Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ketidaknyamanan Pada Kehamilan

Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan yang kurang ataupun tidak

menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada Ibu hamil. Beberapa ibu

biasanya mengeluh mengenai hal-hal yang membuat kehamilannya tidak nyaman

dan kadang menyulitkan Ibu. (Hidayat, 2008: 120)

1. Ketidaknyamanan Pada Trimester I

1) Mual Muntah

- Penyebabnya

Respon terhadap perubahan hormonal, gula darah rendah karena tidak

makan dalam beberapa jam, kelebihan asam lambung.

- Cara Mengatasinya

Dengan melakukan pengaturan pola makan sedikit tapi sering,

menghindari stress, meminum air jahe, menghindari meminum kopi atau

kafein, tembakau dan alcohol, mengkonsumsi Vit.B6 1,5 mg/hari

2) Hipersaliva

- Penyebab

Hal ini terjadi karena keasaman mulut meningkat sehingga merangsang

kelenjar saliva untuk meningkatkan sekresi

3
- Cara Mengatasinya

Dengan menyikat gigi, berkumur, menghisap perment yang

mengandung mint.

3) Pusing

- Penyebab

Karena perubahan hormonal yang terjadi selama masa kehamilan

- Cara Mengatasinya

Istirahat dan tidur serta menghilangkan stress, mengurangi aktivitas dan

menghemat energi, kolaborasi dengan dokter kandungan.

4) Mudah lelah

- Penyebabnya

Hal ini dikarenakan tubuh ibu memproduksi lebih banyak darah untuk

membawa nutrisi kepada janin, tingkat gula darah dan tekanan darah

juga menurun.

- Cara Mengatasinya

Melakukan pemeriksaan kadar zat besi dalam tubuh, menganjurkan ibu

untuk minum lebih banyak, menganjurkan ibu untuk beristirahat siang

hari, mengkonsumsi makanan seimbang, menganjurkan ibu untuk

olahraga ringan.

5) Peningkatan frekuensi berkemih

- Penyebabnya

4
Pada tahap awal kehamilan, proses pertumbuhan dan perkembangan

janin didalam rahim membuat posisinya menurun, akibatnya rahimpun

menekan kandung kemih. sehingga produksi urin meningkat

- Cara Mengatasinya

Latihan kegel, menganjurkan ibu untuk buang air kecil secara teratur,

menghindari penggunaan pakaian yang ketat

2. Ketidaknyamanan Pada Trimester II

1) Pusing

- Penyebabnya

Karena peningkatan jumlah sel darah merah akan mempengaruhi kadar

hemoglobin darah, sehingga jika peningkatan volume dan sel darah

merah tidak diimbangi dengan kadar haemoglobin yang cukup, akan

mengakibatkan terjadinya anemia sehingga ibu sering merasa pusing

- Cara Mengatasinya

Anjurkan ibu untuk istirahat cukup baik pada siang hari maupun malam

hari, hindari berdiri dalam waktu lama, jangan lewatkan waktu makan,

berbaring dalam keadaan miring, waspadai keadaan anemia.

2) Nyeri perut bawah

- Penyebabnya

Sejumlah ligamen yang tebal akan mengitari dan menyokong rahim

seiring dengan perkembangan janin dan kehamilan, salah satunya

ligamen perut bawah yang menghubungkan bagian depan rahim ke

5
selangkangan, ligament ini akan meregang sehingga menyebabkan nyeri

perut bagian bawah.

- Cara Mengatasinya

Menghindari berdiri secara tiba-tiba dari posisi jongkok, mengajarkan

ibu posisi tubuh yang baik.

3) Nyeri punggung

- Penyebabnya

Meningkatnya beban berat janin sehingga membuat tubuh terdorong

kedepan.

- Cara Mengatasinya

Memberitahu ibu untuk menjaga posisi tubuhnya, menganjurkan ibu

untuk mengurangi aktifitas serta menambah istirahat.

4) Secret vagina berlebih

- Penyebabnya

Karena peningkatan pelepasan epitel vagina akibat peningkatan

pembentukan sel dan peningkatan produksi lendir akibat stimulasi

hormonal pada leher rahim.

- Cara mengatasinya

Mengganti celana dalam bila basah atau lembab, melihara kebersihan

alat reproduksinya,

5)Konstipasi

- Penyebabnya

6
Karena peristaltik usus lambat, atau bias juga dikarenakan suplemen zat

besi dan tekanan uterus yang membesar pada usus.

- Cara Mengatasinya

Konsumsi makanan yang berserat, memenuhi kebutuhan hidrasinya,

melakukan olahraga ringan secara teratur, tunda pemberian Fe untuk

beberapa hari, jika tidak dapat diatasi maka kolaborasi dengan dokter

6) Penambahan berat badan

-Penyebabnya

Tumbuh kembang janin dikandungan, air ketuban, plasenta, rahim,

payudara, peningkatan volume darah, cadangan lemak dan peningkatan

volume cairan di dalam tubuh sehingga meningkatkan penambahan berat

badan pada ibu hamil.

-Cara Mengatasinya

Menghitung perkiraan penambahan berat yg disarankan sesuai dg

perhitungan IMT serta menentukan status IMT ibu, memberikan contoh

makanan yg baik dikonsumsi ibu dengan pengaturan pola makan yg

disarankan sehingga penambahan berat badan ibu dapat terpantau

dengan baik, menghitung jumlah asupan kalori

3. Ketidaknyamanan Pada Trimester III

1) Sesak nafas

- Penyebabnya

Tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan paru ibu.

7
- Cara mengatasinya

Dengan relaksasi tarikan nafas panjang dari hidung dan keluarkan lewat

mulut, tidak membawa berat, berjalan tegak, tidur miring kiri dan

olahraga teratur yang ringan seperti jalan-jalan dipagi hari.

2) Sakit punggung

- Penyebabnya

Meningkatnya beban berat janin sehingga membuat tubuh terdorong

kedepan.

- Cara mengatasinya

Dengan mengimbanginya cenderung menegakan bahu sehingga

memberatkan punggung, dan juga mendapat pijitan kecil dari suami

3) Sering BAK

- Penyebabnya

Karena terjadi pembengkakan vaskular dan perubahan fungsi kandung

kemih akibat pengaruh hormone. Kapasitas kandung kemih menurun

akibat pembesaran uterus dan bagian persentasi janin.

- Cara mengatasinya

Dengan mengsongkan kandung kemih secara teratur, batasi minum di

malam hari, anjurkan ibu untuk minum banyak air putih untuk

mengatasi dehidrasi

4) Varises

- Penyebab

8
Terjadi karena adanya peningkatan volume darah dan alirannya selama

kehamilan akan menekan daerah panggul dan vena kaki yang

menyebabkan vena menonjol.

- Cara mengatasinya

Anjurkan pasien untuk tidak memakai sandal berhak tinggi terlalu lama,

duduk atau berbaring dengan kaki diganjal bantal, sehinga posisi kaki

lebih tinggi dari jantung. Dan sering berjalan-jalan.

5) Bengkak

- Penyebab

Karena pertumbuhan bayi akan meningkat tekanan pada daerah kaki dan

pergelangan kaki dan terkadang di tangan.

- Cara mengatasinya

Ganjal kaki dengan bantal ketika berbaring atau duduk, jangan berdiri

terlalu lama.

6) Kepanasan

-Penyebab

Karena kecepatan metabolisme ibu hamil rata-rata meningkat ± 20%

selama kehamilan sehingga suhu tubuh juga tinggi.

-Cara mengatasinya

Seringlah mandi, gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat,

minum lebih banyak untuk menggantikan cairan yang keluar.

7) Mules atau Kontraksi atau HIS palsu (Braxon Hicks)

9
- Penyebab

Dikarenakan intensifikasi kontraksi uterus sebagai persiapan persalinan.

Kontraksi berupa rasa sakit yang ringan, tidak teratur, dan hilang bila

duduk dan beristirahat.

- Cara mengatasinya

Dengan istirahat, hindari pekerjaan yang memberatkan, berdiri dan

berjalan dengan punggung dan bahu yang tegak, pakailah kasur yang

nyaman, hindari juga makanan yang mengandung gas dan dapat

menyebabkan mulas.

8) Masalah tidur

- Penyebab

Disebabkan karena sering kencing adanya gerakan janin, kram otot,

sesak nafas, perasaan gelisah karena semakin mendekati persalinan

ditambah dengan perut yang membesar sehingga sulit mengambil posisi

yang nyaman.

- Cara mengatasinya

Menenangkan hati ibu, massage atau memijat pinggang minum susu

hangat atau mandi hangat sebelum tidur, batasi minum setelah jam 4

sore agar saat tidur tidak terbangun karena sering BAK.

10
B. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

1. Kebutuhan Fisik

1) Oksigen

Kebutuhan oksigen pada ibu hamil meningkat 20 % sebagai respons dari

kehamilannya. Peran oksigen yang sangat penting bagi kehidupan

menjadikan oksigen perhatian khusus terlebih pada ibu hamil. Kebutuhan

oksigen berhubungan dengan perubahan system pernafasan pada masa

kehamilan. Kriteria oksigen yang baik dan dibutuhkan ibu hamil adalah :

Udara yang bersih, tidak berpolusi dan kotor, tidak bau, hindari

ruangan/tempat yang dipenuhi polusi udara.

2) Nutrisi

a. Kalori

Jumlah kalori yang diperlukan ibu hamil setiap harinya adalah 2500

kalori. Jumlah kalori yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas,

dan ini merupakan faktor predisposisi atas terjadinya preeklamsia.

Total penambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg

selama hamil

b. Protein

Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram

perhari. Sumber protein tersebut bisa diperoleh dari tumbuh-tumbuhan

(kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu dan telur).

11
Defesiensi protein dapat menyebabkan kelahiran premature, anemia

dan oedema.

c. Kalsium

Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 kg per hari. Kalsium

dibutuhkan umtuk pertumbuhan janin, terutama bagi perkembangan

janin.

d. Zat besi

Diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30mg

perhari terutama setelah trimester II. Kekurangan zat besi pada ibu

hamil dapat menyebabkan anemi defisiensi zat besi.

e. Asam folat

Jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hamil sebesar 400 mikro gram

perhari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia

megaloblastik pada ibu hamil

f. Air

Air diperlukan tetapi sering dilupakan pada saat pengkajian. Air untuk

membantu system pencernaan makanan dan membantu proses

transportasi

3) Personal Hygiene

Kebersihan ibu hamil perlu diperhatikan karena perubahan sistem

metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat. Keringat

yang menempel dikulit meningatkan kelembapan kulit dan memungkinkan

12
menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme. Jika tidak dibersihkan

(dengan mandi), ibu hamil akan sangat mudah terkena penyakit kulit.

Bagian lain yang sangat membutuhkan perawatan kebersihan adalah

daerah vital, karena saat hamil terjadi pengeluaran secret vagina yang

berlebihan. Selain dengan mandi, mengganti celana dalam secara rutin

minimal 2 kali sehari sangat dianjurkan (Sulistyawati, 2009, hlm. 118)

a. Merawat Gigi

Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena gigi yang baik

menjamin pencernan yang sempurna.

- Tambal gigi yang berlubang

- Obati gigi yang terinfeksi, untuk mencegah karies

- Sikat gigi dengan teratur

- Bilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja

- Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa

b. Manfaat Mandi

- Merangsang sirkulasi

- Menyegarkan

- Menghilangkan kotoran

- Air yang digunakan harus bersih

- Gunakan sabun antiseptik

c. Perawatan Rambut

Rambut harus bersih, keramas satu minggu 2-3 kali.

13
d. Payudara

Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan

kalau terbasahi oleh kolostrum. Jika dibiarkan dapat terjadi eczema

pada putting susu dan sekitarnya.

e. Perawatan Vagina atau Vulva

- Celana dalam harus kering

- Jangan gunakan obat yang dimasukan ke dalam vagina

- Sesudah BAB atau BAK dilap khusus

f. Perawatan Kuku

Kuku harus selalu bersih dan pendek.

4) Pakaian

Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman, mudah menyerap

keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk atau pita yang menekan di bagian

perut atau per- gelangan tangan. Pakaian juga tidak baik terlalu ketat di

leher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak

dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita

hamil harus ringan karena wanita hamil tubuhnya akan bertambah besar.

Sepatu harus terasa pas, enak, dan aman. Sepatu bertumit tinggi dan

berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan

ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki sering terjadi. Kaos kaki

ketat tidak boleh digunakan. Meskipun pakaian bukan merupakan hal

yang berakibat langsung terhadap kesejahteraan ibu dan janin, namun

14
perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa aspek kenyamanan

dalam berpakaian. Pakaian dan kelengkapannya yang kurang tepat akan

mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang akan mengganggu fisik

dan psikologis ibu. (Sulistyawati, 2009, hlm. 117)

5) Eliminasi

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar.

Untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih, ibu hamil

perlu banyak minum dan menjaga kebersihan sekitar kelamin. Perubahan

hormonal mepengaruhi aktivitas usus halus dan usus besar, sehingga ibu

hamil sering mengalami obstipasi (sembelit). Sembelit dapat terjadi secara

mekanis yang disebabkan oleh menurunnya gerakan ibu hamil. Untuk

mengatasi sembelit, ibu hamil dianjurkan untuk meningkatkan gerak,

banyak makan makanan berserat (sayur dan buah-buahan). Sembelit dapat

menambah gangguan wasir menjadi lebih besar dan berdarah.

6) Seksual

Salah satu kebutuhan biologis manusia adalah kebutuhan untuk

melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual diibaratkan seperti suatu

kegiatan olahraga yang membutuhkan tenaga dan otak yang fit serta stabil.

Perubahan lain yang dapat terjadi pada aktivitas seks adalah pada masa

hamil. Keinginan berhubungan seksual pada waktu hamil sebagian besar

tidak berubah, bahkan sebagian kecil makin meningkat, berkaitan dengan

15
meningkatnya hormon estrogen, Pada trimester pertama biasanya gairah

seks wanita hamil menurun karena mengalami mual, muntah, dan

kelelahan yang akan memengaruhi hasrat mereka untuk berhubungan

seksual. Memasuki trimester kedua situasi menjadi normal. Wanita hamil

juga lebih mudah terangsang dan lebih responsif secara seksual.

Hubungan seksual dapat dilakukan seperti biasa kecuali jika terjadi

perdarahan atau keluar cairan dari kemaluan. Jika hal tersebut terjadi,

hubungan seksual harus dihentikan. Jika ada riwayat abortus sebelumnya,

koitus ditunda sampai usia kehamilan di atas 16 minggu, di mana

diharapkan plasenta sudah terbentuk, dengan implantasi dan fungsi yang

baik. Beberapa kepustakaan menganjurkan agar koitus mulai dihentikan

pada 3-4 minggu terakhir menjelang perkiraan tanggal persalinan.

Hubungan seksual selama hamil tidak dilarang selama tidak ada riwayat

penyakit seperti berikut :

a) Sering abortus dan kelahiran premature

b) Perdarahan pervaginam

Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir

kehamilan. Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat

menyebabkan infeksi janin intrauterin. (Sulistyawati, 2009, hlm. 119)

7) Istirahat dan Tidur

16
Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat

dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani

untuk kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin. Wanita hamil

harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tetapi tidak boleh

digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak

disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk dan berdiri

dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola

istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan

bayinya. Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan malam hari harus

dipertimbangkan dan mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin.

Tidur malam ± sekitar 8 jam dan istirahat atau tidur siang ± 2 jam.

2. Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil

1) Trimester I

Ibu hamil terkadang merasakan respon yang berbeda-beda perasaannya

pun bisa menyenangkan atau tidak menyenangkan. Ibu merasa tidak sehat

dan sering kali membenci kehamilannya perubahan emosi yang sering

terjadi adalah mudah menangis, mudah tersinggung, kecewa, dan gelisah

serta seringkali biasanya pada awal kehamilan ia berharap untuk tidak

hamil. Pada trimester ini adalah periode penyesuaian diri, seringkali ibu

mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang

hamil. Ibu sering merasa ambivalen, bingung, sekitar 80% ibu melewati

kekecewaan, menolak, sedih, gelisah. Kegelisahan timbul karena adanya

17
perasaan takut, takut abortus atau kehamilan dengan penyulit, kematian

bayi, kematian saat persalinan, takut rumah sakit, dan lain-lain. Perasaan

takut ini hendaknya diekspresikan sehingga dapat menambah pengetahuan

ibu dan banyak orang yang membantu dan memberi perhatian. Oleh

karena itu sangat penting adanya keberanian wanita untuk komunikasi

baik dengan pasangan, keluarga maupun bidan. Sumber kegelisahan

lainnya adalah aktivitas seks dan relasi dengan suami. Wanita merasa

tidak mempunyai daya tarik, kurang atraktif adanya perubahan fisik

sehingga menjadi tidak percaya diri. Kebanyakan wanita mengalami

penurunan libido pada periode ini. Keadaan ini membutuhkan adanya

komunikasi yang terbuka dan jujur dengan suami. Perubahan psikologi ini

menurun pada trimester 2 dan meningkat kembali pada saat mendekati

persalinan. Kegelisahan sering dibarengi dengan mimpi buruk, firasat dan

hal ini sangat mengganggu. Dengan meningkatnya pengetahuan dan

pemahaman kehamilan, bahaya, risiko, komitmen untuk menjadi orang

tua, pengalaman hamil akan membuat wanita menjadi siap. Perasaan

ambivalen akan berkurang pada akhir trimester 1 ketika wanita sudah

menerima menyadari bahwa dirinya hamil dan didukung oleh perasaan

aman untuk mengekspresikan perasaannya.

2) Trimester II

18
Periode ini sering disebut periode sehat (radian health) ibu sudah bebas

dari ketidaknyamanan. Selama periode ini wanita sudah mengharapkan

bayi. Dengan adanya gerakan janin, rahim yang semakin membesar,

terlihatnya gerakan bayi saat di USG semakin meyakinkan dia bahwa

bayinya ada dan dia sedang hamil. Ibu menyadari bahwa bayinya adalah

individu yang terpisah dari dirinya oleh karena itu sekarang ia lebih fokus

memperhatikan bayinya. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai

dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.

Sebelum adanya gerakan janin ia berusaha terlihat sebagai ibu yang baik,

dan dengan adanya gerakan janin ia menyadari identitasnya sebagai ibu.

Hal ini menimbulkan perubahan yang baik seperti kontak sosial meningkat

dengan wanita hamil lainnya, adanya gelar calon ibu baru, ketertarikannya

pada kehamilan dan persalinan serta persiapan untuk menjadi peran baru.

Kebanyakan wanita mempunyai libido yang meningkat dibandingkan

trimester 1, hal ini terjadi karena ketidaknyamanan berkurang, ukuran

perut tidak begitu besar.

3) Trimester III

Periode ini sering disebut priode menunggu dan waspada sebab pada saat

itu ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, menunggu tanda- tanda

persalinan. Perhatian ibu berfokus pada bayinya, gerakan janin dan

membesarnya uterus mengingatkan pada bayinya. Sehingga ibu selalu

waspada untuk melindungi bayinya dari bahaya, cedera dan akan

19
menghindari orang/hal/benda yang dianggapnya membahayakan bayinya.

Persiapan aktif dilakukan untuk menyambut kelahiran bayinya, membuat

baju, menata kamar bayi, membayangkan mengasuh/merawat bayi,

menduga-duga akan jenis kelaminnya dan rupa bayinya. Pada trimester III

biasanya ibu merasa khawatir, takut akan kehidupan dirinya, bayinya,

kelainan pada bayinya, persalinan, nyeri persalinan, dan ibu tidak akan

pernah tahu kapan ia akan melahirkan. Ketidaknyamanan pada trimester

ini meningkat, ibu merasa dirinya aneh dan jelek, menjadi lebih

ketergantungan, malas dan mudah tersinggung serta merasa menyulitkan.

Disamping itu ibu merasa sedih akan berpisah dari bayinya dan

kehilangan perhatian khusus yang akan diterimanya selama hamil,

disinilah ibu memerlukan keterangan, dukungan dari suami, bidan dan

keluarganya. Masa ini disebut juga masa krusial penuh kemelut untuk

beberapa wanita karena ada kritis identitas, karena mereka mulai berhenti

bekerja, kehilangan kontak dengan teman, kolega (Oakley, dalam

Sweet,1999). Mereka merasa kesepian dan terisolasi di rumah. Wanita

mempunyai banyak kekhawatiran seperti tindakan meedikalisasi saat

persalinan, perubahan body image merasa kehamilannya sangat berat,

tidak praktis. kurang atraktif, takut kehilangan pasangan.

4) Mengurangi Dampak Psikologis Ibu Hamil Trimester I, II, dan III

a. Support Keluarga

20
Dukungan selama masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang

wanita yang sedang hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi

ibu yang baru pertama kali hamil. Seorang wanita akan merasa tenang

dan nyaman dengan adanya dukungan dan perhatian dari orang-orang

terdekat.

- Suami

Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti

meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi kehamilan dan

proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Suami sebagai

seorang yang paling dekat, dianggap paling tahu kebutuhan istri. Saat

hamil wanita mengalami perubahan baik fisik maupun mental. Tugas

penting suami yaitu memberikan perhatian dan membina hubungan

baik dengan istri, sehingga istri mengkonsultasikan setiap masalah

yang dialaminya dalam menghadapi kesulitan-kesulitan selama

mengalami kehamilan. Saat hamil merupakan saat yang sensitif bagi

seorang wanita, jadi sebisa mungkin seorang suami memberikan

suasana yang mendukung perasaan istri, misalnya dengan mengajak

istri jalan- jalan ringan, menemahi istri ke dokter untuk

memeriksakan kehamilannya serta tidak membuat masalah dalam

komunikasi. Diperoleh tidaknya dukungan suami tergantung dari

keintiman hubungan, ada tidaknya komunikasi yang bermakna, dan

ada tidaknya masalah atau kekhawatiran akan bayinya.

21
- Keluarga

Lingkungan keluarga yang harmonis ataupun lingkungan tempat

tinggal yang kondusif sangat berpengaruh terhadap keadaan emosi

ibu hamil. Wanita hamil sering kali mempunyai ketergantungan

terhadap orang lain disekitarnya terutama pada ibu primigravida.

Keluarga harus menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan

menjadi orang tua.

- Lingkungan

Dukungan Lingkungan Dapat Berupa:

 Doa bersama untuk keselamatan ibu dan bayi dari ibu- ibu

pengajian/perkumpulan/kegiatan yang berhubungan dengan

sosial/keagamaan

 Membicarakan dan menasehati tentang pengalamaan hamil dan

melahirkan

 Adanya di antara mereka yang bersedia mengantarkan ibu untuk

periksa

 Menunggui ibu ketika melahirkan Mereka dapat menjadi seperti

saudara ibu hamil.

b. Support Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan dapat memberikan peranan nya melalui dukungan

melalui kelas antenatal dan dengan memberikan kesempatan kepada ibu

hamil yang mengalami masalah untuk berkonsultasi. Karena tenaga

22
kesehatan yang paling dekat dengan ibu hamil adalah bidan, bidan

merupakan tenaga kesehatan yang mempunyai tugas untuk menjaga

dan meningkatkan kesehatan Ibu dan anak termasuk Ibu hamil.

c. Rasa Aman dan Nyaman Selama Kehamilan

Peran keluarga khususnya suami, sangat diperlukan bagi seorang

wanita hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami kepada

kehamilan akan mempererat hubungan antara ayah anak dan suami

istri. Dukungan yang diperoleh oleh ibu hamil akan membuatnya lebih

tenang dan nyaman dalam kehamilannya. Hal ini akan memberikan

kehamilan yang sehat. Dukungan yang dapat diberikan oleh suami

misalnya dengan mengantar ibu memeriksakan kehamilan, memenuhi

keinginan ibu hamil yang ngidam, mengingatkan minum tablet besi,

maupun membantu ibu malakukan kegiatan rumah tangga selama ibu

hamil. Walaupun suami melakukan hal kecil namun mempunyai makna

yang tinggi dalam meningkatkan keadaan psikologis ibu hamil ke arah

yang lebih baik.

23
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Agar janin dapat berkembang secara optimal, maka dalam proses

pertumbuhan dan perkembanganya perlu dipenuhi oleh zat gizi yang lengkap,

baik berupa vitamin , mineral, kalsium, karbohidrat, lemak, protein dan mineral.

Oleh karena itu selama proses kehamilan seorang ibu hamil perlu mengkonsumsi

makanan dengan kualitas gizi yang sehat dan seimbang, karena pada dasarnya

selama kehamilan berbagai zat gizi yang kita konsumsi akan berdampak langsung

pada kesehatan dan perkembangan janin ibu sendiri. Selain gizi yang cukup,

kebutuhan dasar selama ibu hamil juga harus diperhatikan, karena hal ini sangat

berpengaruh terhadap kondisi ibu baik fisik maupun psikologisnya.

Setiap ibu hamil merasakan ketidaknyamanan selama hamil yang berbeda-

beda, ketidaknyamanan selama kehamilan dapat dipengaruhi oleh faktor fisik

terkait perubahan anatomi, dan faktor psikologis. Pada umumnya

ketidaknyamanan pada ibu hamil bersifat fisiologis, namun berubah menjadi

patologis apabila tidak diatasi dengan tepat. Komunikasi yang efektif antara ibu

hamil dan bidan merupakan kunci utama dalam penatalaksanaan gangguan

ketidaknyamanan selama hamil, melalui konseling atau pemberian pendidikan

kesehatan selama melakukan asuhan antenatal care.

24
B. SARAN

Diharapkan mahasiswa dapat memahami ketidaknyamanan dan kebutuhan

dasar ibu hamil sesuai dengan perkembangan janin serta dapat menerapkan

asuhan yang sesuai dengan standar asuhan kebidanan.

25

Anda mungkin juga menyukai