann menambahkan,
menulis, “Simpati terhadap orang berdosa “Sejarah penggodaan, betapapun itu dapat
dalam pencobaannya bukanlah bergantung dijelaskan, tidak akan mengandung makna;
pada pengalaman dosa melainkan atas pe- dan pernyataan di dalam Surat Kiriman ke-
ngalaman bagaimana kuatnya godaan pada orang Ibrani bahwa ‘ia telah terkena
untuk melakukan dosa yang intensitasnya coba sama seperti kita,’ akan menjadi tidak
secara penuh yang hanya diketahui oleh bermakna.”20
orang yang tidak berdosa saja. Ia yang
jatuh menyerah sebelum tekanan 6. Sifat Kemanusiaan Yesus yang Ti-
terakhir.”16 F.F. Bruce se- pendapat dengan dak Berdosa. Jelas bahwa sifat Ilahi Kris-
mengatakan, “Ia berhasil menahan setiap tus tidak berdosa. Akan tetapi bagaimana
bentuk penggodaan yang mungkin dengan sifat kemanusiaan-Nya?
dihadapi manusia, tanpa melemah- kan Alkitab menggambarkan kemanusiaan
iman-Nya pada Allah atas melonggar- kan Yesus Kristus yang tidak berdosa.
penurutan Dia kepada-Nya. Ketahanan Kelahiran- Nya yang supra-alamiah—Ia
demikian menuntut lebih dari yang diderita ada karena Roh Kudus (Mat. 1:20).
manusia.”17 Sebagai seorang bayi yang baru lahir Ia
Kristus juga menghadapi penggodaan pantas “disebut kudus” (Luk. l:35). Ia
yang begitu dahsyat yang belum pernah di- mengenakan wujud manusia dalam
hadapi manusia—godaan untuk mengguna- keadaan manusia yang berdosa, da- pat
kan kuasa Ilahi-Nya demi kepentingan diri- menanggung risiko dosa, tidak dalam do-
Nya. Ellen G. White berkata, “Ia telah sa. Ia bersatu dengan manusia, tetapi tidak
mene- rima penghormatan di surga dan dalam dosa.
amat me- ngenal kuasa yang mutlak. Sulit Yesus “telah dicobai, hanya tidak
bagi-Nya mempertahankan tingkat berbuat dosa,” yaitu “yang saleh, tanpa
kemanusiaan, seba- gaimana bagi manusia salah, tanpa noda, yang terpisah dari
untuk naik di atas si- fat-sifat mereka yang orang-orang berdo- sa” (Ibr. 4:15; 7:26).
rendah dan merosot, dan sekaligus Paulus menulis bahwa Ia “tidak mengenal
mengambil bagian sifat Ilahi.”18 dosa” (2 Kor. 5:21). Pe- trus memberikan
kesaksian bahwa Ia “tidak berbuat dosa,
d. Dapatkah Yesus Berdosa? Banyak dan tipu tidak ada dalam mu- lut-Nya” (1
orang Kristen berbeda pendapat mengenai Ptr. 2:22), dan membandingkan- Nya
pertanyaan apakah Kristus dapat berbuat dengan ”anak domba yang tak berno- da”
do- sa. Kita sependapat dengan Philip (1 Ptr. 1:19; Ibr. 9:24). “Dan di dalam Dia”
Schaff yang berkata, “Jika Ia (Kristus) kata Yohanes, “tidak ada dosa. Kris-
sudah dibe- kali sejak semula dengan tus adalah benar” (1 Yoh. 3:5-7).
kondisi tanpa ca- cat yang mutlak, atau Yesus mengenakan sifat kita ke atas
ketidakmungkinan ber- buat dosa, maka ia diri- Nya dan segala pertanggungan untuk
tidak akan dapat menja- di manusia yang itu, na- mun demikian Ia bebas dari
sesungguhnya, tidak pula dapat menjadi warisan kemero- sotan dan dosa. Ia
contoh yang patut kita tela- menantang para penen-
Allah Anak 62
tang-Nya, “Siapakah di antaramu yang alasan mengapa Kristus harus mengenakan
mem- buktikan bahwa Aku berbuat dosa?” sifat manusia.
(Yoh. 8:46). Waktu Ia menghadapi
pengadilan yang amat kejam itu, Ia a. Untuk Menjadi Imam Besar Bagi
menyatakan, “Se- bab penguasa dunia ini Umat Manusia. Sebagai Mesias, Yesus
datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun ha- rus menduduki jabatan imam besar
atas diri-Ku” (Yoh. 14: 30). Yesus tidak atau pe- ngantara antara Allah dan manusia
mempunyai kecenderung- an kepada (Za. 6:13; Ibr. 4:14-16). Fungsi ini
keinginan dan nafsu dosa Tidak ada satu menuntut sifat ke- manusiaan, Kristus
pun dari serangan pencobaan yang begitu memenuhi kualifikasi:
gencar yang dapat meretakkan keta- atan- (i) Ia harus dapat mengerti “orang-orang
Nya kepada Allah. yang jahil dan orang-orang yang sesat”
Yesus tidak pernah menyampaikan pe- kare- na Ia sendiri”penuh dengan
ngakuan dosa atau mempersembahkan se- kelemahan” (Ibr. 5:2). (ii) Ia “yang
buah korban. Ia tidak pernah berdosa, menaruh belas kasihan dan yang setia”
“Bapa, ampunilah Aku,” melainkan,”Ya karena dalam segala sesuatu Ia telah
Bapa, am- punilah mereka” (Luk. 23:34). dijadikan “sama dengan saudara-sau- dara-
Ia senantiasa melakukan kehendak Bapa, Nya” (Ibr. 2:17). (iii) Ia “dapat meno- long
bukan berusaha melakukan kehendak-Nya mereka yang dicobai” karena “Ia sendiri
sendiri. Yesus se- lalu bergantung kepada telah menderita karena pencobaan” (Ibr. 2:
Bapa (bandingkan Yoh. 5:30). 18). (iv) Ia menaruh simpati kepada orang
Tidak seperti sifat manusia yang sudah yang lemah karena Ia “telah dicobai, hanya
jatuh ke dalam dosa, “sifat rohani” Kristus tidak berbuat dosa”(Ibr. 4:15).
adalah suci dan kudus, “bebas dari segala
cacat dosa.”21 Salahlah beranggapan bahwa b. Untuk Menyelamatkan Orang
Ia sama saja dengan kita, “manusia yang yang Paling Hina Sekalipun. Untuk
per- sis dengan kita.” Ia Adam yang kedua, menjangkau orang di tempat mereka
Anak Allah yang unik. Jangan pula kita berada serta menye- lamatkan orang yang
berang- gapan bahwa Ia “memiliki paling tidak menaruh harapan, Ia turun ke
kecenderungan- kecenderungan dosa.” tingkat seorang hamba (Flp. 2:7).
Manakala sifat kema- nusiaan-Nya dicobai
dalam segala hal seba- gaimana layaknya c. Menyerahkan Hidup-Nya karena
umat manusia, Ia tidak pernah gagal, Ia Dosa-dosa Dunia. Sifat Keilahian Kristus
tidak pernah berbuat dosa. Di dalam diri- tidak dapat mati. Agar Kristus dapat mati
Nya tidak pernah ditemukan ma- ka Ia harus mengenakan sifat manusia.
kecenderungan kepada yang jahat.22 Ia menjelma menjadi manusia dan
Sesungguhnya, Yesus adalah contoh membayar hukuman karena dosa, yakni
dan teladan manusia yang paling tinggi dan dengan maut (Rm. 6:23; 1 Kor. 15:3).
pa- ling kudus. Ia tidak berdosa, dan apa Sebagai manusia Ia merasakan maut bagi
yang dilakukan-Nya menunjukkan setiap orang (Ibr. 2:9).
kesempurnaan. Sesungguhnya Ia teladan
yang sempurna dari hal manusia yang tidak d. Untuk Menjadi Teladan Kita. Un-
berdosa. tuk memberikan teladan bagaimana
seharus- nya manusia hidup, Kristus harus
7. Perlunya Kristus Mengenakan Si- mengha- yati hidup yang tidak berdosa
fat Manusia. Alkitab memberikan sebagai makh- luk manusia. Sebagai
pelbagai manusia Adam yang
Allah Anak 63
kedua Ia merontokkan mitos bahwa manu- Kristus adalah Gabungan Dua Sifat.
sia tidak dapat menuruti hukum Allah dan Alkitab menggambarkan Yesus sebagai
dapat mengalahkan dosa. Ia menunjukkan satu pribadi, bukan dua. Banyak nas yang
bahwa mungkin saja bagi manusia menjadi menun- juk kepada sifat Keilahian dan
tetap setia kepada kehendak Allah. Di tem- kemanusiaan itu, namun yang
pat manusia Adam yang pertama gagal, dibicarakannya hanya satu pribadi saja.
ma- nusia Adam yang kedua dapat Rasul Paulus menggambarkan pribadi
mengalahkan dosa dan Setan serta menjadi Yesus Kristus sebagai Anak Allah (dengan
Juruselamat dan teladan yang sempurna sifat Ilahi) yang dilahirkan seorang wanita
bagi kita. Di da- lam kekuatan-Nya, (dengan sifat atau keadaan manusia; Gal.
kemenangan-Nya dapat menjadi bagian 4:4). Yesus “yang walaupun dalam rupa
kita (Yoh. 16:33). Allah, tidak menganggap kesetaraan
Dengan memandang kepada-Nya, dengan Allah itu sebagai milik yang harus
manu- sia “diubah menjadi serupa dengan diperta- hankan” (dengan keadaan
gambar- Nya, dalam kemuliaan yang manusia), “mela- inkan telah
semakin besar” (2 Kor. 3:18). “Marilah kita mengosongkan diri-Nya sendi- ri, dan
melakukannya dengan mata yang tertuju mengambil rupa seorang hamba, dan
kepada Yesus, yang memimpin kita dalam menjadi sama dengan manusia” (keadaan
iman, dan yang mem- bawa iman kita itu manusia; Flp. 2:6, 7).
kepada kesempurnaan.... Sifat Kristus yang seperti ini bukanlah
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun me- terdiri dari kuasa Ilahi yang abstrak atau
nanggung bantahan yang sehebat itu terha- pe- ngaruh yang dihubungkan dengan
dap diri-Nya dari pihak orang-orang kemanu- siaan-Nya. “Firman itu,” kata
berdosa, supaya jangan kamu menjadi Yohanes, “te- lah menjadi manusia, dan
lemah dan pu- tus asa” (Ibr. 12:2, 3). diam di antara kita, dan kita telah melihat
Sesungguhnya, Kris- tus “telah menderita kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang
untuk kamu dan telah meninggalkan diberikan kepada-Nya se- bagai Anak
teladan bagimu, supaya kamu mengikuti Tunggal Bapa, penuh kasih karu- nia dan
jejak-Nya” (1 Ptr. 2:21; banding- kebenaran” (Yoh. 1:14). Paulus me- nulis,
kan Yoh. 13:15). Allah mengutus “Anak-Nya sendiri da- lam
daging, yang serupa dengan daging yang
PERSATUAN KEDUA SIFAT ITU dikuasai dosa” (Rm. 8:3); “Dia, yang telah
menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia”
Pribadi Yesus Kristus memiliki dua si- (1 Tim. 3:16; 1 Yoh. 4:2).
fat: yang Ilahi dan manusia. Ia adalah Ma-
nusia Allah. Tetapi perlu diperhatikan bah- Perpaduan Dua Sifat. Alkitab meng-
wa penjelmaan-Nya melibatkan Anak gambarkan Anak Allah dalam pelbagai
Allah yang kekal mengambil sifat manusia isti- lah sifat kemanusiaan-Nya. Allah
ke da- lam diri-Nya, bukannya Anak menebus jemaat-Nya dengan darah-Nya
Manusia yang memperoleh Keilahian. sendiri (Kis. 20: 28; bandingkan Kol.
Gerakan itu dari Al- lah kepada manusia, 1:13,14). Dalam beberapa contoh lain
bukan dari manusia ke- pada Allah. dicirikan Anak Manu- sia dalam istilah
Di dalam Yesus, kedua sifat ini berpadu sifat Keilahian-Nya (ban- dingkan Yoh.
menjadi satu pribadi. Cobalah simak bukti 3:13; 6:62; Rm. 9:5).
Alkitabiah yang berikut ini: Ketika Kristus turun ke dunia ini, “satu
tubuh” telah disediakan bagi-Nya (Ibr.
10:5).
Allah Anak 64
Manakala Ia mengenakan pada diri-Nya Perpaduan sifat manusia Ilahi membuat
ke- manusiaan itu, Keilahian disalut korban pendamaian Kristus menjadi efek-
dengan ke- manusiaan. Ia tidak muncul tif. Kehidupan makhluk manusia yang
dari diri-Nya, sebagai sesuatu sifat yang tidak berdosa atau hidup malaikat
lain, melainkan mengenakan kemanusiaan sekalipun tidak dapat mengadakan
itu kepada diri- Nya. Dengan demikian pendamaian atas dosa- dosa umat manusia.
Keilahian dan kema- nusiaan digabungkan. Hanyalah manusia Ila- hi, sang Khalik
Ketika Kristus menjelma menjadi yang dapat menebus manu- sia.
manu- sia, Kristus tidak berhenti sebagai
Allah, ti- dak juga Keilahian-Nya 2. Menyelubungi Keilahian dengan
diturunkan ke ting- kat kemanusiaan. Ke- manusiaan. Kristus menyalut
Setiap sifat atau keadaan itu tetap ada. keilahian-Nya dengan jubah kemanusiaan,
“Sebab dalam Dialah,” kata Rasul Paulus, mengesamping- kan kemuliaan dan
“berdiam secara jasmaniah se- luruh keagungan-Nya yang sur- gawi,
kepenuhan Keallahan” (Kol. 2:9). Di kayu demikianlah orang-orang berdosa akan
salib sifat atau keadaan manusia-Nya mati, mampu berada di hadapan hadirat-Nya tan-
bukan ke-Tuhanan-Nya, karena ke-Tu- pa dibinasakan. Walaupun Ia-tetap Tuhan,
hanan itu mustahil mati. Ia tidak tampil sebagai Allah (Flp. 2:6-8).

Perlunya Gabungan Kedua Sifat itu. 3. Agar Dapat Hidup Menang. Kema-
Adanya pemahaman antar hubungan kedua nusiaan Kristus saja tidak akan dapat
sifat Kristus memberikan sebuah wawasan mena- han tipu daya Setan yang amat
vital ke dalam misi Kristus dan keselama- berkuasa itu. Ia dapat mengalahkan dosa
tan kita sendiri. karena Ia ting- gal dalam “seluruh
kepenuhan Keallahan” (Kol. 2:9). Percaya
1. Untuk Mendamaikan Manusia de- sepenuhnya kepada Ba- pa, (Yoh. 5:19,
ngan Allah. Hanya Juruselamat yang 30;8:28), “kuasa Ilahi-Nya digabungkan
manu- sia Ilahi itu yang dapat membawa dengan kemanusiaan demi ke- pentingan
keselamat- an. Pada waktu Kristus manusia untuk memperoleh ke- menangan
menjelma menjadi manusia, dalam upaya yang tidak ada batasnya.”23
membagikan sifat Ila- hi-Nya kepada umat Pengalaman Kristus dalam kehidupan
percaya, dikenakan-Nya kemanusiaan pada yang penuh kemenangan bukanlah
diri-Nya. Melalui jasa da- rah Allah merupa- kan hak istimewa yang eksklusif.
manusia, umat percaya dapat me- ngambil Ia tidak pernah mempraktikkan kekuasaan
bagian dari sifat Ilahi itu (2 Ptr. 1:4). yang ti- dak dapat dipraktikkan manusia.
Tangga dalam mimpi Yakub melambang- Kita juga dapat “dipenuhi di dalam seluruh
kan Kristus yang menjangkau kita di mana kepenuh- an, Allah” (Ef. 3:19). Melalui
pun kita berada. Ia mengenakan kuasa Ilahi Kristus kita dapat jalan masuk
kemanusiaan dan sifat-sifat kemanusiaan “kepada sega- la sesuatu yang berkaitan
itu serta menga- lahkannya, supaya kita dengan kehidupan dan kebajikan.”
pun dengan sifat-Nya itu dapat menang. Kunci kepada pengalaman ini adalah
Lengan-lengan Ilahi-Nya meraih takhta iman terhadap “janji-janji yang berharga
Allah, sementara kemanu- siaan-Nya dan yang sangat besar” sehingga kita
memeluk bangsa manusia, meng- “boleh me- ngambil bagian dalam kodrat
hubungkan kita dengan Allah, Ilahi, dan lu- put dari hawa nafsu duniawi
menghubung- yang membina-
kan bumi dengan surga.
Allah Anak 65
sakan dunia” (2 Ptr. 1:3, 4). Ia memberikan dasar kerajaan Allah (Mat. 5:7; 22:23-36-
kuasa yang serupa dan dengan kuasa yang 40), dan menyatakan yang akan datang
se- perti itulah Ia dapat menang, sehingga (Mat. 24: 1-51; Luk. 19:41-44).
orang mau menurut dengan setia serta Sebelum penjelmaan-Nya Kristus
memiliki ke- hidupan yang menang. meng- isi para penulis Alkitab dengan
Janji penghiburan Kristus adalah salah Roh-Nya dan menyatakan kepada mereka
sa- tu kemenangan: “Barangsiapa menang, nubuat menge- nai kesengsaraan dan
akan Kududukkan bersama-sama dengan berikut kemuliaan yang diakibatkannya (1
Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku Ptr. 1:11). Setelah kenaikan-Nya ke surga
pun telah menang dan duduk bersama- Ia masih terus me- nyatakan diri-Nya
sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya” kepada umat-Nya. Kitab Suci mengatakan
(Why. 3:21). Ia memberikan “kesaksian- Nya”—“roh
nubuat”—kepada umat-Nya yang sisa dan
TUGAS-TUGAS YESUS KRISTUS setia (Why. 12:17; 19:10; baca bab 17 dari
buku ini).
Tugas-tugas nabi, imam dan raja
memang unik, pada umumnya Kristus Sang Imam. Sumpah Ilahi de-
mengharuskan adanya pelayanan ngan tegas menyatakan keimamatan
penahbisan melalui pengurapan (1 Raj. Mesias: “Tuhan telah bersumpah, dan Ia
19:16; Kel. 30:30; 2 Sam. 5:3). Mesi- tidak akan menyesal: ‘Engkau adalah
as yang akan datang itu, Seorang yang Di- imam untuk se- lama-lamanya, menurut
urapi—telah dinyatakan melalui nubuat— Melkisedek” (Mzm. 110: 4). Kristus bukan
akan menjabat ketiga tugas ini. Kristus me- keturunan Harun. Seperti halnya
laksanakan tugas-Nya sebagai pengantara Melkisedek, hak-Nya melak- sanakan
antara Allah dengan kita melalui jabatan tugas keimamatan datang dari pe- nentuan
na- bi, imam dan raja. Kristus sang Nabi Ilahi (Ibr. 5:6, 10; baca bab 7). Tu- gas
me- nyatakan kehendak Allah kepada kita, keimamatan-Nya yang bersifat mengan-
Kris- tus sang Imam mewakili kita kepada tarai terbagi atas dua fase: di dunia maupun
Allah dan sebaliknya, Kristus sang Raja di surga.
mempu- nyai otoritas kemurahan Allah
atas umat- Nya. 1. Keimamatan Kristus di Dunia. Pe-
ran imam di mezbah persembahan bakaran
Kristus Sang Nabi. Allah menyatakan melambangkan tugas pelayanan Kristus di
jabatan Kenabian Kristus kepada Musa: dunia. Yesus layak dan sempurna untuk ja-
“Se- orang nabi akan Kubangkitkan bagi batan imam: Ia manusia dan Ia
mereka dari antara saudara mereka, seperti “ditetapkan” Allah dan bertindak “dalam
engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku hubungan mere- ka dengan Allah,”
dalam mu- lutnya, dan ia akan mengatakan ”dipanggil untuk itu oleh Allah” dengan
kepada me- reka segala yang tugas istimewa mempersem- bahkan
Kuperintahkan kepada- nya” (Ul. 18:18). “persembahan dan korban karena dosa”
Orang yang hidup seza- man dengan (Ibr. 5:1, 4, 10).
Kristus mengakui kegenapan nubuatan ini Imam memperdamaikan para
(Yoh. 6:14; 7:40; Kis. 3:22, 23). Yesus penyembah Allah melalui sistem
menyebut diri-Nya sebagai “nabi” (Luk. persembahan yang menggambarkan
13:33). Ia mengajar dengan penuh kua- sa syarat pendamaian atas dosa (Im. 1:4;
kenabian (Mat. 7:29), menyatakan dasar- 4:29, 31, 35; 5:10; 16:6; 17:
11). Oleh karena itu, persembahan yang te-
Allah Anak 66
rus-menerus di mezbah persembahan duk “di sebelah kanan takhta Yang Maha-
bakar- an melambangkan tersedianya besar di sorga,” melayani di kaabah yang
pendamaian yang terus-menerus. di surga (Ibr. 8:1, 2; bandingkan 1:3;9:24).
Pengorbanan-pengorbanan ini belumlah Kristus memulai pekerjaan pengantara-
memadai. Mereka tidak dapat membuat an-Nya begitu Ia naik ke surga. Asap dupa
yang mempersembahkannya sempurna, yang naik ke atas di tempat yang kudus da-
mele- nyapkan dosa atau menghasilkan lam bait suci melambangkan jasa Kristus,
hati nura- ni yang sempurna (Ibr. 10:1; doa-doa dan kebenaran yang melayakkan
9:9). Korban- korban persembahan itu perbaktian dan doa kita kepada Allah.
hanyalah sekadar bayang-bayang hal-hal Dupa dapat dipersembahkan hanyalah
yang baik yang ba- kal terjadi (Ibr. 10:1; dengan me- ngambil bara dari mezbah
bandingkan 9:9, 23, 24). Perjanjian Lama persembahan ba- karan, yang menyatakan
mengatakan bahwa Mesias sendiri akan hubungan erat an- tara pengantaraan
mengambil tempat korban-kor- ban dengan persembahan pen- damaian dari
persembahan binatang itu (Ibr. 10:5-9; mezbah itu. Oleh karena itu, tugas
Mzm. 40:7-9). Kemudian korban-korban pengantaraan Kristus dibangun atas jasa
ini menunjuk kepada derita yang dirasakan pendamaian pengorbanan yang sempur- na
demi orang lain dan pendamaian karena yang dilakukan-Nya.
kematian Kristus Juruselamat itu. Ia yang Pengantaraan yang dilakukan Kristus
menjadi Anak domba Allah, menjadi dosa memberikan dorongan yang kuat bagi
karena ki- ta, menjadi satu kutuk bagi kita, umat- Nya: Ia mampu “juga
darah-Nya menyucikan kita dari segala menyelamatkan de- ngan sempurna semua
dosa (2 Kor. 5: 21; Gal. 3:13; 1 Yoh. 1:7; orang yang oleh Dia datang kepada Allah.
bandingkan 1 Kor. Sebab la hidup senan- tiasa untuk menjadi
15:3). Pengantara mereka” (Ibr. 7:25). Karena
Sehingga pada masa pelayanan Kristus Kristus mengadakan pengan- taraan bagi
di atas dunia ini Ia bertindak sebagai imam umat-Nya, semua tuduhan Se- tan
dan persembahan sekaligus. Kematian-Nya kehilangan keabsahan dasarnya (1 Yoh.
di kayu salib merupakan bagian tugas 2:1; bandingkan Za. 3:1). Secara retoris
keima- matan-Nya. Sesudah korban di Pau- lus bertanya, “Siapakah yang akan
Golgota, ma- ka pengantaraan-Nya yang menghu- kum mereka?” Kemudian Ia
bersifat keimam- atan dipusatkan di bait memberikan ja- minan bahwa Kristus
suci yang di surga. sendiri yang di sebe- lah kanan Allah,
menjadi pengantara bagi ki- ta (Rm. 8: 34).
2. Keimamatan Surgawi Kristus. Untuk mengukuhkan peran- an-Nya
Pela- yanan keimamatan Kristus dimulai di sebagai Pengantara, Kristus berka- ta,
atas dunia ini dan dilengkapkan-Nya di “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
surga. Penghinaan yang dialami-Nya di minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya
atas dunia ini sebagai hamba Allah yang ke- padamu dalam nama-Ku” (Yoh. 16:23).
menderita me- layakkan Dia menjadi Imam
Besar di surga (Ibr. 2:17, 18; 4:15; 5:2). Kristus Sang Raja. Tuhan telah
Nubuatan-nubuat- an menyatakan bahwa “mene- gakkan takhta-Nya di sorga dan
Mesias akan men- dapat keagungan kerajaan- Nya berkuasa atas segala sesuatu
sebagai imam di takhta Al- lah (Za. 6:13). (Mzm 103: 19). Dengan bukti diri-Nya
Setelah kebangkitan-Nya dari kubur, sendiri, bahwa Anak Allah sebagai salah
Kristus yang telah dihinakan itu di- seorang dari Ke- allahan itu, turut dalam
tinggikan. Dan sekarang Imam Besar kita pemerintahan Ilahi
du-
Allah Anak 67
ini atas semesta alam. kap sampai tiba saat kematian Kristus. Ke-
Kristus, sebagai Allah-manusia akan tika Ia berseru di kayu salib, “Sudah sele-
memberlakukan pemerintahan-Nya sebagai sai,” syarat rencana penebusan telah
raja atas orang-orang yang menerima Dia dipenu- hi dan perjanjian baru diratifikasi
se- bagai Tuhan dan Juruselamat. (banding- kan Ibr. 9:15-18).
“Takhtamu ke- punyaan Allah, tetap untuk Proklamasi Yesus, “Waktunya telah ge-
seterusnya dan selamanya,” katanya, “dan nap; Kerajaan Allah sudah dekat”(Mrk. 1:
tongkat kerajaan- mu adalah tongkat 15) adalah petunjuk langsung kepada kera-
kebenaran” (Mzm. 45:7; Ibr. 1:8, 9). jaan anugerah yang akan segera didirikan
Kerajaan Kristus bukannya dibangun menyusul kematian-Nya. Didirikan atas
tan- pa perjuangan, karena “raja-raja dunia ka- rya penebusan, bukan dengan
ber- siap-siap dan para pembesar Penciptaan, kerajaan ini menerima
bermufakat ber- sama-sama melawan warganya melalui re- generasi—kelahiran
Tuhan dan yang diura- pi-Nya (Mesias)” baru. Peraturan Yesus, “Jika seorang tidak
(Mzm. 2:2). Tetapi segala rencana dan dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat
daya upaya mereka tidak ber- hasil. Allah masuk ke dalam Keraja- an Allah” (Yoh.
akan menobatkan Mesias di atas takhta- 3:5; bandingkan 3:3). Ia membandingkan
Nya dengan pengumuman: “Akulah yang pertumbuhannya kepada pertumbuhan
telah melantik raja-Ku di Sion, gunung- Ku yang bersifat fenomena sebu- ah
yang kudus!” Ia mengumumkan pula,” pertumbuhan biji sesawi dan efek ragi atas
Anak-Ku engkau! Engkau telah gandum (Mrk. 4:22-31; Mat. 13:33).
Kuperanak- kan pada hari ini” (Mzm. 2:6, Kerajaan anugerah itu tidak tampak se-
7; Ibr. 1:5). Nama Raja yang akan cara lahiriah, akan tetapi efeknya nyata di
menduduki takhta Daud adalah “TUHAN hati umat percaya. Kerajaan ini, kata Yesus
KEADILAN KITA” (Yer. 23: 5, 6), mengajarkan, “datang tanpa tanda-tanda la-
pemerintahan-Nya unik kare- na Ia hiriah, juga orang tidak dapat mengatakan:
berfungsi sebagai imam dan raja di takhta Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Se-
surga (Za. 6:13). bab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di
Kepada Maria, malaikat Gabriel an- tara kamu’” (Luk. 17:20, 21).
membe- ritahukan bahwa Yesus akan Kerajaan-Nya bukanlah berasal dari dunia
menjadi Me- sias, dengan perkataan, “Ia ini, kata-Nya, melainkan kerajaan
akan menjadi raja atas kaum keturunan kebenaran. “Aku adalah raja. Untuk itulah
Yakub sampai selama- lamanya dan Aku lahir dan untuk itu- lah Aku datang ke
Kerajaan-Nya tidak akan berke- sudahan” dalam dunia ini, supaya Aku memberi
(Luk. 1:33). Kerajaan-Nya digam- barkan kesaksian tentang kebenaran; setiap orang
oleh dua takhta yang melambangkan kedua yang berasal dari kebenaran mendengarkan
kerajaan-Nya. “Takhta kasih karunia” (Ibr. suara-Ku” (Yoh. 18:37).
4:16) menggambarkan kerajaan anuge- Pendirian kerajaan ini merupakan suatu
rah; “takhta kemuliaan-Nya” (Mat. 25:31) pengalaman yang mengerikan, mengukuh-
tetap untuk kerajaan kemuliaan. kan pernyataan bahwa tidak ada mahkota
tan- pa derita. Pada penghujung tugas
1. Kerajaan Anugerah. Begitu pelayanan- Nya di atas dunia ini, Yesus,
manusia jatuh ke dalam dosa, kerajaan Sang Mesias, Allah manusia, datang ke
anugerah itu didirikan. Keberadaannya atas Yerusalem seba- gai ahli waris takhta
janji Allah. Melalui iman manusia dapat Daud. Ia duduk di atas seekor keledai
menjadi rakyat- nya. Tetapi menurut kebiasaan orang Ya-
pengukuhannya belumlah leng-
Allah Anak 68
hudi bagi seorang raja yang masuk kota bangun kerajaan anugerah. Tidak lama
(Za. 9:9), Ia disambut khalayak secara kemu- dian derita yang hina itu digantikan
spontan, menyatakan dukungan dengan peng- agungan. Dengan kenaikan-Nya, Ia
kegembi-raan yang meluap-luap. Dalam mendu- duki takhta di surga selaku Imam
perjalanan arak- arakan memasuki kota Ia dan Raja, bertakhta bersama-sama Bapa
diiringi “orang ba- nyak yang sangat besar (Mzm 2:7, 9;
jumlahnya meng- hamparkan pakaiannya bandingkan Ibr. 1:3-5; Flp. 2:9-11; Ef.
di jalan” sebagai alas yang dilalui raja, 1:20- 23). Pemahkotaan ini bahkan
mereka juga memotong ranting-ranting memberikan kepada-Nya, selaku Anak
pohon sambil berseru, kata- nya ‘Hosana Allah yang Ilahi, kuasa apa pun yang
bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang belum pernah dimiliki- Nya sebelumnya.
datang dalam nama Tuhan!’” (Mat. 21:8, 9) Tetapi sekarang, sebagai Pengantara yang
dengan demikian menggenapi apa yang Ilahi manusia, kemanusia- an-Nya turut
telah dinubuatkan Zakharia sebelum- nya. serta dalam kemuliaan surgawi dan begitu
Sekarang Kristus tampil sebagai raja pula dengan kuasa-Nya untuk per- tama
Mesias. kalinya.
Sayangnya, pernyataan-Nya dan tuntut-
an-Nya atas takhta bukannya tanpa perla- 2. Kerajaan Anugerah. Gambaran
wanan. Kebencian Setan meluap-luap kera- jaan kemuliaan itu ditampilkan di
terha- dap “Orang yang tidak berdosa itu” Bukit Ke- muliaan. Di sanalah Kristus
menca- pai puncaknya. Dalam tempo dua menampilkan diri-Nya dalam kemuliaan-
belas jam saja para pembela iman, majelis Nya. “Wajah-Nya bercahaya seperti
Sanhedrin, menangkap-Nya secara diam- matahari dan pakaian-Nya menjadi putih
diam, mem- bawa Dia ke sidang bersinar seperti terang” (Mat. 17:2). Musa
pengadilan, dan men- jatuhi hukuman dan Elia mewakili orang yang ditebus.
mati. Musa menggambarkan orang yang mati
Selama persidangan berlangsung, Yesus dalam Kristus dan kemudian dibangkit-
terang-terangan mengukuhkan bahwa Ia kan, sedangkan Elia mewakili orang-orang
ada- lah Anak Allah dan Raja bagi umat- percaya yang akan dibawa ke surga tanpa
Nya (Luk. 23:3; Yoh. 18:33-37). Sebagai mengalami kematian pada waktu kedatang-
sam- butan atas pernyataan-Nya itu, Ia an-Nya kedua kali.
dikenakan jubah dan mahkota raja Kerajaan kemuliaan, akan didirikan de-
cemoohan, bukan dengan mahkota emas ngan diikuti peristiwa dahsyat waktu keda-
melainkan dengan mahkota duri (Yoh. tangan Kristus (Mat. 24:27, 30, 31; 25:31,
19:2). Penerimaan atas- Nya sebagai raja 32). Kemudian diikuti dengan pengadilan,
dinyatakan dengan olok- olok dan cercaan waktu Anak Manusia mengakhiri tugas
yang luar biasa. Sambil me- mukuli Dia, peng- antaraan-Nya di bait suci surga,
serdadu mengejek, “Salam, hai raja orang “Yang Lan- jut Usianya”—Allah Bapa—
Yahudi!” (Yoh. 19:3). Tatkala Pi- latus, akan memberi- kan kepada-Nya
gubernur Roma, menampilkan Dia ke- “kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan
pada bangsa itu, ia berkata, “Inilah rajamu” sebagai raja” (Dan. 7:9, 10, 14). Kemudian
umat-Nya menolak Dia sambil berteriak, “pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran
“Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan dari kerajaan-kerajaan di ba- wah semesta
Dia!” (Yoh. 19:14, 15). langit akan diberikan kepada orang-orang
Melalui kehinaan yang amat sangat— kudus, umat Yang Mahatinggi:
de- ngan kematian di kayu salib—Kristus pemerintahan mereka adalah pemerintahan
mem- yang kekal, dan segala kekuasaan akan me-
Allah Anak 69
ngabdi dan patuh kepada mereka” (Dan. 7: hi kegagalan dan hadapan yang pudar serta
27). impian yang buyar, melainkan suatu kehi-
Kerajaan kemuliaan pada akhirnya akan dupan yang bertumbuh, yang berjalan de-
didirikan di atas dunia pada akhir milenium ngan sukses bersama Kristus, Juruselamat.
itu, manakala Yerusalem Baru akan turun Suatu kehidupan yang memperlihatkan ke-
da- ri surga (Why. 20, 21). Dengan hidupan cinta kasih yang sejati dan bertum-
menerima Yesus Kristus sebagai buh terus, penuh kegembiraan, damai, pan-
Juruselamat, kita da- pat menjadi warga jang sabar, lemah lembut, kebajikan, setia-
negara kerajaan kemu- rahan-Nya sekarang wan, ramah dan penuh pengendalian diri
dan kerajaan kemulia- an pada waktu (Gal. 5:22, 23)—buah-buah hubungan de-
kedatangan-Nya, yang kedua kali. Di ngan Yesus, yang diberikan-Nya kepada se-
hadapan kita terbentang kehidupan yang mua orang yang mau memasrahkan hidup
mempunyai kemungkinan yang tiada kepada-Nya. Siapakah yang akan menolak
batasnya. Kehidupan yang diberikan Kris- pemberian yang demikian?
tus bukanlah suatu kehidupan yang dipenu-
Referensi:

1. Mengenai nubuatan 70 minggu. baca 70 weeks,


Leviticus, and the Nature of Prophecy, ed., Frank B.
Holbrook (Wash- ington, D.C.” Biblical Research
Institute, General Conference of Seventh-day
Adventist, 1986), hlm. 3-127.
2. Mengenai Fondasi Alkitabiah prinsip tahun hari, lihat
William H. Shea, Selected Studies on Prophetic
Interpretation
(Washington, D.C.: Review and Herald, 1982), hlm. 56-
93.
3. Tanggal-tanggal pemerintahan Artaxerxes
dikukuhkan oleh tangga-tanggal Olimpiade, Kanon
Ptolemy, Papirus Ele- phantine dan tablet Kuniform
Babilonia.
4. Lihat juga C. Mervyn Maxwell, God Cares (Mountain
View, CA.: Pacific Press, 1981) Jilid 1, hlm. 216-218.
5. Gleason L. Archer, Encyclopedia of Bible Difficulties
(Grand Rapids, MI: Zondervan, 1982), hlm. 291.
6. White, The Desire of Ages (Mountain View, CA: Pacific
Press, 1940), hlm. 530.
7. Alkitab menyebut Yesus “anak tunggal” dan “anak
sulung” dan berbicara mengenai hari kelahiran-Nya
bukanlah berarti menyangkal keilahian-Nya serta
keberadaan-Nya yang abadi. Istilah “anak tunggal”
(Yoh. 1:14; 1:18; 3:16; 1 Yoh. 4:9) berasal dari kata
Yunani monogenes. Penggunaan yang Alkitabiah kata
monogenes menyatakan bahwa cakupan makna- nya
“satu-satunya” yang “unik” menggambarkan suatu
hubungan yang khusus, bukan suatu peristiwa
kebetulan saja. Misalnya, Ishak disebut “satu-satunya
anak Abraham” sekalipun sebenarnya bukan hanya
ialah anak satu-satunya, bah- kan anak sulung
sekalipun (Kej. 16:16; 21:1-21; 25:1-6). Ishak adalah
anak yang unik, yang tiada taranya, yang dimak-
sudkan sebagai pengganti Abraham. “Yesus Kristus,
Allah yang sudah ada sejak dahulu, Firman Allah
yang Ilahi, karena dengan penjelmaan-Nya
menjadikan Ia sebagai Anak Allah yang unik—yang
mana Ia dinyatakan “monogenes,” tidak ada yang
seperti Dia, yang unik dalam banyak hal aspek hidup
dan wujud-Nya. Tidak ada anak manusia yang seperti
Dia, tiada taranya dalam hubungan-Nya dengan
Keallahan, yang melakukan pekerjaan yang benar
seperti yang dilaku- kan-Nya. Oleh karena itu,
“monogenes” melukiskan hubungan antara Allah
Bapa dengan Yesus Kristus sang Anak sebagai
Pribadi yang terpisah dalam Keallahan. Inilah
hubungan yang dimiliki Yesus, dengan kepribadian-
Nya yang Ilahi, dalam hubungan dengan rencana
keselamatan.” (Committe on Problem in Bible
Translation, Problems in Bible Translation
[Washington, D.C.: Review and Herald, 1954] hlm.
202). Seperti halnya ketika Kristus disebut “anak
tung- gal” (Ibr. 1:6; Rm. 8:29; Kol. 1:15, 18; Why.
Allah Anak 70
1:5), Istilah itu tidak merujuk pada segi waktu
raja. Justru itu menekankan pentingnya atau
prioritas (bandingkan Ibr. 12:23). Dalam kultur
Ibrani, biasanya anak sulung memperoleh hak-hak
istimewa dalam keluarga. Demikianlah Yesus,
sebagai anak sulung di antara manusia,
memenangkan kembali semua hak-hak istimewa
manusia yang telah hilang itu. Ia menjadi Adam
yang baru, “anak sulung” yang baru atau
pemimpin umat manusia. Petunjuk yang diberikan
Alkitab mengenai Yesus yang diperanakkan itu
didasarkan atas konsep yang sama dengan anak
tunggal dan anak sulung. Dengan berdasarkan
konteks itu, nubuat mengenai Mesias, “Anak-Ku
engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari
ini” (Mzm. 2:7), menunjuk kepada Yesus dengan
penjelmaan-Nya (Ibr. 1:6), kebangkitan (Kis.
13:33; bandingkan dengan ayat 30), atau
penahbisan-Nya (Ibr. 1:3, 5).
8. Bukti tambahan diperoleh dalam hukum tata
bahasa Yunani. (1) Penggunaan kata
(menggunakan kata tanpa suatu penunjuk/kata
sandang tentu) “Lord” (Tuhan). Penerjemah LXX
menerjemahkan YHWH dengan kurios amartria.
Se- ring benar, apabila seseorang menemukan
kurios di dalam Perjanjian Baru maka yang
ditunjukkannya ialah Tuhan (mi- salnya dalam
Mat. 7:21; 8:2, 6. 25). (2) Sebuah kata sandang
tunggal menyatakan dua kata benda. Misalnya di
dalam kedua frase ini Kristus digambarkan
sebagai Allah “Allah yang Mahabesar dan
Juruselamat kita Yesus Kristus” (Titus
Allah Anak 70
2:13), “oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2 Ptr. 1:1). (3) Apabila ada dua kata benda dan
yang kedua itu dalam bentuk kasus genetif tanpa penunjuk tentu (artikel), yang lainnya kata benda yang saling mengisi
satu sama lain. Begitu pulalah dengan Rm. 1:17, 18. yang berbicara mengenai “kebenaran Allah” dan “murka Allah”,
dengan demikian Yesus dilukiskan sebagai “Anak Allah” (Luk 1:35).
9. White, “The True Sheep Respond to the Voice of the Shepherd,” Signs of the Times, 27 November 1893, hlm. 54.
10. White, Patriarchs and Prophets, hlm. 34.
11. Ungkapan-ungkapan ini sering digunakan oleh para penulis Advent untuk menggambarkan identitas Yesus terhadap
umat manusia (bangsa manusia), akan tetapi mereka menggunakannya bukan dalam pengertian dan lingkup yang
penuh dosa. Gereja secara resmi mengambil poisisi (sepanjang sejarahnya) bahwa Tuhan Yesus Kristus sama sekali
tidak berdosa.
12. Kristus mengenakan “tubuh dan pikiran yang sama mudahnya dipengaruhi” seperti orang yang hidup pada masa-Nya
(White, “Notes of Travel,”Advent Review and Sabbath Herald, 10 Februari 1885, hlm. 81)—keadaan manusia yang
sudah merosot “kekuatan jasmaninya, begitu pula kuasa pikiran dan moral”—secara moral Kristus tidak merosot, Ia
pun sama sekali tidak berdosa (White, “In All Points Tempted Like As We Are,” Signs, 3 Desember 1902, hlm. 2;
White, Desire of Ages, hlm. 49).
13. Henry Melvill dalam Sermons by Henry Melvill, B.D., ed., C.P. Mellvaine (New York, N.Y.: Stanford & Swords,
1844), hlm. 47. Dengan “tanpa cacat-cela” dimaksudkannya lapar, sakit, duka, dsb. Ia menyebut pandangan ini
“doktrin orto- doks” sebelum dan sesudah Kejatuhan—sebagai sifat Kristus.
14. White, Letter 8, 1895 dalam The Seventh-day Adventist Bible Commentary, ed., Francis D. Nichol, rev. ed.
(Washington, D.C.” Review and Herald, 1980), jld 5, hlm. 1128,1129; bandingkan SDA Bible Commentary, rev. ed.,
jilid 7, hlm. 927.
15. Bnd. White, “In Gethsemane”, Signs, 9 Desember 1987, film. 3; White dalam SDA Bible Commentary, rev. ed., jld 7,
hlm. 426.
16. Brooke F. Wescott, The Epistle to the Hebrews (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1950), hlm. 59.
17. F.F. Bruce, Commentary on Epistle to the Hebrews (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1972), hlm. 85, 86.
18. White, The Temptation of Christ,” Review and Herald, 1 April 1875, hlm. 3.
19. Philip Schaff, The Person of Christ” (New York, NY: George H. Doran, 1913), hlm. 35, 36.
20. Karl Ullmann, An Apologetic View of the Sinless Character of Jesus, The Biblical Cabinet; atau Hermeneutical Exe-
getical, and Philological Library (Edinburgh, Thomas Clark, 1842) jld. 37, hlm. 11.
21. White, “In Gethsemane,” Signs, 9 Desember 1897, hlm. 3; bandingkan White, Desire of Ages, hlm. 266.
22. White, Letter 8, 1895, dalam SDA Bible Commentary, jilid 5, hlm. 1128, 1129. Pada masa E.G. White definisi Propen-
sity (kecenderungan) dipungut dari bahasa Latin propensus yang berarti “kecenderungan alamiah;prasangka, keras hati
akan” (Webster Collegiate Dictionary, edisi ketiga., (Springfield, MA: G.&C. Merriam Co., 1916): bandingkan Nut-
sall’s Standard Dictioinaty of the English Laguage (Boston, MA: De Wolfe, Fiske & Co., 1886). Webster’s Unabridged
Dictionary mengartikannya sebagai “kualitas atau keadaan cenderung (condong ke arah, dalam rasa moral); Kecende-
rungan alamiah; disposisi untuk melakukan yang baik atau jahat: prasangka, cenderung, tendensi” Webster’s lnterna-
tional Dictionary of the English Language (Springfield, MA: G.&C. Merriam & Co., 1890). Salah seorang penulis
yang sangat dikagumi E.G. White, Henry Melvin, menulis, ‘Tetapi ia mengenakan kemanusiaan tanpa cacat-cela, Ia
tidak mengikuti kecenderungan hati terhadap dosa. Di sinilah Keilahiannya diserang. Roh Kudus menyelubungi Sang
Pera- wan, dan mengizinkan kelemahan datang dari padanya, menjauhkan yang jahat; sehingga mengakibatkan
kemungkinan adanya duka dan derita manusia, namun tidak bernoda dan bercacat-cela; manusia yang juga mengenal
air mata, namun tidak ada noda; kemungkinan untuk murka, namun tidak cenderung untuk mempertahankan diri;
sangat mengenal kesengsaraan tetapi bukan akibat perbuatannya (Melvin, hlm. 47). Baca Tim Poirier, “A Comparison
of the Christology of Ellen G. White and Her Literary Sources” (Naskah yang tidak diterbitkan dari Ellen G. White
Estate, Inc., General Conference of Seventh-day Adventists, Washington, D.C. 20012).
23. White, ‘Temptation of Christ” Review and Herald, 13 Oktober 1874, hlm. [1]; bandingkan White dalam SDA Bible
Commentary, jilid 7, hlm. 904.
Allah Anak 71
Allah Anak 72

Allah Roh yang kekal aktif bersama Bapa dan Anak dalam
Penciptaan, Penjelmaan dan penebusan. Ia mengilhami para penulis
Kitab Suci. Ia mengisi hidup Kristus dengan kuasa. Ia menarik pada-
Nya serta menya- darkan umat manusia; dan barangsiapa yang
menyambutnya akan dibaharui dan diubah menjadi serupa dengan
gambar Allah. Diutus oleh Bapa dan Anak supaya Ia senantiasa
dengan anak-anak-Nya, Ia menyo-dorkan karunia rohani kepada
jemaat, memberinya kuasa untuk menjadi saksi bagi Kristus, dan
selaras dengan Kitab Suci yang menuntun kepada semua kebenaran
—Fundamental Beliefs,—5.
BAB 5

ALLAH ROH KUDUS

alaupun penyaliban telah membi-


W ngungkan, menimbulkan kesedihan
yang mendalam, dan menggentarkan
ta, lidah-lidah api hinggap di atas kepala
mereka masing-masing. Bagaikan nyala
api yang mengamuk, Roh Kudus hinggap
pengi- kut-pengikut Yesus, maka
kebangkitan men- datangkan fajar kepada di atas mereka.
hidup mereka. Apa- bila Kristus Dengan hati yang dipenuhi Roh Kudus,
menghancurkan belenggu maut, kerajaan mereka tidak dapat menahan kasih mereka
Allah terbit di dalam hati mereka. Kini yang baru dan kegembiraan yang penuh se-
bara api yang tidak diragukan lagi mangat dalam Yesus. Kobaran nyala api
berkobar-kobar dalam jiwa mereka. Perbe- ke- gembiraan ini mereka nyatakan kepada
daan-perbedaan pendapat yang beberapa orang banyak dengan penuh semangat,
minggu sebelumnya terjadi di antara mere- mereka mu- lai mengumumkan kabar baik
ka yakni, perbedaan pendapat yang sangat tentang kese- lamatan. Karena gemuruh
tajam dan menjadi benteng pemisah di an- suara itu, orang- orang yang ada di sekitar
tara sesama murid menjadi luluh. Mereka tempat itu, juga para pendatang yang
saling mengaku dosa dan membuka diri berasal dari pelbagai bangsa yang
me- reka untuk menerima Yesus dengan kebetulan lewat, mengerumuni tempat
segenap berbakti itu. Dengan rasa kagum dan agak
hati, raja mereka yang telah naik ke surga. keheran-heranan mereka mendengar- kan
Rasa persatuan semakin bertumbuh di —dalam bahasa mereka masing-ma- sing
ka- —kesaksian-kesaksian yang luar biasa
langan murid-murid yang tadinya tercerai- tentang pekerjaan Tuhan yang Mahakuasa
berai, berkat adanya doa dari hari ke hari. diucapkan orang-orang Galilea yang
Satu hari yang tidak dapat dilupakan ialah berpen- didikan sangat sederhana itu.
ketika mereka memuji-muji Tuhan terde- "Saya tidak mengerti," kata orang yang
ngarlah suara gemuruh bagaikan badai memperhatikannya, "Apa artinya semua
yang menghentakkan mereka. Bara api ini?" Orang-orang lain lewat sambil meng-
yang ber- kobar dalam hati mereka kini
semakin nya-

73
Allah Roh Kudus 74

gerutu, "Ah, mereka itu sedang mabuk." as bahwa, berdusta kepada Roh Kudus, ia
"Bu- kan," kata Petrus, "orang-orang ini "bukan mendustai manusia tetapi mendus-
tidak ma- buk seperti yang kamu sangka tai Allah" (Kis. 5:3, 4). Yesus menyatakan
karena hari baru pukul sembilan. Apa yang bahwa dosa yang tidak dapat diampuni ia-
telah kamu lihat dan dengar berlangsung di lah "hujat terhadap Roh Kudus," dan
tempat ini hanyalah karena Yesus yang menga- takan "Apabila seorang
telah dibangkit- kan itu dan kini mengucapkan sesu- atu menentang Anak
ditinggikan serta duduk di sebelah kanan Manusia, ia akan diam- puni, tetapi jika ia
Allah yang telah memberikan kepada kami menentang Roh Kudus, ia tidak akan
karunia Roh Kudus" (Kis. 2). diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia
yang akan datang pun tidak" (Mat. 12:31,
SIAPAKAH ROH KUDUS ITU? 32). Ini benar hanya apabila Roh Kudus
itulah Allah.
Alkitab menyatakan bahwa Roh Kudus Kitab Suci menghubungkan sifat-sifat
itu satu pribadi, bukan sebuah kekuatan llahi kepada Roh Kudus. Ia hidup. Paulus
yang tidak mempunyai pribadi. Perkataan menyatakan Dia sebagai "Roh, yang mem-
yang mengatakan "Karena berkenan beri hidup" (Rm. 8:2). Ia kebenaran itu.
kepada Ro- hul Kudus dan kepada kami" Kris- tus menyebut-Nya "Roh Kebenaran"
(Kis. 15:28, Terjemahan Lama) (Yoh. 16: 13). Ungkapan "kasih Roh" (Rm.
menunjukkan bahwa umat percaya yang 15:30) dan "Roh Kudus Allah" (Ef. 4:30)
mula-mula itu mengang- gap Roh Kudus menun- jukkan bahwa kasih dan
sebagai satu pribadi. Kris- tus juga kekudusan adalah bagian sifat-Nya.
berbicara mengenai Dia sebagai satu Roh Kudus mahakuasa. Ia mengarunia-
pribadi yang jelas. "Ia akan memuliakan kan karunia roh "kepada tiap-tiap orang se-
Aku," kata-Nya, "sebab Ia akan cara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya
memberita- kan kepadamu apa yang (1 Kor. 12:11). Ia mahahadir. Ia akan "me-
diterima-Nya dari pada-Ku" (Yoh. 16:14). nyertai" umat-Nya "selama-lamanya"
Kitab Suci menun- juk kepada Allah (Yoh. 14:16). Tidak seorang pun yang
tritunggal, menyatakan Roh Kudus dapat mele- paskan diri dari pengaruh-Nya
sebagai satu pribadi (Mat. 28:19; 2 Kor. (Mzm. 139:7- 10). Ia juga mahatahu,
13:14). karena "Roh menye- lidiki segala sesuatu,
Roh Kudus memiliki kepribadian. Ia bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam
ber- bantah-bantah (Kej. 6:3, Terjemahan diri Allah" dan "siapa ge- rangan di antara
Lama), mengajar (Luk. 12:12), manusia yang tahu, apa yang terdapat di
menyadarkan (Yoh. 16:8), menangani dalam diri manusia selain Roh Allah" (1
masalah-masalah gereja (Kis. 13:2), Korintus 2:10, 11).
menolong dan mengantarai (Rm. 8:26), Pekerjaan Allah juga ada hubungannya
mengilhami (2 Ptr. 1:21), dan mengu- dengan Roh Kudus. Penciptaan dan
duskan (1 Ptr. 1:2). Kegiatan ini tidak kebang- kitan melibatkan-Nya. Ayub
dapat diselenggarakan oleh kuasa saja, berkata, "Roh Allah telah membuat aku,
pengaruh atau kebijaksanaan Allah. Hanya dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku
satu priba- dilah yang dapat hidup" (Ayb. 33: 4). Penulis Mazmur
melakukannya. berkata, "Apabila Eng- kau mengirim roh-
Mu, mereka tercipta" (Mzm. 104:30).
ROH KUDUS ADALAH ALLAH Paulus menyatakan, "Maka Ia, yang telah
membangkitkan Kristus Ye-
Kitab Suci menganggap Roh Kudus
seba- gai Allah. Petrus mengatakan kepada
Anani-
Allah Roh Kudus 75

sus dari antara orang mati, akan Bapa memberikan Anak-Nya kepada dunia
menghidup- kan juga tubuhmu yang fana ini (Yoh. 3:16), Ia dikandung oleh Roh Ku-
itu oleh Roh- Nya, yang diam di dalam dus (Mat. 1:18-20). Roh Kudus datang un-
kamu" (Rm. 8:11). Hanya Allah yang tuk menyelesaikan rencana itu, mewujud-
mempunyai pribadi dan hadir di mana- kannya.
mana, bukan pengaruh da- ri sesuatu yang Keterlibatan yang erat Roh Kudus
tanpa pribadi, pun wujud yang diciptakan, dalam penciptaan nyata dalam kehadiran-
yang dapat mengadakan mukjizat yang Nya pada waktu Penciptaan (Kej. 1:2).
membawa Kristus yang Ilahi kepada Asal-usul dan pemeliharaan hidup
seorang individu, Maria. Pada hari bergantung pada pelak- sanaan tugas-Nya;
Pentakosta itu, Roh membuat Allah manu- jika Ia meninggalkannya berarti maut.
sia, Yesus, hadir secara universal kepada Alkitab berkata, jika Allah "me- narik
se- kembali Roh-Nya, dan mengembali- kan
mua orang yang mau menerima-Nya. nafas-Nya pada-Nya, maka binasalah
Roh Kudus dianggap setara dengan Al- bersama-sama segala yang hidup, dan kem-
lah Bapa dan Allah Anak dalam baptisan balilah manusia kepada debu" (Ayb. 34:14,
(Mat. 28:19), dalam doa penutup yang ber- 15; bandingkan 33:4). Kita dapat melihat
sifat memberkati (2 Kor. 13:14), dan karu- re- fleksi pekerjaan kreatif yang dilakukan
nia-karunia rohani (1 Kor. 12:4-6). Roh dalam tugas pengolahan kembali
masing- masing orang yang terbuka bagi
ROH KUDUS DAN KEALLAHAN Allah. Al- lah melaksanakan pekerjaan-
Nya di dalam individu-individu melalui
Sejak abad kekekalan Allah Roh Kudus Roh Pencipta. Oleh karena itu, di dalam
itu hidup dalam Keallahan sebagai anggota penjelmaan, pen- ciptaan dan penciptaan
yang ketiga. Bapa, Anak dan Roh ada de- kembali, Roh mun- cul untuk menuntaskan
ngan sendirinya, setara. Walaupun masing- tujuan Allah.
masing setara, ada pembagian tugas dalam
Tritunggal itu (baca bab 2). ROH YANG DIJANJIKAN
Kebenaran mengenai Allah Roh Kudus
dapat dipahami dengan jelas dalam Yesus. Kita direncanakan menjadi tempat ting-
Apabila Roh turun kepada umat percaya, Ia gal Roh Kudus (baca 1 Kor. 3:16). Dosa
datang sebagai "Roh Kristus"—la tidak da- Adam dan Hawa yang memisahkan mereka
tang dengan kehendak-Nya sendiri, mem- baik dari Taman Eden dan juga sebagai
bawa kuasa-Nya. Kegiatan-Nya dalam tem- pat tinggal Roh. Perpisahan itu
seja- rah bertumpu pada misi keselamatan berkelanjut- an—bejatnya kejahatan
yang dibawa Kristus. Roh Kudus terlibat sebelum datangnya Air Bah membuat
secara aktif dalam peristiwa kelahiran Allah mengumumkan, "Roh-Ku tidak akan
Kristus (Luk. 1:35), mengukuhkan tugas selama-lamanya ting- gal di dalam
pelayanan-Nya kepada orang banyak pada manusia" (Kej. 6:3).
waktu pembap- tisan-Nya (Mat. 3:16, 17), Pada zaman Perjanjian Lama Roh me-
dan membawa manfaat korban pendamaian lengkapi orang-orang tertentu untuk
Kristus serta kebangkitan untuk manusia melak- sanakan tugas-tugas khusus (Bil.
(Rm. 8:11). 24:2; Hak. 6:34; 1 Sam. 10:6). Terkadang
Di dalam Keallahan, Roh tampaknya Dia "dalam"
me- laksanakan tugas pelaksanaan. Ketika orang-orang (Kel. 31:3; Yes. 63:11). Tentu
Allah saja orang-orang yang benar-benar percaya
Allah Roh Kudus 76

selalu merasakan kehadiran-Nya, bahkan (Yoh. 7:39). Penerimaan Allah Bapa atas
nu- buat meramalkan kecurahan Roh "atas pe- ngorbanan Kristus adalah syarat
se- mua manusia" (Yl. 2:28)—suatu saat kecurahan Roh Kudus.
bila- mana pernyataan Roh yang lebih Abad baru mulai hanyalah apabila
besar da- lam zaman baru. Tuhan kita yang telah menang itu duduk di
Selama dunia ini masih di tangan atas takhta surga. Hanya dengan
peram- pas kekuasaan, kecurahan Roh itu demikianlah Ia dapat mengirimkan Roh
masih di- tangguhkan. Sebelum Roh dapat Kudus secara pe- nuh. Dan setelah "Ia
mencurah- kannya atas semua manusia, ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan
Kristus harus melaksanakan tugas-Nya di menerima Roh Kudus yang dijanjikan
dunia ini dan mengadakan tugas melalui itu,"kata Petrus, "dicurahkan- Nya" Roh
korban penda- maian. Menunjuk kepada Kudus (Kis. 2:33) ke atas murid- murid-
pelayanan Kristus sebagai pelayanan Roh, Nya yang dengan penuh harap ber- kumpul
Yohanes Pembaptis berkata, "Aku menyambut peristiwa ini, dan "se- mua
membaptis kamu dengan air" tetapi Ia bertekun dengan sehati dalam doa ber-
"akan membaptiskan kamu dengan Roh sama-sama" (Kis. 1:5, 14). Pada hari
Kudus" (Mat. 3:11). Akan tetapi Injil tidak Penta- kosta, lima puluh hari setelah
memperlihatkan Yesus Kristus mem- penyaliban di Golgota, menyambut abad
baptis dengan Roh Kudus. Beberapa jam baru dengan se- gala kuasa kehadiran
menjelang kematian-Nya, Yesus berjanji Roh."Tiba-tiba turun- lah dari langit suatu
kepada murid-murid-Nya, "Aku akan bunyi seperti tiupan angin keras yang
minta kepada Bapa, dan Ia akan memenuhi seluruh rumah, di mana mereka
memberikan kepa- damu seorang Penolong duduk; dan tampaklah kepa- da mereka
yang lain, supaya Ia menyertai kamu lidah-lidah seperti nyala api yang
selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran" bertebaran dan hinggap pada mereka ma-
(Yoh. 14:16, 17). Adakah janji sing-masing. Maka penuhlah mereka
pembaptisan Roh itu diterima waktu dengan Roh Kudus" (Kis. 2:2-4).
penyaliban? Tiada merpati yang muncul Tugas Yesus dan Roh Kudus sepenuhnya
pa- da waktu hari Jumat penyaliban itu— saling bergantung. Roh Kudus dapat dicu-
hanya kegelapan belaka serta kilatan rahkan sepenuhnya hanyalah apabila tugas
cahaya. Yesus telah diselesaikan. Dan Yesus dikan-
Beberapa waktu kemudian setelah ke- dung Maria karena Roh Kudus (Mat. 1:8-
bangkitan-Nya, Yesus mengembusi Roh 21), dibaptiskan oleh Roh Kudus (Mrk. 1:9,
Ku- dus kepada murid-murid-Nya (Yoh. 10), dibimbing oleh Roh (Luk. 4:1), menga-
20: 22). Ia berkata, "Dan Aku akan dakan mukjizat-Nya melalui Roh (Mat.
mengirim kepa- damu apa yang dijanjikan 12:24-32), mempersembahkan diri-Nya di
Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di Golgota melalui Roh (Ibr. 9:14, 15) dan ke-
dalam kota ini sam- pai kamu mudian dibangkitkan oleh Roh (Rm. 8:11).
diperlengkapi dengan kekuasaan dari Yesuslah Orang yang pertama mengala-
tempat tinggi" (Luk. 24:49). Kuasa ini mi kepenuhan Roh Kudus. Kebenaran
akan diterima "kalau Roh Kudus turun ke yang sangat mengherankan itu, ialah
atas kamu," untuk menjadikan umat perca- bahwa Tu- han kita mau mencurahkan
ya menjadi saksi-saksi-Nya sampai akhir Roh-Nya kepa- da semua orang yang
du- nia (Kis. 1:8). sungguh-sungguh me- rindukan-Nya.
Yohanes menulis, "Sebab Roh itu
belum datang, karena Yesus belum
dimuliakan"
Allah Roh Kudus 77

MISI ROH KUDUS akan dosa, kebenaran dan penghakiman”


(Yoh. 16:8).
Petang sebelum kematian Kristus Ia Pertama-tama, Roh Kudus membawa
me- ngucapkan kata perpisahan yang kepada kita suatu penyadaran akan dosa,
menyebab- kan murid-murid-Nya menjadi te- rutama dosa karena tidak menerima
amat gelisah. Dengan segera Ia menjamin Kristus (Yoh. 16:9). Kedua, Roh
bahwa Roh Ku- dus akan diterima mereka mendorong semua orang supaya menerima
sebagai wakil-Nya secara pribadi. Mereka kebenaran Kristus. Ketiga, Roh
tidak akan ditinggal- kan sebagai yatim memperingatkan kita mengenai
piatu (Yoh. 14:18). penghakiman, sebuah alat yang penuh kua-
sa untuk membangkitkan pikiran orang
Asal-usul Misi itu. Perjanjian Baru me- yang digelapi dosa atas perlunya
nyatakan Roh Kudus dalam cara yang pertobatan dan perubahan.
unik. Ia disebut "Roh Yesus" (Kis. 16:7), Apabila kita telah bertobat maka kita
"Roh Anak-Nya" (Gal. 4:6), "Roh Allah" da- pat dilahirkan kembali melalui baptisan
(Rm. air dan Roh Kudus (Yoh. 3:5). Kemudian
8:9), "Roh Kristus" (1 Ptr. 1:11), dan "Roh kita memperoleh hidup baru, karena kita
Yesus Kristus" (Flp. 1:19). Siapa yang me- telah menjadi tempat kediaman Roh
mulai misi Roh Kudus—Yesus Kristus Kristus.
atau- kah Allah Bapa?
Apabila Kristus menyatakan asal-usul Misi-Nya bagi Orang Percaya.
misi Roh Kudus kepada sebuah dunia yang Sebagi- an besar nas mengenai Roh Kudus
telah hilang, ada dua sumber yang disebut- menying- gung hubungan-Nya dengan
kan-Nya. Pertama-tama Ia menunjuk kepa- umat Allah. Pe- ngaruh-Nya yang
da Bapa: "Aku akan minta kepada Bapa, menguduskan menuntun kepada penurutan
dan Ia akan memberikan kepadamu (1 Ptr. 1:2), akan tetapi tidak seorang pun
seorang Pe- nolong yang lain" (Yoh. 14:16; yang tetap akan menga- lami kehadiran-
bandingkan 15:26, "yang keluar dari Nya kalau tidak memenuhi syarat-syarat
Bapa"). Baptisan Roh Kudus disebut-Nya tertentu. Petrus mengatakan Al- lah telah
"janji Bapa" (Kis. 1:4). Kedua, Kristus mengaruniakan Roh kepada orang- orang
menunjukkan diri-Nya sendiri: "Aku akan yang terus-menerus menurut Dia (Kis.
mengutus Dia kepada- mu" (Yoh. 16:7). 5:32).1 Oleh karena itu, orang-orang
Oleh karena itu, Roh Ku- dus mulai dari percaya diberi amaran mengenai
Allah Bapa dan Allah Anak. perlawanan, men- dukakan, dan
memadamkan Roh (Kis. 7:51; Ef. 4:30; 1
Misi-Nya ke Dunia Ini. Kita dapat me- Tes. 5:19).
ngakui Ketuhanan Kristus hanyalah mela- Apakah yang dilakukan Roh bagi
lui pengaruh Roh Kudus. Paulus berkata, orang- orang beriman?
"Tidak ada seorang pun, yang dapat meng-
aku: ‘Ye-sus adalah Tuhan,’ selain oleh 1. Ia menolong orang-orang percaya.
Roh Kudus.” (1 Kor. 12:3). Tatkala memperkenalkan Roh Kudus, Kris-
Kepada kita diberikan jaminan bahwa, tus menyebut-Nya "seorang Penolong (pa-
melalui Roh Kudus, Kristus, "Terang yang rakletos) yang lain" (Yoh. 14:16). Kata Yu-
sesungguhnya, “menerangi” setiap orang, nani parakletos diterjemahkan menjadi
se- dang datang ke dalam dunia" (Yoh. "Pe- nolong," "Penghibur," "Penasihat,"
1:9). Mi- si-Nya ialah untuk dan da- pat juga berarti "Yang
“menginsafkan dunia Mengantarai," "Pe- rantara," atau
"Pembela."
Allah Roh Kudus 78

Parakletos satu-satunya yang lain dise- kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku
butkan dalam Kitab Suci ialah Kristus sen- ti- dak pergi, Penghibur. (Roh Kudus, Yoh.
diri. Ialah yang menjadi Pembela atau Pe- 14: 16, 17) itu tidak akan datang
ngantara di hadapan Bapa. "Anak-anakku, kepadamu, te- tapi jikalau Aku pergi, Aku
hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya akan mengutus Dia kepadamu" (Yoh.
kamu jangan berbuat dosa, namun jika se- 16:7).
orang berbuat dosa, kita mempunyai Sebagai manusia Yesus tidak dapat
seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus hadir di mana-mana, oleh karena itu
Kristus, yang adil" (1 Yoh. 2:1). Sebagai sangatlah bi- jaksana bila Ia pergi. Melalui
Pengantara, Mediator, dan Penolong, Roh Ia dapat hadir di mana-mana
Kristus mengha- dapkan kita kepada Allah sepanjang masa. Yesus berkata, "Aku akan
dan memperlihat- kan Allah kepada kita. minta kepada Bapa, dan Ia akan
Nah, demikian pula Roh memimpin kita memberikan kepadamu seorang Pe- nolong
kepada Kristus dan me- nyatakan anugerah yang lain, supaya Ia menyertai ka- mu,
Kristus kepada kita. Ini menerangkan yaitu Roh Kebenaran." Ia memberikan
mengapa Kristus disebut "Roh kasih jaminan bahwa Roh itu "akan diam di da-
karunia" (Ibr. 10:29). Salah satu sum- lam kamu. Aku tidak akan meninggalkan
bangan-Nya yang terbesar ialah penerapan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang
anugerah penebusan yang dilakukan Kris- kem- bali kepadamu" (Yoh. 14:16-18).
tus terhadap manusia (baca 1 Kor. 15:10; 2 "Roh Ku- dus adalah wakil Kristus, tetapi
Kor. 9:4; Yoh. 4:5, 6). bebas dari kepribadian manusia, dan
ketergantungan- nya."2
2. Ia membawa kebenaran Kristus. Pada waktu penjelmaan, Roh Kudus
Kristus menyebut Roh Kudus "Roh Kebe- menghadirkan Kristus kepada seorang—
naran" (Yoh. 14:17; 15:26; 16:13). Tugas- Maria. Pada hari Pentakosta, Roh mengha-
Nya juga termasuk "mengingatkan kamu dirkan Kristus yang telah menang itu kepa-
akan semua yang telah Kukatakan kepada- da dunia ini. Janji-janji Kristus ialah: "Aku
mu" (Yoh. 14:26) dan membimbing "kamu sekali-kali tidak akan meninggalkan
ke dalam seluruh kebenaran"(Yoh 16:13). engkau" (Ibr. 13:5) dan "Aku menyertai
Pekabaran yang disampaikan-Nya ialah kamu senan- tiasa sampai kepada akhir
men- jadi saksi bagi Kristus Yesus (Yoh. zaman" (Mat. 28:20)—diwujudkan
15: 26). "Ia tidak akan berkata-kata dari melalui Roh. Oleh ka- rena alasan itulah
diri-Nya sen- diri, tetapi segala sesuatu Perjanjian Baru memberi- kan Roh itu
yang didengar-Nya itulah yang akan sebuah nama yang belum per- nah
dikatakan-Nya," kata Kris- tus,"dan la akan digunakan pada-Nya di dalam Perjanji- an
memberitakan kepadamu hal-hal yang Lama, "Roh Yesus Kristus" (Flp. 1:19).
akan datang. Ia akan memulia- kan Aku, Hanya dengan demikianlah, melalui
sebab Ia akan memberitakan kepa- damu Roh, baik Bapa maupun Anak menjadikan
apa yang diterima-Nya dari pada-Ku" umat percaya sebagai tempat tinggal
(Yoh. 16: 13,14). Mereka (Yoh. 14:23), satu-satunya jalan
bagaimana orang beriman dapat tinggal di
3. Ia membawa hadirat Kristus. Peka- dalam Kristus, yak- ni melalui Roh.
baran yang disampaikan-Nya bukan saja
me- ngenai Kristus, tetapi juga hadirat 4. Ia menuntun jalannya jemaat.
Kristus. Yesus berkata, "Adalah lebih Kare- na Roh Kudus menghadirkan hadirat
berguna bagi Kris- tus, Ia menjadi Wakil sejati Kristus di
atas
Allah Roh Kudus 79

dunia ini. Sebagai pusat yang kekal atas 23:2). Roh turun kepada Saul dan Daud ke-
kua- sa dalam masalah-masalah iman dan tika mereka diurapi sebagai pemerintah
doktrin maka cara-cara yang ditempuh- umat Tuhan (1 Sam. 10:6, 10; 16:13).
Nya untuk menuntun jemaat sesuai dengan Kepada se- bagian orang, turunnya Roh itu
Alkitab. "Ci- ri khas Protestantisme—ialah membuat- nya mampu melakukan karya-
bahwa Roh Kudus adalah wakil sejati atau karya seni yang unik (Kel. 28:3; 31:3;
pengganti Kristus di atas dunia ini. Kalau 35:30-35).
bergantung kepada organisasi, para Pada jemaat yang mula-mula itu,
pemimpin, atau kebi- jaksanaan manusia Kristus mencurahkan pelbagai karunia
berarti menempatkan ma- nusia di tempat kepada je- maat melalui Roh Kudus. Roh
yang Ilahi.3 Kudus mem- bagi-bagikan karunia ini
Roh Kudus begitu terlibat dalam peker- kepada umat per- caya untuk kemajuan
jaan kerasulan jemaat yang mula-mula itu. jemaat, diberikan-Nya karunia itu ketika
Melalui doa, puasa, jemaat memilih misio- dilihat-Nya layak untuk itu (Kis. 2:38; 1
naris, atas bimbingan Roh Kudus itu (Kis. Kor. 12:7-11). Ia menyediakan kuasa
13:1-4). Orang-orang yang dipilih sudah istimewa yang diperlukan untuk me-
di- kenal baik sebagai orang yang nyampaikan Injil sampai ke ujung dunia
membuka diri terhadap bimbingan Roh (Kis. 1:8; baca bab 16 dari buku ini).
Kudus. Kitab Ki- sah Para Rasul
melukiskan mereka sebagai orang yang 6. Ia mengisi hati orang percaya.
"penuh dengan Roh Kudus" (Kis. 13:9, Rasa ingin tahu Paulus terhadap murid-
bandingkan 52). Kegiatan-kegiatan yang murid yang tinggal di Efesus dinyatakan
dilakukan mereka berada di bawah ken- sebagai berikut, "Sudahkah kamu
dali-Nya (Kis. 16:6, 7). Paulus mengingat- menerima Roh Kudus, ke- tika kamu
kan tua-tua jemaat bahwa mereka menjadi percaya?" (Kis. 19:2) ada- lah
ditempat- kan pada kedudukan mereka sebuah pertanyaan yang sulit bagi setiap
oleh Roh Ku- dus (Kis. 20: 28). orang percaya.
Roh Kudus melakukan sebuah peran Manakala Paulus menerima jawaban
pen- ting dalam menyelesaikan kesukaran yang negatif maka ia menumpangkan
yang serius yang mengancam kesatuan tangan- nya ke atas murid-murid itu
jemaat. Se- sungguhnya, Kitab Suci sehingga me- reka menerima baptisan Roh
memperkenalkan keputusan-keputusan Kudus (Kis. 19:6).
yang dibuat majelis je- maat yang mula- Peristiwa ini menunjukkan bahwa kein-
mula itu dengan kata seperti yang berikut: safan akan dosa yang muncul karena Roh
"Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan Ku-dus dan pengisian Roh kehidupan
keputusan kami. " (Kis. 15:28). adalah dua pengalaman yang berbeda.
Yesus menyatakan perlunya lahir dari
5. Ia melengkapi jemaat dengan air dan Roh (Yoh. 3:5). Sebelum Ia naik ke
karu- nia istimewa. Roh Kudus telah sur- ga diperintahkan-Nya supaya orang-
mencurah- kan karunia-karunia istimewa orang yang baru percaya itu dibaptiskan
kepada umat Allah. Pada zaman Perjanjian dengan "nama Bapa dan Anak dan Roh
Lama "Roh Tuhan menghinggapi dia" dan Kudus" (Mat. 28:19). Sesuai dengan
memberikan kepada mereka kuasa perintah ini, Petrus mengkhotbahkan
istimewa untuk me- mimpin dan bahwa "karunia Roh Ku-dus" akan
melepaskan bangsa Israel (Hak. 3:10; 6:34; diterima pada saat bap- tisan (Kis. 2:38).
11:29, dsb) dan kemampuan un- tuk Dan Paulus mengukuhkan pentingnya
bernubuat (Bil. 11:17, 25, 26; 2 Sam. baptisan Roh Kudus (baca bab
14 dari buku ini) dengan panggilan yang dengan Kristus, jika karunia Roh menjadi
mendesak agar orang-orang percaya itu mi- lik mereka, murid-murid-Nya yang
"pe- nuh dengan Roh" (Ef. 5:18). paling miskin dan paling tidak
Dengan pemenuhan Roh Kudus, maka berpengetahuan se- kalipun akan memiliki
kita pun diubah ke dalam citra Allah, kuasa yang akan ber- bicara kepada hati
mene- ruskan pekerjaan penyucian yang mereka. Allah akan men- jadikan mereka
dimulai pada saat kelahiran baru itu. Allah saluran pencurahan pengaruh yang paling
telah me- nyelamatkan kita sesuai dengan tinggi di alam semesta."4
anugerah- Nya "oleh permandian kelahiran Roh itu sangat menentukan. Semua
kembali dan oleh pembaruan yang peru- bahan yang diakibatkan Yesus
dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah Kristus dalam kita terjadi melalui
dilimpahkan-Nya kepa- da kita oleh Yesus pelayanan Roh. Sebagai umat percaya kita
Kristus, Juruselamat kita" (Tit. 3:5, 6). harus senantiasa waspada bahwa tanpa Roh
"Dengan tidak hadirnya Roh maka pe- kita tidak akan dapat mela- kukan sesuatu
kerjaan Injil menjadi tidak berdaya sama (Yoh. 15:5).
se- kali. Pengetahuan, bakat, kefasihan Dewasa ini Roh Kudus mengarahkan
lidah, atau setiap anugerah yang alamiah per- hatian kita kepada karunia kasih Allah
mungkin dimiliki; tetapi, tanpa kehadiran ter- besar yang diberikan dalam Anak-Nya.
Roh Allah, tidak ada hati yang dapat Ia mengharapkan agar kita jangan
disentuh, tidak ada orang berdosa yang menghala- ngi permohonan-Nya,
dimenangkan bagi Kris- tus. Sebaliknya, melainkan menerima jalan satu-satunya itu,
jika mereka dihubungkan yang memungkinkan kita diperdamaikan
dengan Bapa kita yang penuh kasih dan
kemurahan.

Referensi:

1. Baca Arnold V. Wallenkampf, New by The Spirit (Mountain View, CA: Pacific Press, 1978), hlm. 49, 50.
2. White, Desire of Ages, hlm. 669.
3. LeRoy E. Froom, The Coming of the Comforter, edisi revisi (Washington, D.C.: Review and Herald, 1949), hlm. 66, 67.
4. White, Testimonies for the Church (Mountain View, CA: Pacific Press, 1948), jilid 8, hlm. 21, 22.

80
DOKTRIN TENTANG MANUSIA

81
Tuhan Pencipta segala sesuatu, dan hal itu telah dinyatakan dalam
Kitab Suci, catatan autentik atas kegiatan-Nya yang kreatif Di dalam
enam hari Tuhan menjadikan “langit dan bumi” dan semua makhluk
hidup yang ada di atas bumi, dan berhenti pada hari ketujuh pada
minggu yang pertama itu. Oleh karena itu, Ia menjadikan Sabat
sebagai pe- ringatan yang abadi atas pekerjaan penciptaan yang
sempurna yang dilakukan-Nya itu. Leluhur manusia yang pertama itu,
lelaki dan pe- rempuan, yang telah dijadikan Tuhan menurut gambar-
Nya sebagai mahkota ciptaan, memerintah dunia dan diberi tugas
untuk mengusa- hakannya. Tatkala dunia ini sudah selesai diciptakan,
maka segala sesuatu itu “sungguh amat baik,” menyatakan
kemuliaan Tuhan. — Fundamental Beliefs,—6.

82
BAB 6

PENCIPTAAN

atatan yang diberikan di dalam Alkitab memi- sahkan terang dari gelap dan menamai
C sangat sederhana. Dengan perintah Tu-
han, “langit dan bumi, laut dan segala isi-
ter- ang itu “siang” dan gelap gulita itu
“malam.”
nya” (Kel. 20:11) jadi dengan segera. Da-
lam enam hari saja tampak perubahan dari
yang “belum berbentuk dan kosong” men-
jadi planet yang penuh dan subur dengan
makhluk ciptaan dan pelbagai bentuk
tanam- an yang sudah dewasa. Planet kita
dihiasi dengan warna-warna yang cerah,
bersih, se- jati, dengan pelbagai bentuk
dan keharum- an, berbaur bersama-sama
dengan selera yang sangat baik dan
ketepatan yang sem-
purna dalam segala fungsinya.
Kemudian Tuhan “berhenti” untuk me-
rayakan dan menikmatinya. Kejayaan serta
keindahan yang enam hari itu akan
dikenang selama-lamanya karena Ia
berhenti. Coba ki- ta perhatikan sejenak
bagaimana laporan Al- kitab mengenai
Permulaan itu.
“Pada mulanya Allah menjadikan langit
dan bumi.” Dunia dipenuhi dengan air dan
gelap gulita. Pada hari pertama, Allah

83
Pada hari kedua Allah “memisahkan
air,” memisahkan air yang ada di bawah
cakrawa- la itu dari air yang ada di
atasnya, untuk mem- buat suasana
nyaman bagi kehidupan. Pada hari yang
ketiga Allah menghimpun air ke sebuah
tempat, membuat bagian daratan dan
lautan. Kemudian Allah menyelimuti
pantai, bukit-bukit dan lembah-lembah,
“tanah itu menumbuhkan tunas-tunas
muda, segala je- nis tumbuh-tumbuhan
yang berbiji dan se- gala jenis pohon-
pohonan yang menghasil- kan buah
yang berbiji” (Kej. 1:12).
Pada hari yang keempat Allah
menjadi- kan matahari, bulan dan
bintang untuk “men- jadi tanda yang
menunjukkan masa-masa yang tetap dan
hari-hari dan tahun-tahun.” Matahari
memerintah siang, bulan memerin- tah
malam (Kej. 1:14-16).
Tuhan menjadikan burung-burung
dan makhluk yang hidup di dalam air
pada hari yang kelima. Ia menjadikan
mereka “dan se- gala jenis makhluk
hidup” (Kej. 1:21), de- ngan sebuah
petunjuk bahwa makhluk yang
diciptakan-Nya akan menurunkan
jenisnya. Pada hari yang keenam Allah
menjadikan

84
Penciptaan 84
pelbagai jenis binatang yang melata. Ia dikan dari tanah, dan Hawa sendiri dijadi-
ber- kata, “Hendaklah bumi mengeluarkan kan dari tulang rusuk Adam (Kej. 2:7, 19,
sega- la jenis makhluk yang hidup, ternak 22)—alhasil, Allah yang menjadikan
dan bi- natang melata dan segala jenis segala sesuatu.
binatang liar” (Kej. 1:24).
Setelah itu, sebagai tindakan yang KISAH PENCIPTAAN
paling mulia dan menjadi mahkota
Ciptaan, Allah menjadikan manusia Banyak pertanyaan yang dikemukakan
“menurut gambar-Nya, menurut gambar mengenai catatan Kejadian yang terdapat
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan da- lam buku itu, tentang Penciptaan.
perempuan diciptakan-Nya me- reka” (Kej. Apakah ke- dua penuturan mengenai
1:27).Allah melihat segala sesu- atu yang Penciptaan yang ter-dapat dalam buku
diciptakan-Nya itu, “sungguh amat baik” pertama Alkitab berisi laporan yang
(Kej. 1:31). bertentangan ataukah memang catatan itu
konsisten? Apakah hari-hari Pen- ciptaan
FIRMAN KREATIF TUHAN memang secara harfiah ataukah
menggambarkan suatu periode yang amat
“Oleh firman Tuhan,” kata penulis panjang? Benarkah langit—matahari, bulan
Maz- mur, “langit telah dijadikan, oleh dan bintang—benar-benar dijadikan 6000
nafas dari mulut-Nya segala tentaranya” ta- hun yang lalu?
(Mzm. 33:6). Bagaimanakah
berlangsungnya kata-kata yang kreatif Catatan Penciptaan. Dua catatan Al-
ini? kitab mengenai penciptaan, satu terdapat
da- lam Kej. 1:1 sampai 2:3, sedangkan
Firman Kreatif dan Benda Pra-ada. yang sa- tu lagi terdapat dalam Kej. 2:4-25,
Kata yang terdapat dalam Kejadian, selaras. Tuturan yang pertama dilakukan
“Berfir- manlah Allah,” mengenalkan secara beruntun, yaitu deretan peristiwa
perintah Ilahi yang dinamis yang penciptaan
bertanggung jawab atas peristiwa megah segala sesuatu.
enam hari Penciptaan itu (Kej. 1:3, 6, 9, 11, Sedangkan tuturan yang kedua dimulai
14, 20, 24). Setiap perintah mun- cul dengan kata, “Inilah daftar keturunan...,”
dengan energi yang kreatif yang mengu- me- rupakan sebuah pernyataan bahwa di
bah planet yang “belum berbentuk dan ko- dalam Kejadian diperkenalkan sejarah
song” (Kej. 1:2) menjadi sebuah Firdaus. keluarga (bandingkan Kej. 5:1; 6:9; 10:1).
“Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi” Narasi ini melukiskan tempat manusia
(Mzm. 33: 9). Sesungguhnya, “bahwa alam dalam Pencip- taan. Tidak terlalu
semesta telah dijadikan oleh firman Allah” kronologis namun me- nampakkan bahwa
(Ibrani 11:3). segala sesuatu dijadikan untuk menjadi
Firman kreatif ini tidak bergantung lingkungan manusia itu.l Di- berikannya
pada benda yang pra-ada (ex nihilo): gambaran yang lebih rinci me- ngenai
“Karena iman kita mengerti, bahwa alam penciptaan Adam dan Hawa dan ling-
semesta te- lah dijadikan oleh firman Allah, kungan yang dijadikan Allah di taman
sehingga apa yang kita lihat telah terjadi Eden. Lagi pula, kepada kita diberikan
dari apa yang ti- dak dapat kita lihat” (Ibr. informasi mengenai keadaan manusia dan
11:3). Walaupun kadang-ladang Allah pemerintah- an Ilahi. Hanyalah dengan
menggunakan benda pra-ada—Adam dan menerima kedua catatan Penciptaan ini
binatang-binatang dija- sebagaimana adanya,
Penciptaan 85
harfiah dan bersifat historis, membuatnya bat merupakan klimaks minggu Penciptaan
se- laras dengan bagian-bagian selanjutnya itu. Hari Sabat yang 24 jam itu, menjadi
da- lam Kitab Suci. peri- ngatan minggu harfiah Penciptaan.
Hukum keempat menjadi tidak bermakna
Hari-hari Penciptaan. Hari-hari apabila hari dikendurkan menjadi masa
pencip- taan menurut Alkitab adalah yang beribu-ribu tahun.2
menggunakan hari yang benar-benar 24 Orang yang mengutip 2 Petrus 3:8
jam secara harfi- ah. Cara khas yang “bah- wa di hadapan Tuhan satu hari sama
digunakan orang pada zaman Perjanjian seperti seribu tahun,” mencoba
Lama, oleh umat Allah, ia- lah dengan membuktikan bah- wa hari-hari Penciptaan
mengukur waktu dengan ungkap- an itu bukanlah hari yang ditafsirkan secara
“petang dan pagi” (Kej. 1:5, 8, 13, 19, harfiah 24 jam seha- ri, melupakan fakta
23, 31) menetapkan hari-hari yang dimulai bahwa pada ayat yang sama dikatakan juga
dengan petang atau waktu matahari “seribu tahun” adalah “sama seperti satu
terbenam (baca Im. 23:32; Ul. 16:6). Tidak hari.” Orang-orang yang menafsirkan hari
ada pem- benaran yang mengatakan bahwa Penciptaan itu sama dengan ribuan tahun
ungkapan satu hari yang harfiah ini, atau membacanya sebagai satu kurun
misalnya, sama dengan ribuan atau jutaan waktu yang tidak terbatas menjadi juta dan
tahun dalam Ke- jadian. milyar tahun berarti mempertanyakan
Kata Ibrani untuk hari ialah Yom dalam keabsahan perkataan Allah—sama seperti
Kejadian 1. Apabila kata yom disertai kata ular menggoda Hawa.
penunjuk bilangan tentu, maka yang
dimak- sudkannya ialah selalu yang Apa itu “langit?” Banyak orang yang
harfiah, hari 24 jam (misalnya dalam Kej. bertanya-tanya, dan yang memahami pun
7:11; Kel. 16:1) be- gitu, dengan adanya ayat-ayat yang
—petunjuk lain yang menyatakan bahwa menga- takan bahwa Allah “menciptakan
ca- tatan dalam Penciptaan berbicara langit dan bumi” (Kej. 1:1; bandingkan
mengenai hari secara harfiah, 24 jam 2:1; Kel. 20:11) dan bahwa Ia menjadikan
sehari. matahari, bulan, dan bintang pada hari
Sepuluh Hukum merupakan bukti lain keempat dalam ming- gu Penciptaan 6000
bahwa Penciptaan dalam Kejadian tahun yang lalu (Kej. 1:14-19). Apakah
menyang- kut hari yang harfiah, 24 jam semua benda-benda yang terdapat di langit
sehari. Dalam hukum keempat Tuhan diadakan pada ketika itu juga?
berkata, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Tentu saja minggu Penciptaan yang di-
Sabat: enam hari lamanya engkau akan bicarakan di sini tidak mencakup langit
bekerja dan melakukan segala yang didiami Tuhan Allah sejak zaman
pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah kekekal- an. ”Langit” yang disebutkan
hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan dalam Kejadi- an 1 dan 2 mungkin
me- lakukan sesuatu pekerjaan, ... Sebab menunjuk kepada pla- net-planet serta
enam hari lamanya TUHAN menjadikan bintang-bintang yang paling dekat kepada
langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan bumi.
Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah Sesungguhnya, bumi, ganti ciptaan per-
sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat tama Kristus, sangat mungkin adalah cipta-
dan menguduskan- nya” (Kel. 20:8-11). an-Nya yang terakhir. Alkitab melukiskan
Dengan ringkas, Allah menceritakan anak-anak Allah, kemungkinan yang
kembali kisah Penciptaan. Setiap hari dimak-
(yom) diisi dengan kegiatan yang kreatif,
dan Sa-
Penciptaan 86
sud adalah Adam-Adam dari dunia-dunia kan kebebasan untuk memilih dan dengan
yang tidak pernah jatuh ke dalam dosa, ber- kemampuan untuk mengasihi serta melay-
jumpa dengan Allah, mengadakan ani-Nya.
pertemu- an di sebuah sudut yang jauh di
alam semes- ta (Ayb. 1:6-12). Sebegitu Siapakah Allah Pencipta itu? Semua
jauh, belum ada penemuan mengenai anggota Keallahan ‘terlibat dalam Pencip-
planet-planet yang di- huni. Tampaknya taan (Kej. 1:2, 26). Wakil yang giat yang
tempat yang dimaksudkan itu amat jauh di tu- rut serta adalah Anak Allah, Kristus
keluasan alam semesta—di luar jangkauan yang su- dah ada sejak semula (pra-ada).
sistem bimasakti kita yang telah dicemari Di dalam prolog mengenai catatan
dosa ini, untuk menjamin su- paya jangan Penciptaan, Musa menulis: “Pada mulanya
sampai ditulari dosa. Allah menjadikan langit dan
bumi.”Mengingat kata-kata ini, Yohanes
ALLAH PENCIPTAAN melukiskan secara rinci mengenai peranan
Kristus dalam Penciptaan: “Pada mulanya
Allah yang bagaimanakah Allah adalah Firman; Firman itu bersa- ma-sama
Pencipta kita itu? Apakah semacam Pribadi dengan Allah dan Firman itu ada- lah
yang tia- da batasnya yang menaruh Allah.... Segala sesuatu dijadikan oleh Dia
perhatian kepada kita—noktah kehidupan dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang
yang terpencil di ke- jauhan alam semesta- telah jadi dari segala yang telah dijadikan”
Nya? Setelah menja- dikan bumi, apakah (Yoh. 1:1-3). Di dalam nas yang sama de-
Ia menjadi semakin be- sar dan menjadi ngan jelas Yohanes menuliskan siapa sebe-
benda yang semakin baik? narnya yang dimaksudkannya: “Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara
Allah yang Memelihara. Catatan Pen- kita” (Yoh. 1: 14). Yesus adalah Pencipta,
ciptaan menurut Alkitab dimulai dengan Seorang yang berbicara sehingga bumi pun
Al- lah dan kemudian beralih kepada jadilah (baca Ef. 3:9; Ibr. 1:20).
manusia. Secara tidak langsung
dikatakannya bahwa dalam menciptakan Menunjukkan Kasih Allah. Betapa
langit dan bumi Allah menyiapkan da- lamnya kasih Allah itu! Apabila
lingkungan yang sempurna bagi umat Kristus yang penuh cinta kasih itu
manusia. Umat manusia, lelaki dan pe- membuat tangan Adam, pastilah Ia tahu
rempuan, adalah karya ciptaan-Nya yang bahwa tangan manusia pada suatu saat
lu- ar biasa mulianya. nanti akan menghina dan menya- libkan-
Catatan itu menunjukkan Allah sebagai Nya. Dalam satu pengertian yang
perencana yang teliti sekali atas segala ke- mendalam Penciptaan dan salib itu bersatu,
perluan makhluk ciptaan-Nya. Ia membuat karena Kristus sang Pencipta itu telah di-
sebuah taman yang menjadi rumah kedia- sembelih sejak asas dunia ini (Why. 13:8).
man khusus untuk manusia dan Kemahatahuan-Nya3 sebagai yang Ilahi ti-
memberikan tanggung jawab kepada dak mencegah-Nya. Di bawah bayang-ba-
manusia itu untuk mengelolanya. Ia yang kabut Golgota yang tidak
menjadikan manusia sede- mikian rupa menyenang- kan itu, Kristus
agar mereka dapat mengadakan suatu menghembuskan napas ke- hidupan ke
hubungan dengan Allah. Hubungan yang lubang hidung Adam, dengan pe-
dimaksudkan bukanlah sebuah hubung- an ngetahuan bahwa penciptaan itu akan men-
yang tidak alamiah, bukan yang dipaksa- cabut nyawa-Nya. Kasih yang sukar
kan; Ia menjadikan mereka dengan dipaha-
memberi-
Penciptaan 87
mi itulah yang menjadi dasar Penciptaan. datangkan kemuliaan bagi-Nya, memenuhi
maksud tujuan Allah dalam menciptakan kita.
TUJUAN PENCIPTAAN
Untuk Memenuhi Bumi. Pencipta du-
Kasihlah yang menjadi pendorong sega- nia ini tidak menjadikan dunia ini menjadi
la tindak laku Allah karena Ia sendiri kasih sebuah tempat yang sunyi sepi, menjadi se-
(1 Yoh. 4:8). Ia tidak hanya menciptakan buah planet yang kosong; dunia ini dijadi-
kita supaya mengasihi-Nya, tetapi juga kan untuk dihuni (Yes. 45:8). Apabila
supaya kita dapat mengasihi-Nya. Kasih- manu- sia pertama itu merayakan perlunya
Nya telah membawa Dia ikut serta dalam seorang kawan pendamping, maka Tuhan
Penciptaan, salah satu karunia terbesar menjadi- kan seorang perempuan baginya
yang dapat diberi- kan-Nya—eksistensi. (Kej. 2:20; 1 Kor. 11:9). Ia mendirikan
Kemudian, adakah Al- kitab, menunjukkan lembaga perka- winan (Kej. 2:22-25).
untuk maksud apa alam semesta dan Pencipta tidak saja memberikan pasangan
penghuninya diadakan? itu tempat atas dunia yang baru dijadikan
ini—tetapi juga diser- tai dengan
Untuk Menyatakan Kemuliaan perkataan, “Beranakcuculah dan
Tuhan. Melalui ciptaan-Nya, Allah bertambah banyak” (Kej. 1:28), Ia
mengungkapkan kemuliaan-Nya: “Langit memberi- kan kepada mereka hak istimewa
menceritakan ke- muliaan Allah, dan untuk me- ngambil bagian dalam
cakrawala memberitakan pekerjaan tangan- penciptaan itu.
Nya; hari meneruskan be- rita itu kepada
hari, dan malam menyampai- kan MAKNA PENCIPTAAN
pengetahuan itu kepada malam. Tidak ada
berita dan tidak ada kata, suara mereka Orang banyak mudah tergoda untuk me-
tidak terdengar; tetapi gema mereka lalaikan doktrin Penciptaan. “Siapa
terpen- car ke seluruh dunia, dan perkataan peduli,” kata mereka, “bagaimana Tuhan
mereka sampai ke ujung bumi” (Mzm. mencipta- kan dunia ini? Apa yang kita
19:1-5). perlukan ialah bagaimana mengetahui cara
Mengapa pertunjukan kemuliaan Allah masuk ke dalam surga.” Bagaimanapun
sedemikian rupa? Fungsi alam doktrin bahwa dunia ini diciptakan Tuhan
menyaksikan kemuliaan Allah. Ia membentuk “dasar yang tidak terelakkan
bermaksud menjadikan karya ciptaan-Nya bagi orang Kristen dan teo- logi
itu mengarahkan setiap in- dividu kepada Alkitabiah.”4 Sejumlah konsep Alkita- biah
Pencipta mereka. “Sebab apa yang tidak yang fundamental berakar dalam Pen-
nampak dari pada-Nya,” kata Ra- sul ciptaan. Sesungguhnya, sebuah pengetahu-
Paulus, “yaitu kekuatan-Nya yang kekal an bagaimana Allah menjadikan “langit
dan Keilahian-Nya, dapat nampak kepada dan bumi” akan dapat membantu seseorang
pi- kiran dari karya-Nya sejak dunia men- cari jalan menuju langit dan bumi
diciptakan, sehingga mereka tidak dapat yang baru seperti yang pernah dibicarakan
berdalih” (Rm. 1:20). Yohanes Pe- wahyu. Apa lagikah yang
Apabila kita ditarik kepada Tuhan terdapat dalam ajar- an mengenai Penciptaan
melalui alam, kita dapat mempelajari lebih itu?
dalam ten- tang kualitas Allah, kualitas yang
dapat diwu- judkan ke dalam hidup kita. Menghilangkan Penyembahan
Sehingga dengan memantulkan sifat-sifat Berhala. Allah yang mampu mencipta itu
Allah, kita memulia- kan-Nya, dan dengan membedakan- Nya dari berhala-berhala (1
demikianlah kita men- Taw. 16: 24-27;
Penciptaan 88
Mzm. 96:5, 6; Yes. 40:18-26; 42:5-9; 44). Perkawinan—Lembaga Ilahi. Selama
Kita harus menyembah Allah yang telah minggu Penciptaan itu, Allah mendirikan
menciptakan kita, bukan menyembah perkawinan sebagai sebuah lembaga Ilahi.
berhala yang kita buat sendiri. Dengan Ia bermaksud agar persekutuan kudus
kebajikan kuasa cipta-Nya, Ia patut antara kedua insan ini janganlah
menerima ketaat- an kita yang utuh. dipisahkan: Lela- ki “bersatu dengan
Hubungan yang bagaima- napun yang isterinya,” dan mereka akan “menjadi satu
mengganggu ketaatan kita sama- lah daging” (Kej. 2:24; baca juga Mrk. 10:9;
dengan penyembahan berhala yang ke- lak baca bab 22 dalam buku ini).
menjadi pokok penghakiman Ilahi. Oleh
karena itu, kesetiaan yang penuh terhadap Landasan bagi Harga Diri yang
Khalik adalah masalah hidup dan mati. Sejati. Menurut laporan Penciptaan, kita
dijadikan atas gambar Tuhan. Pemahaman
Fondasi Perbaktian yang Benar. Per- ini mem- berikan sebuah konsep yang
baktian kita kepada Tuhan didasarkan atas benar atas nilai individual. Tidak ada
kenyataan bahwa Dialah Khalik kita dan tempat untuk mere- mehkan diri kita
kita ciptaan-Nya (Mzm. 95:6). Pentingnya sendiri. Sesungguhnya, kita telah diberi
tema ini dinyatakan oleh dimasukkannya sebuah tempat yang khas dalam ciptaan,
ke da- lam panggilan yang diulurkan yaitu dapat mengadakan hubungan yang
kepada pen- duduk dunia ini tepat sebelum tetap secara istimewa dengan Pencipta
kedatangan Kristus kembali supaya sujud serta memperoleh kesempatan untuk
kepada Seo- rang “yang telah menjadikan menja- di serupa dengan Dia.
langit dan bumi dan laut dan semua mata
air” (Why. 14:7). Landasan yang Sejati bagi
Persekutu- an. Daya cipta Allah itu
Sabat—sebuah Peringatan Penciptaan. memungkinkan Ia menjadi bapa (Mal.
Allah mengadakan Sabat hari ketujuh supaya 2:10) serta menyatakan persaudaraan
kita mengingat setiap minggu bahwa kita kepada seluruh umat manusia. Tanpa
ada- lah makhluk ciptaan-Nya. Sabat adalah memandang perbedaan seks, ras, pen-
sebu- ah pemberian anugerah, bukannya didikan, atau kedudukan, semuanya telah
membica- rakan apa yang sudah kita di- jadikan Allah dalam gambar-Nya.
lakukan melainkan mengenai apa yang telah Memaha- mi dan menerapkan, maka
dijadikan Tuhan. Hari ini khusus diberkati- konsep ini akan melenyapkan rasialisme,
Nya serta disucikan-Nya supaya kita jangan fanatisme, dan pel- bagai bentuk
melupakannya, selain be- kerja, hidup harus diskriminasi lainnya.
juga dimasukkan ke dalam hubungan dengan
Khalik, beristirahat seraya merayakan karya Penatalayanan Pribadi. Karena Tuhan
ciptaan Tuhan yang sangat menakjubkan itu Allah yang menciptakan kita maka kita
(Kej. 2:2, 3). Untuk mene- kankan men- jadi milik-Nya. Kenyataan ini
pentingnya, Khalik menempatkan pe- rintah membuktikan secara tidak langsung bahwa
untuk mengingat peringatan yang ku- dus kita mempu- nyai tanggung jawab yang
atas kuasa cipta-Nya di tengah-tengah hu- kudus untuk men- jadi penatalayan-
kum moral sebagai sebuah tanda yang kekal penatalayan yang setia atas tubuh, pikiran
dan simbol Penciptaan (Kel. 20:8-11; 31:13- dan kemampuan rohani kita. Bertindak
17; Yeh. 20:20; baca bab 19 buku ini). lepas sama sekali dari Khalik ada- lah
pertanda tidak tahu terima kasih. (Baca
juga bab 20 buku ini).
Penciptaan 89
Tanggung Jawab Terhadap Kesucian Hukum Tuhan. Hukum Tu-
Lingkung- an. Pada Penciptaan, Tuhan han Allah sudah ada sebelum manusia
menempatkan leluhur manusia yang jatuh ke dalam dosa. Dalam keadaan
pertama itu, lelaki dan perempuan, di mereka yang belum mengenal dosa mereka
sebuah taman (Kej. 2:8). Me- reka diberi harus tunduk pada hukum tersebut. Itu juga
tanggung jawab untuk mengusa- hakan yang merupa- kan amaran terhadap
tanah dan “taklukkanlah itu,” berkua- sa perusakan diri, untuk menunjukkan batas-
atas seluruh kehidupan hewan (Kej. 1:28). batas kebebasan (Kej. 2:17), serta untuk
Oleh karena itu, Tuhan memberikan menjaga kebahagiaan serta kedamaian
kepada kita tanggung jawab untuk rakyat dalam kerajaan Allah (Kej. 3:22-
memelihara ling- kungan. 24; baca bab 18 buku ini).

Martabat Kerja Kasar. Khalik berkata Kekudusan Hidup. Pencipta


kepada Adam supaya “mengusahakan dan kehidupan terus-menerus melibatkan diri
memelihara” taman Eden (Kej. 2:15). Ia dalam pem- bentukan hidup manusia,
memberikan tugas kepada manusia untuk membuat hidup itu kudus. Daud
keduduk- an yang amat berguna ini, di memuji Tuhan kare- na Ia terlibat dalam
dunia yang sem- purna, menunjukkan kelahirannya. “Sebab Engkaulah yang
martabat kerja kasar atau kerja tangan. membentuk buah pinggang- ku, menenun
aku dalam kandungan ibuku. Aku
Harga Semesta Secara Fisik. Pada bersyukur kepada-Mu oleh karena keja-
setiap langkah Penciptaan Allah mengatakan dianku dahsyat dan ajaib. Tulang-tulangku
bahwa apa yang telah dijadikan-Nya itu tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku
“baik ada- nya” (Kej. 1:10, 12, 17, 21, 25) dijadi- kan di tempat yang tersembunyi,
Dia mengu- mumkan ciptaan yang telah dan aku direkam di bagian-bagian bumi
dibuat-Nya itu “sungguh amat baik” (Kej. yang paling bawah; mata-Mu melihat
1:31). Oleh karena itu penciptaan benda selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu
tidaklah jahat secara in- trinsik, melainkan semuanya tertu- lis” (Mzm. 139:13-16). Di
baik adanya. dalam kitab Ye- saya Tuhan Allah
menyatakan diri-Nya se- bagai Seorang
Obat Penawar terhadap Pesimisme, yang telah “membentuk eng- kau sejak dari
Kesepian dan Kesia-siaan. Kisah kandungan” (Yes. 44: 24). Ka- rena hidup
mengenai Penciptaan menunjukkan bahwa, itu sendiri merupakan hidup yang
bukannya terjadi secara kebetulan seperti diberikan Allah, kita harus
evolusi, sega- la sesuatu telah diciptakan menghormatinya, karena itu, kita memiliki
dengan sebuah tujuan. Umat manusia telah tanggung jawab moral untuk kita pelihara.
direncanakan untuk suatu hubungan yang
abadi dengan Khalik, Pencipta itu sendiri. TUGAS KREATIF ALLAH BERLAN-
Apabila kita me- ngerti bahwa kita telah JUT TERUS
dijadikan untuk sua- tu maksud tertentu,
maka hidup pun akan pe- nuh dengan Apakah Allah Telah Selesai dengan
makna dan sukses dan kesia-sia- an yang Ciptaan-Nya? Kisah Penciptaan berakhir
menyakitkan serta ketidakpuasan yang dengan pernyataan “Demikianlah diselesai-
hampa dan tampak akan lenyap, digan- kan langit dan bumi dan segala isinya”
tikan dengan cinta kasih Allah. (Kej. 2:1). Perjanjian Baru mengukuhkan
bahwa
Penciptaan 90
Ciptaan Allah telah lengkap “sejak dunia dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita
di- jadikan” (Ibr. 4:3). Apakah ini berarti ada,” (Kis. 17:28).
bah- wa kuasa kreatif Kristus tidak Kuasa kreatif Tuhan tidak hanya dalam
berfungsi lagi? Bukan demikian halnya. Penciptaan, akan tetapi juga dalam
Firman yang krea- tif masih tetap penebus- an dan pemulihan. Allah
berfungsi dalam pelbagai cara. membarui hati (Yes. 44:21-28; Mzm.
51:12). “Karena kita ini buatan Allah,”
1. Kristus dengan Firman-Nya yang kata Rasul Paulus, “dicipta- kan dalam
Kreatif. Empat ribu tahun sesudah Pencip- Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan
taan, seorang perwira datang dan berkata baik,” (Ef. 2:10). “Jadi siapa yang ada di
ke- pada Kristus, “Katakan saja sepatah dalam Kristus, Ia adalah ciptaan baru,” (2
kata, maka hambaku itu akan sembuh” Kor. 5:17). Allah, yang melontarkan ba-
(Mat. 8:8). Sebagaimana telah dilakukan- nyak galaksi ke kosmos, menggunakan
Nya pada wak- tu Penciptaan, Yesus kua- sa yang sama pula untuk membuat
berkata—maka hamba itu pun sembuhlah. ciptaan baru, orang yang telah berdosa itu,
Selama pelayanan Kris- tus di atas dunia menjadi serupa dengan peta-Nya.
ini, perkataan-Nya berkua- sa dan kuasa Penebusan ini, kuasa yang memulihkan
yang sama pulalah yang telah membuat tidak terbatas pada pengubahan hidup
Adam bernapas yang juga mem- manu- sia. Kuasa yang sama, yang pada
bangkitkan orang mati serta mendatangkan mulanya menjadikan langit dan bumi,
hidup baru kepada orang-orang yang men- kelak, setelah penghakiman terakhir, akan
derita yang meminta pertolongan-Nya. mengubahkan mereka kembali—membuat
mereka menja- di ciptaan yang baru dan
2. Firman yang Kreatif Dewasa Ini. perkasa, langit yang baru dan bumi yang
Dunia ini dan alam semesta tidak memiliki baru (Yes. 65:17-19, Why. 21:22).
kuasanya sendiri yang membuatnya beker-
ja. Hanya Tuhan yang menciptakannya, PENCIPTAAN DAN KESELAMATAN
me- melihara dan mendukungnya. Dia
“yang menjadikan langit dan bumi,” “yang Demikianlah, di dalam Kristus, Pencip-
menye- diakan hujan bagi bumi,” “yang taan dan keselamatan bertemu. Ia menjadi-
membuat gu- nung-gunung menumbuhkan kan alam semesta yang mulia dan juga
rumput. Dia yang memberi makanan men- ciptakan dunia yang sempurna. Baik
kepada hewan, ke- pada anak-anak burung yang kontras maupun yang paralel antara
gagak, yang me- manggil-manggil” (Mzm. Pen- ciptaan dan keselamatan adalah
147:8, 9; banding- kan Ayb. 26:7-14). Ia bermakna.
meninggikan segala sesuatu dengan
firman-Nya, dan “segala se- suatu ada di Lamanya Penciptaan. Pada waktu
dalam Dia” (Kol. 1:17, ban- dingkan Ibr. pen- ciptaan Kristus bersabda dan jadilah.
1:3). Ber- beda dengan jangka periode yang
Kita bergantung kepada Tuhan atas panjang dari metamorfosis, sabda-Nya
fungsi setiap sel yang terdapat dalam tubuh yang penuh kuasa bertanggung jawab atas
kita. Se- tiap helaan napas, setiap denyutan Penciptaan. Dalam enam hari saja Ia
jantung, setiap kedipan mata berbicara menjadikan semua- nya. Kalau begitu,
mengenai pe- meliharaan kasih sayang mengapa harus menggu- nakan waktu
Tuhan. “Sebab di enam hari? Bukankah Ia dapat
Penciptaan 91
bersabda dan segala sesuatu menjadi ada Betlehem, “Firman itu telah menjadi manu-
da- lam seketika? sia, dan diam di antara kita” (Yoh. 1:14)—
Barangkali Ia menikmati pembukaan Pencipta menjadi bagian ciptaan itu. Beta-
pla- net kita ini dalam enam hari itu. Atau pa merupakan sebuah keramahan yang luar
ba- rangkali “perpanjangan” waktu ini biasa diucapkan! Walaupun tidak seorang
berkaitan erat dengan nilai yang pun menyaksikan Kristus menciptakan du-
diletakkan-Nya atas setiap ciptaan atau nia ini, tetapi banyak orang yang
kerinduan-Nya untuk me- nunjukkan tujuh menyaksi- kan kuasa yang memberikan
hari dalam seminggu itu me- rupakan penglihatan kepada orang yang buta (Yoh.
sebuah model siklus kegiatan dan hari 9:6, 7), mem- berikan kemampuan
istirahat yang dimaksudkan untuk manusia. berbicara kepada yang bisu (Mat. 9:32,
Akan tetapi yang jelas Kristus tidak me- 33), menyembuhkan orang yang
ngucapkan sepatah kata lantas keselamatan berpenyakit kusta (Mat. 8:2, 3), dan
itu pun jadilah. Proses penyelamatan memberikan hidup kepada orang yang mati
manu- sia membentang jangka waktu (Yoh. 11:14-45).
ribuan tahun. Di dalamnya dilibatkan Kristus datang sebagai Adam yang ke-
perjanjian yang lama dan baru, hadirnya dua, permulaan yang baru bagi umat
Kristus di dunia ini sela- ma 33 1/2 tahun manusia (Rm. 5). Ia memberikan pohon
dan pengantaraan yang di- lakukannya kehidupan kepada manusia di Eden;
sudah hampir 2000 tahun. Ini jangka waktu manusia menggan- tung-Nya pada sebuah
yang panjang—sesuai dengan catatan yang pohon di Golgota. Di Firdaus, manusia
beruntun dalam Kitab Suci, 6000 tahun berdiri dalam gambar Al- lah; di Golgota,
sejak Penciptaan—manusia be- lumlah Anak Manusia digantung de- ngan gambar
dipulihkan ke taman Eden. seorang penjahat. Pada Pen- ciptaan hari
Perbedaan yang nyata antara waktu Jumat dan penyaliban hari Ju- mat, “Sudah
Pen- ciptaan dengan pemulihan kembali selesai” mengatakan karya kre- atif yang
menun- jukkan bahwa kegiatan Tuhan sudah lengkap (Kej. 2:2; Yoh. 19: 30)—
senantiasa ber- kaitan dengan kepentingan satu diselesaikan Kristus sebagai Tu- han,
yang terbaik demi manusia. Pendeknya sedangkan yang satu lagi diselesaikan- Nya
jangka waktu Pencipta- an membayangkan sebagai Manusia; satu dengan kuasa yang
keinginan-Nya menjadi- kan manusia itu cepat, sedangkan yang satu lagi dalam
berkembang dengan cepat dan lengkap duka sengsara manusia; yang satu untuk
untuk menikmati ciptaan-Nya. Menunda satu ketika, sedangkan yang lain untuk
penyempurnaan Penciptaan de- ngan selama- lamanya; satu lagi dengan
membiarkannya bergantung pada pro- ses kemungkinan da- pat jatuh, sedangkan
pertumbuhan alamiah dengan memakan yang satu lagi ialah ke- menangan atas
waktu yang panjang adalah bertentangan Setan.
de- ngan sifat Allah yang penuh kasih itu. Tangan Kristus yang sempurna itulah
Wak- tu yang cukup lama yang dibiarkan yang pertama-tama memberikan hidup ke-
Tuhan untuk melakukan pembaruan pada manusia; dan tangan Kristus pulalah,
kembali me- nunjukkan keinginan Tuhan yang ditikam dan berlumuran darah, yang
yang penuh ka- sih sayang itu untuk akan memberikan hidup kekal kepada
menyelamatkan manu- sia sebanyak- manu- sia. Karena manusia bukan saja
banyaknya (2 Ptr. 3:9). diciptakan; tetapi manusia itu pun dibarui
kembali. Cip- taan Kristus bertumbuh
Karya Kreatif Kristus. Di taman menurut pertumbu- han yang alamiah.
Eden, Kristus mengucapkan Firman
kreatif. Di
Penciptaan 92
Kita yang diciptakan dalam gambar Al- perhubungan dengan kuasa yang memulih-
lah, dipanggil untuk memuliakan Allah. kan kembali, yang ada pada Kristus supaya
Se- bagai mahkota ciptaan-Nya, Allah dengan demikian, demi kemuliaan Tuhan,
mengun- dang masing-masing kita supaya kita mampu memantulkan gambar-Nya de-
Dia, dari hari ke hari mengusahakan masuk ngan lengkap:
ke dalam
Referensi :

1. L. Berkhof, Systematic Theology, edisi keempat (Grand


Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1941), hlm. 182,
2. Kalau menganggap bahwa setiap hari Penciptaan itu
sama dengan 1000 tahun maka banyaklah persoalan
yang ditim- bulkannya. Dengan skema yang
demikian, maka sore hari dari “hari” keenam—”hari”
pertama hidupnya—maka usia Adam sudah lebih tua
daripada jumlah yang dikatakan Alkitab mengenai
usianya (Kej. 5:5). Baca Jemison Christian Belief;
hlm. 116, 117.
3. Baca bab 4 dari buku ini.
4. Ibid.: Arthur J. Ferch, “What Creation Means to Me,
“Adventist Review, 9 Oktober 1986, hlm. 11-13.
Penciptaan 93
Lelaki dan perempuan diciptakan dalam gambar Allah sebagai
manusia individu, disertai kuasa dan kebebasan berpikir dan
bertindak. Walaupun diciptakan sebagai makhluk bebas, masing-
masing adalah terdiri dari badan, jiwa dan roh yang tidak
terpisahkan, napas dan hidupnya bergantung kepada Allah. Ketika
leluhur kita yang pertama mengingkari Allah, mereka menyangkal
ketergantungan mereka kepada- Nya sehingga mereka jatuh dari
kedudukan yang tinggi di bawah kuasa Allah. Gambar Allah dalam
mereka dinodai dan mereka menjadi takluk kepada maut. Keturunan
mereka turut merasakan akibat-akibat sifat kejatuhan ini. Mereka
lahir dalam keadaan lemah dan memiliki kecenderungan kepada
yang jahat. Tetapi Tuhan dalam Kristus memperdamaikan dunia
kepada diri-Nya dan melalui Roh-Nya memulihkan citra Pencipta
mereka di dalam diri mereka yang fana. Karena mereka diciptakan
untuk kemuliaan Allah maka mereka diminta supaya saling
mengasihi dan mengasihi-Nya, serta memelihara lingkungan
mereka.—Fundamental Beliefs.—7.

94
BAB 7

SIFAT DAN KEADAAN MANUSIA

erfirmanlah Allah: "Baiklah Kita men- ma- nusia itu menjadi makhluk yang hidup"
B jadikan manusia menurut gambar dan rupa
Kita." Mengenai mahkota ciptaan ini,
(Kej. 2:7; bandingkan 1:26). Dengan
menyadari
Tuhan tidak bersabda lalu jadilah. Gantinya,
dengan penuh kasih sayang Ia membentuk
ciptaan baru ini dari debu tanah.
Pemahat dunia yang paling mahir dan
kreatif sekalipun tidak akan pernah dapat
mengukir makhluk semulia itu. Barangkali
Michelangelo dapat membuat eksterior
yang mempesona keindahannya, tetapi
bagaima- na dengan anatomi tubuh yang
direncana- kan begitu hati-hati agar
berfungsi, sebagai- mana juga keindahan
itu?
Patung yang sempurna itu dilengkapi
de- ngan rambut, alis, kuku, akan tetapi
belum- lah selesai dikerjakan Tuhan.
Manusia yang dijadikan-Nya ini bukanlah
kumpulan debu melainkan harus hidup,
berpikir, kreatif dan bertumbuh dalam
kemuliaan.
Sambil membungkuk atas ciptaan yang
agung ini, Khalik "menghembuskan nafas
hidup ke dalam hidungnya; demikianlah

95
bahwa manusia ini memerlukan
pendam- ping, Allah membuat
"penolong baginya, yang sepadan
dengan dia." Allah mendatang- kan
"tidur nyenyak" atas Adam sehingga
Adam terlelap lalu Tuhan mengambil
sebuah tulang rusuk Adam dan
menjadikannya pe- rempuan (Kej. 2:18,
21, 22). "Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar- Nya,
menurut gambar Allah diciptakan-Nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-
Nya mereka." (Kej. 1:27). Lalu Allah
member- kati mereka seraya berkata,
"Beranakcucu- lah dan bertambah
banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-
ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas segala binatang yang merayap
di bumi." (Kej. 1:28). Sebuah taman
yang amat indah yang tiada taranya di
atas dunia ini diberi- kan Tuhan kepada
Adam dan Hawa. Ada pe- pohonan,
pohon-pohon anggur, bunga-bu- nga,
bukit-bukit, lembah-lembah, semuanya
dihiasi Allah sendiri. Ada dua pohon
yang istimewa di dalam taman itu, yakni
pohon kehidupan dan pohon pengetahuan
yang baik dan yang jahat. Kepada Adam
dan Hawa

96
Sifat dan Keadaan Manusia 96

diberikan kebebasan untuk memakan buah Dijadikan Menurut Bentuk Ilahi. Al-
pohon-pohonan kecuali buah pohon penge- lah menjadikan setiap hewan dan makhluk
tahuan yang baik dan yang jahat (Kej. 2:8, binatang lainnya—ikan, burung, reptil, se-
9, 17). rangga, binatang menyusui, dsb,
Demikianlah peristiwa pemahkotaan —"menurut jenisnya masing-masing" (Kej.
ming- gu Penciptaan itu telah 1:21, 24, 25). Setiap jenis makhluk
disempurnakan. "Ma- ka Allah melihat memiliki bentuk khas- nya sendiri serta
segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh memiliki kemampuan un- tuk berbiak
amat baik"(Kej. 1:31). sesuai dengan jenisnya. Manu- sia telah
dijadikan menurut bentuk Ilahi, ti- dak
ASAL-USUL MANUSIA menurut bentuk salah satu jenis dalam
dunia binatang. Allah berkata, "Baiklah
Walaupun banyak orang dewasa ini per- Kita menjadikan manusia menurut gambar
caya bahwa makhluk manusia berasal dari dan rupa Kita"(Kej. 1:26). Adalah amat
bentuk hewan yang paling rendah dan jelas ke- tidaksinambungan antara makhluk
meru- pakan hasil proses alamiah yang manusia dengan makhluk yang terdapat
berlangsung selama biliun tahun, dalam dunia binatang. Silsilah yang
pemikiran yang demiki- an tidak selaras diberikan Lukas meng- gambarkan asal-usul
dengan catatan yang terda- pat dalam umat manusia dengan sangat sederhana
Alkitab. Proses perkembangan ma- nusia tetapi gamblang, "anak Adam, anak Allah"
seperti itu bertentangan dengan pan- (Luk. 3:38).
dangan Alkitab.1
Kedudukan Manusia Diunggulkan.
Allah Menjadikan Manusia. Asal- Penciptaan manusia adalah mahkota atau
usul umat manusia sebenarnya ditemukan puncak semua Ciptaan. Allah menaruh ma-
dalam majelis Ilahi. Allah berkata, nusia, menciptakannya dalam gambar
"Baiklah Kita menjadikan manusia" (Kej. Allah yang penuh kuasa, untuk mengatur
1: 26). Kata ja- mak "Kita" menunjuk Planet Bumi dan semua makhluk yang
kepada Keallahan yang tri tunggal—Allah terdapat di dalamnya. L. Berkhof berkata
Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus Allah mengenai Adam, "Hak dan tanggung
(baca bab 2). Kemu- dian, untuk satu jawabnyalah me- ngatur alam dan makhluk
maksud, maka Allah men- jadikan seorang yang terdapat di dalamnya, yang telah
manusia yang pertama (Kej. 1:27). ditempatkan di bawah pengawasannya,
tunduk kepada perintahnya, taat kepada
Dijadikan dari Debu Tanah. Allah kehendak dan tujuannya, agar ia dan semua
men- jadikan manusia dari "debu tanah" yang di bawah kuasanya memu- liakan
(Kej. 2:7), menggunakan yang telah ada Khalik yang Mahakuasa dan Tuhan
sebelumnya te- tapi bukan dari jenis semesta alam, Kej. 1:28; Mzm. 8:5-10.4.2
makhluk hidup lainnya, misalnya dari
makhluk yang hidup dalam air atau Kesatuan Umat Manusia. Silsilah
binatang melata di darat. Tidak lama ke- yang terdapat dalam Kejadian
mudian, setelah organ-organ tubuh semua menunjukkan bah- wa keturunan manusia
terbentuk dan ditempatkan pada tempatnya berasal dari pasangan Adam dan Hawa.
maka dihembuskan-Nya "napas hidup" se- Sebagai manusia, kita se- mua memiliki
hingga manusia menjadi pribadi yang sifat yang sama, yang memili- ki benih
hidup. keturunan atau kesatuan keturun-
Sifat dan Keadaan Manusia 97

an. Paulus berkata, "Dari satu orang saja Ia yang dilakukan nafas hidup itu? Apabila
telah menjadikan semua bangsa dan umat Tu- han membentuk makhluk manusia dari
manusia untuk mendiami seluruh muka bu- un- sur-unsur debu, maka semua organ
mi" (Kis. 17:26). tubuh diadakan di dalamnya: jantung,
Selanjutnya, kita melihat petunjuk lain- paru-paru, ginjal, hati, limpa kecil, otak,
nya mengenai kesatuan organis umat dsb.—Semua- nya sempurna tetapi tidak
manu- sia dalam pernyataan yang tegas bernyawa. Kemu- dian Tuhan
dari Alkitab bahwa pelanggaran Adam menghembuskan ke benda yang tidak
telah mendatang- kan dosa dan kematian bernyawa ini napas hidup dan jadilah
kepada semuanya, dan dalam persyaratan "manusia yang hidup."
keselamatan bagi se- mua melalui Kristus Persamaan yang dibuat kitab suci cukup
(Rm. 5:12, 19; 1 Kor. gamblang: debu dari tanah (unsur-unsur ta-
15:21, 22). nah) + nafas hidup—makhluk hidup atau
jiwa yang hidup. Persatuan unsur-unsur ta-
KESATUAN SIFAT ATAU KEADAAN nah dengan nafas hidup menghasilkan ma-
MANUSIA khluk hidup atau jiwa.
"Nafas hidup" ini tidak terbatas pada
Terdiri dari apakah sifat-sifat manusia ma- nusia saja. Semua makhluk hidup
itu? Apakah manusia itu dibuat dari memiliki- nya. Alkitab, sekadar contoh,
bebera- pa komponen yang mandiri, menyifatkan nafas hidup itu baik kepada
misalnya terdi- ri dari satu tubuh, satu jiwa binatang yang ikut masuk ke dalam bahtera
dan satu roh? Nuh maupun yang tidak ikut masuk (Kej.
7:15, 22).
Nafas Hidup. Allah "membentuk Istilah Ibrani dalam Kejadian 2:7 yang
manu- sia itu dari debu tanah dan telah diterjemahkan "makhluk hidup" atau
menghembuskan nafas hidup ke dalam "jiwa yang hidup" adalah nephesh
hidungnya; demikian- lah manusia itu chayyah. Pernyataan ini tidaklah ditujukan
menjadi makhluk yang hi- dup" (Kej. 2:7). hanya ke- pada manusia saja, juga
Tatkala Allah mengubah unsur-unsur termasuk kepada bi- natang-binatang yang
de- bu menjadi makhluk hidup, Ia hidup dalam air, juga kepada serangga,
"menghem- buskan" "napas hidup" ke reptil dan binatang buas (Kej. 1:20, 24;
dalam lubang hi- dung Adam yang 2:19).
mempunyai tubuh yang be- lum bernyawa Nephesh, diterjemahkan sebagai "makh-
itu. Napas hidup ini adalah "nafas Yang luk" atau "jiwa," berasal dari nasphash,
Mahakuasa" yang memberikan hidup (Ayb. yang berarti "untuk bernafas."
33:4)—percikan kehidupan. Ki- ta dapat Persamaannya da- lam bahasa Yunani
membandingkannya dengan arus lis- trik dalam Perjanjian Baru adalah psuche.
yang apabila mengalir melalui pelbagai "Sebab sebagaimana nafas adalah
komponen listrik, mengubah warna buram merupakan bukti yang paling nyata
dalam kotak kaca menjadi percikan warna kehidupan itu nephesh pada dasarnya me-
yang bergerak—bilamana kita putar dalam nunjukkan manusia sebagai makhluk
televisi berwarna. Arus listrik itu hidup, satu pribadi.”3 Bila digunakan untuk
mendatang- kan suara dan gerak dalam bina- tang, sebagaimana kisah
tempat yang ta- dinya kosong. Penciptaan, itu menggambarkan mereka
sebagai makhluk hidup yang telah
Manusia—Jiwa yang Hidup. Apakah diciptakan Tuhan.
Perlu diingat pernyataan bahwa Alkitab
mengatakan bahwa manusia itu menjadi
se-
Sifat dan Keadaan Manusia 98

buah jiwa yang hidup. Tidak ada catatan Kej. 12:13; Im. 11:43, 44; 19:8; Yos. 23:11;
yang menunjukkan bahwa manusia itu me- Mzm. 3:3; Yer. 37:9, dsb).Lebih dari 100
nerima sebuah jiwa dalam kisah Pencipta- kali dari 755 peristiwa dalam Perjanjian
an—yang terpisah secara lahiriah dan Baru ter- jemahan KJV nephesh
kemu- dian digabungkan dengan tubuh diterjemahkan seba- gai 'hidup' (Kej. 9:4,
manusia itu. 5; 1 Sam. 19:5; Ayb. 2:
4, 6; Mzm. 31:14; dsb.)
Sebuah Kesatuan yang Tidak Dapat "Sering nephesh menunjuk kepada ke-
Dipisahkan. Pentingnya laporan inginan, selera atau nafsu (bandingkan Ul.
Penciptaan untuk dipahami secara 23:24; Ams. 23:2; Pkh. 6:7), dan kadang-
memadai tentang si- fat manusia tidak kadang juga diterjemahkan 'selera' (Ams.
boleh dilebih-lebihkan. De- ngan 23: 2; Pkh. 6:7). Boleh jadi juga menunjuk
menekankan kesatuan organisnya, Ki- tab pada kasih sayang (Kej. 34:3; Kid. 1:7,
Suci melukiskan manusia secara keselu- dsb.), dan pada kali tertentu
ruhan. Bagaimanakah jiwa dan roh berhu- menggambarkan kemauan sendiri,
bungan dengan sifat atau keadaan manusia sebagaimana bila diterjemahkan 'ke-
itu? senangan' (KJV) dalam Ul. 23:24; Mzm.
105:22; Yer. 34:16. Di dalam Bil. 31:19
1. Makna jiwa menurut Kitab Suci. nephesh adalah 'dibunuh', dan dalam Hak.
Se- bagaimana telah kita sebutkan, di 16:30 (diterjemahkan 'aku') adalah mati. Di
dalam Per- janjian Lama "jiwa" adalah dalam Bil. 5:2 ('mati') dan pasal 9:6 ('tubuh
sebuah terjemah- an nephesh dalam bahasa yang mati') yang dimaksudkan ialah mayat
Ibrani. Di dalam Kejadian 2:7 ditunjukkan (bandingkan Im. 19:28; Bil. 9:7, 10).
bahwa manusia se- bagai makhluk hidup "Penggunaan kata Yunani psuche di da-
setelah nafas hidup di- hembuskan ke lam Perjanjian Baru adalah sama dengan
dalam tubuh jasmani yang di- bentuk dari ka- ta nephesh yang digunakan dalam
unsur-unsur tanah. "Demikian pula, satu Perjanji- an Lama. Biasanya digunakan
jiwa baru menjadi ada apabila se- orang untuk hidup binatang serta halnya hidup
bayi lahir, setiap 'jiwa' merupakan satu unit manusia (Why. 16:3). Di dalam
kehidupan yang berbeda secara khas, dan terjemahan Versi King James (KJV) ini
terpisah, dari unit-unit lain yang sama. diterjemahkan 40 kali se- bagai "hidup"
Kualitas individualitas ini di dalam setiap atau "kehidupan" (baca Mat. 2:20; 6:25;
makhluk hidup, yang berisi sebuah kesatu- 16:25; dsb.) Dalam beberapa contoh biasa
an yang khas, tampaknya adalah ide yang digunakan untuk maksud 'ba- nyaknya
ditekankan oleh istilah Ibrani nephesh. orang' (baca Kis. 7:14; 27:37; Rm. 13:1; 1
Apa- bila digunakan dalam cara seperti ini Ptr. 3:20, dsb.), sedangkan pada yang lain
maka nephesh bukanlah satu bagian dari itu sama dengan kata ganti orang (baca
pribadi itu, melainkan itulah pribadi itu, Mat. 12:18; 2 Kor. 12:15; dsb.). Kadang-
dan me- mang dalam banyak contoh, yaitu ka- dang digunakan juga untuk menunjuk
diterje- mahkan sebagai 'pribadi' (baca Kej. ter- hadap emosi (Mrk. 14:34; Luk. 2:35),
14:21; Bil. 5:6; Ul. 10:22; bandingkan untuk pikiran (Kis. 14:2; Flp. 1:27), atau
Mzm. 3:3) atau 'diri' (Im. 11:43; 1 Raj. kepada hati (Ef. 6:6)."4
19:4; Yes. 46:2, dsb). Psuche itu tidak abadi melainkan
"Sebaliknya, pernyataan seperti tunduk kepada maut (Why. 16:3). Itu dapat
'jiwaku,' 'jiwamu,' dsb, adalah ungkapan dibinasa- kan (Mat. 10:28).
umum un- tuk kata ganti orang 'I', 'aku,' Bukti Alkitabiah menunjukkan bahwa ka-
'dia,' dsb. (lihat
Sifat dan Keadaan Manusia 99

dang-kadang nephesh dan psuche yang mampu dan berpikir secara terpisah
menunjuk kepada pribadi secara dari tubuh jasmani.
keseluruhan dan pada waktu lain kepada "Kata yang sama dalam Perjanjian Baru
aspek khusus manusia, misalnya kasih bagi ruach ialah pneuma, 'roh,' dari pneo,
sayang, emosi, selera dan pe- rasaan. 'meniupkan,' atau 'bernapas.' Sebagaimana
Pemakaian ini, bagaimanapun, tidak- lah dengan ruach, tidak ada yang disifatkan
menunjukkan bahwa manusia terdiri dari da- lam kata pneuma yang menunjuk
dua bagian yang berbeda. Badan dan jiwa kepada ek- sistensi kesadaran yang benar-
ada bersama-sama, keduanya terbentuk benar mem- punyai kemampuan yang
me- rupakan kesatuan yang tidak dapat terpisah dari tubuh, tidak juga digunakan
dipisah- kan. Jiwa bukanlah satu wujud dalam Perjanjian Baru yang menunjuk
yang terpi- sah dari tubuh dan tidak kepada manusia sebagai se- buah konsep.
memiliki kesadar- an sendiri. Tidak ada Sebagaimana nas dalam Roma 8:15; 1
ayat yang menunjuk- kan bahwa jiwa ada Korintus 4:21; 2 Timotius 1:7; 1 Yo- hanes
dalam tubuh sebagai satu kesadaran. 4:6 pneuma menunjuk kepada 'suasa- na
hati,"sikap,' atau 'keadaan perasaan.' Juga
2. Makna Alkitabiah Roh. Mengingat digunakan untuk menyatakan pelbagai as-
kata Ibrani nephesh diterjemahkan jiwa, pek kepribadian sebagaimana yang
me- nunjuk kepada individualitas atau terdapat dalam Galatia 6:1; Roma 12:11;
kepriba- dian, kata Ibrani dalam Perjanjian dsb. Seba- gaimana halnya ruach, pneuma
lama ru- ach, diterjemahkan roh, menunjuk tunduk pada Tuhan pada waktu kematian
kepada percikan tenaga yang hakiki bagi (Luk. 23:46; Kis. 7:59). Seperti ruach,
kehidupan eksistensi individual. Menunjuk pneuma juga digu- nakan atas Roh Allah
kepada te- naga llahi, atau prinsip hidup (1 Kor. 2:11, 14; Ef.
yang menghi- dupkan makhluk manusia. 4: 30; Ibr. 2:4; 1 Ptr. 1:12; 2 Ptr. 1:21; dsb)."5
Ruach digunakan 377 kali dalam
Perjan- jian Lama dan pada umumnya 3. Kesatuan Badan, jiwa dan Roh.
sering diterje- mahkan sebagai ‘roh,’ Apa- kah hubungan antara badan, jiwa dan
‘angin,’ atau ‘nafas’ (Kej. 8:1, dsb.). Juga roh? Apakah pengarah hubungan ini dalam
digunakan untuk me- nunjuk kepada kesa- tuan manusia?
vitalitas (Hak. 15:19), kebe- ranian (Yos.
2:11), kemarahan atau amarah (Hak. 8:3), a. Persatuan dua-ganda. Walaupun
watak (Yes. 54:6), sifat tabiat (Yeh Al- kitab memandang sifat atau keadaan
11:19), dan tempat emosi (1 Sam. 1:15). manu- sia itu sebagai satu kesatuan,
"Sehubungan dengan napas, ruach manu- hubungannya secara persis tidaklah
sia sama dengap ruach hewan (Pkh. 3:19). diberikan, yakni hu- bungan antara badan,
Ruach manusia meninggalkan tubuh pada jiwa dan roh. Kadang- kala penggunaan
waktu mati (Mzm. 146:4) dan kembali ke- kata jiwa maupun roh digu- nakan secara
pada Tuhan (Pkh. 12:7; bandingkan Ayb. tumpang tindih. Cobalah per- hatikan
34:14). Sering kata Ruach digunakan untuk persamaan yang terdapat dalam ung- kapan
menyatakan Roh Allah, seperti yang terda- Maria ketika menyatakan kegembira-
pat dalam Yesaya 63:10. Tidak pernah annya dalam pujaan yang berikut: "Jiwaku
digu- nakan dalam Perjanjian Lama memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira
menunjuk ke- pada manusia ruach itu karena Allah, Juruselamatku" (Luk. 1:46,
sebuah eksistensi 47).
Sifat dan Keadaan Manusia 100

Dalam sebuah contoh manusia kan. Apabila melalui usaha Roh Kudus, pi-
disifatkan oleh Yesus sebagai tubuh dan kiran diselaraskan dengan pikiran Allah,
roh (Mat. 10: maka pikiran yang dikuduskan ini dapat
28) dan dalam peristiwa lain dinyatakan me- lawan sifat-sifat yang rendah,
oleh Paulus sebagai tubuh dan jiwa (1 Kor. dorongan-do- rongan yang mungkin
7:34). Dahulu jiwa dianggap menunjuk bertentangan dengan kehendak Allah,
kepada ke- mampuan tinggi manusia, sehingga menjadi takluk ke- pada
dianggap pikiran, yang digunakan untuk kehendak-Nya."6
mengadakan komuni- kasi dengan Tuhan. Tubuh, yang dikendalikan oleh sifat
Belakangan roh diang- gap merupakan yang tinggi maupun yang rendah, pada
kemampuan yang tinggi ini. Di dalam hakikat- nya secara jasmani terdiri dari:
kedua contoh itu tubuh termasuk secara daging, da- rah dan tulang.
fisik, sebagaimana halnya emosi seba- gai Rangkaian yang dikemukakan Paulus
aspek-aspek sebuah pribadi. de- ngan menyebutkan pertama roh,
kemudian jiwa, dan akhirnya tubuh
b. Persatuan tiga serangkai. Ada bukanlah secara ke- betulan. Apabila roh
sebu- ah kekecualian atas penyifatan secara dikuduskan maka pikir- an berada di
umum mengenai manusia yang dua ganda bawah kuasa Ilahi. Pikiran yang telah
atau rangkap dua itu. Rasul Paulus, yang disucikan itu, kemudian akan mempu- nyai
berbi- cara mengenai kesatuan yang pengaruh yang menguduskan jiwa, yak- ni:
rangkap ini, yakni tubuh dan jiwa, juga keinginan, perasaan dan emosi. Orang
berbicara dengan menggunakan istilah yang dikuduskan ini tidak
kesatuan dalam tiga serangkai. Ia berkata menyalahgunakan tubuhnya, sehingga
sebagai berikut, "Se- moga Allah damai secara fisik akan tetap sehat. Dengan
sejahtera menguduskan kamu seluruhnya demikianlah tubuh menjadi alat yang
dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu dikuduskan, yang dapat digunakan orang
terpelihara sempurna dengan tak bercacat Kristen untuk melayani Tuhan dan Ju-
pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan ruselamatnya. Panggilan Rasul Paulus
kita" (1 Tes. 5:23). Nas ini menyam- supa- ya menguduskan diri erat kaitannya
paikan keinginan Paulus bahwa tidak ada dengan konsep kesatuan sifat manusia serta
dari antara ketiga aspek pribadi ini dapat menun- jukkan keefektifan persiapan untuk
di- keluarkan dari proses penyucian. menanti kedatangan Kristus yang kedua
Dalam contoh ini roh dapatlah dipahami kali, dengan keutuhan pribadi: roh, jiwa
sebagai "prinsip tinggi kecerdasan dan dan tubuh.
pikir- an yang dengannya dikaruniai
kepada ma- nusia, yang dengannya pula c. Kesatuan yang tidak dapat dipisah-
Allah dapat ber- komunikasi melalui Roh- kan dan simpatik. Jelas bahwa setiap
Nya (baca Rm. 8: 16). Dengan makh- luk manusia adalah kesatuan yang
membaharui pikiran melalui kegiatan Roh tidak da- pat dipisahkan. Badan, jiwa dan
Kudus sehingga secara indi- vidual diubah roh berfung- si erat sekali, dalam kerja
menjadi serupa dengan Kris- tus (baca Rm. samanya, menun- jukkan hubungan
12;1, 2). simpatik yang intens an- tara kemampuan
"Dengan 'jiwa' ... bila dibedakan dari pribadi secara fisik, men- tal dan jasmani.
roh, dapatlah dipahami bahwa bagian sifat Kemerosotan pada salah satu bagian akan
atau keadaan manusia itu mengungkapkan menghambat dua yang lain. Roh dan
diri melalui naluri, emosi dan keinginan. pikiran yang sakit, kotor akan
Bagi- an watak manusia ini dapat juga mengakibatkan efek yang merusak atas
dikudus- kese- hatan emosi dan fisik seseorang juga.
Begi-
Sifat dan Keadaan Manusia 101

tu pula sebaliknya. Orang yang sakit- yang pernah melihat bagian-bagian tubuh
sakitan, lemah atau menderita secara fisik Al- lah. Musa, Harun, Nadab, Abihu dan
pada umum- nya akan merusak kesehatan ketu- juh puluh tua-tua melihat kaki-Nya
dan emosi serta kerohaniannya. Dampak (Kel. 24: 9-11). Walaupun Ia menolak
kemampuan atas se- tiap orang berarti memperli- hatkan wajah-Nya, setelah
bahwa setiap individu me- miliki tanggung menutupi Musa dengan tangan-Nya Allah
jawab yang diberikan Allah untuk mencapai menunjukkan punggung-Nya kepada
kondisi yang terbaik. Me- lakukan hal yang Musa ketika Ia lewat (Kel. 33: 20-23).
demikian adalah merupakan bagian penting Allah menampakkan diri kepada Daniel
dan vital bagi orang yang di- pulihkan ke dalam sebuah khayal peng- hakiman ketika
dalam gambar Pencipta. Yang Lanjut Usia duduk di atas takhta
(Dan. 7:9, 10). Kristus digambar- kan
MANUSIA DALAM GAMBAR ALLAH sebagai "gambar Allah yang tidak keli-
hatan" (Kol. 1:15) dan "gambar wujud Al-
Makhluk hidup yang diciptakan Tuhan lah" (Ibr. 1:3). Nas ini tampaknya menun-
pada hari keenam pada waktu Penciptaan jukkan bahwa Allah adalah makhluk priba-
itu, dijadikan "menurut gambar-Nya, di dan mempunyai wujud pribadi. Tentu
menu- rut gambar Allah diciptakan-Nya saja hal ini tidak mengejutkan karena
dia" (Kej. 1: 27). Secara tidak langsung, manusia diciptakan menurut gambar Allah.
apakah sebe- nar-nya makna diciptakan Manusia telah diciptakan "sedikit lebih
dalam gambar- Nya? rendah daripada malaikat-malaikat" (Ibr.
2:7), merupakan satu petunjuk bahwa ia
Diciptakan dalam Gambar dan Seru- su- dah pasti dikaruniai dengan pemberian
pa Allah. Seringkali disiratkannya, bahwa men- tal dan spiritual. Walaupun Adam
dimensi moral dan spiritual manusia itu kurang pe- ngalaman, gagasan dan
me- nampakkan sesuatu mengenai moral pertumbuhan tabiat, ia telah dijadikan
dan spiritual Allah. Bahkan Alkitab telah manusia yang "jujur" (Pkh. 7:29), sebuah
menga- jarkan bahwa manusia terdiri dari petunjuk untuk menyatakan keluhuran
kesatuan yang tidak terpisahkan: tubuh, moral yang tinggi.7 Dengan moral yang
pikiran dan jiwa, maka ciri-ciri fisik terdapat dalam gambar Allah itu, manu- sia
manusia haruslah juga, dalam pelbagai itu benar dan kudus (bandingkan Ef.
cara, memantulkan gambar Allah. Akan 4:24), dan telah menjadi bagian Ciptaan
tetapi, bukankah Allah itu roh? Al- lah dalam kategori "sungguh amat
Bagaimanakah satu roh digabung- kan baik" (Kej. 1:31).
dengan bentuk mana pun? Karena manusia diciptakan dalam
Sebuah tinjauan singkat mengenai moral gambar Allah, maka kepadanya
malai- kat menunjukkan bahwa mereka telah diberi- kan kesempatan untuk
pun, seperti Tuhan juga, adalah makhluk menunjukkan kasih- nya dan kesetiaannya
spiritual (Ibr. 1:7, 14). Akan tetapi mereka kepada Khaliknya. Se- perti halnya Allah,
senantiasa tam- pak dalam bentuk manusia manusia mempunyai kua- sa memilih—
(Kej. 18:1-19:22; Dan. 9:21; Luk. 1:11-38; kebebasan berpikir dan bertin- dak sesuai
Kis. 12:5-10). Apa- dengan perintah moral itu. Oleh karena itu,
kah mungkin makhluk spiritual ia bebas mengasihi dan menurut atau tidak
mempunyai "tubuh spiritual" memiliki menaruh percaya atau pun men- durhaka.
bentuk dan ciri- ciri (bandingkan 1 Kor. Allah memberikan kepada manu- sia
15:44). kemungkinan yang riskan untuk menga-
Alkitab menunjukkan bahwa ada orang
Sifat dan Keadaan Manusia 102

dakan pilihan yang salah, karena hanya de- mampu mengasihi serta melayani manusia.
ngan kebebasan memilih itulah manusia Daud, sehubungan dengan sebutan me-
da- pat mengembangkan tabiat yang benar- ngenai pemerintahan manusia berkata
be- nar dapat memamerkan prinsip kasih seba- gai berikut, "Engkau membuat dia
yang menjadi hakikat Allah sendiri (1 Yoh. berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-
4:8). Nasibnya ialah meraih ungkapan galanya te- lah Kauletakkan di bawah
yang pa- ling tinggi dari citra Allah: untuk kakinya: kambing domba dan lembu sapi
mengasihi Tuhan dengan segenap hati, sekalian, juga bina- tang-binatang di
jiwa dan pikir- an serta mengasihi sesama padang" (Mzm. 8: 7-9). Manusia yang
seperti diri sendiri (Mat. 22:36-40). diberi tempat yang mulia me- nunjukkan
kemuliaan dan penghormatan se- bagai
Diciptakan supaya Berhubungan de- mahkotanya (Mzm. 8:6). Manusia di- beri
ngan Orang Lain. Allah berkata, "Tidak tanggung jawab untuk memerintah se- cara
baik, kalau manusia itu seorang diri saja" hormat dunia ini, membayangkan atau
(Kej 2:18), maka Ia pun menjadikan Hawa. memantulkan kemurahan pemerintahan
Sebagaimana ketika anggota Keallahan Tu- han atas semesta alam. Oleh karena
disa- tukan dalam hubungan kasih sayang, itu, kita bukanlah korban lingkungan yang
demi- kian pula kita diciptakan untuk dikuasai oleh kuasa-kuasa lingkungan.
persekutuan dalam persahabatan atau Sebaliknya, Allah telah menyuruh kita
pernikahan (Kej. 2:18). Di dalam supaya berperan positif dengan membentuk
hubungan seperti ini kita memperoleh lingkungan, meng- gunakan setiap situasi di
kesempatan hidup bersama orang lain. tempat mana kita telah ditempatkan
Supaya hidup kita lebih manusiawi, ma- ka menjadi suatu kesempa- tan untuk
kita harus berorientasi kepada perhubung- an menyempurnakan kehendak Allah.
satu dengan yang lain. Pengembangan as- Wawasan ini menyediakan kunci per-
pek ini, aspek gambar Allah merupakan sa- baikan hubungan manusia di dunia yang
tu bagian yang utuh dari harmoni dan kese- su- dah porak poranda. Di dalamnya juga
jahteraan kerajaan Allah. terda- pat jawaban terhadap pemakaian
yang sewe- nang-wenang terhadap sumber-
Diciptakan untuk Menjadi Penatala- sumber alam sehingga menimbulkan
yan Lingkungan. Allah berkata, "Baiklah pencemaran udara dan air yang cukup
Kita menjadikan manusia menurut gambar berat yang membawa ke arah kemerosotan
dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa kualitas hidup yang se- makin memburuk.
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di Hanyalah dengan menga- nut pandangan
uda- ra dan atas ternak dan atas seluruh yang Alkitabiah mengenai alam manusia
bumi dan atas segala binatang melata yang maka jaminan kesejahteraan
merayap di bumi" (Kej. 1:26). Di sini mendatang dapat diperoleh.
Allah menye- butkan manusia dari peta
llahi dan pemerin- tahannya atas ciptaan Diciptakan untuk Meniru Allah.
yang lebih rendah yang ditiup sekali jadi. Seba- gai makhluk manusia seharusnya
Allah menempatkan manu- sia itu sebagai kita bertin- dak seperti yang dilakukan
wakil-Nya untuk memerin- tah ciptaan Tuhan Allah ka- rena kita diciptakan
yang lebih rendah itu. Kerajaan binatang menurut gambar-Nya. Walaupun kita
tidak akan memahami kekuasaan Allah, manusia, bukan yang Ilahi, kita harus
akan tetapi banyak binatang yang memantulkan citra Allah dalam
pemerintahan kita sebaik-baiknya. Hukum
keempat mengimbau atas tanggung jawab
Sifat dan Keadaan Manusia 103

ini: kita harus mengikuti teladan Pencipta pat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri
kita dalam bekerja enam hari pada minggu tidak mencobai siapa pun" (Yak. 1: 13); Ia
pertama waktu dunia diciptakan dan membenci dosa (Mzm. 5:5; 11:5). Pada
berhenti pada hari yang ketujuh (Kel. 20:8- mu- lanya Ciptaan Tuhan "sangat baik
11). adanya" (Kej. 1:31). Sama sekali Ia
bukanlah Pencip- ta dosa, Ia "menjadi
Diciptakan dengan yang Bersyarat. pokok keselamatan yang abadi bagi semua
Pa- da waktu hari penciptaan, leluhur kita orang yang taat kepada- Nya" (Ibr. 5:9).
yang pertama diberi sifat abadi walaupun
pemi- likan sifat ini sangat bergantung 2. Pencipta dosa. Allah dapat
pada penu- rutan. Jika tetap mendekati mencegah dosa dengan menciptakan
pohon kehidup- an itu maka mereka akan semuanya robot yang diprogram untuk
tetap hidup sela- ma-lamanya. Satu- melakukan apa yang telah ditentukan
satunya yang dapat mem- bahayakan supaya mereka lakukan. Te- tapi Allah
keadaan keabadian mereka itu ha- nyalah yang menaruh kasih itu mencip- takan
melalui pelanggaran terhadap pera- turan makhluk yang dapat menyambut ka- sih-
Allah yang melarang mereka mema- kan Nya dengan bebas—sebuah sambutan yang
buah pohon pengetahuan baik dan bu- ruk. mungkin dari makhluk yang mempu- nyai
Pendurhakaan akan membawa maut (Kej. kuasa untuk memilih.
2:17; bandingkan 3:22). Dengan memberikan jenis kebebasan
se- perti ini kepada ciptaan-Nya,
KEJATUHAN bagaimanapun, itu berarti Allah harus
menanggung risiko bahwa sebagian
Walaupun diciptakan dalam keadaan makhluk ciptaan-Nya itu da- pat berpaling
sempurna dan dalam gambar Allah serta dari pada-Nya. Sayangnya, Lu- sifer,
di- tempatkan di lingkungan yang seorang makhluk yang mulia dengan
sempurna. Adam dan Hawa menjadi kedudukan tinggi di dunia para malaikat,
pelanggar. Bagai- manakah perubahan menjadi angkuh (Yeh. 28:17; bandingkan 1
yang radikal dan me- ngerikan itu terjadi? Tim. 3:6). Karena merasa tidak puas atas
ke- dudukannya di dalam pemerintahan
Asal-usul Dosa. Kalau Tuhan menjadi- Allah (bandingkan Yud. 6), ia mulai
kan dunia dalam keadaan sempurna, bagai- mengingin- kan kedudukan Tuhan Allah
manakah mungkin dosa berkembang? (Yes. 14:12-14). Dalam upayanya untuk
mengambil alih se- mesta alam, malaikat
1. Allah dan asal-usul dosa. Apakah yang telah jatuh ini me- naburkan benih-
Al- lah Pencipta itu, juga pembuat dosa? benih ketidakpuasan di an- tara sesama
Alkitab menunjukkan bahwa Allah itu suci malaikat, dan banyak orang yang mulai
(Yes. 6:3) dan tidak ada ketidakbenaran di berpihak kepadanya. Alhasil, konflik yang
dalam Dia. "Pekerjaan-Nya sempurna, terjadi di surga ini diakhiri dengan ter-
karena segala ja- lan-Nya adil; Allah yang campaknya Lusifer yang kemudian dikenal
setia, dengan tiada kecurangan, adil dan dengan nama Setan, si perusuh, berikut
benar Dia" (Ul. 32: 4). Kitab Suci ma- laikat-malaikatnya diusir dari surga
menyatakan, "Jauhlah dari pada Allah (Why. 12:4, 7-9; baca bab 8).
untuk melakukan kefasikan, dan dari pada
Yang Mahakuasa untuk berbuat cu- rang" 3. Asal-usul dosa di lingkungan ma-
(Ayb. 34:10). "Sebab Allah tidak da- nusia. Dengan tidak merasa gentar walau-
Sifat dan Keadaan Manusia 104

pun sudah diusir dari surga, Setan bertekad rasa tidak puas lagi dengan kedudukannya,
memikat orang lain supaya bergabung de- Hawa menyerah terhadap godaan untuk
ngannya dalam pemberontakan melawan men- jadi sama dengan Allah. "Lalu ia
pe- merintahan Allah. Perhatiannya tertarik mengam- bil dari buahnya dan dimakannya
ke- pada umat manusia yang baru raja dan dibe- rikannya juga kepada suaminya
dicipta- kan. Bagaimanakah ia dapat yang bersa- ma-sama dengan dia, dan
mengajak Adam dan Hawa supaya ikut suaminya pun me- makannya" (Kej. 3:6).
memberontak? Mere- ka hidup di dunia Karena lebih berharap pada indera pera-
yang sempurna, segala ke- perluan mereka saannya ketimbang firman Tuhan, Hawa
serba ada disediakan Pencip- ta mereka. me- rusak ketergantungannya kepada
Bagaimana membuat supaya me- reka Allah, ia pun jatuh dari kedudukannya
merasa tidak puas dan tidak percaya ke- yang tinggi, dan terjun ke dalam dosa.
pada satu Oknum yang menjadi sumber ke- Kejatuhan umat manusia, sesungguhnya
bahagiaan mereka? Catatan mengenai dosa setelah peristiwa itu, yang paling utama
yang pertama itu memberikan jawaban. ditandai oleh retaknya iman terhadap Allah
Dalam serangannya terhadap makhluk dan firman-Nya. Rasa tidak percaya ini
manusia yang pertama itu, Setan mulai me- menuntun kepada pendur- hakaan, yang
masang perangkap untuk menangkap mere- kemudian berakibat rontoknya hubungan
ka ketika lepas dari penjagaan. Setan dan pada akhirnya mendatangkan
mende- kati Hawa ketika ia dekat-dekat perpisahan antara Allah dan manusia.
kepada po- hon pengetahuan baik dan jahat
—menyamar sebagai ular menanyainya Dampak Dosa. Apakah akibat yang
mengenai larang- an Tuhan supaya jangan lang- sung dan akibat jangka panjang dosa
memakan buah po- hon itu. Manakala itu? Ba- gaimanakah pengaruhnya terhadap
Hawa mengukuhkan bah- wa Tuhan sifat ma- nusia? Dan apakah prospek
mengatakan sekali buah pohon itu dimakan pelenyapan do- sa dan perbaikan keadaan
maka mereka akan mati, lalu Setan dan sifat manu- sia?
menantang larangan Ilahi itu dengan berka-
ta, "Sekali-kali kamu tidak akan mati." Se- 1. Akibat langsung. Akibat pertama
tan membangkitkan rasa ingin tahu dosa adalah perubahan dalam keadaan
dengan. menyarankan bahwa Allah manusia yang mempengaruhi hubungan
sebenarnya beru- saha merintanginya antar priba- di, begitu pula dengan
untuk memperoleh se- buah pengalaman hubungan dengan Tu- han. Kesegaran baru,
baru yang menakjubkan: untuk menjadi mata yang terbuka ha- nyalah membawa
sama dengan Allah (Kej. 3:4, 5). Maka pengalaman perasaan yang memalukan bagi
dengan segera akar kebimbangan terhadap Adam dan Hawa (Kej. 3:7). Ganti menjadi
sabda Allah pun ditanamkan. Hawa sama dengan Allah, sebagai- mana yang
berhasrat sekali memperoleh apa yang da- dijanjikan Setan, justru mereka menjadi
pat dihasilkan oleh buah pohon itu. Godaan ketakutan dan berusaha bersembu- nyi
telah merusak pikirannya yang kudus itu. (Kej. 3:8-10).
Ke- percayaan terhadap firman Tuhan telah Apabila Allah menanyakan kepada
beru- bah menjadi kepercayaan terhadap Adam dan Hawa mengenai dosa mereka,
perkataan Setan. Tiba-tiba ia ganti me- ngakui kesalahan mereka, malah
membayangkan bahwa "buah pohon itu mereka ber- usaha berdalih. Adam berkata,
baik untuk dimakan dan se- dap "Perempuan yang Kau tempatkan di sisiku,
kelihatannya, lagipula pohon itu mena- rik dialah yang
hati karena memberi pengertian." Ia me-
Sifat dan Keadaan Manusia 105

memberi dari buah pohon itu kepadaku,


man Eden, merusak hubungan langsung
ma- ka kumakan" (Kej. 3:12).
de- ngan Allah (Kej. 3:8), dan mencegah
Perkataannya itu secara tidak langsung
mere- ka agar tidak memetik buah pohon
menuduh Hawa dan juga Tuhan
kehidup- an, sumber kehidupan selama-
bertanggung jawab atas dosa yang
lamanya. Oleh karena itu. Adam dan Hawa
dilakukannya, terang-terangan menun-
menjadi takluk kepada kematian (Kej.
jukkan bagaimana dosanya telah
3:22).
merontok- kan hubungannya dengan istri
dan Tuhan- nya, sang Pencipta. Kemudian
2. Sifat dosa. Banyak nas dalam
Hawa menu- duh sang ular (Kej. 3:13).
Alkitab, khususnya termasuk di dalamnya
Akibat dahsyat yang timbul menunjuk-
catatan mengenai Kejatuhan, menjelaskan
kan betapa seriusnya pelanggaran mereka.
dengan gamblang bahwa dosa adalah
Allah mengutuk pengantara yang
moral jahat— akibat pemilihan akan
digunakan Setan, ular itu, Ia
akhlak yang buruk itu untuk melanggar
mengutukinya, bahwa ia akan merayap
kehendak Allah yang telah dinyatakan
dengan perutnya, sebagai su- atu yang
sebelumnya (Kej. 3:1-6; Rm. 1: 18-22).
mengingatkan kejatuhan selama- nya (Kej.
3:14). Kepada perempuan itu Tu- han
Definisi dosa. Definisi dosa menurut
berkata, "Susah payahmu waktu me-
Al- kitab termasuk: "pelanggaran hukum
ngandung akan Kubuat sangat banyak; de-
Allah" (1 Yoh. 3:4), seseorang yang gagal
ngan kesakitan engkau akan melahirkan
melaku- kan yang diketahuinya
anakmu; namun engkau akan berahi
"bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia
kepada suamimu dan ia akan berkuasa
tidak melakukannya" (Yak. 4:17), dan
atasmu" (Kej. 3:16). Karena Adam
"segala sesuatu yang tidak berdasarkan
mendengarkan istrinya, bukannya apa yang
iman" (Rm. 14:23). Definisi yang agak luas
dikatakan Tuhan, maka dunia ini dikutuk
termasuk: "Setiap penyimpangan dari yang
dengan keluh kesah yang bertambah, dan
dikenal kehendak Allah, baik pela- laian
bersusah payah melakukan pekerjaan:
atas apa yang secara rinci disuruh-Nya atau
"Terkutuklah tanah karena eng- kau;
melakukan sesuatu yang secara khusus
dengan bersusah payah engkau akan
dilarang-Nya."8
mencari rezekimu dari tanah seumur
Tidak ada yang netral terhadap dosa.
hidup- mu: semak duri dan rumput duri
Kristus berkata, "Siapa tidak bersama Aku,
yang akan dihasilkannya bagimu, dan
ia melawan Aku" (Mat. 12:30). Kegagalan
tumbuh-tumbuh- an di padang akan
untuk mempercayai-Nya adalah dosa (Yoh.
menjadi makananmu; de- ngan berpeluh
16:9). Dosa bersifat mutlak karena itu ber-
engkau akan mencari makan- anmu,
arti pemberontakan melawan Tuhan dan
sampai engkau kembali lagi menjadi tanah,
ke- hendak-Nya. Dosa mana pun, baik
karena dari situlah engkau diambil; sebab
yang ke- cil maupun besar, berakibat
engkau debu dan engkau akan kemba- li
putusan "bersa- lah". Oleh karena itu,
menjadi debu" (Kej. 3:17-19).
"Sebab barangsiapa menuruti seluruh
Dalam pengukuhan kembali hukum-
hukum itu, tetapi meng- abaikan satu
Nya yang tidak dapat diubah, bahwa setiap
bagian dari padanya, ia bersalah terhadap
pe- langgaran mana pun akan menuju
seluruhnya" (Yak. 2:10).
kepada ke- matian yang pasti, Allah
Dosa melibatkan pikiran, sebagaimana
berkata: "Sebab eng- kau debu dan engkau
halnya perbuatan. Kerapkali dosa dibicara-
akan kembali menjadi debu" (Kej. 3:19). Ia
kan hanya dalam istilah konkret dan
melaksanakan putusan ini dengan
tindak-
mengusir si pelanggar itu dari ta-
Sifat dan Keadaan Manusia 106

an nyata pelanggaran hukum. Tetapi Kris- pada segala sesuatu" (Yer. 17:9), sifat
tus mengatakan bahwa seseorang yang ma- alamiah hati itu dapatlah dikatakan bejat,
rah terhadap orang lain berarti melanggar rusak dan penuh dengan tipu daya dosa.
hu- kum keenam dalam Sepuluh Hukum
itu, "Jangan membunuh" (Kel. 20:13), dan 3. Efek dosa atas Manusia. Mungkin
ke- inginan-keinginan yang penuh nafsu ba- nyak orang merasa bahwa hukuman
berarti melanggar hukum "Jangan mati yang dijatuhkan hanya karena
berzinah" (Kel. 20:14). Oleh karena itu, memakan bu- ah larangan itu terlalu kejam.
dosa bukanlah han- ya keterlibatan pada Akan tetapi kita hanya dapat mengukur
perbuatan yang tidak taat tetapi juga betapa seriusnya pe- langgaran itu dalam
mencakup pikiran dan ke- inginan. cahaya efek dosa Adam atas umat manusia.
Anak pertama Adam dan Hawa melaku-
c. Dosa dan kesalahan. Dosa mengha- kan pembunuhan. Keturunan mereka pun
silkan kesalahan. Menurut pandangan Al- ti- dak lama kemudian melanggar
kitabiah, kesalahan yang membawa orang persatuan pernikahan yang kudus dengan
untuk melakukan dosa patut dihukum. Dan melakukan poligami, dan itu terjadi tidak
karena semua sudah berbuat dosa, maka lama kemudi- an sehingga kejahatan dan
se- luruh dunia ini "jatuh ke bawah pelanggaran su- dah merajalela di seluruh
hukuman Allah" (Rm. 3:19). permukaan bumi ini (Kej. 4:8, 23; 6:1-5,
Penangkal kesalahan ialah 11-13). Panggilan Allah supaya
pengampunan (Mat. 6:12), yang mengadakan perubahan dan pertobatan
menghasilkan hati nurani yang murni dan berlalu tanpa diindahkan, dan ha- nya
kedamaian dalam pikiran. Pengampunan delapan orang saja yang telah diselamat-
ini hendak diberikan Tuhan kepada orang kan dari air bah yang membinasakan mere-
berdosa yang bertobat. Kepa- da orang ka yang tidak bertobat. Sejarah manusia se-
yang dibebani dosa, bangsa yang telah air bah adalah, dengan beberapa
dirundung kesalahan, dengan penuh kemu- keke- cualian, catatan yang penuh dengan
rahan Kristus mengundang, "Marilah kepa- kesedih- an karena ulah sifat manusia yang
da-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban penuh de- ngan dosa.
berat, Aku akan memberi kelegaan kepada-
mu" (Mat. 11:28). a. Dosa umat manusia. Sejarah
menun- jukkan bahwa keturunan Adam
Pusat Pengendalian Dosa. Menurut turut dice- markan sifat dosanya. Daud
Al- kitab takhta dosa itu ada dalam hati— dalam doanya berseru, "Sebab di antara
yang kita kenal dengan kata pikiran. yang hidup tidak seorang pun yang benar
Karena dari hatilah "terpancar kehidupan" di hadapan-Mu" (Mzm. 143:2; bandingkan
(Ams. 4:23). Kristus mengatakan bahwa 14:3). "Karena tidak ada manusia yang
pikiran seseo- ranglah yang mencemarkan, tidak berdosa" (1 Raj. 8:46). Dan Salomo
"Karena dari hati timbul segala pikiran pun berkata, "Sia- pakah dapat berkata:
jahat, pembunuh- an, perzinaan, 'Aku telah membersih- kan hatiku, aku
percabulan, pencurian, sum- pah palsu dan tahir dari pada dosaku?’” (Ams. 20:9);
hujat" (Mat. 15:19). Hati mempengaruhi "Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang
segenap pribadi; pikiran (In- telek), yang saleh: yang berbuat baik dan tak
kehendak, kasih sayang, emosi dan tubuh. pernah berbuat dosa!" (Pkh. 7:20). De-
Karena hati itu "licik, lebih licik dari ngan tandas Perjanjian Baru juga mengata-
Sifat dan Keadaan Manusia 107

kan bahwa "semua orang telah berbuat Setiap usaha untuk memperoleh
dosa dan kehilangan kemuliaan Allah" kehidup- an yang benar dengan kekuatan
(Rm. 3:23) dan bahwa "jika kita berkata, sendiri akan mengalami malapetaka.
bahwa kita ti- dak berdosa, maka kita Kristus mengatakan bahwa barangsiapa
menipu diri kita sen- diri dan kebenaran yang melakukan dosa berarti "ia adalah
tidak ada di dalam kita" (1 Yoh. 1:8). hamba dosa." Hanya kuasa Ilahi yang dapat
Apakah dosa diwariskan atau memerdekakan kita dari per- hambaan.
diperoleh? Paulus berkata, "Karena sama Bahkan Kristus telah memberikan jaminan
seperti semua orang mati dalam kepada kita, "Jadi apabila Anak itu
persekutuan dengan Adam" (1 Kor. memerdekakan kamu, kamu pun benar-be-
15:22). Di tempat lain ditu- lisnya pula, nar merdeka" (Yoh. 8:36). Anda dapat
"Sama seperti dosa telah masuk ke dalam meng- hasilkan kebenaran hanyalah jika,
dunia oleh satu orang, dan oleh do- sa itu kata Dia, "tinggal di dalam-Nya" karena
juga maut, demikianlah maut itu telah "di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-
menjalar kepada semua orang, karena apa" (Yoh. 15: 4, 5).
semua orang telah berbuat dosa" (Rm. Bahkan Paulus pun gagal menghayati
5:12). hi- dup yang benar melalui usahanya
Hati manusia yang penipu itu sendiri. Ia tahu ukuran kesempurnaan
mempenga- ruhi seluruh pribadi. Dalam hukum Allah te- tapi ia tidak akan mampu
keadaan seperti inilah Ayub berseru, meraihnya. De- ngan menimbang-nimbang
"Siapa yang dapat men- datangkan yang upayanya, ia ber- kata, "Sebab apa yang
tahir dari yang najis? Se- orang pun tidak!" aku perbuat, aku ti- dak tahu. Karena
(Ayb. 14:4). Daud berka- ta, bukan apa yang aku ke- hendaki yang aku
"Sesungguhnya, dalam kesalahan aku di- perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah
peranakkan, dalam dosa aku dikandung yang aku perbuat." Kemu- dian
ibu- ku" (Mzm. 51:7). Dan rasul Paulus ditunjukkannya dampak dosa dalam hi-
menga- takan bahwa "keinginan daging dupnya: "Jadi jika aku perbuat apa yang ti-
adalah per- seteruan terhadap Allah, karena dak aku kehendaki, aku menyetujui. Ka-
ia tidak tak- luk kepada hukum Allah; hal lau demikian bukan aku lagi yang memper-
ini memang ti- dak mungkin baginya. buatnya, tetapi dosa yang ada di dalam
Mereka yang hidup dalam daging, tidak aku." Sekalipun gagal ia mengagumi
mungkin berkenan kepa- da Allah" (Rm. ukuran ke- sempurnaan Tuhan, dengan
8:7, 8). Sebelum pertobatan ia menyatakan berkata, "Sebab di dalam batinku aku suka
orang-orang percaya adalah "orang-orang akan hukum Al- lah, tetapi di dalam
yang harus dimurkai," seperti manusia anggota-anggota tubuh- ku aku melihat
yang lain (Ef. 2:3). hukum lain yang berjuang melawan hukum
Sekalipun sebagai anak-anak kita mela- akal budiku dan membuat aku menjadi
kukan dosa karena meniru, nas yang di atas tawanan hukum dosa yang ada di dalam
mengukuhkan bahwa kita pada dasarnya anggota-anggota tubuhku. Aku, ma- nusia
or- ang yang berdosa. Manusia yang celaka! Siapakah yang akan melepas- kan
berdosa se- cara universal adalah aku dari tubuh maut ini?" (Rm. 7:15, 19,
merupakan bukti bah- wa menurut alamiah 20, 22-24). Akhirnya Paulus mengakui
kita cenderung kepada yang tidak baik, bahwa kuasa Ilahi diperlukannya supaya
yang jahat. da- pat menang. Melalui. Kristus ia
Pemberantasan tabiat yang penuh mengesam- pingkan hidup mengikuti nafsu
dengan dosa. Betapa berhasilkah orang jasmani lalu memulai hidup baru yang
banyak membuangkan dosa dari kehidupan sesuai dengan Roh
dan ma- syarakat mereka?
Sifat dan Keadaan Manusia 108
(Rm. 7:25; 8:1). nya sebagai alegori atau mitos.
Hidup baru di dalam Roh merupakan
ka- runia pengubah yang berasal dari a. Pandangan Alkitabiah Mengenai
Allah. Me- lalui anugerah Ilahi, kita yang Manusia dan evolusi. Orang-orang
dahulu "mati karena pelanggaran- Kristen yang menganut faham Kreasionis
pelanggaran dan dosa- dosanya" menjadi sangat prihatin atas dampak teori evolusi
pemenang (Ef. 2:1, 3, 8- 10). Kelahiran terhadap iman orang Kristen. James Orr
kembali secara rohani yang demikian itu menulis: "Menghadapi Kekristenan
akan mengubah hidup (Yoh. 1: 13; Yoh. dewasa ini, bu- kanlah dengan serangan
3:5) sehingga kita dapat berbicara sedikit demi sedikit atas doktrin-
mengenai kejadian yang baru—"yang lama doktrinnya...melainkan dengan pandangan
sudah berlalu" sehingga "sesungguhnya yang bertentangan tetapi positif mengenai
yang baru sudah datang" (2 Kor. 5:17). dunia, mengungkapkannya dengan ilmiah
Bagai- manapun, hidup baru itu, tidak dibuat dengan baik dan dapat diperta-
menghilang- kan kemungkinan berbuat hankan, namun ide-idenya secara
dosa (1 Yoh. 2:1). fundamen- tal menghantam akar-akar
sistem Kristen."9 Alkitab menolak
4. Evolusi dan kejatuhan manusia. penafsiran secara alego-
Se- jak zaman Penciptaan Setan telah ris maupun mitos, kitab Kejadian. Para pe-
menga- caubalaukan pikiran orang dengan nulis Alkitab sendiri mengakui penafsiran
jalan me- lemahkan keyakinan mereka Kejadian 1-11 sebagai sejarah yang
atas catatan yang terdapat dalam kitab suci harfiah. Adam, Hawa, dan ular serta Setan
mengenai asal-usul manusia dan tentang dilihat se- bagai pelakon yang historis di
Kejatuhan ke dalam dosa. Salah satu dari dalam peristi- wa pergolakan yang besar
antaranya yang dapat disebutkan ialah itu (baca Ayb. 31: 33; Pkh. 7:29; Mat. 19:4,
evolusi, sebuah pan- dangan "alamiah" 5; Yoh. 8:44; Rm.
mengenai manusia, pan- dangan yang 5:12, 18, 19; 2 Kor. 11:3; 1 Tim. 2:14; Why.
didasarkan atas dugaan bahwa hidup mulai 12:9).
hanyalah secara kebetulan, dan mengenai
manusia itu sendiri, setelah meng- alami Golgota dan evolusi. Evolusi dalam
proses yang panjang, telah timbul dari ben- tuk dan wujud bagaimanapun
bentuk-bentuk kehidupan yang paling ren- berlawanan dengan dasar-dasar
dah. Melalui sebuah proses perjuangan hi- Kekristenan. Sebagai- mana dikatakan
dup bahwa yang kuat itulah yang akhir-nya Leonard Verduin, "Di tem- pat kisah
muncul, manusia mengalami perubahan 'kejatuhan' telah muncul; kisah ke-
sam- pai kepada statusnya yang kini. naikan."1 Kekristenan dan evolusi sama se-
Mereka ma- sih terus mengalami kali bertentangan. Kedua leluhur kita yang
perubahan, belum men- capai tingkat pertama itu diciptakan menurut gambar Al-
potensialnya. lah dan mengalami kejatuhan ke dalam
Banyak orang Kristen yang menganut dosa atau tidak sama sekali. Jika tidak, lalu
fa- ham evolusi yang teistis, yang me- ngapa menjadi Kristen?
menyatakan bahwa Allah menggunakan Golgota mempertanyakan evolusi seca-
evolusi dalam Penciptaan yang terdapat ra radikal. Jika tidak ada kejatuhan,
dalam kitab Keja- dian. Orang yang menga- pa kita memerlukan Allah mati
menganut faham ini tidak menerima demi kita? Bukan hanya mati secara
pandangan yang dikemukakan bab-bab umum, akan tetapi kematian Kristus bagi
pertama buku Kejadian sebagai ma- na kita menyatakan bah- wa manusia tidak
tertulis di situ, melainkan menganggap- "BERES" atau OK. Bila
Sifat dan Keadaan Manusia 109

bergantung hanya pada diri saja maka kita Filsafat nihilisme dan kesia-siaan sema-
akan merosot terus sampai akhirnya umat kin berkembang dan tampaknya dianggap
manusia binasa. sa- hih. Alexander Pope berkata sebagai
Pengharapan kita bertumpu pada Manu- beri- kut, "Pengharapan yang abadi
sia yang tergantung di kayu salib itu. bersemi di dalam dada manusia," dewasa
Hanya kematian-Nya saja yang membuka ini bergema kosong. Ayub menangkap
kepada ki- ta suatu kemungkinan yang realitas itu lebih baik—waktu beringsut
lebih baik, hi- dup yang penuh dan tidak dan "berakhir tanpa harapan" (Ayb. 7:6).
akan pernah bera- khir. Golgota Dunia manusia mero- sot ke bawah.
mengumumkan bahwa kita me- merlukan Seseorang harus datang dari seberang
seorang pengganti untuk melepas- kan kita. sejarah manusia, menyerbunya, dan
membawa realitas baru ke dalamnya.
c. Penjelmaan dan Evolusi.
Barangkali Penciptaan-versus-evolusi, Harapan yang Tipis. Seberapa
pertanyaan-per- tanyaan sekitar itu, dapat besarkah kemerosotan manusia itu? Di
dijawab dengan ja- waban paling tepat oleh kayu salib ma- nusia membunuh Pencipta
memandang pencip- taan manusia itu dari mereka—puncak pengkhianatan yang luar
sudut pandang penjel- maan. Dengan biasa! Akan tetapi Tuhan tidak
datangnya Adam yang kedua itu, yakni meninggalkan umat manusia da- lam
Kristus, masuk ke dalam sejarah, Allah keadaan tanpa harapan.
bekerja dengan cara yang kreatif. Jika Daud merenungkan kedudukan manusia
Allah dapat mendatangkan mukjizat yang dalam Penciptaan. Kesan mula-mula ialah
luar biasa ini, maka tidak akan ada lagi per- keluasan alam semesta, lalu ia
tanyaan mengenai kemampuan-Nya menja- menganggap bahwa manusia itu tidak
dikan Adam yang pertama itu. berarti sama sekali. Kemudian ia menjadi
sadar mengenai kedu- dukan manusia yang
Manusia sudah tua sekali? Seringkali sebenarnya. Berbicara mengenai keadaan
penganut faham evolusi menunjuk kepada manusia kini dengan hu- bungannya
kemajuan ilmu dan pengetahuan yang terhadap Allah, ia berkata, "Na- mun
begi- tu pesat beberapa abad belakangan Engkau telah membuatnya hampir sama
ini se- bagai bukti bahwa kelihatannya seperti Allah, dan telah memahkotainya de-
manusia itu- lah wasit bagi nasibnya. Bila ngan kemuliaan dan hormat. Engkau telah
saja cukup wak- tu baginya, dengan adanya membuat dia berkuasa atas buatan tangan-
ilmu yang meme- nuhi segala Mu" (Mzm. 8:6, 7; bandingkan Ibr. 2:7).
keperluannya, maka ia akan da- pat Selain kejatuhan, masih ada lagi yang
memecahkan segala masalah dunia. ber- kaitan dengan martabat manusia.
Namun demikian, peranan teknologi Walaupun sudah bernoda, wujud Keilahian
yang memberikan harapan itu justru itu belum- lah hapus sama sekali.
menemui ba- nyak kebimbangan—karena Walaupun telah jatuh ke dalam dosa,
nyatanya tekno- logi telah mendorong tercemar, penuh dengan dosa, manusia
planet ini ke tepi ju- rang kebinasaan. masih tetap wakil Allah di dunia ini.
Manusia telah gagal menak- lukkan dan Keadaannya lebih rendah dari yang Ilahi
mengendalikan hati yang penuh dengan na- mun masih tetap memegang sebuah
dosa. Akibatnya, semua kemajuan il- mu kedudu- kan yang terhormat sebagai wakil
membuat dunia semakin dirundung ma- Allah atas ciptaan yang ada di bumi.
rabahaya. Apabila Daud me- nyadari hal ini, maka
ia pun melantunkan
Sifat dan Keadaan Manusia 110

pujian dan rasa syukurnya, "Ya Tuhan, Tu- tan dikalahkan. Walau diremukkan Benih
han kami, betapa mulianya nama-Mu di se- pe- rempuan itu, namun pembuat kejahatan
luruh bumi!" (Mzm. 8:10). itu dikalahkan dengan sempurna.
Semua orang yang mau menerima pem-
PERJANJIAN ANUGERAH berian Allah, anugerah-Nya, akan
mengeta- hui perseteruan terhadap dosa
Karena pelanggaran maka pasangan akan membuat mereka berhasil dalam
per- tama manusia itu menjadi berdosa. pertempuran mela- wan Setan. Melalui
Tidak mampu lagi menentang Setan, iman mereka turut me- ngambil bagian
akankah me- reka tetap bebas ataukah dalam kemenangan Kristus di bukit
dibiarkan untuk bi- nasa? Masih adakah Golgota.
harapan?
Perjanjian yang Diadakan Sebelum
Perjanjian Diberikan pada Waktu Penciptaan. Perjanjian pemberian
Ke- jatuhan. Sebelum Allah anugerah itu tidaklah dikembangkan
mengumumkan hu- kuman kepada sesudah kejatuh- an. Kitab Suci
pasangan yang jatuh ke da- lam dosa itu, Ia membentangkan bahwa se- belum
memberikan kepada mereka pengharapan Penciptaan, Keallahan telah menga- dakan
dengan memperkenalkan per- janjian perjanjian antara sesama mereka un- tuk
anugerah. Ia berkata, "Aku akan meng- menyelamatkan umat manusia bila me-
adakan permusuhan antara engkau dan pe- reka jatuh ke dalam dosa. Paulus mengata-
rempuan ini, antara keturunanmu dan ketu- kan Tuhan "telah memilih kita sebelum du-
runannya; keturunannya akan meremukkan nia dijadikan, supaya kita kudus dan tak
kepalamu, dan engkau akan meremukkan ber- cacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia
tu- mitnya" (Kej. 3:15). telah menentukan kita dari semula oleh
Pesan yang disampaikan Tuhan itu me- Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-
rupakan kekuatan bagi hati mereka karena Nya, se- suai dengan kerelaan kehendak-
diumumkan juga bahwa walaupun Setan Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya
me- nempatkan manusia di bawah yang mulia" (Ef. 1:4-6; bandingkan 2 Tim.
kuasanya yang jahat, pada akhirnya dia 1:9). Berbi- cara mengenai pendamaian
pun akan dikalah- kan juga. Perjanjian yang dilakukan Kristus, Petrus berkata, "Ia
telah diadakan antara Allah dengan telah dipilih sebe- lum dunia dijadikan" (1
manusia. Pertama-tama Allah menjanjikan Ptr. 1:20).
melalui anugerah-Nya sebuah pertahanan Perjanjian itu telah diadakan di atas da-
melawan dosa. Ia akan menim- bulkan sar, yang tidak dapat digoyahkan: janji dan
kebencian antara ular dari perempuan itu; sumpah Allah sendiri (Ibr. 6:18). Yesus
antara pengikut Setan dengan pengikut Kris- tus merupakan jaminan perjanjian ini
Tuhan. Ini akan mengacaukan hubungan (Ibr. 7:22). Sebuah jaminan adalah
ma- nusia dengan Setan sehingga diandaikannya seseorang dihukum karena
membuka ja- lan untuk mengadakan utang atau jamin- an atas perkara orang lain
pembaharuan hubun- gan dengan Allah. yang seharusnya me- nerima hukuman.
Dari abad ke abad perang berkelanjutan Pelayanan Kristus meru- pakan sebuah
antara jemaat Allah dengan Setan. Konflik jaminan bahwa jika umat ma- nusia jatuh
itu mencapai puncaknya pada waktu kema- ke dalam dosa Ia akan menang- gung
tian Yesus Kristus, yang disiratkan dalam hukuman yang seharusnya dijatuhkan
nu- buat Benih perempuan itu. Di Golgota, kepada mereka. Ia akan membayar harga
Se- pe- nebusan mereka; Ia akan mengadakan
pen-
Sifat dan Keadaan Manusia 111

damaian atas dosa-dosa mereka; Ia akan darah-Nya yang mendamaikan, orang-


me- menuhi tuntutan atas pelanggaran orang yang berdosa dan bertobat akan
terhadap hukum Allah. Tidak ada manusia diangkat menjadi putra-putri Allah,
atau ma- laikat sekalipun yang mampu sehingga menja- di waris kehidupan kekal.
memikul tang- gung jawab yang demikian. Janji anugerah ini menunjukkan kasih
Hanya Kristus sang Pencipta itu, yang Al- lah yang tiada batasnya bagi umat
menjadi wakil dan pemimpin umat manusia. Diadakan sejak sebelum
manusia yang dapat melak- sanakan Penciptaan, perjan- jian itu diungkapkan
tanggung jawab itu (Rm. 5:12-21; 1 Kor. sesudah Kejatuhan. Pa- da ketika itu,
15:22). dalam suasana yang khusus, Allah dan
Anak Allah bukanlah hanya jaminan manusia menjadi sekutu.
per- janjian itu, Ia juga menjadi pengantara
atau pelaksana. Penggambaran-Nya Perjanjian Dibarui. Sayang sekali,
mengenai misi-Nya sebagai Anak manusia jan- ji anugerah yang agung ini ditolak
yang men- jelma menunjukkan aspek umat manusia baik pada zaman Air bah
peranan-Nya ini. Ia berkata, "Sebab Aku maupun sesudahnya (Kej. 6:1-8; 11:1-9).
telah turun dari sor- ga bukan untuk Ketika Al- lah mempersembahkan
melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk perjanjian itu kem- bali, hal itu dilakukan-
melakukan kehendak Dia yang telah Nya melalui Ibrahim. Lagi-lagi
mengutus Aku" (Yoh. 6:38; banding- kan dikukuhkan-Nya janji penebusan: "Oleh
5:30, 43). Kehendak Bapa ialah "supaya keturunanmulah semua bangsa di bu- mi
setiap orang, yang melihat Anak dan yang akan mendapat berkat, karena engkau men-
percaya kepada-Nya beroleh hidup yang dengarkan firman-Ku" (Kej. 22:18; banding-
ke- kal" (Yoh. 6:40). "Inilah hidup yang kan 12:3; 18:18).
kekal itu," kata-Nya, "yaitu bahwa mereka Kitab Suci secara khusus meninggikan
menge- nal Engkau, satu-satunya Allah kesetiaan Ibrahim atas syarat-syarat perjan-
yang benar, dan mengenal Yesus Kristus jian itu. Ibrahim percaya kepada Tuhan se-
yang telah Eng- kau utus" (Yoh. 17:3). hingga Ia "memperhitungkan hal itu kepa-
Pada penghujung tu- gas-Nya itu, Ia danya sebagai kebenaran" (Kej. 15:6). Tu-
bersaksi mengenai pelaksa- naan yang rut sertanya Ibrahim dalam berkat-berkat
dilakukan-Nya atas tugas yang di- emban- per- janjian itu, yang dialaskan pada
Nya dari Bapa dengan berkata, "Aku telah anugerah Allah, juga bergantung pada
mempermuliakan Engkau di bumi de- ngan penurutannya menunjukkan bahwa
jalan menyelesaikan pekerjaan yang perjanjian itu mening- gikan otoritas
Engkau berikan kepada-Ku untuk melaku- hukum Tuhan (Kej. 17:1; 26:5).
kannya" (Yoh. 17:4). Karena iman Ibrahim yang seperti itulah
Di kayu salib Yesus menggenapi janji- yang membuat ia disebut "bapa semua orang
Nya untuk menjadi jaminan bagi manusia percaya" (Rm. 4:11). Ialah contoh Allah
da- lam perjanjian itu. Jeritan "Sudah me- ngenai pembenaran oleh iman yang
selesai" (Yoh. 19:30), menandai tuntasnya menya- takan diri dalam penurutan (Rm.
misi-Nya itu. Dengan hidup-Nya sendiri Ia 4:2, 3; Yak. 2:23, 24). Perjanjian anugerah
telah mem- bayar hukuman atas tidaklah se- cara otomatis mencurahkan
pelanggaran hukum Al- lah, yang dituntut berkat-berkat ke- pada keturunan Ibrahim
oleh hukum itu, menjamin keselamatan secara lahiriah, me- lainkan hanya dengan
umat manusia yang bertobat. Pada saat itu mengikuti teladan iman Ibrahim."Mereka
darah Kristus mengesahkan per- janjian yang hidup dari iman,
anugerah itu. Melalui iman dalam
Sifat dan Keadaan Manusia 112

mereka itulah anak-anak Ibrahim" (Gal. orang yang menerima perjanjian ini. Mela-
3:7). Setiap individu di dunia ini dapat lui anugerah Allah diberikannya kepada
memper- oleh pengalaman atas janji-janji me- reka keampunan atas dosa-dosa
perjanjian keselamatan itu melalui mereka. Juga memberikan Roh Kudus
pemenuhan syarat: "Dan jikalau kamu yang bekerja dan menuliskan Sepuluh
adalah milik Kristus, ma- ka kamu juga Hukum di dalam hati mereka, serta
adalah keturunan Abraham dan berhak memulihkan orang berdo- sa yang bertobat
menerima janji Allah" (Gal. 3: 29). Dari ke dalam citra Pencipta me- reka (Yer.
pihak Allah perjanjian Sinai itu (juga lazim 31:33). Perjanjian Baru, kelahi- ran baru,
disebut perjanjian pertama) adalah se- buah pengalaman mendatangkan pem- benaran
pembaruan dari perjanjian yang dibe- rikan Kristus serta pengalaman akan pem-
kepada Ibrahim, janji anugerah itu (Ibr. benaran oleh iman.
9:1). Akan tetapi bangsa Israel mengacau- Pembaruan hati menyanggupkan
kannya dengan perjanjian amal (Gal. 4: 22- peruba- han individu sehingga mereka
31). dapat meng- eluarkan buah-buah Roh:
"kasih, sukacita, damai sejahtera,
Perjanjian Baru. Kemudian nas-nas kesabaran, kemurahan, ke- baikan,
ki- tab suci berbicara mengenai tiadanya kesetiaan, kelemahlembutan, pengu- asaan
sebuah perjanjian yang lebih baik dan diri" (Gal. 5:22, 23). Melalui kuasa
baru."11 Akan tetapi hal itu disebutkan anugerah Kristus yang menyelamatkan itu
demikian bukankah karena perjanjian mereka dapat berjalan menempuh jalan
abadi itu telah diubah me- lainkan karena yang dijalani Kristus, dari hari ke hari
(1) ketidaksetiaan Israel per- janjian kekal menikmati hal-hal yang berkenan kepada
Allah itu telah dikacaukan ke dalam Allah (Yoh. 8:29). Pengharapan manusia
sebuah sistem amal; (2) perjanjian itu yang telah ja- tuh ke dalam dosa itu
dihubungkan dengan penyataan baru dari hanyalah dengan me- nerima undangan
ka- sih Allah di dalam penjelmaan Kristus Allah untuk masuk ke da- lam perjanjian
Ye- sus, hidup, mati, kebangkitan dan anugerah-Nya. Melalui iman di dalam
meditasi (bandingkan Ibr. 8:6-13); dan (3) Yesus Kristus kita dapat mengalami
di salib itu- lah disahkan dengan darah hubungan ini yang memberikan jaminan
Kristus (Dan 9:27; Luk. 22:20; Rm. 15:8; ke- pada kita menjadi anak-anak Allah dan
Ibr. 9:11-22). men- jadi ahli waris dalam kerajaan-Nya.
Betapa banyak yang diberikan bagi
orang

Referensi :

1. Doktrin tentang manusia telah lama digunakan dalam istilah teologis untuk membicarakan komponen-komponen kelu-
arga manusia. Di dalam diskusi ini manusia tidak selamanya dimaksudkan pria, dengan mengesampingkan perempuan,
istilah ini digunakan dalam bahasa Inggris dalam bentuk "man" hanya untuk sekedar memudahkan diskusi dan kelanju-
tan tradisi dan semantik teologis.
2. Berkhof, Systematic Theology, hlm. 183.
3. "Soul," SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 1361.
4. "Soul," SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 1061.
5. Ibid., hlm. 1064.
6. SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 7, hlm. 257.
7. Ibid edisi revisi, jilid 3, hlm. 1090.
8. "Sin, 1" SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 1042.
9. James Orr, God's Image in Man (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1948), hlm. 3, 4.
Leonard Verduin, Somewhat Less than God: The Biblical View of Man (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1970),
hlm. 69.
Sifat dan Keadaan Manusia 113
10. Leonard Verduin, Sonewhat Less than God:The Biblical View of Man (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1970),
hlm. 69.
11. Perjanjian Baru menghubungkan pengalaman bangsa Israel di Bukit Sinai dengan perjanjian lama (Gal. 4:24, 25). Di
Sinai Allah membarui perjanjian anugerah-Nya yang kekal kepada umat-Nya yang telah dilepaskan itu (1 Taw. 16:14-
17; Mzm. 105:8-11; Gal. 3:15-17). Allah berjanji kepada mereka, "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-
Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bang-
sa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus"
(Kel. 19:5, 6; bandingkan Kej. 17:7, 9, 19). Perjanjian itu diadakan berdasarkan pembenaran oleh iman (Rm. 10:6-8;
Ul. 30:11-14) dan hukum itu akan dituliskan di dalam hati mereka (Ul. 6:4-6; 30:14).

Perjanjian anugerah selalu menjadi pokok kekacauan oleh orang-orang percaya yang menempatkannya di bawah
sebuah sistem keselamatan melalui amal atau perbuatan. Paulus menggunakan kegagalan Abraham untuk bergantung
kepada Tuhan—yang bergantung kepada perbuatannya sendiri untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya—
sebagai satu ilustrasi dari Perjanjian Lama (Kej. 16; 12:10-20; 20; Gal. 4:22-25). Sesungguhnya pengalaman
pembenaran oleh per- bu-atan telah ada sejak dosa masuk ke dunia ini dan perjanjian yang kekal itu dilanggar (Hos.
6:7).

Sepanjang sejarah bangsa Israel umumnya mereka mencoba "menegakkan kebenaran mereka sendiri" melalui "melalui
hukum Taurat" (Rm. 9:30-10:4). Mereka hidup sesuai dengan apa yang tersurat, tidak sesuai dengan Roh (2 Kor. 3:6).
Mereka mencoba membenarkan diri mereka melalui hukum (Gal. 5:4), mereka hidup di bawah hukuman hukum dalam
perhambaan, bukannya dalam kemerdekaan (Gal. 4:21-23). Dengan demikianlah mereka mengacaukan perjanjian yang
diadakan di Bukit Sinai itu.

Buku Ibrani menerapkan yang pertama atau perjanjian yang lama kepada sejarah bangsa Israel sejak Sinai seraya
meng- ungkapkan sifat kontemporernya. Dinyatakannya bahwa keimamatan Lewi bersifat sementara, menunjukkan
fungsi simbolik sampai wujudnya dalam Kristus menjadi kenyataan (Ibr. 9:10). Alangkah sedihnya karena begitu
banyak orang yang gagal melihat ini dalam diri mereka sendiri dan dalam upacara-upacara yang menjadi kehilangan
makna (Ibr. 10:1). Bertalian dengan sistem "bayang-bayang" tatkala bentuk menjadi wujud bayang-bayang menjadi
kenyataan, mengacaukan misi sejati Kristus. Oleh karena itu bahasa yang tegas digunakan untuk menekankan
superioritas perjan- jian yang baru dan yang Iebih baik daripada perjanjian di Bukit Sinai.

Perjanjian yang lama, oleh karena itu, dapat digambarkan dalam istilah yang negatif maupun positif. Secara negatif,
yang menunjuk kepada pemutarbalikan janji kekal Allah yang dilakukan banyak orang. Yang positif, adanya untuk tu-
juan sementara dalam pelayanan di dunia ini yang direncanakan oleh Allah untuk memenuhi keadaan darurat yang di-
timbulkan oleh kegagalan manusia. Baca juga White, Patriarchs and Prophets, hlm. 370-73; White, "Our
Work,"Review and Herald, 23 Juni 1904, hlm. 8; White, "A Holy Purpose to Restore Jerusalem" Southern Watchman,
1 Maret 1904, hlm. 142; Hasel, Covenant in Blood (Mountain View, CA: Pacific Press, 1982); bnd Wallenkampt,
Salvation Come From the Lord (Washington, D.C.: Review and Herald, 1983), hlm. 84-90.
12. Bandingkan. Hasel, Covenant in Blood.
114Pertikaian Besar
115Pertikaian Besar

DOKTRIN KESELAMATAN
Semua manusia kini terlibat dalam pertikaian besar antara Kristus
dan Setan mengenai tabiat Allah, hukum-Nya dan kekuasaan-Nya atas
semesta alam. Konflik ini bermula di surga tatkala seorang makhluk
yang diciptakan, yang dikaruniai kebebasan memilih, meninggikan
diri dan menjadi Setan, seteru Allah, dan memimpin pemberontakan
beserta sebagian dari para malaikat. la memperkenalkan roh
pemberontakan kepada dunia ini ketika is membuat Adam dan Hawa
jatuh ke dalam dosa. Kejatuhan manusia mengakibatkan
pemutarbalikan atas gambar Allah dalam diri manusia, mengharu-
birukan dunia yang diciptakan, sehingga mendatangkan bencana
yang dahsyat waktu Airbah melanda seluruh dunia. Makhluk ciptaan
yang memperhatikan, dunia ini menjadi arena konflik universal, kasih
Allah terbukti mencapai puncaknya. Untuk membantu umat-Nya
menghadapi pertarungan ini, Kristus mengirim Roh Kudus dan
malaikat-malaikat yang setia untuk memimpin, melindungi serta
mendukung mereka dalam jalan keselamatan.— Fundamental
Beliefs,–8.

116
BAB 8

PERTIKAIAN BESAR

itab Suci menggambarkan sebuah per- tampak dengan mata manusia, tetapi sekali-
K tempuran alam antara yang baik dan yang
jahat, antara Tuhan dengan Setan. De- ngan
sekali mereka menam-

memahami pertikaian ini, yang meli-


batkan seluruh alam, membantu menjawab
pertanyaan, Mengapa Yesus datang ke pla-
net ini?

SEBUAH PANDANGAN DUNIA


MENGENAI PERTIKAIAN

Misteri dari segala misteri, konflik an-


tara yang baik dan yang jahat bermula di
sur- ga. Bagaimanakah mungkin dosa
timbul di sebuah lingkungan yang amat
sempurna?
Malaikat-malaikat, makhluk yang lebih
tinggi daripada manusia (Mzm. 8:6), telah
diciptakan untuk menikmati hubungan
yang akrab dengan Allah (Why. 1:1; 3:5;
5:11). Yang mempunyai kekuatan hebat
serta me- nurut kepada Sabda Tuhan
(Mzm. 103:20), mereka bertugas sebagai
pelayan atau “roh- roh yang melayani”
(Ibr. 1:14). Walaupun pada umumnya tidak

117
pakkan diri sebagai manusia (Kej.
18:19; Ibr. 13:2). Hanya dengan seorang
dari antara ma- laikat inilah dosa
diperkenalkan kepada alam semesta.

Asal-mula Pertikaian. Dengan


menggu- nakan perlambang raja-raja
Tirus dan Babi- lon untuk melukiskan
Lusifer, Kitab Suci menggambarkan
bagaimana pertikaian alam ini dimulai.
“Lusifer, anak fajar,” seorang
kherubium yang sudah diurapi,
bertempat tinggal di hadapan hadirat
Tuhan (Yes. 14:12; Yeh. 28:14).1
Alkitab berkata, “Gam- bar dari
kesempurnaan engkau, penuh hik- mat
dan maha indah. Engkau tak bercela
di dalam tingkah lakumu sejak hari
pencip- taanmu sampai terdapat
kecurangan pada- mu” (Yeh. 28:12, 15).
Walaupun timbulnya dosa itu tidak
da- pat diterangkan secara tuntas dan
tidak pula dapat dibenarkan, akarnya
dapat ditelusuri kepada keangkuhan
Lusifer:
“Engkau sombong karena
kecantikanmu, hikmatmu kau
musnahkan demi semarak- mu.” (Yeh.
28:17). Lusifer tidak mau puas

118
Pertikaian Besar 118
dengan kedudukannya yang sudah tinggi Dengan mengingkari perintah Tuhan, ia
itu, jabatan yang diberikan Penciptanya. pun memakan buah pohon pengetahuan
Dengan meninggikan diri ia ingin yang ba- ik dan yang jahat itu serta
menyamakan ke- dudukannya dengan mempengaruhi suaminya untuk melakukan
Allah sendiri: “Engkau yang tadinya hal yang sama. Karena mereka
berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke mempercayai perkataan ular itu maka
langit, aku hendak mendiri- kan takhtaku mereka kehilangan percaya dan ke- setiaan
mengatasi bintang-bintang Al- lah. Aku terhadap Tuhan. Tragisnya, benih-be- nih
hendak naik mengatasi ketinggian pertikaian yang dimulai di sorga mulai
awan-awan, hendak menyamai Yang berakar di Planet Bumi (baca Kej. 3).
Maha- tinggi!” (Yes. 14:13-14). Akan Dengan membujuk leluhur kita yang
tetapi, wa- laupun ia menginginkan per- tama untuk melakukan dosa, jelaslah
kedudukan Allah, ia tidak ingin tabiat Setan merebut pemerintahan bumi ini dari
Allah. Ia ingin meraih otoritas Allah bukan mere- ka. Kini, dengan menyatakan diri
kasih-Nya. Pemberon- takan Lusifer sebagai “penguasa dunia ini,” Setan
melawan pemerintahan Allah adalah menantang Al- lah, pemerintahan-Nya dan
langkah awal menuju perubahannya kedamaian se- mesta alam ini dari pusat
menjadi Setan, “sang seteru” itu. pemerintahannya yang baru, di Planet
Tindakan-tindakan Lusifer yang Bumi.
tersamar itu membutakan banyak malaikat
terhadap kasih Allah. Akibat rasa tidak Pengaruhnya terhadap Umat Manu-
puas dan ti- dak setia kepada pemerintahan sia. Efek pergolakan antara Kristus dengan
Allah ber- tumbuh terus sampai sepertiga Setan jelas merusak citra Allah dalam
malaikat sur- ga bergabung dengan dia manu- sia. Sekalipun Allah memberikan
dalam pemberon- takan (Why. 12:4). janji anu- gerah kepada umat manusia
Ketenangan dalam kera- jaan Tuhan melalui Adam dan Hawa (Kej. 3:15; baca
diguncang dan “timbullah pepe- rangan di bab 7), anak su- lung mereka, Kain toh
sorga” (Why. 12:7). Peperangan sur- ga membunuh saudara- nya (Kej. 4:8).
ditimbulkan Setan, yang digambarkan se- Kejahatan semakin bertam- bah-tambah
bagai naga besar, ular tua, iblis, yang sampai akhirnya Tuhan dengan sedih
“dilem- parkan ke bumi, bersama-sama berkata mengenai manusia itu “hati- nya
dengan malai- kat-malaikatnya” (Why. selalu membuahkan kejahatan semata-
12:9). mata” (Kej. 6:5).
Allah menggunakan air bah untuk
Bagaimanakah Manusia Dilibatkan? mem- bersihkan dunia ini dari
Dengan pengusirannya dari surga, Setan penduduknya yang tidak bertobat dan
pun menyebarkan pemberontakannya ke memberikan kepada umat manusia sebuah
dunia ini. Setan menyamar sebagai ular awal baru (Kej. 7:17-20). Akan tetapi tidak
yang da- pat berbicara dan menggunakan lama kemudian keturunan Nuh yang setia
alasan yang sama dengan kejatuhannya, menjauh dari janji Allah. Wa- laupun Allah
secara efektif ia merusak kepercayaan telah berjanji tidak akan men- datangkan
Adam dan Hawa ter- hadap Khaliknya (Kej. kebinasaan yang menyeluruh lagi, melalui
3:5). Setan membang- kitkan di dalam diri air bah, tetapi mereka terang-terang- an
Hawa rasa tidak puas terhadap kedudukan menunjukkan rasa tidak percaya mereka
yang diberikan kepada- nya. Tergiur karena kepada Tuhan dengan mendirikan Menara
ingin setara dengan Tu- han, ia Babel dalam upaya mereka menjangkau la-
mempercayai godaan itu dan kemu- dian ngit supaya dengan demikian lepas dari air
mulai merasa bimbang terhadap Tuhan.
Pertikaian Besar 119
bah berikutnya. Pada kali ini Tuhan meron- bukti yang cukup kuat betapa besarnya
tokkan pemberontakan manusia itu dengan per- tikaian antara Kristus dengan Setan.
mengacaukan bahasa mereka secara Planet ini menjadi sebuah panggung
semes- ta (Kej. 9:1, 11:11). terjadinya pe- ristiwa perjuangan antara
Ada satu masa kemudian, ketika dunia yang baik dan yang jahat dilakonkan.
hampir dipenuhi kemurtadan total, Allah Sebagaimana dikatakan dalam Kitab Suci,
me- nyampaikan perjanjian-Nya kepada “Sebab kami telah men- jadi tontonan bagi
Abra- ham. Melalui Abraham Allah dunia, bagi malaikat-ma- laikat dan bagi
merencanakan untuk memberkati semua manusia” (1 Kor. 4:9).
bangsa di dunia (Kej. 12:1-3; 22:15-18). Dosa membuat renggangnya hubungan
Bagaimanapun, ge- nerasi penerus dari antara Allah dan manusia, dan “segala
keturunan Abraham ter- bukti kurang sesua- tu yang tidak berdasarkan iman,
percaya atas janji karunia Tu- han itu. adalah dosa” Rm. 14:23). Pelanggaran atas
Dengan terperangkapnya dalam do- sa, hukum-hukum dan peraturan Tuhan,
mereka membantu Setan mencapai tuju- adalah akibat langsung dari kurangnya
annya dalam pertikaian besar dengan me- iman, merupakan bukti retak- nya hubungan
nyalibkan Pencipta dan Penjamin itu. Sebaliknya, dengan ada- nya rencana
perjanjian itu, yakni Yesus Kristus. keselamatan Allah ingin memu- lihkan
pengharapan atas Khalik yang mem- bawa
Bumi, Panggung Alam Semesta. Cata- kepada hubungan penuh kasih yang di-
tan yang terdapat dalam kitab Ayub tentang nyatakan dalam penurutan. Sebagaimana
pertemuan wakil-wakil dari pelbagai di- nyatakan Kristus, cinta kasih menuntun
penju- ru alam semesta memberikan ke- pada penurutan (Yoh. 14:15).
tambahan da- lam pertikaian besar itu. Pada zaman kita yang tidak mengindah-
Catatan itu dimu- lai, “pada satu hari kan hukum ini, yang absolut dikatakan ne-
datanglah anak-anak Al- lah menghadap tral, ketidakjujuran dibanggakan, suap me-
Tuhan dan dari antara mere- ka datanglah nyuap menjadi sebuah cara hidup,
juga Iblis. Maka bertanyalah Tuhan kepada perzinaan merajalela, dan perjanjian
Iblis: ‘Dari mana engkau?’ La- lu jawab secara pribadi maupun internasional,
Iblis kepada Tuhan: ‘Dari perjalan- an dihancurkan dusta. Adalah merupakan
mengelilingi dan menjelajah bumi.’” Ayb. suatu keistimewaan kita dapat melihat di
1:6, 7; bandingkan 2:1-7). balik dunia yang penuh de- ngan
Kemudian Tuhan berkata, “Apakah keputusasaan ini, Allah yang Mahakua- sa
eng- kau memperhatikan hamba-Ku Ayub? dan penuh perhatian. Pandangan yang se-
Sebab tiada seorang pun di bumi seperti makin luas ini menunjuk kepada kita pen-
dia, yang demikian saleh dan jujur, yang tingnya pendamaian Kristus bagi kita, yang
takut akan Allah dan menjauhi kejahatan!” mengakibatkan berakhirnya pertikaian di
(baca Ayb. 1:8). alam semesta.
Apabila Iblis menjawab, “Apakah de-
ngan tidak mendapat apa-apa Ayub takut ISU KOSMIS
akan Allah? Bukankah Engkau yang mem-
buat pagar sekeliling dia?” Kristus menja- Apakah isu yang paling penting dalam
wab dengan memperkenankannya menco- perjuangan hidup dan mati?
bainya (baca Ayb. 1:9-2:7).
Dari buku Ayub ini diperlihatkan Undang-undang dan Pemerintahan
sebuah Allah. Hukum moral Allah merupakan hu-
Pertikaian Besar 120
kum yang adil dan penting bagi eksistensi Nya sendiri, menciptakan roti dari batu un-
alam semesta Tuhan sebagaimana juga hu- tuk membuktikan bahwa Ia Anak Allah,
kum jasmani yang merangkumnya ma- ka Ia akan sama dengan Hawa,
bersama- sama dan menjaganya agar tetap menunjukkan rasa kurang percaya kepada
berfungsi sebagaimana mestinya. Dosa Tuhan Allah. Maka tugas-Nya akan
adalah “pe- langgaran hukum Allah” (1 berakhir dalam kega- galan.
Yoh. 3:4), atau “tanpa aturan” sebagaimana Akan tetapi tugas utama Kristus ialah
yang dinyata- kan dalam bahasa Yunani, menghidupkan suatu kehidupan yang ber-
anomia. Isu pe- langgaran hukum karena gantung kepada firman Tuhan. Sekalipun
penolakan atas pe- merintahan Tuhan dan Ia dilanda rasa lapar yang amat sangat, Ia
Tuhan. men- jawab godaan Setan dengan berkata
Setan tidak mengakui tanggung jawab- bahwa “Manusia hidup bukan dari roti
nya atas pelanggaran hukum di atas dunia saja, tetapi dari setiap firman yang keluar
ini, malah ia menyalahkan Tuhan Allah. Ia dari mulut Allah” (Mat 4:4).
mengatakan hukum Tuhan, yang Dalam upaya lain untuk menaklukkan
disebutnya sewenang-wenang, melanggar Kristus, Setan memperlihatkan
kebebasan in- dividu. Selanjutnya ia pemandang- an yang indah dari hal
menuduh karena mus- tahil menurut kerajaan dunia kepa- da Yesus seraya
hukum itu, sesungguhnya hu- kum itu berjanji, “Semua ini akan kuberikan
bertentangan dengan kepentingan makhluk kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah
yang diciptakan. Dengan merong- rong aku” (Mat 4:9). Ia membayang- kan bahwa
dan menjelek-jelekkan hukum terus dengan berbuat demikian berarti Kristus
menerus, Setan berusaha menaklukkan pe- dapat memperoleh kembali dunia se-
merintahan Allah dan bahkan Allah hingga Ia dapat menyelesaikan tugas-Nya
sendiri. tanpa merasakan derita di Golgota. Tanpa
menunjukkan kelengahan sejenak pun, dan
Kristus dan Pokok Masalah Penurut- dalam kesetiaan yang mutlak kepada
an. Godaan yang dihadapi Yesus Kristus Allah, Yesus berkata, “Enyahlah,
se- waktu Ia hidup melayani di dunia ini Iblis!”Lalu de- ngan menggunakan Kitab
menun- jukkan betapa seriusnya pertikaian Suci, senjata yang paling tangguh dalam
atas penu- rutan dan menyerah kepada pertikaian besar itu, Ia berkata, “Engkau
kehendak Allah. Untuk menghadapi harus menyembah Tu- han, Allahmu, dan
pencobaan ini, yang me- nyiapkan Dia hanya kepada Dia sajalah engkau
menjadi “Imam Besar yang menaruh belas berbakti!” (Mat. 4:10). Perkataan- Nya itu
kasihan dan yang setia” (Ibr. 2:17), Ia mengakhiri pertarungan tersebut. Dengan
menghadapi musuh yang memati- kan itu bersandar sepenuhnya kepada Bapa,
seorang diri. Setelah Yesus Kristus Kristus mengalahkan Setan.
berpuasa 40 hari di padang belantara, Setan
mencobai-Nya dengan meminta supaya Perjuangan yang Menentukan di
me- ngubah batu menjadi roti untuk Gol- gota. Pertikaian kosmik mencapai
membukti- kan Dia seorang Anak Allah titik pu- sat di Golgota. Setan memperkuat
(Mat. 4:3). Se- tan telah menggoda Hawa usahanya untuk menggugurkan misi Yesus
di taman Eden un- tuk meragukan pada saat mendekati akhirnya. Dengan
keabsahan apa yang dikata- kan Allah pada sangat berha- sil Iblis menggunakan para
saat Ia dibaptiskan: “Inilah Anak-Ku yang pemimpin aga- ma pada ketika itu, yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku karena cemburu ter-
berkenan”(Mat. 3:17). Seandainya Kris- tus
menangani masalah itu dengan tangan-
Pertikaian Besar 121
hadap kepopuleran Kristus, mengakhiri pe- Kristus bertanya, “Kata orang, siapakah
layanan-Nya di kalangan orang banyak Anak Manusia itu?” lantas murid-murid itu
(Yoh. 12:45-54). Melalui pengkhianatan menjawab “Ada yang mengatakan:
salah se- orang murid-Nya, dengan sebuah Yohanes Pembaptis, ada juga yang
kesaksian palsu, Yesus ditangkap, dijatuhi mengatakan: Elia dan ada pula yang
hukuman mati (Mat. 26:63, 64; Yoh. 19:7). mengatakan: Yeremia atau salah seorang
Dalam pe- nurutan yang mutlak kepada dari para nabi” (Mat. 16:13, 14). Dengan
kehendak Bapa- Nya, Yesus tetap setia kata lain, pada umumnya or- ang pada
sampai mati. zaman itu menganggap-Nya han- ya ma-
Keuntungan dari kematian dan hidup nusia biasa saja. Lebih lanjut Kitab Suci
Ye- sus di luar batas dunia umat manusia. memberikan laporan: Yesus bertanya
Berbi- cara mengenai salib, Kristus kepada kedua belas murid itu, “Tetapi apa
berkata, “Se- karang juga penguasa katamu, siapakah Aku ini?’ Maka jawab
dunia ini akan di- lemparkan ke luar” Si- mon Petrus: ‘Engkau adalah Mesias,
(Yoh. 12:31); “Karena pe- nguasa dunia ini Anak Allah yang hidup!’”
telah dihukum” (Yoh. 16: 11). “Kata Yesus kepadanya: ‘Berbahagialah
Pertikaian kosmik mencapai puncaknya engkau Simon bin Yunus sebab bukan
di atas kayu salib. Cinta kasih, kesetiaan manu- sia yang menyatakan itu kepadamu,
dan penurutan Kristus ditunjukkan waktu melain- kan Bapa-Ku yang di sorga’” (Mat.
meng- hadapi Setan, penguasa yang kejam 16:15-17). Dewasa ini setiap orang
itu, ke- dudukan Iblis tumbang sama sekali menghadapi per- tanyaan sama yang
di sana. ditanyakan Kristus ke- pada murid-murid-
Nya. Jawaban atas per- tanyaan soal hidup
PERTIKAIAN MENGENAI mati ini bergantung ke- pada iman
KEBENARAN SEBAGAIMANA seseorang atas kesaksian firman
TERDAPAT DALAM YESUS. Tuhan.

Kini pertikaian besar berkecamuk Pusat Ajaran Alkitab. Kristus adalah


sekitar otoritas Kristus bukan saja pusat Kitab Suci. Tuhan mengundang kita
menyangkut hu- kum-Nya tetapi juga untuk memahami kebenaran sebagaimana
sabda-Nya—Kitab Su- ci. Pelbagai terdapat dalam Kristus (Ef. 4:21), karena Ia
pendekatan terhadap Alkitab te- lah sendirilah kebenaran itu (Yoh. 14:5). Salah
dikembangkan dengan penafsiran yang satu strategi Setan dalam konflik kosmik
tidak memberi peluang terhadap penyataan itu ialah meyakinkan orang bahwa mereka
Ilahi.2 Kitab Suci diperlakukan seolah-olah dap- at memahami kebenaran itu lepas dari
tidak ada bedanya dengan dokumen-doku- Ye- sus. Oleh karena itu, beberapa pusat
men kuno dan dianalisis dengan metode kebe- naran dikemukakan, baik secara
kri- tis yang sama. Sejumlah besar orang individu maupun secara gabungan: (1)
Kris- ten, termasuk di dalamnya kaum manusia, (2) alam atau semesta yang dapat
teolog, ti- dak lagi menganggap Kitab Suci diamati, (3) Kitab Suci, dan (4) gereja.
sebagai Fir- man Tuhan, penyataan Sementara semua ini memang memiliki
kehendak Allah yang tidak dapat salah. ba- gian yang menunjukkan kebenaran,
Akibatnya, mereka mem- pertanyakan maka Ki- tab Suci menyampaikan Kristus
pandangan Alkitabiah menge- nai pribadi sebagai Pen- cipta masing-masing yang di
Kristus; sifat-Nya, kelahiran dari seorang atas dan melebi- hinya. Mereka akan
anak dara, mukjizat dan kebangkit- an, mendapat makna yang
semuanya diperdebatkan secara luas.3
Pertanyaan yang Paling Berat. Ketika
Pertikaian Besar 122
sebenarnya hanyalah pada Seorang yang nampakkan pertempuran yang dahsyat
men- jadi sumber semua hal itu. Kalau yang mempengaruhi setiap orang yang
ajaran-ajar- an Alkitab dipisahkan dari pada- lahir di du- nia ini—yakni, sesungguhnya
Nya maka pe- mahaman akan disesatkan menyentuh se- tiap penjuru alam semesta.
mengenai “jalan dan kebenaran dan hidup” Alkitab berkata, “Karena perjuangan kita
(Yoh. 14:6). Sepadan baik bagi alam dan bukanlah melawan darah dan daging, tetapi
tujuan anti Kristus untuk menganjurkan melawan pemerin- tah-pemerintah,
pusat kebenaran ketimbang Kristus. melawan penguasa-pengua- sa, melawan
(Menurut bahasa Yunani antichrist bu- kan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini,
saja berarti “melawan” Kristus, tetapi juga melawan roh-roh jahat di udara” (Ef. 6:12).
“menggantikan” Kristus). Dengan menggan-
tikan pusat yang lain selain Kristus dalam Doktrin Menghasilkan suatu Keadaan
dok- trin gereja, Setan memperoleh yang Tetap Waspada. Dengan memahami
tujuannya un- tuk mengalihkan perhatian pe- ngajaran ini seseorang diyakinkan betapa
dari Orang yang menjadi tumpuan harapan per- lunya melawan si jahat. Keberhasilan
manusia. dapat diperoleh hanyalah di dalam Kristus
Yesus, selalu bergantung kepada Dia yang
Fungsi Teologi Kristen. Pandangan menjadi Pemimpin pasukan, Seorang yang
kos- mik mengungkapkan tabir rahasia “jaya dan perkasa dalam peperangan!”
usaha Se- tan untuk menyingkirkan Kristus (Mzm. 24:8). Pau- lus berkata, menerima
dari tem- pat-Nya, baik di alam semesta strategi hidup Kristus berarti “ambillah
begitu pula dalam kebenaran. Teologi, seluruh perlengkapan senja- ta Allah, supaya
menurut definisi- nya ialah studi mengenai kamu dapat mengadakan per- lawanan pada
Allah dan hubung- an-Nya dengan hari yang jahat itu dan tetap ber- diri,
makhluk ciptaan-Nya, seha- rusnya sesudah kamu menyelesaikan segala se-
membentangkan semua doktrin da- lam suatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggang-
terang Kristus. Mandat teologi Kristen kan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
ialah mengilhami keyakinan dalam otoritas kakimu berkasutkan kerelaan untuk
Sabda Tuhan dan menempatkan kembali memberi- takan Injil damai sejahtera: dalam
se- mua kebenaran yang berpusat kepada segala ke- adaan pergunakanlah perisai iman,
Kris- tus. Jika diperlukan dengan demikian, sebab de- ngan perisai itu kamu akan dapat
maka teologi Kristen yang sejati akan memadam- kan semua panah api dari si
melayani je- maat dengan baik, karena itu jahat, dan teri- malah ketopong keselamatan
berakar pada pertikaian kosmik, dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam
membentangkannya, dan menghadapinya segala doa dan per- mohonan. Berdoalah
dengan argumen yang tidak dapat dibantah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-
—Kristus sebagaimana dinya- takan dalam jagalah di dalam doamu itu dengan
Kitab Suci. Dari perspektif ini- lah Allah permohonan yang tak putus-putusnya untuk
dapat menggunakan teologi menja- di suatu segala orang kudus” (Ef. 6:13-18). Ada- lah
sarana yang efektif untuk memban- tu menjadi suatu hak istimewa bagi orang
manusia dalam menentang upaya Setan di Kristen sejati untuk hidup menghayati suatu
atas dunia ini. kehidupan yang ditandai kesabaran dan ke-
setiaan, sebuah kesediaan setiap waktu
MAKNA ATAU SIGNIFIKANSI meng- hadapi pergolakan (Why. 14:2),
DOKTRIN menyatakan ketergantungan yang terus-
menerus terhadap
Doktrin mengenai pertikaian besar me-
Pertikaian Besar 123
Seorang yang telah membuat kita “orang- kan Kristus sampai hari kedatangan-Nya,
orang yang menang” (Rm. 8:37). menjadi teman bagi kita (Yoh. 14:16; ban-
dingkan Mat. 28:20). Para malaikat juga
Dijelaskannya Misteri Derita. di- utus untuk melibatkan diri dalam upaya
Kejahat- an tidak berasal dari Tuhan. Ia ke- selamatan (Ibr. 1:14). Kemenangan
yang “men- cintai keadilan dan membenci kita te- lah dijamin. Kita dapat berharap
kefasikan” (Ibr. 1:9), tidak sepantasnya dan mem- peroleh keberanian untuk
dituduh ber- tanggung jawab atas menghadapi masa mendatang, karena
kesengsaraan yang menimpa dunia. Setan, Tuhan kitalah yang me- ngendalikan. Bibir
malaikat yang jatuh, bertanggung jawab kita dapat mengucapkan puji-pujian atas
atas segala kekejaman dan penderitaan. pekerjaan keselamatan yang dilakukan-
Kita akan dapat memaha- mi lebih jelas Nya.
perampokan, pembunuhan, pe- nguburan,
tindak kejahatan dan pelbagai pe- ristiwa Dinyatakannya Makna Kosmik
yang demikian—betapapun menya- kitkan Salib. Keselamatan umat manusia
hati—apabila kita melihatnya dalam dipertaruhkan dalam pelayanan dan
kerangka pertikaian yang besar itu. kematian Kristus, karena Ia datang
Salib memberikan kesaksian baik me- menyerahkan nyawa-Nya demi
ngenai binasanya dosa dan kedalaman ka- keampunan dosa-dosa kita. Dalam ber-
sih Allah kepada orang-orang yang berdo- buat demikian Ia mempertahankan sifat
sa. Dengan demikianlah tema pertikaian Bapa-Nya, hukum dan pemerintahan mela-
be- sar itu mengajarkan kepada kita wan fitnahan palsu yang dilontarkan Setan.
kebencian terhadap dosa sekaligus Hidup Kristus mempertahankan keadilan
mengasihi orang yang berdosa. Allah dan kebajikan-Nya serta menunjuk-
kan bahwa hukum Tuhan dan pemerintah-
Menunjukkan Kepribadian Kasih an-Nya adil. Kristus menyatakan betapa ti-
Allah Terhadap Dunia. Dengan dak beralasan serangan Setan terhadap Al-
kepergian- Nya kembali ke surga, Kristus lah, menunjukkan bahwa melalui ketergan-
tidak mem- biarkan umat-Nya dalam tungan yang total atas kuasa Allah dan
keadaan yatim pia- tu. Dengan penuh rasa anu- gerah-Nya, orang-orang percaya yang
kasihan Ia menyiap- kan segala bantuan ber- tobat dapat bangkit mengatasi
yang dapat diberikan un- tuk melawan gangguan ser- ta frustrasi godaan hidup
kejahatan. Roh Kudus telah di- utus untuk sehari-hari dan hi-
“mengisi” tempat yang ditinggal- dup menang atas dosa.

Referensi :

1. ‘Lucifer’ berasal dari bahasa Latin, Lucifer berarti


“pembawa terang.” Frase “anak fajar” merupakan
ungkapan umum yang berarti “bintang fajar”—Venus.
“Terjemahan harfiah ungkapan Ibrani bermakna
‘Lucifer, anak fajar’ berarti ‘yang bercahaya, anak
fajar.’ Gambaran yang digunakan untuk planet Venus
yang cemerlang, planet yang paling gemerlap di langit,
digunakan untuk Setan sebelum kejatuhannya...
gambaran yang paling tepat mengenai keadaan yang
paling tinggi, tempat dari mana Lucifer jatuh”
(“Lucifer,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm.
683).
2. Lihat, General Conference Committee, “Methods of
Bible Study,” 1986; Hasel, Biblical Interpretation
Today (Washing- ton, D.C., Biblical Research Institute
(of the General Conference of Seventh-day Adventist),
1985.
3. Lihat, K. Runia, The Present-day Christological Debate
(Downers Grove, IL: InterVarsity Press, 1984); G.C.
Berkouwer,
The Person of Christ (Grand Rapids MI: Wm, B.
Eerdmans, 1954), hlm. 14-56.
Di dalam hidup Kristus yang taat dengan sempurna kepada
kehendak Allah, penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya,
disediakan Allah sebagai satu-satunya sarana pendamaian bagi dosa
manusia, supaya dengan demikian barangsiapa yang percaya dan
menerima pendamaian ini dapat memperoleh hidup kekal, dan semua
makhluk ciptaan dapat memahami lebih baik cinta kasih Pencipta
yang tiada batasnya itu. Pendamaian yang sempurna ini
mempertahankan kebenaran hukum Tuhan dan kemurahan tabiat-
Nya; karena dengan itulah dosa-dosa kita dihukumkan dan sekaligus
memberikan keampunan kepada kita. Kematian Kristus adalah
pengganti dan korban yang tidak bercacat- cela, yang mendamaikan
dan mengubahkan. Kebangkitan Kristus mem- proklamasikan
kemenangan Kristus atas kekuatan Iblis, dan bagi orang yang
menerima pendamaian merupakan jaminan kemenangan akhir me-
reka atas dosa dan maut. Dinyatakannya juga Ketuhanan Yesus
Kristus, di hadapan-Nya setiap lutut di surga dan di bumi akan tunduk
memberi hormat.—Fundamental Beliefs.—9.

124
BAB 9

HIDUP, MATI DAN KEBANGKITAN KRISTUS

ebuah pintu terbuka, membentangkan layak membuka gulung- an itu. Ia menangis


S jalan menuju pusat semesta alam, surga.
Ada sebuah suara terdengar berkata, “Ma-
dan meratap sampai ada seorang tua-tua yang
menghiburnya: “Jangan
suklah, lihatlah apa yang berlangsung di
tem- pat ini!’’ Di dalam Roh, Rasul
Yohanes me-
lihat ke dalam ruangan takhta Allah.
Pelangi zamrud yang mempesonakan
me- ngelilingi pusat takhta, cahaya, guntur
dan suara-suara keluar dari dalamnya.
Orang- orang agung—dengan pakaian
putih dan me- ngenakan mahkota
bertatahkan emas duduk di takhta yang
lebih kecil. Ketika Kidung pu-jian
memenuhi udara, tua-tua itu menun-
dukkan diri dalam pujaan, melemparkan
mahkota emas mereka ke muka takhta.
Seorang malaikat membawa sebuah gu-
lungan yang dimeteraikan dengan tujuh
me- terai sambil berseru-seru: “Siapakah
yang la- yak membuka gulungan kitab itu
dan mem- buka meterai-meterainya?”
(Why. 5:2). De- ngan penuh ketakutan
Yohanes memperha- tikan bahwa tidak ada
seorang pun di surga atau di bumi yang

125
engkau menangis! Sesungguhnya, singa
dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud,
telah me- nang, sehingga Ia dapat
membuka gulungan kitab itu dan
membuka ketujuh meterainya” (Why.
5:5).
Yohanes kemudian mengalihkan
pan- dangannya ke takhta yang penuh
kemuliaan itu, ia melihat Anak Domba
yang telah ter- sembelih tetapi sekarang
telah hidup kembali dan dipenuhi
dengan kuasa Roh. Ketika Anak
Domba itu mengambil gulungan terse-
but maka makhluk hidup dan tua-tua
seren- tak mendengungkan sebuah
pujian yang ba- ru: “Engkau layak
menerima gulungan ki- tab itu dan
membuka meterai-meterainya; karena
Engkau telah disembelih dan dengan
darah-Mu Engkau telah membeli
mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku
dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan
Engkau telah mem- buat mereka
menjadi suatu kerajaan, dan menjadi
imam-imam bagi Allah kita, dan me-
reka akan memerintah sebagai raja di
bumi” (Why. 5:9, 10). Setiap makhluk
ciptaan di surga dan di bumi bergabung
dalam nyanyi- an mereka itu: “Bagi Dia
yang duduk di atas

126
Hidup, Mati dan Kebangkitan Kristus 126

takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji- tiap orang memiliki kebebasan memilih da-
pujian dan hormat dan kemuliaan dan lam sambutannya (Why. 3:20, 21). Paksaan
kuasa sampai selama-lamanya!” (Why. bertentangan dengan tabiat-Nya, sehingga
5:13). dengan sendirinya tidak termasuk dalam
Betapa pentingkah gulungan ini? Di da- stra- tegi-Nya.
lamnya dimuat kisah penyelamatan umat
manusia mulai dari perhambaan manusia Inisiatif Ilahi. Tatkala Adam dan Hawa
ke- pada Setan dan juga lukisan puncak berdosa, Allah mengadakan inisiatif untuk
keme- nangan Allah atas dosa. mencari mereka. Pasangan yang bersalah
Dinyatakannya ke- selamatan yang begitu itu, ketika mendengar suara Penciptanya,
sempurna sehingga orang-orang yang tidak berlari dengan gembira untuk
ditawan dosa dapat dibe- baskan dari menemui Dia seperti yang biasa mereka
rumah penjara nasib mereka ha- nyalah lakukan sebelum- nya. Sebaliknya, mereka
melalui pilihan mereka. Lama sebe- lum justru menyembu- nyikan diri. Akan tetapi
kelahiran-Nya di Betlehem, Anak Dom- ba Tuhan tidak mening- galkan mereka. Ia
berseru: “Sungguh, aku datang; dalam gu- tetap memanggil mereka, “Di manakah
lungan kitab ada tertulis tentang aku; aku engkau?”
suka melakukan kehendak-Mu, ya Dengan duka maha dalam, Allah men-
Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku” jelaskan akibat pendurhakaan mereka—
(Mzm. 40:8, 9; bandingkan Ibr. 10:7). rasa sakit, kesukaran akan mereka hadapi.
Dengan datangnya Anak Domba yang Namun demikian, dalam keadaan mereka
telah tersembelih sebe- lum asas dunia yang lama sekali tidak ada pengharapan
inilah yang mewujudkan pe- nebusan umat itu, Ia menun- jukkan sebuah rencana yang
manusia (Why. 13:8). ajaib yang men- janjikan kemenangan atas
dosa dan maut (Kej. 3:15).
ANUGERAH ALLAH
YANG MENYELAMATKAN Anugerah atau Keadilan?
Belakangan, seiring dengan kemurtadan
Alkitab menyatakan Allah yang bangsa Israel di Sinai, Allah
menaruh perhatian atas keselamatan mengungkapkan kemurahan dan tabiat-
manusia. Ang- gota Keallahan bersatu Nya yang penuh keadilan kepada Mu- sa,
dalam upaya mem- bawa kembali manusia dengan mengumumkan, “Tuhan, Tuhan,
ke dalam persatuan dengan Pencipta Allah penyayang dan pengasih, panjang sa-
mereka. Yesus meninggi- kan kasih Allah bar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya,
yang menyelamatkan itu dengan berkata, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada
“Karena begitu besar kasih Allah akan beribu-ribu orang, yang mengampuni kesa-
dunia ini, sehingga Ia telah me- lahan, pelanggaran dan dosa; tetapi
ngaruniakan Anak-Nya yang tunggal, tidaklah sekali-kali membebaskan orang
supa- ya setiap orang yang percaya yang bersa- lah dari hukuman, yang
kepada-Nya tidak binasa, melainkan membalaskan kesa- lahan bapa kepada
beroleh hidup yang kekal” (Yoh. 3:16). anak-anaknya dan cucu- nya, kepada
Alkitab menyatakan bahwa “Allah keturunan yang ketiga dan ke- empat”
adalah kasih” (1Yoh. 4:8). Ia menjangkau (Kel. 34:6, 7).
manusia “dengan kasih yang kekal” (Yer. Tabiat Allah menyatakan sebuah
31:3). Al- lah yang menyodorkan paduan anugerah dan keadilan secara unik,
undangan keselamat- an itu penuh dengan dari hal kesudian mengampuni dan
kuasa, akan tetapi ka- sih-Nya ketidaksudian
mengharuskan Ia mengizinkan se-
Hidup, Mati dan Kebangkitan Kristus 127

melepaskan kesalahan. Hanya di dalam upah dosa ialah maut” (Rm. 6:23).
pri- badi Kristus kita dapat memahami Murka Ilahi yang dikatakan Kitab Suci
bagaima- na kualitas tabiat ini dapat ialah reaksi Allah terhadap dosa dan
diperdamaikan satu dengan yang lain. ketidak- benaran (Rm. 1:18). Penolakan
Mengampuni ataukah Menghukum? Pa- dengan se- ngaja terhadap pernyataan
da zaman bangsa Israel undur dari Tuhan, kehendak Allah
betapa sering Tuhan memohon agar —hukum-Nya—menimbulkan murka-Nya
mereka mengakui kesalahan mereka dan (2 Raj. 17:16-18; 2 Taw. 36:16). G.E. Ladd
kembali kepada-Nya (Yer. 3:12-14). Akan menulis, “Manusia secara etis penuh
tetapi me- reka mencemooh undangan-Nya dengan dosa; dan apabila Allah
yang penuh dengan kemurahan itu (Yer. menghitung-hitung pelanggaran mereka, ia
5:3). Sebuah si- kap yang tidak bertobat harus memandang mereka sebagai orang
yang mengolok-olok keampunan itulah berdosa, sebagai mu- suh, sebagai sasaran
yang membuat hukuman terhadap mereka murka Ilahi; karena me- mang sangatlah
tidak dapat dielakkan (Mzm. 7:12). etis dan bersifat religius se- hingga
Walaupun Allah penuh dengan kekudusan Allah itu menyatakan diri- nya
kemurah- an, Ia tidak dapat mengampuni sendiri dalam murka melawan dosa.” 1
orang yang berpaut kepada dosa (Yer. 5:7). Namun demikian, pada waktu yang
Pengampun- an mempunyai tujuan. Allah bersama- an, Allah ingin sekali
ingin mengubah orang-orang berdosa menyelamatkan dunia yang memberontak
menjadi orang yang sa- leh: “Baiklah itu. Sementara Ia mem- benci dosa, Ia juga
orang fasik meninggalkan ja- lannya, dan sangat prihatin dan me- ngasihi setiap
orang jahat meninggalkan ran- cangannya; orang yang berdosa.
baiklah ia kembali kepada Tu- han, maka
Dia akan mengasihaninya, dan kepada Sambutan Manusia. Keterkaitan Allah
Allah kita, sebab Ia memberi pengam- dengan bangsa Israel mencapai puncaknya
punan dengan limpahnya” (Yes. 55:7). De- dalam pelayanan Yesus Kristus, yang
ngan jelas pesan keselamatan itu dikuman- mem- berikan pandangan yang begitu jelas
dangkan ke seluruh dunia: “Berpalinglah ke da- lam “kekayaan kasih karunia-Nya
ke- pada-Ku dan biarkanlah dirimu yang me- limpah-limpah” dari karunia
diselamat- kan, hai ujung-ujung bumi! Ilahi itu (Ef. 2:7). Yohanes berkata, “Dan
Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang kita telah me- lihat kemuliaan-Nya, yaitu
lain” (Yes. 45:22). kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tung- gal Bapa, penuh kasih
Murka Allah terhadap Dosa. Pelang- karunia dan kebenar- an” (Yoh. 1:14).
garan bermula dalam pikiran manusia yang ‘Tetapi oleh Dia kamu bera- da dalam
bertentangan dengan Allah (Kol. 1:21). Kristus,” tulis Rasul Paulus, “yang oleh
Aki- batnya wajarlah kita tidak berkenan di Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia
ha- dapan Allah, yang “adalah api yang membenarkan dan menguduskan dan me-
meng- hanguskan” terhadap dosa (Ibr. nebus kita. Karena itu seperti ada tertulis:
12:29; ban- dingkan Hab. 1:13). Yang jelas ‘Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia
ialah bahwa “semua orang telah berbuat bermegah di dalam Tuhan’” (1 Kor. 1:30,
dosa” (Rm. 3: 23), sekalian “dasarnya 31). Oleh karena itu, siapakah gerangan
kami adalah orang- orang yang harus yang dapat meremehkan “kekayaan
dimurkai” (Ef. 2:3; ban- dingkan 5:6) dan kemurahan- Nya, kesabaran-Nya dan
takluk kepada maut “sebab kelapangan hati- Nya?” Tidak
mengherankan jika Paulus me- nunjukkan
bahwa “kelapangan hati-Nya”
Hidup, Mati dan Kebangkitan Kristus 128

yang menuntun orang kepada pertobatan tuk memulihkan hubungan yang telah retak
(Rm. 2:4). an- tara manusia dengan diri-Nya sendiri.
Bahkan sambutan manusia terhadap “Ketika kita masih seteru Allah,” kata rasul
ulur- an keselamatan yang diberikan Allah Paulus, “diperdamaikan dengan Allah oleh
itu pun tidaklah berasal dari makhluk kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang
manusia, me- lainkan dari Allah. Iman kita sekarang te- lah diperdamaikan” (Rm. 5:10).
adalah karunia Allah (Rm. 12:3); seperti Proses rekonsiliasi itu diasosiasikan de-
halnya pertobatan kita (Kis. 5:31). Kasih ngan istilah pendamaian. “Kata bahasa
kita timbul dalam sambutan kepada kasih Ing- geris ‘atonement’ pada mulanya
Allah (1 Yoh. 4:19). Kita tidak dapat berarti ‘at- one-ment’ yakni suatu keadaan
menyelamatkan diri kita sendiri dari Iblis, dalam wu- jud ‘sepakat’ atau dalam
dosa, derita dan maut. Ke- benaran kita persetujuan. De- ngan demikian
tidak lebih dari kain yang com- pang- ‘atonement’ menunjukkan kepada
camping dan kotor (Yes. 64:6). “Teta- pi hubungan yang serasi, dan apabila
Allah yang kaya dengan rahmat, oleh kare- kesepakatan itu telah terjalin baik maka ke-
na kasih-Nya yang besar, yang selarasan ini merupakan hasil proses
dilimpahkan- Nya kepada kita, telah penda- maian. Dengan memahami istilah
menghidupkan kita bersama-sama dengan maknanya semula, ‘atonement’ layaknya
Kristus, sekalipun kita telah mati oleh menunjuk ke- pada keadaan pendamaian
kesalahan-kesalahan ki- ta—Sebab karena yang mengakhiri kerenggangan itu.”
kasih karunia kamu dise- lamatkan oleh Banyak orang Kristen yang membatasi
iman; itu bukan hasil usaha- mu, tetapi istilah atonement hanyalah pada efek pene-
pemberian Allah, itu bukan hasil pekerja- busan dari penjelmaan Kristus, penderitaan
anmu: jangan ada orang yang me- dan kematian. Bagaimanapun, dalam pela-
megahkan diri” (Ef. 2:4, 5, 8, 9). yanan di kaabah, pendamaian atau atone-
ment ini bukanlah hanya menyangkut pe-
PELAYANAN KRISTUS DARI HAL nyembelihan domba yang dikorbankan itu,
PENDAMAIAN tetapi juga menyangkut pelayanan
keimam- atan dengan pemercikan darah
Kabar yang menggembirakan ialah bah- dalam kaa- bah itu sendiri (bandingkan Im.
wa “Allah mendamaikan dunia dengan 4:20, 26, 35;
diri- Nya oleh Kristus” (2 Kor. 5:19). 16:15-18, 32, 33). Dengan demikian,
Pendamai- an-Nya memulihkan hubungan secara Alkitabiah pendamaian ini dapat
antara Allah dengan umat manusia. Nas ini menunjuk baik kepada kematian Kristus
menunjukkan bahwa proses ini dan tugas pe- ngantaraan-Nya di dalam
mendamaikan manusia yang berdosa kaabah yang di sur- ga. Di sana, sebagai
dengan Allah, bukannya Tu- han Allah Imam Besar, Ia meng- gunakan faedah
dengan orang-orang berdosa. Kun- ci, yang korban pendamaian-Nya yang sempurna
memimpin orang-orang berdosa kembali dan lengkap untuk menca- pai pendamaian
kepada Allah ialah Yesus Kristus. Rencana manusia dengan Allah.3
Allah mengenai pendamaian adalah Pengamatan Vincent Taylor
sesuatu yang sangat menakjubkan dari mengatakan bahwa doktrin pendamaian
sikap merendahkan diri Ilahi. Ia mempunyai dua aspek “(a) tindakan
mempunyai hak untuk membiarkan penyelamatan dari Kris- tus, (b) dan
kebinasaan manusia. pemberian-Nya melalui iman, baik secara
Sebagaimana telah kita sebutkan di individu maupun secara umum. Kedua-
atas, Tuhan itulah yang mengambil inisiatif duanya bersama-sama merupakan
un-
Hidup, Mati dan Kebangkitan Kristus 129

Pendamaian.” Dari sinilah ia mengambil kan keadilan Ilahi, dan Tuhan mau meneri-
ke- simpulan bahwa “pendamaian itu ma korban diri Kristus sendiri dengan meng-
diperleng- kapi untuk kita dan ditempa ambil tempat maut yang seharusnya ditem-
dalam kita.” pati manusia.”5
Di dalam bab ini difokuskan Orang-orang yang tidak mau menerima
pendamaian dalam kaitannya dengan darah pendamaian Kristus tidak akan
kematian Kristus. Pendamaian mene- rima keampunan atas dosa, dan
dihubungkan dengan pelayan- an tetap akan menjadi sasaran murka Allah.
Keimamatan sebagai Imam Besar akan Yohanes ber- kata, “Barangsiapa percaya
dibicarakan kemudian(dalam bab 23 buku kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal,
ini). tetapi barangsia- pa tidak taat kepada
Anak, ia tidak akan me- lihat hidup,
KORBAN PENDAMAIAN KRISTUS melainkan murka Allah tetap ada di
atasnya” (Yoh. 3:36).
Korban pendamaian Kristus di bukit Oleh karena itu, salib merupakan
Gol- gota menandai titik balik dalam pertun- jukan kemurahan dan keadilan
hubungan antara Allah dan manusia. Allah. ”Kris- tus Yesus telah ditentukan
Walaupun ada ca- tatan dosa-dosa manusia, Allah menjadi ja- lan pendamaian karena
sebagai basil pen- damaian, Allah tidak iman, dalam darah- Nya. Hal ini dibuat-
menghitungkan dosa- dosa mereka (2 Kor. Nya untuk menunjuk- kan keadilan-Nya
5:19). Ini bukan berarti bahwa Allah tidak pada masa ini, supaya nya- ta, bahwa Ia
menjatuhkan hukuman atau dosa tidak lagi benar dan juga membenarkan orang yang
menimbulkan murka Allah. Bukan percaya kepada Yesus” (Rm. 3: 25, 26).
demikian. Artinya, Allah mem- berikan Apakah yang dilengkapkan Korban
sebuah jalan yang menjamin keam- punan Pen- damaian itu? Allah sendiri yang
bagi orang-orang yang berdosa se- mentara menghadir- kan Anak-Nya sebagai “jalan
pada waktu yang bersamaan tetap pendamaian” (Rm. 3:25, dalam bahasa
menjunjung tinggi keadilan hukum-Nya Yunani disebut hi- lasterion). Menurut
yang abadi. istilah yang digunakan dalam terjemahan
King James Version “Se- buah
Kematian Kristus sebagai suatu Ke- pendamaian”sedangkan terjemahan Re-
perluan. Bagi Allah yang penuh kasih itu, vised Standard Version disebut
untuk mempertahankan keadilan dan kebe- “penebusan.” Penggunaan kata hilasterion
naran-Nya, pendamaian dengan kematian dalam Perjan- jian Baru tidak ada
Yesus Kristus merupakan “sebuah moral hubungannya sama se- kali dengan faham
dan tindak hukum yang perlu.”Menurut kafir “penenangan Allah pemurka” atau
keadil- an Tuhan, “keadilan mengharuskan “meredakan Allah yang sewe- nang-wenang
dosa di- hakimkan. Allah harus dan bertingkah.”6 Nas itu meng- ungkapkan
menghakimkan dosa atas orang yang bahwa “Allah dalam kemurahan- Nya akan
berdosa. Dalam pelaksana- an ini Anak menampilkan Kristus sebagai per- damaian
Allah mengambil tempat kita, tempat atas murka suci-Nya atas kesalahan manusia
orang yang berdosa, sesuai dengan karena Ia menerima Kristus sebagai wakil
kehendak Allah. Pendamaian perlu karena manusia dan Pengganti Ilahi untuk me-
manusia berada di bawah murka Allah. Di nerima penghakiman-Nya atas dosa.”7
sinilah letak jantung Injil pengampunan Dari sudut pandang inilah seseorang da-
atas dosa dan misteri salib Kristus: pat memahami gambaran yang diberikan
kebenaran yang sempurna dari Kristus
cukup memuas-
Hidup, Mati dan Kebangkitan Kristus 130

Paulus mengenai kematian Kristus sebagai dalam kaabah Perjanjian Lama menggam-
“persembahan dan korban yang harum bagi barkan peranan Kristus ini. Di sanalah, pe-
Allah” (Ef. 5:2; bandingkan Kej. 8:21; Kel. mindahan dosa dari orang berdosa yang te-
29:18; Im. 1:9). “Pengorbanan diri Kristus lah bertobat kepada domba yang tidak ber-
sendirilah yang dapat berkenan kepada Al- salah itu melambangkan pemindahannya
lah karena korban persembahan ini ke- pada Kristus, Penanggung dosa (lihat
menghi- langkan tirai pemisah antara Allah bab 4).
dengan orang yang berdosa, yang membuat
Kristus menanggung sepenuhnya murka Apakah Peranan Darah Itu? Darah
Allah atas dosa manusia. Melalui Kristus, me- megang peranan sentral di dalam
murka Allah bukannya diubah menjadi persem- bahan korban pendamaian dalam
cinta kasih me- lainkan menjauhkan murka pelayanan kaabah. Allah menyediakan
itu dari manusia dan menanggungnya pendamaian ma- nakala Ia berkata,
Sendiri.”8 “Karena nyawa makhluk ada di dalam
Rm. 3:25 juga menunjukkan bahwa me- darahnya dan Aku telah mem- berikan
lalui pengorbanan Kristus dosa ditebus darah itu kepadamu... untuk meng- adakan
atau dibersihkan. Fokus penebusan adalah pendamaian bagi nyawamu,” (Im. 17:11).
apa yang dilakukan darah pendamaian Setelah menyembelih hewan maka imam
terhadap orang berdosa yang bertobat. Ia menggunakan darahnya sebelum ja- minan
akan meng- alami pengampunan, keampunan diberikan.
penghapusan dosa pri- badi dan Perjanjian Baru menunjukkan bahwa
pembasuhan dosa.9 upacara-upacara Perjanjian Lama diadakan
untuk memperoleh keampunan, penyucian
Kristus Penanggung Dosa yang Me- dan pendamaian melalui darah pengganti
nang. Kitab Suci menggambarkan Kristus yang digenapi dalam darah pendamaian
sebagai “Penanggung dosa” umat manusia. Kristus yang menjadi korban di bukit
Sarat dengan bahasa nubuat, nabi Yesaya Golgo- ta. Dikontraskan dengan cara-cara
menyebutkan “Tetapi dia tertikam oleh yang la- ma, Perjanjian Baru berkata
kare- na pemberontakan kita, diremukkan sebagai berikut, “Betapa lebihnya darah
oleh ka- rena kejahatan kita;... Tetapi Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah
Tuhan telah me- nimpakan kepadanya mempersembahkan di- ri-Nya sendiri
kejahatan kita seka- lian. Tetapi Tuhan kepada Allah sebagai persem- bahan yang
berkehendak meremuk- tak bercacat, akan menyucikan hati nurani
kan dia dengan kesakitan. sebagai korban
kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia,
penebus salah. ia menanggung dosa banyak
supaya kita dapat beribadah ke- pada Allah
orang” (Yes. 53:5, 6, 10, 12; bandingkan yang hidup?” (Ibr. 9:14). Dengan curahnya
Gal. 1:4). Nubuat inilah yang terdapat darah Kristus maka lengkaplah pe-
dalam be- nak Paulus ketika ia berkata, nebusan dari dosa (Rm. 3:25). Yohanes
“Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, me- ngatakan bahwa karena kasih-Nya,
sesuai dengan Kitab Suci” (1 Kor. 15:3). maka Allah “telah mengutus Anak-Nya
Nas ini menunjuk kepada satu konsep sebagai pendamaian (hilasmos) bagi dosa-
yang penting dalam rencana keselamatan: dosa kita” (1 Yoh. 4:10; “penebusan” RSV;
Dosa-dosa dan kesalahan yang telah meno- “sebuah korban pendamaian” NIV.
dai kita dapat dipindahkan kepada Penang- Singkatnya, “Tindakan tujuan Allah
gung dosa kita sehingga membuat kita ber- me- ngenai perdamaian telah dilengkapkan
sih (Mzm. 51:11). Upacara-upacara korban mela- lui pendamaian dan darah penebusan
Kris-
Hidup, Mati dan Kebangkitan Kristus 131

tus Yesus (dengan mengorbankan diri-Nya dibeli dan harganya telah lunas dibayar” (1
sendiri), Anak Allah Bapa. Dengan Kor. 6:19, 20; baca juga 1 Kor. 7:23).
demiki- anlah Allah menjadi ‘pengada dan Melalui kematian-Nya, Kristus meron-
sekaligus penerima pendamaian itu.”10 tokkan pemerintahan dosa, mengakhiri hu-
kuman dan kutuk Taurat, dan mengadakan
TEBUSAN KRISTUS kehidupan kekal bagi semua orang yang
ber- tobat. Petrus mengatakan bahwa
Apabila umat manusia jatuh ke bawah orang- orang berdosa telah ditebus dari
kuasa dosa mereka menjadi takluk kepada “cara hidup- mu yang sia-sia yang kamu
penghukuman dan kutuk Taurat Tuhan warisi dari ne- nek moyangmu itu bukan
(Rm. 6:4; Gal. 3:10-13). Sebagai hamba dengan barang yang fana” (1 Ptr. 1:18).
dosa (Rm. 6:17), takluk kepada maut, Paulus menulis bah- wa barangsiapa yang
mereka tidak mampu melepaskan diri dari telah dilepaskan dari perhambaan dosa dan
dalamnya. “Ti- dak seorang pun dapat dari buah-buahnya yang mematikan, kini
membebaskan diri- nya, atau memberikan melayani Allah dengan “bu-ah yang
tebusan kepada Al- lah ganti nyawanya” membawa kamu kepada pen- gudusan dan
(Mzm. 49:8). Hanya Al- lah sendiri yang sebagai kesudahannya ialah hidup yang
mempunyai kuasa untuk menebus. “Akan kekal” (Rm. 6:22).
Kubebaskankah mereka da- ri kuasa dunia Meremehkan atau menyangkal prinsip
orang mati, akan Kutebuskah mereka dari penebusan ini berarti “akan kehilangan jan-
pada maut?” (Hos. 13:14). Ba- gaimanakah tung karunia Injil dan mengingkari motif
Allah telah menebus mereka? pa- ling dalam dari rasa syukur kita kepada
Melalui Yesus, yang bersaksi bahwa Ia Anak domba Allah.”11 Prinsip ini
“datang bukan untuk dilayani, melainkan merupakan pu- sat nyanyian puji-pujian di
untuk melayani dan untuk memberikan ruang takhta sur- ga: “Karena Engkau telah
nya- wa-Nya menjadi tebusan bagi banyak disembelih dan de-ngan darah-Mu Engkau
orang” (Mat. 20:28; lihat juga 1 Tim. 2:6), telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-
jemaat Allah “diperoleh-Nya dengan darah tiap suku dan bahasa dan kaum dan
Anak- Nya sendiri” (Kis. 20:28). Di dalam bangsa. Dan Engkau telah membuat
Kristus “kita beroleh penebusan, yaitu mereka menjadi suatu kera- jaan, dan
pengampunan dosa” (Ef. 1:7; bandingkan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan
Rm. 3:24). Ke- matian-Nya adalah ”untuk mereka akan memerintah sebagai raja di
membebaskan kita dari segala kejahatan bumi” (Why. 5:9, 10).
dan untuk mengu- duskan bagi diri-Nya Baik Adam maupun Kristus—“Adam
suatu umat, kepunya- an-Nya sendiri, yang yang akhir,” atau “manusia kedua” (1 Kor.
rajin berbuat baik” (Tit. 2:14). 15:45, 47)—mewakili seluruh umat ma-
nusia. Sementara kelahiran alamiah
KRISTUS WAKIL MANUSIA membe- bani setiap manusia dengan akibat
pelang- garan Adam, setiap orang yang
Apakah yang telah Dilengkapkan Pe- mengalami kelahiran baru menerima
nebusan itu? Kematian Kristus menge- manfaat dari kor- ban dan kehidup-an
sahkan tanda kepemilikan Allah atas Kristus yang sempurna. “Karena sama se-
manu- sia. Rasul Paulus berkata, “Bahwa perti semua orang mati da- lam persekutuan
kamu bu- kan milik kamu sendiri? Sebab dengan Adam, demikian pu- la semua orang
kamu telah akan dihidupkan kembali da- lam
persekutuan dengan Kristus” (1 Kor. 15:
Hidup, Mati dan Kebangkitan Kristus 132

22). Membawa dosa, hukuman, dan maut at-Nya yang sempurna dilukiskan sebagai
ke- pada semua. Kristus sebaliknya pakaian Perjamuan Kawin (Mat. 22:11)
membalik- kan kecende-rungan itu. Di atau sebagai jubah kebenaran (Yes. 61:10)
dalam kasih-Nya yang agung, Ia yang diberikan-Nya untuk menutupi
menaklukkan diri-Nya kepa- da pengadilan pakaian ma- nusia yang sudah kumal dan
Ilahi mengenai dosa dan men- jadi wakil kotor agar mem- peroleh kebenaran (Yes.
bagi manusia. Kematian-Nya se- bagai 64:6).
pengganti, menyediakan kelepasan dari Sebaliknya keadaan kita sebagai
hukuman dosa dan memberikan karu- nia manusia yang sudah rusak, apabila kita
hidup kekal bagi orang berdosa yang te- menyerahkan diri sepenuhnya kepada
lah bertobat (2 Kor. 5:21; Rm. 6:23; 1 Ptr. Kristus, maka hati kita dipadukan dengan
3:18). hati-Nya, kehendak kita lebur ke dalam
Dengan jelas Kitab Suci mengajarkan kehendak-Nya, pikiran kita menjadi sama
si- fat universal dari kematian pengganti dengan pikiran-Nya, pe- mikiran kita
yang diberikan Kristus itu. Dengan “kasih dikungkung-Nya; maka kita pun
karu- nia Allah.” Ia mati bagi setiap orang menghidupkan kehidupan-Nya. Kita dilin-
(Ibr. 2: 9). Seperti halnya Adam, semuanya dungi dengan pakaian kebenaran-Nya.
telah berbuat dosa (Rm. 5:12), oleh karena Apa- bila Tuhan melihat orang yang
itu, se- tiap orang mati—mengalami percaya itu, maka yang dilihat-Nya adalah
kematian yang pertama. Kematian yang orang yang sudah bertobat, bukan lagi
dirasakan Kristus untuk semua orang yang telanjang atau dicemari dosa,
adalah kematian yang ke- dua—untuk melainkan jubah kebe- naran telah
maut (Why. 20:6; baca juga bab 26). terwujud oleh penurutan yang sempurna
dari Kristus terhadap hukum.12 Ti- dak
KEHIDUPAN KRISTUS seorang pun yang dapat dibenarkan tan- pa
DAN KESELAMATAN jubah ini.
Dalam perumpamaan pakaian
“Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, perjamuan kawin dikatakan tamu yang
diperdamaikan dengan Allah oleh hadir dengan pakaian sendiri bukannya
kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang diusir karena ku- rang percaya. Ia
sekarang telah diperdamaikan, pasti akan menerima undangan untuk menghadiri
diselamat- kan oleh hidup-Nya!” (Rm. pesta itu (Mat. 22:10). Tetapi
5:10). Dengan hidup Kristus, sebagaimana kedatangannya saja tidaklah cukup. Ia
juga dengan ke- matian-Nya, perlu mengenakan pakaian perjamuan
menjembatani jurang yang di- akibatkan kawin. Be- gitu pula, jika hanya percaya
dosa. Kedua-duanya perlu dan ber-peran kepada salib itu saja, tidaklah cukup. Agar
bagi keselamatan kita. dapat diterima di hadapan Raja, kita juga
memerlukan ke- hidupan sempurna
Apakah yang Dapat Diperbuat Kristus, tabiat-Nya yang benar.
Hidup Kristus yang Sempurna bagi Sebagai orang berdosa kita tidak saja
Kita? Yesus menghayati hidup yang per- lu menunda utang, tetapi kita perlu
murni, kudus, dan penuh kasih sayang, agar reke- ning bank kita dipulihkan. Kita
dengan bergantung se- penuhnya kepada perlu lebih dari sekadar lepas dari penjara,
Allah. Hidup yang mulia ini dibagikan- kita perlu dimasukkan ke dalam keluarga
Nya kepada orang berdosa yang bertobat Raja. Tugas pengantaraan Kristus yang
sebagai kasih karunia. Tabi- sudah bangkit itu mempunyai tujuan ganda
yakni pengampun- an dan pakaian—
penerapan kematian dan
Hidup, Mati dan Kebangkitan Kristus 133

kehidupan-Nya ke dalam hidup kita dan kan dari penyaliban—menjadi pusat peker-
ke- dudukan kita di hadapan Allah. Jeritan jaan mereka. Mereka mengumumkan Kris-
di Golgota “Sudahlah genap” menandai tus yang disalibkan dan hidup kembali,
per- lengkapan suatu kehidupan yang yang telah menang atas kekuatan pasukan
sempurna dan korban yang sempurna. si ja- hat. Di sinilah letak kuasa pekabaran
Orang-orang yang berdosa memerlukan kera- sulan.
kedua-duanya. “Kebangkitan Kristus,” tulis Philip
Schaff, “jelas-jelas merupakan sebuah
Inspirasi dari Kehidupan Kristus. pertanyaan yang menguji, yang di dalamnya
Ke- hidupan Kristus di atas dunia ini juga bergantung kebe- naran atau kepalsuan
mem- berikan sebuah contoh kepada agama Kristen. Itulah mukjizat paling
manusia ba- gaimana cara hidup. Petrus, besar ataukah tipuan, yang
sebagai contoh, memberikan sebuah paling besar yang dicatat sejarah.”1 Wilbur
contoh kepada kita cara bagaimana is M. Smith memberi komentar,
menyambut penghinaan (1 Ptr. 2:21-23). Ia “Kebangkitan Kristus adalah benteng
yang telah dibuat menjadi seru- pa dengan utama iman Kristen. Inilah doktrin yang
kita dan telah dicobai dalam se- gala rupa, menggoncanggancing dunia pada abad
menunjukkan bahwa siapa pun yang pertama, yang meninggi- kan Kekristenan
bergantung kepada kuasa Allah tidak perlu lebih unggul atas Judais- me serta agama-
lagi terus melakukan dosa. Kehidup- an agama kafir di dunia Me- diterania.
Kristus memberikan jaminan bahwa kita Dengan demikian, hal itu menja- di yang
da-pat hidup penuh kemenangan. Rasul paling vital dan unik dalam Injil Tu- han
Pau- lus memberikan kesaksian, “Segala Yesus Kristus: ‘Jika Kristus tidak di-
perkara dapat kutanggung di dalam Dia bangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan
yang mem- beri kekuatan kepadaku” (Flp. ka- mu’” (1 Kor. 15:17).”14
4:13). Pekerjaan Kristus kini berakar pada ke-
matian dan kebangkitan. Sementara korban
KEBANGKITAN KRISTUS DAN atau persembahan pendamaian di Golgota
KESELAMATAN sudah cukup dan lengkap, maka tanpa ke-
bangkitan kita tidak mempunyai jaminan
“Tetapi andaikata Kristus tidak dibang- bahwa Kristus telah selesai dengan sukses
kitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami,” melakukan tugas keilahian-Nya di atas du-
kata Rasul Paulus, “dan kamu masih hidup nia ini. Bahwa Kristus telah bangkit itu
dalam dosamu” (1 Kor. 15:14, 17). Kristus me- ngukuhkan realitas hidup di balik
secara jasmani bangkit (Luk. 24:36-43), kubur serta menunjukkan kebenaran janji
naik ke surga sebagai Allah manusia, dan Allah tentang hidup kekal di dalam Dia.
memu- lai tugas pengantaraan-Nya yang
berat se- laku Pengantara di sebelah kanan HASIL PEKERJAAN KRISTUS
Allah Bapa (Ibr. 8:1, 2; baca juga bab 4 YANG MENYELAMATKAN
buku ini). Pekerjaan pendamaian Kristus tidak
Kebangkitan Kristus memberikan suatu saja mempengaruhi umat manusia tetapi
makna kepada salib yang tidak dapat juga se- mesta alam.
dilihat oleh murid-murid yang terpencar
pada Ju- mat penyaliban itu. Kebangkitan- Pendamaian Semesta alam. Rasul
Nya telah mengubah murid-murid ini Pau- lus menyatakan kebesaran
menjadi satu pa- sukan yang perkasa yang keselamatan dari
mengubah sejarah. Kebangkitan—tidak
pernah dapat dilepas-
Hidup, Mati dan Kebangkitan Kristus 134

Kristus di dalam dan melalui jemaat: “Su- kan dengan ayahnya apabila ia menerima
paya sekarang oleh jemaat diberitahukan ka- sih ayahnya dan keampunan.
pel- bagai ragam hikmat Allah kepada “Barangsiapa yang menerima dengan
pemerin- tah-pemerintah dan penguasa- iman bahwa Allah mendamaikan dunia ke-
penguasa di surga” (Ef. 3:10). Lebih lanjut pada diri-Nya dalam Kristus dan tunduk
ia menyata- kan bahwa hal itu berkenan ke- pada-Nya akan menerima dari Tuhan
kepada Allah melalui Kristus pem- berian yang sangat berharga dengan
“memperdamaikan segala se- suatu dengan pembe- naran yang segera menjadi buah
diri-Nya, baik yang ada di bu- mi, maupun damai de- ngan Allah. Rm. 5:1. Tidak lagi
yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan menjadi sa- saran murka Allah, orang-
pendamaian oleh darah salib Kristus” (Kol. orang percaya yang dibenarkan telah
1:20). Paulus mengungkap- kan hasil yang menjadi tujuan per- kenan Allah. Dengan
mengejutkan dari pendamai- an ini: terbukanya jalan menu- ju takhta Allah
“Supaya dalam nama Yesus bertekuk melalui Kristus, mereka me- nerima kuasa
lu- tut segala yang ada di langit dan yang Roh Kudus untuk meruntuh- kan segala
ada di atas bumi dan yang ada di bawah rintangan atau tembok pemisah dari
bumi, dan segala lidah mengaku: ‘Yesus perseteruan antara manusia yang dilam-
Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan bangkan dengan perseteruan yang terdapat
Allah, Bapa!” (Flp. 2:10, 11). antara orang Yahudi dengan yang bukan
Ya- hudi. Bacalah Ef. 2:14-16.”
Mempertahankan Hukum Tuhan.
Kor- ban pendamaian yang sempurna dari Sia-sia Keselamatan melalui Perbuat-
Kris- tus meninggikan keadilan dan an. Pelayanan yang dilakukan Allah sehu-
kebajikan atau kebenaran hukum Allah bungan dengan pendamaian menunjukkan
yang kudus seba- gaimana halnya tabiat- betapa sia-sianya usaha manusia untuk
Nya yang penuh ke- murahan. Kematian mem- peroleh keselamatan melalui
dan penebusan Kristus memuaskan perbuatan me- nurut hukum. Pandangan
tuntutan hukum (karena dosa perlu yang berharap ke- pada anugerah Ilahi
dihukum), sementara membenarkan orang- akan menuntun kepada penerimaan
orang berdosa yang bertobat melalui kebenaran pembenaran yang di-
anugerah dan rahmat-Nya. Paulus berkata, mungkinkan melalui iman dalam Kristus.
“Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan Pe- ngucapan syukur dari orang-orang
hukum Taurat karena tak berdaya oleh da- yang te- lah mengalami pengampunan
ging, yang serupa dengan daging yang menjadikan penurutan sebagai suatu
dikua- sai dosa karena dosa, Ia telah kegembiraan; oleh karena itu amal
menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam bukanlah landasan kesela- matan,
daging, supaya tuntutan hukum Taurat melainkan buah-buahnya.16
digenapi di dalam kita, yang tidak hidup
menurut daging, teta- pi menurut Roh” Sebuah Hubungan Baru dengan
(Rm. 8:3, 4). Allah. Dengan adanya pengalaman atas
anugerah Allah, yang memberikan
Pembenaran. Pendamaian dapat kehidupan yang sempurna Kristus atas
menja- di efektif hanyalah apabila penurutan, kebenaran- Nya, dan kematian-
pengampunan diterima. Anak yang hilang Nya yang mendamaikan sebagai sebuah
itu diperdamai- pemberian yang cuma-cuma, menuntun
kepada suatu hubungan yang le-
Hidup, Mati dan Kebangkitan Kristus 135

bih dalam dengan Allah. Rasa syukur, puji- hari ke hari, bukannya kegagalan.
an dan kegembiraan timbul, penurutan
men- jadi sebuah kesukaan, mempelajari Motivasi Tugas itu. Kasih yang
Sabda- Nya menjadi suatu kesenangan, menak- jubkan itu diperlihatkan dalam
sehingga pi- kiran menjadi tempat tinggal pelayanan Allah dalam pendamaian melalui
yang siap bagi Roh Kudus. Sebuah Yesus Kris- tus yang menggerakkan kita
hubungan baru antara Allah dan orang untuk memba- gi-bagikan Injil kepada
berdosa yang telah berto- bat berlangsung. orang lain. Jika kita sendiri telah
Persekutuan yang demiki- an didasarkan mengalaminya, kita tidak da- pat menahan
atas kasih dan pujaan, bukan- nya karena rahasia kenyataan bahwa Al- lah tidak akan
takut atau karena paksaan (Yoh. 15:1-10). memperhitungkan dosa ter- hadap orang-
Makin dalam pemahaman kita atas anu- orang yang telah menerima kor- ban
gerah Allah dalam terang salib, makin Kristus atas dosa-dosa. Kita akan me-
berku- ranglah kita membenarkan diri nyampaikan undangan Injil itu, “Sebab Al-
sendiri dan semakin kita sadari berkat yang lah mendamaikan dunia dengan diri-Nya
dicurahkan kepada kita. Kuasa Roh Kudus oleh Kristus dengan tidak
yang lama yang bekerja dalam Kristus memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia
ketika Ia bang- kit dari kubur akan telah mempercaya- kan berita pendamaian
mengubah hidup. Kita akan mengalami itu kepada kami” (2 Kor. 5:20, 21).
kemenangan atas dosa dari

Referensi:

1. George E. Ladd, A Theology of the New Testament (Grand Rapids, MI: Wm B. Eerdmans, 1974), hlm. 453.
2. “Atonement”, SDA Bible Dictionary, edisi revisi., hlm. 97.
3. Untuk diskusi lengkap mengenai konsep Alkitabiah ini, baca Seventh-day Adventists Answer Questions on Doctrine
(Washington D.C.: Review and Herald, 1957), hlm. 341-355.
4. Vincent Taylor, The Cross of Christ (London: Macmillan, 1956), hlm. 88, 89.
5. Hans K. LaRondele, Christ Our Salvation (Mountain View, CA: Pacific Press, 1980), hlm. 25, 26.
6. Raoul Dederen, “Atoning Aspects in Christ’s Death,” in The Sanctuary and the Atonement, eds., Arnold V,
Wallenkampf dan W. Richard Lesher, (Washington. D.C.: Biblical Research Institute of the General Conference of
Seventh-day Ad- ventists, 1981), hlm. 295. la menambahkan: “Di kalangan penyembah berhala perdamaian dianggap
sebagai suatu kegiatan yang membuat penyembahnya mampu dengan diri sendiri menyediakannya sehingga membujuk
supaya dewa mengubah pikirannya. Ia sekadar mcnyuap dewanya supaya berkenan kepadanya. Sedangkan di dalam
Kitah Suci per- damaian penebusan dianggap muncul dari kasih Allah” (ibid, hlm. 317).
7. LaRondelle, hlm. 26.
8. Ibid., hlm. 26, 27.
9. Dederen, hlm. 295.
10. LaRondelle, hlm. 28. Kutipan di sini herasal dari H.G Link dan C.Brown, “Reconciliation,” The New International
Dictionary of New Testament Theology (Grand Rapids. MLZondervan, 1978), jilid 3, hlm. 162.
11. LaRondelle, hlm. 30.
12. Baca White, Christ’s Object Lessons (Washington, D.C.: Review and Herald, 1941), hlm. 312.
13. Philip Schaff, History of the Christian Church (Grand Rapids, MI: Wm B. Eerdmans, 1962), jilid 1, hlm. 173.
14. Wilbur M. Smith, “Twentieth-Century Scientists and the Resurrection of Christ” Christianity Today, 15 April 1957, hlm.
22. Argumentasi mengenai kesejarahan kcbangkitan kembali, baca Josh McDowell, Evidence That Demands a Verdict
(Campus Crusade for Christ, 1972), hlm. 185-274.
15. LaRondelle, hlm. 32, 33.
16. Lihat Hyde, “What Christ’s life Means to Me,” Adventist Review, 6 November 1986, hlm. 19.
Kasih dan kemurahan Tuhan yang tiada taranya membuat Kristus,
yang tidak mengenal dosa, menjadi dosa karena kita, supaya di dalam
Dia kita dapat dibenarkan di hadapan Allah. Berkat bimbingan Roh
Kudus kita pun merasakan keperluan kita, mengaku bahwa kita penuh
dengan dosa, bertobat dari pelanggaran-pelanggaran kita, dan
melatih iman dalam Kristus Yesus sebagai Tuhan kita, sebagai
Pengganti dan Teladan. Iman ini yang mendatangkan keselamatan
melalui kuasa Ilahi dari Sabda merupakan karunia anugerah Allah.
Melalui Kristus kita dibenarkan, diangkat sebagai putra putri Allah,
dan dilepaskan dari perhambaan dosa. Melalui Roh kita
dilahirkan kembali serta dikuduskan; Roh membarui pikiran kita,
menuliskan hukum kasih Allah di dalam hati kita, dan kepada kita
diberikan kuasa untuk menghidupkan suatu kehidupan yang kudus.
Kalau kita tinggal di dalam Dia maka kita akan menjadi orang yang
turut mengambil bagian dalam tabiat Ilahi dan memperoleh jaminan
keselamatan sekarang dan juga pada penghakiman itu. —
Fundamental Beliefs, —10.

136
BAB 10

PENGALAMAN KESELAMATAN

eberapa abad yang lalu, Gembala dari yang seharusnya menjadi cita-cita jemaat.
B Hermas bermimpi tentang seorang wa-
nita yang baik berusia lanjut. Di dalam
mim- pinya, wanita itu berubah, sementara
Oleh karena itu, orang-orang beriman yang
ber-

waktu berjalan terus, tubuhnya tetap tua


dan ram- but beruban, namun wajah wanita
itu tam- pak awet muda. Ia telah menjadi
muda kem-
bali.
T.F. Torrance membandingkan wanita
ini dengan jemaat.l Orang-orang Kristen
tidak boleh bersifat statis. Jika Roh Kristus
diam di dalam mereka (Rm. 8:9) maka
mereka akan mengalami proses perubahan.
Paulus berkata, “Sebagaimana Kristus
te- lah mengasihi jemaat dan telah
menyerah- kan diri-Nya baginya untuk
menguduskan- nya, sesudah Ia
menyucikannya dengan me- mandikannya
dengan air dan firman, supaya dengan
demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa
cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi
supaya jemaat kudus dan tidak bercela”
(Ef. 5:25-27). Kesucian yang demikianlah

137
sekutu ke dalam jemaat dapat menjadi
saksi bahwa “meskipun manusia
lahiriah kami semakin merosot, namun
manusia batiniah kami dibarui dari
sehari ke sehari (2 Kor. 4:16). “Dan kita
semua mencerminkan ke- muliaan
Tuhan dengan muka yang tidak ber-
selubung. Dan karena kemuliaan itu
datang- nya dari Tuhan yang adalah
Roh, maka kita diubah menjadi serupa
dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan
yang semakin besar” (2 Kor. 3:18).
Perubahan ini merupakan pun- cak
Pentakosta.
Di dalam Kitab Suci gambaran
pengala- man orang-orang percaya—
keselamatan, pembenaran, penyucian,
pembersihan dan penebusan—
dibicarakan sebagai (1) telah
dilengkapkan, (2) sekarang sedang
diwujud- kan, dan (3) akan nyata
kemudian. Pemaha- man atas ketiga
pandangan ini membantu un- tuk
memecahkan ketegangan yang tampak
dalam penekanan yang relatif atas
pembe- nar-an dan penyucian. Oleh
karena itu, bab ini, terbagi atas tiga
bagian penting yang berka-itan dengan
keselamatan orang per- caya pada masa
lalu, kini dan mendatang.

138
Pengalaman Keselamatan 138

PENGALAMAN KESELAMATAN 1. Apakah pertobatan itu. Kata per-


DAN MASA LAMPAU tobatan adalah terjemahan dari bahasa
Ibra- ni nacham, “meminta maaf,’
Sebuah pengetahuan yang benar “bertobat.” Pa- danannya dalam bahasa
menge- nai Allah dan kasih-Nya serta Yunani metanoeo yang berarti “mengubah
kemurahan- Nya tidaklah cukup. Upaya pikiran seseorang,” “merasa menyesal,”
yang dilakukan dengan tidak “bertobat.” Pertobatan yang sejati timbul
mengikutsertakan Kristus, yak- ni dengan dalam satu perubahan yang radikal dalam
kebajikan diri sendiri saja adalah lancung tingkah laku terhadap Al- lah dan dosa. Roh
(palsu). Pengalaman keselamatan yang Allah menginsafkan orang yang menerima-
jauh menyusup ke dalam jiwa hanya Nya betapa seriusnya dosa itu membawa
berasal dari Tuhan saja. Berbicara menge- mereka ke dalam suatu pe- rasaan
nai pengalaman ini, Kristus berkata, “Aku kebenaran Allah dan keadaan mere- ka
berkata kepadamu, sesungguhnya jika seo- yang telah jauh terhilang. Mereka menga-
rang tidak dilahirkan kembali, ia tidak da- lami suatu perasaan duka mendalam, dan
pat melihat Kerajaan Allah. Jika seorang ra- sa bersalah yang menekan. Dengan
tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak menga- kui kebenaran karena “siapa
dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” menyembunyi- kan pelanggarannya tidak
(Yoh. 3:3, 5). akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya
Hanya melalui Kristus Yesus saja seseo- dan meninggalkan- nya akan disayangi”
rang dapat pengalaman keselamatan, (Ams. 28:13), mereka akan mengakui
“sebab di bawah kolong langit ini tidak ada dosa-dosa mereka sampai se- kecil-
nama lain yang diberikan kepada manusia kecilnya. Dengan bertekad sepenuh ha- ti,
yang olehnya kita dapat diselamatkan” mereka tunduk sepenuhnya kepada Juru-
(Kis. 4: 12). Yesus berkata, “Akulah jalan selamat serta meninggalkan tabiat mereka
dan kebe- naran dan hidup. Tidak ada yang penuh dengan dosa. Oleh karena itu,
seorang pun yang datang kepada Bapa, pertobatan mencapai puncaknya dalam pe-
kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6). ngakuan—orang berdosa yang berpaling
Pengalaman keselamatan menyangkut ke- pada Allah (dari bahasa Yunani
pertobatan, pengakuan, keampunan, epistrophe, “berpaling kepada,”
pembe- naran dan penyucian. bandingkan Kis. 15:3).2 Pertobatan Daud
dari dosa-dosanya, ber- zina dan
Pertobatan. Menjelang penyaliban- membunuh, jelas merupakan con- toh
Nya, Yesus berjanji kepada murid-murid- bagaimana pengalaman ini menyiapkan
Nya akan memberikan Roh Kudus, yang jalan kemenangan terhadap dosa. Karena
akan me- nunjukkan Dia melalui upaya di- insafkan oleh Roh, ia merasa hina
untuk “meng- insafkan dunia akan dosa, karena do- sanya, meratapi nasibnya dan
kebenaran dan penghakiman” (Yoh. 16:8). memohon pe- nyucian: “Sebab aku sendiri
Ketika Pentakos- ta, Roh Kudus sadar akan pe- langgaranku, aku senantiasa
menginsafkan orang atas per- lunya bergumul de- ngan dosaku. Terhadap
mereka memperoleh seorang Juruse- lamat, Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah
dan mereka menanyakan bagaimana- kah berdosa dan mela- kukan apa yang Kau
mereka sebaiknya menyambutnya, ma- ka anggap jahat.” “Kasiha- nilah aku, Ya
Petrus menjawab, “Bertobatlah!” (Kis. 2: Allah, menurut kasih setia-Mu,
37, 38; bandingkan 3:19). hapuskanlah pelanggaranku menurut rah-
mat-Mu yang besar!” “Jadikanlah hatiku
ta- hir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku
de-
Pengalaman Keselamatan 139

ngan roh yang teguh” (Mzm. 51:3, 5, 6, pat diduga ini, yang diperlihatkan di atas
12). Pengalaman Daud yang berikutnya ka- yu salib, mereka menerima motivasi
menun- jukkan bahwa pengampunan Allah yang paling tangguh yang mungkin didapat
tidak saja menyediakan pengampunan bagi un- tuk bertobat. Inilah kebajikan Allah
dosa teta- pi juga memulihkan mereka yang me- nuntun kita kepada pertobatan
kembali dari do- sa. (Rm. 2:4).
Walaupun pertobatan mendahului peng- Pembenaran. Di dalam kasih dan kemu-
ampunan, orang berdosa tidak dapat mela- rahan Allah yang tidak terduga dalamnya,
lui pertobatan itu melayakkan dirinya Allah menjadikan Kristus “yang tidak me-
sendi- ri untuk memperoleh jaminan berkat ngenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
Allah. Sesungguhnya, orang berdosa tidak karena kita, supaya dalam Dia kita dibenar-
dapat menghasilkan dari diri sendiri kan oleh Allah” (2 Kor. 5:21). Melalui
pertobatan— pertobatan itu karunia Allah iman dalam Kristus, hati dipenuhi dengan
(Kis. 5:31; ban- dingkan Rm. 2:4). Roh Roh- Nya. Melalui iman yang sama ini,
Kudus yang menarik orang berdosa kepada yang men- jadi karunia anugerah Allah
Kristus supaya orang berdosa itu dapat (Rm. 12:3; Ef. 2:8), orang-orang berdosa
memperoleh pertobatan de- ngan hati yang yang bertobat di- benarkan (Rm. 3:28).
sungguh-sungguh ikhlas me- ratapi dosa. Istilah “Pembenaran” adalah terjemahan
dari bahasa Yunani dikaioma yang berarti
2. Motivasi untuk bertobat. Kristus “sya- rat pembenaran, perbuatan,” “tindakan
ber- kata, “Dan Aku, apabila Aku pem- benaran,” “pemulihan nama baik,” dan
ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik dika- iosis berarti “pembenaran,”
semua orang da- tang kepada-Ku” (Yoh. “memulihkan na- ma baik,””dibebaskan dari
12:32). Hati menja- di luluh dan takluk utang.” Kata kerja dikaioo, artinya
apabila kita merasakan bahwa kematian “dinyatakan dan diperlakukan sebagai
Kristus membenarkan kita serta benar,” “dibebaskan,” “dibenarkan,”
melepaskan kita dari hukuman mati. “dilepaskan, dijadikan murni,”
Cobalah bayangkan perasaan narapidana “pembenaran,” “dipulihkan,” “melakukan
yang sedang menunggu pelaksanaan yang adil,” mem- beri gagasan tambahan
hukum- an mati tatkala tiba-tiba atas makna istilah itu. Secara umum,
pengampunan di- berikan padanya. pembenaran, sebagaimana digunakan
Di dalam Kristus orang berdosa bukan menurut teologia, adalah “tindak- an Ilahi
sa- ja diampuni tetapi juga dibebaskan— yang dengannya Allah menyatakan
dan di- nyatakan benar! Sebenarnya ia manusia yang menyesali dosanya dibenar-
tidak layak dan tidak akan dapat kan, atau dianggap sebagai orang yang be-
memperoleh perlakuan demikian! nar. Pembenaran adalah kata lawan
Sebagaimana yang dinyatakan Ra- sul penghu- kuman” (Rm. 5:16).4 Dasar
Paulus, Kristus mati untuk membenarkan pembenaran itu bukanlah penurutan kita,
kita tatkala kita masih dalam keadaan tidak melainkan Kristus, “sama seperti oleh satu
berdaya, penuh dengan dosa, kurang iman’ pelanggaran semua orang beroleh
dan seteru Allah (Rm. 5:6-10). Tidak ada penghukuman, demikian pula oleh satu
sen- tuhan yang lebih dalam daripada perbuatan kebenaran semua orang beroleh
sentuhan jiwa yang dilakukan oleh kasih pembenaran untuk hidup................Demiki-
Kristus yang mengampuni itu. Apabila an pula oleh ketaatan satu orang semua
orang-orang ber- dosa merenungkan kasih orang menjadi orang benar” (Rm. 5:18, 19).
Ilahi yang tidak da- Ia telah memberikan penurutan ini kepada
orang-
Pengalaman Keselamatan 140

orang percaya yang “telah dibenarkan de- jukkan bahwa iman yang sejati tidak akan
ngan cuma-cuma karena penebusan dalam ada tanpa perbuatan. Seperti halnya Paulus,
Kristus Yesus” (Rm. 3:24).”Bukan karena Yakobus melukiskan masalahnya dari sudut
perbuatan baik yang telah kita lakukan, pengalaman Abraham. Dengan perbuatan
tetapi karena rahmat-Nya” (Tit. 3:5). Abraham mempersembahkan anaknya, Ishak
(Yak. 2:21) ditunjukkannya imannya. “Ka-
1. Peranan iman dan perbuatan. Ba- mu lihat,” kata Yakobus, “bahwa iman be-
nyak orang mempunyai keyakinan yang sa- kerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan
lah bahwa kedudukan mereka di surga ber- oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi
gantung atas perbuatan baik atau perbuatan sempurna” (Yak. 2:22). “Jika iman itu tidak
buruk mereka. Mengenai pertanyaan bagai- disertai perbuatan, maka iman itu pada
mana orang dibenarkan di hadapan Tuhan hake- katnya adalah mati” (Yak. 2:17).
Allah, jelas sekali Paulus berkata, “Malah- Pengalaman Abraham menyatakan
an segala sesuatu kuanggap rugi, karena perbuatan adalah buk- ti hubungan yang
pe- ngenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, sejati dengan Allah. Iman yang membawa
le- bih mulia daripada semuanya, ... supaya kepada pembenaran adalah iman yang hidup
aku memperoleh Kristus, dan berada dalam yang berbuat (Yak. 2:24). Paulus dan
Dia bukan dengan kebenaranku sendiri... Yakobus sepakat mengenai pembenaran
mela- inkan dengan kebenaran karena oleh iman. Sementara Paulus
kepercayaan kepada Kristus, yaitu mengamanatkan betapa tidak benarnya pen-
kebenaran yang Allah anugerahkan carian pembenaran melalui perbuatan, dan
berdasarkan kepercayaan” (Flp. 3:8, 9). Ia Yakobus mengaitkan betapa berbahayanya
menunjuk kepada Abraham yang percaya konsep pernyataan pembenaran tanpa per-
“kepada Tuhan, dan Tuhan memper- buatan. Baik amal maupun iman yang mati
hitungkan hal itu kepadanya sebagai kebe- tidaklah akan menuntun kepada pembenar-
naran” (Rm. 4:3; Kej. 15:6). Ia dibenarkan an. Hal itu dapat diwujudkan hanyalah de-
sebelum penyunatan, diperhitungkan benar ngan iman yang sejati yang bekerja
bukan karena hal itu (Rm. 4:9, 10). berdasar- kan kasih (Gal. 5:6) yang
Kalau begitu, iman yang bagaimanakah memurnikan jiwa.
yang dimiliki Abraham? Kitab Suci
menya- takan bahwa “karena iman 2. Pengalaman pembenaran. Melalui
Abraham taat” tat- kala Allah pembenaran oleh iman di dalam Kristus,
memanggilnya, ia segera mening- galkan ke- benaran-Nya dipertalikan kepada kita.
tanah kelahirannya dan kemudian ber- Kita menjadi benar di hadapan Allah
angkat “dengan tidak mengetahui tempat karena Kris- tus telah menjadi Pengganti
yang ia tujui” (Ibr. 11:8-10; bandingkan kita. Mengenai Allah, kata Paulus, “Dia
Kej. 12:4; 13:18). la memiliki iman sejati, yang tidak menge- nal dosa telah dibuat-
iman yang hidup dalam Tuhan yang Nya menjadi dosa kare- na kita, supaya
dinyatakan- nya melalui penurutan. dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah” (2
Hanyalah berdasar- kan iman yang dinamis Kor. 5:21). Sebagai orang- orang berdosa
inilah dibenarkan. yang bertobat, kita mengalami pengalaman
Rasul Yakobus juga mengamarkan ten- dan pengampunan yang leng- kap. Kita
tang pemahaman lain yang kurang tepat diperdamaikan kepada Allah!
me- ngenai dibenarkan oleh iman: bahwa Khayal yang diperoleh Zakharia
sese- orang dapat dibenarkan oleh iman menge- nai Yosua, sang imam besar,
tanpa me- nunjukkan hubungan pekerjaan. digambarkan dengan sangat indahnya akan
Ia menun- pembenaran.
Pengalaman Keselamatan 141

Dalam khayal itu dikatakan Yosua berdiri ”penyucian,” dari hagiazo, yang artinya
di hadapan malaikat Tuhan dengan “membuat, kudus,” “menahbiskan,” “me-
mengena- kan pakaian kotor, yang nguduskan,” “mengasingkan.” Padanannya
mewakili betapa na- jisnya dosa itu. Ketika dalam bahasa Ibrani ialah qadash, “memi-
ia berdiri di sana, Se- tan meminta supaya sahkan dari kegunaan yang biasa.”6
ia dihukum. Tuduhan Setan memang benar Pertobatan sejati dan pembenaran me-
—Yosua memang tidak layak. Akan tetapi nuntun kepada penyucian. Pembenaran dan
Tuhan, dalam kemurahan- Nya, mengecam penyucian berhubungan erat,7 berbeda teta-
Setan: “Bukankah dia ini puntung yang pi tidak dapat dipisahkan sama sekali. Ada
telah ditarik dari api?” (Za. 3: 2). Bukankah dua fase keselamatan yang dinyatakannya:
ini milikku yang berharga yang telah ku Pembenaran ialah apa yang dilakukan Tu-
pelihara dengan cara istimewa? han bagi kita, sedangkan penyucian adalah
Tuhan memerintahkan agar pakaian apa yang dilakukan Tuhan dalam kita.
yang kotor itu disingkirkan dengan segera, Penyucian maupun pembenaran sama
seraya berkata, “Tanggalkanlah pakaian se- kali bukanlah hasil jasa karena
yang ko- tor itu dari padanya. Lihat, perbuatan. Kedua-duanya hanyalah
dengan ini aku menunjuk kepada karunia Kristus dan
telah menjauhkan kesalahanmu dari pada- kebenaran-Nya. “Kebe- naran yang
mu! Aku akan mengenakan kepadamu pa- dengannya kita dibenarkan ada- lah
kaian pesta” (Za. 3:4).Tuhan kita yang pe- dihisabkan, kebenaran yang dengannya
nuh kasih dan kemurahan melenyapkan tu- kita disucikan adalah dibenarkan. Yang
duhan Setan, membenarkan orang berdosa per- tama merupakan hak kita untuk masuk
yang gemetar itu, menutupinya dengan ju- ke surga, sedangkan yang kedua adalah
bah kebenaran Kristus. Sebagaimana jubah kela- yakan kita masuk ke dalam surga.”8
Yosua melambangkan dosa, begitu pula de- Ketiga fase penyucian yang
ngan jubah baru melambangkan dikemukakan Alkitab ialah: (1) perbuatan
pengalaman baru orang yang beriman atau tindakan penyempurnaan atas masa
dalam Kristus. Da- lam proses pembenaran lalu orang yang beriman; (2) sebuah proses
itu, dosa-dosa yang diakui dan diampuni yang masih ber- langsung dalam
dialihkan kepada Anak Domba si pengalaman orang beriman pada masa kini;
penanggung dosa, Anak Allah yang (3) dan hasil akhir yang di- alami orang
kudus. “Orang percaya yang bertobat serta beriman pada waktu kedatang- an Kristus
tidak layak itu, bagaimanapun, diberi jubah yang kedua kali.
kebenaran Kristus. Penggantian jubah ini, Terhadap masa lalu orang beriman,
yang Ilahi, merupakan transaksi yang pada saat pembenaran orang beriman,
menyelamatkan, adalah ajaran Alkitabiah maka itu juga dikuduskan “dalam nama
mengenai pembenaran.” Orang percaya Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah
yang dibenarkan mengalami pengampunan kita” (1 Kor. 6:11). Pria maupun wanita
dan dibersihkan dari dosa-dosanya. menjadi “orang saleh.” Pada keadaan yang
demikian orang yang beriman ditebus, dan
Hasil-hasilnya. Apakah hasil-hasil per-
sepenuhnya men- jadi milik Allah.
tobatan dan pembenaran?
Sebagai hasil panggilan Tuhan (Rm.
1:7), orang-orang yang beriman disebut
1. Penyucian. Kata “penyucian” adalah
“orang kudus” karena mereka berada
terjemahan dari kata Yunani hagiasmos,
“dalam Kris- tus Yesus” (Flp. 1:1; baca
yang artinya “kekudusan,” “penahbisan,”
juga Yoh. 15:1-7),
Pengalaman Keselamatan 142

bukan karena mereka sudah mencapai dari hari ke hari, Kristus mulai mengubah
suatu keadaan tidak berdosa. Keselamatan kita ke dalam gambar Allah.
adalah pengalaman yang sedang Sementara iman kita bertumbuh di
berlangsung. “Dia telah menyelamatkan dalam Dia, pemulihan dan perubahan kita
kita,” kata Paulus, “ka- rena rahmat-Nya menda- pat kemajuan, dan diberikan-Nya
oleh permandian kelahiran kembali dan kepada kita kemenangan atas kuasa
oleh pembaharuan yang diker- jakan oleh kegelapan. Ke- menangan-Nya atas dunia
Roh Kudus” (Tit. 3:5), telah meng- ini memberikan jaminan kelepasan kita
asingkan serta menguduskan kita untuk dari perhambaan dosa (Yoh. 16:33).
tuju- an yang suci serta untuk berjalan
bersama Kristus. 5. Pemberian hidup kekal. Hubungan
ki- ta yang baru dengan Kristus
2. Diangkat ke dalam keluarga Allah. mendatangkan hidup kekal. Yohanes
Pada saat yang bersamaan orang-orang mengukuhkan, “Barang- siapa memiliki
per- caya yang baru telah menerima “Roh Anak, ia memiliki hidup; ba- rangsiapa tidak
yang menjadikan.” Allah telah menjadikan memiliki Anak, ia tidak me- miliki hidup” (1
mere- ka seperti anak-Nya, yang berarti Yoh. 5:12). Dosa kita yang banyak pada
menjadi putra-putri Raja! Ia telah masa lalu telah diselesaikannya; melalui Roh
menjadikan mere- ka milik-Nya, ahli yang tinggal di dalam kita, kita dapat
waris, “menerimanya ber- sama-sama menikmati berkat keselamatan.
dengan Kristus” (Rm. 8:15-17). Adalah
suatu kehormatan dan kegembiraan! PENGALAMAN KESELAMATAN
DAN MASA KINI
3. Jaminan keselamatan. Pembenaran
menjadi jaminan penerimaan orang Melalui darah Kristus yang
beriman. Didatangkannya kegembiraan menyucikan, membenarkan serta
karena diper- satukan kembali dengan Allah memurnikan dan menguduskan, orang
sekarang juga. Tidak menjadi soal betapa percaya adalah ”cipta- an baru: yang lama
berdosa pun sese- orang pada masa lalu, sudah berlalu, sesung- guhnya yang baru
Allah mengampuni se- mua dosa kita sudah datang” (2 Kor. 5:17).
sehingga kita tidak berada lagi di bawah
hukuman dan kutuk hukum. Pene- busan Ajakan untuk Penyucian Hidup
telah menjadi sebuah kenyataan. “Se- bab Keselamatan mencakup menghidupkan
di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita satu kehidupan yang disucikan berdasarkan
beroleh penebusan, yaitu pengampunan do- apa yang telah digenapkan oleh Kristus di
sa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” Golgota. Paulus mengajak umat percaya
(Ef. 1:7). un- tuk menghidupkan suatu kehidupan
yang berserah oleh perbuatan etis yang suci
4. Awal kehidupan baru yang penuh dan bermoral (1 Tes. 4:7). Untuk
kemenangan. Pelaksanaan bahwa darah menyanggup- kan mereka mempunyai
Ju- ruselamat menutupi dosa-dosa kita pengalaman penyu- cian, maka Tuhan
pada ma- sa lampau mendatangkan memberikan kepada umat percaya “Roh
kesembuhan tu- buh, jiwa dan pikiran. kekudusan” (Rm. 1:4). “Me- nurut
Rasa bersalah tidak diperlukan lagi karena kekayaan kemuliaan-Nya,” Paulus se-
di dalam Kristus se- muanya sudah lanjutnya berkata, Tuhan akan
diampuni dan semuanya men- jadi baru. “menguatkan
Dengan kecurahan anugerah-Nya
Pengalaman Keselamatan 143

dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya, se- wa “batiniah” itu dibaharui dari hari ke
hingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hari (2 Kor. 4:16; Rm. 12:2). Seperti
batinmu” (Ef. 3:16, 17). halnya pe- rempuan tua yang diceritakan
Sebagai ciptaan baru, orang-orang yang dalam kisah Gembala Hermas, gereja
beriman mempunyai tanggung jawab yang bertambah muda di dalam—setiap orang
baru. “Sebab lama seperti kamu telah Kristen yang benar- benar berserah diubah
menye- rahkan anggota-anggota tubuhmu dari kemuliaan kepa- da kemuliaan, pada
menjadi hamba kecemaran dan hari kedatangan Kristus yang kedua kali,
kedurhakaan yang membawa kamu kepada perubahan untuk menjadi serupa dengan
kedurhakaan,” kata Paulus, “ demikian hal gambar Allah disempurnakan.
kamu sekarang harus menyerahkan
anggota-anggota tubuhmu men- jadi hamba 1. Keterlibatan Kristus dan Roh Ku-
kebenaran yang membawa kamu kepada dus. Hanya Khalik saja yang dapat
pengudusan” (Rm. 6:19). Maka me- reka mengada- kan pekerjaan yang kreatif di
pun hidup “oleh Roh” (Gal. 5:25). dalam meng- ubah hidup kita (1 Tes.
Orang-orang percaya yang dipenuhi 5:23).Namun demi- kian, tanpa kerja sama
Roh itu “tidak hidup menurut daging, tetapi kita, Ia tidak dapat melakukan hal itu. Kita
me- nurut Roh” (Rm. 8:4). Mereka diubah harus menempatkan diri kita sendiri dalam
kare- na “keinginan daging adalah maut, saluran pekerjaan Roh, yang dapat kita
tetapi keinginan Roh adalah hidup dan lakukan dengan memandang Kristus.
damai se- jahtera” (Rm. 8:6). Dengan Apabila kita merenung-renungkan hidup
tinggalnya Roh Allah di dalam diri mereka, Kristus, maka Roh Kudus akan me-
maka mereka “ti- dak hidup dalam daging, mulihkan kemampuan jasmani, pikirani
melainkan dalam Roh” (Rm. 8:9). dan rohani (bandingkan dengan Tit. 3:5).
Tujuan tertinggi kehidupan yang Tugas Roh Kudus termasuk di dalamnya
dipenu- hi dengan Roh ialah supaya menyata- kan Kristus dan memulihkan kita
berkenan kepa- da Allah (1 Tes 4:1). kembali ke- pada gambar-Nya (bandingkan
Penyucian adalah ke- hendak Allah, kata Rm. 8:1-10). Allah ingin hidup di dalam
Paulus. Oleh karena itu, “kamu menjauhi umat-Nya. Ka- rena Ia pernah berjanji
percabulan” dan “orang ja- ngan “Aku akan diam ber- sama-sama dengan
memperlakukan saudaranya dengan ti- dak mereka” (2 Kor. 6:16; bandingkan 1 Yoh.
baik atau memperdayakannya. Allah 3:24; 4:12) sehingga Pau- lus dapat
memanggil kita bukan untuk melakukan berkata: “Kristus yang hidup di da- lam
apa yang cemar, melainkan apa yang kudus” aku” (Gal. 2:20; bandingkan Yoh. 14:23).
(1 Tes. 4:3, 6, 7). Dengan adanya Khalik itu dalam
kehidupan dari sehari ke sehari maka
Perubahan batiniah. Pada kedatangan orang-orang per- caya dibarui secara
Kristus yang kedua kali kita akan diubah batiniah (2 Kor. 4:16), membarui pikiran
seca- ra jasmani. Tubuh yang fana dan rusak mereka (Rm. 12:2; lihat
akan dijadikan abadi (1 Kor 15:51-54). juga Flp. 2:5).
Bagaima- napun, tabiat kita harus
mengalami perubahan dalam persiapan 2. Turut serta dalam tabiat Ilahi.
menyongsong hari kedatang- an Yesus “Jan- ji-janji yang berharga dan yang
kedua kali itu. sangat be- sar” yang diberikan Kristus,
Perubahan tabiat berkaitan dengan menjanjikan kua- sa Ilahi-Nya untuk
aspek mental dan rohani terhadap citra melengkapkan perubah- an tabiat kita (2
Allah, bah- Ptr. 1:4). Jalan untuk mem- peroleh kuasa
ini memungkinkan kita rajin
Pengalaman Keselamatan 144

untuk “dengan sungguh-sungguh berusaha bertumbuh dalam persekutuan dengan


untuk menambahkan kepada imanmu keba- Allah. Hanya sekadar pemahaman
jikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, intelektual atas rencana keselamatan
dan kepada pengetahuan penguasaan diri, tidaklah memadai. “Aku berkata
ke- pada penguasaan diri ketekunan, dan kepadamu, sesungguhnya jika- lau kamu
kepa- da ketekunan kesalehan, dan kepada tidak makan daging Anak Manu- sia dan
kesaleh- an kasih akan saudara-saudara, minum darah-Nya,” kata Yesus, “ka- mu
dan kepada kasih akan saudara-saudara tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
kasih akan se- mua orang” (2 Ptr. 1:5-7). Barangsiapa makan daging-Ku dan minum
“Sebab apabila se- muanya itu ada padamu darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal
dengan berlimpah- limpah,” kata Petrus, dan Aku akan membangkitkan dia pada
“kamu akan dibuatnya menjadi giat dan akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah
berhasil dalam pengenalan- mu akan Yesus benar-benar makanan dan darah-Ku adalah
Kristus, Tuhan kita. Tetapi barangsiapa benar-benar minuman. Barangsiapa makan
tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi daging-Ku dan minum darah-Ku, ia
buta dan picik” (2 Ptr. 1:8, 9). tinggal di dalam
Aku dan Aku di dalam dia”(Yoh. 6:53-56).
a. Hanya melalui Kristus. Apa yang Dengan jelas dikatakan bahwa orang-
mengubah manusia menjadi serupa dengan orang percaya haruslah bersatu dengan sab-
Penciptanya ialah dengan mengenakan da Kristus. Yesus berkata, “Perkataan-per-
atau turut ambil bagian dalam Tuhan kita kataan yang Kukatakan kepadamu adalah
Yesus Kristus (Rm. 13:14; Ibr. 3:14), yang roh dan hidup” (Yoh. 6:63; lihat juga Mat.
“oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh 4:4). Tabiat itu terbuat dari apa yang
Roh Ku- dus” (Tit. 3:5). “dima- kan dan diminum” pikiran. Apabila
Yakni dengan menyempurnakan kasih kita men- cerna roti hidup maka kita
Allah di dalam kita (1 Yoh. 4:12). Inilah diubahkan men-
se- buah misteri yang erat kaitannya dengan jadi serupa dengan Kristus.
pen- jelmaan Anak Allah. Sebagaimana
Roh Ku- dus menyanggupkan Kristus yang 3. Kedua Perubahan. Pada tahun
Ilahi itu mengambil rupa manusia, begitu 1517, tahun yang lama ketika Luther
pula Roh menyanggupkan kita turut memancang- kan ke-95 dalil ke pintu biara
mengambil bagi- an dalam sifat-sifat Ilahi. di Wittenberg, Jerman. Rafael mulai
Dengan pemilikan sifat ini (yang Ilahi) melukiskan lukisan Transfigurasi
maka pembaharuan pun dapat berlangsung (Perubahan) yang sangat terke- nal itu di
dalam batin seseorang, membuat kita Roma. Kedua peristiwa ini memi- liki
menjadi serupa dengan Kris- tus, walaupun persamaan yang berarti. Tindakan Luther
dalam tingkat yang agak ber- beda. Kalau menandai kelahiran Protestantisme, lukisan
Kristus menjadi manusia, tetapi orang- Rafael walau pun tidak sengaja, memberi-
orang percaya tidaklah menjadi Ilahi. kan ringkasan semangat Reformasi.
Sesungguhnya, mereka menjadi serupa de- Lukisan itu menunjukkan Kristus
ngan Allah dalam tabiat. berdiri di atas bukit dan dari lembah ada
orang yang dirasuk Setan memandang
b. Sebuah proses yang dinamis. kepada-Nya de- ngan penuh pengharapan
Penyu- cian itu progresif. Dengan berdoa (bandingkan Mrk. 9:2-29). Kedua
dan mem- pelajari Firman maka kita dapat kelompok murid-murid itu
senantiasa —satu kelompok di atas bukit, yang satu
ke- lompok lagi di lembah—
menggambarkan dua corak orang Kristen.
Pengalaman Keselamatan 145

Murid-murid yang ikut ke bukit itu nampakkan hal yang mencolok lainnya.
ingin tetap bersama Kristus, tampaknya Kris- tus dipermuliakan, tetapi dalam satu
kurang pe- duli terhadap kebutuhan orang- hal ter- tentu, begitulah anak lelaki yang
orang yang berada di lembah. Selama berada di lembah itu. Anak muda itu telah
berabad-abad ba- nyak orang yang diubah ke dalam citra Iblis (baca Mrk. 9:1-
membangun di atas “bukit” jauh dari orang- 29). Di sini kita melihat gambaran dua
orang yang berkekurangan di dunia ini. rencana yang amat bertentangan satu sama
Pengalaman mereka adalah doa tan- pa lain—rencana Allah untuk memulihkan kita
perbuatan. dan rencana Setan untuk membinasakan
Sebaliknya, murid-murid yang ada di kita. Kitab Suci mengatakan Allah mampu
lem- bah bekerja tanpa doa—dan usaha memelihara kita “dari kejatuhan” (Yud. 24).
mereka un- tuk mengusir Iblis tidak berhasil. Sebaliknya, Set- an melakukan upayanya
Orang ba- nyak terperangkap apakah itu dengan segala cara sehingga kita tetap
dalam perangkap bekerja bagi orang lain dalam keadaan berdosa. Hidup senantiasa
tanpa kuasa atau ber- doa banyak tanpa ada hubungannya de- ngan perubahan yang
melakukan sesuatu pun bagi orang lain. terus-menerus. Tidak ada basis netral. Kita
Kedua jenis orang Kristen ini me- merlukan mau ditinggikan atau- kah direndahkan.
citra Allah dipulihkan dalam mere- ka. Kita adalah “hamba dosa” atau “hamba
kebenaran” (Rm. 6:17, 18). Sia- pa yang
a. Perubahan sejati. Harapan Allah ia- menempati pikiran kita itulah yang
lah mengubah manusia yang telah jatuh da- menguasai kita. Jika, melalui Roh Kudus,
lam dosa itu kepada gambar-Nya dengan Kristus menempati pikiran kita, maka kita
mengubah kemauan mereka, pikirannya, menjadi umat yang seperti Kristus—hidup
ke- inginannya serta tabiat mereka. Roh yang dipenuhi dengan Roh akan senantiasa
Kudus mendatangkan kepada orang “menawan segala pikiran dan
percaya satu perubahan pandangan yang menaklukkan- nya kepada Kristus” (2 Kor.
nyata. Buah-bu- ahnya ialah “Kasih, 10:5). Tetapi apabila tidak bersama Kristus
sukacita, damai sejah- tera, kesabaran, maka kita ter- cabut dari sumber hidup dan
kemurahan, kebaikan, ke- setiaan, berubah serta membuat kebinasaan kita
kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal. tidak terelakkan
5:22, 23), kini menjadi gaya hidup me- lagi.
reka—walaupun mereka masih tetap Kesempurnaan Kristus. Apakah yang
memi- liki tubuh yang fana sampai di- maksud dengan kesempurnaan menurut
kedatangan Kris- tus kembali. Al- kitab? Bagaimanakah itu dapat
Jika kita tidak menghalangi Kristus diperoleh?
maka Dia “akan menyamakan diri-Nya
dengan pemikiran dan tujuan kita, 1. Kesempurnaan yang Alkitabiah.
memadukan hati dan pikiran kita menjadi Ka- ta “sempurna” dan “kesempurnaan”
selaras dengan ke- hendak-Nya, sehingga adalah terjemahan dari bahasa Ibrani atau
apabila kita mengiku- ti Dia, kita tidak tamim, yang berarti “lengkap,” “betul,”
akan melakukan kehendak kita sendiri. “damai se- jahtera,” “bunyi,” “sehat,” atau
Kemauan, yang dibersihkan dan disucikan, “tidak ber- cacat.” Umumnya kata teleios
akan mencapai puncak kenik- matannya dalam bahasa Yunani berarti “lengkap,”
dalam melayani-Nya.”9 “sempurna,” “de- wasa,” “matang,”
“berkembang dengan ba- ik,” dan
b. Kedua tujuan. Pemuliaan Kristus “mencapai sasarannya.”10
me- Di dalam Perjanjian Lama, apabila digu-
Pengalaman Keselamatan 146

nakan sehubungan dengan manusia, kata Jika terpisah dari Kristus umat manusia
itu mengandung suasana relatif. Nuh, itu tidak akan dapat memperoleh
Abraham dan Ayub masing-masing pembenar- an. “Barangsiapa tinggal di
digambarkan seba- gai orang yang dalam Aku dan Aku di dalam dia,” kata
sempurna atau tidak berca- cat-cela (Kej. Yesus, “ia berbuah banyak, sebab di luar
6:9; 17:1; 22:18; Ayb. 1:1, 18), Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”
walaupun sebenarnya orang itu (Yoh. 15:5). Di dalam Kris- tus, “yang oleh
mempunyai ketidaksempurnaan (Kej. 9:21, Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia
20; Ayb. 40: membenarkan dan mengudus- kan dan
2-5). menebus kita” (1 Kor. 1:30).
Di dalam Perjanjian Baru kata Kadar kesempurnaan, kita peroleh di
sempurna sering digunakan untuk da- lam Kristus. Untuk semuanya, Ia
menggambarkan orang yang matang yang melengkap- kan pengudusan dan
telah menghayati kehidupan yang terbaik penebusan kita. Tiada seorang pun yang
yang dapat dilaku- kannya dalam terang dapat menambahkan ke- pada apa yang
yang diperolehnya, dan memperoleh telah dilakukan-Nya. Jubah pesta
kerohanian yang potensial, be- gitu pula perkawinan yang kita miliki, atau ju- bah
dalam kemampuan mental, dan jas- mani kebenaran, telah ditenun oleh kehidup- an
(bandingkan 1 Kor. 14:20; Flp. 3:15; Ibr. Kristus, kematian dan kebangkitan-Nya.
5:14). Orang-orang yang percaya harus- Roh Kudus kini melaksanakan
lah sempurna dalam keterbatasannya, kata penyelesaian dan pengerjaannya di dalam
Kristus, sebagaimana Kristus sempurna da- kehidupan Kris- ten. Dengan jalan seperti
lam ketidakterbatasan-Nya, Kristus yang inilah kita dapat” dipenuhi di dalam
ju- ga memiliki ruang lingkup yang seluruh kepenuhan Allah” (Ef. 3:19).
sempurna (bandingkan Mat. 5:48). Pada
pemandangan Allah, seorang yang 3. Bergerak menuju kesempurnaan.
sempurna ialah yang memiliki hati dan Sebagai umat percaya, peranan apakah
hidupnya sepenuhnya di- serahkan untuk yang kita lakukan di dalam semua ini?
mengabdi dan berbakti kepa- da Allah, Dengan berada di dalam Kristus, kita
yang senantiasa bertumbuh dalam mengalami per- tumbuhan kepada
pengetahuan Ilahi, yang melalui anugerah- kedewasaan rohani. Mela- lui karunia
Nya, hidup sesuai dengan terang yang dite- Allah kepada jemaat-Nya kita da- pat
rimanya, bersuka-suka dalam suatu mengembangkan “kedewasaan penuh, dan
kehidup- an yang menang (bandingkan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan
Kol. 4:12; Yak. 3:2). kepenuhan Kristus” (Ef. 4:13). Kita harus
bertumbuh melampaui pengalaman rohani
2. Kesempurnaan yang lengkap masa kanak-kanak (Ef. 4:14), dari kebenar-
dalam Kristus. Bagaimana kita dapat an dasar pengalaman Kristen menuju kepa-
sempurna? Roh Kuduslah yang da “makanan keras” yang disediakan bagi
mendatangkan kesem- purnaan Kristus di orang-orang Kristen yang dewasa (Ibr.
dalam kita. Melalui iman maka 5:14). “Sebab itu,” kata rasul Paulus,
kesempurnaan tabiat Kristus menjadi milik “marilah kita tinggalkan asas-asas pertama
kita. Orang tidak dapat menyatakan bahwa dari ajaran ten- tang Kristus dan beralih
kesempurnaan itu mandiri, seolah- olah ia kepada perkem- bangannya yang penuh”
milik bawaan mereka, atau milik me- reka (Ibr. 6:1). “Dan ini- lah doaku,” katanya,
dengan sendirinya. Kesempurnaan ada- lah “semoga kasihmu ma-
pemberian Allah.
Pengalaman Keselamatan 147

kin melimpah dalam pengetahuan yang be- lukan kekudusan tabiat walaupun sebenar-
nar dan dalam segala macam pengertian, nya keselamatan hanyalah melalui iman.
se- hingga kamu dapat memilih apa yang Kelayakan masuk ke dalam surga terletak
baik, supaya kamu suci dan tak bercacat pada kebenaran Kristus saja. Tambahan ke-
menje- lang hari Kristus, penuh dengan pada pembenaran, rencana Allah tentang
buah kebe- naran yang dikerjakan oleh keselamatan yang diadakan dengan
Yesus Kristus untuk memuliakan dan kelayak- an masuk surga ini ialah dengan
memuji Allah” (Flp. 1:9-11). tetap ting- gal di dalam Kristus. Kelayakan
Hidup yang disucikan bukanlah satu ke- ini harus- lah dinyatakan dalam tabiat
hidupan tanpa kesukaran dan rintangan. moral manusia sebagai bukti bahwa
Pau- lus meminta kepada orang-orang yang keselamatan itu ‘telah terjadi.’”11
per- caya supaya “tetaplah kerjakan Dalam istilah manusia, apakah artinya
keselamatan dengan takut dan gentar, ini? Berdoa tidak berkeputusan untuk
bukan saja seperti waktu aku masih hadir, meng- hidupkan suatu kehidupan yang
tetapi terlebih pula sekarang waktu aku dikuduskan yang sempurna pada setiap
tidak hadir, karena Al- lahlah yang langkah perkem- bangannya. “Sebab itu
mengerjakan di dalam kamu baik kemauan sejak waktu kami mendengarnya, kami
maupun pekerjaan menurut kere- laan- tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu...
Nya” (Flp. 2:12, 13). Demikian ia me- sehingga hidupmu la- yak di hadapan-Nya
nambahkan perkataan yang menguatkan serta berkenan kepada- Nya dalam segala
hati mereka. hal, dan kamu memberi buah dalam segala
“Tetapi nasihatilah seorang akan yang pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam
la- in setiap hari,” katanya, “selama masih pengetahuan yang benar tentang Allah”
da- pat dikatakan ‘hari ini,’ supaya jangan (Kol. 1:9, 10).
ada di antara kamu yang menjadi tegar
hatinya karena tipu daya dosa. Karena kita Pembenaran dari Hari ke Hari.
telah ber- oleh bagian di dalam Kristus, Semua orang percaya yang hidup dalam
asal saja kita teguh berpegang sampai kepenuhan Roh dan yang dikuduskan
kepada akhirnya pada keyakinan iman kita (milik Kristus) terus-menerus memerlukan
yang semula (Ibr. 3:13, 14; bandingkan pembenaran dari hari ke hari
Mat. 24:13). (berkelimpahan dalam Kristus). Kita
Akan tetapi Kitab Suci memberikan memerlukan ini karena menyadari pe-
ama- ran, “Sebab jika kita sengaja berbuat langgaran dan kesalahan yang kita lakukan
dosa, sesudah memperoleh pengetahuan secara tidak sadar. Dengan menyadari beta-
tentang kebenaran, maka tidak ada lagi pa hati manusia itu jahat adanya, Daud me-
korban un- tuk menghapus dosa itu. Tetapi mohon keampunan atas pelanggarannya
yang ada ia- lah kematian yang mengerikan yang “tidak disadari” (Mzm. 19:13; ban-
akan peng- hakiman dan api yang dahsyat dingkan Yer. 17:9). Berbicara secara
akan meng- hanguskan semua orang khusus mengenai dosa-dosa yang
durhaka” (Ibr. 10: 26, 27). dilakukan orang percaya, Allah
Upaya nasihat menasihati ini memberikan jaminan kepa- da kita bahwa
merupakan bukti bahwa orang Kristen “jika seorang berbuat dosa, kita
“masih memer- lukan hal yang lebih mempunyai seorang pengantara pada Bapa,
daripada pengesahan pembenaran atau yaitu Yesus Kristus, yang adil” (1 Yoh.
penyucian. Mereka memer- 2:1).
Pengalaman Keselamatan 148

PENGALAMAN KESELAMATAN karunia-karunia dunia yang akan datang”


DAN MASA MENDATANG (Ibr. 6:4, 5). Dengan merenung-renungkan
kemuliaan Allah serta mengarahkan mata
Akhirnya keselamatan kita lengkap dan ki- ta kepada keindahan tabiat Kristus, maka
sempurna pada waktu kita dibangkitkan kita “diubah menjadi serupa dengan
atau diubahkan untuk masuk ke dalam gambar- Nya, dalam kemuliaan yang
surga. Melalui kemuliaan Allah terurailah semakin besar” (2 Kor. 3:18) — berarti
kepada orang-orang yang ditebus-Nya kita telah siap untuk perubahan yang akan
cahaya ke- muliaan-Nya sendiri. Inilah kita alami pada saat kedatangan Yesus
pengharapan ki- ta semua, yang seharusnya Kristus yang kedua kali- nya.
kita sambut se- bagai anak-anak Allah. Penebusan dan pengangkatan kita
Paulus berkata, “Kita bermegah dalam selaku anak Allah pada akhirnya
pengharapan akan mene- rima kemuliaan berlangsung sua- tu saat kelak. Paulus
Allah” (Rm. 5:2). berkata, “Sebab dengan sangat rindu
Ini digenapi pada saat kedatangan Kris- seluruh makhluk menantikan saat anak-
tus yang kedua kali, tatkala Ia anak Allah dinyatakan,” dan tam- bahnya,
datang”untuk menganugerahkan “kita juga mengeluh dalam hati kita sambil
keselamatan kepada me- reka, yang menantikan pengangkatan sebagai anak,
menantikan Dia” (Ibr. 9:28). yaitu pembebasan tubuh kita” (Rm. 8:19,
23; bandingkan Ef. 4:30).
Pemuliaan dan Penyucian. Salah satu Puncak peristiwa ini terjadi pada waktu
syarat keselamatan mendatang ialah “pemulihan segala sesuatu” (Kis. 3:21).
apabila Kristus tinggal di dalam hati kita— Kristus menyebutnya “penciptaan
pemulia- an tubuh kita yang fana. “Kristus kembali” (Mat. 19:28; “pembaruan
ada di te- ngah-tengah kamu,” kata rasul kembali segala se- suatu” menurut
Paulus, “ada- lah pengharapan akan terjemahan bahasa Inggris NIV). “Karena
kemuliaan!” (Kol. 1: 27), dengan makhluk itu sendiri juga akan
penjelasan lainnya, “Dan jika Roh Dia, dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan
yang telah membangkitkan Yesus dari dan masuk ke dalam kemerdekaan
antara orang mati,’diam di dalam kamu, kemulia- an anak-anak Allah” Rm. 8:21).
maka Ia, yang telah membangkitkan Menurut pandangan Alkitabiah bahwa
Kristus Yesus dari antara orang mati, akan pa- da satu sisi pengertian pengangkatan
menghi- dupkan juga tubuhmu yang fana menja- di anak dan penebusan—atau
itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam keselamatan
kamu” (Rm. 8:11). Paulus memberikan —telah “tersedia” lengkap sedangkan
jaminan kepada kita, bahwa Allah “dari pema- haman pada sisi lain bahwa mereka
mulanya telah me- milih kamu untuk belum dilengkapkan telah membingungkan
diselamatkan dalam Roh yang banyak orang. Sebuah studi lengkap dan
menguduskan kamu dan dalam kebe- naran menyelu- ruh mengenai pekerjaan Kristus
yang kamu percayai. . . sehingga kamu akan menye- diakan jawaban untuk itu.
boleh memperoleh kemuliaan Yesus “Paulus menghu- bungkan keselamatan
Kristus” (2 Tes. 2:13, 14). kita kini kepada keda- tangan Kristus yang
Kalau kita di dalam Dia berarti kita pertama. Dalam penya- liban yang
telah berada di ruangan takhta surga (Kol. bersejarah itu, kebangkitan, dan pelayanan
3:1-4). Barangsiapa yang “pernah surgawi yang dilakukan Kristus,
mendapat bagi- an dalam Roh Kudus” pembenaran dan penyucian kita dipastikan
sesungguhnya telah mengecap “firman sekali dan untuk semua. Keselamatan kita
yang baik dari Allah dan
Pengalaman Keselamatan 149

mendatang, pemuliaan tubuh, bagaimana- kan: “Sebab itu siapa yang menyangka,
pun, dihubungkan Paulus dengan bah- wa ia teguh berdiri, hati-hatilah
kedatang- an Kristus yang kedua kali. supaya ia ja- ngan jatuh!” (1Kor. 10:12).
“Untuk alasan inilah maka Paulus dapat Sejarah bangsa Israel dan kisah kehidupan
berkata serta-merta: ‘Kita telah diselamat- Daud, Salomo dan Petrus merupakan
kan,’ menurut salib dan kebangkitan Kris- amaran serius bagi semua orang. “Selama
tus yang dahulu; dan ‘kita belum hidup, diperlukan pengawasan cinta kasih
diselamat- kan’ dalam hal mendatang, dan perasaan dengan tujuan yang kokoh.
kedatangan Kris- tus untuk menebus tubuh Ada kerusakan batiniah, ada pula
kita.”12 penggodaan lahiriah, dan di mana saja
Menekankan keselamatan kita sekarang pekerjaan Tuhan memperoleh kemajuan,
ini dengan mengecualikan keselamatan Setan pun membentangkan rencana untuk
kita mendatang akan menimbulkan menciptakan situasi agar godaan itu
kekeliruan, pemahaman yang tidak benar mengu- asai jiwa. Tidak ada satu saat pun
mengenai ke- selamatan yang sempurna kita dapat aman kecuali bergantung kepada
dalam Kristus. Tuhan, hi- dup bersama Kristus dalam
Allah.”13
Pemuliaan dan Penyempurnaan. Ba- Perubahan yang paling akhir dan di da-
nyak yang percaya secara keliru bahwa pe- lam disempurnakan manakala yang tidak
muliaan dan penyempurnaan yang asasi fa- na dan tidak bercacat-cela itu telah
yang akan dibawa itu sudah boleh menjadi milik kita, apabila Roh Kudus
diperoleh ma- nusia. Akan tetapi, Paulus memulihkan kembali secara sempurna
berbicara menge- nai dirinya sendiri, yang seperti semula.
sepenuhnya diab- dikan kepada Allah,
menulis seperti berikut saat menjelang LANDASAN PENERIMAAN KITA
akhir hayatnya, “Bukan seo- lah-olah aku KEPADA ALLAH
telah memperoleh hal ini atau telah
sempurna, melainkan aku mengejarnya, Ciri-ciri tabiat Kristus maupun tingkah
kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, laku yang tidak bernoda, bukanlah
karena aku pun telah ditangkap oleh landasan penerimaan kita kepada Allah.
Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri Kebenaran yang menyelamatkan hanyalah
tidak menganggap, bahwa aku telah berasal dari seorang Manusia saja, yakni
menangkap- nya, tetapi ini yang Yesus, yang di- sampaikan kepada kita
kulakukan: aku melupa- kan apa yang telah melalui Roh Kudus. Kita tidak mampu
di belakangku dan me- ngarahkan diri memberi sesuatu atas ka- runia
kepada apa yang di hada- panku, dan pembenaran yang diberikan Kristus itu;
berlari-lari kepada tujuan untuk kita hanya dapat menerimanya. Kristus
memperoleh hadiah, yaitu panggilan surga- saja kebenaran, tidak ada yang lain (Rm. 3:
wi dari Allah dalam Kristus Yesus” (Flp. 10); kebenaran manusia yang mandiri
3:12-14). hanya- lah kain lara yang kotor (Yes. 64:6;
Penyucian adalah proses seumur hidup. baca juga Dan. 9:7, 11, 20; I Kor. 1:30).14
Kesempurnaan kita kini hanya ada pada Apa pun yang kita lakukan dalam me-
Kris- tus, akan tetapi yang pokok, nyambut kasih Kristus yang
perubahan yang lengkap hidup kita ke menyelamatkan itu tidak dapat menjadi
dalam gambar Allah akan berlangsung landasan kita ber- kenan kepada Allah.
pada waktu kedatangan Kristus yang kedua Penerimaan diidentifi- kasikan dengan
kali. Paulus mengingat- pekerjaan Kristus. Dengan
Pengalaman Keselamatan 150

membawa Kristus kepada kita, Roh Kudus dan panas—yang sama sekali tidak dapat
membawakan penerimaan itu. dipisahkan, namun demikian tetap mempu-
Adakah penerimaan kita didasarkan atas nyai fungsi yang unik—begitu pulalah
kebenaran Kristus yang membenarkan atau Kris- tus menjadi kebenaran dan penyucian
kebenaran-Nya yang membenarkan bagi kita (1 Kor. 1:30). Kita bukan saja
ataukah kedua-duanya? John Calvin dibenar- kan seutuhnya, tetapi juga
menunjukkan bahwa karena “Kristus tidak disucikan seleng- kapnya di dalam Dia.
dapat dibagi- bagi, maka kedua hal itu, Roh Kudus membawa serta yang
pembenaran dan penyucian, tidak dapat “Sudah selesai” di Golgota itu,
dipisahkan.”15 memberlakukan pe- ngalaman satu-satunya
Pelayanan Kristus haruslah tampak di penerimaan Allah, Allah yang telah
da- lamnya secara menyeluruh. Dengan menjadi manusia itu, ke- pada kita. Seruan
demiki- an membuatnya sebagai yang di kayu salib “Sudahlah selesai”
paling tinggi untuk menghindari spekulasi mempertanyakan semua upaya ma- nusia
mengenai ke- dua istilah ini dengan lainnya untuk memperoleh penerima- an
“mencoba mendefini- sikan secara teliti itu. Dengan membawakan yang Disalib-
bagian-bagian yang ber- beda antara kan itu, Roh Kudus membawa landasan
pembenaran dengan penyuci- an. Mengapa satu- satunya penerimaan kita kepada
mencoba berupaya menjadi Allah, yang menyediakan kelayakan yang
lebih teliti daripada Ilham itu mengenai murni bagi kita kepada keselamatan itu,
per- tanyaan-pertanyaan yang vital tentang yang dimung- kinkan bagi kita.
pem- benaran oleh iman?”
Sama seperti matahari mempunyai
terang

Referensi :
1. F.F. Torrance, Royal Priesthood, Scottish Journal of Theology Occasional Papers, No. 3 (edinburgh: Oliver and Boyd,
1963), hlm. 48.
2. Lihat “Conversion” and “Repent, Repentance,” SDA Bible Dictionary,, edisi revisi, hlm. 235. 933.
3. W.E. Vine, An Expository Dictionary of the New Testament Words (Old Tappan, NJ: Fleming H. Revell, 1966), hlm.
284- 286; William F. Arndt and F. Wilbur Gingrich, A Greek English Lexicon of the New Testament and Other Early
Christian Literature (Chicago, IL: University of Chicago Press, 1973), hlm. 196.
4. “Justification,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 979.
5. La Rondele, hlm. 47
6. “Sanctification,” SDA Bible Dictionary, rev. ed., hlm. 979.
7. Ibid.
8. White, Messages to Young People (Naschville, TN: Southern Publishing Assn., 1930), hlm. 35.
9. White, Desire of Ages, hlm. 668.
10. “Perfect, Perfection,” SDA Bible Dictioinary, edisi revisi, hlm. 864.
11. LaRondelle, hlm. 77.
12. Ibid., hlm. 89.
13. White in SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 2, hlm. 1032.
14. Berbicara mengenai Kristus, Imam Besar kita, White berkata sebagai berikut, “Perbaktian agama, doa-doa, pujian,
pengakuan dan penyesalan dosa orang-orang percaya naik bagaikan bau-bauan yang harum ke bait suci surgawi,
dengan melalui saluran manusia yang fana, mereka begitu najis sehingga kalau tidak dibasuh oleh darah, mereka tidak
akan pernah berharga bagi Tuhan. Semuanya dinaikkan bukanlah tanpa noda, sehingga kecuali Pengantara itu, yang
duduk di sebelah kanan Allah, menyampaikan dan membasuhnya dengan kebenaran-Nya, tidak akan mungkin diterima
Tuhan. Semua wangi-wangian dari mezbah pedupaan bumi haruslah dibasahi dengan pembasuhan butir-butir darah
Kristus” (Selected Messages, buku 1, hlm. 344.
15. J. Calvin, Institutes of the Christian Religion (Grand Rapids: Associated Publishers and Authors, Inc. n.d.) III, 11, 6.
16. White dalam SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 1072
Pengalaman Keselamatan 151
Oleh kematian-Nya di salib, Yesus menang atas kekuatan-kekuatan
kejahatan. Dia yang menaklukkan roh-roh jahat selama pelayanan-
Nya di atas dunia telah menghancurkan kuasa roh-roh itu serta
memastikan kebinasaannya pada akhirnya. Kemenangan Yesus
memberikan kemenangan kepada kita atas kekuatan-kekuatan jahat
yang tetap berusaha mengendalikan kita, sementara kita berjalan
bersama Dia dalam kedamaian, sukacita, dan kepastian akan kasih-
Nya. Sekarang Roh Kudus tinggal di dalam kita serta memberi kuasa
kepada kita. Dengan senantiasa teguh pada Yesus sebagai
Juruselamat dan Tuhan kita, kita dibebaskan dari beban perbuatan-
perbuatan kita masa lalu. Kita tidak lagi hidup dalam kegelapan,
dalam ketakutan akan kuasa- kuasa kejahatan, dalam ketidaktahuan,
dan dalam kesia-siaan dari cara hidup kita yang terdahulu. Dengan
kebebasan baru dalam Yesus ini, kita dipanggil untuk bertumbuh ke
dalam keserupaan dengan tabiat- Nya, dengan berhubungan erat
dengan-Nya setiap hari dalam doa, dengan hidup dari sabda-Nya,
dengan merenungkan sabda itu dan pe- meliharaan-Nya, dengan
menyanyikan pujian kepada-Nya, dengan ber- kumpul bersama untuk
beribadah, dan dengan turut serta dalam tujuan misi gereja.
Sementara kita memberikan diri kita dalam pelayanan yang penuh
kasih kepada orang-orang di sekitar kita dan dalam bersaksi tentang
keselamatan-Nya, kehadiran-Nya yang tetap menyertai kita melalui
Roh itu mengubah setiap waktu dan setiap tugas menjadi suatu
pengalaman rohani. (Mzm. 1:1, 2; 23:4; 77:11, 12; Kol. 1:13, 14;
2:6,
14, 15; Luk. 10:17-20; Ef. 5:19, 20; 6:12-18; 1 Tes. 5:23; 2 Ptr. 2:9;
3:18; 2 Kor. 3:17, 18; Flp. 3:7-14; 1 Tes 5:16-18; Mat. 20:25-28; Yoh.
20:21; Gal. 5:22-25; Rm. 8:38, 39; 1 Yoh. 4:4; Ibr. 10:25).

152
BAB 11

BERTUMBUH DALAM KRISTUS

elahiran adalah waktu sukacita.


K Suatu benih bertunas, dan muncul-
nya dua daun pertama itu menjadikan
pemi- lik kebun senang. Seorang bayi
dalam, menjadi rumah penjara yang penuh
ketakutan, siksaan, dan penawanan.
Sukacita si petani, kegembiraan sang
dilahirkan, dan tangisannya yang pertama ibu, dan harapan masa depan yang penuh
mengumum- kan kepada dunia bahwa di kebe- basan berubah menjadi kekecewaan,
sini terdapat satu kehidupan baru yang duka- cita, dan kesedihan. Pertumbuhan—
perlu diperhitungkan. Sang ibu melupakan yakni pertumbuhan yang berkelanjutan,
semua rasa sakitnya dan bergabung dengan yang te- rus-menerus, yang menuju kepada
seluruh keluarga dalam sukacita dan kedewa- saan, dan yang menghasilkan
perayaan. Suatu negara dilahir- kan untuk buah—sangat- lah penting bagi kehidupan.
merdeka, dan semua orang bera- mai-ramai Tanpa pertum- buhan itu, kelahiran tidak
memadati jalan-jalan dan meme- nuhi memiliki makna atau maksud atau masa
alun-alun kota, sambil melambaikan depan.
lambang-lambang dari sukacita yang baru Bertumbuh adalah masalah kehidupan
mereka peroleh. Tetapi bayangkan: Dua yang tak terpisahkan—baik yang bersifat
da- un itu tidak berubah menjadi empat jas- mani maupun bersifat rohani.
mela- inkan tetap demikian atau Pertumbuhan rohani menuntut adanya
menghilang; satu tahun kemudian bayi pemberian makan- an yang tepat,
kecil itu tidak terse- nyum ataupun mulai lingkungan, pemeliharaan, olah raga,
berjalan melainkan te- tap tak berdaya pendidikan, latihan, dan kehidup- an yang
dalam kesederhaannya saat memasuki memiliki tujuan. Namun pertumbuh- an
dunia ini; negara yang baru mer- deka itu yang dibahas di sini adalah pertumbuhan
selama beberapa saat berubah di rohani. Bagaimanakah kita bertumbuh da-
lam Kristus dan menjadi dewasa sebagai

153
Bertumbuh dalam Kristus 154
orang-orang Kristen? Apa ciri-ciri nyata hidupan kekal, dan tidak ada kemenangan
dari pertumbuhan rohani? atas Setan.
Melalui kematian-Nya di salib, Kristus
KEHIDUPAN BERMULA DENGAN menang atas Setan. Mulai dari pencobaan-
KEMATIAN pencobaan yang berapi-api di padang
belan- tara hingga penderitaan Getsemani,
Mungkin prinsip yang paling mendasar Setan dengan tanpa ampun memimpin
dan unik tentang kehidupan Kristiani penyerang- an melawan Anak Allah ini—
adalah bahwa kehidupan Kristiani itu untuk mele- mahkan kemauan-Nya, untuk
dimulai de- ngan kematian— menggoyah- kan rencana-Nya, untuk
sesungguhnya, dengan dua peristiwa menuntun-Nya ti- dak mempercayai Bapa-
kematian. Pertama, kematian Kris- tus di Nya, dan untuk me- nekan Dia
salib memungkinkan adanya kehidup- an menyimpang dari jalan untuk me-
baru kita—yang bebas dari kekuasaan Se- nanggung cawan pahit dosa umat manusia
tan (Kol. 1:13, 14), bebas dari penghukum- sebagai suatu korban pengganti. Salib itu
an karena dosa (Rm. 8:1), bebas dari kema- adalah serangan penentu. Di salib itu, “Se-
tian sebagai hukuman dosa (Rm. 6:23)— tan bersama malaikat-malaikatnya, dalam
dan kematian itu membawa pendamaian rupa manusia, hadir,”1 untuk mengadakan
dengan Allah dan manusia. Kedua, peperangan besar melawan Allah sampai
kematian diri me- mungkinkan kita pada akhirnya, sambil berharap bahwa
menerima kehidupan yang Kristus Kris- tus bahkan akan turun dari salib dan
tawarkan. Ketiga, sebagai hasilnya, kita gagal menggenapi maksud penebusan
berjalan dalam kebaruan hidup. Allah dalam menawarkan Anak-Nya
sebagai korban un- tuk dosa (Yoh. 3:16).
Kematian Kristus. Salib menjadi pusat Tetapi Kristus, oleh me- nyerahkan nyawa-
dari rencana keselamatan Allah. Tanpa sa- Nya di salib, telah meng- hancurkan daya
lib, Setan dan kekuatan-kekuatan jahatnya Setan, “telah melucuti peme- rintah-
tidak akan dikalahkan, masalah dosa tidak pemerintah dan penguasa-penguasa,” dan
akan terselesaikan, dan kematian tidak “menjadikan mereka tontonan umum
akan dihancurkan. Rasul itu mengatakan dalam kemenangan-Nya atas mereka”
kepada kita: “Darah Yesus, Anak-Nya itu, (Kol. 2:15). Di salib, “peperangan telah
menyuci- kan kita dari pada segala dosa” dimenang- kan. Tangan kanan-Nya
(1 Yoh. 1:7). “Karena begitu besar kasih [Kristus] dan le- ngan-Nya yang kudus
Allah akan du- nia ini,” bunyi nas yang telah memberi-Nya kemenangan. Sebagai
paling digemari da- lam Alkitab itu. Jika pemenang, Dia telah menancapkan panji-
kasih Allah menghasil- kan dan menjadi Nya di tempat-tempat tinggi yang kekal….
awal dari rencana kesela- matan, Seluruh surga menang dalam kemenangan
pelaksanaan rencana itu dijelaskan dalam Juruselamat itu. Setan telah dikalahkan,
bagian kedua dari ayat itu: “sehingga Ia dan dia tahu bahwa kera- jaannya telah
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tung- hilang.”2
gal.” Keunikan pemberian Allah bukanlah Gambaran yang jelas yang diberikan ra-
karena Dia memberikan Anak-Nya tetapi sul itu dalam kitab Kolose patut diperhati-
karena Dia memberikan Anak-Nya untuk kan. Pertama, Kristus telah melucuti peme-
mati karena dosa-dosa kita. Tanpa salib itu, rintah-pemerintah dan penguasa-penguasa
tidak ada pengampunan dosa, tidak ada ke- kejahatan. Kata bahasa Yunani untuk dilu-
Bertumbuh dalam Kristus 155
cuti secara harafiah berarti “ditanggalkan.” Kristus yang disalibkan itu adalah
Karena salib, Setan dalam keadaan ditang- tindak- an penebusan Allah bagi masalah
galkan dari segala kekuatan jahat atas umat dosa. Ja- ngan sampai kita melupakan fakta
Allah, selama umat Allah itu menempatkan itu, Ye- sus menegaskan bahwa darah-Nya
kepercayaan mereka pada Dia yang mem- akan “di- tumpahkan bagi banyak orang
bawa kemenangan itu di atas kayu salib. untuk peng- ampunan dosa” (Mat. 26:28).
Kedua, salib telah menjadikan Setan dan Tercurahnya darah itu sangatlah penting
pa- sukannya “tontonan umum” di hadapan bagi adanya pe- ngalaman dan
alam semesta. Dia yang tadinya penghargaan akan keselama- tan. Untuk
menyombong bah- wa dia akan “menyamai satu hal, pencurahan darah itu berbicara
Yang Mahatinggi” (Yes. 14:14) sekarang tentang dosa. Dosa itu nyata. Dosa itu
telah dijadikan tonton- an memalukan dan menuntut pengorbanan. Genggaman dosa
kekalahan di hadapan alam semesta. itu begitu kuat dan mematikan sehingga
Kejahatan tidak memiliki daya lagi atas pe- ngampunan dosa dan kebebasan dari
orang-orang percaya, yang telah ber- pindah kuasa- nya dan rasa bersalah yang
dari kerajaan kegelapan kepada ke- rajaan diakibatkannya tidaklah mungkin tanpa
terang (Kol. 1:13). Ketiga, salib telah “darah yang mahal, yaitu darah Kristus” (1
memastikan kemenangan penentu, pada Pet. 1:19). Kebenar- an tentang dosa ini
akhirnya atas Setan, dosa, dan kematian. perlu disebutkan beru- lang-ulang, karena
kita hidup dalam suatu dunia yang
Dengan demikian, salib telah menjadi menyangkal kenyataan dosa atau tetap
suatu alat kemenangan Allah atas tidak peduli dengan dosa itu. Tetapi di
kejahatan: salib, kita dihadapkan dengan sifat yang ja-
• Suatu cara yang memungkinkan adanya hat dari dosa, yang dapat dibersihkan
pengampunan dosa (Kol. 2:13). hanya oleh darah “yang ditumpahkan bagi
• Suatu pertunjukan di alam semesta ten- banyak orang untuk pengampunan dosa”
tang pendamaian seluruh dunia (2 Kor itu (Mat. 26:28).
5:19). Janganlah kita pernah lupa atau merasa
• Suatu kepastian akan kemungkinan saat tidak peduli dengan kenyataan bahwa
ini untuk memiliki kehidupan yang Yesus telah mati karena dosa-dosa kita dan
menang serta pertumbuhan dalam Kristus, bahwa tanpa kematian-Nya, tidak mungkin
yang oleh- nya dosa tidak akan berkuasa terda- pat pengampunan. Dosa-dosa kitalah
dalam pikiran atau tubuh kita (Rm. 6:12)— yang membawa Yesus ke salib.
dan suatu ke- pastian akan kedudukan kita Sebagaimana yang Paulus nyatakan,
sebagai putra- putri Allah (Rm. 8:14). “Karena waktu kita masih lemah, Kristus
• Suatu kepastian masa mendatang bahwa telah mati untuk kita orang- orang durhaka
dunia yang jahat ini, yang tadi adalah wila- pada waktu yang ditentukan oleh Allah…
yah kekuasaan yang dirampas Setan, akan karena Kristus telah mati un- tuk kita,
dibersihkan dari adanya dosa dan dari kua- ketika kita masih berdosa” (Rm. 5:6, 8).
sa dosa (Why. 21:1). Atau, sebagaimana Ellen White menyata-
• Pada setiap anak tangga dari tangga pe- kan, dosa “menindih Kristus dengan berat,
nebusan dan kemenangan, kita melihat ke- dan rasa sadar akan murka Allah terhadap
genapan dari nubuatan Kristus sendiri, dosa sedang menghancurkan hidup-Nya.”3
“Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari Tidak ada dalih untuk tidak meneguhkan
langit” (Luk. 10:18). dan mengumandangkan hakikat dari
kematian
Bertumbuh dalam Kristus 156
Yesus yang “sekali untuk semua” (lihat Pendamaian dengan Allah segera mem-
Rm. 6:10; Ibr. 7:27; 10:10) sebagai korban bukakan tahapan kedua dari proses pertum-
dan sebagai pengganti. buhan yang membawa keselamatan:
Kita tidak diselamatkan oleh Kristus, penda- maian dengan sesama manusia.
ma- nusia baik (good man) itu, atau oleh Salah satu dari gambar yang indah pada
Kris- tus, manusia Allah (God-man) itu, salib itu ada- lah beragamnya manusia
atau oleh Kristus, Guru agung itu, ataupun yang berkumpul di sekitar salib itu. Tidak
oleh Kris- tus, Teladan yang tak bercela semua mereka adalah pengagum Yesus.
itu. Kita dise- lamatkan oleh Kristus yang Tidak semua mereka ada- lah orang-orang
tergantung di salib itu: “Kristus kudus. Tetapi lihatlah orang- orang itu. Ada
diperlakukan sebagaima- na kita pantas orang-orang Mesir yang mem- banggakan
diperlakukan, agar kita boleh diperlakukan diri mereka dalam kecerdikan usaha niaga
sebagaimana Dia pantas diper- lakukan. mereka; ada orang-orang Roma yang
Dia dinyatakan bersalah karena dosa-dosa bermegah dalam peradaban dan buda- ya;
kita, yang Dia tidak pernah turut lakukan, ada orang-orang Yunani yang unggul da-
agar kita boleh dinyatakan benar oleh lam pengetahuan mereka; ada orang-orang
kebenaran-Nya, yang kita tidak pernah Yahudi yang menganggap diri mereka
turut miliki. Dia menderita kematian yang seba- gai umat pilihan Allah; ada orang-
adalah milik kita, agar kita boleh menerima orang Fa- risi yang mengira adalah orang-
kehidupan yang adalah milik-Nya. ‘Oleh orang pilih- an dari umat pilihan; ada
bi- lur-bilurnya kita menjadi sembuh.’”4 orang-orang Sadu- ki yang berpikir bahwa
Maka, darah Yesus memberikan kepas- mereka murni da- lam hal doktrin; ada
tian akan pengampunan dari dosa dan budak-budak yang men- cari kebebasan,
mena- burkan benih bagi kebaruan ada orang-orang merdeka yang
pertumbuhan. Salah satu segi dari kebaruan memanjakan diri dalam kemewahan
dan pertum- buhan dalam kehidupan kesenangan; ada pria, wanita, serta anak-
Kristiani ini adalah pendamaian. Salib itu anak.
adalah alat Allah bagi tercapainya Tetapi salib itu tidak membuat
pendamaian umat manusia de- ngan Dia. perbedaan di antara semua ini. Salib itu
“Sebab Allah,” kata rasul Paulus, menghakimi mereka semua sebagai orang-
“mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh orang berdosa; salib itu menawarkan
Kristus” (2 Kor. 5:19). Oleh karena apa kepada semua mereka jalan pendamaian
yang Dia telah lakukan di atas kayu salib, Ilahi. Di kaki salib itu, ta- nahnya rata.
maka kita dapat berdiri di hadapan Allah Semua orang dikumpulkan— dan tidak ada
tanpa dosa dan tanpa ketakutan. Apa yang lagi yang memisah-misahkan umat
telah memi- sahkan kita dari Allah telah manusia. Satu persaudaraan baru telah
diatasi. “Sejauh timur dari barat, demikian dimulai. Satu persahabatan baru telah
dijauhkan-Nya da- ri pada kita pelanggaran dimu- lai. Timur bergabung dengan barat,
kita” (Mzm. 103: 12). Manusia yang utara tu- run ke selatan, putih berjabat
tergantung di atas salib itu telah membuka tangan dengan hitam, yang kaya melompat
jalan baru menuju hadirat Allah. “Sudah untuk meng- genggam tangan yang miskin.
selesai,” Dia mengumumkan di atas kayu Salib itu me- nawarkan kepada semua
salib, dan kemudian Dia men- desak para orang curahan da- rah itu—untuk
pengikut-Nya untuk memasuki suatu merasakan manisnya kehi- dupan, untuk
persahabatan yang tetap dengan Allah. sama-sama memiliki pengala- man kasih
karunia, dan untuk memberitakan
Bertumbuh dalam Kristus 157
kepada dunia munculnya satu kehidupan kodrat. Ada kematian terhadap diri dan
ba- ru, satu keluarga baru (Ef. 2:14-16). dosa, serta suatu kehidupan yang baru
Dengan demikian, salib itu menjadi awal sepenuhnya. Perubahan dapat terjadi hanya
kemenang- an atas Setan dan dosa, dan oleh bekerja- nya Roh Kudus.”5 Rasul itu
karenanya, mem- bawa kehidupan baru di menggarisbawa- hi kematian terhadap dosa
dalam Kristus. maupun kebang- kitan kepada hidup baru
melalui pengalaman baptisan: “Atau tidak
Kematian terhadap Diri. Segi penting tahukah kamu, bahwa kita semua yang
kedua dari kebaharuan dan pertumbuhan telah dibaptis dalam Kris- tus, telah
Kristiani adalah kematian terhadap diri dibaptis dalam kematian-Nya? De- ngan
yang lama. Anda tidak dapat membaca demikian kita telah dikuburkan bersa- ma-
Perjanjian Baru tanpa tiba pada sama dengan Dia oleh baptisan dalam ke-
pemahaman tentang as- pek mendasar ini matian, supaya, sama seperti Kristus telah
dari kehidupan baru orang Kristen. Bacalah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
Galatia 2:19, 20: “Aku te- lah disalibkan ke- muliaan Bapa, demikian juga kita akan
dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi hi- dup dalam hidup yang baru” (Rom. 6:3,
bukan lagi aku sendiri yang hi- dup, 4). Baptisan dengan demikian secara
melainkan Kristus yang hidup di dalam lambang membukakan pintu kehidupan
aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang baru serta me- nawarkan agar kita
di dalam daging, adalah hidup oleh iman bertumbuh di dalam Kris- tus.
dalam Anak Allah yang telah mengasihi Sesuatu terjadi kepada seseorang yang
aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” menerima Yesus sebagai Juruselamat dan
Atau bacalah Roma 6:6-11: “Manusia lama Tuan. Simon orang yang goyah menjadi
kita telah turut disalibkan, supaya tubuh Pe- trus yang pemberani. Saulus si
dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita penganiaya menjadi Paulus si pemberita.
mengham- bakan diri lagi kepada dosa… Tomas orang yang ragu-ragu menjadi
bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi pembawa misi ga- ris depan. Kepengecutan
kamu hidup bagi Allah dalam Kristus berganti menjadi keberanian.
Yesus” Tuhan kita. Atau bacalah ucapan Ketidakpercayaan berubah men- jadi obor
Yesus tentang prinsip kehidu- pan baru: iman. Rasa cemburu sirna ditelan oleh
“Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam kasih. Kepentingan diri menghilang
tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi menjadi perhatian seorang saudara. Dosa
jika ia mati, ia akan menghasil- kan banyak ti- dak memiliki tempat dalam hati. Diri
buah” (Yoh. 12:24). telah disalibkan. Karenanya Paulus
Jadi kehidupan Kristiani tidak dimulai menulis, “me- nanggalkan manusia lama
de- ngan kelahiran. Itu dimulai dengan serta kelakuan- nya… mengenakan
kematian. Hingga diri mati, hingga diri manusia baru yang te- rus-menerus
disalibkan, ti- dak ada permulaan sama diperbaharui untuk memperoleh
sekali. Harus ada suatu pembedahan diri pengetahuan yang benar menurut gambar
yang mendasar, yang sengaja, dan yang Khaliknya” (Kol. 3:9, 10).
menyeluruh. “Jadi siapa yang ada di dalam Yesus mendesak: “Setiap orang yang
Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama mau mengikut Aku, ia harus menyangkal
sudah berlalu, sesungguhnya yang baru dirinya, memikul salibnya dan mengikut
sudah datang” (2 Kor. 5:17). Ke- hidupan Aku” (Mat. 16:24; bandingkan Luk. 9:23).
Kristiani bukanlah suatu perubahan atau Dalam kehi- dupan Kristiani, kematian diri
perbaikan dari yang lama, melainkan suatu bukanlah se- buah pilihan tetapi suatu
transformasi (perubahan menyeluruh) keharusan. Salib itu
Bertumbuh dalam Kristus 158
beserta tuntutan-tuntutannya—baik saat ini wa “karena kasih karunia kamu diselamat-
maupun pada akhirnya—pasti menghadap- kan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
kan tantangan bagi status sebagai murid te- tapi pemberian Allah, itu bukan hasil
[Ye- sus] dan menuntut sambutan yang peker- jaanmu: jangan ada orang yang
sepenuh- nya. Komentar Dietrich memegah- kan diri” (Ef. 2:8, 9).
Bonhoeffer yang te- gas patut dicatat: “Jika Ya, kasih karunia itu cuma-cuma. Tetapi
Kekristenan kita ti- dak lagi menaruh kasih karunia itu menuntut Allah mengor-
perhatian penuh menyang- kut status bankan nyawa Anak-Nya. Kasih karunia
sebagai murid [Yesus], jika kita telah yang cuma-cuma tidak berarti kasih
mengencerkan Injil itu menjadi lonja- kan karunia murahan. Dengan mengutip
emosi yang tidak menuntut pengorban- an Bonhoeffer lagi: “Kasih karunia murahan
dan yang tidak dapat membedakan antara adalah mengajar- kan pengampunan tanpa
kehidupan alami dan kehidupan Kristiani, mengharuskan per- tobatan, baptisan tanpa
maka tak terelakkan lagi kita telah adanya disiplin gere- ja, perjamuan tanpa
mengang- gap salib itu sebagai suatu adanya pengakuan, pem- bebasan dari
malapetaka seha- ri-hari biasa, sebagai kesalahan tanpa adanya penga- kuan
salah satu pencobaan dan penderitaan pribadi. Kasih karunia murahan ada- lah
hidup…. Bilamana Kristus memanggil kasih karunia tanpa tuntutan sebagai mu-
seseorang, dia meminta agar orang rid [Yesus], kasih karunia tanpa salib, kasih
tersebut datang dan mati… itu adalah karunia tanpa Yesus Kristus, yang hidup
kematian yang sama setiap saat—kematian dan yang menjadi daging.”7
dalam Yesus Kristus, kematian manusia Kasih karunia murahan tidak ada kaitan
lama pada saat panggilannya.”6 dengan panggilan Yesus. Bilamana Yesus
Jadi, panggilan kepada kehidupan Kris- memanggil seseorang, Dia menawarkan
tiani adalah suatu panggilan kepada salib ke- padanya salib untuk dipikul. Menjadi
itu seo- rang murid [Yesus] berarti menjadi
—untuk senantiasa menyangkal diri dari seorang pengikut, dan sebagai seorang
ke- inginannya yang kuat untuk menjadi pengikut Ye- sus bukanlah sebuah tipuan
penye- lamatnya sendiri dan untuk murahan. Ke- pada orang-orang Korintus,
menuruti Manu- sia yang tergantung di Paulus menulis- kan dengan tegas tentang
salib itu, supaya “iman [kamu] jangan kewajiban-kewa- jiban kasih karunia.
bergantung pada hikmat ma- nusia, tetapi Pertama, dia berbicara tentang
pada kekuatan Allah” (1 Kor. 2:5). pengalamannya sendiri: “karena ka- sih
karunia Allah aku adalah sebagaimana aku
Menghidupkan suatu Kehidupan Ba- ada sekarang, dan kasih karunia yang
ru. Aspek ketiga dari bertumbuh dalam dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.
Kris- tus adalah menghidupkan kehidupan Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras
baru. Salah satu dari kesalahpahaman da- ripada mereka [para rasul] semua;
terbesar ten- tang kehidupan Kristiani tetapi bu- kannya aku, melainkan kasih
adalah bahwa ke- selamatan adalah suatu karunia Allah yang menyertai aku” (1 Kor.
pemberian cuma- cuma kasih karunia 15:10). Dengan demikian Paulus mengakui
Allah—dan itulah akhir ceritanya. keunggulan ka- sih karunia Allah dalam
Tidaklah demikian. Ya, memang benar kehidupannya. Dan segera dia
bahwa di dalam Kristus “oleh darah- Nya menambahkan bahwa kasih karu- nia ini
kita beroleh penebusan, yaitu pengam- tidak diberikan dengan sia-sia. Kata bahasa
punan dosa, menurut kekayaan kasih karu- Yunani eis kenon secara harfiah diter-
nia-Nya” (Ef. 1:7). Adalah juga benar bah-
Bertumbuh dalam Kristus 159
jemahkan “untuk kehampaan.” Itu berarti, kita dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:13)
Paulus tidak menerima kasih karunia untuk dan membuat kita mengerti kehendak
menghidupkan suatu kehidupan sia-sia, yang Allah sebagaimana yang dinyatakan di
kosong—melainkan suatu kehidupan yang dalam Ki- tab Suci. Dia membawa
dipenuhi buah Roh, dan bahkan, bukan da- keyakinan tentang dosa, kebenaran, dan
lam kekuatannya sendiri, tetapi oleh kuasa penghakiman (Yoh. 16:7, 8), yang tanpa
kasih karunia yang tinggal di dalam dirinya. keyakinan tersebut kita tidak dapat
Demikian juga, dia memohon kepada orang- memahami akibat-akibat saat ini dan kekal
orang percaya agar “jangan membuat men- dari tindakan-tindakan kita serta kehidupan
jadi sia-sia kasih karunia Allah” (2 Kor. 6:1). yang kita jalani. Kuasa dan ke- hadiran
Kasih karunia Allah tidak datang untuk Roh Kudus yang mengubahkan di dalam
menebus kita dari satu jenis kehampaan, un- kehidupan kita—itulah yang menja- dikan
tuk menempatkan kita pada suatu jenis ke- kita putra dan putri Allah (Rm. 8:14).
hampaan yang lain. Kasih karunia Allah ada- Melalui Roh itulah Kristus “ada [tinggal]
lah usaha giat-Nya untuk mendamaikan kita di dalam kita” (1 Yoh. 3:24). Dengan
dengan diri-Nya, untuk menjadikan kita ba- tinggal- nya Roh itu datanglah suatu
gian dari keluarga Allah. Kita, setelah ma- kehidupan baru
suk menjadi keluarga itu, tinggal dalam ke- —baru di mana tinggalnya Roh itu
luarga itu sambil menghasilkan buah-buah menolak cara-cara lama dalam berpikir,
kasih Allah melalui kuasa dari kasih karu- bertindak, dan membina hubungan, yang
nia-Nya yang menakjubkan itu. bertentangan de- ngan kehendak Allah;
Jadi, bertumbuh dalam Kristus berarti baru juga di mana ting- galnya Roh itu
suatu pertumbuhan dalam kedewasaan se- menjadikan kita suatu cipta- an baru, yang
hingga hari demi hari kita memantulkan didamaikan dan ditebus, dibe- baskan dari
ke- hendak Kristus dan menjalani jalan dosa agar bertumbuh dalam ke- benaran
Kristus. Karena itu, pertanyaannya adalah: (Rm. 8:1-16) dan agar memantul- kan
apakah tanda-tanda pasti dari kehidupan gambar Yesus “dalam kemuliaan yang
yang de- wasa ini serta tanda-tanda semakin besar” (2 Kor. 3:17, 18). “Apabila
pertumbuhannya yang terus-menerus? Roh Allah mengendalikan hati, itu akan
Tanpa menuliskan daf- tarnya, kita dapat mengubah kehidupan. Pemikiran-
merenungkan tujuh tanda pasti tersebut. pemikiran penuh dosa disingkirkan,
perbuatan-per- buatan jahat ditinggalkan;
TANDA-TANDA BERTUMBUH kasih, kerendah- an hati, dan kedamaian
DALAM KRISTUS menggantikan kema- rahan, iri hati, dan
perselisihan. Sukacita menggantikan
1. Suatu kehidupan Roh. Yesus berka- kesedihan, dan air muka me- mantulkan
ta kepada Nikodemus, “Sesungguhnya jika cahaya surga. Tidak ada orang yang
seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, melihat tangan yang mengangkat be- ban
ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan itu, atau melihat cahaya yang turun dari
Al- lah” (Yoh. 3:5). Tanpa kuasa yang istana di atas. Berkat itu datang bilamana
memba- rui dari Roh Kudus, kehidupan oleh iman jiwa itu berserah pada Allah.
orang Kris- ten bahkan tidak dapat dimulai. Ma- ka, kuasa yang tidak dapat dilihat
Dialah Roh kebenaran itu (Yoh. 14:17). mata ma- nusia itu menciptakan suatu
Dia menuntun kehidupan baru dalam gambar Allah.”8
Roh itu menjadikan kita “ahli waris,
mak- sudnya orang-orang yang berhak
menerima janji-janji Allah, yang akan
menerimanya
Bertumbuh dalam Kristus 160
bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika 2. Suatu kehidupan kasih dan persa-
kita menderita bersama-sama dengan Dia, tuan. Kehidupan Kristiani adalah suatu ke-
supaya kita juga dipermuliakan bersama- hidupan persatuan, suatu kehidupan yang
sama de- ngan Dia” (Rm. 8:17). di- damaikan dengan Allah, pada satu sisi,
Kehidupan Roh itu karenanya adalah suatu dan didamaikan dengan sesama manusia,
panggilan kepada tindakan rohani: di sisi lain. Pendamaian adalah pemulihan
Menolak tatanan lama me- nurut dosa dan suatu ke- retakan dalam hubungan,
turut mengambil bagian da- lam penyebab utama dari keretakan dalam
penderitaan-penderitaan Kristus dalam hubungan ini adalah dosa. Dosa telah
kehidupan saat ini agar dapat turut memisahkan kita dari Allah (Yes. 59:2)
mengam- bil bagian bersama Dia dalam dan telah memecahkan umat manusia ke
kemuliaan masa mendatang. Jadi dalam banyak kelompok kecil— yang
spiritualitas (keroha- nian) Kristiani berdasarkan ras, suku, jenis kelamin,
bukanlah suatu pelarian ke suatu dunia kebangsaan, warna kulit, dan lain-lain. Injil
khayalan dan keyakinan mistis. Itu adalah Yesus mengatasi masalah dosa ini dan se-
suatu panggilan untuk menderita, mua faktor pemecah yang berkaitan
membagikan, bersaksi, menyembah, dan dengan itu serta menciptakan suatu tatanan
menghidupkan kehidupan Kristus di dalam baru yak- ni persatuan dan pendamaian.
dunia ini, di dalam masyarakat kita, dan di Karena itu, Paulus dapat berkata, Allah
dalam rumah kita. Hal ini dapat terjadi ha- “dengan peran- taraan Kristus telah
nya oleh kehadiran Roh itu yang tinggal di mendamaikan kita de- ngan diri-Nya” (2
dalam kita. Doa Yesus adalah agar sekali- Kor 5:18). Dari penda- maian ini
pun sementara kita berada di dalam duni dilahirkan suatu kelompok baru— suatu
ini, kita haruslah tidak berasal dari dunia kelompok yang telah ditebus yang di-
ini (Yoh. 17:15). Kita harus tinggal di tandai oleh persatuan vertikal dengan Allah
dunia ini—itulah tempat tinggal kita, dan dan persatuan horizontal dengan sesama
itulah daerah misi kita. Tetapi kita tidak manusia. Sungguh, kehidupan kasih dan
milik du- nia, karena kewarganegaraan dan per- satuan ini adalah inti dari Injil.
pengharap- an kita terdapat di dunia yang Tidakkah Ye- sus berkata demikian dalam
akan datang (Flp. 3:20). doa-Nya seba- gai imam besar: “Supaya
Paulus menggambarkan kehidupan mereka semua menjadi satu, sama seperti
yang diberi kuasa oleh Roh ini sebagai satu Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di
kehi- dupan yang secara rohani bertumbuh dalam Engkau, agar mereka juga di dalam
dan se- makin dewasa. Kedewasaan seperti Kita, supaya dunia per- caya, bahwa
ini akan menolak perbuatan-perbuatan Engkaulah yang telah mengu- tus Aku”
daging—“per- cabulan, kecemaran, hawa (Yoh. 17:21). Seluruh misi pene- busan
nafsu, penyem- bahan berhala, sihir, Yesus dan kekuatan injil-Nya menye-
perseteruan, perselisih- an, iri hati, amarah, rukan perlunya pembuktian kebenaran da-
kepentingan diri sendi- ri, percideraan, roh lam kasih dan adanya persatuan yang harus
pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta mengikat para anggota dari kelompok yang
pora dan sebagainya” (Gal. 5:19-21)— telah ditebus itu. Tidak ada pertumbuhan
serta memeluk dan meng- hasilkan buah Kristiani tanpa kasih dan persatuan yang
Roh: “kasih, sukacita, damai sejahtera, demikian. Dan di mana persatuan dan
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kasih ini ada, semua dinding pemisah di
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan antara orang banyak akan rubuh.
di- ri” (Gal. 5:22, 23). Penghalang-peng- halang berupa ras, asal
usul kebangsaan, je-
Bertumbuh dalam Kristus 161
nis kelamin, kasta, warna kulit, dan faktor- Kasih sejati terhadap sesama menembu-
faktor pemisah lain akan terhapus dalam si warna kulit dan mengedepankan rasa ke-
ke- hidupan orang yang telah mengalami manusiaan orang tersebut; kasih itu meno-
cipta- an baru, satu manusia baru (Ef. 2:11- lak untuk bernaung di bawah kasta tetapi
16). Se- mentara orang itu bertumbuh dan memberi sumbangsih pada pengayaan
menjadi dewasa, kebenaran mulia tentang jiwa; kasih itu menyelamatkan harga diri
pendamai- an, kasih, dan persatuan seseo- rang dari prasangka-prasangka yang
bersinar semakin terang dan semakin tak ma- nusiawi; kasih itu melepaskan
terang yang terlihat baik secara perorangan nasib manu- sia dari bencana filsafat yang
maupun secara jemaat da- lam kehidupan berajaran ke- bendaan. Pada dasarnya,
Kristiani. kasih sejati dapat melihat gambar Allah—
Faktor kasih dalam pertumbuhan Kris- yang mungkin ter- jadi, yang tersembunyi,
tiani adalah unik bagi Injil itu. Yesus ataupun yang nya- ta—dalam setiap wajah.
menye- but faktor itu perintah baru (Yoh. Seorang Kristen de- wasa yang bertumbuh
13:34), te- tapi kebaruan ini tidak akan memiliki jenis kasih itu, yang
menunjuk kepada kasih tetapi kepada sesungguhnya merupakan da- sar dari
objek kasihnya. Orang- orang mengasihi, semua persatuan Kristiani.
namun mereka mengasihi orang-orang
yang layak dikasihi—mereka mengasihi 3. Suatu kehidupan belajar. Makanan
milik mereka. Tetapi Yesus mem- adalah suatu hal penting yang mendasar
perkenalkan satu unsur baru: “Sama seperti bagi pertumbuhan. Fungsi dari organisme
Aku telah mengasihi kamu demikian pula mana pun membutuhkan pemberian
ka- mu harus saling mengasihi.” Itu berarti, makanan yang memadai dan terus-menerus.
sama seperti kasih Yesus yang berlaku Demikian juga- lah halnya dalam
untuk se- mua, yang rela berkorban, dan pertumbuhan rohani. Teta- pi di mana kita
yang sepe- nuhnya, maka demikianlah memperoleh makanan roha- ni kita? Pada
seharusnya ka- sih kita. Pada jenis kasih dasarnya dari dua sumber: hu- bungan erat
itulah “tergantung seluruh hukum Taurat dengan Allah yang senantiasa melalui
dan kitab para nabi” (Mat. 22:37-40). belajar sabda-Nya dan melalui me-
Perintah untuk mengasihi sesama kita ini ngembangkan kehidupan doa. Pentingnya
tidak memberi ruang bagi adanya perubahan. sabda Allah bagi kehidupan rohani tidak
Kita tidak memilih siapa yang kita kasihi; dia- jarkan dengan demikian jelas di ayat
kita dipanggil untuk mengasihi semua orang. lain ma- na pun selain dari yang terdapat
Se- bagai anak-anak dari satu Bapa, kita dalam kata- kata Yesus sendiri: “Manusia
diharap- kan untuk saling mengasihi. Dalam hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap
perumpa- maan Orang Samaria yang baik, firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat.
Kristus me- nunjukkan bahwa “sesamamu 4:4). Yesus memberikan satu teladan
manusia tidak berarti hanya seseorang sempurna tentang bagaimana Dia
yang berasal dari je- maat atau iman Anda. menggunakan firman itu un- tuk
Tidak disebutkan ada- nya pembedaan ras, menghadapi Setan. “Yesus menghadapi
warna kulit, atau kelas. Sesama kita Setan dengan kata-kata Kitab Suci. ‘Ada
manusia adalah setiap orang yang ter- tulis,’ kata Yesus. Dalam setiap
membutuhkan pertolongan kita. Sesa- ma pencobaan, senjata perang-Nya adalah
kita manusia adalah setiap jiwa yang ter- sabda Allah. Se- tan menuntut dari Kristus
luka dan memar oleh musuh itu. Sesama kita sebuah mukjizat sebagai satu tanda dari
adalah semua orang yang adalah milik Keilahian-Nya. Teta- pi apa yang lebih
Allah.”9 besar dari semua mukji-
Bertumbuh dalam Kristus 162
zat, yaitu ketergantungan yang teguh pada tahui apa yang Allah persiapkan bagimu
‘Demikian firman Tuhan,’ merupakan hari ini, hari esok, atau hari berikutnya?
suatu tanda yang tidak dapat ditentang. Ambil- lah Alkitab. Pelajarilah setiap hari.
Selama Kristus berpegang pada pemikiran Pelajari- lah dengan doa. Tidak ada cara
ini, peng- goda itu tidak dapat memperoleh yang lebih baik untuk mengetahui
keunggul- an.”10 kehendak Allah dan mencari jalan-Nya.
Demikian juga dengan kita. Pemazmur
berkata: “Dalam hatiku aku menyimpan 4. Suatu kehidupan doa. Allah berbi-
jan- ji-Mu, supaya aku jangan berdosa cara kepada kita melalui sabda-Nya.
terhadap Engkau” (Mzm. 119:11). Kepada Menge- tahui kehendak-Nya adalah bagian
ayat ini, tambahkan janji yang diberikan dari per- tumbuhan rohani—bagian dari
rasul itu: “Sebab firman Allah hidup dan berhubung- an dengan Dia. Satu aspek lain
kuat dan le- bih tajam daripada pedang dari berhu- bungan erat dengan Allah dan
bermata dua ma- na pun; ia menusuk amat bertumbuh da- lam Dia ini adalah doa. Jika
dalam sampai me- misahkan jiwa dan roh, sabda Allah ada- lah roti yang memberi
sendi-sendi dan sum- sum; ia sanggup makan jiwa kita, maka doa adalah napas
membedakan pertimbang- an dan pikiran yang menjaga jiwa kita te- tap hidup. Doa
hati kita” (Ibr. 4:12). Bilama- na orang adalah berbicara dengan Al- lah,
Kristen menggunakan pedang Roh yang mendengarkan suara-Nya, berlutut da- lam
tajam dan bermata dua ini untuk berta- han penyerahan, dan bangkit dengan pero-
terdapat serangan Setan, dia sedang ber- lehan kuasa yang penuh yakni kekuatan
ada pada sisi yang menang dari pertempur- Allah. Doa itu tidak menuntut apa-apa dari
an itu. Orang percaya diberi kuasa untuk diri kita—kecuali agar kita menyangkal
me- nembusi dan menerobos setiap diri, bersandar pada kekuatannya, dan
penghalang bagi pertumbuhan rohani, menanti- kan Dia. Dari penantian itu
untuk dapat mem- bedakan kebenaran dari mengalir kuasa yang memungkinkan kita
kesalahan supaya pi- lihan yang tetap dapat untuk dapat men- jalani perjalanan
diambil atas pihak yang benar, dan untuk Kristiani dan bertarung dalam peperangan
dapat membedakan suara Allah dan rohani. Doa di Getsema- ni memberikan
bisikan-bisikan si jahat. Itu- lah yang kepastian bagi kemenangan di salib.
membuat firman Allah alat yang ti- dak Paulus menganggap doa begitu penting
dapat digantikan bagi pertumbuhan ro- dalam kehidupan dan pertumbuhan
hani. Kristiani hingga dia menyebutkan enam
“Seluruh Kitab Suci,” Paulus menulis, prinsip da- sar: “Berdoalah setiap waktu;”
“diilhamkan Allah, memang bermanfaat “dalam se- gala… permohonan.
un- tuk mengajar, untuk menyatakan Berdoalah… di dalam Roh;” “Berdoalah…
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan di dalam Roh;” “ber- jaga-jagalah di dalam
dan untuk men- didik orang dalam doamu;” “berdoalah dengan permohonan
kebenaran. Dengan demi- kian tiap-tiap yang tak putus-putus- nya;” dan
manusia kepunyaan Allah di- perlengkapi “berdoalah… untuk segala orang Kudus”
untuk setiap perbuatan baik” (2 Tim. 3:16, (Ef. 6:18). Seperti orang Farisi (Luk.
17). Apakah Anda ingin bertum- buh 18:11), kita sering tergoda untuk berdoa
dalam mengerti kebenaran dan doktrin? de- mi pertunjukkan, untuk diri sendiri,
Apakah Anda ingin mengetahui bagaimana atau ha- nya sebagai kebiasaan. Tetapi doa
menjaga agar jiwamu tetap berada pada ja- yang mem- bawa hasil adalah permohonan
lur bagi Allah? Apakah Anda ingin menge- yang penuh
Bertumbuh dalam Kristus 163
penyangkalan diri, permohonan yang dipe- Renungkan penegasan dan harapan Ye-
nuhi Roh, permohonan pengantaraan— sus dalam Yohanes 14 dan 15. Penegasan-
bagi kebutuhan orang lain, bahkan Nya adalah hubungan-Nya dengan Bapa,
sementara kita berdoa bagi kegenapan dan harapan-Nya adalah adanya hubungan
kehendak Allah di atas bumi oleh menjadi mu- rid-murid-Nya dengan Dia. Pada yang
saksi-saksi-Nya yang setia. Doa adalah per- tama, Yesus mengegaskan, “Aku
percakapan yang terus-me- nerus dengan menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di
Allah; itu adalah udara jiwa, dan tanpa itu dalam ka- sih-Nya” (Yoh. 15:10).
jiwa menjadi lemah dan mati. “Doa,” kata Penurutan Yesus ke- pada Bapa bukanlah
Ellen White, “adalah salah satu dari tugas- sebuah kepatuhan yang legalistik tetapi
tugas yang paling penting. Tanpa itu kita merupakan hasil pertumbuh- an dari
tidak dapat mempertahankan perja- lanan tinggalnya Yesus di dalam kasih Ba- pa.
Kristiani. Doa itu mengangkat, mengu- Hubungan yang intim antara Bapa dan
atkan, dan membuat lebih mulia; itu berarti Anak didasarkan atas kasih dan hanya ka-
jiwa berbicara dengan Allah.”11 sih, dan kasih inilah yang telah menuntun
Anak untuk menerima kehendak Bapa
5. Suatu kehidupan yang menghasil- serta merasakan pahitnya Getsemani dan
kan buah. “Dari buahnyalah,” kata Yesus, Golgo- ta.
“kamu akan mengenal mereka” (Mat. Yesus menggunakan hubungan kasih
7:20). Menghasilkan buah adalah satu Ba- pa-Anak sebagai satu gambaran dari
aspek pen- ting dari pertumbuhan jenis hubungan yang harus dimiliki oleh
Kristiani. Keselamat- an oleh kasih karunia murid- murid-Nya dengan Dia. Tepat
sering disalahmengerti sebagai penolakan seperti hu- bungan Yesus dengan Bapa
terhadap penurutan dan menghasilkan mendahului pe- nurutan-Nya kepada Bapa,
buah. Tidak ada suatu kebe- naran pun demikian juga- lah seharusnya hubungan
yang dapat berada jauh dari ke- benaran murid-murid itu dengan Yesus mendahului
Alkitab. Ya, kita diselamatkan de- ngan penurutan mere- ka kepada-Nya. “Jikalau
cuma-cuma oleh iman melalui apa yang kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti
telah dilakukan kasih karunia Allah segala perintah- Ku” (Yoh. 14:15).
melalui Kristus, dan kita tidak memiliki “Supaya dunia tahu, bah- wa Aku
apa yang dapat dibanggakan dalam diri mengasihi Bapa dan bahwa Aku me-
kita sendiri (Ef. 2:7, 8; Yoh. 3:16). Tetapi lakukan segala sesuatu seperti yang
kita tidak dise- lamatkan untuk melakukan diperin- tahkan Bapa kepada-Ku” (ayat
apa yang kita su- ka; kita diselamatkan 31).
untuk hidup sesuai de- ngan kehendak Perhatikan harapan yang Yesus miliki
Allah. Tidak ada sesuatu yang legalistik ba- gi murid-murid-Nya. Dia melakukan
dan, karenanya, yang tidak perlu tentang seperti yang diperintahkan Bapa supaya
penurutan kepada hukum; me- lainkan dunia me- ngetahui hubungan kasih-Nya
penurutan itu adalah urutan alami dari dengan Bapa. Hubungan kasih ini terjadi
pembebasan penuh anugerah yang Allah sebelum melaku- kan kehendak Bapa. Dia
lakukan, yakni pembebasan dari dosa. mengasihi Bapa dan karenanya dengan rela
Kare- nanya, “demikian juga halnya melakukan kehendak Bapa-Nya. Demikian
dengan iman: Jika iman itu tidak disertai juga, Yesus mengha- rapkan satu dasar
perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya kasih bagi murid-murid- Nya sendiri.
adalah mati” (Yak. 2:17). “Tinggallah di dalam Aku,” kata- Nya, “dan
Aku di dalam kamu. Sama seperti
Bertumbuh dalam Kristus 164
ranting tidak dapat berbuah dari dirinya aum dan mencari orang yang dapat ditelan-
sen- diri, kalau ia tidak tinggal pada pokok nya” (1 Pet. 5:8). Perjalanan menuju
ang- gur, demikian juga kamu tidak pertum- buhan rohani penuh dengan
berbuah, ji- kalau kamu tidak tinggal di perangkap-pe- rangkap iblis, dan di sinilah
dalam Aku” (Yoh. 15:4). Jadi, berbuah, tempat di mana peperangan rohani kita
penurutan, dan hidup sesuai dengan terjadi dengan sengit- nya. Oleh karena itu,
kehendak Allah meru- pakan tanda-tanda Paulus menggunakan beberapa kata
penting dari pertumbuhan rohani. Tidak tindakan yang tegas: Berdiri! Ambil!
adanya buah menunjukkan bahwa kita Kenakanlah! Hendaklah kamu kuat! (Ef.
tidak tinggal di dalam Kristus. 6:12, 13). “Kehidupan Kekristenan ada- lah
suatu peperangan dan suatu baris maju.
6. Suatu kehidupan peperangan ro- Dalam peperangan ini, tidak ada berhenti;
hani. Sebagai murid Kristiani bukanlah su- usaha yang dilakukan haruslah terus-mene-
atu perjalanan yang mudah. Kita sedang tu- rus dan tekun. Dengan usaha yang tiada
rut serta dalam suatu peperangan yang nya- hen- tilah maka kita dapat
ta dan berbahaya. Sebagaimana yang Pau- mempertahankan ke- menangan melawan
lus katakan, “Karena perjuangan kita penggodaan-penggoda- an Setan.
bukan- lah melawan darah dan daging, Keteguhan Kristiani pada prinsip haruslah
tetapi mela- wan pemerintah-pemerintah, diupayakan dengan kekuatan sege- nap
melawan pe- nguasa-penguasa, melawan daya dan dipertahankan dengan suatu
penghulu-peng- hulu dunia yang gelap ini, keteguhan maksud yang bulat…. Semua
melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu orang harus turut serta dalam peperangan
ambillah seluruh perlengkapan senjata ini bagi diri mereka; tidak ada orang lain
Allah, supaya kamu dapat mengadakan yang dapat berperang untuk peperangan
perlawanan pada hari yang jahat itu dan kita. Se- cara perorangan, kita bertanggung
tetap berdiri, sesudah ka- mu jawab un- tuk segala masalah dalam
menyelesaikan segala sesuatu” (Ef. 6:12, pertarungan ini.”12 Tetapi, Allah tidak
13). meninggalkan kita sendirian dalam
Dalam peperangan ini, kekuatan- peperangan ini. Dia telah menyediakan
kekuat- an supra-natural menuntut kemenangan bagi kita dalam dan melalui
menentang kita. Sama seperti malaikat- Yesus Kristus (1 Kor. 15:57). Dia telah
malaikat Tuhan ikut dalam pelayanan memberikan kepada kita persen- jataan
melayani para pengikut- Nya, dengan yang telah teruji yang dapat digunakan
melepaskan mereka dari keja- hatan, dan untuk menghadapi musuh itu. Paulus men-
menuntut mereka dalam pertum- buhan jelaskan bahwa persenjataan ini terdiri dari
rohani (Mzm. 34:7; 91:11, 12; Kis. ikat pinggang kebenaran, baju zirah keadi-
5:19, 20: Ibr. 1:14; 12:22), demikian juga lan, kasut injil damai sejahtera, perisai
malaikat-malaikat yang telah jatuh itu de- iman, ketopong keselamatan, pedang Roh,
ngan gigih sedang bersekongkol untuk me- serta kuasa doa yang terandalkan (Ef. 6:13-
malingkan kita dari tuntutan-tuntutan seba- 18). Dengan dilindungi oleh persenjataan
gai murid. Alkitab menegaskan bahwa Se- seperti itu, dengan bergantung sepenuhnya
tan dan para malaikatnya sedang pada kuasa yang terandalkan dari Roh itu,
mengamuk melawan pengikut-pengikut kita pasti bertumbuh dalam keberanian
Yesus (Why. 12:17) dan si Iblis sendiri rohani serta menang dalam peperangan
sedang berjalan “keliling sama seperti yang sedang
singa yang mengaum- kita hadapi.
Bertumbuh dalam Kristus 165
7. Suatu kehidupan ibadah, bersaksi, tu kehidupan dalam lingkaran diri sendiri,
dan pengharapan. Pertumbuhan Kristiani tetapi selalu untuk dicurahkan keluar
tidak terjadi dalam kehampaan. Pada satu dalam pelayanan dan bersaksi bagi orang
si- si, pertumbuhan rohani itu terjadi di lain. Pe- nugasan Agung yang terdapat
dalam kumpulan orang-orang yang telah dalam Mat. 28 menuntut orang Kristen
ditebus, dan di sisi lain, sebagai satu saksi cukup dewasa agar dapat membawakan
bagi ke- lompok yang perlu ditebus. injil pengampunan itu ke dunia sekitar agar
Perhatikan ke- lompok zaman kerasulan. semua boleh menge- nal anugerah Allah
Segera setelah ke- naikan Kristus dan yang menyelamatkan. Tanda kehidupan
dengan disertai kuasa Roh Kudus, jemaat Roh itu dan pertumbuhan Kristiani itu
mula-mula baik secara perorangan maupun adalah suatu kehidupan bersaksi yang terus
secara jemaat menun- jukkan pertumbuhan meluas—Yerusalem, Yudea, Sa- maria,
dan kedewasaannya da- lam ibadah, dan ujung bumi (Kis. 1:8).
persekutuan, penyelidikan, ser- ta bersaksi Kita hidup, beribadah, bersekutu, dan
(Kis. 2:42-47; 5:41, 42; 6:7). Tan- pa bersaksi dalam waktu—bagi orang Kristen,
ibadah berjemaat, kita kehilangan jati diri waktu berarti menantikan masa depan.
serta tempat bagi kita untuk bersekutu, dan “[Aku] berlari-lari,” kata Paulus, “kepada
dalam persekutuan inilah dan dalam tu- juan untuk memperoleh hadiah, yaitu
hubung- an antar pribadi dengan orang lain pang- gilan surgawi dari Allah dalam
inilah kita menjadi dewasa dan bertumbuh. Kristus Ye- sus” (Flp. 3:12-14).
Karenanya nasihat rasul itu: “Dan marilah Hidupkanlah suatu ke- hidupan yang
kita saling memperhatikan supaya kita disucikan, kata rasul yang sa- ma, agar
saling mendo- rong dalam kasih dan dalam “roh, jiwa dan tubuhmu [boleh] ter-
pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan pelihara sempurna dengan tak bercacat
diri dari perte- muan-pertemuan ibadah pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan
kita, seperti dibia- sakan oleh beberapa kita” (1 Tes. 5:23). Bertumbuh dalam
orang, tetapi marilah kita saling Kristus kare- nanya berarti suatu
menasihati, dan semakin giat me- pertumbuhan dalam pe- nantian, dalam
lakukannya menjelang hari Tuhan yang pengharapan, akan pengge- napan akhir
men- dekat” (Ibr. 10:24, 25). dari pengalaman penebusan di dalam
Semakin kita bertumbuh dalam ibadah, Kerajaan yang akan datang. “Bagi jiwa
penyelidikan, serta persekutuan, maka kita yang rendah hati, dan yang percaya, ru-
semakin terdorong untuk melayani dan mah Allah di atas dunia merupakan
ber- saksi. Pertumbuhan Kristiani gerbang surga. Lagu pujian, doa, kata-kata
menuntut per- tumbuhan dalam pelayanan yang diu- capkan wakil-wakil Kristus,
(Mat. 20:25-28) serta pertumbuhan menuju adalah cara-cara yang ditentukan Allah
bersaksi. “Sama seperti Bapa mengutus untuk mempersiap- kan suatu umat bagi
Aku,” kata Yesus, “demikian juga sekarang jemaat di atas [di sur- ga], bagi ibadah
Aku mengutus ka- mu” (Yoh. 20:21). yang lebih agung yang ke dalamnya tidak
Kehidupan Kristiani ti- dak pernah akan masuk sesuatu pun yang dapat
dimaksudkan untuk menjadi sua- mencemarkan.”

Referensi :

1. Ellen G. White, The Desire of Ages, 746, 749.


2. Ibid, 758
Bertumbuh dalam Kristus 166
3. Ibid, 687
4. Ibid,. 25
5. Ibid., 172
6. Ibid., 47.
7. White, The Desire of Ages, hlm. 173
8. Ibid., 47
9. Ibid., 120
10. Testimonies, jilid 5, hlm. 491.
11. White, Testimonies for the Church, jilid. 2, hlm. 313.
12. The Ministry of Healing, hlm. 453.
Bertumbuh dalam Kristus 167
Gereja adalah umat percaya yang mengaku Yesus Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat. Mengikuti umat yang percaya kepada Tuhan
pada zaman Perjanjian Lama, kita dipanggil keluar dari dunia; dan
kemudian kita menggabungkan diri untuk berbakti, bersekutu,
mempelajari Firman, untuk merayakan Perjamuan Tuhan, untuk
melayani semua umat manusia serta memberitahukan pekabaran Injil
ke seluruh dunia. Gereja memperoleh otoritasnya dari Kristus, yang
menjadi penjelmaan Firman itu, dan juga dari Kitab-kitab Suci yang
menjadi Firman yang tertulis. Gereja adalah keluarga Allah, yang
diangkat-Nya menjadi anak-anak-Nya, keanggotaannya yang
berdasarkan hidup atas perjanjian yang baru. Gereja adalah tubuh
Kristus, masyarakat orang beriman yang dikepalai Kristus. Gereja
adalah pengantin, untuknya Kristus telah mati, supaya dengan
demikian Ia dapat menguduskan dan membasuhnya. Pada waktu
kedatangan-Nya kelak dalam kemenangan, Ia akan mengambil untuk-
Nya sebagai jemaat yang mulia, orang yang setia sepanjang zaman,
yang telah ditebus dengan darah-Nya sendiri, yang tidak bercacat-
cela, melainkan kudus tanpa noda sama sekali.—Fundamental Beliefs
—12.

168
BAB 12

GEREJA ATAU JEMAAT

engan geram orangtua itu mengangkat “Berilah hormat kepada Allah kita,
D tongkatnya dan memukul bukit batu yang
keras itu. Berulang-ulang dilakukan- nya
sambil berteriak, “Dengarlah kepadaku, hai
orang-orang durhaka, apakah kami ha- rus
mengeluarkan air bagimu dari bukit batu
ini?”
Segera air mengalir deras dari bukit
batu, memenuhi kebutuhan bangsa Israel.
Akan tetapi, dengan mengandalkan dirinya
sebagai pemberi air, yang seharusnya
penghormatan diberikan kepada Batu itu,
Musa telah me- lakukan dosa. Dan karena
dosanya itulah ia tidak boleh masuk ke
negeri yang telah di- janjikan (baca Bil.
20:7-12).
Batu itulah Kristus, yang menjadi lan-
dasan berdirinya umat Tuhan baik secara
pribadi maupun secara umum. Bayangan
ini berlangsung terus dalam Kitab Suci.
Dalam khotbah terakhir Musa kepada
bangsa Israel, barangkali mengingatkan
kembali peristiwa ini, ia menggunakan me-
tafor batu untuk menggambarkan
keteguhan Allah dan ketergantungan:

169
Gunung Batu, yang pekerjaan-
Nya sempurna,
karena segala jalan-Nya adil;
Allah yang setia, dengan tiada
kecurangan,
adil dan benar Dia” (Ul. 32:3, 4).

Berabad-abad kemudian Daud


kembali menggemakan tema yang sama
—Jurusela- matnya sebagai bukit batu:

“Pada Allah ada keselamatanku dan


ke- muliaanku;
gunung batu kekuatanku,
tempat perlindunganku ialah
Allah” (Mzm 62:8).

Yesaya menggunakan bayangan yang


sa- ma mengenai Mesias yang akan
datang itu: “Sebuah batu, batu yang
teruji, sebuah batu penjuru yang mahal,
suatu dasar yang teguh” (Yes. 28:16).
Petrus memberikan kesaksian bahwa
Kristus menggenapi ramalan ini, bukan
se- bagai batu biasa, melainkan sebuah
batu

170
Gereja atau Jemaat 170

yang hidup, yang memang dibuang oleh wanita kepada Juruselamat (bandingkan
ma- nusia, tetapi yang dipilih dan dihormat Kis. 4:12, 13, 20-33).
di ha- dirat Allah” (1 Ptr. 2:4). Paulus
menyebut- Nya sebagai satu-satunya MAKNA ALKITABIAH “JEMAAT”
fondasi yang ko- koh, dengan berkata,
“Karena tidak ada se- orang pun yang Di dalam Kitab Suci kata gereja1 adalah
dapat meletakkan dasar lain daripada dasar terjemahan dari bahasa Yunani ekklesia,
yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus” yang berarti “dipanggil keluar.” Ungkapan
(1 Kor. 3:11). Menunjuk ke- pada batu ini pada umumnya digunakan untuk orang
yang dipukul Musa, ia berkata, “Sebab yang mengadakan pertemuan apa saja.
mereka minum dari batu karang ro- hani Septuagint, versi Yunani Perjanjian
yang mengikuti mereka, dan batu ka- rang Lama Ibrani yang cukup populer pada
itu ialah Kristus” (1 Kor. 10:4). zaman Kris- tus, menggunakan kata
Yesus Kristus sendiri menggunakan ekklesia untuk me- nerjemahkan kata
gam- baran yang demikian secara langsung Ibrani gahal, yang berarti “berhimpun,”
ketika Ia menyatakan, “Engkau adalah “Perkumpulan,” atau “jemaat” (Ul. 9:10;
Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan 18:16; 1 Sam. 17:47; 1 Raj. 8:14;
mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak 1 Taw. 13:2).2
akan mengu- asainya” (Mat. 16:18). la Penggunaannya telah diperluas dalam
mendirikan gereja atau jemaat Kristen di Perjanjian Baru. perhatikanlah penggunaan
atas diri-Nya sendiri, Bukit yang Hidup. istilah Jemaat: (1) orang-orang percaya
Tubuh-Nya sendiri dikor- bankan-Nya yang berkumpul untuk berbakti bersama-
demi dosa-dosa dunia, Batu yang dipukul sama di sebuah tempat tertentu (1 Kor.
itu. Fondasi yang kokoh bagi jemaat itu 11:18; 14:19,
dibangun, tidak ada yang dapat 28); (2) orang-orang percaya yang tinggal
merubuhkannya. Dari Batu ini mengalir air di tempat tertentu (1 Kor. 16:1; Gal. 1:2; 1
yang menyembuhkan semua bangsa yang Tes. 2:14); (3) sekelompok orang percaya
dahaga (bandingkan Yeh. 47:1-12; Yoh. di rumah seseorang (1 Kor. 16:19; Kol.
7:37, 38; Why. 22:1-5). 4:15; Flm. 2); (4) satu kelompok himpunan
Betapa lemah dan tidak berdayanya di dae- rah (Kis. 9:31);3 (5) keseluruhan
jema- at itu ketika Yesus Kristus tubuh orang percaya di seluruh dunia (Mat.
mengumumkan hal ini! Jemaat ketika itu 16:18; 1 Kor. 10:32; 12:28; bandingkan Ef.
terdiri dari orang- orang yang letih, sedikit 4:11-16); (6)
jumlahnya dan lagi pula serba ragu-ragu, semua makhluk percaya yang setia di surga
suka membanggakan diri, ditambah dan yang di dunia (Ef. 1:20-22;
sejumlah bilangan jari yang terdiri kaum bandingkan Flp. 2:9-11).
wanita, dan orang banyak yang mudah
berubah-ubah pikiran serta rapuh bila Batu SIFAT JEMAAT
itu dipukul. Namun demikian, jemaat
dibangun bukanlah di atas hikmat manusia Alkitab menggambarkan jemaat itu se-
yang mudah rusak atau di atas kecerdikan bagai lembaga Ilahi, menyebutnya “jemaat
manusia, melainkan di atas Batu Zaman. Allah” (Kis. 20:28; 1 Kor. 1:2). Yesus
Waktu akan mengungkapkan bahwa tidak mendi- rikan jemaat dengan otoritas llahi
ada yang dapat menghancurkan jemaat- (Mat. 18:17, 18). Kita dapat mengerti sifat
Nya atau menakut-nakutinya dari misi jemaat Kristen dengan memperhatikan
untuk me- muliakan Tuhan dan menuntun akarnya pa- da Perjanjian Lama dan
pria maupun pelbagai metafora
Gereja atau Jemaat 171

Perjanjian Baru yang membicarakan hal Saat Allah terus memperhatikan


itu. keperlu- an umat-Nya, justru bangsa Israel
melibat- kan diri dalam penyembahan
Akar Jemaat Kristen. Perjanjian berhala, isola- si, nasionalisme,
Lama menggambarkan jemaat sebagai keangkuhan, dan pemujaan diri sendiri.
suatu per- kumpulan yang diorganisasi dari Umat Allah telah gagal memenu- hi misi
Umat Al- lah. Sejak dari mula pertama, yang diemban mereka.
keluarga yang takut akan Allah, dalam Di dalam Yesus, bangsa Israel berada di
silsilah Adam, Set, Nuh, Sem dan antara dua mata air. Umat Allah rindu
Abraham adalah penjaga ke- benaran. Di kepa- da seorang Mesias untuk
tengah-tengah keluarga ini, tem- pat sang membebaskan bangsa mereka, tetapi
ayah adalah selaku imam, demiki- anlah bukan seorang Mesias yang membebaskan
jemaat itu dapat dilihat dalam bentuk- nya mereka dari diri mereka sendiri. Di kayu
yang kecil atau mini. Kepada Abraham, salib, kemerosotan rohani bangsa Israel
Allah memberikan janji yang melimpah, menjadi nyata sekali. Dengan menyalibkan
dan melalui keturunannyalah Allah Kristus mereka menunjukkan secara
menjadikan- nya suatu bangsa. Tugas lahiriah kemerosotan yang mereka alami
bangsa Israel ada- lah sekadar perluasan secara batiniah. Tatkala mereka berte- riak,
apa yang telah diberi- kan kepada “Kami tidak mempunyai raja selain da-
Abraham: Akan menjadi berkat bagi semua ripada Kaisar!” (Yoh. 19:15), mereka
bangsa (Kej. 12:1-3), menunjuk- kan kasih meno- lak memperkenankan Allah
Allah kepada dunia ini. memerintah atas mereka.
Bangsa yang dibawa Allah keluar dari Di atas kayu salib ada dua tugas yang
Mesir disebut “jemaat (atau “perkumpul- ber- tentangan mencapai klimaksnya: yang
an,”) di padang gurun” (Kis. 7:38). per- tama, bahwa sebuah jemaat yang
Anggota- anggotanya dianggap “kerajaan cenderung kepada diri sendiri sehingga
imam dan bangsa yang kudus” (Kel. buta terhadap Seorang yang telah
19:6),”umat-Nya yang kudus” (Ul 28:9; mewujudkannya; yang kedua, bahwa
bandingkan Im. 26: 12)—gereja-Nya. Kristus, yang begitu memusat- kan
Allah menempatkan mereka di perhatian dalam kasih terhadap umat itu Ia
Palestina, pusat kebudayaan besar dunia. binasa menggantikan tempat mereka un-
Tiga benua besar—Eropa, Asia dan Afrika tuk memberikan kekekalan kepada mereka.
—bertemu di Palestina. Di sinilah orang Sementara penyaliban mengartikan ber-
Yahudi menjadi “pelayan” bagi bangsa akhirnya misi bangsa Israel, tetapi kebang-
yang lain, untuk me- nyampaikan kitan Kristus membuka jemaat Kristus de-
undangan kepada mereka supa- ya ngan misinya; proklamasi Injil
bergabung sebagai umat Allah. Pendek ka- keselamatan melalui darah Kristus.
ta, Allah memanggil mereka keluar untuk Apabila orang Yahu- di telah kehilangan
memanggil bangsa-bangsa bergabung (Yes. misi maka mereka men- jadi hanya sekadar
56:7). Ia ingin, melalui bangsa Israel, bangsa yang lain dan ber- henti sebagai
mem- bangun jemaat terbesar di atas dunia jemaat Allah. Di tempat mere- ka Tuhan
ini— sebuah jemaat yang menampung mendirikan sebuah bangsa yang baru,
wakil-wakil semua bangsa untuk berbakti sebuah jemaat, yang mau melaksana- kan
bersama-sama, mempelajari Allah yang tugas lanjutan yang diberikan-Nya un-
benar, dan kemudi- an kembali kepada tuk dunia ini (Mat. 21:41, 43).
masing-masing bangsa- nya dengan Jemaat Perjanjian Baru, yang begitu
membawa pekabaran keselamat- an. erat berkaitan dengan iman masyarakat
Israel
Gereja atau Jemaat 172

zaman dulu,4 terdiri dari orang-orang kan menjadi jemaat yang misionaris,
Yahu- di yang ditobatkan dan orang-orang diada- kan untuk menyelesaikan rencana
yang bu- kan Yahudi yang percaya kepada Allah se- mula, yang ditegakkan kembali
Yesus Kris- tus. Oleh karena itu, orang atas mandat Ilahi, berlandaskan pada
Israel sejati ialah semua orang yang pendirinya, Yesus Kristus: Menjadikan
beriman dan menerima Yesus Kristus (baca “semua bangsa murid- Ku” (Mat. 28:19).
Gal. 3:26-29). Paulus menggambarkan
hubungan baru secara or- ganis dari bangsa Jemaat Digambarkan secara Metafo-
yang berbeda-beda ini de- ngan gambaran rik. Gambaran secara metaforik jemaat
dua pohon—pohon zaitun yang baik dan Per- janjian Baru melukiskan sifat jemaat.
yang liar, menggambarkan dari sudut yang
sepadan, bangsa Israel dan yang bukan 1. Jemaat sebagai satu tubuh.
Israel. Orang Yahudi yang tidak menerima Metafora tubuh menekankan kesatuan
Kristus tidak lagi menjadi anak- anak Allah jemaat dan hubungan fungsional setiap
(Rm. 9:6-8), digambarkan dengan dahan anggota secara keseluruhan. Salib
yang sudah patah dari batangnya, se- memperdamaikan semua orang percaya
mentara orang Yahudi yang menerima menjadi “di dalam satu tubuh” (Ef 2:16).
Kris- tus masih tetap pada batang itu. Melalui Roh Kudus mereka “te- lah
Paulus menggambarkan orang-orang dibaptis menjadi satu tubuh” (1 Kor. 12:
yang bukan Yahudi yang menerima Kristus 13)—jemaat. Inilah wadah tempat Ia mem-
adalah sebagai cabang dari pohon zaitun berikan kepenuhan-Nya. Orang-orang per-
yang liar yang dicangkokkan kepada pohon caya adalah anggota tubuh-Nya (Ef. 5: 30).
yang baik itu (Rm. 11:17-25). Ia mengajar- Akibatnya, Ia memberikan kehidupan
kan kepada orang Kristen yang bukan roha- ni melalui kuasa dan anugerah-Nya
Yahudi ini menaruh hormat kepada warisan kepada setiap orang percaya. Kristus
Ilahi, alat yang telah dipilih oleh Tuhan menjadi “kepa- la tubuh” (Kol. 1:18),
dengan berkata sebagai berikut: “Jikalau “kepala jemaat” (Ef. 5:23).
akar adalah kudus, maka cabang-cabang Di dalam kasih-Nya, Allah telah mem-
juga kudus. Ka- rena itu apabila beberapa berikan kepada setiap jemaat-Nya paling
cabang telah dipa- tahkan dan kamu se- dikit satu karunia rohani yang
sebagai tunas liar telah di- cangkokkan di menyanggup- kan setiap anggota
antaranya dan turut menda- pat bagian melengkapkan sebuah fungsi penting.
dalam akar pohon zaitun yang pe- nuh Seperti halnya setiap organ tubuh sangat
getah, janganlah kamu bermegah ter- vital bagi manusia, suksesnya penyelesaian
hadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu misi jemaat bergantung kepa- da
ber- megah, ingatlah, bahwa bukan kamu berfungsinya setiap karunia rohani yang
yang menopang akar itu melainkan akar itu diberikan kepada masing-masing anggota
yang menopang kamu” (Rm. 11:16-18). je- maat itu. Bagaimanakah sebuah tubuh
Jemaat Perjanjian Baru amat berbeda tan- pa jantung, atau bagaimana efisienkah
dari pasangannya jemaat Perjanjian Lama. tan- pa mata dan kaki? Apabila anggota-
Gere- ja kerasulan menjadi organisasi yang anggo- tanya menahan karunia yang
man- diri, terpisah dari bangsa Israel. diberikan ke- pada mereka maka jemaat itu
Batas-batas kebangsaan dirontokkan, akan mati, atau buta, atau paling sedikit
sehingga memberi- kan jemaat ciri-ciri menjadi timpang. Bagaimanapun, karunia
yang universal. Gereja tidak lagi menjadi istimewa ini, pem- berian yang ditugaskan
gereja nasional, melain- Tuhan tidaklah be-
Gereja atau Jemaat 173

rakhir padanya sendiri (baca bab 17). 3. Jemaat sebagai pengantin. Jemaat
di- gambarkan sebagai pengantin wanita
2. Jemaat sebagai satu bait suci. sedang- kan Tuhan dilambangkan sebagai
Gere- ja adalah “bangunan Allah,” “bait pengantin pria. Dengan kudusnya Ia
suci Tu- han” tempat berdiamnya Roh berjanji, “Aku akan menjadikan engkau
Kudus. Yesus Kristus adalah fondasinya istri-Ku dalam kea- dilan dan kebenaran,
dan menjadi “batu penjuru” (1 Kor. 3:9-16; dalam kasih setia dan kasih sayang” (Hos.
Ef. 2:20). Bait suci ini bukanlah sebuah 2:18). Lagi-lagi Ia men- jamin, “Aku akan
bangunan (struktur) yang mati; melainkan mengambil kamu” (Yer. 3:14).
menunjukkan pertum- buhan yang dinamis. Paulus menggunakan gambaran yang
Karena Kristus adalah “batu yang hidup,” sa- ma: “Karena aku telah
seperti yang dikatakan oleh Petrus, maka mempertunangkan kamu kepada satu laki-
demikian pula dengan orang percaya laki untuk membawa kamu sebagai
menjadi “batu yang hidup” dan menjadi perawan suci kepada Kristus” (1 Kor.
“pembangunan suatu rumah ro- hani” (1 11:2). Kasih Kristus kepada jemaat- Nya
Ptr. 2:4-6). begitu dalam sehingga Ia “menyerah- kan
Bangunan itu belumlah lengkap. Batu- diri-Nya baginya” (Ef. 5:25). Ia menga-
batu baru yang hidup ditambahkan selalu dakan pengorbanan ini “untuk mengudus-
ke bangunan bait suci itu sehingga kannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
“dibangun- kan menjadi tempat kediaman memandikannya dengan air dan firman”
Allah, di da- lam Roh” (Ef. 2:22). Paulus (Ef. 5:26).
mendorong orang percaya supaya Melalui pengaruh yang menyucikan,
menggunakan bahan bangunan yang paling dari kebenaran firman Tuhan (Yoh. 17:17)
baik dalam bait suci ini, supaya dapat dan pembasuhan yang diadakan oleh
tahan ujian api pada Hari Pehukuman (1 baptisan, Kristus menguduskan anggota
Kor. 3:12-15). jemaat, me- nyingkirkan jubah mereka
Metafora bait suci menekankan keku- yang kotor dan mengenakan jubah
dusan jemaat lokal maupun jemaat secara kebenaran-Nya yang sempurna kepada
lu- as. Bait suci Tuhan itu kudus, kata mereka. Dengan demikian- lah Ia dapat
Paulus. “Jika ada orang yang menyiapkan jemaat-Nya men- jadi
membinasakan bait Allah, maka Allah pengantin bagi-Nya—“dengan cemer- lang
akan membinasakan dia” (1 Kor. 3:17). tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
Persekutuan yang erat dengan orang yang tetapi supaya jemaat yang kudus dan ti-
tidak beriman bertentangan de- ngan tabiat dak bercela” (Ef. 5:27). Kemuliaan jemaat
yang kudus itu, demikian menu- rut Paulus, yang penuh dan gemerlapan belumlah akan
dan karena itu haruslah dihindar- kan dan kelihatan sampai saat kedatangan Kristus
“janganlah kamu merupakan pasang- an kelak.
yang tidak seimbang dengan orang-orang
yang tak percaya. Apakah hubungan bait 4. Jemaat sebagai “Yerusalem surga-
Allah dengan berhala?” (2 Kor. 6:14, 16). wi”. Kitab Suci menyebut Yerusalem Sion.
(Nasihat ini ada hubungannya dengan Di sanalah Allah bertakhta dengan umat-
masa- lah bisnis dan perkawinan). Gereja Nya (Mzm. 9:12); dari Sion datang
atau je- maat akan ditinggikan dengan keselamatan (Mzm. 14:7; 53:7). Kota itu
penuh rasa hormat yang agung karena inilah menjadi “kegi- rangan bagi seluruh bumi”
sasaran lim- pahan rasa hormat Allah yang (Mzm. 48:3).
tertinggi.
Gereja atau Jemaat 174

Perjanjian Baru memandang jemaat se- saudara-saudari (Yak. 2:15; 1 Kor. 8:11;
bagai “Yerusalem yang di atas,” sebagai Rm. 16:1). Karena ia membawa banyak
pa- sangan rohani dari Yerusalem dunia orang ma- suk ke dalam keluarga; maka
(Gal. 4: 26). Warga kota Yerusalem ini Paulus me- nganggap diri-Nya sebagai bapa
memiliki “ke- warganegaraan mereka di rohani. “Da- lam Kristus,” katanya, “akulah
surga” (Flp. 3:20). Mereka adalah “anak yang dalam Kristus Yesus telah menjadi
perjanjian,” yang la- hir “dari Roh,” yang bapamu oleh In- jil” (1 Kor. 4:15). la
menikmati kebebasan yang telah dibuat menyatakan bahwa orang yang dibawanya
Kristus, yang membuat mereka bebas (Gal. itu sebagai “anak-anakku yang kukasihi”
4:22, 26, 31; 5:4). Pen- duduk kota ini (1 Kor. 4:14; bandingkan Ef. 5:1).
tidak lagi di bawah perham- baan upaya Ciri-ciri istimewa jemaat itu sebagai ke-
“hukum Taurat” (Gal. 4:22, 26, 31; 5:4); luarga ialah persekutuannya. Persekutuan
“Sebab oleh Roh” mereka menanti dengan Kristen (koinonia dalam bahasa Yunani)
penuh gairah “karena iman... menan- tikan bu- kanlah sekadar sosialisasi melainkan
kebenaran yang diharapkan.” Mereka “per- sekutuan... dalam Berita Injil” (Flp.
menyadari bahwa di dalam Kristus Yesus 1:5). Hal itu menyangkut persekutuan yang
“hanya iman yang bekerja oleh kasih” murni de- ngan Allah Bapa, Anak-Nya dan
yang menjadikan mereka berhak menjadi Roh Kudus (1 Yoh. 1:3; 1 Kor 1:9; 2 Kor.
warga- negara (Gal. 5:5, 6). 13:14), seba-
Barangsiapa yang ikut dalam gaimana halnya dengan orang-orang yang
rombongan yang penuh dengan kemuliaan percaya (1 Yoh. 1:3,7). Maka selaku
ini “sudah da- tang ke Bukit Sion, ke kota anggota, memperoleh hak “tanda
Allah yang hi- dup, Yerusalem surgawi dan persekutuan” (Gal. 2:9).
kepada beribu- ribu malaikat, suatu Metafora dengan menggunakan
kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat lambang keluarga menunjukkan sebuah
anak-anak sulung, yang namanya terdaftar jemaat yang penuh perhatian “tempat orang
di surga” (Ibr. 12:22, 23). dikasihi, di- hormati, dan dianggap sebagai
orang yang penting. Sebuah tempat di
5. Jemaat sebagai sebuah keluarga. mana mereka me- nyadari bahwa mereka
Ge- reja atau jemaat di surga maupun di saling membutuhkan. Tempat talenta dapat
dunia dianggap sebagai sebuah keluarga dikembangkan. Tem- pat orang-orang
(Ef. 3:15). Ada dua metafora yang bertumbuh. Tempat setiap orang
digunakan untuk menggambarkan dilengkapi.”5 Di dalamnya juga dica- kup
bagaimana orang meng- gabungkan diri pertanggungjawaban, menghormati ba- pa
ke dalam keluarga ini (Rm. 8:14-16; Ef. rohani, memperhatikan kerohanian sesama
1:4-6) dan kelahiran baru (Yoh. 3:8). saudara. Pada akhirnya berarti bahwa setiap
Melalui iman dalam Kristus, barang- siapa anggota saling mengasihi dengan kesetiaan
yang dibaptiskan tidak lagi hamba yang mendalam dan saling mengukuhkan.
melainkan menjadi anak-anak Bapa Keanggotaan dalam keluarga jemaat
surgawi (Gal. 3:26-4:7) yang hidup me- nyanggupkan individu-individu yang
berdasarkan perjanjian baru. Mereka akan berbe- da amat dalam sifat dan jabatan,
menjadi bagi- an “anggota-anggota dapat men- dukung dan menggembirakan
keluarga Allah” (Ef. 2:19), “kawan- satu sama lain. Anggota keluarga jemaat
kawan... seiman” (Gal. 6:10). Anggota- belajar hidup da- lam persatuan sementara
anggota keluarga-Nya menye- but Allah tidak kehilangan sifat individunya.
sebagai “Bapa” (Gal. 4:6) dan me-
ngaitkannya satu dengan yang lain sebagai
Gereja atau Jemaat 175

6. Jemaat sebagai tiang dan fondasi kemajuan dan kemenangan yang


ke- benaran. Jemaat Allah yang hidup menakjub- kan, akan tetapi itu bukanlah
adalah “tiang penopang dan dasar kemenangan sepenuhnya. Sayangnya,
kebenaran” (1 Tim. 3:15). Itulah benteng jemaat itu sendiri masih memiliki banyak
dan tempat me- nyimpan serta melindungi cacat. Dengan meng- gunakan gambaran
kebenaran dari serangan musuh. lain, Yesus melukiskan ketidaksempurnaan
Bagaimanapun, kebenaran itu selalu yang terdapat di dalam jemaat itu: “Hal
dinamis, tidak statis. Jika anggota Kerajaan Surga itu seum- pama orang yang
menyatakan mempunyai terang baru—se- menaburkan benih yang baik di ladangnya.
buah doktrin baru atau penafsiran baru atas Tetapi pada waktu semua orang tidur,
Kitab Suci—orang itu harus menguji datanglah musuhnya menabur- kan benih
penga- jaran baru itu dengan ukuran Kitab lalang di antara gandum itu, lalu pergi”
Suci (ba- ca Yes. 8:20). Jika terang baru itu (Mat. 13:24,25). Apabila hamba-ham- ba
memenu- hi ukuran yang diberikan, maka itu hendak mencabut benih itu, petani
jemaat ha- ruslah menerimanya; akan pemilik ladang itu berkata, “Jangan, sebab
tetapi kalau tidak, penafsiran itu haruslah mungkin gandum itu ikut tercabut pada
ditolak. Semua ang- gota harus takluk pada wak- tu kamu mencabut lalang itu.
pertimbangan berda- sarkan Alkitab, Biarkanlah keduanya tumbuh bersama
karena “jikalau penasihat ba- nyak, sampai waktu menuai” (Mat. 13:29, 30).
keselamatan ada” (Ams. 11: 14). Lalang dan gandum bertumbuh
Dengan penyebaran kebenaran, bersama- sama di ladang itu. Manakala
misalnya dengan bersaksi, jemaat menjadi Allah menun- tun orang yang bertobat
“terang du- nia,” “kota yang terletak di atas masuk ke dalam je- maat, Setan juga tidak
gunung” yang “tidak mungkin ketinggalan memba- wa orang yang tidak
tersembunyi,” dan menjadi “garam dunia” bertobat. Kedua ke- lompok ini
(Mat. 5:13-15). mempengaruhi seluruh tubuh— yang satu
bekerja untuk memurnikan sedang- kan
7. Jemaat sebagai suatu pasukan— yang satu lagi bekerja untuk merusak.
pe- nuh semangat dan menang. Jemaat Konflik antara mereka—yang terdapat da-
yang di atas dunia ini sama halnya dengan lam jemaat—akan berlanjut terus sampai
pasu- kan yang terlibat dalam peperangan. musim menuai, Kedatangan Kristus kedua
Jemaat itu terpanggil ke medan perang kali.
untuk mela- wan kegelapan rohani: Peperangan dalam jemaat itu belumlah
“Karena perjuangan kita bukanlah berakhir. Bencana dan perselisihan
melawan darah dan daging, tetapi memben- tang di depan. Karena
melawan pemerintah-pemerintah, me- mengetahui waktunya sudah singkat, Setan
lawan penguasa-penguasa, melawan berang terhadap jema- at Allah (Why.
penghu- lu-penghulu dunia yang gelap ini, 12:12, 17), dan akan menda- tangkan
melawan roh-roh jahat di udara” (Ef. perlawanan dengan “suatu waktu
6:12). Orang- orang Kristen haruslah kesesakan yang besar, seperti yang belum
mengenakan “selu- ruh perlengkapan pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa
senjata Allah” agar mere- ka “dapat sam- pai pada waktu itu.” Tetapi Kristus
mengadakan perlawanan pada hari yang akan tu- run tangan demi umat-Nya yang
jahat itu dan tetap berdiri” (Ef. 6:13). Dari setia, yang akan “terluput, yakni
abad ke abad jemaat harus berperang barangsiapa yang dida- pati namanya
melawan musuh, baik yang datang dari luar tertulis dalam Kitab itu” (Dan. 12:1). Yesus
maupun yang datang dari dalam (baca Kis. memberikan jaminan kepada
20:29, 30; 1 Tim. 4:1). Jemaat memperoleh
Gereja atau Jemaat 176

kita bahwa “orang yang bertahan sampai nya termasuk orang-orang percaya yang
ke- sudahannya akan selamat” (Mat. ter- dapat dalam jemaat yang tampak, dan
24:13). ba- nyak juga, yang walaupun mereka
Pada waktu kedatangan Kristus kedua tidak ter- masuk ke dalam jemaat yang
kali, muncul kemenangan jemaat. Pada diorganisasi, yang menuruti semua terang
wak- tu itu Ia dapat mengumpulkan bagi yang telah di- berikan Kristus kepada
diri-Nya “dengan cemerlang tanpa cacat mereka (Yoh. 1:9). Kelompok yang
atau kerut atau yang serupa itu, tetapi terakhir ini termasuk di da- lamnya mereka
supaya jemaat kudus dan tidak bercela” yang tidak pernah memper- oleh
(Ef. 5:27), jemaat yang setia dari zaman ke kesempatan untuk mempelajari kebenar- an
zaman, yang dite- bus dengan darah-Nya. mengenai Yesus Kristus akan tetapi telah
menyambut Roh Kudus dan “oleh
Jemaat yang Tampak dan Tidak dorongan diri sendiri melakukan apa yang
Tam- pak. Istilah tampak dan tidak dituntut hu- kum Taurat” Allah (Rm. 2:14).
tampak digu- nakan untuk membedakan Eksistensi jemaat yang tidak tampak
dua aspek jemaat yang terdapat di dunia me- nyatakan bahwa menyembah Tuhan
ini. Metafora atau gambaran kiasan yang pada ha- kikatnya dalam pengertian yang
telah dikemukakan di atas pada khususnya paling ting- gi ialah rohani. “Penyembah-
diterapkan kepada je- maat yang tampak. penyembah be- nar,” kata Kristus, “akan
menyembah Bapa dalam roh dan
1. Jemaat yang tampak. Jemaat atau kebenaran; sebab Bapa meng- hendaki
gereja yang tampak adalah jemaat Allah penyembah-penyembah demikian” (Yoh.
yang diorganisasi untuk melayani. Jemaat 4:23). Karena sifat rohani penyembah- an
itu me- menuhi perintah besar yang yang benar maka manusia tidak dapat
diberikan Kris- tus, untuk melaksanakan menghitung secara tepat siapa yang telah
pemberitaan Injil kepada dunia ini (Mat. menjadi bagian jemaat itu dan siapa yang
28:18-20), dan me- nyiapkan orang banyak ti- dak termasuk bagian dari jemaat Allah
untuk kemuliaan- Nya pada waktu itu.
kedatangan-Nya kelak (1 Tes. 5:23; Ef Melalui Roh Kudus, Allah memimpin
5:27). umat-Nya dari jemaat yang tidak tampak
Saksi istimewa yang dipilih Kristus ke dalam persatuan dengan jemaat-Nya
akan menerangi dunia dan melakukan yang tampak. “Ada lagi pada-Ku domba-
tugas pela- yanan seperti yang telah domba lain, yang bukan dari kandang ini;
dilakukan-Nya, mengkhotbahkan Injil domba- domba itu harus Kutuntun juga
kepada orang yang miskin, menyembuhkan dan mereka akan mendengarkan suara-Ku
orang yang hancur hatinya, memberitakan dan mereka akan menjadi satu kawanan
kelepasan bagi orang yang tertawan serta dengan satu gem- bala” (Yoh. 10:16).
memulihkan penglihat- an orang yang Hanyalah dalam jemaat yang tampak ini
buta, membebaskan orang yang tertindas, mereka dapat mengalami se- penuhnya
mengkhotbahkan tahun-tahun rahmat Tuhan kebenaran Tuhan, kasih, perseku- tuan,
telah datang. (Luk. 4:18, 19). karena Ia telah memberikan kepada je-
maat yang tampak itu karunia-karunia
2. Jemaat yang tidak tampak. Jemaat rohani yang memperbaiki anggota-
yang tidak tampak juga disebut jemaat anggotanya baik secara kelompok maupun
yang universal, yang terdiri dari seluruh secara individu (Ef. 4:4-16). Setelah Paulus
umat Tu- han sepanjang zaman di dunia ditobatkan, Al- lah menghubungkannya
ini. Di dalam- dengan jemaat yang tampak dan kemudian
mengangkatnya un-
Gereja atau Jemaat 177

tuk melaksanakan tugas memimpin jemaat- a. Kualifikasi keanggotaan. Orang


Nya (Kis. 9:10-22). Demikian pula yang ingin menjadi anggota jemaat-Nya
sekarang ini, Ia bermaksud memimpin haruslah menerima Yesus Kristus sebagai
umat-Nya ke dalam jemaat yang nyata, Juruselamat dan Tuhan, bertobat dari dosa-
ditandai kesetia- an kepada perintah- dosanya dan kemudian dibaptiskan (Kis.
perintah Tuhan serta ber- iman kepada 2:36-41; ban- dingkan 4:10-12). Mereka
Yesus Kristus, supaya dengan demikian harus mengalami kelahiran baru serta
mereka dapat mengambil bagian dalam menerima tugas Kristus untuk mengajar
menyelesaikan misi-Nya di atas du- nia ini orang-orang lain memper- hatikan segala
(Why. 14:12; 18:4; Mat. 24:14; lihat juga sesuatu yang diperintahkan- Nya kepada
bab 13 dari buku ini). mereka (baca Mat. 28:20).
Konsep jemaat yang tidak tampak juga
dianggap termasuk jemaat yang bersatu di b. Persamaan dan pelayanan. Sesuai
surga dan di dunia (Ef. 1:22, 23) dan dengan pernyataan Kristus bahwa “kamu
jemaat yang di persembunyian selama se- mua adalah saudara” dan “barangsiapa
masa aniaya (Why. 12:6, 14). ter- besar di antara kamu, hendaklah ia
menjadi pelayanmu” (Mat. 23:8, 11),
ORGANISASI JEMAAT merupakan hu- bungan antara seorang
dengan yang lain ber- dasarkan kesamaan.
Mandat Kristus untuk menyampaikan Namun demikian, me- reka juga harus
In- jil ke seluruh dunia juga menyangkut menyadari bahwa bila seo- rang mengikut
pemeli- haraan atas orang-orang yang telah teladan Kristus berarti mere- ka harus
meneri- ma Injil itu. Anggota-anggota yang melayani keperluan orang lain,
masih ba- ru haruslah dikukuhkan imannya membimbing mereka kepada Kristus.
serta dia- jar untuk menggunakan talenta
yang diberi- kan Tuhan kepada mereka. c. Keimamatan semua orang percaya.
Mereka hendak- nya menggunakannya Dengan bertugasnya Kristus dalam bait
dalam tugas itu. Kare- na “Allah tidak suci surgawi itu maka keimamatan orang
menghendaki kekacauan” melainkan ingin Lewi pun berakhirlah. Oleh karena itu,
supaya segala sesuatu dila- kukan dengan jemaat se- karang menjadi “suatu imamat
“sopan dan teratur” (1 Kor. 14:33,40), yang kudus” (1 Ptr. 2:5). “Tetapi kamu,”
jemaat itu harus mempunyai orga- nisasi ujar Petrus, “bangsa yang terpilih, imamat
yang sederhana tetapi efektif. yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
Sifat Organisasi. Marilah kita perhati- memberitakan perbuat- an-perbuatan yang
kan keanggotaan dan organisasi jemaat. besar dari Dia, yang te- lah memanggil
kamu keluar dari kegelapan kepada terang-
1. Keanggotaan jemaat. Apabila Nya yang ajaib” (1 Ptr. 2:9). Peraturan
mereka memenuhi kualifikasi tertentu, yang baru ini, imamat semua orang kudus,
orang yang bertobat itu menjadi anggota bukanlah mengartikan bahwa setiap orang
jemaat yang beriman, dalam masyarakat dapat berpikir, percaya dan me- ngajarkan
Perjanjian Baru. Keanggotaan menurut pilihan sendiri tanpa
berhubungan dengan peneri- maan mempertimbangkan tubuh jemaat itu. Hal
hubungan yang baru terhadap orang- orang itu mengartikan bahwa setiap anggota
yang lain, kepada negara dan Tuhan. jemaat mempunyai suatu tanggung jawab
untuk me-
Gereja atau Jemaat 178

layani orang lain dalam nama Tuhan, dan garakan sejumlah fungsi yang vital untuk
da- pat berhubungan secara langsung memenuhinya.
dengan Dia tanpa pengantaraan manusia.
Hal itu me- nekankan saling bergantung a. Perbaktian dan peringatan. Sepan-
antara anggota jemaat, sebagaimana jang sejarah, jemaat telah menjadi wakil
layaknya ketidakter- gantungan mereka. Al- lah untuk menghimpun orang-orang
Keimamatan menyatakan tidak adanya perca- ya agar berbakti dan menyembah
perbedaan antara imam dan kaum awam, Pencipta hari Sabat. Kristus dan murid-
walaupun secara fungsi dan peranannya murid-Nya te- lah mengikuti praktik
memperlihatkan adanya perbe- daan. perbaktian ini, dan Ki- tab Suci meminta
orang-orang percaya yang ada sekarang ini
d. Ketaatan kepada Tuhan dan nega- supaya jangan mengingkari “pertemuan-
ra. Alkitab mengakui campur tangan pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan
Tuhan dalam menegakkan pemerintahan oleh beberapa orang, tetapi ma- rilah kita
dan me- nyuruh orang yang beriman saling menasihati, dan semakin giat
menghormati dan taat kepada pemerintah. melakukannya menjelang hari Tuhan yang
Seorang yang taat kepada pemerintah mendekat” (Ibr. 10:25; bandingkan 3:13).
adalah “hamba Al- lah untuk Perbaktian bersama akan membawa orang
membalaskan murka Allah atas mereka yang berbakti itu kepada suasana segar,
yang berbuat jahat.” Oleh karena itu, memberikan keberanian dan kegembiraan.
anggota jemaat haruslah membayar “pajak
kepada orang yang berhak menerima b. Persekutuan orang Kristen. Mela-
pajak, cukai kepada orang yang berhak lui jemaat keperluan anggota jemaat yang
menerima cukai; rasa takut kepada orang paling dalam akan dipuaskan. “Karena per-
yang berhak menerima rasa takut dan sekutuanmu dalam Berita Injil” (Flp. 1:5)
hormat kepada orang yang berhak menerima melampaui semua hubungan, itulah yang
hormat” (Rm. 13:4, 7). Sikap mereka mengakrabkan hubungan dengan Allah, se-
terhadap pemerintah, seba- gai anggota bagaimana halnya hubungan dengan orang
yang dituntun oleh prinsip-prin- sip Kristus yang seiman (1 Yoh. 1:3, 6, 7).
adalah: “Berikanlah kepada Kai- sar apa
yang wajib kamu berikan kepada Kaisar c. Petunjuk dalam Kitab Suci. Kristus
dan kepada Allah apa yang wajib kamu memberikan kepada jemaat “kunci
berikan kepada Allah” (Mat. 22:21). Akan Kerajaan Surga” (Mat. 16:19). Kunci yang
tetapi kalau pemerintah mencampuri dimaksud- kan di sini ialah firman Kristus
urusan yang bersifat Ilahi maka ketaatan —semua Sab- da yang terdapat dalam
yang tertinggi haruslah diberikan kepada Alkitab. Lebih khu- sus lagi dikatakan
Tuhan Allah. Rasul berkata, “Kita harus le- “kunci pengetahuan” se- hubungan dengan
bih taat kepada Allah daripada kepada ma- bagaimana memasuki ke- rajaan itu (Luk.
nusia” (Kis. 5:29). 11:52). Sabda Kristus ada- lah roh dan
hidup bagi semua orang yang
2. Fungsi utama organisasi jemaat. menerimanya (Yoh. 6:63). Hidup kekallah
Je- maat telah diorganisasi untuk yang diberikannya (Yoh. 6:68).6
menyelesaikan rencana Allah untuk Apabila jemaat mengumumkan kebe-
mengisi planet ini de- ngan pengetahuan naran Alkitab, kunci keselamatan ini mem-
kemuliaan Allah. Hanya jemaat yang punyai kuasa untuk mengikat dan melepas-
tampak yang dapat menyeleng-
Gereja atau Jemaat 179

kan, membuka dan menutup pintu surga, ka- rasul-rasul. Tindakan yang bersifat
rena kunci itu menyatakan kriteria bagaima- organisa- si yang pertama, melalui
na seorang diterima atau ditolak, apakah di- perundingan de- ngan orang-orang percaya
selamatkan atau dibinasakan. Oleh karena yang lain, ialah memilih rasul pengganti
itu, pernyataan Injil jemaat mengeluarkan tempat Yudas (Kis. 1:15-26).
“bau kehidupan yang menghidupkan” atau Karena jemaat bertumbuh, para rasul
“bau kematian yang mematikan” (2 Kor. me- nyadari kemungkinan baik
2:16). Yesus mengetahui pentingnya hidup pemberitaan In- jil sekaligus dengan
“dari setiap firman yang keluar dari mulut pemeliharaan dan pe- nanganan masalah-
Allah” (Mat. 4:4). Hanya dengan masalah aktual yang di- hadapi jemaat.
demikianlah je- maat dapat memenuhi Dengan demikian mereka menyerahkan
mandat Kristus un- tuk mengajar semua kepengurusan jemaat kepada tujuh orang
bangsa “melakukan se- gala sesuatu yang yang diangkat oleh jemaat itu sendiri.
telah Kuperintahkan ke- Walaupun jemaat membedakan an- tara
padamu” (Mat. 28:20). “pelayanan Firman”dan “pelayanan me- ja”
(Kis. 6:1-4), sama sekali tidak dibuat upa-
d. Melaksanakan upacara Ilahi. ya untuk memisahkan imam dan kaum
Jema- at adalah alat Tuhan untuk awam dalam pelaksanaan tugas jemaat itu.
melaksanakan upacara baptisan, upacara Sesung- guhnya, dua dari antara yang tujuh
untuk menjadi anggota jemaat (baca juga orang ini, Stefanus dan Filipus, telah dicatat
bab 15 dari buku ini), dan upacara karena me- reka berkhotbah dengan
pembasuhan kaki dan Perjamuan Kudus berhasil, begitu juga dalam bidang
(baca bab 16 dari buku ini). evangelisasi (Kis. 7, 8).
Perluasan jemaat ke Asia dan Eropa
e. Penyebaran Injil ke seluruh dunia. me- minta perlunya mengambil langkah
Jemaat diadakan untuk melaksanakan misi tambah- an dalam pengorganisasian.
pelayanan, untuk memenuhi tugas yang ga- Dengan mendiri- kan sejumlah jemaat baru,
gal dilakukan bangsa Israel. Sebagaimana para penatua telah diurapi “di tiap-tiap
yang nyata dalam kehidupan Kristus, tugas jemaat” untuk menegakkan kepemimpinan
terbesar yang diemban jemaat dalam dunia yang mantap (Kis. 14:23).
ini ialah memenuhi penyelesaian pengaba- Apabila sebuah krisis yang hebat
ran Injil itu sepenuhnya “menjadi terjadi, kelompok yang terlibat dapat
kesaksian bagi semua bangsa” (Mat. meminta diada- kan majelis yang lebih
24:14), diberi kekuatan melalui baptisan besar (majelis umum) yang terdiri dari para
Roh Kudus. rasul dan penatua-pe- natua yang mewakili
Tugas ini termasuk proklamasi jemaat yang lebih be- sar. Keputusan-
pekabaran persiapan atas kedatangan keputusan yang diambil oleh majelis ini
Kristus kembali yang dialamatkan baik dianggap mengikat semua kelom- pok dan
kepada jemaat itu sendiri (1 Kor. 1:7, 8; 2 diterima sebagai suara Tuhan (Kis. 15:1-
Ptr. 3:14; Why. 3:14- 22; 14:5) dan kepada 29). Kejadian ini menggambarkan ke-
umat yang sisa (Why. 14:6-12; 18:4). nyataan bahwa bila ada suatu isu atau
masa- lah yang mempengaruhi seluruh
PEMERINTAHAN JEMAAT jemaat, ma- jelis dan pimpinan pada
tingkat yang lebih luas daripada jemaat
Setelah Yesus naik ke surga maka tugas setempat diperlukan. Di dalam masalah ini
kepemimpinan jemaat diserahkan kepada keputusan yang dihasil- kan mencakup dan
melibatkan semua orang yang terlibat di
dalamnya (Kis. 15:22, 25).
Gereja atau Jemaat 180

Perjanjian Baru memberikan penjelasan nama-Nya (Mat. 16:19; 18:15-18; Yoh.


yang tuntas bahwa pada waktu kesulitan 20:21-23),(d) pengiriman Roh Kudus untuk
Tu- han melaksanakan kepemimpinan di memimpin jemaat-Nya di bawah kuasa-
dalam pekerjaan-Nya. Dengan petunjuk Nya (Yoh. 15:26; 16:13-15), (e) pemberian
yang dibe- rikan Tuhan, dan dalam dan pengangkatan dalam jemaat sehingga
permufakatan de- ngan jemaat, maka ada individu yang dikaruniai sebagai rasul,
dibentuklah majelis je- maat. Jika kini nabi, evangelis, pendeta (gembala), dan
diikuti dengan saksama, ma- ka jemaat guru un- tuk menyiapkan anggota-anggota
akan terpelihara dari kemurtadan sehingga jemaat me- lakukan pelayanan serta
memungkinkannya memenuhi tu- gas besar membangun “tubuh Kristus” sehingga
yang diembannya. mengalami kesatuan iman serta
memantulkan “sesuai dengan kepenuh- an
PRINSIP ALKITABIAH Kristus” (Ef 4:7-13).
PEMERINTAHAN JEMAAT
3. Kitab Suci membawa kuasa
1. Kristus kepala jemaat. Kepemim- Kristus. Walaupun Kristus membimbing
pinan Kristus atas jemaat pada hakikatnya jemaat-Nya melalui Roh Kudus, Firman
didasarkan atas pekerjaan pengantaraan Allah adalah sa- tu-satunya ukuran atau
yang dilakukan-Nya. Sejak kemenangan- standar pelaksanaan jemaat. Semua
Nya atas Setan di kayu salib, kepada anggotanya harus menurut firman itu
Kristus telah “di- berikan segala kuasa” karena itulah hukum yang mut- lak. Semua
baik di “surga dan di atas bumi?’(Mat. kebiasaan, adat-istiadat dan prak- tik
28:18). Allah telah me- naruh “segala kebudayaan manusia harus tunduk kepa- da
sesuatu... di bawah kaki Kris- tus dan Dia kuasa atau otoritas Kitab Suci (2 Tim.
telah diberikan-Nya kepada je- maat 3:15-17).
sebagai Kepala dari segala yang ada” (Ef.
1:22; bandingkan Flp. 2:10, 11). Kare- na 4. Otoritas Kristus dan tugas-tugas
itu” Ia adalah Tuan di atas segala tuan je- maat. Kristus menjalankan kuasa-Nya
dan Raja di atas segala raja” (Why. 17:14). mela- lui jemaat-Nya yang diangkat-Nya
Juga, Kristus adalah kepala jemaat karena khusus untuk melayani dan menjadi
jemaat itulah tubuh-Nya (Ef. 1:23; Kol pelayan, namun Ia tidak pernah
1:18). Orang-orang percaya “adalah anggota memindahkan kekuasaan- Nya. Tiada
tubuh- Nya” (Ef. 5:30). Mereka harus seorang pun yang mempunyai otoritas
mempunyai satu hubungan yang akrab yang mandiri dan terpisah dari Kris- tus
dengan-Nya kare- na dari Dialah jemaat itu dan firman-Nya.
“ditunjang dan di- ikat menjadi satu oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
urat-urat dan sendi- me- milih para pejabatnya. Akan tetapi jika
sendi” (Kol. 2:19). pe- jabat ini melaksanakan fungsinya
selaku wa- kil orang banyak, otoritas yang
2. Kristus sumber semua kekuasaan. mereka per- oleh datang dari Kristus.
Kristus menunjukkan kuasa-Nya dalam (a) Pemilihan mereka hanyalah mengukuhkan
pembangunan jemaat Kristen (Mat. 16:18), panggilan yang me- reka terima dari
(b) pelembagaan peraturan jemaat, yang Kristus. Tugas utama peja- bat yang
ha- rus dilaksanakan (Mat. 26:26-30; terpilih ini adalah mengamati apa- kah
28:19, 20; 1 Kor. 11:23-29; Yoh. 13:1-17), petunjuk perbaktian yang terdapat di da-
(c) sokongan atas jemaat dengan kuasa lam Alkitab, ajaran-ajaran yang termaktub
Ilahi bertindak atas di dalamnya, disiplin dan Injil itu diikuti
de-
Gereja atau Jemaat 181

ngan saksama. Karena jemaat itulah tubuh duanya adalah sama, fungsinya menggem-
Kristus, maka mereka harus senantiasa me- balakan jemaat.
nyelaraskan segala perbuatan dan
keputusan mereka dengan Kristus. b. Persyaratan. Orang yang pantas dan
dapat diangkat sebagai penatua “haruslah
Pejabat Jemaat pada Zaman Perjan- se- orang yang tak bercacat, suami dari
jian Baru. Ada dua jabatan yang disebut- satu is- tri, dapat menahan diri, bijaksana,
sebut dalam Perjanjian Baru—yakni, pena- sopan, suka memberi tumpangan, cakap
tua dan diaken. Pentingnya kedua jabatan mengajar orang, bukan peminum, bukan
ini ditandai dengan syarat tingginya moral pemarah me- lainkan peramah, pendamai,
dan kerohanian. Hanya orang yang bukan hamba uang, seorang kepala
demikianlah yang dapat memenuhi jabatan keluarga yang baik, di- segani dan
itu. Jemaat mengakui kudusnya panggilan dihormati oleh anak-anaknya. Ji- kalau
untuk jabat- an kepemimpinan melalui seorang tidak tahu mengepalai keluar-
pengurapan, pe- numpangan tangan (Kis. ganya sendiri, bagaimanakah ia dapat me-
6:6; 13:2, 3; 1 Tim. ngurus jemaat Allah? Janganlah ia seorang
4:14; 5:22). yang baru bertobat, agar jangan ia menjadi
sombong dan kena hukuman Iblis.
1. Para penatua. Hendak- lah ia juga mempunyai nama baik
di luar je- maat, agar jangan ia digugat
a. Apakah yang dimaksud dengan pe- orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis” (1
natua? Kata “penatua” (dalam bahasa Yu- Tim. 3:1-7; ban- dingkan Tit. 1:5-9).
nani dikatakan presbuteros) atau “bishop” Sebelum pengangkatan kepada jabatan
(episkopos) adalah jabatan yang paling seperti itu, calon yang hendak diangkat ha-
pen- ting dalam jemaat. Istilah penatua ruslah menunjukkan kemampuan
berarti yang dituakan, mengandung makna memimpin di dalam rumah tangganya.
wibawa, dan yang dihormati. Jabatan itu “Keluarga sese- orang yang dianjurkan
sama dengan jabatan seseorang yang untuk jabatan itu ha- ruslah
mengawasi sinagog. Sedangkan istilah dipertimbangkan dengan baik. Apa- kah
bishop berarti “penilik”. Paulus mereka taat? Mampukah mereka meme-
menggunakan istilah ini saling tin- dih, lihara rumah tangganya dengan penuh ke-
menyamakan penatua dengan penilik atau hormatan? Bagaimana kelakuan anak-
bishop (Kis. 20:17, 28; Tit. 1:5, 7). anak- nya? Apakah anak-anak itu
Orang-orang yang memegang jabatan menghormati orang tuanya? Jika sang ayah
ini mengawasi dan membina jemaat- tidak memiliki keahlian, tidak bijaksana
jemaat yang baru dibentuk. Penatua atau tidak mempu- nyai kuasa di dalam
menunjuk ke- pada status atau rangking rumah tangganya, meng- atur keluarganya
jabatan, sementa- ra bishop menunjuk sendiri, maka dapat disim- pulkan bahwa
kepada tanggung jawab atau tugas dalam kepemimpinan yang tidak di- kuduskan
jabatan—“penilik.” 7 Kare- na para rasul yang seperti itulah yang kelak akan
pun menyebut diri mereka pe- natua (1 Ptr. tampak.”8 Calon itu, jika ia sudah menikah,
5:1; 2 Yoh. 1; 3 Yoh. 1), maka nyatalah haruslah memperlihatkan
bahwa ada penatua setempat, ada penatua kepemimpinannya lebih dahulu di dalam
keliling, atau penatua dalam tugas yang rumah tangga sebe- lum diserahi tanggung
lebih besar. Akan tetapi, tugas kedua- jawab yang lebih besar memimpin “jemaat
dari Allah (1 Tim. 3:15).
Gereja atau Jemaat 182

Karena begitu pentingnya jabatan itu, Orang-orang percaya dikukuhkan untuk


Paulus berkata, “Janganlah engkau terburu- memperhatikan dan memelihara gaya kehi-
buru menumpangkan tangan atas dupan pemimpin yang Kristiani. “Ingatlah
seseorang” (1 Tim 5:22). akan pemimpin-pemimpin kamu, yang
telah menyampaikan firman Allah
c. Tanggung jawab penatua dan kua- kepadamu. Per- hatikanlah akhir hidup
sa atau otoritas. Penatua adalah pemimpin mereka dan contohlah iman mereka” (Ibr.
rohani. Ia dipilih terutama untuk tugas itu, 13:7). Janganlah mere- ka memperhatikan
yakni “menggembalakan jemaat Allah” pergunjingan. Paulus memberikan amaran,
(Kis. 20:28). Tugasnya juga mencakup “Janganlah engkau me- nerima tuduhan
pelayan- an kepada orang yang lemah (Kis. atas seorang penatua kecuali kalau
20:35), menegur yang banyak tingkah (1 didukung dua atau tiga orang saksi” (1
Tes. 5:12), dan waspada terhadap ajaran- Tim. 5:19).
ajaran yang menimbulkan perpecahan (Kis.
20:29-31). Penatua-penatua haruslah 2. Diaken dan diakenes. Kata diaken
menjadi contoh kehidupan yang Kristiani be- rasal dari bahasa Yunani diakonos,
(Ibr. 13:7; 1 Ptr. 5:3) dan menunjukkan yang ber- arti “pelayan”, atau “penolong.”
teladan kederma- wanan (Kis. 20:35). Jabatan dia- ken telah dilembagakan untuk
menyanggup- kan rasul-rasul
d. Sikap terhadap penatua. Jelasnya, memasrahkan segenap hi- dupnya “dalam
kepemimpinan jemaat yang sukses bergan- doa dan pelayanan Firman” (Kis. 6:4).
tung atas kesetiaan anggota. Paulus Walaupun para diaken bertugas untuk
mengan- jurkan orang-orang yang percaya mengurus masalah yang bersifat se-
supaya menghormati para pemimpin mentara yang timbul dalam jemaat itu,
mereka dan “menjunjung mereka dalam mere- ka pun terlibat dalam pekerjaan
kasih karena pe- kerjaan mereka” (1 Tes. penginjilan secara giat (Kis. 6:8; 8:5-13,
5:13). “Penatua-pe- natua yang baik 26-40).
pimpinannya,” katanya, “pa- tut dihormati Bentuk istilah untuk wanita terdapat di
dua kali lipat, terutama mere- ka yang dalam Rm. 16:1.9 Para penerjemah membe-
dengan jerih payah berkhotbah dan rinya arti “pelayan” juga, atau lazimnya di-
mengajar” (1 Tim. 5:17). sebut diakenes, “Perkataan itu dan penggu-
Dengan jelas Kitab Suci mengatakan naannya di dalam nas ini menyarankan
per- lunya menghormati pemimpin jemaat: bah- wa jabatan diakenes telah didirikan
“Ta- atilah pemimpin-pemimpinmu dan dalam jemaat pada saat Paulus menulis
tunduk- lah kepada mereka, sebab mereka kitab Ro- ma.”10
berjaga- jaga atas jiwamu, sebagai orang- Seperti halnya dengan penatua-penatua,
orang yang harus bertanggung jawab para diaken juga dipilih oleh jemaat berda-
atasnya” (Ibr. 13: 17; bandingkan 1 Ptr. sarkan ukuran moral dan kerohanian (1
5:5). Apabila anggota mempersulit para Tim 3:8-13).
pemimpin melaksanakan tugas yang telah
diembankan Kristus kepa- da mereka, maka Disiplin Jemaat. Kristus memberikan
mereka akan mengalami ke- sedihan dan otoritas kepada jemaat untuk mendisiplin
kehilangan kegembiraan atas ke- anggota jemaat serta menyediakan prinsip-
sejahteraan Tuhan. prinsip yang memadai untuk melakukan
hal yang demikian. Ia ingin supaya jemaat
meng-
Gereja atau Jemaat 183

gunakan prinsip-prinsip ini di mana perlu 2. Yang menyangkut kesalahan


un- tuk mencapai wujud panggilan yang publik. Walaupun “semua orang telah
paling mulia sebagai “imamat yang berbuat dosa dan telah kehilangan
kudus” dan “bangsa yang Kudus” (Mat. kemuliaan Allah” (Rm. 3:23), kesalahan
18:15-18; 1 Ptr. 2:5, 9). dan pemberontakan yang mencolok
Namun demikian jemaat haruslah ber- mendatangkan cemoohan kepada jemaat
usaha memberi kesan kepada anggota-ang- haruslah segera ditangani dengan me-
gota yang salah itu betapa perlunya mereka ngeluarkan orang yang bersalah itu.
mengubah jalan mereka. Kristus memuji Pemecatan berarti menyingkirkan yang
je- maat Efesus karena “tidak dapat sabar jahat—yang kalau tidak pastilah bekerja
ter- hadap orang-orang jahat” (Why. 2:2), se- perti ragi. Dan itu memulihkan
akan tetapi Ia mencela jemaat-jemaat kemurnian jemaat, dan tindakan pemulihan
Pergamus dan Tiatira karena mereka itu yang bersi- fat menebus orang yang
membiarkan kemurtadan dan kebejatan bersalah. Dengan memperhatikan sebuah
moral (Why. 2:14, 15, 20). Perhatikanlah kasus kebejatan sek- sual di dalam jemaat
nasihat Alkitab me- ngenai disiplin ini: Korintus, Paulus meng- usulkan supaya
segera diambil tindakan. Kristus berkata,
1. Yang menyangkut kesalahan priba- ”Bilamana kita berkumpul dalam roh,
di. Bila ada seorang anggota bersalah kamu bersama-sama dengan aku, dengan
kepa- da yang lain (Mat. 18:15-17), Kristus kuasa Yesus, Tuhan kita, orang itu harus
me- nasihati orang yang bersalah itu kita serahkan dalam nama Tuhan Ye- sus
supaya men- dekati—domba yang tersesat kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya,
itu—serta ber- usaha meyakinkannya untuk agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.
mengubah tabi- atnya. Kalau ia tidak ... Buanglah ragi yang lama itu, supaya
berhasil pertama kali, usaha kedua patut kamu menjadi adonan yang baru, sebab
dilakukan, disertai oleh satu dua orang kamu me- mang tidak beragi” (1 Kor. 5:4,
saksi yang tidak berprasang- ka. Jika usaha 5, 7). Jangan- lah bergaul dengan siapa pun
ini tidak berhasil, persoalan- nya haruslah yang menye- but dirinya orang percaya,
dibawa ke hadapan seluruh anggota katanya, “adalah orang cabul, kikir,
jemaat. penyembah berhala, pem- fitnah, pemabuk
Jika anggota yang bersalah itu menolak atau penipu, dengan orang yang demikian
kebijaksanaan dan otoritas jemaat Kristus janganlah kamu sekali-kali makan
maka ialah yang memutuskan persekutuan- bersama-sama. Usirlah orang yang
nya dari jemaat. Pemecatan orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah ka
ber- salah ini hanyalah mengukuhkan mu” (1 Kor. 5:11, 13).
keadaan yang sebenarnya. Jika, di bawah
bimbingan Roh Kudus, jemaat dengan 3. Yang menyangkut orang pemecah
saksama me- ngikuti nasihat Alkitab, maka belah. Seorang anggota yang suka menye-
keputusannya itu diakui di surga. Kristus babkan “perpecahan dan godaan” (Rm. 16:
berkata, “Sesung- guhnya apa yang kamu 17), “yang tidak melakukan pekerjaannya,”
ikat di dunia ini akan terikat di surga dan menolak mengikuti nasihat Alkitab, harus-
apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan lah dihindari supaya “ia menjadi malu” ka-
terlepas di surga” (Mat. 18:18). rena sikapnya. “Tetapi janganlah anggap
dia sebagai musuh,” kata rasul Paulus,
“tetapi tegurlah dia sebagai seorang
saudara” (2 Tes.
Gereja atau Jemaat 184

3:6, 14,15). Bila “seorang bidat” menolak orang berdosa ini ke dalam jemaat kembali
mendengarkan “satu dua kali” nasihat membuat kuasa, kemuliaan dan anugerah
jema- at, ia haruslah ditolak, “orang yang Allah diperlihatkan. Ia ingin sejak dahulu
semacam itu benar-benar sesat dan dengan melepaskan tawanan dosa, memindahkan
dosanya menghukum dirinya sendiri” (Tit. mereka dari kerajaan kegelapan ke dalam
3:10, 11). ke- rajaan terang. Jemaat Allah, panggung
alam semesta, menunjukkan kuasa
4. Memulihkan para pelanggar. Ang- pengorbanan Kristus yang mengadakan
gota-anggota jemaat janganlah menghina, penebusan di da- lam kehidupan lelaki
menghindari dan melalaikan orang yang maupun perempuan.
dipecat itu. Mereka justru harus berusaha Kini Kristus, melalui jemaat-Nya, me-
memulihkan hubungan mereka dengan ngundang semua orang untuk menjadi
Kris- tus melalui pertobatan dan kelahiran bagi- an dari keluarga-Nya. “Lihat,” Ia
baru. Orang-orang yang dikeluarkan dari berkata, “Aku berdiri di muka pintu dan
perseku- tuan itu haruslah diusahakan mengetok; jikalau ada orang yang
pemulihannya ke dalam jemaat apabila mendengar suara-Ku dan membukakan
mereka memperli- hatkan bukti pertobatan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya
yang sejati (2 Kor. 2:6-10). dan Aku makan bersama- sama dengan dia,
Khususnya melalui pemulihan orang- dan ia bersama-sama de- ngan Aku” (Why.
3:20).

Referensi:

1. Menurut Berkhof, asal-usul istilah jemaat, “Sebutan ‘Gereja’, ‘Kerk’ dan ‘Kirche’ bukanlah dipungut dari kata ekklesia
... melainkan dari kata kuriake, yang mengandung arti ‘milik Allah.’ Yang ditekankannya ialah bahwa gereja adalah
milik Tuhan. Nama to kuriakon atau he kuriake semuanya menunjuk kepada tempat berkumpulnya Jemaat. Tempat ini
dianggap milik Tuhan sehingga disebut to kuriakon” (Systematic Theology, hlm. 557).
2. “Church, Nature of,” SDA Encyclopedia, edisi revisi., hlm. 302; “Church,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 224.
3. Menurut terjemahan modern yang mengikuti Tisschendorf mengenai singular atau tunggal. didasarkan atas Codex Si-
naiticus, Alexandrinus, Vaticanus, dan Ephraemi Rescriptus.
4. Kecuali mengenai pengajaran mereka tentang Kristus, kepercayaan orang-orang percaya pada zaman mula-mula jemaat
sangat mirip dengan pengajaran Yudaisme. Baik orang Yahudi maupun yang bukan Yahudi yang menjadi orang Kisten,
semuanya berbakti di sinagog pada hari Sabat, mendengarkan penjelasan Perjanjian Lama (Kisah 13:42-44; 15:13, 14,
21). Terkoyaknya tirai bait suci menandakan bahwa upacara-upacara yang merupakan perlambang itu sudah digenapi.
Buku Ibrani dimaksudkan untuk mengalihkan pikiran orang Kristen dari lambang kepada wujudnya yang nyata: Kema-
tian Kristus yang mendamaikan, keimamatan-Nya di surga, dan anugerah-Nya yang menyelamatkan. Era Perjanjian
Baru adalah masa transisi, dan sekalipun rasul-rasul itu turut mengambil bagian dalam upacara-upacara Perjanjian
Lama, konferensi yang pertama yang diadakan di Yerusalem menunjukkan bahwa mereka tidak menganggapnya
sebagai sesuatu yang menyelamatkan.
5. Charles E. Bradford, “What the Church Means to Me,” Adventist Review, 20 November 1986, hlm. 15.
6. Lihat SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 5, hlm. 432.
7. Lihat SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 26, 38.
8. White, Testimonies, jilid 5, hlm. 618.
9. Menurut tata bahasa kata diakonos dapat digunakan baik untuk pria maupun perempuan, sehingga bentuk netral (gen-
der) yang digunakan dalam hal ini ditentukan oleh isinya. Karena Phoebe yang disebut “saudari kita” adalah diakonos,
maka kata ini tentulah ditujukan kepada perempuan sekalipun dilafalkan sebagai bentuk kata benda untuk lelaki.
10. “Deacones,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 277. Pada zaman Perjanjian Baru istilah diakonos mempunyai
makna yang luas. “Masih tetap digunakan untuk menggambarkan semua orang yang melayani jemaat dalam kedudukan
apa pun. Paulus, sekalipun seorang rasul, sering menyebut dirinya (baca 1 Korintus 3:5; 2 Korintus 3:6; 6:4; 11:23;
Efesus 3:7; Kolose 1:23) dan Timotius . . . (lihat I Timotius 4:6), sebagai diakonoi (kata majemuk diakonos).” (SDA
Bible Commentary, edisi revisi, jilid 7, hlm. 300). Di dalam contoh-contoh ini diterjemahkan sebagai “pekerja” atau
“pelayan” ganti “diaken.”
Gereja atau Jemaat 185
Gereja semesta terdiri dari orang-orang yang benar-benar percaya
kepada Kristus, tetapi pada hari-hari terakhir, saat kemurtadan me-
rajalela, sebuah rombongan yang sisa dipanggil keluar untuk me-
melihara hukum-hukum Allah dan beriman kepada Yesus. Umat yang
sisa ini mengumumkan tibanya hari penghukuman, menyatakan
keselamatan melalui Kristus, serta memaklumkan dekatnya
kedatangan- Nya yang kedua kali. Proklamasi ini dilambangkan oleh
tiga malaikat yang terdapat dalam Wahyu 14; bersamaan dengan
pekerjaan penghakiman di surga dan hasilnya pekerjaan
pembaruan dan pertobatan di atas bumi. Setiap orang percaya
dipanggil supaya turut serta secara pribadi dalam kesaksian yang
meliputi seluruh dunia ini.
—Fundamental Beliefs—13.

186
BAB 13

UMAT YANG SISA DAN TUGASNYA

aga merah yang besar itu ½ tahun atau 1260 hari nubuat (Why. 12:1-6,
N meringkukkan badannya siap untuk
menerkam. Ia te-
13, 14).

lah merebut sepertiga malaikat surga.


(Why. 12:4, 7-9). Sekarang pun, jika
sekiranya ia dapat menelan bayi yang
hendak lahir itu, maka ia pun pastilah
memenangkan pepe- rangan itu.
Perempuan yang berdiri di depan bina-
tang itu mengenakan pakaian matahari dan
bulan di bawah telapak kakinya, di atas ke-
palanya ada mahkota dengan dua belas
bin- tang. Anak lelaki yang hendak
dilahirkannya telah ditetapkan “yang akan
menggembala- kan semua bangsa dengan
gada besi.”
Naga itu menyerang tetapi usahanya
sia- sia belaka untuk membunuh Anak itu.
Seba- liknya, Anak itu “dibawa lari kepada
Allah dan ke takhta-Nya.” Dengan marah
naga itu berpaling melawan sang ibu, yang
secara aja- ib diberi sayap sehingga dapat
pindah ke tempat khusus yang disediakan
Tuhan, di sanalah Ia memeliharanya satu
masa dan dua masa dan setengah masa—3

187
Menurut nubuatan Alkitab,
perempuan yang suci itu melambangkan
jemaat Allah yang setia.l Sedangkan
yang digambarkan sebagai perempuan
cabul atau pelacur meng- gambarkan
umat Allah yang telah murtad (Yeh. 16,
Yes. 57:8; Yer. 31:4, 5; Hos. 1-3;
Why. 17:1-5).
Ular atau naga itu, yang disebut “ular
tua, disebut Iblis atau Setan,” menunggu
untuk membinasakan Anak laki-laki itu,
yang te- lah lama dinanti-nantikan
sebagai Mesias, Yesus Kristus. Setan,
memerangi musuh uta- manya Yesus,
dengan menggunakan kera- jaan Roma.
Tiada sesuatu pun, bahkan ke- matian
sekalipun di atas kayu salib, yang dapat
menakut-nakuti Yesus dalam tugas- Nya
selaku Juruselamat manusia.
Di atas kayu salib, Kristus
mengalahkan Setan. Berbicara mengenai
penyaliban, Ye- sus berkata, “Sekarang
berlangsung pengha- kiman atas dunia
ini: sekarang juga pengua- sa dunia ini
akan dilemparkan keluar.” (Yoh. 12:31).
Wahyu melukiskan nyanyian keme-
nangan surga sebagai berikut: “Sekarang
te-

188
Umat yang Sisa dan Tugasnya 188

lah tiba keselamatan dan kuasa dan KEMURTADAN BESAR


pemerin- tahan Allah kita, dan kekuasaan
Dia yang diurapi-Nya karena telah Aniaya pertama dialami oleh jemaat
dilemparkan ke ba- wah pendakwa Kris- ten berasal dari Roma purbakala,
saudara-saudara kita yang mendakwa kemudian diikuti oleh para pemimpinnya
mereka siang dan malam di ha- dapan sendiri. Ke- murtadan ini bukanlah sesuatu
Allah kita. Karena itu bersukaci- yang meng- herankan—Yohanes, Paulus
talah, hai surga dan hai kamu sekalian dan Kristus te- lah meramalkannya.
yang diam di dalamnya” (Why. 12:10-12). Pada saat-saat terakhir ceramah-
Peng- usiran Setan dari surga merintangi ceramah yang diberikan Kristus, sebagian
pekerja- annya. Setan tidak dapat lebih besar wak- tu-Nya digunakannya untuk
lama lagi me- nuduh umat Allah di mengkhotbah- kan dan mengingatkan
hadapan makhluk sur- ga. murid-murid-Nya ten- tang datangnya
Tetapi sementara surga bergembira, penipuan. “Waspadalah su- paya jangan
bumi harus memperhatikan peringatan: ada orang yang menyesatkan ka- mu!” kata-
”Celaka- lah kamu, hai bumi dan laut! Nya, “Sebab Mesias-Mesias pal- su dan
karena Iblis te- lah turun kepadamu, dalam nabi-nabi palsu akan muncul dan me- reka
geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, akan mengadakan tanda-tanda yang dah-
bahwa waktunya su- dah singkat” (Why. syat dan mukjizat-mukjizat, sehingga seki-
12:12). ranya mungkin, mereka menyesatkan
Setelah Setan melepaskan amarahnya orang- orang pilihan juga” (Mat. 24:4, 24).
ma- ka mulailah ia menganiaya perempuan Para pe- ngikut-Nya akan mengalami
itu— jemaat (Why. 12:13), yang walaupun sebuah periode “siksaan yang dahsyat,”
meng- alami penderitaan yang amat besar akan tetapi mereka akan hidup (Mat.
tetapi te- tap dapat bertahan. Tempat yang 24:21, 22). Tanda-tanda yang
jarang dihu- ni oleh penduduk bumi mengesankan dalam alam akan menan- dai
—“padang gurun” menyediakan tempat akhir aniaya ini dan akan menunjukkan
mengungsi bagi umat Allah yang tetap dekatnya kedatangan Kristus kembali
setia selama kurun waktu 1260 hari nubuat (Mat. 24:29, 32, 33).
atau 1260 tahun (Why. 12:14-16; lihat juga Rasul Paulus memberikan amaran:
bab 4 yang berbicara mengenai prinsip “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi,
hari-tahun).2 serigala-se- rigala yang sangat ganas akan
Pada penghujung pengalaman di masuk ke te- ngah-tengah kamu dan tidak
padang gurun ini umat Allah muncul untuk akan menya- yangkan kawanan itu. Bahkan
menyam- but tanda-tanda kedatangan dari antara ka- mu sendiri akan muncul
Yesus Kristus kedua kalinya. Yohanes beberapa orang, yang dengan ajaran palsu
memberikan ciri kelompok orang yang mereka akan beru- saha menarik murid-
setia ini sebagai “yang menuruti hukum- murid dari jalan yang benar dan supaya
hukum Allah dan memili- ki kesaksian mengikut mereka” (Kis. 20:29, 30).
Yesus” (Why. 12:17). Iblis sa- ngat “Serigala-serigala” ini akan mem- bawa
membenci umat yang sisa ini. jemaat kepada “kemurtadan,” atau “ke-
Kapan dan di mana aniaya itu terjadi? sesatan”.
Ba- gaimana terjadinya? Kapan umat yang Kemurtadan ini pasti terjadi sebelum
sisa itu mulai muncul? Apakah misinya? ke- datangan Kristus kembali, kata Paulus.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini Sama pastinya kenyataan bahwa hal itu
kita ha- rus memeriksa kembali Kitab Suci belum ter- jadi adalah merupakan sebuah
dan se- jarah. pertanda bah-
Umat yang Sisa dan Tugasnya 189

wa kedatangan Kristus belumlah datang. tadinya di bawah pengaruh dan bimbingan


“Ja- nganlah kamu memberi dirimu Roh Kudus dialihkan kepada otoritas kege-
disesatkan orang dengan cara yang rejaan di bawah pejabat tunggal, bishop,
bagaimanapun ju- ga!” katanya, “Sebab se- hingga jemaat secara pribadi takluk
sebelum Hari itu harus- lah datang dahulu kepa- danya dan hanya melalui dialah ia
murtad dan haruslah di- nyatakan dahulu dapat memperoleh keselamatan.
manusia durhaka, yang ha- rus binasa, Seterusnya yang dipikirkan ialah
yaitu lawan yang meninggikan diri di atas bagaimana memerintah je- maat bukannya
segala yang disebut atau yang di- sembah melayaninya, dan yang di- anggap
sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait “terbesar” bukanlah anggapan bah- wa
Allah dan mau menyatakan diri sebagai dirinya “pelayan untuk semua.” Oleh ka-
Allah” (2 Tes. 2:3, 4). rena itu, dikembangkanlah konsep hirarki
Pada zaman Paulus pun, dengan cara ke- imamatan yang membuat jarak antara
yang agak terbatas, kemurtadan ini telah indi- vidu dengan Tuhannya.”3
mulai. Cara yang ditempuhnya sangat licik, Sementara pentingnya individu dan je-
“diser- tai rupa-rupa perbuatan ajaib, maat lokal dikikis, uskup Roma muncul se-
tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat palsu, bagai kuasa yang paling tinggi di dunia
dengan rupa- rupa tipu daya jahat” (2 Tes. Kris- ten. Berkat bantuan penguasa maka
2:9, 10). Sebe- lum akhir abad pertama, uskup yang tertinggi ini, yakni paus,4 telah
Yohanes mengata- kan bahwa “banyak diakui sebagai kepala jemaat yang tampak
nabi-nabi palsu yang telah muncul dan di dunia ini secara universal, dikaruniai
pergi ke seluruh dunia.” Sesungguhnya, kuasa ter- tinggi atas seluruh pemimpin
katanya, “Roh itu adalah roh antikristus dunia.
dan tentang dia telah kamu de- ngar, Di bawah kepemimpinan kepausan,5 je-
bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia maat tenggelam ke dalam kemurtadan yang
sudah ada di dalam dunia” (1 Yoh. 4:1, 3). lebih dalam. Kepopuleran jemaat yang se-
Bagaimanakah berlangsungnya sistem makin bertambah-tambah mempercepat ke-
kemurtadan ini? merosotannya. Ukuran keimanan yang
sema- kin rendah menyebabkan orang yang
Pengaruh “manusia dosa”. “Begitu je- tidak bertobat pun merasa senang tinggal
maat meninggalkan ‘kasih yang semula’ di da- lam jemaat. Orang-orang yang sama
(Why. 2:4), maka hilanglah kemurnian sekali tidak mengerti Kekristenan
dok- trin atau ajaran, ukuran tingkah laku menggabungkan diri ke dalam jemaat
kepri- badian yang tinggi serta ikatan yang hanya sekadar nama saja, mereka
tidak kelihatan yang mempersatukan, yang membawa masuk ajaran-ajar- an kekafiran,
dise- diakan Roh Kudus itu. Dalam patung-patung dan mode-mode perbaktian,
perbaktian, ke- sederhanaan telah perayaan-perayaan, pesta-pesta dan
digantikan dengan formal- isme. lambang-lambang mereka.
Popularitas dan kuasa perorangan se- Kompromi yang terjadi antara
makin mencengkam dan menentukan pilih- Kekristen- an dan kekafiran inilah yang
an para pemimpin yang pada mulanya me- membuat “ma- nusia dosa”—menjadi
ngembangkan kekuasaannya dalam jemaat sebuah sistem agama palsu yang luar biasa
lokal, yang mulai berusaha melebarkan sa- besarnya, paduan ke- benaran dan
yap kuasanya atas jemaat tetangga atau kepalsuan. Nubuat dalam 2 Te- salonika 2
sesa- manya. bukannya menghakimkan indivi- du-
“Penyelenggaraan jemaat setempat
individu, melainkan memaparkan sistem
yang
agama yang bertanggung jawab atas
kemur-
Umat yang Sisa dan Tugasnya 190

tadan besar itu. Di dalamnya banyak juga orang Kristen. Banyak orang yang menye-
orang Kristen yang menjadi milik jemaat rah dan undur dari keyakinannya karena ta-
Tu- han karena mereka hidup menurut kut aniaya, sementara orang-orang yang te-
terang yang ada pada mereka. tap setia kepada pengajaran Kitab suci
men- derita aniaya yang kejam. Dunia
Jemaat yang Menderita. Dengan terja- Kristen menjadi medan pertempuran.
dinya kemerosotan rohani, jemaat Roma Banyak orang yang dimasukkan ke dalam
me- ngembangkan bentuk sekularisme yang penjara atau dibunuh dalam nama Tuhan!
lebih besar, yang semakin lebih dekat dan Selama kurun waktu 1260 tahun aniaya itu
terikat kepada pemerintahan yang berjuta-juta orang Kristen yang tetap setia
berkuasa. Gere- ja dan negara disatukan kepada iman- nya mengalami penderitaan
dalam persekutuan yang tidak kudus. yang dahsyat, sedangkan yang lain
Di dalam bukunya yang sudah menjadi membayar kesetiaan mereka dengan
klasik, The City of God, Augustine—salah kematian dalam Kristus.8
seorang Bapa gereja yang paling berpe- Setiap darah yang tumpah mencemarkan
ngaruh—menyatakan cita-cita Katolik nama Allah dan Yesus Kristus. Tidak ada
yang ideal, jemaat yang universal yang yang lebih merusak Kekristenan daripada
mengen- dalikan negara secara universal. aniaya yang tiada taranya ini. Pandangan
Pemikiran Augustine inilah yang menjadi mengenai sifat Tuhan diputarbalikkan kare-
landasan teo- logi kepausan abad na perbuatan jemaat ini, dan doktrin purga-
pertengahan. tori (api penyucian) dan siksaan yang kekal
Pada tahun 533, dalam sebuah surat telah membuat orang menolak Kekristenan.
yang disertakan dalam Kode Justinianus, Jauh sebelum Reformasi, sudah ada sua-
Kaisar Justinianus mengumumkan uskup ra-suara di dalam gereja Katolik yang me-
Roma ke- pala seluruh gereja.6 Ia pun nentang perbuatan yang kejam,
mengakui penga- ruh Paus untuk pembunuhan Kristen yang tidak mengenal
menumpas para penentang- nya.7 belas kasihan, pihak yang menentang ini
Ketika salah seorang jenderal dari Justi- diperlakukan de- ngan kejam, pernyataan
anus membebaskan Roma, Jenderal Belisa- yang angkuh dan akhlak yang merosot.
rius, pada tahun 538, uskup Roma telah di- Karena ketidaksudian gereja pada ketika
bebaskan dari penguasaan Ostrogoth, itu maka Reformasi Pro- testan lahir pada
orang- orang Aria yang mencoba abad keenam belas. Keber- hasilan ini
menghalangi per- kembangan gereja merupakan tiupan angin kencang terhadap
Katolik. Kini uskup da- pat menjalankan wibawa dan prestise jemaat Roma. Selama
hak istimewanya, yang di- nyatakan dalam masa Reformasi pembalasan berda- rah
dekret Justinianus tahun 533, yang kepausan dilakukan untuk menghancur-
menjadi jaminan baginya, ia pun dapat kan Reformasi, akan tetapi lambat laun ke-
memperluas kuasa “Takhta Suci.” Ma- ka hilangan medan perang melawan kekuatan
itulah awal 1260 tahun aniaya dahsyat yang memperjuangkan kebebasan
sebagaimana yang terdapat dalam Kitab beragama dan sipil.
Suci, yang telah dinubuatkan lebih dahulu Akhirnya, dalam tahun 1798, 1200
(Dan. 7:25; Why. 12:6, 14; 13:5-7). tahun sesudah tahun 538 TM, Gereja
Tragisnya, gereja dengan bantuan Katolik Ro- ma menerima pukulan yang
negara, mencoba memaksakan dekret- mematikan (ban- dingkan Why. 13:3).9
dekret dan pengajaran-pengajarannya
kepada semua
Umat yang Sisa dan Tugasnya 191

Kemenangan-kemenangan hebat yang lihatan. Bertentangan dengan pandangan


diperoleh pasukan Napoleon di Italia mem- Al- kitabiah mengenai kepemimpinan
buat Paus berada di bawah belas kasihan dalam ge- reja (baca bab 12 dalam buku
pemerintahan Perancis yang revolusioner, ini), pengajar- an ini didasarkan atas
yang menganggap agama Roma sebagai perkiraan bahwa Kris- tus mengangkat
mu- suh Republik yang tidak dapat Petrus sebagai kepala jemaat yang tampak
dirujukkan lagi. Pemerintah Perancis di dunia ini dan Paus dianggap penerus
menyuruh Napo- leon memenjarakan Paus. Petrus.12
Ia kemudian me- merintahkan Jenderal
Berthier memasuki Roma dan 2. Infalibilitas gereja dan kepalanya.
memaklumkan berakhirnya peme- rintahan Pengajaran yang paling kuat dan berperan
Paus secara politis. Sebagai tawan- an Paus mendatangkan wibawa bagi gereja Roma
dibawa Jenderal Berthier ke Peran- cis, ialah pengajaran bahwa gereja tidak pernah
tempat ia meninggal di pengasingan.10 melakukan kekeliruan (infalibilitas).
Penggulingan kepausan ini merupakan Gereja menyatakan dirinya tidak pernah
puncak rangkaian kejadian yang dan tidak akan pernah melakukan
berhubung- an dengan kemundurannya. kesalahan. Penga- jaran ini didasarkan atas
Peristiwa itu me- nandai akhir kurun waktu alasan yang beri- kut, yang sama sekali
nubuat 1260 ta- hun. Banyak orang tidak didukung oleh Alkitab: Karena gereja
Protestan menafsirkan ke- jadian ini sebagai itu Ilahi, maka seo- rang yang mewarisi
sebuah kegenapan nubua- tan.11 sifat-sifatnya tentulah tidak pernah
melakukan kesalahan. Lagi pula,
REFORMASI sebagaimana yang dimaksudkan Allah,
melalui gereja yang Ilahi ini, yang memim-
Pengajaran-pengajaran yang tidak ber- pin semua orang yang baik menuju surga,
landaskan Kitab Suci, yang didasarkan atas mengharuskan gereja itu tidak mempunyai
tradisi, aniaya yang tidak mengenal belas pengajaran iman dan moral yang salah.13
ka- sihan terhadap mereka yang berbeda Kristus akan memeliharanya dari segala
penda- pat, korupsi, dan kemerosotan ke- salahan melalui kuasa Roh Kudus.
rohani dari ba- nyak imam merupakan Maka menurut logika yang sehat, yang
sebagian besar fak- tor yang menyebabkan mengingkari bahwa manusia pada dasarnya
orang banyak berte- riak meminta jahat (baca bab 7), maka pemimpin gereja
reformasi diadakan dalam ge- reja yang pun tentu tidaklah pernah melakukan kesa-
sudah mapan. lahan.14 Dengan demikianlah, menurut
litera- tur Katolik pemimpin gereja
Masalah doktrinal. Yang berikut memperoleh hak istimewa dari Ilahi.15
adalah contoh-contoh doktrin yang tidak
Alkitabiah yang justru membantu 3. Memudarkan pekerjaan penganta-
memajukan Reforma- si Protestan dan raan Kristus selaku imam besar. Karena
tetap memisahkan Protestan dan Katolik pengaruh gereja Roma semakin bertambah-
Roma. tambah maka perhatian umat percaya
dialih- kan dari tugas pengantaraan Kristus
1. Kepala jemaat di dunia ini adalah sebagai Imam Besar surgawi—antitipe
wakil Kristus. Doktrin ini menyatakan (penggenap- an atas apa yang telah
bah- wa hanya uskup Roma Raja wakil dinubuatkan lebih da- hulu) korban
Kristus di dunia dan menjadi kepala jemaat persembahan harian yang ber-
yang ke-
Umat yang Sisa dan Tugasnya 192

kelanjutan dari upacara pelayanan bait suci dangan umum yang mengatakan bahwa
menurut Perjanjian Lama (baca bab 4 dan amal baik seseorang dapat memperoleh
24)—kepada keimamatan yang di dunia jasa yang amat penting bagi keselamatan,
yang dipimpin oleh pemimpinnya yang ada dan bahwa iman tidak dapat
di Roma. Gantinya bergantung kepada menyelamatkan, berlawan- an dengan
Kris- tus mengenai pengampunan dosa dan ajaran Perjanjian Baru (baca bab 9 dan 10).
kese- lamatan yang kekal (baca bab 9,10), Gereja Katolik mengajarkan bah- wa amal
umat percaya menaruh pengharapan baik yang menjadi basil anugerah yang
mereka de- ngan beriman kepada Paus, dimasukkan ke dalam hati orang yang
imam-imam dan wali gereja. Berlawanan berdosa, sangat berjasa atau berfaedah
dengan pengajaran Perjanjian Baru yang berarti bahwa mereka dapat menuntut
mengenai keimamatan se- mua orang kese- lamatan. Dengan demikian,
percaya, tugas keimamatan yang dilakukan seseorang dapat saja melakukan amal baik
para imam itu mutlak diyakini se- bagai yang melebihi apa yang diperlukan untuk
yang vital untuk keselamatan. keselamatan—seperti halnya juga untuk
Pelayanan keimamatan Kristus di surga, orang-orang yang kudus
tempat Ia menggunakan korban —sehingga dengan demikian dapat dikum-
pendamaian- Nya bagi umat percaya yang pulkan jasa tambahan. Jasa tambahan ini
bertobat, ditia- dakan tatkala gereja jadikan da- pat digunakan untuk kepentingan orang
misa pengganti Perjamuan Tuhan. Tidak lain. Karena gereja beranggapan bahwa
seperti Perjamuan Tuhan—sebuah orang- orang berdosa dibenarkan atas
pelayanan yang didirikan Yesus sebagai kebenaran yang dimasukkan ke dalam hati,
lembaga peringatan atas ke- matian-Nya maka amal baik mempunyai peranan yang
dan bayangan atas kerajaan- Nya yang penting da- lam pembenaran seseorang.
akan datang (baca bab 16)—Ge- reja Roma Jasa atau faedah amal baik juga mema-
menyatakan misa menjadi korban yang inkan peranan yang penting dalam doktrin
tidak berdarah dari imam manusia, kor- purgatori (api penyucian), yang
ban Kristus bagi Allah. Karena Kristus menyatakan bahwa orang-orang yang tidak
diper- sembahkan kembali, seperti waktu di murni harus- lah dibersihkan, harus
Gol- gota dahulu, maka misa dianggap mengalami masa pe- hukuman sementara
membawa anugerah istimewa kepada umat karena dosa-dosa mere- ka di dalam api
percaya dan orang yang sudah meninggal penyucian sebelum mereka dapat
dunia.16 diperkenankan masuk ke dalam surga yang
Dengan mengabaikan Kitab Suci, menyenangkan. Melalui doa-doa dan
menge- tahui hanya misa yang perbuatan baik mereka, orang-orang
diselenggarakan imam manusia, khalayak beriman yang masih hidup dapat
menjadi kehilangan ber- kat yang langsung meringankan dan memendekkan
menuju Yesus Kristus Pe- ngantara kita. penderitaan mereka dalam purgatori atau
Oleh karena itu, janji dan un- dangan, api penyucian itu.
“Sebab itu marilah kita dengan pe- nuh
keberanian menghampiri takhta kasih 5. Doktrin hukuman untuk menebus
karunia, supaya kita menerima rahmat dan dosa dan pengampunan dosa. Hukuman
menemukan kasih karunia untuk mendapat untuk menebus dosa adalah sakramen yang
pertolongan pada waktunya” (Ibr. 4:16) dapat dilakukan orang Kristen untuk mem-
men- jadi lenyap. peroleh pengampunan atas dosa-dosa yang
mereka akui sesudah baptisan.
4. Faedah sifat amal yang baik. Pan- Pengampun- an dosa ini sepenuhnya dapat
dilakukan oleh
Umat yang Sisa dan Tugasnya 193

seorang imam, akan tetapi sebelum itu mapan menyerap banyak kepercayaan
diper- oleh, orang Kristen haruslah lebih kafir, hari-hari perayaan dan lambang-
dahulu memeriksa hati nurani mereka, lambang- nya. Apabila ada suara-suara
bertobat atas dosa-dosa mereka, dan yang diperde- ngarkan untuk menentang
bertekad tidak akan melukai hati Allah hal-hal yang sa- ngat dibenci ini, maka
lagi. Mereka harus me- ngaku dosa-dosa gereja Roma menya- takan bahwa
mereka kepada imam dan melakukan merekalah satu-satunya yang dapat
hukuman untuk menebus dosa— melalui menafsirkan Alkitab. Gereja, bukan- nya
tugas-tugas yang diberikan dan yang Alkitab, yang mempunyai otoritas akhir
ditentukan oleh sang imam. (baca bab 1 dari buku ini). Gereja menya-
Namun demikian, hukuman untuk me- takan bahwa dua sumber kebenaran Ilahi
nebus dosa ini belumlah lengkap untuk da- ter- dapat pada: (1) Kitab Suci dan (2)
pat membebaskan orang berdosa sepenuh- tradisi Katolik yang terdiri dari tulisan-
nya. Mereka masih tetap harus tulisan Bapa Gereja, dekret dewan gereja,
menanggung hukuman sementara apakah konsili-konsili, kredo yang disahkan, dan
di dalam kehi- dupan ini ataupun di dalam upacara-upacara gereja. Apabila doktrin
api penyucian. Untuk mengatasi hukuman gereja didukung oleh tradisi dan bukannya
ini gereja mendi- rikan lembaga oleh Kitab Suci, maka tradisilah yang
pengampunan dosa (indulgen- ces), yang diutamakan. Orang biasa yang beriman
memberikan keringanan hukuman (remisi) tidak mempunyai hak untuk menafsirkan
atas hukuman yang bersifat semen- tara doktrin Allah yang dinyatakan dalam Kitab
yang masih tetap ada sehubungan de- ngan Suci. Otoritas hanyalah berada di tangan
dosa dan kesalahan orang yang telah Gereja Katolik.
dibebaskan. Pengampunan dosa yang
bergu- na bagi orang yang masih hidup Fajar Hari Baru. Pada abad Keempat-
maupun me- reka yang berada dalam api belas John Wycliffe menganjurkan agar di-
penyucian, dija- min dengan syarat adakan reformasi gereja, bukan hanya di
penyesalan dosa dan per- lakuan serta Ing- gris saja melainkan di seluruh dunia
perbuatan yang baik, seringkali Kris- ten. Pada waktu Alkitab baru beredar
diwujudkan dalam bentuk pembayaran de- hanya beberapa, ia sudah menyiapkan
ngan uang kepada gereja. terjemahan yang pertama Alkitab ke dalam
Berkat jasa yang berlebih dari orang- bahasa Ing- gris. Ia mengajarkan
orang yang mati syahid, para orang kudus, keselamatan hanya me- lalui iman saja dan
rasul-rasul dan terutama Yesus Kristus dan hanya Alkitab saja yang menjadi dasar
Maria, memungkinkan pengampunan dosa. yang tidak bercacat-cela dari Reformasi
Jasa mereka disimpan di dalam “perbenda- Protestan. Sebagai bintang fajar Reformasi,
haraan jasa” dapat dialihkan kepada orang ia mencoba membebaskan gere- ja Kristen
yang perhitungannya tidak memadai. Paus, dari kungkungan kekafiran yang telah
yang dinyatakan sebagai pengganti Petrus, merantainya dalam kebodohan. Ia
mengatur pengendalian kunci membuka sebuah gerakan yang dimaksud-
perbendahara- an ini dan dapat kan untuk membebaskan pikiran individu-
mengeluarkan orang dari hu- kuman individu serta membebaskan semua bangsa
sementara dengan memberikan kre- dit dari cengkeraman kesalahan agama.
bagi mereka dari perbendaharaan itu.l7 Tulisan- tulisan Wycliffe menyentuh jiwa
Huss, Je- rome, Luther dan banyak lagi
6. Otoritas utama terletak pada gere- yang lain.
ja. Selama berabad-abad gereja yang sudah Martin Luther—yang berapi-api, orang
Umat yang Sisa dan Tugasnya 194

yang lebih suka menurut hati nurani, tidak rosario, inkuisisi, transubstansi, pemberian
kenal kompromi—mungkin adalah orang minyak suci yang keterlaluan,
yang paling tangguh kepribadiannya dalam ketergantung- an terhadap tradisi,
pergerakan Reformasi. Bahkan dilepaskan dan diting- galkan.
tindakannya lebih daripada yang lain, ia Para Reformer Protestan hampir semua-
memimpin orang kembali kepada Kitab nya sepakat dalam mengidentifikasi sistem
Suci dan kebenaran Injil yang agung dari kepausan sebagai “manusia dosa,” “rahasia
hal pembenaran oleh iman, sementara ia ketidakadilan,” dan “tanduk kecil” yang
menentang keselamatan karena perbuatan. ter- dapat dalam kitab Daniel, yang
Pernyataan bahwa orang-orang beriman menganiaya umat Allah yang benar dalam
ti- dak menerima otoritas apa pun selain kurun waktu 1260 tahun sebagaimana yang
Kitab Suci, dan Luther memalingkan mata terdapat da- lam kitab Wahyu 12:6, 14 dan
orang, dari amal baik manusia itu, dari 13:5, sebe- lum Kedatangan Kedua kali.19
pekerjaan manu- sia, imam-imam, dan Yang menjadi dasar pengajaran Protes-
hukuman untuk mene- bus dosa, kepada tantisme ialah doktrin yang terdapat dalam
Kristus sebagai satu-satu- nya Pengantara Alkitab, hanya Alkitab saja norma iman
dan Juruselamat. Adalah ti- dak mungkin, dan moral. Para Reformer atau Pembaru
katanya, dengan amal manu- sia meng- anggap segala tradisi manusia
mengurangi dosa atau menghindari hu- tunduk kepa- da otoritas Kitab Suci. Dalam
kuman karenanya. Hanya orang yang masalah iman keagamaan tidak ada otoritas
berto- bat kepada Allah dan beriman dalam —Paus, konsi- li, bapa-bapa gereja, para
Kris- tus, orang-orang berdosa dapat raja ataupun sar- jana—yang memerintah
diselamatkan. Karena ini merupakan hati nurani. Sesung- guhnya dunia
sebuah karunia, di- beri dengan cuma-cuma, Kekristenan telah mulai bang- kit dari
maka anugerah-Nya tidak dapat dibeli. tidurnya dan di pelbagai negeri ke-
Manusia dapat memiliki pengharapan bebasan beragama telah diumumkan.
tetapi bukan karena pemba- yaran
melainkan karena darah Penebus yang MANDEKNYA REFORMASI
tercurah di kayu salib.
Seperti sebuah ekspedisi arkeologi yang Reformasi gereja Kristen tidak berakhir
menemukan permata di bawah tumpukan pada abad keenambelas. Para Reformis te-
barang yang terbuang selama berabad- lah menyelesaikan begitu banyak
abad, maka Reformasi mengungkapkan pekerjaan- nya, akan tetapi belum
kebenaran yang sudah lama dilupakan. menemukan kemba- li seluruh terang yang
Pembenaran oleh iman, prinsip utama hilang selama masa kemurtadan. Mereka
Injil, telah ditemu- kan kembali, sebagai telah membawa kelu- ar Kekristenan dari
suatu penghargaan baru terhadap korban kegelapan yang pekat, akan tetapi masih
pendamaian yang sekali dan menyeluruh tetap berada di bawah ba- yang-bayangnya.
dari Yesus Kristus serta pengan- taraan Ketika mereka telah mere- mukkan tangan
keimamatan-Nya yang lengkap. Ba- nyak besi gereja abad pertengah- an, dan
pengajaran yang tidak berdasarkan Al- memberikan Alkitab kepada dunia serta
kitab, misalnya doa-doa bagi orang mati, memulihkan dasar Injil, mereka belum
pe- mujaan kepada orang saleh dan benda berhasil menggali kebenaran-kebenaran pen-
kera- mat, perayaan misa, penyembahan ting lainnya. Baptisan dengan diselamkan,
kepada Maria, purgatori, penebusan dosa, keabadian sebagai sebuah pemberian yang
air yang suci, imam-imam yang tidak boleh
menikah,
Umat yang Sisa dan Tugasnya 195

diberikan oleh Kristus pada kebangkitan tongkat dari besi.”21 Robert M. Grant
orang benar, Sabat hari ketujuh sebagaima- menye- but skolastikisme “sekaku
na yang terdapat dalam Alkitab dan bangunan teolo- gis abad pertengahan
kebenar- an-kebenaran lainnya (baca bab mana pun.”22 Maka Protestan “secara
7, 15, 20 dan praktis mengikat diri me- reka sendiri
26) masih tetap hilang dalam bayang-ba- dengan batas-batas pengakuan mereka
yang. kini.”23
Akan tetapi gantinya memajukan Refor-
masi, para penerusnya justru mengadakan Maka meledaklah kontroversi.
konsolidasi apa yang sudah dicapai. Mere- “Tidak ada satu zaman, saat mana manusia
ka memusatkan perhatian mereka terhadap saling menemukan kesalahan, atau zaman
kata-kata para Pembaru, begitu pula saat mana mereka masing-masing saling
dengan pandangan-pandangan Pembaru menge jek dan memberi nama yang
itu, menja- di tumpuan perhatian menghina?24 Oleh karena itu, kabar baik
penerusnya, bukannya kepada Alkitab. berubah menja- di perang kata. “Kitab Suci
Beberapa dari penerus itu menemukan tidak lagi berbi- cara ke dalam hati
kebenaran-kebenaran baru, teta- pi pada melainkan menjadi kri- tik intelektual. „25
umumnya, mayoritas, menolak maju “Dogma seakan ortodoks tetapi kerohanian
melebihi dari apa yang sudah diyakini para redup. Teologi menang tetapi kasih
pembaru sebelumnya. Akibatnya, iman dingin.”26.
Pro- testan merosot ke dalam formalisme
dan sko- lastiksisme serta kesalahan- UMAT YANG SISA
kesalahan yang seharusnya sudah dibuang
malah dianggap sebagai sesuatu yang suci. Walaupun kemurtadan dan bencana da-
Nyala Reformasi lambat-laun meredup dan lam 1260 tahun, ada juga kelompok orang
gereja-gereja Pro- testan sendiri menjadi beriman yang tetap memantulkan
dingin, sangat formal dan memerlukan kemurnian gereja kerasulan. Ketika aniaya
pembaruan. 1260 tahun berakhir pada tahun 1798 TM,
Era pasca-Reformasi bergemuruh naga itu ga- gal melenyapkan secara
dengan kegiatan teologis, namun tidak keseluruhan umat Allah yang setia.
mendatang- kan banyak kemajuan di Terhadap mereka ini Setan terus
bidang kerohanian. Frederic W. Farrar melakukan usaha-usaha yang meng-
menulis bahwa di dalam periode ini hancurkan secara langsung. Yohanes
“kebebasan telah diubah menja- di berka- ta, “Maka marahlah naga itu kepada
perbudakan; prinsip-prinsip universal de- perem- puan itu, lalu pergi memerangi
ngan elemen-elemen kemiskinan; keturunan- nya yang lain, yang menuruti
kebenaran dengan dogmatisme; hukum-hukum Allah dan memiliki
kemandirian dengan tradisi; agama dengan kesaksian Yesus” (Why. 12:17).
sistem. Rasa hormat terhadap Kitab Suci Apakah yang sisa itu? Di dalam
telah digantikan dengan teori yang hambar gambar- an yang diberikan Yohanes
tentang inspirasi. Kegem- biraan yang mengenai pepe- rangan antara naga dan
wajar digantikan dengan kese- ragaman perempuan serta ke- turunannya, ia
yang kaku dan pemikiran yang hi- dup menggunakan ungkapan “ke- turunannya
dengan dialektika kontroversial.”20 Dan yang lain” (Why. 12:17). Ung- kapan itu
kendatipun “Reformasi telah menghancur- berarti “yang sisa” atau “yang ting- gal”
kan tongkat timah skolastikisme kuno yang (menurut terjemahan KJV). Alkitab
cukup berat,” gereja-gereja Protestan me- menggambarkan yang sisa itu sebagai
ngenalkan “skolastikisme yang baru sebuah
dengan
Umat yang Sisa dan Tugasnya 196

kelompok kecil umat Allah yang melalui saksama setiap ciri-ciri ini.
ma- lapetaka, peperangan, kemurtadan
tetapi te- tap setia kepada Allah. Umat 1. Iman kepada Yesus. Umat Yesus
yang sisa dan tetap setia ini adalah inti Kris- tus yang sisa memiliki tabiat yang
yang digunakan Al- lah untuk sama de- ngan yang dimiliki Yesus.
menyebarkan jemaat-Nya yang ke- lihatan Mereka meman- tulkan keyakinan Yesus
di dunia (2 Taw. 30:6; Ezr. 9:14, 15; yang kokoh kepada Allah dan juga otoritas
Yes. 10:20-22; Yer. 42:2; Yeh. 6:8; 14:22). Kitab Suci. Mereka percaya kepada Yesus
Allah menugasi umat yang sisa itu Kristus sebagai Me- sias yang telah
untuk mengumumkan kemuliaan Tuhan dinubuatkan, Anak Allah, yang datang
dan me- mimpin umat-Nya yang tercerai sebagai Juruselamat dunia. Iman mereka
berai di se- luruh dunia menuju “Gunung meliputi semua kebenaran Alkitab— yang
Sion” “Ke atas gunung-Ku yang kudus, ke diyakini dan diajarkan Kristus.
Yerusalem” (Yes. 37:31, 32; 66:20; Demikianlah, umat Allah yang sisa me-
bandingkan Why. 14:1). Mengenai mereka ngumumkan Injil keselamatan kekal mela-
yang berhimpun dan di- kumpulkan lui iman di dalam Kristus. Mereka akan
bersama-sama Alkitab berkata, “Mereka memberikan amaran kepada dunia ini bah-
adalah orang-orang yang mengikuti Anak wa hari pehukuman sudah tiba dan menyi-
Domba itu ke mana saja Ia pergi (Why. apkan orang lain bertemu dengan Tuhan
14:4). yang segera datang itu. Mereka melibatkan
Wahyu 12:17 berisi sebuah gambaran diri ke dalam misi dunia yang luas untuk
tentang umat yang sisa dalam barisan menye- lesaikan kesaksian Ilahi terhadap
orang percaya yang setia yang dipilih manusia (Why. 14:6, 7; 10:11; Mat. 24:14).
Allah—Sak- si-Nya yang setia pada zaman
akhir menje- lang kedatangan Kristus 2. Hukum Allah. Umat yang sisa itu,
kedua kali. Apakah ciri-ciri umat yang sisa ka- rena mengaku memiliki iman kepada
itu? Yesus Kristus, haruslah meneladani-Nya.”
Barang- siapa mengatakan, bahwa ia ada di
Ciri-ciri Umat yang Sisa. Umat yang dalam Dia,” kata Yohanes, “ia wajib hidup
si- sa itu tidaklah sukar untuk dikenali— sama seperti Kristus telah hidup” (1 Yoh.
pada akhir zaman. Yohanes melukiskan 2:6). Ka- rena Yesus taat kepada perintah-
kelompok ini dengan istilah yang sangat perintah Ba- pa, mereka pun harus
khusus. Mun- cul sesudah masa aniaya menuruti hukum Al- lah (Yoh. 15:10).
1260 tahun, mere- ka terdiri dari orang- Khususnya, karena mereka adalah umat
orang yang “menuruti hukum-hukum Allah yang sisa, maka tindakan-tindakan mereka
dan memiliki kesaksian Yesus” (Why. haruslah diselaraskan dengan pengakuan
12:17). me- reka—jika tidak demikian, maka
Mereka memiliki tanggung jawab untuk pengakuan itu tidak ada harganya. Yesus
mengumumkan, sebelum kedatangan Kris- berkata, “Bu- kan setiap orang yang
tus kedua kalinya, pekabaran tiga malaikat berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan
kepada seluruh dunia yang terdapat dalam masuk ke dalam Keraja- an Surga,
Wahyu 14, amaran Allah yang terakhir ke- melainkan dia yang melakukan ke- hendak
pada seluruh dunia (Why. 14:6-12). Peka- Bapa-Ku yang di surga” (Mat. 7: 21).
baran ini sendiri mengandung gambaran Dengan kekuatan yang mereka peroleh dari
umat yang sisa itu, yakni mereka yang Kristus, mereka mengikuti hukum Allah,
“me- nuruti perintah Allah dan iman hu-
kepada Ye- sus” (Why. 14:12). Marilah
kita simak lebih
Umat yang Sisa dan Tugasnya 197

kum moral yang diberikan Tuhan dan tidak ngakui bahwa, “akhir zaman” sudah dekat
dapat diubah itu (Kel. 20:1-17; Mat. 5:17- (Dan. 12:4).27
19; 19:17; Flp 4:13). Genapnya nubuatan Alkitab pada paruh
kedua abad kedelapan belas dan paruh per-
3. Kesaksian Yesus. Yohanes memberi- tama abad kesembilan belas mendatangkan
kan definisi “kesaksian Yesus” sebagai gerakan yang tangguh atas Kedatangan
“roh nubuat” (Why. 19:10). Umat yang yang Kedua kali. Hampir di setiap gereja
sisa di- tuntun oleh kesaksian Yesus yang terdapat orang percaya yang berharap
disampai- kan melalui karunia nubuat. datangnya Kris- tus, dan mereka itu berdoa
Karunia nubuat yang diberikan Roh Ku- dan bekerja, me- nyambut puncak zaman.
dus ini berfungsi terus-menerus dalam se- Pengharapan atas Kedatangan Kedua
jarah jemaat, sampai “semua telah menca- kali ini menimbulkan kesatuan rohani yang
pai kesatuan iman dan pengetahuan yang men- dalam di antara penganutnya, dan
be- nar tentang Anak Allah, kedewasaan banyak yang bergabung untuk memberikan
penuh, dan tingkat pertumbuhan yang amaran kepada dunia bahwa Kristus akan
sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Ef. segera datang. Gerakan Advent sangat
4:13). Itulah sebagi- an besar ciri-ciri umat Alkitabiah dan berpusat pada Firman
yang sisa. Tuhan dan peng- harapan Kedatangan
Tuntunan nubuat yang demikianlah Kedua kali itu.
yang membuat umat yang sisa yang telah Makin sungguh-sungguh mereka mem-
dinubu- atkan itu memberitahukan pelajari Alkitab, makin yakin mereka
pekabaran nubu- at. Mereka akan bahwa Tuhan telah memanggil umat yang
memahami nubuatan dan me- ngajarkannya. sisa un- tuk melanjutkan Reformasi gereja
Pewahyuan kebenaran yang di- tujukan Kristen yang sudah agak mandek. Mereka
kepada umat yang sisa itu membantu merasakan dan mengalami tidak adanya
mereka menyelesaikan misi mereka roh sejati yang terdapat pada Reformasi itu
tentang persiapan dunia untuk kedatangan di dalam gereja mereka yang dihormati
Kristus kembali (baca bab 18). serta kurangnya per- hatian untuk
mempelajari persiapan untuk Kedatangan
Munculnya Umat yang sisa Akhir Kedua kali itu. Dengan mem- pelajari
Za- man. Alkitab menunjukkan Alkitab mereka mengetahui bahwa
munculnya umat yang sisa ke panggung pencobaan dan kekecewaan telah
dunia lewat masa aniaya yang hebat itu digunakan Tuhan untuk membimbing
(Why. 12:14-17). Pe- ristiwa Revolusi mereka melalui kerohanian yang dalam,
Perancis yang menggon- cang dunia, dengan pengalaman yang dimurnikan yang
dengan tertawannya Paus pada penghujung menghimpun mereka menjadi satu umat
periode 1260 tahun itu (1798 Masehi), dan Allah yang sisa. Kepada mereka Tuhan
penggenapan tiga peristiwa kosmis yang memerintahkan supaya me- neruskan
hebat—hal mana bumi, mataha- ri, bulan Reformasi yang telah mendatang- kan
dan bintang menjadi saksi betapa dekatnya kegembiraan dan kuasa kepada gereja.
kedatangan Kristus kembali (baca bab 24) Dengan rasa syukur dan rendah hati
—menuntun kepada penggerakan kembali mereka menerima tugas itu, menyadari
secara besar-besaran untuk belajar bahwa tugas yang dibebankan Tuhan
nubuatan. Pengharapan akan datangnya diberikan kepada mereka bukan karena
Kris- tus sangat meluas. Orang-orang keunggulan mana pun yang diwarisi
Kristen di pelbagai penjuru dunia ini, mereka, hanyalah melalui anu- gerah
banyak yang me- Kristus dan kuasa-Nya mereka mem-
Umat yang Sisa dan Tugasnya 198

peroleh keberhasilan. narkan oleh iman dan menerima pembena-


ran Kristus.
MISI UMAT YANG SISA Pekabaran ini memanggil dunia supaya
bertobat. Diundangnya supaya semua
Nubuatan-nubuatan yang terdapat orang “takut,” atau memberi hormat
dalam kitab Wahyu dengan jelas kepada Tuhan serta “memuliakan” atau
mengikhtisarkan misi umat yang sisa. “menghormati- Nya.” Kita diciptakan
Pekabaran tiga malai- kat yang terdapat dengan satu maksud, supaya kita dapat
dalam Wahyu 14:6-12 menunjukkan menghormati dan memu- liakan Tuhan
pernyataan dari hal umat yang sisa yang dalam perkataan maupun per- buatan:
menyampaikan pemulihan akhir dan “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermu-
sempurna dari kebenaran Injil.28 Peka- liakan, yaitu jika kamu berbuah banyak
baran tiga malaikat ini berisi jawaban Tu- dan dengan demikian kamu adalah murid-
han terhadap tipuan Setan yang menyelu- murid- Ku” (Yoh. 15:8).
bungi serta melanda dunia ini sebelum Yohanes meramalkan bahwa pergerakan
keda- tangan Kristus (Why. 13:3, 8, 14-16). itu menyiapkan dunia bagi kedatangan
Sete- lah panggilan Allah yang terakhir Kris- tus kembali dengan menekankan
kepada dunia maka Kristus datang kembali keprihatin- an Alkitab demi kemuliaan
untuk menuai (Why. 14:14-20). Tuhan. Ditampil- kannya Perjanjian Baru
begitu menarik, be- lum pernah seperti itu
PEKABARAN MALAIKAT PERTAMA sebelumnya, mengun- dang supaya hidup
kita kudus: “Atau tidak tahukah kamu,
Dan aku melihat seorang malaikat lain bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus
terbang di tengah-tengah langit dan yang diam di dalam kamu.” Kita tidak
padanya ada Injil yang kekal untuk berhak atas diri kita sendiri baik mo- ral
diberitakannya kepada mereka yang diam dan kuasa rohani; Kristus telah membeli
di atas bumi dan kepada semua bangsa dan semua ini dengan darah-Nya di Golgota.
suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru “Karena itu muliakanlah Allah dengan tu-
dengan suara nya- ring: ‘Takutlah akan buhmu!” (1 Kor. 6:19, 20). “Jika engkau
Allah dan muliakanlah Dia, karena telah makan atau jika engkau minum, atau jika
tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah engkau melakukan sesuatu yang lain, laku-
Dia yang telah menjadikan langit dan bumi kanlah semuanya itu untuk kemuliaan Al-
dan Laut dan semua mata air.” (Why. 14:6, lah” (1 Kor. 10:31).
7). Kenyataan bahwa “saat penghakiman-
Malaikat pertama melambangkan umat Nya” telah tiba menambah betapa
Allah yang sisa yang menyampaikan Injil mendesak- nya panggilan untuk bertobat
kekal kepada dunia ini. Injil ini sama (baca bab 24). Dalam Wahyu 14:7, kata
dengan kabar baik tentang kasih Allah penghakiman ter- jemahan kata krisis dari
yang tiada batasnya yang juga diberitakan bahasa Yunani, tin- dakan menghakimi,
para nabi dahulu kala dan yang dinyatakan bukannya penjatuhan hukuman (krima).
para rasul (Ibr. 4:2). Umat yang sisa tidak Yang dikemukakannya ialah proses
menyampai- kan Injil yang berbeda— keseluruhan penghakiman, di dalamnya
mengenai pengha- kiman mereka termasuk dakwaan terhadap orang di
mengukuhkan bahwa Injil ke- kal hadapan pengadilan Ilahi, penyelidikan,
membuat manusia berdosa dapat dibe- catatan hidup, keputusan hakim untuk
mem-
Umat yang Sisa dan Tugasnya 199

bebaskan atau menyatakan bersalah, dan dilalaikan oleh kebanyakan makhluk yang
pemberian hidup kekal atau hukuman mati telah diciptakan-Nya.
(baca Mat. 16:27; Rm. 6:23; Why. 22:12). Untunglah, pemakluman pekabaran ini
Pekabaran tentang saat penghakiman juga mengundang perhatian Tuhan selaku
menyatakan penghakiman Tuhan atas semua Pencip- ta pada waktu sejarah dunia mulai
kemurtadan (Dan. 7:9-11, 26; Why. 17, 18). mema- suki panggung filsafat evolusioner,
Pekabaran saat penghakiman khususnya saat keba- nyakan manusia menyanjung-
menunjuk kepada saat apabila, sebagai fra- nyanjung buku Origin of Species (1859)
se terakhir pelayanan-Nya selaku imam be- yang dikarang oleh Charles Darwin.
sar di bait suci surga, Kristus mulai masuk Khotbah mengenai pekabar- an malaikat
ke dalam tahapan pekerjaan atau tugas pertama merupakan penegakan benteng
peng- yang paling besar melawan kema- juan
hakiman (baca bab 24). teori revolusi.
Pekabaran ini juga memanggil semua Akhirnya, panggilan ini berarti
su- paya menyembah sang Pencipta. pemulih- an kehormatan hukum Allah
Panggilan supaya menyembah Allah yang kudus, yang telah diinjak-injak oleh
haruslah dilihat dalam kontrasnya dengan “manusia dur- haka” (2 Tes. 2:3). Hanya
panggilan kepada penyembahan binatang jika penyembah- an yang sejati itu
dan patungnya (Why. 13:3, 8, 15). Begitu ditegakkan dan orang- orang percaya
orang menentukan pilih- an masing-masing hidup dalam prinsip-prinsip kerajaan Allah
akan menyembah yang be- nar ataukah maka Allah dapat dimuliakan.
yang salah—antara penyembah- an Allah
dengan persyaratan-Nya (pembe- naran PEKABARAN MALAIKAT KEDUA
oleh iman) ataukah dengan syarat kita
(pembenaran karena perbuatan). Dengan “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota
me- nyuruh kita supaya menyembah Dia besar itu, yang telah memabukkan segala
“yang telah menjadikan langit dan bumi bangsa dengan anggur hawa nafsu
dan laut dan semua mata air” (Why. 14:7; cabulnya” (Why. 14:8).
banding- kan Kel. 20:11), pekabaran ini Sejak permulaan sejarah, kota Babilon
meminta per- hatian kita terhadap hukum melambangkan perlawanan terhadap Allah.
yang keempat. Itulah yang menuntun orang Menaranya merupakan sebuah tugu
untuk menyem- bah sang Pencipta, sebuah peringat- an kemurtadan dan pusat
pengalaman yang berkaitan dengan pemberontakan (Kej. 11:1-9). Lusifer
penghormatan atas Dia karena Penciptaan (Setan) adalah raja yang tidak tampak
—Sabat hari ketujuh yang dijadikan Tuhan (Yes.14:4, 12-14) dan ke- lihatannya ia
sebagai peringatan, yang dilembagakan- hendak menjadikan Babilon se- bagai
Nya pada waktu Penciptaan dan perwakilan rencana induknya untuk
dikukuhkan dalam Sepuluh Hukum (ba- ca memerintah umat manusia. Di dalam
bab 20). Pekabaran malaikat pertama me- Alkitab pertentangan antara kota Allah,
ngajak pemulihan atas penyembahan yang Yerusalem dan kota Setan, Babilon,
sesungguhnya, dengan mengemukakan ke- menggambarkan konflik antara yang baik
pada dunia bahwa Kristus adalah Pencipta dan yang jahat.
dan Tuhan atas hari Sabat yang tertulis da- Selama abad-abad permulaan Kristen,
lam Alkitab. Inilah tanda Penciptaan yang ke- tika orang-orang Roma menekan baik
dilakukan Tuhan—sebuah tanda yang telah Yahu- di maupun orang-orang Kristen,
bahan baca- an dan tulisan yang
dikeluarkan orang Yahu-
Umat yang Sisa dan Tugasnya 200

di maupun Kristen menunjuk kota Roma kudus dan darah saksi-saksi Yesus,” yang
se- bagai Babilon.29 Banyak orang percaya menolak menerima pengajarannya yang ti-
bah- wa Petrus menggunakan kata Babilon dak berdasarkan Alkitab dan yang tidak
seba- gai nama samaran kota Roma (1 Ptr. tun- duk kepada kuasanya (Why. 17:2, 6).
5: 13). Karena kemurtadan dan aniaya Babilon rubuh karena ia menolak peka-
yang terda- pat di dalamnya pada baran malaikat pertama—Injil pembenaran
umumnya orang-orang Protestan zaman oleh iman di dalam Pencipta. Sebagaimana
Reformasi dan sesudah Re- formasi beberapa abad pertama gereja ‘Roma yang
menunjuk gereja Roma sebagai Ba- bilon murtad, banyak Protestan yang ada
rohani (Why. 17), musuh umat Allah.30 Di sekarang ini telah meninggalkan
dalam kitab Wahyu, Babilon menun- juk kebenaran-kebenar- an agung yang
kepada wanita yang jahat, ibu para pela- terdapat dalam Alkitab yang dahulu
cur, dan putri-putrinya yang jalang (Why. diterima Reformasi. Nubuat menge- nai
17: 5). Itulah yang melambangkan semua Babilon yang rubuh ini digenapi dalam
organi- sasi agama yang murtad beserta Protestan yang secara luas meninggalkan
para pemim- pinnya, bahkan secara khusus ke- murnian dan kesederhanaan Injil kekal
menunjuk ke- pada persekutuan agama yak- ni pembenaran oleh iman yang dahulu
murtad yang besar dengan binatang beserta begi- tu kuat mendorong Reformasi.
patungnya yang me- nyebabkan krisis akhir Pekabaran malaikat kedua semakin ber-
sebagaimana yang di- kembang dan erat kaitannya menjelang
gambarkan dalam Wahyu 13:15-17. akhir zaman. Kegenapannya secara
Pekabaran malaikat kedua lengkap dalam persekutuan pelbagai
memberitakan sifat umum (universal) organisasi agama yang telah menolak
kemurtadan Babilon dan kuasanya yang pekabaran malaikat pertama itu. Pekabaran
memaksa, mengatakan bahwa ia “yang mengenai kejatuhan Babilon diulangi
telah memabukkan segala bangsa dengan dalam kitab Why. 18:2-4, yang me-
anggur hawa nafsu cabul- nya.” Yang ngumumkan betapa sempurnanya
dimaksud dengan “anggur” Babi- lon di sini kejatuhan Babilon dan panggilan kepada
ialah lambang dari pengajaran- nya yang umat Allah yang masih terdapat dalam
menyesatkan. Babilon akan mene- kan pelbagai lemba- ga agama yang
kekuatan negara untuk memaksakan se- mengandung sifat Babilon itu agar
cara menyeluruh ajaran dan dekret-dekret memisahkan diri dari dalamnya. Ka- ta
agama palsunya itu. malaikat, “Pergilah kamu, hai umat-Ku,
“Zina” yang disebutkan di sini pergilah daripadanya supaya kamu jangan
menggam- barkan hubungan yang tidak mengambil bagian dalam dosa-dosanya,
sah antara Ba- bilon dan bangsa-bangsa— dan supaya kamu jangan turut ditimpa
antara gereja yang murtad dengan kuasa malapeta- ka-malapetakanya” (Why.
sipil. Jemaat se- harusnya menikah dengan 18:4).31
Tuhannya, akan tetapi justru sebaliknya
yang dicari, yakni dukungan dari negara, ia PEKABARAN MALAIKAT KETIGA
meninggalkan pa- sangannya lalu
melakukan perzinaan rohani (bandingkan Dan seorang malaikat lain, malaikat ke-
Yeh. 16:15; Yak. 4:4). tiga, menyusul mereka, dan berkata dengan
Hubungan yang tidak sah ini mengaki- suara nyaring: “Jikalau seorang
batkan tragedi. Yohanes melihat penduduk menyembah binatang dan patungnya itu,
bumi “dimabukkan” ajaran palsu dan Babi- dan menerima tanda pada dahinya atau
lon sendiri “mabuk oleh darah orang-orang pada tangannya, maka ia akan minum dari
anggur murka Al-
Umat yang Sisa dan Tugasnya 201

lah, yang disediakan tanpa campuran nya bahwa barangsiapa yang tunduk kepa-
dalam cawan murka-Nya; dan ia akan da kuasa manusia dalam krisis akhir dunia
disiksa de- ngan api dan belerang di depan akan menyembah binatang dan patungnya,
mata malai- kat-malaikat kudus dan di bukannya Allah.
depan mata Anak Domba. Maka asap api Selama konflik akhir ini dua golongan
yang menyiksa mere- ka itu naik ke atas yang sangat berbeda akan berkembang. Sa-
sampai selama-lamanya, dan siang malam lah satu kelompok akan menganjurkan Injil
mereka tidak henti-henti- nya disiksa, yaitu hasil pemikiran manusia dan akan
mereka yang menyembah binatang serta menyem- bah binatang dan patungnya,
patungnya itu, dan barangsia- pa yang telah yang dengan sendirinya mendatangkan
menerima tanda namanya.” (Why. 14:9- hukuman yang pa- hit bagi diri mereka
12). sendiri. Sedangkan ke- lompok yang lain,
Pekabaran malaikat pertama sebaliknya, akan hidup dengan Injil sejati
mengumum- kan Injil kekal dan panggilan serta “menuruti perintah Allah dan iman
untuk memulih- kan penyembahan kepada kepada Yesus” (Why. 14:9, 12). Masalah
Allah yang sejati sebagai Khalik karena akhir menyangkut penyembah- an yang
saat penghakiman te- lah tiba. Pekabaran benar dan penyembahan yang pal- su, Injil
malaikat kedua menga- markan yang benar dan Injil yang palsu. Apa- bila
perlawanan terhadap segala bentuk masalah ini dinyatakan atau disampai- kan
penyembahan yang dibuat manusia. Akhir- dengan jelas di hadapan dunia, barang-
nya, pekabaran malaikat ketiga siapa yang menolak peringatan yang dibe-
mengumum- kan amaran Allah yang paling rikan Allah akan hal penciptaan—yakni
kudus untuk menentang penyembahan hari Sabat yang terdapat dalam Alkitab —
kepada binatang dan patungnya—semua memi- lih berbakti dan memuliakan hari
orang yang menolak Injil pembenaran oleh Minggu dengan penuh pemahaman bahwa
iman. hari itu sesungguhnya bukanlah hari
Binatang yang dilukiskan dalam Wahyu perbaktian yang ditetapkan Allah, akan
13;1-10 adalah uni gereja-gereja yang menerima “tanda dari binatang itu.” Tanda
dido- minasi dunia Kristen selama berabad- ini sebuah tanda pem- berontakan;
abad dan telah dilukiskan oleh Paulus binatang itu menyatakan peng- ubahan hari
sebagai “manusia durhaka” (2 Tes. 2:2-4) perbaktian itu menunjukkan oto- ritasnya
dan menu- rut Daniel sebagai “tanduk bahkan terhadap hukum Allah sen- diri.32
kecil” (Dan. 7:8, 20-25; 8:9-12). Patung Pekabaran malaikat ketiga
binatang itu meng- gambarkan bentuk mengarahkan perhatian dunia terhadap
agama palsu yang akan dikembangkan akibat penolakan atas Injil kekal dan
apabila gereja-gereja telah ke- hilangan pekabaran Tuhan atas pemulihan
semangat sejati Reformasi, akan bergabung perbaktian yang sejati. Dengan sangat jelas
dengan pemerintah untuk memak- sakan digambarkannya akibat akhir pilihan orang
ajaran-ajaran mereka kepada yang lain. atas perbaktian itu. Pemilihan itu tidak
Dengan bersatunya gereja dan negara mudah dan ringan, karena apa pun yang
mere- ka akan menjadi sebuah patung yang dipilih selalu diikuti derita. Barangsiapa
sem- purna dari binatang itu—gereja yang yang menuruti Allah akan mengalami mur-
meng- aniaya selama 1260 tahun. Oleh ka naga itu (Why. 12:17) dan ancamannya
karena itu- lah disebut patung binatang itu. adalah kematian (Why. 13:15), sementara
Pekabaran malaikat ketiga mengumum- orang-orang yang memilih berbakti dan
kan amaran yang paling khidmat dan juga
menakutkan dalam Alkitab. Diungkapkan-
Umat yang Sisa dan Tugasnya 202

menyembah binatang serta patungnya akan bus dan Pencipta-kembali (Re-creator).


terkena bencana tujuh bela akhir dan Ma- ka dengan demikian, pekabaran
diakhiri dengan “lautan api” (Why. 15,16; malaikat ke- tiga ini adalah pekabaran
20: 14, 15). Sementara kedua pilihan itu pembenaran oleh iman.
berakibat penderitaan, namun hasil akhir Allah memiliki anak-anak-Nya di
keseluruhan- nya akan berbeda. Para dalam semua gereja-Nya; tetapi melalui
penyembah Khalik akan lepas dari murka jemaat yang sisa Ia mengumumkan suatu
Allah yang memati- kan terhadap naga itu pekabar- an yang hendak memulihkan
lalu berdiri bersama- sama Anak Domba di perbaktian-Nya yang sejati dengan
atas Bukit Sion (Why. 14:1; 7:2, 4). memanggil umat-Nya ke- luar dari
Sedangkan mereka yang me- nyembah kemurtadan dan menyiapkan me- reka
binatang dan patungnya, sebalik- nya, untuk menyambut kedatangan Kristus
menerima murka Allah dan mati di ha- kembali. Dengan mengetahui bahwa
dapan malaikat-malaikat kudus dan di hadap- banyak umat Allah yang belum
an Anak Domba (Why 14:9, 10; 20:14). menggabungkan diri, umat yang sisa
Setiap orang akan mengadakan pilihan merasa kekurangsanggupan dan kelemahan
siapa yang akan disembahnya. Apakah mereka ketika mereka men- coba
pilih- an seseorang dibenarkan oleh iman memenuhi pelaksanaan tugas yang pe- nuh
akan di- nyatakan sebagai seorang yang khidmat ini. Mereka menyadari bahwa
turut serta dalam bentuk penyembahan hanya dengan anugerah Allah saja mereka
Allah dan dibe- narkan, atau apakah pilihan dapat menyelesaikan tugas mereka.
seseorang dibe- narkan oleh perbuatan Di dalam terang kebenaran mengenai
akan dinyatakan se- bagai partisipasi dalam ke- datangan Kristus yang segera itu dan
satu bentuk perbak- tian Allah telah perlu- nya menyiapkan diri menyambut
dilarang kecuali perbaktian kepada kedatang- an-Nya, panggilan yang penting
binatang dan patungnya, perbaktian yang dan mende- sak yang datang kepada
dibuat manusia sendiri. Allah tidak masing-masing kita ialah: “Pergilah kamu,
menerima bentuk perbaktian yang kedua hai umat-Ku, pergi- lah dari padanya
ini karena yang diutamakan ialah perintah- supaya kamu jangan me- ngambil bagian
pe- rintah manusia dan bukannya yang dalam dosa-dosanya, dan su- paya kamu
berasal dari Allah. Yang diusahakan ialah jangan turut ditimpa malapeta- ka-
pembenar- an karena perbuatan manusia malapetakanya. Sebab dosa-dosanya te- lah
dan bukannya karena iman yang berasal bertimbun-timbun sampai ke langit, dan
dari penyerahan total kepada Allah sebagai Allah telah mengingat segala
Pencipta, Pene- kejahatannya” (Why. 18:4, 5).
Referensi:

1. Cahaya matahari yang gemerlapan sekeliling perempuan yang kudus itu (Why. 12:1) menurut banyak pengulas adalah
menggambarkan terang Injil Perjanjian Baru, yang memberikan kuasa dan semangat kepada jemaat yang mula-mula.
Bulan, yang memantulkan cahaya matahari, melambangkan pantulan Perjanjian Lama, memantulkan terang Injil mela-
lui ramalan dan upacara (ritus) yang menunjuk kepada salib dan Seorang yang akan datang. Mahkota dengan dua belas
bintang-melambangkan pangkal jemaat, yang timbul di dalam Perjanjian Lama dalam bapa-bapa dari dua belas suku
bangsa dan diperluas dengan Perjanjian Baru, melalui kedua belas rasul itu.
2. Prinsip penggunaan hari-tahun untuk menghitung waktu nubuat telah disebutkan lebih dahulu dalam referensi untuk
nubuat Kemesiasan Daniel 9. Baca bab 4 dari buku ini.
3. SDA Bible Commentary, jilid 4, hlm. 835.
4. Nama paus secara harfiah berasal dari Latin Rendah papa, Yunani Rendah papas, yang berarti “bapa,” “bishop”;
Yunani pappas, “father.” Paus ialah “bishop Roma, kepala Gereja Katolik Roma.” (Webster’s New Universal
Unabridged Dictio- nary, edisi kedua (New York, NY: Simon & Schuster, 1979).
Umat yang Sisa dan Tugasnya 203
5. Kepausan dapatlah diartikan sebagai sistem pemerintahan gereja yang di dalamnya terdapat kuasa tertinggi di tangan
paus.
6. Surat, Justinian kepada Paus John, dikutip dari Letter, Paus John kepada Justinian, dalam Codex Justinianus (Code of
Justinianus), Buku I, judul 1, 8, Corpus Juris Civilis, comp., Paulus Krueger, edisi ke-12. (Berlin: Weidmannsche
Verlaglsbuchhandlung, hlm. 11-13. Bnd Justiniani Novellae (Konstitusi Baru Justinian) Konstitusi Baru ke-131, bab 2,
Corpus Juris Civilis,, comps. Rudolfus Schoell and Guilelmus Kroll, edisi ke-7, jilid 3, hlm. 665 dalam Civil Law, jilid
17, hlm. 125. Baca juga Don Neufeld dan Julia Neuffer, Seventh-day Adventist Bible Student’s Source Book (Washing-
ton, D.C.: Review and Herald, 1962, hlm. 684, 685.
7. Surat, Justinian kepada Arkbishop Epiphanius dari Konstantinopel, 26 Maret 533, dalam Codex Justinianus, Buku
1, judul 1, 7, Corpus Juris Civilis, edisi Krueger, jilid 2, hlm. 8 sebagaimana yang dikutip dari Source Book hlm. 685.
8. Baca misalnya “Aniaya,” Encyclopedia of Religion and Ethic; editor James Hastings (New York, NY: Charles
Schribner’s Sons, 1917), jilid 9, hlm. 749-57; John Dowling, The History of Romanism: From the Earliest Corruptions
of Christianity to the Present Time, edisi kesepuluh (New York, NY: Edward Walker, 1846), hlm. 237-616.
9. Hal ini sangat menghancurkan prestise kepausan tetapi bukan itu yang mengakhiri pengaruhnya. Wahyu 13:3
berbicara mengenai penyembuhan atas “luka parah,” itu, menunjukkan adanya pembaharuan pengaruh kepausan.
Pada akhir zaman ia menjadi agama yang sangat berkuasa yang mempengaruhi dunia.
10. George Trevor, Rome: From the Fall of the Western Empire (London: The Religious Tract Society, 1868), hlm. 439,
440; John Adolphus, The History of France From the Year 1790 to the Peace Concluded at Amiens in 1802 (London:
George Kearsey, 1803), jilid 2, hlm. 364-369. Baca juga Source Book hlm. 701, 702.
11. Leroy E. Froom, The Prophetic Faith of Our Fathers (Washington, D.C.: Review and Herald, 1948), jilid 2, hlm. 765-
782.
12. Peter Geiermann, The Convert’s Catechism of Catholic Doctrine (St. Louis, MO: B. Herder Book Co., 1957), hlm. 27,
28.
13. Ibid, hlm. 27.
14. Kemudian, doktrin mengenai ketidakmungkinan salah kepausan didasarkan pada anggapan bahwa (1)
“ketidakmungkinan salah sebagai salah satu ciri-ciri gereja ilahi perlu ada dalam kelengkapan kepemimpinannya ”; (2)
Petrus tidak dapat salah dalam mengajarkan iman dan moral, dan (3) Paus telah mewarisi dari Petrus ciri-ciri gereja
ilahi. Maka disimpul- kan bahwa apabila berbicara di ex cathedra “sang Paus adalah seorang Guru yang tidak dapat
salah dalam mengajarkan Iman dan Moral” (Geiermann, hlm. 29). Dalam bahasa Latin ex cathedra berarti “dari
mimbar.”Dalam keterkaitannya dengan paus sehubungan dengan amanat yang disampaikannya secara resmi kepada
Gereja Katolik.
15. Tentang pernyataan yang dibuat mengenai kepausan, baca lebih lanjut tulisan Lucius Ferraris, “Papa,” artikel 2, dalam
Prompta Bibliotheca (Venice: Gaspar Storti, 1772), jilid 6, hlm. 25-29 sebagaimana dikutip dalam Source Book, hlm.
680. Mengenai pernyataan paus sendiri tentang dirinya, baca Pope Leo XIII, Encyclical Letter, 10 Jan.1890 dan 20 Juni
1894 dalam The Great Encyclical Letter of Pope Leo XIII (New York, NY: Benziger Brothers, 1903), hlm. 193, 304.
Baca juga Source Book, hlm. 683, 684.
16. Catechism of the Council of Trent for Paris Priests, terjemahan John A. McHugh dan Charles J. Callan (New York,
NY: Joseph F. Wagner, Inc., cetak ulang 1958), hlm. 258, 259. Baca juga Source Book, hlm. 614.
17. SDA Bible Commentary, jilid 7, hlm. 47, 48.
18. Baca Council of Trent, Sessi IV (8 April 1546) dikutip dari The Creeds of Christendom, editor Philip Shaaff, edisi ke-
6, revisi (Grand Rapids, MI: Baker, 1983) jilid 2, hlm. 79-83. Baca juga Source Book, hlm. 1041-1043.
19. Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 2, hlm. 528-531.
20. Ibid.
21. Ibid.
22. Robert M. Grant, A Short History of Interpretation of the Bible (Philadelphia, PA: Fortress Press, 1984), hlm. 97.
23. Farrar, hlm. 361.
24. Ibid., 363.
25. Grant, hlm. 97.
26. Farrar, hlm. 365.
27. Mengenai asal usul umat yang sisa, baca Froom, Prophetic Faith of Our Fathers jilid 4; P. Gerard Damsteegt, Founda-
tions of the Seventh-day Adventist Message and Mission (Grand Rapids, MI: Wm. E. Eerdmans, 1977).
28. Bnd Damsteegt, “A Theology of Restoration” (makalah disampaikan di Centennial Conference on Evangelism,
Andrews University, 4 Mei 1974).
29. Baca tulisan Midrash Rabbah mengenai Canticles I. 6,4; Tertulian, Against Marcion, III, 13; Tertullian, Answer to the
Jews, 9.
30. Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 2, hlm. 531, 787.
31. SDA Bible Commentary, jilid 7, hlm. 828-831.
32. Pernyataan dan tuntutan Gereja Katolik atas otoritas untuk mengubah hari perbaktian. T. Hari apakah hari Sabat itu? J.
Hari Sabtu adalah hari Sabat. T. Mengapa kita memelihara hari Minggu ganti hari Sabtu? J. Kita memelihara hari
Minggu sebagai ganti hari Sabtu karena Gereja Katolik memindahkan kekhidmatan Sabtu kepada Minggu”
(Geiermann, hlm. 50). Lihat juga Source Book, hlm. 886. Katekismus ini menerima “berkat kerasulan” Paus Pius X, 25
Januari 1910 (Ibid.).
Bahwa jemaat adalah satu tubuh dengan banyak anggota,
dipanggil dari setiap bangsa, bahasa dan kaum. Di dalam Kristus kita
adalah ciptaan baru; berbeda suku-bangsa, budaya, pengetahuan,
kebangsaan, dan perbedaan tinggi dan rendah, kaya dan miskin,
lelaki dan perempuan, seharusnya tidaklah mendatangkan
perpecahan di antara kita. Kita sama di dalam Kristus, yang dengan
satu Roh telah menjadikan kita satu dalam persekutuan dengan Dia
dan satu dengan yang lain; kita harus melayani dan dilayani tanpa
pilih kasih atau tanpa pamrih. Melalui penyataan Yesus Kristus di
dalam Alkitab kita membagikan iman dan pengharapan yang sama,
dan menjangkau ke luar dalam satu kesaksian kepada semua orang.
Kesatuan ini bersumber dalam kesatuan ketritunggalan Allah, yang
telah mengangkat kita menjadi anak-anak- Nya.—Fundamental
Beliefs,—14.

204
BAB 14

KESATUAN DALAM TUBUH KRISTUS

esus, setelah menyelesaikan 16).


Y pekerjaan- Nya di atas dunia ini (Yoh.
17:4), ma-
sih terus merasa tersiksa melihat keadaan
murid-murid-Nya, bahkan pada saat senja
menjelang kematian-Nya.
Karena di dalam hati mereka masih ter-
dapat kecemburuan dan mereka melibatkan
diri dalam perdebatan tentang siapakah
yang terbesar dan siapakah yang akan
mendapat jabatan yang tinggi di dalam
kerajaan Kris- tus. Penjelasan yang
diberikan Yesus bah- wa kerendahan hati
adalah ciri-ciri pokok kerajaan-Nya, dan
pengikut-pengikut-Nya yang sejati ialah
orang yang mau menjadi pelayan, yang
mau menyerahkan diri mere- ka sendiri
tanpa berharap pujian dan imba- lan terima
kasih, tampaknya semua itu se- olah-olah
jatuh ke telinga orang yang tuli (Luk.
17:10). Bahkan teladan yang diberi- kan-
Nya, dengan merendahkan diri memba- suh
kaki mereka ketika tidak seorang pun
mereka berbuat demikian, tampaknya per-
buatan itu seperti sia-sia belaka (baca bab

205
Yesus adalah kasih. Karena simpati
yang ada pada-Nya membuat orang
banyak meng- ikuti-Nya. Murid-murid-
Nya yang tidak me- ngenal kasih yang
tidak mementingkan diri ini, justru
mereka diisi prasangka dan ke-
cemburuan yang kuat terhadap orang-
orang yang bukan Yahudi, perempuan-
perempuan, “orang berdosa,” dan orang
miskin, sehing- ga membutakan mereka
terhadap kasih Kris- tus yang ditujukan
kepada orang-orang yang paling hina
sekalipun. Ketika murid-murid itu
melihat Ia berbicara dengan wanita
Sama- ria yang terkenal buruk
kelakuannya, mere- ka masih juga
belum dapat memahami bah- wa ladang
yang sudah di dalamnya terdapat aneka
ragam gandum, sudah siap untuk di-
tuai.
Tetapi Kristus tidak dapat
digoncangkan oleh tradisi, pendapat
umum, bahkan tidak juga oleh
pengendalian kaum kerabat. Ka- sih-
Nya yang tidak dapat dibendung itu me-
ngalir dan memulihkan manusia yang
telah hancur lebur. Kasih yang
demikian yang memisahkan mereka
dari orang banyak yang

206
Kesatuan dalam Tubuh Kristus 206
acuh tak acuh, menjadi bukti murid yang Kesatuan Roh. Roh Kudus merupakan
se- jati. Karena Ia mengasihi mereka maka kekuatan penggerak di belakang kesatuan
me- reka pun mengasihi-Nya. Oleh karena jemaat. Melalui Dia orang-orang yang beri-
itu, dunia akan senantiasa dapat man dipimpin ke dalam jemaat. Melalui
membedakan orang Kristen—bukan Dia mereka “telah dibaptis menjadi satu
karena pengakuan mereka melainkan tubuh” (1 Kor. 12:13). Anggota-anggota
karena penyataan kasih Kristus di dalam yang telah dibaptiskan ini memiliki satu
mereka (bandingkan Yoh. 13:34, 35). kesatuan seba- gaimana yang
Itulah sebabnya di Taman Getsemani digambarkan rasul Paulus “memelihara
pun yang menjadi beban pikiran utama kesatuan Roh” (Ef. 4:3).
Kristus adalah kesatuan jemaat-Nya— Sang rasul mencatat unsur dasar
mereka yang telah keluar “dari dunia” kesatuan dalam Roh: “Satu tubuh, dan satu
(Yoh. 17:6). Ia memohon kepada Bapa- Roh, se- bagaimana kamu telah dipanggil
Nya kesatuan dalam jemaat sama seperti kepada satu pengharapan yang terkandung
yang terdapat dalam ke- Allahan. Aku dalam pang- gilanmu,” katanya, “satu
berdoa “supaya mereka semua menjadi Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah
satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dan Bapa dari se- mua, Allah yang di atas
dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar semua dan oleh se- mua dan di dalam
mereka juga di dalam Kita, supaya dunia semua” (Ef. 4:4-6). De- ngan mengulang-
percaya, bahwa Engkaulah yang telah ulangi sampai tujuh kali ka- ta satu, Paulus
meng- utus Aku” (Yoh 17:21). menekankan secara lengkap kesatuan yang
Kesatuan yang demikian merupakan diidam-idamkannya.
alat bersaksi yang paling tangguh bagi Dengan memanggil mereka dari
gereja, karena itulah yang membuktikan pelbagai suku-bangsa, Roh Kudus
kasih Kris- tus yang tidak mementingkan membaptiskan me- reka ke dalam satu
diri bagi manu- sia. Ia berkata, “Aku di tubuh—yakni tubuh Kris- tus, jemaat.
dalam mereka dan Engkau di dalam Aku Kalau mereka semakin bertum- buh di
supaya mereka sem- purna menjadi satu, dalam Kristus maka perbedaan bu- daya
agar dunia tahu, bahwa Engkau mengasihi tidak akan ada lagi untuk memecah-
mereka, sama seperti Engkau mengasihi mecah. Roh Kudus meruntuhkan rintangan
Aku” (Yoh 17:23). antara yang tinggi dan yang rendah, yang
miskin dan kaya, antara lelaki dan perem-
KESATUAN ALKITAB DAN GEREJA puan. Karena dengan menyadari bahwa
ATAU JEMAAT pada pemandangan Tuhan semua mereka
sama, maka mereka bersatu.
Jenis kesatuan yang bagaimanakah yang Kesatuan ini pun berfungsi dalam ting-
terdapat dalam pikiran Yesus Kristus bagi kat kelembagaan. Itu berarti bahwa jemaat-
je- maat-Nya yang tampak itu? jemaat lokal di mana pun berada
Bagaimanakah kasih dan kesatuan itu tingkatnya sama, sekalipun ada dari
dimungkinkan? Apa- kah fondasinya? antaranya yang masih menerima bantuan
Apakah unsur-unsur pokok yang terdapat keuangan dan mi- sionaris dari negeri-
di dalamnya? Apakah kesera- gaman yang negeri yang lain. Persa- tuan yang bersifat
dituntutnya ataukah justru kea- rohani itu tidak menge- nal hierarki.
nekaragaman yang diperkenankan? Bagai- Pribumi dan kaum misioner sa- ma di
manakah fungsi kesatuan itu? hadapan Tuhan.
Jemaat yang disatukan itu memiliki satu
Kesatuan dalam Tubuh Kristus 207
pengharapan—yakni “pengharapan yang Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu
penuh bahagia” atas ‘keselamatan yang seia, sekata dan jangan ada perpecahan di
akan diwujudkan pada waktu “penyataan antara kamu, tetapi sebaliknya supaya
kemu- liaan Allah yang Mahabesar dan kamu erat bersatu dan sehati sepikir” (1
Jurusela- mat kita Yesus Kristus” (Tit. Kor. 1:10). “Se- hati sepikirlah kamu, dan
2:13). Pengha- rapan ini adalah satu hiduplah dalam damai sejahtera; maka
sumber damai dan ke- gembiraan, serta Allah, sumber kasih dan damai sejahtera
mengadakan motif persa- tuan yang akan menyertai kamu” (2 Kor. 13:11).
tangguh untuk bersatu dan ber- saksi (Mat. Oleh karena itu, jemaat Tuhan haruslah
24:14). Itulah yang menuntun kepada menunjukkan kesatuan perasaan, pikiran
transformasi, karena “setiap orang yang dan perbuatan. Apakah berarti para
menaruh pengharapan itu kepada-Nya, anggota ha- rus memiliki perasaan yang
menyucikan diri sama seperti Dia yang sama, pikiran yang sama dan perbuatan
ada- lah suci” (1 Yoh. 3:3). yang sama? Apa- kah kesatuan yang
Melalui satu iman yang biasa—iman Alkitabiah itu berarti ke- seragaman?
pri- badi dalam korban pendamaian Kristus
Ye- sus—sehingga semua menjadi bagian Kesatuan dalam Keanekaragaman.
dari tubuh itu. Satu dalam baptisan yang Kesatuan yang dimaksudkan dalam Alkitab
me- lambangkan kematian Kristus dan bukanlah berarti keseragaman. Metafora
kebang- kitan-Nya (Rm. 6:3-6) yang secara yang digunakan Alkitab mengenai tubuh
sempur- na menyatakan iman ini, menjadi ma- nusia menunjukkan kesatuan jemaat
saksi persa- tuan dengan tubuh Kristus. dalam keanekaragaman.
Akhirnya, Kitab Suci mengajarkan bah- Tubuh kita memiliki banyak organ; se-
wa hanya ada satu Roh, satu Tuhan, dan muanya bertindak dengan sebaik-baiknya.
satu Allah Bapa. Semua aspek kesatuan Masing-masing melaksanakan tugas yang
jemaat memperoleh fondasinya dalam vi- tal walaupun dalam tugas berbeda-
kesatuan Al- lah yang tritunggal. “Ada beda; ti- dak ada yang tidak berguna.
rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan Prinsip yang serupa juga berlaku dalam
ada rupa-rupa pelayan- an, tetapi satu jemaat. Allah membagi-bagikan karunia-
Tuhan. Dan ada berbagai-ba- gai perbuatan Nya “kepada tiap-tiap orang secara
ajaib, tetapi Allah adalah satu yang khusus, se- perti yang dikehendaki-Nya”
mengerjakan semuanya dalam semua (1 Kor. 12:11), membuat keanekaragaman
orang” (1 Kor. 12:4-6). yang sehat yang menguntungkan jemaat.
Tidak semua ang- gota harus berpikir
Tingkat Kesatuan. Orang-orang yang sama, pula tidak semua- nya mampu
beriman akan mengalami suatu kesatuan melakukan pekerjaan yang se- rupa.
pi- kiran dan pertimbangan. Cobalah Alhasil, tugas dan kegunaan yang be- rada
perhatikan nasihat yang berikut: “Semoga di bawah pengarahan Roh yang sama
Allah, yang adalah sumber ketekunan dan membangun jemaat untuk menyanggupkan
penghiburan, mengaruniakan kerukunan mereka melakukan yang terbaik bagi
kepada kamu, se- suai dengan kehendak Allah. Untuk melaksanakan misi itu
Kristus Yesus, sehing- ga dengan satu hati dengan ba-
dan satu suara kamu me- muliakan Allah ik, jemaat memerlukan keikutsertaan
dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus” (Rm. semua karunia yang diberikan. Dengan
15:5, 6). “Tetapi aku menasi- hatkan kamu, bersatu padu mereka melakukan tugas
saudara-saudara, demi nama penginjilan secara
Kesatuan dalam Tubuh Kristus 208
menyeluruh. Sukses yang diperoleh jemaat peramen yang berbeda-beda, semua peker-
bukanlah bergantung kepada setiap jaan tetap di bawah pimpinan satu Kepala.
anggota yang melakukan pekerjaan yang Sekalipun banyak karunia, Roh tetap satu.
sama, mela- inkan bergantung pada semua Sekalipun karunia berbeda-beda, tindakan
anggota jemaat yang melaksanakan tugas selalu selaras. “Tetapi Allah adalah satu
yang diserahkan Tuhan kepada masing- yang mengerjakan semuanya dalam semua
masing mereka. orang” (1Kor. 12:6).
Ilustrasi tentang pohon anggur dan ran-
ting-rantingnya menggambarkan kesatuan Kesatuan Iman. Keanekaragaman
dalam keanekaragaman. Yesus karu- nia bukanlah mengartikan
menggunakan perlambang pohon anggur keanekaragaman kepercayaan. Pada akhir
untuk menggam- barkan persatuan umat zaman jemaat Al- lah akan terdiri dari
percaya dengan diri- Nya (Yoh. 15:1-6). orang-orang yang bera- da pada mimbar
Ranting-ranting itu, orang-orang beriman, Injil kekal—hidup mereka ditandai oleh
ada perluasan Anggur Sejati—Kristus. pemeliharaan hukum Tuhan dan iman
Seperti halnya setiap ran- ting dan daun, kepada Yesus (Why. 14:12). Mere- ka
setiap orang Kristen secara individu bersama-sama memberitahukan kepada
berbeda satu dengan yang lain, na- mun dunia undangan Tuhan Allah, yang
dalam kesatuan mereka satu, karena me- memba- wa keselamatan.
reka menerima makanan dari sumber yang
sama, Pohon Anggur. Ranting-ranting ang- BERAPA PENTINGKAH PERSATUAN
gur itu secara individu terpisah dan tidak JEMAAT ITU?
ter- padu satu dengan yang lain; namun
masing- masing ranting berada dalam Kesatuan sangat penting bagi jemaat.
persekutuan de- ngan yang lain apabila Tanpa persatuan jemaat akan gagal menye-
mereka tetap berga- bung pada dahan yang lesaikan misinya yang kudus.
sama. Semua mene- rima makanan dari
sumber yang sama: pem- beri hidup yang Kesatuan Membuat Upaya Jemaat
sama. Efektif. Dalam sebuah dunia yang terpilah-
Jadi, kesatuan orang Kristen itu bergan- pilah karena perbedaan pendapat dan kon-
tung pada keterkaitan setiap anggota flik, cinta kasih dan kesatuan di antara ang-
kepada Kristus. Dari Dia datang kuasa gota jemaat yang berbeda-beda kepribadi-
yang menye- garkan kehidupan Kristen. an, temperamen, dan pembawaan menjadi
Ialah yang men- jadi sumber talenta dan saksi yang amat tangguh bagi pekabaran
kuasa yang diper- lukan untuk je- maat dibandingkan dengan upaya apa
menyelesaikan tugas-tugas je- maat. Bila pun yang lain yang dapat dilakukan.
bersatu dengan Dia, maka cita- rasa, Kesatuan ini menyediakan suatu bukti
kebiasaan dan gaya hidup semua orang yang tidak akan terbantah atas hubungan
Kristen dibentuk. Melalui Dia semua mereka dengan sur- ga dan keabsahan
anggo- ta digabungkan satu dengan yang mereka sebagai murid- murid Yesus
lain, ber- gabung ke dalam persatuan untuk Kristus (Yoh. 13:35). Itu mem- buktikan
melaksa- nakan misi bersama. Kalau setiap kuasa Sabda Allah.
anggota berada di dalam Dia maka sikap Konflik di antara orang-orang yang me-
mementing- kan diri akan lenyap, kesatuan ngaku Kristen menimbulkan rasa jijik di
Kristen dite- gakkan dan menyanggupkan ka- langan orang yang tidak beriman dan
mereka untuk menyelesaikan tugas yang mung-
diemban-Nya.
Sekalipun dalam jemaat itu terdapat
tem-
Kesatuan dalam Tubuh Kristus 209
kin merupakan rintangan yang paling besar mulai mencoba musiknya, kedengarannya
untuk mereka menerima iman Kristen. Ka- mereka menimbulkan bunyi-bunyi musik
lau di kalangan orang Kristen ditemukan yang janggal. Begitu pemimpin musik
ke- satuan yang sejati maka sikap ini akan mun- cul, bunyi-bunyian yang gaduh dan
lu- luh. Itu menjadi sebuah bukti yang tidak me- nentu itu segera lenyap, semua
besar bagi dunia ini, sebagaimana mata dituju- kan kepadanya. Setiap
dikatakan Kristus, bahwa Ia Juruselamat anggota orkestra du- duk dan siap
mereka (Yoh. 17:23). menerima petunjuknya. Karena anggota
orkestra itu mengikuti pemimpin- nya,
Kesatuan Menyatakan Realitas Ke- maka terdengarlah lagu dan musik yang
rajaan Allah. Jemaat yang bersatu padu di indah dan merdu.
dunia ini menunjukkan bahwa anggota- “Kesatuan dalam tubuh Kristus berarti
ang- gotanya memang sungguh-sungguh memadukan instrumen hidupku dalam or-
berharap hidup rukun bersama di surga. kestra besar yang terpilih untuk keluar, di
Kesatuan di dunia menunjukkan realitas ba- wah dirigen Pembimbing Ilahi. Dengan
kerajaan Allah yang kekal. Barangsiapa me- ngikuti gerak turun dan naik,
yang hidup dengan cara seperti ini mengikuti ira- ma aslinya, kita dapat
menggenapi apa yang dikata- kan dalam menyajikan simponi kasih Allah untuk
Kitab Suci, “Sungguh, alangkah baiknya umat manusia.”1
dan indahnya, apabila saudara-sau- dara
diam bersama-sama dengan rukun!” (Mzm PENCAPAIAN KESATUAN
133:1).
Jika jemaat mau memperoleh
Kesatuan Menunjukkan Kekuatan pengalaman kesatuan itu, maka Keallahan
Je- maat. Kesatuan mendatangkan dan umat per- caya haruslah dilibatkan
kekuatan, ketidaksatuan menimbulkan dalamnya. Apakah sumber kesatuan dan
kelemahan. Se- buah jemaat akan benar- apakah itu dapat dica- pai? Peran apakah
benar makmur dan tangguh apabila yang harus dilakonkan orang-orang
anggota-anggota disatukan dalam Kristus, percaya?
bekerja sama dalam kese- larasan demi
keselamatan dunia. Hanya de- ngan Sumber Kesatuan. Kitab Suci menun-
demikianlah mereka benar-benar men- jadi jukkan bahwa kesatuan memperoleh
“kawan sekerja Allah” (1 Kor. 3:9). sumber- nya dalam (1) pemeliharaan dalam
Kesatuan orang Kristen menjadi kuasa Ba- pa (Yoh. 17:11), (2) kemuliaan
tantang- an terhadap dunia kita yang Tuhan yang diberikan Kristus kepada para
semakin terce- rai-berai, yang terpecah- pengikut-Nya (Yoh. 17:22), dan (3) umat
pecah karena hanya mengasihi diri sendiri. percaya yang di- diami Kristus (Yoh.
Jemaat yang bersatu akan menahan 17:23). Roh Kudus, yak- ni “Roh Kristus”
serangan setan. Sesungguh- nya, kuasa yang tinggal di tengah-te- ngah tubuh
kegelapan menjadi tidak berdaya melawan Kristus, adalah kuasa pemadu dan hadir
jemaat yang anggotanya saling me- ngasihi sehingga membuat setiap bagian bersatu.
sebagaimana Kristus telah menga- sihi Seperti poros dan jari-jari sebuah roda,
mereka. makin dekat anggota jemaat (jari-jari)
Efek positif dan indah dari jemaat yang kepa- da Kristus (poros) makin dekatlah
bersatu dapatlah dibandingkan dengan pe- satu de- ngan yang lain. “Rahasia kesatuan
nampilan sebuah orkestra. Saat-saat yang sejati di dalam jemaat dan di dalam
sebelum pemimpinnya muncul, ketika keluarga bu-
pemain musik
Kesatuan dalam Tubuh Kristus 210
kanlah dalam diplomasi, bukan pula dalam gembala dan pengajar-pengajar.” Karunia-
manajemen, tidak pula upaya manusia karunia ini diberikan kepada jemaat untuk
yang luar biasa untuk mengatasi pelbagai “memperlengkapi orang-orang kudus bagi
kesukar- an—walaupun ini banyak juga pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
dilakukan— melainkan persatuan dengan tubuh Kristus, sampai kita semua telah
Kristus.”2 men- capai kesatuan iman dan pengetahuan
yang benar tentang Anak Allah,
Roh Kudus sebagai Pemersatu. Seba- kedewasaan pe- nuh, dan tingkat
gaimana “Roh Kristus” dan “Roh kebenar- pertumbuhan yang sesuai dengan
an,” Roh Kudus mendatangkan kesatuan. kepenuhan Kristus” (Ef. 4:11-13).
Karunia-karunia yang unik ini
1. Fokus kesatuan. Kalau Roh itu ma- direncana- kan untuk mengembangkan
suk dalam diri umat percaya, maka Ia men- “kesatuan Roh” ke dalam sebuah “kesatuan
jadikan mereka mampu mengatasi prasang- iman” (Ef. 4:3,
ka budaya manusia, soal kesukuan, seks, 13) sehingga umat percaya menjadi dewasa
war- na kulit, kebangsaan dan status (baca dan teguh dan “bukan lagi anak-anak, yang
Gal. 3:26-28). Ia menyempurnakan ini diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin
dengan mendatangkan Kristus dalam hati. pengajaran, oleh permainan palsu manusia
Orang yang di dalamnya Kristus tinggal, dalam kelicikan mereka yang
mereka akan memusatkan perhatian menyesatkan” (Ef. 4:14; baca juga bab 17).
kepada Kristus, bukan kepada diri mereka Melalui karunia-karunia inilah umat
sendiri. Persatu- an mereka dengan Kristus per- caya membicarakan kebenaran dalam
menegakkan ikat- an kesatuan antara kasih dan bertumbuh dalam Kristus, Kepala
sesama mereka—buah karena tinggalnya jemaat itu—mengembangkan sebuah
Roh. Dengan cara demi- kian mereka kesatuan ka- sih yang dinamis. Di dalam
mengurangi perbedaan-perbe- daan yang Kristus, kata ra- sul Paulus, “seluruh tubuh,
terdapat di antara mereka, dan me- reka —yang rapi tersu- sun dan diikat menjadi
akan bersatu dalam tugas untuk memu- satu oleh pelayanan semua bagiannya,
liakan Yesus. sesuai dengan kadar pe- kerjaan tiap-tiap
anggota—menerima per- tumbuhannya dan
2. Peranan karunia-karunia rohani membangun dirinya dalam kasih” (Ef.
da- lam pencapaian kesatuan. Bagaimana 4:16).
tu- juan kesatuan jemaat itu dapat dicapai?
Apa- bila Yesus memulai pekerjaan 3. Dasar Kesatuan. Seperti halnya
pengantaraan- Nya di sisi Bapa-Nya di “Roh kebenaran” (Yoh. 15:26) begitu pula
surga Ia membuat ketentuan bahwa tujuan Roh Kudus bekerja menggenapi janji
memperoleh kesatu- an dalam umat-Nya Kristus. Tu- gas-Nya ialah membimbing
itu bukanlah hanya ang- an-angan. Melalui umat percaya ke dalam seluruh kebenaran
Roh Kudus Ia memberi- kan karunia (Yoh. 16:13). Maka jelaslah kebenaran
khusus untuk mendirikan “kesa- tuan yang berpusat pada Kris- tus adalah dasar
iman” di antara orang-orang yang per- kesatuan.
caya. Misi Roh ialah membimbing umat per-
Waktu membicarakan masalah karunia- caya ke dalam “kebenaran sebagaimana
karunia ini, Paulus berkata, Kristus yang ada di dalam Kristus Yesus.” Studi
“membe- rikan baik rasul-rasul maupun yang de- mikian membawa efek kesatuan.
nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil Tetapi stu- di saja tidaklah cukup memadai
maupun gembala- untuk men- datangkan persatuan yang
sejati. Hanyalah
Kesatuan dalam Tubuh Kristus 211
dengan percaya, hidup dan olok-olok, diejek, dilukai, dipakukan ke
mengkhotbahkan kebenaran seperti yang kayu salib sampai mati dan dikuburkan,
terdapat di dalam Kristus kesatuan yang jika itu memang untuk mengasihi orang
sejati itu dapat diwu- judkan. Persekutuan, lain. Kare- na begitulah kasih terhadap
karunia rohani, dan ka- sih semuanya orang lain se- bagaimana Aku mengasihi
sangat penting, tetapi kepe- nuhannya kamu.”
terjadi hanyalah melalui Seorang yang
berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan 1. Mungkinnya Ketidakmungkinan.
hidup” (Yoh. 14:6). Kristus berdoa, ”Ku- Bagaimanakah kita menunjukkan kasih se-
duskanlah mereka dalam kebenaran; perti yang terdapat pada Kristus? Tidak
firman- Mu adalah kebenaran” (Yoh. mungkin! Kristus meminta yang tidak
17:17). Untuk merasakan kesatuan orang- mung- kin, akan tetapi Ia dapat melakukan
orang percaya ha- ruslah menerima terang yang ti- dak mungkin itu. Ia berjanji, “Dan
sebagaimana yang bersinar dari Sabda itu. Aku, apa- bila Aku ditinggikan dari bumi,
Kalau kebenaran ini, seperti kebenaran Aku akan me- narik semua orang datang
yang terdapat di dalam Kristus tinggal di kepada-Ku” (Yoh. 12:32). Karena kesatuan
da- lam hati, maka kebenaran itu akan di dalam tubuh Kris- tus bersifat
member- sihkan, meninggikan, memurnikan penjelmaan kesatuan umat per- caya
hidup ser- ta menghapuskan segala dengan Allah melalui Firman yang te- lah
prasangka dan per- pecahan. menjadi daging. Ini juga bersifat rela-
sional, kesatuan umat percaya melalui akar
Hukum Kristus yang Baru. Sama se- mereka yang sama di dalam Pohon Anggur
perti manusia, jemaat itu didirikan dalam itu. Dan akhirnya, akarnya ada pada salib:
gambar Allah. Sebagaimana setiap Oknum kasih Golgota itu terbit di dalam diri
dalam Keallahan itu saling mengasihi orang- orang yang beriman.
begitu pula seharusnya anggota jemaat itu.
Kristus menyuruh umat-Nya menunjukkan 2. Kesatuan di kayu salib. Kesatuan
kasih me- reka kepada Tuhan dengan jalan je- maat berlangsung di kayu salib.
saling me- ngasihi di antara mereka (Mat. Hanyalah dengan menyadari bahwa kita
22:39). tidak dapat dan tidak menaruh kasih seperti
Yesus sendiri menjalankan prinsip kasih yang dimi- liki Kristus maka kita mengakui
sampai ke bukit Golgota. Menjelang kema- perlunya kita tinggal di hadapan hadirat-
tian-Nya Ia melaksanakan amanat yang te- Nya—serta mem- percayai-Nya tatkala Ia
lah disampaikannya sebelumnya, dengan berkata: “Sebab di luar Aku kamu tidak
memberikan hukum yang baru kepada mu- dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:5). Kita
rid-murid-Nya: “Inilah perintah-Ku, yaitu mengetahui bahwa kema- tian-Nya di kayu
supaya kamu saling mengasihi seperti Aku salib bukan hanya untuk kita saja,
telah mengasihi kamu” (Yoh. 15:12; ban- melainkan untuk setiap orang yang ada di
dingkan 13:34). Ia seolah-olah berkata ke- atas dunia. Ini berarti bahwa Ia menga- sihi
pada mereka, “Saya mohon supaya kamu semua bangsa, suku, warna kulit dan
ja- ngan menuntut hak kamu, melihat segala tingkat masyarakat Kasih-Nya
kalau-ka- lau ada imbalan, menuntut kalau terha- dap semua orang sama, betapa pun
tidak diberi- kan. Saya meminta kamu berbeda- bedanya mereka. Itulah sebabnya
membiarkan pung- gungmu terbuka kesatuan berakar di dalam Allah. Visi
terhadap pecut, memberi- kan pipi yang manusia yang sempit cenderung memisah-
lain, dituduh tanpa alasan, di- misahkan manu- sia. Salib itu meretas
kebutaan manusia dan
Kesatuan dalam Tubuh Kristus 212
menaruh harga yang diberikan Allah Kita harus berdoa setiap hari agar dapat
kepada umat manusia. Itu berarti bahwa memperolehnya, mengusahakannya
pada peman- dangan Tuhan manusia amat dengan hati-hati.
berharga. Se- mua kita diperlukan. Jika Kita harus mengurangi perbedaan dan
Kristus mengasihi mereka, begitu pula menghindari perbantahan atas hal-hal yang
seharusnya kita. tidak penting. Daripada kita memusatkan
Ketika Kristus meramalkan bahwa pe- perhatian terhadap hal-hal yang
nyaliban-Nya sudah makin dekat, yang di- memisahkan kita, sebaiknya kita berbicara
maksudkan-Nya ialah kuasa-Nya menarik mengenai ba- nyak kebenaran yang
makin dekat, penderita yang paling merana berharga yang sama- sama kita sepakati.
itu, akan mendatangkan kesatuan kepada Berbicaralah mengenai kesatuan dan
tu- buh-Nya, yakni jemaat. Jurang yang berdoa agar doa Kristus dipe- nuhi. Dengan
dalam antara surga dengan kita, jurang melakukan yang demikianlah kita dapat
yang telah dijembatani Kristus, membuat menyadari kesatuan dan kehar- monisan
kita dapat me- langkah ke seberang atau ke yang diperlukan Tuhan pada kita.
kota yang harus kita lalui untuk
menjangkau saudara kita yang rendah. 3. Bekerja sama untuk tujuan yang
Golgota berarti, “Bertolong-tolonganlah sa- ma. Jemaat tidak akan pernah
menanggung bebanmu” (Gal. 6:2). Ia me- mengalami ke- satuan sampai, sebagai satu
nanggung beban semua umat manusia, unit, jemaat me- libatkan pemberitaan Injil
yang meremukkan hidup-Nya supaya Yesus Kristus. Tu- gas yang demikian
dengan de- mikian Ia dapat memberikan menyediakan sebuah latih- an yang ideal
kepada kita hi- dup serta melepaskan kita untuk pelajaran keselarasan. Itulah yang
untuk saling to- long. akan mengajarkan kepada umat percaya
bahwa mereka semua secara indi- vidu
Langkah-langkah menuju Kesatuan. menjadi bagian dari keluarga Allah, dan
Kesatuan tidak datang secara otomatis. bahwa kebahagiaan semua bergantung
Orang- orang percaya harus memastikan kepa- da kesiapan setiap orang yang
langkah untuk memperolehnya. beriman.
Di dalam tugas-Nya, Kristus membaur-
1. Kesatuan di dalam rumah tangga. kan pemulihan jiwa dan pemulihan tubuh.
Salah satu latihan yang ideal bagi kesatuan Apabila Ia mengutus murid-murid-Nya un-
jemaat bermula di dalam rumah tangga tuk melaksanakan tugas mereka, Ia mene-
(baca bab 23). Jika kita menguasai kankan maksud yang sama: berkhotbah
manajemen, ke- lemahlembutan, dan menyembuhkan (Luk. 9:2; 10:9).
keramahan, kesabaran, dan kasih yang Oleh karena itu, jemaat Kristus haruslah
berpusat kepada salib, maka kita dapat menjalankan tugas untuk berkhotbah—
melaksanakan prinsip ini di dalam jemaat. tugas pelayanan firman—sekaligus dengan
peker- jaan penginjilan melalui
2. Tujuan Kesatuan. Kita tidak akan pengobatan. Peker- jaan Tuhan ini
per- nah mencapai kesatuan kecuali kita janganlah dilakukan sendiri- an atau hanya
bekerja dengan saksama dan penuh itulah segala-galanya. Pada za- man
kesadaran untuk itu. Janganlah kita merasa Kristus terdapat keseimbangan dalam tugas
puas bahwa kita dengan upaya sendiri itu, dikerjakan bersama-sama dengan
dapat memperolehnya. selaras, sehingga demikianlah seharusnya
menjadi sifat pekerjaan kita dalam
penarikan jiwa.
Kesatuan dalam Tubuh Kristus 213
Barangsiapa yang terlibat dalam kap yang hanya mementingkan diri sendiri,
pelbagai bidang pekerjaan jemaat haruslah angkuh, rasa yakin diri sendiri, merasa sok
bekerja sama dengan erat jika mereka ingin tahu, merasa lebih unggul, prasangka,
menyam- paikan undangan Injil kepada kritik dan sifat mengadu domba, serta
dunia dalam cara yang penuh kuasa. sikap men- cari-cari salah cenderung
Banyak orang mera- sa bahwa kesatuan memecah-belah je- maat. Kasih Kristen
berarti konsolidasi demi efisiensi. Dengan yang mula-mula itu se- ring hilang di balik
memperhatikan perban- dingan (metafora) sikap seperti yang dise- butkan di atas.
tubuh, yang berkaitan dan menunjuk Pandangan yang segar terha- dap karunia
pelbagai organ tubuh, masing-ma- sing Kristus di Golgota dapat mem- barui kasih
organ tubuh itu baik yang besar mau- pun kepada sesama (1 Yoh. 4:9-11). Anugerah
yang kecil semuanya penting. Kerja sa- ma Allah yang disalurkan melalui Roh Kudus
—bukannya bersaing adalah rencana Tu- dapat menaklukkan sumber-sumber
han bagi pekerjaan-Nya yang meliputi perpecahan dalam hati yang bersifat
selu- ruh dunia. Dengan demikian kesatuan alamiah. Apabila ada salah satu jemaat
dalam tubuh Kristus menjadi sebuah Perjanjian Baru mengembangkan masalah
ungkapan ka- sih Kristus yang tidak perpecahan ini, Paulus memberi saran
mementingkan diri yang begitu agung kepada jemaat su- paya mereka “hidup
dinyatakan di kayu salib. oleh Roh” (Gal. 5:16). Melalui doa yang
terus-menerus kita men- cari bimbingan
4. Mengembangkan perspektif yang Roh, yang akan menuntun kita ke dalam
global. Sebuah jemaat tidaklah memperli- kesatuan. Hidup oleh Roh be- rarti
hatkan kesatuan yang sejati kecuali jemaat membuahkan buah-buah Roh—kasih,
itu membangun pekerjaan Tuhan di seluruh kegembiraan, damai, kesabaran,
penjuru dunia. Jemaat harus melakukan se- keramahan, kebajikan, kesetiaan,
gala daya yang dipunyainya untuk kelemahlembutan dan pengendalian diri—
menghin- dari keterasingan karena rasa yang merupakan obat mujarab melawan
kebangsaan, budaya atau kedaerahan. Untuk perpecahan (Gal. 5:22, 23). Yakobus
memperoleh kesatuan pikiran tujuan dan berbicara melawan akar dan sumber lain
perbuatan orang- orang percaya yang perpecahan itu: mendasarkan bagaimana
berbeda-beda kebangsa- annya haruslah kita memperlakukan individu de- ngan
berbaur dan melayani bersa- ma-sama. melihat kekayaan dan kedudukan mere- ka.
Jemaat haruslah berhati-hati jangan Dengan tajam dan keras ia mengecam
sam- pai menonjolkan kepentingan sikap pilih kasih yang demikian: “Jikalau
nasional yang mendatangkan perpecahan, kamu memandang muka, kamu berbuat
yang merusak seluruh kesatuan. Para dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata,
pemimpin jemaat ha- ruslah bekerja bahwa kamu melakukan pelanggaran”
sedemikian rupa untuk men- jaga kesatuan (Yak. 2:9). Karena Allah tidak memandang
dan kesamaan, berhati-hati agar jangan muka (Kis. 10:34), maka kita tidak boleh
sampai mengembangkan pelba- gai menaruh hor- mat kepada orang-orang
program atau fasilitas di satu kawasan tertentu dalam je- maat dan
yang harus ditanggungkan atas pekerjaan membedakannya dengan anggota jemaat
pembangunan yang seharusnya dilakukan yang lain hanya karena kedudukan,
di bagian-bagian lain dunia ini. kekayaan dan kemampuan mereka. Kita
da- pat menghormati mereka, tetapi
5. Hindari sikap yang memisahkan. janganlah kita menganggap mereka jauh
Si- lebih berhar- ga kepada Allah Bapa kita
daripada anak
Kesatuan dalam Tubuh Kristus 214
Allah yang paling hina atau rendah. Firman anak-anak Allah dan sama penting bagi-
Kristus mengoreksi pandangan kita: “Se- Nya. Seperti halnya Tuhan kita, Anak
sungguhnya segala sesuatu yang kamu manusia,
laku- kan untuk salah seorang dari saudara- menjadi saudara bagi setiap putra-putri
Ku yang paling hina ini, kamu telah Adam, begitu pula dengan para pengikut-
melakukan- nya untuk Aku” (Mat. 25:40). Nya, dipanggil supaya bersatu dalam piki-
Ia digambar- kan dalam pribadi orang yang ran dan misi, dengan cara yang bersifat
paling hina, seperti juga di dalam diri pene- busan terhadap sesama saudara-
anggota-anggota jemaat yang paling saudari kita dari “semua bangsa dan suku
diberkati. Semua adalah dan bahasa dan kaum” (Why. 14:6).

Referensi:

1. Benjamin F. Reaves, “Apa arti kesatuan bagiku,” dalam


Adventist Review, 4 Desember 1986, hlm. 20.
2. White, Rumah Tangga Advent (The Adventist Home)
Nashville, TN: Southern Publihsing Assn., 1952, hlm.
179.
Kesatuan dalam Tubuh Kristus 215
Melalui baptisan kita mengakui iman kita dalam kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus, dan memberikan kesaksian akan kematian
kita terhadap dosa dan tujuan kita berjalan dalam hidup baru. De-
mikianlah kita mengaku Kristus Tuhan dan Juruselamat, kita menjadi
umat-Nya, dan diterima sebagai anggota jemaat-Nya. Baptisan ada-
lah sebuah lambang persatuan kita dengan Kristus, keampunan dosa-
dosa serta penerimaan kita atas Roh Kudus. Adalah dengan diselam-
kan ke dalam air dan persatuan dalam pengukuhan iman dalam
Kristus bukti pertobatan dari dosa. Kemudian diikuti dengan petunjuk
yang terdapat dalam Kitab Suci dan penerimaan pengajaran yang
terdapat di dalamnya.—Fundamental Beliefs,––15.
BAB 15

BAPTISAN

agi Nyangwira, yang tinggal di Afrika


B Tengah, baptisan tidaklah dianggap
ha-
ngung di telinganya.
Sebelum masuk ke dalam air, ia
mengakui dosa-dosanya dan membaktikan
nya sekadar pilihan. Kurang lebih setahun segenap hi- dupnya kepada
ia belajar Alkitab dengan rajin. Ia ingin Juruselamatnya, tidak tahu apakah ia harus
benar menjadi seorang Kristen. menyerahkan nyawanya. ke-
Pada suatu petang ia menceriterakan ke- pada Tuhan pada hari itu juga. Suasana damai
pada suaminya tentang hal-hal yang telah memenuhi hatinya ketika ia dibaptiskan.
dipelajarinya. Suaminya dengan kasar Tatkala ia kembali ke rumah, ia meng-
berte- riak, “Saya tidak suka agama seperti ambil golok suaminya dan membawanya
ini ada di dalam rumah tanggaku, dan ke- pada suaminya.
kalau kau masih terus juga Dengan berat suaminya bertanya,
mempelajarinya, saya akan mem- bunuh “Apakah kau sudah dibaptiskan?” “Su-
kau.” Walaupun Nyangwira diancam tetapi dah,” jawab Nyangwira dengan tulus.
ia terus saja belajar dan siap menerima “Inilah golokmu, lakukanlah.” “Apakah
baptisan. kau sudah siap untuk mati?” ”Ya, sudah.”
Sebelum berangkat menuju tempat bap- Melihat keberaniannya, suaminya terce-
tisan, Nyangwira dengan hormat bertelut di ngang sehingga hilanglah semangat untuk
hadapan suaminya sambil memberitahukan membunuhnya.l
kepadanya bahwa ia akan dibaptiskan.
Sua- minya mengambil golok berburunya BETAPA PENTINGKAH BAPTISAN
sambil berteriak, “Sudah kukatakan ITU?
padamu bahwa kau tidak boleh
dibaptiskan. Pada hari kau dibaptiskan, kau Apakah nyawa menjadi taruhan
akan kubunuh. baptisan itu? Apakah Tuhan benar-benar
Tetapi Nyangwira bertekad untuk mengharus- kan baptisan itu? Adakah
meng- ikuti Tuhannya. Ia meninggalkan keselamatan itu
suaminya dengan ancaman yang masih
tetap berde-

219
220 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
bergantung pada apakah seseorang itu
dibap- tiskan? rima Yesus sebagai Juruselamat mereka,
dan mereka harus dibaptiskan di dalam
Teladan Yesus. Pada suatu hari Yesus me- nama Allah Tritunggal itu. Pembaptisan
ninggalkan pertukangan kayu di Nazaret mereka menunjukkan bahwa mereka sudah
se- raya mengucapkan selamat tinggal memasuki hubungan yang bersifat pribadi
kepada kaum kerabatnya, lalu ia pergi dengan Kris- tus dan berjanji hidup selaras
menuju Yor- dan karena di sana ada dengan prinsip- prinsip kerajaan anugerah-
sepupu-Nya, Yoha- nes, sedang Nya. Kristus me- nyimpulkan mandat yang
berkhotbah. Ketika Ia mendekati Yohanes, diberikan-Nya itu, membaptis dengan
Ia meminta padanya supaya Ia di- sebuah jaminan, “Dan ke- tahuilah, Aku
baptiskan. Dengan tercengang Yohanes menyertai kamu senantiasa sampai kepada
me- nampik-Nya dengan berkata, “Akulah akhir zaman.”
yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau Setelah kenaikan Kristus, para rasul
yang datang kepadaku?” mengumumkan perlu dan pentingnya
“Biarlah hal itu terjadi, karena baptisan (Kis. 2:38; 10:48; 22:16). Sebagai
demikianlah sepatutnya kita menggenapkan sambutan- nya, orang banyak dibaptiskan,
seluruh ke- hendak Allah,” jawab Yesus membentuk jemaat Perjanjian Baru (Kis.
(Mat. 3:14-15). Baptisan Yesus 2:41, 47; 8:12) dan menerima otoritas
menjadikan pengesahan peraturan Ilahi Bapa, Anak dan Roh Kudus.
(Mat. 3:13-17; bandingkan Mat. 21:25).
Baptisan merupakan satu aspek Baptisan dan Keselamatan. Kristus
pembenaran di mana semua orang dapat mengajarkan bahwa “Siapa yang percaya
tu- rut serta. Sejak Kristus, Seorang yang dan dibaptis akan diselamatkan,” (Mrk.
Tanpa Dosa itu, dibaptiskan untuk 16:16). Di dalam jemaat kerasulan secara
“menggenapkan seluruh kehendak Allah,” otomatis baptisan mengikuti penerimaan
maka kita orang yang berdosa ini, atas Kristus. Itulah sebuah pengukuhan
haruslah melakukan hal iman orang yang baru percaya (bandingkan
yang lama. Kis. 8:12; 16:30-34).
Petrus menggunakan pengalaman Nuh
Perintah Yesus. Pada akhir tugas Kristus waktu air bah untuk menggambarkan hu-
di dunia ini Ia memberikan perintah kepada bungan antara baptisan dengan
murid-murid-Nya: “Karena itu pergilah, keselamatan. Pada zaman dahulu kala dosa
jadi- kanlah semua bangsa murid-Ku dan manusia telah melampaui batasnya
baptislah mereka dalam nama Bapa dan sehingga melalui Nuh, Allah memberikan
Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka peringatan kepada dunia supaya bertobat,
melakukan segala sesuatu yang telah kalau tidak akan menghadapi kebinasaan.
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Hanya delapan orang yang per- caya dan
Aku menyertai kamu senan- tiasa sampai masuk ke dalam bahtera sehingga
kepada akhir zaman” (Mat. 28:19-20). “diselamatkan oleh air bah itu.” “Juga
Di dalam perintah ini Kristus kamu sekarang diselamatkan oleh
menjelaskan bahwa baptisan merupakan kiasannya,” kata Petrus, “yaitu baptisan—
keharusan bagi orang yang ingin turut maksudnya bukan untuk membersihkan
ambil bagian dalam jemaat-Nya, di dalam kenajisan jasmani, me- lainkan untuk
kerajaan rohani. Kare- na melalui memohonkan hati nurani yang baik kepada
pelayanan murid-murid itu, Roh Kudus Allah—oleh kebangkitan Yesus Kristus”(1
membuat orang bertobat dan mene- Ptr. 3:20, 21).
Baptisan 221
Petrus menerangkan bahwa kita disela-
matkan oleh baptisan sebagaimana juga “SATU BAPTISAN”
Nuh dan keluarganya diselamatkan oleh
air. Su- dah tentu Tuhan Allah yang Pelaksanaan baptisan di dunia Kristen
menyelamatkan Nuh, bukan air bah. beraneka-ragam. Sebagian dengan cara pe-
Menurut analoginya, da- rah Kristuslah, nyelaman atau diselamkan; sedangkan se-
bukannya baptisan, yang menghapuskan bagian lagi dengan pemercikan atau diper-
dosa dari dalam diri orang percaya. “Tetapi cik. Ciri-ciri kesatuan yang diberikan Roh
baptisan, seperti (Nuh) pe- nurutan dalam dalam jemaat Allah ialah praktik “satu bap-
memasuki bahtera itu, itulah ‘jawab untuk tisan” (Ef. 4:5).6 Apakah yang dinyatakan
memohonkan hati nurani yang baik kepada Al- kitab mengenai makna istilah
Allah.’ Apabila manusia melalui kuasa membaptiskan, tentang praktik itu sendiri,
Allah memberikan ‘jawaban,’ maka dan makna rohani- nya?
keselamatan yang disediakan ‘oleh Makna kata “Membaptis.“ Kata baptis
kebang- kitan Yesus Kristus’ menjadi dalam bahasa Inggris berasal dari kata Yu-
efektif.” nani baptizo, yang berarti diselamkan,
Walaupun demikian, baptisan memang kare- na kata itu diambil dari kata kerja
penting hubungannya dengan keselamatan, bapto, artinya “diselamkan atau
tetapi itu bukanlah jaminan keselamatan.4 dimasukkan ke ba- wah.”7 Bilamana kata
Paulus menganggap pengalaman bangsa kerja baptize dikenakan kepada baptisan air
Is- rael yang keluar dari Mesir sebagai maka yang dimaksudkan- nya ialah
sebuah lambang yang menggambarkan diselamkan seseorang yang dice- lupkan ke
baptisan.5 “Aku mau supaya kamu bawah air.8
mengetahui, sauda- ra-saudara, bahwa Dalam Perjanjian Baru kata kerja mem-
nenek moyang kita semua berada di bawah baptis digunakan untuk (1) menunjuk
perlindungan awan dan bahwa mereka kepada baptisan air (misalnya dalam Mat.
semua telah melintasi laut. Untuk menjadi 3:6; Mrk. 1:9; Kis. 2:41); (2) sebagai
pengikut Musa mereka semua telah sebuah perban- dingan atas derita dan
dibaptis dalam awan dan dalam laut. kematian Kristus (Mat. 20:22, 23; Mrk.
“Mereka semua makan makanan rohani 10:38,39; Luk. 12:50);
yang sama dan mereka semua minum mi- (3) kepada kedatangan Roh Kudus (Mat.
numan rohani yang sama.” “Diselamkan” 3:11; Mrk. 1:8; Luk. 3:16; Yoh. 1:33; Kis.
di dalam air—awan di atas dan air di kiri 1:5; 11:16); dan (4) pembasuhan atau
ka- nan—secara simbolis bangsa Israel upacara pembersihan tangan (Mrk. 7:3, 4;
dibaptis- kan ketika mereka melewati Laut Luk. 11:38). Keempat penggunaan ini
Merah. Walaupun mereka mengalami hal menunjuk kepada pembersihan untuk
seperti ini “Allah tidak berkenan kepada membasuh dari upacara yang tidak kudus,
bagian yang terbesar dari mereka” (1 Kor. dan tidak me- ngesahkan baptisan dengan
10:1-5). Demi- kian juga sekarang ini, percikan.9 Kitab Suci menggunakan kata
baptisan tidaklah oto- matis menjamin benda baptisan, baik untuk baptisan air
orang selamat. Pengalaman bangsa Israel maupun dengan kematian Kristus (Mat.
itu ditulis untuk “menjadi per- ingatan bagi 3:7; 20:22).
kita yang hidup pada waktu, di mama
zaman akhir telah tiba. Sebab itu siapa J.K. Howard menyatakan dalam peneli-
yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, tiannya bahwa Perjanjian Baru
ha- ti-hatilah supaya ia jangan jatuh!” (1 mengemuka- kan “tidak adanya bukti
Kor. 10:11, 12). baptisan pemercikan yang dipraktikkan
rasul, bukti dari segala segi
222 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
menunjukkan bahwa pemercikan itu
dikenal- kan belakangan.”10 mana pun tetap menunjukkan praktik
kebia- saan ini.14
Baptisan di dalam Perjanjian Baru.
Peris- tiwa pembaptisan dengan air di ARTI BAPTISAN
dalam Perjan- jian Baru dicatat dengan
cara diselamkan. Di dalamnya dapat kita Arti baptisan itu sangat erat kaitannya
baca bahwa Yohanes dibaptiskan di dalam dengan ragamnya. Alfred Plummer
sungai Yordan (Mat. 3:6; bandingkan Mrk. berkata, “Hanyalah baptisan yang
1:5) dan di Ainon dekat Salim “sebab di dilakukan dengan cara selam yang
situ banyak air” (Yoh. 3:23). Hanyalah mempunyai makna utuh yang kelihatan.”15
baptisan dengan diselamkan me- merlukan
“banyak air.” Simbol Kematian dan Kebangkitan
Yohanes membaptiskan Yesus dengan Kristus. Air yang menutupi
diselamkan. Ia membaptiskan Yesus “di melambangkan penutupan derita dan
su- ngai Yordan” dan sesudah dibaptiskan kesusahan (Mzm. 42:7; 69:2; 124:4, 5),
Yesus keluar dari air” (Mrk. 1:9, 10; oleh karena itu, pembaptisan Yesus dengan
bandingkan Mat. 3:16).11 air menggambarkan nubuat mengenai
Baptisan pada zaman kerasulan juga penderitaan, kematian dan pengu- buran
dilakukan dengan diselamkan. Ketika yang akan dialaminya (Mrk. 10:38; Luk.
Filipus, sang evangelis itu, membaptiskan 12:50) dan keluar dari air berbicara me-
sida-sida Etiopia, mereka “turun ke dalam ngenai kebangkitan-Nya (Rm. 6:3-5).
air” dan “ke- luar dari air” (Kis. 8:38, 39). Baptisan tidak akan bermakna sebagai
simbol penderitaan Kristus “sekiranya
Baptisan menurut Sejarah. Sebelum za- jema- at kerasulan mempraktikkan sebuah
man Kristus, orang-orang Yahudi ragam pembaptisan yang bukan dengan
membap- tiskan orang yang Diyahudikan cara se- lam.” Oleh karena itu, “alasan
dengan bap- tisan diselamkan. Kaum paling kuat untuk baptisan dengan cara
Essenes di Qumran mengikuti praktik diselamkan ada- lah salah satu alasan yang
pembaptisan seperti ini, baik untuk bersifat teolo- gis.”16
anggota mereka sendiri, juga ke- pada
orang yang ditobatkan.12 Lambang Kematian terhadap Dosa dan
Bukti dari lukisan-lukisan yang terdapat Hidup untuk Allah. Di dalam baptisan
di dalam katakom (penjara bawah tanah) orang-orang beriman merasakan
dan di dalam pelbagai gereja, dari mosaik- pengalaman derita Tuhan kita. Paulus
mosaik di lantai, dinding, langit-langit, dan berkata, “Atau ti- dak tahukah kamu,
relief-relief patung, dan dari gambar- bahwa kita semua yang telah dibaptis
gambar yang terda- pat dalam Perjanjian dalam Kristus, telah dibaptis dalam
Baru “penuh dengan kesaksian kematian-Nya? Dengan demikian kita telah
pembaptisan dengan cara diselam- kan, dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
sebuah cara yang lumrah dilakukan pada baptisan dalam kematian, supaya, sama
gereja Kristen pada masa sepuluh sampai seperti Kristus telah dibangkitkan dari
empat belas abad permulaan.” 13 Cara pem- antara orang mati. . . demikian juga kita
baptisan pada zaman kuno di Katedral, akan hidup dalam hidup yang baru” (Rm.
gereja dan reruntuhan yang ditemukan di 6:3, 4).
Afrika Utara, Turki, Italia, Perancis dan di Akrabnya hubungan orang percaya de-
mana- ngan Kristus dinyatakan melalui
pernyataan
Baptisan 223
seperti “dibaptiskan ke dalam Kristus Ye-
sus,” “dibaptiskan ke dalam kematian- 6:17), para calon itu menyatakan kepada
Nya,” dan “dikuburkan dengan Dia melalui orang banyak bahwa mereka telah mening-
bap- tisan.” Howard mencatat, “Dalam galkan pengabdian kepada Setan lalu
tindakan pelambangan dengan baptisan itu mereka menerima Kristus dalam hidup
orang per- caya masuk ke dalam kematian mereka.
Kristus, dan dalam arti yang sebenarnya Dalam zaman jemaat rasul dahulu kala
kematian itu menjadi kematiannya; dan ia panggilan untuk mengadakan pertobatan
memasuki ke- bangkitan Kristus, dan termasuk dalamnya panggilan untuk
kebangkitan itu men- jadi menerima baptisan (Kis. 2:38). Oleh karena
kebangkitannya.”17 Apakah yang dimak- itu, baptisan juga merupakan tanda
sudkan dengan masuknya orang percaya pertobatan sejati. Umat percaya itu
itu ke dalam derita Tuhan kita? menjadi mati terhadap pe- langgaran
hukum dan kemudian memperoleh
1. Mati terhadap dosa. Di dalam bap- keampunan dosa melalui darah Yesus Kris-
tisan umat percaya “telah menjadi satu de- tus yang menyucikannya. Upacara baptisan
ngan apa yang sama dengan kematian- adalah sebuah pernyataan penyucian
Nya” (Rm. 6:5) dan “telah disalibkan batiniah
dengan Kris- tus” (Gal. 2:19). Ini berarti —pembasuhan dari dosa yang telah diakui.
“bahwa manusia lama kita telah turut
disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang 2. Hidup bagi Allah. Kuasa
kuasanya, agar jangan kita menghambakan kebangkitan Kristus terus bekerja dalam
diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang hidup kita. Itulah yang menyanggupkan
telah mati, ia telah bebas dari dosa”(Rm. kita berjalan dalam kehidupan yang baru
6:6-7). (Rm. 6:4)—sekarang mati terhadap dosa,
Orang-orang yang beriman telah “tetapi kamu hidup bagi Allah di dalam
mening- galkan gaya hidup mereka yang Kristus Yesus.” (Rm. 6:11). Kita
lama. Me- reka mati terhadap dosa dan menyaksikan bahwa pengharapan satu-
menegaskan bahwa “yang lama sudah satunya yakni kehidupan yang penuh
berlalu” (2 Kor. 5:17), hidup mereka keme- nangan terhadap hidup yang lama
tersembunyi dalam Kris- tus dan di dalam hanyalah di dalam anugerah Tuhan yang
Allah. Baptisan berarti me- lambangkan telah bangkit dari kubur menyediakan
penyaliban hidup lama. Ini bukan hanya kehidupan rohani yang baru melalui kuasa
sebuah kematian tetapi juga pengubur- an. Roh Kudus yang memberikan tenaga baru.
Kita “dengan Dia kamu dikuburkan dalam Kehidupan baru ini mengangkat kita ke
baptisan” (Kol. 2:12). Sebagaimana dalam pengalaman ma- nusia yang lebih
kematian seseorang pastilah diikuti dengan tinggi, memberikan nilai-nilai baru kepada
penguburan, begitu pulalah apabila orang kita, aspirasi dan hasrat yang berpusat
beriman masuk ke dalam air dari kepada pengabdian kepada Yesus Kristus.
kehidupan yang lama yang segera berlalu Kita sekarang menjadi murid yang baru
apabila ia menerima Yesus Kristus yang bagi Juruselamat, dan baptisan menjadi
telah dikuburkan itu. sebuah tanda bahwa kita telah menjadi
Di dalam baptisan, umat percaya murid-Nya.
mening- galkan dunia. Dengan menurut
perintah “ke- luarlah kamu dari antara Simbol sebuah Hubungan Perjanjian.
mereka, dan pisah- kanlah dirimu dari Pa- da zaman Perjanjian Lama, sunat
mereka, firman Tuhan, dan janganlah merupakan sebuah hubungan perjanjian
menjamah apa yang najis” (2 Kor. antara Allah dan Abraham (Kej. 17:1-7).
Perjanjian yang diberikan kepada Abra-
224 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
ham ini mempunyai aspek rohani dan ke-
bangsaan. Sunat merupakan sebuah tanda jian yang baru mewajibkan “iman yang
atau ciri-ciri kebangsaan. Abraham sendiri bati- niah” bukannya “yang bersifat
dan semua lelaki dalam keluarganya yang lahiriah” yang menjadi milik bangsa Israel.
berusia delapan hari sudah disunat (Kej. Seorang dapat menjadi orang Yahudi
17:10-14; 25-27). Jika ada lelaki yang karena kelahiran; te- tapi seorang dapat
belum disunat haruslah “dilenyapkan” dari menjadi Kristen hanyalah melalui
kalangan umat Allah karena ia telah kelahiran baru. “Sebab bagi orang- orang
melanggar perjan- jian itu (Kej. 17:14). yang ada di dalam Kristus Yesus hal
Perjanjian itu diadakan antara Allah dan bersunat atau tidak bersunat tidak
Abraham, menyatakan dimensi rohaninya. mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang
Penyunatan Abraham berarti pengukuhan bekerja oleh kasih” (Gal. 5:6). Yang
pengalaman pendahuluannya dalam menjadi masalah ia- lah “sunat di dalam
pembe- naran oleh iman. Penyunatannya hati, secara rohani” (Rm. 2:28, 29).
merupakan “meterai kebenaran Baptisan, tanda hubungan selamat di
berdasarkan iman yang ditunjukkannya, da- lam Yesus, menggambarkan sunat
sebelum ia bersunat” (Rm. 4:11). rohani ini. “Dalam Dia kamu telah disunat,
Akan tetapi, sunat itu sendiri tidak bukan de- ngan sunat yang dilakukan oleh
dapat menjamin pemasukan ke dalam manusia, te- tapi dengan sunat Kristus,
dimensi ro- hani sejati perjanjian itu. yang terdiri dari penanggalan akan tubuh
Sering jurubicara Tuhan menasihatkan yang berdosa, ka- rena dengan Dia kamu
betapa cukup memadai- nya sunat rohani. dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam
“Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah Dia kamu turut dibang- kitkan juga oleh
lagi kamu tegar tengkuk” (Ul. 10:16; kepercayaanmu kepada ker- ja kuasa
bandingkan 30:6; Yer. 4:4). “Sebab se- gala Allah, yang telah membangkitkan Dia dari
bangsa yang tidak bersunat hatinya” akan antara orang mati” (Kol. 2:11, 12).
dihukum dengan orang yang bukan Yahudi “Dengan ‘tubuh daging’ yang dipisahkan
(Yer. 9:25, 26). melalui sunat rohani yang dilakukan oleh
Apabila orang Yahudi menolak Yesus Yesus, seorang yang kini dibaptis
sebagai Mesias, saat itulah mereka ‘ditempatkan dalam Kristus’ dan memasuki
melanggar hubungan perjanjian mereka hubungan per- janjian dengan Yesus. Oleh
dengan Tuhan, memutuskan hak status karena itu, ia tu- rut menjadi penerima
istimewa mereka se- laku umat pilihan- kegenapan janji-janji yang diberikan dalam
Nya (Dan. 9:24-27; lihat Bab 4). Walau perjanjian itu.”18 "Ka- rena kamu semua,
pun janji Tuhan dan janji-janji- Nya tetap yang dibaptis dalam Kris- tus telah
lama, Ia memilih umat yang baru. Israel mengenakan Kristus..................Dan jikalau
rohani menggantikan bangsa Yahudi (Gal. kamu adalah milik Kristus, maka kamu
3:27-29; 6:15, 16). juga adalah keturunan Abraham dan berhak
Kematian Kristus mengukuhkan me- nerima janji Allah” (Gal. 3:27-29).
perjanjian yang baru. Orang banyak Barang- siapa yang turut serta ke dalam
memasuki perjan- jian ini melalui sunat hubungan perjanjian ini akan merasakan
rohani—sebuah sam- butan iman terhadap dan mengalami janji Allah yang pasti,
kematian Kristus yang mendatangkan “Maka Aku akan men- jadi Allah mereka
pendamaian. Orang-orang Kristen dan mereka akan menjadi umat-Ku” (Yer.
mempunyai “pemberitaan Injil untuk 31:33).
orang-orang tak bersunat” (Gal. 2:7).
Perjan- Lambang Pengabdian kepada Pekerjaan
Kristus. Pada waktu Yesus menerima bap-
Baptisan 225
tisan, Ia memperoleh kecurahan Roh
Kudus, menandai pengurapan-Nya atau baptisan yang serupa yang dapat menyang-
penyerahan- Nya ke dalam tugas yang gupkan jemaat melaksanakan tugas
diberikan Bapa kepada-Nya (Mat. 3:13-17; pengha- rapan Injil kekal kerajaan (Mat.
Kis. 10:38). Pe- ngalaman-Nya 24:14; Why. 14:6).
menunjukkan bahwa baptisan air dan
baptisan Roh berjalan bersama, se- hingga Tanda Masuk ke dalam Jemaat. Sebagai
baptisan tanpa Roh Kudus itu tidaklah sebuah tanda manusia yang sudah
lengkap. dibaharui atau memperoleh kelahiran baru
Jemaat pada zaman rasul-rasul (Yoh. 3:3, 5), baptisan juga merupakan
kecurahan Roh Kudus umumnya tanda seorang masuk ke dalam kerajaan
mengikuti baptisan air. Demikian juga rohani Kristus.20 Oleh karena itulah yang
sekarang, apabila kita dibap- tiskan dalam menyatukan orang percaya yang baru itu
nama Bapa, Anak dan Roh Ku- dus, kita kepada Kristus, maka fungsinya adalah
dibaktikan, ditahbiskan dan disatu- kan pintu masuk ke dalam je- maat. Melalui
dengan ketiga kuasa besar surga untuk baptisan Tuhan menambah- kan murid-
mengabarkan Injil kekal itu. murid yang baru itu ke dalam tubuh umat
Roh Kudus menyiapkan kita untuk me- percaya—tubuh-Nya, yakni jemaat (Kis.
laksanakan pekerjaan pelayanan dengan 2:41, 47; 1 Kor. 12:13). Kemudian me-
memurnikan hati kita dari dosa. Yohanes reka menjadi anggota keluarga Allah. Se-
menyatakan bahwa Yesus “akan membap- orang tidak dapat dibaptiskan tanpa
tiskan kamu dengan Roh Kudus dan bergabung ke dalam keluarga jemaat.
dengan api” (Mat. 3:11). Yesaya
menyatakan bahwa Allah akan SYARAT BAPTISAN
membersihkan umat-Nya dari ke- najisan
mereka “dengan roh yang mengadili dan Kitab Suci membandingkan hubungan
yang membakar” (Yes. 4:4). “Aku akan Kristus dengan jemaat-Nya dengan perni-
memurnikan perakmu dengan garam kahan. Dalam pernikahan, kedua belah
soda,” kata Tuhan, “dan akan pihak harus saling mengetahui tanggung
menyingkirkan segala timah dari padanya” jawab ma- sing-masing dan segala sesuatu
(Yes. 1:25). “Sebab Allah kita adalah api yang ber- kaitan dengan tanggung jawab
yang menghanguskan” dosa (Ibr. 12:29). itu. Orang- orang yang menginginkan
Roh Kudus akan memur- nikan hidup baptisan haruslah menunjukkan iman
semua orang yang menyerahkan diri dalam hidup mereka, per- tobatan dan
kepada-Nya, dan dosa-dosa mereka akan buah-buah pertobatan, sama hal- nya
dihanguskan. dengan pemahaman atas makna bap- tisan
Lalu Roh Kudus akan melengkapi dan hubungan rohani yang menyusul
mere- ka dengan pelbagai karunia-Nya. kemudian.21
Karunia atau pemberian yang
dimaksudkan-Nya ialah “pemberian Ilahi Iman. Salah satu syarat mutlak baptisan
yang istimewa, yang dikaru- niakan pada adalah iman di dalam korban pendamaian
waktu baptisan, untuk menyang- gupkan Yesus sebagai satu-satunya sarana kesela-
umat percaya melayani jemaat dan matan dari dosa. Kristus berkata, “Siapa
melayani orang-orang. yang belum meneri- yang percaya dan dibaptis akan
ma Yesus Kristus.”19 Baptisan Roh Kudus diselamatkan” (Mrk. 16:16). Pada zaman
memberikan kuasa bersaksi bagi jemaat rasul-rasul, jemaat
yang mula-mula (Kis. 1:5, 8), dan
hanyalah dengan
226 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
pada waktu itu membaptiskan hanyalah
orang-orang yang percaya terhadap Injil nuhi syarat mutlak yang dituntut Alkitab
(Kis. 8:12, 36, 37; 18:8). un- tuk baptisan. Hidup mereka haruslah
“Jadi, iman timbul dari pendengaran, me- nunjukkan ketaatan mereka terhadap
dan pendengaran oleh firman Kristus” kebe- naran sebagaimana terdapat dalam
(Rm. 10:17), petunjuk ini merupakan Yesus dan menyatakan kasih mereka
bagian yang penting ihwal persiapan kepada Allah melalui penurutan atas
baptisan. Perintah agung yang diberikan perintah-perintah- Nya. Jika mereka
Kristus ini mengukuhkan pentingnya menyiapkan diri untuk memperoleh
petunjuk itu: “Karena itu pergilah, baptisan, mereka harus menye- rahkan
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan semua perbuatan dan keyakinan me- reka
bap- tislah mereka dalam nama Bapa dan yang salah. Buah-buah Roh yang tam- pak
Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka dalam hidup mereka akan menyatakan
melaku- kan segala sesuatu yang telah bahwa Tuhan tinggal di dalam mereka dan
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, mereka di dalam Dia (Yoh. 15:1-8). Kalau
Aku menyertai kamu senantiasa sampai mereka tidak menyatakan bukti hubungan
kepada akhir za- man” (Mat. 28:19, 20). mereka dengan Kristus seperti ini, berarti
Untuk menjadi murid, maka perintah yang mereka belum siap bergabung dengan je-
di atas perlu dihayati. maat. 22

Pertobatan. “Bertobatlah,” kata Petrus, Pemeriksaan Calon. Kalau mau menjadi


“hendaklah kamu masing-masing memberi anggota jemaat berarti melibatkan diri
dirimu dibaptis” (Kis. 2:38). Pengajaran dalam langkah rohani; tidak sekadar
yang terdapat dalam firman Tuhan tidak mencantumkan nama seorang dalam buku
hanya menghasilkan iman tetapi juga jemaat. Orang- orang yang bekerja dan
pertobatan dan perubahan. Dalam melayani baptisan bertanggung jawab
sambutan terhadap panggilan Tuhan, orang menentukan kesiapan calon-calon baptisan.
banyak akan melihat keadaan mereka yang Mereka harus menjelas- kan prinsip-prinsip
tidak berdaya atau hilang, mengakui dosa sampai calon itu mengerti benar prinsip
mereka yang banyak, mereka menyerahkan jemaat yang dipegang teguh jemaat serta
diri kepada Tuhan, bertobat dari dosa-dosa memberikan bukti dalam hidup yang baru
mereka, menerima pendamaian Kristus, dan menikmati suatu pengalaman di dalam
serta mengabdikan diri mereka ke dalam Yesus Kristus.23
hidup baru di dalam Dia. Tanpa perubahan Walaupun demikian janganlah sekali-
mereka tidak akan dapat masuk ke dalam kali mereka menghakimi motif orang yang
Baptisan suatu perhubungan yang pribadi ingin dibaptiskan. “Apabila ada orang yang
dengan Yesus Kristus. Hanya melalui meng- ajukan dirinya sebagai calon
pertobatan mereka dapat mengalami baptisan dan mau menjadi anggota jemaat,
kematian terhadap dosa—sebuah syarat kita harus me- meriksa buah-buah
mutlak untuk memperoleh baptisan. hidupnya, dan membiar- kan soal motif
bagi dirinya sendiri.”24
Buah-buah Pertobatan. Barangsiapa Ada yang sudah dikuburkan hidup-
yang ingin dibaptiskan haruslah mengaku hidup dalam air baptisan. Dirinya belum
beriman dan mengalami pertobatan. mati. Orang seperti ini belum menerima
Kecuali mereka mendatangkan “buah yang suatu kehi- dupan baru di dalam Kristus.
sesuai dengan pertobatan” (Mat. 3:8) Barangsiapa telah menggabungkan diri ke
mereka belum meme- dalam jemaat dalam cara seperti ini berarti
telah membawa
Baptisan 227
benih-benih kelemahan dan kemurtadan
da- lam dirinya. Pengaruh mereka yang dengan Kristus sehingga mereka tiba
belum “disucikan” akan membingungkan kepada baptisan.
orang yang ada di dalam jemaat dan di luar Sambutan Yesus yang begitu positif ter-
jemaat serta kesaksian yang dibawakannya hadap ibu-ibu yang membawa anak-anak
memba- hayakan. mereka kepada-Nya supaya diberkati telah
menjadikan praktik penyerahan anak-anak.
Apakah Bayi dan Anak-anak boleh Di- Untuk inilah orangtua membawa anak-
baptiskan? Baptisan menyatukan orang- anak mereka ke dalam jemaat untuk
orang yang baru percaya ke dalam jemaat dipersembah- kan kepada Tuhan.
dalam pengertian “lahir kembali.” Pada usia berapakah seorang siap untuk
Perubahan yang terjadi dalam diri mereka menerima baptisan? Seseorang dapat
melayakkan mereka menerima baptisan dibaptis- kan jika mereka (1) sudah cukup
dan keanggotaan jemaat. Penggabungan usia me- ngerti makna baptisan, (2) telah
diri ini berlangsung pada waktu “dilahirkan bertobat dan menyerahkan diri kepada
kembali,” bukan pada “waktu lahir.” Inilah Kristus (3) mema- hami prinsip dasar
sebabnya mengapa umat percaya Kekristenan, dan (4) me- mahami arti
dibaptiskan—“baik laki-laki maupun keanggotaan dalam jemaat. Seorang
perempuan Kis. 8:12, 13, 29:38; 9:17, menempatkan keselamatannya da- lam
18; 1 Kor. 1:14). “Tidak ada terdapat bahaya hanya apabila ia sudah tiba pada
dalam Perjanjian Baru,” kata Karl Barth usia yang layak namun menolak pengaruh
mengakui, “baptisan atas bayi yang Roh Kudus.
diizinkan atau dipe- rintahkan.”25 G.R. Oleh karena tingkat kedewasaan rohani
Beasley-Murray meng- akui, “Saya sendiri masing-masing orang berbeda pada usia
tidak mengakui adanya baptisan anak-anak ter- tentu, tidaklah mengherankan jika pada
sebagai baptisan Jemaat Perjanjian usia yang lebih dini ada orang yang sudah
Baru.”26 siap me- nerima baptisan sementara yang
Karena anak-anak bayi belum memper- lain belum siap. Oleh karena itu, kita tidak
oleh perubahan pengalaman, mereka belum menetapkan usia minimum untuk
memenuhi syarat untuk baptisan. Apakah menerima baptisan. Apabila ada orangtua
de- ngan demikian mereka dikeluarkan dari yang mengizinkan anak-anak mereka
ma- syarakat perjanjian itu? Tentu saja dibaptiskan pada usia yang agak muda,
tidak! Ye- sus tidak mengeluarkan mereka maka mereka harus memi- kul tanggung
dari kera- jaan-Nya, kerajaan anugerah itu. jawab pertumbuhan rohani dan tabiat anak-
“Biarkan- lah anak-anak itu, janganlah anak itu.
menghalang- halangi mereka datang
kepada-Ku,” kata Yesus, “sebab orang- BUAH BAPTISAN
orang yang seperti itu- lah yang empunya
Kerajaan Sorga.” “Lalu Ia meletakkan Buah baptisan yang paling utama ialah
tangan-Nya atas mereka dan ke- mudian Ia hidup yang tinggal di dalam Kristus.
berangkat dari situ” (Mat. 19:14, 15). Tujuan dan keinginan berpusat pada
Orangtua yang teguh imannya akan Kristus, tidak lagi kepada diri sendiri.
membimbing anak-anak mereka, sebuah “Karena itu, kalau ka- mu dibangkitkan
pe- ranan yang sangat menentukan, bersama dengan Kristus, carilah perkara
membawa anak-anak itu ke dalam suatu yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di
perhubungan sebelah kanan Allah. Pikirkan-
228 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
lah perkara yang di atas, bukan yang di
bumi” (Kol. 3:1, 2). Baptisan bukanlah yang baru dibaptiskan (1 Kor. 12:12-26).
pencapaian puncak yang paling tinggi yang Demi kebaikan mereka, juga demi
mungkin di- peroleh orang Kristen. Kalau kebaikan jemaat, anggota-anggota yang
kita bertumbuh dalam kerohanian, kita baru ini harus- lah dilibatkan dalam
mencapai karunia- karunia Kristen untuk kehidupan yang berbakti, berdoa dan
digunakan sebagai pe- layanan kepada pelayanan yang disertai cinta kasih (Ef.
orang lain, melipatgandakan rencana 4:12).
Tuhan: “Kasih karunia dan damai sejahtera
melimpahi kamu oleh pengenalan akan Buah yang terakhir ialah penghayatan
Allah dan akan Yesus, Tuhan kita”(2 Ptr. kehidupan di dunia ini dan bagi dunia ini.
1:2). Jika kita tetap setia kepada janji Memang benar bahwa kita telah
baptisan kita, Bapa, Anak dan Roh Kudus, dibaptiskan dan kewarganegaraan kita di
yang di dalamnya kita dibaptiskan, surga (Flp. 3:20). Akan tetapi kita sudah
menjamin bahwa kita akan dapat jalan dipanggil keluar dari dunia ini untuk dilatih
masuk ke dalam kuasa Ilahi supaya dapat dalam tubuh Kristus dan dikembalikan ke
membantu kita da- lam keadaan gawat dunia ini sebagai hamba, turut serta dalam
darurat yang mungkin akan kita hadapi pekerjaan Kristus yang mendatangkan
dalam kehidupan setelah baptisan. keselamatan itu. Murid yang sejati
Buah yang kedua ialah hidup yang tidaklah keluar dari dunia ini lalu,
tinggal di dalam jemaat Kristus. Kita tidak mendekam dalam jemaat; kita lahir untuk
lagi men- jadi orang yang terpencil; kita kerajaan Kristus sebagai misionaris.
telah menjadi anggota jemaat Kristus. Kesetiaan terhadap janji baptisan berarti
Sebagai batu-batu yang hidup kita melibatkan diri dalam tugas membimbing
menegakkan kaabah Tuhan (1 Ptr. 2:2-5). orang lain masuk ke dalam kerajaan
Kita memperoleh sebuah hu- bungan anugerah.27
istimewa dengan Kristus, kepala je- maat Sekarang ini Tuhan sangat rindu
itu, tempat kita menerima anugerah sehari- menanti kita untuk masuk ke dalam
hari untuk pertumbuhan dan perkem- kehidupan yang berkelimpahan, yang telah
bangan dalam kasih (Ef. 4:16). Kita disediakan-Nya dengan penuh kemurahan.
memikul tanggung jawab dalam masyarakat “Dan sekarang, mengapa engkau masih
perjanjian, yakni para anggota yang ragu-ragu? Bangun- lah, berilah dirimu
menanggungjawabi dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil
berseru kepada nama Tu- han!”(Kis.
22:16).

Referensi:

1. . SM Samuel, “A Brave African Wife,” Review and Herald, 14 Februari 1963, hlm. 19.
2. . Sebuah peraturan yang dibuat sebagai simbol upacara agama atau pemeliharaan yang telah ditetapkan menjadi
ke- benaran-kebenaran inti injil dan merupakan kewajiban yang bersifat universal dan kekal. Kristus
memberlakukan dua perintah—baptisan dan Perjamuan Tuhan. Sebuah peraturan bukanlah sebuah sakramen
dalam pengertian opus operatum—sebuah tindakan yang di dalamnya dan itulah yang menjadi bagian anugerah
yang mendatangkan keselamatan. Baptisan dan Perjamuan Tuhan adalah sakramen dalam pengertian seperti
sacramentum saja, sumpah yang dilakukan oleh serdadu Roma untuk menurut perintah komandan sampai mati
sekalipun. Peraturan- peraturan ini melibatkan sebuah sumpah takluk sepenuhnya kepada Kristus. Baca buku
Strong, Systematic Theology (Philadelphia, PA: Judson Press, 1954), hlm. 930; “baptisan,” SDA Encyclopedia,
edisi revisi, hlm. 128, 129.
3. Jemison, Christian Beliefs, hlm. 244.
4. . “Sejak permulaan gereja MAHK, sebagaimana memperoleh warisan dari Protestan, telah menolak
pandangan mengenai baptisan sebagai sebuah opus operatum, yakni, sebuah tindakan yang di dalamnya serta
merupakan bagian anugerah yang mendatangkan keselamatan” (“Baptisan,” SDA Encyclopedia, edisi revisi,
hlm. 128).
Baptisan 229
5. SDA Bible Commemary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 740.
6. . Kadang-kadang mereka yang sudah dibaptiskan dengan cara diselamkan ke dalam air merasa yakin bahwa
mereka harus dibaptiskan kembali. Bukankah keinginan seperti ini bertentangan dengan pengajaran Paulus bahwa
hanya “ada satu baptisan” (Ef. 4:5)? Praktik yang dilakukan Paulus menunjukkan bahwa bukan demikianlah
adanya. Dalam sebuah kunjungan yang diadakannya ke Efesus, ia bertemu dengan beberapa murid yang telah
dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis. Mereka telah menghayati pertobatan dan menyatakan iman mereka
kepada keda- tangan Mesias (Kis. 19:1-5). Murid kurang begitu memahami Injil. “Waktu mereka menerima
baptisan dari tangan Yohanes, mereka masih melakukan kesalahan yang sangat besar. Tetapi ketika mereka
secara pelahan-lahan menerima terang Kristus dan bergembira di dalamnya sebagai Penebus mereka; seiring
dengan kemajuan pema- haman terang ini mereka mengalami perubahan dalam kewajiban mereka. Ketika
mereka menerima iman yang semakin murni, di dalam hidup mereka terjadi perubahan, begitu pula dalam
tabiat mereka, Dengan tanda perubahan ini, sebagaimana pengakuan iman mereka di dalam Kristus, mereka
dibaptiskan kembali, di dalam nama Yesus.

“Banyak pengikut Kristus yang sungguh-sungguh mengalami pengalaman yang demikian. Sebuah pemahaman
yang lebih jelas atas kehendak Allah, menempatkan manusia dalam hubungan yang baru dengan Dia. Kewajiban
dan tugas yang baru tampak. Yang tadinya dianggap tidak tahu apa-apa atau bahkan dianggap juga pantas, sekarang
tampak penuh dengan dosa. Baptisannya yang pertama tidak memuaskannya. Ia melihat dirinya kembali penuh
dengan dorongan dosa.. dihakimkan hukum Tuhan. Ia mengalami sebuah pengalaman baru, mati terhadap dosa
dan ingin kembali dikuburkan dalam Kristus melalui baptisan, agar ia dapat berjalan dalam kehidupan yang baru. Kira-
kira demikianlah teladan Paulus waktu membaptiskan orang-orang Yahudi yang bertobat. Kejadian itu telah dicatat
dengan petunjuk Roh Kudus agar menjadi pelajaran bagi jemaat” [(White, Sketches From the Life of Paul) (Battle
Creek, MI: Review and Herald, 1883), hlm. 132, 133; Baca juga Seventh-day Adventist Church Manual. (Washington,
D.C.: General Conference of Seventh-day Adventists, 1986), edisi revisi, hlm. 50; White, Evangelism, hlm. 372-
375)].

Kitab Suci tidak menyatakan apa-apa atau menolak pembaptisan kembali orang-orang yang telah merusak perjan-
jiannya dengan Allah melalui dosa yang jahat atau kemurtadan dan kemudian mengalami pertobatan dan suatu
keinginan untuk membaharui perjanjian mereka (baca Seventh-day Adventist Church Manual hlm. 51, 162;
White, Evangelism, hlm. 375).
7. . Baca buku Albretcht Oepke, “Bapto, Baptizo,” dalam Theological Dictionary of the New Testament,
editor Gerhard Kittel terjemahan Geoffrey W. Bromiley (Grand Rapids. Wm. B. Eerdmans Pub]. co., 1964), jilid 1,
hlm.
529. Vine mencatat bahwa bapto “digunakan di kalangan orang Yunani untuk mengartikan pencelupan kain, atau
menimba air lebih dalam untuk dimasukkan ke dalam bejana lain, dsb.” (W.E. Vine, A Expository Dictionary of
Biblical Words (New York, NY: Thomas Nelson, 1985), hlm. 50. Kata “mencelupkan” digunakan tiga kali di
dalam Perjanjian Baru, masing-masing dalam pengertian ‘diselamkan.’ Dalam perumpamaan orang kaya dan
Lazarus, orang kaya itu meminta kepada Abraham supaya mengizinkan Lazarus mencelupkan jarinya ke dalam air
yang dingin dan meneteskannya ke lidahnya (Luk. 16:24). Malam menjelang penyaliban Yesus memberikan ciri-
ciri orang yang akan mengkhianatinya dengan mencelupkan sesuatu dan kemudian memberikannya kepada Yudas
(Yoh. 13:26). Dan ketika Yohanes melihat Yesus menunggang kuda, dalam khayalnya, memimpin pasukan surga,
kepada Yohanes tampak pakaian Yesus seperti sudah dicelupkan dalam darah (Why. 19:13).
8. . George E. Rice, “Baptism: Union With Christ,” Ministry, Mei 1982, hlm. 20.
9. . Baca karya Albrecht Oepke, “Bapto, Baptizo,” dalam Theological Dictionary of the New Testament, jilid 1, hlm.
535. Bnd Arndt dan Gingrich, Greek-English Lexicon of the New Testament, hlm. 131.
10. J.K. Howard, New Testament Baptism (London: Pickering & Inglis Ltd., 1970), hlm. 48.
1l. Huruf miring ditambahkan.
12. Matthew Black, The Scrolls and Christian Origins (New ‘r oak: Charles Scribner`s Sons, 1961), hlm. 96-98. Baca
juga “Baptism,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi. hlm. 118, 119.
13. G.E. Rice, “Baptism in the Early Church,” Ministry, Maret 1981, hlm. 22. Bnd Henry F. Brown, Baptism Through
the Centuries (Mountain View, Cal.: Pacific Press, 1965); William L. Lampkin, A History of Immersion
(Nashville: Broadman Press, 1962): Woifred N. Cone, The Archeology of Baptism (London: Yates and
Alexander, 1876).
14. Brown, Baptism Through the Centuries, hlm. 49-90.
15. Alfred Plummer, A Critical and Exegetical Commentary on the Gospel According to S. Luke, The International
Critical Commentary, ed. Samuel R. Driver, et al, edisi ke-5 (Edinburgh: T.&T. Clark, 1981, cetak ulang), hlm. 88.
16. “Baptism,” SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 128.
17. Howard, New Testament Baptism, hlm. 69.
18. G.F. Rice, “Baptism: Union With Christ,’ Ministry, Mei 1982, hlm. 21.
19. Gottfried Oosterwal, “Every member a Minister? From Baptism to a Theological Base,’ Ministry, Februari 1980,
230 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
hlm. 4-7. Baca juga tulisan Rex D. Edwards, ‘Baptism as Ordination,” Ministry, Agustus 1983, hlm. 4-6.
20. White dalam SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 1075.
21. Jika ada syarat-syarat baptisan, bagaimana mungkin ada “baptisan untuk orang mati?” Tafsiran yang berikut ini
selaras dengan apa yang terdapat dalam pekabaran Alkitab:

Di dalam 1 Korintus 15 Paulus menekankan makna kebangkitan dari maut dan menolak paham tidak adanya
kebangkitan. Ia menunjukkan bahwa jika tidak ada kebangkitan maka sia-sialah iman (1 Kor. 15:14,17). Dalam
lingkup yang sama ia bertanya “kalau orang mati sama sekali tidak dibangkitkan, mengapa mereka mau dibaptis
bagi orang-orang yang telah meninggal?” (1 Kor. 15:29).

Banyak orang menafsirkan ungkapan “dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal” sebagai sebuah petunjuk
baptisan pengganti yang dilakukan oleh orang beriman bagi orang yang sudah meninggal dunia. Persyaratan dalam
Alkitab tidak menunjukkan hal yang demikian. W. Robertson Nicoll menyatakan bahwa apa yang dimaksudkan
Paulus di sini ialah “sebuah pengalaman yang biasa, bahwa kematian orang-orang Kristen itu menuntun orang-
orang yang masih hidup kepada pertobatan, yang dalam contoh pertama ‘karena kebaikan orang yang sudah
meninggal itu’ (orang yang mereka kasihi, yang mati), dan dalam pengharapan bersatu kembali nanti, berpaling
kepada Kristus.” Paulus melukiskan pertobatan yang demikian “dibaptis bagi orang-orang yang telah meninggal.”
“Pengharapan yang penuh berkat untuk masa mendatang, seiring dengan cinta kasih dan persahabatan keluarga,
adalah merupakan faktor-faktor yang tangguh pada awal penyebaran Kekristenan” (W. Robertson Nicoll, ed., The
Expositor’s Greek Testament (Grand Rapids, MI: Wm. B. Eerdmans, 1956), jilid 2, hlm. 931, M. Raeder
menyatakan bahwa kata depan “bagi” (“for”)—huper dalam bahasa Yunani) dalam ungkapan “dibaptis bagi orang-
orang yang telah meninggal” adalah sebuah kata preposisi tujuan. Ini berarti bahwa baptisan ini adalah “karena
kebaikan” atau “karena kematian yang bermaksud menyatukan dengan kerabat orang-orang Kristen yang sudah
meninggal nanti pada waktu kebangkitan” (M. Raeder, “Vikariatstaufe in 1 K. 15:29?” Zeitschrift fur die
Neutestamentliche Wtssenschaft, 45 (1955), hlm. 258-260 dikutip oleh Harold Riesenfeld, ‘Huper,” Theo- logical
Dictionary of the New Testament, jilid 8, hlm. 513). Bnd Howard, New Testament Baptism, hlm, 108, 109).

Howard menyebutkan bahwa dalam konteks yang dikemukakan Paulus dalam 1 Korintus 15:29 adalah “Jika
Kristus tidak bangkit, maka orang yang telah mati di dalam ‘Kristus’ akan binasa, tidak memiliki harapan,
terutama mereka yang sudah menggabungkan diri ke dalam masyarakat Kristen dan telah dibaptiskan demi
kebaikan orang-orang yang telah mati di dalam Kristus, berharap bergabung kembali dengan mereka” (Howard,
“Baptism for the Dead: A Study of 1 Corintians 15:29,” Evangelical Quarterly, ed. F.F. Bruce (Exeter, Eng.:
Paternoster Press), July-September 1965, hlm. 141).
22. Bnd Damsteegt, “Reaping the Harvest,” Adventist Review, 12 Oktober 1987, hlm. 15.
23. Baca SDA Church Manual, hlm. 41.
24. White, Evangelism, hlm. 313.
25. Karl Barth, Church Dogmatics, terjemahan G.W. Bromiley (Edinburgh: T.&T. Clark, 1969), jilid 4/4, hlm. 179.
26. G.R. Beasley - Murray, Baptism in the New Testament (Grand Rapids, MI.:Wm. B. Eerdmans, 1973), hlm. 392.
27. Lihat Edwards, “Baptism.”
Perjamuan Tuhan adalah satu partisipasi dalam perlambangan
tubuh dan darah Yesus sebagai satu pernyataan iman di dalam Dia,
Tuhan dan Juruselamat kita. Dalam pengalaman Perjamuan Kudus
ini Kristus hadir untuk bertemu dan menguatkan umat-Nya. Jika kita
turut serta maka kita dengan gembira akan memberitahukan kematian
Kristus sampai ikhwal .kedatangan-Nya kembali. Persiapan untuk
Perjamuan Kudus itu menyangkut pemeriksaan diri, pertobatan dan
pengakuan. Guru Besar itu menahbiskan upacara pembasuhan kaki
untuk menyatakan pembasuhan pembaruan kembali, untuk menyata-
kan kerelaan melayani satu dengan yang lain dalam bentuk keren-
dahan hati seperti yang diperlihatkan Kristus serta menyatukan hati
kita dalam kasih. Perjamuan Kudus terbuka bagi semua orang
Kristen yang beriman.—Fundamental Beliefs,––16.
BAB 16

PERJAMUAN TUHAN

M ereka tiba di ruang atas dengan kaki


yang berdebu. Mereka akan menga- dakan
Paskah. Telah ada orang yang me-
sehingga membuat diri murid-murid itu
tidak mau merendahkan diri, yang
mencegah me- reka dari sikap dan tindakan
nyediakan kendi berisi air, juga baskom, sebagai hamba pengganti yang mau
han- duk untuk membasuh kaki membasuh kaki sesama- nya. Apakah
sebagaimana bia- sa, akan tetapi tidak ada mereka tidak pernah mempelajari bahwa
seorang pun yang mau melakukan orang yang dianggap paling besar dalam
pekerjaan pembasuhan kaki kerajaan Tuhan adalah orang yang
yang dianggap tugas kasar, menunjukkan kerendahan hati dan mau
Yesus, yang menyadari bahaya me- layani dengan kasih?
mendatang Ketika “mereka sedang makan
— menghadapi kematian, menyadari bersama” (Yoh. 13:2, 4)1, pelahan-lahan
keadaan sekelilingnya sehingga Ia Yesus bangkit, diambil-Nya handuk yang
berbicara dengan sedih, “Aku sangat rindu biasa digunakan seorang hamba,
makan Paskah ini bersama-sama dengan dicurahkan-Nya air ke da- lam baskom,
kamu, sebelum Aku menderita. Sebab Aku lalu ia berlutut dan mulai mem- basuh kaki
berkata kepadamu: Aku tidak akan murid-Nya. Guru Besar itu ber- tindak
memakannya lagi sampai ia beroleh sebagai hamba! Murid-murid merasa malu
kegenapannya dalam Kerajaan Al- lah” melihat teguran halus ini. Ketika tugas itu
(Luk. 22:15, 16). telah selesai dilaksanakan-Nya dan Ia
Hati Yesus dirundung duka melihat rasa kembali ke tempat duduk-Nya, Ia berkata,
cemburu yang timbul dalam hati murid- “Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku
murid, satu dengan yang lain. Ia yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka
mengetahui mereka masih bertengkar kamu pun wajib saling membasuh kakimu;
tentang siapakah yang le- bih besar nanti di sebab Aku telah memberikan suatu teladan
dalam kerajaan-Nya (Luk. 22:24; Mat. 8:1; kepada kamu, supaya kamu juga berbuat
10:21). Siasat yang dipasang mereka ialah sama se- perti yang telah Kuperbuat
siasat untuk merebut kedudukan, kepadamu. Aku
keangkuhan diri dan ingin menang sendiri,

233
234 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .

berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang yaan jengkel, sikap mementingkan diri


hamba tidaklah lebih tinggi dari pada sendi- ri—sebelum mereka dalam roh yang
tuannya, ataupun seorang utusan dari pada benar mengikuti perjamuan kudus dalam
dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu pengertian pada tingkat yang paling dalam.
semua ini, maka berbahagialah kamu, jika Setelah perayaan ini berakhir, Kristus
kamu mela- kukannya” (Yoh. 13:14-17). membuat peraturan pembasuhan kaki. Ia
Demikianlah Yesus melembagakan, bu- kan saja memberikan contoh untuk
peng- ganti perayaan Paskah, sebuah mereka, tetapi contoh itu haruslah mereka
lembaga pe- layanan yang mengingatkan lakukan, sehingga menjanjikan sebuah
pengorbanan- Nya yang agung: Perjamuan berkat kepada mereka: “Jikalau kamu tahu
Tuhan. Dengan mengambil roti yang tidak semua ini, maka berbahagialah kamu, jika
‘beragi, Ia “meng- ucap berkat, memecah- kamu melakukan- nya” (Yoh. 13:17).
mecahkannya lalu memberikannya kepada Peraturan ini, mendahului Perjamuan
murid-murid-Nya dan berkata: ‘Ambillah, Tuhan, menggenapi amanat bah- wa semua
makanlah, inilah tu- buh-Ku.’ Sesudah itu harus memeriksa diri sendiri supa- ya
Ia mengambil cawan, mengucap syukur mereka jangan turut mengambil bagian
lalu memberikannya kepa- da mereka dan dalam perjamuan itu dalam “cara yang
berkata: “Minumlah, kamu semua, dari tidak layak” (1 Kor. 11:27-29).
cawan ini. Sebab inilah darah- Ku, darah
perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak Makna Peraturan. Peraturan ini
orang untuk pengampunan dosa.” menunjuk- kan sesuatu mengenai tugas
“Perbuatlah ini, setiap kali kamu Kristus maupun pengalaman orang yang
meminumnya, menjadi peringatan akan turut serta di dalam- nya.
Aku!” “Sebab se- tiap kali kamu makan
roti ini dan minum cawan ini, kamu 1. Sebuah peringatan dari hal kemu-
memberitakan kematian Tuhan sampai Ia rahan Tuhan. Peraturan pembasuhan kaki
datang” (baca Mat. 26:26- 28: 1 Kor. mengingatkan sikap rendah hati Kristus
11:24-26; 10:16). dan kehinaan yang dialami-Nya ketika
Peraturan pembasuhan kaki dan Perja- menjelma menjadi manusia, dalam
muan Tuhan membuat adanya Perjamuan pengalaman hidup- Nya dan pelayanan-
Kudus. Oleh karena itu, Kristus melemba- Nya.2 Walau pun Ia me- megang jabatan
gakan kedua peraturan ini untuk membantu yang tinggi dalam takhta kemuliaan Bapa,
kita masuk ke dalam perjamuan dengan Ia “telah mengosongkan di- ri-Nya sendiri,
Dia. dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia” (Flp. 2:7).
PERATURAN PEMBASUHAN KAKI Betapa merendahnya Anak Manusia itu,
menjadi orang yang tidak mementingkan
Menurut kebiasaan di kalangan orang diri sama sekali. Ia begitu penuh kasih
Yahudi, kalau perayaan Paskah diadakan, sayang, hanya untuk melayani sebagian
setiap keluarga menyingkirkan semua ragi, besar orang yang hendak diselamatkan-Nya
dosa, dari rumah tangga mereka sebelum tetapi meno- lak Dia. Selama masa hidup-
hari pertama dari Minggu Roti Tidak Nya di atas du- nia, Setan selalu bekerja
Beragi (Kel. 12:15, 19, 20). Oleh karena keras untuk meng- hina-Nya dalam segala
itu, orang-orang percaya haruslah mengaku kesempatan. Betapa siksaan yang begitu
segala dosanya dan bertobat—termasuk kejam dan hina ditimpa-
dalamnya dosa ke- angkuhan, perseteruan,
kecemburuan, pera-
Perjamuan Tuhan 235
kan kepada-Nya––Seorang yang sama se-
kali tidak bercacat itu harus disalibkan se- supaya membasuh ia seluruhnya, Yesus
bagai seorang penjahat! berkata, “Barangsiapa telah mandi, ia tidak
Hidup Kristus adalah hidup yang sama usah membasuh diri lagi selain membasuh
se- kali tidak mementingkan diri sendiri. Ia kakinya, karena ia sudah bersih
tidak datang “untuk dilayani, melainkan seluruhnya” (Yoh. 13:10).
untuk me- layani” (Mat. 20:28). Melalui Seorang yang sudah mandi tentulah
perbuatan pem- basuhan kaki Ia sudah bersih. Namun demikian, karena
menunjukkan bahwa Ia mau melakukan sandalnya terbuka, maka debu dari kaki
pelayanan yang bagaimana pun, betapa pun perlu segera dibersihkan lagi. Demikian
rendahnya, demi menyelamatkan umat halnya murid-mu- rid itu. Dosa-dosa
manusia. Dengan demikianlah Ia mena- mereka sudah dibersihkan melalui
namkan bakti hidup-Nya dan sikap baptisan, akan tetapi godaan telah
kerendah- an hati di dalam pikiran para membawa mereka kepada keangkuhan, ke-
pengikut-Nya. Dalam menjadikan upacara cemburuan, dan kejahatan yang bersema-
persiapan ini dijadikan sebuah peraturan, yam dalam hati. Mereka belumlah siap
Kristus berniat menuntun umat percaya ke meng- adakan hubungan yang erat dengan
dalam suatu sua- sana kelemah-lembutan Tuhannya, begitu pula belum siap
dan cinta kasih yang akan menggerakkan menerima perjanjian baru yang hendak
mereka untuk melayani orang lain. diberikan-Nya kepada me- reka itu.
Peraturan ini memberikan do- rongan bagi Melalui upacara pembasuhan kaki Kristus
orang-orang yang memantulkan maknanya, ingin menyiapkan mereka untuk
memperlakukan orang-orang lain dengan mengambil bagian dalam Perjamuan
penuh kepekaan dan kemurahan. Dengan Tuhan. Kecuali bagi Yudas, sang
mengikuti teladan yang diberikan Kristus pengkhianat, hati mereka telah dibersihkan
dalam soal pembasuhan kaki berarti kita oleh anugerah Kristus dari keangkuhan dan
mengakui Roh-Nya: melayani “seorang rasa memen- tingkan diri sendiri, dan
akan yang lain oleh kasih” (Gal. 5:13). mereka itu disatukan dalam kasih satu
Walaupun kita turut serta dalam dengan yang lain, melalui perbuatan Yesus
pelayanan ini—pelayanan untuk yang tidak mementingkan diri, mereka
merendahkan diri.— bukanlah berarti merendahkan diri dan menjadi orang yang
menghinakan. Siapa yang tidak mau suka belajar.
merasakan keistimewaan mem- bungkuk di Seperti murid-murid itu, apabila kita
hadapan Kristus seraya membasuh kaki telah diterima Kristus dan dibaptiskan, kita
yang telah dipakukan ke kayu salib itu? telah dibersihkan oleh darah-Nya. Tetapi
Yesus berkata, “Sesungguhnya segala se- ketika ki- ta menjalani hidup Kristen, kita
suatu yang kamu lakukan untuk salah se- gagal. Kaki kita berdebu. Kita harus datang
orang dari saudara-Ku yang paling hina kembali ke- pada Kristus dan membiarkan
ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” anugerah-Nya yang membersihkan itu
(Mat. 25:40). membasuh segala kekotoran kita.
Walaupun demikian, kita ti- dak perlu
2. Sebuah bentuk pembersihan yang dibaptiskan kembali karena “tidak usah
lebih tinggi. Pembasuhan bukanlah membasuh diri lagi selain membasuh
sekadar pencucian kaki. Upacara itu kakinya” (Yoh. 13:10).3 Membasuh kaki—
melambangkan pemurnian yang lebih sebagai sebuah peraturan mengingatkan
tinggi—pembasuhan hati. Ketika Petrus kita akan perlunya senantiasa dibersihkan
meminta kepada Yesus dan benar-benar kita hanya bergantung
sepenuh- nya kepada darah Kristus.
Upacara pemba-
236 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .

suhan kaki itu sendiri tidak dapat member- kata, “Aku memberikan perintah baru
sihkan dosa. Hanya Kristus yang dapat me- kepa- da kamu, yaitu supaya kamu saling
nyucikan kita. menga- sihi; sama seperti Aku telah
mengasihi kamu demikian pula kamu harus
3. Sebuah persekutuan saling mengasihi” (ayat 34). Pekabaran
pengampunan. Sikap mengampuni di yang terdapat dalam peraturan itu jelaslah:
antara sesama yang turut mengambil “Layanilah seorang akan yang lain oleh
bagian dalam pembasuhan kaki itu kasih” (Gal. 5:13). Jika kasih yang seperti
menunjukkan bahwa ini melambangkan ini telah menjadi milik kita maka itu
pelayanan yang efektif. Hanyalah kalau artinya kita mau mengakui dan
kita mau mengampuni maka kita dapat menempatkan sesama kita lebih tinggi dari
mengalami pengampunan Allah. “Karena diri kita sendiri (Flp. 2:3). Itulah juga yang
jikalau kamu mengampuni kesalahan memberikan hak kepada kita untuk
orang, Bapamu yang di sorga akan mengasihi orang yang berbeda dengan kita.
mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau Itulah yang mengekang kita dari perasaan
kamu tidak mengampuni orang, Bapa- mu lebih tinggi atau sikap pilih kasih. Gaya
juga tidak akan mengampuni kesalahan- hidup kita me- mantulkan kasih kita
mu” (Mat. 6:14, 15). kepada sesama umat percaya. Dengan
Yesus berkata, “Maka kamu pun wajib bertelut di hadapan me- reka, membasuh
saling membasuh kakimu (Yoh. 13:14). kaki mereka, kita merasa gembira bahwa
Kita perlu saling membasuh kaki. Kita kita akan hidup bersama-sa- ma dalam
perlu mengakui bahwa kita memerlukan abad kekekalan. Semua orang yang
pertolongan rohani. mengikuti teladan Kristus dalam per-
Apabila upacara itu sudah berlalu, maka aturan ini akan mengalami suatu
iman kita pun memberi rasa sejahtera pengalaman entah dalam corak yang
karena kita telah bersih, dosa-dosa kita bagaimanapun, mak- na kasih seperti kasih
telah diha- puskan. Oleh siapa? Tentu oleh Kristus. Dan cinta ka- sih yang demikian
Kristus. Akan tetapi kawan kita seiman dapat menjadi kesaksian yang penuh
yang melaya- ni kita yang melambangkan dengan kuasa.
pelayanan Kris- tus sehingga persekutuan Seorang rahib Budha, suatu kali
ini menjadi perse- kutuan untuk saling meminta kepada seorang misionaris,
mengampuni.4 sebuah gambaran yang akan
menggambarkan Kekristenan. Para pelukis
4. Sebuah persekutuan dengan Kris- menghiasi sebuah gedung biara dengan
tus dan umat percaya. Upacara
lukisan dinding dan lukisan timbul yang
pembasuh- an kaki menunjukkan kasih menggambarkan agama-agama besar
Kristus bagi para pengikut-Nya “sampai dunia. Setelah itu misionaris mulai
kepada kesudahan- nya” (Yoh. 13:1). memper- lihatkan apa yang terdapat dalam
Ketika Petrus menolak ka- kinya dibasuh, Yohanes
Kristus menjawab, “Jikalau Aku tidak 13. Rahib itu “tidak mengatakan sesuatu
membasuh engkau, engkau tidak mendapat ke- tika saya membaca,” kata misionaris
bagian dalam Aku. ” (ayat 8). Ka- lau tidak itu me- ngenangkan kembali, “bahwa saya
ada pembasuhan maka tidak ada merasa aneh, merasakan ada sesuatu
persekutuan. Barangsiapa yang mau terus ketenangan yang dahsyat, suatu kuasa
ikut dalam persekutuan dengan Kristus, dalam bagian per- buatan Yesus waktu
ma- ka ia harus ikut serta dalam ketetapan membasuh kaki murid- murid-Nya.”
ini. Menurut adat-istiadat setempat,
Pada petang hari yang sama, Yesus ber-
membicarakan soal membasuh kaki di ha-
dapan umum dianggap tidak tahu etiket.
Perjamuan Tuhan 237
“Ketika saya selesai membaca, suasana
terasa amat hening. Ia menatap saya seraya Makna Perjamuan Tuhan. Perjamuan
matanya menunjukkan rasa kurang Tu- han menggantikan pesta Paskah dari
percaya, lalu berkata, “Maksudmu, Pendiri era per- janjian lama. Paskah itu digenapi
agamamu itu membasuh kaki murid- ketika Kristus Domba Paskah itu
murid-Nya?” menyerahkan nyawa-Nya. Sebelum
Saya menjawab, “‘Ya,’ Semua wajah kematian-Nya, Yesus Kristus mendirikan
menjadi pucat, terkejut dan terheran-heran. gantinya, pesta perayaan Israel rohani di
Ia diam, saya pun diam. Kami tercekam bawah perjanjian baru. Oleh karena itu,
da- lam peristiwa itu. Ketika saya akar lambang Perjamuan Tuhan
memperhati- kan wajahnya kembali, rasa merupakan perluasan yang bermula dari
tidak percaya itu berangsur-angsur berubah upa- cara Paskah.
menjadi rasa hor- mat. Yesus, sang Pendiri
agama Kristen, te- lah menjamah dan 1. Peringatan kelepasan dari dosa.
membasuh kaki nelayan yang kotor: Kalau pesta Paskah mengingatkan kembali
Setelah beberapa lama ia mulai dapat kelepasan bangsa Israel dari perhambaan di
mengendalikan dirinya dan kemudian ia Mesir, maka Perjamuan Tuhan
berdiri. ‘Nah, sekarang saya baru dapat mengingatkan kelepasan dari Mesir rohani,
me- nangkap hakikat agama Kristen.”5 perhambaan do- sa.
Darah domba Paskah dipercikkan ke
PERAYAAN PERJAMUAN TUHAN am- bang pintu untuk melindungi penghuni
rumah dari maut; dagingnya dijadikan
Nama yang paling umum dikenal untuk makanan yang menguatkan tubuh mereka
Perjamuan di kalangan orang Protestan ketika me- nyelamatkan diri dari Mesir
ialah “Perjamuan (meja) Tuhan” (1 Kor. (Kel. 12:3-8). Demikianlah korban Kristus
11:20). Sedangkan sebutan yang lain yang mendatangkan kelepasan dari maut; umat
mereka gunakan ialah “dalam perjamuan percaya diselamat- kan karena turut
(meja) Tuhan” (1 Kor. 10:21) “memecah- mengambil bagian dalam tubuh dan darah-
mecahkan Nya (Yoh. 6:54). Perjamuan Tuhan
roti” (Kis. 20:7; 2:42),6 dan, Ekaristi— mengumumkan bahwa kematian Kristus di
aspek upacara ucapkan syukur dan berkat kayu salib menyediakan kesela- matan bagi
(Mat. 26:26, 27; 1 Kor. 10:16; 11:24). kita, menyediakan keampunan dan
Perjamuan Tuhan adalah waktu untuk menjamin kehidupan yang kekal.
bersuka-suka, bukan waktu untuk Yesus berkata, “Perbuatlah ini menjadi
bermuram- durja. Yang mendahului upacara peringatan akan Aku” (1 Kor. 11:24). Per-
pembasuhan kaki ini ialah saat aturan ini menekankan dimensi pengganti
pemeriksaan diri, penga- kuan dosa-dosa, pendamaian Kristus. “Inilah tubuh-Ku,”
perdamaian atas perbedaan dan juga saat kata Yesus, “yang diserahkan bagi kamu”
untuk mengampuni. Kalau su- dah (1 Kor. 11:24; bandingkan Yes. 53:4-12).
menerima jaminan penyucian oleh darah Di atas ka- yu salib Yang Tidak Mengenal
Juruselamat, maka umat yang percaya itu Dosa (In- nocent) itu menjadi pengganti
si- ap masuk ke dalam perjamuan istimewa bagi orang yang bersalah, Yang Benar bagi
ber- sama Tuhannya. Mereka akan orang yang tidak benar. Tindakan yang
menggabung- kan diri ke meja perjamuan- penuh kemurahan hati ini memuaskan
Nya dengan hati yang gembira, berdiri tuntutan hukum—karena maut bagi orang
dalam terang kesela- matan, bukan di yang berdosa—menyediakan pengampunan,
bawah bayang-bayang salib itu, dan siap damai dan jaminan hidup ke-
merayakan penebusan Kristus.
238 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .

kal bagi orang berdosa yang bertobat. Salib bercacat” (1 Ptr. 1:19). 8 Yang dapat
itulah yang menghapuskan hukuman yang melam- bangkan tubuh Kristus yang tidak
seharusnya kita tanggung dan bercacat cela dan tak berdosa itulah roti
menyediakan jubah kebenaran Kristus bagi yang “tidak beragi.” Begitu pula dengan
kita, serta me- ngaruniai kita kuasa untuk anggur, hanya buah anggur yang tidak
mengalahkan ke- jahatan. beragi yang pantas melambangkan darah
Kristus yang sempurna, yang dapat
a. Roti dan buah anggur. Yesus membasuh, yaitu darah sang Ju-
meng- gunakan banyak perbandingan atau ruselamat.9
metafora untuk mengajarkan kebenaran-
kebenaran yang beragam mengenai diri- b. Makan dan minum. “Sesungguhnya
Nya sendiri. Ia berkata, “Akulah pintu” jikalau kamu tidak makan daging Anak
(Yoh. 10:7), “Akulah jalan” (Yoh. 15:1), Ma- nusia dan minum darah-Nya, kamu
dan “Akulah roti hidup” (Yoh. 6:35). tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.
Janganlah kita mengartikan ung- kapan ini Barangsia- pa makan daging-Ku dan minum
secara harfiah karena Ia tidak hadir pada darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal
setiap pintu, jalan atau anggur. Sebalik- dan Aku akan membangkitkan dia pada
nya, hal-hal itulah yang menggambarkan akhir zaman” (Yoh. 6:53, 54).
kebenaran yang lebih dalam. Memakan daging Kristus dan meminum
Pada waktu Ia memberi makan 5000 darah-Nya adalah bahasa simbolis bagi
orang dengan cara mukjizat, Yesus menya- per- paduan firman Allah, di mana umat
takan dalamnya makna tubuh dan darah- percaya berhubungan dengan surga serta
Nya. Roti yang sejati itu dikatakan-Nya, menyang- gupkan mereka memperoleh
“Se- sungguhnya bukan Musa yang kehidupan ro- hani. Ia berkata, “Perkataan-
memberikan kamu roti dari surga, perkataan yang Kukatakan kepadamu
melainkan Bapa-Ku yang memberikan adalah roh dan hidup” (Yoh. 6:63).
kamu roti yang benar dari surga. Karena “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi
roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari setiap firman yang keluar dari mulut
dari surga dan yang memberi hidup kepada Allah” (Mat. 4:4).
dunia. Maka kata mereka ke- pada-Nya: Umat percaya yang dikatakan makan
Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa. tu- buh Kristus, yakni roti hidup itu,
Kata Yesus kepada mereka: Akulah roti melalui turut sertanya dalam firman hidup
hidup; barangsiapa datang kepa- da-Ku, ia itu—Alkitab. Dengan firman itulah
tidak akan lapar lagi, dan barangsia- pa diperoleh kuasa pem- beri hidup dari
percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi Kristus. Dalam upacara Per- jamuan kita
(Yoh. 6:32-35). Ia memberikan tubuh dan turut mengambil bagian, bersatu dengan
darah-Nya untuk memuaskan lapar dan da- firman-Nya melalui Roh Kudus. Itu- lah
haga kita yang paling kita perlukan dan ha- sebabnya pemberitaan firman mengikuti
rapkan (Yoh. 6:50-54). setiap Perjamuan Tuhan.
Roti dan anggur Paskah yang dimakan Karena kita memperoleh faedah dari
dan diminum Kristus tidak beragi.7 Ragi kor- ban pendamaian Kristus melalui iman,
yang menghasilkan peragian sehingga roti maka Perjamuan Tuhan lebih dari sekadar
meng- gembung, dianggap sebagai menge- nangkan. Keikutsertaan dalam
lambang dosa (1 Kor. 5:7, 8), sehingga upacara Per- jamuan berarti menguatkan
tidak cocok menggam- barkan Domba kembali hidup kita melalui kuasa
“yang tak bernoda dan tak penunjang Kristus sehing- ga memberikan
kegembiraan hidup kepada
Perjamuan Tuhan 239
kita. Pendek kata, perlambang itu
menunjuk- kan bahwa “kita bergantung dalam perjamuan yang suci ini karena di
kepada Kristus dalam kehidupan rohani sanalah, melalui Roh Kudus, “Kristus
sebagaimana kita memerlukan makanan berte- mu dengan umat-Nya, memberi
dan minuman hidup jasmani.”10 kekuatan kepada mereka dengan
Pada waktu mengikuti Perjamuan kehadiran-Nya. Hati dan tangan yang tidak
Kudus kita gunakan cawan “pengucapan layak mungkin mela- yani upacara itu,
syukur” (1 Kor. 10:16). Ini berarti bahwa namun demikian, Kristus ada di waktu
sebagaimana Kristus “mengucapkan melayani anak-anak-Nya. Se- mua orang
syukur” atas cawan itu (Mat. 26:27), begitu yang ikut serta dengan iman yang
pulalah kita menyata- kan syukur kita atas ditujukan kepada Kristus akan memperoleh
darah Yesus. berkat yang besar. Semua orang yang
mere- mehkan saat kesempatan pertemuan
2. Perjamuan dengan Kristus. Di te- yang khusus dengan yang Ilahi itu akan
ngah-tengah dunia yang penuh dengan per- kehilangan. Mengenai mereka itu dapatlah
gumulan dan perpecahan, partisipasi kita dikatakan. “Semua kamu tidak suci.”12
da- lam upacara ini turut memadukan serta Kita merasakan suatu pengalaman yang
me- ngukuhkan jemaat, menunjukkan mendalam dan menguatkan pada
perjamuan sejati dengan Kristus dan perjamuan di meja Perjamuan Tuhan. Di
sesama. Paulus menekankan soal sinilah kita ber- diri di atas dasar yang
perjamuan ini sebagai ber- ikut, “Bukankah lama, segala rintangan pemisah antara kita
cawan pengucapan syukur, yang atasnya runtuh. Di sinilah kita me- nyadari bahwa
kita ucapkan syukur, adalah persekutuan bila berada di tengah-tengah masyarakat
dengan darah Kristus? Bukan- kah roti banyak yang memisahkan kita, sedangkan
yang kita pecah-pecahkan adalah bila berada dalam Kristus, terda- patlah
persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena segala sesuatu yang diperlukan untuk
roti adalah satu, maka kita, sekalipun menyatukan kita. Ketika Yesus menyam-
banyak, adalah satu tubuh, karena kita paikan cawan Perjamuan kepada murid-
semua menda- pat bagian dalam roti yang mu- rid-Nya, sebuah perjanjian yang baru
satu itu.” (1 Kor. 10:16, 17). diberi- kan kepada mereka. Ia berkata,
“Yang disinggungnya di sini ialah “Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
kenya- taan bahwa roti perjamuan dipecah- Sebab inilah da- rah-Ku, darah perjanjian,
pecah menjadi bagian-bagian kecil, yang yang ditumpahkan bagi banyak orang
kemudian dimakan umat percaya, dan untuk pengampunan do- sa” (Mat. 26:27,
karena potongan- potongan roti itu berasal 28; bandingkan Luk. 22:20). Sebagaimana
dari roti yang sama, maka semua orang perjanjian lama disahkan oleh darah
yang percaya yang turut serta dalam korban-korban hewan (Kel. 24:8), de-
upacara perjamuan itu disatukan di dalam mikianlah perjanjian baru disahkan oleh
Dia karena tubuh yang dipecah itu darah Kristus. Dengan ketetapan baru ini
dilambangkan dengan roti yang dipecah- orang- orang percaya membaharui tekad
pecahkan. Dengan turut sertanya dalam setia me- reka kepada Tuhan, dengan
per- aturan ini, orang Kristen menunjukkan pengakuan yang baru bahwa mereka adalah
ke- pada khalayak bahwa mereka satu bagian dari persetujuan yang
disatukan dan masuk dalam keluarga besar, mengagumkan, dan dengan itu, di dalam
yang dikepalai Kristus.”11 Yesus, Allah menyatukan diri- Nya dengan
Semua anggota jemaat harus turut serta manusia. Dengan ikut sertanya dalam
perjanjian ini, mereka memiliki sesuatu
yang patut dirayakan. Dengan demikianlah
240 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .

Perjamuan Tuhan menjadi sebuah duk makan, dan ia akan datang melayani
peringatan dan pengucapan syukur atas me- reka” (Luk. 12:35-37).
pemeteraian perjanjian kekal dari anugerah Kristus akan merayakan Perjamuan ber-
itu. Berkat- berkat yang diterima menjadi sama pengikut-pengikut-Nya di meja
berimbang dengan iman pesertanya. perja- muan seperti yang pernah dilakukan-
Nya di Yerusalem. Sudah lama Ia menanti-
3. Antisipasi atas Kedatangan Kedua nanti ke- sempatan seperti ini, dan sekarang
Kali. “Sebab setiap kali kamu makan roti kesempatan itu sudah tersedia. Ia bangkit
ini dan minum cawan ini, kamu dari takhta-Nya dan berjalan untuk
memberitakan kematian Tuhan sampai Ia melakukan pelayanan. Rasa kagum
datang” (1 Kor. 11:26). Upacara mengelilingi semuanya. Mereka benar-
Perjamuan merentang wak- tu antara benar merasakan bahwa sesungguhnya tidak
Golgota dan Kedatangan Kedua kali. Yang layak menerima kehormatan seperti pe-
dihubungkannya ialah salib dan ke- rajaan layanan yang diberikan Kristus. Mereka
itu. Dihubungkannya “yang sudah siap mengajukan protes seraya berkata,
sedia”dan “yang belum,” yang merupakan “Biarlah kita yang melayani!” Tetapi
in- ti pandangan dunia Perjanjian Baru. dengan tenang Kristus menyuruh mereka
Disatu- kannya korban Juruselamat dan duduk dan diam. “Tiada kebesaran sejati
kedatangan- Nya yang kedua kali— yang lebih besar dari peristiwa perjamuan
keselamatan yang di- sediakan dan Tuhan di dunia bagi Kristus, tatkala Ia
keselamatan sempurna. Di- nyatakannya mengambil tempat sebagai pelayan serta
bahwa Kristus hadir melalui Roh sampai merendahkan diri-Nya. Tiada yang lebih
kedatangan-Nya nanti dapat dili- hat besar bagi Kristus, di surga, dari saat
dengan nyata. apabila Ia melayani orang-orang sa-
Pernyataan Kristus, “Mulai dari leh.”13 Inilah pengharapan puncak yang di-
sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil arahkan Perjamuan Tuhan itu kepada kita,
pokok anggur ini sampai pada hari Aku suatu kegembiraan atas kemuliaan Tuhan
meminumnya, yaitu yang baru, bersama- melalui persekutuan pribadi dengan
sama dengan kamu da- lam Kerajaan Bapa- Kristus
Ku” (Mat. 26:29), meru- pakan sebuah dalam kerajaan-Nya yang kekal itu.
nubuat. Iman kita ditujukan ke- pada
perayaan Perjamuan mendatang bersa- ma Syarat untuk Turut Serta. Dua ketetapan
Juruselamat di dalam kerajaan yang dijan- besar dalam pelayanan iman Kristen—bap-
jikan. Peristiwa pesta raya “perjamuan tisan dan Perjamuan Tuhan. Yang pertama
kawin Anak Domba” (Why. 19:9). Untuk merupakan pintu gerbang masuk ke dalam
menyong- song peristiwa ini Kristus jemaat, sedangkan yang berikutnya
memberikan petun- juk, “Hendaklah berfaedah bagi orang yang menjadi
pinggangmu tetap berikat dan pelitamu anggotanya.14 Kris- tus mengadakan
tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama Perjamuan hanya kepada orang yang
seperti orang-orang yang menan- ti- mengaku sebagai pengikut-peng- ikut-Nya.
nantikan tuannya yang pulang dari perka- Upacara Perjamuan diperuntukkan bagi
winan, supaya jika ia datang dan mengetok orang Kristen yang beriman. Anak-anak
pintu, segera dibuka pintu baginya. yang belum dibaptiskan tidak biasa
Berbaha- gialah hamba-hamba yang diikutkan dalam upacara ini.15
didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia Alkitab mengajarkan kepada orang-
datang. Aku berkata kepadamu: orang yang beriman supaya
Sesungguhnya ia akan mengikat menyelenggarakan ke- tetapan ini dengan
pinggangnya dan mempersilakan mereka penuh hormat dan pujian
du-
Perjamuan Tuhan 241
kepada Tuhan, karena seseorang yang “de-
ngan cara yang tidak layak makan roti dan mereka dan memulihkan hubungan yang
minum cawan ... ia berdosa terhadap tubuh pa- rah.
dan darah Tuhan” (1 Kor. 11:27). “Cara Pengalaman para pelopor Advent
yang tidak layak” termasuk di dalamnya menun- jukkan betapa berkat besar yang
“tindak- tanduk yang tidak sepantasnya dihasilkan oleh syarat yang cermat itu:
(baca ayat “Ketika anggota kita masih sedikit
21) atau yang kurang beriman dalam jumlahnya, pelaksanaan upacara itu
korban pendamaian Kristus.”16 Tingkah digunakan sebagai peristiwa yang sangat
laku yang demikian menunjukkan rasa berfaedah. Hari Jumat sebelumnya, tiap-
tidak hormat kepada Tuhan dan dapat tiap anggota jemaat berusaha menjernih-
dianggap sebagai penolakan terhadap kan segala sesuatu yang mungkin
Juruselamat sehingga merupakan bagian memisah- kannya dari sesama dan dari
dari kesalahan yang dila- kukan orang yang Tuhan. Hati di- teliti dengan saksama;
menyalibkan Dia. berdoa kepada Tuhan agar dosa-dosa yang
Keikutsertaan yang tidak pada tersembunyi dinya- takan apakah telah
tempatnya akan mendatangkan dipersembahkan dengan sungguh-sungguh;
ketidaksenangan Tuhan. Barangsiapa yang pengakuan atas dagang yang berlebih-
makan dan minum dalam cara yang tidak lebihan, atau mengucapkan kata-kata yang
layak berarti “menghakimkan” diri mereka menyakitkan dan ceroboh, dosa yang masih
sendiri, “tanpa mengakui tubuh Tuhan” (1 tetap didambakan, semuanya telah
Kor. 11:29). Mereka gagal mem- bedakan dilakukan. Tuhan datang dekat, dan kita
antara makanan sehari-hari dan dikukuhkan dan diberi keberanian yang be-
perlambang yang dikhususkan untuk sar.” 18
melam- bangkan kematian yang Pemeriksaan ini merupakan sebuah pe-
mendatangkan pen- damaian yang kerjaan yang bersifat pribadi. Tidak ada
dilakukan Kristus. “Orang yang beriman orang lain yang dapat melakukannya untuk
janganlah memperlakukan upacara yang seseorang, karena siapakah yang dapat
ditetapkan itu hanya sekadar upacara membaca hati atau membedakan lalang
peringatan karena adanya peristiwa dari padi? Kristus, teladan kita, menolak
sejarah. Upacara ini lebih daripada sekadar sikap eksklusifisme di Perjamuan.
peristiwa, itulah yang mengingatkan bagai- Walaupun dosa yang terang-terangan
mana dosa telah membuat Allah berkorban membuat seseorang tidak diperkenankan
dan betapa manusia berutang budi kepada ikut mengambil bagian (1 Kor. 5:11).
Juruselamat. Peristiwa itu juga berarti Yesus sendiri makan bersama dengan
bahwa umat percaya harus tetap mengingat Yudas—yang secara lahiriah meng- aku
dalam benak mereka tanggung jawab murid, padahal secara batiniah ia seorang
menyampai- kan kesaksian kepada pencuri dan pengkhianat.
khalayak atas imannya dalam kematian Apakah tanda seseorang layak
pendamaian yang dilakukan Anak mengikuti upacara Perjamuan, adalah
Allah.”17 keadaan hati— sebuah penyerahan penuh
Mengingat hal inilah rasul Paulus kepada Kristus dan beriman atas
menasi- hatkan orang beriman supaya pengorbanan-Nya, bukannya menjadi
“menguji diri- nya sendiri” sebelum turut anggota pada gereja tertentu. Alha- sil,
mengambil bagian dalam Perjamuan Tuhan orang-orang Kristen yang beriman dari
(1 Kor. 11:28). Se- belum ikut serta, umat semua jemaat dapat mengambil bagian
percaya itu harus berdoa mengamati dalam Perjamuan Tuhan. Semua diundang
dengan saksama penga- laman Kristiani untuk mengikuti perayaan agung perjanjian
mereka, mengaku dosa-dosa baru ini
242 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .

sedapat-dapatnya, dan dengan reka kepada Kristus sebagai Juruselamat


keikutsertaan mereka itulah bersaksi atas mereka pribadi.19
penerimaan me-
Referensi

1. . Baca tulisan Robert Odom, “The First Celebration of the Ordinance of the Lord’s House,” Ministry, Januari
1953, hlm. 20; White, Desire of Ages, hlm. 643-646.
2. . Ibid., hlm. 650.
3. . Ada hubungan antara baptisan dengan perjamuan Tuhan. Baptisan sebagai syarat masuk menjadi anggota
jemaat, sedangkan upacara pembasuhan kaki dilakukan orang yang sudah menjadi anggota jemaat. Selama upacara
ini kita dapat merenungkan secara layak janji Baptisan kita.
4. . Baca tulisan C. Mervyn Maxwell, “A Fellowship of Forgiveness,” Review and Herald, 29 Juni 1961,hlm. 6,
7. 5 . Jon Dybdahl, Missions: A Two-Way Street (Boise, ID: Pacific Press, 1986), hlm. 28.
6. . Walaupun menurut pengertian umum Kisah 20:7 pernyataan itu menunjuk kepada penyelenggaraan
Perjamuan Tuhan tidaklah secara eksklusif menunjuk kepada ketetapan ini. Di dalam Luk. 24:35 yang
dinyatakannya ialah makanan sehari-hari.
7. . Berdasarkan dugaan bahwa orang yang hidup pada zaman Alkitab tidak dapat menyimpan air anggur untuk
waktu yang agak lama dalam iklim yang panas (di Israel) dari waktu musim menuai, hingga Paskah pada musim
semi sehingga orang-orang Yahudi terpaksa mengadakan Paskah dengan anggur beragi. Anggapan ini tidak
beralasan. Sejak zaman dahulu telah ditemukan orang banyak cara untuk mengawetkan sari buah sehingga tidak
terkena ragi dan dapat dipelihara dalam waktu yang lama dengan pelbagai metode. Salah satu cara ialah
mengkonsentrasikan sari buah menjadi sirop melalui pemanasan. Disimpan di tempat yang dingin sehingga
konsentrasinya tidak meragi. Sari buah yang ditambah dengan air akan membuatnya “anggur manis” yang tidak
beralkohol. Baca tulisan William Patton, Bible Wines—Laws of Fermentation (Oklahoma City, OK: Sane Press,
n.d.). hlm. 24-41; baca juga Christoforides, “More on Unfermented Wine,” Ministry, April 1955, hlm. 34; Lael O.
Caesar, “The Meaning of Yayin in the Old Testament” (Unpublished M.a. Thesis, Andrews Univeristy, 1986), hlm. 74-
77; White, Desire of Ages, hlm. 653. Anggur Paskah dapat juga dibuat dari kismis (F.C. Gilbert, Practical
Lessons From the Experience of Israel for the Church of Today, Nashville, TN: Southern Publ. Assn., 1972, hlm.
240, 241.
8. . Dalam kaitan ini bukanlah tanpa makna bahwa Kristus menghindari penggunaan kata yang biasa untuk
anggur (Yunani, oinos) melainkan menggunakan frase “buah anggur” (Mrk. 14:25). Sementara oinos dapat
menunjuk kepada anggur dengan raginya, begitu juga kepada anggur yang tidak beragi, dengan mengatakan buah
anggur maka yang dimaksudkan ialah sari buah yang murni—lambang yang pantas bagi darah Kristus, yang
menyebut diri-Nya “Anggur yang sejati’ (Yoh. 15:1).
9. . Ragi juga menyebabkan peragian sari buah anggur, Spora ragi, dapat dibawa lewat udara atau melalui serangga,
me- lekatkan dirinya ke kulit anggur. Jadi waktu anggur digiling maka spora itu berbaur dengan sari buah. Ragi itu
de- ngan cepat berlipat-ganda, membuat anggur beragi (baca Martin S. Peterson, Arnold H. Johnson, ed.,
Encyclo- pedia of Food Technology, CT.: Avi Publishing Co., 1974), vol. 2, hlm. 61-69; idem, Encyclopedia
of Food Science (Westport, CT.: Avi Publishing Co., 1978), vol. 3, hlm. 878).
10. R. Rice, Reign of God, hlm. 303.
11. SDA Bible Commentary, edisi revisi, vol. 6, hlm. 746.
12. White, Desire of Ages, hlm. 656, bnd hlm. 661.
13. ML Andreasen, “The Ordinances of the Lord’s House,” Ministry, Jan. 1947, hlm. 44, 46.
14. Bnd White, Evangelism (Washington, D.C.: Review and Herald, 1946), hlm. 273.
15. Lihat Frank Holbrook, “For Members Only?” Ministry, Februari 1987, hlm. 13.
16. SDA Bible Commentary, edisi revisi, vol. 6, hlm. 765.
17. Ibid
18. White, Evangelism, hlm. 274; bnd SDA Bible commentary, edisi revisi, vol. 6, hlm. 765.
19. Alkitab tidak menjelaskan secara rinci berapa sering Perjamuan Tuhan itu diadakan (baca 1 Kor. 11:25, 26).
Umumnya gereja Advent mengikuti kebiasaan yang dilakukan dalam gereja Protestan lainnya, 4 kali setahun.
“Mengapa diadakan triwulan, umat Advent yang mula-mula menganggap jika upacara ini dilakukan terlalu sering
maka maknanya menjadi hilang, berbahaya dan menjadi sekadar formalitas belaka.” Mungkin itulah keputusan
jalan tengah—antara penyelenggaraan yang terlalu sering dengan penyelenggaraan yang terlalu renggang setahun
sekali (W.R. Read, “Frequency of the Lord’s Supper,” Ministry, April 1955, hlm. 43).
Karunia Rohani dan Tugas Pelayanan 243
Allah mencurahkan karunia rohani kepada seluruh kelompok umur
anggota jemaat-Nya di mana setiap anggota mengambil bagian da-
lam pelayanan penuh kasih demi kebaikan jemaat dan manusia. Ka-
runia rohani itu diberikan melalui Roh Kudus, yang diberikan secara
adil kepada setiap anggota menurut kehendak-Nya, pemberian yang
akan menyanggupkan serta melayani segala keperluan jemaat untuk
melaksanakan fungsi yang ditugaskan Ilahi. Menurut Alkitab, karu-
nia-karunia ini termasuk pelayan iman, penyembuhan, nubuat, peng-
umuman, pengajaran, pe-laksanaan, pendamaian, perasaan kasih-
an, pelayanan pengorbanan diri serta kedermawanan untuk mem-
bantu dan meneguhkan orang. Sebagian anggota dipanggil Allah ser-
ta dikaruniai Roh untuk melaksanakan tugas yang diakui jemaat
selaku gembala jemaat, pekerja Injil, rasul-rasul, dan mengajar jema-
at secara khusus untuk melengkapi anggota jemaat melakukan tugas
pelayanan yang diperlukan, untuk membangun jemaat kepada kema-
tangan rohani, membantu perkembangan kesatuan iman dan penge-
tahuan akan Allah. Apabila setiap anggota jemaat menggunakan
karunia rohani ini sebagai penatalayan yang setia akan pelbagai ra-
gam anugerah Allah, maka gereja dilindungi dari pengaruh yang me-
rusak dari pengajaran yang palsu, dan jemaat akan berkembang de-
ngan perkembangan yang berasal dari Allah, dan dibangun dalam
iman dan kasih.—Fundamental Beliefs,—17.
BAB 17

KARUNIA ROHANI DAN


TUGAS PELAYANAN

erkataan Yesus yang diucapkan saat


Psebelum Ia naik ke surga telah meng- ubah
sejarah. “Pergilah ke seluruh dunia,”kata-
memang mereka perlukan
menghadapi kecurahan Roh Kudus.
untuk

Sebagaimana Yesus menerima pengu-


Nya kepada murid-murid, “beritakanlah rapan khusus dengan Roh yang
Injil kepada seluruh makhluk” (Mrk. melayakkan- Nya untuk melakukan tugas
16:15). pelayanan (Kis. 10:38), demikian pulalah
Ke seluruh dunia? Kepada setiap makh- murid-murid itu me- nerima baptisan Roh
luk? Para murid menganggapnya sesuatu Kudus (Kis. 1:5) untuk menyanggupkan
tu- gas yang mustahil dilakukan. Karena mereka memberikan kesak- sian. Hasilnya
Kristus mengetahui keadaan mereka yang sungguh menggetarkan. Pada saat mereka
tidak ber- daya, Ia menyuruh mereka menerima karunia Roh Kudus, mereka
supaya tetap di Yerusalem “menantikan membaptiskan tiga ribu orang (baca Kis.
janji Bapa.” Kemu- dian diberikan-Nya 2:41).
janji kepada mereka, “Tetapi kamu akan
menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun KARUNIA-KARUNIA ROH KUDUS
ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Kristus menggambarkan karunia Roh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung Kudus dengan sebuah perumpamaan:
bumi” (Kis. 1:4, 8). “Sebab hal kerajaan Sorga sama seperti
Setelah Yesus naik ke surga maka seorang yang mau bepergian ke luar
murid- murid menggunakan banyak waktu negeri, yang me- manggil hamba-
untuk berdoa. Sikap merendahkan diri dan hambanya dan memperca- yakan hartanya
kehar- monisan menggantikan sikap iri dan kepada mereka. Yang seo- rang
pertikaian yang telah menodai banyak diberikannya lima talenta, yang seorang
waktu mereka pada zaman Yesus. Murid- lagi dua dan yang seorang lain lagi satu,
murid itu sudah bertobat. Hubungan ma- sing-masing menurut kesanggupannya,
mereka yang erat de- ngan Kristus lalu ia berangkat”(Mat. 25:14, 15).
menghasilkan persatuan yang
245
246 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ....

Orang yang bepergian ke luar negeri itu pun (1 Kor 1:4, 7). Sayangnya, mereka
menggambarkan Kristus yang berangkat ke ber- tengkar seperti anak-anak mengenai
surga. Yang disebut “hamba-hambanya” pembe- rian mana yang paling penting.
ia- lah murid-murid-Nya yang “telah dibeli Mengenai perpecahan yang terjadi
dan harganya telah lunas dibayar” (1 Kor. dalam jemaat, Paulus menulis kepada
6:20) dengan “darah yang mahal yaitu orang-orang Korintus mengenai sifat
darah Kris- tus,” (1 Ptr. 1:19). Kristus pemberian-pemberian ini yang sebenarnya,
menebus mereka untuk melayani, dan dan bagaimana seharus- nya mereka
mereka hidup “tidak lagi hidup untuk melaksanakan fungsinya. Karu- nia-karunia
dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah rohani, kata Paulus menjelaskan, adalah
mati dan telah dibangkitkan untuk mereka” pemberian anugerah. Dari Roh yang sama
(2 Kor. 5:15). turunlah “rupa-rupa karunia yang bera-
Kristus memberikan talenta kepada ma- gam-ragam,” sehingga ada “rupa-rupa
sing-masing sesuai dengan pela- yanan” dan “ada berbagai-bagai
kemampuannya, dan “masing-masing perbuat- an.”Akan tetapi, Paulus
dengan tugasnya” (Mrk. 13:34). Begitu menekankan bahwa “adalah satu yang
juga dengan karunia dan kemampuan lain mengerjakan semuanya dalam semua
(baca Bab 20), talenta ini menggambarkan orang” (1 Kor. 12:4-6).
pemberian khusus yang di- bagi-bagikan Roh membagi-bagikan karunia kepada
oleh Roh.1 setiap orang percaya—untuk menguatkan
Dalam pengertian khusus, Kristus mem- iman atau membangun jemaat. Keperluan-
berikan karunia-karunia rohani ini kepada keperluan dalam pekerjaan Tuhan
je- maat-Nya pada waktu Pentakosta. menentu- kan apa yang dibagikan Roh dan
“Tatkala Ia naik ke tempat tinggi,”kata kepada siapa. Tidak semua orang
Paulus, “Ia memberikan pemberian- menerima karunia yang sama. Paulus
pemberian kepada manusia.” Dengan mengatakan bahwa Roh memberikan
demikian, “kepada kita masing-masing kepada seorang, akal budi ke- pada yang
telah dianugerahkan kasih karunia menurut lain kemampuan mengadakan mukjizat,
ukuran pemberian Kristus” (Ef. 4:8, 7). ada lagi yang mendapat karunia nubuat,
Roh Kudus adalah perantara yang roh untuk menyelidik, yang lain lagi
membagi-bagikan “kepada tiap-tiap orang mendapat karunia lidah sementara yang
secara khusus, seperti yang dikehen- daki- lain diberi kemampuan menafsirkan
Nya” (1 Kor 12:11) pemberian-pembe- karunia li- dah. “Tetapi semuanya ini
rian ini untuk menyanggupkan jemaat me- dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang
laksanakan tugasnya. sama, yang mem- berikan karunia kepada
tiap-tiap orang seca- ra khusus, seperti
TUJUAN PEMBERIAN KARUNIA
yang dikehendaki-Nya” (ayat 11). Rasa
ITU
syukur atas karunia yang be- kerja di
dalam jemaat haruslah ditujukan ke- pada
Roh Kudus memberikan kemampuan
Pemberi karunia itu, bukan berterima kasih
khusus kepada anggota untuk
kepada orang yang menjalankan pem-
menyanggupkan mereka membantu jemaat
berian itu. Karena pemberian-pemberian
memenuhi tugas yang diberikan Ilahi.
itu diberikan kepada jemaat bukan untuk
indi- vidu, maka penerimanya janganlah
Keselarasan Dalam Jemaat. Jemaat Ko-
meng- anggap pemberian itu merupakan
rintus tidak kekurangan karunia rohani
milik me- reka sendiri.
mana Karena Roh membagi-bagikan karunia
Karunia Rohani dan Tugas Pelayanan 247
sesuai dengan pemandangan-Nya, maka ti-
dak boleh ada pemberian yang diremehkan umumnya kita membiarkan wajah kita ter-
atau dihinakan. Tidak boleh ada anggota buka, juga tangan kita, tetapi anggota-ang-
je- maat merasa sombong karena gota tubuh yang lain kita tutupi dengan pa-
pengangkatan khusus atau karena jabatan kaian agar tetap terpelihara dengan baik
dan tugas terten- tu, begitu pula janganlah dan tidak rusak. Karunia-karunia yang
seorang pun merasa rendah karena diberi kecil ja- nganlah diremehkan, kita harus
kedudukan yang seder- hana. memperla- kukannya dengan pemeliharaan
yang lebih cermat karena dengan sehatnya
1. Pola Kerjanya. Paulus mereka, je- maat bergantung atasnya.
menggunakan tubuh manusia untuk Allah bermaksud pembagian karunia
menggambarkan kese- larasan dalam da- lam jemaat untuk mencegah
pemberian yang beraneka- ragam itu. “perpecahan da- lam tubuh” dan
Tubuh mempunyai anggota yang masing- menghasilkan roh yang har- monis dan
masing mempunyai peranan dalam satu ketergantungan, supaya dengan demikian
cara yang unik. “Tetapi Allah telah “anggota-anggota yang berbeda itu saling
memberikan kepada anggota, masing-ma- memperhatikan. Karena itu jika satu
sing secara khusus, suatu tempat pada anggota menderita, semua anggota turut
tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya” menderita; jika satu anggota dihormati, se-
(ayat 18). mua anggota turut bersukacita” (ayat 25,
Tidak satu pun anggota tubuh itu 26). Oleh karena itu, apabila seorang yang.
berkata kepada satu dengan yang lain “Aku ber- iman mengalami derita, maka, seluruh
tidak membutuhkan engkau!” Mereka jema-
saling ber- gantung dan “malahan justru at itu haruslah diingatkan akan hal itu dan si-
anggota-anggo- ta tubuh yang nampaknya ap membantu meringankan
paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan penderitaannya. Hanyalah dengan
kepada anggota-ang- gota tubuh yang pemulihan anggota ini je- maat akan
menurut pemandangan kita kurang menjadi sehat dan aman kembali. Setelah
terhormat, kita berikan penghormatan membicarakan nilai setiap karunia ini,
khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh ang- Paulus membuat daftar pemberian itu se-
gota-anggota kita yang elok. Allah telah bagai berikut: “Dan Allah telah
me- nyusun tubuh kita begitu rupa, menetapkan beberapa orang dalam Jemaat:
sehingga ke- pada anggota-anggota yang pertama se- bagai rasul, kedua sebagai
tidak mulia dibe- rikan penghormatan nabi, ketiga seba- gai pengajar. Selanjutnya
khusus. (ayat 21-24). mereka yang men- dapat karunia untuk
Kegagalan anggota tubuh yang mana mengadakan mujizat, untuk
pun akan mempengaruhi keseluruhan menyembuhkan, untuk melayani, untuk
tubuh. Ka- lau tubuh tidak mempunyai memimpin, dan untuk berkata-kata dalam
otak maka perut pun tidak akan berfungsi; ba- hasa roh” (ayat 28, bandingkan Ef.
dan jika tidak ada perut maka otak pun 4:11). Ka- rena tidak ada seorang anggota
tidak berguna. Gereja akan mengalami yang me- miliki semua karunia, maka
kesulitan jika ada anggota walaupun kecil, wajarlah ia me- neguhkan semuanya
hilang peranannya. “untuk memperoleh ka- runia-karunia yang
Bagian-bagian tubuh tertentu yang paling utama” (ayat 31), menunjuk kepada
secara struktur lemah memerlukan orang-orang yang paling
perlindungan is- timewa. Seseorang berguna bagi jemaat itu.2
mungkin saja masih ber- fungsi tanpa
sebuah tangan atau kaki, tetapi bukan 2. Dimensi yang Tidak Dapat Dihin-
tanpa hati, jantung atau paru. Pada dari. Karunia-karunia Roh Kudus itu,
bagai-
248 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ....

mana pun, tidaklah memadai kalau hanya Dengan mengakui bahwa baik iman
sekadar karunia saja. Masih ada “yang mau- pun karunia-karunia roh bersumber
lebih utama lagi” (ayat 31). Sementara pada anugerah Allah, maka umat percaya
karunia- karunia Roh akan berlalu pada haruslah merendahkan diri. Makin banyak
waktu keda- tangan Kristus kedua kali karunia di- berikan kepada seorang yang
kelak, maka buah Roh, itu kekal. Di percaya, maka makin besar pengaruh
dalamnya terdapat keba- karunia rohaninya, dan semakin besar pula
jikan abadi dari kasih dan ketenteraman, ketergantungannya ke- pada Allah.
ke-
baikan dan kebenaran yang dibawakan Di dalam bab ini Paulus memberikan
kasih di dalamnya (baca Gal. 5:22, 23; Ef. se- buah daftar yang berisi karunia yang
5:9). Se- dangkan nubuat, karunia lidah berikut: nubuat (kata yang diilhami,
dan penge- tahuan akan lenyap, tetapi penyataan), pela- yanan (melayani),
iman, pengharapan dari kasih akan tetap. mengajar, menasihati (me- neguhkan),
Dan “yang paling besar di antaranya ialah memberi (membagikan), me- mimpin dan
kasih” (1 Kor. 13:13).3 kemurahan (belas kasihan). Se- bagaimana
Kasih yang diberikan Allah ini (dalam yang terdapat dalam 1 Korintus 12 ia
bahasa Yunani disebut agape) adalah kasih mengakhiri pembicaraannya dengan
yang mengorbankan diri dan kasih yang prinsip teragung Kekristenan—cinta kasih
memberi (1 Kor. 13:4-8). Inilah “bentuk (ayat 9).
kasih yang lebih tinggi, yang mengakui Petrus mengemukakan topik mengenai
sesuatu nilai dalam diri seseorang atau objek karunia-karunia rohani dengan memperten-
yang dikasihi; kasih yang berdasarkan tangkannya dengan “kesudahan segala se-
prinsip bukan ber- dasarkan emosi; kasih suatu sudah dekat” (1 Ptr. 4:7). Gentingnya
yang bertumbuh kare- na rasa hormat waktu menyatakan bahwa umat percaya
terhadap nilai-nilai yang di- kagumi dari ha- rus menggunakan pemberian-
objek itu.”4 Karunia yang hampa akan pemberian itu. “Sesuai dengan karunia
kasih hanya mendatangkan kekacauan dan yang telah diperoleh tiap-tiap orang,”
perpecahan saja di dalam jemaat. Oleh katanya, “sebagai pengurus yang baik dari
karena itu, jalan yang paling sempurna kasih karunia Allah” (ayat 10). Seperti
ialah seseorang yang memperoleh karunia halnya Paulus, Petrus mengajarkan bahwa
roh ha- rus juga memiliki kasih yang tidak pemberian-pemberian ini diberikan
memen- tingkan diri sendiri. “Kejarlah bukanlah untuk kemuliaan diri sendiri,
kasih itu dan usahakanlah dirimu melain- kan supaya “Allah dimuliakan
memperoleh karunia-ka- runia Roh” (1 dalam segala sesuatu” (ayat 11). Ia juga
Kor. 14:1). menghubungkan cinta kasih dengan
pemberian itu (ayat 8).
Hidup Demi Kemuliaan Tuhan. Paulus
juga berbicara mengenai karunia-karunia Pertumbuhan Jemaat. Dalam
ro- hani dalam suratnya kepada orang pembicaraan ketiga dan terakhir yang
Roma. Ia mengimbau supaya setiap orang dilakukan Paulus mengenai karunia-
yang per- caya hendaknya hidup untuk karunia Rohani, ia men- dorong umat
memuliakan Tuhan (Rm. 11:36—12:2), percaya supaya ”hidupmu se- bagai orang-
lagi-lagi Paulus menggunakan anggota- orang yang telah dipanggil ber- padanan
anggota tubuh untuk menggambarkan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu
keanekaragaman namun bersatu menandai selalu rendah hati, lemah lembut, dan
orang percaya yang meng- gabungkan diri sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal sa-
ke dalam jemaat (ayat 3-6).
Karunia Rohani dan Tugas Pelayanan 249
ling membantu. Dan berusahalah meme-
lihara kesatuan Roh oleh ikatan damai se- nya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-
jahtera” (Ef. 4:1-3). tiap anggota—menerima pertumbuhan-nya
Karunia rohani berperan melestarikan dan membangun dirinya dalam kasih” (ayat
kesatuan yang membuat jemaat 16). Supaya jemaat bertumbuh
bertumbuh. Masing-masing orang percaya sebagaimana yang diinginkan Tuhan,
menerima “kasih karunia menurut ukuran setiap anggota harus- lah menggunakan
pemberian Kristus” (ayat 7). pemberian anugerah yang disediakan-Nya.
Kristus sendiri “yang memberikan baik Maka hasilnya, jemaat akan mengalami
rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pertumbuhan yang berlipat ganda—
pemberita- pemberita Injil maupun bertum- buh dalam jumlah anggota dan
gembala-gembala dan pengajar-pengajar.” bertumbuh di dalam karunia-karunia rohani
Karunia ini diberikan dalam tugas secara individu. Sekali lagi, cinta kasih
pelayanan yang berorientasi adalah merupakan ba- gian dari panggilan
“memperlengkapi orang-orang kudus bagi karena jemaat dapat mengukuhkan iman
pekerjaan pelayanan, baik penggunaan orang lain, dan perkem- bangan diperoleh
tubuh Kristus, sampai kita semua telah hanyalah dengan menggu- nakan karunia-
mencapai kesatuan iman dan pengetahuan karunia kasih ini.
yang benar tentang Anak Allah,
kedewasaan penuh, dan tingkat PENGERTIAN KARUNIA-KARUNIA
pertumbuhan yang sesuai dengan ke- ROHANI
penuhan Kristus” (ayat 11-13).
Barangsiapa yang menerima karunia Pelayanan Umum. Kitab Suci tidak men-
rohani dikhususkan untuk melayani orang dukung pandangan bahwa pendeta atau
yang percaya, mendi- dik mereka kepada gembala yang melayani anggota awam se-
pelbagai pelayanan se- suai dengan karunia mentara anggota awam itu duduk-duduk
yang diberikan kepada mereka. Dengan saja di bangku menunggu untuk disuapi.
demikianlah jemaat dibangun menuju Gemba- la maupun anggota awam
kedewasaan untuk mencapai kepe- nuhan bersama-sama membentuk jemaat itu,
Kristus. “umat kepunyaan Al- lah sendiri” (1 Ptr.
Pelayanan ini mengembangkan 2:9). Mereka bertanggung jawab bersama-
kestabilan rohani dan menguatkan sama demi kebaikan jemaat dan
pertahanan jemaat melawan pengajaran kesejahteraannya. Mereka dipanggil su-
yang palsu, sehingga. umat percaya tidak paya bekerja sama, masing-masing sesuai
lagi seperti “anak-anak, yang diombang- dengan pekerjaan mereka, yang diberikan
ambingkan oleh rupa-rupa angin Kristus kepada mereka. Perbedaan karunia
pengajaran, oleh permainan palsu ma- adalah akibat keragaman bidang penggem-
nusia dalam kelicikan mereka yang menye- balaan dan pelayanan, semuanya disatukan
satkan, tetapi dengan teguh berpegang dalam kesaksian mereka untuk meluaskan
kepa- da kebenaran di dalam kasih kita kerajaan Allah dan menyiapkan dunia
bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, untuk bertemu dengan Juruselamat mereka
Kristus, yang adalah Kepala” (ayat 14, 15). (Mat. 28:18-20: Why. 14:6-12).
Akhirnya, di dalam Kristus, karunia-
karu- nia rohani mendatangkan kesatuan Peranan Gembala. Pengajaran dari hal
dan ke- sejahteraan bagi jemaat. “Dari ka- runia rohani membuat gembala
pada-Nyalah seluruh tubuh,—yang rapi bertanggung jawab mendidik dan melatih
tersusun dan diikat menjadi satu oleh jemaat. Tuhan
pelayanan semua bagian-
250 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ....

telah mengangkat para rasul, para nabi, dilahirkan kembali agar dapat dilengkapi
para evangelis, pendeta, dan para guru de- ngan karunia-karunia rohani.
untuk memperlengkapi umat-Nya untuk
melaksana- kan pelayanan. “Para pendeta Kesatuan dalam Keanekaragaman, Bu-
seharusnya ti- dak melakukan tugas yang kan Keseragaman. Banyak orang Kristen
diberikan kepada jemaat, karena hal itu yang mencoba menjadikan setiap orang
akan melelahkan diri sendiri serta per- caya menjadi serupa dengan mereka.
merintangi orang lain melakukan tugas Ini ren- cana manusia, bukan rencana
yang diberikan kepada mereka. Mere- ka Tuhan. Bahwa jemaat tetap bersatu
harus mengajar anggota-anggota jemaat walaupun di dalam ke- anekaragaman
bagaimana bekerja di dalam jemaat dan di karunia-karunia rohani menun- jukkan
dalam masyarakat.”5 lengkapnya sifat karunia-karunia. Itu- lah
Gembala yang tidak memiliki karunia yang menunjukkan bahwa kemajuan je-
un- tuk mendidik, tidak termasuk ke dalam maat Allah bergantung kepada setiap orang
tugas pelayanan kependetaan, melainkan yang beriman. Allah bermaksud agar
ke dalam bagian lain dari pekerjaan yang semua pemberian itu, pelayanan dan
disediakan Tuhan.6 Suksesnya rencana pelaksanaan di dalam jemaat berbaur
Allah bagi jema- at bergantung kepada bersama-sama dalam pekerjaan
kerelaan dan kemam- puan para pembangunan di atas fondasi yang
pendetanya mendidik anggota je- maat dialaskan oleh sejarah gereja. Di dalam
untuk menggunakan karunia yang telah Ye- sus Kristus, batu penjuru, “tumbuh
diberikan Tuhan kepada mereka. seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi
bait Allah yang kudus” (Ef. 2:21).
Karunia dan Misi. Allah memberikan ka-
runia rohani demi keuntungan semua Bersaksi—Tujuan Karunia-karunia.
tubuh, bukan hanya untuk perseorangan Umat percaya menerima pemberian yang
yang me- nerimanya. Oleh karena itu, beraneka-ragam, ini menunjukkan bahwa
karena penerima karunia rohani itu se- tiap individu melakukan pekerjaan—
menerimanya bukan hanya untuk dirinya masing- masing memiliki pekerjaan. Oleh
sendiri, maka jemaat pun tidak menerima karena itu, setiap orang percaya haruslah
keseluruhan karunia untuk diri sendiri pula. sanggup ber- saksi atas imannya,
Allah memberikan kepada ma- syarakat membagikan keperca- yaannya kepada
jemaat karunia-karunia supaya me- reka orang lain, menceritakan ke- pada mereka
dapat memenuhi tugas mereka, untuk apa yang telah dilakukan Tu- han dalam
melaksanakan misi yang diperintahkan Tu- kehidupannya. Tujuan Allah mem- berikan
han Yesus kepada mereka. setiap orang karunia, tidak jadi soal
Karunia rohani bukanlah upah karena bagaimana karunia itu, ialah
se- buah tugas sudah dilaksanakan dengan menyanggupkan masing-masing
baik, melainkan adalah alat untuk pemiliknya untuk bersaksi.
melakukan pe- kerjaan itu dengan baik.
Biasanya Roh mem- berikan karunia yang Kegagalan Menggunakan Karunia-
selaras dengan pembe- rian-pemberian karu- nia Rohani. Orang-orang percaya
alamiah perseorangan, sekali- pun yang menolak menggunakan karunia-
pemberian alamiah itu sendiri bukanlah karunia roha- ni mereka bukan saja
karunia-karunia rohani. Karunia rohani itu membuat pemberian itu merana tetapi juga
memberikan kelahiran baru untuk mengge- membuat hidup kekal me- reka terancam
rakkan seseorang dengan Roh. Kita harus bahaya. Dengan penuh kasih sayang Yesus
mengingatkan bahwa hamba
Karunia Rohani dan Tugas Pelayanan 251
yang tidak menggunakan talentanya tidak
le- bih daripada seorang “hamba yang jahat ta pertobatan membawa mereka ke dalam
dan malas” yang akan kehilangan hidup persekutuan yang erat dengan Kristus. Ba-
yang ke- kal (Mat. 25:26-30).7 Hamba yang rangsiapa yang menerima Kristus sekarang
tidak setia itu dengan sukarela mengakui ini memerlukan pengalaman yang serupa
bahwa kega- galannya telah disengaja dan itu, untuk menyiapkan mereka menerima
direncanakan lebih dahulu. Maka tentu saja baptisan Roh Kudus.
ia bertanggung jawab atas kegagalannya Baptisan Roh bukanlah untuk sekali
itu. “Pada masa penghukuman besar kelak wak- tu saja; kita dapat mengalaminya
yang terakhir, orang yang ikut-ikutan, dalam kehidupan sehari-hari.11 Kita harus
orang yang menghin- dari tugasnya, akan memohon kepada Tuhan baptisan itu
dimasukkan ke dalam go- longan orang karena itulah yang memberikan kuasa
yang jahat oleh hakim agung itu.”8 kepada jemaat untuk ber- saksi dan
mengumumkan Injil itu. Untuk me-
PENEMUAN KARUNIA-KARUNIA lakukan hal seperti ini, kita harus
ROHANI. senantiasa menyerahkan hidup kita kepada
Tuhan, ting- gal sepenuhnya dalam
Anggota-anggota yang mau sukses Kristus, serta memo- hon pada-Nya akal-
dalam tugas jemaat haruslah memahami budi untuk menemukan karunia-karunia
karunia- karunia yang diberikan kepada kita (Yak. 1:5).
mereka. Pemberian itu berfungsi sebagai
sebuah kompas, yang mengarahkan Mempelajari Kitab Suci. Belajar
pemiliknya ke- pada pelayanan dan Perjanjian Baru dengan sungguh-sungguh,
penikmatan hidup yang berlimpah-limpah dalam doa yang tekun, akan mengajarkan
(Yoh. 10:10). Untuk mem- perluasnya kita kepada kita tentang karunia rohani yang
“janganlah memilih (atau me- lalaikannya) memungkinkan Roh Kudus mengecap
hanya mengaku, mengembang- kan dan pikiran kita dengan pekerjaan yang khusus
mempraktikkan karunia yang ada pada yang diperuntukkan- Nya bagi kita. Sangat
kita, kurang dari apa yang diminta je- maat perlu kita yakini bahwa Tuhan telah
dari kemampuan kita. Janganlah. ku- rang memberikan kepada kita paling sedikit satu
dari apa yang dimaksudkan Tuhan untuk karunia yang patut digunakan untuk
dilakukan.9 melayani-Nya.
Proses penemuan karunia-karunia
rohani kita10 haruslah ditandai ciri-ciri Terbuka Terhadap Bimbingan Ilahi. Bu-
seperti ber- ikut: kan kita yang menggunakan Roh Kudus,
me- lainkan Dia yang menggunakan kita,
Persiapan Rohani. Para rasul berdoa de- karena Tuhan yang bekerja di dalam umat-
ngan sungguh-sungguh memohon agar me- Nya “baik kemauan maupun pekerjaan
reka dapat menyampaikan kata-kata atau menurut kere- laan-Nya” (Flp. 2:13).
sabda itu dengan pantas, untuk Adalah merupakan suatu hak istimewa
membimbing orang berdosa kepada untuk turut serta secara sukarela dalam
Kristus. Mereka men- jauhkan segala bidang apa pun pelayanan yang diberikan
perbedaan dan keinginan yang dalam perlindungan dan bim- bingan
mengunggulkan diri sendiri yang terpan- Tuhan. Kita harus memberikan ke-
cang di antara mereka. Pengakuan dosa sempatan kepada Tuhan untuk
ser- mengerjakan pertolongan kita bagi orang
lain—agar kita bermanfaat bagi orang lain.
Oleh karena itu, kita harus selalu siap
menyambut apa yang
252 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ....

diperlukan jemaat di mana pun mereka ber- mengenai karunia yang ada pada kita,
ada. Kita tidak boleh takut mencoba hal-hal tetapi juga penting bagi kita mengakui dan
yang baru, melainkan kita harus merasa be- menges- ahkan karunia-karunia Allah yang
bas untuk memberikan penjelasan bagi diberikan kepada orang lain.
orang yang memerlukan pertolongan kita,
dengan pengalaman dan talenta yang ada Tidak ada yang lebih mengesankan
pada kita. dari- pada pengetahuan bahwa kita
menduduki ke- dudukan atau pelayanan
Pengesahan dari Tubuh. Karena Tuhan maupun pengabdian yang telah ditahbiskan
memberikan karunia-karunia ini untuk Tuhan kepada kita. Bekerja untuk melayani
mem- bangun jemaat-Nya, maka kita dapat Yesus Kristus, menggunakan talenta yang
meng- harapkan pengesahan akhir atas diberikan-Nya secara khusus kepada kita
karunia yang kita peroleh, bangkit dari melalui Roh Ku- dus merupakan sebuah
pertimbangan tubuh Kristus dan bukannya berkat. Kristus ingin membagikan karunia-
dari perasaan- perasaan kita sendiri. Sering karunia anugerah- Nya. Sekarang juga kita
lebih sukar me- ngenali karunia yang dapat menerima undangan-Nya dan
diberikan kepada kita daripada karunia- memperoleh apa yang dapat dilakukan
karunia yang diberikan ke- pada orang lain. pemberian-pemberian itu dalam kehidupan
Bukan saja kita mau men- dengarkan apa yang penuh dengan Roh!
yang dikatakan orang lain
Referensi

1. Baca tulisan White, Christ’s Object Lesson; hlm. 327, 328. Kita tidak selamanya dapat dengan mudah membe-
dakan yang supernatural (yang di luar kemampuan akal manusia, gaib) dengan yang diwarisi, serta ke-mampuan
yang dapat diperoleh. Di dalam diri orang-orang yang dikendalikan Roh tampaknya kesanggupan dan kemampuan
ini berbaur bersama-sama.
2. Lihat Richard Hammill, “Spiritual Gifts in the Church Today,” Ministry, Juli 1982, hlm. 15, 16.
3. Dalam pengertian yang lebih luas, kasih adalah berasal dari Tuhan, karena semua yang baik datang dari pada-Nya
(Yoh 1:17). Itulah buah Roh (Gal 5:22), akan tetapi bukanlah karunia rohani dalam pengertian bahwa Roh Kudus
telah membagi-bagikannya kepada sebagian umat percaya dan tidak untuk semua orang. Setiap orang hendaknya
”mengejar kasih” (I Kor 14:1).
4. SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 778.
5. White, “Appeals for Our Mission” dalam Historical Sketches of the Foreign Missions of the Seventh-day
Adventists (Basel, Switzerland: Imprimerie Polyglotte, 1886), hlm. 291. Bnd Rex D. Edwards, A New Frontier —
Every Believer a Minister (Mountain View, CA: Pacific Press, 1979), hlm. 58-73.
6. Bnd J. David Newman, “Seminar in Spiritual Gifts,” tidak diterbitkan, Naskah, hlm. 3.
7. Mengingat seriusnya hal ini, baca tulisan White, “Home Discipline,” Review and Herald, 13 Juni 1882, hlm. [1].
8. SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 5, hlm. 511.
9. Don Jacobsen, “What Spiritual Gifts Mean to Me,”Adventist Review, 25 Desember 1986, hlm. 12.
10. Lihat Roy C. Naden, Discovering Your Spiritual Gifts (Berrien Springs, MI.: Institute of Church Ministry, 1982);
Mark A. Finley, The Way to Adventist Church Growth (Siloam Springs, AR Concerned Communications, 1982);
C. Peter Wagner, Your Spiritual Gifts Can Help Your Church Grow (Glendale, CA.: Regal Books, 1979).
11. Bnd White, Acts of the Apostle; hlm. 50: White, Counsels to Parent; Teachers and Students (Mountain View, CA.:
Pacific Press, 1943), hlm. 131.
Salah satu karunia Roh Kudus adalah karunia nubuat. Karunia ini
merupakan ciri-ciri jemaat yang sisa dan telah diperlihatkan dalam
pekerjaan pelayanan Ellen G. White. Sebagai jurukabar Allah, tu-
lisan-tulisannya merupakan sumber kebenaran yang bersifat terus-
menerus dan mempunyai kuasa untuk menghibur jemaat, membim-
bing, memberikan petunjuk dan perbaikan. Tulisan-tulisan itu me-
nyatakan dengan jelas bahwa Alkitab merupakan ukuran, dan de-
ngan itulah pengajaran dan pengalaman harus diuji.—Fundamen-
tal Beliefs,—18.
BAB 18

KARUNIA NUBUAT

Y osafat, raja Yehuda, merasa amat


takut dan cemas. Balatentara musuh sudah
semakin dekat, dan tampaknya keadaan sa-
menghadapi laskar yang besar ini, yang da-
tang menyerang kami. Kami tidak tahu apa
yang harus kami lakukan, tetapi mata kami
ngat menyedihkan dan tanpa harapan. tertuju kepada-Mu” (ayat 12).
“Dan Yosafat... mengambil keputusan Ketika semua orang Yehuda berdiri di
untuk men- cari Tuhan. Ia menyerukan ha- dapan Tuhan, seorang yang bernama
kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa” Yaha- ziel bangkit. Pekabaran yang
(2 Taw. 20:3). Oleh karena itu, rakyat disampaikannya mendatangkan pengarahan
berbondong-bondong ke bait Allah untuk yang memberani- kan hati rakyat yang
memohon kemurahan dan dilanda ketakutan itu. la berkata,
kelepasan dari Tuhan. “Janganlah kamu takut dan terke- jut...
Waktu Yosafat memimpin kebaktian, ia sebab bukan kamu yang akan berperang
memohon kepada Tuhan supaya keadaan melainkan Allah.... Dalam peperangan ini
yang dialaminya itu diubah Tuhan. Ia tidak usah kamu bertempur. Tinggallah
berdoa: “Bukankah Engkau Allah di dalam berdiri di tempatmu, dan lihatlah
sorga? Bukankah Engkau memerintah atas bagaimana Tuhan memberikan
segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan kemenangan kepadamu.
keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, ... Tuhan akan menyertai kamu” (ayat 15-
sehingga tidak ada orang yang dapat 17). Keesokan harinya, pagi-pagi, Raja
bertahan melawan Eng- kau” (ayat 6). Yo- safat berkata kepada balatentaranya,
Bukankah Tuhan telah me- lindungi umat- “Perca- yalah kepada Tuhan, Allahmu, dan
Nya pada masa lalu? Bukankah Ia yang kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada
telah memberikan negeri itu kepada umat para nabinya, dan kamu akan berhasil”
pilihan-Nya? Maka Yosafat menyam- (ayat 20).1
paikan permohonan, “Ya Allah kami, Raja ini amat percaya kepada nabi yang
tidak- kah Engkau akan menghukum tidak begitu terkenal ini, Yehezkiel,
mereka? Ka- rena kami tidak mempunyai sehingga ia menempatkan barisan
kekuatan untuk penyanyi di garis

255
256 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
depan untuk menyanyikan lagu pujian atas
keindahan dan kekudusan Tuhan! Ketika kau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun,
la- gu pujian itu mendengung di udara, abangmu, akan menjadi nabimu (dalam ba-
Tuhan mendatangkan kekalutan dan hasa Ibrani ‘nabi’ yang sama dalam bahasa
kebingungan di kalangan laskar dan sekutu Indonesia ’nabi’—penerjemah). Engkau
yang melawan Yehuda. Pembantaian ha- rus mengatakan segala yang
berlangsung dengan dahsyat sehingga Kuperintahkan kepadamu, dan Harun,
“tidak ada yang terluput” (ayat 24). abangmu, harus ber- bicara kepada
Yehezkiel menjadi jurubicara Allah Firaun.’” Hubungan Musa de- ngan Firaun
pada saat yang kritis itu. bagaikan Allah dengan umat- Nya. Dan
Para nabi memainkan peranan yang sa- ketika Harun meneruskan perka- taan
ngat menentukan baik pada masa Musa kepada Firaun, begitulah nabi me-
Perjanjian Lama maupun pada masa neruskan firman Allah kepada umat. Kata
Perjanjian Baru. Akan tetapi, apakah nabi menunjuk kepada pengertian
nubuatan berhenti fung- sinya pada saat seseorang yang diangkat Allah selaku
penutupan kanonisasi Alki- tab? Untuk jurubicara bagi Allah. Padanan kata Ibrani
menjawabnya, marilah kita telu- suri nabi dalam ba- hasa Yunani ialah
sejarah nubuat. prophetes, kata yang ke- mudian dipungut
oleh bahasa Inggris.
KARUNIA NUBUAT PADA ZAMAN “Pelihat,” sebuah terjemahan dari
ALKITAB bahasa Ibrani roeh (Yes. 30:10) atau
chozeh (2 Sam. 24:11; 2 Raj. 17:13) adalah
Walaupun dosa mengakhiri komunikasi mengandung makna penunjukan kepada
tatap muka antara Allah dan makhluk seseorang yang mendapat karunia nubuat.
manu- sia (Yes. 59:2), Allah tidak Istilah-istilah nabi dan pelihat satu dengan
mengakhiri hu- bungan-Nya yang akrab yang lain erat kait- annya. Alkitab
dengan manusia; se- baliknya, Ia menjelaskan, “Dahulu di anta- ra orang
mengembangkan cara komunikasi yang lain. Israel, apabila seseorang pergi me-
Ia mulai mengirimkan pesan-pe- san-Nya nanyakan petunjuk Allah, ia berkata
yang memberikan kekuatan hati, begini: ‘Mari kita pergi kepada pelihat,’
peringatan dan teguran melalui para nabi.2 sebab nabi yang sekarang disebutkan
Di dalam Kitab Suci dikatakan seorang dahulu pelihat” (1 Sam. 9:9). Makna yang
nabi “menerima komunikasi dan ditekankan oleh kata pelihat di sini ialah
berhubungan dengan Allah, dan kemudian penerimaan nabi atas pesan Ilahi. Allah
diteruskan ke- pada umat Tuhan.3 Para nabi membuka “mata” atau pi- kiran para nabi
menyampaikan nubuatan bukan dengan atas informasi yang diteri- manya dari
inisiatif mereka sendiri, “sebab tidak pernah Tuhan yang hendak disampaikan Tuhan
nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, kepada mereka untuk diteruskan ke- pada
tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang- umat-Nya.
orang berbicara atas nama Allah” (2 Ptr. Dari masa ke masa Tuhan
1:21). menyampaikan kehendak-Nya kepada
Di dalam Perjanjian Lama kata Prophet umat-Nya melalui orang-orang yang
pada umumnya dianggap terjemahan dari memperoleh karunia nu- buatan.
kata Ibrani nabi. Arti kata ini dinyatakan “Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat
dalam Keluaran 7:1, 2: “Berfirmanlah sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya
Tuhan kepada Musa: ‘Lihat, Aku kepada hamba-hamba-Nya, para nabi”
mengangkat eng- (Am. 3:7; bandingkan Ibr. 1:1).

Fungsi Karunia Nubuat dalam Perjanji-


Karunia Nubuat 257
an Baru. Perjanjian Baru menempatkan
karunia Roh Kudus, karunia nubuat, 5. Mereka Mengamarkan tentang
sebagai yang utama, yang pertama karunia Kesukaran yang akan Dihadapi Pada
tersebut dan kedua karunia pelayanan yang Masa Mendatang. Salah seorang dari
sangat berguna bagi jemaat (baca Rm. anta- ra nabi Perjanjian Baru mengamarkan
12:6; 1 Kor. 12:28; Ef. 4:11). Itulah yang me- ngenai bala kelaparan yang segera
mendorong umat percaya untuk terjadi. Untuk menghadapinya, jemaat
menginginkan karunia rohani yang mengadakan upaya persiapan untuk
istimewa ini (1 Kor. 14:1, 39). menanggulangi orang yang akan
Menurut Perjanjian Baru beberapa mengalami bencana karena bala kelaparan
fungsi nabi disebutkan berikut ini.4 itu (Kis. 11:27-30). Sedangkan na- bi-nabi
yang lain memperingatkan Paulus yang
1. Mereka Membantu Membangun akan ditahan dan dipenjarakan di Yeru-
Jemaat. Jemaat “dibangun di atas dasar salem (Kis. 20:23; 21:4, 10-14).
para rasul dan para nabi, dengan Kristus
Yesus sebagai batu penjuru” (Ef. 2:20, 21). 6. Mereka Menguatkan Iman Pada
Waktu Pertentangan Terjadi. Pada
2. Mereka Mengupayakan Jang- waktu rapat jemaat yang pertama diadakan,
kauan ke Luar Misi Jemaat. Melalui na- Roh Kudus menuntun jemaat atas
bilah Roh Kudus memilih Paulus dan Bar- persoalan yang pelik, yang berkaitan
nabas untuk mengadakan perjalanan misio- dengan keselamatan orang Kristen yang
naris mereka yang pertama (Kis. 13:1, 2) bukan keturunan Yahudi. Melalui para
dan memberikan petunjuk ke mana mereka nabi, Roh meneguhkan kembali umat
seha- rusnya mengabarkan Injil (Kis. 16:6- percaya dalam rapat itu mengenai dok- trin
10). yang benar. Setelah memberitahukan ke-
putusan rapat kepada anggota, “Yudas dan
3. Mereka Meneguhkan Jemaat. Silas, yang adalah juga nabi, lama
“Siapa yang bernubuat,” kata Paulus, “ia menasihati saudara-saudara itu dan
membangun Jemaat.” Nubuatan diucapkan menguatkan hati mereka” (Kis. 15:32).
untuk “membangun, menasihati dan
menghi- bur” (1 Kor. 14:4, 3). Bersama- KARUNIA NUBUAT PADA ZAMAN
sama dengan karunia-karunia lainnya, AKHIR
Allah memberikan nubuat kepada jemaat
untuk menyiapkan umat percaya “bagi Banyak orang Kristen yakin bahwa
pekerjaan pelayanan, ba- gi pembangunan karu- nia nubuat berhenti pada penutupan
tubuh Kristus” (Ef. 4:12). era kera- sulan. Akan tetapi Alkitab
menunjukkan ke- butuhan khusus jemaat
4. Mereka Mempersatukan dan atas bimbingan Ilahi pada masa krisis
Melindungi Jemaat. Para nabi membantu menjelang akhir zaman; yang
mendatangkan “kesatuan iman,” untuk me- menunjukkan perlunya secara terus-
lindungi jemaat dari ajaran-ajaran palsu se- menerus pengadaan karunia nubuat setelah
hingga umat percaya “bukan lagi anak- zaman Perjanjian Baru.
anak, yang diombang-ambingkan oleh
rupa-rupa angin pengajaran, oleh Berlanjutnya Karunia Nubuat. Tidak
permainan palsu ma- nusia dalam kelicikan ada bukti yang terdapat di dalam Alkitab
mereka yang menye- satkan,” (Ef. 4:14). yang menyatakan bahwa Allah akan
menarik kembali karunia rohani yang
diberikan-Nya
258 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
kepada jemaat sebelum mereka
menyelesai- kan tujuan mereka, yang Kristus Kedua Kali. Allah memberikan
menurut Rasul Paulus yang membuat karunia nubuat kepada Yohanes Pembaptis
jemaat “mencapai ke- satuan iman dan untuk mengumumkan kedatangan Kristus
pengetahuan yang benar tentang Anak yang pertama kali. Dengan cara yang sama
Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat kita dapat mengharapkan Dia untuk mengi-
pertumbuhan yang sesuai dengan ke- rimkan karunia nubuat lagi untuk meng-
penuhan Kristus” (Ef. 4:13). Karena jemaat umumkan kedatangan Kristus kedua kali
belum mencapai pengalaman seperti itu, su- paya setiap orang memperoleh
ma- ka karunia rohani ini masih kesempatan untuk bertemu dengan
diperlukan. Karu- nia yang diberikan Roh, Juruselamat.
termasuk di dalam- nya karunia nubuat, Sesungguhnya, Kristus menyebutkan
akan tetap bekerja demi kepentingan umat munculnya nabi-nabi palsu adalah sebagai
Allah sampai hari keda- tangan Kristus suatu pertanda bahwa kedatangan-Nya su-
kedua kali. Alhasil, Paulus dah dekat (Mat. 24:11, 24). Seandainya
memperingatkan umat percaya supaya ja- tidak akan ada lagi nabi yang benar selama
nganlah “anggap rendah nubuat-nubuat” (1 masa menjelang kiamat, pastilah Kristus
Tes. 5:19, 20) serta menyarankan supaya sudah mengamarkan tentang seseorang
berusaha “memperoleh karunia-karunia yang mengaku memiliki karunia itu.
Roh, terutama karunia untuk bernubuat” (1 Peringatan yang diberikan-Nya supaya
Kor. 14:1). waspada terhadap nabi-nabi palsu
Karunia-karunia ini tidak selamanya memberikan arti bahwa akan ada juga
me- nyatakan diri secara berkelimpahan di nabi-nabi yang benar.
dalam jemaat Kristen.5 Setelah kematian Nabi Yoel meramalkan kecurahan khu-
para rasul, para nabi memperoleh tempat sus karunia nubuat pada waktu mendekati
terhormat dalam pelbagai lingkungan datangnya Kristus kedua kalinya. Ia
sampai tahun 300 TM.6 Akan tetapi berkata, “Kemudian dari pada itu akan
serentak dengan kemun- duran kerohanian terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan
di dalam jemaat dan akibat kemurtadan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka
(baca bab 12), maka berkuranglah anak-anakmu laki-la- ki dan perempuan
kehadiran kedua hal yang dikemukakan ini akan bernubuat; orang- orangmu yang tua
berikut karunia-karunia Roh Kudus. Pada akan mendapat mimpi, te- runa-terunamu
waktu yang bersamaan, para nabi palsu akan mendapat penglihatan- penglihatan.
membuat orang kehilangan, kepercayaan Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan
terhadap karunia nubuat.7 perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada
Kemunduran karunia nubuat selama pe- hari-hari itu. Aku akan meng- adakan
riode tertentu di dalam sejarah jemaat bu- mujizat-mujizat di langit dan di bumi:
kanlah berarti bahwa Allah telah menarik darah dan api dan gumpalan-gumpalan
karunia itu secara permanen. Alkitab asap. Matahari akan berubah menjadi gelap
menun- jukkan bahwa, ketika akhir zaman gulita dan bulan menjadi darah sebelum
sudah mendekat, karunia ini akan diberikan datangnya hari Tuhan yang hebat dan
untuk membantu jemaat melalui masa dahsyat itu” (Yl. 2:28-31).
kesukaran. Lebih dari itu, kegiatan karunia Pentakosta yang pertama merupakan
ini semakin bertambah. pernyataan Roh yang menakjubkan. Petrus,
dengan mengutip nubuat Yoel,
Karunia Nubuat Menjelang Kedatangan menunjukkan bahwa Allah telah
menjanjikan berkat-berkat yang demikian
(Kis. 2:2-21). Namun demi-
Karunia Nubuat 259
kian, kita masih dapat mempertanyakan
apa- kah nubuat Yoel sudah mencapai yang menjadikan mereka jemaat yang sisa,
puncaknya pada waktu Pentakosta itu atau yakni mereka yang “memiliki kesaksian
apakah ma- sih ada yang harus datang yang Ye- sus, dan yang menuruti hukum-hukum
lain, yang lebih lengkap, dan penuh. Kita Allah” (Why. 12:17).
tidak mem- peroleh bukti bahwa fenomena Bahwa frase “kesaksian Yesus”
yang terjadi pada matahari dan bulan yang berbicara tentang nubuatan kitab Wahyu
dikemukakan Yoel apakah mendahului menunjukkan jelasnya percakapan,
ataukah sesudah kecurahan Roh. Ternyata kemudian antara ma- laikat dan rasul
fenomena ini tidak terjadi sampai beberapa Yohanes.8
abad kemudian (ba- ca bab 24). Menjelang akhir buku itu malaikat
Kemudian Pentakosta yang meng- identifikasi dirinya sebagai “hamba,
dimaksudkan di sini adalah ramalan atas sama de- ngan engkau dan saudara-
manifestasi Roh sebelum Kedatangan saudaramu, yang memiliki kesaksian
Kristus kedua kali. Sama halnya dengan Yesus” (Why. 19:10) yang “adalah hamba,
hujan awal di Palestina, yang turun pada sama seperti engkau dan saudara-
musim rontok, setelah panen, kecurahan saudaramu, para nabi dan se- mua mereka
Roh Kudus pada Pentakosta me- yang menuruti segala perkataan kitab ini”
ngesahkan dispensasi .Roh.’ Kelengkapan (Why. 22:9). Ungkapan yang sela- ras ini
dan pemenuhan nubuatan Yoel membuat jelas bahwa para nabi yang
berhubungan memiliki “kesaksian Yesus.”9 Ini
dengan hujan akhir yang jatuh pada musim menjelaskan pernyataan malaikat bahwa
semi, waktu gandum sudah masak(Yl. “kesaksian Ye- sus adalah roh nubuat”
2:23). Begitu pulalah, kecurahan akhir Roh (Why. 19:10).
Allah akan berlangsung sebelum James Moffat mengulas ayat ini dengan
Kedatangan ke- dua kali, setelah tanda- menulis sebagai berikut,” “Untuk
tanda yang diramalkan mengenai matahari, kesaksian atau bersaksi (termasuk di
bulan dan bintang-bin- tang digenapi dalamnya dila- hirkan oleh) tentang Yesus
(Bandingkan Mat. 24:29; Why. 6:12-17; adalah (yang ter- masuk di dalamnya)
Yl. 2:31). Sama dengan hujan akhir, karunia nubuat.’ Ini ... mengartikan secara
kecurahan Roh yang terakhir ini akan khusus saudara-saudara yang berpegang
menuai ladang di bumi (Mat. 13:30, 39), pada kesaksian Yesus dan yang memiliki
dan “barang- siapa yang berseru kepada inspirasi nubuat. Kesaksian akan Yesus
nama Tuhan akan diselamatkan” (Yl. secara praktis sama dengan pe- nyaksian
2:32). Yesus (xxii. 20). Itulah wahyu yang
dinyatakan Kristus sendiri (sesuai dengan
Karunia Nubuat dalam Jemaat Sisa. yang terdapat dalam Why. 1:1) yang meng-
Wahyu 12 menyatakan dua masa yang gerakkan nabi-nabi Kristen.”10
besar mengenai aniaya. Yang pertama, Oleh karena itu, ungkapan Roh Nubuat
yang dimu- lai dari rentan waktu 538 TM dapatlah dikatakan menunjuk kepada (1)
—1798 TM (Why. 12:6, 14, baca bab 12), Roh Kudus yang mengilhami nabi dengan
umat yang per- caya mengalami aniaya wahyu yang berasal dari Tuhan, (2)
yang dahsyat. Ke- mudian, sebelum atau pelaksanaan ka- runia nubuat, dan (3)
menjelang Kedatangan Kedua kali, Setan sarana nubuat itu sen- diri.
akan menyerang “ketu- runannya yang Karunia roh, kesaksian Yesus “kepada
lain,” jemaat yang sisa yang tidak mau jemaat melalui sarana nubuat,”11 mencakup
mengingkari Kristus. Ciri-ciri yang ciri-ciri yang jelas dari jemaat yang sisa.
diberikan wahyu itu mengenai umat Ye- remia menghubungkan matinya
percaya karunia ini
260 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
dengan kesewenang-wenangan. “Tak ada
petunjuk dari Tuhan, bahkan nabi-nabi reka—menyatunya dengan Juruselamat
tidak menerima lagi wahyu dari pada-Nya” me- reka pada kedatangan-Nya yang kedua
(Rat. 2:9). Wahyu memberikan ciri-ciri kali itu.
pemilikan keduanya sebagai ciri khas Ilustrasi berikut menerangkan hubungan
jemaat akhir zaman; anggota-anggotanya antara Alkitab dan contoh-contoh sesudah
“menuruti hu- kum-hukum Allah dan Alkitab mengenai karunia nubuat:
memiliki kesaksian Yesus”—karunia “Cobalah kita membayangkan kita mulai
nubuat (Why. 12:17). mengadakan sebuah pelayaran. Pemilik
Allah memberikan karunia nubuat kapal memberikan sebuah buku petunjuk
kepada “jemaat” Keluaran (Exodus) untuk kepada kita, menjelas- kan secara rinci isi
mengor- ganisasi, membimbing dan dan petunjuk yang terda- pat di dalamnya,
menuntun umat- Nya (Kis. 7:38). “Israel cukup memadai buat kita dalam pelayaran
dituntun oleh Tuhan keluar dari Mesir itu, dan bila kita memperhati- kannya maka
dengan perantaraan seo- rang nabi, ya, ia kita akan mencapai pelabuhan yang kita
dijaga oleh seorang nabi” (Hos. 12:14). tuju dengan aman. Untuk melaku- kan
Oleh karena itu, tidaklah meng- herankan pelayaran itu kita membuka buku kita dan
menemukan karunia itu di kalangan orang mempelajari isinya. Kita melihat bahwa
yang terlibat dalam Keluaran (Eksodus) itu pe- ngarangnya mengemukakan prinsip-
pada akhirnya—melarikan diri dari Planet prinsip umum yang mengatur kita dalam
Bumi yang telah dicemari dosa menuju ke pelayaran, memberikan petunjuk yang
tanah Kanaan surgawi. Eksodus ini, yang paling praktis ba- gi kita, seraya
diikuti dengan Kedatangan Kristus Kedua mempertimbangkan pelbagai kemungkinan
kali, adalah lengkap, final serta yang mungkin timbul menuju tujuan;
menggenapi apa yang terdapat dalam bahkan ia juga menceriterakan bagian akhir
Yesaya 11:11. “Pa- da waktu itu Tuhan perjalanan kita yang berbahaya; keada- an
akan mengangkat pula tangan-Nya untuk dan gambaran pantai yang sewaktu-wak- tu
menebus sisa-sisa umat- Nya.” berubah karena badai; ‘akan tetapi dalam
perjalanan ini,’ katanya, ‘Saya telah
Membantu waktu Krisis Akhir. Kitab memper- siapkan seorang jurumudi
Su- ci menyatakan bahwa umat Tuhan bagimu, yang akan menemanimu serta
pada za- man akhir sejarah dunia akan memberikan pelbagai pe- tunjuk kepadamu
mengalami murka dahsyat kuasa naga dan ketika keadaan yang berba- haya itu
Iblis karena ia terlibat dalam upaya terakhir mengancam, dan kau harus memper-
untuk membina- sakan mereka (Why. hatikannya dengan saksama.’ Berkat
12:17). Itulah yang di- sebutkan “akan ada adanya petunjuk ini kita menghadapi waktu
suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang ber- bahaya yang telah diceritakan
yang belum pernah terjadi sejak ada secara rinci, dan sang jurumudi, sesuai
bangsa-bangsa sampai pada waktu itu” dengan janji yang sudah diberikan,
(Dan 12:1). Untuk membantu mereka agar muncul. Akan tetapi bebe- rapa awak
tetap hidup melewati konflik zaman yang kapal, ketika ia melaksanakan tu- gasnya,
paling dahsyat ini, Tuhan dalam kemu- bangkit hendak melawannya. ‘Kami
rahan-Nya memberikan jaminan bahwa memiliki buku petunjuk yang asli,’ teriak
me- reka tidak akan dibiarkan sendirian. me- reka, ‘yang cukup memadai bagi kami.
Kesaksian Yesus, Roh Nubuat, akan Kami berpegang teguh atasnya, hanya di
menuntun mereka dengan selamat sampai atas buku itu saja; kami tidak memerlukan
di tujuan akhir me- kau.’ Siapa sekarang yang memperhatikan
dengan sak- sama buku petunjuk yang asli
itu? Orang yang
Karunia Nubuat 261
menolak jurumudi itukah atau orang-orang
yang menerimanya, sebagaimana yang ter- yang telah dituliskan dalam penyataan Ilahi
dapat dalam buku petunjuk itu? sebelumnya.
Pikirkanlah dengan saksama.”12
Ujian Karunia Nubuat. Karena
ALKITAB DAN NABI-NABI Alkitab telah memberikan amaran bahwa
SESUDAH ALKITAB sebelum Kristus datang kembali akan
banyak nabi palsu yang timbul, oleh karena
Karunia nubuat menghasilkan Alkitab itu, kita harus hati-hati menyelidiki segala
itu sendiri. Pada zaman sesudah Alkitab pernyataan karu- nia nubuat. “Janganlah
karunia itu bukanlah mengganti atau anggap rendah nubu- at-nubuat,” kata
menambahi Ki- tab Suci, karena kanonisasi Paulus. “Ujilah segala se- suatu dan
Alkitab sekarang sudah berakhir. peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu
Karunia nubuat berfungsi pada zaman dari segala jenis kejahatan” (1 Tes. 5:20-
akhir sama pentingnya dengan zaman kera- 22; bandingkan 1 Yoh. 4:1).
sulan. Alkitablah yang ditinggikan sebagai Alkitab merinci beberapa petunjuk yang
dasar iman dan praktik, mengajarkan dapat kita gunakan untuk membedakan
penga- jaran-pengajarannya, serta karu- nia nubuat yang murni dari yang
menerapkan prin- sip-prinsip yang terdapat palsu.
di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
Yang turut serta me- negakkan dan 1. Apakah pesan yang disampaikan-
mengukuhkan jemaat, me- nya serasi dengan alkitab? “Siapa yang
nyanggupkannya melaksanakan tugas yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan
diemban Ilahi. Karunia nubuat menegur, itu, maka baginya tidak terbit fajar” (Yes.
me- nasihatkan, membimbing dan 8:20). Nas ini mengartikan bahwa
memberikan semangat kepada jemaat pekabaran yang disampaikan nabi mana
maupun anggota, melindungi mereka dari pun haruslah selaras dengan hukum Tuhan
kemurtadan serta menyatukan mereka dan kesaksian yang terdapat di dalam
dalam kebenaran Alki- tab. Alkitab. Nabi yang datang belakangan
Nabi-nabi sesudah zaman Alkitab sama tidak boleh bertentangan dengan para nabi
saja fungsinya dengan nabi-nabi Natan, yang sebelumnya. Roh Kudus tidak pernah
Gad, Asaf, Shemaiah, Miriam, Azariah, bertentangan dengan kesaksian yang
Eliezer, Ahijah, Obed, Debora, Huldah, diberikan-Nya sebelumnya, karena Tuhan
Simeon, Yo- hanes Pembaptis, Agabus, “tidak ada perubahan atau bayangan karena
Silas, Anna dan keempat putri Filipus yang pertukaran” (Yak. 1:17).
hidup pada zaman Alkitab, dengan
kesaksian-kesaksian mereka yang tidak 2. Apakah ramalan yang diberikan-
pernah dimasukkan menjadi bagi- an nya menjadi kenyataan? “Bagaimanakah
Alkitab. Tuhan yang samalah yang mem- kami mengetahui perkataan yang tidak
berikan ilham kepada nabi dan nabiah ini difir- mankan Tuhan? Apabila seorang nabi
sa- ma seperti ilham yang diberikan kepada ber- kata demi nama Tuhan dan
nabi- nabi yang tulisannya dimasukkan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak
dalam Ki- tab Suci. Pekabaran yang sampai, maka itulah perkataan yang tidak
diberikan kepada mereka tidak difirmankan Tuhan; dengan terlalu berani
bertentangan dengan pekabaran nabi itu telah mengata- kannya, maka
janganlah gentar kepadanya” (Ul. 18:21,
22; bandingkan Yer. 28:9). Wa-
262 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
laupun ramalan itu mungkin berisi
sebagian kecil dari pekabaran nubuat, tentang Elia sebagai manusia “biasa sama
ketepatannya haruslah dinyatakan. seperti kita”(Yak. 5:17). Melainkan
kehidupan nabi haruslah ditandai oleh buah
3. Apakah penjelmaan Kristus dia- Roh, bukan- nya karena perbuatan jasmani
kui? “Demikianlah kita mengenal Roh (baca Gal. 5:19-23).
Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Kedua, prinsip ini berhubungan juga
Yesus Kris- tus telah datang sebagai de- ngan pengaruh nabi atas orang lain.
manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh Bagai- manakah hasilnya dalam hidup
yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal orang yang menerima pekabaran itu?
dari Allah” (1 Yoh. 4:2, 3). Ujian ini Apakah pekabaran yang diberikan mereka
menuntut bukan sekadar penga- kuan menyiapkan umat Tuhan melaksanakan
sederhana bahwa Yesus Kristus per- nah misi serta mempersatu- kan mereka dalam
hidup di atas dunia ini. Nabi yang sejati kesatuan iman (Ef. 4:12- 16)?
haruslah mengajarkan pengajaran seperti Setiap orang yang mengaku
yang terdapat dalam Alkitab mengenai memperoleh karunia nubuat haruslah dapat
pen- jelmaan Kristus—harus percaya diuji dengan ujian dari Kitab Suci. Jika
dalam ketu- hanan-Nya dan peri pre- pekabaran yang di- berikan nabi atau
eksistensi-Nya, Dia yang dilahirkan nabiah itu memenuhi krite- ria maka kita
seorang anak dara, kemanu- siaan-Nya, dapat yakin bahwa di dalamnya Roh
hidup-Nya yang tidak berdosa, korban Kudus ada, yang memberikan individu itu
pendamaian, kebangkitan, kenaikan, karunia nubuat.
pelayanan pengantaraan dan kedatangan
Kristus kedua kali. ROH NUBUAT DI DALAM GEREJA
MASEHI ADVENT HARI KETUJUH
4. Apakah nabi itu mendatangkan
“buah” yang baik ataukah yang buruk? Karunia nubuat sangat giat dalam pela-
Nubuat datang melalui ilham yang yanan yang dilakukan Ellen G. White, se-
diberikan Roh Kudus, melalui “orang- orang pendiri Gereja Masehi Advent Hari
orang berbicara atas nama Allah” (2 Ptr. Ketujuh. Kepadanya telah diberikan
1:21). Kita dapat memperhatikan nabi-nabi petunjuk yang diilhami Tuhan kepada
palsu melalui buah- buahnya. “Tidak umat-Nya yang hidup pada akhir zaman.
mungkin pohon yang baik itu menghasilkan Dunia pada awal abad kesembilan belas,
buah yang tidak baik,” kata Yesus, tatkala Ellen White mulai menyampaikan
“ataupun pohon yang tidak baik itu pekabaran dari Tuhan, adalah dunia pria.
menghasilkan buah yang baik. Dan setiap Nubuat yang disampai- kannya membuat ia
po- hon yang tidak menghasilkan buah berada di bawah kritik yang amat tajam.
yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke Setelah melewati ujian Al- kitab, ia
dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan meneruskan pekerjaannya selama kurang
mengenal me- reka” (Mat. 7:18-20). lebih 70 tahun, dengan karunia rohani. Dari
Nasihat ini merupakan ujian yang tahun 1844, ketika ia baru berusia 17
sangat berat dalam penilaian terhadap tahun, hingga tahun 1915—tahun
pernyataan nabi. Yang pertama kematian- nya—ia memperoleh kurang
dibicarakan ialah kehi- dupan sang nabi. lebih 2000 kha- yal. Dalam kurun waktu
Itu bukan berarti bahwa nabi haruslah itu ia bekerja dan hidup di Amerika, Eropa,
menjadi manusia yang mutlak sempurna— dan Australia, memberikan nasihat dan
karena Alkitab juga berbicara bimbingan, menegak-
Karunia Nubuat 263
kan dan mendirikan kawasan kerja baru,
berkhotbah dan menulis. nunggu penggenapan. Akan tetapi yang da-
Ellen White tidak pernah menyatakan pat diuji telah digenapi dengan ketepatan
diri- nya nabiah, akan tetapi ia tidak yang amat menakjubkan. Dua contoh yang
keberatan apabila ia disebut dengan menunjukkan pandangan nubuatnya adalah
sebutan itu. Ia men- jelaskan, “Pada waktu yang berikut.
saya masih sangat muda telah ditanyakan
kepadaku, ‘Apakah Anda seorang nabiah?’ a. Bangkitnya spiritualisme modern.
Jawaban yang selalu saya berikan, ‘Saya Dalam tahun 1850, tatkala spiritualisme—
adalah jurukabar Tuhan. Saya tahu banyak gerakan yang berhubungan dengan dunia
orang yang menyebut saya nabi, akan roh dan orang mati—bangkit, Ellen White
tetapi saya sebenarnya tidak per- nah me- nyatakannya sebagai ciri-ciri penipuan
menuntut sebutan yang demikian.... pada masa akhir dan meramalkan
Mengapa saya tidak menyatakan diri perkembang- annya. Walaupun pada waktu
nabiah? Soalnya, pada masa ini banyak itu gerakan tersebut benar-benar anti-
orang yang dengan lantang menyatakan Kristen, ia menatap jauh ke depan bahwa
mereka nabi te- tapi mempermalukan permusuhan ini akan berubah, dan akan
Kristus; karena pekerja- anku mencakup menjadi gerakan yang di- sambut hangat
banyak yang bukan sekadar kata ‘nabiah’ dan dihormati di kalangan pelbagai orang
saja. Saya sama sekali tidak Kristen.14 Sejak saat itu spiri- tualisme
pernah menyatakan diri nabiah. Jika ada sebagai sebuah gerakan telah terse- bar
orang yang menyebut saya demikian, saya luas, memperolehjutaan pengikut. Sikap
ti- dak mempermasalahkannya dan tidak anti-kristennya sudah berubah; bahkan ke-
me- nentang mereka. Akan tetapi yang mudian banyak dari antara mereka yang
jelas pe- kerjaan saya meliputi begitu me- nyebut diri mereka orang Kristen
banyak bidang sehingga saya tidak dapat spiritualis, seraya menyatakan bahwa
menyebut diri saya kecuali jurukabar.”13 mereka memiliki iman Kristen yang sejati
dan bahwa ”Kaum spiritualis sajalah
Penerapan Ujian Nubuat. Bagaimana- agama yang menggunakan karunia roh
kah mengukur pelayanan Ellen White yang dijanjikan Kristus, dan de- ngan
terha- dap ujian yang Alkitabiah ihwal karunia itulah mereka menyembuhkan
seorang nabi? penyakit serta menunjukkan kesadaran ter-
hadap masa mendatang dan eksistensi pro-
1. Setuju dengan Alkitab. gresif.”15 Bahkan mereka membela bahwa
Tulisannya yang berlimpah dengan spiritualisme “memberikan kepada Anda
puluhan ribu nas Alkitab yang terdapat di pe- ngetahuan dari semua sistem yang
dalamnya, seringkali berlipat ganda dengan besar dari agama, dan masih tetap,
penjelasan yang rinci. Pengamatan atau memberikan kepada Anda pengetahuan
studi yang saksama me- nunjukkan bahwa yang lebih banyak me- ngenai Alkitab
tulisan-tulisannya taat- asas, tepat dan Kristen lebih daripada semua tafsir jika
penuh keselarasan dengan Alkitab. digabungkan. Alkitab yang dimak- sudkan
ialah buku Spiritualisme.”16
2. Ketepatan ramalan. Secara
relatif, tulisan-tulisan Ellen White berisi b. Kerja sama erat antara Protestan
sedikit ra- malan. Beberapa dari antaranya dan Katolik Roma. Pada zaman Ellen
dalam pro- ses penggenapan sementara White, kesenjangan terjadi antara Protestan
yang lain me- dan Katolik Roma yang mencegah
terjadinya
264 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
kerja sama apa pun antara keduanya. Di
ka- langan Protestan merajalela sikap anti pek apa saja yang dibicarakannya, yang
Kato- lik. Ia meramalkan bahwa perubahan men- jadi perhatiannya ialah membawa
besar di dalam Protestanisme akan pembaca kepada hubungan yang lebih erat
menjauhkan iman dari Reformasi. dengan Ju- ruselamat.
Akibatnya, perbedaan anta- ra Protestan
dan Katolik akan dihilangkan, mengadakan 4. Pengaruh pekerjaannya. Sudah
jembatan atas kesenjangan yang lebih seabad berlalu sejak Ellen White
memisahkan keduanya.17 menerima karunia rohani. Jemaatnya dan
Tahun-tahun setelah kematiannya hidup orang- orang yang memperhatikan
bangkit gerakan oikumene, berdirinya dan mengikuti nasihatnya memperlihatkan
Dewan Gereja- gereja Dunia, Gereja dampak kehidup- an dan pekabarannya.
Katolik Vatikan II dan keluguan Protestan “Walaupun ia tidak pernah menjabat su-
serta penolakan pandang- an Reformasi atu kedudukan resmi, bukan pula seorang
mengenai penafsiran nubuat.18 Perubahan pendeta yang diurapi, dan tidak pernah me-
yang besar ini telah meruntuhkan perintang nerima upah dari jemaat sampai pada saat
antara orang-orang Protestan de- ngan ke- matian suaminya, pengaruhnya telah
Katolik, menuju kepada kerja sama yang mem- bentuk Gereja Masehi Advent Hari
bertumbuh. Ketujuh lebih daripada faktor mana pun
kecuali Al- kitab yang Kudus.”19 Ialah
3. Pengakuan atas penjelmaan Kris- kekuatan yang menggerakkan di belakang
tus. Ellen White menulis secara luas pendirian pekerja- an percetakan jemaat,
tentang kehidupan Kristus. Peranan-Nya sekolah-sekolah, pe- kerjaan pengobatan
sebagai Tuhan dan Juruselamat, korban misionaris, dan pekerjaan jangkauan se
pendamaian yang diadakan-Nya di atas dunia yang telah menjadikan Jemaat
kayu salib, dan pekerjaan pengantaraan Masehi Advent Hari Ketujuh salah satu
yang dilakukan-Nya mendominasi karya- yang terbesar dan tercepat perkembang-
karya tulisnya. Bukunya yang berjudul annya selaku organisasi misionaris
Kerinduan Segala Zaman telah diakui Protestan. Bahan-bahan yang ditulisnya
sebagai salah satu buku rohani yang paling lebih dari 80 buah buku, 200 traktat dan
baik yang pernah ditulis mengenai hidup pamflet serta 4600 artikel yang ditulis
Kristus, sedangkan Jalan Yang Terin- dah secara berkala di majalah. Khotbah-
merupakan bukunya yang paling banyak khotbah, catatan harian, kesaksian-
dicetak, yang telah menuntun berjuta-juta kesaksian khusus, dan juga surat-surat
manusia mengalami hubungan yang akrab meru- pakan bahan dan naskah yang dapat
dan mendalam dengan Dia. Karya-karya berjum-
tu- lisnya dengan jelas menggambarkan lah 60.000 halaman.
Kristus benar-benar Allah dan benar-benar Ruang lingkup bahan itu amat
manu- sia. Penjelasannya yang berimbang mengejutkan. Keahlian yang ditunjukkan
sungguh selaras dengan pandangan Ellen White tidak- lah terbatas pada bidang
Alkitab, dengan saksama menghindari yang terbatas dan tertentu saja. Tuhan
penekanan yang tidak wajar atas satu memberikan pelbagai nasihat kepadanya di
dengan yang lain—sebuah masalah yang bidang kesehatan, pen- didikan, kehidupan
telah menimbulkan begitu ba- nyak keluarga, pertarakan, evangelisasi,
pertikaian di dalam sejarah Kekristenan. pekerjaan penerbitan, masalah diet yang
Penggambarannya mengenai pekerjaan selayaknya, pekerjaan pengobatan dan
Kristus sangat praktis. Tidak menjadi soal masih banyak lagi bidang kehidupan lain-
as- nya. Barangkali tulisan-tulisannya di
bidang
Karunia Nubuat 265
kesehatan adalah hal yang sangat menak-
jubkan karena gagasan-gagasannya, keba- inginan mereka untuk mempelajari Alkitab
nyakan dari antaranya diberikan lebih lebih besar, belajar Alkitab sehari-hari,
kurang seabad yang lalu, telah dibenarkan ber- doa bagi orang-orang tertentu,
oleh ilmu pengetahuan modern. berkumpul da- lam kelompok persekutuan,
Tulisan-tulisannya berpusatkan pada dan mengada- kan kebaktian keluarga setiap
Kris- tus Yesus serta meninggikan moral hari. Pandangan mereka terhadap gereja
dengan nilai-nilai etis tradisi Yudeo- semakin positif. Me- reka bertanggung
Kristen. jawab untuk menobatkan lebih banyak
Walaupun banyak tulisannya ditujukan orang lagi.”20
kepada Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh, sebagian besar tulisan itu dihargai Roh Nubuat dan Alkitab. Tulisan-tulisan
oleh khala- yak yang lebih luas. Bukunya Ellen White bukanlah pengganti Alkitab.
cukup terkenal Jalan Yang Terindah telah Tu- lisan itu tidaklah boleh disamakan
diterjemahkan ke dalam lebih 100 bahasa dengan Al- kitab. Kitab Suci tetap satu-
dan terjual lebih kurang 15 juta buah. satunya, ukuran unik yang dengan itulah
Karyanya yang paling besar dan diterima dia dan tulisan-tulis- annya harus
dengan baik adalah seri Conflict of the ditimbang dan tunduk.
Ages yang terdiri dari 5 jilid, isinya
mengungkapkan secara rinci pertikaian 1. Alkitab sebagai standar tertinggi.
hebat antara Kristus dan Setan, mulai dari Masehi Advent Hari Ketujuh sepenuhnya
awal dosa dan pelenyapannya dari alam se- mendukung prinsip Reformasi sola
mesta. scriptura, Alkitab sendiri yang menafsirkan
Dampak tulisan-tulisannya atas perse- dirinya dan hanya Alkitab saja yang
orangan cukup mendalam. Belum lama menjadi dasar semua doktrin. Pendiri-
ber- selang Lembaga Pelayanan Jemaat pendiri gereja mengembang- kan
dari Uni- versitas Andrews melakukan kepercayaan fundamental melalui studi
studi perban- dingan antara sikap orang Alkitab; mereka tidak menerima ajaran-
Kristen dan ting- kah laku orang-orang ajaran ini melalui khayal-khayal Ellen
Advent yang secara ter-atur membaca White. Perantaraannya yang utama selama
buku-buku Ellen White de- ngan orang- perkem- bangan doktrin-doktrin adalah
orang yang tidak membacanya. Penelitian membimbing- nya dalam pemahaman
mereka dengan jelas menggaris- bawahi Alkitab serta mengu- kuhkan kesimpulan-
dampak tulisan-tulisannya atas orang-orang kesimpulan yang diperoleh melalui belajar
yang membacanya. Studi per- bandingan Alkitab.21
itu memberikan kesimpulan seba- gai Ellen White sendiri percaya dan meng-
berikut: “Para pembaca mempunyai hu- ajarkan bahwa Alkitablah ukuran atau
bungan yang semakin erat dengan Kristus, norma pokok bagi jemaat. Di dalam
posisi mereka semakin pasti dengan bukunya yang pertama, yang diterbitkan
Tuhan, dan semakin mengenal karunia- tahun 1851, ia ber- kata, “Saudara
karunia roha- ni. Mereka pun semakin pembaca yang terhormat, sa- ya
setuju dengan evan- gelisasi umum serta menganjurkan kepada Saudara, gunakan-
berperan serta lebih tangguh dalam proyek- lah firman Allah sebagai penguasa imanmu
proyek misionaris lo- kal. Mereka merasa dan kehidupanmu sehari-hari. Karena de-
lebih siap untuk ber- saksi dan melibatkan ngan firman itulah kita dihakimkan.”22
diri secara nyata dalam program bersaksi Ellen White tidak pernah mengubah
dan berperan keluar. Ke- pandangan ini. Bertahun-tahun kemudian
ia menulis, “Di dalam firman-Nya, Allah
telah memberikan kepada manusia
pengetahuan yang diperlukan
266 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
untuk keselamatan. Kitab Suci haruslah
dite- rima sebagai yang berkuasa, nya, “cukup memadai menerangi pikiran
penyataan ke- hendak-Nya yang tidak ada yang paling kalut sekalipun dan dapat
cacatnya. Itulah yang menjadi ukuran atau dipaha- mi oleh orang-orang yang ingin
standar tabiat, penyata doktrin, dan ujian mengerti. Akan tetapi, walaupun demikian,
pengalaman.”23 Pada tahun 1909, waktu sebagian orang yang mengaku menjadikan
pidato terakhirnya dalam rapat umum firman Al- lah sebagai pokok pelajaran
jemaat, ia membuka Alkitab, mereka ternyata hidup bertentangan
mengangkatnya di hadapan jemaat sambil dengan ajaran-ajaran yang sangat jelas itu.
berkata, “Saudara-saudari, saya Agar orang tersebut tidak mempunyai
menganjurkan dan meninggikan Buku ini dalih, maka Tuhan membe- rikan
bagi saudara.”24 kesaksian-kesaksian yang jelas dan te- gas
Untuk menjawab orang-orang seiman agar mereka dapat dibawa kembali kepa-
yang menganggap tulisan-tulisannya da sabda yang telah dilalaikan mereka itu.27
.
sebagai tambahan kepada Alkitab, ia
menulis dengan bunyi seperti berikut, 3. Sebuah penuntun untuk mema-
“Saya mengambil Al- kitab yang sangat hami Alkitab. Ellen White menganggap
berharga mengitarinya de- ngan beberapa tu- lisan-tulisannya sebagai sebuah
Testimonies for the Church, diberikan penuntun ke arah pemahaman yang lebih
kepada umat Allah. Maka sau- jernih terhadap Alkitab. “Kebenaran
dara tidak akan akrab dengan Kitab Suci. tambahan tidak disam- paikan; akan tetapi
Jikalau saudara menjadikan firman Allah Tuhan melalui Kesak- sian-kesaksian,
sebagai pelajaranmu, dengan keinginan menyederhanakan kebenar- an-kebenaran
untuk memperoleh ukuran Alkitab serta agung yang telah diberikan dan di dalam
mencapai kesempurnaan Kristen, maka cara yang dipilih-Nya menyam- paikannya
saudara tidak memerlukan Testimonies. kepada orang banyak agar bangkit dan
Hanyalah karena saudara lalai mengenal menanamkan kesan dalam benak mere- ka,
sendiri Buku yang diilhamkan Tuhan maka bahwa semuanya dapat ditinggalkan tan-
Ia berusaha men- jangkau saudara dengan pa dalih.” “Kesaksian-kesaksian yang
kesaksian-kesaksian yang sederhana dan tertu- lis diberikan bukanlah untuk terang
langsung, mencoba mengundang perhatian yang baru, melainkan untuk memberikan
Saudara terhadap fir- man yang diilhamkan kesan yang le- bih jelas kebenaran-
yang selama ini sau- dara lalai untuk kebenaran itu ke dalam hati, kebenaran-
menurutnya, serta mendorong saudara kebenaran yang telah diilham- kan
untuk membentuk hidup saudara se- laras dahulu.”28
dengan ajaran-ajaran yang sejati dan
meninggikan.”25 4. Sebuah penuntun untuk menerap-
kan prinsip-prinsip Alkitab. Kebanyakan
2. Sebuah penuntun menuju Alki- nasihat yang terdapat di dalam tulisannya
tab. Ellen White melihat tugasnya me- nerapkan nasihat yang Alkitabiah
menuntun khalayak kembali kepada untuk ke- hidupan sehari-hari. Ellen
Alkitab. “Terlalu sedikit perhatian yang mengatakan bah- wa ia telah “disuruh
diberikan kepada Al- kitab,” katanya, oleh untuk membawakan prinsip-prinsip umum,
karena itu ‘’Tuhan telah memberikan baik secara lisan mau- pun tulisan, dan
sebuah terang kecil untuk me- nuntun pada waktu yang bersamaan merinci
lelaki dan perempuan menuju terang yang bahaya-bahaya, kesalahan-kesalah- an, dan
lebih besar.”26 “Firman Tuhan,” tulis- dosa-dosa sebagian individu, yang ke-
semuanya perlu ditegur, diperbaiki, dan
dina-
Karunia Nubuat 267
sihati.”29 Kristus yang telah menjanjikan
tun- tunan nubuat yang seperti itu untuk menyatakan dirinya sendiri melalui “roh
jemaat- Nya. Sebagaimana Ellen White nu- buat” pada zaman akhir sejarah dunia
menulis, “Kenyataannya Tuhan telah me- nantang setiap orang agar jangan
menyatakan ke- hendak-Nya kepada mengambil sikap masa bodoh atau kurang
manusia melalui Firman- Nya, tidak lalai percaya, me- lainkan “menguji segala
untuk terus memberikan bim- bingan Roh sesuatu” dan “berpe- gang pada yang
Kudus. Justru sebaliknya, Roh te- lah baik.”Banyaknya yang di- peroleh—atau
dijanjikan oleh Juruselamat, untuk mem- juga yang hilang—bergantung pada apakah
bukakan Sabda kepada hamba-hamba-Nya, kita melaksanakan mandat Al- kitabiah
untuk menerangi dan menerapkan ajaran- dalam penyelidikan kita. Yosafat berkata,
ajarannya.”30 “Percayalah kepada Tuhan, Allahmu, dan
kamu akan tetap teguh! Percayalah ke-
Tantangan bagi umat percaya. Nubuat pada nabi-nabinya, dan kamu akan
penyataan bahwa “kesaksian Yesus” akan berhasil” (2 Taw. 20:20). Gema
perkataannya masih bergaung
kebenarannya hingga kini.

Referensi:

1. . Huruf miring ditambahkan.


2. . Mengenai nabi-nabi Alkitab dari kalangan perempuan, baca Kel. 15:20; Hkm. 4:4; 2 Raj. 22:14; Luk. 2:36; Kis.
21:9.
3. . Frank B. Holbrook, ‘The Bibilical Basis for a Modern Prophet,” hlm. 1 (Dokumen di lembaga Ellen G.
White Estate Inc., GC, 6840 Eastern Ave. NW, Washington, D.C. 20012). Bnd Jemison , A Prophet Among
You, Mountain View, CA: Pacific Press, 1955), hlm. 52-55.
4. . Lihat Holbrook, “Modem Prophet,” hlm. 3-5.
5. . Sayang sekali tidak ada catatan lengkap mengenai apa yang terjadi selama kurun waktu era Kristen yang
tersedia. 6 . Gerhard Friedrich, “Prophets and Prophecies in the New Testament” dalam Theological Dictionary of
the New
Testament, jilid 6, hlm. 859.
7. . Bnd Friedrich, hlm. 860, 861.
8. . Ungkapan “kesaksian Yesus” dikenal baik sebagai subjektiva genetiva bukan objektiva genetiva. “Dua
terjemahan yang mungkin: a) Kesaksian mengenai atau tentang Yesus (Objektiva genetiva) = apa yang
disaksikan orang Kristen mengenai Yesus. ‘Yang membawa kesaksian kepada Yesus’ (RSV). b) Kesaksian dari
atau oleh Yesus (subjektiva genetiva) = pekabaran dari Yesus kepada jemaat. Bukti dari penggunaan ungkapan ini
di dalam buku Wahyu menyarankan bahwa hal itu haruslah dipahami sebagai subjektiva genetiva (sebuah
kesaksian dari atau oleh Yesus), dan bahwa kesaksian ini diberikan melalui penyataan nubuat” (Holbrook,
“Modern Prophet,” hlm. 7). Sebagai sebuah bukti dari sekian banyak bukti Holbrook mengutip Wahyu 1:1, 2"
Wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-
Nya.... Dan oleh malaikat-Nya yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya Yohanes. Yohanes
telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu
yang telah dilihatnya.” Di dalam konteks inilah terbukti bahwa ‘wahyu Yesus Kristus’ menunjuk kepada satu
penyataan dari atau oleh Yesus kepada Yohanes. Yohanes mencatat kesaksian ini dari Yesus. Kedua ungkapan bentuk
genetiva ini, yang lebih kena dalam konteksnya sebagai subjektiva genetiva dan selaras dengan kata-kata penutup
Kristus di dalam buku: ‘Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: Ya, Aku datang segera!’
(Why. 22:20)” (Ibid, hlm. 7, 8).
9. . Lihat SDA Bible Commentary, edisi revisi., jilid 7, hlm. 812; T.H. Blincoe,’The Prophets Were Until John,”
Ministry, Suplemen, Juli 1977, hlm. 24L; Holbrook, “Modern Prophet,” hlm. 8.
10. James Moffatt dalam Expositor’s Greek Testament, editor., W. Robertson Nicoll, jilid 5, hlm. 465.
11. “Spirit of Prophecy,” SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 1412. Orang-orang yang menantikan kedatangan
Kristus kedua kali, kata Paulus, memiliki kesaksian Kristus, yang dikukuhkan Kristus supaya mereka jangan
kekurangan karunia (1 Kor. 1:6, 7).
12. Uriah Smith, “Do We Discard the Bible by Endorsing the Visions?” Review and Herald, 13 Januari 1863, hlm. 52,
dikutip dalam Review and Herald, 1 Desember 1977, hlm. 13.
13. White, “A Messenger,” Review and Herald, 26 Juli 1906, hlm. 8. Judul “Utusan Tuhan” diberikan dengan wahyu
(Ibid).
268 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
14. White, Early Writings, hlm. 59.
15. J.M. Peebles, ‘The Word Spiritualism Misunderstood,” dalam Centennial Book of Modern Spiritualism in
America (Chicago, IL” National Spiritualist Association of the Unites States of Amerikca, 1948), hlm. 34.
16. B.F. Austin, “A Few Helpful Thoughts,” Centennial Book of Modern Spiritualism, hlm. 44.
17. White, The Great Controversy Between Christ and Satan (Mountain View, CA:,Pacific Press, 1950), hlm. 571,
588.
18. Untuk memperoleh pandangan historis mengenai nubuatan-nubuatan Daniel dan Wahyu yang mendominasi
Protestanisme dan Reformasi sampai abad kesembilan belas, baca tulisan Froom, Prophetic Faith of Our Fathers,
jilid 2-4. Baca juga bab 12.
19. Richard Hammill, “Spiritual Gifts in the Church Today,” Ministry, Juli 1982, hlm. 17.
20. Roger L. Dudley dan Des Cummings, Jr., “A Comparison of the Christian Attitudes and Behaviors Between Those
Adventist Church Members Who Regularly Read Ellen White Books and Those Who Do Not.” 1982, hlm 41, 42.
Laporan penelitian Lembaga Pelayanan Jemaat, Universitas Andrews, Berrien Springs, Michigan. Survai itu
menggunakan sampel lebih 8200 anggota yang berbakti dalam 193 jemaat di Amerika Serikat.
21. Jemison, Prophet Among You, hlm. 208-210; Froom, Movement of Destiny (Washington, D.C.: Review and
Herald, 1971), him. 91-132; Damsteegt, Foundation of the Seventh-day Adventist Message and Mission, hlm. 103-
293.
22. White, Early Writing; hlm. 78.
23. White, Great Controversy, hlm. vii.
24. William A. Spicer, The Spirit of Prophecy in the Advent Movement (Washington, D.C.: Review and Herald, 1937),
hlm. 30.
25. White, Testimonies, jilid 5, hlm. 664, 665.
26. White, “An Open Letter,” Review and Herald, 20 Jan.1903, hlm. 15 dalam buku White, Colporteur Ministry
(Mountain View, CA: Pacific Press, 1953), hlm. 125.
27. White, Testimonies, jilid 5, hlm. 663.
28. Ibid., hlm 665.
29. Ibid., hlm. 660
30. White, Great Controversy, hlm. vii.
DOKTRIN KEHIDUPAN KRISTEN

269
Prinsip-prinsip agung hukum Allah dinyatakan dalam Sepuluh Hu-
kum dan diteladani dari hidup Kristus. Prinsip dan hukum itu meng-
ungkapkan kasih Allah, kehendak dan segala maksud-Nya sehubung-
an dengan tingkah laku manusia serta hubungannya dan mengikat
manusia pada segala tingkat umur. Ajaran-ajaran ini merupakan da-
sar perjanjian Allah dengan umat-Nya dan menjadi ukuran di penga-
dilan Allah. Melalui Roh Kudus dosa dinyatakan serta
membangkitkan sebuah perasaan perlunya seorang Juruselamat.
Keselamatan ada- lah karunia bukannyu hasil perbuatan, tetapi buah-
buahnya adalah penurutan Hukum. Penurutan ini mengembangkan
tabiat Kristen ser- ta menghasilkan kebaikan. Inilah sebuah bukti
kasih kita kepada Tu- han Allah dan rasa keprihatinan kita kepada
sesama. Penurutan dalam iman menunjukkan kuasa Kristus untuk
mengubah hidup dan dengan demikian menguatkan kesaksian Kristen.—
Fundamental Beliefs, —19.
BAB 19

HUKUM TUHAN ALLAH

Nya tampak kepada mereka api yang

S emua mata tertuju ke atas gunung. Pun-


caknya ditutupi asap tebal, makin lama
makin gelap, merayap serta menyelimuti
menyala. Sungguh Ia mengasihi umat-Nya;
semua orang-Nya

se- mua gunung dalam misteri. Kilat


menyambar dalam kegelapan, guntur
sambung menyam- bung. “Gunung Sinai
ditutupi seluruhnya de- ngan asap, karena
Tuhan turun ke atasnya dalam api;
asapnya membubung seperti asap dari
dapur, dan seluruh gunung itu gemetar
sangat. Bunyi sangkakala kian lama kian
ke- ras” (Kel. 19:18, 19). Begitu dahsyat
pernya- taan kemuliaan hadirat Tuhan
sehingga selu-
ruh bangsa Israel gemetar.
Tiba-tiba guntur dan terompet berhenti,
keheningan yang mencengkam terasa. Lalu
Tuhan berbicara dari tengah-tengah kabut
tebal itu, yang mengelilingi-Nya ketika Dia
berdiri di atas bukit. Digerakkan oleh kasih
yang sangat dalam terhadap umat-Nya, Ia
mengumumkan Sepuluh Hukum. Musa
pun berkata: “Tuhan datang dari Sinai...
dan da- tang dari tengah-tengah puluhan
ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-

271
yang kudus—di dalam tangan-Mulah
mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk,
menangkap sesuatu dari firman-Mu” (Ul.
33:2, 3).
Waktu Ia menyampaikan hukum di atas
Bukit Sinai Allah tidak hanya menyatakan
diri-Nya sendiri sebagai penguasa tertinggi
dan dahsyat atas semesta alam. Ia juga
menggambarkan diri-Nya sebagai penebus
umat-Nya (Kel. 20:2). Hal ini dilakukan
ka- rena Ia Juruselamat yang telah
memanggil bukan saja bangsa Israel tetapi
juga semua manusia (Pkh. 12:13) untuk
menuruti kesepu- luh ajaran yang singkat,
luas dan mencakup tanggung jawab umat
manusia terhadap Al- lah dan sesamanya.
Dan Tuhan Allah berkata:
“Jangan ada padamu allah lain di
hadap- an-Ku.
“Jangan membuat bagimu patung yang
menyerupai apa pun yang ada di langit di
atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau
yang ada di dalam air di bawah bumi.
Jangan sujud menyembah kepadanya atau
beribadah ke- padanya, sebab Aku, Tuhan,
Allahmu, adalah Allah yang cemburu,
yang membalaskan ke-

271
272 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
salahan bapa kepada anak-anaknya, kepada
keturunan yang ketiga dan keempat dari dan lengkap, mengandung prinsip-prinsip
orang-orang yang membenci Aku, tetapi yang universal.
Aku menunjukkan kasih setia kepada
beribu-ribu orang, yaitu mereka yang Pantulan Tabiat Pemberi Hukum itu.
mengasihi Aku dan yang berpegang pada Ki- tab Suci memperlihatkan ciri-ciri Allah
perintah-perintah-Ku. “Jangan menyebut di da- lam hukum-Nya. Sebagaimana
nama Tuhan, Allah- mu, dengan Tuhan Allah, “Taurat Tuhan itu sempurna”
sembarangan, sebab Tuhan akan dan “perintah Tuhan itu murni” (Mzm.
memandang bersalah orang yang menyebut 19:8, 9). “Jadi hukum Taurat adalah kudus,
nama-Nya dengan sembarangan. dan perintah itu juga adalah kudus, benar
“Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: dan baik” (Rm. 7:12). “Dan segala
‘Enam hari lamanya engkau akan bekerja perintah-Mu adalah benar. Se- jak dahulu
dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi aku tahu dari peringatan-peringat- an-Mu,
hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Al- bahwa Engkau telah menetapkannya untuk
lahmu; maka jangan melakukan sesuatu selama-lamanya” (Mzm. 119:151, 152).
pe- kerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, Sesungguhnya, “segala perintah-Mu
atau anakmu perempuan, atau hambamu benar” (Mzm. 119:172).
laki-laki, atau hambamu perempuan, atau
hewanmu atau orang asing yang di tempat Hukum Moral. Sepuluh hukum yang
kediaman- mu.’” diberi- kan Tuhan menjelaskan pola
“Sebab enam hari lamanya Tuhan men- tingkah laku Tuhan bagi umat manusia.
jadikan langit dan bumi, laut dan segala Hukum itu mem- berikan penjelasan
isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; mengenai hubungan kita dengan Pencipta
itulah se- babnya Tuhan memberkati hari dan Penebus serta tang- gung jawab kita
Sabat dan menguduskannya. kepada sesama. Kitab Suci mengatakan
“Hormatilah ayahmu dan ibumu, bahwa pelanggaran atas hukum Tuhan
supaya lanjut umurmu di tanah yang adalah dosa (1 Yoh. 3:4).
diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.
“Jangan Hukum Rohani. “Bahwa hukum Taurat
membunuh. adalah rohani” (Rm. 7:14). Oleh karena itu,
“Jangan berzinah. hanya orang-orang yang rohani dan yang
“Jangan mencuri. memiliki buah Roh dapat menurutinya
“Jangan mengucapkan saksi dusta (Yoh. 15:4; Gal. 5:22, 23). Roh Allah yang
tentang sesamamu. membuat kita mampu melakukan
“Jangan mengingini rumah sesamamu; kehendak-Nya (Kis. 1:8; Mzm. 51:11-13).
jangan mengingini isterinya, atau Dengan tetap tinggal di dalam Kristus, kita
hambanya laki-laki, atau hambanya menerima kuasa yang kita perlukan agar
perempuan, atau lembunya atau berbuah demi kemuliaan-Nya (Yoh. 15:5).
keledainya, atau apa pun yang dipunyai
sesamamu” (Kel. 20:3-17). Hukum-hukum manusia ditujukan hanya
kepada perbuatan-perbuatan yang jelas-
SIFAT HUKUM ITU jelas nyata. Akan tetapi Sepuluh Hukum
“luas se- kali” (Mzm. 119:96), menyentuh
Sebagai pantulan tabiat Allah, Sepuluh sampai ke pikiran kita yang paling dalam,
Hukum merupakan hukum moral, rohani, menyentuh keinginan-keinginan kita, dan
luas juga perasaan
Hukum Tuhan Allah 273
seperti rasa cemburu, iri hati, nafsu dan
am- bisi. Di dalam Khotbah di Atas Bukit, yang dengan menyatakan kepada manusia
Yesus menekankan dimensi rohani hukum prinsip kebenaran yang tidak berubah-
itu, me- nyatakan bahwa pelanggaran ubah, akan melindungi mereka dari yang
bermula di dalam hati (Mat. 5:21, 22, 27, jahat karena pelanggaran.”2
28; Mrk. 7:21-
23). Hukum yang Sederhana. Sepuluh Hukum
sangat jelas di dalam keluasannya yang se-
Hukum yang Positif. Sepuluh Hukum derhana. Hukum-hukum itu memang
lebih dari sekadar satu rangkaian larangan; singkat sehingga seorang anak kecil pun
di da- lamnya dikandung prinsip yang amat dapat de- ngan mudah menghafalkannya,
luas jangkauannya. Yang dicakupnya namun jang- kauannya begitu luas
bukan saja hal-hal yang tidak boleh kita sehingga dicakupnya setiap dosa yang
lakukan, tetapi juga apa yang seharusnya mungkin.
kita lakukan. Kita tidak boleh hanya “Tidak ada misteri dalam hukum Allah.
menghindari dari perbuatan- perbuatan yang Semua dapat memahami kebenaran-kebe-
jahat dan pikiran-pikiran yang buruk; kita naran yang agung yang terdapat di
harus belajar menggunakan talenta dan dalamnya. Pikiran yang paling lemah
karunia yang telah diberikan Tu- han sekalipun dapat menangkap aturan-aturan
kepada kita untuk tujuan yang baik. Oleh ini; yang paling ti- dak berpengetahuan
karena itu, setiap perintah yang negatif sekalipun dapat mengatur hidup dan
mem- punyai dimensi yang positif. membentuk tabiat yang sesuai dengan
Sekadar contoh, misalnya hukum ukuran Ilahi.”3
keenam berbunyi “Jangan membunuh,”
memiliki sisi positif bahwa “Kau harus Hukum Asas. Sepuluh Hukum adalah
meningkatkan hi- dup.” “Kehendak Allah ikhti- sar semua asas atau prinsip—yang
bagi umat-Nya ialah, para pengikut itu berlaku pada semua manusia dari segala
meningkatkan segala segi yang baik dan waktu. Al- kitab berkata, “Takutlah akan
kebahagiaan setiap orang yang berada di Allah dan berpeganglah pada perintah-
bawah dan lingkungan pengaruh mereka. perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban
Di dalam makna yang sangat dalam bahwa setiap orang” (Pkh. 12:13).
perintah injil—kabar baik akan kese-
lamatan dan kehidupan kekal di dalam Dekalog—Dasa Firman, atau Sepuluh Hu-
Kris- tus Yesus—terletak pada prinsip kum (Kel. 34:28) — berisi atau terdiri dari
positif yang terdapat dalam hukum dua bagian, ditunjukkan dengan adanya
keenam.”1 dua loh batu yang berisi tulisan tangan
Hukum yang sepuluh itu janganlah Allah (Ul. 4:13). Pertama, empat hukum
dipan- dang “sedapat-dapatnya dari sudut yang pertama mengatur tanggung jawab
larangan, sebagaimana juga dari sudut kita terhadap Pen- cipta dan Penebus,
kemurahan. La- rangan-larangan itu justru sedangkan yang terakhir yang terdiri dari
merupakan jaminan kebahagiaan dalam enam hukum mengatur tang- gung jawab
penurutan. Kalau diterima dalam Kristus, kita terhadap sesama.4
maka ia akan bekerja di dalam diri kita Kedua bagian ini diambil dari dua asas
untuk memurnikan tabiat yang men- fundamental yang agung dari hal kasih
datangkan kegembiraan kepada kita yang merupakan landasan berlangsungnya
sepanjang abad kekekalan. Kepada yang kerajaan Allah: “Kasihilah Tuhan,
menurut hu- kum, hal itu menjadi tembok Allahmu, dengan segenap hatimu dan
pelindung. Di dalamnya akan kita lihat dengan segenap kekuat-
kebaikan Tuhan,
274 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
anmu dan dengan segenap akal budimu,
dan kasihilah sesamamu manusia seperti batu supaya dapat disimpan di dalam tabut
dirimu sendiri.” (Luk. 10:27; bandingkan di bait Allah (Kel. 31:18; Ul. 10:2).
Ul. 6:4, 5; Im. 19:18). Barangsiapa yang Untuk membantu bangsa Israel mene-
menghayati prinsip-prinsip ini maka ia rapkan hukum-hukum itu, Allah
akan selaras de- ngan Sepuluh Hukum, memberikan hukum tambahan yang lebih
karena perintah itu mengungkapkan asas- rinci kepada mereka yang mengatur
asas ini dengan rinci sekali. hubungan mereka kepada-Nya dan kepada
Hukum yang pertama menyatakan seca- masing-masing me- reka. Beberapa dari
ra langsung perbaktian hanya kepada satu antara undang-undang tambahan ini
Tuhan saja. Kedua menyatakan supaya ja- berfokus pada undang-undang warga sipil
ngan menyembah ilah.5 Hukum yang bangsa Israel (hukum sipil), se- mentara
ketiga melarang sikap sembarangan dan yang lain mengatur upacara-upa- cara
bersumpah palsu dengan menggunakan pelayanan di bait Allah (hukum keupa-
nama Tuhan. Hukum yang keempat caraan). Tuhan Allah menyampaikan
mengatakan supaya menyucikan Sabat dan hukum- hukum tambahan ini kepada umat
merupakan ciri-ciri Allah yang benar dengan perantaraan Musa yang kemudian
selaku Pencipta langit dan bumi. menulis- kannya dalam “buku hukum,” dan
Hukum yang kelima mengharuskan menempat- kannya di samping “tabut
anak- anak tunduk kepada orang tua perjanjian” (Ul. 31:25, 26)— tidak di dalam
mereka seba- gai yang diangkat Tuhan tabut sebagaimana dilakukannya dengan
untuk meneruskan penyataan kehendak- penyataan tertinggi Allah, yakni Sepuluh
Nya kepada generasi berikutnya (baca Ul. Hukum itu. Hukum-hu- kum tambahan ini
4:6-9; 6:1-7). Yang ke- enam merupakan dikenal sebagai “kitab hu- kum Musa”
hukum yang melindungi hidup sebagai (Yos. 8:31; Neh. 8:1; 2 Taw. 25:4) atau
kehidupan yang kudus. Yang ketujuh dengan “Hukum Musa” (2 Raj. 23:25; 2
menjaga kesucian dan kemurnian Taw. 23:18).7
hubungan perkawinan. Yang kedelapan
ada- lah hukum yang melindungi harta Hukum yang Menyenangkan. Hukum
milik. Yang kesembilan untuk menjaga Tuhan itu merupakan inspirasi bagi jiwa.
agar tetap benar dan membuang dusta. Penulis Mazmur berkata, “Betapa kucintai
Sedangkan yang kese- puluh ditujukan Taurat-Mu! Aku merenungkannya
kepada akar semua hubungan manusia sepanjang hari.” “Itulah sebabnya aku
dengan melarang orang mengingin- kan mencintai perin- tah-perintah-Mu lebih
kepunyaan orang lain.6 daripada emas, bahkan daripada emas tua.”
Walaupun apabila “aku ditimpa kesesakan
dan kesusahan,” katanya lebih lanjut,
Hukum yang Unik. Sepuluh Hukum “tetapi perintah-perintah-Mu menjadi
tentu- lah merupakan hukum yang unik kesukaanku” (Mzm. 119:97, 127,143).
dan tegas yang diucapkan Tuhan dengan Kepada barangsiapa yang mengasihi Allah,
nyaring kepa- da seluruh bangsa (U1. “Perintah-perintah-Nya itu tidak berat” (1
5:22).Hukum ini tidak dipercayakan Tuhan Yoh. 5:3). Para pelanggar yang
kepada pikiran yang mudah lupa, oleh menganggap hukum itu sebagai kuk yang
karena itu Tuhan mengukir- nya dengan menyusahkan, karena pikiran yang penuh
jari-Nya sendiri di atas dua loh dengan dosa “tidak takluk kepada hukum
Allah; hal ini memang tidak mungkin
baginya” (Rm. 8:7).
Hukum Tuhan Allah 275
MAKSUD HUKUM Nya,” kata Kitab Suci, “..karena Allah akan
membawa setiap perbuatan ke pengadilan
Allah memberikan hukum-Nya agar yang berlaku atas segala sesuatu yang ter-
umat memperoleh berkat yang sembunyi, entah itu baik, entah itu jahat”
berkelimpahan ser- ta membimbing Pkh. 12:13, 14; bandingkan Yak. 2:12).
mereka ke dalam hubungan yang Hati nurani manusia beraneka-ragam.
menyelamatkan dengan diri-Nya. Co- Ada hati nurani yang “lemah,” sedangkan
balah perhatikan dengan saksama tujuan yang lain “najis” “jahat” atau “tipu daya
dan maksud yang dirinci secara khusus ini: pen- dusta” (1 Kor 8:7, 12; Tit. 1:15; Ibr.
10:22; 1
Hukum itu Menyatakan Kehendak Al- Tim. 4:2). Sama seperti jam, bagaimana
lah bagi Manusia. Sebagai ungkapan pun baiknya, harus “diatur” oleh ukuran
tabiat dan kasih Allah, Sepuluh Hukum yang pas dengannya. Hati nurani kita
menyatakan kehendak dan maksud Allah mengatakan bahwa kita harus melakukan
bagi manusia. Hukum itu menuntut yang baik, akan tetapi hati nurani itu tidak
perlunya penurutan yang sempurna, “sebab mengatakan kepa- da kita apa yang baik.
barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, Hanya hati nurani yang telah diatur dengan
tetapi mengabaikan satu bagian dari ukuran agung yang dite- tapkan Allah–
padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya” dengan hukum-Nya—dapat menjaga kita
(Yak. 2:10). Penurutan terhadap hukum, menyimpang ke dalam dosa.9
sebagai peraturan yang menguasai hidup,
sangat penting bagi keselamatan kita. Ditunjukkannya Dosa. Tanpa Sepuluh
Kristus sendiri berkata, “Jikalau engkau Hu- kum umat tidak dapat melihat dengan
ingin masuk ke dalam hidup, turutilah jelas kesucian Allah, kesalahan mereka,
segala perin- tah Allah” (Mat. 19:17). atau per- lunya mereka bertobat.
Penurutan ini hanya mungkin dengan Apabila mereka tidak mengetahui
adanya Roh Kudus. bahwa mereka melanggar hukum Allah,
maka mere- ka tidak akan merasakan
Basis Perjanjian Allah. Musa menuliskan bahwa mereka hi- lang, atau perlunya bagi
kembali Sepuluh Hukum berikut mereka pendamaian dengan darah Kristus.
penjelasan- penjelasan hukum lainnya di Membantu manusia supaya mengetahui
dalam buku yang disebut buku perjanjian keadaan mereka yang sebenarnya, maka
(Kel. 20:1-24:8).8 Ke- mudian ia menyebut fungsi hukum adalah seperti sebuah cermin
Sepuluh Hukum “loh-loh batu, loh-loh (baca Yak. 1:23-25). Barangsiapa yang
perjanjian” menunjukkan penting- nya “me- mandang” ke dalamnya maka mereka
sebagai basis perjanjian kekal (Ul. 9:9; akan melihat cacat tabiat sendiri yang
bandingkan 4:13. Tentang perjanjian ini, bertentangan dengan tabiat Allah yang
lihat kembali bab 7). benar. Oleh karena itu, hukum moral
menunjukkan bahwa selu- ruh dunia
Fungsinya sebagai Standar `bersalah di hadapan Allah (Rm. 3:20)
Penghakiman. Seperti halnya Tuhan, karena “sebab dosa ialah pelanggaran
“segala perintah-Nya benar” (Mzm. hukum” (1 Yoh. 3:4). Sesungguhnya, kata
119:172). Oleh karena itu, hu- kum Paulus, “Justru oleh hukum Taurat aku
seperangkat ukuran kebenaran. Masing- telah mengenal dosa” (Rm. 7:7).
masing kita akan ditimbang dan Meyakinkan orang-orang yang berdosa
dihakimkan dengan ukuran prinsip atas dosa mereka, akan membantu mereka
kebenaran ini, bukan dengan hati nurani sadar bahwa mere-
kita. “Takutlah akan Allah dan
berpeganglah pada perintah-perintah-
276 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
ka dihukumkan di bawah pengadilan
murka Allah dan bahwa mereka dalam iman kita sampai kepada
menghadapi huku- man mati yang abadi. Juruselamat kita, yang mengulurkan
Itulah yang membuat mereka merasa kepada kita karunia hidup kekal (Yoh.
bahwa mereka sama sekali tidak berdaya. 3:16).

Alat Pertobatan. Hukum Allah Disediakannya Kebebasan yang Sejati.


merupakan alat Roh Kudus yang Kristus berkata bahwa “setiap orang yang
digunakan untuk men- datangkan berbuat dosa, adalah hamba dosa” (Yoh.
pertobatan dalam diri kita: “Taurat Tuhan 8:34). Apabila kita melanggar hukum
itu sempurna, menyegarkan jiwa” (Mzm. Allah, maka kita kehilangan kebebasan;
19:8). Apabila kita telah melihat tabiat kita akan tetapi kalau menurut Hukum yang
yang sebenarnya maka kita menyadari Sepuluh, diberi- kan kepada kita jaminan
bahwa kita adalah orang berdosa, kita yang sejati. Hidup yang selaras dengan
berada di barisan orang yang akan hukum Allah berarti ke- bebasan dari dosa.
dihukum mati tanpa harapan, sehingga kita Itu berarti kebebasan dari hal-hal yang
merasa perlu- nya seorang Juruselamat. biasanya mengikuti dosa—ke- cemasan
Dengan demikianlah kabar baik injil itu yang berkelanjutan, luka hati nurani, rasa
menjadi benar-benar ber- makna. Hukum bersalah yang bertumbuh dan penyesalan
itu mengarahkan kita kepada Kristus, yang melemahkan daya hidup yang vital.
satusatunya harapan yang dapat membantu Pemazmur berkata, “Aku hendak hidup da-
kita lepas dari keadaan putus asa.10 Dalam lam kelegaan, sebab aku mencari titah-
pengertian seperti inilah Paulus merujuk titah- Mu” (Mzm. 119:45). Yakobus
baik kepada hukum moral maupun hukum menyebut De- kalog itu “hukum utama,”
keupacaraan sebagai “penuntun bagi kita” “hukum yang sem- purna, yaitu hukum
yang membawa kita kepada Kristus, yang memerdekakan orang” (Yak. 2:8;
“supaya kita dibenarkan karena iman” 1:25).
(Gal. 3:24).11 Agar kita dapat menerima kemerdekaan
Walaupun hukum itu menyatakan dosa ini, Yesus mengundang kita supaya datang
kita, ia tidak dapat dan tidak akan pernah kepada-Nya dengan beban dosa kita. Ia
menyelamatkan kita. Seperti halnya air memberikan kepada kita kuk-Nya yang ri-
yang membersihkan wajah yang kotor, ngan (Mat. 11:29, 30). Sebuah kuk adalah
demikianlah kita, setelah kita menemukan alat untuk melayani. Dengan membagi
kekurangan kita di dalam cermin hukum beban, tugas yang dibebankan akan lebih
moral Allah, mencapai sumber yang ringan. Kristus membagi kuk dengan kita.
terbuka “untuk mem- basuh dosa dan Kuk itulah hukum; “hukum kasih yang
kecemaran” (Za. 13:1) dan dibasuh dengan agung dinyatakan di taman Eden,
“darah Anak Domba” (Why. 7:14). Kita diumumkan di bukit Sinai, dan di dalam
harus memandang kepada Kris- tus, “dan perjanjian baru dituliskan dalam hati, itulah
sebagaimana Kristus dinyatakan... (kepada yang mengikat pekerja manusia ke dalam
kita) di atas kayu salib Golgota, mati di kehendak Allah.”13 Apabila kita sepe-
bawah himpitan beban dosa seluruh dunia, nanggungan kuk dengan Kristus, Ia
Roh Kudus menunjukkan... (kepada kita) menang- gung beban yang berat dan
sikap Allah terhadap semua orang yang menjadikan penu- rutan itu sebagai sesuatu
bertobat dari dosa pelanggaran mereka.”12 kesukaan. Ia me- nyanggupkan kita hingga
Maka, pengharapan mengisi jiwa kita, dan berhasil melaku- kan apa yang tadinya
di tidak mungkin. Oleh karena itu, hukum
yang tertulis dalam batin kita, menjadi
sebuah kegembiraan dan kesu-
Hukum Tuhan Allah 277
kaan. Kita merdeka karena kita ingin
melaku- kan sebagaimana yang atau menurut situasi, melainkan mutlak,
diperintahkan-Nya. tidak dapat berubah, dan sahih secara
Jika hukum itu diberikan tanpa kuasa permanen bagi manusia. Orang-orang
Kristus, maka tidak ada kemerdekaan dari Kristen dari za- man ke zaman
dosa. Akan tetapi anugerah Allah yang me- mengukuhkan keteguhan dan kekekalan
nyelamatkan, yang tidak membatalkan hu- hukum Allah, dengan kokoh mem-
kum itu, membawa kuasa yang benarkan keabsahannya secara terus-mene-
membebaskan dari dosa, karena “di mana rus. 15
ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan”
(2 Kor. 3:17). Hukum sebelum Sinai. Hukum Tuhan su-
dah ada jauh sebelum diberikan-Nya
Mengekang Kejahatan dan Mendatang- Sepuluh Hukum kepada bangsa Israel.
kan Berkat. Pertambahan kejahatan, keke- Sebab kalau tidak demikian, maka sebelum
rasan, kebejatan moral dan kekejian yang Sinai tidak ada dosa, “sebab dosa ialah
merajalela di dunia adalah akibat pelanggaran hukum Allah” (1 Yoh. 3:4).
melalaikan Sepuluh Firman. Di mana Fakta bahwa Lusifer dan malaikat-
hukum diterima de- ngan baik, dosa malaikatnya dinyatakan berdosa menjadi
dikekang dan dirintangi, di situlah bukti bahwa hukum sudah ada jauh
perbuatan yang benar dianjurkan, dan sebelum Penciptaan (2 Ptr. 2:4).
menjadi sarana menegakkan kebenaran. Tatkala Allah menjadikan Adam dan
Bangsa-bangsa yang menerapkan asas-asas Ha- wa di dalam gambar-Nya, Ia
itu ke dalam hukum-hukum mereka akan menanamkan asas-asas moral dari hukum
memperoleh berkat besar. Sebaliknya, itu di dalam be- nak mereka, secara
apabi- la tidak menghiraukan asas-asas ini alamiah diberikan kepa- da mereka agar
maka ke- munduran yang terus-menerus mereka dapat melakukan ke- hendak-Nya.
akan terjadi. Pada zaman Perjanjian Lama Pelanggaran yang dilakukan mereka
Allah sering memberkati bangsa-bangsa membuat dosa dikenal keturunan umat
dan individu se- laras dengan penurutan manusia (Rm. 5:12).
mereka terhadap hu- kum-Nya. Kemudian Allah mengatakan tentang
“Kebenaran meninggikan derajat bangsa,” Abraham bahwa ia “telah mendengarkan
kata Kitab Suci, dan sebuah “takhta fir- man-Ku dan memelihara kewajibannya
menjadi kokoh oleh kebenaran” (Ams. ke- pada-Ku, yaitu segala perintah,
14:34; 16:12). Barangsiapa yang menolak ketetapan dan hukum-Ku” (Kej. 26:4, 5).
menuruti perintah-perintah Tuhan akan Dan Musa mengajarkan peraturan-
menghadapi ancaman malapetaka (Mzm. peraturan Tuhan dan hukum-Nya sebelum
89:31, 32). “Ku- tuk Tuhan ada di dalam Sinai (Kel. 16; 18:16). Studi mengenai
rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman buku Kejadian me- nunjukkan bahwa
orang benar diber- kati-Nya” (Ams. 3:33; Sepuluh Hukum telah dike- nal baik
bandingkan Im. 26; Ul. 28). Prinsip umum sebelum Sinai. Buku itu menyatakan
yang lama tetap ber- dengan jelas bahwa umat mengetahui bawa
laku sampai hari ini.14 sebelum Allah memberikan Sepuluh
Firman (Dekalog) itu, perbuatan-perbuatan
KEKEKALAN HUKUM ITU yang dilarang itu salah.16 Pengertian yang
telah diterima secara umum ini, yakni
Karena hukum moral yang sepuluh itu hukum mo- ral, menunjukkan bahwa Allah
merupakan refleksi tabiat Allah, maka harus menye- diakan bagi manusia
prin- sip-prinsip itu tidaklah bersifat pengetahuan mengenai Sepuluh hukum.
sementara
278 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
Hukum di Sinai. Selama masa
perhambaan yang cukup lama di Mesir, dap hukum-hukum itu mencapai klimaks
sebuah bangsa yang tidak mengakui Allah per- sis mendahului kedatangan Kristus
yang benar (Kel. 5:2), orang-orang Israel yang kedua kali. Nubuat menunjukkan
hidup di tengah-te- ngah penyembah bahwa Se- tan akan memimpin sejumlah
berhala dan kebejatan. Aki- batnya, besar manusia untuk mengingkari Allah
mereka lupa dan kehilangan penger- tian (Why. 12:9). De- ngan bekerja sama
yang mendalam atas kesucian, kemurnian dengan kuasa “binatang” itu, ia akan
dan prinsip-prinsip moral yang diberikan mengarahkan perhatian dunia terhadap
dan dimiliki Allah. Status mereka sebagai binatang itu, bukan kepada Allah (Why.
hamba mempersulit mereka untuk 13:3; untuk .memperoleh keterangan lebih
menyembah dan berbakti kepada Tuhan. lanjut mengenai nubuat ini, silakan baca
Menjawab seruan permintaan mereka kembali bab 12).
yang amat sangat, Allah mengingat
perjanjian- Nya kepada Abraham dan 1. Hukum di bawah serangan. Daniel
bertekad mele- paskan umat-Nya keluar 7 menggambarkan kuasa yang sama
dari “dapur pelebur- an” (Ul. 4:20) dengan dengan menyebut tanduk kecil. Bab ini
membawa mereka ke sebuah negeri “agar mengutarakan empat binatang besar, yang
supaya mereka tetap mengikuti ketetapan- mana, bahkan sejak masa Kristus, para
Nya, dan memegang segala pengajaran- penafsir Alkitab te- lah
Nya” (Mzm. 105:43-45). Setelah mereka mengidentifikasinya sebagai kuasa-kuasa
dilepaskan, lalu Ia me- nuntun mereka ke dunia yang besar: Babilon, Medo-Persia,
Gunung Sinai untuk mem- berikan kepada Ge- rika dan Roma. Sepuluh tanduk dari
mereka hukum moral yang menjadi empat binatang besar itu menggambarkan
ukuran pemerintahan-Nya dan hu- kum- pembagian Kerajaan Roma setelah
hukum keupacaraan yang mengajarkan kejatuhannya (476 TM). 17
kepada mereka jalan keselamatan adalah Khayal Daniel berpusat pada tanduk
melalui pengorbanan pendamaian Jurusela- kecil, sebuah kuasa menghujat yang
mat. Di Sinai, kemudian Tuhan mengeri- kan yang bangkit di tengah-
memberikan hukum secara langsung, tengah sepuluh tanduk, menyatakan
dalam bentuk yang sederhana dan jelas, timbulnya sebuah kuasa dahsyat sesudah
dengan istilah yang mu- dah, “oleh karena terpecah-pecahnya Keraja- an Roma.
pelanggaran-pelanggaran” (Gal. 3:19), Kuasa ini akan mencoba meng- ubah
“supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata hukum Allah (Dan. 7:25) dan akan terus
lagi keadaannya sebagai dosa” (Rm. 7:13). berlangsung sampai kedatangan Kristus
Hanyalah dengan membuat hu- kum Allah kembali (lihat bab 19). Serangan ini sendiri
lebih terfokus maka mereka, bangsa Israel, membuktikan makna yang terus-menerus
akan menyadari pelanggaran mereka lebih hukum itu di dalam rencana keselamatan.
tajam, sehingga mengetahui ke- beradaan Khayal berakhir dengan menjamin kembali
mereka yang tanpa daya, dan me- reka umat Allah, bahwa kuasa ini tidak akan
nengetahui betapa perlunya keselamatan. ber- hasil melenyapkan hukum itu, karena
peng- hakiman akan membinasakan tanduk
Hukum sebelum Kedatangan Kristus kecil itu (Dan. 7:11; 26-28).
Kedua Kali. Alkitab menunjukkan bahwa
hukum Tuhan menjadi sasaran serangan 2. Orang-orang Saleh mempertahan-
Se- tan dan perang yang dilancarkannya kan hukum itu. Penurutan menjadi ciri-
terha- ciri orang saleh yang menanti Kedatangan
Kris-
Hukum Tuhan Allah 279
tus yang kedua kali. Dalam konflik
terakhir mereka berlomba meninggikan puluh Hukum itu.
hukum Allah. Kitab Suci melukiskan Buku Wahyu juga menggambarkan
mereka sebagai ber- ikut: Mereka “yang pem- bukaan bait suci surga, yang
menuruti perintah Allah dan memiliki iman menampakkan pemandangan atas “tabut
kepada kesaksian Yesus” (Why. 12:17; perjanjian-Nya” (Why. 11:19). Frasa tabut
14:12) dan yang dengan sabar menanti perjanjian menun- juk kepada tabut pada
kedatangan Kristus kembali. bait suci dunia; yang berisi loh batu yang
Dalam persiapan menanti Kedatangan di dalamnya tertulis “fir- man perjanjian”
Kristus kedua kali, umat ini yakni Sepuluh Hukum” (Kel. 34:27;
mengumumkan Injil, memanggil orang lain bandingkan Bil. 10:33; U1. 9:9). Tabut
supaya menyembah Tuhan sebagai Pencipta perjanjian itu, yang terdapat di dalam bait
(Why. 14:6, 7). Ba- rangsiapa yang suci surga adalah tabut yang asli yang
menyembah Allah di dalam kasih akan berisi per- kataan perjanjian kekal––
menuruti-Nya; sebagaimana yang Sepuluh firman yang asli. Maka jelaslah
dikatakan Yohanes: “Sebab inilah kasih bahwa waktu peng- hakiman terakhir yang
ke- pada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti dilakukan Allah atas dunia ini (Why.
pe- rintah-perintah-Nya. Perintah-perintah- 11:18), berhubungan dengan pembukaan
Nya tidak berat” (1 Yoh. 5:3). bait suci surga dengan berfo- kuskan pada
tabut dengan Sepuluh Hukum—
3. Pengadilan Tuhan dan hukum. sesungguhnya, merupakan sebuah
Pengadilan yang dilakukan Tuhan dengan gambaran yang pantas dari besarnya
mendatangkan ketujuh malapetaka atas hukum Allah se- bagai ukuran
orang yang tidak menuruti hukum itu penghakiman.
bermula dari kaabah “Bait Suci”—kemah
kesaksian di surga (Why. 15:5). Bangsa HUKUM DAN INJIL
Israel telah kenal betul ungkapan Bait Suci
—kemah kesaksian; yang dimaksudkannya Keselamatan adalah karunia yang
ialah ke- mah yang dibangun oleh Musa datang karena anugerah melalui iman,
(Bil. 1:50, 53; 17:8; 18:2). Disebut bukan karya dari hukum itu (Ef. 2:8).
demikian karena kemah suci itu memuat “Bukan karena per- buatan yang baik
“kesaksian” (Kel. 26:34), yang berisi karena melakukan hukum, bukan dengan
“kedua loh hukum” (Kel. 31:18). Oleh usaha yang bagaimana pun yang dipujikan,
karena itu, Sepuluh Hukum adalah bukan pula karena perbuatan yang baik—
“kesaksian”—saksi bagi manusia dari hal apakah banyak atau sedikit, pe- ngorbanan
kehendak Allah (Kel. 34:28, 29). atau tidak,—dengan cara bagaima- na pun
Akan tetapi Wahyu 15:5 menunjuk dapat membenarkan orang berdosa (Tit.
kepa- da “Bait Suci—kemah kesaksian di 3:5; Rm. 3:20).”18
surga. “Bait suci yang dibuat Musa Di dalam Kitab Suci terdapatlah kese-
hanyalah sebuah contoh bait suci yang di larasan yang sempurna antara hukum dan
surga (Kel. 25:8, 40; bandingkan Ibr. 8:1- Injil, satu dengan yang lain saling
5); aslinya yang besar— sepuluh hukum meninggikan.
itu—disimpan di sana. Penghakiman
terakhir sangat erat kaitannya dengan Hukum dan Injil sebelum Sinai. Apabila
pelanggaran terhadap hukum Allah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa,
menjadi bukti tambahan betapa abadinya maka tahulah mereka apa artinya bersalah,
Se- takut, dan kekurangan (Kej. 3:10). Allah
menyambut dan menjawab atas kekurangan
mereka bu-
280 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
kan dengan menghapuskan hukum yang
menghakimkan mereka; melainkan dengan Dan setelah proklamasi Sepuluh Hukum,
memberikan kepada mereka Injil yang Al- lah menyuruh orang-orang Israel
dapat memulihkan mereka kembali ke mendirikan mezbah dan mulai
dalam perse- kutuan dan penurutan mempersembahkan per- sembahan yang
kepada-Nya. mengungkapkan anugerah- Nya yang
Injil ini berisi janji penebusan melalui menyelamatkan.
Ju- ruselamat, benih perempuan itu, yang Di Bukit Sinai Allah memberikan
pada suatu ketika kelak akan datang dan sebagi- an besar hukum keupacaraan yang
menang atas yang jahat (Kej. 3:15). Sistem berhu- bungan dengan pembangunan
persem- bahan yang diberikan Tuhan untuk kaabah, yang menjadi tempat kediaman
mengajar- kan kepada mereka pentingnya Allah bersama umat-Nya dan tempat
kebenaran mengenai pendamaian: bahwa berjumpa dengan me- reka untuk
pengampunan dapat diperoleh hanya membagikan berkat-berkat-Nya serta
melalui penumpahan darah—melalui mengampuni dosa-dosa mereka (Kel. 24:9-
kematian Juruselamat. De- ngan 31:18). Perluasan sistem persembahan
mempercayai bahwa korban binatang yang yang sederhana ini telah ada sebelum
dipersembahkan itu merupakan lambang Sinai, membayangkan karya pengantaraan
kematian yang mendatangkan pendamaian Kristus bagi penebusan orang-orang yang
dari Kristus demi mereka, maka mereka berdosa dan pengesahan kuasa dan
memperoleh pengampunan dari dosa.19 Me- kesucian hukum Allah.
reka diselamatkan oleh anugerah. Tempat kediaman Allah adalah di Bilik
Janji Injil ini adalah pusat perjanjian Yang Mahasuci yang terdapat di dunia, di
Allah yang kekal dari hal anugerah yang tempat kemurahan di tabut tempat
diberikan kepada manusia (Kej. 12:1-3; beradanya Sepuluh Hukum. Setiap aspek
15:4, 5; 17:1-9). Hal ini sangat erat pelayanan bait suci melambangkan
kaitannya dengan penu- rutan kepada Juruselamat. Korban sembelihan
hukum Allah (Kej. 18:18, 19; 26:4, 5). menunjukkan kematian-Nya yang
Kepastian janji Allah itu adalah Anak mengadakan pengantaraan, yang akan
Allah, yang satu-satunya menjadi inti Injil, menebus umat manusia dari hukuman yang
yakni “sejak dunia dijadikan di dalam kitab didatangkan oleh hukum itu (baca bab 4
kehidupan dari Anak Domba, yang telah dan 9).
di- sembelih” (Why. 13:8). Anugerah Sementara Dekalog atau Sepuluh
Allah, se- gera berlangsung begitu Adam Firman itu ditempatkan di dalam tabut,
dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Daud hukum-hukum keupacaraan, bersama-sama
berkata, ”Tetapi kasih setia Tuhan dari dengan pera- turan-peraturan sipil yang
selama-lamanya sam- pai selama-lamanya diberikan Tuhan telah dituliskan di dalam
atas orang-orang yang takut akan Dia, “Buku Hukum” dan ditempatkan di
...bagi orang-orang yang ber- pegang pada samping tabut perjanjian se- bagai “saksi
perjanjian-Nya dan yang ingat untuk di situ terhadap engkau” (Ul. 31:26).
melakukan titah-Nya” (Mzm. 103:17, 18). Apabila mereka berdosa, maka “sak- si” ini
akan menghakimkan perbuatan mere- ka
Hukum dan Injil di Sinai. Ada hubungan serta menyediakan syarat yang terinci dan
yang erat antara Sepuluh Firman dengan panjang lebar mengenai pendamaian
Injil. Pendahuluan hukum itu, misalnya, dengan Allah. Mulai dari Sinai sampai
menunjuk kepada Allah sebagai Penebus kepada kema- tian Kristus, para pelanggar
(Kel. 20:1). Sepuluh Hukum dapat memperoleh
pengharapan, pengam- punan dan
penyucian dengan iman dalam Injil
Hukum Tuhan Allah 281
yang digambarkan oleh pelayanan bait suci
dari hukum keupacaraan itu. 2:14; bandingkan Ul. 31:26). Oleh karena
itu, tidak perlu lagi mengadakan upacara
Hukum dan Injil Sesudah Salib. Sesuai yang telah dihapuskan, karena hal itu tidak
dengan pengamatan sebagian besar orang dapat menghapus dosa atau menyucikan
Kristen, Alkitab menunjukkan bahwa hati nurani (Ibr. 10:4; 9:9, 14). Tidak perlu
semen- tara kematian Kristus lagi dicemas- kan hukum-hukum
menghapuskan hukum keupacaraan, maka keupacaraan, berikut sya- rat-syarat yang
dikukuhkan seterusnya keabsahan hukum rumit mengenai persembahan makanan dan
moral.20 Simaklah bukti berikut ini: minuman, perayaan-perayaan atas pelbagai
festival (Paskah, Pentakosta, dsb.), bulan
1. Hukum keupacaraan. Apabila Kris- baru, atau sabat-sabat keupacara- an (Kol.
tus mati, Ia menggenapi lambang nubuat 2:16; bandingkan Ibr. 9:10), yang ha- nya
sis- tem korban-korban persembahan. merupakan “bayangan dari apa yang ha-
Lambang dengan yang dilambangkannya rus datang” (Kol. 2:17).21
bertemu, se- hingga berakhirlah hukum Dengan kematian Yesus, orang-orang
keupacaraan itu. Berabad-abad sebelumnya percaya tidak perlu lagi berhubungan
Daniel telah me- ramalkan bahwa kematian dengan bayang-bayang—refleksi realitas
Mesias akan “menghentikan korban Kristus. Secara langsung sekarang mereka
sembelihan dan kor- ban santapan” (Dan. dapat menghampiri Juruselamat sendiri,
9:27; baca juga bab 4). Waktu Yesus mati, “sedang wujudnya ialah Kristus” (Kol.
tirai di bait suci secara ajaib tercarik dua 2:17).
dari atas ke bawah (Mat. 27:51), Karena penafsiran orang-orang Yahudi,
menunjukkan berakhirnya makna ro- hani maka hukum keupacaraan itu telah menjadi
pelayanan di bait suci. sebuah perintang antara mereka dengan
Walaupun hukum keupacaraan bangsa-bangsa lain. Hal itu telah menjadi
memenuhi peran penting sebelum kematian rintangan besar bagi misi mereka yang
Kristus, da- lam banyak hal hukum ini sebe- narnya dimaksudkan untuk
tidaklah sempurna, karena sebagai menerangi dunia dengan kemuliaan Tuhan.
“bayangan saja dari kesela- matan yang Kematian Kristus menghapuskan “segala
akan datang” (Ibr. 10:1). Yang perintah dan keten- tuannya,” meruntuhkan
diperankannya ialah tujuan yang bersifat “tembok pemisah” antara orang yang
se- mentara dan membebani umat Allah bukan Yahudi dan orang Yahudi sehingga
sampai tibanya “waktu pembaharuan” (Ibr. menciptakan sebuah kelu- arga baru, yakni
9:10; bandingkan Gal. 3:19)—sampai tiba umat percaya, yang diperda- maikan ke
waktu- nya Kristus mati sebagai Domba dalam “satu tubuh... pada salib itu” (Ef.
Allah yang sejati. 2:14-16).
Pada waktu kematian Kristus batas hu-
kum keupacaraan berakhir. Korban penda- 2. Sepuluh Hukum dengan salib. Se-
maian yang dilakukan-Nya cukup mentara kematian Kristus mengakhiri
mengam- puni dosa-dosa semua orang. otoritas hukum keupacaraan, justru
Tindakan ini “menghapuskan surat utang, Sepuluh Hukum itu ditegakkannya. Kristus
yang oleh ke- tentuan-ketentuan hukum menanggung ku- tuk hukum, dengan
mendakwa dan mengancam kita. Dan itu demikian membebaskan umat percaya dari
ditiadakan-Nya de- ngan memakukannya hukuman. Dengan mela- kukan demikian,
pada kayu salib” (Kol. bukan berarti bahwa hukum itu sudah
dihapuskan dan memberikan kebe- basan
kepada kita untuk melanggar asas-
282 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
asas atau prinsipnya. Cukup banyak
kesaksi- an yang diperoleh di dalam kitab buah jalan untuk memperoleh kebenaran.
Suci menge- nai kekalnya hukum itu, Kita adalah orang-orang yang berdosa,
menolak pandangan yang disebutkan di tetapi di dalam Kristus Yesus kita
atas. dibenarkan mela- lui kebenaran-Nya yang
Calvin dengan tegas mengatakan bahwa dihisabkan.24
“kita tidak boleh membayangkan bahwa Di bawah anugerah itu, bukanlah berarti
ke- datangan Kristus telah membebaskan orang-orang beriman bebas dan “bertekun
kita dari kekuasaan hukum; karena hukum dalam dosa, supaya semakin bertambah ka-
itulah peraturan yang abadi dari sih karunia” (Rm. 6:1). Sebaliknya,
pengabdian dan hi- dup yang suci, dan anugerah menambah kuasa yang membuat
harus, karena itulah kea- dilan Allah yang penurutan dan kemenangan atas dosa itu
tidak pernah dapat ber- ubah.”22 mungkin di- peroleh. ”Demikianlah
Paulus melukiskan hubungan antara pe- sekarang tidak ada penghukuman bagi
nurutan dan Injil anugerah yang menyela- mereka yang ada di dalam Kristus” (dalam
matkan. Memanggil orang-orang beriman bahasa Indonesia terjemahan baru) “yang
agar hidup suci, ia menantang mereka agar tidak menuruti keinginan daging
mereka mempersembahkan diri sendiri melainkan menurut Roh” (terjemahan
“menjadi senjata-senjata kebenaran. Sebab dalam bahasa Inggris (Rm. 8:1).
kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, Kematian Kristus memuliakan dan
karena kamu tidak berada di bawah hukum mem- besarkan hukum, meninggikan
Taurat, tetapi di bawah kasih karunia” otoritasnya yang bersifat universal. Jika
(Rm. 6:13, 14). Oleh karena itu, orang Sepuluh Hukum (Dekalog) dapat diubah,
Kristen tidak memelihara hukum untuk maka Kristus tidak perlu mati. Akan tetapi
memperoleh kese- lamatan—barangsiapa karena hukum ini mutlak dan tidak dapat
yang berusaha mela- kukan pemeliharaan diubah, kematian menjadi syarat
hukum itu untuk mem- peroleh pembayarannya. Dengan ma- tinya Kristus
keselamatan hanyalah akan memper- di kayu palang, persyaratan ini dipenuhi,
dalam perhambaan dalam dosa. “Selama memungkinkan kehidupan kekal dapat
ma- nusia berada di bawah hukum ia tetap diperoleh semua orang yang menerima
di ba- wah kuasa dosa, karena hukum tidak pengorbanan-Nya yang amat mulia itu.
dapat menyelamatkan seseorang dari
hukuman mau pun dari kuasa dosa. Akan PENURUTAN KEPADA HUKUM
tetapi ba- rangsiapa yang berada di bawah
anugerah mene-rima bukan saja kelepasan Tiada orang yang dapat memperoleh ke-
dari hu- kuman (Rm. 8:1), tetapi juga selamatan dengan usahanya yang baik. Pe-
kuasa untuk mengalahkan (Rm. 6:4). nurutan adalah buah keselamatan di dalam
Dengan demikian, maka dosa tidak lagi Kristus. Melalui anugerah-Nya yang ajaib,
berkuasa atas mere- ka.” 23 terutama yang dinyatakan di kayu salib,
“Sebab Kristus,” kata Paulus Allah telah membebaskan umat-Nya dari
menambah- kan, “adalah kegenapan hukuman dan kutuk dosa. Walaupun
hukum Taurat, se- hingga kebenaran mereka adalah orang-orang berdosa.
diperoleh tiap-tiap orang yang percaya” Kristus memberikan hidup-Nya untuk
(Rm. 10:4). Lalu, setiap orang yang menyediakan bagi mereka pemberian hidup
percaya di dalam Kristus mengakui bahwa kekal. Kasih karunia Allah yang
Dialah akhir hukum yang menjadi se- berkelimpahan timbul di dalam orang
berdosa yang bertobat sebuah sambutan
yang menampakkan diri di dalam
penurutan
Hukum Tuhan Allah 283
yang penuh kasih melalui kasih anugerah
yang dilimpahkan dengan berkelimpahan. nyakan mengenai syarat-syarat untuk
Orang-orang percaya yang mengerti bahwa mem- peroleh hidup kekal, Ia menjawab,
Kristus menghargai hukum dan orang yang “Jikalau engkau ingin masuk ke dalam
mengerti bahwa Kristus menghargai hidup, turutilah segala perintah Allah”
hukum dan orang yang mengerti berkat- (Mat. 19:17). Ia juga mengamarkan
berkat pe- nurutan akan digerakkan dengan pelanggaran terhadap asas ini, “Bukan
tangguh un- tuk menghayati hidup seperti setiap orang yang berseru kepada- Ku:
hidup yang di- hayati Kristus. Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Ke-
rajaan Sorga, melainkan dia yang
Kristus dan Hukum. Kristus sangat melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
meng- hargai Sepuluh Hukum. sorga.” Para pe- langgar hukum akan
Sebagaimana Yang Agung “AKU ditolak masuk ke da- lamnya (Mat. 7:21-
ADALAH AKU,” Ia sendiri 23).
mengumumkan hukum moral Bapa dari Kristus Sendiri menggenapi hukum, bu-
Sinai (Yoh. 8:58; Kel. 3:14; baca juga bab kan dengan membinasakannya tetapi
4). Seba- gian dari tugas-Nya di dunia ini melalui hidup yang penuh dengan
adalah “untuk memberi pengajaran-Nya penurutan. “Se- sungguhnya,” kata-Nya,
yang besar dan mulia” (Yes. 42:21). “selama belum le- nyap langit dan bumi
Sebuah ayat dari Maz- mur yang ini, suatu iota atau satu titik pun tidak akan
menyatakan bahwa Perjanjian Ba- ru ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
dikenakan kepada Kristus membuat jelas semuanya terjadi” (Mat. 5:18). Dengan
sikap-Nya terhadap hukum: “Aku suka tegas Kristus menekankan bahwa tujuan
mela- kukan kehendak-Mu, ya Allahku; mulia hukum Allah itu haruslah senantiasa
Taurat-Mu ada dalam dadaku” (Mzm. disimpan di dalam pikiran: menga- sihi
40:8; bandingkan Ibr. 10:5,7). Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu,
Injil-Nya menghasilkan sebuah iman jiwa raga dan pikiranmu dan sesamamu se-
yang senantiasa mengukuhkan keabsahan perti dirimu sendiri (Mat. 22:37, 38).
Sepuluh Firman (Dekalog). Kata Paulus, Bagai- manapun, Ia ingin agar para
“Jika demi- kian, adakah kami pengikut-Nya jangan mengasihi sesamanya
membatalkan hukum Tau- rat karena sebagaimana menurut kasih yang
iman? Sama sekali tidak! Sebalik- nya, ditafsirkan dunia ini— yang
kami meneguhkannya” (Rm. 3:31). mementingkan diri atau sentimental sa- ja.
Oleh karena itu, Kristus datang bukan Untuk menjelaskan kasih yang dibicarakan-
ha- nya untuk menebus manusia tetapi juga Nya, Kristus memberikan “hukum yang
mem- pertahankan otoritas dan kesucian ba- ru” (Yoh. 13:34). Hukum yang baru ini
hukum Allah, menampilkan kebesaran dan bu- kanlah mengambil tempat Sepuluh
kemuliaan di hadapan orang banyak serta Firman, melainkan menyediakan bagi umat
memberikan kepada mereka teladan percaya dengan “sebuah teladan apa
bagaimana berhu- bungan dengannya. sebenarnya ka- sih sejati yang tidak
Sebagai pengikut-pengi- kut-Nya, orang- mementingkan diri sendiri itu, kasih yang
orang Kristen dipanggil un- tuk belum pernah disaksikan di atas dunia ini.
memuliakan hukum Tuhan selama hidup Dengan demikianlah perintah- Nya ini
mereka. Kristus menghayati suatu dapat dilukiskan sebagai sebuah pe- rintah
kehidupan penurutan dengan kasih diri- baru. Yang memerintahkan mereka bukan
Nya Sendiri, Ia menekankan bahwa para hanya sekadar “supaya kamu saling
pengikut-Nya ha- rus menjadi pemelihara mengasihi,” tetapi “supaya kamu saling
hukum. Apabila dita- me- ngasihi, seperti Aku telah mengasihi
kamu” (Yoh. 15:12). Jelasnya, kita berada
di sini juga
284 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
satu lagi bukti bagaimana Kristus
menghormati hukum-hukum Bapa-Nya.25 Berkat-berkat Penurutan. Penurutan me-
Penurutan menyatakan cinta yang demi- ngembangkan tabiat Kristen dan
kian. Yesus berkata, “Jikalau kamu menga- menghasilkan suatu perasaan yang baik,
sihi Aku, kamu akan menuruti segala menjadikan umat percaya bertumbuh
perin- tah-Ku” (Yoh. 14:15). “Jikalau sebagai “bayi yang baru lahir” dan akan
kamu menu- ruti, perintah-Ku, kamu akan diubah menjadi serupa de- ngan gambar
tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku Kristus (baca 1 Ptr. 2:2; 2 Kor. 3:18).
menuruti perintah Ba- pa-Ku dan tinggal di Perubahan dari orang berdosa menjadi
dalam kasih-Nya” (Yoh. 15:10). Sama anak Allah akan menjadikan saksi yang
halnya, jika kita mengasihi umat Allah ber- hasil baik terhadap kuasa Kristus.
maka kita pun mengasihi Allah dan Kitab Suci menyatakan “berbahagialah”
“menuruti perintah-perintah-Nya” (1 Yoh. semua “orang yang hidupnya tidak bercela,
2:3). yang hidup menurut Taurat Tuhan” (Mzm.
Hanyalah dengan tinggal di dalam 119:1), “yang kesukaannya ialah Taurat
Kristus kita dapat membuat hati yang Tu- han, dan yang merenungkan Taurat itu
penurut. “Sama seperti ranting tidak dapat siang dan malam” (Mzm. 1:2). Berkat-
berbuah dari diri- nya sendiri, kalau ia berkat pe- nurutan itu banyak: (1)
tidak tinggal pada pokok anggur,” kata- kebijaksanaan dan akal budi (Mzm.
Nya, “demikian juga kamu ti- dak berbuah, 119:98, 99); (2) damai
jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku (Mzm. 119:165; Yes. 48:18); (3) pembenaran
Barangsiapa tinggal di dalam (Ul. 6:25; Yes. 48:18); (4) Kemurnian dan ke-
Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah hidupan moral (Ams. 7:1-5); (5)
banyak, sebab di luar Aku kamu tidak pengetahu- an akan kebenaran (Yoh. 7:17);
dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:4, 5). (6) penjaga- an terhadap penyakit; (7)
Agar dapat tinggal di dalam Kristus kita panjang usia (Ams. 3:1, 2; 4:10, 22); (8)
harus disalibkan dengan- Nya dan jaminan bahwa doa sese- orang akan
mengalami seperti apa yang ditulis Paulus: dijawab (1 Yoh. 3:22; bnd Mzm. 66:18).
“Tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, Dengan mengundang kita supaya
melainkan Kristus yang hidup di dalam menjadi penurut, Allah menjanjikan berkat
aku” (Gal. 2:20). Bagi orang yang sudah yang ber- kelimpahan (Im. 26:3-10; Ul.
ber- ada dalam kondisi seperti ini Kristus 28:1-12). Apa- bila kita menyambut
dapat menggenapi Perjanjian Baru-Nya: dengan positif, maka kita akan menjadi
”Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal “harta kesayangan” Tu- han—“menjadi...
budi mereka dan menuliskannya dalam hati kerajaan imam dan bangsa yang kudus”
me- reka, maka Aku akan menjadi Allah (Kel. 19:5, 6; bandingkan 1 Ptr. 2:5, 9),
mereka, dan mereka akan menjadi umat- ditinggikan “di atas segala bangsa di
Ku” (Ibr. 8:10). bumi,” “menjadi kepala dan bukan menjadi
ekor” (Ul. 28:1, 13).
Referensi:
1 . Holbrook, “What God’s Law Means to Me,” Adventist Review, 15 Januari 1987, hlm. 16.
2 . White, Selected Messages, buku 1, hlm. 235.
3. Ibid., hlm. 218.
4. . Bnd Pengakuan Iman Westminster, 1647 TM, bab XIX, dalam Philip Schaff, The Creeds of Christendom, jilid
3, hlm. 640-644.
5. Lihat Taylor G. Bunch, The Ten Commandments (Washington, D.C.: Review and Herald, 1944), hlm. 35, 36.
6 . ‘Ten Commandments,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 1106.
7. . Hukum Musa dapat juga dirujuk kepada satu bagian Perjanjian Lama yang disebut Pentateukh—lima buku
pertama dari Alkitab (Luk. 24:44; Kis. 28:23).
Hukum Tuhan Allah 285
8. . Yang termasuk juga di dalam perjanjian itulah beberapa peraturan keupacaraan dan hukum sipil tertentu.
Peng- ajaran-pengajaran sipil bukanlah sebuah tambahan terhadap Sepuluh Firman (Dekalog) melainkan
hanyalah se- kadar penerapan yang rinci dari prinsip atau asas itu secara luas. Hukum keupacaraan melambangkan
injil dengan menyediakan sarana anugerah bagi orang-orang yang berdosa. Oleh karena itu, Sepuluh Firman itulah
yang men- dominasi perjanjian itu. Bnd Yer. 7:21-23; Francis D. Nichol,Answers to Objections (Washington,
D.C.: Review and Herald, 1952), hlm. 62-68).
9. . Arnold V. Wallenkampt, “Is Conscience a Safe Guide?” Review and Herald, 11 April 1983, hlm. 6.
10. Sebagian orang menafsirkan pernyataan Paulus bahwa “Kristus adalah kegenapan hukum untuk membenarkan
setiap orang yang percaya” dimaksudkan bahwa akhir atau tujuan hukum itu membawa kita kepada sasaran di mana
kita dapat melihat betapa berdosanya kita, dan datang kepada Kristus meminta pengampunan, menerimanya
melalui iman akan kebenaran-Nya. (Penggunaan kata “akhir” (Yunani, telos), juga terdapat dalam 1 Tes. 1:5,
Yak. 5:11 dan dalam 1 Petr. 1:9). Lihat juga catatan 23.
11. Bnd SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 961; White, Selected Messages, buku 1, hlm. 233. Hukum
keupacaraan adalah sebuah guru yang membawa individu kepada Kristus tetapi dengan sarana yang berbeda. Pela-
yanan di bait suci dengan segala persembahan pengorbanan menunjukkan kepada orang berdosa keampunan dari
dosa bahwa darah Anak Domba yang akan datang itu, Yesus Kristus, akan menyediakannya, dengan demikian
membawa kepada mereka pengertian terhadap anugerah injil itu. Hal itu direncanakan untuk menciptakan cinta
terhadap hukum Allah sementara persembahan-persembahan korban adalah menjadi gambaran dramatis dari kasih
Allah di dalam Kristus.
12. Ibid., hlm. 213.
13. White, The Desire of Ages, hlm. 329.
14. Bnd White, Education, hlm. 173-184.
15. Pengakuan-pengakuan yang bersifat historis, pengakuan iman yang meninggikan keabsahannya adalah “Ka-
tekhismus Waldensia, 1500 TM; Katekhismus kecil Luther, 1529 TM; Katekhismus Anglikan, 1549 TM dan
1662 TM; Pengakuan Iman Scottish, 1560 TM (Reformed); Katekhismus Heidelberg, 1563 TM (Reformed);
Konfensi Helvetic Kedua, 1566 TM (Reformed); Tigapuluh sembilan Artikel Agama, 1571 TM (Gereja Inggeris);
Formula Konkord, 1576 TM (Lutheran); Artikel-artikel Iman Irish, 1615 TM (Gereja Episkopal Irish); Konfesi
Iman Westminster, 1647 TM; Katekhismus Singkat Westminster, 1647 TM; Konfesi Waldenses, 1655 TM;
Deklarasi Savoy, 1658 TM (Congregational); Konfesi Masyarakat Sahabat, 1675 TM (Quakers); Konfesi
Philadelphia, 1688 TM (Baptis); Duapuluh lima Artikel Agama, 1784 TM (Metodis); Konferensi New Hamps-
hire, 1833 TM (Baptis); Katekhismus panjang dari Ortodoks, Katolik, Gereja Timur, 1839 TM (Gereja Yunani
Rusia), sebagaimaan dikutip dalam The Creeds of Christendom, “ed. Philip Schaff, revisi oleh David S. Schaff
(Grand Rapids: Baker Book House, 1983), jilid 1-3.
16. Rujukan untuk hukum-hukum pertama dan kedua, baca Kej. 35:1-4; keempat, Kej. 2:1-3; kelima, Kej. 18:29; ke-
enam, Kej. 4:8-11; ketujuh, Kej. 39:7-9; 19:1-10; kedelapan, Kej. 44:8; kesembilan, Kej. 12:11-20; 20:1-10; dan
kesepuluh, Kejadian 27.
17. Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 1, hlm. 456, 894; jilid 2, hlm. 528, 784; jilid 3, hlm. 252, 744; jilid
4, hlm. 392, 846.
18. Questions on Doctrine, hlm. 142.
19. Kain dan Habil mengenal betul sistem persembahan korban (Kej. 4:3-5; Ibr. 11:4). Adam dan Hawa membuat pa-
kaian mereka yang pertama (Kej. 3:21) dari kulit binatang yang dikorbankan (dipersembahkan) untuk meng-
adakan pendamaian karena dosa-dosa mereka.
20. Lihat juga misalnya, pengakuan iman yang historis yang berikut: Konfesi Iman Westminster, Artikel-artikel
Agama Irish; Deklarasi Savoy, Konfesi Philadelphia, Artikel-artikel Metodis mengenai Agama.
21. Bnd The SDA Bible Commentary, edisi revisi jilid 6, hlm. 204; White, Patriarchs and Prophets, hlm. 365.
22. Calvin, Commenting on a Harmony of the Evangelists, terjemahan William Pringle (Grand Rapids: Wm B.
Eerdmans, 1949), jilid 1, hlm. 277.
23. The SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 541, 542.
24. Sebagian lagi para penafsir menafsirkan Kristus sebagai akhir (the end) hukum berarti bahwa Kristus adalah tujuan
atau arah yang dituju hukum itu (bnd. Gal. 3:24) atau penggenapan hukum itu (bnd Mat. 5:17). Bagaimana pun,
pandangan bahwa Kristus adalah akhir (termination) hukum itu sebagai alat keselamatan (bnd Rm. 6:14) tam-
paknya lebih cocok dengan konteks Rm. 10:4. “Paulus mengkontraskan cara Tuhan mengenai pembenaran oleh
iman dengan usaha manusia dengan pembenaran oleh hukum. Pekabaran yang terdapat dalam Injil itulah Kristus
akhir dari hukum itu sebagai suatu jalan pembenaran bagi setiap orang yang memiliki iman” (The SDA Bible
Commentary, edisi revisi, jilid 6, hlm. 595). Bnd White, Selected Messages buku 1, hlm. 394.
25. Nichol, Answers to Objections hlm. 100, 101.
Khalik yang penuh kemurahan, setelah enam hari Penciptaan,
berhenti pada hari ketujuh dan melembagakan hari Sabat bagi semua
umat sebagai satu peringatan Penciptaan. Perintah keempat dari
Hukum Allah yang tak dapat berubah itu mengharuskan pemeliha-
raan Sabat hari ketujuh ini sebagai hari istirahat, berbakti, dan me-
layani sesuai dengan ajaran dan praktik yang dilakukan Yesus Kris-
tus, Tuhan atas hari Sabat itu. Hari Sabat adalah hari perhubungan
yang menyenangkan dengan Tuhan Allah, dan juga dengan sesama.
Sabat merupakan sebuah lambang penebusan kita di dalam Kristus,
satu tanda penyucian kita, sebuah pernyataan bahwa kita tunduk dan
taat, sebuah gambaran mendatang tentang kehidupan yang abadi di
dalam kerajaan Allah. Sabat merupakan tanda Allah yang kekal, aba-
dinya perjanjian-Nya antara Dia dan umat-Nya. Pemeliharaan de-
ngan rasa gembira atas hari yang kudus ini dari senja kepada senja,
dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, adalah sebuah
perayaan atas karya kreatif dan tindak perbuatan yang menebus yang
dilakukan Tuhan.—Fundamental Beliefs,—20.
BAB 20

HARI SABAT

B ersama Allah, Adam dan Hawa mem-


perhatikan sekeliling rumah Firdaus me-
reka. Pemandangan itu tidak terlukiskan,
nyatakan sebab-musabab mengapa Allah
ha- rus disembah: Ia Pencipta dan kitalah
cipta- an-Nya. Oleh karena itu, Sabat
ti- dak terkatakan. Ketika matahari turun menjadi dasar utama fondasi perbaktian
pe- lahan pada hari Jumat itu, hari keenam kepada Tuhan, ka- rena di dalamnya
pen- ciptaan, dan bintang-bintang mulai diajarkan pengajaran agung yang sangat
muncul, “Maka Allah melihat segala yang indah dalam cara yang amat mengesankan,
dijadikan- Nya itu, sungguh amat baik” tidak ada lembaga yang setara dengan itu.
(Kej. 1:31). De- ngan demikian Allah Dasar perbaktian yang benar kepada Allah,
menyelesaikan pencip- taan “langit dan bukan hanya pada hari yang ketujuh itu
bumi dan segala isinya” (Kej. saja, tetapi juga semua perbaktian,
2:1). didasarkan dalam perbedaan antara
Betapa indahnya dunia yang telah Pencipta dan makhluk ciptaan-Nya.
dijadi- kan dan diselesaikan-Nya itu, Kenyataan agung ini tidak akan pernah
pemberian ter- besar yang dapat diberikan menjadi aus, dan tidak akan pernah dapat
Allah untuk pa- sangan baru yang dilupakan.”1 Itulah sebab- nya Allah
dijadikan-Nya, merupakan sebuah melembagakan Sabat ini, supaya
hubungan yang sangat bersifat pri- badi kebenaran ini tetap dipegang umat
dan khusus dengan Allah. Kemudian Ia manusia.
memberikan kepada mereka hari Sabat,
hari dengan berkat khusus, persekutuan
dan per- hubungan dengan Pencipta Sabat pada Penciptaan. Sabat diberikan
mereka. kepada kita dari dunia yang tidak berdosa.
Itulah karunia istimewa yang diberikan
SABAT MENURUT ALKITAB Allah, yang akan menyanggupkan umat
manusia untuk dapat merasakan wujud
Sabat adalah pusat perbaktian kita surga di atas dunia ini. Tiga tindakan Ilahi
kepada Allah. Peringatan atas Penciptaan, yang jelas dalam mendirikan Sabat itu:
yang me-

287
288 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
1. Allah berhenti pada hari Sabat.
Pada hari yang ketujuh Allah “berhenti be- menjadikannya khusus untuk tujuan yang
kerja untuk beristirahat” (Kel. 31:17), luhur untuk memperkaya hubungan
namun demikian Ia beristirahat bukan manusia- llahi.
karena Ia me- merlukannya (Yes. 40:28). Allah memberkati dan menguduskan
Kata kerja “ber- istirahat,” Shabath, secara Sa- bat hari ketujuh karena Ia beristirahat
harfiah berarti “berhenti” dari pekerjaan pada hari ini dari semua pekerjaan-Nya. Ia
atau kegiatan (ban- dingkan Kej. 8:22). mem- berkati dan menguduskannya bagi
“Allah berhenti bukan karena keletihan umat ma- nusia, bukan hanya untuk diri-
atau capek, melainkan ber- henti dari Nya sendiri. Hanyalah dengan kehadiran-
pekerjaan yang lebih dahulu.”2 Nya berkat Al- lah dan pengudusan-Nya
Allah beristirahat karena Ia ingin dapat berlangsung.
manusia beristirahat; Ia membuat contoh
untuk diikuti manusia (Kel. 20:11). Sabat di Sinai. Peristiwa-peristiwa yang
Jika Allah telah selesai mengadakan mengikuti keluarnya bangsa Israel dari
Pen- ciptaan pada hari keenam (Kej. 2:1), Mesir menunjukkan bahwa sesungguhnya
apakah yang dimaksud Kitab Suci tatkala mereka telah melalaikan pemeliharaan
mengatakan bahwa Ia “menyelesaikan Sabat. Peratur- an yang kejam ketika masih
pekerjaan yang dibuat-Nya itu” pada hari diperhamba tam- paknya membuat
yang ketujuh (Kej. 2:2)? Allah telah selesai pemeliharaan hari Sabat itu sukar
mencipta langit dan bumi di dalam enam dilakukan. Begitu mereka memperoleh
hari, tetapi toh Ia masih menjadikan hari kemerdekaan, Allah mengingatkan mereka
Sabat. Sabat dijadikan untuk hari dengan tegas, melalui manna yang
beristirahat. Dengan hari Sabat sebagai diberikan secara ajaib dan pengumuman
penyelesaian akhir, maka Ia mengakhiri Sepuluh Hu- kum, mengenai tugas mereka
kar- ya-Nya. memelihara Sabat hari yang ketujuh.

2. Allah memberkati hari Sabat. 1. Sabat dan manna. Sebulan sebelum


Allah tidak hanya menjadikan hari Sabat, Allah mengumumkan hukum dari bukit
tetapi Ia juga memberkatinya. “Dengan Sinai, Ia menjanjikan kepada umat-Nya
diberkatinya hari ketujuh itu, berarti itulah perlindung- an dari penyakit jika mereka
yang menya- takan sebagai hal yang dengan rajin memperhatikan “perintah-
khusus diperkenan Ilahi dan merupakan perintah-Nya dan tetap mengikuti segala
hari yang mendatangkan berkat bagi ketetapan-Nya” (Kel. 15:26; bandingkan
makhluk yang diciptakan-Nya.3 Kej. 26:5). Segera setelah memberikan
janji ini Allah mengingatkan orang-orang
3. Allah menyucikan Sabat. Arti me- Israel mengenai kudusnya hari Sabat.
nyucikan ialah membuatnya kudus dan Dengan manna yang ajaib, mukjizat
suci, atau mengasingkannya sebagai mengajarkan kepada mereka secara nyata
sesuatu yang suci dan digunakan untuk betapa pentingnya Ia dianggap mereka
maksud-maksud yang kudus saja; harus beristirahat pada hari ketujuh itu.
menahbiskannya. Khalayak, tempat-tempat Sepanjang minggu, setiap hari dalam
(misalnya bait suci, gereja atau tempat minggu itu Allah memberikan kepada
kebaktian), dan waktu (hari-hari yang orang Israel cukup manna bagi keperluan
kudus) dapat disucikan. Kenyataan bahwa mereka. Mereka tidak perlu menyimpan
Allah menguduskan hari ketujuh ber- arti persediaan untuk hari esok, karena manna
bahwa hari itu memang kudus, bahwa Ia itu akan rusak jika mereka simpan (Kel.
16:4, 16-19). Pada
Hari Sabat 289
hari keenam mereka disuruh untuk
mengum- pulkan dua kali lebih banyak Tuhan memberkati hari Sabat dan mengu-
dari hari biasa supaya mereka mempunyai duskannya” (Kel. 20:8-11).
cukup makanan hari itu dan esoknya, Semua perintah dalam Dekalog itu amat
Sabat. Dengan demikian kepada mereka penting, tidak boleh ada satu pun yang
diajarkan bahwa hari ke- enam merupakan dilalai- kan (Yak. 2:10), namun demikian
hari persediaan dan bagai- mana Tuhan ma- sih membedakan perintah hari
seharusnya mereka memelihara Sabat. Sabat dari perintah-perintah yang lain.
Allah berkata, “Besok adalah hari Sehubungan de- ngan itu, Ia menyuruh
perhentian penuh, Sabat yang kudus bagi “Ingatlah,” yang ber- arti mengamarkan
Tuhan; maka roti yang perlu kamu bakar, kepada manusia bahaya melupakan betapa
bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, pentingnya hari itu.
masaklah; dan se- gala kelebihannya Perkataan yang digunakan dalam
biarkanlah di tempatnya untuk disimpan hukum itu dimulai dengan: “Ingatlah dan
sampai pagi” (Kel. 16:23). Hanya pada kuduskanlah hari Sabat”—menunjukkan
hari ketujuh saja manna yang disimpan bahwa hari Sa- bat bukannya dilembagakan
tidak menjadi rusak (Kel. 16:24). Di dalam untuk pertama kalinya di Bukit Sinai.
bahasa yang serupa dengan hukum yang Perkataan itu menun- jukkan bahwa
keempat itu, Musa berkata, “Enam hari lembaga tersebut telah didiri- kan jauh
lamanya kamu memungutnya, tetapi pada sebelumnya—sebenarnya pada waktu hari
hari ketujuh ada Sabat; maka roti itu tidak penciptaan itulah, hukum hari ber- istirahat
ada pada hari itu” (Kel. 16:26). itu dinyatakan. Allah bermaksud su- paya
Selama empat puluh tahun, atau sama kita memelihara Sabat sebagai kenang- an
de- ngan 2000 kali pergantian Sabat, orang- kepada-Nya selaku Khalik. Itulah saat
orang Israel berada di padang belantara, beristirahat dan berbakti, saat kita secara
mukjizat manna mengingatkan mereka atas langsung merenungkan Dia dan karya-kar-
pola kerja enam hari ini, dan mereka ya-Nya.
beristirahat pada hari ketujuh. Sebagai kenangan atas hari Penciptaan,
pemeliharaan hari Sabat merupakan sebuah
2. Hari Sabat dan hukum. Allah me- penawar terhadap penyembahan ilah.
nempatkan hukum hari Sabat tepat pada Dengan mengingatkan kita bahwa Allah
pu- sat Sepuluh Hukum atau Dekalog itu. menciptakan langit dan bumi,
Bunyi- nya sebagai berikut: membedakan Dia dari segala dewa-dewa
“Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: palsu. Dengan memelihara Sa- bat, maka
enam hari lamanya engkau akan bekerja itulah yang menjadi tanda bahwa kita
dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi tunduk kepada Allah yang benar—tanda
hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, bahwa kita mengakui kekuasaan-Nya seba-
Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu gai Pencipta dan Raja.
pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, Fungsi hukum Sabat adalah sebagai cap
atau anakmu perempuan, atau hambamu hukum Allah.4 Pada umumnya, cap itu
laki-laki, atau hambamu perempuan, atau berisi tiga unsur: nama pemilik yang tertera
hewanmu atau orang asing yang di tempat dalam cap itu, jabatan, dan yuridiksinya.
kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Cap yang resmi digunakan untuk
Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut mengesahkan doku- men-dokumen yang
dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari amat penting. Dokumen itu diberi cap
ketujuh; itulah sebabnya secara resmi sesuai dengan yang berhak
atasnya. Cap itu mengartikan bahwa
pejabat termaksud menyetujui secara
290 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
hukum dan didukung oleh kuasa resmi
yang dimiliki. bat sebuah “peringatan di antara Aku dan
Di antara Sepuluh Hukum itu, hukum mereka, supaya mereka mengetahui bahwa
hari Sabat sajalah yang berisi unsur-unsur Akulah Tuhan yang menguduskan mereka”
vital dari cap itu. Itulah satu-satunya dari (Yeh. 20:12; bandingkan Yeh. 20:20; Kel.
sepuluh hukum itu yang memiliki 31:17). Oleh karena itu, Ia mengatakan pe-
gambaran ciri-ciri Allah yang benar dengan meliharaan Sabat adalah “perjanjian abadi”
mencantumkan nama-Nya: “Tuhan, (Kel. 31:16). “Sama seperti perjanjian yang
Allahmu;” jabatan-Nya: Oknum yang didasarkan pada kasih Allah kepada umat-
membuat—Sang Pencipta dan wilayah- Nya (Ul. 7:7, 8), begitu pula dengan Sabat,
Nya: “langit dan bumi” (Kel. 20:10, 11). sebagai tanda perjanjian, merupakan tanda
Hanya hukum yang keempat itulah yang kasih Ilahi.”8
menunjukkan atas kuasa siapa Sepuluh Hu-
kum itu diberikan, oleh karena itu “berisi 4. Sabat-sabat tahunan. Tambahan
cap Allah,” yang dilampirkan kepada atas Sabat-sabat mingguan (Im. 23:3), ada
hukum-Nya sebagai bukti autentik dan tujuh sabat tahunan, di dalam kalender
kuasanya yang mengikat.5 Israel yakni sejumlah sabat keupacaraan.
Sesungguhnya, Allah menjadikan hari Sabat-sabat ta- hunan ini tidaklah
Sa- bat itu sebagai “pengingat atau tanda berhubungan langsung de- ngan Sabat hari
kuasa- Nya dan otoritas-Nya di dalam ketujuh atau dalam lingkaran mingguan
dunia yang tidak dicemari oleh dosa dan itu. Sabat-sabat ini, “belum terma- suk
pemberontakan. Dimaksudkan sebagai hari-hari Sabat Tuhan” (Im. 23:38), ada-
sebuah lembaga tugas tanggung jawab lah hari-hari pertama dan terakhir dari
pribadi yang abadi digabung dengan Pesta Roti yang Tak Beragi, Hari
permohonan “ingatlah dan kuduskan- lah Pentakosta, Pes- ta Serunai, Hari
hari Sabat’ (Kel. 20:8).”6 Pendamaian, yang pertama dan hari-hari
Hukum ini membagi minggu itu ke terakhir dari Pesta Korban Api- apian
dalam dua bagian. Allah memberikan (bandingkan Im. 23:7,8, 21, 24, 25, 27, 28,
kepada manu- sia waktu enam hari yang 35, 36).
digunakan mereka untuk “melakukan Karena penghitungan sabat-sabat ini
segala pekerjaanmu,” akan tetapi hari yang ber- gantung kepada permulaan tahun
ketujuh “jangan mela- kukan sesuatu kudus, yang didasarkan atas kalender
pekerjaan” (Kel. 20:9, 10). “Enam hari bulan, maka mungkin saja jatuh pada hari
lamanya,” kata hukum itu, adalah hari mana pun dalam minggu itu. Apabila jatuh
kerja, akan tetapi “hari ketujuh” adalah bersamaan dengan hari Sabat dalam
hari berhenti. Bahwa ‘hari yang ketujuh’ minggu itu, maka disebutlah “hari yang
di- khususkan sebagai hari perhentian, besar” (bandingkan Yoh. 19:31).
Tuhan membuktikan di dalam kata “Sementara hari Sabat mingguan itu
pembukaan hu- kum itu: ‘Ingatlah dan ditahbis- kan pada penutupan minggu
kuduskanlah hari Sa- bat.’”7 Penciptaan bagi semua umat manusia,
maka sabat-sabat ta- hunan adalah
3. Hari Sabat dan perjanjian. Karena merupakan bagian yang inte- gral dari
hukum Allah adalah pusat perjanjian (Kel. sistem upacara-upacara dan keupa- caraan
34:27), maka hari Sabat, yang terletak di yang diadakan oleh orang Yahudi yang
tengah-tengah hukum itu, yang utama di dilembagakan di Bukit Sinai,... yang
da- lam perjanjian-Nya. Allah menyatakan menunjuk kepada datangnya sang Mesias,
Sa- dan pemeliharaannya yang berakhir pada
waktu kematian Yesus di kayu salib.”9
Hari Sabat 291
Hari Sabat dan Kristus. Kitab Suci
menya- takan bahwa, sebagaimana Bapa, pada hari Sabat” (Mat 24:20). Jelas ini
Kristus adalah Pencipta (lihat 1 Kor. 8:6; meng- artikan, sebagaimana yang dikatakan
Ibr. 1:1, 2; Yoh. 1:3). Maka Dialah yang Jonathan Edwards, “bahwa orang-orang
menetapkan hari yang ketujuh itu sebagai Kristen itu terikat dengan ketatnya akan
hari berhenti bagi manusia. pemeliharaan Sabat.” 10
Kristus menggabungkan Sabat dengan Tatkala Kristus menyelesaikan
penebusan yang dilakukan-Nya, juga pekerjaan Penciptaan—tindakan-Nya yang
dengan karya ciptaan-Nya. Sebagaimana agung perta- ma di dalam sejarah dunia—Ia
agungnya “AKU ADALAH AKU” (Yoh. berhenti pada hari yang ketujuh. Perhentian
8:58; Kel. ini mengartikan lengkapnya tugas itu.
3:14) Ia memasukkan Sabat dalam Begitu pula yang ba- nyak dilakukan-Nya
Dekalog sebagai pengingat yang tangguh pada akhir tugas-Nya di atas bumi ini,
atas perbak- tian mingguan ini, yang telah manakala Ia menyelesaikan tindakan
ditentukan untuk menyembah Khalik. agung yang kedua di dalam sejarah. Pada
Alasan lain ditambahkan- Nya sehubungan hari Jumat petang, hari keenam dalam
dengan pemeliharaan Sa- bat: Penebusan minggu itu, Kristus menyelesaikan tugas
umat-Nya (Ul. 5:14, 15). Oleh karena itu, pe- nebusan-Nya. Kata terakhir yang
Sabat menjadi pertanda bagi orang-orang diucapkan- Nya ketika itu, yakni “Sudah
yang menerima Yesus sebagai Pencipta selesai” (Yoh. 19:30). Kitab suci
dan Juruselamat. menekankan bahwa ketika Ia mati, hari itu
Peranan Kristus yang bersifat ganda itu, adalah hari persiapan dan Sabat hampir
sebagai Pencipta dan Penebus membuat je- mulai” (Luk. 23:54). Setelah kematian-
las mengapa Ia menyatakan bahwa sebagai Nya, Ia beristirahat di kubur yang
Anak Manusia, Ia “juga Tuhan atas hari melambangkan bahwa Ia telah
Sa- bat” (Mrk. 2:28). Dengan otoritas yang menyelesaikan penebusan bangsa manusia.
11
de- mikian, Ia dapat mengatur Sabat jika Ia
mau, tetapi Ia tidak melakukan hal yang Dengan demikian Sabat menjadi saksi
demikian. Justru sebaliknya Ia bagi karya Kristus atas Penciptaan dan
menerapkannya bagi se- mua umat pene- busan. Dengan memelihara Sabat,
manusia dengan berkata, “Hari Sabat para pengikut-Nya bersukaria dengan Dia
diadakan untuk manusia” (ayat 27). atas tugas yang telah diselesaikan-Nya bagi
Selama hidup-Nya di atas dunia Kristus ma- nusia.12
menunjukkan kesetiaan-Nya memelihara
ha- ri Sabat. “Kebiasaan-Nya” berbakti Hari Sabat dan Para Rasul. Murid-murid
pada ha- ri Sabat (Luk. 4:16). sangat menghormati hari Sabat. Ini terbukti
Keikutsertaan-Nya da- lam perbaktian hari ketika kematian Kristus. Ketika hari Sabat
Sabat menunjukkan bah- wa Ia sudah tiba, menjelang persiapan
membenarkannya sebagai hari per- penguburan yang dilakukan mereka dan
baktian. “pada hari Sabat mereka beristirahat
Kristus sangat menaruh perhatian atas menurut hukum Taurat,” dengan rencana
kekudusan Sabat sehingga ketika Ia akan melanjutkan pekerjaan persiapan itu
berbica- ra mengenai aniaya yang akan pada hari Minggu, “hari pertama minggu
terjadi setelah kenaikan-Nya, Ia itu” (Luk. 23:56; 24:1).
menasihatkan murid-mu- rid-Nya Seperti yang dilakukan Kristus, begitu
mengenai hal itu. “Berdoalah,” ka- ta-Nya, pu- la rasul-rasul, mereka berbakti pada
“supaya waktu kamu melarikan diri itu hari Sa- bat yang ketujuh itu. Dalam
jangan jatuh pada musim dingin dan jangan perjalanan evan- gelisasi yang dilakukan
Paulus, ia memasuki
292 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
Sinagog pada hari Sabat dan
mengkhotbahkan Kristus (Kis. 13:14; 17:1, adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu” (Kel.
2; 18:4). Bahkan orang yang bukan Yahudi 20:10); belakangan disebut-Nya “hari
pun mengundang- nya untuk kudus- Ku” (Yes. 58:13). Dan Kristus
menyampaikan firman Allah pada hari menyebut di- ri-Nya sendiri “Tuhan atas
Sabat (Kis. 16:13). Sebagaimana Kristus hari Sabat” (Mrk. 2:28). Menurut Alkitab,
selalu mengikuti kebaktian hari Sabat yang satu-satunya hari yang dikatakan Tuhan
menunjukkan penerimaan-Nya atas hari sebagai hari-Nya ada- lah Sabat, hari yang
ke- tujuh itu sebagai hari khusus untuk ketujuh, maka wajarlah menyimpulkan
sembah- yang, begitu pulalah dengan bahwa Sabat itulah yang di- maksudkan
Paulus. oleh Yohanes. Tidak ada bukti yang
Kesetiaan rasul ini dalam memelihara menguatkan di dalam Kitab Suci yang
hari Sabat dengan tegas menunjukkan menyatakan bahwa istilah itu digunakan
sikap yang berbeda terhadap upacara- un- tuk menunjuk hari pertama dalam
upacara sabat ta- hunan. Dengan jelas minggu itu, atau hari Minggu.14
dinyatakannya bahwa orang-orang Kristen Tidak terdapat di dalam Alkitab yang
tidak wajib memelihara hari-hari me- nyuruh kita memelihara hari mana saja
perhentian tahunan ini karena Kris- tus dalam minggu itu selain dari hari Sabat.
sudah disalibkan bersama-sama hukum Tidak per- nah dikatakan hari lain yang
keupacaraan itu (baca bab 18). Ia berkata, diberkati atau di- sucikan dalam minggu
“Karena itu janganlah kamu biarkan orang itu, kecuali Sabat. Per- janjian Baru pun
menghukum kamu mengenai makanan dan tidak menunjukkan bahwa Tuhan telah
minuman atau mengenai hari raya, bulan mengubahnya dengan hari yang lain dari
baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hari-hari dalam minggu itu.
hanyalah bayangan dari apa yang harus Sebaliknya, Kitab Suci menyatakan
datang, sedang wujudnya ialah Kristus” bah- wa Allah menginginkan agar umat-
(Kol. 2:16, 17). Ka- rena “konteks (dalam Nya me- melihara Sabat sampai pada hari
wacana ini) berkaitan dengan masalah- kekekalan: “Sebab sama seperti langit yang
masalah keupacaraan, sabat yang baru dan bu- mi yang baru yang akan
dimaksudkan di sini adalah sabat-sabat Kujadikan itu, tinggal tetap di hadapan-Ku,
upacara pesta tahunan Yahudi yang demikianlah firman Tu- han, demikianlah
merupa- kan “bayangan”, atau tipe yang keturunanmu dan namamu akan tinggal
kegenapannya terdapat dalam Kristus yang tetap. Bulan berganti bulan, dan Sabat
datang itu.”13 berganti Sabat, maka seluruh umat ma-
Begitu pula, di dalam kitab Galatia, nusia akan datang untuk sujud menyembah
Paulus mencela pemeliharaan aturan hukum di hadapan-Ku, firman Tuhan” (Yes.
upacara. Ia berkata, “Kamu dengan teliti 66:22, 23).
memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan,
masa-masa yang tetap dan tahun-tahun. Makna Sabat. Hari Sabat memiliki makna
Aku khawatir kalau-kalau susah payahku yang luas dan makna rohani yang kaya dan
untuk kamu telah sia-sia”(Gal. 4:10, 11). mendalam.
Banyak orang menyangka bahwa Yoha-
nes menunjuk kepada hari Minggu 1. Peringatan abadi akan Penciptaan.
manakala ia mengatakan ia “dikuasai oleh Sebagaimana telah kita ketahui, makna
Roh” “pada hari Tuhan” (Why. 1:10). fundamental Sepuluh Hukum mengaitkan
Bagaimana pun, di dalam Kitab Suci, hari Sabat sebagai peringatan penciptaan bumi
yang dianggap suci hanyalah hari milik (Kel. 20:11, 12). Perintah untuk
Tuhan yang khusus, yakni hari Sabat. memelihara
Kristus berkata, “Hari ketujuh
Hari Sabat 293
Sabat hari ketujuh ada “kaitan yang tidak
ter- pisahkan dengan tindakan penciptaan, dan lingkup dan zaman. Manusia sekarang
pe- lembagaan Sabat dan perintah untuk ini perlu kelepasan dari perhambaan akibat
meme- liharanya secara langsung ke- tamakan, dan keuntungan dan kuasa,
merupakan konse- kuensi tindakan dari ke- tidakpedulian sosial, dan juga dari
penciptaan. Maka, seluruh umat manusia dosa dan sifat mementingkan diri
berutang budi atas eksistensi mereka sendiri.”18
berkat penciptaan yang dilakukan Ilahi Apabila kita memandang salib maka
sehingga mereka perlu memperingatinya; kita akan melihat bahwa Sabat itu tetap
oleh karena itu, tugas supaya taat merupa- kan hari beristirahat, sebagai
mengikuti perintah memelihara Sabat lambang khusus dari penebusan. “Itulah
sebagai peringatan atas kuasa kreatif Allah merupakan peringatan atas keluarnya dari
jatuh pada seluruh umat manusia.”15 perhambaan dosa di ba- wah
Pernyataan yang tegas bahwa Sabat kepemimpinan Imanuel. Beban yang paling
“kewajiban abadi yang dijadi- kan Tuhan besar yang kita tanggung adalah rasa
sebagai peringatan atas kegiatan bersalah karena kita tidak menurut. Sabat
penciptaan.”16 yang menjadi hari perhentian itu, dengan
Barangsiapa yang memeliharanya mengingat kembali kepada Kristus yang
sebagai suatu peringatan atas Penciptaan ber- istirahat di dalam kubur, istirahat
akan me- lakukan demikian sebagai suatu karena ke- menangan atas dosa,
pengakuan rasa syukur “Bahwa Tuhan memberikan kepada orang Kristen bukti
adalah Pencipta mereka dan Penguasanya nyata untuk menerima dan merasakan
yang sungguh; bahwa mereka adalah karya keampunan dari Kristus, da- mai dan
tangan-Nya dan menjadi warga kekuasaan- sejahtera.”19
Nya. Dengan de- mikian lembaga itu
sepenuhnya merupakan peringatan, yang 3. Tanda penyucian. Sabat merupakan
diberikan kepada seluruh umat manusia. Di tanda kuasa Tuhan yang membentuk,
dalamnya tidak ada yang merupakan sebuah tanda kesucian atau penyucian.
bayangan, atau tentang pene- rapannya Tuhan menyatakan, “Akan tetapi hari-
yang terbatas kepada umat yang mana hari Sabat-Ku harus kamu pelihara, sebab
pun.”17 Selama kita menyembah Allah itulah peringatan antara Aku dan kamu,
karena Ia Khalik kita, selama itulah Sabat turun temurun, sehingga kamu mengetahui
berfungsi sebagai tanda dan peringatan bahwa Akulah Tuhan, yang menguduskan
pen- ciptaan. kamu” (Kel. 31:13; bandingkan Yeh.
20:20). Oleh karena itu, Sabat juga
2. Lambang penebusan. Waktu Allah merupakan satu tanda Allah selaku
melepaskan bangsa Israel dari perhambaan Penyuci. Sebagai umat yang disucikan oleh
di Mesir, hari Sabat itu telah menjadi hari darah Kristus (Ibr. 13:12), Sa- bat juga
peringatan Penciptaan, yang menjadi merupakan sebagai tanda penerimaan umat
sebuah peringatan kelepasan juga (Ul. percaya atas darah-Nya demi keampun- an
5:15). “Tuhan bermaksud supaya hari dosa.
istirahat, hari Sabat itu, yang terdapat Sebagaimana halnya Tuhan
dalam siklus minggu, jika dipelihara memisahkan hari Sabat itu sebagai hari
dengan layak, akan senantiasa me- untuk tujuan yang kudus, begitu pula Ia
lepaskan manusia dari perhambaan Mesir telah mengasingkan umat-Nya untuk
tidak terbatas pada lingkup negeri atau tujuan yang suci—menjadi saksi yang
kurun waktu tetapi yang mencakup setiap khusus bagi-Nya. Bersatunya me- reka
negeri pada hari itu membawa kepada keku-
dusan; mereka belajar bergantung bukan
ke-
294 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
pada sumber-sumber yang ada pada
mereka sendiri melainkan bergantung Tuhan menjadikan lelaki dan perempuan
kepada Tuhan yang menguduskan mereka. un- tuk saling berdampingan (Kej. 2:18-
“Kuasa yang menciptakan segala 25). Akan tetapi pada hari Sabat, Allah
sesuatu adalah kuasa yang menyegarkan memberi- kan sebuah pemberian yang
kembali jiwa dalam citra-Nya. Bagi menjadi perse- kutuan yang paling tinggi
barangsiapa yang memelihara hari Sabat, dan mulia—perse- kutuan dengan Dia.
hari itu merupakan tanda penyucian. Makhluk manusia dijadi- kan bukan hanya
Penyucian yang kudus ber- arti selaras untuk berteman dengan bi- natang, tidak
dengan Dia, menjadi satu di dalam tabiat- juga dengan sesamanya saja. Mereka
Nya. Ini diterima melalui penurutan atas dijadikan untuk Tuhan.
prinsip-prinsip yang menjadi gambaran Di dalam Sabat inilah kita dapat mera-
tabiat-Nya. Dan hari Sabat merupakan sakan secara khusus pengalaman atas keha-
tanda penurutan. Orang yang benar-benar diran Allah di antara kita. Tanpa Sabat, se-
dengan sepenuh hati menuruti hukum mua orang akan bekerja keras dan
keempat akan memelihara seluruh hukum memban- ting tulang tanpa habis-habisnya.
itu. Ia disucikan melalui penurutan.„20 Hari-hari akan dihabiskan untuk hal-hal
yang sekular saja. Dengan hadirnya hari
4. Tanda kesetiaan. Sebagaimana Sabat, maka dida- tangkannya pengharapan,
Adam dan Hawa, kesetiaan mereka dicobai kegembiraan, mak- na dan keberanian.
dengan pohon pengetahuan baik dan jahat Itulah saat untuk meng- adakan hubungan
yang ditempatkan di tengah-tengah taman dengan Allah, melalui per- baktian, doa,
Eden, begitu pula kesetiaan setiap orang nyanyian, belajar dan mere- nungkan
ter- hadap Allah akan diuji dengan hukum Firman dan dengan membagi-bagi- kan
hari Sa- bat yang ditempatkan di tengah- Injil kepada orang lain. Sabat merupakan
tengah Sepu- luh Hukum (Dekalog) itu. kesempatan bagi kita untuk merasakan
Alkitab menunjukkan bahwa sebelum hadi- rat Allah.
ke- datangan Kristus yang kedua kali,
seluruh du- nia akan terbagi dalam dua 6. Tanda dibenarkan oleh iman.
kelompok: orang- orang yang setia “yang Orang-orang Kristen mengakui bahwa me-
menuruti perintah Al- lah dan iman kepada lalui bimbingan hati nurani yang diterangi,
Yesus,” serta orang- orang yang orang-orang yang bukan Kristen yang de-
menyembah “binatang dan pa- tungnya ngan sungguh-sungguh mencari kebenaran
itu” (Why. 14:12, 9). Pada saat itu akan dapat dituntun oleh Roh Kudus ke
kebenaran Tuhan akan dimuliakan di dalam pemaham-an atas asas-asas umum
hadap- an dunia dan akan menjadi jelas hukum Allah (Rm. 2:14-16). Ini
kepada se- mua orang bahwa menurut dan menjelaskan meng- apa kesembilan hukum
memelihara Sabat hari yang ketujuh sesuai selain dari hukum yang keempat ini, untuk
dengan yang tertulis dalam Alkitab suatu tingkat ter- tentu, dipraktikkan di luar
menyatakan bukti ke- setiaannya kepada yang bukan Kris- ten. Akan tetapi, bukan
Pencipta. kasus yang demi- kianlah yang
menyangkut dengan hukum yang keempat
5. Waktu persekutuan. Allah menjadi- ini.
kan binatang sebagai teman manusia (Kej. Banyak orang yang dapat memahami
1:24, 25). Untuk pendamping yang lebih sebab perlunya beristirahat di dalam
tinggi dan mengadakan persekutuan yang minggu itu, akan tetapi sering mereka sulit
setara, memahami mengapa pekerjaan, yang
dilakukan dan di-
Hari Sabat 295
anjurkan sepanjang hari-hari kerja dalam
minggu itu, justru bila dilakukan pada hari buah yang alamiah dari kebenaran Kristus
Sabat dianggap dosa. Alam tidak yang dibagikan kepadanya. Orang yang
menyediakan landasan apa pun untuk me- melihara hari Sabat dengan cara
pemeliharaan hari yang ketujuh itu. Planet- seperti ini bukanlah seorang legalis, karena
planet beredar pada orbit yang tetap, pemeliharaan lahiriah atas hari yang ketujuh
tumbuh-tumbuhan bertumbuh, hujan dan itu menandakan pengalaman batiniah dari
sinar matahari silih berganti, dan binatang- orang yang beriman dalam pembenaran dan
binatang pun memperlakukan hari itu penyucian. Dengan demikian, pemelihara
sama. Kalau begitu, mengapa justru ma- Sabat yang sejati tidak mengekang diri dari
nusia itu harus menyucikan hari Sabat, hari perbuatan-perbuatan yang terlarang pada
yang ketujuh itu? “Bagi orang Kristen hari Sabat itu untuk se- kadar
terda- pat hanya satu alasan, dan tidak ada diperkenankan Allah, melainkan kare- na
yang lain; akan tetapi alasan itu cukup ia mengasihi Allah dan ingin menjadikan
memadai: Allah mengatakannya.”21 hari Sabat itu sebagai persekutuan yang pa-
Hanya berdasarkan pernyataan khusus ling erat dengan Dia.”23
Allah yang membuat orang mengerti Pemeliharaan Sabat menyatakan bahwa
sebab- musabab pemeliharaan hari ketujuh kita telah berhenti bergantung kepada amal
itu. Me- reka yang memelihara hari yang kita sendiri, bahwa kita menyadari bahwa
ketujuh, me- lakukannya hanya hanya Kristus sang Pencipta yang dapat
berdasarkan iman dan berharap pada me- nyelamatkan kita. Sesungguhnya, “roh
Kristus, yang dapat merasakan nikmatnya pe- meliharaan Sabat yang sejati
pemeliharaan itu. Dengan memeli- hara hari menyatakan suatu kasih yang tertinggi
Sabat, umat percaya menyatakan kerelaan terhadap Kristus Yesus, Pencipta dan
menerima kehendak Allah bagi hi- dup Juruselamat, yang membuat kita menjadi
mereka bukannya bergantung kepada orang-orang yang baru. Itulah yang
pertimbangan mereka sendiri. menjadikan pemeliharaan hari itu sebagai
Dalam memelihara hari ketujuh, umat hari yang benar dengan cara yang benar
percaya tidak berarti mengusahakan diri dan tanda pembenaran karena iman.”24
me- reka supaya menjadi benar. Bukan itu.
Mere- ka memelihara Sabat sebagai hasil 7. Sebuah lambang beristirahat
hubungan mereka dengan Kristus sang dalam Kristus. Hari Sabat itu, sebuah
Pencipta dan Penebus.22 Pemeliharaan peringatan atas pembebasan bangsa Israel
Sabat adalah hasil pembenaran-Nya dan dari Mesir, yang dilakukan Tuhan, menuju
penyucian, menandai bahwa mereka telah Kanaan dunia, yang membedakan yang
dilepaskan dari perham- baan dosa dan ditebus pada ketika itu dari bangsa-bangsa
menerima kebenaran-Nya yang sempurna. di sekelilingnya. Se- perti itulah Sabat
“Sebuah pohon apel tidaklah menjadi sebagai tanda kelepasan dari dosa kepada
po- hon apel karena membuahkan apel. hari perhentian Allah, men- jadikan yang
Pertama- tama pohon itu haruslah menjadi ditebus itu terpisah dari dunia ini. Semua
pohon apel. Dan secara alamiah kemudian orang yang masuk ke tempat isti- rahat
buahnya, buah apel dihasilkan. Nah, yang disediakan Tuhan , “ia sendiri telah
demikianlah orang Kris- ten yang sejati berhenti dari segala pekerjaannya, sama se-
tidak memelihara Sabat atau kesembilan perti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya”
hukum lainnya untuk mereka dibenarkan. (Ibr. 4:10). “Perhentian ini merupakan per-
Melainkan ini merupakan buah- hentian rohani, berhenti dari ‘segala peker-
296 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
jaannya’, berhenti berbuat dosa. Ke dalam
perhentian seperti inilah Tuhan memanggil melihara Sabat hari yang ketujuh itu
umat-Nya, perhentian inilah yang menjadi suatu lambang masuknya orang
dilambang- kan Sabat dan Kanaan.”25 beriman ke- pada peristirahatan Injil.
Apabila Allah menyelesaikan
pekerjaan- Nya atas Penciptaan dan
berhenti pada hari yang ketujuh, Ia USAHA-USAHA UNTUK
menyediakan bagi Adam dan Hawa, pada MENGUBAH HARI PERBAKTIAN
Sabat itu, sebuah kesempatan untuk
beristirahat di dalam Dia. Walaupun Karena Sabat memegang peranan vital
mereka gagal, maksud semula Allah dalam dalam perbaktian kepada Allah sebagai
memberikan hari perhentian itu bagi Pen- cipta dan Penebus, maka tidaklah
manusia tetap tidak berubah. Setelah menghe- rankan apabila Setan melakukan
kejatuhan manu- sia ke dalam dosa, hari segala upa- ya untuk memerangi dan
Sabat tetap me- rupakan sebuah peringatan menghancurkan lembaga yang kudus ini.
atas perhentian itu. “Pemeliharaan Sabat Di dalam Alkitab tidak terdapat hak
hari ketujuh itu bukan saja menunjukkan untuk mengubah hari perbaktian kepada
beriman kepada Allah selaku Pencipta Allah yang dijadikan di taman Eden dan
segala sesuatu, tetapi juga beriman kepada yang dikukuhkan kembali di Sinai. Orang-
kuasa-Nya yang mem- bentuk hidup dan orang Kristen yang lain, mereka yang
kualitas lelaki dan perem- puan agar memelihara hari Minggu, mengakui akan
mereka layak masuk ke dalam hal ini. Kardinal Katolik Ja- mes Gibbons
‘perhentian’ yang abadi yang sejak semula menulis sebagai berikut, “Anda dapat
dimaksudkan-Nya bagi penghuni dunia membaca Alkitab mulai dari Kejadian
ini.”26 Allah menjanjikan perhentian rohani sampai Wahyu, Anda tidak akan
ini kepada bangsa Israel jasmani. Sekali menemukan sebuah ayat pun yang
pun me- reka gagal memasukinya, menyatakan pengu- dusan hari Minggu.
undangan Tuhan Allah masih tetap Justru Alkitab menekankan pemeliharaan
berlaku:”Jadi masih ter- sedia suatu hari hari Sabtu sebagai hari yang dipelihara
perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah” agama.”28
(Ibr. 4:9). Semua orang yang ingin masuk A.T. Lincoln, seorang Protestan,
ke dalam hari perhentian itu “harus mengakui bahwa “tidaklah dapat
pertama-tama masuk, oleh iman, ke dalam dibuktikan bahwa Perjanjian Baru
‘perhentian’ rohani-Nya, tempat per- memberikan jaminan keya- kinan bahwa
hentian jiwa dari dosa dan dari upaya-upa- sejak Kebangkitan, Allah men- jadikan
yanya sendiri untuk mencari hari pertama itu dipelihara sebagai hari
keselamatan.”27 Undangan Perjanjian Baru Sabat.29 Ia mengakui: “Menjadi pemeli-
bagi orang Kristen bukanlah untuk hara Sabat hari ketujuh satu-satunya arah
menunggu agar mengalami perhentian tin- dakan yang konsisten bagi siapa pun
anugerah dan iman, karena “pada hari ini” yang memegangnya, bahwa seluruh
saat memasukinya (Ibr. 4:7; 3:13). Semua Sepuluh Hu- kum itu merupakan ikatan
yang sudah masuk ke dalam perhentian ini hukum moral.”30 Nah, jika tidak ada bukti
—anugerah yang menye- lamatkan dalam yang terdapat dalam Alkitab bahwa
iman kepada Kristus Ye- sus—telah Kristus atau murid- murid-Nya mengubah
berhenti dengan upaya sendiri un- tuk hari perbaktian dari hari yang ketujuh itu,
memperoleh pembenaran karena perbuat- mengapa begitu banyak orang Kristen
an mereka sendiri. Dengan cara inilah, me- menerima hari Minggu sebagai
gantinya?
Hari Sabat 297
Timbulnya Pemeliharaan Hari Minggu.
Perubahan dari Sabat kepada Minggu seba- juga pada hari pertama dalam minggu itu,
gai hari berbakti muncul pelahan-lahan. Ti- kebiasaan yang tidak pernah dipelihara di
dak ada bukti perbaktian Kristen pada hari Roma atau di Aleksandria.”34 Catatan-catat-
Minggu dalam minggu itu sebelum abad an ini menunjukkan peranan Roma yang
ke- dua, akan tetapi bukti menunjukkan me- nuntun kepada pelecehan
bahwa pada pertengahan abad itu beberapa pemeliharaan Sa- bat.
Kristen secara sukarela memelihara hari Mengapa orang yang berpaling dari hari
Minggu se- bagai hari perbaktian, bukan ketujuh itu justru memilih hari Minggu dan
sebagai hari perhentian.31 bukan hari lain dalam minggu itu? Alasan
Gereja Roma, yang sebagian besar ber- paling utama adalah bahwa Kristus bangkit
asal dari umat percaya yang bukan rumpun pada hari Minggu; sehingga diakuilah
Yahudi (Rm. 11:13), yang menuntun bahwa Ia telah membenarkan
kepada kecenderungan pemeliharaan hari penyembahan pada hari itu. “Akan tetapi,
Minggu. Di Roma, yang menjadi ibukota anehnya, tidak seo- rang pun penulis pada
kerajaan, rasa anti Yahudi sangat kuat, dan abad kedua dan ketiga yang mengutip satu
dari waktu ke waktu semakin kuat saja. ayat pun dari Alkitab yang membenarkan
Reaksi terhadap sentimen kebangsaan ini, pemeliharaan Minggu sebagai ganti hari
sehingga orang- orang Kristen yang diam Sabat. Tidak juga Barnabas, tidak juga
di kota itu berusaha membedakan diri Ignatius maupun Yus- tianus, tidak juga
mereka dari orang Yahu- di. Mereka mulai Irenaeus maupun Tertullian, tidak pun
meninggalkan beberapa kebiasaan yang Clement dari Roma atau Clement dari
dilakukan orang Yahudi dan mulai Aleksandria, tidak juga dari Origen atau
cenderung menjauh dari pemeliharaan hari Ciprianus atau Vitorinus, maupun penulis
Sabat sehingga menuju kepada pemeliha- lain yang hidup dekat pada masa Yesus
raan hari Minggu secara eksklusif.32 hidup me- ngetahui petunjuk yang
Dari abad kedua sampai abad kelima, demikian dari Yesus atau dari bagian mana
ma- nakala pengaruh hari Minggu mulai pun dari Alkitab.35
bangkit, orang-orang Kristen masih terus Kepopuleran dan pengaruh
memeliha- ra Sabat hari ketujuh di mana- penyembahan matahari dari Roma kafir
mana di hampir seluruh Kerajaan Roma. tidak diragukan lagi memegang peranan
Sejarawan abad kelima, Socrates, menulis penting dalam pemeliha- raan hari Minggu,
sebagai berikut: “Hampir semua gereja di yang semakin bertumbuh penerimaannya
seluruh dunia me- melihara Sabat yang sebagai hari perbaktian. Pe- nyembahan
kudus setiap minggu, na- mun orang matahari memegang peranan penting
Kristen yang di Aleksandria mau- pun di selama sejarah purbakala. Ini meru- pakan
Roma, dengan alasan beberapa tradisi “sebuah komponen yang paling tua da- ri
kuno, berhenti melakukannya.”33 agama Romawi.” Karena pemujaan mata-
Pada abad keempat dan kelima banyak hari Timur, “dari bagian awal abad kedua
orang Kristen yang berbakti baik pada hari Ta- rikh Masehi, aliran Sol Invictus sangat
Sabat maupun hari Minggu. Sozomen, se- do- minan di Roma dan di pelbagai bagian
orang sejarawan lain pada kurun waktu ke- rajaan itu.”36
yang sama, menulis, “Penduduk Agama populer ini memberi dampak
Konstantinopel, dan hampir semua di pada jemaat yang mula-mula melalui
mana-mana pun, ber- kumpul bersama- orang-orang yang baru bertobat. “Orang-
sama pada hari Sabat, dan orang Kristen yang ditobatkan dari kafir
tetap tertarik pada pemujaan matahari. Ini
diindikasikan bukan
298 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
hanya oleh betapa seringnya penghakiman
atas praktik semacam ini dari pihak pada hari Sabtu (kata Yunani sabbaton,
(Gereja) Bapa-bapa tetapi juga oleh “Sabat”), dan harus bekerja pada hari itu.”40
refleksi yang begitu bermakna dari Pada tahun 538 TM, tahun tonggak awal
penyembahan Matahari di dalam liturgi masa 1260 tahun nubuat (lihat bab 12),
Kristen.”37 Kon- sili ketiga Katolik Roma Orleans
Pada abad keempat undang-undang hari menge- luarkan sebuah undang-undang
Minggu mulai diperkenalkan. Undang-un- yang lebih keras dari yang dikeluarkan
dang hari Minggu yang pertama Konstantin. Ka- non 28 dari konsili itu
dikeluarkan dan kemudian menjadi mengatakan bahwa pada hari Minggu
undang-undang hari Minggu yang bersifat “pekerjaan pertanian pun harus
religius. Undang-un- dang sipil pertama disingkirkan agar dengan demikian orang-
mengenai hari Minggu di- dekritkan oleh orang tidak terhalang datang ke ge-
kaisar Konstantin pada tang- gal 7 Maret reja.”41
321 TM. Dengan melihat bahwa hari
Minggu itu sangat populer di kalangan Perubahan telah Dinubuatkan. Alkitab
pemuja matahari dan juga di kalangan menyatakan bahwa pemeliharaan hari
Kris- ten, sehingga Konstantin berharap Ming- gu sebagai sebuah lembaga Kristen
bahwa dengan menjadikan hari Minggu itu bermula dari “rahasia kedurhakaan” (2
sebagai hari libur, ia dapat memastikan Tes. 2:7) yang telah mulai bekerja pada
dukungan dari kedua konstituensi ini bagi zaman Rasul Paulus (baca bab 12). Melalui
pemerintahannya.38 Undang-undang hari nubuatan Daniel 7 Allah menyatakan lebih
Minggu Konstantin membayangkan latar dahulu mengenai perubahan hari
belakangnya selaku pe- nyembah matahari. perbaktian.
Cobalah simak yang ber- ikut: “Pada Hari Khayal Daniel menggambarkan sebuah
pemujaan Matahari (vene- rabili die Solis) serangan terhadap umat Tuhan dan hukum-
hendaknya para hakim dan penduduk yang Nya. Kuasa yang menyerang itu diwakili
tinggal di kota-kota beristirahat dan tempat- oleh tanduk kecil (dan oleh binatang dalam
tempat kerja ditutup. Di pedesa- an, Why. 13:1-10), memberitakan tentang
penduduk yang berhubungan dengan kemurtadan besar di dalam jemaat Kristen
pertanian dapat dengan bebas dan (baca bab 12). Timbul dari binatang
didukung undang-undang meneruskan keempat dan menjadi kuasa besar yang
usaha mere- menganiaya setelah keja- tuhan Roma
ka.”39 (baca bab 18), tanduk kecil ber- usaha
Beberapa dekade kemudian gereja pun “untuk mengubah waktu dan hukum”
mengikuti teladan itu. Konsili Laodikea (Dan. 7:25). Kuasa kemurtadan ini sangat
(364 TM), yang tidak merupakan sebuah berhasil menipu hampir seluruh dunia,
konsili universal melainkan akan tetapi pada akhir zaman penghakiman
diselenggarakan oleh Katolik Roma, untuk akan mengambil kepastian atas yang
pertama kalinya menge- luarkan undang- menentangnya (Dan. 7:11, 22, 26). Pada
undang pemeliharaan hari Minggu. Dalam masa kesukaran akhir itu Tuhan akan turut
Kanon 29 ketentuan gereja menyatakan campur tangan de- mi kepentingan umat-
bahwa orang-orang Kristen ha- ruslah Nya dan akan melepas- kan mereka (Dan.
memuliakan hari Minggu dan “jika 12:1-3).
mungkin janganlah bekerja pada hari itu,” Nubuatan ini hanya pas bagi sebuah
sementara itu mencela praktik kuasa yang terdapat dalam ke-Kristenan.
pemeliharaan hari Sabat, dan mengatakan Yakni, sebuah organisasi agama yang
supaya orang- orang Kristen janganlah menyatakan memiliki hak istimewa untuk
“berpangku tangan mengubah hu-
Hari Sabat 299
kum Ilahi. Menurut catatan sejarah,
simaklah apa yang pernah dinyatakan liakan di dalam hukum, telah diganti
Katolik Roma: Sekitar tahun 1400 TM dengan hari Tuhan. Ini dan masalah-
Petrus de Ancha- rano menegaskan bahwa masalah lain-
“paus dapat meng- ubah hukum Ilahi, nya tidak berakhir oleh kebajikan ajaran
karena kuasanya bukan berasal dari Kris- tus (karena Ia mengatakan bahwa ia
manusia melainkan dari Allah, dan ia telah datang untuk menggenapi hukum,
bertindak atas nama Tuhan di atas dunia bukan un- tuk membinasakannya), tetapi
ini, dengan kuasa penuh yang mengikat hukum-hukum itu telah diubah atas otoritas
dan melepaskan domba-dombanya. „42 gereja.”44
Dampak penegasan yang
mencengangkan Bukankah gereja masih tetap memper-
ini telah diperlihatkan selama masa tahankan keadaan ini? Buku The Convert’s
Reformasi. Luther menyatakan bahwa Catechism of Catholic Doctrine edisi 1977
Kitab Suci saja- lah dan bukan tradisi memuat serangkaian tanya jawab yang ber-
gereja yang menjadi pe- nuntun hidupnya. ikut ini:
Slogan yang digunakannya ialah sola “T. Yang manakah hari Sabat
scriptura —“Alkitab dan hanya Alkitab itu?” “J. Hari Sabtu adalah hari
saja.” John Eck, salah seorang pem- bela Sabat.”
ajaran Katolik Roma yang terkemuka “T. Kalau begitu, mengapa kita me-
menyerang Luther dalam masalah ini melihara hari Minggu, bukan hari
dengan menyatakan bahwa otoritas jemaat Sabtu? “Kita memelihara hari Minggu
atau ge- reja di atas Alkitab. Ia menantang ganti hari Sabtu karena gereja Katolik
Luther me- ngenai pemeliharaan hari memindahkan kekhidmatannya dari Sabtu
Minggu ganti hari Sabat. Eck berkata, kepada Ming-
“Kitab Suci mengajarkan: ‘Ingatlah dan gu.”45
kuduskanlah hari Sabat: enam hari Di dalam bukunya yang paling laris,
lamanya engkau akan bekerja dan mela- The Faith of Millions (1974), sarjana
kukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketu- Katolik Roma John A.O’Brien,
juh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu, dst. menyampaikan ke- simpulan sebagai
Namun demikian, gereja telah mengubah berikut: “Karena Sabtu, bu- kannya
Sa- bat menjadi Minggu berdasarkan Minggu, hari yang istimewa di dalam
otoritas itu, yang kau (Luther) tidak Alkitab, bukankah aneh bahwa orang-
mempunyai hak atas Kitab Suci.”43 orang yang bukan Katolik yang mengaku
Pada Konsili Trent (1545-1563), yang beragama langsung dari ajaran Alkitab dan
di- pimpin oleh paus untuk menghadapi tidak dari ge- reja, memelihara hari Minggu
Protes- tanisme, Gaspare de Fosso, uskup dan bukannya hari Sabtu? Begitulah,
agung Reggio, mengemukakan isu itu mereka ini tidak kon- sisten.” Kebiasaan
kembali. “O- toritas gereja,” katanya, memelihara hari Minggu, katanya,
“kemudian, dilukiskan dengan sangat jelas “berdasarkan otoritas Gereja Kato- lik dan
oleh Kitab Suci; semen- tara di satu pihak bukan atas ayat-ayat Alkitab. Pemeli-
dia (gereja) memuji, me- nyatakannya haraan itu tetap menjadi satu peringatan
sebagai yang Ilahi (dan) me- nyampaikan Ge- reja Induk dan dari sanalah aliran-
kepada kita untuk dibaca,... di pihak lain, aliran yang bukan Katolik beranjak—
ajaran-ajaran yang sah atau legal di dalam seperti seorang anak tanggung yang lari
Kitab Suci yang diajarkan Tuhan telah dari rumahnya tetapi masih tetap
berakhir dengan kebajikan otoritas yang mengantongi gambar ibunya atau ikat
sa- ma (gereja). Sabat, hari yang sangat rambutnya.”46
dimu- Pernyataan atas pemilikan hak istimewa
ini menggenapi nubuatan dan menjadi
pertan- da dari kuasa tanduk kecil itu.
300 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
Pemulihan hari Sabat. Di dalam kitab
Ye- saya 56 dan 58 Allah memanggil Sabat itu harus dipulihkan dan pelanggaran
bangsa Is- rael supaya mengadakan atas tembok hukum Allah harus
pembaharuan Sa- bat. Dengan menyatakan diperbaiki.47 Adalah proklamasi pekabaran
kemuliaan atas berhimpunnya kelak orang- dari Wahyu 14:6-12 dalam hubungannya
orang yang bukan Yahudi ke dalam dengan Injil ke- kal itu yang menyudahkan
lingkungan-Nya (Yes. 56:8), Ia pekerjaan pemu- lihan dan pemuliaan
menghubungkan suksesnya misi ke- hukum itu. Dan prokla- masi pekabaran
selamatan dengan pemeliharaan serta pe- inilah menjadi misi sidang Allah pada
ngudusan Sabat (Yes. 56:1, 2, 6, 7). masa Kedatangan Kristus yang kedua kali
Dengan saksama Ia mengikhtisarkan (baca bab 12). Pekabaran ini akan
pe- kerjaan khusus bagi umat-Nya. membangunkan dunia, mengundang setiap
Walaupun misi mereka bersifat meliputi orang supaya siap menghadapi hari
seluruh dunia, petunjuk itu diberikan penghu-
secara khusus kepada satu golongan orang kuman.
yang mengaku orang- orang percaya akan Kata undangan untuk menyembah sang
tetapi dalam kenyataan menyimpang dari Pencipta, “Sembahlah Dia yang telah men-
ajaran-ajaran-Nya (Yes. 58:1, 2). Ia jadikan langit dan bumi dan laut dan semua
menyatakan tugas mereka kepada orang mata air” (Why. 14:7), adalah petunjuk
yang mengaku selaku orang-orang percaya lang- sung terhadap hukum keempat dari
dalam istilah seperti berikut ini: “Engkau hukum Allah yang kekal. Amaran terakhir
akan membangun reruntuhan yang sudah ini mene- guhkan rasa keprihatinan khusus
berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar dari Tuhan terhadap hari Sabat-Nya yang
yang diletakkan oleh banyak keturunan. telah dilupa- kan secara luas, dipulihkan
Engkau akan disebutkan ‘yang sebelum Keda- tangan Kristus yang kedua
memperbaiki tembok yang tembus,”yang kali.
membetulkan jalan supaya tempat dapat
dihuni.’ Apabila engkau tidak menginjak- Pemberitaan kabar ini akan
injak hukum Sabat dan tidak melakukan mempercepat konflik yang akan
urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila melibatkan seluruh dunia. Isu sentral
engkau menyebutkan hari Sabat ‘hari adalah penurutan kepada hukum Allah dan
kenikmatan,’ dan hari kudus Tu- han ‘hari pemeliharaan hari Sabat. Dalam
yang mulia’; apabila engkau meng- menghadapi konflik ini setiap orang
hormatinya dengan tidak menjalankan haruslah memutuskan apakah akan
segala acaramu dan dengan tidak mengurus menuruti hukum- hukum Allah ataukah
urusan- mu atau berkata omong kosong, mengikuti hukum-hu- kum manusia.
maka eng- kau akan bersenang-senang Pekabaran ini akan mengha- silkan satu
karena Tuhan” (Yes. 58:12-14). umat yang tetap memelihara hu- kum Allah
Misi Israel rohani sejajar dengan misi dan beriman kepada Yesus. Ba- rangsiapa
bangsa Israel masa dulu. Hukum Tuhan di- yang menolaknya akan menerima tanda
langgar saat kuasa tanduk kecil itu binatang (Why. 14:9, 12; baca juga bab
mengubah hari Sabat. Sebagaimana Sabat 12).
yang diinjak- injak itu harus dipulihkan Supaya pelaksanaan misi ini berhasil
kembali di tengah- tengah bangsa Israel, de- ngan baik demi kemuliaan hari Sabat-
demikian pula yang ter- jadi pada masa Nya yang telah dilalaikan itu serta
modern, lembaga Ilahi yakni membesarkan hukum Allah, umat Allah
harus konsisten, memberikan contoh
pemeliharaan Sabat yang penuh dengan
kasih sayang.
Hari Sabat 301

PEMELIHARAAN SABAT terbenam pada hari Jumat petang dan ber-


akhir pada matahari terbenam hari Sabtu
Untuk “ingatlah dan kuduskanlah hari petang baca Kej. 1:5; bandingkan Mrk.
Sa- bat” (Kel. 20:8), kita harus memikir- 1:32).49 Alkitab menyebut hari sebelum
mikirkan hari Sabat sepanjang minggu dan hari Sabat (Jumat)—adalah hari persediaan
mengadakan persiapan yang diperlukan — (Mrk. 15:42)—satu hari persiapan
untuk memeliha- ranya dengan Cara yang untuk hari Sabat sehingga tidak ada
berkenan kepada Allah. Kita haruslah sesuatu yang me- nodai kekudusannya.
berhati-hati agar jangan sampai Pada hari ini orang- orang yang bertugas di
menghambur-hamburkan tenaga kita tengah-tengah ke- luarga untuk
sepanjang minggu sehingga kita tidak menyediakan makanan untuk hari Sabat
dapat melibatkan diri dalam pelayanan hari sudah harus menyediakan makan- an pada
Sabat. Karena Sabat merupakan hari waktu itu sehingga selama jam-jam hari
khusus berhubungan dengan Allah dan di yang kudus itu mereka dapat berhenti dari
dalamnya kita diundang supaya segala pekerjaan mereka (baca Kel. 16:23;
merayakannya dengan penuh kegembiraan Bil. 11:8).
atas perbuatan-Nya da- lam penciptaan dan Apabila jam-jam Sabat itu mendekat,
penebusan, maka pen- tinglah bagi kita se- baiknya anggota keluarga atau
menghindari apapun yang cenderung kelompok umat percaya berkumpul
menghilangkan suasana kesucian itu. bersama-sama se- belum matahari
Dengan jelas Alkitab mengatakan supaya terbenam pada hari Jumat, dengan
kita berhenti dari segala pekerjaan sekular menyanyi, berdoa dan membaca fir- man
pada hari Sabat (Kel. 20:10), menghindari Allah, supaya dengan demikian mengun-
segala pekerjaan yang bersifat mencari naf- dang Roh Kristus datang sebagai tamu
kah dan segala transaksi bisnis (Neh. yang dihormati. Begitu pula hendaknya
13:15- 22). Kita harus menghormati mereka lakukan pada penutupan Sabat,
Tuhan Allah, dengan “tidak menjalankan mengadakan kebaktian bersama pada hari
segala acaramu dan tidak mengurus Sabat, Sabtu petang, seraya memohon
urusanmu atau berkata omong kosong” kepada Allah agar hadir dan menuntun
(Yes. 58:13). Kalau, hari ini sepanjang minggu ber- ikutnya.
kita isi dengan hal-hal yang menyenang-nye- Allah memanggil umat-Nya supaya
nangkan diri kita sendiri, melibatkan diri men- jadikan hari Sabat itu sebagai hari
da- lam pelbagai keperluan yang bersifat kesukaan (Yes. 58:13). Bagaimana mereka
sekular, dengan omong kosong, atau dapat ber- buat seperti ini? Hanyalah jika
percakapan me- ngenai olah raga maka hal- mereka meng- ikuti teladan Kristus, Tuhan
hal itu akan men- jauhkan kita dari hari Sabat, me- reka dapat berharap
perhubungan dengan Allah Pencipta dan mengalami kegembiraan yang sejati, dan
melanggar kekudusan hari Sa- bat.48 kepuasan yang disediakan Tuhan pada hari
Perhatian kita yang sungguh-sungguh ini.
mengenai hari Sabat haruslah juga Kristus secara teratur mengikuti
melibatkan semua orang yang berada kebaktian pada hari Sabat, mengambil
dibawah naungan kita—anak-anak kita, bagian dalam pelbagai pelayanan, dan
orang yang bekerja ba- gi kita, bahkan memberikan petun- juk agama (Mrk.
tetamu dan binatang peliha- raan kita juga 1:21;3:1-4; Luk. 4:16-27; 13:10). Bahkan
(Kel. 20:10), supaya dengan demikian Ia melakukan hal yang lebih daripada
mereka dapat menikmati berkat hari Sabat. sekadar berbakti. Ia turut dalam
Hari Sabat dimulai pada saat matahari persekutuan dengan yang lain (Mrk. 1:29-
31;
302 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
Luk.14:1), menggunakan waktu-Nya di
alam terbuka (Mrk. 2:23), dan keluar untuk adalah layak; barangsiapa yang
mela- kukan perbuatan yang kudus dan menyimpang dari tujuan itu dengan
penuh de- ngan kemurahan. Apa yang membuat hari Sabat men-jadi suatu hari
dilakukan-Nya, menyembuhkan yang sakit liburan adalah tidak layak.
maupun yang menderita sengsara (Mrk.
1:21-31; 3:1-5; Tuhan hari Sabat itu mengundang
Luk. 13:10-17; 14:2-4;Yoh. 5:1-15; 9:1- semua orang supaya mengikuti teladan
14). yang diberi- kan-Nya. Barangsiapa yang
Apabila Ia dikritik karena melakukan menerima pang- gilan-Nya akan
pe- kerjaan yang meringankan penderitaan merasakan Sabat itu sebagai suatu hari
orang banyak, Yesus menjawab, “Boleh kesukaan dan pesta rohani— sehingga
berbuat baik pada hari Sabat” (Mat. 12:12). dapat merasakan lebih dahulu sua- sana
Kegiatan yang dilakukan-Nya, yakni surga. Mereka menemukan bahwa “ha- ri
dengan menyem- buhkan yang sakit, Sabat itu direncanakan Allah untuk men-
bukanlah melanggar atau memusnahkan cegah kekecewaan rohani. Dari minggu ke
hukum itu. Bahkan dengan demikian minggu hari yang ketujuh itu memberikan
dihentikannya peraturan yang membebani penghiburan kepada hati nurani kita, mem-
yang telah mengacaukan makna berikan jaminan kepada kita bahwa
pemeliharaan Sabat—padahal Allah walaupun tabiat kita belum sempurna kita
menga- turnya sebagai alat penyegaran dan dapat berdiri secara utuh di dalam Kristus.
kesukaan rohani.50 Allah menginginkan Tindakan-Nya di bukit Golgota dianggap
Sabat itu seba- gai kekayaan batiniah menjadi pendamaian bagi kita. Kita
manusia. Kegiatan yang meninggikan memasuki tempat perhentian- Nya.”51
hubungan dengan Allah
Referensi

1. . John N. Andrews, History of the Sabbath, edisi kedua, (Battle Creek, MI: Seventh-day Advetist Publishing
Assn., 1873), edisi ketiga, hlm. 575.
2. . SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 1, hlm.
220. 3 . Ibid.
4. . J.L Shuler, God’s Everlasting Sign (Nashville: Southern Pub. Assn., 1972), hlm. 114-116; M.L Andreason,
The Sabbath (Washington, D.C.: Review and Herald, 1942), hlm. 248; Wallenkampf, “The Baptism, Seal,
and Fullness of the Holy Spirit” (naskah yang tidak diterbitkan), hlm. 48; White, Patriarchs and Prophets, hlm.
307; White, Great Controversy, hlm. 613, 640.
5. . White, Patriarchs and Prophets; hlm. 307.
6. . Wallenkampf, “Baptism, Seal, and the Fullness of the Holy Spirit,” hlm. 48.
7. SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 1, hlm. 605.
8 . “Sabbath,” SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 1239.
9 . “Sabbath, Annual,” Ibid., hlm. 1265.
10. Jonathan Edwards, The Works of President Edwards (New York: Leavitt & Allen, 1825 repr. dari edisi Wor-
cester), jilid 4, hlm. 622. Kaum Puritan menganggap Minggu sebagai Sabat Kristen.
11. Sungguh menarik, adalah pada “hari yang ditinggikan” itu Yesus beristirahat di kubur—karena Sabat itu adalah hari
ketujuh dalam minggu itu dan sekaligus merupakan Sabat pertama dari Minggu Roti Tidak Beragi. Betapa
merupakan puncak penebusan! “Adalah baik” sebagaimana dikatakan dalam Penciptaan, berbaur dengan “sudah
selesai” dari penebusan sebagai Pencipta dan Penyudah sekali lagi berhenti dalam penyelesaian.
12. Samuel Bacchiocchi, Rest for Modern Man (Nashville: Southern Pub. Assn., 1976), hlm. 8, 9.
13. “Sabbath,” SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 1244. Baca juga SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 7, hlm.
205, 206; bnd White, “The Australia Camp Meeting,” Review and Herald, 7 Jan. 1896, hlm. 2.
14. Lihat SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 7, hlm. 735, 736. Bnd. White, Acts of the Apostles (Mountain
View, CA: Pacific Press, 1911), hlm. 581.
15. “Sabbath,” SDA Encyclopedia, hlm. 1237.
16. A.H. Strong, Systematic Theology, hlm. 408.
17. White, Patriarchs and Prophets, hlm. 48.
18. Bacchiocchi, Rest for Modern Man, hlm. 15.
Hari Sabat 303
19. Ibid., hlm. 19.
20. White, Testimonies, jilid 6, hlm. 350.
21. Andreasen, Sabbath, hlm. 25.
22. Legalisme dapat juga didefinisikan sebagai “upaya-upaya untuk memperoleh keselamatan dengan usaha individu.
Menyesuaikan tindakan dengan hukum serta peraturan-peraturan lainnya sebagai satu sarana pembenaran di ha-
dapan Allah. Ini salah karena “tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan
hukum Taurat’ (Rm. 3:20)” (Shuler, God’s Everlasting Sign, hlm. 90). Shuler melanjutkan, “Barangsiapa yang
menganggap pemeliharaan hari Sabat sebagai legalisme perlulah mempertimbangkan yang berikut ini: Jika seorang
Kristen yang dilahirkan kembali menjauhkan diri dari penyembahan ilah-ilah palsu dan berusaha menghormati apa
yang diajarkan dalam hukum pertama dan ketiga, apakah ia dengan demikian menentang keselamatan karena anu-
gerah? Adakah kesucian, kejujuran, benar, sebagaimana dianjurkan oleh hukum ketujuh, kedelapan dan sembilan
bertentangan dengan anugerah yang diberikan secara cuma-cuma itu? Jawaban atas kedua pertanyaan ini ialah
Tidak. Walaupun demikian, pemeliharaan atas hari ketujuh dengan pembaruan jiwa bukanlah legalisme, tidak juga
bertentangan dengan keselamatan dengan anugerah. Sesungguhnya, hukum hari Sabat adalah satu-satunya ajaran
di dalam hukum yang tetap berdiri sebagai satu tanda kelepasan dari dosa dan penyucian oleh anugerah saja” (ibid).
23. Ibid., hlm. 89.
24. Ibid., hlm. 94.
25. Andreasen, Sabbath, hlm. 105.
26. SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 7, hlm. 420.
27. Ibid.
28. James Gibson, The Faith of Our Fathers, ed. (Baltimore: John Murphy & Co., 1895), hlm. 111, 112, R.W. Dale,
seorang penganut Kongregasionalis, berkata, “Sungguh jelas, betapapun kakunya atau berbaktinya .kita pada hari
Minggu, kita tetap tidak memelihara Sabat. Sabat didirikan atas perintah Ilahi secara khusus. Kita tidak dapat
membela perintah yang demikian dengan kewajiban memelihara hari Minggu” (R.W. Dale, The Ten Command-
ments, edisi keempat (London: Hodder and Stoughton, 1884), hlm. 100.
29. Andrew T. Lincoln, “From Sabbath to Lord’s Day: A Biblical and Theological Perspective,” dalam From Sabbath
to Lord’s Day: A Biblical, Historical, and Theological Investigation, ed. D.A.Carson (Grands Rapids: Zondervan,
1982), hlm. 386.
30. Ibid., hlm. 392.
31. Lihat Justin Martyr, First Apology, dalam Ante-Nicene Fathers (Grand Rapids: Wm. b. Eerdsmans,1979), jilid 9,
hlm. 186; Maxwell, God Cares (Mountain View, CA: Pacific Press, 1981), jilid 1, hlm. 130.
32. Lihat, contoh, Bacchiocchi,’The Rise of Sunday Observance in Early Christianity,” dalam The Sabbath in
Scripture and History, ed. Kenneth, A. Strand (Washington, D.C.: Review and Herald, 1982), hlm. 137; Baccio-
cchi, From Sabbath to Sunday (Rome: Pontifical Gregorian University Press, 1977), hlm. 223-232.
33. Socrates, Ecclesiastical History, buku S, bab 22, terjemahan dalam Nicene and Post-Nicene Fathers, seri kedua
(Grand Rapids: Wm.B. Eerdmans, 1979), jilid 2, hlm. 132.
34. Sozomen, Ecclesiastical History, buku 7, bab 19, terj. dalam Nicene and Post-Nicene Fathers , seri kedua, jilid 2,
hlm. 390.
35. Maxwell, God Cares, jilid 1, hlm. 131.
36. Gaston H. Halsberghe, The Cult of Sol Invictus (Leiden: E.J. Brill, 1972), hlm. 26, 44. Lihat juga Bacciocchi, “Rise
of Sunday Observbance,” hlm. 139.
37. Bacciocchi, “Rise of Sunday Observance,” hlm. 140. Lihat juga buku Bacchiocchi, From Sabbath to Sunday, hlm.
252, 253.
38. Lihat Maxwell, God Cares, jilid 1, hlm. 129; H.G. Heggtveit, Illustreret Kirkehistorie (Christiana/Oslo/
Cammermeyers Boghandel, 1891-1895), hlm. 202, sebagaimana diterjemahkan dalam SDA Bible Students’ Sour-
ce boll; edisi revisi, hlm. 1000.
39. Codex Justitianus; buku 3, judul 12, 3, terj. dalam Schaff, History of the Christian Church edisi kelima (New York:
Charles Scribner, 1902), jilid 3, hlm, 380, catatan 1).
40. Konsili Laodikea, Kanon 29, dalam Charles J. Hefele, A History of the Councils of the Church From the Original
Documents, terj. dan editor Henry N. Oxenham (Edinburgh: T and T Clark, 1876), jilid 2, hlm. 316. Lihat juga
SDA Bible Students’ Source book, edisi revisi, hlm. 885.
41. Giovanni Domenico Mansi, ed., Sacronum Conciliorum jilid 9, col. 919, dikutip oleh Maxwell, God Cares I,
hlm.129. Dikutip sebagian dalam Andrews, History of the Sabbath and First Day of the Week hlm. 374.
42. Lucius Ferraris “Papa,” artikel 2, Prompta Bibliotheca (Venetiis/Venice/:Caspa Storti, 1772), jilid 6. hlm. 29,
sebagaimana diterjemahkan dalam SDA Bible Students’ Source Boot; edisi revisi, 680.
43. John Eck, Enchiridion of commonplaces Against Luther and Other Enemies of the Church, terjemahan Ford L.
Battles, edisi ketiga (Grand Rapids: Baker, 1979), hlm. 13.
44. Gaspare (Ricciulli) de Fosco, Amanat dalam Sesi 17 dari Konsili Trent, 18 Jan 1562, dalam mansi, Sacrorum Con-
ciliorum, jilid 33, col. 529, 530, menurut terjemahan dalam SDF Bible Students’ Source Book, edisi revisi,
hlm.887.
304 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
45. Peter Geiermann, The Convert’s Catechism of Catholic Doctrine (Rockford, IL: Tan Books and Publishers,
1977), hlm. 50.
46. John A. O’Brien, The Faith of Millions, edisi revisi (Huntington, IN: Our Sunday Visitor Inc. 1974), hlm. 400,
401.
47. Bnd. White, Great Controversy, hlm. 451-453.
48. White, Selected Messages, buku 3, hlm. 258.
49. Dalam Alkitab, sebagaimana dijelaskan dalam kisah Penciptaan, hari ditandai dari matahari terbenam sampai
matahari terbenam. Baca juga Im. 23:32.
50. Apakah mandat teladan Kristus bahwa rumah sakit-rumah sakit Kristen dibuka terus selama tujuh hari tanpa mem-
beri istirahat kepada pengurusnya? Menyadari akan keperluan pegawai rumah sakit, White berkata sebagai ber-
ikut, “Juruselamat telah menunjukkan kepada kita melalui teladan-Nya bahwa menyembuhkan derita orang adalah
baik dilakukan pada hari itu; akan tetapi para dokter dan perawat bukannya tidak perlu beristirahat dari peker-
jaannya. Pengobatan biasa dan pembedahan yang dapat ditunda, seharusnya diberikan untuk hari berikutnya. Biar-
lah para pasien mengetahui bahwa dokter pun perlu beristirahat dalam satu hari” (Medical Ministry/Mountain
View, CA: Pacific Press, 1963, hlm. 214. Pembayaran pengobatan pada hari ini hendaknya diasingkan sebagai
biaya untuk yang tidak mampu. White menulis, “Mungkin perlu juga mengabdi jam-jam hari Sabat itu untuk me-
nyembuhkan manusia yang menderita. Akan tetapi pembayaran untuk pekerjaan yang demikian haruslah dima-
sukkan ke dalam perbendaharaan Tuhan, untuk digunakan membantu orang yang miskin, yang memerlukan
pengobatan medis tetapi tidak mampu membayarnya” (Ibid., hlm. 216).
51. George E. Vandeman, When God Make Rest (Boise, ID: Pacific Press, 1887), hlm. 21.
Kitalah penatalayan-penatalayan Allah, dipercayakan-Nya kepada
kita waktu dan kesempatan, kesang-gupan dan harta-milik dan juga
berkat-berkat bumi serta segala sumbernya. Kita bertanggung jawab
ke-pada-Nya atas penggunaannya dengan baik. Kita mengakui Allah
pemiliknya dengan pelayanan yang setia kepada-Nya dan kepada
sesama, dan dengan mengembalikan persepuluhan dan persembahan
untuk memproklamasikan Injil-Nya serta membantu dan mengem-
bangkan jemaat-Nya. Penatalayanan adalah suatu hak istimewa
yang diberikan Allah kepada kita untuk dipelihara dengan kasih
sayang dan menang atas sifat mementingkan diri sendiri dan atas
keinginan terhadap milik orang lain. Penatalayan bergembira di da-
lam berkat-berkat yang datang kepada orang lain sebagai hasil dari
kesetiaannya.—Fundamental Beliefs,––21.
BAB 21

PENATALAYANAN

idup Kristen ialah berserah, tidak ada


H yang lebih dari itu—menyerahkan diri
kita sendiri dan menerima Kristus. Jika kita
namun Ia menyerahkannya kembali kepada
kita selaku tanggung jawab kita, dan
membu- at kita sebagai penatalayan atau
memperhatikan bagaimana Yesus yang menja- lankan segala sesuatu yang
menyerah- kan dan memberikan diri-Nya kita “miliki.” Maka kecenderungan kita
kita sudah se- layaknya berseru dengan kepada hidup yang nyaman, hidup yang
nyaring, “Apakah yang dapat kulakukan sekadar mementingkan diri sendiri
bagi-Mu?” dihancurkan dengan kesadaran bahwa
Lalu, jika kita memikirkan bahwa kita Tuhan pernah tidak memiliki pakaian,
te- lah melakukan penyerahan yang penuh, terpenjara, dan seorang yang asing. Dan
be- nar-benar menyerah, maka sesuatu ke- sabaran-Nya yang tidak mengenal lelah
terjadi, menunjukkan bahwa betapa “O- leh karena itu, pergilah, ajarlah segala
dangkalnya pe- nyerahan kita itu. Apabila bang- sa” membuat jemaat mempunyai
kita mendapati ba- gian-bagian baru dari kegiatan — membagi iman, mengajar,
kehidupan kita dipaling- kan kepada Allah, berkhotbah, mem- baptis—lebih berharga
maka penyerahan kita pun semakin bagi kita. Karena Dia, kita berusaha
bertambah. Demikianlah, dengan le- mah menjadi penatalayan yang se- tia.
lembut Ia menarik perhatian kita ke ba-
gian yang lain lagi, diri yang sangat perlu APAKAH PENATALAYANAN ITU?
dise- rahkan. Sehingga hidup menjadi
rangkaian penyerahan kembali yang “Atau tidak tahukah kamu, bahwa
Kristiani, dalam dan semakin dalam jauh di tubuh- mu adalah bait Roh Kudus... dan
lubuk hati, gaya hi- dup kita, bagaimana bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
kita bertindak dan be- reaksi. Sebab kamu telah dibeli dan harganya
Apabila kita memberikan semua yang telah lunas dibayar: Karena itu
ada pada kita kepada Allah, yang menjadi muliakanlah Allah dengan tubuh- mu!” (1
pemilik segalanya (1 Kor. 3:21-4:2), Ia Kor. 6:19, 20). Kita telah dibeli dan
menerimanya,

307
308 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
ditebus dengan harga yang sangat tinggi.
Kita milik Allah. Bahkan hal yang dan penggunaan hidup yang tidak memen-
demikian meru- pakan tindakan meminta tingkan diri sendiri.”4
kembali, karena sebenarnya Ia yang
menjadikan kita; kita menjadi milik-Nya CARA-CARA UNTUK MENGAKUI
sejak semula karena “Pa- da mulanya KEPEMILIKAN ALLAH
Allah menciptakan...” (Kej. 1:1). Dengan
jelas Alkitab menyatakan bahwa Hidup itu dapat dibagi dalam empat
“Tuhanlah yang empunya bumi serta bagian dasar, masing-masing adalah
segala isinya, dan dunia serta yang diam di pemberian Al- lah. Ia memberikan kepada
dalam- nya” (Mzm. 24:1). kita tubuh, ke- mampuan, waktu dan harta
Pada saat Penciptaan, Tuhan membagi milik. Tambahan lagi, kita harus
milik-Nya kepada manusia, dan Ia masih memperhatikan dunia sekeli- ling kita,
te- tap menjadi pemilik yang sejati akan yang telah diserahkan kepada kita.
dunia ini, berikut penghuninya, dan segala
kekayaan yang terdapat di dalamnya Penatalayanan Tubuh. Umat Allah
(Mzm. 24:1). Di kayu salib Ia mengambil adalah penatalayan-penatalayan atas diri
kembali milik-Nya yang telah diserahkan sendiri. Kita harus mengasihi Tuhan
manusia kepada Setan pada waktu dengan segenap hati, dan dengan segenap
kejatuhan (1 Kor. 6:19-20). Se- karang Ia jiwa, dengan sege- nap tenaga, dan dengan
mengangkat umat-Nya untuk me- layani segenap pikiran kita (Luk. 10:27).
sebagai penatalayan-penatalayan harta Adalah merupakan suatu hak istimewa
milik-Nya. bagi orang Kristen untuk mengembangkan
Seorang penatalayan adalah orang yang jasmani mereka, begitu juga dengan kuasa
“dipercayakan dengan pengelolaan seisi pi- kiran supaya mempunyai kemampuan
ru- mah atau harta milik yang lain.” yang terbaik dan kesempatan-kesempatan
Penatalayanan adalah “kedudukan, tugas- yang paling baik. Dengan berbuat
tugas atau pelayan- an seorang demikian mere- ka mendatangkan
penatalayan.”1 Kepada orang Kristen, kehormatan kepada Allah dan dapat
penatalayanan berarti “tanggung ja- wab memberikan bukti berkat yang le- bih besar
manusia kepada, dan penggunaan dari- kepada sesama manusia. (Baca bab 22).
padanya, segala sesuatu yang dipercayakan
Tuhan kepadanya—hidup, tubuh, waktu,
ta- lenta dan kemampuan, benda-benda Penatalayanan Kemampuan. Setiap
yang di- miliki, kesempatan yang dimiliki orang memiliki talenta khusus. Ada orang
untuk mela- yani orang lain, dan yang ber- talenta di bidang musik,
pengetahuannya menge- nai kebenaran.”2 sedangkan yang lain mahir dalam soal
Orang-orang Kristen beker- ja selaku perdagangan, sebagai tu- kang jahit atau
manajer atas milik Allah dan meng- montir mobil. Ada pula orang yang mudah
anggap hidup sebagai suatu kesempatan sekali mendapat sahabat dan berbaur
Ilahi “untuk belajar menjadi penatalayan- dengan orang lain, sementara yang lain
penatala- yan yang setia, supaya dengan secara alamiah cenderung menyendiri.
demikian la- yak untuk penatalayanan yang Setiap talenta dapat digunakan untuk
lebih tinggi, yakni hal-hal yang abadi bagi me- muliakan orang yang memilikinya
kehidupan mendatang.”3 atau Pem- beri yang sebenarnya. Seorang
Dalam dimensi yang lebih besar, kemu- dapat dengan rajin mengusahakan
dian penatalayanan itu “menyangkut kesempurnaan talentanya
hikmat
Penatalayanan 309
demi kemuliaan Tuhan, atau demi
kemuliaan diri sendiri. Penatalayanan atas Harta Milik. Allah
Kita harus berupaya mengusahakan memberikan kepada leluhur kita tanggung
pem- berian Roh Kudus yang memberikan jawab untuk menaklukkan bumi,
masing- masing kita perintah untuk memerintah kerajaan binatang, serta
melipatgandakan talenta ini (Mat. 25). memelihara Taman Eden (Kej. 1:28; 2:15).
Penatalayan yang baik menggunakan Semua ini menjadi kepunyaan mereka
pemberian yang mereka per- oleh itu bukan untuk dinikmati saja, tetapi juga
dengan murah hati agar mendatangkan untuk dikelola.
keuntungan yang besar bagi tuannya. Satu larangan yang diberikan kepada
me- reka, yakni, mereka tidak boleh
Penatalayanan Waktu. Sebagai penatala- memakan bu- ah pohon pengetahuan yang
yan-penatalayan yang setia, kita baik dan yang ja- hat. Pohon ini tetap
memuliakan Allah dengan menggunakan merupakan peringatan bahwa Tuhanlah
waktu kita de- ngan bijaksana. “Apa pun sebenarnya pemilik dan pe- nguasa akhir
juga yang kamu perbuat, perbuatlah atas dunia. Menghormati la- rangan ini,
dengan segenap hatimu seperti untuk berarti pasangan yang pertama itu
Tuhan dan bukan untuk ma- nusia. Kamu menunjukkan iman mereka di dalamnya
tahu, bahwa dari Tuhanlah ka- mu akan dan menunjukkan kesetiaan mereka
menerima bagian yang ditentukan bagimu kepada- Nya.
sebagai upah. Kristus adalah tuan dan Sesudah Kejatuhan, Allah tidak lagi
kamu hamba-Nya” (Kol. 3:23, 24). mem- berikan ujian kepada manusia
Alkitab meminta agar kita jangan melalui pohon pengetahuan itu. Akan
menjadi “seperti orang yang bebal, tetapi tetapi manusia masih tetap memerlukan
seperti orang arif, dan pergunakanlah pengingat yang terus-me- nerus bahwa
waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah Allah merupakan sumber sega- la yang
jahat” (Ef. 5:15,16). Seperti Yesus, kita baik dan sumber pemberian yang sempurna
haruslah mela- kukan pekerjaan yang (Yak. 1:17) dan Ia yang menyedia- kan
dikerjakan Bapa (Luk. 2:49). Waktu adalah kuasa bagi kita untuk memperoleh keka-
pemberian Tuhan, setiap saat sangat yaan (Ul. 8:18). Untuk mengingatkan kita
berharga. Pemberian ini diberi- kan untuk bahwa Ia sumber segala berkat, Allah
membentuk tabiat bagi kehidupan yang mendi- rikan sebuah sistem persepuluhan
kekal. Penatalayan yang setia dalam so- al dan per- sembahan.
waktu yang disebutkan di sini ialah dengan Sistem inilah yang menunjang
menggunakan waktu itu untuk mengenal keuangan para imam yang melaksanakan
Al- lah, menolong sesama manusia serta tugas keima- matan di bait Allah. Gereja
memba- gi-bagikan Injil. Masehi Advent Hari Ketujuh mengambil
Apabila, ketika Penciptaan, Allah mem- model keimamatan o-rang Lewi ini,
berikan waktu kepada kita, Ia menyediakan metode yang terdapat di dalam Alkitab
Sabat hari yang ketujuh itu sebagai waktu untuk menunjang keuangan penginjilan
yang kudus untuk berhubungan dengan untuk menjangkau dunia. Allah telah
Dia. Akan tetapi ada waktu enam hari menetapkan bahwa penyebaran kabar baik
diberikan kepada keluarga manusia untuk haruslah bergantung kepada upaya dan
digunakan untuk pekerjaan yang persembahan umat-Nya. Ia mengajak
bermanfaat. mere- ka supaya jangan mementingkan diri
dan hendaknya menjadi pekerja bersama
Dia de-
310 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
ngan memberikan persepuluhan dan per-
sembahan kepada-Nya. Yakub juga mengenal betul aturan per-
sepuluhan ini. Sebagai seorang pelarian
1. Persepuluhan. Sebagaimana dan buronan, ia berjanji kepada Tuhan,
sepertu- juh dari waktu kita (Sabat) “Dari se- gala sesuatu yang Engkau
menjadi milik Al- lah, maka begitu pula berikan kepadaku akan selalu
sepersepuluh dari sega- la harta benda kupersembahkan sepersepuluh kepada-
yang kita peroleh adalah milik- Nya. Kitab Mu” (Kej. 28:22). Dan sesudah Ke- luaran
Suci mengatakan kepada kita bahwa (Eksodus), ketika bangsa Israel telah
persepuluhan “dikuduskan bagi Tu- han,” ditetapkan sebagai satu bangsa, Tuhan me-
melambangkan kepemilikan Tuhan atas ngukuhkan kembali hukum persepuluhan
segala sesuatu (Im. 27:30, 32). Perse- se- bagai lembaga Ilahi, yang di dalamnya
puluhan itu haruslah dikembalikan kepada- ter- gantung kemakmuran bangsa Israel
Nya sebagai milik-Nya. (Im. 27:30-32; Bil. 18:24, 26, 28; Ul. 12:6,
Sistem persepuluhan sangat indah 11, 17).
dalam kesederhanaannya. Keadilannya Jauh dari penghapusan lembaga ini,
dinyatakan dengan tuntutannya yang justru Perjanjian Baru mengakui
berimbang baik un- tuk orang kaya keabsahannya. Yesus membenarkan
maupun untuk orang miskin. Kesepadanan persembahan persepu- luhan dan
itu terletak pada Allah selaku pemilik yang menghakimkan orang yang me- langgarnya
memberikan kepada kita untuk digunakan, (Mat. 23:23). Sementara hukum
maka begitu pulalah kita harus keupacaraan mengatur persembahan
mengembalikan sepersepuluh penghasilan korban yang melambangkan korban
kita kepada-Nya. pendamaian Kristus berakhir pada saat
Waktu Tuhan meminta persepuluhan kematian-Nya, hukum mengenai
(Mal. 3:10), Ia tidak meminta rasa syukur persepuluhan tidak berakhir di situ.
atau kedermawanan. Walaupun sebenarnya Karena Abraham adalah bapa orang
rasa syukur haruslah menjadi bagian ber- iman, maka ialah yang menjadi contoh
pernya- taan kita kepada Tuhan, kita pem- bayaran persepuluhan kepada
memberikan persepuluhan karena Tuhan Melkisedek, Imam Allah yang Mahatinggi,
memerintahkan- nya. Persepuluhan itu begitu pulalah dengan orang yang beriman
milik Tuhan dan Ia me- minta supaya kita pada zaman Per- janjian Baru, memberi
mengembalikannya kepada- Nya. persepuluhan kepada Kristus, Imam Besar
kita menurut peraturan Melkisedek. (Ibr.
a. Contoh persepuluhan. Pemberian 5:9, 10; 7:1-22).5
persepuluhan telah dipraktikkan dalam
Kitab Suci. Abraham memberikan kepada b. Penggunaan persepuluhan.
Melkise- dek, imam Tuhan Yang Persepu- luhan itu suci dan harus
Mahatinggi, “seper- sepuluh dari digunakan untuk tu- juan-tujuan yang suci
semuanya” (Kej. 14:20). De- ngan berbuat saja. Tuhan menyuruh, “Demikian juga
demikian, ia mengakui keima- matan segala persembahan perse- puluhan dari
Melkisedek berasal dari Tuhan, dan tanah, baik dari hasil benih di ta- nah
menunjukkan bahwa ia mengenal betul maupun dari buah pohon-pohonan, ada- lah
lem- baga yang kudus ini. Penyerahan milik Tuhan; itulah persembahan yang ku-
persepuluhan ini menunjukkan bahwa dus bagi Tuhan. Mengenai segala persem-
kebiasaan ini telah melembaga pada zaman bahan-persepuluhan dari lembu sapi atau
dahulu. kambing domba... harus menjadi persem-
bahan kudus bagi Tuhan” (Im. 27:30-32).
“Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan
Penatalayanan 311
itu ke dalam rumah perbendaharaan,” kata-
Nya, “supaya ada persediaan makanan di 2. Persembahan. Orang-orang Kristen
ru- mah-Ku” (Mal. 3:10). yang tahu berterima kasih tidak membatasi
Di kalangan bangsa Israel, bagian mereka membantu gereja hanya de-
persepuluhan itu digunakan hanya untuk ngan persepuluhan saja. Mezbah
orang-orang Lewi yang sama sekali tidak persembah- an bangsa Israel, yang
menerima bagian apa- apa dari suku-suku kemudian dikenal de- ngan Bait Allah,
Israel, karena mereka ha- rus menggunakan dibangun dari “pemberian sukarela”—
seluruh waktu mereka me- rawat persembahan yang diberikan de- ngan hati
perbaktian bangsa Israel, melayani pe- yang rela (Kel. 36:2-7; bandingkan 1 Taw.
kerjaan di kaabah, dan memberikan 29:14). Persembahan-persembahan khusus
petunjuk kepada orang banyak dalam hal menutupi biaya pembangunan tempat
yang berkait- an dengan hukum Tuhan kebaktian ini (Kel. 30:12-16; 2 Raj. 12:4,
(Bil. 18:21, 24). 5; 2 Taw. 24:4-13; Neh. 10:32, 33).
Sesudah Penyaliban, saat peranan lang- Barangkali bangsa Israel yang paling
sung keimamatan orang Lewi berakhir, banyak memberi, dari seperempat sampai
per- sembahan persepuluhan masih tetap sepertiga penghasilan mereka dibaktikan
diguna- kan untuk membantu pelayanan kepada agama dan mak- sud-maksud yang
gereja Tu- han. Paulus menggambarkan bersifat kedermawanan. Apakah dengan
dasar utama prinsip ini dengan turut sertanya memberi da- lam jumlah
menyejajarkan pelayanan Keimamatan besar dan berat itu membuat me- reka jatuh
dengan pelayanan Injil yang ba- ru miskin? Justru sebaliknya, Allah berjanji
didirikan. Ia berkata, “Jadi, jika kami telah untuk memberkati kesetiaan mereka (Mal.
menaburkan benih rohani bagi kamu, 3:10-12).8
berle- bih-lebihankah, kalau kami menuai Begitu pula sekarang ini, Allah
hasil du- niawi daripada kamu? Kalau meminta supaya kita memberi dengan
orang lain mem- punyai hak untuk murah hati se- bagaimana Ia telah
mengharapkan hal itu dari pada kamu, memberikan kemakmuran kepada kita.
bukankah kami mempunyai hak yang lebih Pemberian dan persembahan di- perlukan
besar?... Tidak tahukah kamu, bahwa untuk membangun, memelihara dan
mereka yang melayani dalam tempat kudus menjalankan jemaat, juga untuk
mendapat penghidupannya dari tempat mendirikan lembaga pengobatan sebagai
kudus itu dan bahwa mereka yang tugas misionaris, menunjukkan makna
melayani mezbah, mendapat bahagian praktis Injil itu.
mereka dari mezbah itu? Demikian pula Apakah kita harus memberi seperti
Tuhan telah me- netapkan, bahwa mereka bang- sa Israel memberi, ataukah pola dan
yang memberitakan Injil, harus hidup dari cara me- reka memberi itu tidak lagi dapat
pemberitaan Injil itu” (1 Kor. 9:11-14). digunakan? Di dalam Perjanjian Baru
Oleh karena itu, anggota-anggota Kristus meletakkan dasar-dasar
gereja, dengan sukarela membawa penatalayanan yang sejati— bahwa
persepuluhan mereka ke dalam “rumah pemberian kita kepada Tuhan harus- lah
perbendaharaan, supaya ada persediaan berimbang dengan terang dan hak-hak is-
makanan di rumah- Ku” (Mal. 3:10)— timewa yang kita nikmati. la berkata
dengan kata lain, supaya cukup biaya di “Setiap orang yang kepadanya banyak
gereja Tuhan untuk mengada- kan diberi, dari- padanya akan banyak dituntut,
pelayanan serta meneruskan tugas Injil ke dan kepada siapa yang banyak
luar.6, 7 dipercayakan, daripada- nya akan lebih
banyak lagi dituntut” (Luk. 12:48). Ketika
Kristus mengutus para peng-
312 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
ikut-Nya untuk melakukan sebuah misi, Ia
berkata, “Kamu telah memperolehnya de- luhan dan persembahan. Secara umum,
ngan cuma-cuma, karena itu berikanlah orang-orang tidak mengerti dan melalaikan
pula dengan cuma-cuma” (Mat. 10:8). prinsip Ilahi mengenai penatalayanan.
Prinsip ini berlaku juga atas berkat-berkat Bahkan di kalangan orang Kristen sendiri
keuangan ki- ta. hanya se- dikit yang mengetahui peranan
Perjanjian Baru sama sekali tidak mereka sela- ku penatalayan. Respons
pernah menghapuskan sistem ini. Jika kita Tuhan terhadap ke- tidaksetiaan bangsa
memban- ding-bandingkan hak-hak Israel memberikan pan- dangan yang jelas
istimewa kita dan berkat-berkat yang kita bagaimana Tuhan mem- perhatikan hal ini.
peroleh dengan orang-orang Israel, maka Apabila mereka menggu- nakan
kita akan melihat bahwa di dalam Kristus persepuluhan dan persembahan untuk
bagian kita jauh lebih besar. Akankah rasa kepentingan diri sendiri, Ia mengamarkan
syukur kita memperoleh pernyataan mereka bahwa hal itu sama dengan pencuri
hubungan melalui kedermawanan yang (Mal 3:8) dan menyifatkan kurangnya
lebih besar supaya dengan demikian Injil keber- untungan mereka karena mereka
keselamatan ini dapat diluaskan kepada kurang se- tia dalam soal keuangan:
orang lain?9 Makin luas jangkauan Injil itu “Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu
diumumkan, makin besar bantuan yang masih menipu Aku, ya kamu seluruh
diper- lukan. bangsa!” (Mal. 3:9).
Allah menunjukkan panjang sabar-Nya,
3. Prinsip yang masih tetap berlaku. kasih dan kemurahan dengan memberikan
Prinsip penatalayanan berlaku juga atas amaran-Nya disertai dengan pemberian
apa yang tetap ada pada kita sama seperti anu- gerah: “Kembalilah kepada-Ku, maka
apa yang kita berikan. Sementara Aku akan kembali kepadamu” (Mal. 3:7).
persepuluhan adalah ujian dasar Ia memberikan kepada mereka berkat yang
penatalayanan kita atas harta milik kita berkelimpahan seraya menantang mereka
yang bersifat sementara,10 penggunaannya supaya menguji kesetiaan-Nya. “Bawalah
tetap juga menjadi ujian bagi kita. seluruh persembahan persepuluhan itu ke
Bagaimana kita menggunakan harta dalam rumah perbendaharaan, supaya ada
ben- da kita menunjukkan sejauh mana kita persediaan makanan di rumah-Ku dan
me- ngasihi Tuhan dan sesama kita. Uang ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam,
mung- kin menjadi satu kuasa demi apakah Aku tidak membukakan bagimu
kebaikan: jika ada di tangan kita dapat kita tingkap-ting- kap langit dan mencurahkan
gunakan untuk memberi makan orang- berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
orang yang lapar, memberikan minuman Aku akan menghardik bagimu belalang
bagi orang yang da- haga, dan memberikan pelahap, supaya jangan di- habisinya hasil
pakaian bagi orang yang tidak berpakaian tanahmu dan supaya jangan pohon anggur
(Mat. 25:34-40). Dari sudut Allah, uang di padang tidak berbuah bagi- mu, firman
sangat berharga apabila di- gunakan untuk Tuhan semesta alam. Maka sega- la bangsa
keperluan hidup, untuk mem- berkati orang akan menyebut kamu berbahagia, sebab
lain dan menunjang pekerjaan- Nya. kamu ini akan menjadi negeri kesuka- an,
firman Tuhan semesta alam” (Mal. 3:10-
4. Tidak setia dalam soal persepu- 12).

Penatalayanan bumi. Ilmu pengetahuan


modern telah menjadikan bumi ini sebuah
la-
Penatalayanan 313
boratorium yang besar untuk penelitian dan
eksperimen. Penelitian yang demikian tus mati bagi dunia, penatalayanan, dalam
telah memberikan banyak keuntungan, artinya yang lebih luas, adalah untuk dunia
akan tetapi revolusi industri juga telah ini.
mengakibatkan pencemaran udara, air dan
tanah. Dalam be- berapa hal, teknologi BERKAT-BERKAT
telah memanipulasi alam ketimbang PENATALAYANAN
mengelolanya dengan bijak- sana.
Allah telah menempatkan kita selaku
Kitalah penatalayan dunia ini, dan kita
pe- natalayan demi kepentingan diri kita
ha- rus melakukan segala upaya untuk
sendiri, pertumbuhan kita bukan demi Dia.
memper- tahankan hidup pada segala
tingkat dengan memelihara keseimbangan
ekologi secara utuh. Pada waktu Berkat Pribadi. Salah satu alasan Tuhan
kedatangan-Nya yang ke- dua kali, Kristus meminta kita supaya terus mengabdikan
akan “membinasakan ba- rangsiapa yang se- luruh hidup kita kepada-Nya—waktu,
membinasakan bumi” (Why. 11:18). Dari kemam- puan, tubuh dan harta milik kita—
sudut ini penatalayan-penatala- yan Kristen untuk me- nguatkan pertumbuhan rohani
bertanggung jawab bukan saja atas milik kita sendiri, dan untuk mengembangkan
mereka tetapi bertanggung jawab juga atas tabiat. Jika kita senantiasa sadar atas
dunia sekelilingnya. kepemilikan Tuhan atas segala sesuatu dan
kasih yang tidak hen- ti-hentinya yang
KRISTUS SEBAGAI PENATALAYAN dicurahkan-Nya kepada ki- ta, maka kasih
dan rasa syukur kita akan ter- pelihara.
Penatalayanan yang baik ialah penatala- Penatalayanan yang setia juga
yanan yang tidak mementingkan diri; membantu kita untuk memperoleh
memas- rahkan diri kepada Tuhan kemenangan atas ra- sa ingin terhadap
sepenuhnya seraya melayani manusia. milik orang lain dan sikap mementingkan
Karena kasih-Nya kepa- da kita maka diri sendiri. Rasa ingin memili- ki harta
Kristus telah menanggung salib yang orang lain, salah satu musuh manusia yang
kejam itu, bahkan rasa pahit yang paling terbesar, dihakimkan di dalam Sepuluh
dalam karena penolakan milik-Nya sendiri, Hukum. Yesus juga memberikan amaran
dan rasa ditinggalkan Allah yang tidak mengenai hal itu: “Berjaga-jagalah dan
terdu- ga dalamnya. Dibandingkan dengan was- padalah terhadap segala ketamakan,
pembe- rian ini, bukan atas apa yang sebab walaupun seorang berlimpah-limpah
dipunyai-Nya— sekalipun Ia telah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari
memiliki segala sesuatu— melainkan atas pada keka- yaannya itu” (Luk. 12:15).
Diri-Nya sendiri. Itulah yang dimaksudkan Memberi secara teratur akan membantu
dengan penatalayanan. Dengan merenung- mencabut rasa ta- mak dan sifat
renungkan karunia yang terbesar ini kita mementingkan diri sendiri dari hidup kita.
tidak lagi dalam kedirian kita sendiri, Penatalayanan menuntun
melainkan menjadi semakin serupa dengan perkembangan tabiat ekonomis dan efisien.
Dia. Itulah yang menggerakkan kita Jika “telah me- nyalibkan daging dengan
menjadi orang yang amat memperhatikan segala hawa nafsu dan keinginannya” (Gal.
jemaat, me- melihara orang-orang yang 5:24),maka kita ti- dak akan menggunakan
berada dalam lingkup orang percaya dan apa pun untuk me- muliakan diri sendiri.
juga yang tidak termasuk ke dalam lingkup “Apabila prinsip-prinsip penatalayanan
itu. Karena Kris- telah menguasai hidup, maka
314 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
jiwa diterangi, maksud tujuan telah tetap,
ke- senangan sosial bebas dari yang wa “kita tidak lagi beranggapan bahwa
bersifat pa- mer, kehidupan bisnis berjalan hidup bergantung atas berapa banyak uang
di bawah pe- ngaruh peraturan emas, maka yang ki- ta miliki, berapa banyak gelar
keinginannya hanyalah memenangkan yang kita san- dang, berapa banyak orang
jiwa. Kehidupan yang penuh berkat dari penting yang kita kenal, berapa banyak
perbendaharaan Tu- han yang demikianlah rumah dan tetangga tempat kita tinggal,
tersedia dalam kehi- dupan yang beriman dan jabatan serta penga- ruh yang kira-kira
dan setiawan.”11 kita miliki.” Hidup yang se- jati ialah
Sebuah kepuasan yang dalam dan pengenalan akan Allah, mengem- bangkan
meng- gembirakan muncul dari jaminan kasih sayang dan sifat dermawan seperti
atas apa pun yang ditanam demi yang ada pada-Nya, memberi apa yang
keselamatan orang-o- rang, yang untuknya dapat kita berikan, sesuai dengan keber-
Kristus mati. Tuhan menjelaskan, untungan yang diberikan-Nya kepada kita.
“Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu Hidup yang sejati ialah hidup yang sama
lakukan untuk salah seorang dari saudara- dengan roh yang dimiliki Kristus.
Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku” (Mat. 25:40).
“Ti- dak ada yang terlalu berharga bagi Berkat bagi Gereja. Penggunaan rencana
kita untuk diberikan kepada Yesus. Jika penatalayanan yang berdasarkan Alkitab
kita mengem- balikan kepada-Nya talenta, mutlak bagi gereja. Anggota jemaat yang
harta benda yang dipercayakan kepada te- rus-menerus turut memberi—
pemeliharaan ki- ta, maka Ia akan memberi merupakan je- maat yang kuat, turut
lebih banyak lagi kepada kita. Setiap usaha membagikan berkat yang telah dicurahkan
yang kita lakukan bagi Kristus akan diberi Kristus atasnya, dan siap menyambut apa
ganjaran oleh-Nya, dan segala tugas yang pun yang diperlukan da- lam pekerjaan
kita lakukan di dalam nama-Nya akan Tuhan. Gereja akan memiliki biaya yang
mengerjakan kebahagiaan bagi kita cukup untuk melaksanakan pela- yanan,
sendiri.” untuk meluaskan kerajaan Tuhan di
sekitarnya, dan kemudian meluaskannya ke
Berkat kepada Orang Lain. Penatalayan tempat yang lebih jauh lagi. Dengan
yang sejati ialah penatalayan yang sukarela akan digunakannya waktu, talenta
memberkati semua orang yang dan sara- na apa pun yang ada bagi Tuhan
berhubungan dengan kita. Mereka di dalam rasa syukur dan kasih atas berkat-
mempraktikkan penatalayanan yang berkat yang te- lah diberikan-Nya.
disarankan Paulus, “Peringatkanlah agar Mengenai jaminan Kristus bahwa Ia
me- reka itu berbuat baik, menjadi kaya akan kembali apabila Injil kerajaan telah
dalam ke- bajikan, suka memberi dan diumumkan sebagai “kesaksian bagi semua
membagi dan de- ngan demikian bangsa” (Mat. 24:14), semua diundang
mengumpulkan suatu harta sebagai dasar menjadi pena- talayan-penatalayan dan
yang baik bagi dirinya di waktu yang akan pembantu-pemban- tu-Nya. Dengan
datang untuk mencapai hidup yang demikian kesaksian jemaat akan menjadi
sebenarnya” (1 Tim. 6:18, 19). kuasa yang mendatangkan ber- kat bagi
Penatalayanan menyangkut pelayanan dunia, dan penatalayan yang setia akan
terhadap orang lain dan kerelaan merasa gembira apabila mereka melihat
membagikan apa pun yang telah diberikan berkat-berkat Injil itu diteruskan kepada
Tuhan kepada- nya dengan limpah orang-orang lain.
sehingga mendatangkan berkat juga
kepada orang lain. Ini berarti bah-
Penatalayanan 315
Referensi

1. . Webster’s New Universal Unabridged Dictionary, edisi kedua, 1979, hlm. 1786.
2. . SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 1425.
3. Ibid.
4. Paul G. Smith, Managing God’s Goods (Nashville: Southernn Pub. Assn. 1973), hlm. 21.
5. Lihat C.G. Tuland, “Tithing in the New Testament,” Ministry, Oktober 1961, hlm. 12.
6. Contoh dalam Keluaran 27:20 Allah memberikan petunjuk khusus bahwa minyak zaitun disediakan untuk lampu.
‘Persediaan minyak zaitun untuk tempat kebaktian supaya lampu itu berfungsi sebagaimana mestinya adalah
merupakan kewajiban yang terus-menerus—tetapi biaya sehari-hari bukanlah berasal dari persepuluhan. Baca juga
tulisan White, Counsels on Stewardship (Washington, D.C.:Review and Herald, 1940), hlm. 102, 103. Ia menga-
takan bahwa guru Alkitab yang mengajarkan pelajaran Alkitab di sekolah Gereja haruslah dibiayai dari
persepuluhan (Ibid., hlm. 103), tetapi janganlah digunakan untuk maksud lain dari “tujuan sekolah,” pinjaman
sekolah atau membantu kolportir (White, Testimonies, jilid 9, hlm. 248, 249; White, Selected Message; buku 2,
hlm. 209). tingkat pekerjaan ladang Tuhan yang seperti ini hendaknya dibantu dari persembahan.
7. . T.H. Jemison membuat beberapa anjuran yang sangat praktis mengenai bagaimana menghitung persepuluhan.
Ia menulis, “Persepuluhan dari gaji mudah dihitung. Umumnya tidak ada ‘biaya bisnis’—yakni biaya-biaya yang
di- keluarkan untuk mendatangkan hasil itu—untuk dikurangi. Sepuluh persen dari gaji itu adalah persepuluhan.
“Persepuluhan penghasilan usaha mempunyai beberapa variasi dibandingkan dengan persepuluhan dari gaji. Pen-
jualan keseluruhan atau eceran akan dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan usahanya sebe-
lum penghitungan persepuluhan itu. Di dalamnya termasuk biaya menggaji pembantu, listrik, pemanasan,
asuransi, sewa atau pajak yang harus dibayarkan dan hal-hal yang serupa itu. Pengurangan ini tentu saja tidak
termasuk dengan pengeluaran pribadi atau biaya untuk keluarga.

Petani mengurangi biaya yang dikeluarkannya—upah, pupuk, biaya perbaikan, bunga, pajak dan semacamnya.
Bagaimana pun, petani harus menghitung juga penghasilan pertaniannya yang digunakan oleh keluarga, karena ini
mengurangi biaya hidup keluarga dan dianggap juga sebagai penghasilan.
“Prosedur yang dapat dibandingkan dengan itu dapat diikuti oleh pengusaha pabrik, penanam modal atau orang-
orang yang profesional lainnya. Perhitungan yang tepat yang diperlukan sekarang ini dalam segala usaha memu-
dahkan penaksiran pertambahan persepuluhan, atau keuntungan dari, usaha. Ada sebagian usahawan yang mema-
sukkan persepuluhan mereka ke dalam perhitungan sistem pembukuan yang reguler. “Kadang-kadang ada perem-
puan yang mempunyai suami yang tidak membayar persepuluhan menemui kesulitan untuk mengetahui bagai-
mana ia seharusnya membayar persepuluhan. Dalam kasus-kasus tertentu ia dapat membayar persepuluhannya
berdasarkan uang yang diterimanya untuk belanja rumah tangga. Sedangkan dalam contoh lain hal ini tidak di-
perkenankan. Dalam kasus-kasus yang demikian kemungkinan ia dapat membayar persepuluhan berdasarkan uang
ekstra saja yang diperolehnya atau yang diterimanya sebagai pemberian. ‘Sebab jika kamu rela untuk memberi,
maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan
apa yang tidak ada padamu. (2 Kor. 8:12): Christian Beliefs, hlm. 267.
8. . Sebagian pelajar Alkitab percaya bahwa bangsa Israel memberikan paling sedikit dua kali persepuluhan
(sebagian dari antara mereka beranggapan malahan tiga kali) selain pelbagai macam persembahan lainnya.
Mengenai per- sepuluhan yang pertama Tuhan berkata, “Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada
mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas
pekerjaan yang di- lakukan mereka” (Bil. 18:21). Tetapi mengenai persepuluhan yang kedua Ia berkata, “Di
hadapan Tuhan, Allah- mu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah
engkau memakan per- sembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, atau pun dari anak-
anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan Tuhan, Allahmu”
(Ul. 14:23). Dari tiga tahun, dua tahun digunakan bangsa Israel untuk membawa persepuluhan ini, atau dengan uang
yang jumlahnya kira-kira sama, ke dalam bait suci. Di sana persepuluhan itu digunakan untuk merayakan pesta agama
dan juga untuk keperluan orang Lewi, orang-orang asing, anak yatim dan para janda. Setiap tahun ketiga orang-
orang Israel menggunakan persepuluhan yang kedua di rumah untuk menjamu orang Lewi dan yang miskin. Oleh
karena itu, persepuluhan yang kedua digunakan untuk usaha kedermawanan dan kemurahan hati (Ul. 14:27-29; 26:12).
Baca White, Patriarchs and Prophets, hlm. 530; “Tithe,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 1127.
9. . Bnd White, Testimonies, jilid 3, hlm. 392.
10. Kalau secara Alkitabiah pengertian memiliki bukanlah kepemilikan. Sikap kita terhadap persepuluhan menun-
jukkan apakah kita mengakui bahwa kita hanyalah pengelola ataukah kita berpura-pura menjadi pemilik.
11. Froom, “Stewardship in Its Larger Aspects,” Ministry, hlm. 20.
12. White, Testimonies, jilid 4, hlm. 19.
13. P.G. Smith, hlm. 72.
Kita dipanggil untuk menjadi umat yang saleh yang berpikir, me-
rasa dan bertindak selaras dengan asas-asas surga. Karena Roh di
dalam kita menciptakan kembali tabiat Tuhan maka kita melibatkan
diri hanyalah dalam perkara-perkara yang menghasilkan kesucian
seperti Kristus, kesehatan dan kegembiraan dalam hidup kita. Ini ber-
arti bahwa kesenangan dan kesukaan kita haruslah memenuhi ukuran
selera Kristen dan keindahan Kristiani. Sementara mengakui adanya
perbedaan budaya, pakaian kita haruslah sederhana, sopan, bersih,
sesuai dengan keindahan yang sejati bukannya dengan hiasan
lahiriah melainkan dengan hiasan yang tidak akan hancur yakni
dengan roh lemah lembut. Itu juga berarti karena tubuh kita adalah
bait suci Roh Kudus, maka kita harus memeliharanya dengan arif dan
bijaksana. Dengan olah raga dan istirahat yang berimbang, kita
harus menerapkan cara makan yang paling sehat dan sama sekali
harus menjauhi makanan haram yang disebutkan dengan jelas dalam
Kitab Suci. Minuman yang mengandung alkohol, tembakau, dan pe-
nyalahgunaan obat-obat bius dan narkotik yang merusak tubuh, ha-
rus membebaskan kita dari semuanya itu. Sebaliknya, kita justru
harus melibatkan dalam apa pun yang membuat pikiran dan tubuh
kita taat kepada Kristus, yang menginginkan kita sehat, gembira dan
baik.— Fundamental Beliefs,—22.
BAB 22

TINGKAH LAKU ORANG KRISTEN

ingkah laku Kristen—gaya hidup


T seorang pengikut Allah–timbul sebagai satu
sam- butan karena rasa syukur kepada
sama seperti Aku bukan dari dunia” (Yoh.
17:15, 16). Bagaimanakah seorang Kristen
dapat sekaligus berada di dunia ini dan dipi-
kesela- matan agung Allah melalui Kristus. sahkan dari padanya? Bagaimanakah gaya
Kepada semua orang Kristen, Paulus hidup orang Kristen berbeda dari dunia ini?
mengimbau: “Karena itu, saudara-saudara, Orang-orang Kristen harus memakai ga-
demi kemurah- an Allah aku menasihatkan ya hidup yang berbeda, bukan hanya
kamu, supaya ka- mu mempersembahkan sekadar untuk berbeda melainkan karena
tubuhmu sebagai peraembahan yang hidup, Tuhan telah menghimbau mereka hidup
yang kudus dan yang berkenan kepada menurut prinsip. Gaya hidup yang diminta-
Allah: itu adalah iba- dahmu yang sejati. Nya agar mereka hidupkan membuat
Janganlah kamu menjadi serupa dengan mereka mampu meraih potensi penuh
dunia ini, tetapi berubahlah oleh sebagai makhluk ciptaan-Nya, membuat
pembaharuan budimu, sehingga kamu mereka efisien dalam pelayanan- Nya.
dapat membedakan manakah kehendak Al- Menjadi orang yang berbeda mereka patut
lah: apa yang baik, yang berkenan kepada memajukan misi mereka: untuk melaya- ni
Al- lah dan yang sempurna” (Rm. 12:1, 2). dunia—menjadi garam dunia dan mene-
Oleh karena itu orang Kristen haruslah ranginya. Apakah gunanya garam apabila
dengan su- karela menjaga dan su- dah menjadi tawar, atau terang jika
mengembangkan mental, jasmani dan tidak berbeda dari kegelapan?
kemampuan rohani agar mereka dapat Kristus itulah teladan kita. Ia
menghormati Pencipta dan Penebus menghayati hidup yang demikian di dunia
mereka.
ini sehingga orang banyak menuduh-Nya
Kristus berdoa, “Aku tidak meminta, manusia “pela- hap dan peminum” (Mat.
su- paya Engkau mengambil mereka dari 11:19), walaupun Ia bukan seperti itu. Ia
dunia, tetapi supaya Engkau melindungi secara konsisten hidup sesuai dengan asas-
mereka dari pada yang jahat. Mereka asas yang ditetapkan Al-
bukan dari dunia,
317
318 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
lah sehingga tidak ada seorang pun yang
da- pat membuktikan Ia bersalah (Yoh. Kristen adalah buah keselamatan secara
8:46). ala- miah dan berlandaskan apa yang telah
dise- lesaikan Kristus bagi kita di Golgota.
TINGKAH LAKU DAN
KESELAMATAN BAIT SUCI ROH KUDUS

Untuk memastikan apakah tingkah laku Bukan hanya jemaat tetapi juga
yang pantas, kita harus menghindari dua individu Kristen merupakan bait suci Roh
hal yang ekstrem. Yang pertama Kudus. “Atau tidak tahukah kamu, bahwa
penerimaan hukum-hukum dan penerapan tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam
asas-asas menjadi sebuah sarana di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu
keselamatan. Paulus menyimpulkan sudut peroleh dari Allah,—dan bahwa kamu
ekstrem ini dengan ka- ta-kata, “Kamu bukan milik kamu sendiri?” (1 Kor. 6:19).
lepas dari Kristus, jikalau ka- mu Oleh karena itu, orang-orang Kristen
mengharapkan kebenaran oleh hukum menjalankan kebiasaan-kebiasaan hidup
Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia” se- hat untuk melindungi pusat komando
(Gal. 5:4). bait suci tubuh mereka, pikiran, tempat
Sudut ekstrem lainnya yang bertolak tinggal Roh Kristus. Untuk alasan inilah
be- lakang dengan yang di atas ialah gereja Masehi Advent Hari Ketujuh selama
kepercayaan bahwa karena amal baik tidak kurang lebih 100 tahun yang lalu—telah
menyelamatkan maka hal itu tidaklah menekankan pen- tingnya kebiasaan hidup
penting––jadi bagaimana pribadi seseorang sehat yang wajar.2 Dan hasilnya sudah
tidaklah menjadi soal. Ke- pada ekstrem kelihatan seperti berikut: Penelitian baru-
seperti ini Paulus berkata juga sebagai baru ini menunjukkan bahwa orang-orang
berikut: “Tetapi janganlah kamu Advent ternyata lebih sedikit terkena
mempergunakan kemerdekaan itu sebagai penyakit yang kebanyakan menimpa
kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, masyarakat pada umumnya.3
melainkan layanilah seorang akan yang Sebagai orang Kristen, kita merasa pri-
lain oleh kasih” (Gal. 5:13). Apabila setiap hatin atas aspek-aspek kehidupan baik
anggo- ta atau setiap orang mengikuti hati aspek rohaninya maupun aspek
nurani sendiri, “maka tidak ada lagi tata jasmaninya. Yesus, yang menjadi panutan
tertib se- sama Kristen sebagaimana kita, menyembuhkan “segala penyakit dan
digariskan dalam Matius 18 dan Galatia kelemahan di antara bangsa itu” (Mat.
6:1, 2. Gereja tidak lagi menjadi tubuh 4:23).
Kristus, yang di dalamnya ter- dapat cinta Alkitab menganggap manusia sebagai
kasih dan saling memperhatikan, makhluk yang utuh (baca bab 7).
melainkan menjadi sebuah himpunan “Pembagian antara yang rohani dan
individu yang tercerai-berai, masing- jasmani agak asing bagi Alkitab.”4
masing menurut kemauan sendiri tanpa Demikianlah Allah mengim- bau kesucian
merasa perlu ber- tanggung jawab atas tubuh sama halnya dengan ke- sehat-an
sesama, sepersekutuan atau merasa jasmani. Susannah Wesley, ibu pen- diri
prihatin atas keperluan mere- ka.” 1 gereja Metodis, dengan cekatan meng-
Karena tingkah laku kita dan ikhtisarkan asas ini sebagai berikut: “Apa
kerohanian kita erat hubungannya, kita pun yang melemahkan akalmu, merusak
tidak akan pernah dapat memperoleh kelemah- lembutan hati nuranimu, yang
keselamatan karena ting- kah laku yang mengaburkan perasaanmu terhadap Allah,
baik. Sebaliknya, tingkah laku mengurangi ke-
Tingkah Laku Orang Kristen 319
kuatan dan otoritas pikiranmu atas tubuhmu
— hal itu salah, betapapun kecilnya memberikan tugas untuk dikerjakan
sehingga ti- dak kelihatan salah.”5 pasangan leluhur kita yang pertama—untuk
Hukum Tuhan, yang termasuk memelihara taman yang menjadi rumah
dalamnya hukum kesehatan, bukanlah kediaman mere- ka di tempat terbuka (Kej.
sembarangan atau mana suka, melainkan 2:5, 15; 3:19). Kris- tus sendiri
direncanakan oleh Pencipta agar kita memberikan sebuah teladan kegi- atan
mampu menikmati hidup sebaik-baiknya. jasmani. Hampir seluruh masa hidup- Nya
Setan, sang musuh itu, ingin mencuri digunakan dalam pekerjaan kasar selaku
kesehatan kita, kegembiraan kita, tukang kayu, dan selama Ia bekerja Ia
kesejahteraan pikiran kita, dan pada berja- lan menjelajahi jalan-jalan di
akhirnya ingin menghancurkan kita (baca Palestina.
Yoh. 10:10).
Berkat Sinar Matahari. Terang sangat
BERKAT-BERKAT ALLAH BAGI penting bagi kehidupan (Kej. 1:3).
KESEHATAN MENYELURUH Diberinya kuasa untuk mengadakan proses
yang meng- hasilkan zat makanan yang
Untuk memperoleh kesehatan ini, ber- memberi makan dan energi bagi tubuh kita
gantung pada praktik yang sederhana tetapi serta mengeluarkan oksigen yang mau tidak
efektif—prinsip-prinsip yang diberikan mau harus kita miliki supaya hidup. Sinar
Allah. Beberapa dari antaranya cukup jelas matahari memberi kese- hatan dan
dan umumnya orang setuju. Yang lain-lain, kesembuhan.
misal- nya aturan makan yang baik, agak
sukar di- terima karena berkaitan dengan Berkat Air. Tubuh manusia terdiri atas
orientasi dan kebiasaan-kebiasaan yang 75% air, akan tetapi cairan yang amat
telah begitu men- dasar atas gaya hidup penting ini terus-menerus hilang melalui
kita. Karena itulah, kita harus udara yang di- hembuskan, pernapasan,
mengabdikan lebih banyak kesempatan dan produk-produk yang perlu dibuang.
untuk asas-asas ini karena kedua-duanya Meminum air putih 6-8 gelas setiap hari
di- salahpahami, diperdebatkan atau membantu membuat hidup yang efisien dan
ditolak.6 bahagia. Fungsi penting lain- nya air ini
ialah untuk membersihkan dan
Manfaat Olah Raga. Olah raga yang rutin mendatangkan rasa santai.
adalah formula sederhana untuk
menambah energi, ketegapan tubuh, Berkat Udara Segar. Lingkungan dengan
kesantaian tubuh, kulit yang lebih sehat, udara yang tidak bersih, di luar rumah,
menambah rasa per- caya diri, memulihkan mem- buat darah tidak dapat mengangkut
pencernaan, meng- efektifkan berat tubuh, oksigen secara memadai sesuai dengan
dan mengurangi de- presi serta risiko sakit keperluan yang harus ada untuk membuat
jantung dan sakit kan- ker. Olah raga setiap sel ber- fungsi secara optimal.
bukan hanya sekadar pilihan, justru ini Kecenderungan ini membuat seseorang
penting agar dapat tetap sehat seca- ra kurang waspada dan bertanggung jawab.
optimal—baik fisik maupun mental.7 Oleh karena itu, betapa pentingnya
Kegiatan yang bermanfaat cenderung melakukan segala sesuatu yang mungkin
mendatangkan kesejahteraan; sedangkan untuk memastikan persediaan udara segar
ketidakaktifan dan kemalasan cenderung yang memadai setiap hari.
ke- pada pertikaian (Ams. 6:6-13; 14:23).
Allah Berkat Bertarak, Bebas dari Obat Bius
dan Obat Perangsang Lainnya. Pelbagai
320 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
obat bius sedang melanda masyarakat kita
karena obat-obatan ini telah memberikan hilangan kesadaran, terbius, koma dan
rangsangan bebas dari rasa stres dan rasa mati. Umumnya, peminum alkohol yang
sa- kit. Orang Kristen sekarang ini sedang terus-me- nerus akan mengakibatkan
digoda untuk menggunakannya. Banyak berkurangnya da- ya ingat, rusaknya
minuman populer sekarang ini yang pertimbangan dan ke- mampuan belajar.11
demikian: kopi, teh, dan coca-cola berisi Cerita-cerita yang terdapat dalam
kafein,9 dan anggur sari buah yang harum Alkitab yang berkaitan dengan pemakaian
berisi alkohol. Penelitian menunjukkan minuman beralkohol tampaknya
bahwa minuman ringan seka- rang memberikan kesan bahwa Tuhan berkenan
cenderung menggunakan lebih keras lagi atas pemakaiannya. Bahkan Kitab Suci
yang dapat mempengaruhi pikiran. Orang juga menunjukkan bahwa umat Allah turut
Kristen yang arif haruslah menjauhi segala serta dalam tingkah laku so- sial, misalnya
sesuatu yang merusak itu. praktik perceraian, poligami dan
perbudakan––perbuatan yang jelas-jelas
1. Tembakau. Dalam bentuk yang ba- tidak dapat dimaafkan Tuhan. Dalam
gaimanapun tembakau secara pelahan- menaf- sirkan ayat-ayat Kitab Suci yang
lahan menjadi racun yang sangat merusak demikian, baik juga kita berpikir bahwa
tubuh, mental dan kuasa moral. Pada Allah tidak perlu harus membenarkan apa
mulanya efek- nya memang sukar diamati. yang dibiarkan- Nya.
Mula-mula bersi- fat merangsang dan Jawaban Yesus atas pertanyaan yang
kemudian melumpuhkan saraf, menyelidik, mengapa Musa mengizinkan
melemahkan dan mengeruhkan otak. per- ceraian menunjuk kepada prinsip
Barangsiapa yang menggunakan temba- penafsiran ini. Ia berkata, “Karena
kau ia melakukan bunuh diri secara ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu
pelahan- lahan ,10 melanggar hukum menceraikan istri- mu, tetapi sejak semula
keenam: “Jangan tidaklah demikian” (Mat. 19:8).12 Eden
membunuh” (Kel. 20:13). merupakan contoh Ilahi yang olehnya Injil
memulihkan kita. Sebagai- mana benarnya
2. Minuman Beralkohol. Minuman al- praktik yang lain, jelaslah al- kohol
kohol merupakan minuman yang paling bukanlah bagian dari rencana Allah se- jak
ba- nyak digunakan secara meluas di Planet semula.13
Bumi. Telah berjuta-juta orang yang
dibina- sakannya. Hal itu bukan saja 3. Obat-obat bius lainnya dan narko-
merusak orang yang menggunakannya, tika. Masih banyak lagi jenis obat-obat
tetapi juga meminta korban yang cukup lain yang merusak, juga narkotik, yang
besar dari tengah-tengah masyarakat pada digunakan Setan untuk menghancurkan
umumnya—melalui rumah tangga yang hidup manusia.14 Orang Kristen sejati yang
pecah belah, kematian mendadak dan selalu memandang kepada Kristus akan
kemiskinan. terus memuliakan Allah dengan tubuh
Karena Allah berhubungan dengan kita mereka, menyadari bahwa me- reka adalah
hanya melalui pikiran, maka ada baiknya milik yang berharga bagi-Nya, yang telah
kita mengingat bahwa alkohol merusak dibeli-Nya dengan darah-Nya yang sangat
setiap fungsi. Kalau pengaruh alkohol itu mulia.
sudah sampai pada tingkat sistem tubuh,
maka pe- minumnya mulai kehilangan Berkat Istirahat. Istirahat yang memadai
koordinasi, mulai kacau, tidak dapat sangat penting bagi kesehatan tubuh dan
membulatkan pikiran, ke- pi-
Tingkah Laku Orang Kristen 321
kiran. Kristus menyampaikan belas
kasihan- Nya kepada kita, belas kasihan asal dari Bapa, melainkan dari dunia.” (1
yang pernah ditunjukkan kepada murid- Yoh. 2:15, 16).
murid-Nya yang lelah: “Marilah ke tempat
yang sunyi, supaya kita sendirian, dan 1. Bioskop, televisi, radio dan video.
beristirahatlah seketika” (Mrk. 6:31). Saat Media yang disebutkan ini dapat menjadi
istirahat, yakni istirahat yang tenang sangat sa- rana pendidikan yang sangat
diperlukan untuk meng- adakan hubungan bermanfaat. Media ini telah “mengubah
dengan Allah: “Diamlah dan ketahuilah, atmosfer secara menyeluruh, suasana dunia
bahwa Akulah Allah!” (Mzm. 46:11). kita yang modern serta mempermudah
Allah menekankan perlunya kita istirahat hubungan dalam hidup, pikiran dan segala
dengan mengasingkan hari ketu- juh dari kegiatan yang mencakup seluruh dunia.15
minggu sebagai hari istirahat (Kel. 20:10). Orang Kristen akan meng- ingat bahwa
Istirahat bukanlah sekadar tidur atau televisi dan video mendatangkan dampak
ber- henti dari pekerjaan yang melelahkan. yang lebih besar atas hidup secara
Di da- lamnya terkait cara kita individual ketimbang kegiatan tunggal
menggunakan waktu luang kita. Kelelahan lainnya. Sayangnya, video dan televisi,
tidaklah selalu disebab- kan oleh stres atau yang ham-
karena bekerja terlalu be- rat atau terlalu pir seluruhnya dikuasai pertunjukan,
lama: Pikiran kita juga dapat menjadi letih membawa pengaruh ke dalam rumah, yakni
karena stimulasi berlebih-lebih- an melalui pengaruh yang tidak meninggikan. Kalau
media, penyakit atau karena masa- lah kita tidak ber- usaha memilih dan
pribadi lainnya. menyeleksi, maka media itu akan
Rekreasi adalah rekreasi dalam arti “menjadikan rumah kita ruang bios- kop
yang sesungguhnya dari perkataan itu. dan pertunjukan lagu yang dangkal dan
Rekreasi itu meneguhkan, membangun, murahan.”16 Orang-orang Kristen yang pe-
serta menye- garkan pikiran dan jasmani, nuh pengabdian haruslah menjauhkan diri
sehingga dengan demikian menyiapkan dari yang tidak sehat, kekerasan, gambar
umat percaya kembali ke pekerjaan mereka dan program televisi yang merangsang
dengan tenaga yang baru. Menghayati seks.
hidup dengan sebaik-baik- nya, meminta Sebenarnya alat bantu pandang (audio
orang Kristen supaya mengejar bentuk- visual) itu sendiri tidaklah jahat. Saluran
bentuk rekreasi dan kesenangan yang yang sama yang menyajikan dalamnya
benar-benar menguatkan hubungan mereka kejahatan manusia juga digunakan untuk
dengan Kristus serta memperbaiki menyampaikan khotbah Injil keselamatan.
kesehatan semata. Masih banyak ju- ga program lainnya yang
Kitab Suci membentangkan prinsip ber- cukup berharga di- tayangkan. Akan tetapi
ikut, yang akan membantu orang-orang program yang baik itu juga dapat digunakan
Kris- ten memilih rekreasi yang baik: orang untuk melepaskan diri dari tanggung
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa jawab dalam hidup ini. Orang Kristen
yang ada di dalamnya. Jikalau orang bukan hanya ingin menegakkan prinsip
mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa yang menentukan apakah yang dapat
tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua dilihat tetapi juga menetapkan batas waktu
yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan mereka menonton acara televisi, supaya
daging dan keinginan mata serta de- ngan demikian hubungan sosial dan
keangkuhan hidup, bukanlah ber- tanggung jawab hidup ini tidak mengalami
kerugian.
Kalau kita tidak dapat memilih atau jika
kita tidak mampu mengendalikan media
yang ada pada kita, lebih baiklah kita tidak
memi-
322 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
likinya daripada benda itu menguasai
hidup kita serta mencemarkan pikiran atau atau perasaan-perasaan yang tidak
meng- habiskan sebagian besar waktu kita berarti.”17 Hendaknya orang Kristen tidak
(baca Mat. 5:29, 30). mendengar musik atau melodi yang
Sehubungan dengan renungan kita atas berarah ke situ (Rm. 13:11-14; 1 Ptr.
Kristus, sebuah prinsip Alkitabiah yang 2:11).18
pen- ting menyatakan bahwa “karena Bacaan juga dapat mendatangkan
kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang faedah yang sangat banyak. Cukup banyak
adalah Roh, maka kita diubah menjadi bahan bacaan yang dapat menghaluskan
serupa dengan gambar-Nya, dalam dan melu- askan pikiran. Namun demikian
kemuliaan yang semakin besar” (2 Kor. banyak juga “bacaan yang buruk, pada
3:18). Dengan memandang terjadilah umumnya disalut dengan cara yang sangat
perubahan. Akan tetapi orang-o- rang menarik akan tetapi merusak pikiran dan
Kristen haruslah senantiasa mengingat moral. Kisah-kisah me- ngenai petualangan
bahwa prinsip ini pun berlaku untuk segi- yang liar dan dibumbui dengan moral yang
segi yang negatif. Gambar film secara lemah, apakah berbentuk kisah rekaan
grafis menggambarkan dosa dan kejahatan ataupun berdasarkan kenyata- an,” tidak
manu- sia—pembunuhan, perzinahan, layak untuk dibaca umat percaya karena
perampokan dan pelbagai kegiatan yang pengaruh yang ditimbulkannya ialah
merusak lain- nya—turut berperan merendahkan keluhuran budi,
memerosotkan akhlak. Nasihat Paulus di merendahkan kejujuran dan gaya hidup
dalam Filipi 4:8 mem- bentangkan sebuah serta menghalangi perkembangan
prinsip yang dapat mem- bantu persatuan dengan Kristus.19
mengidentifikasi bentuk-bentuk rekreasi
yang bermutu: “Jadi akhirnya, saudara-sau- 3. Kegiatan yang tidak dapat
dara, semua yang benar, semua yang diterima. Masehi Advent Hari Ketujuh
mulia, semua yang adil, semua yang suci, juga mengajar- kan bahwa judi, bermain
semua yang manis, semua yang sedap kartu, menonton bioskop dan berdansa
didengar, se- mua yang disebut kebajikan haruslah dijauhkan (1 Yoh. 2:15-17).
dan patut dipuji, Dipertanyakan juga tentang pemakaian
pikirkanlah semuanya itu.” waktu untuk menonton olah raga kekerasan
(Flp. 4:8). Setiap kegiatan yang
2. Bacaan dan Musik. Standar yang melemahkan hubungan dengan Tuhan serta
tinggi juga diperlukan dalam bidang ini, mengakibatkan hilangnya pandangan kita
baca- an dan musik orang Kristen. Musik terhadap hal-hal yang abadi, membantu
adalah pemberian Tuhan untuk mengilhami ran- tai Setan mengikat jiwa kita lebih erat.
kesucian, agung dan pikiran yang luhur. Orang- orang Kristen sebaiknya
Musik yang baik haruslah yang bermutu melibatkan diri da- lam bentuk-bentuk
tinggi, berbudi luhur. kegiatan yang mengisi masa senggang
Musik yang rendah, sebaliknya, adalah yang sehat dan menyegarkan jiwa, tubuh
”merusak ritme jiwa serta merendahkan dan pikiran mereka.
akh- lak.” Oleh karena itu para pengikut
Kristus hendaklah menjauhi “jenis melodi Berkat Makanan Bergizi. Kepada leluhur
mana pun yang berbau jez, rock atau yang manusia yang pertama, Sang Pencipta
termasuk ke dalam bentuk-bentuk liar, atau mem- berikan aturan makanan yang ideal
yang menggu- nakan bahasa yang bagi me- reka berdua: “Lihatlah, Aku
menyatakan kebodohan memberikan ke- padamu segala tumbuh-
tumbuhan yang ber- biji di seluruh bumi
dan segala pohon-pohonan yang buahnya
berbiji; itulah akan menjadi
Tingkah Laku Orang Kristen 323
makananmu”(Kej. 1:29). Setelah kejatuhan
manusia ke dalam dosa, Allah lama berselang menunjukkan bahwa
menambahkan kepada makanan mereka bertam- bahnya konsumsi daging dapat
“tumbuh-tumbuhan di padang akan menyebabkan pertambahan aterosklerosis,
menjadi makananmu” (Kej. 3:18). kanker, kelainan ginjal, osteoporosis,
Persoalan kesehatan sekarang ini cende- trikhinosis dan menurun- kan gairah
rung terpusat pada penyakit turunan yang hidup.24
se- cara langsung dapat ditelusuri kepada Aturan makanan yang ditetapkan Tuhan
ma- kanan (diet) serta gaya hidup. Aturan di Taman Eden—makanan vegetaris—
ma- kanan yang diberikan Tuhan dan yang ideal, tetapi kadang-kadang kita tidak
direnca- nakan-Nya terdiri dari gandum dapat memperoleh yang ideal seperti itu.
atau padi (beras), buah-buahan, buah Dalam ke- adaan yang demikian,
tanaman keras, sayur-sayuran, yang kaya barangsiapa yang mau tetap memperoleh
akan gizi yang meningkatkan kesehatan kesehatan yang optimal sebaiknya makan
pada tingkat yang optimum. makanan yang terbaik yang dapat
diperolehnya.
1. Makanan Semula. Alkitab tidak me-
larang makanan daging yang halal. Tetapi 2. Makanan yang halal dan tidak
sesungguhnya makanan yang semula halal. Hanyalah setelah peristiwa air bah
disedia- kan Tuhan Allah bagi manusia Allah memperkenalkan makanan daging
tidak termasuk makanan daging karena Ia sebagai makanan. Karena ketika itu semua
tidak berkenan atas pembunuhan binatang makanan dari sayur-sayuran binasa maka
dan juga karena makanan vegetaris yang Tuhan mem- beri izin Nuh dan
berimbang adalah merupakan makanan keluarganya untuk makan daging, dengan
yang paling sehat bagi kesehatan—suatu syarat bahwa mereka tidak boleh makan
kenyataan yang dikukuh- kan oleh ilmu darah dalam daging (Kej. 9:3- 5).
dan pengetahuan.20 Manusia menjadikan Ketentuan bersyarat yang lain yang ter-
daging sebagai makanan mereka, di dalam dapat dalam Alkitab menyangkut
daging yang dimakan terdapat bak- teri ketentuan yang diberikan Allah kepada
atau virus-virus yang mengakibatkan pe- Nuh bahwa ia dan keluarganya dapat
nyakit yang membuat kesehatan mereka makan hanya hewan yang disebutkan
ter- ganggu 21 Diperkirakan bahwa setiap Tuhan sebagai hewan yang halal. Nuh dan
tahun, di Amerika Serikat saja, berjuta juta keturunannya memerlukan daging yang
orang yang menderita sakit karena makan halal sebagai makanan mereka, begitu pula
daging ayam yang sudah tercemar karena hewan korban persembahan (Kej. 8:20)
racun, lalai me-meriksa kontaminasi yang sehingga Tuhan Allah menyuruh Nuh
diakibatkan oleh salmonella dan mengambil tujuh pasang masing-masing
mikroorganisme lainnya.22 Beberapa orang dari jenis hewan yang halal, sedangkan pa-
ahli merasa bahwa “konta- minasi yang sangan hewan yang tidak halal dari setiap
disebabkan bakteri mengakibat- kan risiko je- nis hanya satu pasang saja, untuk
yang jauh lebih besar dibandingkan dengan dibawa ma- suk ke dalam bahtera (Kej.
akibat kimiawi serta pengawet ma- kanan” 7:2, 3). Imamat 11 dan Ulangan 14
dan menyatakan bahwa timbulnya banyak memberikan gambaran yang panjang lebar
penyakit disebabkan bakteri ini.23 mengenai hewan yang halal dan yang tidak
Selanjutnya, studi yang diadakan belum halal.25
Secara alamiah, hewan atau binatang
yang tidak halal bukanlah makanan yang
se- hat. Kebanyakan dari antaranya
binatang pe-
324 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
makan bangkai atau pemangsa—mulai dari
singa dan babi hingga jenis ikan yang dung banyak lemak atau mengandung ba-
hidup di dasar laut, ikan jenis yang nyak gula.
menyusui. Karena kebiasaan hewan-hewan Selanjutnya, kita haruslah menyediakan
itu membuat mere- ka lebih tepat disebut makanan yang kita makan dalam keseder-
sebagai pembawa pe- nyakit. hanaan dan kalau dapat sealamiah-
Penyelidikan di bidang ini lebih lanjut alamiah- nya, dan untuk memperoleh
me- nyatakan bahwa “selain adanya manfaat yang optimum, hendaknya dengan
sejumlah ko- lesterol yang terdapat di teratur berselang- seling. Makanan yang
dalam daging babi dan kerang, kedua jenis agak rumit, yang me- rangsang sangat tidak
makanan tersebut mengandung sejumlah menyehatkan tubuh. Banyak bumbu dan
toksin dan kontaminasi lainnya yang dapat rempah mengganggu pencernaan,28 dan
meracuni manusia.”26 kalau digunakan umumnya akan
Dengan makan makanan yang halal, menimbulkan pelbagai gangguan kese-
umat Allah menunjukkan rasa syukur hatan.29
mereka ka- rena ditebus dari kerusakan,
dari dunia yang kotor yang terdapat di Berkat Pakaian Kristiani. Allah
sekelilingnya (Im. 20:24-26; Ul. 14:2). menyedia- kan pakaian yang pertama
Allah tidak menginginkan kita memasukkan digunakan leluhur kita Adam dan Hawa
makanan yang haram ke dalam bait suci dan mengetahui bahwa kita memerlukan
tubuh yang menjadi tempat kediaman Roh pakaian yang pantas kita gunakan untuk
Allah. masa sekarang ini (Mat. 6:25- 33). Pilihan
Perjanjian Baru pun tidak kita harus didasarkan atas asas
menghapuskan adanya perbedaan antara kesederhanaan, sopan, praktis, sehat dan
makanan yang ha- lal dan yang haram, me- narik.
yang terdiri dari daging. Banyak orang
yang percaya bahwa karena undang- 1. Sederhana. Sebagaimana juga dalam
undang makanan ini disebutkan da- lam segala aspek kehidupan kita, panggilan
buku Imamat maka peraturan itu berla- ku kepa- da orang Kristen atas kesederhanaan
hanya sebagai hukum keupacaraan atau berka- itan juga dengan bagaimana cara
ritual belaka, karena itu dianggap tidak lagi kita berpa- kaian. “Panggilan bagi orang
berlaku bagi orang Kristen. Haruslah Kristen ialah bersaksi dalam
dimak- lumi bahwa pembedaan antara kesederhanaan.
binatang yang halal dan binatang yang “Cara kita berpakaian menunjukkan ke-
haram haruslah dili- hat kembali ke zaman pada dunia siapa dan bagaimana kita—
Nuh—lama sebelum bangsa Israel ada. bukan menurut apa yang diturunkan pada
Sebagai asas kesehatan, peraturan zaman Victoria, melainkan merupakan satu
mengenai makanan ini terus ber- langsung ungkapan kasih kita kepada Yesus.”30
sebagai suatu kewajiban.27
2. Tentang kebajikan moral yang ting-
3. Keteraturan, kesederhanaan dan gi. Orang-orang Kristen hendaknya jangan
keseimbangan. Pembaharuan dalam hal menodai keindahan tabiat mereka dengan
makanan secara berhasil maju terus dan ha- gaya dan model berpakaian yang menim-
ruslah dicapai secara cerdas. Sebaiknya bulkan “keinginan daging dan keinginan
kita belajar menghilangkan atau ma- ta” (1 Yoh. 2:16). Karena mereka
penggunaan se- cara sederhana saja perlu ber- saksi kepada orang lain maka
makanan yang mengan- mereka perlu
Tingkah Laku Orang Kristen 325
mengenakan pakaian yang sopan, tidak
menggunakan bagian-bagian tubuh untuk hatkan dunia melainkan dengan memper-
merangsang keinginan seksual. Kesopanan lihatkan sesuatu yang berbeda tetapi me-
memajukan kesehatan moral. Tujuan orang narik dan menyegarkan. Petrus
Kristen ialah memuliakan Allah, bukan diri mengatakan pasangan yang tidak
sendiri. seiman”tanpa perkataan dimenangkan oleh
kelakuan istrinya, jika me- reka melihat,
3. Praktis dan hemat. Karena mereka bagaimana murni dan salehnya hidup istri
adalah penatalayan-penatalayan atas uang mereka itu.” Daripada memuji yang
yang dipercayakan Tuhan kepada mereka, bersifat lahiriah, ia menasihatkan supa- ya
maka mereka sebagai orang Kristen harus orang beriman mengembangkan “manusia
hemat, “jangan memakai emas atau batiniah yang tersembunyi dengan
mutiara ataupun pakaian yang mahal- perhiasan yang tidak binasa yang berasal
mahal” (1 Tim. 2:9). Bagaimanapun, dari roh yang le-mah-lembut dan tenteram,
berhemat bukanlah ber- arti membeli yang sangat ber-harga di mata Allah”(1
pakaian yang paling murah. Se- ringkali Ptr. 3:1-4). Kitab Suci mengajarkan bahwa:
pakaian yang mahal lebih hemat un- tuk
jangka panjang. a. Tabiat menunjukkan keindahan se-
seorang. Baik Petrus maupun Paulus mele-
4. Menyehatkan. Bukan hanya takkan asas dasar untuk membimbing
makanan yang mempengaruhi kesehatan orang Kristen, baik lelaki maupun
seseorang. Orang Kristen hendaknya perempuan, da- lam bidang perhiasan:
menjauhi gaya berpakaian yang kurang “Perhiasanmu janganlah secara lahiriah...
mampu melindungi tubuh atau sangat ketat memakai perhiasan emas atau dengan
yang berakibat kese- hatan merosot. menggunakan pakaian yang in- dah-indah”
(1 Ptr. 3:3). “Demikian juga hen- daknya
5. Bercirikan anugerah dan keindah- perempuan. Hendaklah ia berdan- dan
an yang alamiah. Orang Kristen dengan pantas, dengan sopan dan se-
memahami amaran melawan “keangkuhan derhana, rambutnya jangan berkepang-ke-
hidup” (1 Yoh. 2:16). Dengan pang, jangan memakai emas atau mutiara
membandingkan bunga bakung, Kristus ataupun pakaian yang mahal-mahal, tetapi
berkata, “Salomo dalam se- gala hendaklah ia berdandan dengan perbuatan
kemegahannya pun tidak berpakaian baik, seperti yang layak bagi perempuan
seindah salah satu dari bunga itu” (Mat. yang beribadah” (1 Tim. 2:9, 10).
6:29). Dengan demikianlah Ia
menggambarkan bahwa pandangan Surga b. Penyelarasan kesederhanaan de-
atas keindahan di- tandai oleh anugerah, ngan reformasi dan pembaruan kembali.
kesederhanaan, kemur- nian, dan Apabila Yakub memanggil semua anggota
keindahan yang alamiah. Pameran yang keluarganya untuk menahbiskan diri
bersifat duniawi, sebagaimana diperlihat- mereka kepada Allah mereka
kan dalam bentuk-bentuk yang fana, tidak meninggalkan semua “dewa asing yang
ada harganya di pemandangan Allah (1 dipunyai mereka dan an- ting-anting yang
Tim. 2:9). ada pada telinga mereka,” dan Yakub
Orang-orang Kristen menarik orang- memendamnya (Kej. 35:2, 4).31 Setelah
orang yang tidak percaya bukanlah dengan kemurtadan bangsa Israel dengan membuat
rupa dan penampilan seperti yang diperli- lembu emas, Allah menyuruh me- reka,
“Tanggalkanlah perhiasanmu, maka
326 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
Aku akan melihat, apa yang akan
Kulakukan kepadamu.” Dengan hati yang ta berbicara, bertindak dan berpakaian,
bertobat me- reka “tidak memakai maka kita akan menjadi seperti maknit,.
perhiasan-perhiasan la- gi” (Kel. 33:5, 6). menarik orang kepada-Nya.33
Dengan jelas Paulus me- nyebutkan bahwa
Kitab Suci mencatat ke- murtadan ini PRINSIP-PRINSIP STANDAR
“sebagai contoh dan dituliskan untuk ORANG KRISTEN
menjadi peringatan bagi kita yang hidup
pada waktu, di mana zaman akhir telah Di dalam segala pernyataan, gaya hidup
tiba” (1 Kor. 10:11). orang Kristen adalah merupakan sambutan
atas keselamatan melalui Kristus.
c. Penatalayanan yang baik menuntut Kerinduan orang Kristen ialah memuliakan
hidup berkorban. Sementara sebagian be- Tuhan dan hidup sebagaimana Yesus
sar dunia ini dilanda kekurangan makanan, hidup. Sekalipun ada orang beranggapan
materialisme dibentangkan di hadapan o- kehidupan Kristen itu merupakan sejumlah
rang-orang Kristen sebagai penggodaan, jangan, kita seharusnya menganggapnya
mu- lai dari pakaian yang mewah, mobil sebagai sejumlah kegiatan asas positif di
dan per- mata hingga kepada rumah yang dalam kerangka keselamatan. Yesus
mewah-me- wah. Kesederhanaan gaya menekankan bahwa Ia datang supaya kita
hidup dan penam- pilan membuat orang memperoleh hidup dan berkelimpahan di
Kristen membuat per- bedaan yang sangat dalamnya. Apakah prinsip-prinsip yang
nyata terhadap ketamak- an, materialisme me- nuntun kita supaya memperoleh hidup
dan pamer kehambaran ke- kafiran, yang penuh? Apabila Roh Kudus
masyarakat abad keduapuluh, di ma- na menempati hidup seseorang, sesuatu
nilai dipusatkan pada perkara-perkara ma- perubahan yang pasti ter- jadi yang menjadi
teri bukannya pada manusia. bukti bagi orang yang ada di sekitar orang
Dengan memperhatikan ajaran-ajaran tersebut (Yoh. 3:8). Roh tidak hanya
Kitab Suci dan berlandaskan pada asas- mengadakan sebuah perubahan awal dalam
asas yang telah dibentangkan di atas, kita hidup; efeknya berkelanjutan. Buah Roh
percaya bahwa orang-orang Kristen tidak adalah kasih (Gal. 5:22, 23). Alasan yang
berusaha memuliakan diri melalui paling kuat bagi keabsahan Kristiani ialah
perhiasan-perhiasan. Kita mengetahui dan kasih dan kemampuan mengasihi selaku
memahami bahwa pe- makaian cincin, orang Kristen.
anting-anting, kalung, ikat pinggang dan
hiasan dasi—dan segala bentuk lain dari Hidup dengan Pikiran Kristus. “Hendak-
bahan permata yang pada hakikat- nya lah kamu dalam hidupmu bersama,
berfungsi pamer—tidak perlu dan tidak menaruh pikiran dan perasaan yang
selaras dengan kesederhanaan yang terdapat juga da- lam Kristus Yesus” (Flp.
dianjur- kan Kitab Suci.32 2:5). Dalam segala keadaan, yang
Alkitab menyamakan kosmetik dengan menyenangkan maupun tidak, kita harus
kekafiran dan kemurtadan (2 Raj. 9:30; berusaha memahami dan hidup selaras
Yer. 4:30). Sehubungan dengan kosmetik, dengan kemauan dan pikiran Kristus (1
kita percaya bahwa orang Kristen Kor. 2:16).
seharusnya mengusahakan agar yang Ellen White menjelaskan keindahan
alamiah dan de- ngan penampilan yang hidup akibat hubungan dengan Kristus
wajar dan sehat. Jika kita meninggikan seperti ini: “Semua penurutan yang sejati
Juruselamat dalam cara ki- berasal dari dalam hati. Hatilah yang
bekerja dengan
Tingkah Laku Orang Kristen 327
Kristus. Jika kita setuju, maka Ia akan me-
nyelaraskan diri-Nya sendiri dengan mati dan telah dibangkitkan untuk mereka”
pikiran dan tujuan kita, sehingga dengan (2 Kor. 5:15). Setiap orang Kristen yang
demikian Ia akan membaurkan hati dan sejati mendahulukan Tuhan dalam segala
pikiran kita se- laras dengan kehendak- perbuat- annya, dalam segala apa yang
Nya, dan apabila kita menuruti-Nya maka dipikirkannya, dibicarakannya, dan dalam
segala dorongan hati ki- ta akan selaras segala keinginan- nya. Ia tidak mempunyai
dengan-Nya. Kemauan, yang dimurnikan Allah lain di hadap- an Penebusnya. (1
dan disucikan, akan merasakan nikmatnya Kor. 10:31).
melakukan tugas untuk melaya- ni-Nya.
Apabila kita mengenal Allah seba- gai Hidup Menjadi Suatu Teladan. Paulus
sesuatu hal yang istimewa bagi kita untuk berkata, “janganlah menimbulkan syak”
mengenal-Nya, maka hidup kita akan terus ke- pada siapa pun (1 Kor. 10:32). “Sebab
dalam penurutan. Oleh menghargai tabiat itu aku senantiasa berusaha untuk hidup
Kristus, oleh perhubungan dengan Allah, dengan hati nurani yang murni di hadapan
ma- ka dosa menjadi kebencian bagi Allah dan ma- nusia” (Kis. 24:16). Jika
kita.”34 contoh yang kita be- rikan membuat orang
berdosa, maka kita menjadi batu
Hidup untuk Memuji dan Memuliakan sandungan kepada orang-orang yang
Allah. Allah telah melakukan begitu untuknya Kristus telah mati. “Barang-
banyak hal untuk kita. Salah satu cara yang siapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam
dapat kita tempuh untuk menunjukkan rasa Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus
terima kasih kita ialah dengan melalui telah hidup” (1 Yoh. 2:6).
pujian yang kita berikan kepada-Nya.
Dalam kitab Mazmur aspek kehidupan Hidup untuk Melayani. Alasan utama
ro- hani ini ditekankan dengan kuat: orang Kristen hidup demikian ialah untuk
“Demikianlah aku memandang kepada-Mu me- nyelamatkan pria maupun wanita yang
di tempat ku- dus, sambil melihat telah hilang. Paulus berkata, “Sama seperti
kekuatan-Mu dan kemu- liaan-Mu. Sebab aku ju- ga berusaha menyenangkan hati
kasih setia-Mu lebih baik daripada hidup; semua orang dalam segala hal, bukan
bibirku akan memegahkan Engkau seumur untuk kepen- tingan diriku, tetapi untuk
hidupku dan menaikkan ta- nganku demi kepentingan orang banyak, supaya mereka
nama-Mu. Seperti dengan le- mak dan beroleh selamat” (1 Kor. 10:33;
sumsum jiwaku dikenyangkan, dan bibir bandingkan Mat. 20:28).
yang bersorak-sorai mulutku memuji-
muji” (Mzm. 63:3-6). PERSYARATAN DAN PEDOMAN
Bagi orang Kristen, sikap memuji yang
demikian akan membuat masalah-masalah Karena dampak gaya hidup seseorang
hidup lainnya dalam perspektif yang wajar. berpengaruh atas pengalaman rohani dan
Dengan memandang pada Juruselamat ter- ke- saksiannya, sebagai sebuah organisasi
salib itu, kita digerakkan untuk melakukan gereja kita telah membuat satu standar
hanya “menuruti segala perintah-Nya dan gaya hidup tertentu sebagai persyaratan
berbuat apa yang berkenan kepada-Nya” (1 minimum untuk menjadi anggota. Standar
Yoh. 3:22; bandingkan Ef. 5:10). Maka o- atau ukuran ini mencakup upaya menjauhi
rang-orang Kristen “tidak lagi hidup untuk tembakau, minum- an beralkohol, obat-
dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah obatan yang mempenga- ruhi pikiran, serta
makanan haram dan bukti pengalaman
Kristen yang bertumbuh dalam
328 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
hal berpakaian, dan penggunaan waktu
terlu- ang. Standar minimal ini belumlah jaran-Nya sebagaimana diungkapkan-Nya
meliputi seluruh yang dicita-citakan Allah kepada kita waktu belajar Alkitab dan ber-
bagi umat percaya. Di dalamnya terdapat doa. Karena kita matang pada tingkat yang
hanyalah langkah pertama untuk berbeda, maka pentinglah bagi kita
pengembangan, pe- ngalaman Kristiani menahan diri agar jangan menghakimi
yang bercahaya. Ukuran yang demikian saudara-sauda- ra kita yang lemah (Rm.
juga menyiapkan landasan penting untuk 14:1; 15:1).
menciptakan persatuan di da- lam
masyarakat umat percaya. Tujuan persatuan orang Kristen dengan
Perkembangan tingkah laku orang Kris- Juruselamat hanyalah satu: agar mereka
ten—“menjadi serupa dengan Allah”— me- lakukan yang terbaik untuk
ber- kaitan dengan persatuan seumur hidup memuliakan Ba- pa yang di surga, yang
de- ngan Kristus. Hidup yang kudus tidak telah menyediakan rencana yang begitu
lain da- ripada penyerahan kemauan dari kaya demi keselamatan mereka. “Jika
hari ke hari terhadap pengendalian Kristus engkau makan atau jika eng- kau minum
dan kesela- rasan hari demi hari atas atau jika engkau melakukan se- suatu yang
pengajaran-penga- lain, lakukanlah semuanya itu un- tuk
kemuliaan Allah” (1 Kor. 10:31).
Referensi

1. . L.A. King, “Legalism or Permissiveness: An Inescapable Dilemma?” The Christian Century, 16 April 1980, hlm.
436.
2. . Untuk perkembangan dasar yang Alkitabiah mengenai hidup yang sehat di dalam Jemaat MAHK, baca
Damsteegt, Foundations of the Seventh-day Adventist Message and Mission, hlm. 221-240; Damsteegt, “Health
Reforms and the Bible in Early Sabbatarian Adventistm,”Adventist Heritage, Winter 1978, hlm. 13-21.
3. . Lihat Lewis R. Walton, Jo Ellen Walton, John Scharffenberg, How You Can Live Six Extra Years (Santa
Barbara, CA: Woodbridge Press, 1981), hlm. 4; D.C. Nieman dan H.J. Stanton, “The Adventist Lifestyle — A
Better Way to Live,” Vibrant Life, Maret-April 1988, hlm. 14-18.
4. . Zondervan Pictorial Encyclopedia of the Bible (Grand Rapids, MI: Zondervan Publisher, 1975), jilid 1, hlm.
884. 5 . C.B. Haynes, “Church Standards — No. 5,” Review and Herald 30 Oktober 1941, hlm. 7.
6. . Mengenai perawatan yang lengkap alas peraturan kesehatan yang sederhana ini, baca lebih lanjut V.W. Fdster,
New Stan! (Santa Barbara, CA: Woodbridge Press, 1988).
7. . Lihat contoh, Kenneth H. Cooper, Aerobics Program for Total Well Being (New York: M. Evans, 1982);
Physical Fitness Education Syllabus (Loma Linda, CA: Department of Health Science, Perguruan Kesehatan
Universitas Loma Linda, 1976-1977); John Dignam, “Walking Into Shape,” Signs of the Times, Juli 1987,
hlm. 16; B.E. Baldwin, “Exercise,” Journal of Health and Healing 11, No. 4 (1987): 20-23; Jeanne
Wiesseman, Physical Fitness Abundant Living Health Service, jilid 5 (Loma Linda, CA: School of Health,
Loma Linda University, m.d.), hlm. 21, 37, 38, 45. Baca juga Dianne-Jo Moore, “Walk Your Tensions Away,”
Your Life and Health, no. 4 (1984): 12, 13.
8. . Di antara pelbagai macam bentuk olah raga maka olah raga jalan kaki merupakan peringkat yang paling
atas, terbaik. Baca tulisan J.A. Scharffenberg, “Adventist Responsibility in Exercise” (naskah yang tidak
diterbitkan); White, Testimonies jilid 3, hlm. 78; White, Temperance,” Health Reformer, April 1872, hlm.
122; Dignam, “Walking Into Shape,” hlm. 16, 17.
9. . Telah ditemukan bahwa kafein turut mempunyai andil memperbanyak kolesterol darah, tekanan darah
tinggi, menambah getah kelenjar perut (gastric secretions) dan borok usus (peptic ulcers). Implikasinya sakit
jantung, diabetes, kanker usus bestir, kanker empedu dan kanker pankreas. Kalau pemakaiannya cukup banyak
pada waktu hamil dapat menimbulkan risiko cacat kelahiran dan berat bayi yang sangat kurang. Lihat Robert
O’Brien dan Sidney Cohen, “Daffeine,” Encyclopedia of Drug Abuse (New York: Facts on File, 1984), hlm. 50,
51; Marjorie
V. Baldwin, “Caffeine on Trial,” Life and Health, Oktober 1973, hlm. 10-13; E.D. Gorham, L.F. Garland, F.C.
Garland, et al, “Coffee and Pancreatic Cancer in a Rural California County,” Western Journal of Medicine, Januari
1988, hlm. 48-53; B.K. Jacobsen dan D.S. Thelle, “The Tromso” Heart Study. Is Coffe Drinking an Indicator of
a Lifestyle With High Risk for Ischemic Heart Disease?” Acta Medica Scandinaviea 222, No. 3 (1987), 215-221;
J.D. Curb, D.M. Reed, J.A. Kautz, dan K. Yano, “Coffee, Caffeine, and Serum Cholesterol in Japanese Living in
Hawai; American Journal of Epidemiology, April 1986, hlm. 648-655. Peminum berat kopi juga “kurang aktif
dalam keagamaan” (B.S. Victor, M. Lubetsky dan J.F. Greden, “Somatic Manifestations of Caffeinism,” Journal of
Tingkah Laku Orang Kristen 329
Clinical Psychiatry, Mei 1981, hlm. 186). Mengenai kafein yang terdapat dalam pelbagai minuman, baca “The
Latest Caffeine Scoreboard,” FDA Consumer, Maret 1984, hlm 14-16; Bosley, “Caffeine: Is It So Harmless?”
Ministry, Agustus 1986, hlm. 28; Winston J. Craig dan Thuy T. Nguyen, “Caffeine and Theobromine Levels in
Cocoa and Carob Products,” Journal of Food Science, Januari - Februari 1984, hlm. 302-303, 305.
10. Sehubungan dengan sistem sirkulatori, tembakau menambah risiko serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan
penyakit ferifera vaskular seperti penyakit Buerger, yang mengakibatkan perlunya diadakan amputasi jari atau
jari kaki. Sehubungan dengan sistem respiratori, tembakau mengakibatkan pertambahan angka kematian karena
penyakit kanker paru, bronkhitis kronis dan empisema. Dilumpuhkannya cilia bronkhia yang membersihkan paru
dan bronkhi dari ketidakbersihan dan berhubungan dengan kanker larynx, mulut, esophagus, kanker kandung
kemih, kanker ginjal dan pankreas. Juga ada hubungannya dengan perkembangan borok usus dua bolas jari dan
kematian karena komplikasi dengan ulcer tersebut. Baca misalnya Smoking and Health”A Report of the Surgeon
General (Washington, D.C.: U.S. Department of Health, Education, and Welfare, 1979).
11. Baca misalnya Galen C. Bosley, “The Effects of Small Quantities of Alcohol; Ministry, Mei 1986, hlm. 24-27.
Para peminum alkohol pada umumnya mengalami kemunduran pada bagian frontal lobes, pusat kecerdasan moral
(L.A. Cala, B. Jones, P. Burns, et al, “Result of Computerized Tomography, Psychdmetric Testing and Dietary
Studies in Social Drinkers, With Emphasis on Reversibility After Abstinence,” Medical Journal of Australia, 17
September 1983, hlm. 264-269). Bnd. Bosley, “Why a Health Message,’ Adventist Review, 30 July 1987, hlm. 15.
Tes psikologis atas peminum minuman alkohol karena pergaulan atau sosial menunjukkan bahwa kemampuan
mental mereka dan kebolehan intelektual mereka sungguh nyata kerusakannya (D.A. Parker, ES. Parker, J.A.
Brody dan R. Schoenberg. “Alcohol Use and Cognitive Loss Among Employed Men and Women; American
Journal of Public Health, Mei 1983, hlm. 521-526). Alkohol bertambah, jumlah orang yang masih ke gereja
berkurang (A.M. Eward, R. Wolfe,P. Moll dan E. Harburg, “Psychososial and Behavioral Factors Differentiating
Past Drinkers and Lifelong Abstainers,” American Journal of Public Health, Januari 1986, hlm. 69.
12. Baca Bab 15, catatan kaki 8 sebagai bahan diskusi tentang anggur pada waktu Perjamuan Malam.
13. Dalam Perjanjian Lama istilah umum yang digunakan untuk anggur ialah yayin. Istilah ini menunjuk kepada air
anggur pada segala tingkatannya mulai dari yang belum beragi sampai yang sudah beragi, walaupun sering
digunakan bagi anggur yang sudah lama yang tentu saja mengandung alkohol. Kata yang umum digunakan untuk
anggur yang belum beragi ialah tirosh. Seringkali diterjemahkan dengan kata “anggur baru” yang masih segar
diambil dari anggur. Kedua istilah itu diterjemahkan menjadi oinos dalam Septuagin Gerika yang diterjemahkan
dari Perjanjian Lama (LXX). Oinos adalah istilah umum yang digunakan untuk anggur di dalam Perjanjian Baru
dan menunjuk kepada anggur yang sudah beragi maupun yang belum beragi, bergantung kepada konteksnya.
(Untuk Perjanjian Lama baca tulisan Robert P. Teachout, ‘The Use of ‘Wine’ di dalam Perjanjian Lama’
(disertasi doktor 1979, dapat diperoleh dari University Microfilms International, Ann Arbpr, MI); Lael O.
Caesar, ‘The Meaning of Yayin”(tesis MA, tidak diterbitkan, Andrews University, Berrien Springs, MI, 1986;
William Patton, Bible Wines (Oklahoma City, OK: Sane Press, n.d.). hlm. 54-64.
Ungkapan “minuman keras” (shekar dalam bahasa Ibrani) berarti minuman yang manis, umumnya telah beragi
dan biasanya terbuat dari bahan selain anggur. Di dalamnya termasuk produk seperti bir (terbuat dari jelai, juwawut
atau gandum), dan dari buah kurma. Ungkapan itu tidak dimaksudkan kepada minuman keras yang disuling karena
penyulingan belum dikenal bangsa Israel (Patton, hlm. 57, 58, 62).
Anggur beragi. Kitab Suci menghakimkan anggur alkohol karena anggur ini menimbulkan kekerasan, kesengsaraan
dan kebinasaan (Am. 4:17; 23:29, 35). Anggur beragi itu membuat para pemimpin bangsa Israel menjadi penindas
(Yes. 56:10-12) dan mengacaukan pertimbangan para pemimpin bangsa Israel itu (Yes. 28:7) dan juga mengacau-
kan pikiran Raja Belsyasar (Dan. 5:1-30).
Anggur tidak beragi. Alkitab berbicara baik mengenai anggur yang tidak beragi atau sari buah dan menyatakannya
sebagai berkat yang besar. Bahan itu digunakan juga sebagai persembahan bagi Tuhan (Bil. 18:12, 13; Neh. 10:37-
39; 13:12, 13). Bahan yang demikian merupakan salah satu berkat Allah (Kej. 27:28, ‘anggur yang baru”; Ul.
7:13; 11:14; Ams. 3:10; Yes. 65:8; Yl 3:18), “yang menyukakan hati Allah dan manusia” (Hakim-hakim 9:13),
dan melambangkan berkat rohani (Yes. 55:1, 2; Ams. 9:2, 3). Minuman yang demikian merupakan minuman yang
menyehatkan (1 Tim. 5:23).
14. Lihat misalnya, Drug Enforcement Administration, Drugs of Abuse, edisi ketiga (Washington, D.C.: United
States Department of Justice, n.d.); Dan Sperling, “Drug Roundup,” Adventist Review, 9 April 1987, hlm. 12, 13.
15. SDA Church Manual, hlm. 147.
16. Ibid
17. Ibid., hlm. 148. Untuk sekadar contoh cobalah perhatikan kemerosotan yang banyak ter)adi di dunia musik mo-
dern dan dunia hiburan, baca Tipper Gore,RaisingPG Kids in an X-rated Society, (Nashville, TN: Abingdon Press,
1987).
18. “Bentuk lain lagi kepelisiran yang menimbuikan kejahatan ialah dansa. ‘Hiburan berupa dansa sebagaimana yang
lazim dilakukan orang dewasa ini, merupakan sebuah lembaga pendidikan yang memerosotkan, yang mcnda-
tangkan kutuk yang mengerikan terhadap masyarakat.’—Amanat Kepada OrangMuda hlm. 399 (bahasa
Inggris), juga baca di halaman 192. (Baca juga 2 Kor. 6:15-18; 1 Yoh. 2:15-17; Yak. 4:4; 2 Tim. 2:19-22; Ef. 5:8-
11; Kol. 35-10). “Mengingat pengaruh buruk yang cenderung membawa kepada dosa ini,”seharusnya orang
330 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
Kristen janganlah “menunjang kepelisiran yang bersifat komersial dan bergabung dengan yang duniawi, yang acuh
tak acuh, janganlah bersatu dengan khalayak yang cinta kepelisiran yang ‘lebih menuruti hawa nafsu daripada
menuruti Allah (2 Tim. 3:4)’” (SDA Church Manual, hlm. 148).
19. Ibid., hlm. 146, 147.
20. Untuk mengetahui lebih memadai mengenai makanan vegetaris, baca S. Havala, J. Dyer,”Position of the Ame-
rican Dietetic Association: Vegetarian Diets - Technical Support Paper,” Journal of the American Dietetic
Association, Maret 1988, hlm. 352-355; Terry D. Shultx, Winston J. Craig, et al, “Vegetarianism and Health”
dalam Nutrition Update, jilid 2, 1985, hlm. 131-141; U.D. Register din L.M. Sonnenberg, “The Vegetarian Diet,”
Journal of the American Dietetic Association, Maret 1973, hlm. 253-261.
21. Lihat Komite mengenai Basis Ilmiah Makanan Daging Bagi Bangsa dan Program Inspeksi Unggas, Meat and
Poultry Inspection (Washington, D.C.: National Academy Press, 1985), hlm. 21-42; John A. Scharffenberg,
Problems With Meat (Santa Barbara, CA: Woodbridge Press, 1979), hlm. 32-35.
22. Lihat, contoh, Komite mengenai Daging dan Inspeksi Unggas,Meat and Poultry Inspection, hlm. 68-123; Robert
M. Andrews, “Meat Inspector ‘Eat at Own Risk,’” Washington Post, 16 Mei 1987.
23. Frank Young, Komisaris Administrasi Minuman dan Makanan dan Sanford Miller, Direktur FDA’s Center for
Food Safety and Applied Nutrition, sebagaimana dikutip oleh Carole Sugarman, “Rising Fears Over Food Safety,”
Washington Post 23 Juli 1986, Bnd White, Counsels on Diet and Foods (Washington, D.C. Review and Herald,
1946), hlm. 384, 385.
24. Scharffenberg, Problems With Meat, hlm. 12-58.
25. Baca Shea, “Clean and Unclean Meats.” (Naskah yang tidak diterbitkan, Lembaga Peneiitian Alkitab, General
Conference MAHK).
26. Winston J. Craig, “Pork and Shellfish-How Safe are They?” Health and Healing 12, No. 1 (1988): 10-12.
27. Perhatian dalam Perjanjian Baru mengenai kesucian sama dengan yang terdapat dalam Perjanjian Lama.
Perhatian yang ditujukan sama antara jasmani dengan rohani (Mat. 4:23; 1 Tes. 5:23; 1 Petr. 1:15, 16).
Pernyataan Markus bahwa Yesus mengatakan “semua makanan halal”, (Mrk. 4:29) bukanlah berarti bahwa Ia
menghapuskan perbedaan antara makanan yang halal dan yang tidak halal. Pembicaraan antara Yesus dan orang
Farisi dan Ahli Taurat tidak ada hubungannya dengan jenis makanan, melainkan berkaitan dengan tata cara
makan murid-murid itu. Pokok masalah yang sebenarnya ialah upacara pembasuhan tangan sebelum makan itu
perlu atau tidak (Mrk. 7:2-5). Alhasil, Yesus mengatakan apa yang menajiskan seseorang bukanlah makanan yang
dimakan karena tangan belum dibasuh melainkan perkara-perkara yang jahat yang timbul dari dalam hati (Mrk. 7:20-
23), karena makanan “bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban.” Dengan demikian
Yesus menyatakan bahwa semua makanan yang dimakan tanpa membasuh tangan adalah “halal” (Mrk. 7:19).
Kata Yunani untuk makanan (bromata) yang digunakan di sini adalah istilah umum atas makanan dari segala jenis
makanan yang dimakan manusia; itu bukan menunjuk kepada makanan daging saja.
Khayal yang diterima Petrus mengenai binatang, yang ditulis dalam Kisah 10, tidaklah mengajarkan bahwa
makanan yang haram telah boleh dimakan, justru sebaliknya yang dimaksudkan ialah orang yang bukan Yahudi
tidaklah haram, dan bahwa ia dapat bergaul dengan mereka tanpa dicemarkan. Petrus sendiri memahami makna
khayal ini dengan menjelaskan sebagai berikut, “Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi bergaul
dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku,
bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir’ (Kis. 10:28).
Di dalam suratnya yang ditujukan kepada orang Roma dan Korintus (Rm. 14; 1 Kor. 8:4-13; 10:25-28) Paulus
menyampaikan amanat kepada orang-orang Kristen mengenai praktik yang umum dilakukan di dunia orang yang
bukan Yahudi untuk mempersembahkan makanan daging bagi para ilah. Masalah yang timbul di kalangan orang
Kristen yang mula-mula itu ialah apakah dengan memakan makanan daging itu dianggap merupakan tindakan
penyembahan kepada berhala. Orang yang kuat imannya tidak percaya akan berhala itu, dan mereka dapat
memakan apa yang dipersembahkan kepada berhala. Dan mereka yang tidak. memiliki iman yang kuat dan hanya
memakan sayur-sayuran saja, yang tidak dipersembahkan kepada berhala. Paulus mengatakan janganlah seorang
pun menghina orang yang memakan sayur-sayuran saja, atau menghakimkan orang yang “makan segala jenis
makanan”yang dapat dimakan (Rm. 14:2).
Paulus memberikan nasihat untuk menentang kemurtadan yang melarang orang percaya mengambil bagian dalam
dua hal yang diberikan Tuhan kepada manusia pada waktu penciptaan—pernikahan dan makanan. Makanan yang
dimaksudkan di sini ialah makanan yang diberikan Tuhan untuk dimakan manusia. Apa yang dikatakan Paulus di
sini janganlah diartikan bahwa makanan haram ‘dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang percaya dan yang
telah mengenal kebenaran” (1 Tim. 4:3).
28. Lada, rempah-rempah, bumbu, acar dan bahan pengganti yang serupa merusak perut. Pada mulanya bumbu-bumbu
itu merangsang lapisan perut, kemudian lendir penghalang dihancurkan, merusak setiap rintangan hingga luka.
Akibatnya otak terpengaruh, setelah itu temperamen pun dipengaruhi dan akhirnya menimbulkan perasaan
mudah tersinggung. Bnd MA. Schneider et al., *The Effects of Spices and Condiments,” (Loma Linda, CA:
Departemen Nutrisi, Perguruan Kesehatan, Universitas Loma Linda/Mimeografi/). White, Councels on Diet and
Food; hlm. 339-345.
Tingkah Laku Orang Kristen 331
29. Sambal dan rempah-rempah dapat juga menghasilkan rangsangan esofagus dan menghancurkan lendir perintang
usus kecil dan usus besar. Merangsang ginjal dan mempunyai andil dalam hipertensi. Beberapa dari antaranya berisi
carcinogen. Baca Kenneth I. Burke dan Ann Burke, “How Nice Is Spice?” Adventist Review, 8Jamtari 1987, hlm.
14, 15; Departemen Nutrisi, ‘Spices and Condiments”; Marjorie V. Baldwin dan Bernell E. Baldwin, ‘Spices—
Recipefor Trouble, Windwood Echoes, Winter 1978-79, hlm. 8-11.
30. William G. Johnsson, “On Behalf of Simplicity,’ Adventist Review, 20 Maret 1986, hlm. 4.
31. The SDA Bible Commentary, jilid 1, hlm. 417.
32. Baca Keputusan-keputusan Rapat Akhir Tahun Divisi Amerika Utara MARK (1986), hlm. 23-25.
33. Penggunaan kosmetik tidaklah sama sekali haram. Sebagian kosmetik itu dibuat secara kimia dan ini dapat masuk
ke dalam peredaran darah karena diserap kulit, pengaruhnya yang merusak kesehatan bergantung kepada kepe-
kaan seseorang atas zat kimia itu. Baca N. Shafer, R.W. Shafer, “Potential Carcinogenic Effect of Hair Dyes,”
New York State Journal of Medicine, Maret 1976, hlm. 394-396; Samuel J. Taub, “Cosmetic Allergies: What
Goes on Under Your Makeup,” Eye, Ears, Nose and Throat, April 1976, hlm.”131, 132; S.J. Taub,
“Contaminated Cosmetics and. Cause of Eye Infections,” Eye, Ear, Nose, and Throat, Februari 1975, hlm. 81,
82; Bnd White, “Words to Christian Mothers,” Review and Herald, 17 Oktober 1871.
34. White, The Desire of Ages, hlm. 668.
332
Doktrin Mengenai Akhir Zaman

333
Pernikahan dilembagakan Ilahi di Eden dan dikukuhkan oleh Yesus
menjadi persatuan seumur hidup antara perempuan dengan laki-laki
dalam persekutuan kasih-sayang. Bagi orang Kristen, janji perni-
kahan itu adalah kepada Allah sebagaimana berlaku bagi pasangan
itu sendiri, dan seharusnya dilakukan oleh pasangan yang seiman
saja. Cinta kasih yang timbal-balik, penghormatan, penghargaan
dan tanggung jawab adalah hasil dari hubungan ini, yang me-
mantulkan kasih, yang menguduskan, mengakrabkan dan meru-
pakan hubungan yang permanen antara Kristus dan jemaat-Nya.
Sehubungan dengan soal perceraian, Yesus mengajarkan bahwa se-
seorang yang menceraikan pasangannya, kecuali karena perzinahan,
lalu kawin dengan orang lain, berarti melakukan perzinahan. Wa-
laupun banyak hubungan keluarga yang tidak serasi, pasangan yang
mengikatkan diri dalam pernikahan, yang telah menyerahkan diri
sepenuhnya satu dengan yang lain di dalam Kristus dapat meng-
usahakan kesatuan cinta kasih melalui bimbingan Roh dan peme-
liharaan jemaat. Allah memberkati keluarga dan bermaksud agar
setiap anggota keluarga saling membantu satu sama lain hingga
mencapai kematangan yang sempurna. Orang tua hendaknya mem-
besarkan anak-anak mereka dalam kasih dan penurutan kepada
Allah. Melalui contoh dan perkataan, mereka mengajarkan kepada
anak-anaknya bahwa Kristus penuh dengan disiplin kasih, penuh
kasih sayang dan perhatian, yang menginginkan mereka supaya
menjadi anggota tubuh-Nya, keluarga Allah. Keluarga yang semakin
erat hubungannya merupakan salah satu tanda pekabaran Injil yang
terakhir.—Fundamental Beliefs,––23.
BAB 23

PERNIKAHAN DAN KELUARGA

R umah tangga adalah tempat yang


mula- mula dibentuk untuk
memulihkan kem-
dak senonoh, bahkan kekejaman.
Sesungguh- nya tabiat seperti ini bukanlah
merupakan ba- gian dari rencana Tuhan
bali citra Allah pada pria dan wanita. Di yang semula. Yesus berkata, “Sejak semula
da- lam keluarga, ayah, ibu dan anak-anak tidaklah demikian” (Mat. 19:8).
dapat menyatakan diri mereka sepenuhnya,
saling mengisi keperluan sesama atas rasa DARI PERMULAAN
memiliki, cinta dan keakraban. Di sinilah
jati diri diba- ngun dan perasaan yang Sabat dan pernikahan merupakan dua
berharga sebagai satu pribadi pemberian Tuhan yang semula bagi umat
dikembangkan. Rumah juga tem- pat di manusia. Kedua-duanya dimaksudkan
mana, dengan anugerah Allah, prinsip- untuk mendatangkan kegembiraan dan
prinsip Kekristenan dipraktikkan, dan nilai- kesenangan serta rasa memiliki tanpa
ni- lai yang terkandung di dalamnya memandang waktu, tempat dan
diteruskan dari satu generasi kepada kebudayaan. Pembentukan ke- dua lembaga
generasi berikutnya. Keluarga dapat ini merupakan puncak penciptaan Allah atas
menjadi tempat kebaha- giaan yang besar. bumi ini. Lembaga-lembaga itu merupakan
Tetapi juga dapat menjadi tempat yang pemberian-Nya yang paling akhir,
amat menyakitkan. Hidup kelu- arga yang pemberian yang luar biasa baiknya
harmonis menunjukkan asas-asas hidup diberikan kepada manusia pada waktu Pen-
Kekristenan sejati, menunjukkan tabiat ciptaan. Dengan mengadakan Sabat itu, Al-
Allah. Sayangnya, pernyataan tabiat seperti lah memberikan kepada manusia waktu un-
ini sekarang jarang di rumah tangga tuk beristirahat dan pembaruan, waktu
modern. Sebaliknya, banyak keluarga yang berse- kutu dengan-Nya. Dengan
memperli- hatkan pikiran dan maksud- membentuk kelu- arga leluhur yang
maksud hati ma- nusia yang hanya pertama itu, Ia menegakkan dasar kesatuan
mementingkan diri sendi- ri— sosial bagi umat manusia,
pertengkaran, pemberontakan, persaing-
an, murka, menunjukkan perbuatan yang
ti-

335
336 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
memberikan kepada mereka sebuah rasa
memiliki dan menyediakan untuk mereka tetapi Tuhan menjadikan dua individu, ada
suatu kesempatan untuk bertumbuh dengan kesamaan secara umum dan juga dalam ka-
baik dalam pribadi-pribadi untuk melayani rakter, namun masing-masing ada sesuatu
Allah dan sesama. yang kurang sehingga dapat saling meleng-
kapi.2 Sebuah dunia yang dibentuk khusus
Laki-laki dan Perempuan Menurut untuk anggota satu jenis kelamin tertentu
Citra Allah. Kejadian 1:26, 27 saja tidaklah lengkap. Kelengkapan yang
menggambarkan penciptaan Tuhan atas sesung- guhnya dapat diperoleh hanyalah
manusia yang meng- huni bumi: “Baiklah dalam masyarakat yang memiliki jenis
Kita menjadikan manusia menurut gambar laki-laki dan perempuan. Tentang
dan rupa Kita. Maka Al- kesamaan, janganlah dipermasalahkan di
lah menciptakan manusia itu menurut gam- sini, karena kedua-dua- nya amat penting.
bar-Nya, menurut gambar Allah Pada hari pertama dalam hidup Adam,
diciptakan- Nya dia; laki-laki dan anak sulung yang kemudian menjadi
perempuan diciptakan- Nya mereka.” kepala umat manusia,3 merasakan
Istilah manusia yang diguna- kan di sini keunikannya— tidak ada yang mirip dengan
(baik di dalam bahasa Ibrani mau- pun dia. “Tetapi bagi- nya sendiri ia tidak
bahasa Inggris), menurut pengertian menjumpai penolong yang sepadan dengan
umum, lebih kurang 500 kali di dalam dia” (Kej. 2:20). Adam sa- ngat peka atas
Perjan- jian Lama. Istilah ini mencakup kekurangannya ini, sehingga Tuhan
pengertian laki-laki dan perempuan. Ayat berkata, “Tidak baik, kalau manusia itu
tersebut men- jelaskan dengan nyata bahwa seorang diri saja. Aku akan menjadikan pe-
itu bukanlah kasus di mana laki-laki yang nolong baginya, yang sepadan dengan dia”
dijadikan menu- rut gambar Allah (Kej. 2:18).
sedangkan perempuan me- nurut gambar Kata Ibrani neged, yang diterjemahkan
manusia.1 Justru sebaliknya, keduanya “sepadan” di sini, adalah kata benda yang
dijadikan menurut gambar Allah. berhubungan dengan preposisi yang
Sama seperti Bapa, Anak dan Roh mengan- dung arti “sebelum, di depan,
Kudus adalah Tuhan, laki-laki dan berhadapan, berhubungan dengan”
perempuan sama- sama “manusia.” Seperti seseorang atau sesua- tu. Dalam kasus ini
halnya, walaupun Mereka menjadi satu, orang yang berdiri di de- pan Adam adalah
tetapi fungsi mereka tidaklah sama. pelengkap baginya, dihu- bungkan dengan
Mereka sama dalam wujud, sama-sama dia sebagai pasangan bagi- nya. Oleh
berharga, tetapi tidak dalam pri- badi yang karena itu, Allah “membuat manu- sia itu
serupa betul (bandingkan Yoh. 10:30; 1 tidur nyenyak,” dan kemudian “meng-
Kor. 11:3). Jasmani mereka saling ambil salah satu rusuk dari padanya” (Kej.
melengkapi, fungsinya pun bekerja sama. 2:21), membentuknya menjadi pasangan
Kedua jenis itu baik adanya (Kej. 1:31), ba- ginya.4
begitu pula dalam peran mereka yang Waktu terbangun, segera Adam
berbe- da. Keluarga dan rumah tangga mengeta- hui hubungan yang akrab dan
dibangun atas kenyataan jenis kelamin begitu dekat sehingga tindakan yang
yang berbeda. Sebenarnya Tuhan dapat spesifik ini mungkin terjadi sebagai
mengembang biak- kan hidup di atas dunia makhluk yang diciptakan. Itu- lah sebabnya
ini tanpa menciptakan laki-laki dan ia berkata, “Inilah dia, tulang da- ri
perempuan sebagaimana ditunjuk- kan dalam tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan
beberapa jenis binatang yang ber- dinamai perempuan, sebab ia diambil dari
kembangbiak bukan dengan cara seks.
Akan
Pernikahan dan Keluarga 337

laki-laki” (Kej. 2:23; bandingkan 1 Kor.


11:8). da-Nya haruslah engkau beribadah dan
ber- paut, dan demi nama-Nya haruslah
Pernikahan. Dari perbedaan antara laki- engkau bersumpah” (Ul. 10:20).
laki dan perempuan itu Tuhan membuat
aturan, kesatuan. Pada hari Jumat pertama 3. Perjanjian. Di dalam Kitab Suci janji
Ia meng- adakan upacara pernikahan yang ini, yang diberikan oleh pasangan yang
pertama, menyatukan keduanya, sebagai meng- ikatkan diri dalam pernikahan
lambang ci- tra-Nya, untuk membuat dikatakan se- bagai sebuah “perjanjian,”
mereka menjadi satu. Dan pernikahan telah istilah yang digu- nakan bagi perjanjian
menjadi fondasi keluarga, fondasi yang kudus dan sangat mengikat yang
masyarakat sendiri, sejak itu. dikenal dalam Firman Allah (Mal. 2:14;
Kitab Suci melukiskan pernikahan Ams. 2:16,17). Hubungan antara suami
sebagai suatu tindakan yang bersifat dan istri haruslah menurut pola perjan- jian
menentukan, ba- ik memisahkan dan Allah yang kekal dengan umat-Nya, je-
menyatukan: karena se- orang akan maat (Ef. 5:21-33). Janji antara mereka
“meninggalkan ayahnya dan ibu- nya dan ber- dua haruslah berlangsung di dalam
bersatu dengan istrinya, sehingga ke- kesetiaan dan ketahanan yang menandai
duanya menjadi satu daging” (Kej. 2:24). perjanjian Allah (Mzm. 89:35; Rat. 3:23).
Allah dan keluarga pasangan itu,
1. Meninggalkan. Yang amat penting sahabat dan masyarakat menyaksikan
dalam hubungan pernikahan itu ialah perjanjian, yang mereka adakan satu
mening- galkan hubungan pertama yang dengan yang lain. Perjanjian ini disahkan
dahulu. Hu- bungan pernikahan di surga. “Karena itu, apa yang telah
menggantikan hubungan dengan orang tua dipersatukan Allah, tidak bo- leh
dan anak. Ini berarti “me- ninggalkan” diceraikan manusia” (Mat. 19:6). Pa-
hubungan salah seorang dari ke- luarga sangan orang Kristen memahami bahwa
orang tuanya dan kemudian diizinkan da- lam pernikahan, mereka telah berjanji
“bertaut” dengan seorang yang lain. Tanpa menja- di setia satu dengan yang lain
adanya proses ini, maka fondasi yang selama hidup mereka berdua.5
kukuh dari perkawinan itu tidak akan ada.
4. Menjadi sedaging. Meninggalkan
2. Bertaut. Istilah Ibrani dan perjanjian untuk bertaut
menerjemahkan “bertaut” itu dari mengakibatkan persatuan adalah sebuah
pengertian kata yang berarti “berteguh, misteri. Inilah yang dimaksudkan dengan
mengencangkan, menggabungkan, kesatuan dalam penger- tian yang
berpegang pada.” Sebagai kata benda itu sepenuhnya—pasangan yang me- nikah itu
da- pat digunakan untuk pandai besi berjalan bersama-sama, berdiri ber- sama-
dengan penempa logam (Yes. 41:7). Erat sama dan membagikan keakraban yang
dan kuat- nya ikatan ini menggambarkan mendalam secara bersama-sama. Per-
sifat ikatan perkawinan itu. Segala usaha mulaan kesatuan ini ditunjukkan pada
yang hendak merusak persatuan ini akan persa- tuan jasmani dalam perkawinan itu.
melukai ikatan individu. Eratnya ikatan Akan tetapi selain itu, ditujukan kepada
kedua orang ini juga ditekankan oleh kita ikatan pikiran dan emosi yang akrab
kenyataan bahwa kata kerja yang sama yang meliputi segi fisik dari hubungan ini.
digunakan untuk menggambarkan ikatan
antara Allah dengan umat-Nya: “Eng- kau a. Berjalan bersama-sama. Mengenai
harus takut akan Tuhan, Allahmu, kepa-
338 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
hubungan-Nya dengan umat-Nya, Allah
ber- tanya, “Berjalankah dua orang sedaging, dua insan itu haruslah setia
bersama-sa- ma, jika mereka belum dengan sungguh-sungguh satu sama lain.
berjanji?”(Am. 3:3). Pertanyaan yang Apabila se- orang menikah, risiko apa pun
serupa juga dapat diajukan kepada orang dalam per- nikahan itu harus ditanggung
yang akan menjadi sedaging. Tuhan dan diterima masing-masing. Orang-orang
mengatakan kepada orang-orang Is- rael yang menikah menyatakan kesediaannya
supaya jangan kawin campur dengan menerima pasang- annya, siap berdiri
bangsa-bangsa di sekelilingnya, “sebab bersama-sama untuk menghadapi apa pun.
me- reka akan membuat anakmu laki-laki Pernikahan mewajibkan keaktifan,
me- nyimpang dari pada-Ku, sehingga mengejar kasih sayang yang tidak kenal
mereka beribadah kepada allah lain” (Ul. menyerah.
7:4; ban- dingkan Yos. 23:11-13). Apabila “Dua pribadi saling membagi apa yang
orang Israel meremehkan perintah ini, ada pada mereka, bukan hanya tubuh me-
maka mereka mengalami akibat yang reka, bukan hanya harta milik mereka,
mengerikan (Hak. 14-16; 1 Raj. 11:1-10; tetapi juga pikiran dan perasaan mereka,
Ezr. 9:10). kegembira- an dan derita mereka,
Paulus mengulangi prinsip ini dalam pengharapan dan rasa takut mereka, begitu
istilah yang lebih luas: “Janganlah kamu pula dengan sukses dan kegagalan mereka.
merupa- kan pasangan yang tidak ‘Untuk menjadi sedaging’ berarti kedua
seimbang dengan orang-orang yang tak pribadi itu menjadi satu tubuh secara
percaya. Sebab persa- maan apakah lengkap, satu jiwa dan roh, namun de-
terdapat antara kebenaran dan mikian tetap dua pribadi yang berbeda.”7
kedurhakaan? atau bagaimanakah terang
da- pat bersatu dengan gelap? Persamaan c. Keintiman. Menjadi sedaging berarti
apa- kah yang terdapat antara Kristus dan berkaitan dengan persatuan secara seksual:
Belial? Apakah bagian bersama orang- “Kemudian manusia itu bersetubuh dengan
orang percaya dengan orang-orang tak Hawa, istrinya, dan mengandunglah
percaya? Apakah hubungan bait Allah perem- puan itu” (Kej. 4:1). Di dalam
dengan berhala? Karena kita adalah bait dorongan me- reka untuk bergabung
dari Allah yang hidup menurut firman bersama-sama, se- buah dorongan yang
Allah” (2 Kor. 6:14-16; bandingkan dirasakan laki-laki mau- pun perempuan
ayat 17, 18). sejak zaman Adam dan Ha- wa, setiap
Dengan jelas Alkitab mengatakan pasangan mengulangi kembali ki- sah
bahwa hendaknya orang yang beriman kasih yang pertama itu. Perbuatan yang
menikah de- ngan orang lain yang seiman. intim secara seksual adalah hal yang paling
Bahkan prinsip ini diperluasnya. Tuntutan dekat kepada persatuan jasmani, yang
kesatuan yang se- jati ialah adanya mung- kin mereka lakukan; hal itu
kesepakatan dalam iman dan perbuatan. merupakan gam- baran eratnya pasangan
Perbedaan agama akan membawa itu, yang dapat me- reka ketahui baik
perbedaan dalam gaya hidup yang dapat secara emosi maupun seca- ra rohani.
me- nyebabkan ketegangan yang Kasih sayang yang terdapat dalam keluarga
mendalam serta perpecahan dalam Kristen yang sudah menikah harus- lah
perkawinan. Untuk men- capai kesatuan ditandai dengan kehangatan, kegembiraan
sebagaimana yang dibicarakan dalam Kitab dan kesukaan (Ams. 5:18, 19).
Suci, hendaknya menikah de- ngan orang “Hendaklah kamu semua penuh hormat
yang seiman.6 terhadap perkawinan dan janganlah kamu
mencemarkan tempat tidur” (Ibr. 13:4).
b. Berdiri bersama-sama. Untuk “Al-
menjadi
Pernikahan dan Keluarga 339
kitab menerangkan dengan jelas kepada
kita bahwa pernyataan kasih secara seksual yang tidak bersyarat yang dimiliki Kristus
an- tara suami dan istri adalah rencana Yesus.
Tuhan. Maka sebagaimana dikatakan oleh Untuk melukiskan kasih ini, Paulus ber-
penulis Ibrani, yang menekankan kata: “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati;
janganlah mence- markan, jangan dengan ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan
penuh dosa, jangan dikotori. Perkawinan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan
itu merupakan tempat yang patut dihormati yang tidak sopan dan tidak mencari
dengan sangat—yang kudus atau keuntungan diri sen- diri. Ia tidak pemarah
kekudusan di mana suami dan istri bertemu dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
secara pribadi untuk merayakan cin- ta Ia tidak bersukacita ka- rena ketidakadilan,
kasih mereka satu sama yang lain. Itulah tetapi karena kebenaran. Ia menutupi
saat yang kudus bagi kedua-duanya, yang segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
da- pat dihayati secara mendalam dan mengharapkan segala sesuatu, sa- bar
menye- nangkan. menanggung segala sesuatu. Kasih tidak
berkesudahan” (1 Kor. 13:4-8).
5. Cinta kasih yang Alkitabiah. Cinta Berbicara mengenai ayat-ayat ini, Ed
kasih dalam hubungan suami-istri tidaklah Wheat menulis sebagai berikut: “Cinta
bersyarat, penuh dengan kasih sayang dan agape bersumbu pada sumber kuasa abadi
saling memperhatikan, pengabdian yang dan akan tetap bekerja saat jenis cinta yang
in- tim dari masing-masing individu yang lain bu- yar. Cinta itu tetap cinta, tidak
men- dorong perkembangan timbal balik menjadi soal
dalam gambar Allah dalam segala aspek apa pun yang terjadi. Tidak menjadi soal
pribadi: se- cara jasmani, emosi, intelektual beta- pa tidak menaruh cinta pun yang lain,
dan spiritual. Bentuk-bentuk yang lain dari cinta agape mengalir terus. Agape tidak
kasih itu, ialah kasih yang berlangsung bersyarat, cinta Allah kepada kita. Itu
dalam perkawinan; di dalamnya terdapat sebuah sikap mental yang berdasarkan
romantika, waktu untuk menunjukkan pemilihan yang be- bas dari kemauan.”9
kasih sayang, luapan perasaan, waktu yang
nyaman, di dalamnya terdapat suasana
persahabatan dan waktu merasa sa- ling 6. Tanggung jawab spiritual yang
memiliki. Akan tetapi kasih agape yang bersifat individu. Walaupun pasangan yang
dilukiskan dalam Perjanjian Baru—tidak sudah menikah itu membuat janji saling
me- mentingkan diri, segalanya untuk mem- perhatikan satu sama lain, secara
mengasihi orang lain —yang berisi fondasi individu mereka harus memikul tanggung
yang benar, cinta kasih antara suami-istri. jawab ma- sing-masing atas pilihan yang
Yesus menyatakan bentuk tertinggi mereka laku- kan (2 Kor. 5:10). Dengan
jenis kasih ini ketika menerima baik yang memikul tanggung jawab masing-masing,
bersalah maupun konsekuensi atas dosa itu berarti mereka ti- dak akan pernah
kita, Ia mem- bawanya ke salib. saling menyalahkan atas apa yang telah
“Demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka lakukan. Mereka ha- rus menerima
mereka sampai kepada kesudahan- nya” juga tanggung jawab atas per- tumbuhan
(Yoh. 13:1). Ia mengasihi kita sampai kerohanian mereka sendiri; tidak seorang
kesudahan, dosa-dosa kita ditanggung- pun yang dapat mempercayakan ke- kuatan
Nya. Inilah yang dimaksud dengan kasih rohaninya kepada orang lain. Namun,
agape sebaliknya, setiap hubungan seseorang de-
340 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
ngan Allah dapat bekerja sebagai suatu
sum- ber kekuatan dan mendorong orang Allah tetapi juga terhadap satu sama lain.
lain. Tatkala Allah bertanya kepada mereka,
ma- sing-masing mereka hendak membela
EFEK KEJATUHAN ATAS diri mereka sendiri, dengan menimpakan
PERNIKAHAN kepada orang lain. Tuduhan-tuduhan
mereka mem- berikan bukti betapa
Rusaknya pemantulan manusia akan seriusnya keretakan yang timbul atas
gambar Allah yang disebabkan dosa, hubungan kasih yang telah dibuat Tuhan
berpe- ngaruh pada pernikahan pada waktu Penciptaan.
sebagaimana juga pada bidang lain dari Setelah jatuh ke dalam dosa, Tuhan
bagian pengalaman manusia. Sikap Allah berkata kepada perempuan itu,
mementingkan diri sendiri mulai “Engkau akan berahi kepada suamimu dan
menyusup ke tempat yang tadinya di- ia akan berkuasa atasmu” (Kej. 3:16).
kuasai cinta kasih yang sempurna dan me- Prinsip ini di- maksudkan-Nya, tanpa
nyatu. Sifat mementingkan diri sendiri mengubah prinsip dasar kesamaan antara
meru- pakan penggerak utama bagi orang laki-laki dan perem- puan, untuk
yang ti- dak menerima dorongan kasih menguntungkan kedua orang pe- ngantin
Kristus. Me- nentang semua asas pertama itu, dan generasi seterusnya.l0
penyerahan diri, sikap mau melayani dan Sayang sekali prinsip ini telah
memberi yang dinyatakan Injil, itulah hal diselewengkan. Sejak saat itu maka yang
yang umum yang menjadi ke- jatuhan merajalela ialah penguasaan melalui kuasa,
orang Kristen. manipulasi, dan kehancuran secara
Karena pendurhakaan Adam dan Hawa individu telah menandai pernikahan dari
membuat mereka bertentangan dengan zaman ke zaman. Sikap yang berpusat
tuju- an penciptaan mereka. Sebelum kepada diri sendiri telah mengingkari sikap
mereka ja- tuh ke dalam dosa, mereka penerimaan dan penghargaan satu de- ngan
hidup sepenuhnya terbuka di hadapan yang lain.
Allah. Sesudah kejatuhan, gantinya datang Wujud Kekristenan itu hidup dalam ke-
dengan penuh kesukaan ke- pada-Nya, serasian penyangkalan diri yang menjadi
mereka justru bersembunyi de- ngan penuh ciri- ciri perkawinan sebelum kejatuhan
rasa takut dari hadapan-Nya, mencoba manusia, yang telah dirusak. Kasih sayang
berusaha menyembunyikan kebe- naran suami-istri membantu kebahagiaan kedua
tentang diri mereka sendiri serta me- belah pihak. Mereka harus berpadu, namun
nyangkal tanggung jawab mereka atas apa demikian ti- dak seorang pun dari antara
yang telah mereka lakukan. Hati yang dire- mereka yang boleh kehilangan
sapi dengan perasaan bersalah yang individualitas mereka, yang menjadi milik
menda- lam, yang tidak dapat dilenyapkan Tuhan.11
oleh pikir- an mereka sendiri, tidak dapat
memandang wajah Allah dan bertemu PENYIMPANGAN DARI CITA-CITA
dengan malaikat yang kudus. Sejak itu ALLAH
dalih dan sikap me- nyangkal yang
membenarkan diri sendiri ini telah menjadi Poligami. Praktik yang dilakukan satu
pola umum hubungan manusia dengan orang dengan mempersunting beberapa
Allah. pasangan bertentangan dengan kesatuan
Rasa takut yang mendorong mereka un- dan persatuan yang dibuat Allah dalam
tuk menyembunyikan diri bukan hanya pernikahan pertama di Eden. Di dalam
meru- sak hubungan Adam dan Hawa poligami tidak boleh me- ninggalkan
terhadap semua yang lain. Walaupun Kitab
Pernikahan dan Keluarga 341
Suci menggambarkan perkawinan
majemuk sebagai kenyataan kultural pada mikian (Im. 20:20-12; Ams. 6:24-32; 7:6-27;
masa bapa- bapa, penggambaran itu 1 Kor. 6:9, 13, 18; Gal. 5:19; Ef. 5:3; 1 Tes.
dengan jelas menun- jukkan bahwa 4:3,
perkawinan yang demikian tidak dsb).
memenuhi cita-cita Ilahi. Di dalam per- Hubungan-hubungan yang tidak
kawinan yang demikian aneka masalah senonoh itu mempunyai efek yang luas dan
tim- bul yang kemudian melibatkan lama. Per- buatan itu merampas hak
pertarungan kekuasaan, dendam kesumat pasangan seksual yang sah dan mencederai
dan keterasing- an (baca Kej. 16; laki-laki atau pe- rempuan itu secara fisik,
bandingkan 29:16-30: 24), menggunakan emosi, materi, seca- ra hukum dan secara
anak-anak sebagai senjata emosi untuk sosial. Bukan hanya mereka yang
menyakiti hati anggota keluarga yang lain dirugikannya, tetapi juga kelu- arga yang
di dalam keluarga itu. lebih luas, dan bila anak-anak terli- bat di
Pernikahan monogami memberikan dalamnya, merekalah yang paling me-
kepa- da pasangan itu rasa memiliki yang rasakan akibatnya yang parah. Hubungan-
mengu- kuhkan keintiman mereka dan hubungan yang tidak senonoh ini dapat
ikatan mere- ka. Mereka menyadari bahwa meng- akibatkan penyebaran penyakit
hubungan me- reka itu khas dan tidak kelamin dan juga lahirnya bayi-bayi yang
seorang pun yang lain yang terlibat di tidak sah. Selain itu, kabut dusta dan
dalamnya. Hubungan yang bersifat ketidakjujuran yang menggelantung atas
monogami memantulkan dengan sa- ngat skandal itu menghancur- kan rasa percaya
jelas hubungan antara Kristus dengan yang mungkin tidak akan pernah dapat
jemaat-Nya dan antara individu dengan Al- dipulihkan kembali. Selain la- rangan yang
lah.12 terdapat dalam Alkitab atas pel- bagai
bentuk kebejatan ini, terdapat juga
Persundalan dan Perzinahan. Praktik rangkaian akibat yang tidak
dan pemikiran belakangan ini meremehkan menguntungkan yang seharusnya menjadi
ke- wajiban pasangan supaya setia satu peringatan bagi mereka yang melibatkan
sama lain dalam soal seks, sampai diri di dalamnya.
kematian. Bahkan Alkitab menganggap
hubungan seksual yang bagaimanapun di Pikiran yang Kotor. Dosa bukanlah
luar pernikahan itu adalah dosa. Hukum hanya sekadar perbuatan lahiriah; termasuk
yang ketujuh masih tetap ber- laku dan juga di dalamnya soal hati yang menukik
tidak pernah diubah: “Jangan berzi- nah” jauh ke da- lam pola-pola pikiran. Jika
(Kel. 20:14). Di sini tidak ada yang di- sumbernya sudah cemar, tentu saja sungai
ringankan ataupun meringankan. Hukum yang mengalir dari padanya tidak akan
ini sebuah prinsip yang menjadi pagar yang jernih. Yesus melihat bahwa persediaan
amat ketat atas hubungan pernikahan itu. yang jauh di dalam pikiran- lah yang
Pandangan Alkitabiah yang jelas-jelas menggerakkan tingkah laku manu- sia,
mengenai persundalan dan perzinahan sa- “karena dari hati timbul segala pikiran
ngat bertentangan dengan kebebasan yang jahat, pembunuhan, perzinahan,
berlangsung dewasa ini dari hal kegiatan percabulan, pencurian, sumpah palsu dan
“orang-orang dewasa yang hujat” (Mat. 15:19). Di dalam perangai
diperkenankan.” Banyak ayat yang inilah Ia menelu- suri perbuatan yang
terdapat dalam Perjanjian Lama maupun durhaka terhadap pikiran dan emosi:
dalam Perjanjian Baru yang menyalahkan “Kamu telah mendengar firman: Jangan
perbuatan-perbuatan yang de- berzinah. Tetapi Aku berkata kepa- damu:
Setiap orang yang memandang perem-
puan serta menginginkannya, sudah
berzinah
342 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
dengan dia di dalam hatinya” (Mat. 5:27,
28). Industri telah dikembangkan Perceraian. Pernyataan yang diberikan
sepenuhnya untuk memanfaatkan Ye- sus merangkum seluruh pengajaran di
kekacauan imajinasi. Film-film yang dalam Alkitab mengenai perceraian:
sensual dan buku-buku yang merangsang “Karena itu, apa yang telah dipersatukan
dibuat, di dalamnya tidak ada tempat bagi Allah, tidak bo- leh diceraikan manusia”
kehidupan Kristen. Yang dido- rongnya (Mat. 19:6; Mrk. 10:7-9). Pernikahan itu
bukan saja hubungan yang buruk dan tidak merupakan hal yang kudus karena Allah
sah, tetapi juga menghasilkan laki-laki dan telah menguduskannya. Akhirnya, Allah
perempuan yang hanya sekadar objek yang menghubungkan suami dan istri,
seksual, sehingga dengan demikian bukan hanya perkataan manusia atau
mengacau- kan makna seksualitas yang perbuatan seks. Allah yang memeterai- kan
sesungguhnya serta mengaburkan citra persatuan mereka. Pengertian orang
Allah. Orang-orang Kristen diminta supaya Kristen mengenai perceraian dan
memikirkan hal-hal yang suci dan perkawinan kembali, haruslah didasarkan
menghidupkan kehidupan yang kudus atas kitab suci. Pernyataan Yesus membuat
karena mereka sedang disiapkan hidup di jelas prinsip Alkitabiah dasar yang
dalam satu masyarakat yang suci untuk mencakup pemahaman orang Kristen
selama-lamanya. mengenai perceraian: Allah bermaksudkan
supaya pernikahan itu kekal. Apabila
Inses. Ada orang tua yang melewati batas orang-orang Farisi bertanya kepada- Nya
demarkasi pernyataan kasih sayang yang apakah suami-istri yang tidak cocok itu
se- hat atas anak-anaknya, melibatkan diri menjadi alasan yang cukup untuk
seca- ra fisik dan emosional dalam melakukan perceraian, Yesus
hubungan yang intim dengan mereka. Hal mengukuhkan contoh yang diberikan di
ini sering terjadi karena akibat hubungan Eden merupakan model pernikahan
yang normal antara suami dan istri telah sebagai suatu persatuan yang permanen.
dilalaikan dan salah satu dari antara anak- Apabila Ia terus didesak mereka mengenai
anak ini telah dipilih untuk memerankan hukum Musa tentang perceraian, Ia
peran pasangannya. Hal seper- ti ini menjawab, “Karena ketegaran hatimu
mungkin terjadi di kalangan sesama sau- Musa mengizinkan kamu menceraikan
dara dan anggota keluarga yang lebih luas. istri- mu, tetapi sejak semula tidaklah
Inses dilarang dalam Perjanjian Lama demikian” (Mat. 19:8). Lebih lanjut
(Im. 18:6-29; Ul. 27:20-23) dan dikutuk di dikatakan bahwa sa- tu-satunya alasan
dalam Perjanjian Baru (1 Kor. 5:1-5). untuk mengadakan perce- raian ialah
Bentuk penyalahgunaan ini merusak penyelewengan seksual (Mat.
pertumbuhan seksual anak dan 5:32; 19:9).
menimbulkan dalam dirinya suatu beban Jawab yang diberikan-Nya kepada
yang tidak dapat dipertanggung- jawabkan, orang Farisi membuat jelas bahwa Yesus
rasa malu dan bersalah yang tetap akan memiliki pengetahuan dan pemahaman
melekat dalam dirinya sampai ke perka- yang jauh lebih mendalam tentang
winan kelak. Apabila orang tua melanggar kebenaran dari pada me- reka. Dari apa
ta- pal batas itu, mereka menghancurkan yang dikatakan-Nya, dan juga menurut
keper- cayaan dan pertumbuhan anak itu— asas-asas mengenai perkawinan yang
yang begitu penting untuk membina iman terdapat dalam Perjanjian Lama dan
kepada Allah. Perjanjian Baru, dikukuhkan bahwa Allah
menginginkan barangsiapa yang
melangsung- kan pernikahan haruslah
memantulkan gam-
Pernikahan dan Keluarga 343
bar Allah dalam persatuan yang tetap atau
permanen. dapatnya menyembuhkan luka-luka yang
Bahkan, pasangan yang tidak seiman di- akibatkannya.
pun tidaklah menjadi alasan untuk
mengakhiri pernikahan itu dengan Homoseksualitas. Allah menjadikan laki-
perceraian. Jalan salib itu mendorong laki dan perempuan berbeda namun saling
supaya mengadakan pertobatan dan melengkapi. Apabila Ia melakukan hal
pengampunan, menyingkirkan segala akar yang demikian, Ia mengarahkan perasaan
kepedihan. Bahkan dalam kasus per- seksual mereka terhadap yang berlainan
zinahan pun, melalui pengampunan dan jenis. Pem- bedaan dan ketersambungan
kuasa pendamaian Allah, pasangan yang yang menandai orang dinyatakan dalam
disakiti haruslah berusaha meraih maksud daya tarik yang me- narik kedua jenis
semula yang dibuat Allah pada waktu kelamin itu satu sama lain untuk
penciptaan. “Menurut Alkitab, perzinahan membentuk hubungan yang utuh.
merupakan hal yang sangat merusak Dalam banyak kasus, dosa telah mem-
terhadap pernikahan Anda melebihi dosa pengaruhi pengarahan dasar ini,
lain dalam perkawinan... Apabila engkau mendatang- kan fenomena pemutarbalikan.
mau mengampuni dan me- nyingkirkan Dalam kasus yang seperti itu, tujuan yang
sikapmu yang negatif, Allah siap sedia semula yang secara alamiah—tertarik
menyembuhkan engkau dan membarui kepada jenis kela- min yang berbeda—
cinta kasihmu satu dengan yang lain.”13 telah dikacaukan dengan ketertarikan
Sementara cita-cita Ilahi bagi suatu kepada jenis kelamin yang sa- ma.
perni- kahan adalah cinta kasih dan ikatan Kitab Suci dengan jelas mengutuk
perma- nen yang berlangsung sampai praktik homoseksual dengan istilah yang
kematian me- renggut salah satu, tetapi ada amat ne- gatif (Kej.19:4-10; bandingkan
saatnya per- pisahan yang sah karena Yud. 7, 8; Im. 18:22; 20:13; Rm. 1:26-28;
aniaya fisik terha- dap pasangan atau anak. 1 Tim. 1:8-10).
“Menurut beberapa undang-undang sipil Praktik-praktik jenis seperti ini
perpisahan yang demikian dapat dijamin mendatangkan pemutarbalikkan yang amat
hanyalah dengan perceraian, yang dalam mengacaukan gambar Allah dalam diri
keadaan seperti ini tidak dapat lelaki dan perem- puan.
dipersalahkan. Akan tetapi perpisahan atau Karena “semua orang telah berbuat
perceraian yang mana “ketidaksetiaan dosa dan telah kehilangan kemuliaan
terha- dap sumpah” tidak menjadi kasus, Allah” (Rm. 3:23), orang-orang Kristen
sebab me- nurut pandangan Alkitab tidak hendaknya me- nunjukkan sikap yang
seorang pun dari antara mereka yang menyelamatkan atas orang-orang yang
dibenarkan menikah kembali, kecuali ada telah menderita karena kekacauan ini.
salah seorang dari anta- ra mereka menikah Mereka hendaknya menunjuk- kan sikap
kembali, karena melaku- kan perzinahan seperti yang diperlihatkan Kristus kepada
atau persundalan, atau kare- na wanita yang tertangkap basah dalam
kematian.”14 perzinahan: “Aku pun tidak menghukum
Karena perkawinan itu merupakan se- eng- kau. Pergilah, dan jangan berbuat
buah lembaga Ilahi, maka gereja memiliki dosa lagi mulai dari sekarang” (Yoh. 8:11).
sebuah tanggung jawab yang unik dan Bukan ha- nya kepada orang yang
kudus baik untuk mencegah perceraian, memiliki kecende- rungan kepada
maupun se- kiranya perceraian terjadi, homoseksual, tetapi juga ke- pada semua
untuk sedapat- orang yang terjebak dalam ke-
344 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
biasaan itu atau yang berhubungan dengan
hal yang menyebabkan kecemasan, rasa “Karena suami adalah kepala istri sama se-
ma- lu dan bersalah, memerlukan telinga perti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah
yang menaruh simpati dari penasihat dan yang menyelamatkan tubuh. Karena itu se-
pembim- bing Kristen yang telah terlatih bagaimana jemaat tunduk kepada Kristus,
dan berpenga- laman. Tidak ada kebiasaan demikian jugalah istri kepada suami dalam
yang tidak dapat dijangkau anugerah segala sesuatu. Hai suami, kasihilah
Tuhan yang dapat mem- berikan istrimu sebagaimana Kristus telah
kesembuhan.15 mengasihi jemaat dan telah menyerahkan
diri-Nya baginya un- tuk menguduskannya,
KELUARGA sesudah Ia menyuci- kannya dengan
memandikannya dengan air dan firman,
Setelah Tuhan menjadikan Adam dan supaya dengan demikian Ia me- nempatkan
Hawa, Ia menyuruh mereka memerintah jemaat di hadapan diri-Nya de- ngan
du- nia (Kej. 1:26; 2:15). Mereka cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang
membentuk sebuah keluarga yang pertama, serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan
jemaat yang pertama, dan menandai awal tidak bercela. Demikian juga suami ha- rus
suatu masya- rakat. Dengan demikianlah mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya
masyarakat diba- ngun atas pernikahan dan sendiri: Siapa yang mengasihi istrinya
keluarga. Karena hanya merekalah manusia menga- sihi dirinya sendiri” (Ef. 5:23-28).
yang mendiami bumi, maka Tuhan Sebagaimana Kristus memimpin
memberikan perintah, “Beranakcuculah jemaat, suami dan istri “kedua-duanya
dan bertambah banyak; penuhilah bumi harus tunduk, akan tetapi Firman Allah
dan taklukkanlah itu” (Kej. 1:28). menjadi yang ter- penting bagi
Menurut statistik kependudukan, bumi pertimbangan suami yang bukan sekadar
yang tidak berpenghuni tidak meminta lagi soal hati nurani saja.16 Pada waktu yang
su- paya diisi dan ditaklukkan. Akan tetapi bersamaan ia mempunyai tanggung ja- wab
orang Kristen yang sudah menikah yang untuk memperlakukannya secara indivi- du
bertekad hendak memiliki anak-anak di dengan sikap yang paling hormat.
atas dunia ini masih tetap mempunyai Sebagaimana Kristus telah
kewajiban untuk membesarkan anak-anak menunjukkan pemerintahan yang penuh
mereka dalam pemeliharaan dan tuntunan kelemahlembutan sampai ke kayu salib
Tuhan. Sebelum satu pasangan yang dalam sifat seorang pe- layan, demikian
menikah meletakkan tu- juan seperti itu, juga sang suami harus me- mimpin dengan
mereka harus mempertim- bangkan apa penuh pengorbanan. “Peme- rintahan
yang diidam-idamkan Allah bagi keluarga. Kristus adalah hikmat dan kasih, dan
apabila para suami memenuhi tanggung ja-
ORANG TUA wab mereka terhadap istri mereka, maka
mereka akan menggunakan kuasa dalam
1. Sang ayah. Kitab Suci telah meng- kelembutan yang serupa sebagaimana dila-
gariskan tanggung jawab suami dan ayah kukan Kristus kepada jemaat. Apabila Roh
se- laku kepala keluarga dan imam bagi Kristus mengendalikan suami, maka rasa
seisi keluarga (Kol. 3:18-21; 1 Ptr. 3:1-8). tunduk istri akan menjadikan ketenteraman
Ia men- jadi satu tipe dari Kristus, kepala dan mendatangkan keuntungan, karena apa
jemaat. yang diharapkan dan dituntutnya dari
istrinya hanyalah kebaikan belaka, dan
dalam cara yang serupa dengan yang
dituntut Kristus,
Pernikahan dan Keluarga 345
supaya jemaat tunduk.... Biarlah orang-
orang yang berdiri sebagai suami belajar da Tuhan. Biarlah dia menyadari nilai pe-
fir- man Kristus, tidak mencari tahu betapa kerjaannya dan mengenakan seluruh
leng- kap seharusnya ketaatan sang istri, senjata Allah sehingga ia dapat menentang
melainkan bagaimana ia dapat pencobaan untuk menyesuaikan diri dengan
memperoleh pikiran Kristus, sehingga standar du- niawi. Tugasnya adalah untuk
dimurnikan, dihaluskan la- yak menjadi masa kini dan keabadian.”19
pemimpin rumah tangganya.”17 Sebagai Seseorang di dalam keluarga itu
imam keluarga, seperti Abraham, sang haruslah memikul tanggung jawab pokok
ayah akan mengumpulkan keluarganya atas tabiat anak-anak itu. Pendidikan anak
pada pagi-pagi sekali dan menyerahkan tidak boleh serampangan atau
me- reka ke bawah pemeliharaan Tuhan. didelegasikan kepada o- rang lain, karena
Pada petang hari mereka akan dipimpinnya tidak seorang pun yang me- rasakan
untuk memuji Dia dan mengucapkan perasaan yang serupa dengan anak lebih
syukur kepa- da-Nya atas berkat yang daripada orang tuanya. Allah menjadikan ibu
dicurahkan kepada mereka. Kebaktian dengan kemampuan mengandung anak di
keluarga akan menjadi tali pengikat— dalam tubuhnya, menyusui anak,
waktu yang menempatkan Tuhan menjadi memelihara dan mengasihinya. Selain
yang pertama dalam keluarga meringankan be- ban keuangan atau karena
itu.18 menjadi orang tua seorang diri,20 jika toh ia
Ayah yang bijaksana akan meluangkan hendak menerima keadaan yang seperti itu,
waktunya bersama-sama dengan anak- seorang ibu mem- punyai tugas khusus
anaknya. Seorang anak dapat belajar atau unik karena tinggal tetap dengan anak-
banyak dari ayahnya, misalnya ihwal anaknya sepanjang hari; ia dapat
menaruh hor- mat dan mengasihi ibu menikmati kerja sama dengan Pen- cipta
mereka, mengasihi Tuhan, tentang dalam membentuk tabiat mereka untuk
pentingnya berdoa, mengasihi orang lain, kehidupan kekal.
bagaimana cara bekerja, sopan santun, “Seseorang di dalam sebuah hubungan
menyukai alam dan benda-benda yang perlu memandang keluarga sebagai sebuah
telah dijadikan Tuhan. Akan tetapi kalau karier. Memangku tugas dan karier seba-
sang ayah tidak pernah ada di rumah, maka gai seorang ibu dan istri adalah suatu pe-
anak kehilangan kegembiraan dan hak kerjaan yang paling menakjubkan,
istimewa ini. pekerjaan sepanjang hayat, dan tugas yang
sangat me- nantang. Usaha yang sia-sia?
2. Sang Ibu. Sifat keibuan adalah hal Tugas yang tidak memberi rasa syukur?
yang paling dekat dengan persekutuan Pekerjaan budak yang tidak terhormat?
dalam Tuhan. “Raja yang bertakhta di atas Sama sekali tidak, jus- tru merupakan
keraja- annya tidak lebih tinggi daripada sesuatu kemungkinan yang sangat
pekerjaan seorang ibu. Ibu adalah ratu menyenangkan yang dapat mene- duhkan
rumah tang- ganya. Di tangan ibulah gelombang, yang menyelamatkan
terletak kuasa untuk membentuk tabiat makhluk, atau mempengaruhi sejarah, atau
anak-anak agar mereka layak kepada yang sesuatu yang dilakukan yang akan
lebih tinggi dan kehidupan yang kekal. dirasakan dan didengarkan di dalam
Malaikat pun tidak dapat me- ngerjakan lingkaran yang jauh lebih luas.”21
pekerjaan yang lebih tinggi dari pada ini; Di dalam Perjanjian Lama, pada zaman
karena di dalam melakukan tugas ini sang itu nama seseorang mengandung
ibu menjalankan tugas pelayanan kepa- pengertian atas orang yang
menyandangnya. Hawa me-
346 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
nerima namanya sesudah Kejatuhan (Kej.
3:20). Karena ia akan menjadi ibu segala ngorbanan. Walaupun pengorbanan itu
bangsa manusia, namanya (Ibrani tidak akan pernah memperoleh balasannya
chawwah) diambil dari kata untuk “hidup” secara lengkap, anak-anak harus
(Ibrani chay). Nama itu memantulkan memperoleh citra diri yang baik dan
kedudukan yang luar biasa hormatnya, kesehatan emosional dalam kehidupannya.
yang tercantum di dalam sejarah umat Anak-anak yang harus men- cari cinta
manusia. kasih atau yang merasa dirinya di- tolak
Sebagaimana hal berketurunan itu bu- dan dianggap remeh akan mencoba
kanlah satu-satunya hak khusus Adam memperoleh cinta kasih orang tuanya
mau- pun Hawa, demikian juga halnya melalui tindak-tanduk yang kurang
dengan orang tua. Yang disebut menyenangkan yang menjadi kebiasaan
belakangan adalah tanggung jawab untuk yang berurat ber- akar. 23
dibagikan bersama. Begitu pula sekarang, Anak-anak yang merasa terjamin di ba-
orang tua tidak hanya melahirkan anak wah naungan cinta kasih orangtuanya akan
tetapi juga bertugas untuk memeliharanya. menghayati cinta kasih itu dalam
Setiap orang tua mempunyai tanggung hubungannya kepada orang lain. Mereka
jawab tertentu, dan mereka harus dapat diajar mem- beri sebagaimana halnya
melaksanakannya seakan-akan itu menerima sehingga dengan demikian
kewajiban terhadap Tuhan. eksistensi diri tidaklah ha- nya untuk
“Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah sendiri. Sewaktu mereka bertumbuh, mereka
milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah dapat belajar memuliakan Tuhan.
kandungan adalah suatu upah” (Mzm.
127:3). 3. Tanggung jawab. Orang tua Kristen
sedapat-dapatnya mempersembahkan
Anak-anak anak- anak mereka untuk pelayanan
kepada Allah pada usia sedini mungkin
1. Prioritas. Selain tanggung jawab ke- dalam kehidup- annya. Jemaat Masehi
pada Tuhan dan pasangan mereka, tiada Advent Hari Ketujuh mengadakan upacara
lagi tanggung jawab yang lebih tinggi sederhana, yakni pe- nyerahan anak, di
daripada tanggung jawab kepada anak- hadapan jemaat, orang tua membawa anak
anak yang dilahirkan mereka ke dunia ini. mereka kepada Tuhan untuk didoakan,
Mereka harus mengutamakan kepentingan sama seperti Yusuf dan Maria membawa
anak-anak demi kebaikan dan kemajuan bayi Yesus kepada Tuhan ke da- lam Bait
mereka sendiri; anak-anak tidak memilih Suci (Luk. 2:22-39). Dengan cara seperti
datang ke dunia ini, karena itu mereka ini hidup anak itu menjadi bagian dari
harus diberi kemungkinan yang terbaik perluasan kerohanian dalam keluarga.
untuk memulai hidup. Pengaruh- pengaruh Ang- gota-anggota jemaat turut ambil
sebelum lahir ke dunia ini me- nentukan bagian da- lam perkembangan sosial dan
kerohanian, mental dan kesehatan jasmani rohani anak yang masih muda itu, sebagai
seseorang, sehingga itulah yang membuat seorang anak Allah dan anggota tubuh
kesejahteraan anak harus menjadi prioritas Kristus.
yang dimulai bahkan sebelum lahir ke Di dalam pelayanan ini orang tua juga
dunia.22 mengabdikan diri untuk mendidik anak
dalam jalan Tuhan supaya dengan
2. Cinta kasih. Cinta kasih orang tua demikian citra Allah terbentuk di dalam
haruslah tidak bersyarat dan harus penuh diri anak. Untuk mencapai tujuan ini,
pe- orang tua hendaknya membawa anak-anak
mereka ke Sekolah
Pernikahan dan Keluarga 347
Sabat dan ke gereja secara teratur supaya
anak yang kecil itu menjadi satu bagian Hukuman biasanya berkaitan dengan masa
dari tubuh Kristus pada usia yang dini. lalu, sedangkan disiplin menatap ke depan.
Kemudian, pada waktu anak itu mencapai Disiplin adalah proses pemuridan di mana
usia sekolah, orang tua dan jemaat orang muda itu berguru kepada orang tua
mengadakan setiap usaha untuk un- tuk memperoleh pendidikan,
menyanggupkannya memperoleh bimbingan dan teladan. Itu berarti
pendidikan Kristen yang akan memelihara pengajaran merupakan prinsip penting
cinta kasih anak itu kepada Tuhan pada yang meliputi misalnya kese- tiaan,
hari- hari kemudian. kebenaran, keadilan, konsistensi, kesa-
baran, keteraturan, kemurahan,
4. Ketabahan. Pendidikan kerohanian kedermawan- an dan pekerjaan.
yang diberikan orang tua berlanjut terus Apabila anak-anak belajar lebih awal
da- lam proses sehingga memasuki setiap un- tuk menuruti orang tua mereka, sikap
fase kehidupan anak. “Haruslah engkau oto- ritas tidak lagi menjadi masalah bagi
mengajar- kannya berulang-ulang kepada mereka. Akan tetapi bentuk pelajaran
anak-anakmu dan membicarakannya penurutan itu penting juga. Penurutan yang
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila sejati muncul bukanlah sekadar karena itu
engkau sedang dalam perjalanan, apabila memang diwa- jibkan, melainkan karena
engkau berbaring dan apabila engkau muncul dari dalam. Rahasia jenis
bangun. Haruslah juga eng- kau penurutan yang seperti ini terle- tak pada
mengikatkannya sebagai tanda pada ta- kelahiran baru.
nganmu dan haruslah itu menjadi lambang “Orang yang berusaha memelihara hu-
di dahimu, dan haruslah engkau kum-hukum Allah hanya karena itu
menuliskannya pada tiang pintu rumahmu merupa- kan kewajiban belaka—karena ia
dan pada pintu gerbangmu” (Ul. 6:7- diharuskan untuk berlaku demikian—tidak
9;11:18). akan pernah masuk ke dalam kegembiraan
Anak dipengaruhi oleh seluruh suasana dalam penu- rutan. Ia tidak menurut....
rumah tangga. Orang tua tidak Penurutan yang sejati adalah hasil
memberitahu- kan hal kerohanian itu di pekerjaan yang berlang- sung di dalam.
dalam kebaktian rumah tangga saja. Hal itu Dari dalamnya terbitlah cinta kasih akan
haruslah muncul melalui pengharapan kebenaran, karena mengasihi hu- kum
mereka yang terus-me- nerus di dalam Tuhan. Hakikat segala pembenaran ia- lah
Yesus; hal itu harus dinyata- kan dalam kesetiaan kepada Penebus kita. Inilah yang
gaya hidup mereka, baik dalam berpakaian akan membimbing kita untuk melakukan
maupun dalam soal dekorasi ru- mah yang benar karena memang itu benar—ka-
tangga. Mengetahui bahwa Allah se- bagai rena perbuatan yang baik itu berkenan ke-
orang tua yang menaruh kasih sangat pada Tuhan.”24
penting bagi perkembangan anak-anak
Kris- ten. 6. Sosialisasi dan perkembangan ba-
hasa. Di dalam keluargalah anak-anak
5. Belajar penurutan. “Didiklah orang diso- sialisasikan selaku anggota umat
muda menurut jalan yang patut baginya, manusia, berikut segala tanggung jawab
ma- ka pada masa tuanya pun ia tidak akan dan hak-hak yang diakibatkannya.
me- nyimpang dari pada jalan itu” (Ams. Sosialisasi adalah suatu proses yang
22:6). Apakah yang akan diakibatkan dengannya anak-anak mempela- jari
pendidikan ini? Disiplin lebih daripada keterampilan dasar yang berfungsi di da-
sekadar hukuman. lam masyarakat. Bahasa dengan segala co-
348 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
rak perbedaannya yang halus dari
komunikasi adalah salah satu keterampilan yang jauh dari keluarganya atau yang tidak
pertama yang dipelajari anak-anak. mempunyai kerabat untuk memperoleh
Penggunaan bahasa di dalam rumah tangga pera- saan berharga dan rasa memiliki. Di
memerlukan pengawasan yang cermat, sini pun, orang tua tunggal, dapat
karena demikianlah tabiat Allah memperoleh tempat yang nyaman di mana
dinyatakan. Anak harus lebih sering anak-anak mereka di- pelihara dalam cinta
mende- ngar pernyataan kegembiraan dan kasih dan kelemah- lembutan yang
spontan, kasih sayang yang penuh di antara diinginkan. Lalu jemaat dapat memenuhi
anggota keluarga, dan memuji Tuhan. model peranan yang tepat yang mungkin
tak terdapat di dalam rumah tangga.
7. Identitas jenis kelamin. Di dalam Dengan belajar mengasihi orang-orang
rumah tanggalah, melalui interaksi yang yang sudah tua dalam jemaat, anak-anak
utuh antara pria dan perempuan yang da- pat belajar memberi hormat. Dan
membuat sistem keluarga utuh, karena barangsiapa yang sudah tua dapat
anak-anak dapat berfungsi selaku pria mengalami kepuasan karena padanya ada
ataupun perem- puan di tengah-tengah anak kecil yang dapat dikasihi dan
masyarakat. Orang dewasa perlu mengajar disenangi. “Juga sampai masa tuaku dan
mereka tentang kein- dahan perkembangan putih rambutku, ya Allah, janganlah
seksualitas melalui in- formasi yang tepat meninggalkan aku, supaya aku
dan memadai. Juga men- jadi tanggung memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan
jawab mereka untuk menjaga anak-anak ini, keperkasaan- Mu kepada semua orang
dari penyelewengan seksual. yang akan datang”
(Mzm. 71:18).
8. Mempelajari nilai-nilai. Sebuah da- Allah memberikan pertimbangan
sar sosialisasi fungsi rumah tangga ialah khusus kepada orang yang sudah tua
menyediakan pemaduan nilai-nilai yang dengan ber- kata, “Rambut putih adalah
dia- nut keluarga. Nilai-nilai keluarga dan mahkota yang in- dah, yang didapat pada
konsep- konsep religius tidak selamanya jalan kebenaran” (Ams. 16:31), dan
sepadan. Mungkin saja orang tua “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan
menyatakan mereka menganut asas-asas sampai masa putih rambutmu Aku
agama tertentu, akan tetapi nilai-nilai yang menggendong kamu. Aku telah melaku-
mereka perlihatkan di depan anak mungkin kannya dan mau menanggung kamu terus;
pula tidak selaras de- ngan asas-asas itu. Aku mau memikul kamu dan
Perlu sekali orang tua bersikap konsisten. menyelamatkan kamu” (Yes. 46:4).
Di dalam jemaat, orang-orang yang
Keluarga yang Diperluas. Perkawinan, hidup sendirian (single) boleh memperoleh
sebagaimana yang direncanakan Tuhan, tempat istimewa untuk dikasihi dan
adalah eksklusif, sedangkan keluarga tidak dihargai serta memperoleh tempat untuk
demikian. Di tengah-tengah sebuah masya- membagikan ka- sih sayang dan apa yang
rakat yang amat mudah bergerak, sukarlah dapat mereka la- kukan. Melalui pelayanan
menemukan keluarga yang diperluas—ne- demikian mereka dapat merasakan
nek-kakek, anggota keluarga atau saudara pemeliharaan Tuhan atas mereka. “Aku
sepupu—semua hidup dalam hubungan mengasihi engkau dengan ka- sih yang
yang akrab. Keluarga jemaat dapat kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih
membantu setia-Ku kepadamu” (Yer. 31:3).
Adalah merupakan bagian dari “agama
yang sejati” untuk memberikan perhatian
dan pemeliharaan khusus kepada orang-
orang
Pernikahan dan Keluarga 349
yang memerlukan pertolongan (Yak. 1:27;
Kel. 22:22; Ul. 24:17; 26:12; Ams. 23:10; apa yang bakal terjadi sebelum kedatangan
Yes. 1:17). Keluarga jemaat memiliki ke- Kristus yang kedua kali: “Sesungguhnya
sempatan istimewa untuk menyediakan Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu
pela- buhan, sebuah perlindungan, sebuah menjelang datangnya hari Tuhan yang
tempat untuk merasakan suasana saling besar dan dah- syat itu. Maka ia akan
memiliki ba- gi orang-orang yang tidak membuat hati bapa- bapa berbalik kepada
mempunyai keluar- ga; dengan demikian anak-anaknya dan hati anak-anak kepada
setiap anggota dikelilingi dengan kesatuan bapa-bapanya supaya ja- ngan Aku datang
khusus yang dikatakan Kristus akan memukul bumi sehingga musnah” (Mal.
menjadi tanda Kekristenan itu sendiri 4:5, 6). Dewasa ini banyak kegiatan yang
(Yoh. 17:20-23). mendorong anggota jemaat keluar dari
lingkaran keluarga, panggilan Tu- han
ialah untuk menyatukan, mengukuhkan,
PEMBENTUKAN membalikkan dan memulihkan. Dan
keluarga- keluarga yang menyambut
Karena keluarga adalah jiwa jemaat dan panggilan ini akan memperoleh kekuatan
masyarakat, maka keluarga Kristen itu sen- yang akan menunjuk- kan Kekristenan
diri haruslah menjadi sarana untuk meme- yang sebenarnya. Jemaat yang terdiri dari
nangkan jiwa dan merangkul anggota- keluarga-keluarga demikian akan
anggo- tanya bagi Tuhan. Ayat-ayat paling bertumbuh; orang-orang muda mereka
akhir dari Perjanjian Lama adalah sebuah tidak akan meninggalkannya; mereka akan
nubuat atas menggambarkan kepada dunia ini sebuah
gambaran yang jelas mengenai Allah.
Referensi
1. . Bandingkan White, Education, hlm. 20.
2. . A.W. Spalding, Makers of the Home (Mountain View, CA: Pacific Press, 1928), hlm. 58.
3. . Bahwa Adam bertanggung jawab atas planet ini adalah merupakan bukti bahwa Allah menganggap dia
bertanggung jawab atas dosa sekalipun bukan dialah yang pertama melakukan pelanggaran (Kej. 3:9). Perjanjian
Baru juga, sebagaimana dibandingkan dengan dua “Adam,” yang menyatakan bahwa Adam yang pertama
bertanggung jawab atas masuknya dosa dan maut (Rm. 5:12; 1 Kor. 15:22; bnd white, Great Controversy, hlm.
647).
4. . “Allah sendiri memberikan kepada Adam seorang pasangannya. Ia menyediakan “penolong yang setara
untuk- nya”–seorang penolong yang berhubungan dengannya–seorang yang pantas menjadi pasangannya,
yang akan menjadi satu dengannya dalam kasih dan simpati. Hawa dijadikan dari tulang rusuk Adam,
mengartikan bahwa Hawa bukanlah untuk mengendalikan Adam selaku kepala, juga bukan untuk diinjak-injak
di bawah telapak kakinya sebagai seorang yang lebih rendah, melainkan menjadi teman sama tinggi di sisinya,
untuk dikasihi dan dilindungi Adam.” (White, Patriarchs and Prophets, hlm. 46).
9. Lebih lanjut mengenai aspek perjanjian perkawinan, bacalah Marriage as Covenant” di dalam buku Covenant and
Marriage: Partnership and Commitment (Leader’s Notebook) (Nashville: Departemen Pelayanan Keluarga,
Komite Sekolah Minggu Southern Baptist Convention, 1987), hlm. 51-60.
6. . Lihat SDA Church Manual, hlm. 150, 151; F.M. Wilcox, “Marrying Unbelievers,” Review and Herald 2
Juli 1914, hlm. 9, 10; B.G. Thompson “Marrying Unbelievers: “Can Two Walk Together, Except They Be
Agreed?’” Review and Herald, 31 Juli 1941, hlm. 2, 12-14; F.M. Wilcox, “The Marriage Relationship, Following
the Divine Order,” Review and Herald, 4 Mei 1944, hlm. 1-4; White, Testimonies, jilid 4, hlm. 503-508.
7. . Walter Trobisch, I Married You (New York, N.Y.: Harper and Row, 1971), hlm. 18.
8. . Ed Wheat, Love Life for Every Married Couple (Grand Rapids: Zondervan, 1980), hlm. 72.
9. . Ibid., hlm. 62.
10. White, Patriarchs and Prophets, hlm. 58, 59.
11. Contoh, baca White, The Ministry of Healing hlm. 361; White, Messages to Young People (Nashville: Southern
Pub. Assn., 1930), hlm. 451.
12. Baca juga White, Patriarchs and Prophets, hlm. 145, 208, 337, 338; White, Spiritual Gifts, jilid 3, hlm. 104, 105;
jilid 4a, hlm. 86.
350 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
13. Wheat, Love Life for Every Married Couple, hlm. 202. Lihat juga “The Divorce Court or the Cross,” dalam Roy
Hession, Forgotten Factors... An Aid to Deeper Repentance of the Forgotten Factors of Sexual Misbehavior (Fort
Washington, PA: Christian Literature Crusade, 1976); Wheat, “How to Save Your Marriage Alone,” dalam Love
Life; dan Bary Chapman, Hope for the Separated: Wounded Marriages Can Be Healed (Chicago: Moody Press,
19.82).
14. SDA Church Manual, hlm. 175.
15. Baca Hession, Forgotten Factors. Untuk membantu para pelanggar supaya bertobat dan memperoleh keampunan
di dalam Allah yang penuh kasih, buku ini dengan cermat menggambarkan isu secara mendalam mengenai ke-
bejatan seksual.
16. White, Testimonies, jilid 1, hlm. 307. Ia juga menulis, “Kita perempuan haruslah mengingat bahwa Allah me-
nempatkan kita supaya takluk kepada suami. Ialah kepala dan pertimbangan dan pandangan-pandangan kita ha-
ruslah diusahakan sebisa-bisanya selaras. Jika tidak, yang lebih disukai di dalam Firman Allah diberikan kepada
suami dimana hal itu bukanlah soal hati nurani. Kita harus tunduk kepada kepala” (E.G. White, surat 5, 1861).
17. Naskah E.G. White, manuskrip 17, 1891. Baca juga karya Larry Christenson, The Christian Family (Minnea-
polis, MN: Bethany Fellowship, 1970).
18. Ide dan gagasan mengenai bagaimana memperoleh perbaktian keluarga yang dinamis, baca John dan Millie
Youngberg, Heart Tuning: A Guide to Better Family Worship (Washington, D.C.: Review and Herald, 1985);
Christenson, The Christian Family, hlm. 157-197).
19. White, Adventist Home, hlm. 231, 232.
20. Orang tua yang terpaksa harus menyerahkan anaknya ke bawah pengasuhan seorang yang lain haruslah memilih
orang yang memiliki nilai yang sama dengan yang dimiliki mereka supaya dengan demikian terjalin kerja sama
yang penuh dalam mendidik anak dalam kasih dan “permohonan kepada Tuhan.” Orang tua juga harus mem-
perhatikan dengan saksama dengan siapa anak-anak mereka bergaul. Apakah mereka mau anak-anak mereka
seperti anak-anak orang lain? Anak-anak belajar dengan cepat sekali dan sukar dihapuskan, semua aspek me-
ngenai pemeliharaan anak haruslah dipertimbangkan dan diteliti dengan saksama.
21. Edith Schaefer, What Is a Family? (Old Tappan, NJ.: Fleming H. Revell Co., 1975), hlm. 47. 22.
Baca White, Desire of Ages, hlm. 512; White, The Adventist Home, hlm. 255-259.
23. Baca Gary Smalley dan John Trent, The Blessing (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1986). Pengarang
menggambarkan secara gamblang bagaimana anugerah orang tua atau pencegahan cinta kasih tak bersyarat adalah
kunci terhadap kebaikan emosi dan psikologis perkembangan anak.
24. White, Christ’s Object Lessons, hlm. 97.
DOKTRIN MENGENAI AKHIR ZAMAN
Di surga ada bait suci, bait suci sejati yang dibuat oleh Tuhan,
bukan yang dibuat oleh manusia. Di dalamnya Kristus melayani demi
kepentingan kita, memungkinkan orang-orang percaya memperoleh
keuntungan dari korban pendamaian yang diadakan-Nya sekali dan
untuk selamanya di kayu salib. Ia dilantik sebagai Imam Besar yang
Mahatinggi dan memulai pelayanan pengantaraan-Nya pada waktu
kenaikan-Nya. Pada tahun 1844, pada akhir periode nubuat 2300
pagi dan petang, Ia memasuki fase kedua dan terakhir dari pelayanan
pendamaian-Nya. Pekerjaan penghakiman pemeriksaan yang menja-
di bagian penting yang terakhir dan menentukan atas semua dosa,
dilambangkan oleh pembersihan bait suci Ibrani kuno pada Hari
Pendamaian. Dalam bentuk pelayanan itu, bait suci dibersihkan oleh
darah binatang yang dikorbankan, sedangkan perkara-perkara sur-
gawi dibersihkan oleh korban yang sempurna, darah Yesus. Pengha-
kiman-pemeriksaan menunjukkan kepada makhluk-makhluk yang ber-
pikir cerdas di surga siapa di antara orang mati yang tertidur di da-
lam Kristus dan kemudian di dalam Dia, dianggap layak ikut ambil
bagian dalam kebangkitan yang pertama. Itu juga membuat nyata
orang yang hidup tinggal di dalam Kristus, yang memelihara hukum-
hukum Tuhan dan beriman kepada Yesus, dan di dalam Dia, kemudi-
an, siap diubahkan untuk memasuki kerajaan-Nya yang kekal. Peng-
hakiman ini membuktikan keadilan Tuhan dalam menyelamatkan
orang-orang yang percaya di dalam Yesus. Itulah yang menyatakan
bahwa barangsiapa yang tetap setia kepada Tuhan akan menerima
kerajaan itu. Penyempurnaan pekerjaan Kristus ini akan menandai
penutupan pintu kasihan bagi manusia menjelang Kedatangan-Nya
kedua kali.—Fundamental Beliefs,––24.
BAB 24

PELAYANAN KRISTUS DI DALAM


BAIT SUCI DI SURGA
aat persembahan korban senja sudah
S tiba. Imam berdiri di pelataran bait
suci
Bagi sejarah keselamatan itu masih ada
lagi yang lebih. Hal itu menjangkau lebih
daripada kayu salib. Kebangkitan Yesus
di Yerusalem siap untuk dan kenaikan-Nya langsung mengarahkan
mempersembahkan seekor domba sebagai perhati- an kita kepada bait suci yang di
persembahan. Ketika ia mengangkat pisau surga, di sana tidak ada lagi Domba, Ia
untuk menyembelih korban, bumi bertindak di sana se- bagai imam. Korban
bergoncang. Dengan tangan gemetar pisau yang sekali dan untuk semua itu, telah
jatuh dari tangannya dan dom- ba dipersembahkan (Ibr. 9:28); sekarang Ia
melarikan diri. Dengan bergemuruhnya menyediakan segala yang mung- kin demi
gempa dan imam mendengar suara yang kepentingan semua manusia dengan korban
nya- ring dan jelas sementara tangan yang pendamaian ini.
tidak tampak mengoyak tirai Bait suci
mulai dari atas ke bawah. BAIT SUCI DI SURGA
Gelap menyelubungi kota, awan gelap Allah menyuruh Musa membangun
mengitari kayu salib. Saat Yesus, Domba tem- pat kediaman-Nya di dunia (Kel.
Paskah Allah berseru, “Sudah selesai!” Ia 25:8) seba- gai bait suci pertama yang
mati karena dosa-dosa dunia. berfungsi di bawah perjanjian (lama) yang
Bayangan telah bertemu dengan wu- pertama (Ibr. 9:1). Inilah tempat di mana
judnya. Tujuan pelayanan Bait suci dari za- umat diajar mengenai jalan keselamatan.
man ke zaman telah digenapi. Juruselamat Kurang-lebih 400 tahun kemudian Bait
telah menyelesaikan korban pendamaian- suci yang permanen di Yeru- salem
Nya, karena lambang itu telah diwujudkan, dibangun oleh Raja Salomo meng-
maka bayang-bayang yang dituju oleh gantikan bait suci yang dapat dipindah-pin-
korban ini sudah diganti. Itulah sebabnya dah, yang dahulu dibangun Musa. Setelah
tirai telah dikoyakkan di bait suci, pisau Nebukadnezar menghancurkan Bait suci
jatuh dan domba lepas. itu, orang-orang buangan yang kembali
dari

353
354 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .

tawanan Babilon membangun Bait suci ke-


dua, yang pernah diperindah oleh Herodes hakiman akhir keluar dari bait Allah (Why.
Agung, yang kemudian dihancurkan oleh 15:5-8).
Ro- ma pada tahun 70 TM. Maka jelaslah bahwa Kitab Suci
Perjanjian Baru menunjukkan bahwa menam- pilkan bait suci surga sebagai
janji yang baru juga memiliki satu bait tempat yang nyata (Ibr. 8:2), bukan hanya
suci, yakni bait suci yang di surga. Di sebuah meta- fora atau sesuatu yang
dalamnya, Kristus bertindak sebagai imam abstrak atau tidak nyata. 4 Bait suci surga
agung “yang duduk di sebelah kanan takhta adalah tempat utama Allah.
Yang Mahabesar di surga.” Bait suci ini
adalah “kemah sejati, yang didirikan oleh PELAYANAN DI DALAM BAIT
Tuhan dan bukan oleh manusia” (Ibr. 8:1, SUCI SURGA
2).1 Di Bukit Sinai Musa telah diberi
“contoh”, sebuah salinan atau model Pekabaran mengenai bait suci adalah
miniatur bait suci di surga (baca Kel 25:9, sebuah pekabaran mengenai keselamatan.
40).2 Bait suci yang dibangun Musa Allah menggunakan pelayanan-pelayanan
disebut Kitab Suci “sesuatu yang melam- yang dilakukan di dalamnya untuk meng-
bangkan apa yang ada di surga,” dan itu umumkan Injil (Ibr. 4:2). Pelayanan yang
“tempat kudus. . . merupakan gambaran di- lakukan di dalam bait suci dunia adalah
saja dari yang sebenarnya” (Ibr. 9:23, 24). “kiasan masa sekarang”–sampai saat keda-
De- ngan demikian, bait suci dunia dengan tangan Kristus yang pertama kali (Ibr. 9:9,
segala pelayanannya, memberikan kepada 10). “Melalui lambang dan upacara-
kita pan- dangan khusus atas peranan bait upacara, Allah ingin memusatkan perhatian
suci surga. Di dalam Alkitab dikatakan dan iman bangsa Israel melalui sarana
adanya bait suci atau kemah surgawi Injil–perumpa- maan, atas korban dan
(misalnya Mzm. 11:4; 102:19; Mi 1:2, 3).3 pelayanan keimamatan Penebus dunia,
Di dalam penglihat- an, Yohanes Pewahyu yakni ‘Domba Allah,’ yang akan
melihat bait suci sor- ga. Ia mengangkut dosa dunia ini (Gal. 3:23;
menggambarkannya “Bait Suci–ke- mah Yoh. 1:29).”5 Bait suci menggambarkan
kesaksian di surga”(Why. 15:5) dan “Bait tiga fase pelayanan Kristus: (1) korban
Suci Allah yang di sorga” (Why. 11:19). Di pengganti,
sana juga dilihatnya peralatan yang digu- (2) pengantaraan keimamatan, dan (3)
nakan di dalam bait suci dunia merupakan peng- hakiman terakhir.
tiruan dari yang di sorga, misalnya tujuh
kaki dian (Why. 1:12) dan sebuah mezbah Korban Pengganti. Setiap korban yang
pedu- paan (Why. 8:3). Ia pun melihat dipersembahkan di dalam bait suci melam-
tabut per- janjian seperti yang ada di bilik bangkan kematian Yesus demi
yang mahasuci yang terdapat di dalam bait pengampunan dosa, menyatakan kebenaran
suci dunia (Why. bahwa “tanpa penumpahan darah tidak ada
11:19). pengampunan” (Ibr. 9:22). Korban-korban
Mezbah pedupaan surga terletak di ha- itu menggambar- kan kebenaran-kebenaran
dapan takhta Allah (Why. 8:3; 9:13), yang yang berikut:
di dalam bait suci surga Allah (Why. 4:2;
7:15; 16:17). Pemandangan di ruangan 1. Penghakiman Allah atas dosa. Ka-
takhta sorga (Dan. 7:9, 10) adalah bait suci rena dosa adalah pemberontakan yang ber-
atau bait suci sorga. Itulah sebabnya akar pada pertentangan melawan segala
mengapa peng- yang baik, murni, dan benar, dan itu tidak
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 355

boleh dianggap remeh. “upah dosa adalah dosa-dosa kita, yang seharusnya tidak ba-
maut” (Rm. 6:23). gian-Nya, agar kita dapat dibenarkan oleh
pembenaran-Nya, yang sebenarnya bu-
2. Kematian Kristus sebagai peng- kanlah bagian kita. Ia menderita kematian
ganti. “Kita sekalian sesat seperti domba, yang seharusnya menimpa kita, agar kita
... tetapi Tuhan telah menimpakan da- pat menerima hidup yang ada pada-
kepadanya kejahatan kita sekalian” (Yes. Nya. ‘Oleh bilur-bilurnya kita menjadi
53:6). “Kristus telah mati karena dosa-dosa sembuh’ (Yes. 53:5).” 6
kita, sesuai dengan Kitab Suci” (1 Kor. Korban-korban persembahan di bait
15:3). suci dunia dilakukan berulang-ulang.
Seperti se- buah cerita, upacara ini
3. Allah menyediakan korban penda- mengumpamakan penebusan yang
maian. Korban itulah “Kristus Yesus. diceritakan dan diceritakan kembali dari
Kris- tus Yesus telah ditentukan Allah tahun ke tahun. Sebaliknya, wu- jud–
menjadi jalan pendamaian karena iman” kematian pendamaian yang sesungguhnya
(Rm. 3:24, 25). “Dia yang tidak mengenal dari Tuhan kita–berlangsung di Golgota
dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena se- kali untuk selamanya (Ibr. 9:26-28;
kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan 10:10-
oleh Allah” (2 Kor 5:21). Kristus, Penebus 14).
itu, menanggung penghakiman dosa atas Di atas kayu salib hukuman atas dosa-
diri-Nya sendiri. Oleh karena itu, “Kristus dosa manusia telah dibayar sepenuhnya.
telah diperlakukan sebagaimana Ke- adilan Ilahi telah dipuaskan. Dari sudut
seharusnya terjadi kepada kita, agar kita pan- dang hukum, dunia telah dipulihkan
dapat diperlakukan sebagaimana Ia sesuai dengan kehendak Allah (Rm. 5:18).
seharusnya diperlakukan. Ia dihukum Penda- maian, atau rekonsiliasi, telah
karena disempurnakan
SKEMA BAIT SUCI IBRANI
356 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
di kayu salib, yang telah lebih dahulu diba-
yangkan melalui korban persembahan, dan Imam Besar kita, melayani “di sebelah
orang berdosa yang telah bertobat dapat kanan takhta yang Mahabesar di surga,”
ber- harap pada karya Tuhan kita yang berfungsi sebagai seorang “yang melayani
telah di- sempurnakan itu.7 ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam
kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan
Pengantara Keimamatan. Jika korban dan bukan oleh manusia” (Ibr. 8:1,2).
pendamaian itu karena dosa, mengapa Bait suci surga adalah pusat komando
diper- lukan seorang imam? agung, tempat Kristus memimpin
Peranan imam menarik perhatian atas pekerjaan keimamatan-Nya demi
perlunya pengantaraan antara orang keselamatan kita. Ia sanggup
berdosa dengan Tuhan yang kudus. “menyelamatkan dengan sempurna semua
Pengantaraan keimamatan menyatakan orang yang oleh Dia datang kepada Allah.
seriusnya dosa dan kerenggangan yang Sebab Ia hidup senantiasa untuk men- jadi
diakibatkannya antara Tuhan yang tidak Pengantara mereka” (Ibr. 7:25). Oleh
berdosa dan makhluk yang penuh dengan karena itu, kita diundang supaya datang
dosa. “Sebagaimana setiap korban “dengan penuh keberanian menghampiri
persembahan itu membayangkan ke- takhta kasih karunia, supaya kita menerima
matian Kristus, demikian pula para imam rahmat dan menemukan kasih karunia
membayangkan pekerjaan pengantaraan untuk mendapat pertolongan kita pada
Kristus sebagai imam besar di bait suci waktunya” (Ibr. 4:16).
surga.”Karena Allah itu esa dan esa pula Di bait suci dunia imam melaksanakan
Dia yang menjadi pengantara antara Allah dua tugas pelayanan yang jelas–tugas pela-
dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” yanan harian di bilik yang suci, atau di
(1 Tim. 2:5).8 bilik bagian pertama (baca bab 4) dan
tugas pela- yanan tahunan di Bilik
1. Pengantara dan pendamaian. Pe- Mahasuci, atau Bilik Kedua. Pelayanan itu
nerapan darah perdamaian selama menggambarkan pe- kerjaan keimamatan
pelayanan pengantaraan imam juga tampak Kristus.9
sebagai sebuah bentuk pendamaian (Im.
4:35). Istilah yang digunakan dalam bahasa 2. Pelayanan di bilik suci. Pekerjaan
Inggris untuk pendamaian adalah keimamatan di bilik suci dalam bait suci
atonement yang berarti sebuah rekonsiliasi itu ditandai dengan tugas perantaraan,
antara dua kelompok yang berjauhan. pengam- punan, pendamaian, dan
Sebagaimana kematian yang pemulihan. Pelayanan yang terus
mendatangkan pendamaian Kristus yang berlangsung, menyediakan jalan yang tetap
mendamaikan dunia kepada Tuhan, menuju Allah, melalui imam.10 Itu
demikian pula pengantaraan yang melambangkan kebenaran sehingga orang
diadakan- Nya, atau penerapan jasa Dia berdosa yang bertobat dapat segera dan se -
yang tidak berdosa dan kematian nantiasa datang mendekati Allah melalui
pengganti, membuat rekonsiliasi atau pelayanan keimamatan Kristus selaku
pendamaian dengan Tuhan sebagai realitas peran- tara dan pengantara (Ef. 2:18; Ibr.
pribadi bagi orang yang percaya. 4:14-16; 7:25; 9:24; 10:19-22).
Keimamatan orang Lewi menggam- Apabila orang berdosa,11 menyesal dan
barkan pelayanan penyelamatan yang telah bertobat datang ke bait suci dengan
dilakukan Kristus sejak kematian-Nya. memba- wa persembahan, ia
menumpangkan tangan- nya ke atas hewan
itu seraya mengakui dosa-
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 357

dosanya. Tindakan ini melambangkan Pengganti mereka.”15


pemin- dahan dosanya dan hukuman atas Di dalam lambang dan yang dilambang-
korban. Hasilnya, ia memperoleh kannya pelayanan bilik kudus berpusat
pengampunan atas dosa-dosanya.12 pada individu. Pelayanan keimamatan
Menurut Ensiklopedi Yahu- di: Kristus me- nyediakan keampunan bagi
“Penumpangan tangan atas kepala kor- ban orang berdosa dan mengadakan
adalah upacara biasa yang olehnya peng- rekonsiliasi dengan Tuhan (Ibr. 7:25).
gantian dan pemindahan dosa “Karena Kristus, Allah mengam- puni
berlangsung.” “Di dalam setiap korban orang berdosa yang bertobat, memberikan
persembahan terda- patlah gagasan kepadanya tabiat yang benar dan penurutan
pengganti; korban itu meng- ambil tempat Anak-Nya itu, mengampuni dosa-dosanya,
orang yang berdosa.”13 serta mencatat namanya di dalam kitab ke-
Darah persembahan penghapus dosa itu hidupan sebagai salah satu dari anak-anak-
dioleskan dalam salah satu dari dua cara Nya (Ef. 4:32; 1 Yoh. 1:9; 2 Kor. 5:21;
ini: Rm.
a. Jika itu sudah dibawa ke bilik yang suci, 3:24; Luk. 10:20). Dan apabila orang
kemudian dipercikkan di depan tirai bagian percaya itu tinggal di dalam Kristus,
dalam dan diletakkan di atas tanduk- anugerah rohani diberikan kepadanya oleh
tanduk mezbah pedupaan (Im. 4:6, 7, 17, Tuhan kita melalui Roh Kudus supaya ia
18). b. Jika darah itu tidak dibawa ke matang secara rohani serta mengembangkan
dalam bait suci, maka akan diletakkan di kebajikan dan pelbagai anugerah yang
atas tanduk-tanduk mezbah korban bakaran memantulkan tabiat Ilahi (2 Ptr. 3:18; Gal.
di pelataran (Im. 4:25, 30). Jika ini yang 5:22, 23).”16
dilakukan, Imam memakan sebagian Pelayanan di bilik suci menghasilkan
daging yang dipersem- bahkan (Im. 6:25, pem- benaran dan penyucian orang
26, 30). Dengan demikian, yang percaya.
mengambil bagian dalam upacara ini
mengerti bahwa dosa-dosa mereka dan Penghakiman Terakhir. Peristiwa pada
per- tanggungjawabannya sudah Hari Pendamaian (Hari Grafirat)
dipindahkan ke dalam bait suci dan menggam- barkan ketiga fase
keimamatannya.14 penghakiman Allah yang terakhir. Yakni
“Dalam perumpamaan upacara ini bait (1) “penghakiman pramil- lenium” (atau
suci menanggung kesalahan dan pertang- lazim juga disebut “penghakiman
gungjawaban orang yang telah bertobat pemeriksaan”) yang juga dikenal dengan
itu–paling sedikit untuk waktu itu–pada sebutan “penghakiman pra-Advent”; (2)
waktu orang yang menyesal dan bertobat “penghakiman millenium”; dan (3) “peng-
itu mempersembahkan persembahan dan hakiman pelaksanaan” yang akan terjadi
per- tanggungjawabannya dengan mengakui pa- da penghujung millenium itu.
kesa- lahan-kesalahannya. Ia pulang
dengan peng- ampunan, yakin atas 1. Pelayanan di Bilik Mahasuci. Ba-
penerimaan Tuhan. Be- gitulah, dalam gian kedua dari pelayanan keimamatan
pengalaman yang dilambangkan itu ber- pusat pada bait suci, sekitar
(pewujudan lambang), apabila seorang pembersihan bait suci dan umat Tuhan.
yang berdosa ditarik ke dalam penyesalan Bentuk pelayanan, yang berpusat pada
oleh Roh Kudus supaya menerima Kristus Bilik Mahasuci dari bait suci itu dan yang
sebagai Juruselamat dan Tuhannya, dikerjakan hanya oleh imam besar, terbatas
Kristus mempertanggungjawabkan dosa- pada satu hari saja dalam tahun agama.
dosa- nya. Ia telah diampuni. Kristus Dua kambing jantan diperlukan waktu
adalah Ke- pastian bagi umat percaya, dan
juga sebagai
358 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
penyucian bait suci–yang merupakan
syarat– yakni kambing jantan bagi Tuhan ikutnya (Im. 16:16-20, 30-33).17 Dengan
Allah dan kambing jantan bagi Azazel de- mikianlah segala sesuatu diatur dengan
(dalam bahasa Ibrani). Dalam baik antara Allah dan umat-Nya.18
mempersembahkan kambing untuk Tuhan, Hari Pendamaian, kemudian menggam-
imam besar mengadakan pen- damaian barkan proses penghakiman yang berkaitan
“bagi tempat kudus dan Kemah Per- dengan pemusnahan dosa. Pendamaian
temuan serta mezbah” (Im. 16:20; yang diadakan pada hari ini
bandingkan 16:16-18). “membayangkan tin- dakan akhir dari jasa
Darah kambing untuk Tuhan, yang di- Kristus untuk mem- buang kehadiran dosa
ambil, menggambarkan darah Kristus, untuk selama-lamanya serta
diba- wa ke Bilik Mahasuci, secara menyempurnakan rekonsiliasi yang
langsung di- gunakan imam besar, di lengkap dari alam semesta ke dalam satu
hadapan Allah, ke tutup tabut pendamaian– ke- selarasan pemerintahan Allah.”19
tutup tabut yang berisi Sepuluh Hukum–
untuk memenuhi tuntutan hukum Allah
yang kudus. Tindakan- nya melambangkan 2. Azazel, kambing jantan yang di-
harga yang tidak ternilai yang dibayar halau. “Terjemahan “scapegoat” (kambing
Kristus karena dosa-dosa kita, yang dilepas) dari bahasa Ibrani ialah
menunjukkan betapa inginnya Allah Azazel yang berasal dari terjemahan
menda- maikan umat-Nya kepada-Nya Vulgate caper emissarius, “kambing yang
sendiri (ban- dingkan 2 Kor. 5:19). diusir ke tempat yang jauh” (Im. 16:8). 20
Kemudian darah ini dibawa ke mezbah Pembahasan terinci dari Imamat 16
pembakaran ukupan dan ke mezbah korban menunjukkan bahwa Azazel
bakaran tempat di mana setiap hari menggambarkan Setan, bukan Kristus,
sepanjang tahun darah dipercikkan yang demi- kian pandangan banyak orang.
melambangkan dosa-dosa yang diakui. Alasan yang menguatkan tafsiran ini ialah:
Sesudah itu imam besar mengadakan suatu “(1) kambing jantan ini tidak disembelih
pendamaian untuk bait suci, sebagaimana sebagai satu kor- ban dan oleh karena itu
ju- ga dengan umat, dan menyucikan tidak boleh digunakan sebagai alat untuk
kedua-dua- nya (Im. 16:16-20, 30-33). mendatangkan keampunan. Karena ‘tanpa
penumpahan darah tidak ada
Selanjutnya, menggambarkan Kristus pengampunan’ (Ibr. 9:22); (2) bait suci
se- bagai pengantara, imam besar itu diber- sihkan sepenuhnya melalui darah
menaruh atas dirinya dosa-dosa yang telah kambing untuk Tuhan sebelum kambing
mencemari bait suci serta jantan yang dilepas atau scapegoat itu
memindahkannya ke atas kambing yang dimasukkan ke dalam upacara itu
tetap dibiarkan hidup–kambing Azazel, (Im.16:20); (3) ayat-ayat itu menunjuk
yang kemudian dihalau ke padang gurun, bahwa kambing itu sebagai satu pribadi
jauh dari kemah umat Allah. Perbuat- an yang wujudnya bertentangan, mela- wan
ini memindahkan dosa-dosa orang yang Allah (Im.16:8 baca secara harfiah ‘Se-
telah dipindahkan secara simbolis dari buah undi bagi Tuhan dan sebuah bagi
orang- orang percaya yang telah bertobat Aza- zel’). Oleh karena itu, dalam
ke bait suci melalui darah atau daging penempatan perumpamaan bait suci itu,
persembahan pelayanan harian untuk adalah lebih konsisten untuk melihat
pengampunan. De- ngan cara seperti ini kambing untuk Tu- han sebagai lambang
bait suci dibersihkan dan bersiap untuk Kristus dan kambing jantan yang satu lagi
pelayanan tugas tahun ber- bagi Azazel––yang menjadi lambang
Setan.”21
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 359

3. Beberapa fase penghakiman. Upa- sung di surga (Why. 20:4; 1 Kor. 6:1-3).
cara penghalauan kambing jantan pada Masa penghakiman seribu tahun ini
Hari Pendamaian menunjuk jauh ke balik menyangkut suatu penghakiman
Golgota, pemusnahan akhir segala masalah pengkajian atas orang- orang jahat dan
dosa– pemusnahan dosa dan Setan. berguna bagi orang yang di- tebus dengan
“Perhitungan lengkap atas dosa akan memberikan kepada mereka cara Allah
digulirkan kepada Setan, yang telah memperlakukan dosa dan orang- orang
memulai dan juga sebagai penghasut. Setan yang berdosa yang tidak diselamatkan.
beserta para pengikutnya, dan semua akibat Segala pertanyaan orang yang ditebus me-
dosa, akan dilenyapkan dari alam semesta. ngenai kemurahan dan keadilan Allah ter-
Pendamaian melalui pengha- kiman akan jawab (baca bab 26).
menghasilkan pendamaian yang utuh dan
keharmonisan dalam alam semesta (Ef. c. Kemah yang bersih melambangkan
1:10). Inilah tujuannya, bahwa fase ke- dua akibat yang ketiga, atau pelaksanaan, fase
dan terakhir pelayanan keimamatan Kristus penghakiman, saat api neraka
di bait suci surga akan diselesaikan.”22 membinasakan orang jahat dan bumi
Penghakiman ini akan memperlihatkan dibersihkan (Why. 20:11-15; Mat. 25:31-
upa- ya Allah yang terakhir di hadapan 36; 2 Ptr. 3:7-13; baca bab 26).
alam se- mesta ini.23
BAIT SUCI SURGA DALAM
Hari Pendamaian menggambarkan tiga NUBUATAN
fase penghakiman terakhir:
Dalam pembicaraan di atas kita mem-
a. Pemindahan dosa-dosa dari bait suci fokuskan perhatian atas bait suci dari sudut
berkaitan dengan yang pertama, atau pra- pandang lambang dengan yang dilambang-
Advent, fase pemeriksaan penghakiman. kannya. Nah, cobalah perhatikan dari sudut
“Fokusnya ialah pada nama-nama yang ter- nubuatan.
tera dalam Kitab Kehidupan seperti halnya
Hari Pendamaian berfokus kepada Penahbisan Bait Suci Surgawi. Nubuatan
pemindah- an dosa-dosa yang diakui oleh tujuh puluh minggu dari kitab Daniel 9:25
orang-orang yang bertobat, dari dalam bait me- nunjuk kepada pelantikan Kristus
suci. Orang- orang percaya yang palsu dalam pe- layanan keimamatan di dalam
akan dikeluarkan; Iman orang-orang bait suci surga. Salah satu dari kejadian
percaya yang benar dan persatuan mereka akhir yang bakal terjadi dalam kurun
dengan Kristus akan diku- kuhkan di waktu 490 tahun ialah pelantikan “Yang
hadapan alam semesta yang tetap setia, Mahasuci” (Dan. 9:24, li- hat juga bab 24).
sedangkan catatan atas dosa-dosa me- reka Istilah Ibrani godesh go- deshin
akan dihapuskan.”24 diterjemahkan dengan “Yang Ma-
hakudus” yang arti harfiahnya ialah “kudus
b. Pengenyahan kambing jantan ke pa- dari segala yang kudus.” Maka lebih baik
dang gurun melambangkan masa 1000 me- nerjemahkan frase itu “mengurapi
tahun Setan dirantai di bumi yang lengang Yang Ku- dus dari segala Yang Kudus”
ini, dimu- lai pada waktu Kedatangan atau “untuk mengurapi tempat yang
Kristus yang ke- dua kali dan bersamaan mahakudus.”
waktu dengan fase kedua penghakiman Sebagaimana penahbisan bait suci dunia
terakhir, yang berlang- itu, diminyaki dengan minyak yang kudus
un-
360 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
tuk menyucikannya bagi tugas-tugas pela-
yanan maka begitu pulalah penyucian bait buang dosa-dosa yang bertumpuk di sana,
suci surga ditahbiskan untuk pelayanan demikian pula dengan bait suci surga
peng- antaraan Kristus. Dengan kenaikan- diber- sihkan melalui pembersihan terakhir
Nya se- gera setelah Ia bangkit dari kubur dosa- dosa yang terdapat dalam kitab
(Dan. 9:27)25 Kristus memulai pelayanan- surga. Akan tetapi sebelum kitab catatan
Nya se- bagai Imam Besar dan pengantara itu pada akhirnya dibersihkan, maka
kita. mereka yang tercatat na- manya di situ
akan diperiksa untuk menentu- kan siapa
Penyucian Bait Suci Surga. Berbicara yang bertobat dan beriman di dalam
me- ngenai penyucian bait suci surga, kitab Kristus, yakni yang layak masuk ke dalam
Ibrani berbicara sebagai berikut, “Dan kerajaan-Nya yang kekal. Pembersihan bait
hampir sega- la sesuatu disucikan menurut suci surga berkaitan dengan pekerjaan
hukum Taurat dengan darah, dan tanpa peme- riksaan atau penghakiman29 yang
penumpahan darah tidak ada benar-be- nar sepenuhnya membayangkan
pengampunan. Jadi segala sesuatu yang sifat Hari Pendamaian sebagai hari
melambangkan apa yang ada di surga penghakiman.30 Penghakiman ini,
dengan ini haruslah ditahirkan (darah bina- mengesahkan ketetapan atas siapa yang
tang), tetapi benda-benda surgawi sendiri akan diselamatkan dan siapa yang akan
(Bait Suci di surga) oleh persembahan-per- binasa, berlangsung sebelum ke- datangan
sembahan yang lebih baik daripada itu”–– Kristus yang kedua kali karena pada waktu
darah Kristus yang amat mulia (Ibr. 9:22, itulah Kristus akan kembali untuk
23). menjemput yang telah ditebus-Nya,
membawa upah-Nya, “untuk membalaskan
Pelbagai penafsir membahas ajaran Al- kepada se- tiap orang menurut
kitab ini. Henry Alford menyatakan perbuatannya” (Why. 22:12). Oleh karena
bahwa surga sendiri memerlukan, dan itu, tuduhan-tuduhan Se- tan pun akan
memper- oleh, penyucian melalui darah terjawab (bandingkan Why. 12:10).
pendamaian Kristus.”26 B.F. Westcott Semua orang yang benar-benar bertobat
mengomentari, “Boleh dikatakan bahwa dan dengan iman menuntut darah korban
‘benda-benda sur- gawi’ pun, sejauh pendamaian Kristus telah beroleh pengam-
mereka memiliki wujud kondisi kehidupan punan. Apabila nama mereka muncul pada
manusia mendatang, ter- ikat oleh hari penghakiman ini dan kepada mereka
Kejatuhan yang mengharuskan ada- nya disalutkan jubah kebenaran Kristus, maka
pembersihan.” Ia mengatakan bahwa darah dosa-dosa mereka dicoret dan mereka
Kristus itulah yang dapat “membersih- kan diang- gap layak memperoleh kehidupan
yang asli yang ada di surga yang, menjadi yang kekal (Luk. 20:35). “Barangsiapa
contoh bait suci yang di bumi.”27 menang,” kata Yesus, “ia akan dikenakan
Sebagaimana dosa-dosa umat Allah pakaian putih yang demikian; Aku tidak
oleh iman telah ditaruh di atas korban akan menghapus namanya dari kitab
penghapus dosa dan kemudian kehidupan, melainkan Aku akan mengaku
melambangkan pemin- dahannya ke dalam namanya di hadapan Ba- pa-Ku dan di
bait suci yang ada di du- nia, demikianlah hadapan para malaikat-Nya” (Why. 3:5).
di bawah perjanjian yang baru dosa-dosa Nabi Daniel menyatakan sifat pengha-
orang yang bertobat melalui iman ditaruh kiman pemeriksaan ini. Sementara kuasa
atas Kristus.28 ke- murtadan dilambangkan oleh tanduk
Dan pada waktu Hari Pendamaian pe- kecil itu
nyucian bait suci dunia dilakukan untuk
mem-
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 361

dengan pekerjaan kutuk dan aniaya yang oleh Daniel, kerajaan bagian Timur ini me-
terus berlangsung terhadap Allah dan luaskan kekuasaannya “ke barat, ke utara
umat- Nya di atas dunia ini (Dan. 7:8, 20, dan ke selatan,” dan menjadi
21, 25), takhta ditegakkan pada tempatnya “membesarkan diri” (Dan. 8:4).
dan Allah memimpin penghakiman yang Dan kambing jantan yang datang dari
terakhir. Penghakiman ini diadakan di ba- rat melambangkan Yunani, tanduk
ruang takhta bait suci surga yang dihadiri besar de- ngan “rajanya yang pertama,”
seribu kali be- ribu-ribu makhluk surga. diwakili Alek- sander yang Agung (Dan.
Apabila pengadilan dimulai, kitab-kitab 8:21). Datang “dari barat” Aleksander
pun dibuka, inilah me- nandai awal dari melesat dengan mengalahkan Persia.
sebuah prosedur pemeriksaan (Dan. 7:9, Kemudian, beberapa tahun setelah
10). Tidak lama sesudah pengha- kiman kematiannya, kerajaannya di- bagi ke
ini, kuasa kemurtadan dihancurkan (Dan. dalam “empat kerajaan” (Dan. 8:8- 22)––
7:11).31 kerajaan Cassander, Lysimakhus, Se-
leukus dan Ptolemy.“Pada akhir kerajaan
Waktu Penghakiman. Baik Kristus mereka” (Dan. 8:23), dengan kata lain,
maupun Bapa terlibat dalam penghakiman men- jelang akhir terbaginya kerajaan
pemeriksa- an itu. Sebelum Dia kembali ke Yunani “tanduk kecil” akan bangkit (Dan.
dunia ini di atas “awan-awan di langit,” 8:9). Seba- gian orang menganggap
Kristus sebagai “Anak Manusia” datang Antiokhus Epifanes, raja Siria yang
“dengan awan- awan dari langit” kepada memerintah Palestina untuk jangka waktu
“Yang Lanjut Usia- nya itu,” yakni Allah yang singkat pada abad kedua SM,
Bapa, dan berdiri di hadapan-Nya merupakan kegenapan nubuat ini. Se-
(Dan.7:13). Karena sejak ke- naikan mentara yang lain, termasuk para reformis,
Kristus ke surga, Ia bertugas selaku imam mengidentifikasi tanduk kecil ini adalah
besar, dan menjadi pengantara kita di Ro- ma pada fase kekafiran maupun
hadapan Allah (Ibr. 7:25). Akan tetapi kali kepausan. Tafsiran yang kedua sangat
ini Ia datang untuk menerima kerajaan itu cocok dengan rincian yang diberikan
(Dan. 7:14). Daniel, sedangkan yang lain sama sekali
tidak cocok.32 Cobalah perhatikan dengan
1. Pudarnya Pelayanan Keimamatan saksama butir-butir ber- ikut ini:
Kristus. Daniel menceritakan kepada kita
dalam Daniel 8 mengenai pertentangan an- a. Tanduk kecil itu semakin berkuasa
tara yang baik dan yang jahat dan sejak kejatuhan kerajaan Yunani sampai
kemenang- an akhir Tuhan. Bab ini “ak- hir masa” (Dan. 8:17). Hanyalah
menggambarkan bahwa antara penahbisan Roma ke- kafiran dan kepausan yang
pelayanan keima- matan Kristus sebagai memenuhi masa yang dirinci ini.
imam besar dengan penyucian bait suci
surga, suatu kuasa dunia akan b. Nubuatan-nubuatan Daniel 2, 7, dan
mengaburkan pelayanan Kristus. 8 sejajar atau paralel (lihat peta parallel nu-
Domba jantan dalam khayal ini buatan, hlm. 401). Keempat patung logam
mewakili kerajaan Medo-Persia (Dan. dalam Daniel 2 dan keempat binatang
8:2)–kedua tanduk, yang lebih tinggi dalam Daniel 7 mewakili kerajaan dunia
muncul belakangan, dengan jelas yang sama: Babilon, Medo-Persia, Yunani
menggambarkan kedua fase itu, bagian dan Roma. Kedua kaki yang terbuat dari
kerajaan Persia yang lebih kuat pada besi dan tanah
akhirnya muncul. Sebagaimana diramalkan
362 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
liat serta kesepuluh tanduk dari keempat
bi- natang mewakili atau menggambarkan suci surga (baca Ibr. 8:1, 2) dengan meng-
pem- bagian Roma; negara-negara yang gantikannya dengan sebuah keimamatan
terbagi yang akan tetap ada sampai yang bertujuan untuk memberikan peng-
Kedatangan Kristus yang kedua kali. ampunan melalui pengantaraan manusia. 34
Perhatikanlah de- ngan baik nubuatan- (baca bab 13). Kuasa kemurtadan itu berja-
nubuatan yang ditujukan kepada Roma lan dengan sukses, karena “kebenaran di-
sebagai pengganti Yunani dan sebagai hempaskannya ke bumi, dan apa pun yang
kerajaan akhir sebelum Kedatangan dibuatnya, semuanya berhasil” (Dan. 8:12).
Kristus kedua kali dan penghakiman
terakhir. Tanduk kecil yang terdapat di 2. Waktu pemulihan, pembersihan
dalam Daniel 8 cocok sekali dengannya; dan penghakiman. Allah tidak akan mem-
yang mengikuti Yu- nani dan biarkan kebenaran pelayanan imam besar
kebinasaannya yang luar biasa atau “tanpa Kristus berlangsung tanpa kejelasan.
perbuatan tangan manusia, ia akan Melalui laki-laki dan perempuan yang
dihancurkan” (Dan. 8:25; bandingkan Dan. tetap setia dan takut akan Tuhan, Ia
2:34).33 memulihkan kepen- tingan-Nya.
Reformasi yang menemukan kembali
c. Medo-Persia dikatakan peranan Kristus sebagai Pengantara kita
“membesarkan diri,” sedangkan Yunani mengakibatkan pembaruan besar-besar- an
dilukiskan dengan “sangat membesarkan dalam dunia Kristen. Namun demikian,
dirinya,” sementara tanduk kecil “menjadi masih ada lagi kebenaran yang hendak
sangat besar” (Dan. 8:4, 8, 9). Roma, salah diung- kapkan dari hal pelayanan Kristus
satu kerajaan terbesar di dunia, cocok di surga. Khayal Daniel menunjukkan
dengan rincian ini. bahwa pe- ranan Kristus sebagai Imam
Besar kita akan amat menonjol pada “akhir
d. Hanya Roma yang meluaskan kera- masa” (Dan. 8:17), apabila Ia akan
jaannya ke selatan (Mesir), ke Timur (Ma- memulai pekerjaan- Nya yang khusus
kedonia dan Asia Kecil), ke arah “Tanah untuk mengadakan penyu- cian dan
Per- mai” (Palestina), persis seperti yang penghakiman sebagai tambahan atas tugas
telah di- ramalkan nubuatan (Dan. 8:9). pelayanan pengantaraan-Nya yang terus-
menerus (Ibr. 7:25).35 Khayal ter- sebut
e. Roma muncul menentang “Panglima memberikan gambaran secara rinci saat
bala tentara” (Dan. 8:11, 25), yang tidak Kristus memulai pewujudan pelayanan hari
lain daripada Yesus Kristus. “Melawan Dia pendamaian–pekerjaan penghakiman
dan umat-Nya, sebagaimana juga terhadap pemeriksaan (Dan. 7:9) dan penyucian bait
bait suci-Nya, kuasa Roma mengadakan suci–“Sampai lewat dua ribu tiga ratus pe-
pepe- rangan yang mencengangkan. tang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan
Penggambaran ini mencakup fase Roma dipulihkan dalam keadaan yang wajar”
kafir maupun Roma kepausan. Sementara (Dan. 8:14).36 Karena khayal itu menunjuk
Roma kafir melawan Kristus dan kepada masa akhir, maka jelaslah bahwa
menghancurkan Bait suci di Ye- rusalem, bait suci yang dimaksudkan di situ tentulah
maka Roma kepausan juga secara efektif bukan bait suci yang di dunia–karena bait
mengaburkan keimamatan, tugas pe- suci dunia telah dihancurkan pada tahun
layanan pengantaraan yang dilakukan 70 TM. Maka nubuatan itu pastilah
Kristus demi orang-orang yang berdosa di menunjuk kepada bait
dalam bait
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 363

suci perjanjian yang baru yang di surga– Akibat keadaan atau interupsi ini,
tempat di mana Kristus melayani demi Gabriel terpaksa menunda penjelasannya
kese- lamatan kita. sampai ku- run waktu itu–satu-satunya
Apakah yang dimaksud dengan 2300 aspek dari kha- yal itu yang belum
hari atau “2300 petang dan pagi,” diterangkannya. Daniel 9 menggambarkan
sebagaimana tertera dalam bahasa Ibrani kembalinya ia untuk menye- lesaikan
asli?37 Menurut Kejadian 1 “petang dan tanggung jawab ini. Daniel 8 dan 9
pagi” itu adalah satu hari. Sebagaimana kemudian disambungkan, yang terakhir
telah kita lihat dalam bab 4 dan 13 dari me- rupakan kunci yang mengungkapkan
buku ini, satu kurun waktu dalam nubuatan misteri 2300 hari itu.39 Pada waktu Gabriel
yang simbolis adalah juga lambang; satu muncul, ia berkata kepada Daniel: “Aku
hari nubuatan sama dengan satu tahun. datang untuk memberitahukannya
Demikianlah, sebagaimana banyak orang kepadamu. Jadi cam-
Kristen dari zaman ke zaman yakin, bahwa kanlah firman itu dan perhatikanlah peng-
nubuatan 2300 hari dalam Daniel 8 meng- lihatan itu!” (Dan. 9:23). Kembali dinyata-
artikan 2300 tahun harfiah.38 kannya di sini khayal dari hal 2300 hari itu.
Keinginannya untuk menjelaskan unsur
a. Daniel 9 kunci untuk mengungkap- wak- tu dari khayal Daniel 8 membuat
kan Daniel 8. Allah menyuruh malaikat jelas meng- apa ia memperkenalkan
Gabriel untuk membuat Daniel penjelasannya de- ngan nubuatan 70
“memahami penglihatan itu” (Dan. 8:16). minggu.
Akan tetapi dampaknya sangat Tujuh puluh minggu itu, atau sama
mengejutkan sehingga Daniel menjadi sakit dengan 490 tahun, telah “ditetapkan” atau
dan Gabriel tidak melan- jutkan “diumum- kan,” bagi bangsa Yahudi dan
penjelasannya. Pada penutup bab itu Yerusalem (Dan. 9:24). Kata kerja dalam
Daniel berkata: “Dan aku tercengang-ce- bahasa Ibrani menyebutnya chattak.
ngang tentang penglihatan itu, tetapi tidak Sekalipun kata kerja ini hanya sekali saja
memahaminya” (Dan. 8:27). disebutkan di dalam Kitab Suci, maknanya
dapat dipahami dari sumber-sumber lain di
dalam kitab Ibrani.40
364 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
Kamus terkenal Ibrani-Inggris yang
disusun oleh Gesenius menyatakan bahwa Tidak ada satu pun dari ramalan ini
artinya yang tepat ialah “memotong” atau yang digenapi, dan semua orang yang
“memba- gi.” 41 tadinya ya- kin akan hal itu menjadi
Dengan latarbelakang ini, penjelasan kecewa. Betapapun parahnya rasa kecewa
Ga- briel sangat nyata. Ia menceritakan mereka, tetapi itu masih dalam batas yang
kepada Daniel bahwa 490 tahun akan sesuai dengan sifat peristiwa yang
dipotong dari kurun waktu 2300 tahun itu. diramalkan. Jelas rasa kece- wa orang-
Sebagai titik permulaan yang 490 tahun orang yang menantikan kedatangan Kristus
itu, Gabriel me- nunjuk “saat firman itu kembali tahun 1844 jauh lebih berat
keluar, yakni bahwa Yerusalem akan daripada anggapan akan kembalinya orang
dipulihkan dan dibangun kembali” (Dan. Yahudi ke Palestina.46
9:25), yang terjadi tahun 457 SM, tahun Akibatnya, banyak orang yang tidak
ketujuh pemerintahan Artahsasta (baca bab mau lagi menyelidiki nubuat atau berpaling
4).42 dari metode penafsiran Alkitab menurut
Yang 490 tahun itu berakhir tahun 34 sejarah penafsiran nubuatan, yang telah
TM. Apabila kita potong 490 tahun dari membawa mereka ke dalam kesimpulan
2300 ta- hun, maka yang sisa ialah 1810 yang seperti ini.47 Namun demikian, masih
tahun. Ka- rena yang 2300 tahun itu akan banyak juga yang terus mengadakan
dilanjutkan, maka yang 1810 tahun itu penyelidikan atas nubuatan, begitu pula
berlanjut setelah ta- hun 34 TM sehingga mengenai bait suci disertai dengan doa
dicapailah tahun 1844.43 yang sungguh-sungguh, terus berharap
kepada pelayanan Kristus di dalam bait
b. Menuju pemahaman yang lengkap suci surga demi kepentingan me- reka.
mengenai pelayanan Kristus. Pada awal Wawasan baru dan kaya atas pela- yanan
abad kesembilan belas banyak orang Kris- yang demikian mendatangkan hasil.
ten–termasuk di dalamnya kalangan Mereka menemukan bahwa iman nubuatan
Baptis, Presbiterian, Metodis, Luteran, yang historis dari jemaat yang mula-mula
Anglikan, Episkopal, Kongregationalis dan dan Reformasi masih tetap berlaku.
Murid-mu- rid Kristus–melakukan studi Perhitungan tahun nubuat benar-benar
mendalam ten- tang Daniel 8.44 Para tepat. Masa 2300 tahun itu berakhir pada
penyelidik Alkitab itu mengharapkan tahun 1844. Kesalah- an mereka–bahwa
beberapa kejadian yang sa- ngat penting semua penafsir pada masa itu–terletak pada
yang berlangsung pada akhir masa 2300 pemahaman mereka atas kejadian apa yang
tahun itu. Menurut pemahaman mereka bakal terjadi pada penghujung kurun
tentang kuasa tanduk kecil dan bait suci, nubuat itu. Terang yang baru dari
mereka menanggapi kurun waktu nubuat pelayanan bait suci yang dilakukan Kristus
ini untuk mengakhiri pembersihan jemaat, membalikkan rasa kecewa mereka menjadi
pembebasan Palestina dan Yerusalem, pengharapan dan kegembiraan.48
kembalinya orang-orang Yahudi, jatuhnya Studi yang dilakukan mereka mengenai
Turki atau kekuasaan Islam, kehancuran pengajaran Alkitab atas bait suci
kepausan, dan pemulihan kembali menunjukkan bahwa pada tahun 1844
perbaktian yang sejati, permulaan milenium Kristus datang ke- pada Yang Lanjut Usia
di dunia, hari penghakiman, pembersihan dan mulai mengada- kan fase terakhir
dunia ini dengan turunnya api, atau tugas pelayanan-Nya se- laku Imam Besar
kedatangan Kristus yang kedua kali.45 di dalam bait suci surga. Pelayanan ini
adalah kegenapan dari apa yang
dibayangkan oleh Hari Pendamaian
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 365

dengan adanya penyucian bait suci tanduk kecil kemurtadan itu, itu adalah
sebagai- mana digambarkan dalam Daniel demi kepentingan “orang-orang kudus
7 sebagai penghakiman pemeriksaan pra- milik Yang Mahatinggi” (Dan. 7:22).
Advent. Sesungguhnya, penghakiman ini bukan
Pandangan baru ini tentang pelayanan saja memulihkan na- ma baik Allah di
Kristus di surga “tidaklah menyimpang hadapan alam semesta, te- tapi juga nama
dari iman Kristen yang historis. Justru baik umat-Nya. Karena orang-orang saleh
sebaliknya, merupakan penyempurnaan telah dihinakan dan di- aniaya karena
secara logis dan tercapainya tujuan iman beriman dalam Kristus dari zaman ke
yang dicita-citakan secara pasti. Ini zaman, maka penghakiman ini
merupakan penampakan masa akhir dan menegakkan kebenaran. Umat Allah akan
kegenapan yang dinubuatkan yang merasakan janji Kristus: “Setiap orang
menekankan sifat Injil kekal...dalam ba- yang mengakui Aku di depan manusia,
gian akhir penutupan kesaksian atas du- Aku juga akan mengakuinya di depan
nia.” Bapa-Ku yang di surga” (Mat.10:32;
49
bandingkan Luk. 12:8, 9;
Why. 3:5).
MAKNA DALAM PERTENTANGAN
BESAR ITU Penghakiman dan Keselamatan. Apakah
penghakiman pemeriksaan itu
Nubuatan-nubuatan dari Daniel 7 dan 8 membahayakan orang-orang yang percaya
membuka perspektif yang lebih luas dari kepada Yesus Kristus? Tidak sama sekali.
hal hasil akhir pertentangan besar antara Umat percaya yang sejati hidup dalam
Allah dan Setan. persatuan dengan Kristus, mereka percaya
kepada-Nya seba- gai pengantara (Rm.
Tabiat Allah Dipertahankan. Melalui 8:34). Jaminan bagi me- reka dinyatakan
pel- bagai kegiatan tanduk kecil itu, Setan dalam janji bahwa “kita mempunyai
ber- usaha menantang kuasa Allah. seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus
Tindakan kuasa itu telah mencela dan Kristus, yang adil” (1 Yoh. 2:1). Lalu kalau
menginjak-injak bait suci surga, pusat begitu, mengapa ada peng- hakiman
pemerintahan Tuhan. Penglihatan- pemeriksaan pra-Advent itu? Peng-
penglihatan yang diterima Daniel menunjuk hakiman ini bukanlah kepentingan
kepada penghakiman pra-Advent di mana Keallahan. Hal ini terutama demi
Tuhan akan memastikan putusan hu- kepentingan alam se- mesta, untuk
kuman yang dijatuhkan kepada tanduk menjawab tuduhan-tuduhan yang telah
kecil itu, dan demikian pula atas Setan dilontarkan Setan serta memberikan jaminan
sendiri. Di dalam terang Golgota itu semua kepada makhluk yang telah jatuh ke dalam
tantangan Setan akan dinyatakan salah dosa bahwa Allah mengizinkan orang
sama sekali. Semua orang akan memahami masuk ke dalam kerajaan-Nya itu,
dan sependapat bahwa Allah itu benar; hanyalah orang-orang yang benar-benar
bahwa Ia tidak ber- tanggung jawab atas telah bertobat. Demikianlah Tuhan
masalah dosa. Tabiat- Nya akan muncul membuka kitab-kitab catatan untuk
tanpa dapat dibantah, dan pemerintahan- mengadakan penelitian yang
Nya yang berlandaskan cinta kasih akan tidak memihak (Dan. 7:9, 10).
dikukuhkan. Makhluk manusia dikelompokkan
dalam tiga golongan yang disebutkan
Umat Allah Dipertahankan. Apabila berikut ini: (1) orang jahat, yang menolak
peng- hakiman menjatuhkan hukuman atas hak dan kuasa Tu- han; (2) umat percaya
kuasa yang sejati, yang ber-
366 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
harap di dalam jasa Kristus melalui iman,
hidup sesuai dengan hukum Tuhan; dan (3) pengikut Kristus yang sejati. Kepada
orang yang kelihatannya seperti umat jemaat diberikan ‘kain lenan halus yang
perca- ya yang sejati padahal tidak. berkilau- kilauan dan yang putih bersih,’
Makhluk yang tidak berdosa dengan ‘tanpa cacat atau kerut atau serupa itu.”
mu- dah mengenali golongan yang (Why. 19:8; Ef. 5:27). Kitab Suci
pertama. Akan tetapi siapakah yang boleh mengatakan bahwa kain linen yang halus
dikatakan orang beriman yang sejati dan adalah, ‘perbuatan-perbuat- an yang benar
yang tidak? Kedua- duanya dicatat dalam dari orang-orang kudus’ (Why. 19:8).
kitab kehidupan, yang berisi nama-nama Kebenaran Kristus, tabiat-Nya yang tidak
semua orang yang masuk ke dalam bercacat-cela, dengan melalui iman
pelayanan Tuhan (Luk. 10:20; Flp. 4:3; diberikan kepada semua orang yang
Dan.12:1; Why. 21:27). Di dalam gereja menerima Dia sebagai Juruselamat
itu sendiri terdapat orang percaya yang pribadi.”51 Apabila raja mengadakan peme-
sejati dan yang palsu, gandum dan lalang riksaan atas para tamu, hanyalah tamu
(Mat. 13:28-30). yang mengenakan jubah kebenaran Kristus
Makhluk ciptaan Tuhan yang tidak yang diberikan murah hati dalam undangan
pernah jatuh ke dalam dosa bukanlah Injil dapat diterima sebagai umat percaya.
manusia yang mahatahu, mereka itu tidak Orang-orang yang mengaku pengikut
dapat membaca hati. “Oleh karena itu Tuhan tetapi hidup dalam pendurhakaan
sebuah penghakiman diperlukan–sebelum dan tidak disalut dengan kebenaran Kristus
kedatangan Kristus yang kedua kali– akan di-coret dari kitab kehidupan (baca
menyelidik dengan saksama yang benar Kel. 32:33).
dari yang palsu dan menunjukkan keadilan Konsep penghakiman pemeriksaan
Allah kepada alam semesta yang semua orang yang beriman kepada Kristus
berkepentingan, dalam penyelamatan orang tidak bertentangan dengan ajaran Alkitab
beriman yang sejati. Hal ini menyangkut mengenai keselamatan oleh iman melalui
Allah dengan alam semesta, bukan antara anugerah. Paulus mengetahui bahwa pada
Allah dengan anak yang sejati. Ini suatu ketika kelak ia akan menghadapi
memerlu- kan pembukaan kitab catatan, penghakiman. Itulah sebabnya ia
untuk meng- ungkapkan orang yang menyatakan keinginannya kelak “berada
beriman dan yang namanya telah dalam Dia bukan dengan ke- benaranku
dimasukkan ke dalam kitab kehidupan.” 50 sendiri karena menaati hukum Taurat,
Kristus menggambarkan penghakiman melainkan dengan kebenaran karena
ini di dalam perumpamaan-Nya tentang kepercayaan kepada Kristus, yaitu
perja- muan kawin, tamu-tamu yang datang kebenaran yang Allah anugerahkan
me- nyambut undangan Injil yang penuh berdasarkan keper- cayaan” (Flp. 3:9).
kemu- rahan itu. Karena tidak semua orang Semua orang yang ber- satu dengan
yang memilih menjadi orang Kristen Kristus beroleh keselamatan yang pasti.
benar-benar menjadi murid yang sejati, Dalam fase pra-Advent dari penghakiman
maka datanglah sang raja untuk memeriksa terakhir umat percaya yang sejati, mereka
para tamu untuk melihat siapa yang yang memiliki hubungan yang
mengenakan pakaian perjamuan kawin itu. menyelamatkan dalam Kristus, dikukuhkan
Pakaian yang dimak- sudkan di sini ialah di hadapan alam semesta yang tidak jatuh
“tabiat yang suci, tidak bercela ke dalam dosa.
sebagaimana seharusnya dimiliki Bagaimanapun, Kristus tidak dapat
mem- berikan keselamatan yang pasti
kepada orang yang hanya mengaku
menjadi orang
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 367

Kristen yang berdasarkan berapa banyak 23:27), demikian pula Tuhan memanggil
ke- baikan yang telah dilakukannya (baca umat-Nya untuk mengalami pertobatan
Mat. 7:21-23). Karena itu, catatan surga yang sungguh-sungguh. Semua orang yang
tidaklah sekadar alat untuk memisahkan ingin supaya nama mereka tetap tertera di
yang asli dari yang palsu. Catatan itu juga dalam kitab kehidupan harus benar di
merupakan lan- dasan untuk meneguhkan hadapan Allah dan sesama manusia selama
umat percaya yang sejati di hadapan para masa pengha- kiman-Nya (Why. 14:7).
malaikat. Pekerjaan Kristus selaku imam besar
“Doktrin mengenai bait suci sudah semakin dekat kesudahannya. Masa
mengukuhkan orang Kristen yang dijamin pintu kasihan53 bagi manusia segera akan
dalam Kristus, jauh dari perampasan ditutup. Tidak seorang pun yang
mereka dari jaminan Kristus itu. Pikiran mengetahui kapan suara Tuhan
orang yang percaya diberi gambaran dan memberikan pengumuan, “Sudah selesai!”
penjelasan yang jernih dari hal rencana “Hati-hatilah,” kata Kristus, “berjaga-
keselamatan. Hatinya senantiasa gembira jagalah! Sebab kamu tidak tahu bi-
untuk tetap berpegang pada realitas lamanakah waktunya tiba” (Mrk. 13:33).
kematian Kristus yang menjadi pengganti
atas dosa-dosanya yang telah lebih dahulu Walaupun kita hidup pada saat yang
digambarkan dalam upacara-upacara dahsyat atas kegenapan lambang hari pen-
persem- bahan korban. Selanjutnya, damaian itu, kita tidak perlu gentar. Yesus
imannya naik ke atas untuk mencari makna Kristus, dengan kapasitas ganda yang
di dalam Kristus yang hidup, yang menjadi dimili- ki-Nya sebagai Korban dan Imam,
Pembela baginya di hadapan hadirat Allah melayani di bait suci surga demi
yang kudus.”52 kepentingan kita. Ka- rena “kita sekarang
mempunyai Imam Besar Agung, yang
Waktu untuk Bersedia. Allah bermaksud telah melintasi semua langit, yaitu Yesus,
agar kabar baik dari hal pelayanan penutup Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang
tugas Kristus dari hal keselamatan pada pengakuan iman kita. Sebab Imam
disiarkan ke seluruh dunia sebelum Besar yang kita punya, bukanlah imam
kedatangan-Nya yang kedua kali. Inti besar yang tidak dapat turut merasakan
pekabaran ini adalah Injil kekal, yang harus kele- mahan-kelemahan kita, sebaliknya
diumumkan dengan sangat karena “telah sama de- ngan kita, Ia telah dicobai, hanya
tiba saat penghakiman-Nya” (Why. 14:7). tidak ber- buat dosa. Sebab itu marilah kita
Panggilan ini memberikan per- ingatan dengan pe- nuh keberanian menghampiri
kepada dunia bahwa saat pengha- kiman- takhta kasih karunia, supaya kita menerima
Nya sudah tiba. rahmat dan menemukan kasih karunia
Dewasa ini kita hidup pada hari untuk mendapat pertolongan kita pada
pengge- napan lambang yang besar itu, waktunya” (Ibr. 4:14- 16).
hari penda- maian. Sebagaimana orang
Israel disuruh untuk meratapi jiwa mereka
pada hari itu (Im.
Referensi

1. . Buku Ibrani menyatakan bait suci yang sesungguhnya di surga. Di dalam Ibrani 8:2 kata “kemah sejati”
adalah terjemahan dari kata Yunani ta hagia, bentuk jamak tempat yang kudus (benda). Penggunaan
tambahan dari istilah jamak ini dapat diperoleh, misalnya, di dalam buku Ibr. 9:8, 12, 24, 25; 10:19; 13:11.
Aneka ragam terjemahan memberikan kesan bahwa Kristus melayani hanya di Bilik Yang Mahasuci atau bilik
yang suci (baca terjemahan KJV, NKJV, NIV dan NASB), bukanlah bait suci. Hal ini karena para penerjemah
menganggap ta hagia sebuah jamak intensif, dapat diterjemahkan sebagai bentuk tunggal. Akan tetapi studi
mengenai Septuagint dan Josephus menunjukkan bahwa istilah ta hagia selalu menunjuk kepada “hal-hal yang
kudus” atau “tempat-tempat
368 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
yang suci”—termasuk di dalamnya bait suci itu sendiri. Ini merupakan istilah umum yang digunakan untuk me-
nunjuk kepada bait suci seluruhnya, termasuk di dalamnya tempat yang suci dan mahasuci.
Pemakaian kata ta hagia dalam bahasa Ibrani menunjuk kepada bait suci itu secara keseluruhan mendapat
dukungan yang kuat dari tafsiran Injil itu sendiri. Istilah ini pertama kali digunakan (ta hagia) di dalam Ibrani 8:2
dalam bentuk keterangan tambahan atas “kemah yang sejati”) (karena dari Ibrani 8:5 dengan jelas dikatakan
bahwa “kemah” (skene) menunjuk kepada bait suci secara utuh, maka yang terdapat dalam Ibrani 8:2 ta hagia
yang dimaksudkan haruslah bait suci di surga secara utuh. Tidak ada alasan untuk menerjemahkan ta hagia yang
dalam bentuk jamak itu, di dalam Ibrani sebagai Bilik Yang Mahasuci. Pada umumnya, dalam konteks mana pun
kebanyakan terjemahan menerjemahkan ta hagia sebagai “bait suci” (“Christ and His High Priestly Ministry,’
Ministry, Oktober 1980, hlm.49).
Dari studi mereka mengenai bait suci di dunia dan ta hagia, para pelopor MAHK menyimpulkan bahwa bait
suci surga juga mempunyai dua bagian. Pemahaman ini adalah dasar pengembangan pengajaran mereka mengenai
bait suci (Damsteegt, “The Historical Development of the Sanctuary Doctrine in Early Adventist Thought”
(naskah yang tidak diterbitkan, Lembaga Penelitian Alkitab GC MAHK 1983); bnd White, Great Controversy,
hlm. 413-415,423-432).
2. . Baca The SDA Bible Commentary edisi revisi, Komentar E.G. White, jilid 6, hlm. 1082).
3. . Tulisan-tulisan orang Yahudi kuno menunjukkan bahwa banyak rabi yakin adanya bait suci surga yang
sesung- guhnya. Mengomentari Keluaran 15:17, seorang rabi berkata, “Bait suci (mengenai kedudukan yang di
dunia) berhubungan dengan bait suci yang di surga dan (posisi dari) tabut dengan Takhta yang di surga” (Middash
Rabbah. Numbers, edisi reproduksi [London: Soncino Press, 1961] jilid 1, bab 4, bagian 13, hlm. 110). Sementara
rabi yang lain dalam Talmud Babilonia berbicara mengenai “bait suci surga dan bait suci dunia’ (Sanhedrin, 99b, I.
Epstein, editor. [London: Soncino Press, 1969]). Masih ada komentar yang lain: ‘Tidak ada perbedaan pendapat
bahwa bait suci yang di bawah merupakan pasangan dari bait suci yang di atas’ (Leon Nemoy, Editor., The
Midrash on Psalms, terjemahan William G. Braude [New Haven, Conn.: Yale University Press, 1959], Mazmur
30, bagian 1, hlm. 386).
4. . Buku Ibrani menggambarkan bait suci yang sebenarnya yang terdapat di surga: “Realitas bait suci surga lebih
lanjut dapat dikenali pentingnya dengan penggunaan kata sifat ‘kemah sejati’ dalam Ibrani 8:2. Bait suci surga itu
yang ‘sejati’ atau yang lebih baik ‘adanya.’ Istilah Yunani yang digunakan di sini dan di dalam Ibrani 9:24 yang
juga digunakan pada suasana surga adalah alethinos. Kata sifat dalam bahasa Yunani ini berarti ‘nyata’ sebagai
lawan dari sekadar ‘kelihatannya.’ Sehubungan dengan perbedaannya yang bersifat klasik dengan kata sifat
(adjektif) dalam bahasa Yunani alethes, yang berarti ‘sejati’ sebagai lawan ‘palsu,’ dengan adjektifnya
althanos, yang digunakan dua kali mengenai bait suci surga, yang dengan jelas-jelas menunjuk kepada kebenaran
adanya sebuah bait suci di surga. Sebagaimana Allah digambarkan sebagai nyata dalam Yoh. 17:3 dan secara
konsisten oleh Paulus, sekadar contoh, dalam 1Tes. 1:9, dengan penggunaan alethinos; demikian juga yang lain itu
memiliki wujud sejauh mereka berhubungan dengan realitas-Nya. Karena bait suci surga dihubungkan dengan realitas
Allah, maka bait suci itu pun benar ada sebagaimana Allah benar adanya” (Hasel, “Christ’s Atoning Ministry
in Heaven,” Ministry, Januari 1976, sisipan khusus, hlm. 21c).
5. . Holbrook, “Sanctuary of Salvation; Ministry, Januari 1983, hlm.
14. 6 . White, The Desire of Ages, hlm. 25.
7 . Holbrook, “Light in the Shadows,” Journal of Adventist Education, Oktober-November 1983, hlm. 27.
8 . Ibid., hlm. 28.
9. . “Sebagaimana pelayanan Kristus terdiri dari dua bagian besar, masing-masing mengambil kurun waktu serta
pada tempat yang berbeda di dalam bait suci surga, begitu pula pelayanan perlambang itu terdiri atas dua
bagian, pelayanan harian dan pelayanan tahunan, dan kepada masing-masing bagian tempat ibadah itu
ditahbiskan” (White, Patriarchs and Prophets, hlm. 357).
10. Pada waktu persembahan korban pagi dan petang, imam mewakili seluruh bangsa itu.
11. Bapa dari keluarga itu mewakili istri dan anak-anak, yang tidak turut mempersembahkan korban-korban.
12. Baca misalnya, Angel M. Rodriquez, Sacrificial Substitution and the Old Testament Sacrifice;” dalam Sanctuary
and the Atonement, hlm. 134-156; A.M. Rodriquez, ‘Transfer of Sin in Leviticus; dalam 70 Week; Leviticus, and
the Nature of Prophecy, editor F.B. Holbrook (Washington, DC.: Lembaga Penelitian Alkitab GC MAHK, 1986),
hlm. 169-197.
13. “Pendamaian, Hari,” dalam The Jewish Encyclopedia, ed. Isidore Singer (New York: Funk and Wagnelis Co.,
1903), hlm. 286. Baca juga Hasel, “Studies in Biblical Atonement I: Continual Sacrifice, Defilement/Cleansing
and Sanctuary,’ dalam Sanctuary and the Atonement, hlm. 97-99.
14. Hasel, “Studies in Biblical Atonement I,” hlm. 99-107; Alberto R. Treiyer, “The Day of Atonement as Related
to the contamination and Purification of the Sanctuary,” 70 Week; Leviticus, Nature of Prophecy, hlm. 253.
15. Holbrook, ‘Light in the Shadows,” hlm. 27.
16. Ibid., hlm. 29.
17. Lihat misalnya Hasel, “Studies in Biblical Atonement II: The Day of Atonement; dalam Sanctuary and
Atonement, hlm. 115-125.
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 369

18. Bed. Hasel, ‘The ‘Little Horn’’, the Saints, and the Santuary in Daniel 8,” dalam Sanctuary and Atonement, hlm.
252, 253.
19. Holbrook, “Light in the Shadows,’ hlm. 29.
20. Bnd. “Azazel,” SDA Bible Commentary, edisi revisi, hlm. 102.
21. Holbrook, ‘Sanctuary of Salvation,” hlm. 16. Dari abad ke abad para pengulas Alkitab mengambil kesimpulan yang
sama. Di dalam Septuaginta Azazel diterjemahkan apompaio; kata Yunani untuk dewa yang jahat. Para penulis
Yahudi zaman kuno dan Bapa-bapa Gereja yang mula-mula mengartikannya Iblis (SDA Ecyclopedia, edisi revisi,
hlm. 1291, 1292). Para pengulas abad ke-19 dan abad ke-20 mempunyai pandangan yang sama termasuk Samuel
M. Zimmer, William Milligan, James Hastings dan William Smith dari Gereja Presbiterian; E.W. Hengstenberg,
ElmerFlack dan H.C. Alleman dari Gereja Lutheran; William Jenks, Charles Beecher dan F.N. Peloubet dari Gereja
Kongregasi; John M. Clintock dan James Strong dari Gereja Metodis; James M. Gray dari Gereja Episkopal
Reformasi; J.B. Rotherhorn dari Gereja Pengikut Kristus; dan George A. Barton dari Serikat Persahabatan. Banyak
orang yang menyatakan pandangan yang serupa (Question on Doctrine, hlm. 394, 395). Jika Azazel
menggambarkan Setan, bagaimanakah Kitab Suci (lihat Imamat 16:10) menghubungkannya dengan pendamaian?
Sebagai imam besar, setelah membersihkan bait suci, mengalihkan dosa ke atas Azazel, yang untuk selama-
lamanya dipindahkan dari umat Tuhan, begitu pula Kristus, setelah membersihkan bait suci di surga, akan menaruh
dosa-dosa umat-Nya yang telah diampuni ke atas Setan, yang dienyahkan untuk selama-lamanya dari orang yang
telah diselamatkan. “Betapa pantasnya tindakan penutup dari drama yang berhubungan dengan tindakan Allah atas
dosa-dosa dengan mengembalikan semua dosa dan kesalahan itu ke atas kepala Setan, yang menjadi asal dosa itu
dan yang telah mendatangkan tragedi yang demikian terhadap hidup orang-orang yang sekarang telah dibebaskan
dari dosa melalui darah pendamaian Kristus. Maka periode itu pun lengkaplah sudah, drama berakhir. Hanyalah
apabila Setan, penganjur segala dosa, dilenyapkan pada akhirnya maka barulah dapat dikatakan dosa benar-benar
dihapuskan selama-lamanya dari alam semesta milik Tuhan ini. Di dalam hal seperti itulah dapat kita memahami
bahwa Scape-goat, kambing jantan yang dilepas ke padang belantara, menjadi satu bagian dari ‘pendamaian’ itu
(Im. 16:10). Dengan diselamatkannya orang benar itu, orang yang jahat pun dikerat, dan Setan tidak ada lagi,
maka alam semesta berada dalam keharmonisan yang sempurna sama seperti ketika dosa
belum masuk” (The SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 1, hlm. 778).
22. Holbrook, “Sanctuary of Salvation; hlm. 16.
23. Treiyer, “Day of Atonement,” hlm. 245.
24. Holbrook, “Light in the Shadows,” hlm. 30.
25. Lihat bab 4.
26. Henry Alford, The Greek Testament, edisi ketiga (London: Deighton, Bell and Co., 1864), jilid 4, hlm. 179.
27. A.F. Westcott, Epistle to the Hebrew; hlm. 272, 271.
28. Dengan menaruh dosa-dosa yang diakui kepada Kristus, mereka “sesungguhnya memindahkannya ke bait suci
yang di surga” (White, The Great Controversy, hlm. 421).
29. Penghakiman ini berkaitan dengan orang-orang yang mengaku pengikut-pengikut Allah. “Dalam pelayanan melalui
lambang hanya orang-orang yang datang ke hadirat Allah dengan pengakuan dan pertobatan, yang dosa- dosanya,
melalui darah korban penghapus dosa, yang dipindahkan ke dalam bait suci, yang memiliki bagian dalam pelayanan
hari Pendamaian. Demikianlah pada hari pendamaian besar yang terakhir dan penghakiman pemeriksaan hanya
atas kasus-kasus orang-orang yang dianggap mengaku umat Allah. Penghakiman orang yang jahat berbeda dan
pekerjaan yang terpisah, dan berlangsung pada periode yang terakhir. ‘Karena sekarang telah tiba saatnya
penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu
dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?’ (1 Ptr. 4:17).”
(Ibid., hlm. 480).
30. Tradisi Yahudi sudah lama menggambarkan Yom Kippur sebagai hari penghakiman, suatu hari tatkala Allah duduk
di atas takhta-Nya dan menghakimkan dunia ini. Buku catatan surga dibuka, setiap orang berjalan dari hadapan
Allah dan nasib mereka telah dimeteraikan.
Baca “Atonement Day of,” The Jewish Encyclopedia; Morris Silverman, penyusun dan penyunting, High
Holiday Prayer Book (Hartford Com.: Prayer Book Press, 1951), hlm. 147, 164. Yom Kippur juga membawa
penghiburan dan jaminan bagi orang-orang percaya, karena itulah “hari saat mana harapan yang menggentarkan
atas penghakiman yang datang pada akhirnya memberikan pengukuhan yang meyakinkan bahwa Allah bukannya
datang untuk menjatuhkan hukuman melainkan mencurahkan keampunan yang berkelimpahan bagi orang yang
menyesal, bertobat dan berpaling kepada-Nya dalam kerendahan hati” (William W. Simpson, Jewish Prayer and
Worship [New York: Seabury Press, 1965] hlm. 57, 58).
31. Lihat Arthur J. Fetch, “The judgment Scene in Daniel 7; dalam Sanctuary and Atonement, hlm. 163-166, 169.
32. Mengenai masalah penafsiran Antiokhus dalam buku Daniel, baca W.H. Shea, Slected Studies on Prophetic, hlm. 25-
55.
33. Shea, “Unity of Daniel,” dalam Symposium on Daniel, editor F.B. Holbrook (Washington, DC.: Lembaga Penelitian
Alkitab GC MAHK, 1986), hlm. 165-219.
34. “The Amazing Prophecies of Daniel and Revelation,” These Times, April 1979, hlm. 18. Baca juga karya
Maxwell, God Care;, jilid 1, hlm. 166-173; dan bab 12.
370 Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentang . . . .
35. Di dalam bait suci dunia, pada Hari Pendamaian imam besar memasuki Bilik Yang Mahasuci, menghentikan tugas
pelayanannya di bilik pertama. “Begitulah, apabila Kristus memenuhi tempat yang Mahakudus untuk melakukan
pekerjaan penutupan pendamaian itu, Ia menghentikan pelayanan di bilik yang pertama. Apabila pelayanan di
bilik pertama itu berakhir, maka pelayanan di bilik yang kedua pun dimulai. Demikianlah Kristus hanya tinggal
melengkapkan satu bagian pekerjaan-Nya selaku pengantara kita, untuk mengadakan tugas pelayanan yang
berikutnya, dan Ia masih memohon atas darah-Nya di hadapan Bapa selaku pengantara demi kita” (White, The
Great Controversy, hlm. 428, 429).
36. Terjemahan KJV dan NKJV menerjemahkan ke dalam istilah Ibrani nitsdag, “akan dibersihkan.” Alkitab terje-
mahan The New American Bible menerjemahkannya dengan “akan dikuduskan.” Istilah “dibersihkan” juga
terdapat dalam terjemahan-terjemahan Inggris yang mendahuluinya, misalnya dalam Alkitab Bishop (1566),
Alkitab Geneva (1560), Alkitab Taverner (1551), Alkitab Agung (1539), Alkitab Matthew (1537), Coverdale
(1537) dan Wycliffe (1382). Terjemahan ini berasal dari Vulgate Latin, yang dapat dibaca dengan mundabitur,
“disucikan,” itu berakar dari pelbagai versi Yunani yang pertama, dari buku Perjanjian Lama—Septuaginta and
Theodotion, yang disebut Katharisthesetai, “yang akan dibersihkan.”
Pada umumnya versi-versi modern tidak memantulkan terjemahan tradisional ini. Karena nitsdag diambil dari
akar verbal Asadag, yang mengandung arti yang lebih luas, termasuk di dalamnya “meluruskan,” “wujud benar,”
“benar,” “dibenarkan,” dan “dipulihkan kembali,” terjemahan-terjemahan ini berarti Asadag sebagai “dipulihkan
kepada keadaan yang benar” (RSV), “dipulihkan sewajarnya” (NASB), “menahbiskan kembali” (MV), dan “dipu-
lihkan” (TEV). Puisi paralelisme Perjanjian Lama memberikan bukti bahwa tsadag sama dengan taher, “akan
disucikan, dimurnikan” (Ayub 4:17; 17:9 NIV) dengan Zakah, “menjadi suci, bersih” (Ayub 15:14; 25:4), dan bor,
“kesucian” (Mzm 18:21). Nitsdag Lebih lanjut mencakup, “termasuk dalam makna semantiknya sebagai
‘membersihkan, memulihkan kembali, membenarkan, menempatkan ke tempat yang benar, memulihkan.’
Dengan arti yang bagaimanapun seorang mengartikan istilah Ibrani dalam bahasa modern, ‘pembersihan’ bait suci
mencakup pembersihan yang aktual sebagaimana halnya kegiatan-kegiatan pengukuhan kembali, pembenaran
dan pemulihan.’ (Hasel, “Little Horn, the Heavenly Sactuary and the Time of the End: A Study of Daniel &9-14,
dalam Symposium on Daniel, hlm. 453). Lihat juga Ibid., hlm. 448-458; Hasel, *The ‘Little Horn,’ the Saints,
and the Sanctuary in Daniel 8,” dalam Sanctuary and Atonement, hlm. 203-208; Niels-Erik Andreasen,
Translation of Nitsdag/Katharisthesetai dalam Daniel 8:14,” dalam Symposium on Daniel, hlm. 475-496;
Maxwell, God Cares, jilid 1, hlm. 175. “Christ and His High Priestly Ministry,’ Ministry, Oktober 1980, hlm. 34,
35.
37. Ada pula pula yang menafsirkan “2300 pagi dan petang’ hanya 1150 hari secara harfiah saja (misalnya TEV).
Akan tetapi ini bertentangan dengan pemakaian dalam Ibrani. Carl F. Keil, editor dari tafsir Kell dan Delitzsch,
menulis: “Apabila orang-orang Ibrani ingin menyatakan secara terpisah hari dan malam, komponen bagian satu
hari atau satu minggu, kemudian bilangan keduanya disebutkan. Misalnya, mereka berkata 40 hari dan 40 malam
(Kej. 7:4, 12; Kel. 24:18; 1 Raj. 19:8), dan tiga hari tiga malam (Yunus 2:1; Mat. 12:40), bukannya dengan 80 atau
enam hari dan malam, apabila mereka ingin menyatakan dari hal 40 atau tiga hari penuh. Seorang pembaca Ibrani
lama sekali tidak dapat memahami masa 2300 petang dan pagi dengan 2300 separuh hari atau 1150 hari penuh,
karena petang dan pagi pada waktu penciptaan tidaklah terdiri dari separuh hari melainkan hari penuh. Oleh
karena itu, kita harus mengartikannya sebagaimana adanya, dengan memahaminya 2300 hari penuh” (C-f. Keil,
Biblical Commentary on the Book of Daniel, terjemahan M.G., Easton, di dalam C.F. Keil dan F. Deiitzsch,
Biblical Commentary on the Old Testament [Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans, 1959], jilid 25, hlm. 303, 304).
Untuk alasan tambahan, lihat Hasel, ‘Sanctuary of Daniel 8,’ dalam Sanctuary and Atonement, hlm. 195; Hasel,
The ‘Little Horn,’ the Heavenly Sactuary and the Time of the End,” dalam Symposium on Daniel, hlm. 430-433;
Siegfried J. Schwantes, Treks Boger of Daniel 8:14 Re-Examined; dalam Symposium on Daniel, hlm. 462-474);
Maxwell, God Cares, jilid 1, hlm. 174.
38. Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 2, hlm. 985; jilid 3, hlm. 252, 743; jilid 4, hlm. 397, 404. Mengenai
asas bahwa sehari nubuat itu adalah satu tahun harfiah, baca Shea, Selective Studies on Prophetic lnterprtation,
hlm. 56-93.
39. Lihat misalnya Hasel, “Sanctuary in Daniel 8,” dalam Sanctuary and Atonement, hlm. 196, 197; Shea, “Unity of
Daniel,” dalam Symposium on Daniel; hlm. 220-230.
40. Analisis mengenai tulisan-tulisan Ibrani misalnya Mishnah menyatakan bahwa walaupun chathak dapat berarti
“menentukan; maknanya yang lebih umum ialah “berkaitan dengan gagasan pemotongan’ (Shea, ‘The
Relationship Between the Prophecies of Daniel 8 dan Daniel 9; dalam Sanctuary and Atonement, hlm. 242).
41. Gesenius, Hebrew and Chaldee Lexicon to the Old Testament Scripture; terjemahan Samuel P. Tregellex (Grand
Rapids: W.B. Eerdmans, edisi ulang, 1950), hlm. 314.
42. Lihat Fetch, ‘Commencement Date for the Seventy Week Prophecy,” dalam 70 Week.; Leviticus, and the Nature
of Prophecy, hlm. 64-74.
43. Dari Daniel 8 jelas bahwa 2300 hari itu mencakup tahun kurun waktu yang panjang. Pertanyaan yang dikemukakan,
“Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini?” (Dan. 8:13). Istilah “penglihatan” di sini sama dengan yang
digunakan dalam ayat 1, 2. Demikianlah apabila pertanyaan “Berapa lama penglihatan itu?” diajukan
Pelayanan Kristus di Dalam Bait Suci di Surga 371

oleh malaikat surga yang diharapkannya ialah jawaban yang mencakup seluruh penglihatan dari simbol binatang
yang pertama sampai kepada simbol binatang yang kedua terus kepada simbol tanduk hingga kepada akhir masa
sebagaimana dinyatakan dalam ayat 17 dan 19 dari Daniel 8. Bahwa 2300 petang dan pagi itu menjawab
pertanyaan ini menunjukkan dengan cara yang jelas bahwa hal yang dicakupnya ialah kurun waktu dari kerajaan
Medo-Persia sampai akhir masa, menyatakan bahwa yang dimaksudkannya ialah tahun.
44. Bnd. Damsteegt, Foundations of the Seventh-day Adventiu Message and Mission, hlm. 14,15; Froom, Prophetic
Faith of Our Fathers, jilid 4.
45. Froom, Prophetic Faith of Our Father; jilid 4, hlm. 404.
46. Lihat, misalnya, Francis D. Nichol, The Midnight Cry (Washington, D.C.: Review and Herald, 1944).
47. Lihat Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 1-4; Damsteegt, Foundations of the Seventh-day Adventist
Message and Mision, hlm. 16-20.
48. Lihat Damsteegt, Foundations of the Seventh-day Adventist Message and Mission, hlm. 103-146; White, The
Great Controversy, hlm. 423-432.
49. Froom, Movement of Destiny, hlm. 543.
50. Holbrook, “Light in the Shadows,” hlm. 34.
51. White, Christ’s Object Lesson; hlm. 310.
52. Holbrook, “Light in the Shadows,” hlm. 35.
53. Penutupan pintu kasihan adalah satu masa di mana pertobatan tidak mungkin lagi terjadi. Penutupan pintu kasihan
perseorangan mungkin terjadi dalam tiga cara: (1) pada waktu meninggal dunia; (2) apabila melakukan dosa yang
tidak dapat diampuni (Mat.12:31, 32; Luk. 12:10); (3) apabila pintu kasihan ditutup bagi semua orang menjelang
kedatangan Kristus yang kedua kali. Selama Kristus bertugas selaku Imam Besar dan Pengantara antara Allah dan
manusia, kemurahan itu masih dapat diperoleh. “Tidak ada penghakiman yang tidak mendatangkan anugerah
sampai pekerjaan Kristus berakhir selaku Imam. Akan tetapi tujuh bela yang terakhir dicurahkan tanpa adanya
anugerah [Why. 14:10; 15:1], bela itu dicurahkan setelah Kristus mengakhiri tugas permohonan-Nya, dan pintu
kasihan ditutup” (U. Smith, dalam SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 1152).
Kedatangan Kristus yang kedua kali merupakan pengharapan
yang mengandung berkat bagi jemaat, puncak yang paling mulia dari
kabar Injil itu. Kedatangan Kristus itu secara nyata, pribadi, dapat
dilihat dan dipandang seluruh dunia. Apabila Ia kembali, orang yang
mati dalam kebenaran akan dibangkitkan, bersama-sama dengan
orang benar yang hidup pada ketika itu akan dimuliakan dan dibawa
naik ke surga, sedangkan orang yang jahat akan mati. Hampir semua
nubuatan digenapi secara lengkap, ditambah lagi dengan keadaan
dunia sekarang ini, menunjukkan bahwa kedatangan Kristus sudah
dekat. Waktunya belum dinyatakan, oleh karena itu kita diingatkan
supaya senantiasa bersedia setiap saat.–Fundamentals Beliefs,–25
BAB 25

KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA KALI

ama,” kata seorang bocah cilik


M menje- lang tidur, “aku sudah sangat
rindu ber-
Nya itu merupakan kejutan–karena
istirahat mereka itu hanyalah bagaikan
tidur sejenak dalam penantian yang begitu
temu dengan sahabatku Yesus. Kapan Ia lama (Mat. 25:5). Pada “tengah malam,”
akan kembali?” pada jam yang paling pekat di dunia, Allah
Tentu bocah itu tidak dapat mengerti akan menyatakan kuasa-Nya untuk
de- ngan mudah bahwa apa yang melepaskan umat-Nya. Ki- tab Suci
dirindukannya itu adalah kerinduan orang melukiskan peristiwa tersebut: “Dan dari
dari abad ke abad. Kata yang terakhir dalam dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang
Alkitab memberikan janji tentang nyaring dari takhta itu, katanya: ‘Su-
kedatangan-Nya: “Ya, Aku da- tang dahlah terlaksana!’” Suara ini
segera.” Dan Yohanes Pewahyu, saha- bat menggoncang bumi, membuat “gempa
setia Yesus, menambahkan, “Amin, da- bumi yang dahsyat seperti belum pernah
tanglah, Tuhan Yesus!” (Why. 22:20). terjadi sejak manusia ada di atas bumi”
Untuk melihat Yesus! Untuk bersama (Why. 16:17, 18). Bukit- bukit bergoncang,
de- ngan Dia selama-lamanya, yang bukit batu terpencar- pencar ke mana-
mengasihi kita lebih dari apa yang dapat mana, dan seluruh bumi ber- gerak
kita bayangkan. Untuk mengakhiri derita bagaikan gelombang samudera. Per-
semua manusia! Untuk menikmati mukaan bumi terbelah “runtuhlah kota-
keabadian bersama-sama dengan orang kota bangsa-bangsa. Dan semua pulau
yang dibangkitkan, yang seka- rang masih hilang
berada di tempat peristirahat- annya, orang lenyap, dan tidak ditemukan lagi gunung-
yang dikasihi! Itulah sebabnya tidak gunung” (ayat 19, 20). “Maka menyusutlah
mengherankan bahwa sejak kenaikan langit bagaikan gulungan kitab yang
Kristus, sahabat-sahabat-Nya menanti- digulung dan tergeserlah gunung-gunung
nanti hari itu. dan pulau- pulau dari tempatnya” (Why.
Pada suatu waktu Ia akan kembali, wa- 6:14).
laupun bagi orang-orang saleh kedatangan- Sementara kekacauan menimpa per-
mukaan bumi ini, umat Allah berdiri
dengan

373
374 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
berani ketika mereka melihat “Anak
Manusia itu datang di atas awan-awan di nya, inilah Allah kita, yang kita nanti-
langit” (Mat. 24:30). Sementara Ia turun nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah
dengan awan- awan, setiap mata Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah
memandang Raja kehi- dupan itu. kita bersorak-so- rak dan bersukacita oleh
Kedatangan-Nya kali ini bukanlah sebagai karena keselamatan yang diadakan-Nya!”
manusia duka, melainkan sebagai pe- (Yes. 25:9).
menang dan penakluk yang menuntut Ketika Yesus semakin turun mendekati
milik- Nya. Di tempat mahkota duri yang bumi, Ia memanggil orang-orang saleh
dahulu itu, dikenakan-Nya mahkota yang tidur supaya keluar dari kubur
kemuliaan, dan “di atas kepala-Nya mereka dan menyuruh para malaikat-Nya
terdapat banyak mahkota.... keluar “meniup sangkakala yang dahsyat
Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis bunyinya dan me- reka akan
suatu nama, yaitu: RAJA SEGALA RAJA mengumpulkan orang-orang pilih- an-Nya
DAN TUAN DI ATAS SEGALA TUAN” dari keempat penjuru bumi, dari ujung
(Why. 19:12, 16). langit yang satu ke ujung langit yang lain”
Pada waktu kedatangan-Nya (Mat. 24:31). Dari segenap penjuru dunia,
kemalangan besar akan menimpa orang- orang-orang benar yang mati mendengar
orang yang me- nolak mengakui Yesus suara-Nya lalu bangkit dari kubur mereka–
sebagai Juruselamat dan Tuhan, dan itulah hari kesukaan!
mereka yang menolak untuk menurut Maka orang-orang benar yang masih hi-
hukum-Nya. Para penolak anugerah- Nya dup akan diubahkan “dalam sekejap mata”
itu menyadari betul akan kesalahan me- (1 Kor. 15:52). Mereka dimuliakan dengan
reka, seruan yang telah diberikan kepada ke- abadian, bergabung dengan orang-
me- reka dengan penuh kesabaran, orang sa- leh yang dibangkitkan, untuk
“Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu menyongsong Tuhan mereka ke awan-
yang jahat itu! Mengapa kamu akan mati?” awan dan akan ting- gal dengan Dia
(Yeh. 33:11). “Dan raja-raja di bumi dan selama-lamanya (1 Tes. 4:16, 17).
pembesar-pembe- sar serta perwira-
perwira, dan orang-orang kaya serta orang
merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua KEPASTIAN KEDATANGAN
dan celah-celah batu karang di gunung. KRISTUS
Dan mereka berkata kepada gu- nung-
gunung dan kepada batu-batu karang itu: Para rasul dan orang-orang Kristen
‘Runtuhlah menimpa kami dan sembu- yang mula-mula menganggap kedatangan
nyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk Kristus kedua kali adalah pengharapan
di atas takhta dan terhadap murka Anak “yang penuh bahagia” (Tit. 2:13;
Dom- ba itu.’ Sebab sudah tiba hari besar bandingkan Ibr. 9:28). Mereka menanti
murka mereka dan siapakah yang dapat kegenapan seluruh nubuatan itu dan janji-
bertahan?” (Why. 6:15-17). janji Kitab Suci pada Kedatangan Kristus
Akan tetapi kegembiraan umat yang yang kedua kali (baca 2 Ptr. 3:13;
me- rindukan kedatangan-Nya menutupi bandingkan Yes. 65:17), karena itulah
ratap ta- ngis orang-orang yang jahat itu. tujuan pengembaraan orang Kristen yang
Kedatangan Penebus merupakan puncak sesung- guhnya. Semua orang yang
kemuliaan bagi sejarah umat Allah; karena mengasihi Kris- tus akan menanti hari itu
itulah saat kele- pasan mereka. Dengan dengan penuh peng- harapan, suatu saat di
suara pujaan yang menggetarkan mereka mana mereka dapat mengadakan
berseru: “Sesungguh- persekutuan dengan Dia muka
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 375
dengan muka–bersama Bapa, Roh Kudus
dan para malaikat. janji kedatangan-Nya. Di tengah-tengah se-
gala kesulitan yang dihadapi mereka,
Kesaksian Kitab Suci. Kepastian Keda- jaminan atas janji ini tidak pernah gagal
tangan Kristus yang kedua kali berakar untuk memba- rui keberanian dan kekuatan
pada pengharapan yang pantas atas Kitab mereka. Guru mereka akan datang kembali
Suci. Sebelum Kristus mati, Ia telah dan akan mem- bawa mereka ke rumah
mengatakan kepada murid-murid-Nya Bapa!
bahwa Ia akan kembali kepada Bapa-Nya
untuk menyedia- kan tempat bagi mereka. Jaminan Atas Kedatangan yang
Bahkan Ia berjanji kepada mereka, “Aku Pertama Kali Dibuat. Kedatangan Kristus
akan datang kembali dan membawa kamu yang ke- dua kali erat kaitannya dengan
ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana kedatangan- Nya yang pertama. Jika
aku berada, kamu pun ber- ada” (Yoh. Kristus tidak datang dan memperoleh
14:3). kemenangan yang menentu- kan atas dosa
Sebagaimana kedatangan Kristus yang dan Setan (Kol. 2:15), maka kita tidak akan
pertama kali ke dunia ini telah lebih dahulu memiliki alasan untuk percaya bahwa Ia
dinubuatkan, begitu pula dengan akan datang pada kali yang kedua untuk
kedatangan- Nya yang kedua kali juga telah mengakhiri penguasaan Setan atas dunia
diceritakan lebih dahulu di dalam Kitab dan memulihkannya kepada kesem-
Suci. Bahkan sebelum Air Bah terjadi, purnaan yang semula. Akan tetapi karena
Tuhan telah menga- takan kepada Henokh kita mempunyai bukti bahwa Ia “pada
bahwa Kristuslah yang akan datang dalam zaman akhir... menghapuskan dosa oleh
kemuliaan-Nya un- tuk mengakhiri dosa. Ia korban- Nya,” maka kita memiliki alasan
menubuatkan, “Se- sungguhnya Tuhan untuk per- caya bahwa “Ia akan
datang dengan beribu-ri- bu orang kudus- menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa
Nya, hendak menghakimi se- mua orang menanggung dosa untuk menganugerahkan
dan menjatuhkan hukuman atas orang- keselamatan” (Ibr. 9:26, 28).
orang fasik, yang mereka lakukan dan
karena semua kata-kata nista, yang Pelayanan Kristus di Surga. Wahyu
diucapkan orang-orang berdosa yang fasik Kris- tus kepada Yohanes menyatakan
itu kepada Tuhan” (Yud. 14, 15). dengan je- las bahwa bait suci surga adalah
Seribu tahun sebelum Kristus lahir, pe- pusat ren- cana keselamatan (Why. 1:12,
mazmur telah berbicara mengenai 13; 3:12; 4:1-
kedatangan Tuhan untuk mengumpulkan 5; 5:8; 7:15; 8:3; 11:1, 19; 14:15, 17; 15:5, 6, 8;
umat-Nya de- ngan berkata, “Allah kita 16:1, 17). Nubuatan-nubuatan yang
datang dan tidak akan berdiam diri, di menunjuk- kan bahwa Ia telah memulai
hadapan-Nya api men- jilat, sekeliling-Nya tugas pelayanan terakhir-Nya demi
bertiup badai yang dah- syat. Ia berseru kepentingan orang-orang yang berdosa
kepada langit di atas, dan ke- pada bumi menambahkan jaminan bahwa Ia akan
untuk mengadili umat-Nya: Ba- walah ke segera kembali untuk menjemput umat-
mari orang-orang yang Kukasihi, yang Nya pulang ke rumah (lihat bab 24).
mengikat perjanjian dengan aku ber- Keyakinan bahwa Kristus bekerja dengan
dasarkan korban sembelihan!” (Mzm. gi- at untuk menyempurnakan penebusan
50:3- 5). yang telah dilaksanakan di atas kayu salib
Murid-murid Kristus sangat gembira telah mendatangkan keberanian bagi orang
atas Kristen yang sedang mengharapkan
kedatangan- Nya kembali.
376 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
CARA KEDATANGAN KRISTUS
KEMBALI adalah dalam wujud nyata dan pribadi
seba- gaimana waktu Ia berangkat ke
Sebagaimana Kristus telah surga.
mengutarakan tanda-tanda yang
menunjukkan dekat-Nya kedatangan-Nya, Kedatangan-Nya dapat Dilihat.
Ia juga menunjukkan per- hatian yang Kedatang- an Kristus bukanlah kedatangan
sungguh-sungguh atas murid- murid-Nya, dalam batin, atau pengalaman yang tidak
agar mereka jangan sampai ter- tipu oleh tampak melain- kan sebuah pertemuan
pernyataan yang palsu. Ia mem- berikan yang nyata dengan Pribadi yang tampak.
amaran bahwa sebelum Kedatangan Tidak perlu diragukan mengenai
Kristus yang kedua kali “mesias-mesias kedatangan-Nya kembali yang kelak
pal- su dan nabi-nabi palsu akan muncul tampak dengan nyata, Yesus meng-
dan mereka akan mengadakan tanda-tanda amarkan murid-murid-Nya terhadap keda-
yang dahsyat dan mukjizat-mukjizat, tangan-Nya yang dikatakan secara diam-
sehingga se- kiranya mungkin, mereka di- am dengan tegas menyatakan bahwa
menyesatkan orang-orang pilihan juga.” Ia keda- tangan-Nya kembali disertai kilat
berkata, “Jika orang berkata kepada kamu: yang memancar (Mat. 24:27).
Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada Dengan jelas Alkitab mengatakan
di sana, jangan kamu percaya” (Mat. bahwa baik orang yang benar maupun
24:24, 23). Diamarkan lebih dahulu supaya orang yang jahat secara serentak
waspada. Untuk mem- buat orang yang menyaksikan kedatang- an-Nya. Yohanes
percaya itu dapat membe- dakan antara menulis, “Lihatlah, Ia da- tang dengan
peristiwa yang murni dengan yang palsu, awan-awan dan setiap mata akan melihat
beberapa ayat dalam Alkitab di- berikan Dia” (Why. 1:7), dan Kristus mencatat
untuk menyatakan rincian cara-cara sambutan orang yang jahat: “Dan semua
kedatangan Kristus kembali. bangsa di bumi akan meratap dan me- reka
akan melihat Anak Manusia itu datang di
Datang Secara Nyata dan Pribadi. Tat- atas awan-awan di langit dengan segala ke-
kala Yesus naik dan terangkat ke awan- kuasaan dan kemuliaan-Nya” (Mat. 24:30).
awan, dua orang malaikat memberikan
ama- nat kepada murid-murid, yang masih Terdengar Jelas. Untuk menambah gam-
tetap menatap ke atas ketika Tuhannya baran kesadaran yang universal dari hal
terangkat; “Hai orang-orang Galilea, kem- balinya Kristus adalah keterangan
mengapakah kamu berdiri melihat ke Alkitabiah bahwa kedatangan-Nya akan
langit? Yesus ini, yang terangkat ke surga diketahui de- ngan terdengarnya bunyi:
meninggalkan kamu, akan datang kembali “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada
dengan cara yang sama seperti kamu waktu penghulu ma- laikat berseru dan
melihat Dia naik ke surga” (Kis. 1:11). sangkakala Allah berbu- nyi” (1 Tes. 4:16).
Dengan kata lain, mereka mengatakan “Sangkakala yang dahsyat bunyinya” (Mat.
bahwa Tuhan yang sama yang terangkat 24:31) menyertai umat-Nya yang
dari tengah-tengah mereka–mempunyai berhimpun itu. Di sini tidak ada yang
pribadi, dengan wujud daging dan darah, bersifat rahasia.
bukan dalam wujud roh (Luk. 24:36-43) –
akan kembali ke dunia. Dan kedatangan- Kembali dengan Penuh Kemuliaan.
Nya yang kedua kali Apa- bila Kristus kembali, Ia datang
sebagai seo- rang pemenang disertai
dengan kuasa “dalam kemuliaan Bapa-Nya
diiringi malaikat-malai-
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 377
kat-Nya” (Mat. 16:27). Yohanes Pewahyu
menggambarkan kemuliaan Kristus waktu kan, sampai kepada hari Nuh masuk ke
kembali dengan cara yang sangat dramatis. dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan
Ia menggambarkan Kristus menunggang sesuatu, sebelum air bah itu datang dan
ku- da putih seraya memimpin pasukan melenyapkan mereka semua, demikian
yang tidak terhitung jumlahnya dari surga. pulalah halnya ke- lak pada kedatangan
Kein- dahan yang luar biasa dari Anak Manusia” (Mat. 24:38, 39).
kemuliaan Kristus itu tampak dengan nyata Sekalipun Nuh telah berkhotbah bertahun-
(Why. 19:11-16). tahun mengenai air bah yang akan datang,
toh orang juga masih merasa terkejut. Ada
Kembali dengan Tiba-tiba, Tidak dua golongan manusia yang hidup. Satu
Disang- ka-sangka. Orang Kristen yang golongan manusia yang percaya kepada
percaya, yang rindu dan mengharapkan per- kataan Nuh dan mereka masuk ke
kedatangan Kristus, akan waspada dalam bahtera dan selamat, sedangkan
menjelang kedatangan yang semakin dekat yang lain adalah orang-orang yang memilih
itu (1 Tes. 5:4-6). Akan tetapi mengenai tetap ber- ada di luar lalu “air bah itu
penduduk dunia ini pada umumnya, Paulus datang dan mele- nyapkan mereka semua”
menulis, “Bahwa hari Tu- han datang (Mat. 24:39).
seperti pencuri pada malam. Apa- bila
mereka mengatakan “semuanya damai dan Peristiwa Perubahan Besar. Seperti hal-
aman–maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh nya dengan Air Bah, mimpi Nebukadnezar
kebinasaan, seperti seorang perempuan dari hal patung logam menggambarkan
yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin–me- cara perubahan besar yang di dalamnya
reka pasti tidak akan luput” (1 Tes. 5:2, 3; Kristus akan mendirikan kerajaan
bandingkan Mat. 24:43). kemuliaan-Nya (li- hat bab 4).
Ada orang yang menyimpulkan bahwa Nebukadnezar melihat patung yang besar
dengan perbandingan Paulus atas dengan “kepalanya dari emas tua, dada dan
kedatangan Kristus dengan seorang pencuri lengannya dari perak, perut dan
menunjukkan bahwa Ia akan datang secara pinggangnya dari tembaga, sedang
diam-diam, de- ngan cara yang tidak pahanya dari besi dengan kakinya sebagian
tampak. Pendapat yang demikian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
bertentangan dengan gambaran yang Sementara tuanku melihatnya, terungkit
diberikan Alkitab mengenai kedatangan lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan
Kristus yang disertai dengan kemuliaan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat
dan keindahan di hadapan semua mata pada kakinya yang dari besi dan tanah liat
(Why. 1:7). Pandangan Paulus bukanlah itu, sehingga remuk. Maka dengan
menyatakan bahwa kedatangan Kristus sekaligus diremukkannyalah juga besi,
secara rahasia, akan tetapi justru bagi tanah liat, tembaga, perak dan emas itu,
pikiran yang duniawi, kedatangan itu dan semuanya menjadi seperti sekam di
begitu tiba-tiba sehingga tidak disangka- tempat pengirikan pada musim panas, lalu
sangka mereka. angin menghembuskannya, sehingga tidak
Kristus membuat perbandingan yang ada bekas-bekasnya yang ditemukan.
se- rupa dengan membanding kedatangan- Tetapi batu yang menimpa patung itu
Nya dengan kebinasaan yang tiba-tiba menjadi gu- nung besar yang memenuhi
terjadi ke- pada dunia purba, oleh air bah. seluruh bumi” (Dan. 2:32-35).
“Sebab seba- gaimana mereka pada zaman Melalui mimpi ini Tuhan memberikan
sebelum air bah itu makan dan minum, kepada Nebukadnezar ikhtisar sejarah
kawin dan mengawin- dunia. Antara masanya dengan pendirian
kerajaan
378 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
kekal Kristus (batu itu), empat kerajaan
besar dan campuran beberapa bangsa kecil nya yang dari besi dan tanah liat itu,”dan
yang lemah dan kuat menguasai panggung “itu akan meremukkan segala kerajaan dan
dunia. Pada zaman Kristus para penafsir menghabisinya,” tidak ada yang sisa dari
telah mengidentifikasi kerajaan ini sebagai me- reka (Dan. 2:34, 44, 35).
berikut: Babilon (605-539 SM), Medo- Sesungguhnya, Ke- datangan Kristus yang
Persia (539- 331 SM), Yunani 331-168 kedua kali adalah pe- ristiwa yang
SM, dan Roma (168 SM - 476 TM). menggoncangkan bumi.
Sebagaimana telah di- nubuatkan, tidak
ada kerajaan lain yang menggantikan KEDATANGAN YANG KEDUA
Roma. Selama masa abad ke- empat dan KALI DAN BANGSA MANUSIA
kelima Tarikh Masehi, kerajaan itu
terpecah-pecah menjadi kerajaan-kerajaan Kedatangan Kristus yang kedua kali
kecil yang kemudian menjadi bangsa- akan menyentuh dua kelompok besar
bangsa Eropa. Selama berabad-abad, manusia–- mereka yang menerima-Nya dan
penguasa yang tangguh–Charlemagne, keselamatan yang dibawa-Nya, dan mereka
Charles V, Na- poleon, Kaisar Wilhem dan yang telah berpaling dari pada-Nya.
Hitler–telah ber- usaha membangun
kerajaan dunia yang lain. Semuanya gagal, Pengumpulan Orang yang Terpilih.
tepat seperti apa yang telah dinubuatkan: Salah satu aspek penting dari pendirian
“Tetapi tidak akan merupakan satu kerajaan kekal Kristus ialah pengumpulan
kesatuan, seperti besi tidak dapat ber- semua orang yang sudah ditebus (Mat.
campur dengan tanah liat” (Dan. 2:43). 24:31; 25:32- 34; Mrk. 13:27) untuk
Akhirnya, fokus mimpi itu tertuju dibawa ke surga yang telah disediakan
kepada klimaks yang dramatis: pendirian Kristus (Yoh. 14:3).
kerajaan Tuhan selama-lamanya. Batu Apabila seorang kepala negara mengun-
yang terungkit lepas tanpa tangan yang jungi negeri lain, hanya sebagian kecil saja
mendorong meng- gambarkan kerajaan da- ri rombongan itu yang mendapat
kemuliaan Kristus (Dan. 7:14; Why. sambutan selamat datang. Akan tetapi
11:15), yang akan didirikan tanpa upaya kalau Kristus datang, setiap orang percaya
manusia pada waktu kedatangan Kristus yang pernah hi- dup, tanpa memandang
yang kedua kali. usia, jenis kelamin, pendidikan, atau status
Kerajaan Kristus tidaklah serempak ada ekonomi maupun bangsa, akan turut
dengan kerajaan manusia mana pun. mengambil bagian dalam perayaan
Ketika Ia masih hidup di atas dunia ini saat kedatangan Kristus yang Agung itu. Dua
kerajaan Roma berkuasa, kerajaan batu peristiwa yang mungkin terjadi seca- ra
yang meng- hancurkan segala bangsa itu universal ketika pengumpulan orang yang
belumlah tiba. Hanyalah sesudah fase kaki ditebus ini berlangsung: kebangkitan orang
yang terdiri dari besi bercampur tanah liat, saleh yang sudah mati dan pengubahan
periode bangsa- bangsa terbagi-bagi, orang saleh yang masih hidup.
kerajaan itu tiba. Kera- jaan itu akan
didirikan pada waktu Keda- tangan Kristus 1. Kebangkitan orang mati di dalam
yang kedua kali, saat Ia me- misahkan Kristus. Pada waktu bunyi sangkakala ter-
yang benar dari yang jahat (Mat. 25:31-34). dengar untuk memberitahukan kedatangan
Apabila itu terjadi, batu atau kerajaan Kristus, orang benar yang sudah mati akan
ini akan menimpa “patung itu, tepat pada di- bangkitkan dengan mengenakan tubuh
kaki- yang tidak ada cacatnya lagi, memperoleh
kehi-
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 379
dupan yang baka (1 Kor. 15:52, 53). Pada
ketika itu juga “mereka yang mati dalam 4:17; bandingkan Ibr. 11:39, 40). Oleh
Kristus akan lebih dahulu bangkit” (1 Tes. karena itu, semua umat percaya akan
4:16). Dengan kata lain, mereka berdiri bersa- ma-sama, berhimpun pada
dibangkitkan sebelum orang benar yang waktu kedatangan Kristus kedua kali yang
masih hidup dibawa kepada Tuhan. penuh dengan ke- muliaan, baik orang
Kebangkitan yang pertama itu akan benar yang dibangkitkan dari segala kurun
mem- pertemukan kembali mereka yang zaman dan mereka yang tinggal hidup pada
berkabung pada saat perpisahan dahulu. waktu kedatangan Kris- tus.
Mereka berso- rak kegirangan, “Hai maut
di manakah keme- nanganmu? Hai maut, di Kematian Orang Durhaka. Bagi orang
manakah sengatmu?” (1 Kor. 15:55). yang selamat, kedatangan Kristus yang ke-
Bukanlah tubuh yang berpenyakitan, dua kali merupakan saat kegembiraan yang
yang tua-renta atau tubuh yang terpotong- menyenangkan, akan tetapi bagi orang
potong yang masuk ke dalam kubur yang yang jahat hari itu merupakan saat yang
kelak akan diangkat pada waktu hari paling menakutkan. Mereka telah
kebangkitan itu, melainkan tubuh yang menghalang- halangi cinta kasih Kristus
baru, yang kekal, yang sempurna, tidak dan undangan- Nya untuk menerima
lagi dinodai oleh dosa yang membuat keselamatan yang diidam-idamkan
tubuh mereka hancur. Pengalaman sehingga mereka terpe- rangkap dalam
kebangkitan orang-orang saleh merupakan tipu muslihat (baca 2 Tes. 2:9- 12; Rm.
penyempurnaan pekerjaan pemulihan yang 1:28-32). Apabila mereka melihat Orang
dilakukan Kristus, memantulkan gambar yang telah ditolak itu datang sebagai Raja
Al- lah yang sempurna di dalam pikiran, atas segala raja dan Tuhan atas segala
jiwa dan tubuh (1Kor. 15:42-54; baca juga tuan, maka tahulah mereka bahwa hari
bab 26). kebi- nasaan mereka telah tiba. Dengan
dirundung rasa takut dan putus asa yang
2. Pengubahan Umat Percaya yang luar biasa, me- reka meminta agar ciptaan
Masih Hidup. Apabila orang saleh yang yang tidak ber- nyawa melindungi mereka
mati itu dibangkitkan, maka orang saleh (Why. 6:16, 17). Pada ketika itu Tuhan
yang masih hidup di atas dunia ini pada akan membinasakan Babilon, persatuan
waktu Ke- datangan Kristus yang kedua segala agama yang mur- tad. “Dan ia akan
kali akan diu- bahkan. “Karena yang dapat dibakar dengan api” (Why. 18:8).
binasa ini harus mengenakan yang tidak Pemimpin konfederasi ini–rahasia
dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus pendurhaka, yang tidak mempedulikan hu-
mengenakan yang tidak dapat mati” (1 kum–“Tuhan Yesus akan membunuhnya
Kor. 15:53). dengan napas mulut-Nya dan akan memus-
Pada waktu Kristus kembali tidak ada nahkannya, kalau Ia datang kembali” (2
ke- lompok umat percaya yang mendahului Tes. 2:8). Kuasa yang bertanggung jawab
umat percaya lainnya. Paulus menyatakan atas pemaksaan tanda binatang itu (baca
bahwa umat percaya yang masih hidup dan bab 13) akan dilemparkan ke dalam “lautan
diubah- kan “akan diangkat bersama-sama api yang menyala-nyala oleh belerang.”
dengan mereka di awan menyongsong Dan sisa orang jahat itu akan “dibunuh
Tuhan di ang- kasa. Demikianlah kita akan dengan pedang, yang keluar dari mulut
selama-lama- nya bersama-sama dengan Penunggang kuda itu”–Tuhan Yesus
Tuhan” (1 Tes. Kristus (Why. 19:20, 21).
380 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
TANDA-TANDA DEKATNYA
KEDATANGAN KRISTUS nyak orang yang hidup pada ketika itu
meng- akui peristiwa itu merupakan bagian
Kitab Suci tidak hanya menyatakan cara dari akhir dunia3 sehingga mendorong
dan tujuan kedatangan Kristus, tetapi juga mereka su- paya mulai dengan sungguh-
Al- kitab menggambarkan tanda-tanda sungguh memikir- kan penghakiman Allah
yang me- nuturkan dekatnya puncak dan akhir zaman. Gempa bumi Lisbon
peristiwa itu. Tan- da-tanda yang pertama memberikan dorongan untuk mempelajari
mengumumkan Ke- datangan Kristus yang nubuatan.
kedua kali telah ber- langsung kurang lebih
1700 tahun setelah kenaikan Kristus, dan 2. Matahari dan bulan menjadi saksi.
tanda-tanda yang lain menyusul, Dua puluh lima tahun kemudian dari 1 No-
menambah bukti bahwa keda- tangan-Nya vember 1755 tanda yang disebutkan dalam
sudah sangat dekat. nubuatan berlangsung––gelapnya matahari
dan bulan. Kristus telah menyatakan
Tanda-tanda di Alam. Kristus bahwa waktu tanda ini digenapi,
meramalkan akan adanya “tanda-tanda mengingatkan kita tentang malapetaka
pada matahari dan bulan dan bintang- besar, masa 1260 tahun aniaya kepausan
bintang” (Luk. 21:25), de- ngan merinci yang dikatakan di dalam Kitab Suci (Mat.
bahwa “matahari akan menjadi gelap dan 24:29; lihat juga bab 12). Akan tetapi
bulan tidak bercahaya dan bintang- bintang Kristus juga mengatakan bahwa
akan berjatuhan dari langit, dan kua- sa- malapetaka yang mendahului tanda-tanda
kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu ini akan disingkatkan (Mat. 24:21, 22).
orang akan melihat Anak Manusia datang Melalui pengaruh Reformasi dan gerakan-
dalam awan-awan dengan segala gerakan yang tumbuh dari dalamnya,
kekuasaan dan kemuliaan-Nya” (Mrk. aniaya kepausan dipersingkat, sehingga
13;24-26). Tam- bahan lagi, Yohanes pada pertengahan abad kedelapan belas
melihat bahwa gempa yang dahsyat akan hampir secara keselu- ruhan dihentikan.
mendahului tanda-tanda di langit (Why. Dalam penggenapan nubuatan ini, pada
6:12). Semua ini menandai akhir 1260 tanggal 19 Mei 1780, sebuah kegelapan
tahun masa aniaya (baca bab 13). yang luar biasa terjadi pada bagian timur
laut da- ratan Amerika Utara.4
1. Bumi menjadi saksi. Dalam kege- Mengingat kembali peristiwa ini,
napan nubuatan ini “gempa bumi yakni Timothy Dwight, Rektor Yale University,
paling dahsyat yang pernah diketahui,”1 berkata, “Tanggal 19 Mei 1780, adalah
terjadi pada tanggal 1 November 1755. hari yang luar biasa. Lilin-lilin dinyalakan
Dikenal dengan gempa Lisbon, efeknya di banyak rumah; burung-burung diam dan
dirasakan sampai di Eropa, Afrika dan menghilang, dan unggas kembali ke
Amerika, meliputi kawas- an 4 juta mil kandangnya. Orang
persegi. Kehancuran yang di- akibatkannya pada umumnya berpendapat bahwa hari
berpusat di Lisbon, Portugal, di mana penghakiman sudah dekat.”5
dalam beberapa menit saja meratakan Samuel Williams dari Harvard
gedung-gedung, dan menewaskan beribu- melaporkan bahwa kegelapan “menutupi
ri- bu manusia.2 langit dari barat daya ‘antara pukul 10.00
Sementara efek fisik gempa bumi itu sampai 11.00, dan berlanjut sampai tengah
sa- ngat besar, dampaknya terhadap malam berikutnya,’ dengan aneka kadar
pemikiran pada ketika itu sungguh sangat kegelapan dan lamanya di pelbagai tempat
berarti. Ba- yang berbeda. Di bebera-
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 381
pa tempat ‘orang-orang tidak dapat melihat
dan membaca bahan cetakan di alam ter- ingatkan orang kepada pohon ara, buahnya
buka.”6 Menurut pandangan Samuel Tenny berjatuhan karena goncangan angin ken-
“kegelapan pada waktu petang berikutnya cang.”11
merupakan kegelapan yang paling pekat Kristus memberikan tanda-tanda ini
yang dapat diamati sejak Yang Mahakuasa agar orang-orang Kristen waspada atas
menciptakan terang. Jika setiap jasad yang dekatnya kedatangan-Nya supaya dengan
bersinar di alam semesta telah ditutupi oleh demikian mereka dapat gembira dalam
bayang-bayang yang tidak dapat pengharapan dan siap-siaga untuk itu.
ditembusi, atau tiba-tiba menghilang, maka “Apabila semuanya itu mulai terjadi,”
kegelapan itu tidaklah sepekat itu.” 7 kata-Nya, “bangkitlah dan angkatlah
Pada pukul 9.00 malam bulan purnama mukamu, sebab penyelamatanmu sudah
muncul, akan tetapi kegelapan bertahan dekat.” Selanjutnya Ia menambahkan,
sam- pai tengah malam. Ketika bulan mulai “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa
kelihat- an, tampak seperti darah.Yohanes sa- ja. Apabila kamu melihat pohon-pohon
Pewahyu telah menubuatkan peristiwa- itu su- dah bertunas, kamu tahu dengan
peristiwa luar biasa akan hari tersebut. sendirinya bahwa musim panas sudah
Setelah gempa bu- mi, tulisnya, matahari dekat. Demikian juga, jika kamu melihat
akan menjadi “hitam bagaikan karung hal-hal itu terjadi, ke- tahuilah, bahwa
rambut dan bulan menjadi merah Kerajaan Allah sudah dekat” (Luk. 21:28-
seluruhnya bagaikan darah” (Why. 6:12). 31).
Kesaksian bumi unik, juga matahari,
3. Bintang-bintang menjadi saksi. Ba- bulan dan bintang-bintang, yang terjadi
ik Kristus maupun Yohanes berbicara tepat pada waktunya seperti yang telah
mengenai bintang-bintang yang diramalkan Kristus, mengarahkan
berguguran yang me-nunjukkan bahwa perhatian orang ba- nyak langsung kepada
kedatangan Kristus sudah dekat (Why. nubuatan-nubuatan dari hal kedatangan
6:13; bandingkan Mat. 24:29). Benda- Kristus yang kedua kali.
benda angkasa yang bergoncang pada
tanggal 13 November 1833—pameran Tanda-tanda di Dunia Agama. Alkitab
berjatuhannya bintang seca- ra ekstensif me- ramalkan bahwa sejumlah bukti yang
menurut catatan sejarah—me- rupakan sangat berarti di dunia agama akan
kegenapan nubuatan ini. Diperkira- kan menandai waktu kedatangan Kristus.
bahwa seorang peneliti dapat melihat rata-
rata 60.000 meteor per jam.8 Itu tampak 1. Suatu kebangkitan besar di bidang
dari Kanada sampai Meksiko dan dari per- agama. Kitab Wahyu memberitahukan
tengahan Atlantik hingga ke Pasifik,9 akan adanya suatu kebangkitan besar di
banyak orang Kristen yakin bahwa itulah bidang agama menjelang kedatangan
yang meng- genapi nubuatan yang terdapat Kristus yang kedua kali. Di dalam khayal
di dalam Alkitab.10 yang diterima Yohanes, seorang malaikat
Seorang saksi mata mengatakan bahwa memberitahukan kembalinya Kristus yang
“hampir-hampir tidak ada tempat di langit dilambangkan de- ngan pergerakan ini:
yang tidak dipenuhi dengan bintang yang “Dan aku melihat seo- rang malaikat lain
gu- gur. berkelompok-kelompok gugur– terbang di tengah-tengah langit dan
meng- padanya ada Injil yang kekal untuk
diberitakannya kepada mereka yang diam
di atas bumi dan kepada semua bangsa dan
suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru
382 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
dengan suara nyaring: ‘Takutlah akan
Allah dan muliakanlah Dia, karena telah menyambut kedatangan Juruselamat yang
tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah penuh dengan kemuliaan itu (baca bab 12
Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan 23).12
dan laut dan semua mata air’” (Why. 14:6,
7). 2. Mengkhotbahkan Injil. Allah “telah
Pekabaran itu sendiri menunjukkan menetapkan suatu hari, pada waktu mana
kapan itu bakal diumumkan. Kabar Injil Ia dengan adil akan menghakimi” (Kis.
kekal telah dikhotbahkan dari zaman ke 17:31). Amaran yang diberikan kepada kita
zaman. Akan te- tapi pekabaran ini, menge- nai hari itu, tidaklah dikatakan
menekankan aspek peng- hakiman dari Kristus bahwa hal itu akan terjadi apabila
Injil itu, yang dapat diumumkan hanya penghuni dunia ini telah ditobatkan
pada akhir zaman, karena itu meng- seluruhnya, melainkan apa- bila “Injil
amarkan bahwa “telah tiba saat Kerajaan ini akan diberitakan di se- luruh
penghakiman- Nya.” dunia menjadi kesaksian bagi semua
Kitab Daniel memberitahukan kepada bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudah-
ki- ta bahwa pada masa akhir nubuatan itu annya” (Mat. 24:14). Oleh karena itu,
akan dibukakan (Dan. 12:4). Pada waktu Petrus menguatkan hati orang-orang
itu orang pun memahami rahasia- percaya supa- ya “mempercepat
rahasianya. Pembu- kaan meterai itu kedatangan hari Allah” (2 Ptr. 3:12).
berlangsung pada waktu pe- riode 1260 Statistik penerjemahan dan penyebaran
tahun dominasi kepausan diakhiri dengan Alkitab pada abad ini menunjukkan
tertawannya Paus tahun 1798. Ga- bungan perkem- bangan kesaksian Injil kebenaran.
antara diasingkannya Paus dengan tanda- Dalam tahun 1900 Alkitab telah
tanda di alam menuntun banyak orang diterjemahkan ke dalam 537 bahasa. Pada
Kristen untuk mempelajari nubuatan- tahun 1980, Alkitab telah diterjemahkan,
nubuatan mengenai kejadian yang penting apakah secara lengkap atau masih dalam
menuju kedatangan yang kedua kali itu, bagian-bagian tertentu, ke dalam 1811
yang meng- hasilkan sebuah pemahaman bahasa, mewakili 96% dari pen- duduk
mendalam atas nubuatan ini. dunia. Seiring dengan itu, penyebaran
Fokus mengenai kedatangan Kristus Alkitab dari tahun ke tahun telah naik dari
yang kedua kali ini juga mendatangkan 5, 4 juta dalam tahun 1900 menjadi 36,8
pembaruan rohani menyeluruh atas juta; dan hampir setengah milyar bagian-
pengharapan Keda- tangan itu. bagian Alki- tab yang disebarkan sampai
Sebagaimana Reformasi muncul secara tahun 1980.13
mandiri di pelbagai negeri di dunia Tambahan lagi, agama Kristen sekarang
Kristen, demikian pula dengan pergerakan ini telah dapat mempergunakan pelbagai
Advent. Sifat pergerakan ini adalah sumber yang belum pernah digunakan
menye- luruh sebagai salah satu tanda yang sebe- lumnya untuk melancarkan misinya:
amat jelas bahwa kembalinya Kristus pelayanan melalui perwakilan, lembaga
sudah sangat dekat. Sebagaimana Yohanes pendidikan dan medis, para pekerja
Pembaptis menyediakan jalan bagi nasional maupun misio- naris, radio dan
kedatangan-Nya yang pertama kali, siaran televisi, dan aneka sa- rana
demikianlah pergerakan Advent keuangan yang sangat mengesankan.
menyediakan jalan bagi kedatangan Dewasa ini, stasiun-stasiun radio
Kristus yang kedua kali–mengumumkan gelombang pendek dengan kekuatan penuh
pe- kabaran dari Wahyu 14:6-12, panggilan dapat me- mancarkan Injil secara praktis di
Allah yang terakhir supaya menyiapkan hampir semua negeri di penjuru dunia.
diri untuk Apabila sum-
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 383
ber-sumber yang tiada taranya ini
digunakan di bawah bimbingan Roh dak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih
Kudus, betapa rea- listiknya tujuan menuruti hawa nafsu dari pada menuruti
evangelisasi seluruh dunia pada zaman Al- lah. Secara lahiriah mereka
kita. menjalankan ibadah mereka, tetapi pada
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, hakikatnya me- reka memungkiri
de- ngan keanggotaan yang mewakili kekuatannya” (2 Tim. 3:1-
pengguna 700 bahasa dengan 1000 dialek, 5).
sedang memberitakan Injil di 190 negeri. Demikianlah sekarang ini, cinta diri,
Hampir 90% anggota ini tinggal di luar lebih mementingkan kekayaan dan dunia
Amerika Se- rikat. Yakin bahwa pekerjaan telah menggantikan Roh Kristus dalam hati
medis dan ke- pendidikan memegang banyak orang. Mereka tidak mau
peranan penting da- lam tugas penyelesaian menggunakan asas-asas dan hukum Allah
Injil, kita menjalankan hampir 600 unit untuk membimbing hidup mereka; sikap
rumah sakit, rumah-rumah perawatan, tidak peduli terhadap hu- kum merajalela.
klinik dan balai pengobatan, 19 kapal “Dan karena makin bertam- bahnya
medis, 27 pabrik makanan sehat, 86 kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang
perguruan tinggi dan universitas, 834 akan menjadi dingin” (Mat. 24:12).
sekolah menengah, 4166 sekolah dasar,
125 sekolah kursus Alkitab tertulis, dan 33 4. Bangkitnya Kembali Kepausan.
lembaga peng- ajaran bahasa. 51 rumah Menurut nubuat yang terdapat dalam
percetakan dan pe- nerbitan menerbitkan Alkitab, pada akhir 1260 tahun itu Paus
bahan bacaan di da- lam 190 bahasa, akan terkena “luka yang membahayakan
sedangkan stasiun radio ge- lombang hidupnya” akan tetapi itu bukan
pendek memancarkan siaran ke- pada mengakhiri hidupnya (baca bab 13). Kitab
hampir 75 persen penduduk dunia. Roh Suci menyatakan bahwa luka yang
Kudus telah mencurahkan berkat yang ber- mematikan ini akan sembuh. Kepausan
kelimpahan kepada misi kita. akan mengalami pembaruan pengaruh yang
besar dan mendapat kehormatan–“seluruh
3. Kemunduran Agama. Tersebar dunia heran, lalu mengikut binatang itu”
luas- nya pemberitaan Injil ini tidaklah (Why. 13:3). Dewasa ini banyak orang
selalu berarti suatu perkembangan yang menganggap Paus sebagai pemimpin
Kekristenan yang mur- ni secara besar- moral dunia.
besaran. Sebaliknya, Alkitab meramalkan Dalam pengertian yang lebih luas dan
bahwa kemunduran kerohanian yang sejati lebih jauh, pengaruh bangkitnya kepausan
terjadi menjelang akhir zaman. Paulus terjadi dengan adanya upaya orang Kristen
mengatakan bahwa “pada hari-hari terakhir menempatkan tradisi, ukuran manusia, dan
akan datang masa yang sukar. Ma- nusia ilmu pengetahuan menempati otoritas yang
akan mencintai dirinya sendiri dan men- seharusnya diberikan kepada Alkitab.
jadi hamba uang. Mereka akan membual Dengan berbuat demikian, mereka mudah
dan menyombongkan diri, mereka akan dimasuki “si pendurhaka,” yang bekerja
menjadi pemfitnah, mereka akan berontak dengan “rupa- rupa perbuatan ajaib, tanda-
terhadap orang tua dan tidak tahu tanda dan mukji- zat-mukjizat palsu” (2
berterima kasih, ti- dak mempedulikan Tes. 2:9). Setan de- ngan alat-alatnya akan
agama, tidak tahu menga- sihi, tidak mau mengadakan konfede- rasi dengan yang
berdamai, suka menjelekkan orang, tidak jahat, yang dilambangkan dengan trinitas
dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang tidak suci yakni naga, binatang dan
yang baik, suka mengkhianati, ti- nabi palsu, yang akan menipu
384 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
dunia (Why. 16:13, 14; bandingkan 13:13,
14). Hanyalah mereka yang menggunakan hukum Allah ini akan menambah tindak
Alki- tab sebagai penuntunnya, dan orang kejahatan dan tingkah laku yang bejat.
yang “menuruti perintah Allah dan iman
kepada Yesus” (Why. 14:12) yang dapat 1. Gelombang kejahatan di dunia. Si-
dengan ber- hasil menentang kuasa kap melecehkan hukum Tuhan di kalangan
penipuan yang dida- tangkan persekutuan orang Kristen dewasa ini telah turut me-
ini. nambah pelecehan atas hukum dan
peraturan di tengah-tengah masyarakat
5. Mundurnya Kebebasan Beragama. modern. Di seluruh dunia, kejahatan
Bangkitnya kembali kepausan akan meroket di luar ken- dali. Sebuah laporan
mempe- ngaruhi Kekristenan secara koresponden dari bebe- rapa ibukota dunia
dramatis. Kebe- basan beragama yang menyebutkan: “Seperti halnya di Amerika
diperoleh dengan pengorbanan besar, yang Serikat, kejahatan sedang meningkat di
dijamin dengan pe- misahan antara gereja mana-mana di seluruh penjuru dunia.”
dengan negara, akan hanyut dan pada “Mulai dari London hingga ke Mos- kow
akhirnya dihapuskan. De- ngan bantuan terus ke Johannesburg, kejahatan begitu
pemerintahan sipil yang tang- guh, kuasa cepat menjadi ancaman besar yang
kemurtadan ini akan memaksakan bentuk mengubah cara hidup orang banyak.”14
perbaktiannya kepada semua orang. Setiap
orang akan menentukan pilihan mere- ka 2. Revolusi seksual. Karena sikap me-
sendiri apakah akan setia kepada Tuhan lecehkan hukum Tuhan, maka kekang
dan hukum-hukum-Nya ataukah setia terha- dap sopan santun dan kemurnian pun
kepada binatang dan patungnya (Why. hancur, akibatnya ialah gelombang besar
14:6-12). kemerosotan akhlak. Sekarang ini seks
Tekanan ini diikuti dengan paksaan di telah didewakan dan diperdagangkan
bi- dang ekonomi: “Dan tidak seorang pun melalui film, televisi, vi- deo, nyanyian,
yang dapat membeli atau menjual selain majalah dan iklan.
daripada mereka yang memakai tanda itu, Revolusi seksual telah mengakibatkan
yaitu nama binatang itu atau bilangan timbulnya secara mengejutkan angka
namanya” (Why. 13:17). Akhirnya, orang- perce- raian, penyimpangan-penyimpangan
orang yang menolak bekerja sama akan seperti “perkawinan terbuka” atau tukar-
menghadapi hukuman mati (Why. 13:15). tukar pa- sangan, penyalahgunaan seks
Pada masa kesukaran yang terakhir ini anak-anak, jumlah pengguguran yang amat
Tuhan akan campur tangan bagi umat-Nya mengerikan, tersebar luasnya homoseksual
dan melepaskan setiap orang yang namanya dan lesbian- isme, merajalelanya penyakit
tertulis di dalam kitab kehidup- an (Dan. kelamin, dan belakangan ini sedang
12:1; bandingkan Why. 3:5; 20:15). muncul AIDS (acqui- red immune
deficiency syndrome–Gejala merosotnya
Bertambahnya Orang Jahat. kekebalan tubuh).
Kemerosotan kerohanian yang terjadi di
kalangan Kristen dan adanya pembaruan di Perang dan Malapetaka. Sebelum Kristus
kalangan orang yang mendurhaka telah kembali ke dunia, Ia berkata, “Bangsa akan
menuntun kepada pelecehan hukum Tuhan bangkit melawan bangsa dan kerajaan
di dalam jemaat dan dalam hidup umat mela- wan kerajaan, dan akan terjadi
percaya. Banyak orang yang akan percaya gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai
bahwa orang Kristen tidak wajib lagi tempat akan ada penyakit sampar dan
memeliharanya. Pelecehan kelaparan, dan akan
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 385
terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan
tanda-tanda yang dahsyat dari langit” (Luk. daklah cerah. Peristiwa penderitaan
21:10, 11; bandingkan Mrk. 13:7, 8; Mat. kelaparan seperti ini merupakan pertanda
24:7). Apabila masa akhir itu makin dekat jelas bahwa Kristus akan segera datang.
dan konflik antara yang jahat melawan
pasukan Ilahi makin dahsyat, malapetaka BERSEDIALAH SETIAP SAAT
ini pun se- makin kejam dan semakin lebih
sering, dan menggenapi nubuatan yang Berulang-ulang Alkitab memberikan ja-
belum pernah di- genapi sampai pada masa minan kepada kita bahwa Yesus akan
kini. datang segera. Akan tetapi, apakah Ia akan
datang tahun mendatang? Lima tahun
1. Peperangan. Sekalipun peperangan mendatang? Sepuluh tahun lagi? Ataukah
telah menggenangi sejarah manusia, dua puluh tahun lagi? Tidak seorang pun
perang yang berlangsung akan melebihi mengetahui dengan pasti. Yesus sendiri
apa yang pernah terjadi sebelumnya. menyatakan, “Tetapi tentang hari dan saat
Perang Dunia I dan II telah mengakibatkan itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-
kerusakan dan penderitaan yang jauh lebih malaikat di surga tidak, dan Anak pun
besar daripada yang sebelumnya sekalipun tidak, hanya Bapa sendiri” (Mat. 24:36).
digabungkan.15 Hari-hari terakhir ketika Kris- tus bekerja
Banyak orang yang melihat di atas dunia, Ia pernah menceri- takan
kemungkinan adanya perang lain yang perumpamaan sepuluh anak dara untuk
melibatkan seluruh dunia. Perang Dunia II menggambarkan pengalaman jemaat masa
bukanlah perang menghancurkan sama akhir. Dua golongan anak dara itu
sekali. Sejak perang itu berakhir, tidak mewakili dua jenis orang yang percaya
kurang dari “140 buah kon- flik bersenjata yang mengaku menanti kedatangan Tuhan.
dengan menggunakan senjata Mereka disebut anak dara karena mereka
konvensional, yang menewaskan lebih ku- mengaku mempu- nyai iman yang sejati.
rang 10 juta orang.”16 Pelita mereka melam- bangkan Firman
Tuhan, sedangkan minyak mereka
2. Bencana Alam. Bencana tampaknya melambangkan Roh Kudus.
bertambah secara pesat dan berarti dalam Sepintas lalu, kedua kelompok ini
tahun-tahun belakangan ini. Belum lama tampak serupa; kedua-duanya berangkat
ber- selang, bencana alam saling untuk me- nyongsong pengantin, kedua-
menyaingi, yang mengakibatkan orang duanya mempu- nyai minyak dalam lampu,
terheran-heran apakah dunia ini sudah dan tingkah laku mereka pun kelihatannya
semrawut–dan bahwa jika dunia ini tidak jauh berbeda. Semua telah
mengalami perubahan besar dalam iklim mendengar pekabaran bahwa Kristus akan
dan struktur maka bencana itu makin segera datang dan menanti- kannya. Akan
bertambah pada masa mendatang.17 tetapi harinya ditangguhkan– iman mereka
diuji.
3. Bala Kelaparan. Bala kelaparan Tiba-tiba di tengah malam–pada malam
telah sering terjadi pada masa lampau, paling gelap-gulita dalam sejarah dunia–
tetapi ska- lanya tak sebanding dengan apa me- reka mendengar seruan, “Mempelai
yang terjadi dalam abad ini. Sebelumnya, datang! Songsonglah dia!” (Mat. 25:6).
tidak ada bala kelaparan melanda dunia Lalu perbe- daan antara kedua kelompok
sehingga berjuta- juta manusia menderita itu menjadi jelas: beberapa dari antara
kelaparan atau keku- rangan makanan.18 mereka jelas-jelas tidak siap bertemu
Prospek masa depan ti- dengan pengantin itu.
386 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . .
Orang-orang “yang bodoh,” anak dara ini,
adalah orang-orang munafik; mereka tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah
meng- hormati kebenaran, Firman Tuhan. dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
Akan te- tapi mereka melalaikan minyak– kejahatan!” (Mat. 7:22, 23).
mereka ti- dak dimeteraikan oleh Roh Sebelum air bah, Allah telah mengutus
Kudus (bandingkan Why. 7:1-3). Mereka Nuh untuk memperingatkan orang-orang
telah puas dengan pe- kerjaan yang pa- da zamannya bahwa dunia akan
dangkal dan belum “jatuh” pada Yesus dibinasakan. Dengan cara serupa, Allah
Kristus, batu karang itu. Mereka keli- mengirimkan pe- kabaran tiga rangkap
hatannya dalam bentuk yang baik tetapi untuk memberikan amaran supaya
ko- song dari kuasa Allah. mempersiapkan dunia ini bagi kedatangan-
Tatkala pengantin itu tiba, hanya Nya (lihat Why. 14:6-16).
mereka yang siap-sedia yang masuk
bersama Dia ke pesta perjamuan kawin itu, Semua orang yang mau menerima peka-
kemudian pintu pun ditutup. Akhirnya baran kemurahan Allah akan bergembira
anak dara yang bodoh pergi membeli atas pengharapan Kedatangan Kristus yang
minyak lalu kembali dan berseru-seru, kedua kali. Kepada merekalah diberikan
“Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!” ja- minan, “Berbahagialah mereka yang
Akan tetapi Pengantin itu menjawab, diundang ke perjamuan kawin Anak
“Sesungguhnya aku tidak mengenal kamu” Domba!” (Why. 19:9). Sesungguhnya,
(Mat. 25:11-12). “Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya
sekali lagi tanpa me- nanggung dosa untuk
Betapa malangnya jika Kristus kembali menganugerahkan ke- selamatan kepada
ke dunia ini, Ia harus mengucapkan mereka, yang menantikan Dia” (Ibr. 9:28).
perkata- an seperti itu kepada orang-orang Kembalinya sang Penebus akan merupakan
yang se- benarnya dikasihi-Nya. Ia puncak kemuliaan atas se- jarah umat
mengingatkan, “Pada hari terakhir banyak Allah. Inilah saat kelepasan me- reka, dan
orang akan ber- seru kepada-Ku: Tuhan, dengan penuh kegembiraan dan pu- jaan
Tuhan, bukankah kami bernubuat demi mereka berseru dengan nyaring, “Se-
nama-Mu, dan meng- adakan banyak sungguhnya, inilah Allah kita, yang kita
mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu nanti- nantikan... marilah kita bersorak-
itulah Aku akan berterus- terang kepada sorak dan bersukacita oleh karena
mereka dan berkata: Aku keselamatan yang diadakan-Nya” (Yes.
Referensi: 25:9).
1. . Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 1, hlm. 456, 894; jilid 2, hlm. 528, 784; jilid 3, hlm. 252, 744; jilid
4, hlm. 396, 846. Lihat juga bab 23.
2. . G.I. Eiby, Earthquakes (New York, NY: Van Nostrand Reinholdt Co., 1980), hlm. 164.
3. . Misalnya lihat Sir Charles Lyell, Principles of Geology (Philadelphia: James Kay, Jun.&Brother, 1837), jilid
1, hlm. 416-419; “Lisbon,” Encyclopaedia Americana, ed. Francis Lieber (Philadelphia, PA: Carey and Lea,
1831), hlm. 10; W.H. Hobbs, Earthquakes, (New York: D. Appleton and Co., 1907), hlm. 143; Thomas
Hunter, An Historical Account of Earthquakes Extracted from the Most Authentic Historians (Liverpool: R.
Williamson, 1756), hlm. 54-90; bnd. White, Great Controversy, hlm. 304, 305. Laporan pertama mengatakan
bahwa 100.000 yang tewas. Sedangkan ensiklopedi modern menyebutkan 60.000 orang.
4. . Lihat John Biddolf, A Poem on the Earthquake at Lisbon (London: W. Owen, 1755), hlm. 9, dikutip dari
Source Book, hlm. 358; Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 2, hlm. 674-677. Pada tanggal 6 Februari
1756, Gereja Anglikan mengadakan puasa sehari untuk merendahkan diri dalam mengenang gempa bumi ini
(ibid.). Lihat juga T.D. Kendrick The Lisbon Earthquake (London: Methuen & Co., Ltd., 1955), hlm. 72-164.
5. . Bnd White, Great Controversy, hlm. 306-308.
6. . Timothy Dwight, dikutip dalam Connecticut Historical Collections, dihimpun John W. Barber, edisi kedua
(New Haven, CT: Durrie & Peck dan J.W. Barber, 1836), hlm. 403; dikutip dalam Source Books hlm. 316.
Kedatangan Kristus yang Kedua Kali 387
7. . Samuel Williams, “Catatan mengenai Kegelapan yang Luar biasa di Negara Bagian New England, 19
Mei 1780,”dalam Memoirs of the American Academy of Arts and Sciences: to the End of the Year 1783 (Boston,
MA: Adams and Nourse, 1785), jilid 1, hlm. 234, 235. Bnd. Source Book, hlm. 315.
8. . Surat Samuel Tenny, Exeter, (NH), Des. 1785, dalam Collections of the Massachusetts Historical Society for
the Year 1792 (Boston, MA: Belknap and Hall, 1792), jilid 1, hlm. 97.
9. . Peter M. Millman, “The Falling of the Stars,” The Telescope, 7 (Mei - Juni, 1940, hlm. 60). Lihat juga Froom,
Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 4, hlm. 285.
10. Denison Olmsted, Letters on Astronomy, d 1840 ed., hlm. 344 349, dalam Source Book, hlm. 410, 411.
11. Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 4, hlm. 297-300; bnd. White, The Great Controversy, hlm. 333, 334.
12. Fenomena yang diobservasi di Bowling Green, Missiouri, dilaporkan dalam Salt River Journal, 10 Nov. 1780
sebagaimana dikutip dalam American Journal of Science and Arts, ed. Benjamin Silliman, 25 (1834): hlm. 382.
13. Lihat Froom, Prophetic Faith of Our Fathers, jilid 4; Damsteegt, .Foundations of the Seventh-day Adventist
Message and Mission.
14. David B. Barret, editor, World Christian Encyclopedia. A Comparative Study of Churches and Religions in the
Modern World A.D. 1900-2000 (Oxford: Oxford University Press, 1982), hlm. 13.
15. “Abroad, Too, Fear Grips the Cities,” U.S. News & World Report, 23 Februari 1981, hlm. 65.
16. David Singer dan Melvin Small, The Wages of War: 1816-1965. A Statistical Handbook (New York, NY: John
Wiley & Sons, 1972), hlm. 66, 67.
17. Margareth Thatcher sebagaimana dikutip dalam Ernest W. Lefever dan E. Stephen Hung, The Apocalypse
Premise (Washington, D.C.: Ethics and Public Policy Center, 1982), hlm. 394.
18. Lihat Paul Recer, “Is Mother Nature Going Berserk?” U.S. News & World Report, 22 Februari 1982, hlm. 66.
19. Tambahan khusus bagi publikasi PBB Development Forum, berjudul “Facts on Food,” (Nov. 1974) mengatakan
bahwa “separuh penduduk dunia, 2000 juta sangat kekurangan makanan yang bergizi,” dikutip dalam Ronald J.
Sider, Rich Christians in an Age of Hunger (New York, NY: Paulist Press, 1977), hlm. 228, n. 4. Bnd. hlm. 16.
KITAB DANIEL

Pasal 7

Babilon
Medo-Pers;a
pcray
Gerika Pembagian dpti
Macin tutul Xatribing
4 tanduk
Binata»g keeop tTanduy §

KRDATANGAN KRISTUS YANG PERTAMA

Roma dibagi / *8k fidt 10 tanduk


Pelayanan ke
stus d

Tanduk It• cil


Tanduk kccil

1260 Tahun
Ibr,

KEDATANGAN XRlSTUs MDUA XALI (di surga) DIBBRSI


Mrajaan AJlalj (di)
!^
Menjadi Gunuag 23m Tahurt
Ecraj«an Ayg§
389
Upah dosa adalah maut. Tetapi Allah, yang abadi, akan membe-
rikan hidup yang kekal kepada orang-orang yang ditebus-Nya. Bagi
orang yang sudah mati sampai menjelang hari itu, mereka semua
dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Apabila Kristus, yang menjadi
kehidupan kita tampak kelak, orang benar yang dibangkitkan dan
juga orang benar yang hidup pada saat kedatangan-Nya, akan di-
muliakan dan diangkat untuk bertemu dengan Tuhan mereka. Ke-
bangkitan yang kedua, kebangkitan orang yang tidak benar, akan
terjadi seribu tahun kemudian.–Fundamental Beliefs,–26.
BAB 26

KEMATIAN DAN KEBANGKITAN

yang bakal terjadi keesokan

P asukan Filistin bergerak ke Sunem,


men- dirikan kemah di sana dan siap
menye- rang Israel. Dengan perasaan yang
hari.

kurang optimis, Raja Saul menempatkan


pasukan Israel di dekat Bukit Gilboa. Pada
waktu lam- pau, jaminan kehadiran Allah
telah menyang- gupkan Saul memimpin
bangsa Israel mela- wan musuh-musuhnya
tanpa gentar. Akan tetapi ia tidak menurut
Tuhan lagi, dan ketika raja yang murtad ini
mencoba mencari hu- bungan dengan
Tuhan mengenai hasil perang yang bakal
terjadi, Allah tidak bersedia ber-
komunikasi dengan dia.
Rasa gentar yang belum pernah
dirasakan sebelumnya menindih hati Saul.
Ah, seandai- nya Samuel ada di sana. Akan
tetapi Samuel sudah meninggal dunia dan
mustahil dapat meminta nasihatnya. Atau,
apakah ada ke- mungkinan?
Dengan menemukan seorang
pengantara yang bisa berhubungan dengan
dunia orang mati, yang pernah lolos dari
pemusnahannya dahulu, raja yang
berperawakan tinggi ini ber- upaya mencari
tahu apa gerangan kelak hasil peperangan
391
Ia memohon, “Tolong bawa Samuel kepada- ku.” Ketika
pengantara itu kesurupan ia “me- lihat roh yang keluar
dari dalam bumi.” Roh ini memberikan penjelasan kepada
raja yang malang itu bahwa bangsa Israel bukan saja akan
kalah dalam perang itu, tetapi bahkan dia dan anak-
anaknya akan tewas (baca 1 Sam. 28).
Ramalan itu benar terjadi. Akan tetapi, apakah benar-
benar roh Samuel yang meng- adakan ramalan itu?
Bagaimanakah seorang pengantara, yang dihukum oleh
Tuhan, me- miliki kuasa atas roh Samuel, nabi Tuhan itu?
Dan dari manakah Samuel datang–mengapa rohnya
“keluar dari dalam bumi?” Kematian yang bagaimanakah
yang menimpa Samuel? Jika bukan roh Samuel yang
datang dan ber- bicara kepada Saul, lalu siapakah itu?
Marilah kita simak dengan saksama apa yang diajar- kan
Alkitab mengenai kematian, upaya ber- hubungan dengan
orang mati, dan juga ten- tang kebangkitan.
KEKEKALAN DAN KEMATIAN
Kekekalan artinya keadaan atau kualitas

391
392 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ...
yang tidak dapat mati. Para penerjemah
Alkitab menggunakan kata kekekalan dari kenyataan dasar ini ialah bahwa keke-
untuk menerjemahkan istilah Yunani kalan tidaklah diwariskan kepada manusia
athanasia, “ketidakmatian,” dan aphtarsia, melainkan merupakan pemberian Tuhan.
“yang tidak binasa.” Bagaimanakah konsep Ketika Tuhan menciptakan Adam dan
ini berhu- bungan dengan Tuhan dan Hawa, Ia memberikan kebebasan berpikir–
makhluk manusia? kuasa untuk menentukan pilihan. Mereka
dapat menurut atau tidak menurut,
Kekekalan. Alkitab menyatakan bahwa kelanjutan eksistensi mereka bergantung
Al- lah yang kekal adalah abadi (1 Tim. kepada penu- rutan mereka yang terus-
1:17). Se- sungguhnya, Ia “satu-satunya menerus kepada kuasa Allah. Oleh karena
yang tidak tak- luk kepada maut” (1 Tim. itu, pemilikan me- reka atas karunia
6:16). Ia bukan di- ciptakan, ada dengan kekekalan adalah bersyarat. Dengan cermat
sendirinya, tidak ber- awal dan tidak Tuhan mengeja kondisi bagaimana mereka
berakhir (baca bab 2). dapat kehilangan karu- nia ini–dengan
“Kitab Suci tidak pernah melukiskan memakan buah “pohon pe- ngetahuan
ke- kekalan sebagai kualitas atau keadaan tentang yang baik dan yang jahat itu.”
yang dimiliki manusia–atau ‘jiwanya’ atau Allah memperingatkan mereka, apabila
‘rohnya.’ Istilah-istilah yang biasa “engkau memakannya, pastilah engkau
menggambarkan ‘ji- wa’ dan ‘roh’... di mati”
dalam Alkitab digunakan lebih dari 1600 (Kej. 2:17).2
kali, sama sekali tidak pernah dikaitkan
dengan perkataan ‘abadi’ atau ‘ti- dak Maut: Upah Dosa. Bertentangan dengan
dapat mati’” (lihat bab 7).1 apa yang diperingatkan Tuhan bahwa pen-
Berbeda dengan Allah, makhluk durhakaan mereka akan mendatangkan ke-
manusia itu fana. Alkitab membandingkan matian, justru Setan berkata, “Sekali-kali
hidup ma- nusia dengan “uap yang ka- mu tidak akan mati” (Kej. 3:4). Tetapi
sebentar saja kelihat- an lalu lenyap” (Yak. sesu- dah mereka melanggar perintah
4:14). “Bahwa mereka itu daging, angin Tuhan, ak- hirnya Adam dan Hawa
yang berlalu, yang tidak akan kembali” menerima upah dosa yaitu maut (Rm.
(Mzm. 78:39). Manusia itu “seperti bunga 6:23). Dosa mereka menda- tangkan
ia berkembang, lalu layu, seperti ba- yang- hukuman seperti berikut: Engkau akan
bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat “kembali lagi menjadi tanah, karena dari
bertahan” (Ayb. 14:2). situlah engkau diambil; sebab engkau debu
Nyata benar perbedaan antara Allah de- dan engkau akan kembali menjadi debu”
ngan manusia. Allah abadi, manusia fana. (Kej. 3:19). Perkataan ini bukanlah
Al- lah kekal, manusia tidak abadi. Allah menunjuk kepada kehidupan yang
kekal selama-lamanya, manusia bersifat berkelanjutan, me- lainkan akhir dari
sementara. kehidupan itu.
Setelah menyatakan hukuman, Allah
Kekekalan Bersyarat. Pada waktu me- rintangi supaya jangan pasangan yang
pencip- taan “Tuhan Allah membentuk sudah jatuh ke dalam dosa ini memetik
manusia itu dari debu tanah dan buah kehi- dupan dan “memakannya,
menghembuskan napas hidup ke dalam sehingga ia hidup untuk selama-lamanya”
hidungnya; demikianlah ma- nusia itu (Kej. 3:22). Tindakan itu menunjukkan
menjadi makhluk yang hidup” (Kej. 2:7). dengan jelas bahwa keke- kalan yang telah
Penciptaan menyatakan bahwa manusia dijanjikan itu bersyarat atas penurutan,
memperoleh hidup dari Allah (bandingkan dosalah yang menghilangkannya. Sekarang
Kis. 17:25, 28; Kol. 1:16, 17). Kesimpulan mereka menjadi fana, takluk kepa-
Kematian dan Kebangkitan 393
da maut. Karena Adam tidak dapat
mewaris- kan apa yang tidak dimilikinya Kristus bukan hanya melenyapkan
lagi, “demiki- anlah maut itu telah menjalar hukuman dosa, tetapi juga menjamin umat
kepada semua orang, karena semua orang percaya atas karunia kehidupan kekal yang
telah berbuat dosa” (Rm. 5:12). tiada taranya itu.
Hanyalah karena kemurahan Tuhan ma- Kristus membawa “hidup yang tidak
ka Adam dan Hawa tidak segera mati. da- pat binasa” melalui Injil (2 Tim. 1:10).
Anak Allah harus menyerahkan nyawa- Paulus memberikan jaminan kepada kita
Nya supa- ya dengan demikian mereka bahwa Kitab Sucilah yang dapat “memberi
memiliki kesem- patan yang lain – hikmat kepadamu dan menuntun engkau
kesempatan yang kedua. Ia adalah “Anak kepada ke- selamatan oleh iman kepada
Domba, yang telah disembelih” (Why. Kristus Yesus” (2 Tim 3:15). Barangsiapa
13:8) sejak dunia dijadikan. yang tidak meneri- ma Injil tidak akan
memperoleh kekekalan.
Harapan bagi Manusia. Walaupun
manusia lahir fana, Alkitab memberikan Menerima Kekekalan. Saat pencurahan
dorongan ke- pada mereka untuk karunia kekekalan itu dilukiskan oleh
mengusahakan kehidupan yang abadi Paulus: “Sesungguhnya aku menyatakan
(misalnya lihat Rm. 2:7). Yesus Kristus kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan
adalah sumber kekekalan ini: “Tetapi mati semuanya, tetapi kita semuanya akan
karunia Allah ialah hidup yang kekal diubah, dalam se- kejap mata, pada waktu
dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Rm. bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri
6:23; ban- dingkan 1 Yoh. 5:11). “Yesus akan berbunyi dan orang-orang mati akan
Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak
kuasa maut dan mendatangkan hidup yang dapat binasa dan kita semua akan diubah.
tidak dapat bina- sa” (2 Tim. 1:10). Karena yang dapat bina- sa ini harus
“Karena sama seperti se- mua orang mati mengenakan yang tidak dapat binasa, dan
dalam persekutuan dengan Adam, yang dapat mati ini harus menge- nakan
demikian pula semua orang akan dihi- yang tidak dapat mati, maka akan genaplah
dupkan kembali dalam persekutuan dengan firman Tuhan yang tertulis: ‘Maut telah
Kristus” (1 Kor. 15:22). Kristus sendiri ditelan dalam kemenangan’ (1 Kor. 15:51-
me- ngatakan bahwa suara-Nya akan 54). Inilah yang membuat amat jelas bahwa
membuka pintu kubur dan membangkitkan Tuhan tidaklah memberikan kekekalan itu
orang mati (Yoh. 5:28, 29). kepada orang yang percaya pada saat ke-
Jika Kristus tidak kembali, maka matian tiba melainkan pada waktu
manusia tidak mempunyai harapan sama kebangkit- an, saat “nafiri terakhir”
sekali, dan semua orang yang mati akan dibunyikan. Kemu- dian “yang dapat binasa
binasa selama- lamanya. Bagaimanapun, ini” akan “mengenakan yang tidak dapat
karena Dia, tidak seorang pun yang perlu binasa.” Sementara itu Yo- hanes
binasa. Yohanes berkata, “Karena begitu menyatakan bahwa kita menerima ka-
besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga runia hidup kekal apabila kita menerima
Ia telah menga- runiakan Anak-Nya yang Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi
tunggal, supaya se- tiap orang yang (1 Yoh. 5:11-13), pewujudan yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, sesungguhnya akan karunia ini berlangsung
melainkan beroleh hidup yang kekal” pada waktu kedatangan Kristus yang kedua
(Yoh. 3:16). Oleh karena itu, percaya kali. Hanya dengan demikianlah kita dapat
kepada diubah dari
394 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ...
yang dapat binasa kepada keadaan yang
tidak dapat binasa, dari tubuh yang fana Gambaran yang diberikan Alkitab
kepada tubuh yang baka. menge- nai kematian itu sebagai tidur,
sangat tepat dan jelas keadaannya,
SIFAT MAUT sebagaimana dengan perbandingan yang
berikut: 1. Orang yang tidak sadar. “Tetapi
Jika kematian itu merupakan orang yang mati tak tahu apa-apa (Pkh.
berhentinya hidup, apakah yang dikatakan 9:5). 2. Waktu orang tidur, ia berhenti
Alkitab me- ngenai keadaan seseorang berpikir. “Apabila nyawanya mela- yang...
yang berada di alam maut itu? Mengapa pada hari itu juga lenyaplah maksud-
penting bagi orang Kristen untuk mengerti maksudnya” (Mzm. 146:4). 3. Tidur meng-
ajaran Alkitabiah ini? hentikan segala kegiatan sehari-hari.
“Karena tak ada pekerjaan, pertimbangan,
Mati adalah Tidur. Kematian itu pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang
bukanlah pembinasaan yang sudah mati, ke mana engkau akan pergi” (Pkh.
sempurna–itu ada- lah suatu keadaan 9:10). 4. Tidur me- misahkan kita dari
ketidaksadaran saat sese- orang menanti orang-orang yang bangun, dan juga dari
kebangkitan. Berulang-ulang Alkitab segala kegiatan mereka. “Untuk selama-
mengatakan bahwa ini merupakan lanjutan lamanya tak ada lagi bagian mereka dalam
dari keadaan tidur. Berbicara me- ngenai segala sesuatu yang terjadi di bawah
kematian, Perjanjian Lama melukiskan matahari” (ayat 6). 5. Tidur yang normal
Daud, Salomo dan raja-raja Israel lainnya, membuat emosi tidak aktif. “Baik kasih
begitu pula dengan Yehuda, sebagai me- reka, maupun kebencian dan
sedang tidur dengan leluhur mereka (1 Raj. kecemburuan mereka sudah lama hilang”
2:10; 11:43; 14:20, 31; 15:8; 2 Taw. 21:1; (ayat 6). 6. Wak- tu tidur orang tidak
26:33; memuji Tuhan. “Bukan orang-orang mati
dsb). Ayub menyebut maut itu sebagai akan memuji-muji Tuhan” (Mzm. 115:17).
tidur (Ayb. 14:10-12), sebagaimana halnya 7. Tidur mengisyaratkan adanya bangun.
Daud (Mzm. 13:4), Yeremia (Yer. 51:39, “Saatnya akan tiba, bahwa semua orang
57), dan yang di dalam kuburan akan mendengar
Daniel (Dan. 12:2). suara-Nya, dan mereka yang te- lah
Perjanjian Baru pun menggunakan berbuat baik akan keluar dan bangkit”
gam- baran yang sama. Dalam pelukisan (Yoh. 5:28, 29).3
keadaan putri Yairus, yang telah mati itu,
Kristus mengatakan bahwa anaknya itu Kembali menjadi Debu. Untuk
tidak mati melainkan tidur (Mat. 9:24; memahami apa yang terjadi kepada
Mrk. 5:39). Ia juga menunjuk kepada seseorang pada waktu mati, ia harus
Lazarus yang sudah meninggal dunia itu mengerti terbuat dari apakah sebenarnya
dengan cara yang sama (Yoh. 11:11-14). dirinya. Alkitab meng- gambarkan
Matius menulis bahwa ba- nyak “orang seseorang sebagai kesatuan or- ganik (lihat
kudus yang telah meninggal bangkit” bab 7). Berulang-ulang pengguna- an kata
setelah kebangkitan Kristus (Mat. 27:52), jiwa menunjuk kepada pribadi secara
dan catatan yang dibuat mengenai Stefanus keseluruhan, dan pada kali yang lain
yang mati syahid, Lukas menulis bahwa “ia menun- juk kepada kasih sayang dan
tertidur” (Kis. 7:60, KJV). Paulus maupun emosi. Akan tetapi itu bukan berarti
Petrus juga mengatakan bahwa mati itu mengajarkan bahwa manusia terdiri dari
hanyalah tidur (1 Kor. 15:51, 52; 1Tes. dua bagian yang terpisah. Tubuh dan jiwa
4:13-17; 2Ptr. 3:4). ada bersamaan; membentuk persatuan
yang sama sekali tidak dapat dipi-
Kematian dan Kebangkitan 395
sahkan. Pada waktu manusia dijadikan,
per- satuan debu tanah (unsur tanah) dan “dari dunia orang mati (sheol)” (Mzm.
napas hidup menghasilkan makhluk atau 30:3). Kubur bukanlah tempat adanya
jiwa yang hidup. Adam tidak menerima kesa- daran.6 Karena mati itu merupakan
satu jiwa se- bagai bagian yang terpisah–ia tidur, ma- ka orang yang mati tetap pada
menjadi jiwa yang hidup (Kej. 2:7; lihat keadaan tidak memiliki kesadaran di dalam
juga bab 7). Pada waktu mati maka kubur sampai tiba hari kebangkitan, saat
sebaliknya yang terjadi: debu dari tanah kubur (hades)
minus napas hidup menja- dikan seseorang menyerahkan orang mati itu (Why. 20:13).
mati atau jiwa yang mati tan- pa memiliki
kesadaran apa pun (Mzm. 146:4). Unsur- Roh Kembali kepada Allah. Walaupun
unsur yang menjadikan tubuh itu kem- bali tu- buh kembali menjadi debu, roh kembali
ke tanah tempat asalnya (Kej. 3:19). Jiwa kepa- da Allah. Salomo mengatakan bahwa
tidak memiliki kesadaran bila terpisah dari pada waktu mati “roh kembali kepada
tubuh, dan tidak ada ayat di dalam Alkitab Allah yang mengaruniakannya” (Pkh 12:7).
yang menunjukkan bahwa pada waktu mati Semuanya ini benar, baik terhadap orang
maka jiwa tetap hidup sebagai suatu wujud yang benar maupun terhadap orang yang
yang memiliki kesadaran. Sesungguhnya, jahat. Banyak orang beranggapan bahwa
“Orang yang berbuat dosa, itu yang harus ayat ini menjadi bukti bahwa hakikat
mati” (Yeh. 18:20). pribadi tetap hidup sesu- dah mati. Akan
tetapi di dalam Alkitab Ibrani maupun
Tempat Tinggal Orang Mati. Menurut Yunani istilah untuk roh (roach dan
Perjanjian Lama, tempat tinggal orang pneuma,) tidaklah menunjuk kepada
yang mati ialah sheol (Ibrani), sedangkan adanya wujud yang berakal yang memiliki
dalam Perjanjian Baru disebut hades kesadaran terpisah dari tubuh. Justru
(Yunani). Di dalam Alkitab, kata sheol sebaliknya, istilah- istilah ini digunakan
paling sering digu- nakan untuk pengertian untuk menyatakan “na- pas”–percikan
kubur.4 Makna kata hades juga sama kehidupan yang esensial bagi eksistensi
dengan kata sheol.5 individual, prinsip hidup yang
Semua orang mati masuk ke dalam menghidupkan makhluk hewan dan
tem- pat seperti ini (Mzm. 89:49), baik manusia (lihat bab 7).
orang benar maupun orang jahat. Yakub Salomo menulis, “Karena nasib
berkata, “Aku turun... ke dalam dunia manusia adalah sama dengan nasib
orang mati (sheol) (Kej. 37:35). Apabila binatang, nasib yang sama menimpa
bumi membuka “mulut- nya” menelan mereka; sebagaimana yang satu mati,
Korah yang jahat dan rom- bongannya, demikian juga yang lain. Ke- dua-duanya
mereka “turun ke dunia orang mati (sheol)” mempunyai napas (“roh” yang disebut
(Bil.16:30). ruach); dan manusia tak mempunyai
Sheol menerima seluruh pribadi pada kelebihan atas binatang. Kedua-duanya
waktu mati. Ketika Kristus mati, Ia menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi
dimasuk- kan ke dalam kubur (hades) akan dari debu dan kedua-duanya kembali
tetapi wak- tu kebangkitan jiwa-Nya kepada debu. Siapakah yang mengetahui,
meninggalkan ku- bur (hades, Kisah 2:27, apakah na- pas manusia naik ke atas dan
31, atau sheol, Mzm. 16:10). Apabila Daud napas binatang turun ke bawah bumi”
mengucap syukur ke- pada Tuhan atas (Pkh. 3:19.-21). Demi- kianlah menurut
kesembuhan, ia memberikan kesaksian Salomo, pada waktu mati tidak ada
bahwa jiwanya telah diselamatkan perbedaan antara roh manusia dengan
binatang.
Pernyataan Salomo bahwa roh (ruach)
396 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ...
kembali kepada Allah yang
memberikannya menunjukkan bahwa apa khotbah pertama mengenai kebakaan jiwa.
yang kembali ke- pada Allah ialah sekadar Sekarang ini, di seluruh penjuru dunia,
prinsip kehidupan yang telah diberikan- banyak agama yang tanpa sadar
Nya. Tidak ada petun- juk yang mengulang-ulangi kesalahan yang sama.
menyatakan bahwa roh atau napas, adalah Seringkali kalimat Ilahi yang berbunyi
wujud yang sadar yang terpisah dari tubuh. bahwa “orang yang berbuat dosa, itu yang
Ruach yang dimaksudkan di sini dapat harus mati” (Yeh. 18:20) telah dikacaukan
disamakan dengan “napas hidup” yang dengan “jiwa, walaupun berdosa, akan
dihem-buskan Tuhan kepada makhluk hidup abadi.”
manusia yang pertama yang menghidupkan Doktrin yang salah ini, ihwal kekekalan
tubuh yang tidak bernyawa (bandingkan sifat telah menuntun orang percaya akan
Kej. 2:7). adanya kesadaran dalam alam maut. Seba-
gaimana telah kita lihat, keadaan seperti ini
Keharmonisan Seluruh Ayat Kitab Suci. sangat bertentangan dengan pengajaran
Banyak orang Kristen yang jujur yang yang terdapat dalam Alkitab. Keyakinan
belum mempelajari secara lengkap se- perti ini dipadukan ke dalam iman
pengajaran Al- kitab mengenai kematian Kristen dari filsafat kafir–khususnya dari
tidak menyadari bahwa kematian adalah Plato–pada ku- run waktu kemurtadan
tidur sampai tibanya hari kebangkitan. besar (lihat bab 12). Kepercayaan ini
Mereka menyangka bah- wa ada pelbagai menjadi sangat umum di kalangan umat
ayat yang mendukung ide bahwa roh atau Kristen dan terus memegang peranan yang
jiwa memiliki sebuah kesa- daran setelah dominan sekarang ini.
mati. Penyelidikan yang saksa- ma Kepercayaan bahwa orang mati mem-
menyatakan bahwa pengajaran yang punyai kesadaran telah menyiapkan
konsisten dari Alkitab ialah bahwa banyak orang Kristen untuk menerima
kematian menyebabkan kesadaran itu spiritualisme. Jika orang mati tetap hidup
berakhir.7 dan berada di hadapan hadirat Tuhan,
mengapa mereka tidak dapat turun ke
Spiritualisme. Jika orang mati tidak dunia ini sebagai roh-roh yang melayani?
memi- liki perasaan sama sekali, kalau Dan jika sekiranya mereka dapat, mengapa
begitu, de- ngan siapakah atau apakah yang tidak mencoba berkomunikasi dengan
dikomuni- kasikan pengantara arwah itu? mereka untuk menerima nasihat me- reka,
Setiap orang yang jujur akan mengakui juga memperoleh petunjuk, untuk
bahwa paling sedikit sebagian dari menghindari ketidakberuntungan, atau
fenomena ini adalah perbuatan curang; mene- rima penghiburan waktu berduka?
tetapi sebagian lagi yang lain tidak dapat Dengan mengandalkan diri kepada
diterangkan demi- kian. Yang jelas ada pemi- kiran seperti ini, Setan dengan
kuasa yang gaib (super- natural) yang malaikat-ma- laikatnya (Why. 12:4, 9)
berhubungan dengan spiritua- lisme. telah mendirikan se- buah saluran
Bagaimana pengajaran Alkitab menge- nai komunikasi yang dapat diguna- kan untuk
hal ini? menyempurnakan penipuan mere- ka.
Melalui sarana yang demikian sebagai alat
1. Dasar spiritualisme. Spiritualisme berhubungan dengan dunia roh, mereka
bermula dari dusta Setan yang pertama menyaru seperti orang yang sudah mati,
kepada Hawa – “Sekali-kali kamu tidak memberikan penghiburan dan jaminan bagi
akan mati” (Kej. 3:4). Perkataannya itu orang yang masih hidup. Sering mereka
merupakan meramalkan peristiwa-peristiwa
mendatang,
Kematian dan Kebangkitan 397
yang jika kebetulan tepat, memberikan pe-
ngukuhan kepada mereka. Bahayanya ialah bicara sesuai dengan perkataan itu, maka
mereka berpegang kepada pernyataan au- baginya tidak terbit fajar” (Yes. 8:19, 20).
tentik ini, sekali pun itu bertentangan Sesungguhnya, hanya pengajaran
dengan Alkitab dan hukum Tuhan. Jika Alkitablah yang dapat menjadi penjaga
rintangan ke- pada kejahatan itu telah yang aman bagi orang Kristen untuk
berhasil diatasi Se- tan, maka dengan menentang kuasa peni- puan.
bebasnya ia akan memim- pin orang
menjauh dari Tuhan dan mem- bawa 3. Pernyataan-pernyataan spiritual-
mereka kepada kematian dan kebina- saan isme. Alkitab mencatat sejumlah kegiatan
yang pasti. spiritualisme–mulai dari tukang sihir
Firaun dan ahli-ahli nujumnya, para
2. Amaran supaya Melawan Spiri- peramal, ahli perbintangan (tentang nasib
tualisme. Sebenarnya tidak perlu ada dan bintang Anda–penerjemah), petenung
orang yang ditipu oleh spiritualisme. dan tukang sihir Niniwe dan Babilon
Dengan jelas Alkitab menyatakan bahwa sampai kepada pe- rempuan ahli sihir dan
pernyataan-per- nyataan mereka itu adalah pengantara dengan dunia roh-roh yang
palsu. Sebagai- mana telah kita ketahui, terdapat di Israel–Tuhan akan
Alkitab menceritakan kepada kita bahwa menghakimkan semuanya itu. Salah sa- tu
orang mati tidak tahu apa- apa, bahwa contoh ialah dukun perantara dengan dunia
mereka berbaring dalam keada- an tidak roh yang terdapat di Endor yang memikat
sadar di dalam kubur. Saul sebagaimana dituturkan pada awal
Alkitab juga dengan sangat tegas mela- bab ini.
rang siapa pun berusaha berhubungan de- Kitab Suci berkata, “Dan Saul bertanya
ngan orang mati atau dunia arwah. Dikata- kepada Tuhan, tetapi Tuhan tidak
kannya bahwa barangsiapa yang menjawab dia, baik dengan mimpi, baik
berhubungan dengan orang mati, dengan Urim, baik dengan perantaraan para
sebagaimana yang dila- kukan pengantara nabi” (1 Sam. 28:6). Tuhan tidak campur
spiritualisme dewasa ini, sesungguhnya tangan dengan apa yang terjadi di Endor.
mereka itu berhubungan de- ngan “roh- Saul telah ditipu oleh Iblis yang menyaru
roh” seperti itu, yakni “roh-roh ja- hat.” seperti Samuel yang sudah meninggal;
Tuhan mengatakan bahwa kegiatan se- sesungguhnya tidak pernah lagi ia melihat
perti ini adalah kekejian, dan barangsiapa Samuel yang sebenarnya. Pe- rempuan
yang melakukannya akan dihukum mati sihir itu melihat satu bentuk orang yang
(Im 19:31; 20:27; bandingkan Ul 18:10, sudah tua sementara Saul hanya “me-
11). ngetahui” atau menyimpulkan bahwa itulah
Dengan tepat Yesaya mengungkapkan Samuel (ayat 14).
kebodohan spiritualisme: “Dan apabila Seandainya kita percaya bahwa khayal
orang berkata kepada kamu: ‘Mintalah itu benar-benar adalah Samuel yang
petunjuk ke- pada arwah dan roh-roh sesung- guhnya, maka kita harus siap
peramal yang ber- bisik-bisik dan komat- mempercayai bahwa perempuan sihir,
kamit,’ maka jawablah: ‘Bukankah suatu tukang tenung, ahli ilmu gaib, kaum
bangsa patut meminta pe- tunjuk kepada paranornal atau perantara dapat memanggil
Allahnya? Atau haruskah me- reka orang benar yang sudah meninggal dunia
meminta petunjuk kepada orang-orang dari mana saja apabila me- reka mati. Kita
mati bagi orang-orang hidup?’ Carilah juga harus menerima bahwa
peng- ajaran dan kesaksian! Siapa yang
tidak ber-
398 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ...
Samuel yang baik hati itu sadar di alam
maut di dalam bumi, karena orang tua itu cerita dongeng yang mempesonakan
bangkit “dari dalam bumi” (ayat 13). sehingga menuntun orang kepada
Hubungan dengan dunia arwah ini penolakan Alkitab sebagai fondasi iman
mem- buat Saul merasa putus asa, tidak mereka.8
menda- tangkan harapan. Keesokan Dengan cara seperti ini soal benar dan
harinya ia me- lakukan bunuh diri (1 Sam. salah menjadi relatif dan setiap orang, atau
31:4).Orang yang menyebut dirinya situasi, atau kultur menjadi norma yang
Samuel meramalkan bah- wa pada hari itu “be- nar.” Pada hakikatnya setiap orang
juga Saul dengan anak- anaknya akan menjadi allah, sehingga menggenapi janji
bersama-sama dengan dia (1 Sam. 28:19). Setan bah- wa mereka akan “menjadi
Jika ia benar, maka kita harus seperti Allah” (Kej. 3:5).
menyimpulkan bahwa sesudah meninggal Di hadapan kita terbentang “hari penco-
dunia Saul yang mendurhaka dengan baan yang akan datang atas seluruh dunia
Samuel yang benar itu akan tinggal untuk mencobai mereka yang diam di
bersama-sama. Sebaliknya, kita harus bumi” (Why. 3:10). Setan sedang
menyimpulkan bahwa seorang malaikat menggunakan mukjizat dan tanda-tanda
jahat mengadakan penipuan- penipuan yang hebat dalam upaya terakhir
dalam hubungan dengan dunia roh ini. menyesatkan dunia. Berbicara mengenai
penipuan yang amat lihai ini, Yo- hanes
4. Tipuan Terakhir. Pada masa berkata, “Dan aku melihat... keluar tiga roh
lampau pernyataan-pernyataan najis yang menyerupai katak. Itulah roh-
spiritualisme terbatas pada perdukunan, roh Setan yang mengadakan perbuatan-
akan tetapi belakangan ini sosoknya sudah perbuatan ajaib, dan mereka pergi
tampak pada pertunjukan “Kristiani” mendapat- kan raja-raja di seluruh dunia,
sehingga dengan demikian dapat menipu untuk me- ngumpulkan mereka guna
dunia Kristen. Sambil mengaku me- peperangan pada hari besar, yaitu hari
nerima Kristus dan Alkitab, spiritualisme Allah Yang Mahakuasa” (Why. 16:13,
menjadi musuh yang paling berbahaya bagi 14;bandingkan 13:13, 14).
umat percaya. Efeknya sangat mengelabui Hanyalah mereka yang dipengaruhi
dan penuh dengan tipu daya. Melalui oleh kuasa Allah, yang pikirannya dapat
penga- ruh spiritualisme “Alkitab dibentengi dengan kebenaran-kebenaran
ditafsirkan dengan cara yang Kitab Suci, menerimanya sebagai satu-
menyenangkan bagi hati yang be- lum satunya kuasa, akan dapat selamat. Semua
dibarui, kebenaran yang vital dan kudus itu orang yang tidak memperoleh perlindungan
dibuat tidak memiliki daya sama sekali. akan disapu bersih oleh tipuannya.
Kasih dijadikan menjadi ciri utama Allah,
akan tetapi kadarnya direndahkan ke Kematian Pertama dan Kedua.
tingkat sentimentalisme yang lemah, Kematian yang kedua merupakan hukuman
membuat yang baik dan yang jahat itu terakhir atas orang-orang berdosa yang
seperti tidak ada bedanya sama sekali. tidak bertobat
Keadilan Allah, cela- an-Nya terhadap –semua orang yang namanya tidak tertulis
dosa, tuntutan-tuntutan hu- kum-Nya yang dalam kitab kehidupan–yang terjadi pada
kudus, semuanya luput dari pemandangan. akhir masa 1000 tahun (baca bab 26).
Umat diajar untuk memandang Sepuluh Tidak ada lagi kebangkitan bagi orang
Hukum itu sebagai huruf mati yang tidak yang terkena kematian yang kedua. Dengan
berkuasa. Lebih menyenangi cerita- dibinasakannya Setan dan orang yang jahat,
maka dosa pun dilenyapkan dan maut itu
sendiri pun dihan-
Kematian dan Kebangkitan 399
curkan (1 Kor. 15:26; Why. 20:14; 21:8).
Kristus telah memberikan jaminan bahwa Konsekuensinya diringkaskan Rasul
“barangsiapa menang, ia tidak akan Paulus sebagai berikut ini: a. Tidak ada
menderita apa-apa oleh kematian yang gunanya me- ngabarkan Injil: “Tetapi
kedua” (Why. 2:11). andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka
Berdasarkan apa yang telah sia-sialah pemberita- an kami dan sia-sialah
digambarkan Alkitab mengenai kematian juga kepercayaan kamu” (1 Kor. 15:14). b.
yang kedua, kita dapat mengatakan bahwa Tidak akan ada pengampunan dosa: “Dan
kematian yang pertama adalah apa yang jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-
dialami setiap orang akibat pelanggaran sialah kepercayaan kamu dan kamu masih
Adam–kecuali orang- orang yang sudah hidup dalam dosamu” (ayat 17). c. Tidak
diubahkan. Yakni “akibat yang normal akan ada tujuan dalam percaya kepada
yang terjadi kepada manusia yang Kristus: “Jika Kristus tidak dibangkitkan,
mengalami kemunduran akibat dosa.”9 maka sia-sialah kepercayaan kamu” (ayat
17). d. Tidak ada kebangkitan umum dari
KEBANGKITAN kematian: “Jadi, bilamana kamu beritakan,
bahwa Kristus dibangkitkan dari antara
Kebangkitan adalah “pemulihan hidup, orang mati, bagaimana mungkin ada di
diiringi dengan kesempurnaan manusia dan antara kamu yang mengatakan, bahwa
kepribadian, setelah kematian itu.”10 tidak ada kebangkitan orang mati?” (ayat
Karena manusia pada hakikatnya takluk 12). e. Tidak ada harapan di balik kubur:
kepada maut, maka harus ada suatu “Jika Kristus tidak dibangkitkan.
kebangkitan kembali jika mereka mau Demikianlah
mengalami kehi- dupan di balik kubur. binasa juga orang-orang yang mati dalam
Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Kristus” (ayat 17, 18).11
Baru, jurukabar Allah telah
mengungkapkan pengharapan dalam 2. Kebangkitan secara tubuh. Kristus
kebang- kitan (Ayb. 14:13-15; 19:25-29; yang keluar dari kubur adalah Kristus
Mzm. 49:16; Yesus yang sama yang hidup dalam
73:24; Yes. 26:19; 1 Kor. 15). jasmani dulu. Kini Ia telah memiliki tubuh
Pengharapan atas kebangkitan, dan yang dimuliakan, dan tetap merupakan
bukti yang cukup memadai, memberikan tubuh yang sebenarnya. Tubuh itu nyata
keberanian kepada kita bahwa kita dapat benar sehingga orang-orang lain tidak
menikmati ma- sa depan yang lebih baik di melihat adanya sesuatu perbedaan (Luk.
balik dunia yang sekarang ini masih harus 24:13-27; Yoh. 20:14-18).
menghadapi kema- tian bagi semua orang. Yesus sendiri menyangkal bahwa Ia se-
macam roh atau hantu. Berbicara kepada
Kebangkitan Kristus. Kebangkitan orang murid-murid-Nya, Ia berkata, “Lihatlah ta-
yang benar yang sudah mati menuju ngan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini;
kepada kekekalan erat hubungannya rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu
dengan kebang- kitan Kristus karena hanya tidak ada daging dan tulangnya, seperti
kebangkitan Kris- tuslah pada akhirnya yang kamu lihat ada pada-Ku” (Luk.
yang akan membangkit- kan orang yang 24:39). Untuk membuktikan realitas
sudah mati (Yoh.5:28, 29). jasmani-Nya setelah kebangkitan, Ia juga
makan di hadapan mereka (ayat 43).
1. Pentingnya. Apakah gerangan yang
terjadi apabila Kristus tidak bangkit 3. Dampaknya. Kebangkitan juga mem-
kembali?
400 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ...
punyai dampak yang menggetarkan kepada
murid-murid-Nya. Itulah yang mengubah yang benar dan yang satu lagi “kebangkitan
se- kelompok manusia yang lemah dan semua orang mati yang jahat”untuk
takut menjadi rasul yang berani dan siap menerima hukuman (Yoh. 5:28, 29; Kis.
mela- kukan segala sesuatu demi Tuhannya 24:15). Masa 1000 tahun memisahkan
(Flp. 3:10, 11; Kis. 4:33). Misi yang kedua kebangkitan ini (Why. 20:4,5).
diemban me- reka sebagai basil perubahan
tersebut meng- goncang kerajaan Romawi 1. Kebangkitan untuk memperoleh
dan menung- gangbalikkan dunia (Kis. kehidupan. Barangsiapa yang
17:6). dibangkitkan pada kebangkitan yang
“Kepastian kebangkitan Kristus yang pertama disebut “berbahagia dan kuduslah
te- lah mendatangkan kuasa untuk ia” (Why. 20:6). Mereka tidak akan
mengkhot- bahkan Injil (bandingkan Flp. mengalami kematian yang kedua di dalam
3:10, 11). Pe- trus berbicara mengenai lautan api pada penu- tupan masa 1000
“kebangkitan Yesus Kristus dari antara tahun itu (ayat 14). Kebang- kitan ini
orang mati’ menghasilkan ‘pengharapan’ di adalah kebangkitan untuk memperoleh
dalam diri umat percaya (1 Ptr. 1:3). Para kehidupan dan kekekalan (Yoh. 5:29; 1
rasul menganggap diri mereka sendiri Kor. 15:52, 53) terjadi pada waktu
diurapi untuk bersaksi tentang ‘ke- Kedatangan Kristus yang kedua kali (1
bangkitan-Nya’ (Kis. 1:22), dan Kor. 15:22, 23; 1 Tes. 4:15-18). Orang
mendasarkan pengajaran mereka atas yang mengalaminya tidak akan mati lagi
kebangkitan Kristus selaku Mesias yang (Luk. 20:36). Mereka di- satukan dengan
telah dinubuatkan Per- janjian Lama (Kis. Kristus untuk selama-lama- nya.
2:31). Pengetahuan mere- ka secara pribadi Bagaimanakah wujud tubuh yang
dari hal ‘kebangkitan Tuhan Yesus,’ itulah dibang- kitkan kembali itu? Sama dengan
yang memberikan ‘kuasa yang besar’ bagi Kristus, begitulah orang-orang saleh yang
kesaksian mereka (Kis. 4:33). Para rasul telah di- bangkitkan mempunyai tubuh
mendapat perlawanan dari pe- mimpin- yang sesung- guhnya. Sebagaimana Kristus
pemimpin Yahudi ketika mereka ke- luar bangkit dan dimuliakan, demikian pula
untuk mengkhotbahkan ‘kebangkitan dari nanti orang yang benar itu. Paulus
antara orang mati’ (ayat 2). Ketika mengatakan bahwa Kristus akan
Paulus dihadapkan ke muka Sanhedrin, “mengubah tubuh kita yang hina ini,
Pau- lus menyatakan bahwa karena sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang
‘kebangkitan dari antara orang mati inilah mulia (Flp. 3:21). Ia menyebut tubuh yang
ia ‘dihadapkan’ kepada mereka (Kis. 23:6; hina dan tubuh yang dimuliakan “tubuh
bandingkan 24:21). Kepada orang-orang alamiah” dan “tubuh rohaniah,” dengan
Roma, Paulus menyurati bahwa Yesus rasa hormat; yang dahulu fana dan rusak,
Kristus adalah ‘Anak Allah yang berkuasa. kemu- dian menjadi abadi dan tidak akan
oleh kebangkit- pernah dapat binasa lagi. Perubahan dari
an-Nya dari antara orang mati’” (Rm. 1:4). yang fana kepada yang baka berlangsung
Dalam baptisan, ia menerangkan, orang secara seren- tak pada waktu kebangkitan
Kris- ten menyaksikan imannya dalam (baca 1 Kor. 15:42-54).
kebangkitan Kristus (Rm. 6:4, 5).12
2. Kebangkitan untuk menerima
Dua Kebangkitan. Kristus mengajarkan penghukuman. Orang-orang yang jahat
bahwa ada dua kebangkitan umum: di- bangkitkan pada waktu kebangkitan
“kebang- kitan untuk hidup yang kekal” umum
bagi orang
Kematian dan Kebangkitan 401
kedua, yang akan berlangsung pada akhir
masa 1000 tahun (lihat bab 27). hadap Aku dan perbaruilah hatimu dan
Kebangkitan ini berlanjut dengan roh- mu! Mengapakah kamu akan mati?...
penghakiman dan peng- hukuman terakhir Sebab Aku tidak berkenan kepada
(Yoh. 5:29). Barangsiapa yang namanya kematian seseo- rang yang harus
tidak tertulis dalam kitab kehidupan akan ditanggungnya, demiki-anlah firman Tuhan
dibangkitkan pada saat ini dan kemudian Allah. Oleh sebab itu, berto- batlah, supaya
“akan dilemparkan ke dalam lautan api” kamu hidup!” (Yoh. 18:30- 32).
serta mengalami kematian yang kedua Allah menjanjikan bahwa “barangsiapa
(Why. 20:15, 14). menang, ia tidak akan menderita apa-apa
Mereka seharusnya dapat terhindar dari oleh kematian yang kedua” (Why. 2:11).
akhir tragedi ini. Dalam bahasa yang tidak Ba- rangsiapa yang menerima Yesus dan
mungkin dapat disalahpahami, Alkitab kesela- matan yang dibawa-Nya akan
mem- bentangkan jalan keselamatan yang mengalami kegembiraan yang tiada
diberikan Tuhan: “Bertobatlah dan taranya pada puncak kedatangan-Nya
berpalinglah dari segala durhakamu, kembali. Dalam kebahagiaan yang tidak ada
supaya itu jangan bagimu menjadi batu henti-hentinya itu, mereka akan merasakan
sandungan, yang menjatuhkan kamu ke bersama-sama persahabatan abadi dengan
dalam kesalahan. Buangkanlah dari Tuhan dan Juruselamat mere- ka.
padamu segala durhaka yang kamu buat
ter-
Referensi

1. . “Kekekalan.” SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 621.


2. . Dari abad ke abad banyak tokoh Kristen dari kalangan—Lutheran, Reformer, Anglikan, Baptis,
Kongre- gasionalis, Presbiterian, Metodis, dsb—menguraikan ajaran Alkitab mengenai kebakaan yang bersyarat.
Di antara mereka yang paling menonjol adalah seperti berikut: Abad keenambelas—Martin Luther, William
Tyndale, John Frith, George Wishart; abad ketujuhbelas—Robert Overton, Samuel Richardson, John Milton,
George Wither, John Jackson, John Canne, Uskup Agung John Tillotson, Dr. Isaac Barrow; abad kedelapanbelas—
Dr. William Coward, Henry Layton, Joseph N. Scott, M.D., Dr. Joseph Priestly, Peter Pecard, Paderi Francis
Blackburne, Uskup WilliamWarburton, Samuel Bourn, Dr. William Whiston, Dr. John Tottie, Prof. Henry
Dodwell; abad kesembilanbelas—Uskup Timothy Kendrick, Dr. William Thomson, Dr. Edward White, Dr. John
Thomas, H.H. Dobney; Uskup Agung Richard Whately, Dean Henry Alford, James Panton Ham, Charles F. Hudson,
Dr. Robert
W. Dale, Dean FrederickW. Farrar, Herman Olshansen, Canon Henry Constable, William Gladstone, Josep
Parker, Uskup John J.S. Perowne, Sir George G. Stokes, Dr. WABrown, Dr. J. AprBeet, Dr. R.F. Weymouth, Dr.
Lyman Abbott, Dr. Edward Beecher, Dr. Emmanuel Petavel - Offliff, Dr. Franz Delitzsch, Uskup Charles J.
Ellicott, Dr. George Dana Boardman, J. H. Pettingell; abad keduapuluh—Canon William H.M. Hay Aitken, Eric
Lewis, Dr. William Temple, Dr. Ferardus van der Leeuw, Dr. Aubrey R, Vine, Dr. Martin J. Heinecken, David R.
Davies, Dr. Basil F.C. Atikinson, Dr. Emil Brunner, Dr. Reinhold Niebuhr, Dr. T.A. Kantonen, Dr. D.R.G. Owen.
Baca Questions on Doctrine, hlm. 7571-609; Room, The Conditionalist Faith of Our Fathers (Wasdhington,
D.C.: Review and Herald, 1965, 1966) jilid 1 dan 2.
3. . Baca “Kematian,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 277, 278.
4. . R.L. Harris, “The Meaning of the Word Sheol as Shown by Paraleis in Poetic Taxts,” Journal of the
Evangelical Theological Society, Des. 1961, hlm. 129-135; lihat juga SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid
3, hlm. 999.
5. . Baca misalnya SDA Bible Commentary, edisi revisi jilid 5, hlm. 387.
6. . Satu-satunya kekecualian apabila sheol itu digunakan secara perlambang (lihat Yeh. 32:21) atau hades
dalam sebuah perumpamaan (Luk. 16:23). Istilah sheol digunakan lebih dari 60 kali di dalam Perjanjian Lama,
tetapi tidak ada yang menunjuk kepada sebuah tempat penghakiman sesudah kematian. Gagasan itu kemudian
dikaitkan dengan gehenna (Mrk. 9:43.48), bukan kepada hades. Hanya ada satu kekecualian (Luk. 16:23). Baca
juga SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 3, hlm. 999.
7. . Ayat-ayat yang berikut dianggap menimbulkan masalah-masalah karena pandangan Kitab Suci dari hal
keadaan orang mati. Akan tetapi pandangan lebih jauh menunjukkan bahwa ayat-ayat itu sesungguhnya selaras
dengan bagian-bagian Alkitab berikutnya.
a. Kematian Rahel. Tentang kematian Rahel, Alkitab mengatakan bahwa “ia mati kemudian” (Kej. 35:18).
Ungkapan ini sekadar menunjukkan bahwa pada saat hidupnya yang terakhir ia sadar dan sebelum menghem-
402 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang ...
buskan napasnya yang terakhir ia memberi nama kepada putranya. Terjemahan lain mengatakan: “Ia hendak
menghembuskan napas.”
b. Elia dengan anak lelaki yang meninggal dunia. Apabila Elia berdoa supaya jiwa anak janda Sarfat ini
kembali, Allah menjawab doanya dengan menghidupkan kembali anak itu (1 Raj. 17:21, 22). Ini merupakan
basil persatuan prinsip hidup dengan tubuh, bukan sesuatu yang hidup atau sadar bersatu kembali setelah
mereka terpisah.
c. Penampakan Musa di atas bukit. Penampakan Musa di Bukit Kemuliaan bukanlah bukti adanya roh-roh yang
memiliki kesadaran atau hadirnya semua orang mati yang benar itu di surga. Menjelang peristiwa ini Yesus
telah mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa sebelum mereka mati, beberapa orang dari antara mereka
akan melihat Anak Manusia dalam kerajaan-Nya. Janji ini telah digenapi untuk Petrus, Yakobus dan Yohanes
(Mat. 16:28—17:3).
Di atas bukit Kristus menyatakan kepada mereka miniatur kemuliaan kerajaan Tuhan. Di sanalah Kristus,
Raja yang penuh dengan kemuliaan, bersama-sama Musa dan Elia—mewakili dua tipe rakyat kerajaan itu.
Musa mewakili orang benar yang telah mati dan kemudian dibangkitkan dari kubur pada waktu Kedatangan
Kristus yang kedua kali, sedangkan Elia mewakili orang benar yang hidup yang akan diubahkan dan diangkat
ke surga tanpa mengalami kematian (2 Raj. 2:11). Yudas memberikan bukti kebangkitan khusus yang terjadi
pada Musa. Sesudah Musa meninggal dunia dan dikuburkan (Ul. 34:5, 6), terjadilah pertengkaran antara
Mikhael dengan Iblis memperebutkan tubuh Musa (Yudas 9). Dari tampilnya Musa di atas bukit itu dapatlah
disimpulkan bahwa Iblis kalah dalam pertarungan itu sehingga Musa dibangkitkan dari kuburnya,
menjadikannya sebagai orang pertama yang dikenal dengan kuasa Kristus yang membangkitkan. Peristiwa ini
justru bukanlah menjadi bukti yang menguatkan ajaran kebakaan jiwa. Sebaliknya ini mendukung doktrin ada-
nya kebangkitan tubuh manusia.
d. Perumpamaan orang kaya dan Lazarus. Kisah yang diberikan Kristus mengenai orang kaya dan Lazarus
telah digunakan untuk mengajarkan adanya kesadaran orang mati (Luk. 16:19-31). Sayang sekali, orang-
orang yang menafsirkan dengan cara seperti ini tidak mengakui bahwa ini hanyalah sebuah perumpamaan
bahwa, jika diambil secara harfiah dalam setiap rinciannya, akan menjadi tidak masuk akal. Orang mati
berangkat ke rahmatullah sebagai makhluk yang sesungguhnya, dengan tubuh dan bagian-bagian tubuh
misalnya mata, lidah dan jari-jari. Semua orang yang benar akan berada di pangkuan Abraham, dan surga
dengan neraka hanyalah sejarak pembicaraan. Kedua golongan manusia itu akan menerima upah mereka pada
waktu mati, berbeda sekali dengan apa yang diajarkan Kristus kepada mereka, bahwa mereka justru akan
menerimanya pada waktu Kedatangan Kristus yang kedua kali. (Mat. 25:31-41; Why. 22:12). Bagaimanapun,
kisah ini hanyalah perumpamaan—salah satu metode pengajaran yang disenangi Kristus. Setiap perum-
pamaan dimaksudkan untuk mengajarkan sebuah pelajaran, dan apa yang diajarkan Kristus tidak ada kaitan-
nya dengan keadaan orang mati. Moral yang dikandung dalam perumpamaan ini ialah pentingnya hidup dalam
Firman Allah. Yesus menunjukkan bahwa orang kaya itu dikuasai kekayaan dan tidak mau memperhatikan
orang yang berkekurangan. Kepastian kepemilikan kekekalan adalah dalam hidup ini dan tidak ada pintu
kasihan yang kedua. Alkitab adalah penuntun yang membawa orang kepada pertobatan dan keselamatan, dan
jika kita tidak mau memperhatikan amaran dari Firman Tuhan, maka tidak ada sesuatu apa pun yang
menjangkau kita. Itulah sebabnya Yesus mengakhiri perumpamaan itu dengan kata-kata “Jika mereka tidak
mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang
yang bangkit dari antara orang mati” (Luk. 16:31).
Kristus hanya sekadar menggunakan unsur yang umum di dalam kisah-kisah orang Yahudi di mana orang
yang mati dilibatkan dalam percakapan. (Konsep perumpamaan tentang pangkuan Abraham dan Hades
sangat mirip dengan tradisi orang Yahudi. Lihat “Discourse to the Greeks Concerning Hades,” Yosephus’
Complete Work.; terjemahan William Whiston (Grand Rapids: Kregel, 1960), hlm. 637). Yang serupa dengan
itu kita temukan juga dalam perumpamaan pohon yang berbicara (Hak. 9:7-15; bnd. 2 Raj. 14:9). Tidak
seorang pun akan menggunakan perumpamaan ini untuk membuktikan bahwa pohon dapat berbicara.
Sehingga dengan demikian orang pun harus menahan diri dari pemberian makna perumpamaan Kristus ini
bertentangan dengan bukti yang melimpah dari Alkitab dan juga kesaksian Kristus dalam pengajaran-Nya
secara pribadi bahwa kematian itu adalah sebuah tidur.
e. Janji Kristus kepada pencuri itu. Kristus memberikan janji kepada pencuri yang ada di kayu salib itu, “Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”
(Luk. 23:43). Firdaus lama dengan surga (2 Kor. 12:4; Why. 2:7). Kalau menurut terjemahan ayat itu,
tentulah Kristus segera masuk ke dalam surga pada hari Jumat itu menghadap hadirat Tuhan, begitu pula
dengan pencuri itu. Namun, pada hari kebangkitan, pada pagi hari, Kristus sendiri mengatakan kepada Maria
ketika tersungkur menyembah di kaki-Nya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi
kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu” (Yoh. 20:17). Bahwasanya Kristus masih tetap
tinggal di dalam kubur pada akhir minggu itu dinyatakan oleh perkataan malaikat: “Mari, lihatlah tempat Ia
berbaring” (Mat. 28:6).
Bukankah Kristus mempertentangkan diri-Nya sendiri? Tidak sama sekali. Jangan keluar untuk
Kematian dan Kebangkitan 403
memahami nas ini berkaitan dengan tanda koma. Naskah Alkitab yang dahulu tidak mengenal tanda koma
maupun jarak antara kata. Dengan ditambahkannya tanda-tanda baca maka muncullah perbedaan yang cukup
berarti atas makna nas itu. Para penerjemah Alkitab menggunakan akal pertimbangan mereka yang terbaik
dengan menaruh tanda baca, akan tetapi karya itu tentu raja bukanlah diilhamkan.
Jika para penerjemah, yang telah melakukan pekerjaan justru dengan sempurna pada umumnya, telah
menaruh koma dalam Luk 23:43 sesudah “hari ini” ganti daripada sebelumnya, ayat ini tidak bertentangan
dengan ajaran di dalam Alkitab mengenai kematian. Perkataan Kristus dapatlah dipahami secara wajar. “Aku
berkata kepadamu hari ini (hari ini, ketika Aku mati sebagai seorang penjahat), juga engkau akan ada bersama-
sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Sesuai dengan ajaran Alkitab, Yesus memberikan jaminan kepada pencuri
itu bahwa ia akan beserta-Nya di dalam Firdaus–janji yang akan digenapi menyusul kebangkitan orang benar
pada waktu kedatangan-Nya yang kedua kali.
f. Pergi dan diam bersama dengan Kristus. “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan,”
kata Paulus. “Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus—itu memang
jauh lebih baik” (Flp. 1;21, 23). Apakah Paulus berharap masuk ke surga begitu ia mati?
Paulus menulis banyak masalah kebersamaan di dalam Kristus. Di dalam suratnya yang lain ia menulis
mengenai “orang yang tidur di dalam Yesus.” Pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kali nanti, katanya,
orang benar yang mati akan dibangkitkan, dan bersama-sama dengan orang benar yang masih hidup mereka
akan “dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.... Akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam
awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan”
(1 Tes. 4:14, 17).
Mengenai latar belakang ini, kita melihat bahwa di dalam suratnya kepada orang Filipi, Paulus tidak
memberikan gambaran yang rinci mengenai apa yang terjadi di alam maut. Ia hanya menyatakan
kerinduannya untuk meninggalkan keadaan yang menyusahkannya pada saat itu serta kerinduannya untuk
bersama-sama dengan Kristus, tanpa memberikan petunjuk atau penjelasan atas kurun waktu antara kematian
dengan kebangkitan. Pengharapannya dipusatkan kepada janji persekutuan pribadi dengan Yesus dalam
kekekalan. Bagi barangsiapa yang meninggal tidaklah ada jarak waktu yang lama antara waktu mereka
menutup mata pada saat meninggal dunia dengan waktu mereka membukanya pada hari kebangkitan. Karena
orang yang telah mati itu tidak mengetahui apa-apa lagi di kubur maka soal waktu yang berlalu pun tidaklah
diketahui mereka, hari pagi kebangkitan itu datang bagaikan waktu saat meninggal dunia. Bagi orang Kristen,
maut itu mendatangkan: tiadanya lagi penggodaan, pencobaan, duka, dan pada waktu kebangkitan nanti akan
dimuliakan dengan kekekalan.
8. White, Great Controversy, hlm. 558.
9. “Kematian,” SDA Bible Commentary, edisi revisi, hlm. 278; bnd. Questions on Doctrine, hlm. 524.
10. “Kebangkitan,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm., 935.
11. Questions on Doctrine, hlm. 67, 68.
12. “Kebangkitan,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 936.
Milenium adalah 1000 tahun pemerintahan Kristus bersama-sama
umat saleh-Nya di surga, antara kebangkitan pertama dengan ke-
bangkitan yang kedua. Dalam kurun waktu ini orang jahat akan di-
hakimkan; dunia menjadi sunyi-senyap tanpa ada manusia yang hi-
dup untuk menghuninya, melainkan Setan dan pengikutnya saja yang
tinggal di dunia. Setelah masa itu berakhir, Kristus dan umat-Nya
yang saleh beserta Kota Suci akan turun dari surga ke dunia ini.
Orang jahat yang mati akan dibangkitkan, Setan beserta para ma-
laikatnya, akan mengelilingi kota itu; akan tetapi api dari Allah akan
turun menghanguskan mereka dan sekaligus membersihkan dunia ini.
Alam semesta dibe-baskan dari dosa dan orang yang berdosa untuk
sela-ma-lamanya.––Fundamental Beliefs,––27

404
BAB 27

MILENIUM DAN AKHIR DOSA

S epanjang sejarah manusia ada saja yang


mahir membuat kisah-kisah mengerikan
tentang neraka, mencoba mempermainkan
memisahkan antara kedua pasal ini. Di situ
diterangkan kedatangan Kristus kembali
(Why. 19:11-21) dan dengan segera
rasa takut manusia agar mereka mau datang dilanjut- kan dengan masa milenium,
berbakti. Tuhan yang bagaimanakah sebenar- rangkaiannya menunjukkan bahwa
nya yang digambarkan mereka itu? milenium mulai apabila Kristus kembali.
Bagaimanakah Allah mengakhiri yang Wahyu menggambarkan tiga kuasa
jahat itu? Apa yang akan terjadi kepada Se- yang mengumpulkan bangsa-bangsa di
tan? Apakah yang membuat dosa tidak dunia un- tuk menentang pekerjaan Kristus
dapat menegakkan kepalanya yang buruk dan umat- Nya segera sebelum kedatangan
itu sekali lagi? Bagaimanakah Allah itu Kristus yang kedua kali, sebagai naga,
adil dan sekali- gus mengasihi? binatang, dan nabi palsu (Why. 16:13).
Apabila “binatang itu dan raja-raja di bumi
PERISTIWA-PERISTIWA PADA serta tentara-tentara mereka” telah
PERMULAAN MILENIUM berkumpul untuk mengatur siasat perang
melawan Kristus pada waktu kedatangan-
Selama berlangsungnya kurun waktu Nya kembali, naga dan nabi pal- su itu
milenium, 1000 tahun sebagaimana diung- akan dibinasakan (Why. 19:19, 20). Apa
kapkan dalam Wahyu 20, pengaruh Setan yang mengikuti kemudian dalam Wahyu
atas dunia akan dihalangi, dan Kristus akan 20, pasal mengenai milenium, berisi nasib
memerintah bersama-sama umat-Nya ketiga anggota Iblis itu, sang naga. Ia
(Why. 20:1-4). ditawan dan dilemparkan ke dalam lubang
maut tempat ia berada 1000 tahun
Kedatangan Kedua Kali. Wahyu 19 dan lamanya.1
20 merupakan kesatuan; tidak ada yang Sebagaimana telah kita lihat dalam bab
405
24, mengenai kedatangan Kristus yang kedua kali, saat
kerajaan-kerajaan dunia ini dihan-

406
406 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang. . . .
curkan, dan Tuhan mendirikan kerajaan ke-
muliaan-Nya–kerajaan yang kekal selama- nyongsong Tuhan di angkasa” (1 Tes.
lamanya (Dan. 2:44). Itulah saatnya umat- 4:17). Kemudian Kristus akan memenuhi
Nya akan memulai pemerintahan mereka. janji yang telah diberikan-Nya sebelum Ia
meninggal- kan dunia ini: “Sebab Aku
Kebangkitan Pertama. Pada waktu ke- pergi ke situ untuk menyediakan tempat
datangan kedua kali, kebangkitan yang bagimu; Dan apabila Aku telah pergi ke
per- tama itu terjadi: Orang benar, situ dan telah menye- diakan tempat
“berbahagia dan kudus,” dibangkitkan – bagimu, Aku akan datang kembali dan
karena “kematian yang kedua tidak membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di
berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka tempat di mana Aku berada, kamu pun
akan menjadi imam-imam Al- lah dan berada” (Yoh. 14:2, 3). Yesus melu- kiskan
Kristus, dan mereka akan meme- rintah tempat yang akan didiami para pengikut-
sebagai raja bersama-sama dengan Dia, Nya kelak sebagai “rumah Bapa- Ku,” di
seribu tahun lamanya” (Why. 20:6; baca mana “banyak tempat tinggal,” atau tempat
juga bab 25 dari buku ini). kediaman (Yoh. 14:2). Yang dimak-
sudkan Yesus di sini ialah Yerusalem
Orang Benar Masuk ke Surga. Sesudah Baru, yang belum turun ke dunia ini
kebangkitan orang benar, mereka dan sebelum masa milenium itu berakhir. Lalu,
orang benar yang masih hidup akan pada waktu ke- datangan Kristus kedua
diangkat “ber- sama-sama dengan mereka kali, apabila orang yang benar itu
dalam awan me- “bersama-sama... menyong- song Tuhan di
angkasa,” maka tujuan mereka

HARI-HARI AKHIR 1000 TAHUN


KEKEKALAN
(MILENIUM)

KEBANGKITAN KEBANGKITAN
Kristus kembali PERTAMA KEDUA

Kristus, Orang saleh,


Orang saleh diangkat ke surga Kota Suci Turun
Orang jahat dibangkitkan
(baik yang mati dibangkitkan
dan yang hidup)
Orang-orang Saleh Memerintah Setan dilepaskan
Orang jahat yang hidup Bersama-sama Kristus (di surga)
(menghimpunkan pasukan
dibinasakan
untuk menyerang kota suci)
(orang jahat yang mati Fase pelaksanaan penghakim-
tetap di kuburnya) Terlibat dalam Fase Penghakiman an
Setan dirantai Setan, orang berdosa,
(Dibatasi hanya di dunia ini) efek dosa, dibinasakan
Bumi sunyi senyap
Bumi dibarui menjadi abadi
(bela terakhir, gempa bumi;
dampak kedatangan Kristus
Rumah orang saleh
kedua kali)
Milenium dan Akhir Dosa 407
adalah surga–bukan dunia yang baru saja
mereka tinggalkan.’ Kristus bukannya kosong dari penghuninya, manusia.
men- dirikan kerajaan kemuliaan-Nya di Alkitab menyatakan keadaan yang
dunia pa- da saat itu. Peristiwa itu demikian. Yeremia berkata, “Aku melihat
dilakukan-Nya pada akhir masa milenium kepada bumi, ternyata campur baur dan
itu. kosong, dan melihat kepada langit, tidak
ada terangnya. Aku melihat ke- pada
Musuh Kristus Dibinasakan. Kristus gunung-gunung, ternyata goncang; dan
membandingkan kedatangan-Nya kembali seluruh bukit pun goyah. Aku melihat, ter-
seperti apa yang terjadi pada waktu Air nyata tidak ada manusia” (Yer. 4:23-25).
Bah dan kebinasaan Sodom dan Gomora Isti- lah yang digunakan Yeremia terdapat
(Mat. 24:37-39; Luk. 17:28-30). dalam Kejadian 1:2, “campur baur dan
Perbandingannya berisi dua hal: pertama, kosong,” me- nunjukkan bahwa bumi
bahwa kebinasaan menimpa orang jahat menjadi kacau-balau seperti pada waktu
sekonyong-konyong; kedua, bahwa apa awal Penciptaan.
yang datang ialah kebina- saan–Air Bah
“melenyapkan mereka se- mua” (Mat. Setan Dirantai. Peristiwa yang berlang-
24:39). Api dan belerang yang menghujani sung pada saat ini digambarkan oleh
Sodom “membinasakan mereka semua” kambing (scapegoat) dalam upacara Hari
(Luk. 17:29; lihat juga Mat. 13:38- 40). Pendamaian di pelayanan bait suci Israel.
Pada waktu kedatangan Kristus yang Pada Hari Pen- damaian imam besar
kedua kali, Ia turun dari surga diiringi membersihkan bait suci dengan darah
tentara- tentara-Nya dengan menunggang pendamaian melalui darah kambing yang
kuda putih yang membawa nama “Raja dipersembahkan kepada Al- lah. Hanyalah
segala raja dan Tuan di atas segala tuan” setelah pendamaian ini dilaku- kan secara
dan menyerang bangsa-bangsa lengkap maka upacara itu meli- batkan
pemberontak yang di dunia ini. Setelah Azazel, kambing yang mengibaratkan
binatang dan nabi palsu itu di- binasakan, Setan, mulai (lihat bab 23). Dengan
“yang sisa” dari pengikut-peng- ikut Setan menum- pangkan tangan di atas kepala
itu akan mati dan tidak ada lagi yang kambing jan- tan itu, imam besar mengakui
tinggal hidup, karena mereka telah “di- “segala kesa- lahan orang Israel dan
bunuh dengan pedang, yang keluar dari segala pelanggaran mereka, apa pun juga
mulut Penunggang kuda itu; dan semua dosa mereka; ia harus menanggungkan
burung kenyang oleh daging mereka” semuanya itu ke atas kepala kambing
(Why 19:21).3 Untuk melukiskan hal ini, jantan itu” (Im. 16:21). Kambing jantan ini
Kitab Suci ber- kata, “Sebab dihalau ke padang gurun, ke “tanah
sesungguhnya, Tuhan mau ke- luar dari tandus” yang tidak berpenghuni (Im.
tempat-Nya untuk menghukum pen- duduk 16:22). Begitu pula, Kristus, di bait suci
bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak surga, se- telah melayani pendamaian yang
lagi menyembunyikan darah yang ter- sempurna bagi umat-Nya; pada waktu
tumpah di atasnya, tidak lagi menutupi kembali ke dunia ini, Ia menebus mereka
orang- orang yang mati terbunuh di sana” dan memberikan hi- dup kekal kepada
(Yes. mereka. Apabila Ia telah menyelesaikan
26:21). pekerjaan penebusan dan pe- nyucian bait
suci surga, Ia akan meletakkan dosa-dosa
Bumi menjadi sunyi-senyap. Setelah umat-Nya ke atas Setan, awal dan
orang benar naik bersama Tuhan dan orang penghasut yang jahat itu. Tidak ada alasan
jahat dibinasakan pada waktu Ia datang, mengatakan bahwa Setan mengadakan
bumi pen- damaian atas dosa-dosa umat
percaya–ha-
408 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang. . . .
nya Kristus yang benar-benar melakukan
semuanya itu. Akan tetapi Setan harus ber- yang ditebus-Nya masuk ke surga, ke
tanggung jawab atas semuanya, dosa yang tempat yang telah disediakan-Nya untuk
dilakukan orang yang telah diselamatkan mereka di Yerusalem Baru. Seperti Musa
itu, karena Setanlah yang menyebabkan dan bangsa Israel, yang ditebus, penuh
mereka melakukannya. Dan sebagaimana dengan rasa syu- kur, menyanyikan lagu
“yang la- yak untuk itu” menghalau kelepasan mereka– “Nyanyian Musa,
kambing ke padang gurun yang tidak hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba,
dihuni manusia, begitu pula Setan dihalau bunyinya: ‘Besar dan ajaib segala
Allah ke tempat yang sunyi senyap yang pekerjaan-Mu; ya Tuhan, Allah, Yang
tidak dihuni manusia, di bumi (lihat bab Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-
23).4 Mu, ya Raja segala bangsa!” (Why. 15:3).
Penglihatan Yohanes mengenai
Milenium sangat jelas menggambarkan
pemusnahan Setan. Ia melihat bahwa pada Orang Saleh berkerajaan Bersama Kris-
permulaan ma- sa 1000 tahun itu “naga, si tus. Selama masa milenium Kristus meme-
ular tua itu, yaitu Iblis dan Setan” dirantai nuhi janji-Nya kepada para pemenang
dan dibatasi dan dilemparkan ke “jurang “kuasa atas bangsa-bangsa” (Why. 2:26).
maut” (Why. 20:2, 3). Secara simbolis ini Daniel melihat bahwa sesudah
memberitahukan akhir sementara kegiatan- pembinasaan musuh- musuh Kristus “maka
kegiatan Setan dalam penipuan dan aniaya, pemerintahan, kekuasa- an dan kebesaran
“supaya ia jangan lagi menyesatkan dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta
bangsa-bangsa, sebelum ber- akhir masa langit akan diberikan kepada orang-orang
seribu tahun itu” (Why. 20:3). kudus, umat Allah Yang Maha- tinggi”
Istilah yang digunakan (Dan. 7:27). Barangsiapa yang di-
Yohanes–“jurang maut” (bahasa Yunani, bangkitkan Kristus pada kebangkitan yang
abussos)–dengan tepat menggambarkan pertama akan memerintah bersama-Nya
keadaan bumi pada waktu itu.5 Bumi kita selama 1000 tahun (Why. 20:4).
yang bopeng-bopeng karena 7 bela yang Tetapi bagaimanakah dapat dikatakan
serta merta mendahului kedatangan Kristus orang kudus memerintah jika mereka
(lihat khusus Why. 16:18-21) dan dipenuhi berada di surga sementara semua orang
dengan bangkai orang jahat, akan menjadi jahat mati? Pemerintahan mereka terdiri
bumi yang sunyi senyap sama sekali. atas keterlibatan dalam fase penting
Dengan terbatasnya hanya pada bumi ini pemerintahan Kristus.6
saja, Setan “dirantai” oleh keadaan
sekelilingnya: Karena dunia ini telah
kosong dari manusia, tidak ada lagi yang Penghakiman Atas Orang Jahat. Yoha-
digoda dan dianiaya. Ia dirantai dalam nes melihat bahwa selama milenium itu
pengertian bahwa tidak dapat melakukan orang-orang saleh dilibatkan dalam
apa-apa lagi. pengha- kiman; ia melihat “takhta-takhta
dan orang- orang yang duduk di atasnya;
PERISTIWA-PERISTIWA SELAMA kepada mereka yang diserahkan kuasa
MILENIUM untuk menghakimi” (Why 20:4). Inilah
saat penghakiman atas Setan dan para
Kristus bersama umat yang ditebus ber- malaikatnya sebagaimana dinyatakan Kitab
ada di surga. Pada waktu kedatangan Suci (2 Ptr. 2:4; Yud. 6). Inilah saat di
Kristus yang kedua kali, Ia membawa mana pernyataan Paulus yang menyatakan
orang-orang bahwa orang saleh akan meng-
Milenium dan Akhir Dosa 409
hakimi dunia dan bahkan para malaikat
juga (1 Kor. 6:2, 3) akan terlaksana.7 nerima sistem nilai Tuhan dan Juruselamat
Penghakiman milenium ini bukanlah mereka.
me- nentukan siapa yang akan dibinasakan.
Allah telah mengadakan keputusan Saat bagi Setan Merenungkan Kejahat-
sebelum keda- tangan Kristus kedua kali; annya. Selama milenium berlangsung,
semua yang tidak dibangkitkan ataupun Setan akan merasakan derita yang sangat
tidak diubahkan akan hilang selama- da-lam. Dirantai, bersama-sama malaikat-
lamanya. Penghakiman yang melibatkan malaikat- nya, di dunia yang sunyi senyap,
orang benar menyatakan maksud ataupun ia tidak dapat lagi menipu yang dahulu
jawab atas pertanyaan apa pun yang menjadi peker- jaannya dari waktu ke
mungkin diajukan orang benar mengapa waktu. Ia dipaksa me- lihat basil
orang yang jahat itu binasa. Allah ingin pemberontakannya melawan Tu- han dan
agar orang yang diberi-Nya hidup kekal itu hukum-Nya; ia harus merenung-
me- miliki keyakinan yang pasti atas renungkan bagian yang dilakonkannya
kepemim- pinan-Nya, sehingga dengan dalam pertarungan antara yang baik dan
demikian Ia akan memperlihatkan kepada yang jahat. Masa depan yang dihadapinya
mereka jalannya kemurahan dan keadilan- penuh dengan kegentaran atas hukuman
Nya. yang mengerikan yang akan menimpanya
Bayangkanlah bahwa Anda berada di karena segala keja- hatan yang harus
surga dan ternyata Anda mengetahui orang menjadi tanggung jawabnya.
yang sebenarnya Anda kasihi dan Anda ha-
rapkan ternyata tidak ada di sana. Hal PERISTIWA-PERISTIWA PADA
seperti ini mungkin menimbulkan AKHIR MILENIUM
pertanyaan atas keadilan Tuhan–dan
keragu-raguan yang de- mikian justru Pada akhir masa seribu tahun itu
dasar dosa. Untuk mendiam- kan keragu- “orang- orang mati yang lain”–orang-orang
raguan yang demikian untuk se- lama- jahat– akan dibangkitkan, dengan demikian
lamanya–sehingga dengan demikian dosa mele- paskan Setan dari keadaan tidak
tidak akan pernah muncul lagi–Allah mempunyai kegiatan yang telah
menyediakan jawab atas segala pertanyaan memenjarakannya (Why. 20:5, 7). Dengan
pada kurun waktu penghakiman milenium menipu orang-orang jahat sekali lagi, ia
ini. menuntun mereka untuk mengepung
“perkemahan tentara orang- orang dan kota
Dalam tugasnya ini orang-orang yang yang dikasihi itu (Yerusalem Baru)” (Why.
ditebus mengerjakan pekerjaan yang berat 20:9), yang dengan Kristus, turun dari
dalam pertarungan yang baik dan yang surga.9
jahat. “Mereka akan menetapkan secara
memu- askan untuk selama-lamanya betapa Kristus, Orang-orang Saleh, dan Kota
sungguh- sungguh dan sabarnya Tuhan yang Turun. Kristus turun ke dunia ini
memelihara dan memperhatikan orang lagi bersama-sama orang saleh dan
yang akhirnya hi- lang itu. Mereka akan Yerusalem Baru, untuk dua tujuan. Ia akan
melihat betapa sikap tidak peduli dan keras mengakhiri perseteruan yang besar dengan
kepala ada pada orang yang berdosa yang melaksanakan keputusan-keputusan
menolak dan menghina kasih-Nya. Mereka penghakiman milenium itu, dan Ia akan
akan mengetahui bahwa orang berdosa itu menguduskan dan membarui dunia
lebih menyukai rasa me- mentingkan diri sehingga Ia dapat mendirikan di atas- nya
yang buruk itu daripada me- kerajaan-Nya yang kekal. Kemudian,
410 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang. . . .
dalam pengertian yang sepenuh-penuhnya,
“Maka Tuhan akan menjadi Raja atas rang bertekad untuk memperoleh izin
seluruh bumi” (Za. 14:9). masuk serta mengendalikannya melalui
pengepungan dan peperangan.”11
Kebangkitan untuk Penghakiman. Sa- Kenyataan bahwa orang jahat, begitu
atnya sekarang sudah tiba kegenapan yang Tuhan memberikan napas hidup kembali
sempurna dari janji Kristus bahwa “semua ke- pada mereka, segera berpaling untuk
orang yang di dalam kuburan akan mende- mela- wan-Nya serta mencoba merebut
ngar suara-Nya” (Yoh. 5:28). Pada waktu kerajaan- Nya akan mengukuhkan
kedatangan-Nya yang kedua kali Kristus keputusan yang telah dibuat-Nya mengenai
membawa orang benar yang mati dari nasib mereka. Dengan cara beginilah
dalam kubur pada kebangkitan yang nama-Nya dan tabiat- Nya, yang selalu
pertama, “bangkit untuk hidup kekal.” hendak dinodai Setan, akan dihapuskan
Sedangkan kebangkitan yang lain secara sempurna di hadapan semua
dikata- kan Yesus akan berlangsung dan orang.12
“bangkit untuk dihukum” (Yoh 5:29). Kitab
Wahyu ju- ga menunjuk kepada Takhta Penghakiman yang Putih dan
kebangkitan ini: “Tetapi orang-orang mati Agung. Yohanes menunjukkan bahwa
yang lain tidak bangkit se- belum berakhir keti- ka musuh-musuh Tuhan mengelilingi
masa yang seribu tahun itu” (Why. 20:5). kota itu dan siap menyerangnya, Allah
menaruh takh- ta-Nya yang putih dan
Berakhirnya Penawanan atas Setan. Ke- agung. Sementara se- luruh umat manusia
bangkitan orang jahat pada akhir seribu berkumpul di sekeliling takhta–sementara
tahun itu melepaskan Setan dari yang berada di dalam kota merasa aman,
penawanan “untuk sedikit waktu lamanya” yang di luar merasa gentar di hadapan
(Why. 20:3). Di dalam upayanya yang Hakim–Allah akan melaksanakan fase
terakhir untuk me- nantang pemerintahan terakhir penghakiman itu. Inilah saatnya
Tuhan ia “akan pergi menyesatkan bangsa- Kristus berbicara dari hal apa yang pernah
bangsa pada keempat penjuru bumi” (Why. di- katakan-Nya, “Di sanalah akan terdapat
20:8). Karena orang jahat bangkit dengan ra- tap dan kertak gigi, apabila kamu akan
roh pemberontakan se- bagaimana meli- hat Abraham dan Ishak dan Yakub
tabiatnya waktu mereka mati, maka dan se- mua nabi di dalam Kerajaan Allah,
pekerjaannya tidak begitu sulit lagi. tetapi ka- mu sendiri dicampakkan ke luar”
(Luk. 13:28).
Serangan terhadap kota. Dalam tipuan- Untuk melaksanakan fase penghakiman
nya yang terakhir Setan berusaha ini, kitab catatan Allah akan dibuka. “Dan
mengilhami orang jahat dengan harapan di- buka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab
dapat menak- lukkan kerajaan Tuhan kehi- dupan. Dan orang-orang mati
dengan kekerasan. Dengan mengumpulkan dihakimi me- nurut perbuatan mereka,
bangsa-bangsa yang ada di dunia, ia berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam
memimpin mereka melawan kota yang kitab-kitab itu (Why. 20:12). Kemudian
dikasihi itu (Why. 20:8, 9).10 “Orang jahat Tuhan mengumum- kan hukuman.
yang dengan keras kepala me- nolak pintu Mengapa Tuhan membangkitkan orang-
masuk Kota Allah karena berkat atau jasa orang ini hanya untuk memusnahkan
korban pendamaian Kristus, seka- mereka selama-lamanya? Selama masa
milenium itu, orang-orang yang ditebus
telah memperoleh
Milenium dan Akhir Dosa 411
kesempatan untuk memeriksa keadilan per-
lakuan Allah atas setiap makhluk yang ber- “Dan setiap orang yang tidak ditemukan
pikir di alam semesta. Kini, yang hendak na- manya tertulis di dalam kitab kehidupan
di- binasakan untuk selama-lamanya itu itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu”
pun– termasuk Setan dan malaikat- (Why. 20:15). Iblis dan para pembantunya
malaikatnya– kan membenarkan keadilan juga akan mengalami nasib yang sama
jalan-jalan yang ditempuh Tuhan. (Why. 20:10).
Inilah takhta putih yang agung, pengha- Konteks seluruh Alkitab menjadi jelas
kiman yang dikatakan Paulus berlangsung bahwa “kematian yang kedua” ini (Why.
di depan takhta ini, “Sebab kita semua 21:8) mengartikan bahwa derita yang
harus menghadap takhta pengadilan Allah” dialami orang jahat itu adalah
(Rm. 14:10), akan digenapi. Di sanalah penghancuran mereka secara menyeluruh,
semua makhluk–yang tidak jatuh ke dalam tuntas. Lalu, apa gerang- an yang
dosa dan yang jatuh ke dalam dosa, yang dimaksud dengan konsep adanya ne- raka
diselamatkan dan juga yang akan yang menyala-nyala selama-lamanya?
dibinasakan–bertelut dan mengakui bahwa Pengamatan yang saksama menunjukkan
Yesus Kristus adalah Tu- han (Flp. 2:10, bahwa Alkitab tidak mengajarkan neraka
11; bandingkan Yes. 45:22, 23). atau api yang abadi seperti itu.
Demikianlah pertanyaan mengenai ke-
adilan Tuhan telah dijawab untuk selama- 1. Neraka. Menurut Alkitab, neraka
la- manya. Barangsiapa yang menerima ada- lah “tempat atau keadaan
hidup kekal akan memiliki iman yang tidak penghukuman dan pembinasaan, oleh api
akan goyah di dalam Dia. Dosa tidak akan abadi dalam kematian yang kedua itu,
pernah lagi menodai alam semesta atau yakni orang-orang yang me- nolak Allah
balas den- dam yang menghancurkan di dan pemberian keselamatan di dalam
dalam hati penghuninya. Yesus Kristus.”13
Beberapa versi Alkitab terjemahan
Setan dan Orang Berdosa Dibinasakan. dalam bahasa Inggris sering menggunakan
Menyusul pengumuman atas hukuman kata “neraka” untuk menerjemahkan kata
yang dijatuhkan kepada mereka, Setan, Ibrani sheol dan bahasa Yunani hades.
para ma- laikatnya, dan manusia yang Pada umumnya istilah ini menunjuk
menjadi peng- ikutnya menerima kepada kubur- an di mana orang mati–baik
hukuman. Mereka akan mengalami yang benar mau- pun yang jahat–menanti,
kematian yang kekal. “Dari langit turunlah dalam keadaan ti- dak tahu apa-apa,
api menghanguskan mereka” semua yang menunggu kebangkitan (li- hat bab 25).
tidak diselamatkan (Why. 20:9). Per- Karena konsep dewasa ini mengenai
mukaan bumi di luar kota Yerusalem Baru neraka begitu berbeda dari istilah yang
itu tampak meleleh, menjadi lautan api dikandung dalam bahasa Ibrani dan Yunani
yang sa- ngat besar untuk “hari ini, sejumlah versi modern menghindari kata
penghakiman dan kebinasaan orang-orang “neraka” dengan hanya menggunakan kata
fasik” (2 Ptr. 3:7). “Sebab Tuhan Ibrani “Sheol” dan Yunani “Hades” se-
mendatangkan hari pemba- lasan” (Yes. cara harfiah.
34:8) dan Ia menunjukkan per- buatan- Sebaliknya, kata Yunani geenna, yang
Nya–ganjil perbuatan-Nya itu” (Yes. menurut beberapa versi bahasa Inggris Per-
28:21) dalam membinasakan musuh- janjian Baru juga menerjemahkan kata “ne-
musuh- Nya, sudah tiba saatnya. Kata raka” yang menunjuk kepada tempat peng-
Yohanes: hukuman dengan api yang bernyala-nyala
bagi orang yang tidak mau bertobat. Kemu-
412 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang. . . .
dian, di dalam Alkitab, “neraka” tidaklah
sela- manya mengandung makna yang bukan hidup kekal di dalam api neraka
sama–dan karena ketidakberhasilan (Rm. 6:23).
memperhatikan perbedaan ini sering Kitab Suci mengajarkan bahwa orang
membawa kepada ke- bingungan yang jahat akan “dilenyapkan” (Mzm. 37:9, 34);
besar. bahwa mereka akan binasa (Mzm. 37:20;
Geenna berasal dari bahasa Ibrani Ge 68:2). Mereka tidak hidup dalam keadaan
Hinnom, “Lembah Hinnom”–sebuah sa- dar selama-lamanya; melainkan akan
lembah yang dalam di sebelah selatan diha- nguskan (Mal. 4:1; Mat. 13:30, 40; 2
Yerusalem. Di sinilah orang Israel Ptr 3:10).
mengadakan upacara ka- fir, membakar Mereka akan dibinasakan (Mzm. 145:20: 2
anak-anak untuk dipersembah- kan kepada Tes. 1:9; Ibr. 2:14), dilenyapkan (Mzm.
dewa Molokh (2 Taw. 28:3; 33:1, 6). 104:35).
Yeremia meramalkan, karena dosa inilah
maka Tuhan mengadakan lembah, sebuah 3. Hukuman kekal. Berbicara
“Lembah Pembantaian,” di mana mayat- mengenai penghakiman atas orang-orang
ma- yat orang Israel akan dikuburkan di yang jahat, Perjanjian Baru menggunakan
sana ka- rena tidak ada lagi tempat yang istilah “kekal” dan “selama-lamanya.”
lain. Sedang- kan mayat yang lain akan Istilah ini merupakan terjemahan dari
menjadi “makanan burung-burung” (Yer. Yunani Aionios, diterapkan kepada Tuhan
7:32, 33; 19:6; Yes. 30:33). Tidak dapat dan juga kepada manusia. Untuk
diragukan lagi bahwa nubuatan Yeremia menghindarkan salah pengertian, se-
membuat orang Israel menganggap Ge seorang harus mengingat bahwa aionios
Hinnom adalah tempat penghakiman bagi adalah istilah relatif; maknanya ditentukan
orang yang jahat, tempat yang menjijikkan, oleh objek yang diterangkannya. Jadi,
hukuman dan yang me- malukan.14 apabila Kitab Suci menggunakan kata
Menurut tradisi rabi yang bela- kangan, aionios (“se- lama-lamanya,” “kekal”)
mereka menganggap inilah tempat mengenai Allah, itu berarti bahwa Ia
membakar bangkai dan sampah. memiliki eksistensi yang ba- ka–karena
Yesus menggunakan api Hinnom untuk Tuhan itu abadi. Tetapi apabila kata ini
menggambarkan api neraka (misalnya digunakan untuk manusia yang fana atau
dalam Mat. 5:22; 18:9). Sehingga dengan makhluk yang dapat binasa, maka yang
demikian api Hinnom melambangkan api dimaksudkannya ialah selama orang itu
yang meng- hanguskan pada penghakiman hidup atau benda itu masih ada.
yang terakhir. Ia menyebutkan bahwa Yudas 7, sekadar contoh, mengatakan
itulah sebuah penga- laman di balik bahwa Sodom dan Gomora menderita
kematian (Luk. 12:5) dan bah- wa neraka “siksa- an api kekal.” Namun demikian
akan membinasakan tubuh dan jiwa (Mat. kota-kota itu toh tidak terbakar sampai
10:28). sekarang ini. Pe- trus mengatakan bahwa
Bagaimanakah sifat api neraka itu? api itu membakar kota tersebut menjadi
Apa- kah orang akan dibakar di sana debu, menghukum me- reka dengan
selama-lama- nya kebinasaan (2 Ptr. 2:6). “Api kekal”
membakar sampai tidak ada lagi yang
2. Nasib Orang Jahat. Menurut tersisa, dan sesudah itu padam (lihat juga
Alkitab, Allah menjanjikan hidup kekal Yer. 17:27; 2 Taw. 36:19).
hanya kepada orang yang benar. Upah Begitu pula, apabila Kristus
dosa ialah maut, mengirimkan orang jahat masuk ke dalam
“api kekal”
Milenium dan Akhir Dosa 413
(Mat. 25:41), api itu akan membakar orang
jahat dengan “api yang tidak terpadamkan” kaitan dengan Tuhan, maka maknanya ada-
(Mat. 3:12). Api itu padam bila tidak ada lah mutlak–karena Tuhan itu kekal; apabila
lagi sesuatu yang akan dibakarnya.15 itu berkaitan dengan manusia yang fana,
Apabila Kristus berbicara mengenai ma- ka maknanya terbatas.
“sik- saan yang kekal” maka yang Gambaran yang diberikan Kitab Suci
dimaksudkan- Nya bukanlah hukuman me- ngenai hukuman yang dijatuhkan
yang kekal. Yang dimaksudkan-Nya kepada Edom merupakan sebuah contoh
dengan “kehidupan yang kekal (yang akan yang pas dalam penggunaan ini. Yesaya
dinikmati orang yang benar) akan mengatakan bahwa Tuhan akan
berlangsung dari abad-abad kekekalan, menjungkirbalikkan ne- geri itu dengan api
yang abadi dan tidak berkesudahan; ter yang akan menyala- nyala “siang dan
sedang- kan hukuman (bagi orang jahat) malam” dan asapnya akan “naik untuk
akan abadi juga–yang dimaksudkan selama-lamanya. Negeri itu akan menjadi
bukanlah ketahanan yang abadi dengan reruntuhan turun temurun, tidak ada orang
kesadaran atas penderita- an, melainkan yang melintasinya untuk seterusnya” (Yes.
hukuman yang sempurna dan bersifat final. 34:9, 10). Edom telah dibinasakan, akan
Tamatnya orang-orang yang mengalami tetapi tidak terus menyala sampai se-
siksa kematian yang kedua itu. Kematian karang. Kata “selama-lamanya” di sini
ini untuk selama-lamanya, karena dari situ digu- nakan untuk menyatakan sampai
tidak akan ada lagi dan tidak akan dapat kehancuran itu sempurna betul.
lagi kebangkitan yang bagaimana- pun.”16 Di dalam Kitab Suci dengan jelas dika-
Apabila Alkitab berbicara dari hal takan bahwa “selama-lamanya” itu
“kele- pasan yang kekal” (Ibr. 9:12) dan mengan- dung pengertian keterbatasan.
“hukuman kekal” (Ibr. 6:2), yang Perjanjian La- ma mengatakan bahwa
ditunjukkannya ialah akibat yang kekal seorang hamba me- layani tuannya
dari penebusan dan peng- hakiman– “selama-lamanya” (Kel. 21:6), bahwa
bukanlah proses yang berkelanjutan tidak Samuel yang masih kecil itu tinggal
ada akhirnya dari penebusan dan peng- “selama-lamanya” di dalam bait suci (1
hakiman. Dengan cara yang sama, apabila Sam. 1:22), dan bahwa Yunus mengira ia
yang dibicarakan mengenai hukuman yang akan tetap tinggal “selama-lamanya” di da-
abadi dan kekal, yang dimaksudkannya lam perut ikan yang besar itu (Yun. 2:6).
ialah hasil akhir dan bukan proses Per- janjian Baru menggunakan istilah ini
penghukuman itu. Kematian orang jahat itu dengan cara yang sama: sekadar contoh,
merupakan kematian yang akhir dan Paulus me- nasihati
selama-lamanya. Filemon supaya menerima Onesimus
“se- lama-lamanya” (Filemon 15). Dalam
4. Disiksa selama-lamanya. Ungkapan semua contoh yang disebutkan di atas
yang digunakan Alkitab “sampai selama- “selama-la- manya” berarti “selama orang
la- manya” (Why. 14:11; 19:3; 20:20) turut itu masih hi- dup.”
juga membantu kepada kesimpulan bahwa Mazmur 92:7 mengatakan bahwa orang
proses menghukum Setan dan orang jahat jahat akan dibinasakan selama-lamanya.
akan ber- langsung secara kekal. Akan Dan nubuatan mengenai akan adanya keba-
tetapi seperti “kekal atau selama-lamanya” karan yang hebat yang terakhir, Maleakhi
maka objek itulah .yang menjelaskan berkata, “Bahwa sesungguhnya hari itu da-
makna pasti dari tang, menyala seperti perapian, maka
kata “selama-lamanya.” Apabila hal itu semua
ber-
414 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang. . . .
orang gegabah dan setiap orang yang
berbuat fasik menjadi seperti jerami dan babkan orang-orang lain sengsara.
akan ter- bakar oleh hari yang datang itu, Sementara sebagian lagi ada yang hidup
firman Tuhan semesta alam, sampai tidak relatif bermoral, penuh damai, kesalahan
ditinggalkannya akar dan cabang mereka” mereka pada haki- katnya ialah menolak
(Mal. 4:1). keselamatan yang dise- diakan Kristus.
Sekali orang jahat–Setan, malaikat- Apakah adil mereka menda- pat hukuman
malai- kat jahat umat yang tidak bertobat– yang sama?
dibina- sakan oleh api, baik akar maupun Kristus berkata, “Adapun hamba yang
cabangnya, maka tidak ada gunanya lagi tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang ti-
untuk maut mau- pun hades (baca bab 25). dak mengadakan persiapan atau tidak
Ini juga akan dibinasakan Tuhan selama- mela- kukan apa yang dikehendaki
lamanya (Why. 20:14). tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
Oleh karena itu, Alkitab menjelaskan Tetapi barangsiapa tidak tahu akan
de- ngan tandas, bahwa hukuman, bukan kehendak tuannya dan mela- kukan apa
peng- hukuman, yang kekal–itulah yang harus mendatangkan pukul- an, ia
kematian yang kedua. Setelah hukuman ini akan menerima sedikit pukulan. Setiap
tidak akan ada lagi kebangkitan; efeknya orang yang kepadanya banyak diberi, dari
adalah kekal. pa- danya akan banyak dituntut, dan
Uskup Agung William Temple benar kepada sia- pa yang banyak dipercayakan,
keti- ka ia menyatakan, “Satu hal yang dari padanya akan lebih banyak lagi
dapat kita katakan dengan yakin: Siksaan dituntut” (Luk. 12:47, 48).
kekal harus- lah dikesampingkan. Jika Jelaslah, bahwa orang yang
orang tidak meng- impor pengertian yang memberontak melawan Allah yang paling
tidak Alkitabiah, dari Yunani tentang sikap banyak menderita dibandingkan dengan
kebakaan jiwa individu, dan kemudian orang yang tidak. Akan tetapi kita harus
membaca Perjanjian Baru de- ngan apa mengerti puncak penderitaan mereka
yang telah ada dalam benak me- reka, dalam istilah “kematian yang kedua” yang
mereka akan memperoleh dari dalam- nya ditanggung Kristus di kayu salib. Di sa-
(Perjanjian Baru) suatu kepercayaan, nalah Ia menanggung dosa-dosa dunia. Be-
bukannya dalam siksaan kekal, melainkan ratnya perpisahan dengan Bapa-Nya yang
pembinasaan atau pemusnahan. Apilah diakibatkan dosa yang membuat derita
yang disebut aeonian (kekal), bukannya yang dialami-Nya begitu pahit–duka yang
kehidupan yang dilemparkan ke tidak terperikan. Begitulah kelak akan
dalamnya.”17 dirasakan orang yang hilang. Mereka
Hukuman selengkapnya dari hukum menuai apa yang ditaburnya bukan hanya
Allah telah dilaksanakan, tuntutan keadilan ketika masih hidup di dunia, tetapi juga
dipenuhi. Surga dan bumi menyatakan pada waktu pemusnahan yang terakhir. Di
kebenaran Tu- han. hadapan Allah, kesalahan yang mereka
rasakan karena dosa-dosa yang mereka
5. Prinsip hukuman. Kematian adalah lakukan akan membuat mereka men- derita
hukuman yang paling tinggi sebagai akibat sengsara tak terperikan besarnya. Se-
dosa. Akibat dosa mereka, semua orang makin besar kesalahan, semakin besar pula
yang menolak keselamatan yang diberikan deritanya. Setan, si penghasut dan
Tuhan akan mati selama-lamanya. Tetapi penganjur dosa, akan paling menderita.l8
ada seba- gian yang melakukan dosa yang
keji, kejahat- an yang mereka senangi Pembersihan Bumi. Dalam melukiskan
sehingga menye- hari Tuhan, manakala semua jejak bekas
do-
Milenium dan Akhir Dosa 415
sa dilenyapkan, Petrus berkata, “Pada hari
itu langit akan lenyap dengan gemuruh kutuk dosa telah diangkat (Why. 22:3).
yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan Sehubungan dengan datangnya hari Tu-
hangus dalam nyala api, dan bumi dan han, saat mana dosa dan orang yang tidak
segala yang ada di atasnya akan hilang mau bertobat akan dibinasakan, Petrus ber-
lenyap” (2 Ptr. 3:10). kata kepada semua, “Jadi, jika segala
Api yang akan membinasakan orang sesuatu ini akan hancur secara demikian,
jahat sekaligus akan membersihkan orang betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
jahat dari dunia ini dan juga pencemaran yaitu kamu yang menantikan dan
dosa. Dari reruntuhan dunia ini Allah akan mempercepat keda- tangan hari Allah.”
mengadakan “langit yang baru dan bumi Dengan mengandalkan pengharapannya
yang baru, sebab langit yang pertama dan atas janji kedatangan Kris- tus yang kedua
bumi yang pertama telah berlalu, dan laut kali, ia menegaskan, “Kita menantikan
pun tidak ada lagi (Why. 21:1). Dari tempat langit yang baru dan bumi yang baru, di
yang telah disucikan ini, dunia yang telah mana terdapat kebenaran. Sebab itu,
diciptakan kembali–rumah kediaman saudara-saudaraku yang kekasih, sambil
mereka yang telah ditebus–Allah akan me- nantikan semuanya ini, kamu harus
menghapus selama-lamanya tangisan, berusaha, supaya kamu kedapatan tak
kesakitan, dan maut (Why. 21:4). Akhirnya bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya,
dalam perdamaian dengan Dia” (2 Ptr.
Referensi
3:11, 13, 14).
1 . Lihat-SDA Bible Commentary, edisi revisi, jilid 7, hlm. 885.
2 . Lihat Questions on Doctrine, hlm. 495.
3. . “Apabila binatang dan nabi palsu itu dicampakkan ke dalam lautan api (Why. 19:20), dan “semua orang
lain” (Why. 19:21), atau “yang sisa,” dari pengikut-pengikut mereka akan dibinasakan dengan pedang Kristus.
Mereka terdiri dari raja-raja, panglima, para pahlawan, dan “semua orang, baik yang merdeka maupun hamba”
(Why. 19:18). Golongan yang sama juga disebutkan di bawah meterai keenam, yang berusaha menyembunyikan
diri dari wajah Anak Domba itu (Why. 6:14-17) tatkala langit lepas seperti gulungan dan setiap gunung dan pulau
bergerak. Jelaslah gambaran Kitab Suci ini menggambarkan peristiwa yang menggoncang yang serupa itu,
kedatangan Kristus yang kedua kali.
“Berapa banyak yang terlibat dalam kematian “orang yang lain” itu? (Why. 19:21). Sesuai dengan Wahyu 13:8
yang terdapat hanya ada dua golongan orang yang didapati di atas dunia ini pada waktu kedatangan Kristus yang
kedua kali: ‘semua orang yang tinggal di atas dunia harus menyembah dia (binatang itu), yang namanya tidak
tertera di dalam buku kehidupan.’ Dengan demikian, itulah terbukti bahwa jika ‘yang sisa’ itu ‘dibunuh dengan
pedang’ (Why. 19:21), tidak ada yang tinggal hidup kecuali orang-orang yang menahan binatang itu dengan
namanya, mereka yang tertulis namanya di dalam buku kehidupan itu (Why. 13:8)” (SDA Bible Commentary,
edisi revisi, jilid 7, hlm.885).
4. . Bnd. Questions on Doctrine, hlm. 500. Kambing jantan yang dilepas ke pedang gurun (scapegoat) bukanlah
Ju- ruselamat orang benar.
5. . Septuaginta menggunakan ungkapan ini untuk padanan atau terjemahan dari bahasa Ibrani tehom, “dalam”
di dalam Kejadian 1:22. Ini menunjukkan bahwa kondisi dunia selama milenium memantulkan paling sedikit
dalam satu bagian keadaan dunia pada mula pertama ketika “bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita.” Lihat
SDA Bible Commentary„ edisi revisi, jilid 7, hlm. 879.
6. . Kenyataan bahwa mereka memerintah, atau memiliki kekuasaan tidaklah selamanya berarti bahwa haruslah
ada orang jahat yang hidup di atas dunia. Pada mulanya, Allah memberikan kepada Adam dan Hawa sebuah
wilayah kekuasaan untuk diperintah (Kej 1:26). Sebelum mereka jatuh ke dalam dosa, mereka memerintah atas
sebagian ciptaan yang diberikan Tuhan untuk mereka kelola. Untuk memerintah bagi seseorang tidak harus ada
rakyatnya yang tidak mau patuh.
7. SDA Bible Commentary,’edisi revisi, jilid 7, hlm. 880.
8. . Maxwell, God Cares (Boise, ID: Pacific Press, 1985), jilid 2, hlm. 500.
9. . Gambaran yang diberikan Wahyu mengenai turunnya Yerusalem Baru tidaklah memerlukan petunjuk waktu
yang tepat atas turunnya, karena dalam bab sebelumnya telah kita ketahui bahwa “kota yang diidam-
idamkan” itu dikelilingi oleh pasukan Iblis. Gambaran ini mengarahkan kepada kesimpulan bahwa Yerusalem Baru
sudah harus turun sebelum dunia ini diremajakan kembali.
416 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang. . . .
10. Nama Gog dan Magog berkaitan dengan musuh-musuh Israel, yang menyerang umat Tuhan dan Yerusalem sesudah
masa pembuangan (baca Yeh. 38:2, 14-16). Pelbagai nubuatan Perjanjian Lama mengenai Israel belum digenapi
seluruhnya. Nubuatan itu akan digenapi dalam Israel rohani. Oleh karena itu, gabungan pasukan yang hebat yang
dibicarakan Yehezkiel yang akan datang menyerang Yerusalem akan digenapi apabila Tuhan membiarkan Setan
dengan pasukannya yang tidak diselamatkan itu, menyerang umat-Nya dan kota suci-Nya pada peperangan yang
terakhir, pergolakan yang besar itu.
11. Questions on Doctrine, hlm. 505.
12. Bnd. SDA Bible Commentary edisi, jilid 4, hlm. 708.
13. Bnd. SDA Encyclopedia, edisi revisi, hlm. 579.
14. Lihat “Neraka,” SDA Dictionary, edisi revisi, hlm. 475.
15. Bnd, Nubuat Yeremia mengenai kebinasaan Yerusalem dengan api yang menghabiskan (Yer. 17:27), digenapi
ketika Nebukadnezar menduduki kota itu (2 Taw. 36:19). Api menghanguskan kota itu, setelah binasa, maka api
pun padam.
16. Questions on Doctrine hlm. 539.
17. William Temple, Christian Faith and Life (New York: Macmillan, 1931), hlm. 81.
18. Bnd. “Neraka,” SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 475.
417
Di dunia baru, yang menjadi tempat tinggal orang-orang saleh,
Allah akan menyediakan tempat kekal bagi orang yang telah ditebus
lengkap dengan lingkungan yang sempurna bagi kehidupan yang
abadi, penuh kasih sayang, kesukaan dan belajar di hadapan hadi-
rat-Nya, karena penderitaan dan kematian telah tiada. Perbantahan
besar itu sudah berakhir, dan dosa tidak akan pernah ada lagi.
Segala sesuatu, yang bernyawa maupun tidak bernyawa, akan
menyatakan bahwa Allah adalah kasih; dan Ia akan bertakhta
selama-lamanya, Amin.––Fundamental Beliefs,––28.
BAB 28

DUNIA BARU

Dua bab pertama dari

S etelah ajal mendekat kepada seorang


anak lelaki berkata dengan tenang, “Ru-
mahku di surga, tetapi aku tidak rindu
Alkitab menceritakan dari
hal penciptaan Tuhan atas
dunia yang
pulang ke rumah.” Seperti anak itu,
banyak orang merasa bahwa pada waktu
meninggal maka surga merupakan pilihan
yang lebih disukai ketimbang “tempat
lain,” akan tetapi itu me- rupakan suatu
kemalangan atas realitas dan perangsang
hidup di sini dan sekarang. Jika pandangan
yang dianut oleh banyak orang itu benar
tentang kehidupan sesudah yang seka-
rang, maka perasaan ini dapatlah
dibenarkan. Akan tetapi menurut gambaran
dan petunjuk Kitab Suci menyatakan apa
yang disediakan Allah untuk dinikmati
orang yang ditebus itu merupakan hidup
yang jauh lebih cemerlang daripada yang
ada sekarang, maka hanya sedikit orang
yang enggan meninggalkan du-
nia yang baru itu, untuk memperolehnya.

SIFAT DUNIA BARU

Suatu Realitas yang Sungguh-sungguh.


419
sempurna sebagai sebuah rumah kediaman bagi makhluk
manusia yang diciptakan-Nya itu. Dua bab akhir Alkitab
juga berbicara me- ngenai karya agung Tuhan atas dunia
yang sempurna bagi manusia–tetapi kali ini yang
dimaksudkan ialah dunia yang diciptakan kembali, dunia
yang dipulihkan dari kerusakan yang diakibatkan oleh
dosa.
Berulang-ulang Alkitab menyatakan bah- wa rumah
kekal, akan menjadi tempat yang sungguh nyata, tempat
yang dihuni manusia yang memiliki tubuh dan otak, yang
dapat me- lihat, mendengar, menjamah, merasa, men- cium
bau, bertindak, membayangkan, menguji dan mengalami
secara utuh. Di dunia barulah Allah akan menempatkan
surga yang se- sungguhnya itu.
Dua Petrus tiga dengan tepat memberikan gambaran
ringkas latar belakang yang Alki- tabiah dari hal konsep
ini. Petrus berbicara mengenai dunia dahulu kala
(sebelum da- tangnya air bah) sebagai “telah sejak dahulu,
dan juga bumi,” yang telah dibinasakan de- ngan air.
Dunia atau bumi yang kedua adalah “bumi yang
sekarang,” satu bumi yang akan

419
420 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
dibasuh oleh api untuk menyiapkan dunia
yang ketiga, “bumi yang baru, di mana rena itu, dalam pengertian yang lebih luas,
terda- pat kebenaran” (ayat 6, 7,13). 1 kerajaan Allah dan pemerintahan-Nya dan
Dunia “ke- tiga” yang dikatakan di sini penduduk yang dengan sukarela menerima
adalah dunia yang sama nyatanya dengan pemerintahan-Nya, Kitab Suci
dua dunia yang per- tama. menyebutnya “kerajaan surga.”
Jawaban yang diberikan Tuhan
Kelanjutan dan perbedaan. Istilah melebihi apa yang dimohon dalam Doa
“dunia baru” mengungkapkan baik Bapa Kami, “Datanglah Kerajaan-Mu,
kelanjutan mau- pun perbedaan dari dunia jadilah kehendak- Mu di bumi seperti di
yang ada sekarang. Dalam khayal Petrus surga” apabila Ia menempatkan kembali
dan Yohanes, mereka melihat dunia yang Yerusalem Baru ke Planet Bumi ini (Why.
sudah tua dibasuh dengan api dari segala 21:1,2). Ia tidak hanya membarui dunia,
noda dan kemudian dibarui (2 Ptr. 3:10-13; tetapi juga membuatnya menjadi mulia.
Why. 21:1).3 Kemudian dunia yang baru, Statusnya lebih penting da- ripada sebelum
dunia ini, bukan lagi tempat yang asing. Kejatuhan, dunia ini menjadi ibukota alam
Walaupun sudah dibarui, dunia ini tetap semesta.
dapat dikenali––sebagai rumah. Betapa in-
dahnya! Bagaimanapun, dunia ini telah Gambaran secara Fisik. Yohanes meng-
menjadi baru, baru dalam pengertian gunakan istilah-istilah yang romantik untuk
bahwa Allah menyingkirkan dari permukaan menggambarkan keindahan Yerusalem
bumi ini segala noda yang diakibatkan Baru; Kota itu bagaikan “pengantin
dosa. perempuan yang berdandan untuk
suaminya” (Why. 21:2). Lukisan yang
YERUSALEM BARU diberikannya mengenai ciri-ciri fasik kota
itu menggambarkan kepa- da kita
Yerusalem Baru adalah ibukota dunia keadaannya.
ba- ru. Di dalam bahasa Ibrani, Yerusalem
arti- nya “kota damai.” Yerusalem yang di 1. Cahayanya. Ciri khusus yang
dunia ini jarang dapat mempertahankan pertama yang dicatat Yohanes ketika ia
namanya, akan tetapi Yerusalem Baru melihat “mempelai Anak Domba” adalah”
dengan sangat tepat akan memantulkan cahaya- nya” (Why. 21:9, 11). Kemuliaan
kenyataan itu. Tuhan me- nerangi kota itu, membuat sinar
matahari dan bulan menjadi tidak
Mata rantai Penghubung. Salah satu pe- dibutuhkan lagi (Why. 21:23, 24). Tidak
mahaman yang terkandung dalam kata itu ada lorong-lorong gelap yang menodai
adalah bahwa kota tersebut Yerusalem Baru, karena tem- bok-tembok
menghubungkan surga dan dunia yang dan jalan-jalannya tembus caha- ya dan
baru. Pada dasarnya, istilah surga “sebab malam tidak akan ada lagi di sana”
mengandung arti “langit.” Alki- tab (Why. 21:25). “Dan malam tidak akan ada
menggunakannya untuk menunjuk kepa- lagi di sana, dan mereka tidak memer-
da (1) cakrawala (Kej. 1:20), (2) langit lukan cahaya lampu dan cahaya matahari,
yang sebab Tuhan Allah akan menerangi
berbintang (Kej. 1:14-17), dan (3) “langit mereka” (Why. 22:5).
ketiga,” tempat beradanya Firdaus (2 Kor.
12:2-4). Dari hubungan “langit” dengan 2. Bangunannya. Allah menggunakan

Fir- daus ini, itu sinonim dengan Firdaus, hanya bahan yang terbaik saja, untuk
tempat takhta Allah dan kediaman Allah. pemba-
Oleh ka-
Dunia Baru 421
ngunan kota itu. Dindingnya terbuat dari
batu yaspis, “permata yang, paling indah” 3. Makanan dan persediaan air. Dari
(Why. 21:11, 18). takhta Allah yang terletak di pusat kota itu,
Kedua belas pintu gerbangnya, masing- mengalirlah “sungai air kehidupan” (Why.
masing terbuat dari mutiara, menjadi jalan 22:1). Seperti pohon ara yang banyak ca-
masuk ke dalam kota. Dasar-dasar tembok bangnya dan rimbun, pohon kehidupan itu,
kota itu, dihiasi dengan segala jenis bertumbuh “di seberang menyeberang sungai
permata: yaspis, nilam, mirah, zamrud, itu.” Buahnya tiap-tiap bulan, dua belas
unam, sardis, ratna cempaka, beril, krisolit, bulan berbuah terus, merupakan unsur
krisopras, lazu- ardi, kecubung (Why. yang amat penting bagi umat manusia,
21:19, 20). yang tidak me- reka peroleh sejak Adam
Tetapi permata-permata berharga itu dan Hawa diusir dari taman Eden–
bukanlah satu-satunya bahan untuk pemba- memulihkan usia lanjut yang sudah aus dan
ngunan kota tersebut. Karena sebagian lelah (Why. 22:2; Kej 3:22). Barangsiapa
besar bangunan kota yang Allah dirikan yang memakan buah dari pohon kehidupan
itu–ge- dung-gedung serta jalan-jalannya– ini tidak memerlukan ma- lam untuk
berasal dari emas murni (Why. 21:18, 21), istirahat (bandingkan Why. 21:25), karena
logam mulia yang dikenal pada zaman ini. di negeri yang baru itu mereka tidak akan
Demikian pula emas yang dipakai adalah pernah lagi merasa letih.
emas murni yang pernah dikenal sekarang,
sebab Rasul Yohanes menyebutnya “emas RUMAH KITA YANG KEKAL
murni bagaikan kaca bening” (Why.
21:18). Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa
Permata dihasilkan oleh derita: sebuah pada akhirnya orang yang telah
Benda kecil masuk ke dalam tiram, sesuatu diselamatkan akan mewarisi bumi (Mat.
yang mengganggu dan memedihkan, dan 5:5; Mzm. 37:9, 29; 115:16). Yesus berjanji
makhluk yang dimasuki itu menderita menyediakan bagi para pengikut-Nya
karena- nya, namun pengganggu yang “tempat kediaman” di rumah Bapa-Nya
menyakitkan itu diubah menjadi mutiara (Yoh. 14:1-3). Sebagaimana telah kita
yang sangat ber- kilau-kilauan. Pintu-pintu katakan lebih dahulu, lokasi takhta Bapa
gerbangnya dari mutiara. Pintu masuk bagi menurut Kitab Suci, dan pusat surga adalah
saudara dan saya, disediakan Tuhan di Yerusalem Baru, yang akan turun ke
dengan derita pribadi yang tidak ada dunia ini (Why. 21:2, 3, 5).
batasnya, yakni dalam Kristus yang
memperdamaikan
,
segala sesuatu kepada Rumah Kota. Yerusalem Baru adalah kota
di- ri-Nya sendiri.”4 yang diidam-idamkan Abraham (Ibr.
Sebagaimana pentingnya daftar bahan- 11:10). Di dalam kota yang besar itu
bahan yang digunakan dewasa ini untuk Kristus menye- diakan “tempat kediaman”
pem- bangunan kota, hal itu merupakan (Yoh. 14:2), atau sebagaimana kata aslinya
fakta bah- wa malaikat yang menunjukkan menyatakan, “tempat bagimu”–rumah
kota itu ke- pada Yohanes mengukur kediaman yang sesungguhnya.
tembok-temboknya. Bahwa tembok itu
dapat diukur, bahwa tem- bok itu memiliki Tempat tinggal. Akan tetapi orang yang
ketinggian, panjang dan te- balnya telah ditebus itu tidak tinggal dalam batas
menyatakan kepada orang modern yang tembok-tembok Yerusalem Baru itu saja.
mentalitasnya berorientasi kepada data, dan Mereka akan mewarisi bumi. Dari rumah
kenyataan kota itu.
422 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
kota mereka, umat tebusan itu akan pergi
ke pedalaman untuk merencanakan dan Kesukaan mereka yang terbesar ialah untuk
memba- ngun rumah idaman mereka, memuliakan Tuhan.
menanam ta- naman, menuai dan
memakannya (Yesaya 65:21). Aktivitas Jasmani di Dunia Baru. Kehi-
dupan di dunia baru akan merupakan tan-
Tinggal Bersama Tuhan dan Kristus. Di tangan bagi orang-orang yang sangat
dunia baru, janji yang disampaikan Yesus berhas- rat akan kehidupan kekal.
ke- pada murid-murid-Nya dulu akan Pandangan selin- tas mengenai kategori
mencapai kegenapannya yang kekal: kegiatan yang tersedia bagi umat yang
“Supaya di tempat di mana Aku berada, ditebus merangsang selera kita, tetapi tidak
kamu pun berada” (Yoh. 14:3). Tujuan membatasi kemungkinan- kemungkinan.
penjelmaan, “Allah be- serta kita,” Kita mengetahui bahwa menurut janji
akhirnya terpenuhi. “Lihatlah, kemah yang tertera dalam Kitab Suci, orang-orang
Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia yang ditebus itu akan “mendirikan rumah-
akan diam bersama-sama dengan me- reka. ru- mah dan mendiaminya juga” (Yes.
Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia 65:21). Pembangunan menyangkut
akan menjadi Allah mereka” (Why. 21:3). perencanaan, konstruksi, pemeliharaan dan
Di sinilah orang yang telah diselamatkan kemampuan untuk membentuk dan
itu memperoleh hak hidup di hadapan Bapa membangun kembali. Dari kata
dan Anak, dalam persekutuan dengan “mendiami” kita dapat menarik ke-
mereka. simpulan dari seluruh spektrum kegiatan
hi- dup sehari-hari.
HIDUP DI DUNIA BARU Motif utama eksistensi dunia baru
secara keseluruhan adalah pemulihan
Bagaimanakah gerangan hidup di dunia kembali apa yang telah direncanakan
baru itu? Tuhan bagi makhluk ciptaan-Nya sejak
semula. Di Eden Tuhan memberikan
Memerintah Bersama Allah dan kepada leluhur manusia itu se- buah taman
Kristus. Allah akan melibatkan orang supaya mereka “mengusahakan dan
yang ditebus itu untuk mengurusi kerajaan- memeliharanya” (Kej. 2:15). Jika, seperti
Nya. “Takhta Al- lah dan takhta Anak yang dikatakan Yesaya, di dunia baru itu
Domba akan ada di da- lamnya dan hamba- mereka akan menanam anggur, mengapa
hamba-Nya akan ber- ibadah kepada-Nya. ti- dak pohon buah-buahan dan ladang
Dan mereka akan me- merintah sebagai gandum? Jika, sebagaimana ditunjukkan
raja sampai selama-lama- nya” (Why. 22:3- dalam Wahyu, mereka akan memainkan
5; Bandingkan 5:10). kecapi, mengapa bukan dengan terompet
Kita tidak mengetahui sejauh mana dan instrumen musik lainnya?
keter- libatan mereka dalam pemerintahan Sesungguhnya, Allah sendiri yang
itu. Na- mun demikian, kita dapat menduga menanamkan di dalam manusia itu
bahwa peranan yang dilakonkan mereka di dorongan kreatif serta menempatkan
dalam kerajaan itu adalah peran yang mereka di sebuah dunia yang tidak
penting, umat tebusan ini menjadi duta- mengenal batas potensi (Kej. 1:28-31).
duta Kristus kepada alam semesta,
memberikan kesaksian dari hal Kehidupan Sosial di Dunia Baru. Di da-
pengalaman mereka dari hal kasih Allah. lam pergaulan yang abadi tidak ada yang
Dunia Baru 423
tidak penting, semuanya menggembirakan
kita. sosial yang harmonis dengan malaikat-
malai- kat yang penuh berkat dan orang
1. Sahabat dan keluarga. Akankah yang setia- wan dari zaman ke zaman...––
kita mengenal sahabat-sahabat dan inilah yang akan membantu menegakkan
keluarga kita setelah keadaan kita kebahagiaan umat yang ditebus itu.
dimuliakan, dan diubah menjadi serupa
dengan citra Yesus? Setelah Kristus 2. Perkawinan? Beberapa orang yang
bangkit dari kubur, murid-murid-Nya tidak hidup pada zaman Kristus membawa kasus
mengalami kesulitan untuk mengenali- seorang janda yang kawin berkali-kali dan
Nya. Maria mengenali suara-Nya (Yoh. terus-menerus ditinggal oleh kematian
20:11-16), Thomas mengenali fisik-Nya suami, telah bersuamikan 7 orang. Mereka
(Yoh. 20:27,28), dan murid yang dari mena- nyakan kepada Yesus, kalau pada
Emaus mengenali tingkah laku-Nya (Luk. hari ke- bangkitan kelak, istri siapakah ia
24:30, 31, 35). Di dalam kerajaan surga, nanti? Da- patlah dibayangkan betapa
Abraham, Ishak dan Yakub tetap memiliki rumitnya kelak keadaan bila perkawinan
ciri-ciri ke- pribadian dan nama mereka yang di dunia ini dilanjutkan di surga.
(Mat. 8:11). Kita dapat memastikan bahwa Jawaban yang diberikan Kristus
di dunia baru itu kita akan terus menyatakan hikmat yang dimiliki Ilahi:
mengadakan hubungan de- ngan orang- “Pada waktu kebangkitan orang tidak
orang yang kita kenal dan kita kasihi. kawin dan tidak dikawinkan melainkan
Sesungguhnya, pergaulan yang hidup seperti malaikat di surga” (Mat.
demikian masih akan tetap kita nikmati di 22:29, 30).
sana–bukan hanya dengan keluarga dan Apakah dengan demikian orang-orang
sahabat yang kita kenal sekarang–yang yang telah diselamatkan itu tidak akan
membuat surga itu menjadi tempat idaman mem- peroleh keuntungan yang dirasakan
bagi kita. Kekayaan yang ada “tidaklah dalam pernikahan sekarang ini? Di dunia
dapat dibandingkan de- ngan nilai-nilai yang baru orang-orang yang telah
abadi dalam hubungan dengan Allah dan diselamatkan itu tidak akan pernah
Bapa; dengan Juruselamat kita; dengan dihalangi dari kebaikan yang pernah
Roh Kudus; dengan para malaikat; dengan diperoleh! Allah telah berjanji bahwa “Ia
orang-orang saleh dari segala rum- pun, tidak akan menahan kebaikan dari orang
bahasa, suku-bangsa; dan dengan kelu- yang hidup tidak bercela” (Mzm. 84:12).
arga-keluarga kita. Tidak ada kepribadian Jika ini berlaku dalam kehidupan ini,
yang rusak, keluarga yang retak atau hu- betapa pula dengan kehidupan mendatang.
bungan yang kacau. Keutuhan dan Intisari perkawinan ialah kasih. Ikhtisar
keutuhan belaka yang akan meliputi kegembiraan adalah pernyataan kasih.
semesta atau uni- versal. Keutuhan fisik Kitab Suci berkata, “Allah adalah kasih,”
dan mental akan mem- buat surga dan dan “di hadapan-Mu ada sukacita
kekekalan menjadi kegenapan yang berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada
sempurna.5 nikmat senantiasa” (1 Yoh. 4:8; Mzm.
“Kasih dan simpati yang telah 16:11). Di dunia baru tidak ada seorang
ditanamkan Allah sendiri di dalam jiwa pun yang kekurangan baik kasih maupun
akan menemukan kesejatian yang sepenuh- kegembiraan dan kenikmatan. Di sana
penuhnya dan kein- dahan yang paling tidak ada seorang pun yang merasa
manis. Hubungan yang sejati dengan kesepian, merasa hampa dan tidak dikasihi.
makhluk yang kudus, kehidupan Kita dapat berharap bahwa Khalik yang
penuh kasih, yang telah merencanakan per-
424 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
kawinan untuk mendatangkan
kegembiraan di dunia ini, kelak akan tetap segar untuk mengeluarkan kuasa
memperoleh sesuatu yang jauh lebih baik– pikir- an, badan dan jiwa.”
sesuatu yang jauh lebih tinggi daripada
perkawinan seperti halnya dengan dunia Mengejar yang Rohani di Dunia Baru.
baru-Nya. Kehidupan yang kekal tidak akan ada
artinya jika terpisah dari Kristus. Dari
KEHIDUPAN INTELEKTUAL DI kekekalan ke- pada kekekalan orang-orang
DUNIA BARU yang ditebus itu akan lapar dan dahaga
akan Yesus–untuk memperoleh
Pemulihan mental. “Dan daun pohon-po- pemahaman yang lebih luas dari hal hidup-
hon itu dipakai untuk menyembuhkan Nya dan pekerjaan-Nya, untuk
bang- sa-bangsa” (Why. 22:2). memperoleh perhubungan yang lebih
Penyembuhan yang dikatakan dalam banyak dengan Dia, untuk memperoleh
Wahyu ini lebih dari sekadar waktu lebih banyak bersaksi bagi dunia-
“pengobatan”– artinya juga “pemulihan,” dunia yang tidak jatuh ke dalam dosa
ka- rena di sana tidak ada lagi orang yang mengenai kasih-Nya yang tiada taranya,
sakit (Yes. 33;24, 20). Sebagaimana karena tabiat yang me- mantulkan-Nya
mereka me- makan buah kehidupan, lebih akrab. Orang-orang yang telah
begitulah orang yang telah ditebus itu ditebus Kristus itu akan hidup bagi Yesus
bertumbuh secara fisik dan mental, yang dan dengan Dia. Mereka akan beristi-
sudah berabad-abad dikacaukan oleh dosa; rahat, memperoleh kepuasan yang penuh,
mereka akan dipulihkan kembali ke dalam di dalam Dia untuk selama-lamanya!
citra Allah. Kristus sendiri hidup untuk melayani
(Mat. 20:28), dan Ia memanggil para peng-
Potensi Tak Terbatas. Kekekalan ikut-Nya untuk memperoleh hidup yang
membe- rikan pemikiran-pemikiran seru- pa. Bekerja dengan Dia sekarang,
intelektual yang tidak terbatas. Di dunia mendatang- kan pahala dan memang itulah
baru “pikiran yang baka akan merenung- pahala. Dan perhubungan yang demikian
renungkan keajaiban kuasa kreatif Tuhan menghasilkan berkat yang lebih besar dan
dengan kenikmatan yang tidak pernah hak untuk bekerja dengan Dia di dunia
gagal, merenungkan rahasia kasih yang yang baru. Di sanalah, dengan
mendatangkan penebusan itu. Di sana tidak kegembiraan dan kepuasan besar, “hamba-
akan ada lagi kekejaman, musuh yang licik hamba-Nya akan beribadah kepada- Nya”
untuk menggoda agar me- lupakan Tuhan. (Why. 22:3).
Segala kemampuan dikem- bangkan, Walaupun mereka yang telah ditebus
segala daya pikir ditingkatkan. Per- Kristus itu mempunyai kesempatan untuk
tambahan pengetahuan tidak akan mele- meneliti perbendaharaan permata Tuhan
lahkan pikiran atau membuat tenaga dan alam, ilmu yang paling populer
lemah. Daya inisiatif yang agung dan tetaplah ilmu mengenai salib itu. Dengan
mulia mening- kat terus, aspirasi yang kemampuan inte- lek yang telah dipulihkan
paling tinggi dicapai, ambisi yang paling dan tajam seperti yang direncanakan Tuhan
agung diwujudkan; akan tetapi masih ada sejak semula un- tuk mereka miliki,
yang tetap harus dijangkau, ketinggian dengan sirnanya dosa, me- reka akan
yang senantiasa baru, keajaiban yang mampu mengerti kebenaran rohani di
selalu patut dikagumi, kebenaran-kebe- dalam satu cara yang satu-satunya dapat
naran baru untuk dipahami, objek-objek mereka rindukan di sini. Mereka akan
yang mem- buat mata pelajaran dari hal
keselamatan–
Dunia Baru 425
sebuah mata pelajaran yang berisi
kedalaman, ketinggian dan keluasannya dan semua pendusta” (Why. 21:8; 22:15).
yang melebihi segala imajinasi–pelajaran Semua alasan masuknya dosa itu,
dan nyanyian me- reka sepanjang zaman semuanya harus dihancurkan.
kekekalan. Melalui pelajaran ini mereka “Semua bekas kutuk itu dihapuskan....
yang ditebus akan meli- hat kebenaran Satu-satunya yang tersisa: Penebus kita
yang lebih besar sebagaimana terdapat di akan tetap memiliki tanda bekas
dalam Yesus. penyaliban-Nya. Luka di dahi-Nya, di
Dari minggu ke minggu orang yang lambung-Nya, di tangan dan kaki-Nya,
telah diselamatkan berkumpul bersama- adalah satu-satunya bekas ke- kejaman
sama untuk mengadakan perbaktian Sabat: yang diakibatkan dosa. Kata sang nabi,
“Dan Sabat berganti Sabat, maka seluruh dengan memandang Kristus dalam ke-
umat manusia akan datang untuk sujud muliaan-Nya: ‘Ada kilauan seperti cahaya,
menyembah di ha dapan-Ku, firman sinar cahaya dari sisi-Nya dan di situlah
Tuhan.” (Yes. 66:23). ter- selubung kekuatan-Nya.’ Hab. 3:4.
Mela-
DI SANA TIDAK ADA LAGI... lui abad-abad kekekalan luka-luka Golgota
akan menyatakan pujian dan kuasa-Nya.”8
Semua yang Jahat Telah Dimusnah-
kan. Beberapa janji yang paling Yang Dulu Telah Dilupakan. Di dunia
mengesankan dan memberikan hiburan ba- ru, menurut nabi Yesaya, ‘hal-hal yang
dalam dunia baru itu, ialah tentang sesuatu da- hulu tidak akan diingat lagi, dan tidak
yang tidak akan pernah lagi ada di sana. akan timbul lagi dalam hati’ (Yes. 65:17).
“Dan maut tidak akan ada lagi, tidak akan Bagai- manapun, dengan membaca konteks
ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, itu, nya- talah bahwa kesusahan-kesusahan
atau dukacita, sebab segala sesuatu yang hidup yang dahulu akan dilupakan umat
lama itu telah berlalu” (Why. 21:4). tebusan (baca Yes. 65:16). Mereka tidak
Semua yang jahat akan lenyap selama- akan melu- pakan hal-hal baik yang
la- manya karena Allah akan dilakukan Tuhan untuk mereka, anugerah
memusnahkan se- gala bentuk dosa, yang berkelimpahan yang justru membuat
penyebab segala yang ja- hat. Alkitab mereka selamat, mem- buat pergumulan
menyebutkan pohon kehidupan sebagai dosa ini sama sekali tidak ada lagi artinya.
bagian dari dunia baru, tetapi tidak Pengalaman umat saleh sen- diri dari hal
sekalipun disebutkan di sana termasuk anugerah Kristus yang menyela- matkan
pohon pengetahuan yang baik dan yang merupakan inti kesaksian mereka da- lam
jahat atau apa pun lainnya yang menjadi abad-abad kekekalan.
sumber peng- godaan. Di negeri yang Selain itu, sejarah dari bentuk-bentuk
senang itu orang Kristen tidak lagi dosa merupakan satu unsur penting dari
berperang melawan dunia, daging atau jaminan bahwa “kesengsaraan tidak akan
yang jahat. timbul dua kali!” (Nah. 1:9). Pikiran-
Jaminan bahwa dunia baru akan tetap pikiran tentang pa- hitnya akibat dosa telah
“baru” walaupun para imigran dari dunia menghasilkan pela- yanan yang membuat
yang dicemari dosa, planet bumi yang orang jera dan takut tergoda untuk memilih
sudah tua merupakan kenyataan bahwa jalan bunuh diri. Tetapi sementara
Allah akan menyingkirkan “orang-orang peristiwa-peristiwa masa lalu itu
keji, orang- orang pembunuh, orang-orang mempunyai tujuan yang penting, atmosfer
sundal, tukang- tukang sihir, penyembah- surga menghapuskan ingatan-ingatan yang
penyembah berhala mengerikan dari mereka. Janji yang
diberikan
426 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
kepada mereka ialah bahwa tidak akan di-
bangkitkan lagi dalam pikiran mereka ke- Dia.” Dalam berhubungan dengan Dia “ter-
nangan atas penyesalan, kekecewaan, ke- dapatlah surga di dalam hati; kemuliaan
sedihan atau kemarahan. pun dimulai; itulah keselamatan yang
dinanti-nan- tikan.”9
NILAI KEYAKINAN ATAS DUNIA
BARU Menuntun Kepada Keefektifan yang
Lebih Besar. Beberapa orang menganggap
Percaya atas doktrin adanya dunia baru orang Kristen sebagai makhluk yang hanya
akan membawa sejumlah keuntungan yang memikirkan surga saja sehingga seolah-
praktis bagi orang Kristen. olah nilai yang di dunia ini tidak ada sama
sekali. Akan tetapi sesungguhnya justru
Memberikan Dorongan untuk Bertahan. kepercayaan atas adanya yang baka
Kristus sendiri, “mengabaikan kehinaan te- membuat orang- orang Kristen sanggup
kun memikul salib ganti sukacita” (Ibr. menggerakkan bumi. Sebagaimana
12:2). Paulus membarui keberaniannya menurut pengamatan C.S. Le- wis: “Jika
dengan me- mikir-mikirkan kemuliaan Anda membaca sejarah Anda akan
yang akan datang: Sebab itu kami tidak menemukan bahwa orang-orang Kristen
tawar hati. Sebab pen- yang berbuat yang terbaik kepada dunia se-
deritaan ringan yang sekarang ini, karang ini justru yang sangat memikirkan
mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal du- nia mendatang.... Justru jika orang-
yang melebihi se- gala-galanya, jauh lebih orang Kristen berhenti memikirkan dunia
besar daripada pen- deritaan kami” (2 Kor. yang lain maka mereka menjadi begitu
4:16, 17). tidak efektif di dunia ini. Tujukanlah
pikiran ke surga maka dunia akan
Membawa Kegembiraan dan Kepastian “ditambahkan” padamu; tujukanlah
Pahala. Kristus berkata, “Bersukacitalah pikiranmu kepada dunia, maka tidak satu
dan bergembiralah karena upahmu besar di pun yang akan Anda peroleh.”10
surga” (Mat. 5:12). Paulus mengulanginya, “Orang bijaksana akan lebih menaruh
“Jika pekerjaan yang dibangun seseorang perhatian kepada pemahatan tugu pualam
ta- han uji, ia akan mendapat upah” (1 Kor. daripada pembangunan manusia salju.“11
3:14). Orang Kristen, yang mempunyai rencana
hi- dup untuk selama-lamanya, dengan
Memberikan Kekuatan Melawan Peng- sendiri- nya akan membangun hidupnya
godaan. Musa mampu menghindari “kese- lebih berhati- hati (dengan demikian
nangan dari dosa” dan “semua harta mempunyai dampak yang konstruktif atas
Mesir” karena “pandangannya ia arahkan masyarakat) daripada orang yang
kepada upah” (Ibr. 11:26). menganggap dirinya tidak lebih dari
sesuatu yang dapat dibuang begitu saja,
Menyediakan Citarasa Surgawi. Upah lahir hanya untuk dibuang percuma.
bagi orang Kristen bukan hanya untuk “Kesibukan atas perkara-perkara yang
masa mendatang (Ef. 1:14). Kristus surgawi, dengan bantuan Roh Kudus,
berkata, “Jika- lau ada orang yang mem- punyai sebuah kuasa yang perkasa.
mendengar suara-Ku dan membukakan Dengan itu jiwa dapat ditinggikan dan
pintu, Aku akan masuk menda- patkannya” diluhurkan. Bidangnya dan kuasanya atas
(Why. 3:20). “Dan apabila Kris- tus datang visi diperluas, dan yang berhubungan
suasana surga selalu menyertai dengan bagian-bagian dan nilai hal-hal
yang tampak dan tidak
Dunia Baru 427

tampak secara jelas dapat dihargai.”12


disebutkan, di mana hati manusia, dalam
Menyatakan Sifat Allah. Dunia yang kita kondisinya yang fana, benar-benar
kenal kini lebih banyak salah mengerti diinginkan, mereka anggap bukanlah
tabiat Allah maupun rencana-Nya yang bagian agama yang benar.”13
semula untuk planet ini. Dosa telah Tujuan utama mengapa Allah
merusak ekosis- tem fisik dunia sehingga memberita- hukan apa yang telah
banyak orang yang sama sekali tidak dapat disiapkan-Nya bagi orang-orang yang
membayangkan hu- bungan antara dunia mengasihi Dia ialah untuk menarik
yang sekarang dengan Firdaus yang perseorangan dari keasyikannya terhadap
digambarkan dalam Kejadian 1 dan 2. dunia ini–untuk membantu mereka
Sekarang perjuangan untuk memper- memperhatikan nilai berikut dan
tahankan hidup secara terus-menerus memperoleh pandangan yang selintas atas
menan- dai hidup. Bahkan hidup orang keindahan se- suatu yang telah disediakan
percaya pun, yang harus berperang dengan Bapa yang penuh dengan cinta kasih itu.
dunia ini, memerangi keinginan daging dan
yang jahat, tidak melukiskan secara tepat BARU UNTUK SELAMA-
gambar ren- cana Allah yang semula. Di LAMANYA
dalam apa yang direncanakan Tuhan bagi
umat yang ditebus– sebuah dunia yang Di dunia yang sudah tua ini sering
tidak disentuh oleh penga- ruh Setan, terde- ngar perkataan bahwa “segala
sebuah dunia di mana maksud Allah sesuatu yang baik akan berakhir.” Berita
sendirilah yang memerintah–kita mem- yang paling baik mengenai dunia yang
peroleh gambaran tabiat-Nya yang sejati. baru adalah bahwa dunia yang baru itu
tidak akan pernah ber- akhir. Akan terjadi
Menarik Kita kepada Tuhan. Akhirnya, sebagaimana yang dikata- kan lirik
Alkitab menggambarkan dunia baru itu un- “Nyanyian Haleluya”: “Pemerintahan atas
tuk menarik orang yang kurang beribadah dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia
kepada Kristus. Ada seseorang, setelah yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah
mendengar bahwa “bumi akan dipulihkan sebagai raja sampai selama-lamanya”
ke- pada keindahan Eden yang dahulu, sama (baca Why. 11:15; bandingkan Dan. 2:44;
nya- ta dengan ‘adanya dunia sekarang ini,’ 7:27). Dan Alkitab mengatakan, setiap
yang pada akhirnya akan menjadi rumah makhluk akan bergabung bersama-sama
kediaman umat saleh,” tempat mereka akan dalam lagu pujian itu: “Bagi Dia yang
“bebas dari semua derita, sakit dan duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba,
kematian, dan satu dengan yang lain dapat adalah puji-pujian dan hormat dan
saling melihat muka dengan muka,” dengan kemuliaan dan kuasa sampai selama-
tegas ia menolaknya. “Mengapa,” katanya, lamanya!” (Why. 5:13).
“tidak mungkin de- mikian: itu hanya cocok “Pertentangan besar berakhir sudah.
untuk dunia; dunia Do- sa dan orang berdosa sudah tidak ada
yang justru diinginkan oleh orang jahat.” lagi. Alam semesta sudah bersih. Denyut
Banyak orang “beranggapan bahwa harmo- nis dan kegembiraan mengalun di
aga- alam se- mesta yang luas. Dari Dia yang
ma, dengan... pahalanya yang terakhir, ha- telah mencip- takan sekaliannya
ruslah sesuatu dunia yang sama sekali mengalirlah kehidupan, terang dan
tidak ada keinginan apa pun: oleh karena kesenangan di seluruh ruang dan waktu
itu apabila ada keadaan kebahagiaan yang yang tiada batasnya. Dari bagian-ba- gian
bagaimanapun yang terkecil sampai kepada dunia yang
428 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . .
paling besar, segala sesuatu yang hidup
mau- pun yang tidak, di dalam yang sempurna, menyatakan bahwa Allah
keindahannya yang tiada bayang- adalah kasih.”14
bayangnya, dalam kesukaan
Referensi

1. . Lihat James White, “The New Earth, The Dominion Lost in Adam Restored through Christ,” Review and Herald
22 Maret 1877, hlm. 92, 93.
2. . Kata “baru” atau new dalam bahasa Inggris terjemahan dua kata Yunani yang digunakan dalam Perjanjian
Baru. Neos “menyatakan gagasan kebaruan kaitannya dengan waktu, dan dapat juga diterjemahkan’baru,’ ‘baru-
baru ini,’ ‘muda.’ Itu lawan dari archaios, ‘tua,”asli,”kuno.’” Sebaliknya, Kainos yang juga berarti “kebaruan
terhadap bentuk atau kualitas, dan mungkin juga diterjemahkan ‘baru,”segar,’ berbeda dari biasa.’ Lawannya palaios,
‘tua, ‘lanjut umur,’ ‘usang.’ Kainos adalah istilah yang digunakan untuk melukiskan ‘dunia baru’” (“New Earth,”
SDA Bible Dictionary, edisi revisi, hlm. 792).
3. Ibid.
4. . Richard W. Coffen, “New Life, New Heaven, New Earth,: These Time; September 1969, hlm.
7. 5 . Neal C. Wilson, “God’s Family Reunited,” Adventist Review, 8 Oktober 1981, hlm. 23.
6. . White, Great controversy, hlm. 677.
7. Ibid
8. . Ibid, hlm. 674.
9. . “Clusters of Eschol,” Review and herald 14 November 1854, hlm. 111, 112.
10. C.S. Lewis, Mere Christianity (Westwood, NJ: Barbour and Co., 1952), hlm. 113.
11. Fagal, Heaven Is for You,, hlm. 37.
12. “Clusters of Eschol,” hlm. 111,112.
13. Uriah Smith, “The Popular Hope, and Ours,” Review and Herald 7 Februari 1854, hlm. 20.
14. White, Great Controversy, hlm. 678.

Anda mungkin juga menyukai