Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN KELUARGA

“Konsep Keperawatan Keluarga”

Dosen Pembimbing:

Ns. Ervan, M.Kep., Sp.Kep.J

Disusun Oleh

Kelompok 2 :

Ayu Indra Septiawan P05120218049

Bella samya dwi putri P05120218052

Cindy Eka Juniarni P05120218053

Dapit sopiana P05120218055

Dika P05120218060

Ega Marti Anastasya P05120218064

Elwindri Rameko P05120218067

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, atas


rahmat dan hidayah-Nya penulis telah menyusun makalah tentang Konsep
keperawatan keluarga.

Dengan menyelesaikan materi ini diharapkan dapat membantu kelancaran


proses pembelajaran peserta didik atau mempercepat tercapainya pemahaman dan
kelancaran dalam menguasai materi ini.

Penulis menyadari sepenunya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis semoga laporan ini
dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Bengkulu,9 Agustus 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian keluarga dan pengertian keperawatan keluarga.........................3


B. Ciri Keluarga................................................................................................3
C. Tipe Keluarga.................................................................................………..4
D. Struktur keluarga ...................................…………………………………..6
E. Peran Keluarga.................................………………………………………7
F. Fungsi Keluarga...........................................................................................8
G. Tahap-tahap perkembangan keluarga dan tugas perkembangan keluarga...9
H. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan....................................................11

BAB III PENUTUP................................................................................................12


A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah


Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien
keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan
dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang
sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika
tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa
kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi
sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat,
sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga,
perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah
memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah
memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan kesehatan
perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga
dapat menerima. Maka dari itu penulis akan meninjau beberapa tinjauan
kepustakaan untuk melengkapi teori teori dasar mengenai kosep dasar
keluarga.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertin keluarga dan keperawatan keluarga?
2. Apa saja ciri keluarga?
3. Apa saja tipe kelurga?
4. Apa saja struktur dalam keluarga?
5. Apa saja peran keluarga?
6. Apa fungsi keluarga?
7. Apa saja tugas keluarga dalam bidang kesehatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertin keluarga dan keperawatan keluarga
2. Untuk mengetahui saja ciri keluarga

4
3. Untuk mengetahui saja tipe kelurga
4. Untuk mengetahui struktur dalam keluarga
5. Untuk mengetahui peran keluarga
6. Untuk mengetahui keluarga
7. Untuk mengetahui tugas keluarga dalam bidang kesehatan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian keluarga dan pengertian keperawatan keluarga


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dan keadaan saling ketergantungan (Departemen
Kesehatan, 1988).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-
ikatan kebersamaan, ikatan emosional dan yang mengidentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari keluarga (Marilynn M.Friedman, 1998).
Keluarga adalah dua orang atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan (Salvicion G Balion dan Aracelis Maglaya,
1989).
Disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang
dipersatukan oleh ikatan perkawinan, ikatan darah yang tinggal dalam satu
rumah dan saling berinteraksi satu sama lain dalam perannya masing-
masing untuk menciptakan atau mempertahankan suatu budaya.
Keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga (Suprajitna, 2004).

B. Ciri keluarga
a. Menurut Robert Iver dan Charles Horton yang di kutip dari
(Setiadi, 2008)
2. Keluarga merupakan hubungan perkawinan
3. Keluarga bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan
hubungan perkawinan yang senganja dibentuk atau dipelihara.
4. Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur)
termasuk perhitungan garis keturunan.
5. Keluarga mempunyai fumgsi ekonomi yang dibentuk oleh

6
anggota-anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk
mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
6. Keluarga merupakan tempat tingggal bersama, ruamh atau
rumah tangga.
a. Ciri keluarga Indonesia (Setiadi, 2008)
1. Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat
gotong royong.
2. Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
3. Umumnya dipimpim oleh suami meskipun proses pemutusan
dilakukan secara musyawarah.

C. Tipe Keluarga
Dalam (Murwani, 2007) di sebutkan beberapa tipe keluarga yaitu :
1. Tipe Keluarga Tradisional
1. Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak-anak.

2. Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di


tambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, keponakan,
saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.

3. Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari


suami dan istri tanpa anak

4. “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
orang tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi
ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.

5. “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri


seorang dewasa (misalnya seorang yang telah dewasa
kemudian tinggal kost untuk bekerja atau kuliah)

7
2. Tipe Keluarga Non Tradisional

1. The Unmarriedteenege mather

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan


anak dari hubungan tanpa nikah

2. The Stepparent Family

Keluarga dengan orang tua tiri.

3. Commune Family

Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak


ada hubungan saudara hidup bersama dalam satu rumah,
sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama :
sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok atau
membesarkan anak bersama.

4. The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family

Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti


pasangan tanpa melelui pernikahan.

5. Gay And Lesbian Family

Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama


sebagaimana suami – istri (marital partners).

2. Cohibiting Couple

Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan


perkawinan karena beberapa alasan tertentu.

3. Group-Marriage Family

Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah


tangga bersama yang saling merasa sudah menikah, berbagi
sesuatu termasuk sexual dan membesarkan anaknya.

8
4. Group Network Family

Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup


bersama atau berdekatan satu sama lainnya dan saling
menggunakan barang – barang rumah tangga bersama,
pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya

5. Foster Family

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga


atau saudara didalam waktu sementara, pada saat orang tua
anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan
kembali keluarga yang aslinya.

6. Homeless Family

Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai


perlindungan yang permanent karena krisis personal yang
dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem
kesehatan mental.

7. Gang.

Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang


muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang
mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan
criminal dalam kehidupannya

D. Struktur Keluarga
Menurut Friedcman (1998), struktur keluarga terdiri dari :
1. Pola dan proses komunikasi dapat dikataan berfungsi apabila jujur,
terbuka, melibatkan emosi, dapat menyelesaikan konflik keluarga serta
adanya hierarki kekuatan. Pola komunikasi dalam keluarga dikatakan
akan berhasil jika pengirim pesan (sender) yakin mengemukakan
pesannya, isi pesan jelas dan berkualitas, dapat menerima dan memberi

9
umpan balik, tidak bersifat asumsi, berkomunikasi sesuai. Sebaliknya,
seseorang menerima pesan (receiver) dapat menerima pesan dengan
baik jika dapat menjadi pendengan yang baik, memberi umpan balik
dandapat memvalidasi pesan yang diterima.
2. Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai
posisi sosial yang diberikan baik peran formal maupun informal.
3. Struktur kekuatan adalah kemampuan individu untuk mengontrol dan
mempengaruhi atau merubah perilaku orang lain yang terdiri dari
legitimate power (hak), referen power (ditiru), expert power
(keahlian), reward power (hadiah), coercive power (paksaan) dan
affektif power.
4. Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap dan keyakinan
yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu sedangkan
norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan sosial
tertentu.

E. Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu. Peranan individu didasari dalam keluarga dan kelompok
masyarakat. Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai
berikut
1. Peran ayah : ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya,
berperan dari pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa
aman sebagai kepala keluarga, anggota dari kelompok sosial serta dari
anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peran ibu : ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai
peran mengurus rumah tangga , sebagai pengasuh dan pendidik anak-
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,

10
disamping itu ibu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarga.
3. Peran anak : anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangan fisik, mental, soaial dan spiritual.

F. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1998), terdapat lima fungsi keluarga, yaitu :
1. Fungsi afektif (the Affective Function) adalah fungsi keluarga yang
utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan
anggota keluarga berhubungan dengan oranglain. Fungsi ini
dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota
keluarga.
2. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang
dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar
berperan dalam lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir.
Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk
norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
3. Fungsi reproduksi (the reproduction function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi (the economic function) yaitu keluarga berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the health care
function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini
dikembangkan menjadi tugas keluarga dibidang kesehatan.
Tetapi dengan berubahnya zaman, fungsi keluarga dikembangkan
menjadi :

11
1. Fungsi ekonomi, yaitu keluarga diharapkan menjadi keluarga yang
produktif yang mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi dengan
memanfaatkan sumber daya keluarga.
2. Fungsi mendapatkan status sosial, yaitu keluarga yang dapat dilihat
dan dikategorikan strata sosialnya oleh keluarga lain yang berbeda
disekitarnya.
3. Fungsi pendidikan, yaitu keluarga mempunyai peran dan
tanggungjawab yang besar terhadap pendidikan anak-anaknya untuk
menghadapi kehidupan dewasanya.
4. Fungsi sosialisasi bagi anaknya, yaitu orang tua atau keluarga
diharapkan mampu menciptakan kehidupan sosial yang mirip dengan
luar rumah.
5. Fungsi pemenuhan kesehatan, yaitu keluarga diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dasar primer dalam rangka melindungi dan
pencegahan terhadap penyakit yang mungkin dialami olehkeluarga.
6. Fungsi reliugius, yaitu keluarga merupakan tempat belajar tentang
agama danmengamalkan ajaran agama.
7. Fungsi rekreasi, yaitu keluarga merupakan tempat untuk melakukan
kegiatan yang dapat mengurangi ketegangan akibat berada di luar
rumah.
8. Fungsi reproduksi, yaitu bukan hanya mengembangkan keturunan
tetapi juga tempat untuk mengembangkan fungsi reproduksi secara
menyeluruh, diantaranya seks yang sehat dan berkualitas serat
pendidikan seks bagi anak-anak.
9. Fungsi afektif, yaitu keluarga merupakan tempat yang utama untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial sebelum anggota keluarga berada di
luar rumah. Dari beberapa fungsi keluarga diatas, ada tiga fungsi
pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, antara lain asih, yaitu
memberikan kasih sayang, perhatin dan rasa aman, kehangatan kepada
anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbun dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya. Sedangka asuh, yaitu
menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar

12
kesehatannya selalu terpelihara sehingga diharapkan mereka menjadi
anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual. Dan asah,
yaitu memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga siap menadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.

G. Tahap - Tahap Perkembangan Keluarga dan Tugas Perkembangan


Keluarga
Menurut friedman (1998), tahap perkembangan keluarga berdasarkan
siklus kehidupan keluarga terbagi atas 8 tahap :
1. Keluarga baru (beginning family), yaitu perkawinan dari sepasang
insan yang menandakan bermulanya keluarga baru. Keluarga pada
tahap ini mempunyai tugas perkembangan, yaitu membina hubungan
dan kepuasan bersama, menetapkan tujuan bersam, membina
hubunganbdengan keluarga lain, teman, kelompok sosial dan
merencanakan anak atau KB.
2. Keluarga sedang mengasuh anak (child bearing family), yaitu dimulai
dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan.
Mempunyai tugas perkembangan seperti persiapan bayi, membagi
peran dan tanggungjawab, adaptasi pola hubungan seksual,
pengetahuan tentangkehamilan, persalinan dan menjadi orang tua.
3. Keluarga dengan usia anak pra sekolah, yaitu kelurga dengan anak
pertama yang berumur 30 bulan sampai dengan 6 tahun. Mempunyai
tugas perkembangan, yaitu membagi waktu, pengaturan keuangan,
merencanakan kelahiran yang berikutnya dan membagi tanggungjawab
dengan anggota keluarga yang lain.
4. Keluarga dengan anak usia sekolah, yaitu dengan anak pertama berusia
13 tahun. Adapun tugas perkembangan keluarga ini, yaitu
menyediakan aktivitas untuk anak, pengaturan keuangan, kerjasama
dalkam menyelesaikan masalah, memperhatikan kepuasan anggota
keluarga dan sistem komunikasi keluarga.

13
5. Keluarga dengan anak remaja, yaitu dengan usia anak pertam 13 tahun
sampai dengan 20 tahun. Tugas pekembangan keluarga ini adalah
menyediakan fasilitas kebutuhan keluarga yang berbeda, menyertakan
keluarga dalam bertanggungjawab dan mempertahankan filosofi hidup.
6. Keluarga dengan anak dewasa, yaitu keluarga dengan anak pertama,
meninggalkan rumahdengan tugas perkembangan keluarga, yaitu
menata kembali sumber dan fasilitas, penataan yang tanggungjawab
antar anak, mempertahankan komunikasi terbuka, melepaskan anak
dan mendapatkan menantu.
7. Keluarga usia pertengahan, yaitu dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun. Adapaun tugas
perkembangan, yaitu mempertahankan suasana yangmenyenangkan,
bertanggungjawab pada semua tugas rumah tangga, membina
keakraban dengan pasangan, mempertahankan kontak dengan anak dan
berpartisipasi dalam aktivitas sosial.
8. Keluarga usia lanjut, tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai
dari salah satu pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung
hingga salah satu pasangan meningga ldunia. Adapun tugas
perkembangan keluarga ini, yaitu menghadapi pensiun, saling rawat,
memberi arti hidup, mempertahankan kontak dengan anak, cucu dan
masyarakat.

H. Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan


Menurut Freedman (1981) membagi 5 tugas keluarga dalam
bidang kesehatan yang harus dilakukan, yaitu :
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga
secara tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga,
maka apabila menyadari adanya perubahan perlu segera dicatat kapan
erjadinya, perubahan apa yang terjadi dan beberapa besar
perubahannya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi
keluarga

14
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama
untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan
keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang
mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan
tindakan keluarga maka segera melakukan tindakan tepat agar
masalah kesehatan dapat dikurangi atau

bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan


seyogyanya meminta bantuan orang lain dilingkungan sekitar
keluarga.
3. Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang
terlalu muda. Perawatan ini dapat dilakukan tindakan dirumah
apabila keluarga memiliki kemampuan melakukan tindakan
untuk pertolongan pertama atau kepelayanan kesehatan untuk
memperoleh tindakan lanjjutan agar masalah yang lebih parah
tidak terjadi.
4. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
Mempertahankan hubungan timbale balik antara keluarga dan
lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi
pada sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan
antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui
beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan

15
mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan
tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam
posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh
harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
B. Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui
pendalaman keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat
dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang
optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu
dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M.M. (1998).Family Nursing : Research, Theory and Practice (4th


Ed.). Norwalk CT : Alpleton & Lange.

Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta : Salemba


Medika.

16
Freadman, M. M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Makhfudli, (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Mubarok, W. I. (2010). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.

Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: TIM.

Zaidin Ali, S. M. (2010). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

17

Anda mungkin juga menyukai