Anda di halaman 1dari 13

e.

Analisis SOAP

Problem Medis Subyektif/ Terapi Analisis Obat DRP Plan & Monitoring
Obyektif
CKD Stage V CKD Stage V Antihipertensi:
Subyektif:
1. Mual Muntah Amlodipin 1 x 10 Antihipertensi golongan Adverse Drug Reaction Plan:
2. Lemas/ mg (po) dihidropiridine calcium chanel Unsafe Drug for Patient Terapi dihentikan dan
Fatigue blocker. Pengobatan hipertensi, Amilodipin memiliki dapat diganti dengan
3. Gatal-gatal simtomatik chronic stable efek samping udema obat antihipertensi
dan muncul angina, mencegah rawat inap perifer sehingga golongan ARB yang
bentol yang disebabkan oleh angina menyebabkan merupakan first line
kemerahan di dengan CAD (terbatas untuk peningkatan udema therapy selain
seluruh tubuh/ pasien tanpa gagal jantung atau peritonial pasien golongan ACEI pada
Pruritus fraksi ejeksi <40%) (DIH 17, pasien CKD (Dipiro
2009) Dosis awal untuk pasien 9th, 2015). ACEI
Obyektif: dewasa 5 mg sekali sehari, tidak diberikan
maksimum 10 mg per hari. karena memiliki
1. Kadar BUN ↑
(BNF 73, 2017) interaksi mayor
H(1): 32 dengan allopurinol
yang harus diberikan
H (3): 30 kepada pasien
(Stockley, 2009),
2. Kadar Scr ↑
serta ARB lebih
H (1): 5,6 ↑ efektif menurunkan
kadar Scr
H (3): 5,8 ↑
dibandingkan ACEI
3. Kadar Kalium (ASN, 2011). ARB
yang diberikan adalah
H (2): 5,7 ↑
losartan 1x25 mg (po)
H (3): 5,1 ↑ (DIH 17th, 2009).
Monitoring:
4. Kadar
Tekanan darah
Albumin
dengan target
H (1): 3,1 ↓ <130/90 dan kadar
proteinuria.
5. Kadar
Clonidin 2 x 0,15 Merupakan terapi hipertensi. Tidak ada DRP Plan:
Hemoglobin
mg (po) Dosis awal untuk pasien Terapi dilanjutkan
H (1): 8,6 ↓ dewasa 550-100 mcg 3 kali karena penghentian
sehari, dosis ditingkatkan setiap tiba-tiba dari clonidin
6. Kadar
hari kedua atau ketiga. Dosis akan menyebabkan
Hematokrit
terjadinya rebound
H (1): 25 ↓ maksimal 1,2 mg sehari. (BNF hypertension, yaitu
73, 2017) peningkatan
7. Proteinuria
mendadak tekanan
H (1): 3+ darah yang dapat
(>2500 ml/hari) menimbulkan strok
hemoragik (BNF,
2019).

Monitoring:
Tekanan darah
Diabetes Antidiabetes
Melitus Metformin 3 x Obat golongan antidiabetes Ineffective Drug Plan:
Obyektif 500 mg (po) yang pemberiannya harus Not Effective for Terapi dihentikan.
diberikan bersamaan dengan Condition
1. Kadar GDA:
makanan. Perhatian: efek aditif Pemberian metformin
H (1): 262 ↑ dengan sulfonilurea. Diuretic pada pasien CKD dengan
tiazid, OC, Simpatomimetik, DM tidak boleh diberikan
H (2): 233 ↑
niacin, ca-kanal bloker dan dengan kadar serum pada
H (3): 245 ↑ isoniazid dapat memperburuk perempuan ≥1,4 mg/dl
hilangnya kontrol glikemik. (ADA, 2017).
ACEI dapat mengurangi
2. Kadar konsentrasi glukosa darah
GD2JPP: puasa, dapat meningkatkan
kadar serum dengan simetidin.
H (1): 209 ↑

3. Kadar GDP: KI: ketoasidosis, serum


kreatinin ≥1,5mg/dl. hindari
H (1): 190 ↑
jika pasien kemungkinan
4. Kadar mengalami porpirias akut.
HbA1C: Dosis awal untuk pasien
dewasa 5 mg sehari, diturunkan
H (1): 8,9 ↑
respon pasien. Diberikan
dengan atau sesaat setah makan.
Dosis maksimal 15 mg per hari.
(BNF 73, 2017)
Hipertensi Stage Glibenklamid 1 x Glibenklamid merupakan obat Ineffective Drug Plan:
II 15 mg (po) golongan sulfonilurea yang Not Effective for Pemberian
menjadi terapi penderita DM. Condition glibenklamid diganti
1. Tekanan
dengan antidiabetes
Darah
Kontra indikasi : hindari jika Metabolit aktif dari lain dengan golongan
H (1): 170/90 ↑ pasien kemungkinan glibenklamid yang sama yaitu
mengalami porpirias akut. diekskresikan melewati glipizide dengan
H (2): 160/90 ↑ Dosis awal untuk pasien ginjal sehingga dosis 5-20 mg/hari
dewasa 5 mg sehari, diturunkan pemberian glibenklamid yang tidak
H (3): 170/80 ↑
respon pasien. Diberikan pada kondisi CKD tidak memerlukan
dengan atau sesaat setah makan. direkomendasikan penyesuaian dosis
Dosis maksimal 15 mg per hari. (ADA,2017) atau dapat diberikan
(BNF 73, 2017) glimepiride dengan
dosis penyesuaian 1
mg/hari (ADA,2017).

Monitoring :
Kadar GDA,
GD2JPP, GDP, dan
HbAIC
Novorapid 3 x 8 Komposisi: insulin aspart Tidak ada DRP Plan:
iu (sc) indikasi untuk terapi DM Terapi dilanjutkan.

Kontraindikasi: Monitoring :
hipersensitivitas, hipoglikemi Kadar GDA,
GD2JPP, GDP, dan
Perhatian: dosis yang tidak HbAIC.
tepat atau penghentian
pengobatan dapat
menyebabkan hiperglikemi dan
ketoasidosis diabetikum.
Penyakit serentak, terutama
infeksi dan kondisi
demanbiasanya meningkatkan
kebutuhan insulin
Interaksi: kebutuhan insulin
berkurang dengan AD oral,
MAOIs, B-blocker, ACEI,
salisilat, steroid anabolik dan
sulfonamid. Meningkat dengan
penggunaan tiazid,
glukokotrikoid, hormon tiroid,
dll.

Dosis: 0,5-1 U/kg/hari


SC 100 U/ml
Subyektif/ Terapi Analisis Obat DRP Plan & Monitoring
Problem Medis Obyektif
CKD Stage V Subyektif Metoklopramid 3 Digunakan untuk pengobatan Tidak ada DRP Plan:
Mual muntah x 10 mg iv simtomatik stasis lambung Terapi dilanjutkan
diabetik; penempatan
postpyloric dari tabung Monitoring:
makanan enteral; pencegahan Gejala mual muntah
dan / atau pengobatan mual dan
muntah yang berhubungan
dengan kemoterapi, atau
pascaoperasi; untuk
merangsang pengosongan
lambung dan transit barium
selama pemeriksaan radiologis
(DIH, 2009).
Problem Medis Subyektif/ Terapi Analisis Obat DRP Plan & Monitoring
Obyektif
CKD Stage V Subyektif CTM 1 x 2 mg po Golongan antihistamin yang Tidak ada DRP Plan:
Gatal dan bentol digunakan untuk pengobatan Terapi dilanjutkan
kemerahan alergi simtomatik. Dosis untuk
pasien dewasa 10 mg, dapat Monitoring:
diulang jika diperlukan, Gejala gatal dan
maksimal 4 kali sehari. (BNF bentol kemerahan
73, 2017)
Metilprednisolon Obat golongan kortikosteroid Tidak ada DRP Plan:
1 x 6,25 mg iv sebagai antiinflamasi atau Terapi dilanjutkan
imunosupresi pada beberapa
penyakit hematologi, alergi, Monitoring:
inflamasi, neoplasma maupun Gejala gatal dan
autoimun. bentol kemerahan

Dosis 2-40 mg sehari (BNF 73,


2017)
Penggunaan pada pasien
gangguan ginjal perlu untuk
dimonitoring, retensi cairan
kemungkinan akan tejadi (DIH
17, 2009)

Problem Medis Subyektif/ Terapi Analisis Obat DRP Plan & Monitoring
Obyektif
Udema Subyektif: Furosemid Digunakan untuk manajemen Need for Additional Plan:
-Sesak nafas 2x40 mg (iv) edema yang berhubungan Drug Theraphy -Terapi furosemide
-Perut kembung dengan gagal jantung kongestif dilanjutkan dengan
-Oligouria dan penyakit hati atau ginjal; mengkombinasikan
sendiri atau dalam kombinasi furosemide dengan
Obyektif: dengan antihipertensi dalam Spironolacton (100-
(H1) pengobatan hipertensi. 200 mg/hari) (BNF,
-Udema (DIH 17, 2009). 2019) karena udema
peritoneal (++) Dosis 20-40 mg iv/im masih terlihat sampai
-Udema kaki hari ke-3.
(++)
Monitoring:
(H2) -Kadar Kalium
-Udema
peritoneal (++)
-Udema kaki (+-
)
Problem Medis Subyektif/ Terapi Analisis Obat DRP Plan & Monitoring
Obyektif
Anemia Subyektif - - Need for Additional Plan:
-Lemas Drug Theraphy Dilakukan koreksi
apakah terjadi
Obyektif defisiensi besi pada
-Hb ↓ pasien. Jika pasien
-Hct ↓ mengalami defisiensi
besi, anemia diterapi
dengan menggunakan
suplemen Fe (200
mg/hari) untuk CKD
stage 5 sebelum
diberikan ESA (BNF,
2019)

Monitoring:
Kadar Hb dan Hct
Subyektif/ Terapi Analisis Obat DRP Plan & Monitoring
Problem Medis Obyektif
Gout Obyektif: Allopurinol 3 x Merupakan golongan obat Tidak ada DRP. Plan:
1. Kadar asam 200 mg (po) xantine oxidase inhibitor. Terapi dilanjutkan
urat Memiliki fungsi sebagai
H (2): 8,8 ↑ mencegah gout arthritis dan Monitoring:
nephropati. 2nd line terapi Kadar asam urat
hiperurisemia yang terjadi
selama pengobatan tumor atau
leukemia. Mencegah batu
kalsium oksalat berulang. (DIH
17, 2009)
Subyektif/ Terapi Analisis Obat DRP Plan & Monitoring
Problem Medis Obyektif
Terapi suportif Subyektif: 1. O2 2l/menit Pengobatan berbagai gangguan Tidak ada DRP Plan:
Sesak nafas klinis, baik pernapasan maupun Terapi dilanjutkan
non-pernapasan;
menghilangkan hipoksia arteri
dan komplikasi sekunder;
pengobatan hipertensi paru,
polisitemia sekunder akibat
hipoksemia, keadaan penyakit
kronis yang dipersulit oleh
anemia, kanker, sakit kepala
migrain, penyakit arteri
koroner, gangguan kejang,
krisis sel sabit, dan sleep apnea
(DIH 17, 2009)
2. Normal saline Infus NS merupakan cairan Tidak ada DRP Plan:
500 cc 12 tpm elektrolit yang digunakan Terapi dilanjutkan
(iv) untuk mengembalikan cairan
tubuh (NaCl) yang tidak Monitoring:
seimbang, kontraindikasi Gejala gatal dan
dengan hypernatremia (DIH, bentol kemerahan
2009)

Anda mungkin juga menyukai