oleh:
Linda Ayu Agustin, S.Kep
NIM 182311101140
disusun untuk memenuhi tugas Laporan Akhir Program Studi Pendidikan Profesi
(PSP2N) Mata Kuliah Stase Komunitas dan Keluarga
Oleh
Linda Ayu Agustin, S.Kep
NIM 182311101140
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Akhir Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga Periode 25 November 2019 –
18 Januari 2020.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing CI Lapangan
Stase Keperawatan Keluarga
Disetujui oleh,
Ketua Program Studi Profesi Ners PJMK Stase
Fakultas Keperawatan Keperawatan Komunitas dan Keluarga
Universitas Jember Universitas Jember
Disahkan oleh,
Wakil Dekan 1
Fakultas Keperawatan
Universitas Jember
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Laporan Program Studi Pendidikan Profesi Ners Stase
Keperawatan Keluarga ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan
membantu dalam penyelesaian laporan ini, yaitu:
1. Ns. Lantin Sulistyorini, S.Kep., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Jember;
2. Ns. Anisah Ardiana, S.Kep., M.Kep., Ph.D selaku Wakil Dekan I Fakulas
Keperawatan Universitas Jember;
3. Ns. Erti Ikhtiarini D., M.Kep.,Sp.Kep.J., selaku Penanggung Jawab Program
Pendidikan Profesi Ners Fakulas Keperawatan Universitas Jember;
4. Hanny Rasni., S.Kp, M.Kep., selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah Stase
Keperawatan Komunitas dan Keluarga;
5. Ns. Tantut Susanto, S. Kep., M. Kep., Sp. Kom.,Ph.D. selaku Dosen Pembimbing
akademik Desa Glagahwero;
6. Ns. Latifa Aini S, S. Kep., M. Kep., Sp. Kom, selaku dosen pembimbing
akademik;
7. Pembimbing dari pihak Puskesmas Panti, Desa Glagahwero Kecamatan Panti
Kabupaten Jember;
8. Teman-teman yang telah membantu dalam pelaksanaan Praktik Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sebagai penyempurnaan bahan penulisan selanjutnya.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan tambahan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Jember, Januari 2020
DAFTAR ISI
Cover ..........................................................................................................
Halaman Pengesahan ................................................................................
Kata Pengantar .........................................................................................
Daftar Isi ....................................................................................................
Daftar Tabel...............................................................................................
Abstract ......................................................................................................
BAB 1. Pendahuluan .................................................................................
1.1 Latar belakang .............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................
1.4 Manfaat ........................................................................................
BAB 2. Tinjauan Teori .............................................................................
2.1 Konsep Keperawatan Keluarga dan permasalahannya ................
2.2 Kerangka Model yang sudah diaplikasikan .................................
BAB 3. Tinjauan Kasus ............................................................................
3.1 Pengkajian....................................................................................
3.2 Analisa Data dan Pohon Masalah ................................................
3.3 Diagnosa Keperawatan (NANDA) ..............................................
3.4 Perencanaan .................................................................................
3.5 Implementasi................................................................................
3.6 Evaluasi........................................................................................
3.7 Rencana Tindak Lanjut ................................................................
BAB 4. PEMBAHASAN ...........................................................................
4.1 Pengkajian....................................................................................
4.2 Diagnosa Keperawatan ................................................................
4.3 Perencanaan .................................................................................
4.4 Implementasi................................................................................
4.5 Evaluasi........................................................................................
BAB 5. PENUTUP.....................................................................................
5.1 Kesimpulan ..................................................................................
5.2 Saran ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
Asuhan Keperawatan Keluarga di Desa Glagahwero Kecamatan Panti
Kabupaten Jember
ABSTRACT
Kesehatan keluarga yaitu keluarga secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan
setiap anggota keluarga terhadap perawatan diri dan keluarga memenuhi fungsi
keluarga serta menyelesaikan tugas terkait tingkat perkembangan keluarga. Friedman
(2010) menyebutkan keluarga merupakan dua atau lebih individu yang disatukan oleh
berbagai ikatan kebersamaan, ikatan emosional, dan yang mengidentifikasikan diri
sebagai bagian dari kesatuan tersebut. Keperawatan keluarga merupakan proses
pemberian pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan keluarga dalam lingkup
praktik keperawatan yang ditujukan pada individu dalam konteks keluarga, keluarga
sebagai satu kesatuan yang utuh, dan keluarga sebagai bagian dari masyarakat.
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan
keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota
keluarga dalam tahap pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tindakan
keperawatan dengan memobilisasi berbagai sumber pelayanan kesehatan yang
tersedia di keluarga dan berbagai sumber dari profesi lain termasuk pemberi
pelayanan kesehatan dan sektor lain di komunitas (Kemenkes RI, 2010).
Berdasarkan hasil pengkajian pada keluarga Bpk.A, Bpk.T dan Bpk.S, keluarga
tersebut termasuk keluarga dengan tahap keluarga dengan anak usia sekolah dan
remaja. Masalah kesehatan pada keluarga ini yaitu adanya anggota keluarga (anak)
yang memiliki masalah kesehatan yaitu mengalami kerusakan gigi, gizi kurang, dan
dismenorea. Berbagai tindakan telah dilakukan kepada semua keluarga seperti
menjelaskan terkait penyakit, cara mencegah dan mengatasi, diet, dan demonstrasi-
demonstrasi guna meningkatkan derajat kesehatan. Selama kegiatan tersebut keluarga
tampak sangat kooperatif dari awal sampai akhir kegiatan.
BAB 1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari studi kasus ini diharapkan keluarga mampu
mengetahui, memahami, dan melakukan tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan status kesehatan pada anggota keluarga yang memiliki permasalahan
kesehatan.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi mahasiswa
Menambah informasi dan pegetahuan mahasiswa tentang bagaimana cara
merawat keluarga terkait dengan anggota keluarga yang memiliki permasalah
kesehatan sehingga bisa digunakan sebagai acuan dalam pengembangan keilmuan
khususnya ilmu keperawatan keluarga.
1.4.2 Bagi instritusi pendidikan
Menambah informasi dan referensi tentang keilmuaan keprawatan keluarga,
khususnya mengenai tindakan yang dapat dilakukan untuk membantu kluarga dalam
menghadapi masalah kesehatan yang mucul di dalam suatu keluarga sehingga
perawat diharapkan mampu meningkatkan kualitas keperawatan khususnya
keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan yang muncul dalam suatu anggota
keluarga.
1.4.3 Bagi institusi kesehatan
Sebagai masukan informasi bagi Puskesmas Panti dan Dinas kesehatan
kabupaten Jember tentang penemuan kejadian kasus kesehatan yang melanda wilayah
kerja Puskesmas Panti.
1.4.4 Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menambah pengetahuan
kepada masyarakat khususnya keluarga dengan masalah kesehatan sehingga anggota
keluarga yang lain dapat merawat sekaligus membantu anggota keluarga yang sakit
untuk meningkatkan status kesehatan.
BAB 2. TINJAUAN TEORI
Klien
Individu
Keluarga
Gambar 2.1 kerangka model family center nursing pada keluarga kelolaan
BAB 3. TINJAUAN KASUS
b. Keluarga Kedua
c. Keluarga Ketiga
Keluarga binaan 1
1. Kerusakan gigi
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
3. Kesiapan meningkatkan menejemen kesehatan keluarga
Keluarga binaan 2:
Keluarga binaan 3:
3.3 Intervensi
Keluarga binaan 1
Keluarga binaan 2:
Keluarga binaan 3:
3.4 Implementasi
4.3 Perencanaan
Intervensi atau perencanaan keperawatan keluarga merupakan kumpulan
tindakan yang sudah ditentukan oleh perawat dan didiskusikan bersama keluarga
untuk dilaksanakan, sehingga masalah kesehatan dan masalah keperawatan yang
sudah teridentifikasi dapat diselesaikan (Susanto, 2012).
Perencanaan keperawatan yang diambil menyesuaikan dengan diagnosa.
Perencanaan keperawatan mengacu pada standart dan kriteria yakni menggunakan
lima tugas kesehatan keluarga yang mencakup keluarga mengenal masalah,
memutuskan untuk merawat, merawat, memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan
fasilitas kesehatan. Perencanaan keperawatan yang diberikan kepada keluarga
mengacu pada NIC yaitu:
Keluarga Bpk.A
1. Kerusakan gigi pada anggota keluarga Bpk.A khususnya pada An.A
a. Bantu anak mengenal struktur gigi, masalah kerusakan gigi dan manfaat
menggosok gigi
b. Bantu anak mengetahui cara menggosok gigi dengan benar
c. Ajarkan anak membuat dan mengisi jadwal gosok gigi harian
d. Anjurkan keluarga memeriksakan kesehatan gigi anak minimal 6 bulan sekali
e. Ajarkan anak tentang perilaku hidup bersih dan sehat
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada anggota keluarga Bpk. A
khususnya pada Bpk.A, Ibu R dan Ibu. G
d. Bantu keluarga mengenali masalah kesehatan
e. Ajarkan keluarga untuk dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit
f.Bantu keluarga untuk menyusun menu diet nutrisi seimbang untuk hipertensi,
ibu hamil, dan gastritris
g. Anjurkan keluarga untuk melakukan aktivitas fisik (Senam hipertensi)
3. Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada anggota keluarga Bpk.A khususnya
pada Bpk.A dan Ibu.G
a. Jelaskan bahaya penggunaan rokok
b. Jelaskan pentingnya tindakan menjauhi perilaku berisiko
c. Kaji kemampuan untuk mengurangi dan berhenti merokok
d. Kaji ketiadaan penghalang untuk bertindak menjauhi perilaku berisiko
Keluarga Bpk.T
1. Ketidakefektifan dinamika makan anak pada An.R
a. Kajiasupan makanan dan kebiasaan makan anak
b. Berikaninformasi sesuai kebutuhan mengenai perlunya modifikasi diet bagi
kesehatan
c. Ajarkan Ibu untuk membuat camilan sehat
d. Evaluasi berat badan, tinggi badan dan status nutrisi
2. Obesitas pada Ibu A
a. Kaji asupan makanan dan kebiasaan makan ibu
b. Tentukan statusgizi ibu dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan gizi
c. Verikan informasi sesuai kebutuhan mengenai perlunya modifikasi diet bagi
kesehatan
d. Ajarkan Ibu untuk membuat camilan sehat
e. Evaluasi berat badan, tinggi badan dan status nutrisi
3. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
a. Kaji pola makan keluarga saat ini dan sebelumnya, termasuk makanan yang
disukai dan pola makan saat ini.
b. Ajarkan keluarga untuk membuat diary makanan yang dikonsumsi
c. Instruksikan keluarga untuk menghindari makanan yang dipantang dan
mengonsummsi makanan yang diperbolehkan
d. Bantu keluarga memilih makanan kesukaan yang sesuai dengan diet yang
disarankan
e. Ajarkan ibu untuk membuat camilan sehat untuk diet
f. Anjurkan ibu melakukan aktivitas fisik (senam aerobik)
Keluarga Bpk.S
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko Bp. S
a. Jelaskan bahaya penggunaan rokok
b. Jelaskan pentingnya tindakan menjauhi perilaku berisiko
c. Kaji kemampuan untuk mengurangi dan berhenti merokok
d. Kaji ketiadaan penghalang untuk bertindak menjauhi perilaku berisiko
2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan keluarga
a. Bantu keluarga mengenali masalah kesehatan
b. Ajarkan An.S tentang fisiologi kesehatan reproduksi, proses terjadinya
dismenorea, tanda gejala, dan pencegahnnya.
c. Bantu An.S untuk melakukan penanganan sederhana terhadap dismenorea
dengan kompres hangat
d. Bantu An.S untuk melakukan penanganan sederhana terhadap dismenorea
dengan senam
4.4 Implementasi
Pelaksanaan intervensi yang sudah ditetapkan pada Bpk.A dengan masalah
kerusakan gigi, gastrittis dan hipertensi ialah melakukan pemahaman terhadap dengan
menjelaskan konsep dasar penyakit kepada keluarga Bpk.A Pengetahuan yang
diberikan melalui pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pemahaman keluarga
tentang konsep penyakit yang nantinya dapat dijadikan sebagai acuan dalam merawat
anggota keluarga. Kemudian keluarga diberikan penjelasan terkait dengan
pengambilan keputusan dengan cara menjelaskan mengenai penyebab dan bagaimana
cara mencegah penyebab tersebut. Tindakan yang telah dilakukan yaitu dengan
menjelaskan mengenai manfaat dan demonstrasi cara menggosok gigi dengan benar
untuk membantu mencegah terjadinya kerusakan gigi yang lebih parah, senam
hipertensi untuk menurunkan tekanan darah Ibu G, dan Pendidikan kesehatan
mengenai diet nutrisi untuk gastritis pada Bpk.A.
Pelaksanaan intervensi yang sudah ditetapkan pada keluarga Bpk.T dengan
masalah gizi kurang, dan obesitas adalah melakukan pemahaman terhadap masalah
dengan menjelaskan konsep dasar penyakit kepada keluarga Bpk.T. Pengetahuan
yang diberikan melalui pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pemahaman
keluarga tentang konsep penyakit yang nantinya dapat dijadikan sebagai acuan dalam
merawat anggota keluarga. Setelah keluarga mengerti tentang konsep umum
penyakit, keluarga diberikan penjelasan terkait dengan pengambilan keputusan
dengan cara menjelaskan mengenai penyebab dan bagaimana cara mencegah
penyebab tersebut. Tindakan spesifik yang dilakukan yaitu dengan menjelaskan
mengenai nutrisi untuk anak sekolah, isi piringku, dan demonstrasi cara membuat
camilan sehat berupa puding jagung dan bubur kacang ijo untuk membantu mengatasi
kekurangan gizi pada An.R dan menjelaskan mengenai obesitas, mengajrkan
mengukur IMT, mengajarkan diet rendah lemak rendah kalori untuk orang dengan
obesitas dan melakukan demonstrasi pembuatan camilan sehat berupa salad buah.
Pelaksanaan intervensi yang sudah ditetapkan pada keluarga Bpk.S dengan
masalah merokok dan dismenorea adalah melakukan pemahaman terhadap maslah
dengan menjelaskan konsep dasar penyakit kepada keluarga Bpk.S. Pengetahuan
yang diberikan melalui pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pemahaman
keluarga tentang konsep penyakit yang nantinya dapat dijadikan sebagai acuan dalam
merawat anggota keluarga. Setelah keluarga mengerti tentang konsep umum
penyakit, keluarga diberikan penjelasan terkait dengan pengambilan keputusan
dengan cara menjelaskan mengenai penyebab dan bagaimana cara mencegah
penyebab tersebut. Tindakan spesifik yang dilakukan yaitu dengan menjelaskan
mengenai dampak merokok, cara mengurangi dan berhenti merokok pada Bpk.S.
Pada An.S menjelaskan anatomi fisiologi sistem reproduksi, dismenorea (tanda
gejala, penyebab, pencegahan), demonstrasi cara penanganan dismenorea dengan
kompres hangat dan senam.
4.5 Evaluasi
Setiap tindakan yang dilakukan harus dilkukan evaluasi. Evaluasi keperawatan
adalh langkah terakhir yakni dengan menilai hasil asuhankeperawatan yang telah
dilakukan dan membandingkan hasil yang dicapai dengan indikator yang ditetapkan.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional (Yuni, 2008).
Secara umum evaluasi dari tindakan-tindakan yang sudah dilakukan oleh
mahasiswa adalah keluarga mampu melakukan kembali tindakan atau perilaku yang
diajarkan oleh mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Pada keluarga Bpk.A, An.A
mengalami peningkatan pengetahuan mengenai struktur gigi, masalah kesehatan gigi,
dan PHBS. An.A mampu mempraktekkan dan menerapkan cara menggosok gigi
dengan benar. An. A selalu mengisi jadwal harian gosok giginya dengan pengawasan
keluarga. Bpk.A mengalami peningkatan pengetahuan mengenai gastritis, cara
pengaturan makan untuk pasien gastritis, cara mengelola stres, dan Bpk.A berhasil
berhenti merokok. Ibu G peningkatan pengetahuan tentang hipertensi itu sendiri, diet
untuk hipertensi, dan mengalami penurunan tekanan darah setelah melakukan diet
disertai melakukan aktivitas fisik berupa senam hipertensi. Tindakan keperawatan
yang sudah dilakukan dapat dicapai keluarga. Hal ini dapat ditunjukkan dengan bukti
bahwa keluarga Bpk.A sudah masuk dalam mandiri 4 yang sebelumnya mandiri 3
tanpa melakukan pencegahan, sekarang keluarga Bpk.A mampu menerima kesehatan
dan menerima pelayanan kesehatan yang akan diberikan, keluarga tahu dan dapat
menungkapkan masalah secara benar, melakukan perawatan sederhana yang
dianjurkan, melaksanakan tindakan pencegahan, dan melakukan upaya promotif
secara aktif untuk meningkatkan status kesehatan keluarga.
Pada Keluarga Bpk.T, An.R mengalami kenaikan berat badan meskipun tidak
terlalu signifikan yakni dari 23,5kg menjadi 25 kg. An.R juga sudah mulai
mengurangi kebiasaan mengonsumsi mie instan dan menyukai makanan olahan berisi
sayur yang dibuat oleh Ibu A. Ibu A mengalami penuruan berat badan 3kg dengan
melakukan diet dan aktivitas fisik berupa senam aerobik. Keluarga Bpk.T awalnya
adalah keluarga mandiri 2 menjadi keluarga mandiri 3, dimana keluarga mampu
menerima petugas perawatan kesehatan, menerima pelayanan kesehatan yang akan
diberikan, keluarga tahu dan dapat menungkapkan masalah secara benar, melakukan
perawatan sederhana yang dianjurkan, memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan
secara aktif, melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif.
Pada Keluarga Bpk. S, An.S mengalami peningkatan pengetahuan tentang proses
mentruasi, dan mampu mempraktekkan cara untuk mengatasi dismenorea dengan
kompres hangat dan senam. Keluarga Bpk.S sudah masuk dalam mandiri 3 yang
awalnya dari keluaraga mandiri 2, dimana keluarga mampu menerima petugas
perawatan kesehatan, menerima pelayanan kesehatan yang akan diberikan, keluarga
tahu dan dapat menungkapkan masalah secara benar, melakukan perawatan sederhana
yang dianjurkan, memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan secara aktif,
melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif. Metode penilaian evaluasi
dilakukan secara observasi langsung pada keluarga yaitu dengan mengamati secara
langsung perubahan yang terjadi dalam keluarga, wawancara keluarga yang berkaitan
dengan perubahan sikap dan menjalankan anjuran yang sudah diberikan oleh
mahasiswa (Yuni, 2008).
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih
individu dalam satu rumah yang ememiliki peran setiap masing-masingnya yang
harus dijalankan. Keluarga memiliki beberapa tahap perkembangan. Keluarga
yang dibahas pada laporan ini adalah kelaurga yang memiliki masalah kesehatan
gizi kurus. Keluarga memiliki permasalah yang harus diberikan tindakan seperti
pengenalan masalah, modifikasi lingkungan, pengambilan keputusan, perawatan
anggota keluarga yang sakit serta rujukan terhadap layanan kesehatan sehingga
dapat meningkatkan status kesehatan keluarga.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Mahasiswa
Hasil laporan ini diharapkan dapat menambahkan pengetahuan mahasiswa
sehingga dapat memberikan dasar dalam asuhan keperawatan keluarga.
5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Permasalahan kesehatan dalam setiap keluarga bersifat unik sehingga
dibutuhkan banyak materi dan referensi dari institusi pendidikan untuk
dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tindakan selanjutnya.
5.2.3 Bagi Institusi Pelayanan
Laporan ini dapat menambah informasi dan data tentang keluarga dengan
masalah kesehatan. Perawat maupun tenaga kesehatan lainnya di keluarga
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan serta promosi kesehatan
untuk membantu keluarga lebih mandiri dalam peningkatan status kesehatan.
5.2.4 Bagi Masyarakat
Sasaran keluarga pada laporan ini adalah keluarga dengan anak usia sekolah
dan remaja dengan masalah karies gigi. Diharapkan keluarga sebagai satu
kesatuan mampu melakukan 5 tugas kesehatan keluarga untuk membantu
meningkatkan status kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Bailon, S.G. dan Maglaya, A.S.,. 1997. Family health Nursing: The Process.
Philiphines: UP College on Nursing Diliman
Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones, E.G. (2003). Family Nursing: Research
Theory & Practice. New Jersey: Prentice Hall.
Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones, E.G.2010. Family Nursing: Research
Theory & Practice. New Jersey: Prentice Hall.
KEMENKES RI. 2014. Situasi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta : Infodatin Pusat
Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
Ambarawati. 2016. Gambaran Karies Gigi Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri29
Dangin Putri Denpasar. Bali: Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana.
Faridi, A dan Hidayati W. 2016. Analisis Faktor Risisko Kejadian Obesitas Sentral
Pada Ibu Rumah Tangga di Perumahan Griya Labuan Asri Desa Sukamaju
Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Banten Tahun 2016. Banten:
Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan UHAMKA.
Lestari, H., Metusala, J., dan Suryanta, D Y. 2010. Gambaran Dismenorea Pada
Remaja Putri Sekolah Menengah Pertama di Manado. Manado: Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FK UNSRAT/RSU.Prof. dr. R.D. Kandao Manado.
Susanto. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Aplikasi Pada Praktik Asuhan
Keperawatan Keluarga. jakarta: CV Trans info medika.
Yuni. 2008. Pelaksanaan dan Evaluasi keperawatan keluarga. [serial online]: diakses
pada 30 Desember 2019
LAMPIRAN
Lampiran 1. Askep keluarga 1
A. Pengkajian
Tanggal :
2. Data Umum
b. Nama Kepala Keluarga(KK) : Bpk. A
c. Usia : 32 tahun
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Alamat : Plalangan RT1 RW2
Glagahwero Panti
g. Komposisi anggota keluarga :
Hub
Jenis Keterangan
No Nama dengan Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin
KK
1. Ibu.R Perempuan Istri 27 SMA IRT
Data Umum
h. Nama Kepala Keluarga(KK) : Ny.G
i. Usia : 56 tahun
j. Pendidikan : Tidak sekolah
k. Pekerjaan : IRT
l. Alamat : Plalangan RT1 RW2
Glagahwero Panti
m. Komposisi anggota keluarga :
Hub
Jenis Keterangan
N0 Nama dengan Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin
KK
1. Sdr. I Laki-laki Anak 25 SMA Wiraswasta
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Menikah
: Pasien
: Meninggal
: Tinggal serumah
o. Tipe Keluarga :
Tipe keluarga besar (extended) karena yang tinggal dalam satu
rumah tidak hanya keluarga inti saja (Bpk.A, Ibu.R, dan An.A),
tetapi juga ada nenek dan adik dari Tn. A (Ny. G, Sdr. I, dan
An.N). Keluarga mampu menjalankan kehidupan sehari-hari
secara harmonis sesuai dengan keadaan keluarga saat ini karena
masing-masing saling mendukung satu sama lain.
p. Suku Bangsa :
Suku bangsa semua anggota keluarga kecuali Ibu.R adalah bersuku
Madura. Sedangkan Ny.R bersuku Jawa. Bpk.A mengatakan tidak
memiliki kebiasaan khusu dalam keluarga yang dapat
mempengaruhi status kesehatan keluarga yang diajarkan turun-
temurun dari orangtua kakek neneknya. Ibu R hanya diajari cara
merawat anak dari bayi dengan penuh kasih sayang dan perhatian,
mencukupi kebutuhna pangan dan kesehatannya. Kebutuhan
pangan dengan memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan
dan keluarga akan memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke
pelayanan kesehatan.
q. Agama:
Semua anggota keluarga menganut agama islam. Kegiatan
keagamaan keluarga Bp. M cukup baik. Sholat lima waktu
dilakukan oleh anggota keluarga, serta Ibu G dan Ibu R kadang-
kadang mengikuti pengajian ibu-ibu di Pondok Pesantren Al-
Mu’in. Ibu R mengatakan anaknya masih belajar mengaji di TPQ
dekat rumahnya sehingga untuk melaksanakan sholat An.A masih
perlu dibimbing dan terus diingatkan. Keluarga apabila mengalami
suatu masalah atau musibah selalu dikembalikan kepada agamanya
sebagai suatu cobaan dan harus tetap ikhlas menjalaninya serta
brupaya seoptimal mungkin mencari jalan keluarnya.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah (sertakan denah rumah)
Rumah terletak didalam perkampungan penduduk dan merupakan
milik orangtua. Luas rumah 9x12 meter permanen. Terdiri dari 5
kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 1
dapur, dan 2 kamar mandi. Luas masing-masing kamar 3x3 meter
dan masing-masing memiliki jendela. Pembagian rungan didalam
rumah berdasarkan penggunaannya. An. A memiliki kamar tidur
sendiri. Bpk.A dan Ibu R menjadi satu kamar. Cahaya masuk rumah
karena jendela besar, ventilasi udara baik sehingga ruangan terlihat
luas dan bersih. Kamar mandi dan WC 1X 2 meter.
Sumber air minum awalnya berasal dari sumur, namun karena
belakangan ini kulitas air sumurnya tidak terlalu bagus maka
keluarga menggunakan air mineral galon yang dibeli. Septik tank
ada dan berjarak ±10 meter. Air limbah rumah tangga dialirkan
lewat saluran air belakang rumah dan akan terhubung kesungai.
Penerangan rumah dari listrik. Ibu R memasak menggunakan
kompor gas. Rumah terlihat bersih. Lantai terlihat kering dan bersih
terbuat dari tegel keramik. Ibu R mengatakan sering menyapu
rumahnya. Halaman rumah tidak dimanfaatkan untuk menanam
beberapa tanaman hias. Secara umum keadaan lingkungan fisik
rumah keluarga Bpk.A adalah sehat dan nyaman untuk hunian
sebuah keluarga dari aspek kesehatan.
Denah rumah:
b. Fungsi sosialisasi:
Ibu R mengatakan selalu memperbolehkan anaknya berteman
dengan siapa saja, terutama dengan teman-teman di sekolahnya.
Namun ketika dirumah Ibu G selaku neneknya sering merasa
khawatir jika An.A bermain diluar panas-panasan dan takut bermain
terlalu jauh. Ibu R menuturkan dulunya sewaktu kecil An. A pernah
memiliki hernia yang muncul didekat kelaminnya. Karena An.A
yang hiperaktif bergerak kesana-kemari hernianya sering muncul
dan An.A sering mengeluh sakit. Namun semakin bertambahnya
usia, hernianya mulai menghilang dan tidak pernah muncul lagi.
Tetapi Ibu R tetap khawatir jika An.A bermain terlalu jauh tidak
ada yang bisa memantaunya.
.
c. Fungsi Ekonomi:
Kebutuhan rumah tangga/ kebutuhan sehari-hari pada keluarga
Bpk.A dapat terpenuhi karena Bpk.A bekerja dan mendapatkan
penghasilan. Bpk.A bekerja sebagai wiraswasta dan juga dibantu
oleh istrinya yang membuka usaha jahit dirumah. Pendapatan
Bpk.A dan Ibu R digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari seperti berbelanja sayur dan lauk pauk untuk makan, tagihan
listrik, dan uang saku An.A. Setiap harinya An.A diberi uang saku 3
ribu untuk jajan nya disekolah, 2 ribu jajan dirumah, dan 1 ribu
uang saku mengaji. Sedangkan pengeluaran untuk masak setiap
harinya kurang lebih 20-25 ribu.
e. Fungsi reproduksi:
Keluarga Bpk.A masih dalam masa reproduksi aktif. Ibu R saat ini
masih dalam periode reproduksi, Ibu R menggunakan KB Suntik.
Awalnya Ibu R memakai KB pil, namun karena tekanan darahnya
naik Ibu R beralih ke KB suntik. 6 bulan yang lalu Ibu R berhenti
menggunakan KB suntik karena Ibu R mulai memprogram
kehamilan keduanya. Sekarang Ibu R sedang hamil 5 bulan dan
diperkirakan akan lahir dibulan April 2020. Ibu L mengeluh sering
merasakan kram pada perutnya selama hamil. Tinggi fundus uteri 1
jari dibawah pusat. Ibu R sudah melakukan pemeriksaan sejumlah 6
kali sejak 5 bulan terakhir. Anak pertamanya berjenis kelmain laki-
laki berumur 8 tahun.
Ibu G sudah memasuki usia menopause. Ibu G mengungkapkan
tidak lagi ingin menambah keturunan karena suaminya sudah
meninggal dan umurnya sudah tua. An. N sudah memasuki masa
remaja dimana An.N sudah mengalami menstruasi. Biasanya
menstruasinya teratur setiap bulan selama kurang lebir semingguan.
Setiap bulannya An.N mengeluh nyeri menstruasi dan akan hilang
dengan sendirinya. Namun hal ini menyebabkan ketidaknyamanan
pada An.N. An. N mengatakan belum mengerti mengenai
reproduksi sehat pada perempuan, An.N hanya mengerti sedikit
tentang organ reproduksi dari pelajaran IPA. Sedangkan An. A
belum memasuki masa baliq.
7. Harapan Keluarga:
Harapan keluarga yakni semua anggota keluarga bisa hidup dengan sehat,
tidak sakit-sakitan, lahiran normal dan kebutuhan sehari-harinya bisa
tercukupi.
VII. Pemeriksaan Fisik
Terlampir.
UMUM
1. Penampilan umun
Kesadaran Composmentis
PEMERIKSAAN KEPALA
Auskultasi: Bu 7x/menit
Perkusi :Timpani
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas dan Bawah Bentuk simetris kedua sisi, tidak ada
benjolan, dapat mengangkat bebean
dengan baik, kekuatan otot :
555 555
555 555
PEMERIKSAAN FISIK Ibu. R
UMUM
2. Penampilan umun
Kesadaran Composmentis
PEMERIKSAAN KEPALA
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas dan Bawah Bentuk simetris kedua sisi, tidak ada
benjolan, dapat mengangkat bebean
dengan baik, kekuatan otot :
555 555
555 555
PEMERIKSAAN FISIK An. A
UMUM
3. Penampilan umun
Kesadaran Composmentis
PEMERIKSAAN KEPALA
Bentuk & sensori Muka simetris, sensasi normal, klien
merasakan benda tumpul tajam (NV),
gerakan pipi rahang alis simtetris
(NVI,VII)
Auskultasi: Bu 8x/menit
Perkusi :Timpani
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas dan Bawah Bentuk simetris kedua sisi, tidak ada
benjolan, dapat mengangkat bebean
dengan baik, kekuatan otot :
555 555
555 555
PEMERIKSAAN FISIK Ibu. G
UMUM
Penampilan umun
Kesadaran Composmentis
PEMERIKSAAN KEPALA
Bentuk & sensori Muka simetris, sensasi normal, klien
merasakan benda tumpul tajam (NV),
gerakan pipi rahang alis simtetris
(NVI,VII)
Auskultasi: Bu 7x/menit
Perkusi :Timpani
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas dan Bawah Bentuk simetris kedua sisi, tidak ada
benjolan, dapat mengangkat bebean
dengan baik, kekuatan otot :
555 555
555 555
PEMERIKSAAN FISIK Sdr.I
UMUM
Penampilan umun
Kesadaran Composmentis
PEMERIKSAAN KEPALA
Auskultasi: Bu 7x/menit
Perkusi :Timpani
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas dan Bawah Bentuk simetris kedua sisi, tidak ada
benjolan, dapat mengangkat bebean
dengan baik, kekuatan otot :
555 555
555 555
PEMERIKSAAN FISIK An. N
UMUM
Penampilan umun
Kesadaran Composmentis
PEMERIKSAAN KEPALA
Auskultasi: Bu 7x/menit
Perkusi :Timpani
EKSTREMITAS
Ekstremitas Atas dan Bawah Bentuk simetris kedua sisi, tidak ada
benjolan, dapat mengangkat bebean
dengan baik, kekuatan otot :
555 555
555 555
Interpretasi:
Bpk. A
Ibu. R
An. A
Keadaaan umum baik, kesadaran composmentis, memiliki potur tubuh simetris, dapat
berjalan tanpa bantuan, karies gigi
Ibu.G
Sdr. I
An. N
C. Prioritas Masalah
3 Kesiapan NOC : 1. Perilaku Patuh Paham terkait Keluarga mampu Pendidikan Kesehatan
meningkatkan 2. Perilaku : Diet yang menjaga pola mencegah dan 1. Bantu individu, keluarga dan
manajemen Patuh : Diet Sehat hidup yang sehat mengendalikan masyarakat untuk
kesehatan yang Sehat 1. Menanyakan hipertensi memperjelas keyakinan dan
berhubungan 3. Manajemen pertanyaan nilai – nilai kesehatan.
dengan keinginan diri : terkait 2. Tekankan manfaat kesehatan
untuk Hipertensi kesehatan dari positif yang langsung atau
meningkatkan Setelah dilakukan tidak pernah jangka pendek.
kesehatan implementasi dilakukan 3. Manfaatkan sistem dukungan
selama 2 minggu menjadi sosial dan keluarga untuk
keluarga akan dilakukan meningkatkan efektivitas gaya
mengetahui secara hidup atau modifikasi perilaku
tentang konsisten kesehatan
meningkatkan 2. Mengevaluasi 4. Tekankan pentingnya pola
pola hidup sehat keakuratan makan yang sehat, tidur,
dari informasi berolahraga dan lain-lain bagi
kesehatan individu, keluarga dan
yang diperoleh kelompok.
dari tidak Bantuan Modifikasi Diri
pernah 1. Bantu keluarga untuk
dilakukan mengidentifikasi tujuan
menjadi spesifik untuk berubah
dilakukan 2. Puji tingkat pengetahuan
secara keluarga saat ini sehubungan
konsisten dengan keinginan untuk
3. Menggunakan berubah
strategi untuk
mengeliminasi
hidup tak sehat
dari tidak
pernah
dilakukan
menjadi
dilakukan
secara
konsisten
4. Melakukan
monitor
sendiri
mengenai
status
kesehatan
secara mandiri
dari tidak
pernah
dilakukan
menjadi
dilakukan
secara
konsisten
2. Manajemen
Diri :
Hipertensi
5. Memantau
tekanan darah
dari tidak
pernah
menunjukkan
menjadi secara
konsisten
menunjukkan
6. Membatasi
asupan garam
dari tidak
pernah
menunjukkan
menjadi secara
konsisten
menunjukkan
E. Catatan Perkembangan
A. Data Keluarga
1. Nama KK : Tosan
2. Alamat : Dusun Plalangan Rt 002 Rw 002 Desa Glagahwero
Kecamatan Panti Kabupaten Jember
3. Tipe Keluarga : Nuclear family
4. Komposisi Keluarga
Takikardi Pucat
Reflek Patologis : -
Bradikardi Pusing Kejang: Sifat……….. lama…… frek………
Berkeringat Anemis
Haematemesis JVP
8. SISTEM PENCERNAAN
Akral dingin Rasa haus
Anoreksia Kembung
Kapiler > 3 Kesemutan
Mual Bissing usus
6. PERNAFASAN
Sulit menelan
Sianosis Krepitasi Muntah
Disphagia Konstipasi
Sekret Otat bantu napas
Stomatitis
Wheezing Alat bantu napas Mukosa kering
Ronchi Alat bantu napas
Turgor menurun Bau nafas
Faktor Resiko:
10. MUSKULOSKELETAL Merokok: batang/hari,
lama:
Tonus otot Kontraktur √ Obesites
Ketergantungan
ROM menurun Fraktur obat:
Drop Foot Lokasi……………….
Alkohol
Lain-lain : :
Tremor Jenis…………………
Ventilasi
Kekuatan otot Kurang
Malaise/fatiqu √Cukup
e
Kondisi rumah
√ permanen
Postur tidak normal Atropi Permanen
Kebersihan rumah Bersih
15. FAKTOR BUDAYA & AGAMA 18. MAKAN DAN MINUM Diet
19. ELIMINASI
Kemampuan BAK :
17. INTEGUMEN
20. MOBILISASI
Jaringan parut Memar
Rentan gerak :
Lesi Ulserasi
Atas : bebas (kanan dan kiri)
Bantuan obat
Atas : bebas (kanan dan kiri)
Berjalan
ѵMandiri Dibantu sebagian TergantungAlat
bantu : ѵ Tidak Iya
Nyeri : ѵ Tidak Iya, lokasi………………
21. KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI Memanfaatkan sunber daya untuk penanganan
klien
Mandi :
Ibu S dan sumai mengatakan tidak melakukan
Ѵ Mandiri Dibantu sebagian Tergantung
penanganan khusus terhadap hipertensi ibu S. Ibu
Berpakaian
S dan suami hanya akan periksa ke mantra jika
Ѵ Mandiri Dibantu sebagian Tergantung
sakit yang diderita sangat mengganggu aktivitas
Menyisir rambut :
sehriu-hari. Keluarga juga tidak memiliki JKN
Ѵ Mandiri Dibantu sebagian Tergantung
Keadaan Kulit : bersih, bebas bau, , warna DIAGNOSA KEPERAWATAN
sawo matang, elastis, tidak ada lesi, 1.Ketidakefektifan dinamika makan anak
sensitifitas baik
Laboratorium : - 2.Obesitas
Radiologi : -
Data Penunjang : -
b. Obesitas berhubungan dengan ukuran porsi lebih besar dari yang dianjurkan
Kriteria Perhitungan skor Pembenaran
Sifat masalah : 2/3 X 1 0,67 Bila keadaan tersebut tidak segera
ditangani akan menyebapkan
Skala : ancaman
masalah kesehatan lain.
kesehatan
Kemungkinan masalah 1/2 X 1 0,5 Obesitas membutuhkan waktu dan
niat yang sungguh-sungguh untuk
dapat diubah
menurunkan berat badannya
Skala : hanya sebagian
Potensial masalah dapat 3/3 X 1 = 1 Ibu A mengatakan sangat ingin
menurunkan berat badannya
dicegah
Skala : tinggi
Menonjolnya masalah 0/3 X 1 0 Keluarga merasa keadaan tersebut
telah berlangsung lama sehingga
Skala : maasalah tidak
mengganggap bahwa tidak ada
dirasakan masalah
Total 2,17
c. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan konflik pengambilan keputusan
Kriteria Perhitungan skor Pembenaran
Sifat masalah : 2/3 X 1 0,67 Bila keadaan tersebut tidak
segera ditangani akan
Skala : ancaman kesehatan menyebapkan masalah
kesehatan lain.
Kemungkinan masalah dapat 2/2 X 1 1 Masalah mungkin diubah
diubah karena keluarga memiliki
kemauan untuk
Skala : mudah
meningkatkan manajemen
kesehatannya
Potensial masalah dapat 3/3 X 1 1 Masalah Bisa di cegah
dicegah karena masalahhnya hanya
manajemennya saja yang
Skala : tinggi
terganggu
Menonjolnya masalah 0/3 X 1 0 Masalah tidak dirasakan
Skala : masalah tidak secara langusng oleh pasien
dirasakan
Total 2,67
a. Ketidakefektifan dinamika makan anak berhubungan dengan parental tidak mampu mendukung pola
makan sehat
d. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga berhubungan dengan konflik pengambilan keputusan
b. Obesitas berhubungan dengan ukuran porsi lebih besar dari yang dianjurkan
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien :An.R Penanggung Jawab :
B. Data Keluarga
5. Nama KK : Susyanto
6. Alamat : Dusun Plalangan Rt 001 Rw 002 Desa Glagahwero
Kecamatan Panti Kabupaten Jember
7. Tipe Keluarga : Nuclear family
8. Komposisi Keluarga
C. Analisis Data
PENGKAJIAN AWAL
1. INFORMASI KLIEN
Alamat : Dusun Plalangan Rt 001 Rw 002 Pekerjaan : Tidak bekerja Agama : Islam
Desa Glagahwero Kecamatan Panti
Kabupaten Jember Suku : Madura
Sumber Pembiayaan
Kesehatan : Umum
Telepon :-
Takikardi Pucat
Reflek Patologis : -
Bradikardi Pusing Kejang: Sifat……….. lama…… frek………
Berkeringat Anemis
Haematemesis JVP
8. SISTEM PENCERNAAN
Akral dingin Rasa haus
Anoreksia Kembung
Kapiler > 3 Kesemutan
Mual Bissing usus
6. PERNAFASAN
Sulit menelan
Sianosis Krepitasi Muntah
Disphagia Konstipasi
Sekret Otat bantu napas
Stomatitis
Wheezing Alat bantu napas Mukosa kering
Ronchi Alat bantu napas
Turgor menurun Bau nafas
Faktor Resiko:
10. MUSKULOSKELETAL √ Merokok: 3-5 batang/hari, lama: >10 th
19. ELIMINASI
Kemampuan BAK :
17. INTEGUMEN
20. MOBILISASI
Jaringan parut Memar
Rentan gerak :
Lesi Ulserasi
Atas : bebas (kanan dan kiri)
Bantuan obat
Atas : bebas (kanan dan kiri)
Berjalan
ѵMandiri Dibantu sebagian TergantungAlat
bantu : ѵ Tidak Iya
Nyeri : ѵ Tidak Iya, lokasi………………
21. KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI Memanfaatkan sunber daya untuk penanganan
klien
Mandi :
Ibu U mengatakan tidak melakukan penanganan
Ѵ Mandiri Dibantu sebagian Tergantung
khusus terhadap nyeri haid An.S. keluarga hanya
Berpakaian
akan periksa ke mantri jika sakit yang diderita
Ѵ Mandiri Dibantu sebagian Tergantung
sangat mengganggu aktivitas sehriu-hari.
Menyisir rambut :
Keluarga juga tidak memiliki JKN
Ѵ Mandiri Dibantu sebagian Tergantung
Keadaan Kulit : bersih, bebas bau, , warna DIAGNOSA KEPERAWATAN
sawo matang, elastis, tidak ada lesi, 1. Perilaku cenderung beresiko berhubungan
dengan kurang pemahaman ditandai dengan Ibu U
sensitifitas baik
mengatakan Bpk.A merupakan seorang perokok,
Bpk.A mengungkapkan sudah merokok lebih dari
22. DATA PENUNJANG 10 tahun, An.I mengatakan jarang mencuci tangan
07-01- Perilaku cenderung beresiko 11. Membantu bapak S: Bpk S mengatakan Linda
2020 untuk akan memakan kudapan
mengembangkan seperti buah-buahan
rencana berhenti sebagai pengganti rokok
merokok dan O: Bpk.S kooperatif
menggantinya A:Masalah teratasi
dengan kudapan sebagian
sehat P::Lanjutkan intervensi