Ema Rachmawati
Gagal ginjal akut
GGA merupakan kondisi penurunan fungsi ginjal secara
progresif dalam 24-48 jam, ditandai dg penurunan GFR
sec cepat, peningkatan produk nitrogen (BUN dan
kreatinin), dapat disertai oligouria (urine <500 mL/hari),
anuria (urine <50 mL/hari) ataupun normouria (urine >
500 ml/hari).
Urine output bervariasi tergantung dr status volume cairan,
penggunaan diuretik dan ada/tidaknya obstruksi
GGA merupakan penyakit yg bersifat life threatening
apabila tdk diterapi dg benar
Klasifikasi GGA prerenal, intrinsik, postrenal
Pre-renal
Ditandai adanya penurunan perfusi ke ginjal yang dapat
disebabkan oleh defisit cairan atau oleh kondisi penyakit yg
menyebabkan turunnya perfusi ginjal
Penyebab : diare, emesis, perdarahan, dehidrasi, CHF, sirosis,
sepsis, penggunaan ACEI/ARB, NSAID
Intrinsik AKI (intra-renal)
Kondisi gagal ginjal penurunan kerusakan pada struktur ginjal
baik pada glomerulus, tubulus maupun pembuluh darah aferen-
eferen
Penyebab : obat2an yang bersifat toxin pada ginjal
(Aminoglokosida, amfoterisin, anti kanker), penyakit
(glomerulonefritis e.c streptokokus, lupus, nefritis, vaskulitis)
Post-renal
Gagal ginjal akut yang disebabkan karena obstruksi jalur
ekskresi urin
Penyebab : BFH, tumor, batu ginjal, keganasan
𝑒𝐺𝐹𝑅 =
175 𝑥 (𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑𝑖𝑧𝑒𝑑 𝑆𝑐𝑟)−1,154 𝑥 (𝑈𝑠𝑖𝑎)−0,203 𝑥 0,742 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎 𝑥 (1,210 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑟𝑎𝑠 𝑎𝑓𝑟𝑖𝑘𝑎 −
𝑎𝑚𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎)
Tanda dan gejala CKD
Gejala CKD
Stadium 1 & 2 seringkali asimptomatik
Stadium 3 & 4 menunjukkan gejala ringan
Stadium 5 pruritus, nausea, vomiting, konstipasi, muscle pain,
fatique, kelainan perdarahan
Tanda
Cardiovascular (hipertensi, udema, CHF, dislipidemia)
Muskuloskeletal (muscle cramping)
Neurospikiatri (Depresi, Anxietas, Impaired mental cognition)
Gastrointestinal (GERD, GI bleeding, abdominal distention)
Genitourinary (perubahan volume dan konsistensi urin, urin
berbusa, disfungsi sexual)
Perubahan data laboratorium
BUN dan Scr
Stadium 1 & 2 BUN dan Scr normal, sedikit penurunan GFR
Stadium 3,4 & 5 BUN dan Scr meningkat, GFR menurun
Elektrolit
Stadium 5 peningkatan Kalium, Magnesium, Fosfat;
penurunan bikarbonat
Albumin turun pada stadium 5
Hematologi penurunan RBC, Hb, HCT, iron stores
(serum ferritin, Total iron binding capacity (TIBC),
Trasnferin saturation (Tsat))
Faktor resiko CKD
Patofisiologi CKD
Komplikasi CKD
Hipertensi
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Anemia
Mineral-bone disorder
GIT complication
Neurology and psycology abnormalities
Malnutrisi
Terapi pada CKD
Tujuan terapi memperlambat progresivitas CKD untuk
mencegah komplikasi CKD ataupun kidney replacement
Terapi Nonfarmakologi
• Manajemen nutrisi :
• Reduction of dietary protein intake (<
0,8 gram/kg BB perhari pada pasien
DM dan GFR < 30ml/menit/1,73m2)
• Restriction of salt intake (max 5 gram
Strategi Terapi CKD NaCl
• Aktivitas fisik olah raga
Terapi Farmakologi
Tx farmakologi
Tujuan terapi farmakologi pada pasien CKD adalah
untuk memperlambat progres penyakit, mengatasi
kondisi komplikasi CKD
Modifikasi faktor penyebab (antihipertensi, diabetes
mellitus, antihiperlipidemia)
Mengatasi kondisi komplikasi CKD (anemia, gangguan
elektrolit, gangguan asam-basa, azotemia, komplikasi GI
Antihipertensi
Penurunan tekanan darah pada pasien CKD berhubungan
dengan penurunan proteinuria
Penurunan TD pada pasien CKD tergantung dari jumlah protein
yang diekskresikan mll urin
KDOQI merekomendasikan target penurunan TD
<140/90 mmHg pada pasien dg proteinuria < 30 mg/hari
<130/90 mmHg pada pasien dg proteinuria > 30 mg/hari
Antihipertensi yang memberikan benefit menurunkan
proteinuria
ACEI, ARB, CCB non dihidropiridin
Jika goal TD blm dicapat bisa menggunakan furosemid (if udema),
beta blocker, hidralazin
Perlu dilakukan penyesuaian dosis pada beberapa antihipertensi
pada pasien CKD
Antidiabetes
Kontrol gula darah t.u pada pasien dengan DM
menurunkan microalbuminuria
Target penurunan gula darah pasien DM dgn CKD
Gula darah preprandial 90 – 130 mg/dL
Gula darah postprandial < 180 mg/dL
HbA1C < 7%
Antidiabetes yang dapat digunakan
Anti diabetes oral
Insulin
Perlu dilakukan penyesuaian dosis pada beberapa antidiabetes
pada pasien CKD
Lipid lowering agent
Dislipidemia mrpk faktor yang mybb penurunan eGFR pada
pasien CKD dan berhubungan dg resiko cardiovaskular disease
KDOQI merekomendasikan pemberian statin (ex. Atorvastatin
20 mg, Simvastatin 20 mg, Rosuvastatin 10 mg, Fluvastatin 80
mg) pada pasien dewasa > 50 tahun dengan CKD stage 1-5
tanpa dialisis
Tx dengan lipid lowering agent disesuaikan dengan profil lipid
pasien
Statin dapat ditoleransi pada pasien CKD. Agen yang dpt
digunakan: Simvastitain
Fibrat perlu berhati-hati krn diekskresi mll ginjal dan berpotensi
tjd ESO rabdomiolisis. Agen fibrat yg cukup aman digunakan pada
pasien CKD : gemfibrozil
Algoritme terapi pada pasien CKD non DM
Algoritme terapi pd pasien CKD dengan DM
Terapi kondisi komplikasi
A. Anemia
Diagnosis anemia apabila Hemoglobin (Hb):
< 13 g/dL utk dewasa laki-laki
< 12 g/dL untuk dewasa wanita