Anda di halaman 1dari 16

KASUS STRES (HOLISTIK)

1. Tn.H tinggal di Desa Bnajr sengon umur 37 Tahun, awal kisahnya Tn.H ingin
mempunyai sepeda motor dan meminta kepada Tn.T (bapak) tetapi tidak di
hiraukan ,setelah itu Tn.H bekerja di Surabaya sebagai kuli bangunan beberapa bulan
Tn.H bertunangan dengan Ny.S tidak sampai 1 tahun Tn.H di tinggal oleh
tunngannya akhirnya Tn.H selalu menyendiri di kamar dan tidak mau makan, di sisi
lain lain mendapat tekanan oleh neneknya Tn.H untuk selalu bekerja, dan inilah awal
mula Tn.H stress dan selalu berjalan tanpa arah, keluarga membawanya ke dokter
psikologi dan keluarga mengatakan hasilnya Tn.H mengalami gangguan jiwa sampai
hari ini kondisi pasien masih mengalami gangguan jiwa, kondisi keluarganya adalah
broken home,keluarga mengatakan Tn.H terkadang cemas dengan hidupnya yg akan
datang,penyakit yang diderita Tn.H yaitu tekanan darah TD: 200/100
mmHg.keluarga hanya menganggapnya penyakit biasa dan tidak tahu penyebabnya
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN
KEPERAWATAN HOLISTIK

1. BIODATA :
Nama : Tn.H

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 37 Tahun

Status perkawinan : Belum menikah

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam

Pendidikan terakhir : SD (Sekolah Dasar)

Alamat : Desa Banjar Sengon

2. DIAGNOSA MEDIS : Tidak terkaji

3. KELUHAN UTAMA : pasien dengan gangguan jiwa


4. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG ( P Q R S T )
Keluarga mengatakan awalnya tidak mengalami gangguan jiwa seperti
secarang Tn.H mengalami seperti ini dikarenakan tidak diperhatikan oleh
orang tuanya (Broken Home) dan di tinggalkan oleh tunangannya semenjak
itu pasien menyendiri di kamar dan tidak mau makan,pasein mengatakan
orang tuanya sering marah-marah tidak jelas. keluarga mengatakan Tn.H
terkadang cemas dengan hidupnya yg akan datang
5. RIWAYAT KESEHATAN / PENYAKIT YANG LALU
Keluarga mengatakan Tn.H hanya memiliki penyakit darah tinggi dan saya
menanyakan kepada Tn.H ternyata masih ingat mempunyai darah tinggi dan
lambung
6. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Keluarga mengatakan memiliki keturunan Hipertensi


7. POLA AKTIVITAS SEHARI – HARI

NO AKTIVITAS SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT


a. Makan dan Makan / Minum Makan / Minum
minum
Jumlah : 2liter Jumlah : 1,5liter
Jenis : air putih Jenis : air putih
- Nasi :putih - Nasi :putih
- Lauk : tahu tempe - Lauk : tahu tempe
- Sayur : kelor - Sayur : kelor
- frekunsi : 3 kali sehari - frekunsi : 1 kali sehari
- Minum : - Minum :
Pantangan : tidak ada Pantangan : tidak ada
Kesulitan Makan / Kesulitan Makan /
Minum : tidak ada Minum : tidak ada
Usaha Mengatasi Usaha Mengatasi
kesulitan : periksa kesulitan : periksa kepada
kepada nakes setempat nakes setempat

b. Pola eliminasi
pasien mengatakan pasien mengatakan
sehari 4 kali sehari 4 kali

c. Pola istirahat
BAK : BAK :
/ tidur
Jumlah: tidak terkaji Jumlah: tidak terkaji
Warna: kuning Warna: kuning
Bau: khas Bau: khas
Masalah, Cara Masalah, Cara Mengatasi:
Mengatasi: periksa ke periksa ke nakes
nakes
BAB :
BAB :
Jumlah, tidak terkaji
Jumlah, tidak terkaji
Warna, kuning
Warna, kuning
Bau, khas
Bau, khas
Konsistensi, padat
Konsistensi, padat Masalah, Cara
Mengatasi. Periksa nakes
Masalah, Cara
Mengatasi. Periksa
nakes
c pola
- Jumlah/Waktu: 8 - Jumlah/Waktu: 12
istirahat/tidur
jam jam
- Gangguan Tidur: - Gangguan Tidur:
tidak ada selalu terbangun saat
malam hari
- Upaya Mengatasi
gangguan tidur: - Upaya Mengatasi
pasien mengatakan gangguan tidur:
baca sholawat pasien hanya diam
- Hal-hal yang - Hal-hal yang
mempermudah tidur mempermudah tidur
- Hal-hal yang - Hal-hal yang
mempermudah mempermudah
bangun: terdengat bangun: terdengat
adzan subuh adzan subuh
d. Kebersihan Pola Kebersihan Diri Pola Kebersihan Diri
diri (PH) (PH)
- Frekuensi mandi: 3kali - Frekuensi mandi: 1kali
sehari sehari
- Frekuensi Mencuci - Frekuensi Mencuci
rambut: setiap kali rambut: setiap kali mandi
mandi
- Frekuensi Gosok gigi:
- Frekuensi Gosok gigi: jarang
2 kali sehari
-Keadaan kuku: kotor
-Keadaan kuku: bersih
- Ganti baju: sehari
tidak panjang
sekali
- Ganti baju: 2 kali
sehari

8. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
a. Status Emosi
Tn.H megatakan perasaan saat ini ini sangat sedih diakenakan orang tuanya
tidak mempedulikannya lagi, keluarga mengatakan terkadang pasien
mengamuk kepada ibunya untuk meminta uang buat beli rokok dan Tn.H
megatakn serasa senang kalau sudah merokok
b. Gaya Komunikasi
Tn.H apabila berbicara sangat sopan dan dan pasien sangat kooperatif
apabila di ajak berbicara
c. Pola Pertahanan
Tn.H mengatakan apabila sudah mempunyai masalah hanya bisa berjalan
terus dan tidak makan dirumah makan dirumah saudara
d. Dampak di Rawat di Rumah Sakit
Tn.H mengatakn tidak pernah opname di Rumah Sakit
e. Kondisi emosi
pasien apabila emosi hanya berjalan tanpa henti
9. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum :
pasien keadaan fisik sehat
Tanda – tanda vital :
- Tekanan Darah (TD) : 180/100 mmHg
- Nadi :120x/menit
- Suhu :360 C
- Respiratory Rate (RR) :23x/menit
- TB: 160 CM
- BB: 55 Kg
b. Pemeriksaan kepala dan leher :
a. Kepala Inspeksi : bentuk kepala (dolicephalus/lonjong,
Brakhiocephalus/ bulat), kesimetrisan (+/- ). Hidrochepalus ( + / - ), Luka
( + / - ), darah ( +/-), Trepanasi ( + / - ).
Palpasi : Nyeri tekan ( + / - ), fontanella/pada bayi (cekung / tidak)
b. Leher Inspeksi : Bentuk leher (simetris atau asimetris), peradangan
( + / - ), jaringan parut ( + / - ), perubahan warna ( + / - ), massa ( + / - )
Palpasi : pembesaran kelenjar limfe ( + / - ), pembesaran kelenjar tiroid
( + / - ), posisi trakea (simetris/tidak simetris), pembesaran Vena jugularis
(+/-)
c. Pemeriksaa Integument/Kulit
PR Inspeksi : Adakah lesi ( + / - ), Jaringan parut ( + / - ), Warna Kulit,
Bila ada luka bakar dimana saja lokasinya, dengan luas : .............. %
Palpasi : Tekstur (halus/ kasar ), Turgor (normal)
PR/Kelenturan(baik/jelek ), Struktur (keriput/tegang), Lemak subcutan
( tebal / tipis ), nyeri tekan ( + / - ) pada daerah mana? Identifikasi luka /
lesi pada kulit 1. Tipe Primer : Makula ( + / - ), Papula ( + / - ) Nodule
( + / - ) Vesikula ( + / - ) 2. Tipe Sekunder : Pustula (+/-), Ulkus (+/-),
Crusta (+/-), Exsoriasi (+/-), Scar (+/-), Lichenifikasi ( + / - ) Kelainan-
kelainan pada kulit : Naevus Pigmentosus ( + / - ), Hiperpigmentasi ( + /
- ), Vitiligo/Hipopigmentasi (+/ - ), Tatto (+ /- ), Haemangioma (+/-),
Angioma/toh(+ /- ), Spider Naevi (+ /- ), Striae (+ /-)
d. Pemeriksaan dada / thorax :
INSPEKSI - Bentuk torak (Normal chest / Pigeon chest / Funnel chest /
Barrel chest), - Susunan ruas tulang belakang (Kyposis / Scoliosis /
Lordosis), - Bentuk dada (simetris / asimetris), - keadaan kulit ? -
Retrasksi otot bantu pernafasan : Retraksi intercosta ( + / - ), retraksi
suprasternal ( + / - ), Sternomastoid ( + / - ), pernafasan cuping hidung ( +
/ - ). - Pola nafas : (Eupnea / Takipneu / Bradipnea / Apnea / Chene
Stokes / Biot’s / Kusmaul) - Amati : cianosis ( + / - ), batuk (produktif /
kering / darah ).
PALPASI Pemeriksaan taktil / vocal fremitus : getaran antara kanan dan
kiri teraba (sama / tidak sama). Lebih bergetar sisi ............................
PERKUSI Area paru : ( sonor / Hipersonor / dullnes )
AUSKULTASI - Suara nafas Area Vesikuler : ( bersih / halus / kasar ) ,
Area Bronchial : ( bersih / halus / kasar ) Area Bronkovesikuler ( bersih /
halus / kasar ) PR. - Suara Ucapan Terdengar : Bronkophoni ( + / - ),
Egophoni ( + / - ), Pectoriloqui ( + / - ) PR - Suara tambahan Terdengar :
Rales ( + / - ), Ronchi ( + / - ), Wheezing ( + / - ), Pleural fricion rub ( + /
- ), bunyi tambahan lain ……………………. PR - Keluhan lain yang
dirasakan terkait Px. Torak dan Paru : ................
e. Pemeriksaan payudara :
tidak ada benjolan dan lesi daerah payudara Tn.H
e. Abdoment :
INSPEKSI Bentuk abdomen : (cembung/cekung/datar ), Massa/Benjolan
(+/- ), Kesimetrisan ( + / - ), Bayangan pembuluh darah vena (+ /-)
AUSKULTASI Frekuensi peristaltic usus ........... x/menit ( N = 5 – 35
x/menit, Borborygmi ( + / - )
PALPASI Palpasi Hepar : diskripsikan :Nyeri tekan ( + / - ), pembesaran
( + / - ), perabaan (keras / lunak), permukaan (halus / berbenjol-benjol),
tepi hepar (tumpul / tajam) . ( N = hepar tidak teraba). Palpasi Lien :
Gambarkan garis bayangan Schuffner )dan pembesarannya ............
Dengan Bimanual lakukan palpasi dan diskrpisikan nyeri tekan terletak
pada garis Scuffner ke berapa ? .............( menunjukan pembesaran lien )
Palpasi Appendik : Buatlah garis bayangan untuk menentukan titik (Mc.
Burney ). nyeri tekan ( + / - ), nyeri lepas ( + / - ), nyeri menjalar
kontralateral ( + / - ). Palpasi Ginjal : Bimanual diskripsikan : nyeri
tekan( + / - ), pembesaran ( + / - ). (N = ginjal tidak teraba). PERKUSI
Normalnya hasil perkusi pada abdomen adalah tympani. Keluhan lain
yang dirasakan terkait dengan Px. Abdomen : ..............
F. Genetalia :
Inspeksi : Rambut pubis (bersih / tidak bersih ), lesi ( + / - ), benjolan ( + /
- ) Lubang uretra : penyumbatan ( + / - ), Hipospadia ( + / - ), Epispadia ( + /
-)

Palpasi Penis : nyeri tekan ( + / - ), benjolan ( + / - ), cairan ......................


Scrotum dan testis : beniolan ( + / - ), nyeri tekan ( + / - ), Kelainan-kelainan
yang tampak pada scrotum : Hidrochele ( + / - ), Scrotal Hernia ( + / - ),
Spermatochele ( + / - ) Epididimal Mass/Nodularyti ( + / - ) Epididimitis ( +
/ - ), Torsi pada saluran sperma ( + / - ), Tumor testiscular ( + / - )

Inspeksi dan palpasi Hernia : Inguinal hernia ( + / - ), femoral hernia ( + /


- ), pembengkakan ( + / - )

f. Ekstremitas :
a. Inspeksi Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), deformitas (+ /
-), fraktur (+ /-) lokasi fraktur …, jenis fraktur…… kebersihan luka……,
terpasang Gib ( + / - ), Traksi ( + / - ) b. Palpasi Oedem : Lingkar lengan :
…………Lakukan uji kekuatan otot:. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
a. Menguji tingkat kesadaran dengan GCS ( Glasgow Coma Scale ) Menilai
respon membuka mata …………..
Menilai respon Verbal ………….
Menilai respon motorik …………..
Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan : (Compos
Mentis / Apatis / Somnolen / Delirium / Sporo coma / Coma)
b. Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak Penigkatan suhu tubuh ( + / -),
nyeri kepala ( + / -), kaku kuduk ( + / -), mual – muntah ( + / -) kejang ( + / -)
penurunan tingkat kesadaran ( + / -)
c. Memeriksa nervus cranialis Nervus I - Olfaktorius (pembau ), Nervus II -
Opticus ( penglihatan ), Nervus III - Ocumulatorius, Nervus IV- Throclearis,
Nervus V – Thrigeminus, Nervus VIAbdusen, Nervus VII – Facialis, Nervus
VIII- Auditorius, Nervus IX- Glosopharingeal, Nervus X – Vagus, Nervus
XI- Accessorius, Nervus XII- Hypoglosal
d. Memeriksa fungsi motorik Ukuran otot (simetris / asimetris), atropi ( + / -)
gerakan-gerakan yang tidak disadari oleh klien ( + / -)
e. Memeriksa fungsi sensorik Kepekaan saraf perifer : benda tumpul , benda
tajam. Menguji sensai panas / dingin, kapas halus, minyak wangi.

10. PEMERIKSAAN PENUNJANG


EEG

11. PENATALAKSANAAN ( TERAPI / PENGOBATAN )


a. Terapi intervensi Pikiran (Mind-Body) :
..........................................................
..........................................................
..........................................................
..........................................................
b. Terapi Energi :
..........................................................
..........................................................
..........................................................

c. Terapi Berbasis Manipulasi Tubuh :


..........................................................
..........................................................
..........................................................
..........................................................
d. Terapi Tambahan :
..........................................................
..........................................................
..........................................................
..........................................................
e. Terapi Biologis (Pengobatan Herbal) :
..........................................................
..........................................................
..........................................................
..........................................................
ANALISA DATA

N O. DATA MASALAH ETIOLOGI

1. DS: faktor predisposisi ketidakmampuan


- Keluarga koping keluarga
mengatakan tidak distress negative (00073)
pernah diperhatika
oleh keluarganya tidak mampu beradaptasi
- Pasien mengatakan
keluarganya sering desersi intolran
marah tanpa alasan
ketidakmampuan
DO: koping keluarga
- Tn.H selalu
melawan orang
tuanya apabila tidak
dierikan obat
- Tn.H mengatakan
kurang perhatian

2. DS: faktor predisposisi


- keluarga ansietas (00146)
mengatakan Tn.H distress negative
terkadang cemas
dengan hidupnya yg tidak mampu beradaptasi
akan datang
DO:
- pasien tampak sedih kurang pengetahuan
dan ketakutan
apabila bercerita ansietas
kehidupannya
3. DS: faktor predisposisi
- keluarga ketidakefektifan koping
mengatakan saat distress negative (00069)
mengalami
gangguan jiwa pola tidak mampu beradaptasi
tidurnya berubah
bangunnya lebih
siang kalau di kurang pengetahuan
hidtung-hitung 12
jam sebelum sakit 8
jam ketidakefektifan
- psien mengatakan koping
sering sakit pusing
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO MASALAH KEPARAWATAN NURSING OUTCAME (NOC) NURSING INTERVENTION (NIC)
1. - ketidakmampuan koping keluarga keluarga setelah dilakukan asuhan 1. peningkatan keluarga (7110)
berhubungan dengan kurang perhatian keperawatan selama 2 x 24 jam - monitoring keterlibatan keluarga
oleh keluarga ditandai dengan pasien ketidakmampuan koping keluarga teratasi dalam perawatan pasien
mengatakan Pasien mengatakan dengan kriteria hasil - brikan dukungan yang diperlukan bagi
keluarganya sering marah tanpa alasan keluarga untuk membuat keputusan
1.koping keluarga (2600) - informasikan faktor-faktor yang dapat
kode indikator SA ST meningkatkan kondisi pasien pada
260003 menghadapi msalah 2 5 anggota keluarga
keluarga - diskusikan pilihan jenis perawatan
260006 melibatkan anggota 3 5 bersama keluarga selama dirumah
keluarga dalam (tinggal berkelompok dan selalu
mengambil mendukung pasien untuk
keputusan kesembuhannya)
260012 menyusun rutinistas 2 5
aktivitas dan
kegiatan keluarga

keterangan:
1: tidak pernah menunjukkan
2: jarang menunjukkan
3: kadang-kadang menunjukkan
4: serin menunjukkan
5: secara konsisten tidak pernah
menunjukkan
IMPLEMNETASI KEPERAWATAN
NO MASALAH KEPARAWATAN IMPLEMNETASI EVALUASI
1. - ketidakmampuan koping keluarga 1.
berhubungan dengan kurang perhatian
oleh keluarga ditandai dengan pasien
mengatakan Pasien mengatakan
keluarganya sering marah tanpa alasan

Anda mungkin juga menyukai