Anda di halaman 1dari 2

PERAN FILSAFAT TERHADAP PENETAPAN HUKUM ISLAM

Oleh
Nur Atika (10200118023)
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Filsafat adalah suatu cara yang dilakukan untuk mendapatkan kebenarann atas
berbagai fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia. Bagi sebagian golongan agama
terdahulu termasuk agama Islam, melarang pengikutnya untuk mempelajari filsafat karena
dapat menggoyahkan keyakinan terhadap pencipta. Tetapi filsafat tetap berdiri kokoh dan
tetap eksis sampai sekarang, bahkan mulai diterima oleh agama. Telah terbukti bahwa filsafat
menyimpan banyak sekali manfaat yang berguna dalam kehidupan, terutama kontribusinya di
bidang penalaran. Dari kenyataan yang ada kita dapat menarik kesimpulan bahwa apapun
yang bermanfaat bagi kehidupan, ia akan bisa survive, bisa betah bertahan di muka jagat.
Namun yang tidak bermanfaat, tunggu saja terjungkalnya, sebagaimana teori Darwin sudah
mulai tidak dipercaya.
Dalam konteks agama Islam, Terutama dalam Al-Qur'an dan As-sunah terdapat pujian
dalam mempelajari hikmah atau hukum serta menjelaskan keutamaannya. Inilah yang
mendorong umat untuk rajin beramal terutama mengamalkan pengetahuannya. Kemerdekaan
berfikir yang lahir dari filsafat telah mendorong bangsa Arab untuk berijtihad dalam tasyri
Islam dengan Al-Qur'an sebagai acuan yang telah direkomendasikan oleh Nabi Muhammad
Saw. Landasan pemikiran filosofis ini sesungguhnya telah ditunjukkan ketika Nabi meng-
izinkan Muaz bin Jamal untuk berijtihad di negeri Yaman jika ia tidak menemu-kan dasarnya
dalam alquran dan hadis. Bahkan dalam beberapa kasus, Nabi sendiri melakukan proses
pemikiran folosofis jika belum turun ayat, seperti penempatan pasukan pada perang Badr
yang dipertanyakan oleh Hubbab bin Munzir lalu Nabi menjawab bahwa strategi perang
tersebut adalah bukan berdasarkan petunjuk wahyu.
Ijtihad dengan berdasar pada akal (ra'yu) dalam masalah hukum syariat inilah yang
mula-mula menumbuhkan semangat berfikir kaum Muslim dengan bimbingan penuh Al-
Qur'an dan dengan ruh agama yang selalu berkobar dalam setiap pemeluknya. Sekarang telah
banyak hukum Islam yang telah lahir dari ijtihad para ulama, karena dalam berbagai kasus
dalam kehidupan tidak dijelaskan secara detail dalam Al-Qur'an hukumannya.
Upaya melaksanakan hukum Islam selain di bidang ibadah, juga pada konflik antara
masyarakat. Sekarang upaya itu telah menuai hasil. Hukum islam telah menjadi hukum yang
hidup dalam masyarakat contohnya negara kita Indonesia. Hukum Islam tidak lagi dirasakan
sebagai norma-norma hukum yang di paksakan.
Saat ini hukum Islam juga diberlakukan oleh umat Islam di negara-negara yang
notabene minoritas Islam, seperti di Thailand dan Filipina. Pelaksanaan hukum Islam bagi
umat Islam di kedua negara tersebut sekaligus merupakan akomodasi politik pemerintahan
terhadap warganya yang minoritas.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Musyahid. "Perkembangan Pemikiran Filsafat dalam Jurisprudensi Islam". Volume


8, Nomor 1 (Januari 2019)
Sudirman Tebba. Hukum Islam Di Asia Tenggara. Bandung: Mizan, 1993.

Anda mungkin juga menyukai