Anda di halaman 1dari 6

PATHWAY STEMI

DISUSUN OLEH :

DI SUSUN OLEH :
Yulianti Yunus, S.KEP

MENGETAHUI

PRESEPTOR AKADEMIK TTD:


Ns. Fadli Syamsuddin, M.Kep, Sp.Kep.MB
Ns. Nikmawati Puluhulawa, S.Kep, M.Kep,

TANGGAL PENGGUMPULAN Tgl :


Tepat Waktu
Terlambat
SARAN PRESEPTOR AKADEMIK

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2020
Pathway Stemi Faktor pencetus
hipertensi
Faktor pencetus
Merokok
Vasokontriksi pembuluh
Nikotin darah

Vsikositas aliran darah meningkat Tekanan pembuluh darah perifer


meningkat

Aliran darah melambat


Resistensi ejeksi darah dari
Edema paru
Merangsang pembentukan bekuan ventrikel

darah/thrombus

Penyempitan pembuluh darah Terjadi aterosklerosis Aliran darah tersumbat

Suplai darah dan oksigen


Iskemia pada miokard
ke miokard
menurun/tidak ada
ST. Elevasi Infark Miokard

Gangguan Metabolisme anaerob Gangguan kontraktilitas


meabolisme ventrikel
Peningkatan volume
Peningkatan asam laktat
miokard residu ventrikel kiri
Penurunan volume
Risiko Perfusi Peningkatan tekannan
Merangsang nosiseptor di sekuncup
Miokard Tidak hidrostaltik kapiler paru
miokard
Efektif Penurunan suplai darah
Perembesan cairan ke sistemik
Proses tranduksi,
paru Penurunan suplai darah
transmisi, modulasi dan
sistemik
persepsi Gangguan Pertukaran
Gas
Nyei Akut Perfusi Perifer Tidak
Hipoksia Efektif
ATP
Intoleran Aktivitas Kelemahan

Standar Luaran Keperawatan Indonesia

Tingkat Nyeri Perfusi Miokard


1. Keluhan nyeri (menurun) 1. Gambaran EKG iskemia/
2. Menringis (menurun) injuri / infark (menurun)
3. Gelisah (menurun) 2. Nyeri dada (menurun)
4. Kesulitan tidur (menurun) 3. Gambaran EKG aritmia
5. Muntah (menurun) (menurun)
6. Mual (menurun) 4. Kekukatan arteri rarta – rata
7. Tekanan darah (membaik) (membaik)
5. Kekuatan nadi (membaik)

Perfusi Perifer Toleransi Aktivitas


1. Kekuatan nadi perifer 1. Kemudahan melakukan aktivitas
(meningkat) sehari – hari (meningat)
2. Warna kulit pucat (menurun) 2. Kecepatan berjalan (meningkat)
3. Nyeri ekstremitas menurun 3. Kekuatan tubuh bagian atas
4. Pengisian kapiler (membaik) (meningkat)
4. Kekuatan tuuh bagian bawah
(menngkat)
5. Dispnea saat aktivitas (menurun)
6. EKG iskemia (membaik)

Pertukaran Gas
1. Dispnea (menurun)
2. Tingkat kesadaran (meningkat)
3. Dispnea (menurun)
4. Tkikardia (menurun)
5. Pusing (menurun)
6. Gelisah (menurun)
7. Ph arteri (membaik)
Standar Intervensi Keperawaatan Indonesia

Manajemen Nyeri Perawatan Jantung


Observasi Observasi
1. Identifikasi lokasi,karakteristik, 1. Mfasilitasionitor EKG 12 sadapan
durasi, frekuensi, kualitas, 2. Monitor aritmia ( kelainan irama
intensitas nyeri dan frekuensi)
2. Identifikasi skala nyeri Terapeutik
Terapeutik 3. Berikan diet jantung yang sesuai
3. Pertimbangkan jenis dan sumber (mis. Batasi asupan kafein, natrium,
nyeri dalam pemilihan strategi kolesterol, dan makanan tinggi
meredakan nyeri lemak)
Edukasi 4. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk
4. Jelaskan strategi meredakan nyeri modifikasi gaya hidup sehat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis Edukasi
untuk mengurangi rasa nyeri 5. Anjurkan berhenti merokok
Kolaborasi Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian analgetik, 6. Rujuk ke program rehabilitasi
jika perlu jantung
Manajemen Energi Pemantauan Respirasi
0bservasi Observasi
1. Identifikasi gangguan fungsi 1. Moniot pola napas (seperti
tubuh yang mengakibatkan bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
kelelahan kusmaul, chyne-stokes, biot,
2. Monitor lokasi dan ataksik)
ketidaknyamanan selama 2. Monitor adanya produksi sputum
melakukan aktivitas 3. Monitr adanya sumbatan jalan
Terapeutik napas
1. Lakukan latihan rentang gerak 4. Palapsi kesimetrisan ekspansi paru
pasif dan / atau aktif 5. Monitor saturasi oksigen
Edukasi Terapeutik
1. Anjurkan tirah baring 1. Atur intervasl pemantauan respirasi
2. Anjurkan melakukan aktivitas sesuai kondisi pasien
secara bertahap 2. Dokumentaikan hasil pemantauan
Kolaborasi Edukasi
Kolaborasi dengan ahli gizi 1. Jelaskan tujuan dan prosedur
tentang cara meningkatkan asupan pemamntauan
makanan

Perawatan Sirkulasi

1. Observasi
2. Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna, suhu,
ankle branchial, index)
3. Terapeutik
4. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
5. Edukasi
6. Anjurkan berhenti merokok
7. Anjurkan penggunaan obat penurunan tekanan darah, antikoagulan, dan penurnan
kolesterol, jika perlu
Nama – Nama Obat
1. Streptokinase adalah obat yang digunakan untuk melarutkan gumpalan darah yang
terbentuk di dalam pembuluh darah. Streptokinase mengandung enzim yang dapat
memecah gumpalan darah dan diberikan kepada pasien yang mengalami serangan
jantung. Manfaatnya Melarutkan gumpalan darah pada pasien serangan jantung,
emboli paru, dan deep vein thrombosis.
2. Alteplase adalah obat yang digunakan untuk memecah gumpalan darah. Gumpalan
darah yang menyumbat pembuluh darah arteri sering menjadi penyebab serangan
jantung dan stroke. Obat ini bekerja dengan cara mengaktifkan plasminogen untuk
memecah fibrin pada gumpalan darah.
3. Antikoagulan adalah obat yang berfungsi mencegah penggumpalan darah. Obat ini
bekerja dengan cara menghambat kerja protein yang terlibat dalam proses pembekuan
darah.
4. Nitrogliserin atau glyceryl trinitrate (GTN) adalah obat yang digunakan untuk
mengurangi dan mencegah angina (nyeri dada) akibat penyakit jantung koroner.
Nitrogliserin tidak menyembuhkan penyebab angina. Nitrogliserin merupakan obat
golongan nitrat yang bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah, serta
meningkatkan pasokan darah dan oksigen ke otot jantung.
5. Acetosal atau aspirin adalah obat pengencer darah atau obat yang digunakan
untuk mencegah penggumpalan darah. Sebagai pengencer darah,
aspirin digunakan pada penderita penyakit jantung koroner, serangan jantung, penyakit
arteri perifer, atau stroke.

Anda mungkin juga menyukai