DISUSUN OLEH:
196080059
Kelas XXXB
2. LITERATURE VIEW
a. Manajemen Keungan
Keuangan merupakan pondasi kuat untuk sebuah perusahaan.
Keuangan merupakan hal sensitif dan riskan sehingga perlu dikelola dengan baik
supaya operasional sebuah perusahaan pun berjalan dengan lancar. Dalam
sebuah perushaan, tentunya keuangan memerlukan bagian dan bidang khusus
yang disebut dengan manajemen keuangan.
Definisi manajemen keuangan menurut S.C Kuchal mengatakan
manajemen keuangan berkaitan dengan pengadaan dana dan pemanfaatannya
yang efektif dalam bisnis. Sedangkan menurut Weston dan Bringham
mengatakan bahwa manajemen keuangan adalah bidang pengambilan
keputusan keungan, menyelaraskan motif individu dan tujuan perusahaan.
Di Indonesia, pengertian manajemen keuangan menurut Agus Sartono
adala semua yang behungan dengan pengalokasian dana dalam bermacam-
macam bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk
pembiayaan investasi atau untuk pembelanjaan secara efisien. Bebeda lagi
menurut Bambang Riyanto yang mengatakan bahwa manajemen keuangan
adalah semua aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan usaha untuk
mendapatkan pendanaan yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-
syarat yang paling menguntungkan, serta usaha untuk menggunakan dana
tersebut se-efisien mungkin. Sehingga dapat disimpulkan pengertian dari
manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, pengelolaan, penyimpanan
serta pengendalian dana dan aset yang dimiliki suatu perusahaan. Pengolalaan
keuangan pun harus direncanakan dengan matang agar tidak timbul masalah di
kemudian hari. Adapun beberapa tujuan yang dimiliki oleh manajemen
keuangan, yaitu:
1. Menjaga Arus Kas
Keluar masuknya arus kas dalam sebuah perusahaan perlu dipantau agar
tidak terjadi pengeluaran yang membengkak yang dapat menyebabkan
kerugian. Uang kas biasa digunakan untuk membeli bahan baku, menggaji
karyawan dan juga pengeluaran lainnya.
2. Memaksimalkan Keuangan Perusahaan
Aktivitas anggaran dana yang tidak menguntungkan perlu diawasi oleh
manajemen keuangan sehingga perlu dihilangkan supaya tidak merugikan
perusahaan dan digantikan dengan aktivitas yang menguntungkan
perusahaan.
3. Mempersiapkan Struktur Modal
Merencanakan struktur modal perlu dilakukan oleh manajer keuangan agar
terjadinya keseimbangan anggaran yang dimiliki dengan dana pinjaman
perusahaan.
4. Memaksimalkan Keuangan
Perencanaan keuangan yang tepat akan mampu memaksimalkan
keuntungan yang di dapat dalam waktu jangka panjang.
5. Meningkatkan Efisiensi
Anggaran dana yang tepat pada semua aspek, akan meningkatkan efisiensi
dana perusahaan.
6. Mengoptimalkan Kekayaan Perusahaan
Pasar saham perlu dikuasai seorang menajer keuangan. Dengan
memberikan pembagian laba semaksimal mungkin kepada pemengang
saham akan meningkatkan performa perusahaan.
7. Mengurangi Resiko Operasional
Pengambilan keputusan yang tepat akan berpengaruh terhadap risiko bisnis
yang tidak pasti.
8. Memastikan Kelangsungan Kehidupan Perusahaan
Manajer keuangan memegang peran penting dalam berjalannya sebuah
perusahaan. Keputusan tepat mampu membuat perusahaan bertahan dalam
persainagan bisnis, sebaliknya keputusan yang diambil secara tergesa-gesa
atau tidak berhati-hati dapat menyebabkan sebuah perusahaan menuju
kerugian.
9. Mengurangi Biaya Modal
Manajer keuangan membuat perencanaan modal yang tepat agar
penggunaan modal dapat diminimalisasi sedemikian rupa.
Jenis-Jenis Persediaan
Menurut Render dan Heizer (2005), berdasarkan proses manufakturnya
persediaan dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
1. Persediaan bahan baku (raw material inventory)
Persediaan yang dibeli tetapi tidak diproses. Persediaan ini dapat
digunakan untuk mendecouple (memisahkan) para pemasok dari proses
produksi.
2. Persediaan barang setengah jadi (working in process
inventory)
Bahan baku atau komponen yang sudah mengalami beberapa perubahan
tetapi belum selesai. Adanya work in process disebabkan oleh waktu
yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk (disebut siklus waktu).
Mengurangi siklus waktu berarti mengurangi persediaan.
3. Persediaan pemeliharaan, perbaikan dan operasi
(maintenance, repair, operating, MRO)
Pemeliharaan, perbaikan, operasi digunakan untuk menjaga agar
permesinan dan proses produksi tetap produktif. MRO tetap ada karena
kebutuhan dan waktu pemeliharaan dan perbaikan beberapa peralatan
tidak diketahui.
4. Persediaan barang jadi (finished goods inventory)
Produk yang sudah selesai dan menunggu pengiriman. Barang jadi bisa
saja disimpan karena permintaan pelanggan dimasa depan tidak
diketahui.
PEMBAHASAN
Manajemen Piutang
Piutang usaha adalah jumlah uang yang ditransfer kepemilikannya kepada perusahaan
oleh pelanggan yang membeli barang atau jasa secara kredit. Berdasarkan hasil laporan
keuangan RS Siloam, saldo piutang usaha secara individual pada akhir tahun pelaporan
mengalami penurunan nilai, namun manajemen telah membentuk cadangan kerugian
penurunan nilai berdasarkan kebijakan akutansi.
Gambar 1. Laporan keuangan PT Siloam Internasional Tbk.
Berdasarkan penelahaan manajemen atas saldo piutang usaha secara individual pada
akhir tahun pelaporan, piutang usaha tertentu mengalami penurunan nilai. Manajemen telah
membentuk cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan kebijakan akuntansi Grup.
Klaim ke pihak ketiga merupakan piutang terkait biaya-biaya yang dikeluarkan terlebih
dahulu oleh Grup dan dapat ditagihkan kepada pihak ketiga, seperti piutang kepada asuransi,
biaya perbaikan gedung sewaan yang dapat dikompensasikan kepada pemilik gedung, biaya
pembangunan serta biaya lainnya yang dikeluarkan terlebih dahulu.
Manajemen Utang
Desember
Keterangan 2019 Maret 2020
7,781,742,0 8,924,235,0
Total Aktiva 00,000 00,000
Total 1,754,101,0 2,952,706,0
Hutang 00,000 00,000
6,027,641,0 5,971,529,0
Modal 00,000 00,000
Pada Rasio ini dapat menggambarkan mengenai struktur modal yang dimilkili oleh RS Siloam,
dan dapat dilihat risiko tak tertagihnya suatu utang.
Hasil perhitungan Analisis Rasio Solvabilitas dengan Debt to Equity Ratio, pada tahun 2019
sebesar 29% dan pada tahun 2020 sebesar 50%.
Rasio yang digunakan untuk mengetahui bagian dari asset yang dibiayai oleh hutang serta
dapat digunakan untuk menjamin hutang.
Analisis solvabilitas tahun 2019-2020 PT Siloam Tbk
Hasil perhitungan analisis Rasio Solvabilitas Debt to total adalah, tahun 2019 sebesar 22%
sehingga dapat dikatakan bahwa setiap total asset sebesar Rp. 22,00 dapat dibiayai hurang
sebesar Rp. 1,00. Sedangkan pada tahun 2020 sebesar 33%, yang berarti setiap total asset
Rp. 33,00 dapat dibiayai hutang sebesar Rp. 1,00.
Inventories
Pada 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019, seluruh persediaan telah diasuransikan
terhadap segala bentuk risiko, masing-masing sebesar Rp193.601 dan Rp174.505. Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami Grup.
Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pokok pendapatan untuk periode 3 (tiga)
bulan yang berakhir pada 31 Maret 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp456.574 dan
Rp414.274.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi yang menyebabkan terjadinya
penurunan nilai persediaan pada 31 Maret 2020 dan 31 Desember 2019.
KESIMPULAN
SARAN
Demikian makalah yang Penulis buat, semoga dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan pembaca. Akan tetapi makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dalam
penulisan maupun dalam pembahasan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun terutama dari dosen mata Kuliah Manajemen Keuangan dan Akuntansi Dr. Aditya
Galih Prihartono, demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA