PENDAHULUAN
Dalam visi Indonesia sehat 2010 menyatakan bahwa gambaran masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah
masyarakat, bangsa dan negara yang hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik
tersebut yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif. Dengan adanya
upaya-upaya kesehatan individu diharapkan adanya perubahan perilaku dari masyarakat yang
terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam
Masalah kesehatan ditentukan oleh dua faktor utama, yakni faktor perilaku dan faktor
adalah promosi atau pendidikan kesehatan. Promosi kesehatan bukan sekedar menyampaikan
hidup sehat, tetapi juga bagaimana masyarakat mampu memelihara dan mengingatkan
1
kesehatannya. Perilaku sehat merupakan perilaku masyarakat untuk mencari dan
mendapatkan status kesehatan dan memeliharanya secara optimal, mencegah penyakit dan
trauma. Upaya peningkatan kesehatan lebih dari sekedar pencegahan penyakit, akan tetapi
hanya ditujukan untuk penyakit spesifik saja (pengelolaan stress, latihan fisik).
Aktivitas lain yang dilakukan oleh seseorang yang merasa dirinya sakit untuk membatasi
status dari kesehatannya dan untuk mendapati pertolongan yang pantas disebut dengan
perilaku sakit. Dengan mengetahui status dari penyakit dan perilaku sakit yang menyertai
mereka maka perawat lebih mengetahui dengan baik klien atau pasien mereka dan juga dapat
Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub, yaitu sehat optimal dan kematian.
Apabila status kesehatan kita bergerak ke arah kematian maka kita berada dalam area sakit
(illness area), dan apabila status kesehatan kita bergerak ke arah sehat maka kita berada
Berdasarkan Uraian Latar Belakang di atas, dapat di rumuskan suatu hal yang terkait
2
Untuk mengetahui dan untuk lebih memahami persepsi sehat sakit.
Sesuai dengan latar belakang dan tujuan penulisan di atas, maka penulis membatasi
1. Konsep Persepsi
- Pengertian Persepsi
- Pengertian sehat
3. Konsep Sakit
- Pengertian sakit
- Pengertian Kesakitan
- Dampak Sakit
3
BAB II
ISI
oleh organisme atau individu sehingga didapat sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas
Persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diinderakan atau dirasakan individu (Bower).
4
Persepsi merupakan suatu proses pengenalan maupun proses pemberian arti terhadap
Sehat Menurut WHO 1947 adalah keadaan utuh secara fisik, jasmani, mental dan sosial
dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan.
Sehat adalah suatu kondisi keseimbangan antara status kesehatan biologis (jasmani),
psikologis (mental), sosial dan spiritual yang memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri
peri kehidupan ini harus sedemikian rupa sehingga setiap warga Negara mempunyai cukup
kemampuan untuk memelihara dan memajukan kehidupan sendiri serta kehidupan keluarganya
dalam masyarakat yang memungkinkanya bekerja, beristirahat, dan menikmati hiburan pada
waktunya.
Sehat Fisik adalah suatu keadaan dimana bentuk fisik dan faalnya tidak mengalami
perkembangan fisik, intelektual, emosional, yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu
5
Sehat adalah fungsi efektif dari sumber perawatan diri ( self Care Resources) yang
Self Care Action adalah perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk
(Payne.1983)
Status Perkembangan
perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia. Contohnya ; bayi dapat merasakan sakit tetapi
Seorang dapat mempertimbangkan rasa nyeri/sakit atau disfungsi keadaan normal karena
pengalaman sebelumnya. Hal ini membantu menentukan definisi seorang tentang sehat.
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun
psiko sosialnya jika mereka sehat. Faktor lain yang berhubungan dengan individu :
6
Self Estem, Body Image, peran dan kemampuan
a. Internal faktor
Fungsi faktor meliputi biologis, psikologi, kognitive dan dimensi spiritual. Demensi
Biologik, Genetik, suku, sex, umur dan perkembangan semua tingkat kesehatan seseorang.
Genetik berhubungan dengan karakteristik biologi ; temperamen, tingkat aktivitas dan potensi
intelektual.Suku dihubungkan dengan predisposisi suatu penyakit sebagai contoh ; kulit hitam
lebih banyak terjadi sikle-sel anemia dan hipertensi dari pada kebanyakan suku. Dimensi
psikologi, meliputi interaksi tubuh, konsep diri dan kepuasan. Demensi kognitive. Meliputi
pilihan gaya hidup, spritual dan kepercayaan agama. Gaya hidup seseorang meliputi, kebiasaan
makan, latihan, merokok penggunaan obat, alkohol dan metode koping terhadap stress sangat
mempengaruhi kesehatan individu. Spritual dan kepercayaan agama dapat merubah perilaku
terhasdap kesehatan.
b. Eksternal Faktor
meliputi geografi, lingkungan fisik, standar hidup, keluarga dan dukungan masyarakat. Geografi
tergantung iklim dan iklim berpengaruh terhadap kesahatan. Lingkungan ; Polusi terhadap air,
udara dan lingkungan lain sangat berpengaruh terhadap kesehatan. Standart hidup, standart
morbiditas dan mortalitas keluarga dan kepercayaan budaya; interaksi budaya dan masyarakat
juga berpengaruh terhadap bagaimana penerimaan persepsi seseorang, pengalaman dan cara
7
kesehatan. Dukungan masyarakat; berhubungan dengan faktor internal seseorang ; konsep diri,
pengenalan dan pisikologik yang mana ini berpengaruh terhadap motivasi dan kemampuan untuk
Menurut Perkin’s sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa
seseorang sehingga menimbulkan gangguan dalam aktifitas sehari-hari baik aktifitas jasmani,
Menurut Webster’s New Cologiat Act sakit adalah suatu kondisi dimana keadaan tubuh
melemah.
Menurut Kleinman sakit adalah gangguan fungsi atau adaptasi dari proses biologi dan
Sakit adalah suatu keadaan yang menggangu keseimbangan status kesehatan biologis
/jasmani, psikologis (mental), social dan spiritual yang mengakibatkan gangguan fungsi tubuh,
Ali.1998)
Sakit (Illnes) Adalah : penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit,
Kesakitan adalah apa yang dirasakan oleh pasien saat dia pergi ke dokter, sedangkan
penyakit adalah hasil yang didapatkan sepulang dari dokter (diagnosis). Helman.1990)
8
2.2.2.3. Dampak Sakit.
Efek sakit tidak hanya terjadi pada individu secara langsung yang mengalami sakit akan
Jenis dan luas dari efek sakit ini terdiri dari 3 (tiga) aspek:
Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub, yaitu sehat optimal dan kematian.
Apabila status kesehatan kita bergerak ke arah kematian maka kita berada dalam area sakit
(illness area), dan apabila status kesehatan kita bergerak ke arah sehat maka kita berada
Sesuai dengan rentang sehat sakit maka status kesehatan dapat dibagi dalam keadaan
optimal sehat atau kurang sehat, sakit ringan atau sakit berat sampai meninggal dunia. Apabila
individu berada dalam area sehat maka dilakukan upaya pencegahan primer, yaitu perlindungan
kesehtan dan perlindungan khusus agar terhindar dari penyakit. Apabila individu dalam area
keadaan sakit maka dilakukan upaya pencegahan sekunder dan tertier yaitu dengan diagnosis
dini dan pengobatan yang tepat, pencegahan perburukan penyakit dan rehabilitasi.
9
2.4. Pengaruh Ekosistem Terhadap Kesehatan ( A.Blum)
Rentang sehat sakit bersifat dinamis dan selalu berubah setiap saat, perubahan ini
Persepsi sakit dan kesakitan untuk setiap individusangat berbeda dan sangat tergantung dari
Seseorang merasa sakit, tapi setelah diperiksa ternyata individu tersebut tidak menderita
10
Seseorang tidak merasa sakit, akan tetapi sebenarnya individu tersebut mengidap
penyakit.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
kesehatan yang bermutu dan merata serta masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan
11
Persepsi sehat sakit merupakan interpretasi atau pemberian arti tentang apa yang
Status kesehatan seseorang terletak pada dua kutub, yaitu sehat optimal dan
kematian. Apabila status kesehatan bergerak ke arah sehat maka kita berada dalam area
sehat (wellness area), dan apabila status kesehatan bergerak ke arah kematian maka kita
Tentang
Disusun Oleh :
YOENITA SEPTANI
NIM: 10103084105598
12
Dosen Pembimbing :
ISNA OVARI,S.Kp
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Isospol.
Dalam penyususnan tugas ini penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
maka dari itu pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan terima ksih kepada :
1. Ibu dr. Hj. Fauziah Elytha, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
13
2. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi S I Keperawatan angkatan ke V yang telah
banyak memberikan masukan yang sangat berguna dalam menyelesaikan tugas Isospol
ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu
dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat
Akhirnya pada-Nya jualah kita berserah diri semoga bermanfaat bagi kita semua
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………….. i
Daftar Isi………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
14
BAB II ISI
2.1. Konsep Persepsi………….………………………………………….…... 5
DAFTAR PUSTAKA
15
16