Anda di halaman 1dari 135

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS STASE

KEPERAWATAN KELUARGA DI DESA SERUT KECAMATAN PANTI


KABUPATEN JEMBER PERIODE
4 MARET – 27 APRIL
2019

oleh:
Angga Dwi Nugroho, S.Kep
NIM 182311101095

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto Jember
Telp/Fax : (0331) 323450
LAPORAN AKHIR PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS STASE
KEPERAWATAN KELUARGA DI DESA SERUT KECAMATAN PANTI
KABUPATEN JEMBER PERIODE
4 MARET – 27 APRIL
2019

diajukan guna memenuhi syarat kelulusan Program Profesi Ners (P2N)


Stase Keperawatan Keluarga

oleh:
Angga Dwi Nugroho, S.Kep
NIM 182311101095

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan no. 37 Kampus Tegal Boto Jember
Telp/Fax : (0331) 323450
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Akhir Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga
Periode 4 Maret – 27 April 2019

Disetujui Oleh
PJMK Dosen Pembimbing
Stase Keperawatan Komunitas dan Stase Keperawatan Komunitas dan
Keluarga Keluarga

Hanny Rasni, S.Kp., M.Kep Latifa Aini S., S.Kep, M.Kep., Sp.Kom.
NIP 19761219 200212 2 003 NIP 197109262009123001

Diketahui oleh:
Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan Koordinator Program Studi Pendidikan
Universitas Jember Profesi Ners

Ns. Wantiyah, M.Kep Ns. Erti I. D, M.Kep., Sp. Kep.J


NIP 19810712 200604 2 001 NIP 19761219 200212 2 003
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala penyertaan dan
pertolongan-Nya, sehingga Laporan Akhir Stase Keperawatan Keluarga Di Desa
Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Kabupaten Jember dapat penulis selesaikan.
Dalam kesempatan ini, penulis selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah mendukung dalam penyelesaian laporan akhir ini, yakni :
1. Ns. Lantin Sulistyorini, M. Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Jember;
2. Ns. Wantiyah, M.Kep., selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas
Jember;
3. Ns. Erti Ikhtiarini D., M.Kep, Sp.Kep.J selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember;
4. Ibu Hanny Rasni, M.Kep., selaku Penanggung Jawab sekaligus dosen pembimbing
Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga;
5. Pihak Kecamatan Panti, Puskesmas Panti, Desa Pakis, Desa Panti, Desa Glagahwero,
Desa Kemuningsari Lor, Desa Serut, Desa Kemiri dan Desa Suci serta segenap pihak
yang telah mendukung terselenggaranya praktik Program Studi Pendidikan Profesi
Ners Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga;
6. Teman-teman yang telah membantu dalam pelaksanaan Praktik Program

Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga. Penyusun


menyadari bahwa dalam penulisan Laporan ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membantu dari pembaca sebagai
penyempurnaan bahan penulisan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
dan tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Jember, .......April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Cover
Halaman pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel
Abstract
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Bab 2. Tinjauan teori
2.1 Konsep singkat tentang keperawatan keluarga atau komunitas dan permasalahannya
Bab 3. Tinjauan kasus
3.1 Pengkajian
3.2 Analisis data dan pohon masalah/web of caution/pathways
3.3 Diagnosis keperawatan (NANDA)
3.4 Perencanaan (intervensi-intervensi dari NIC dan otcome-outcome dari NOC)
3.5 Implementasi
3.6 Evaluasi
3.7 Rencana tindak lanjut
Bab 4. Pembahasan
4.1 Pengkajian
4.2 Diagnosis keperawatan
4.3 Perencanaan
4.4 Implementasi
4.5 Evaluasi
Bab 5. Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar pustaka
Lampiran
Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Panti Kecamatan Serut Kabupaten Jember

Angga Dwi Nugroho

ABSTRACT

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptkan serta
memepertahankan kebudayaan (Friedman, 2010). Tahap keluarga ada 8 tahap mulai dari
awal menikah sampai menjadi lansia.
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Ny R dan Tn Y, keluarga tersebut
termasuk ke tipe keluarga 1 yaitu berada pada keluarga dengan tahap pasangan baru.
Masalah kesehatan pada keluarga ini yaitu adanya anggota keluarga yang memiliki masalah
kesehatan yaitu mengalami resiko preeklamsia. Berbagai tindakan telah dilakukan kepada
semua keluarga seperti menjelaskan mengenai penyakit hipertensi pada ibu hamil,
mempraktekkan senam hamil, perawatan payudara, cuci tangan dengan sabun, exercise
walking, menggosok gigi, memenuhi kebutuhan nutrisi, merubah pola hidup, memodifikasi
lingkungan dan menganjurkan untuk rutin ke pelayanan kesehatan. Selama kegiatan tersebut
keluarga kooperatif dari awal sampai akhir kegiatan.
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 2014). Keluarga
adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi
atau perkawinan (WHO, 2013). Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi dari keluarga
merupakan sekumpulan orang yang tinggal satu rumah yang terikat oleh ikatan
perkawinan dan mempunyai ikatan darah.
Keluarga memiliki kemampuan utama untuk manajemen stres yang produktif.
Keterlibatan keluarga dalam membantu penyembuhan penyakit, baik fisik maupun
mental akan menambah kepercayaan dan meningkatkan harga diri penderita (Fontaine,
2003). Salah satu penyakit yang bisa diderita oleh keluarga adalah penyakit menurun
terutama penyakit hipertensi.
Preeklampsia adalah hipertensi yang disertai dengan proteinuria pada ibu
dengan usia kehamilan di atas 20 minggu, dengan catatan bahwa tidak semua ibu
dengan preeklampsia memperlihatkan edema Preeklampsia dideskripsikan sebagai
disease of theories karena penyebab pastinya yang masih belum diketahui.
Beberapa teori menunjukkan hubungan preeklampsia dengan (1) invasi abnormal
sitotrofoblas terhadap arteriol spiralis, (2) hipoperfusi uteroplasenta, (3)
ketidakseimbangan antara peningkatan sintesis thromboxane dengan penurunan
produksi prostaglandin I2, (4) peningkatan stress oksidatif, (5) gangguan metabolisme
endothelin, atau disfungsi endothelial, (6) perubahan reaktivitas vaskuler, (7)
penurunan laju filtrasi ginjal dengan retensi natrium dan air, (8) penurunan volume
intravaskuler, (9) peningkatan iritabilitas sistem saraf pusat dengan hipotesis terkuat
pada poin terganggunya plasenta pada awal kehamilan.

Preeklampsia yang merupakan bagian dari kondisi hipertensi dalam kehamilan

adalah gangguan multiorgan pada kehamilan yang sangat berhubungan dengan

mortalitas dan morbiditas maternal dan perinatal. Komplikasi kehamilan berupa

preeklampsia di Amerika Serikat mencapai angka 6-11%, dengan insidensi 23.6 kasus
per 1000 persalinan, sementara angka preeklampsia di negara berkembang dipastikan

lebih tinggi daripada angka di Amerika Serikat. Data terbaru menyatakan bahwa

preeklampsia menyebabkan 15.9% kematian ibu di Amerika Serikat dan

merupakan penyebab utama angka mortalitas dan morbiditas perinatal. Oleh karena

itu sangat penting untuk melibatkan keluarga dalam pengobatan risiko preeklamsia ini.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan uraian latar belakang dapat diangkat masalah yaitu bagaimana upaya
yang dapat dilakukan keluarga untuk mendukung pengobatan anggota keluarga dengan
risiko preeklamsi.

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Diharapkan keluarga mampu mengetahui, memahami, dan melakukan tindakan untuk
meningkatkan status kesehatan anggota keluarga yang memiliki permasalahan kesehatan
yaitu risiko preeklamsia.

1.3.2 Tujuan Khusus


Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keluarga :
1. Mampu mengenal masalah kesehatan
2. Mampu membuat keputusan terkait masalah kesehatan
3. Mampu merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan
4. Mampu memodifikasi lingkungan
5. Mampu mengakses layanan kesehatan

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi mahasiswa
Menambah pengetahuan mahasiswa cara tentang bagaimana cara merawat
keluarga terkait konsep umum dan penatalaksanaan risiko preeklamsia sehingga bisa
digunakan sebagai acuan dalam pengembangan keilmuan khususnya ilmu
keperawatan keluarga.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Menambah informasi dan referensi tentang keilmuan keperawatan keluarga,
khususnya mengenai tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu keluarga dalam
menghadapi masalah kesehatan risiko preeklamsia.
1.4.3 Bagi Pasien dan Keluarga
Meningkatkan pemahaman dan peran keluarga dalam rangka memberikan
perawatan pada anggota keluarga yang mengalami risiko preeklamsia.
1.4.4 Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat berguna dalam menambah pengetahuan kepada masyarakat
khususnya keluarga dengan masalah kesehatan risiko preeklamsia sehingga anggota
keluarga yang lain dapat merawat sekaligus membantu anggota keluarga yang sakit
untuk meningkatkan status kesehatan.
BAB 2. TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep singkat tentang keperawatan keluarga


2.1.1 Pengertian
Keluarga adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang tinggal bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional serta setiap anggota atau individu memiliki
peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, Bowden &
Jones, 2010). Menurut Ali (2010) keluarga adalah dua atau lebih individu yang
bergabung karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga,
yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya. Keluarga merupakan suatu sistem yang memiliki
anggota seperti ayah, ibu dan anak atau semua individu yang tinggal di dalam rumah
tangga tersebut. Anggota keluarga tersebut saling berinteraksi, interelasi, dan
interdependensi untuk mencapai tujuan bersama (Efendi, 2009).

2.1.2 Tugas dan Perkembangan Keluarga


Tahap perkembangan keluarga menurut Friedman (1998) adalah :
a. Tahap 1: Keluarga pemula
Perkawinan dari sepasang insan menandai bermulanya sebuahkeluarga baru, keluarga
yang menikah atau prokreasi dan perpindahan darikeluarga asal atau status lajang ke
hubungan baru yang intim.
b. Tahap II: Keluarga yang sedang mengasuh anak
Tahap kedua dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayiberumur 30 bulan.
Biasanya orang tua bergetar hatinya dengan kelahiran anakpertama mereka, tapi agak
takut juga. Kekhawatiran terhadap bayi biasanyaberkurang setelah beberapa hari, karena
ibu dan bayi tersebut mulai mengenal.Ibu dan ayah tiba-tiba berselisih dengan semua
peran-peran mengasyikkanyang telah dipercaya kepada mereka. Peran tersebut pada
mulanya sulit karenaperasaan ketidakadekuatan menjadi orang tua baru.
c. Tahap III: Keluarga yang anak usia prasekolah
Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertamaberusia 2,5 tahun
dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluargamungkin terdiri tiga hingga
lima orang, dengan posisi suami - ayah, istri – ibu,anak lakilaki – saudara, anak
perempuan – saudari. Keluarga menjadi lebihmajemuk dan berbeda.
d. Tahap IV: Keluarga dengan anak usia sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun danmulai masuk sekolah
dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masaremaja. Keluarga biasanya
mencapai jumlah anggota maksimum, danhubungan keluarga di akhir tahap ini.
e. Tahap V: Keluarga dengan anak remaja
Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima darisiklus kehidupan
keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7tahun, meskipun tahap ini
dapat lebih singkat jika anak meninggalkankeluarga lebih awal atau lebih lama jika anak
masih tinggal dirumah hinggabrumur 19 atau 20 tahun.
f. Tahap VI: Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda
Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anakpertama meninggalkan
rumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong,ketika anak terakhir meninggalkan
rumah. Tahap ini dapat singkat atau agakpanjang, tergantung pada berapa banyak anak
yang ada dalam rumah atauberapa banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal
di rumah.
g. Tahap VII: Orang tua pertengahan
Tahap ketujuh dari siklus kehidupan keluarga, tahap usia pertengahandari bagi
oarngtua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah danberakhir pada saat
pensiun atau kematian salah satu pasangan. Tahap inibiasanya dimulai ketika orangtua
memasuki usia 45-55 tahun dan berakhirpada saat seorang pasangan pensiun, biasanya
16-8 tahun kemudian.
h. Tahap VIII: Keluarga dalam masa pensiun dan lansia
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satuatau kedua
pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu pasangan
meninggal, dan berakhir dengan pasangan lain meninggal.

Keluarga memiliki beberapa tugas dasar yang didalamnya terdapat delapan tugas
pokok yaitu:
a. Pemeliharaan fisik keluarga, yaitu keluarga bertanggung jawab menyediakan tempat
tinggal, pakaian yang sesuai dan makanan yang cukup bergizi, serta asuhan kesehatan
atau asuhan keperawatan yang memadai
b. Memelihara sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga, yaitu keuangan, waktu
pribadi, dan hubungan dengan orang lain
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-
masing
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban antar anggota keluarga
g. Penempatan anggota anggota keluarga melalui hubungan di tempat ibadah, sekolah,
sistem politik, dan organisasi-organisasi lain
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga, yaitu dengan menghargai
setiap keberhasilan yang diperoleh sehingga setiap anggota keluarga merasa diterima,
didukung, dan diperhatikan (Duval, dalam Mubarak, Santoso, Rozikin, dan Patonah,
2007).

2.1.3 Permasalah yang muncul pada keluarga


Permasalah yang muncul pada keluarga setelah dilakukan pengkajian selama 1
minggu dengan masalah utama yaitu anggota keluarga mengalama masalah kesehatan
TB baru dan belum mampu mengenal masalah pada anggota keluarganya. Hal inni
dibuktikan dengan anggota keluarga belum mengerti mengenai pengertian, penularan,
tanda dan gejala, pengobatan dan pencegahan penularan serta lingkungan belum
sesuai untuk mencegah terjadinya penularan pada anggota keluarga yang lain.
BAB 3. ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA I

Hari, tanggal: Senin, 4 maret 2019 Jam: 16.20 WIB Oleh: Angga Dwi Nugroho
A. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga : Februdi Akbar
b. Umur : 27 tahun
c. Alamat : Dusun Krajan RT/RW 05/02 Kemuningsari Lor
d. Pekerjaan : Pedagang
e. Pendidikan : SMA
f. Agama : Islam
g. Suku bangsa : Madura
h. Komposisi keluarga :

No Nama JK Hub. dg Umur Pendidikan Agama Pekerjaan


KK
1. Februdi Akbar L Suami 27 tahun SMA Islam Pedagang

2. Silvi Novita S. P Istri 22 SMA Islam IRT

i. Status imunisasi anggota keluarga balita:


No Nama Status Imunisasi

BCG DPT Polio Hepatitis Campak

1 2 3 1 2 3 4 1 2 3
j. Genogram

k. Tipe Keluarga
Tradisional, extended family yang terdri dari suami, istri,orang tua istri, saudara dan ponakan

l. Aktivitas rekreasi keluarga


Rekreasi yang dilakuka keluarga hanya sebatas menonton TV, jalna-jalann naik motor ke
pasar. Menyempatkan jalan-jalan di hari kamis

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap I, keluarga pasangan baru, baru menikah enam bulan lalu

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Tidak ada tahap perkembangan yang belum terpenuhi

c. Riwayat keluarga inti


Keluarga inti tidka memiliki riwayat penyakit menular, manahun. Memiliki riwayat penyakit
menurun yaitu hipertensi dari ibunya tetapi pasien tidak memiliki penyakit hipertensi. Sejak
ecil hingga di buan lalu pasien sering kejang jika sedang memendam masalah sendiri

d. Riwayat keluarga sebelumnya


Keluarga mengatakan tidak ada yang memiliki riwayat penyakit DM, TBC, tetapi ada riwayat
hipertensi dan asma

C. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah :
1) Denah rumah Keterangan:
1. Dapur
2. Ruang keluarga
1 3 8 3. Kamar mandi
4 4. Kamar tidur
2 5 5. Kamar tidur
9 6. Kamar tidur
6 7. Teras
8. Musholla
7 9. Ruang stamu

2) Keadaan lingkungan dalam rumah


Lantai keramik, langit-langit tertuutp, terdapat kamar mandi dan jamban, eadaan dalam
rumah terllihat tertata dan terdapat ventilasi
3) Keadaan lingkungan di luar rumah
a) Pemanfaatan halaman
Keluarga memiliki halaman rumah yang kurang luas, digunakan untuk berjualan dan
parkir motor

b) Sumber air minum


Air sumber digunakan keluarga untuk sumber air minum

c) Pembuangan air kotor


Keluarga membuang air kotor melalui selokan yang langsung mengalir ke sungai

d) Pembuangan sampah
Keluarga membuang sampah di selokan jika sampah sedit, jika sampah banyak maka
sampah dikumpulkan di tepi selokan dan dibakar

e) Jamban
Keluarga memiliki jamban

f) Sumber pencemaran
Sumber pencemaran keluarga berasal dari sampah yang dibaar dari penumpukan
sampah di tepi selokan

g) Sanitasi rumah
Sanitasi rumah angung di selokan yang mengalir lansung ke sungai

b. Karakteristik tetangga dan komunitas


Lingkungan desa, kondisi hunian dan jalan terpelihara, sanitasi jalan raya dan rumah bersih

c. Mobilitas geografi keluarga


Keluarga tinggal di wilayah tersebut sudah 22 tahun yang lalu

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga menghadiri kegiatan muslimah dan muslimat yang ada di dusun krajan

e. Sistem pendukung keluarga


Fasilitas psikologis atau dukungan anggota keluarga lain dan dukungan tetangga

D. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi
Jelas, berkualitas, meminta feedback dan menerima feedback, komunikasi fungsional
selalu digunakan, keluarga tidak menghakimi saat berinteraksi

b. Struktir kekuatan keluarga


Reward, berdasarkan penghargaan jika benar dan pasif

c. Struktur peran formal dan informal


Peran suami: pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga
Peran istri: mengurus rumah tangga, sebagai ibu rumah tangga

d. Nilai dan norma


Norma keluarga yang digunakan dan berhubungan dengan kesehatan adalah
memeriksakan keluarga yang saki ke puskesmas.
Nilai keluarga dalam etika kerja yaitu ikhas dan bersyukur dalam setiap keadaan

E. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Biologis
1) Keadaan kesehatan
Keadaan kesehatan keuarga saat ini sehat dan tidak ada keluhan apapun. Istri anemis
karena kehamilan yang terjadi dan mual

2) Kebersihan perorangan
Semua anggota keluarga menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari di kamar
mandi

3) Penyakit yang sering diderita


Keluarga biasanya mengalami pusing, batuk, mual dan demam

4) Penyakit keturunan
Penyakit keturunan yang ada dikeluarga adalah hipertensi dan asma

5) Penyakit kronis/menular
Keluarga tidak mempunyai penyakit menular ataupun kronis

6) Kecacatan
Keluarga tidak memiliki anggota keluarga yang mengalami kecacatan

7) Pola makan
Keluarga memiliki kebiasaan makan tiga kali sehari. Menu makanan yang dikonsumsi
bervariasi, tidak ada keluarga yang memiliki gangguan makan

8) Pola istirahat
Biasanya keluarga tidur siang selama satu sampai dua jam dan tidur malam pukul
Sembilan atau sepuluh dan bangun pada pukul 05.00

b. Fungsi psikologis
1) Keadaan emosi
Keluarga terlihat harmonis dan damai

2) Kebiasaan buruk
Keluarga tidak memilik kebiasaan buruk, kecuali jika ada masalah dan tidak ingin
berbicara maka keluarga memilih diam

3) Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dipegang oleh kepala keluarga

4) Ketergantungan obat/bahan
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami ketergantungan obat

5) Mencari pelayanan kesehatan


Keluarga akan mencari pelayanan kesehatan jika ada keluarga yang sakit

c. Fungsi sosial
1) Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan keluarga pada sekolah menengah atas
2) Hubungan inter keluarga
Hubungan komunikasi, perhatian dan dukungan dalam keluarga terlihat aat seluruh
keluarga berkumpul dan dapat berbagi cerita

3) Hubungan dengan orang lain


Hubungan komunikasi dengan tetanga dan saudara yang tinggal berdekatan dengan
rumahnya sudah baik dan ramah.

4) Kegiatan organisasi sosial


Keluarga mengikuti kegiatan muslimin dan muslimat yang ada di dusun

d. Fungsi spiritual
1) Ketaatan beribadah
Keluarga merupakan orang-orang yang taat beribadah

2) Keyakinan kesehatan
Keluarga berkeyakinan bahwa sehat dan sakit adalah pemberian Alllah dan harus tetap
disyukuri

e. Fungsi kultural
1) Pengambilan keputusan
Kebuadayaan yang dianut adalah budaya pengambilan keputusan yang dipegang oleh
kepala keluarga

2) Adat yang berpengaruh terhadap kesehatan


Tidak ada

3) Tabu-tabu
Tidak diperbolehkan mengatkan aib orang lain

f. Fungsi reproduksi
Fungsi reprodukasi baik. Ny. S hamil lima bulan

g. Fungsi ekonomi
1) Tulang punggung
Tulang punggung dalam keluarga adalah suami

2) Penghasilan
Penghasilan keluarg adiperoleh dari Tn. F dari berjualan bakso yaitu > Rp. 1.000.000

3) Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi keluarga pada menengah keatas

4) Status sosial ekonomi keluarga


Keluarga mempunya pemasukan > Rp. 1.000.000. keluarga biasanya memiliki
pemasukan tambahan dar berjualan rengginang dan keluarg adapat menabung untuk
mempersiapkan kelahiran anak pertama

h. Fungsi perawatan kesehatan keluarga


1) Mengenal masalah
Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang sedang dihadapi oleh keluarga ?
Keluarga mengetahu bahwa ibu hamil tidak memiliki pantangan makanan kecuali jika
memiliki alergi makanan. Ny. S mengalami kurang darah sehingga diberi obat oleh
bidan

2) Mengambil keputusan yang tepat


Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang
dialami ?
Keluarga menginagtkan Ny. S untuk meminum tablet atau obat yang diberikan oleh
posyandu

3) Merawat anggota keluarga yang sakit


Ny. S rutin mengkuti kegiatan posyandu untuk memeriksakan kehamilannya. Jika ada
keluarga yang kurang sehat maka dibawa ke puskesmas

4) Memelihara lingkungan rumah yang mendukung kesehatan


Keluarga cukup mampu memelihara lingkungan rumah dengan baik. Rumah cukup
bersih

5) Memanfaatkan fasilitas kesehatan


Keluarga sudah dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan. apabila ada keluarga yang
sakit maka diperiksakan ke puskesmas

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Keluarga mengatakan jika ada masalah akan segera diselesaikan dengan cara berdiskusi

b. Kemampuan berespon terhadap stressor


Jika keluarga ada masalah kesehatan, penanganan yang dilakukan langsung adalah
membawa ke puskesmas. Jika Ny. S sudah mulai tidak berespon baik maka Tn. F akan
segera menanyakan alasannya dan memecahkan masalahnya

c. Strategi koping yang digunakan


Jika ada masalah yang lain dan sedang malas berbicara maka keluarga memilih untuk
diam

d. Strategi adaptasi disfungsional


Jika ada masalah apapun keluarga lebh sering mendiskusikannya daripada
mendiamkannya
G. PEMERIKSAAN FISIK

NO Nama TB BB LLA TD N RR S (0C) Keterangan


(cm) (kg) (cm) (mmHg) (x/’) (x/’) Keluhan
1. Tn. F 160 78 36 120/80 82 20 36,8 TAA

2. Ny. S 145 62 30 110/80 86 20 36,5 Kadang


lemas

H. HARAPAN KELUARGA
a. Persepsi terhadap masalah
Masalah yang ada akan selalu terselesaikan jika berusaha diselesaikan

b. Harapan terhadap masalah


Keluarga berharap segala masalah yang ada akan meningkatkan imam
TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN

No Data Tipologi Masalah/ Kemungkinan


masalah diagnosis penyebab
1. Penjajakan I Faktor budaya, Pelemahan koping Kurang
DO: lingkungan, keluarga (00074) pemahaman
a. TD: 110/80 mmHg kebiasaan dan informasi yang
b. N: 86 x/menit sumber informasi
didapat individu
c. RR: 20 x/menit
d. TFU: Setinggi pusat Kurang informasi pendukung
DS: yang diperoleh
1. Ny. S mengatakan bahwa hamil terkait pelayanan
sudah 5 bulan kesehatan pada
2. Tn. F dan Ny. S mengatakan tdak mual
mengkonsumsi tablet Fe yang
diberikan oleh bidan Kurang
3. Ny. S mengatakan kadang lemas dan pengetahuan dan
pusing serta mual pemahaman
Penjajakan II
Mekanisme
1. Keluarga belum mengenal masalah koping keluarga
Keluarga belum mengerti hipertenis menurun
pada Ny. S saat kehamilan
2. Keluarga belum mampu mengambil
keputusan
Keluarga ingin menjaga kesehatan
kondisi Ny. S tetapi belum tau hal
yang harus dilakukan
3. Keluarga tidka mampu merawat
Keluarga mengatakan tidak tau cara
perawatan mual ada Ny. S
4. Keluarga tidak mampu memodifikasi
lingkungan
Tn. F dan Ny. S mengatakan kurang
mengerti terkait memodifikasi
lingkungan untuk menjaga kesehatan
keluarga
5. Keluarga mampun memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
Ny. S mengatakan selalu datang ke
posyandu setiap bulan
2. Penjajakan I Proses keluarga Kesiapan Kurangnya
DO: terganggu meningkatkan informasi dan
a. TD: 110/80 mmHg koping keluarga paparan dengan
b. N: 86 x/menit Kesadaran
tenaga kesehatan
c. RR: 20 x/menit permasalahan
d. TFU: Setinggi pusat kesehatan
DS: keluarga
1. Ny. S mengatakan bahwa hamil sudah 5
bulan Kesiapan
2. Tn. F dan Ny. S mengatakan ini adalah meningkatkan
kehamilan anak pertama proses keluarga
3. Ny. S mengatakan ingin merubah gaya
hidup demi bayinya nanti
Penjajakan II

1. Keluarga belum mengenal masalah


Keluarga belum mengerti mual pada
Ny. S saat kehamilan
2. Keluarga belum mampu mengambil
keputusan
Keluarga ingin menjaga kesehatan
kondisi Ny. S tetapi belum tau hal
yang harus dilakukan
3. Keluarga tidka mampu merawat
Keluarga mengatakan tidak tau cara
perawatan mual ada Ny. S
4. Keluarga tidak mampu memodifikasi
lingkungan
Tn. F dan Ny. S mengatakan kurang
mengerti terkait memodifikasi
lingkungan untuk menjaga kesehatan
keluarga
5. Keluarga mampun memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
Ny. S mengatakan bahwa jika ada
anggota keluarga yang sakit maka
dibawa ke puskesmas atau rumah sakit

3. Penjajakan I Kesadaran Ketidakefektifan Ketidakmampuan


DO: terhadap masalah pemeliharaan keluarga dalam
a. TD: 110/80 mmHg kesehatan kesehatan merawat anggota
b. N: 86 x/menit keluarga
keluarga
c. RR: 20 x/menit
d. TFU: Setinggi pusat Ketidakefektifan
DS: pemelihataan
1. Ny. S mengatakan bahwa hamil kesehatan
sudah 5 bulan, kadang lemas, pusing
dan mual
2. Tn. F mengatakan bahwa Ny. S tidak
mengkonsumsi tablet Fe
3. Tn. F mengatakan bahwa Ny. S suka
minum kopi setiap harinya

Penjajakan II

1. Keluarga belum mengenal masalah


Keluarga belum mengerti masalah
yang dihadapi Ny. S saat kehamilan
2. Keluarga belum mampu mengambil
keputusan
Keluarga ingin menjaga kesehatan
kondisi Ny. S tetapi belum tau hal
yang harus dilakukan
3. Keluarga tidak mampu merawat
Keluarga mengatakan tidak tau cara
perawatan mual ada Ny. S
4. Keluarga tidak mampu memodifikasi
lingkungan
Tn. F dan Ny. S mengatakan kurang
mengerti terkait memodifikasi
lingkungan untuk menjaga kesehatan
keluarga
5. Keluarga mampun memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
Ny. S mengatakan bahwa jika ada
anggota keluarga yang sakit maka
dibawa ke puskesmas atau rumah sakit
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Skoring
Diagnosa/Masalah keperawatan: pelemahan koping keluarga
NO Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: actual = 3 3/3*1=1 1 Keluarga tidak mengetahui
tentang anemia

2 Kemungkinan masalah dapat ½*1=0,5 1 Ny. S dan Tn. F mengatakan


diubah: sebagian=1 kurang mengerti terkait
memodifikasi lingkungan
untuk menjaga kesehatan
anggota keluarga
3 Potensial masalah untuk dicegah: 2/3*3=1,8 3 Keluarga belum mengerti
rendah= 2 kekurangan zat besi pada Ny.
S saat kehamilan

4 Menonjolnya masalah: ada masalah ½*1=0,5 1 Keluarga Ny. S mengatakan


tetapi tidak perlu ditangani=1 kadang lemas dan pusing
serta mual

Jumlah 6
3,8

Diagnosa/Masalah keperawatan: kesiapan meningkatkan koping keluarga


NO Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: risiko=3 3/3*1=1 1 Ny. S mengatakan kadang
lemas dan pusing

2 Kemungkinan masalah dapat 2/2*2=1 2 Keluarga ingin menjaga


diubah: sebagian=1 kesehatan Ny. S tetapi belum
tau hal yang harus dilakukan

3 Potensial masalah untuk dicegah: 2/3*1= 1,2 2 Ny. S mengatakan bahwa


cukup= 2 jika ada anggota keluarga
yang sakit maka dibawa ke
puskesmas atau rumah sakit
4 Menonjolnya masalah: ada masalah 2/2*1=1 1 Ny. S mengatakana takut jika
tapi tidak perlu ditangani segera=1 mengkonsumsi obat

Jumlah 6

Diagnosa/Masalah keperawatan: ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga


NO Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: risiko= 2 2/3*1= 0,6 1 Ny. S mengatakan kadang
merasakan lemas, pusing dan
mual
2 Kemungkinan masalah dapat ½*2=1 2 Ny. S berusaha memodifikasi
diubah:sebagian= 1 makanan, mengkonsumsi jus
tomat dan mengurangi kopi

3 Potensial masalah untuk dicegah: 2/3*1=1 2 Pengaturan pola makan yang


cukup=2 seimbang

4 Menonjolnya masalah: ada masalah 2/2*1=1 1 Pengaturan diet makan yang


harus segera ditangani benar untuk mencegah
anemia

Jumlah 5
3,2

2. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas


1. Pelemahan koping keluarga
2. Kesiapan meningkatkan koping keluarga
3. Ketidakefektifan pemeliharaan
D. PERENCANAAN

Diagnosa Tujuan Umum/jangka


No Tujuan Khusus/jangka pendek Intervensi
Keperawatan panjang

1. Pelemahan Setelah dilakukan asuhan Setelah 12 x 45 menit dilakukan NIC:


koping keluarga keperawatan selama 12 x kunjungan rumah diharapkan: Health education
45 menit, diharapkan 1. Menanyakan tentang pengertian mual pada keluarga
1. Keluarga mampu mengenal 2. Jelaskan tentang pengertian mual pada keluarga
keluarga mampu merawat masalah di keluarga 3. Jelaskan tentang penyebab mual
anggota keluarga yang 2. Keluarga mampu mengambil 4. Perhatikan respon verbal maupun nonverbal
mengalami mual yaitu keputusan untuk melakukan 5. Anjurkan keluarga mengungkapkan kemmbali kemampuan keluarga
Ny. S dengan benar. perawatan pada anggota keluarga mengenal mual
NOC: yang sakit 6. Beri reinforcement positif atas kemampuan keluarga
3. Menunjukkan sikap merawat
1. Pengetahuan: proses anggora keluarga yang sakit Decision making support
penyakit 4. Mampu memodifikasi lingkungan 1. Menanyakan tentnag akbat mual jika tidak segera diatasi dengan
2. Perilaku pencarian rumah untuk memberikan keluarga
kesehatan perawatan dan mengurangi resiko 2. Jelaskan akibar mual jika tidak segera diatasi
3. Orientasi kesehatan yang dapat membua masalah 3. Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali kemampuan keluarga
kesehatan anggota semakin buruk tntang akibar mual jika tidak ssegera diatasi
5. Mampu mengakses pelayanan 4. Diskusikan tentang tindakan yang ahrus dilakukan unuk mengatasi
kesehatan yang terdapat di wilayah dan mencegah mual bertambah parah
kerja 5. Beri reinforcement positi atas kemampuan keluarga

Teaching: Procedure/ Treatment


1. Kaji kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit
2. Motivasi keluarga melakukan perawatan
3. Beri reinforcement positif atas usaha yan dilakukan keluarga.
Home maintenance assistance
a. Kaji kemampuan pemeliharaan peralatan rumah
b. Berikan inirmasi terkait pemeliharaan rumah yang benar sesuai
dengan derajat kesehatan
Counseling
1. Kaji keinginan keluarga untuk mengakses layanan kesehatan
2. Menginformasikan mengenai pemeriksaan, pegoatan dan
pendidikan kesehatan yang dapat diperoleh di pelayanan kesehatan
3. Anjurkan keluarg auntuk melkaukan pemeriksaan, pengobatan dan
mendapat pendidikan kesehatan di pelayannan kesehatan
4. Motivasi untuk menyebutkna kembali hasil diskusi
5. Beri reinforcement positif atas hasil yang dicapai keluarga
2. Kesiapan Setelah dilakukan asuhan Setelah 12 x 45 menit dilakukan NIC:
meningkatkan keperawatan selama 12 x kunjungan rumah diharapkan: Health education
koping keluarga 45 menit, diharapkan 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit mual
keluarga dapat melakukan 1. Keluarga mampu mengenal 2. Jelaskan kepada keluarga tentang penyakit mual
pemeliharaan kesehatan masalah kesehatan yang ada dalam 3. Tanyakan kembali pada keluarga tentnag penyakit mual
pada seluruh anggota keluarga 4. Diskusikan dan libatkan keluarga mengenai kondisis anggota
keluarga 2. Keluarga mampu mengambil kellaurga saat ini
NOC: keputusan untuk melakukan 5. Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga
1. Knowledge: health perawatan pada anggota keluarga
promotion yang sakit Decision making support
2. Health orientation 3. Menunjukkan skap merawat 1. Kaji kemampuan keluarga dalam pengambilan keputusan
3. Knowledge: Healthy anggota keluarga yang sakit 2. Bantu keluarga untuk menidentifikasi keuntungan dan kerugian
4. Mampu memodifikasi lingkungan dari masing-masing alternatif keputusan
rumah untuk memberikan 3. Bantu keluarga untuk mengakses informasi sesuai permintaan
perawatan dan menurani risiko keluarga
yang dapat membuat masalah 4. Perhatikan respon verbal keluarga
kesehatan anggota keluarga 5. Berikan reinforcement positif atas jawaban keluarga
semakin buruk
5. Mampu mengakses pelayanan Teaching: procedure/ treatment
kesehatan yang terdapat di wilayah 1. Jelaskan pada keluarga terkait tujuan, prosedur, pre post treatment
kerja puskesmas panti jus buah dna cara merawat anggoa keluarga terkait mual
2. Motivasi keluarga melakukan perawatan
3. Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga

Nutrition management
1. Kaji alergi keluarga terhadap aupan makanan dan minuman
2. Jelaskan pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrii utnuk
pertumuhan dan perkembangan janin
3. Identifikasi kebutuhan nutrisi bagi keluarga
4. Motivasi keluarga untuk melkaukan pemenuhan nutrisi pada
keluarga
5. Beri reinforcement postiitd atas usaha yang dilakukan keluarga

Counseling
1. Kaji kondisi lingkungan keluarga
2. Jaga privasi keluarga
3. Anjurkan keluarga untuk memelihara lingkungan yang nyaman
4. Beri reinforcement positif atas hasil yang dicapai
Counseling
1. Kaji keinginan kelaurga untuk mengakses layanan kesehatan
2. Mennformasikan mengenai pemeriksaan, pengobatan dan
pendidikan kesehatan yang dapat diperoleh keluarga di pelayanan
kesehatan
3. Anjurkan keluarga utnuk melakukan pemeriksaan pengobatan dan
mendapatkan pendidikan kesehaan di pelayanan kesehatan
4. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali diskusi
3. Ketidakefektifan Setelah dilakukan asuhan Setelah 12 x 45 menit dilakukan NIC:
pemeliharaan keperawatan selama 12 x kunjungan rumah diharapkan: Pengetahuan: proses penyakit
kesehatan 45 menit, diharapkan a. Kaji tingkat pengetahuan mengenai kondisi ibu hamil
keluarga 1. Memahami penjelasan tentang mual b. Jelaskan mengenai tanda dan gejala mual
keluarga dapat melakukan 2. Dapat menentukan pilihan yang c. Identifikasi kemungkinan penyebab
pemeliharaan kesehatan tepat untnuk perawatan ibu hamil Pengetahuan: proses penyakit
pada seluruh anggota 3. Dapat melakukan aktivitas yang a. Diskusikan pilihan penanganan
keluarga secara efektif. dapat membuat makanan gizi Manajemen nutrisi
NOC: seimbang a. Kaji kemampuan untuk memenuhi gizi
a. Pengetahuan: 4. Dapat merubah gaya hidup yang b. Bantu keluarga menentukan makanan yang dapat memenuhi
Proses penyakit diperlukan untuk mencegah kebutuhan nutrisi
b. Perilaku komplikasi c. Jelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan
pencarian 5. Dapat memanfaatkan pelayanan d. Jelaskan dan bantu menyiapakan makanan
kesehatan kesehatan Pengetahuan: proses penyakit
c. Orientasi a. Diskusikan perubahan gaya hidup
kesehatan b. Jelaskan tindakan untuk mengontrol atau mencegah masalah
Panduan sistem pelayanan kesehatan
a. Dorong keluarga untuk memeriksakan kondisi anggota kelluarga
b. Koordinasi waktu/ jadwal untuk ke peayanan kesehatan
E. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

No. Tanggal Implementasi Evaluasi


Diagnosis
Kep.
1 23 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang mual S: Keluarga mengatakan bahwa mengetahui Ny. S
Maret 2. Menjelaskan kepada keluarga tentang mual mengalami anemia
2019 3. Menanyakan kembali pada keluarga tentang mual O: Ny. S tidak mengkonsumsi tablet penambah darah
4. Mendiskusikan dan libatkan keluarga mengenai kondisi A: masalah keperawatan teratasi sebagian
anggota keluarga saat ini P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 5
5. Memberikan reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga

1 25 1. Menanyakan tentang pengertian anemia pada keluarga S: Keluarga mengatakan bahwa Ny. S mengalami anemia
Maret 2. Menjelaskna tentang penyebab anemia dan sudah mengetahui penyebabnya
2019 3. Menganjurkan keluarga mengungkapkan kembali O: Ny. S mengurangi penyebab terjadinya mual
kemampuan keluarga mengenal anemia A: masalah keperawatan teratasi sebagian
4. Memberikan reinforcement positif atas kemampuan P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4
keluarga

2 28 1. Mengkaji tingkat pengetahuan mengenai kondisi ibu S: keluarga mengatakan pembuatan jus tomatdapat
Maret hamil dilakukan di rumah
2019 2. Mendiskusikan pilihan penanganan O: Ny. S menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan jus
3. Mengkaji kemampuan untuk memenuhi gizi tomat
4. Membantu keluarga menentukan makanan yang A: masalah belum teratasi
dapatmemenuhi kebutuhan nutrisi P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9
5. Menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan
6. Menjelaskan dan membantu menyiapkan makanan
dan jus tomat
7. Mendiskusikan perubahan gaya hidup
8. Menjelaskan tindakan untuk menontrol masalah
9. Mendorong keluarga untuk memeriksakan kondisi
anggota keluarga
3 30 1. Menanyakan kembali pada keluarga tentang penyakit S: keluarga mengatakan dapat mengambil keputusan
maret mual O: terdapat makanan dengan porsi seimbang
2019 2. Mengkaji kemampuan keluarga dalam pengambilan A: masalah teratasi sebagian
keputusan P: lanjutkan intervensi 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8
3. Membantu keluarga untuk menidentifikasi
keuntungan dan keinginan dari masing-masing
alternative keputusan
4. Memperhatikan respon verbal keluarga
5. Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pada keluarga
6. Memotivasi keluarga untuk melkaukan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
7. Menganjurkan keluarga untuk memelihara lingkungan
yang nyaman
8. Menganjurkan keluarga untuk melakukan
pemeriksaan, pengobatan dan mendapatkan
pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan
1 1 april 1. Menanyakan tentang pengertian anemia dan mual S: keluarga mengatakan sudah mengetahui masalah mual
2019 pada keluarga pada Ny. S
2. Menganjuran keluarga mengungkapkan kembali O: keluarga menjawab pertanyaan dengan benar
kemampuan keluarga mengenal masallah mual A: masalah teratasi sebagian
3. Menanyakan tnetang akibat mual jika tidak segera P: lanjutkan intervensi 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9
diatasi
4. Menganjurkan keluarga mengungkapkan kembali
kemampuan keluaga tentnag akibat mual
5. Mendiskusikan tentang tindakan yang harus dilakukan
6. Mengkaji kemampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit
7. Mengkaji kemampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit
8. Menganjurkan keluarga keluarga untuk melakukan
pemeriksaan, pengobatan dan mendapatkan
pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan
9. Memberikan reinforcement positif atas usaha ayang
telah dilkaukan
3 3 april 1. Mengkaji tingkat pengetahuan mengenai kondisi ibu S: keluarga mengatakan sudah mengetahui kondisi Ny. S
2019 hamil O: tersedia jus bubah di meja
2. Mendiskusikan pilihan penanganan A: masalah teratasi sebagian
3. Mengkaji kemampuan untuk memenuhi gizi P: lanjutkan intervensi 2, 3, 4, 5, 6 dan 7
4. Membantu keluarga menentukan makanan yang
dapatmemenuhi kebutuhan nutrisi
5. Membantu menyiapkan makanan dan jus buah
6. Mendiskusikan perubahan gaya hidup
7. Mendorong keluarga untuk memeriksakan kondisi
anggota keluarga
2 5 april 1. Menanyakan kembali pada keluarga tentang mual S: keluarga mengatakan dapat memberikan keputusan
2019 2. Mengkaji kemampuan keluarga dalam pengambilan O: terdapat makanan gizi seimbang
keputusan A masalah teratasi sebagian
3. Membantu keluarga untuk mengidentifikasi P: lanjutkan intervensi 2, 3, 4, 5, 6, 7
keuntungan dan kerugian dari masing-masing
alternative
4. Memperhatikan respon verbal keluarga
5. Mengidentifikasi kebbutuhan nutrisi pada keluarga
untuk melakukan pemenuhan
6. Menganjurkan keluarga unutk memelihara lingkungan
yang nyaman
7. Menganjurkan keluarga untuk melakukan pemeriksaan
1 6 april 1. Menganjurkan keluarga mengungkapkan kembali S: kelluarga mengataakan sudah mengetahui masalah mual
2019 kemampuan keluarga mengenal masalah mual O: keluarga menjawab pertanyaan dengan benar
2. Menanyakan tentang akibat mual jika tidak segera A: masalah teratasu sebagian
ditangani P: lanjutkan intervensi 3,4, 5, 6 dan 7
3. Menganjurkan keluarga mengungkapkan kembali
kemampuan keluarga tentang akibat mual
4. Mendiskusikan tentang tindakan yang harus dilakukan
5. Mengkaji kemampuan keluarga dalam merawat
anggota yang sakit
6. Menganjurkan keluarga utnuk melkaukan pemeriksaan
7. Mengkaji kemampuan pemeliharaan perbotan rumah
3 8 april 1. Mendiskusikan pilihan penanganan S: keluarga mengatakan sudah mengetahui kondisi Ny. S
2019 2. Mengkaji kemampuan untuk memenuhi gizi O: memasak bersama dan membuat jus jambu
3. Membantu keluarga menentukan makanan yang dapat A: Masalah teratasi sebagian
memenuhi kebutuhan nutrisi P: lanjutkan intervensi 2, 3, 4, 5 dan 6
4. Membantu enyiapkan makanan dan jus buah
5. Mendiskusikan perubahan gaya hdiup
6. Mendorong keluarga untuk memeriksakan kondisi
anggota keluarga
2 10 april 1. Mengkaji kemampuan keluarga dalam pengambilllan S: keluarga mengatakan mengetahui nutrisi pada keluarga
2019 keputusan O: Terdapat makanan dengan porsi seimbang
2. Membantu keluarga untuk mengidentifikasi A: maslaah teratasi sebagian
keuntungan dan kerugian dari masing-masing pilihan P: lanjutkan intervensi 2, 3, 4, dan 5
3. Memperhatikan respon verbal keluarga
4. Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
5. Memotivasi keluarga untuk melakukan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
6. Mengajurkan keluarga untuk memelihara lingkungan
yang nyaman
7. Menganjurkan keluarga untuk melakukan pemeriksaan
1 12 april 1. Menganjurkan keluarga mengungkapkan kembali S: keluarga mengatakan sudah mengetahui aibat mual
2019 kemampuan keluarga tentnag akibat mual O: perabotan rumah bersih
2. Mendiskusikan tentang tindakan yang harus dilakukan A:masalah belum teratasi
3. Mengkaji kemampuan keluarga dalam merawat P:lanjutkan intervensi 2, 3, 4, dan 5
enggota keluarga yyang sakit
4. Menganjurkan keluarga untuk melakukan pemeriksaan
5. Mengkaji kemampuan pemeliharaan perabotan rumah
6. Memberikan reinforcement positif
1 15 april 1. Mengkaji kemampuan untuk memenuhi gizi S: keluarga mengatakan bahwa ada perubahan gaya hdup
2019 2. Membantu keluargamenentukan makanan Ny, S
3. Membantu menyiapkan makanan dan jus buah O: terdapat jus semangka
4. Mendiskusikan perubahan gaya hidup A: masalah belum teratasi
5. Mendorong keluarga untnuk memeriksakan kondisi P: lanjutkan intervensi 1, 2, 4 dan 5
anggota keluarga

1 18 april 1. Membantu keluarga untuk mengidentifikasi S: keluarga mengatakan mampu mmenuhi kebutuhan
2019 keuntungan dan kerugian dari masing-masing nutrisi
alternative O: terdapat makanan dengan porsi seimbang
2. Memperhatikan respon verbal keluarga A; masalah teratasi sebagian
3. Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi P: lanjutkan intervensi 1, 2, dan 3
4. Memotivasi keluarga untuk memelihara lngkungan
yang nyaman
5. Menganjurkan kelaurga dengan pemeriksaan
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA II

A. PENGKAJIAN
Fasilitas Yankes No. Register
Nama Perawat yang mengkaji Angga Dwi Nugroho Tanggal 18 Maret 2019
Pengkajian

1. Data Keluarga
Nama Kepala Keluarga Tn. Y Bahasa sehari-hari Jawa-Madura
Alamat Rumah & Telp Dsn. Sumbersari III/ 01 Jarak yankes terdekat +- 1 km

Agama & Suku Islam dan Madura Alat Transportasi Motor

DATA ANGGOTA KELUARGA


No Nama Hub dgn Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Status Gizi TTV (TD, Status Alat
KK Terakhir Saat Ini (TB, BB, N, S, P) Imunisasi Bantu/
BMI) Dasar Protesis
1 Tn. Y Suami 31 L M SD Petani 72 Kg 120/70 Tidak tau Tida
tahun k
ada

2 Ny. R Istri 23 P M SMA IRT 42 Kg 130/80 Tidak tau Tida


tahun k
ada

LANJUTAN
Analisis Masalah Kesehatan
Status Kesehatan
No Nama Riwayat Penyakit/ Alergi INDIVIDU*
Saat ini
1. Tn. Y Sehat/ TAA Tidak ada

2. Ny. R Resiko PER Tidak ada

*(analisis masalah umum isinya sesuai output laporan perkesmas)


2. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap Perkembangan Klg Saat Ini: Pasangan baru

Tugas Perkembangan Keluarga: V Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan.


Bila tidak dijalankan, sebutan :

3. STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : Baik V disfungsional
Peran Dlm Keluarga : V Tidak Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma Keluarga : V Tidak ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga:
Kepala keluarga
.
4. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : V Berfungsi Tidak Berfungsi
Fungsi Sosial : V Berfungsi Tidak Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik V Kurang Baik
Fungsi perawatan keluarga masuk dalam pengkajian tugas keluarga:

5. POLA KOPING KELUARGA


Efektif V Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga:
Tidak ada

6. DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi PHBS Di Rumah Tangga (mengkaji fungsi
Lingkungan perawatan kesehatan keluarga)
- Kondisi Rumah : - Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga
a) Type rumah (permanen, kesehatan: ya/tidak
semi permanen, tidak
permanen): semi
permanen - Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif: ya/tidak.
b) Lantai (tanah, plester):
plester
c) Kepemilikan rumah - Jika ada balita, Menimbang balita tiap bulan:
(sendiri, sewa): sendiri ya/tidak.
- Ventilasi :
a) Baik (10-15% dari luas - Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
lantai): ya / tidak ya/tidak
b) Jendela setiap hari dibuka:
ya / tidak
- Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
- Pencahayaan Rumah: baik / ya/tidak
tidak
Cahaya matahari bisa
menerangi ruangan dalam - Mencuci tangan dengan air bersih & sabun: ya/tidak
rumah: ya / tidak

- Saluran Buang Limbah: - Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya:


Terbuka / tertutup ya/tidak

- Air Bersih :
a) Sumber air bersih: - Menjaga lingkungan rumah tampak bersih: ya/tidak
sumur/PAM/sungai/lain-
lain sebutkan: air sumber
- Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari: ya/tidak
b) Kualitas air: tidak
berwarna, tidak berbau,
tidak berasa - Menggunakan jamban sehat: ya/tidak

- Jamban Memenuhi Syarat :


a) Kepemilikan jamban : ya / - Memberantas jentik di rumah sekali seminggu:
tidak ya/tidak
b) Jenis jamban : leher
angsa / cemplung
c) Jarak septic tank dengan - Makan buah dan sayur setiap hari: ya/tidak
sumber air: 7 meter

- Tempat Sampah: - Melakukan aktivitas fisik setiap hari: ya/tidak


Kepemilikan tempat sampah:
ya / tidak
Jenis: tertutup/terbuka. - Tidak merokok di dalam rumah: ya/tidak

- Rasio Luas Bangunan Rumah


dengan Jumlah Anggota - Penggunaan alkohol dan zat adiktif : ya/tidak
2
Keluarga 8m /orang: ya / tidak

7. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN


KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA (mengkaji fungsi perawatan kesehatan keluarga)
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: ada / tidak
karena………………………………………………………………………………….
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya: ya / tidak

3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota


dalam keluarganya: ya / tidak

4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami
anggota dalam keluarganya: ya / tidak

5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat: ya / tidak

6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarganya: keluarga / tetangga / kader / tenaga kesehatan, yaitu
bidan

7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:


tidak perlu ditangani karena sembuh sendiri biasanya / perlu berobat ke fasilitas
yankes / tidak terpikir

8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota


keluarganya secara aktif: (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan
kesehatan), (berkaitan dengan poin 10): ya / tidak, jelaskan jika sempat saja dan
mengganggu

9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang


dialami yang dialami anggota keluarganya: ya / tidak, jelaskan lebih memilih untuk
kader atau bidan

10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang dialaminya (bagaimana cara keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit ---- 21 KDM): ya / tidak, jelaskan lebih memilih untuk ke petugas
kesehatan

11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya: ya / tidak, jelaskan kurang pengetahuan

12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang


mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan: ya /
tidak, jelaskan kurang pengetahuan sehingga kurang paham
.
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya: ya / tidak, jelaskan tidak
mengetahui hal yang harus dilakukan

KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA:


Kesimpulan: kemandirian 2
1. Menerima □ Kemandiria □ Kemandiria □ Kemandiria □ Kemandiria
petugas n I : Jika n I : Jika n I : Jika n I : Jika
puskesmas memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi
2. Menerima kriteria 1 & kriteria 1 & kriteria 1 & kriteria 1 &
yankes sesuai 2 2 2 2
rencana □ Kemandiria □ Kemandiri □ Kemandiria □ Kemandiria
3. Menyatakan n II : jika an II : jika n II : jika n II : jika
masalah memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi
kesehatan kriteria 1 kriteria 1 kriteria 1 kriteria 1
secara benar s.d 5 s.d 5 s.d 5 s.d 5
4. Memanfaatkan □ Kemandiria □ Kemandiria □ Kemandiria □ Kemandiria
faskes sesuai n III : jika n III : jika n III : jika n III : jika
anjuran memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi
5. Melaksanakan kriteria 1 kriteria 1 kriteria 1 kriteria 1
perawatan s.d 6 s.d 6 s.d 6 s.d 6
sederhana □ Kemandiria □ Kemandiria □ Kemandiria □ Kemandiria
sesuai anjuran n IV : Jika n IV : Jika n IV : Jika n IV : Jika
6. Melaksanakan memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi
tindakan kriteria 1 s.d kriteria 1 s.d kriteria 1 s.d kriteria 1 s.d
pencegahan 7 7 7 7
secara aktif
7. Melaksanakan
tindakan
promotif secara
aktif

PENGKAJIAN KESEHATAN INDIVIDU

1. Tn. Y
2. Ny. R

Nyeri spesifik 1 2 3 4 5
Status mental - -
Bingung - -
Cemas - -
Disorientasi - -
Depresi - -
Menarik diri - -
Lokasi - -
Tipe - -
Durasi - -
Intensitas - -
Sistem integumen 1 2 3 4 5
Cianosis - -
Akral Dingin - -
Diaporesis - -
Jaundice - -
Luka - -
Mukosa mulut - -
Kapiler refil time lebih 2 detik - -
Sistem Pernafasan 1 2 3 4 5
Stridor - -
Wheezing - -
Ronchi - -
Akumulasi sputum - -
Sistem perkemihan 1 2 3 4 5
Disuria - -
Hematuria - -
Frekuensi - -
Retensi - -
Inkontinensia - -
Sistem muskuloskeletal 1 2 3 4 5
Tonus otot kurang - -
Paralisis - -
Hemiparesis - -
ROM kurang - -
Gangg.Keseimb - -
Sistem pencernaan 1 2 3 4 5
Intake cairan kurang - -
Hipertensi/muntah - -
Nyeri perut - -
Muntah darah - -
Flatus - -
Distensi abdomen - -
Colostomy - -
Diare - -
Konstipasi - -
Bising usus - -
Terpasang Sonde - -
Sistem persyarafan 1 2 3 4 5
Nyeri kepala - -
Pusing - -
Tremor - -
Reflek pupil anisokor - -
Paralisis : Lengan kiri/ Lengan - -
kanan/ Kaki kiri/
Kaki kanan
Anestesi daerah perifer - -
Riwayat pengobatan 1 2 3 4 5
Alergi Obat - -
Jenis obat yang dikonsumsi - -
ANALISA DATA

No Data Tipologi Masalah/ Kemungkinan


masalah diagnosis penyebab
1. Penjajakan I Faktor budaya, Pelemahan koping Kurang
DO: lingkungan, keluarga (00074) pemahaman
e. TD: 130/80 mmHg kebiasaan dan informasi yang
f. N: 88 x/menit sumber informasi
didapat individu
g. RR: 18 x/menit
h. TFU: Setinggi pusat Kurang informasi pendukung
DS: yang diperoleh
terkait pelayanan
4. Ny. R mengatakan bahwa sebelum kesehatan pada
hamil tidak mengalami darah tinggi hipertensi

5. Tn. Y mengatakan bahwa Ny. R Kurang


kadang hipertensi pengetahuan dan
pemahaman
6. Tn. Y mengatakan kurang paham
mengenai keadaan Ny. R Mekanisme
koping keluarga
Penjajakan II
menurun
1. Keluarga belum mengenal masalah
Keluarga belum mengerti hipertenis
pada Ny. R saat kehamilan
2. Keluarga belum mampu mengambil
keputusan
Keluarga ingin menjaga kesehatan
kondisi Ny. R tetapi belum tau hal
yang harus dilakukan
3. Keluarga tidka mampu merawat
Keluarga mengatakan tidak tau cara
perawatan hipertensi ada Ny. R
4. Keluarga tidak mampu memodifikasi
lingkungan
Tn. Y dan Ny. R mengatakan kurang
mengerti terkait memodifikasi
lingkungan untuk menjaga kesehatan
keluarga
5. Keluarga mampun memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
Ny. R mengatakan selalu datang ke
posyandu setiap bulan
2. Penjajakan I Proses keluarga Kesiapan Kurangnya
DO: terganggu meningkatkan informasi dan
a. TD: 130/80 mmHg koping keluarga paparan dengan
b. N: 88 x/menit Kesadaran
tenaga kesehatan
c. RR: 18 x/menit permasalahan
d. TFU: Setinggi pusat kesehatan
DS: keluarga

4. Ny. R mengatakan bahwa sebelum hamil Kesiapan


tidak mengalami darah tinggi meningkatkan
proses keluarga
5. Tn. Y mengatakan bahwa Ny. R kadang
hipertensi
6. Ny. R mengatakan ingin merubah gaya
hidup demi bayinya nanti

Penjajakan II

6. Keluarga belum mengenal masalah


Keluarga belum mengerti hipertensi
pada Ny. R saat kehamilan
7. Keluarga belum mampu mengambil
keputusan
Keluarga ingin menjaga kesehatan
kondisi Ny. R tetapi belum tau hal
yang harus dilakukan
8. Keluarga tidka mampu merawat
Keluarga mengatakan tidak tau cara
perawatan hipertensi ada Ny. R
9. Keluarga tidak mampu memodifikasi
lingkungan
Tn. Y dan Ny. R mengatakan kurang
mengerti terkait memodifikasi
lingkungan untuk menjaga kesehatan
keluarga
10. Keluarga mampun memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
Ny. R mengatakan bahwa jika ada
anggota keluarga yang sakit maka
dibawa ke puskesmas atau rumah sakit

3. Penjajakan I Kesadaran Ketidakefektifan Ketidakmampuan


DO: terhadap masalah pemeliharaan keluarga dalam
e. TD: 130/80 mmHg kesehatan kesehatan merawat anggota
f. N: 88 x/menit keluarga
keluarga dalam
g. RR: 18 x/menit
h. TFU: Setinggi pusat Ketidakefektifan merawat anggota
DS: pemelihataan keluarga dengan
kesehatan ibu hamil dengan
1. Ny. R mengatakan bahwa sebelum hamil hipertensi
tidak mengalami darah tinggi

2. Tn. Y mengatakan bahwa Ny. R kadang


hipertensi

3. Ny. R mengatakan kurang mengerti


mengenai hal yang harus dilakukan
untuk memenuhi kesehatannya dan
janinnya

Penjajakan II

1. Keluarga belum mengenal masalah


Keluarga belum mengerti masalah
yang dihadapi Ny. R saat kehamilan
2. Keluarga belum mampu mengambil
keputusan
Keluarga ingin menjaga kesehatan
kondisi Ny. R tetapi belum tau hal
yang harus dilakukan
3. Keluarga tidak mampu merawat
Keluarga mengatakan tidak tau cara
perawatan hipertensi ada Ny. R
4. Keluarga tidak mampu memodifikasi
lingkungan
Tn. Y dan Ny. R mengatakan kurang
mengerti terkait memodifikasi
lingkungan untuk menjaga kesehatan
keluarga
5. Keluarga mampun memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
Ny. R mengatakan bahwa jika ada
anggota keluarga yang sakit maka
dibawa ke puskesmas atau rumah sakit
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Skoring
Diagnosa/Masalah keperawatan: Kesiapan meningkatkan koping keluarga
NO Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: risiko = 3 3/3*1=1 1 Ny. R mengatakan kadang
pusing dan hipertensi

2 Kemungkinan masalah dapat 2/2*2=1 2 Keluarga ingin menjaga


diubah: sebagian=1 kesehatan Ny. R tetapi belum
tau hal yang harus dilakukan

3 Potensial masalah untuk dicegah: 2/3*1=1,2 2 Ny. R dan Tn. Y mengatakan


cukup= 2 bahwa jika ada anggota
keluarga yang sakit diperiksa
ke puskesmas
4 Menonjolnya masalah: ada masalah 2/2*1=1 1 Ny. R mengatakan takut jika
tetapi tidak perlu ditangani=1 mengkonsumsi tablet

Jumlah 6
4,2

Diagnosa/Masalah keperawatan: pelemahan koping keluarga


NO Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: aktual=3 3/3*1=1 1 Keluarga tidak mengetahui
tentang hipertensi Ny. R

2 Kemungkinan masalah dapat 1/2*2=0,5 1 Ny. R dan Tn. F mengatakan


diubah: sebagian=1 kurang mengerti terkait
memodifikasi lingkungan
ntuk menjaga kesehatan
anggota keluarga
3 Potensial masalah untuk dicegah: 2/3*3= 1,8 3 Keluarga belum mengerti
rendah= 2 tentang hipertensi pada Ny.
R saat kehamilan

4 Menonjolnya masalah: ada masalah 1/2*1=0,5 1 Keluarga Ny. R mengatakan


tapi tidak perlu ditangani segera=1 kadang Ny. R kadang
hipertensi dan pusing

Jumlah: 3,8 6

Diagnosa/Masalah keperawatan: ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga


NO Kriteria Penghitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: risiko= 2 2/3*1= 0,6 1 Ny. S mengatakan kadang
merasakan lemas, pusing dan
hipertensi
2 Kemungkinan masalah dapat ½*2=1 2 Ny. S berusaha memodifikasi
diubah:sebagian= 1 makanan, mengkonsumsi jus
tomat dan mengurangi kopi

3 Potensial masalah untuk dicegah: 2/3*1=1 2 Pengaturan pola makan yang


cukup=2 seimbang

4 Menonjolnya masalah: ada masalah 2/2*1=1 1 Pengaturan diet makan yang


harus segera ditangani benar untuk mencegah
anemia

Jumlah 5
3,2
2. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas
4. Kesiapan meningkatkan koping keluarga
5. Pelemahan koping keluarga
6. Ketidakefektifan pemeliharaan
PERENCANAAN
Tujuan Umum/jangka Tujuan Khusus/jangka
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
panjang pendek

1. Kesiapan meningkatkan Setelah dilakukan asuhan Setelah 12 x 45 menit NIC:


koping keluarga keperawatan selama 12 x 45 dilakukan kunjungan rumah Health education
menit, diharapkan keluarga diharapkan: 6. Kaji pengetahuan keluarga
dapat melakukan tentang penyakit hipertensi
7. Jelaskan kepada keluarga
pemeliharaan kesehatan 6. Keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan yang ada tentang penyakit hipertensi
pada seluruh anggota
dalam keluarga 8. Tanyakan kembali pada
keluarga 7. Keluarga mampu keluarga tentnag penyakit
NOC: mengambil keputusan untuk hipertensi
4. Knowledge: health melakukan perawatan pada 9. Diskusikan dan libatkan
promotion anggota keluarga yang sakit keluarga mengenai kondisis
5. Health orientation 8. Menunjukkan skap merawat anggota kellaurga saat ini
6. Knowledge: Healthy anggota keluarga yang sakit 10. Beri reinforcement positif
9. Mampu memodifikasi atas usaha yang dilakukan
lingkungan rumah untuk keluarga
memberikan perawatan dan
menurani risiko yang dapat Decision making support
membuat masalah 6. Kaji kemampuan keluarga
kesehatan anggota keluarga dalam pengambilan
semakin buruk keputusan
10. Mampu mengakses 7. Bantu keluarga untuk
pelayanan kesehatan yang menidentifikasi keuntungan
terdapat di wilayah kerja dan kerugian dari masing-
puskesmas panti masing alternatif keputusan
8. Bantu keluarga untuk
mengakses informasi sesuai
permintaan keluarga
9. Perhatikan respon verbal
keluarga
10. Berikan reinforcement
positif atas jawaban
keluarga

Teaching: procedure/
treatment
4. Jelaskan pada keluarga
terkait tujuan, prosedur, pre
post treatment aktivitas fisik
dna cara merawat anggoa
keluarga terkait hipertensi
5. Motivasi keluarga
melakukan perawatan
6. Beri reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan
keluarga

Nutrition management
6. Kaji alergi keluarga
terhadap aupan makanan
dan minuman
7. Jelaskan pentingnya
pemenuhan kebutuhan
nutrii utnuk pertumuhan
dan perkembangan janin
8. Identifikasi kebutuhan
nutrisi bagi keluarga
9. Motivasi keluarga untuk
melkaukan pemenuhan
nutrisi pada keluarga
10. Beri reinforcement postiitd
atas usaha yang dilakukan
keluarga

Counseling
5. Kaji kondisi lingkungan
keluarga
6. Jaga privasi keluarga
7. Anjurkan keluarga untuk
memelihara lingkungan
yang nyaman
8. Beri reinforcement positif
atas hasil yang dicapai
Counseling
5. Kaji keinginan kelaurga
untuk mengakses layanan
kesehatan
6. Mennformasikan mengenai
pemeriksaan, pengobatan
dan pendidikan kesehatan
yang dapat diperoleh
keluarga di pelayanan
kesehatan
7. Anjurkan keluarga utnuk
melakukan pemeriksaan
pengobatan dan
mendapatkan pendidikan
kesehaan di pelayanan
kesehatan
8. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
diskusi
2. Pelemahan koping Setelah dilakukan asuhan Setelah 12 x 45 menit NIC:
keluarga keperawatan selama 12 x 45 dilakukan kunjungan rumah Health education
7. Menanyakan tentang
menit, diharapkan keluarga diharapkan: pengertian hipertensi pada
mampu merawat anggota 6. Keluarga mampu mengenal keluarga
keluarga yang mengalami masalah di keluarga 8. Jelaskan tentang pengertian
hipertensi yaitu Ny. R 7. Keluarga mampu hipertensi pada keluarga
mengambil keputusan untuk 9. Jelaskan tentang penyebab
dengan benar. hipertens
melakukan perawatan pada
NOC: anggota keluarga yang sakit 10. Perhatikan respon verbal
8. Menunjukkan sikap maupun nonverbal
4. Pengetahuan: proses merawat anggora keluarga 11. Anjurkan keluarga
penyakit yang sakit mengungkapkan kemmbali
5. Perilaku pencarian 9. Mampu memodifikasi kemampuan keluarga
kesehatan lingkungan rumah untuk mengenal hipertensi
memberikan perawatan dan 12. Beri reinforcement positif
6. Orientasi kesehatan
mengurangi resiko yang atas kemampuan keluarga
dapat membua masalah
kesehatan anggota semakin Decision making support
buruk 6. Menanyakan tentnag akbat
10. Mampu mengakses hipertensi jika tidak segera
pelayanan kesehatan yang diatasi dengan keluarga
terdapat di wilayah kerja 7. Jelaskan akibar hipertensi
jika tidak segera diatasi
8. Anjurkan keluarga
mengungkapkan kembali
kemampuan keluarga tntang
akibar hipertensi jika tidak
ssegera diatasi
9. Diskusikan tentang tindakan
yang ahrus dilakukan unuk
mengatasi dan mencegah
hipertensi bertambah parah
10. Beri reinforcement positi
atas kemampuan keluarga

Teaching: Procedure/
Treatment
4. Kaji kemampuan keluarga
dalam merawat anggota
keluarga yang sakit
5. Motivasi keluarga
melakukan perawatan
6. Beri reinforcement positif
atas usaha yan dilakukan
keluarga.
Home maintenance assistance
a. Kaji kemampuan
pemeliharaan peralatan
rumah
b. Berikan inirmasi terkait
pemeliharaan rumah yang
benar sesuai dengan derajat
kesehatan
Counseling
6. Kaji keinginan keluarga
untuk mengakses layanan
kesehatan
7. Menginformasikan
mengenai pemeriksaan,
pegoatan dan pendidikan
kesehatan yang dapat
diperoleh di pelayanan
kesehatan
8. Anjurkan keluarg auntuk
melkaukan pemeriksaan,
pengobatan dan mendapat
pendidikan kesehatan di
pelayannan kesehatan
9. Motivasi untuk
menyebutkna kembali hasil
diskusi
10. Beri reinforcement positif
atas hasil yang dicapai
keluarga
3. Ketidakefektifan Setelah dilakukan asuhan Setelah 12 x 45 menit NIC:
pemeliharaan kesehatan keperawatan selama 12 x 45 dilakukan kunjungan rumah Pengetahuan: proses penyakit
keluarga berhubungan menit, diharapkan keluarga diharapkan: d. Kaji tingkat pengetahuan
dengan mengenai kondisi ibu hamil
ketidakmampuan dapat melakukan 6. Memahami penjelasan e. Jelaskan mengenai tanda dan
keluarga dalam merawat pemeliharaan kesehatan tentang hipertensi gejala hipertensi
anggota keluarga yang pada 7. Dapat menentukan pilihan f. Identifikasi kemungkinan
seluruh anggota yang tepat untnuk penyebab
mengalami hipertensi
keluarga secara efektif. perawatan ibu hamil Pengetahuan: proses penyakit
NOC: 8. Dapat melakukan aktivitas b. Diskusikan pilihan
yang dapat membuat penanganan
d. Pengetahuan: Proses makanan gizi seimbang Manajemen nutrisi
penyakit 9. Dapat merubah gaya hidup e. Kaji kemampuan untuk
e. Perilaku pencarian yang diperlukan untuk memenuhi gizi
kesehatan mencegah komplikasi f. Bantu keluarga
10. Dapat memanfaatkan menentukan makanan yang
f. Orientasi kesehatan
pelayanan kesehatan dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi
g. Jelaskan alat dan bahan
yang dibutuhkan
h. Jelaskan dan bantu
menyiapakan makanan
Pengetahuan: proses penyakit
c. Diskusikan perubahan gaya
hidup
d. Jelaskan tindakan untuk
mengontrol atau mencegah
masalah
Panduan sistem pelayanan
kesehatan
c. Dorong keluarga untuk
memeriksakan kondisi
anggota kelluarga
d. Koordinasi waktu/ jadwal
untuk ke peayanan
kesehatan
E. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

No. Tanggal Implementasi Evaluasi


Diagnosis
Kep.
1 23 6. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang hipertensi S: Keluarga mengatakan bahwa mengetahui Ny. S
Maret 7. Menjelaskan kepada keluarga tentang hipertensi mengalami anemia
2019 8. Menanyakan kembali pada keluarga tentang hipertensi O: Ny. S tidak mengkonsumsi tablet penambah darah
9. Mendiskusikan dan libatkan keluarga mengenai kondisi A: masalah keperawatan teratasi sebagian
anggota keluarga saat ini P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 5
10. Memberikan reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga

1 25 5. Menanyakan tentang pengertian anemia pada keluarga S: Keluarga mengatakan bahwa Ny. S mengalami anemia
Maret 6. Menjelaskna tentang penyebab anemia dan sudah mengetahui penyebabnya
2019 7. Menganjurkan keluarga mengungkapkan kembali O: Ny. S mengurangi penyebab terjadinya hipertensi
kemampuan keluarga mengenal anemia A: masalah keperawatan teratasi sebagian
8. Memberikan reinforcement positif atas kemampuan P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4
keluarga

2 28 10. Mengkaji tingkat pengetahuan mengenai kondisi ibu S: keluarga mengatakan pembuatan jus tomatdapat
Maret hamil dilakukan di rumah
2019 11. Mendiskusikan pilihan penanganan O: Ny. S menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan jus
12. Mengkaji kemampuan untuk memenuhi gizi tomat
13. Membantu keluarga menentukan makanan yang A: masalah belum teratasi
dapatmemenuhi kebutuhan nutrisi P: lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9
14. Menjelaskan alat dan bahan yang dibutuhkan
15. Menjelaskan dan membantu menyiapkan makanan dan
jus tomat
16. Mendiskusikan perubahan gaya hidup
17. Menjelaskan tindakan untuk menontrol masalah
18. Mendorong keluarga untuk memeriksakan kondisi
anggota keluarga
3 30 9. Menanyakan kembali pada keluarga tentang penyakit S: keluarga mengatakan dapat mengambil keputusan
maret hipertensi O: terdapat makanan dengan porsi seimbang
2019 10. Mengkaji kemampuan keluarga dalam pengambilan A: masalah teratasi sebagian
keputusan P: lanjutkan intervensi 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8
11. Membantu keluarga untuk menidentifikasi keuntungan
dan keinginan dari masing-masing alternative
keputusan
12. Memperhatikan respon verbal keluarga
13. Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pada keluarga
14. Memotivasi keluarga untuk melkaukan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
15. Menganjurkan keluarga untuk memelihara lingkungan
yang nyaman
16. Menganjurkan keluarga untuk melakukan pemeriksaan,
pengobatan dan mendapatkan pendidikan kesehatan di
pelayanan kesehatan
1 1 april 10. Menanyakan tentang pengertian anemia dan hipertensi S: keluarga mengatakan sudah mengetahui masalah
2019 pada keluarga hipertensi pada Ny. S
11. Menganjuran keluarga mengungkapkan kembali O: keluarga menjawab pertanyaan dengan benar
kemampuan keluarga mengenal masallah hipertensi A: masalah teratasi sebagian
12. Menanyakan tnetang akibat hipertensi jika tidak segera P: lanjutkan intervensi 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9
diatasi
13. Menganjurkan keluarga mengungkapkan kembali
kemampuan keluaga tentnag akibat hipertensi
14. Mendiskusikan tentang tindakan yang harus dilakukan
15. Mengkaji kemampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit
16. Mengkaji kemampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit
17. Menganjurkan keluarga keluarga untuk melakukan
pemeriksaan, pengobatan dan mendapatkan pendidikan
kesehatan di pelayanan kesehatan
18. Memberikan reinforcement positif atas usaha ayang
telah dilkaukan
3 3 april 8. Mengkaji tingkat pengetahuan mengenai kondisi ibu S: keluarga mengatakan sudah mengetahui kondisi Ny. S
2019 hamil O: tersedia jus bubah di meja
9. Mendiskusikan pilihan penanganan A: masalah teratasi sebagian
10. Mengkaji kemampuan untuk memenuhi gizi P: lanjutkan intervensi 2, 3, 4, 5, 6 dan 7
11. Membantu keluarga menentukan makanan yang
dapatmemenuhi kebutuhan nutrisi
12. Membantu menyiapkan makanan dan jus buah
13. Mendiskusikan perubahan gaya hidup
14. Mendorong keluarga untuk memeriksakan kondisi
anggota keluarga
2 5 april 8. Menanyakan kembali pada keluarga tentang hipertensi S: keluarga mengatakan dapat memberikan keputusan
2019 9. Mengkaji kemampuan keluarga dalam pengambilan O: terdapat makanan gizi seimbang
keputusan A masalah teratasi sebagian
10. Membantu keluarga untuk mengidentifikasi keuntungan P: lanjutkan intervensi 2, 3, 4, 5, 6, 7
dan kerugian dari masing-masing alternative
11. Memperhatikan respon verbal keluarga
12. Mengidentifikasi kebbutuhan nutrisi pada keluarga
untuk melakukan pemenuhan
13. Menganjurkan keluarga unutk memelihara lingkungan
yang nyaman
14. Menganjurkan keluarga untuk melakukan pemeriksaan
1 6 april 8. Menganjurkan keluarga mengungkapkan kembali S: kelluarga mengataakan sudah mengetahui masalah
2019 kemampuan keluarga mengenal masalah hipertensi hipertensi
9. Menanyakan tentang akibat hipertensi jika tidak segera O: keluarga menjawab pertanyaan dengan benar
ditangani A: masalah teratasu sebagian
10. Menganjurkan keluarga mengungkapkan kembali P: lanjutkan intervensi 3,4, 5, 6 dan 7
kemampuan keluarga tentang akibat hipertensi
11. Mendiskusikan tentang tindakan yang harus dilakukan
12. Mengkaji kemampuan keluarga dalam merawat anggota
yang sakit
13. Menganjurkan keluarga utnuk melkaukan pemeriksaan
14. Mengkaji kemampuan pemeliharaan perbotan rumah
3 8 april 7. Mendiskusikan pilihan penanganan S: keluarga mengatakan sudah mengetahui kondisi Ny. S
2019 8. Mengkaji kemampuan untuk memenuhi gizi O: memasak bersama dan membuat jus jambu
9. Membantu keluarga menentukan makanan yang dapat A: Masalah teratasi sebagian
memenuhi kebutuhan nutrisi P: lanjutkan intervensi 2, 3, 4, 5 dan 6
10. Membantu enyiapkan makanan dan jus buah
11. Mendiskusikan perubahan gaya hdiup
12. Mendorong keluarga untuk memeriksakan kondisi
anggota keluarga
2 10 april 8. Mengkaji kemampuan keluarga dalam pengambilllan S: keluarga mengatakan mengetahui nutrisi pada keluarga
2019 keputusan O: Terdapat makanan dengan porsi seimbang
9. Membantu keluarga untuk mengidentifikasi keuntungan A: maslaah teratasi sebagian
dan kerugian dari masing-masing pilihan P: lanjutkan intervensi 2, 3, 4, dan 5
10. Memperhatikan respon verbal keluarga
11. Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
12. Memotivasi keluarga untuk melakukan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
13. Mengajurkan keluarga untuk memelihara lingkungan
yang nyaman
14. Menganjurkan keluarga untuk melakukan pemeriksaan
1 12 april 7. Menganjurkan keluarga mengungkapkan kembali S: keluarga mengatakan sudah mengetahui aibat hipertensi
2019 kemampuan keluarga tentnag akibat hipertensi O: perabotan rumah bersih
8. Mendiskusikan tentang tindakan yang harus dilakukan A:masalah belum teratasi
9. Mengkaji kemampuan keluarga dalam merawat enggota P:lanjutkan intervensi 2, 3, 4, dan 5
keluarga yyang sakit
10. Menganjurkan keluarga untuk melakukan pemeriksaan
11. Mengkaji kemampuan pemeliharaan perabotan rumah
12. Memberikan reinforcement positif
1 15 april 6. Mengkaji kemampuan untuk memenuhi gizi S: keluarga mengatakan bahwa ada perubahan gaya hdup
2019 7. Membantu keluargamenentukan makanan Ny, S
8. Membantu menyiapkan makanan dan jus buah O: terdapat jus semangka
9. Mendiskusikan perubahan gaya hidup A: masalah belum teratasi
10. Mendorong keluarga untnuk memeriksakan kondisi P: lanjutkan intervensi 1, 2, 4 dan 5
anggota keluarga

1 18 april 6. Membantu keluarga untuk mengidentifikasi keuntungan S: keluarga mengatakan mampu mmenuhi kebutuhan
2019 dan kerugian dari masing-masing alternative nutrisi
7. Memperhatikan respon verbal keluarga O: terdapat makanan dengan porsi seimbang
8. Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi A; masalah teratasi sebagian
9. Memotivasi keluarga untuk memelihara lngkungan P: lanjutkan intervensi 1, 2, dan 3
yang nyaman
10. Menganjurkan kelaurga dengan pemeriksaan
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA III

B. PENGKAJIAN
Fasilitas Yankes No. Register
Nama Perawat yang mengkaji Angga Dwi Nugroho Tanggal 24 Maret 2019
Pengkajian

8. Data Keluarga
Nama Kepala Kasturo Bahasa sehari-hari Jawa, madura
Keluarga
Alamat Rumah & Telp Dsn. Sumbersari RT/RW 01/08 Jarak yankes terdekat +- 1 km

Agama & Suku Islam dan Jawa Madura Alat Transportasi mtor

DATA ANGGOTA KELUARGA


No Nama Hub dgn Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Status Gizi TTV (TD, Status Alat
KK Terakhir Saat Ini (TB, BB, N, S, P) Imunisasi Bantu/
BMI) Dasar Protesis
1 Kastur Suami 42 L Jawa SMP Buruh 78 Kg 130/70 Tidak tau
o tahun

2 Sri Istri 34 P Madura SMP IRT 82 Kg 120/70 Tidak tau


Wahy tahun
uni

3. Febri Anak 58 L Jawa - - 17 kg N= 96 lengkap


S. bulan

LANJUTAN
Analisis Masalah Kesehatan
Status Kesehatan
No Nama Riwayat Penyakit/ Alergi INDIVIDU*
Saat ini
1. Kastur TAA Tidak ada
o
2. Sri TAA Tidak ada
Wahy
uni

3. Febri Gangguan tidur Ice cream

*(analisis masalah umum isinya sesuai output laporan perkesmas)

9. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap Perkembangan Klg Saat Ini: Keluarga dengan anak pra sekolah

Tugas Perkembangan Keluarga: V Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan.


Bila tidak dijalankan, sebutan :

10. STRUKTUR KELUARGA


Pola Komunikasi : Baik V disfungsional
Peran Dlm Keluarga : V Tidak Ada Masalah Ada Masalah
Nilai/Norma Keluarga : V Tidak ada konflik nilai Ada Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga: Kepala Keluarga

11. FUNGSI KELUARGA


Fungsi Afektif : V Berfungsi Tidak Berfungsi
Fungsi Sosial : V Berfungsi Tidak Berfungsi
Fungsi Ekonomi : Baik V Kurang Baik
Fungsi perawatan keluarga masuk dalam pengkajian tugas keluarga:

12. POlA KOPING KELUARGA


Efektif V Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga: tidak ada
.

13. DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan Sanitasi PHBS Di Rumah Tangga (mengkaji fungsi
Lingkungan perawatan kesehatan keluarga)
- Kondisi Rumah : - Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga
d) Type rumah (permanen, kesehatan: ya/tidak
semi permanen, tidak
permanen): permanen
e) Lantai (tanah, plester): - Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif: ya/tidak.
plester
f) Kepemilikan rumah
(sendiri, sewa): sendiri - Jika ada balita, Menimbang balita tiap bulan:
ya/tidak.
- Ventilasi :
c) Baik (10-15% dari luas
lantai): ya / tidak - Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
d) Jendela setiap hari dibuka: ya/tidak
ya / tidak

- Pencahayaan Rumah: baik / - Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:


tidak ya/tidak
Cahaya matahari bisa
menerangi ruangan dalam
rumah: ya / tidak - Mencuci tangan dengan air bersih & sabun: ya/tidak

- Saluran Buang Limbah:


Terbuka / tertutup - Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya:
ya/tidak
- Air Bersih :
c) Sumber air bersih:
sumur/PAM/sungai/lain- - Menjaga lingkungan rumah tampak bersih: ya/tidak
lain sebutkan air sumber

d) Kualitas air: tidak - Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari: ya/tidak
berwarna, tidak berbau,
tidak berasa
- Menggunakan jamban sehat: ya/tidak
- Jamban Memenuhi Syarat :
d) Kepemilikan jamban : ya /
tidak - Memberantas jentik di rumah sekali seminggu:
e) Jenis jamban : leher ya/tidak
angsa / cemplung
f) Jarak septic tank dengan
sumber air: - Makan buah dan sayur setiap hari: ya/tidak

- Tempat Sampah:
Kepemilikan tempat sampah: - Melakukan aktivitas fisik setiap hari: ya/tidak
ya / tidak
Jenis: tertutup/terbuka.
- Tidak merokok di dalam rumah: ya/tidak
- Rasio Luas Bangunan Rumah
dengan Jumlah Anggota
Keluarga 8m2/orang: ya / tidak - Penggunaan alkohol dan zat adiktif : ya/tidak

14. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN


KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA (mengkaji fungsi perawatan kesehatan keluarga)
14) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit: ada / tidak
karena………………………………………………………………………………….

15) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya: ya / tidak

16) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarganya: ya / tidak

17) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami
anggota dalam keluarganya: ya / tidak

18) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat: ya / tidak

19) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang
dialami anggota keluarganya: keluarga / tetangga / kader / tenaga kesehatan,
yaitu……………………………….

20) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
tidak perlu ditangani karena sembuh sendiri biasanya / perlu berobat ke fasilitas
yankes / tidak terpikir

21) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota
keluarganya secara aktif: (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan
kesehatan), (berkaitan dengan poin 10): ya / tidak,
jelaskan………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

22) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang


dialami yang dialami anggota keluarganya: ya / tidak, jelaskan kurang pengetahuan

23) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang dialaminya (bagaimana cara keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit ---- 21 KDM): ya / tidak, jelaskan kurang pengetahuan

24) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya: ya / tidak, jelaskan anak suka makan ice cream

25) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang


mendukung kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan: ya /
tidak, jelaskan anak tidak bisa dilarang makan ice cream
.
26) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya: ya / tidak, jelaskan
Kurang paham

KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA:


Kesimpulan: kemandirian 2
1. Menerima □ Kemandiria □ Kemandiria □ Kemandiria □ Kemandiria
petugas n I : Jika n I : Jika n I : Jika n I : Jika
puskesmas memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi
2. Menerima kriteria 1 & kriteria 1 & kriteria 1 & kriteria 1 &
yankes sesuai 2 2 2 2
rencana □ Kemandiria □ Kemandiri □ Kemandiria □ Kemandiria
3. Menyatakan n II : jika an II : jika n II : jika n II : jika
masalah memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi
kesehatan kriteria 1 kriteria 1 kriteria 1 kriteria 1
secara benar s.d 5 s.d 5 s.d 5 s.d 5
4. Memanfaatkan □ Kemandiria □ Kemandiria □ Kemandiria □ Kemandiria
faskes sesuai n III : jika n III : jika n III : jika n III : jika
anjuran memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi
5. Melaksanakan kriteria 1 kriteria 1 kriteria 1 kriteria 1
perawatan s.d 6 s.d 6 s.d 6 s.d 6
sederhana □ Kemandiria □ Kemandiria □ Kemandiria □ Kemandiria
sesuai anjuran n IV : Jika n IV : Jika n IV : Jika n IV : Jika
6. Melaksanakan memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi
tindakan kriteria 1 s.d kriteria 1 s.d kriteria 1 s.d kriteria 1 s.d
pencegahan 7 7 7 7
secara aktif
7. Melaksanakan
tindakan
promotif secara
aktif
PENGKAJIAN KESEHATAN INDIVIDU

1. Kasturo
2. Sri Wahyuni
3. Febri S.

Nyeri spesifik 1 2 3 4 5
Status mental - - -
Bingung - - -
Cemas - - -
Disorientasi - - -
Depresi - - -
Menarik diri - - -
Lokasi - - -
Tipe - - -
Durasi - - -
Intensitas - - -
Sistem integumen 1 2 3 4 5
Cianosis - - -
Akral Dingin - - -
Diaporesis - - -
Jaundice - - -
Luka - - -
Mukosa mulut - - -
Kapiler refil time lebih 2 detik - - -
Sistem Pernafasan 1 2 3 4 5
Stridor - - -
Wheezing - - -
Ronchi - - -
Akumulasi sputum - - -
Sistem perkemihan 1 2 3 4 5
Disuria - - -
Hematuria - - -
Frekuensi - - -
Retensi - - -
Inkontinensia - - -
Sistem muskuloskeletal 1 2 3 4 5
Tonus otot kurang - - -
Paralisis - - -
Hemiparesis - - -
ROM kurang - - -
Gangg.Keseimb - - -
Sistem pencernaan 1 2 3 4 5
Intake cairan kurang - - -
Mual/muntah - - -
Nyeri perut - - -
Muntah darah - - -
Flatus - - -
Distensi abdomen - - -
Colostomy - - -
Diare - - -
Konstipasi - - -
Bising usus - - -
Terpasang Sonde - - -
Sistem persyarafan 1 2 3 4 5
Nyeri kepala - - -
Pusing - - -
Tremor - - -
Reflek pupil anisokor - - -
Paralisis : Lengan kiri/ Lengan - - -
kanan/ Kaki kiri/
Kaki kanan
Anestesi daerah perifer - - -
Riwayat pengobatan 1 2 3 4 5
Alergi Obat - - -
Jenis obat yang dikonsumsi - - -
ANALISA DATA

No Data Tipologi Masalah/ Kemungkinan


masalah diagnosis penyebab
1. Penjajakan I Kurang Ketidakefektifan Belum mendapat
DO: pengetahuan manajemen pendidikan
i. BB: 17 Kg tentang penyebab kesehatan kesehatan
j. Nn: 96 x/menit dan penanganan
keluarga
k. RR: 24 x/menit
DS: Ketidakseimbang
an dalam
7. Ny. Y mengatakan bahwa An. F melakukan
mengalami gangguan tidur jika perawatan dan
sebelumnya minum ice cream tidak mampu
memanajemen
8. Ny. Y mengatakan bahwa An. F suka lingkungan
akan permen dan hanya menggosok
gigi jika diminta ibunya Perilaku beresiko
9. Ny. Y mengatakan bahwa An. F Belum
sangat suka minum ice cream dan mendapatkan
hampir setiap hari minum ice cream pendidikan
kesehatan
10. An. F mengatakan suka makan ice
cream dan makan permen serta
Ketidakefektifan
bermain bersama temannya
manajemen
Penjajakan II kesehatan
keluarga
1. Keluarga mengenal masalah
Keluarga tahu jika anaknya
bermasallah setelah minum ice cream
2. Keluarga belum mampu mengambil
keputusan
Ibu tidak mampu melarang anak untuk
tidak makan ice cream
Ibu tidak mampu mencegah
memberikan uang untuk membeli ice
cream
3. Keluarga tidka mampu merawat
Keluarga mengatakan tidak tau cara
perawatan hipertensi ada Ny. R
4. Keluarga tidak mampu memodifikasi
lingkungan
Keluarga memberikan kebebasan An.
F untuk membeli makanan atau ice
cream di ingkungan sekitar
5. Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
Ibu membawa An. F ke puskesmas
jika sakit
2. Penjajakan I Kondisi anak Kesiapan Pola asuh orang
DO: dapat membaik meningkatkan tua
l. BB: 17 Kg jika tidak proses keluarga
m. Nn: 96 x/menit mengkonsumsi
n. RR: 24 x/menit ice cream
DS:
1. Ny. Y mengatakan bahwa An. F Peran orang tua
mengalami gangguan tidur jika memodifikasi
sebelumnya minum ice cream pola asuh

2. Ny. Y mengatakan bahwa An. F suka Keinginan ibu


akan permen dan hanya menggosok untuk
gigi jika diminta ibunya meningkatkan
kesehatan dan
3. An. F mengatakan suka makan ice kesejahteraan
cream dan makan permen serta keluarga
bermain bersama temannya
Kesiapan
Penjajakan II meningkatkan
proses keluarga
1. Keluarga mengenal masalah
Keluarga tahu jika anaknya
bermasalah setelah minum ice cream
2. Keluarga belum mampu mengambil
keputusan
Ibu tidak mampu melarang anak untuk
tidak makan ice cream
Ibu tidak mampu mencegah
memberikan uang untuk membeli ice
cream
3. Keluarga tidka mampu merawat
Keluarga mengatakan tidak tau cara
perawatan hipertensi ada Ny. R
4. Keluarga tidak mampu memodifikasi
lingkungan
Keluarga memberikan kebebasan An.
F untuk membeli makanan atau ice
cream di ingkungan sekitar
5. Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
Ibu membawa An. F ke puskesmas
jika sakit

3. Penjajakan I Kurangnya Kesiapan Kurangnya


DO: informasi dan meningkatkan informasi dan
a. BB: 17 Kg paparan dengan koping keluarga paparan dengan
b. Nn: 96 x/menit tenaga kesehatan
tenaga kesehatan
c. RR: 24 x/menit
DS: Pemenuhan
keinginan
1. Ny. Y mengatakan bahwa An. F keluarga dan
mengalami gangguan tidur jika anggota keluarga
sebelumnya minum ice cream untuk mencapai
derajat kesehatan
2. Ny. Y mengatakan bahwa An. F suka `
akan permen dan hanya menggosok Terganggunya
gigi jika diminta ibunya mekanisme
koping keluarga
3. An. F mengatakan suka makan ice
cream dan makan permen serta
bermain bersama temannya
4. Ny. Y mengatakan ingin merubah
gaya hidup demi An. F

Penjajakan II

a. Keluarga mengenal masalah


Keluarga tahu jika anaknya
bermasalah setelah minum ice cream
b. Keluarga belum mampu mengambil
keputusan
Ibu tidak mampu melarang anak untuk
tidak makan ice cream
Ibu tidak mampu mencegah
memberikan uang untuk membeli ice
cream
c. Keluarga tidka mampu merawat
Keluarga mengatakan tidak tau cara
perawatan hipertensi ada Ny. R
d. Keluarga tidak mampu memodifikasi
lingkungan
Keluarga memberikan kebebasan An.
F untuk membeli makanan atau ice
cream di ingkungan sekitar
e. Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan
Ibu membawa An. F ke puskesmas
jika sakit
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Skoring
Diagnosa/Masalah keperawatan: ketidakefektifan manajemen kesehatn keluarga
NO Kriteria Penghitungan Skor
1 Sifat masalah: kurang sehat = 3 3/3*1=1 1

2 Kemungkinan masalah dapat 1/2*1=1 1


diubah: sebagian=1

3 Potensial masalah untuk dicegah: 1/3*1=0,33 1


rendah= 1

4 Menonjolnya masalah: ada masalah 2/2*1=1 2


dan harus teratasi=2

Jumlah
3,33

Diagnosa/Masalah keperawatan: kesiapan meningkatkan proses keluarga


NO Kriteria Penghitungan Skor
1 Sifat masalah: sejahtera 1/3*1=0,33 1
2 Kemungkinan masalah dapat 1/2*2=1 2
diubah: sebagian=1

3 Potensial masalah untuk dicegah: 1/3*1= 0,33 1


tinggi= 1

4 Menonjolnya masalah: masalah 0/2*1=0 1


tidak dirasakan=0

Jumlah: 1,66

Diagnosa/Masalah keperawatan: kesiapan meningkatkan koping keluarga


NO Kriteria Penghitungan Skor
1 Sifat masalah: risiko= 3 3/3*1= 1 1

2 Kemungkinan masalah dapat 2/2*2=1 2


diubah:sebagian= 1

3 Potensial masalah untuk dicegah: 2/3*1=1,2 2


cukup=2
4 Menonjolnya masalah: ada masalah 2/2*1=1 1
tapi tidak perlu ditangani segera= 1

Jumlah
4,2

2. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas


1. Ketidakefektifan management kesehatan keluarga
2. Kesiapan meningkatkan proses keluarga
3. Kesiapan meningkatkan koping keluarga
3.70

PERENCANAAN
Tujuan Umum/jangka Tujuan Khusus/jangka
No Diagnosa Keperawatan Intervensi
panjang pendek

1. Kesiapan meningkatkan Setelah dilakukan asuhan Setelah 12 x 45 menit NIC:


koping keluarga keperawatan selama 12 x 45 dilakukan kunjungan rumah Health education
menit, diharapkan keluarga diharapkan: a. Kaji pengetahuan keluarga
dapat melakukan tentang gangguan tidur
1. Keluarga mampu mengenal b. Jelaskan kepada keluarga
pemeliharaan kesehatan
masalah kesehatan yang tentang alergi ice cream
pada seluruh anggota
ada dalam keluarga c. Identifikasi kebutuhan
keluarga 2. Keluarga mampu individu, kekhawatiran
NOC: mengambil keputusan untuk dalam pengambilan
1. Knowledge: health melakukan perawatan pada keputusan
promotion anggota keluarga yang sakit d. Beri materi pendidikan
2. Health orientation 3. Menunjukkan skap merawat kesehatan yang membahas
3. Knowledge: Healthy anggota keluarga yang sakit factor resiko
4. Mampu memodifikasi
lingkungan rumah untuk Decision making support
memberikan perawatan dan 11. Kaji kemampuan keluarga
menurani risiko yang dapat dalam pengambilan
membuat masalah keputusan
kesehatan anggota keluarga 12. Bantu keluarga untuk
semakin buruk mengakses informasi sesuai
5. Mampu mengakses permintaan keluarga
pelayanan kesehatan yang
terdapat di wilayah kerja Nutrition management
puskesmas panti 11. Kaji alergi keluarga
terhadap aupan makanan
dan minuman
12. Jelaskan pentingnya
pemenuhan kebutuhan
nutrisi utnuk pertumuhan
dan perkembangan anak
3.71

13. Identifikasi kebutuhan


nutrisi bagi keluarga
14. Beri informasi tentang gizi
seimbang

Counseling
9. Kaji kondisi lingkungan
keluarga
10. Kendalikan factor yang
mungkin
11. Ajarkan perawatan gizi
yaitu gosok gigi dan cuci
tangan menggunakan
sabun
12. Diskusikan tentang
pegajaran individu tentang
abjad dan warna
Counseling
9. Kaji keinginan keluarga
untuk mengakses layanan
kesehatan
10. Mennformasikan mengenai
pemeriksaan, pengobatan
dan pendidikan kesehatan
yang dapat diperoleh
keluarga di pelayanan
kesehatan
11. Anjurkan keluarga utnuk
melakukan pemeriksaan
pengobatan dan
mendapatkan pendidikan
kesehaan di pelayanan
kesehatan
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan asuhan Setelah 12 x 45 menit Pengajaran: proses penyakit
manajemen kesehatan keperawatan selama 12 x 45 dilakukan kunjungan rumah 13. Kaji pengetahuan keluarga
3.72

keluarga menit, diharapkan keluarga diharapkan: tentang proses penyakit


mampu memanajemen 14. Jelaskan tanda gejala alergi
11. Keluarga mampu mengenal 15. Identifikasi penyebab
kesehatan keluarga secara masalah di keluarga 16. Jelaskna factor resiko
efektif 12. Keluarga mampu 17. Kaji pengetahuan kelluarga
NOC: mengambil keputusan untuk tentang pengobatan dan
melakukan perawatan pada perawatan yang sesuai
7. Normalisasi keluarga anggota keluarga yang sakit
8. Partisipasi keluarga 13. Menunjukkan sikap Pengajaran: prosedur/
dalam perawatan merawat anggora keluarga perawatan
yang sakit 11. Jelaskan dan diskusikan
profesional
14. Mampu memodifikasi tidakan perawatan dan terapi
lingkungan rumah untuk pada anak
memberikan perawatan dan
mengurangi resiko yang Dukungan pengambilan
dapat membua masalah keputusan
kesehatan anggota semakin 1. Fasilitasi percakapan
buruk mengena tujuan perawatan
15. Mampu mengakses Pengajaran: procedure/
pelayanan kesehatan yang perawatan
terdapat di wilayah kerja 7. Kaji pengalaman dan tingkat
pengetahuan keluarga dalam
merawat anak
8. Jelaskan prosedur atau
tindakan perawatan
9. Jelaskan tujuan dan waktu
perawatan
10. Libatkna keluarga dalam
memberikan perawatan
11. Kaji kemampuan keluarga
dalam merawat keluarga
Identifikasi resiko
c. Identifikasi resiko biologis,
lingkungan dan perilaku serta
hubungan timbal balik
3.73

d. Pertimbangkan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari
e. Instruksikan factor resiko dan
rencana mengurangi factor
resiko
Counseling
11. Kaji kondisi lingkungan
bersih
12. Diskusi kondisi anggota
keluarga yang mengalami
masalah kesehatan
13. Anjurkan keluarga untuk
menciptakan lingkungan
yang aman dan nyaman

Panduan system pelayanan


kesehatan
i. Jelaskan system perawatn
kesehatan segera, cara kerja
dna harapan
ii. Bantu keluarga dan pasien
untuk mengkoordinasi dan
komunikasi tentang
perawatan kesehatan
iii. Bantu pasien dan keluarga
memilih professional
perawatan yang tepat
3. Kesiapan meningkatkan Setelah dilakukan asuhan Setelah 12 x 45 menit NIC:
koping keluarga keperawatan selama 12 x 45 dilakukan kunjungan rumah Health education
menit, diharapkan keluarga diharapkan: a. Kaji pengetahuan keluarga
dapat melakukan tentang gangguan tidur
1. Keluarga mampu mengenal b. Jelaskan kepada keluarga
pemeliharaan kesehatan
masalah kesehatan yang tentang gangguan tidur
pada seluruh anggota c. Tanyakan kembali pada
ada dalam keluarga
keluarga 2. Keluarga mampu keluarga tentnag gangguan
3.74

NOC: mengambil keputusan untuk tidur


1. Knowledge: health melakukan perawatan pada d. Diskusikan dan libatkan
promotion anggota keluarga yang sakit keluarga mengenai kondisis
2. Health orientation 3. Menunjukkan skap merawat anggota kellaurga saat ini
anggota keluarga yang sakit e. Beri reinforcement positif
3. Knowledge: Healthy
4. Mampu memodifikasi atas usaha yang dilakukan
lingkungan rumah untuk keluarga
memberikan perawatan dan
menurani risiko yang dapat Decision making support
membuat masalah a) Kaji kemampuan keluarga
kesehatan anggota keluarga dalam pengambilan
semakin buruk keputusan
5. Mampu mengakses b) Bantu keluarga untuk
pelayanan kesehatan yang menidentifikasi keuntungan
terdapat di wilayah kerja dan kerugian dari masing-
puskesmas panti masing alternatif keputusan
c) Bantu keluarga untuk
mengakses informasi sesuai
permintaan keluarga
d) Perhatikan respon verbal
keluarga
e) Berikan reinforcement
positif atas jawaban
keluarga

Teaching: procedure/
treatment
7. Jelaskan pada keluarga
terkait tujuan, prosedur, pre
post treatment aktivitas fisik
dna cara merawat anggoa
keluarga terkait hipertensi
8. Motivasi keluarga
melakukan perawatan
9. Beri reinforcement positif
3.75

atas usaha yang dilakukan


keluarga

Nutrition management
10. Kaji alergi keluarga
terhadap aupan makanan
dan minuman
11. Jelaskan pentingnya
pemenuhan kebutuhan
nutrii utnuk pertumuhan
dan perkembangan janin
12. Identifikasi kebutuhan
nutrisi bagi keluarga
13. Motivasi keluarga untuk
melkaukan pemenuhan
nutrisi pada keluarga
14. Beri reinforcement postiitd
atas usaha yang dilakukan
keluarga

Counseling
1. Kaji kondisi lingkungan
keluarga
2. Jaga privasi keluarga
3. Anjurkan keluarga untuk
memelihara lingkungan
yang nyaman
4. Beri reinforcement positif
atas hasil yang dicapai
Counseling
1. Kaji keinginan kelaurga
untuk mengakses layanan
kesehatan
2. Mennformasikan mengenai
pemeriksaan, pengobatan
3.76

dan pendidikan kesehatan


yang dapat diperoleh
keluarga di pelayanan
kesehatan
3. Anjurkan keluarga utnuk
melakukan pemeriksaan
pengobatan dan
mendapatkan pendidikan
kesehaan di pelayanan
kesehatan
4. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
diskusi
3.77

E. PELAKSANAAN DAN EVALUASI

No. Tanggal Implementasi Evaluasi


Diagnosis
Kep.
1 23 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentnag gangguan tidur S: keluarga mengatakan sudha mengetahui gangguan
Maret 2. Menjelaskan kepada keluarga tentang aleri ice cream tidru yang terjadipada anak
2019 3. Mengidentifikasi kebutuhan individu O: keluarga menyebutkan kebutuhan anak
4. Memberikan materi pendidikan kesehatan yang A: masalah teratasi
membahas factor risiko P: terminasi intervensi

2 25 1. Mengkaji kemampuan keluarga dalam mengambil S: keluarga mengatakan sudah dapat mengabil
Maret keputusan keputusan
2019 2. Membantu keluarga untuk mengakses informasi O: keluarga dapat mengaksses informasi
A: masalah teratasi
P: terminas intervensi
3.78

1 28 1. Mengkaji alergi keluarga S: keluarga mengatakan an. F memiliki alergi ice cream
Maret 2. Menjelaskan penitngnya pemenuhan kebutuhan O: eluarga masak dengan porsi seimbang
2019 3. Mengdentifikasi kebutuhan nutrisis keluarga A: masalah teratasi
4. Memberikan informasi gizi seimbang P: terminasi intervensi

3 30 1. Mengkaji kondisi lingungan keluarga S: keluarga mengatakan an. F melakukan gosok gigi
maret 2. Mengenalikan factor yang mungkin O: an. F melakukan gosok igi dan cuci tangan
2019 3. Mengajarkan erawatan gigi A: masalah teratasi
P: terminasi intervensi

1 1 april 1. Mengkaji keinginan keluarga untuk mengakses layanan S: keluarga mengatakan ingin memeriksakan An. F
2019 kesehatan O: Ny. Y menanyakan pada an. F
2. Menginformasikan mengenai pemeriksaan A: masalah teratasi
3. Menganjurkan keluarga untuk melakukan pemeriksaan P: terminasi intervensi

2 3 april 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang proses penyakit S: keluarga mengatakan sudah mengetahui tanda dan
2019 2. Menjelaskan tanda alergi gejala alergi
3. Mengidentifikasi penyebab Keluarga menunjukkan kaki An. F yang sakit
A: masaalh teratasi
P: terminasi intervensi
3.79

1 5 april 1. Menjelaskan dan mendiskusikan tindakan perawatan S: keluarga mengatakan sudah mengetahui perawatan
2019 2. Memfasiltasi percakapan mengani tujuan perawatan pada anak
O: Ny. Y memfasilitasi tujuan perawatan
A: masalah teratasi
P: terminasi intervensi

3 6 april 1. Mengkaji pengalaman tingkat pengetahuan keluarga S: keluarga mengatakan bisa terlibat dalam memberikan
2019 2. Menjelaskan prosedur tindakan perawatan perawatan
3. Menjelaskan waktu perawatan O; keluarga melakukan perawatan
4. Melibatkan keluarga dalam memberikan perawatan A: masalah teratasi sebagian
5. Mengkajji kemamuan merawat keluarrga P: lanjutkan intervensi 5

3 8 april 1. Mengidentifikasi resiko bilogis, lingkungan dan perilaku S: keluarga mengatakan sudah mengetahui factor resiko
2019 serta hubungan tmbal balik O: Keluarga menyebutkan factor resiko
2. Mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari A: maalah teratasi
3. Menginstruksikan factor resiko P: terminasi intervensi

1 10 april 1. Mengkaji kondisi lingkungan beresiko S: keluarga mengatakkan sudah mengetahui kondisi
2019 2. Mendiskusikan kondisi anggota keluarga lingkungan
3. Menganjurkan eluarga utnuk menciptakan lingkungan O: menunjukkan lingkungan yang beresiko
aman A: masallah teratasi
P: terminasi ntervensi
3.80

1 12 april 1. Menjelasan system perawatan kesehatan segera S: keluarga mengatakan mengetahui perawatan
2019 2. Memabntu keluarga untuk mengkoordinasikan O: keluarga memilih profesiona perawatan yang tepat
komunikasi A: masalah teratasi
P: terminasi intervensi

2 15 april 1. Mengkaji riwayat kesehatan keluarga S: keluarga mengatakan bahwa sudha mengetahui
2019 2. Mengkaji tugas perkembangan keluarga rwayat An. F
3. Mengkaji tumbuh kembang anak O; ibu mengetahui kpsp anak
4. Menginformasikan hasil skrining A: masalah teratasi
P: terminasi intervensi

1 18 april 1. Membantu menilai harapan keluarga S: keluarga mengatakan sudah yakin dengan aternatif
2019 2. Membantu keluarga mengidentifikasi keuntungan dan yang dipiilih
kerugian masing-masing intervensi O: ibu menyebutkan kekurangan setiap pilihan
A: maslaah tertasi
P: terminasi intervensi
BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian
Pengkajian keperawatan keluarga merupakan suatu tahapan dimana
perawat mengambil informasi dengan pendekatan sistematis untuk
mengumpulkan data dan menganalisa, sehingga dapat diketahui kebutuhan
keluarga yang dibinanya. Pengkajian yang dapat dilakukan di keperawatan
keluarga dapat menggunakan model Friedman (2003), Bailon dan Maglaya
(1997), baik pengkajian tahap I atau tahap II. Pengkajian keluarga dalam
melaksanakan perawatan kesehatan yang didapatkan dari kemampuan
keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu mengenal,
memutuskan, merawat, memodifikasi, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Metode yang dapat digunakan perawat dalam melakukan pengkajian keluarga
diantaranya wawancara, observasi fasilitas dan keadaan rumah.
Pengkajian yang dilakukan pada keluarga Ny. S, Ny. R, dan Ny. Y
menggunakan sistem wawancara. Pertanyaan dalam wawancara sesuai format
pengkajian keluarga yang telah ada. Pengkajian yang dilakukan berlangsung
kurang lebih selama 2 hari. Masalah utama keluarga sebagai konteks dimana
keluarga memiliki masalah kesehatan yang harus segera di intervensi oleh
tenaga kesehatan dan didukung oleh keluarga. Salah satunya adalah keluarga
dengan masalah kesehatan yaitu anggota keluarga ada yang beresiko
preeklamsia. Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan, ditemukan
data-data yaitu keluarga mengatakan bahwa tidak mengetahui masalah
kesehatan yang dialami oleh karena pada awalnya hanya dianggap biasa.
Selain itu, keluarga juga tidak mengetahui terkait preeklamsia pada kehamilan.
Kurangnya pengetahuan pada keluarga dalam mengenal masalah kesehatan.

4.2 Diagnosis keperawatan


Etiologi dalam diagnosa keperawatan menggunakan 5 tugas kesehatan
keluarga menurut Bailon dan Maglaya (1997) yang meliputi mengenal
masalah, memutuskan untuk merawat, merawat anggota keluarga,
memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan. Dari hasil
pengkajian dirumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga yaitu:

1. Pelemahan koping keluarga


2. Kesiapan meningkatkan koping keluarga
3. Ketidakefektifan pemeliharaan

4.3 Perencanaan
Intervensi keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang
ditentukan oleh perawat bersama-sama sasaran, yaitu keluarga untuk
dilaksanakan, sehingga masalah kesehatan dan masalah keperawatan yang
telah diidentifikasi dapat diselesaikan (Susanto, 2012).
Intervensi yang diambil sesuai dengan diagnosis keperawatan yang sudah
dibuat. Intervensi keperawatan tersebut mengacu dalam standart dan kriteria.
Standart intervensi menggunakan lima tugas kesehatan keluarga yang
mencakup keluarga mengenal masalah, keluarga memutuskan untuk merawat,
keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit, keluarga mampu
memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan. Intervensi
keperawatan keluarga yang diberikan kepada keluarga sesuai dengan diagnosa
keperawatan keluarga yaitu tuberculosis sesuai intervensi keperawatan sesuai
NIC yaitu:
1. Masalah Keperawatan pelemahan koping keluarga yaitu health education
dan decision making support.
Intervensi:
f) Jelaskan tentang pengertian preeklamsia pada keluarga
g) Jelaskan tentang penyebab preeklamsia
h) Menanyakan tentnag akbat preeklamsia jika tidak segera diatasi
dengan keluarga
i) Jelaskan akibar preeklamsia jika tidak segera diatasi
j) Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali kemampuan keluarga
tntang akibar preeklamsia jika tidak ssegera diatasi
k) Diskusikan tentang tindakan yang ahrus dilakukan unuk mengatasi
dan mencegah preeklamsia bertambah parah
2. Kesiapan meningkatkan koping keluarga berhubungan dengan kurang
pengetahuan keluarga mengenai penyakit yang dialami.
Intervensi:
a) Kaji pengetahuan keluarga tentang preeklamsia
b) Jelaskan kepada keluarga tentang preeklamsia
c) Tanyakan kembali pada keluarga tentnag preeklamsia
d) Jelaskan pada keluarga terkait tujuan, prosedur, pre post treatment jus
buah dna cara merawat anggoa keluarga terkait preeklamsia
e) Motivasi keluarga melakukan perawatan
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga
Intervensi :
a) Kaji tingkat pengetahuan mengenai kondisi ibu hamil
b) Jelaskan mengenai tanda dan gejala preeklamsia
c) Kaji kemampuan untuk memenuhi gizi
d) Bantu keluarga menentukan makanan yang dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi
e) Identifikasi kemungkinan penyebab

4.4 Implementasi
Implementasi awal yang dilakukan untuk keluarga dengan masalah
preeklamsia adalah pengenalan masalah dengan menjelaskan konsep penyakit
kepada keluarga. Pengetahuan yang diberikan kepada keluarga dapat
meningkatkan pemahaman keluarga yang nantinya dapat dijadikan sebagai
pedoman dan pengarah dalam penatalaksanaan tindakan. Pengetahuan
merupakan faktor penting yang mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang.
Kurangnya pengetahuan dapat berpengaruh pada tindakan yang dilakukan
karena pengetahuan merupakan salah satu faktor predisposisi untuk terjadinya
perilaku (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan yang diberikan diharapkan
keluarga dapat memahami masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dan perawatan
dengan benar.
Setelah keluarga memahami tentang konsep preeklamsia, keluarga
diberikan penjelasan terkait dengan pengambilan keputusan dengan cara
menjelaskan mengenai penyebab, bagaimana cara mencegah, dan mengatasi
masalah kesehatan tersebut. Tindakan spesifik yang dilakukan yaitu dengan
mengajarkan pada keluarga senam hamil untuk menjaga kondisi janin. Selain
itu juga diajarkan perawatan payudara untuk persiapan menyusui. Selanjutnya,
menyarankan keluarga untuk memperhatikan lingkungan rumah.

4.5 Evaluasi
Mengimplementasikan intervensi keperawatan, perlu dilakukan
evaluasi keperawatan. Evaluasi keperawatan merupakan suatu langkah dalam
menilai hasil asuhan yang dilakukan dengan membandingkan hasil yang
dicapai berupa respon keluarga terhadap tindakan yang telah dilakukan dengan
indikator yang ditetapkan. Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP
secara operasional. Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan
sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses
asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir (Yuni,
2008).
Secara umum evaluasi dari tindakan-tindakan yang sudah dibuat
berdasarkan diagnosa yang sudah ada adalah keluarga mampu memahami dan
menjelaskan 80% minimal materi-materi yang sudah diberikan dengan benar.
Keluarga mampu mendemonstrasikan kegiatan-kegiatan seperti senam hamil
yang sudah diajarkan 90% dengan benar. Dari data penilaian subyektif diatas
dapat disimpulkan bahwa tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dapat
dicapai keluarga. hal ini dapat ditunjukkan dengan keluarga sudah masuk
dalam mandiri 2, dimana keluarga mampu menerima kesehatan dan menerima
pelayanan kesehatan, keluarga tahu dan dapat menungkapkan masalah secara
benar, melakukan perawatan sederhana yang dianjurkan, melaksanakan
tindakan pencegahan, dan melakukan upaya promotif secara aktif untuk
meningkatkan status kesehatan keluarga. Metode penilaian evaluasi dilakukan
secara observasi langsung pada keluarga yaitu dengan mengamati secara
langsung perubahan yang terjadi dalam keluarga, wawancara keluarga yang
berkaitan dengan perubahan sikap dan menjalankan anjuran yang sudah
diberikan oleh mahasiswa (Yuni, 2008).
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari dua atau
lebih individu dalam satu rumah. Keluarga memiliki beberapa tahap
perkembangan. Keluarga yang dibahas pada laporan ini adalah keluarga yang
memiliki masalah kesehatan ibu hamil dengan resiko preeklamsia. Keluarga
memiliki permasalah yang harus diberikan tindakan seperti pengenalan
masalah, modifikasi lingkungan, pengambilan keputusan dan rujukan terhadap
layanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarga.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Keluarga
Diharapkan keluarga dapat memberikan support antar anggota keluarga,
diharapkan keluarga untuk melaksanakan apa yang telah diajarkan
mahasiswa
5.2.2 Bagi Instansi Pendidikan
Instansi pendidikan diharapkan agar berperan aktif dan terlibat dalam
peningkatan pengetahuan keluarga serta melakukan pengaplikasian terkait
dengan keperawatan sehingga dapat tercapai keluarga yang sehat dapat
diwujudkan.
5.2.3 Bagi Puskesmas
Diharapkan tenaga kesehatan meningkatkan screening kesehatan terutama
terkait preeklamsia dan memberikan penjelasan secara optimal sehingga
keluarga dapat mengetahui mengenai penyakit anggota keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA

Efendi. 2009. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya.
Fontainne, K. L. 2003. Mental Health Nnursing. New Jersey. Pearson Education.
Inc
Friedman, M. M., Bowden, V.R.& Jones, E.G. 2010. Buku Ajar Keperawatan
Keluarga : Riset, Teori dan Praktek. Jakarta : EGC.
Mubarak., dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses
BelajarMengajar Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Lampiran I

LAPORAN PREPLANNING KEGIATAN AKTIVITAS FISIK


SENAM HAMIL PADA KELUARGA NY. R DI DESA
KEMUNINGSARI LOR KEC. PANTI JEMBER

Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Keluarga


Program Pendidikan Profesi Ners Universitas Jember

LAPORAN

Oleh:

Angga Dwi Nugroho, S.Kep


NIM 182311101068

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Telp./Fax (0331) 323450 Jember
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi


termasuk dalam masalah global yang melanda dunia. Menurut data WHO (World
Health Organization) pada tahun 2012 jumlah kasus hipertensi ada 839 juta kasus.
Kasus ini diperkirakan akan semakin tinggi pada tahun 2025 dengan jumlah 1,15
milyar kasus atau sekitar 29% dari total penduduk dunia.
Secara global, 80% kematian ibu hamil yang tergolong dalam penyebab
kematian ibu secara langsung, yaitu disebabkan karena terjadi perdarahan (25%)
biasanya perdarahan pasca persalinan, hipertensi pada ibu hamil (12%), partus
macet (8%), aborsi (13%) dan karena sebab lain (7%) (WHO, 2012). Berdasarkan
data dari WHO (World Health Organization) pada tahun 2005 terdapat 536.000
ibu hamil meninggal akibat hipertensi dalam kehamilan. Kejadian ini terjadi
hampir di seluruh dunia. Angka Kematian Ibu (AKI) di Asia Tenggara berjumlah
35 per 100.000 kelahiran hidup. Hasil laporan WHO pada tahun 2005 juga
menyatakan bahwa di Indonesia AKI tergolong tinggi dengan 420 per 100.000
kelahiran hidup (WHO, 2005).
Hasil dari SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2012,
menyatakan bahwa sepanjang tahun 2007-2012 kasus kematian ibu melonjak
naik. Pada tahun 2012 AKI mencapai 359 per 100.000 penduduk atau meningkat
sekitar 57% bila dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2007, yaitu sebesar 228
per 100.000 penduduk. Hal ini disebabkan karena terjadinya bumil risti (ibu hamil
dengan risiko tinggi) yang salah satunya adalah terkena hipertensi dalam
kehamilan (SDKI, 2012).
Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa hipertensi merupakan
penyakit yang berbahaya, terutama apabila terjadi pada wanita yang sedang hamil.
Hal ini dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan bagi bayi yang akan dilahirkan.
Karena tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini. Hipertensi dalam
kehamilan atau yang disebut dengan preeklampsia, kejadian ini persentasenya
12% dari kematian ibu di seluruh dunia. Kemenkes tahun 2013 menyatakan
bahwa hipertensi meningkatkan angka kematian dan kesakitan pada ibu hamil
(Kemenkes, 2013).
Berdasarkan hasil penelitian Sirait (2012), diketahui bahwa hipertensi pada
ibu hamil merupakan penyebab utama kematian ibu atau janin dalam kandungan.
Persentase hipertensi dalam kehamilan sering terjadi pada daerah pedesaan yaitu
sebesar (15%), hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan ibu hamil yang kurang
baik dan kurang mengerti tentang bahaya hipertensi dalam kehamilan. Dalam
penelitian ini juga menyatakan bahwa hasil yang ditemukan sebanyak 8.341 ibu
hamil dengan (1,51%) dari usia 15-54 tahun, diperoleh prevalensi hipertensi pada
ibu hamil sebesar 1.062 kasus (12,7%).
Hasil penelitian Langelo, dkk (2012) menjelaskan bahwa umur dan sikap
kesadaran diri ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan awal kehamilan, sangat
berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia (hipertensi dalam kehamilan).
Dengan pemeriksaan secara rutin pada awal usia kehamilan hingga usia akhir
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

kehamilan, maka dapat dilakukan deteksi dini tanda-tanda dan gejala hipertensi
pada ibu hamil.
Hipertensi lebih sering terjadi pada wanita, saat hamil tekanan darah
wanita bisa mencapai 150 mmHg/100 mmHg. Hipertensi dalam kehamilan
merupakan hipertensi yang terjadi pada saat kehamilan berlangsung pada usia
kandungan ≥20 minggu. Hal ini sering terjadi pada wanita hamil dengan usiadi
bawah 20 tahun dan usia di atas 35 tahun. Hipertensi dalam kehamilan sering
disebut dengan preeklampsia (Marliani dan Tantan, 2007).
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada keluarga Ny. R dalam
melakukan aktivitas fisik selama kehamilan yang dapat dilakukan dengan walking
exercise dan senam hamil. Mengubah pola hidup sehat yang bisa dilakukan
lainnya yaitu mengurangi makanan yang mengandung banyak garam,
meningkatkan istirahat dan melakukan perawatan payudara.

1.2 Perumusan Masalah


Bagaimana cara melakukan aktivitas fisik yang baik dan benar agar dapat
meningkatkan pemeliharaan kesehatan pada Keluarga Ny. R di Dusun Sumbersari
Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti Jember?
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas 2019
Keperawatan Universitas Jember

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Diagnosis Keperawatan Keluarga


2.1.1 Kesiapan meningkatkan koping keluarga
2.1.2 Perlemahan koping keluarga
2.1.3 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan keluarga

2.2 Tujuan
2.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari perencanaan adalah meningkatkan ketrampilan dan
upaya pemeliharaan kesehatan yang lebih lanjut melalui aktivitas fisik yang
baik dan benar.

2.2.2 Tujuan Khusus


1. Klien mengetahui pengertian aktivitas fisik
2. Klien mengetahui tujuan aktivitas fisik
3. Klien mengetahui cara melakukan aktivitas fisik yang baik dan benar

2.3 Manfaat
Diharapkan dengan adanya upaya peningkatan pemeliharaan kesehatan
memberikan manfaat:
a. Menambah pengetahuan tentang aktivitas fisik yang baik dan benar;
b. Menambah keterampilan dalam aktivitas fisik;
c. Keluarga dapat menerapkan aktivitas yang baik dan benar dalam sehari-
hari.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

2.4 Analisa Data

MASALAH
NO. PENGELOMPOKAN DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB KEPERAWATAN
KELUARGA

1. Penjajakan I Kurang pemahaman informasi Pelemahan koping keluarga


DO: yang didapat individu pendukung (00074)
o. TD: 130/80 mmHg
p. N: 88 x/menit
q. RR: 18 x/menit
r. TFU: Setinggi pusat
DS:

11. Ny. R mengatakan bahwa sebelum hamil


tidak mengalami darah tinggi
12. Tn. Y mengatakan bahwa Ny. R kadang mual
13. Tn. Y mengatakan kurang paham mengenai
keadaan Ny. R
Penjajakan II
1. Keluarga belum mengenal masalah
Keluarga belum mengerti hipertenis pada Ny.
R saat kehamilan
2. Keluarga belum mampu mengambil keputusan
Keluarga ingin menjaga kesehatan kondisi Ny.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

R tetapi belum tau hal yang harus dilakukan


3. Keluarga tidka mampu merawat
Keluarga mengatakan tidak tau cara perawatan
hipertensi ada Ny. R
4. Keluarga tidak mampu memodifikasi
lingkungan
Tn. Y dan Ny. R mengatakan kurang mengerti
terkait memodifikasi lingkungan untuk
menjaga kesehatan keluarga
5. Keluarga mampun memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
Ny. R mengatakan selalu datang ke posyandu
setiap bulan
2. Penjajakan I Kurangnya informasi dan paparan Kesiapan meningkatkan
DO: dengan tenaga kesehatan koping keluarga
e. TD: 130/80 mmHg
f. N: 88 x/menit
g. RR: 18 x/menit
h. TFU: Setinggi pusat
DS:

7. Ny. R mengatakan bahwa sebelum hamil tidak


mengalami darah tinggi
8. Tn. Y mengatakan bahwa Ny. R kadang mual
9. Ny. R mengatakan ingin merubah gaya hidup
demi bayinya nanti
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

Penjajakan II
11. Keluarga belum mengenal masalah
Keluarga belum mengerti hipertensi pada Ny.
R saat kehamilan
12. Keluarga belum mampu mengambil keputusan
Keluarga ingin menjaga kesehatan kondisi Ny.
R tetapi belum tau hal yang harus dilakukan
13. Keluarga tidka mampu merawat
Keluarga mengatakan tidak tau cara perawatan
hipertensi ada Ny. R
14. Keluarga tidak mampu memodifikasi
lingkungan
Tn. Y dan Ny. R mengatakan kurang mengerti
terkait memodifikasi lingkungan untuk
menjaga kesehatan keluarga
15. Keluarga mampun memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
Ny. R mengatakan bahwa jika ada anggota
keluarga yang sakit maka dibawa ke
puskesmas atau rumah sakit

3. Penjajakan I Ketidakmampuan keluarga dalam Ketidakefektifan


DO: merawat anggota keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
i. TD: 130/80 mmHg merawat anggota keluarga dengan keluarga
j. N: 88 x/menit
ibu hamil dengan hipertensi
k. RR: 18 x/menit
l. TFU: Setinggi pusat
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

DS:

4. Ny. R mengatakan bahwa sebelum hamil tidak


mengalami darah tinggi
5. Tn. Y mengatakan bahwa Ny. R kadang mual
6. Ny. R mengatakan kurang mengerti mengenai
hal yang harus dilakukan untuk memenuhi
kesehatannya dan janinnya
Penjajakan II
6. Keluarga belum mengenal masalah
Keluarga belum mengerti masalah yang
dihadapi Ny. R saat kehamilan
7. Keluarga belum mampu mengambil keputusan
Keluarga ingin menjaga kesehatan kondisi Ny.
R tetapi belum tau hal yang harus dilakukan
8. Keluarga tidak mampu merawat
Keluarga mengatakan tidak tau cara perawatan
hipertensi ada Ny. R
9. Keluarga tidak mampu memodifikasi
lingkungan
Tn. Y dan Ny. R mengatakan kurang mengerti
terkait memodifikasi lingkungan untuk
menjaga kesehatan keluarga
10. Keluarga mampun memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

Ny. R mengatakan bahwa jika ada anggota


keluarga yang sakit maka dibawa ke
puskesmas atau rumah sakit

2.5 Intervensi

Tujuan Umum/jangka Tujuan Khusus/jangka


No Diagnosa Keperawatan Intervensi
panjang pendek

1. Pelemahan koping Setelah dilakukan asuhan Setelah 12 x 45 menit NIC:


keluarga keperawatan selama 12 x 45 dilakukan kunjungan rumah Health education
18. Menanyakan tentang
menit, diharapkan keluarga diharapkan: pengertian hipertensi pada
mampu merawat anggota 16. Keluarga mampu mengenal keluarga
keluarga yang mengalami masalah di keluarga 19. Jelaskan tentang pengertian
hipertensi yaitu Ny. R 17. Keluarga mampu hipertensi pada keluarga
mengambil keputusan untuk 20. Jelaskan tentang penyebab
dengan benar. hipertens
melakukan perawatan pada
anggota keluarga yang sakit 21. Perhatikan respon verbal
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

NOC: 18. Menunjukkan sikap maupun nonverbal


merawat anggora keluarga 22. Anjurkan keluarga
9. Pengetahuan: proses yang sakit mengungkapkan kemmbali
penyakit 19. Mampu memodifikasi kemampuan keluarga
10. Perilaku pencarian lingkungan rumah untuk mengenal hipertensi
kesehatan memberikan perawatan dan 23. Beri reinforcement positif
mengurangi resiko yang atas kemampuan keluarga
11. Orientasi kesehatan
dapat membua masalah
kesehatan anggota semakin Decision making support
buruk 12. Menanyakan tentnag akbat
20. Mampu mengakses hipertensi jika tidak segera
pelayanan kesehatan yang diatasi dengan keluarga
terdapat di wilayah kerja 13. Jelaskan akibar hipertensi
jika tidak segera diatasi
14. Anjurkan keluarga
mengungkapkan kembali
kemampuan keluarga tntang
akibar hipertensi jika tidak
ssegera diatasi
15. Diskusikan tentang tindakan
yang ahrus dilakukan unuk
mengatasi dan mencegah
hipertensi bertambah parah
16. Beri reinforcement positi
atas kemampuan keluarga

Teaching: Procedure/
Treatment
12. Kaji kemampuan keluarga
dalam merawat anggota
keluarga yang sakit
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

13. Motivasi keluarga


melakukan perawatan
14. Beri reinforcement positif
atas usaha yan dilakukan
keluarga.
Home maintenance assistance
a. Kaji kemampuan
pemeliharaan peralatan
rumah
b. Berikan inirmasi terkait
pemeliharaan rumah yang
benar sesuai dengan derajat
kesehatan
Counseling
14. Kaji keinginan keluarga
untuk mengakses layanan
kesehatan
15. Menginformasikan
mengenai pemeriksaan,
pegoatan dan pendidikan
kesehatan yang dapat
diperoleh di pelayanan
kesehatan
16. Anjurkan keluarg auntuk
melkaukan pemeriksaan,
pengobatan dan mendapat
pendidikan kesehatan di
pelayannan kesehatan
17. Motivasi untuk
menyebutkna kembali hasil
diskusi
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

18. Beri reinforcement positif


atas hasil yang dicapai
keluarga
2. Kesiapan meningkatkan Setelah dilakukan asuhan Setelah 12 x 45 menit NIC:
koping keluarga keperawatan selama 12 x 45 dilakukan kunjungan rumah Health education
menit, diharapkan keluarga diharapkan: 11. Kaji pengetahuan keluarga
dapat melakukan tentang penyakit hipertensi
12. Jelaskan kepada keluarga
pemeliharaan kesehatan 11. Keluarga mampu mengenal
masalah kesehatan yang ada tentang penyakit hipertensi
pada seluruh anggota
dalam keluarga 13. Tanyakan kembali pada
keluarga 12. Keluarga mampu keluarga tentnag penyakit
NOC: mengambil keputusan untuk hipertensi
7. Knowledge: health melakukan perawatan pada 14. Diskusikan dan libatkan
promotion anggota keluarga yang sakit keluarga mengenai kondisis
8. Health orientation 13. Menunjukkan skap merawat anggota kellaurga saat ini
9. Knowledge: Healthy anggota keluarga yang sakit 15. Beri reinforcement positif
14. Mampu memodifikasi atas usaha yang dilakukan
lingkungan rumah untuk keluarga
memberikan perawatan dan
menurani risiko yang dapat Decision making support
membuat masalah 13. Kaji kemampuan keluarga
kesehatan anggota keluarga dalam pengambilan
semakin buruk keputusan
15. Mampu mengakses 14. Bantu keluarga untuk
pelayanan kesehatan yang menidentifikasi keuntungan
terdapat di wilayah kerja dan kerugian dari masing-
puskesmas panti masing alternatif keputusan
15. Bantu keluarga untuk
mengakses informasi sesuai
permintaan keluarga
16. Perhatikan respon verbal
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

keluarga
17. Berikan reinforcement
positif atas jawaban
keluarga

Teaching: procedure/
treatment
15. Jelaskan pada keluarga
terkait tujuan, prosedur, pre
post treatment aktivitas fisik
dna cara merawat anggoa
keluarga terkait hipertensi
16. Motivasi keluarga
melakukan perawatan
17. Beri reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan
keluarga

Nutrition management
15. Kaji alergi keluarga
terhadap aupan makanan
dan minuman
16. Jelaskan pentingnya
pemenuhan kebutuhan
nutrii utnuk pertumuhan
dan perkembangan janin
17. Identifikasi kebutuhan
nutrisi bagi keluarga
18. Motivasi keluarga untuk
melkaukan pemenuhan
nutrisi pada keluarga
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

19. Beri reinforcement postiitd


atas usaha yang dilakukan
keluarga

Counseling
13. Kaji kondisi lingkungan
keluarga
14. Jaga privasi keluarga
15. Anjurkan keluarga untuk
memelihara lingkungan
yang nyaman
16. Beri reinforcement positif
atas hasil yang dicapai
Counseling
12. Kaji keinginan kelaurga
untuk mengakses layanan
kesehatan
13. Mennformasikan mengenai
pemeriksaan, pengobatan
dan pendidikan kesehatan
yang dapat diperoleh
keluarga di pelayanan
kesehatan
14. Anjurkan keluarga utnuk
melakukan pemeriksaan
pengobatan dan
mendapatkan pendidikan
kesehaan di pelayanan
kesehatan
15. Motivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

diskusi
3. Ketidakefektifan Setelah dilakukan asuhan Setelah 12 x 45 menit NIC:
pemeliharaan kesehatan keperawatan selama 12 x 45 dilakukan kunjungan rumah Pengetahuan: proses penyakit
keluarga berhubungan g. Kaji tingkat pengetahuan
menit, diharapkan keluarga diharapkan: mengenai kondisi ibu hamil
dengan
dapat melakukan 11. Memahami penjelasan h. Jelaskan mengenai tanda dan
ketidakmampuan
pemeliharaan kesehatan tentang hipertensi gejala hipertensi
keluarga dalam merawat
pada seluruh anggota 12. Dapat menentukan pilihan i. Identifikasi kemungkinan
anggota keluarga yang yang tepat untnuk penyebab
mengalami hipertensi keluarga secara efektif. Pengetahuan: proses penyakit
perawatan ibu hamil
NOC: 13. Dapat melakukan aktivitas c. Diskusikan pilihan
yang dapat membuat penanganan
g. Pengetahuan: Proses makanan gizi seimbang Manajemen nutrisi
penyakit 14. Dapat merubah gaya hidup i. Kaji kemampuan untuk
h. Perilaku pencarian yang diperlukan untuk memenuhi gizi
mencegah komplikasi j. Bantu keluarga
kesehatan 15. Dapat memanfaatkan menentukan makanan yang
i. Orientasi kesehatan pelayanan kesehatan dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi
k. Jelaskan alat dan bahan
yang dibutuhkan
l. Jelaskan dan bantu
menyiapakan makanan
Pengetahuan: proses penyakit
e. Diskusikan perubahan gaya
hidup
f. Jelaskan tindakan untuk
mengontrol atau mencegah
masalah
Panduan sistem pelayanan
kesehatan
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga-Fakultas Keperawatan Universitas Jember 2019

e. Dorong keluarga untuk


memeriksakan kondisi
anggota kelluarga
f. Koordinasi waktu/ jadwal
untuk ke peayanan
kesehatan
BAB 3. RANCANGAN KEGIATAN
3.1 Topik
Topik yang dibahas pada kegiatan ini adalah aktivitas fisik yang baik dan
benar
3.2 Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah ceramah dan demonstrasi.
3.3 Media
Media yang digunakan adalah leaflet pengolahan makanan
3.4 Waktu dan Tempat
Kegiatan dilakukan di rumah keluarga Ny. R pada hari Senin 22 April 2019
pukul 10.00 WIB
3.5 Setting tempat

Ket:
1. Peserta

2. Mahasiswa

3.6 Pengorganisasian
a. Waktu: dilakukan pada siang hari, Senin 22 April 2019
b. Kelompok: 3 (Desa Kemuningsari Lor)
c. Tempat: di rumah Keluarga kelolaan (Ny. R) di dusun Sumbersari Desa
Kemuningsari Lor
DAFTAR PUSTAKA
.
.
Anggraeni, P. 2010. Serba-serbi Senam Hamil. Yogyakarta: Intan Media
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta:
Kemenkes RI
Langelo, dkk. 2012. Faktor Resiko Kejadian Preeklamsia di RSKD Ibu dan Anak
Siti Fatimah Makassar Tahun 2011-2012. Makasar: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC
Marliani dan tantan. 2007. 100 Question and Answer Hipertensi. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo
SDKI. 2012. Angka Kematian Ibu. Jakarta: Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia
Sirait. 2012. Prevalensi Hipertensi Pada Kehamilan di Indonesia dan Berbagai
Faktor yang Berhubungan. Riset kesehatan dasar 2007
WHO. 2005. International Society of Hypertension Statement on Management of
Hypertension
WHO. 2012. A Global Brief on Hypertension: Silent Killer, Global Public Health
Crisis
Daftar Lampiran

Lampiran 1: Berita Acara


Lampiran 2: Daftar Hadir
Lampiran 3: SAP
Lampiran 4: Materi
Lampiran 5: Media (Leaflet)

Pemateri

Eka Putri Fajari Yati, S.Kep


NIM. 182311101068
Lampiran 1. Berita Acara

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN


TINGGI 
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Pada hari ini Senin, 22 April 2019 jam 10.00 s/d selesai bertempat di Rumah
Keluarga Ny. R Dusun Sumbersari Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti
Jember telah dilaksanakan kegiatan Demonstrasi aktivitas fisik yang Baik dan
Benar oleh Mahasiswa Profesi PSIK Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh
… orang (daftar hadir terlampir).

Jember, .... April 2019

Mengetahui,

Mahasiswa Pelaksana Dosen Pembimbing Akademik

Eka Putri Fajari Yati, S.Kep Ns. Latifa Aini S., M.Kep., Sp.Kom
NIM. 122311101068 NIP. 19710926 200912 2 001
Lampiran 2. Daftar Hadir

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Kegiatan : Aktivitas fisik yang Baik dan Benar


Waktu : 10.00 -selesai
Tempat : Rumah keluarga Ny. R di Kecamatan Panti

No. Nama Alamat Tanda Tangan


1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.

Jember, April 2019


Mengetahui,
Mahasiswa Pelaksana, Dosen Pembimbing Akademik

Angga Dwi Nugroho, S.Kep Ns. Latifa Aini S., M.Kep., Sp.Kom
NIM. 182311101095 NIP. 19710926 200912 2 001

Lampiran 3. SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/Materi : Aktivitas Fisik yang Baik dan Benar


Sasaran ` : Ibu hamil dengan hipertensi (Ny. R)
Hari/Tgl : Senin, 22 April 2019/ 10.00 WIB -selesai
Alokasi Waktu : 60 menit
Tempat : Rumah Keluarga Ny. R

A. Tujuan
Tujuan keiatan ini adalah keluarga memahami aktivitas fisik yang baik dan
benar dan mampu mendemonstrasikan aktivitas fisik.

B. Metode
Ceramah dan demonstrasi aktivitas fisik yang baik dan benar.

C. Materi
Terlampir

D. Media
Materi SAP dan Leaflet.

E. Kegiatan Pembelajaran
Media dan
Tahap Kegiatan
Kegiatan Penyuluh alat
kegiatan Peserta
Penyuluhan
Pendahuluan Memberi salam, mengingatkan Memperhatikan Leaflet
( 5 menit) kontrak waktu kegiatan dan membuka
materi terkait pengolahan makanan
Menjelaskan gambaran kegiatan Memperhatikan
secara umum
Memperhatikan
Penyajian Menjelaskan tentang pengertian Memperhatikan Lembar balik
( 25 menit) pengolahan makanan, tujuan dan cara
pengolahan makanan. Memperhatikan
Mendemonstrasikan cara pengolahan
makanan yang baik dan benar Memberikan
a. Memberi kesempatan pada keluarga pertanyaan.
untuk bertanya tentang materi yang Memperhatikan
baru dijelaskan.
b. Memberikan jawaban atas pertanyaan
yang telah diberikan
c.
Penutup 1. Memberi pertanyaan pada keluarga Menjawab Leaflet
(5 menit) tentang materi yang telah dijelaskan pertanyaan
2. Memberikan komentar terhadap
jawabanan telah diberikan Memperhatikan
3. Menyimpulkan materi dan memberi
4. Membagikan menutup pertemuan dan sumbang saran
memberi salam. Memperhatikan
Menerima
dengan baik.
Memperhatikan
dan menjawab
salam.

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Lampiran 4. Materi

Senam Hamil

A. Pengertian
Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi ibu
hamil. Oleh karenaitu senam hamil memiliki prinsip gerakan khusus yang
disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Latihan pada senam hamil dirancang
khusus untuk menyehatkan dan membugarkan ibu hamil, mengurangi
keluhan yang tiimbul selama kehamilan serta mempersiapkan fisik dan psikis
ibu dalam menghadapi persalinan. Senam hamil merupakan latihan relaksai
yang dilakukan oleh ibu yang mengalami kehamilan sejak 23 minggu sampai
dengan masa kelahiran dan senam hamil ini merupakna salh satu kegiatan
dalam pelayanan selama kehamilan (Manuaba, 2010).

B. Syarat senam hamil


Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh ibu hamil sebelum
mengikuti senam hamil, yaitu: telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan
kehamilan oleh dokter atau bidan, latihan dilakukan setelah kehamilan
mencapai lebih dari 23 minggu, latihan dilakukan secarateratur dan disiplin,
dalam batas kemampuan fisik ibu (Anggraeni, 2010).

C. Kontraindikasi senam hamil


1. Absolut atau mutlak. Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit
jantung penyakit paru, serviks inkompeten, kehamilan kembar, riwayat
perdarahan pervaginam pada trimester II dan III.
2. Relatif. Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung
yang tidak teratur, penyakit paru bronkhitis yang kronis, riwayat penyakit
diabetes melitus
3. Segera menghentikan senam hamil. Bila terjadi gejala seperti perdarahan
perrvaginam, rasa sesak sewaktu, sakit kepala, sakit dada, nyeri kelenjar
otot
D. Manfaat senam hamil
1. Memperkuat elastisitas otot. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas
otot-otot dinding peprut, ligament, otot dasar pangguul yang berhubungan
dengan persalinan
2. Membentuk sikap tubuh. Dengan sikap tubuh yang baik selama bersalin
diharapkan dapat mengatasi keluhan umum pada wanita hamil (sakit
pinggang), mencegah letak bayi yang abnormal, juga dapat menurangi
sesak nafas akibat bertambah besarnya perut.
3. Memperoleh relaksasi yang sempurna. Relaksasi yang sempurna
diperlukan selama kehamilan dan selama persalinan.

E. Gerakan senam hamil


Lampiran 5: Leaflet
Lampiran II

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PROMOSI


KESEHATAN TENTANG SOSIALISASI HIDUP SEHAT DAN LATIHAN
FISIK UNTUK MENCEGAH PENYAKIT SEJAK DINI SERTA BAHAYA
MEROKOK DI DESA KEMUNINGSARI LOR KECAMATAN PANTI
KABUPATEN JEMBER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Pendidikan Profesi Ners


Stase Keperawatan Komunitas

oleh:
Kelompok 2 Profesi Ners Angkatan XXIII Desa Kemuningsari Lor

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan No. 37 Telp./Fax (0331) 323450 Jember
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN PROMOSI
KESEHATAN TENTANG SOSIALISASI HIDUP SEHAT DAN LATIHAN
FISIK UNTUK MENCEGAH PENYAKIT SEJAK DINI SERTA BAHAYA
MEROKOK DI DESA KEMUNINGSARI LOR KECAMATAN PANTI
KABUPATEN JEMBER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Program Pendidikan Profesi Ners


Stase Keperawatan Komunitas

oleh:

Karina Bariroh,S.Kep NIM 182311101058


Eka Putri Fajari Yati, S.Kep NIM 182311101068
Lisca Nurmalika Fitri, S.Kep NIM 182311101073
Reza Ramadhana T. F, S.Kep NIM 182311101074
Zahra Marselia Husna, S.Kep NIM 182311101075
Iftitahur Rohmah, S.Kep NIM 182311101077

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan No. 37 Telp./Fax (0331) 323450 Jember
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak
yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan
banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas anak
dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,
gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat
pencapaian prestasi pada peserta didik disekolah (Dermawan, 2012).

Pada siswa sekolah dasar (SD), masalah kesehatan yang dihadapi terkait
dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang belum diterapkan
dengan baik, sehingga menimbulkan permasalahan kesehatan, seperti
masalah cacingan, diare dan saluran pernafasan akut (ISPA). Menurut data
dari Departemen Kesehatan menyebutkan bahwa diantara 1000 penduduk
terdapat 300 orang yang terjangkit penyakit diare sepanjang tahun dan
berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO)
setiap tahunnya ada 100.000 anak di Indonesia meninggal akibat diare.
(Depkes RI, 2007).

Pendidikan kesehatan di sekolah sangat efektif dilakukan karena sebagian


besar waktu anak-anak berada di sekolah. Selain berfungsi sebagai tempat
pembelajaran, sekolah harus menjadi suatu tempat yang dapat
meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dengan meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menciptakan lingkungan yang
sehat. Anak sekolah merupakan kelompok yang sangat peka untuk menerima
perubahan atau pembaharuan, karena kelompok anak sekolah sedang berada
dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan. Pada taraf ini anak dalam
kondisi peka terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan dan
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan berperilaku
hidup bersih dan sehat (Notoatmodjo, 2005).

1.2 Perumusan Masalah


Bagaimana cara meningkatkan pemeliharaan kesehatan pada anak usia
sekolah dan remaja pada masyarakat di lingkungan desa kemuningsari lor
kecamatan Panti Jember?
BAB 2. RENCANA KEPERAWATAN

MASALAH
NO. PENGELOMPOKAN DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB KEPERAWATAN
KOMUNITAS

4. DS: Kurangnya pengetahuan Perilaku kesehatan


1. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa remaja, perilaku yang cenderung beresiko
menyimpang dari remaja yaitu merokok.
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa remaja, banyak dari remaja
SMP mulai mencoba merokok karena ikut-ikutan teman
DO:
1. Dari hasil pengamatan dan wawancara terhadap beberapa remaja, masih ada
beberapa remaja yang terlihat sedang merokok
2. Minimnya pengetahuan remaja tentang kesehatan, bahaya merokok dan
kesehatan reproduksi
Tujuan
Diagnosa
No Umum/jangka Tujuan Khusus/jangka pendek Intervensi
Keperawatan
panjang

1. Perilaku Setelah dilakukan Setelah 1 x 24 jam dikakukan kunjungan rumah Modifikasi Perilaku (4360)
kesehatan asuhan keperawatan diharapkan: 1. Tentukan motivasi pasien terhadap
cenderung selama 1 minggu, Kriteria hasil : perlunya perubahanperilaku
beresiko 2. Bantu pasien untuk dapat
diharapkan 1. Mengidentifikasi faktor resiko
berhubungan mengidentifikasi kekuatan dirinya dan
dengan kurang meningkatkan 2. Mengenali faktor resiko individu menguatkannya
pemahaman perilaku kesehatan 3. Mengenali kemampuan untuk merubah perilaku 3. Dukung pasien untuk memeriksa
(00188) NOC: 4. Memodifikasi gaya hidup untuk mengurangi resiko perilakunya sendiri
4. Kembangkan program perubahan
1. Berpartisipasi perilaku
dalam aktivitas
fisik sehari-hari
yang ditentukan
2. Mengidentifikasi
gejala yang perlu
dilaporkan
3. Menggunakan
strategi untuk
meningkatkan
keamanan
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari perencanaan terkait pengenalan hidup sehat dan perilaku hidup sehat
serta bahaya merokok melalui sosialisasi hidup sehat dan bahaya merokok.
2.1.2 Tujuan Khusus
a. Terjadi peningkatan pengetahuan pada siswa perilaku hidup sehat
b. Terjadi peningkatan pengetahuan siswa mengenai faktor-faktor yang dapat meningkatkan
status kesehatan

2.2 Manfaat
Diharapkan dengan adanya upaya peningkatan status kesehatan memberikan manfaat:
d. Siswa dapat mengetahui peran sekolah
e. Sisw dapat mengetahui tentang perilaku hidup sehat dan mencegah sakit karena rokok
f. Guru dapat memberikan dukungan kepada siswa
BAB 3. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah

1. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun


2. Memakai jamban yang bersih dan sehat
3. Berantas jentik di tempat penampungan air
4. Buang sampah pada tempatnya
5. Tidak merokok di sekolah
6. Olahraga secara teratur
7. Timbang dan ukur badan secara teratur
8. Jajan sehat di kantin sekolah
Indicator PHBS di sekolah

1. Tersedianya sarana pendukung untuk cuci tangan dengan air bersi dan pakai sabun,
menyediakan sarana pendukung berupa air bersih dan tempat cuci tangan
2. Adanya jamban sehat, menyediakan sarana buang air besar dan buang air kecil yang
sesuai dengan pendidik
3. Pemberantasan sarang nyamuk, melakukan pemberantasan sarang nyamuk di
lingkungan sekolah seminggu sekali
4. Menyediakan tempat sampah, menyediakan tempat sampah di kelas dan lngkungan
sekolah
5. Penerapan kawasan tanpa rokok, melakukan kawasan tanpa rokok di lingkungan
sekolah
6. Aktivitas fisik minimal 30 menit/ olahraga secara teratur dan terukur, menerapkan
aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari/ olahraga bagi warga sekolah
7. Menimbang berat badan dan tinggi badadn peserta didik, melakukan penukuran berat
badan dna tinggi badan peserta didik setiap 6 bulan
8. Tersedianya kantin sehat di sekolah, menyediakan kantin di sekolah dengan menu
sehat/ gizi seimbang

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Saat ini kesehatan menjadi aspek penting dan dicari masyarakat karena mulai banyak
penyakit yang muncul dan menyerang. Banyaknya penyakit yang muncul antara lain adalah
akibat dari konsumsi masyarakat terhadap makanan yang tidak sehat. Kini sebagian besar
masyarakat mulai beralih ke pola hidup sehat karena tidak ingin terserang berbagai penyakit.
Pola hidup sehat yang diharapkan antara lain seperti mengonsumsi makanan sehat dan
berolah raga (Khorniawati, 2014).
BAB 4. RANCANGAN KEGIATAN

a. Topik : Hidup Sehat, latihan fisik, bahaya merokok, NAPZA


dan TBC
b. Metode : ceramah, diskusi, dan tanya jawab
c. Media : leaflet, lembar balik, power point
d. Waktu dan tempat : Jumat, 12 April 2019 pukul 08.30-10.10 WIB
(1 x 40 menit) di SMPN 2 PANTI
e. Setting tempat :
Keterangan:
1. Mahasiswa

2. Siswa

3. Guru

f. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Eka Putri Fajari Yati
Pemateri : Lisca Nurmalika
Anggota Kelompok :
1. Zahra Marseliya Khusnah
2. Karina Bariroh
3. Reza Ramadhana Tahta Firmansyah
Media dan
Tahap
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta alat
kegiatan
Penyuluhan
Pendahuluan Memberi salam, mengingatkan kontrak Memperhatikan Leaflet,
( 5 menit) waktu kegiatan dan membuka materi Lembar
terkait Hidup Sehat, latihan fisik, bahaya Balik,
merokok, NAPZA dan TBC Memperhatikan power point
Menjelaskan gambaran kegiatan secara
umum Memperhatikan
Penyajian Menjelaskan tentang Hidup Sehat, Memperhatikan Leaflet,
( 25 menit) latihan fisik, bahaya merokok, NAPZA Lembar
dan TBC Memberikan Balik,
Memberi kesempatan pada masyarakat pertanyaan. power point
untuk bertanya tentang materi yang baru
dijelaskan.
Memberikan jawaban atas pertanyaan Memperhatikan
yang telah diberikan
Penutup Memberi pertanyaan pada siswa tentang Menjawab Leaflet,
(15 menit) materi yang telah dijelaskan pertanyaan Lembar
Memberikan komentar terhadap jawaban Memperhatikan dan Balik,
yang telah diberikan memberi sumbang power point
Menyimpulkan materi saran
Membagikan menutup pertemuan dan Memperhatikan
memberi salam. Menerima dengan
baik.
Memperhatikan dan
menjawab salam.
BAB 5. EVALUASI KEGIATAN

a. Evaluasi Struktur
1) Mahasiswa telah mengotrak waktu, tempat dan telah menjelaskan tujuan dari
kegiatan yang akan dilakukan. Pendidikan kesehatan akan dilakukan di setiap
SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/SMK/MA yang berada di Desa Kemuningsari Lor.
2) Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan implementasi berupa video
edukasi kesehatan, dan silde power point, rundown acara, proposal kegiatan, dan
daftar hadir telah disiapkan oleh mahasiswa.
3) Tempat (ruangan) dan alat (LCD, pengeras suara) telah disediakan oleh pihak
sekolah.
4) Surat tugas, LCD, stiker kawasan bebas rokok, dan poster 6 langkah cuci tangan
telah disediakan oleh PJ promkes di Puskesmas Panti.
5) Setiap mahasiswa mempunyai tanggung jawab sebagai moderator, notulen, MC,
dan pemateri dalam setiap kegiatan penyuluhan.
6) Tempat dan alat untuk kegiatan evaluasi telah disediakan oleh perakat Desa
Glagahwero Kecamatan Panti.
b. Evaluasi Proses
1) Setiap kepala sekolah, dan guru menyetujui dan mendukung kegiatan pendidikan
kesehatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa profesi ners Universitas Jember.
2) PJ Puskesmas telah membantu dalam kelengkapan materi dan jadwal kegiatan
pendidikan kesehatan di setiap Desa. Bersedia mengikuti kegiatan evaluasi di
Balai Desa Glagahwero.
3) Siswa bersedia untuk mengikuti kegiatan sampai selesai, memperhatikan, dan
mengajukan pertanyaan saat sesi diskusi.
4) Fasilitas (alat dan tempat) yang telah disediakan oleh perakat desa dan PJ promkes
Puskesmas sangat membantu selama proses kegiatan hingga evaluasi.
5) Kegiatan dilakukan sesuai dengan kontrak waktu sebelumnya
c. Evaluasi Hasil
1) Kegiatan pendidikan kesehatan dengan sasaran anak sekolah dan remaja
dilakukan di 4 sekolah yang ada di Desa Kemuningsari Lor.
2) Siswa mampu mengerti materi yang telah disampaikan oleh mahasiswa (remaja
sehat, cara hidup sehat, dan pencegahan TBC)
3) Terpasang stiker kawasan bebas asap rokok dan poster 6 langkah cuci tangan di
lingkungan sekolah yang mejadi tempat kegiatan pendidikan kesehatan.
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Penerapan PHBS yang sudah baik diharapkan dapat meningkatkan status kesehatan.
Penerapan PHBS tidak hanya dilkaukan di rumah saja, akan tetapi ketika di sekolah perlu
dilakukan pembelajaran mengenai perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan
sehat di lingkungan sekolah terdiri dari 8 indikator, dari 8 indikator tersebut adalah mencuci
tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di
kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan
terukur, memberantas jentik-jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat
badan dan mengukur tinggi badan rutin 6 bulan sekali, dan membuang sampah pada
tempatnya.

6.2 Saran
6.2.1 Bagi Guru
Guru sebagai fasilitator yang dapat menjembatani antara sekolah dan siswa untuk
meningkatkan status kesehatan yang dapat dimulai dari sekolah. Sekolah sebagai lingkungan
yang ditinggali oleh siswa untuk menuntut ilmu pengetahuan. Guru harus mampu
memberikan rasangan dan motivasi pada siswa untuk meningatkan kesehatan
6.2.2 Bagi Keluarga
Keluarga merupakan rumah pertama yang ditinggali siswa sebagai tempat untuk
membentuk diri dan tinggal sehingga membuat keluarga penting dalam usaha pengembangan
diri, termasuk juga dalam perilaku hidup bersih dan sehat
6.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan dapat memfasilitasi dan mengkoordinasi kegiatan penyuluhan di
sekolah agar bisa langsung disesuaikan dan dipraktekkan.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Berita Acara


Lampiran 2. Daftar Hadir
Lampiran 3. SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
Lampiran 4. Materi

Penanggungjawab

Eka Putri Fajari Yati, S.Kep


NIM 182311101068
Lampiran 1. Berita Acara

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

BERITA ACARA

Pada hari ini, Jumat tanggal 12 April 2019 jam 08.30 WIB bertempat di SMPN 2 Panti
Kecamatan Panti Kabupaten/Kota Jember Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan Kegiatan
Pendidikan Kesehatan tentang Hidup Sehat, latihan fisik, bahaya merokok, NAPZA dan
TBC. Kegiatan ini diikuti oleh __ orang (dafar hadir terlampir).

Jember, 12 April 2019

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Stase Keperawatan
Komunitas dan Keluarga

Hanny Rasni, SKp., M.Kep


NIP 19761219 200212 2 003
Lampiran 2. Daftar Hadir

Jember, 12 April 2019

Mengetahui,
Pembimbing Akademik Stase Keperawatan
Komunitas dan Keluarga

Hanny Rasni, SKp., M.Kep


NIP 19761219 200212 2 003
Lampiran 3. SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(PENDIDIKAN KESEHATAN)

Topik : Hidup Sehat, latihan fisik, bahaya merokok, NAPZA dan TBC
Sasaran : Siswa kelas VII dan VIII
Waktu : 08.30- selesai
Hari/Tanggal : Kamis, 11 April 2019
Tempat : SMPN 2 Panti

1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan siswa dapat mengetahui perilaku
hidup bersih dan sehat.
2. Kompetensi Dasar
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, siswa diharapkan dapat:
a. Menjelaskan pengertian PHBS di sekolah
b. Menjelaskan indikator PHBS di sekolah
3. Pokok Bahasan
Hidup Sehat, latihan fisik, bahaya merokok, NAPZA dan TBC
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian PHBS di sekolah
b. Indicator PBS di sekolah
5. Waktu: 1 x 30 menit
6. Bahan/Alat yang Diperlukan
a. Leaflet
b. Power Point
7. Setting Tempat
Keterangan:
4. Mahasiswa

5. Siswa

6. Guru
8. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi
b. Landasan teori: Konstruktivisme
c. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana pendidikan kesehatan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut
9. Persiapan
Penyuluh mencari referensi (buku, jurnal, hasil penelitian, artikel, dan lain-lain)
tentang Hidup Sehat, latihan fisik, bahaya merokok, NAPZA dan TBC.
10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Media dan
Tahap
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta alat
kegiatan
Penyuluhan
Pendahuluan Memberi salam, mengingatkan kontrak Memperhatikan Leaflet,
( 5 menit) waktu kegiatan dan membuka materi Lembar
terkait Hidup Sehat, latihan fisik, bahaya Balik,
merokok, NAPZA dan TBC Memperhatikan power point
Menjelaskan gambaran kegiatan secara
umum Memperhatikan
Penyajian Menjelaskan tentang Hidup Sehat, Memperhatikan Leaflet,
( 25 menit) latihan fisik, bahaya merokok, NAPZA Lembar
dan TBC Memberikan Balik,
Memberi kesempatan pada masyarakat pertanyaan. Power point
untuk bertanya tentang materi yang baru
dijelaskan.
Memberikan jawaban atas pertanyaan Memperhatikan
yang telah diberikan
Penutup Memberi pertanyaan pada siswa tentang Menjawab Leaflet,
(15 menit) materi yang telah dijelaskan pertanyaan Lembar
Memberikan komentar terhadap Balik,
jawabanan telah diberikan Memperhatikan dan Power Point
5. Menyimpulkan materi memberi sumbang
6. Membagikan menutup pertemuan dan saran
memberi salam. Memperhatikan
Menerima dengan
baik.
Memperhatikan dan
menjawab salam.

11. Evaluasi
a. Apa pengertian PHBS di sekolah?
b. Apa indicator PHBS di sekolah?
12. Lampiran
1. Materi
2. Media yang digunakan (Leaflet, Lembar Balik, Miniatur Rumah Sehat)
Lampiran 4. Materi Penyuluhan

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH

Perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah

1. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun


2. Memakai jamban yang bersih dan sehat
3. Berantas jentik di tempat penampungan air
4. Buang sampah pada tempatnya
5. Tidak merokok di sekolah
6. Olahraga secara teratur
7. Timbang dan ukur badan secara teratur
8. Jajan sehat di kantin sekolah
Indicator PHBS di sekolah

1. Tersedianya sarana pendukung untuk cuci tangan dengan air bersi dan pakai sabun,
menyediakan sarana pendukung berupa air bersih dan tempat cuci tangan
2. Adanya jamban sehat, menyediakan sarana buang air besar dan buang air kecil yang
sesuai dengan pendidik
3. Pemberantasan sarang nyamuk, melakukan pemberantasan sarang nyamuk di
lingkungan sekolah seminggu sekali
4. Menyediakan tempat sampah, menyediakan tempat sampah di kelas dan lngkungan
sekolah
5. Penerapan kawasan tanpa rokok, melakukan kawasan tanpa rokok di lingkungan
sekolah
6. Aktivitas fisik minimal 30 menit/ olahraga secara teratur dan terukur, menerapkan
aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari/ olahraga bagi warga sekolah
7. Menimbang berat badan dan tinggi badadn peserta didik, melakukan penukuran berat
badan dna tinggi badan peserta didik setiap 6 bulan
8. Tersedianya kantin sehat di sekolah, menyediakan kantin di sekolah dengan menu
sehat/ gizi seimbang

Anda mungkin juga menyukai