Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh
Kelompok 2 :
Dika P05120218060
1
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari sepenunya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis semoga laporan ini
dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
3. Untuk mengetahui saja tipe kelurga
4. Untuk mengetahui struktur dalam keluarga
5. Untuk mengetahui peran keluarga
6. Untuk mengetahui keluarga
7. Untuk mengetahui tugas keluarga dalam bidang kesehatan
5
BAB II
PEMBAHASAN
B. Ciri keluarga
a. Menurut Robert Iver dan Charles Horton yang di kutip dari
(Setiadi, 2008)
2. Keluarga merupakan hubungan perkawinan
3. Keluarga bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan
hubungan perkawinan yang senganja dibentuk atau dipelihara.
4. Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur)
termasuk perhitungan garis keturunan.
5. Keluarga mempunyai fumgsi ekonomi yang dibentuk oleh
6
anggota-anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk
mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
6. Keluarga merupakan tempat tingggal bersama, ruamh atau
rumah tangga.
a. Ciri keluarga Indonesia (Setiadi, 2008)
1. Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat
gotong royong.
2. Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
3. Umumnya dipimpim oleh suami meskipun proses pemutusan
dilakukan secara musyawarah.
C. Tipe Keluarga
Dalam (Murwani, 2007) di sebutkan beberapa tipe keluarga yaitu :
1. Tipe Keluarga Tradisional
1. Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak-anak.
4. “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu
orang tua (ayah/ibu) dengan anak (kandung/angkat). Kondisi
ini dapat disebabkan oleh perceraian atau kematian.
7
2. Tipe Keluarga Non Tradisional
3. Commune Family
2. Cohibiting Couple
3. Group-Marriage Family
8
4. Group Network Family
5. Foster Family
6. Homeless Family
7. Gang.
D. Struktur Keluarga
Menurut Friedcman (1998), struktur keluarga terdiri dari :
1. Pola dan proses komunikasi dapat dikataan berfungsi apabila jujur,
terbuka, melibatkan emosi, dapat menyelesaikan konflik keluarga serta
adanya hierarki kekuatan. Pola komunikasi dalam keluarga dikatakan
akan berhasil jika pengirim pesan (sender) yakin mengemukakan
pesannya, isi pesan jelas dan berkualitas, dapat menerima dan memberi
9
umpan balik, tidak bersifat asumsi, berkomunikasi sesuai. Sebaliknya,
seseorang menerima pesan (receiver) dapat menerima pesan dengan
baik jika dapat menjadi pendengan yang baik, memberi umpan balik
dandapat memvalidasi pesan yang diterima.
2. Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai
posisi sosial yang diberikan baik peran formal maupun informal.
3. Struktur kekuatan adalah kemampuan individu untuk mengontrol dan
mempengaruhi atau merubah perilaku orang lain yang terdiri dari
legitimate power (hak), referen power (ditiru), expert power
(keahlian), reward power (hadiah), coercive power (paksaan) dan
affektif power.
4. Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap dan keyakinan
yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu sedangkan
norma adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan sosial
tertentu.
E. Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan
situasi tertentu. Peranan individu didasari dalam keluarga dan kelompok
masyarakat. Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai
berikut
1. Peran ayah : ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya,
berperan dari pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa
aman sebagai kepala keluarga, anggota dari kelompok sosial serta dari
anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peran ibu : ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai
peran mengurus rumah tangga , sebagai pengasuh dan pendidik anak-
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
10
disamping itu ibu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarga.
3. Peran anak : anak-anak melaksanakan peran psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangan fisik, mental, soaial dan spiritual.
F. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1998), terdapat lima fungsi keluarga, yaitu :
1. Fungsi afektif (the Affective Function) adalah fungsi keluarga yang
utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan
anggota keluarga berhubungan dengan oranglain. Fungsi ini
dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota
keluarga.
2. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang
dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar
berperan dalam lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir.
Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk
norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
3. Fungsi reproduksi (the reproduction function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi (the economic function) yaitu keluarga berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (the health care
function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi. Fungsi ini
dikembangkan menjadi tugas keluarga dibidang kesehatan.
Tetapi dengan berubahnya zaman, fungsi keluarga dikembangkan
menjadi :
11
1. Fungsi ekonomi, yaitu keluarga diharapkan menjadi keluarga yang
produktif yang mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi dengan
memanfaatkan sumber daya keluarga.
2. Fungsi mendapatkan status sosial, yaitu keluarga yang dapat dilihat
dan dikategorikan strata sosialnya oleh keluarga lain yang berbeda
disekitarnya.
3. Fungsi pendidikan, yaitu keluarga mempunyai peran dan
tanggungjawab yang besar terhadap pendidikan anak-anaknya untuk
menghadapi kehidupan dewasanya.
4. Fungsi sosialisasi bagi anaknya, yaitu orang tua atau keluarga
diharapkan mampu menciptakan kehidupan sosial yang mirip dengan
luar rumah.
5. Fungsi pemenuhan kesehatan, yaitu keluarga diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dasar primer dalam rangka melindungi dan
pencegahan terhadap penyakit yang mungkin dialami olehkeluarga.
6. Fungsi reliugius, yaitu keluarga merupakan tempat belajar tentang
agama danmengamalkan ajaran agama.
7. Fungsi rekreasi, yaitu keluarga merupakan tempat untuk melakukan
kegiatan yang dapat mengurangi ketegangan akibat berada di luar
rumah.
8. Fungsi reproduksi, yaitu bukan hanya mengembangkan keturunan
tetapi juga tempat untuk mengembangkan fungsi reproduksi secara
menyeluruh, diantaranya seks yang sehat dan berkualitas serat
pendidikan seks bagi anak-anak.
9. Fungsi afektif, yaitu keluarga merupakan tempat yang utama untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial sebelum anggota keluarga berada di
luar rumah. Dari beberapa fungsi keluarga diatas, ada tiga fungsi
pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, antara lain asih, yaitu
memberikan kasih sayang, perhatin dan rasa aman, kehangatan kepada
anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbun dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya. Sedangka asuh, yaitu
menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
12
kesehatannya selalu terpelihara sehingga diharapkan mereka menjadi
anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual. Dan asah,
yaitu memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga siap menadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
13
5. Keluarga dengan anak remaja, yaitu dengan usia anak pertam 13 tahun
sampai dengan 20 tahun. Tugas pekembangan keluarga ini adalah
menyediakan fasilitas kebutuhan keluarga yang berbeda, menyertakan
keluarga dalam bertanggungjawab dan mempertahankan filosofi hidup.
6. Keluarga dengan anak dewasa, yaitu keluarga dengan anak pertama,
meninggalkan rumahdengan tugas perkembangan keluarga, yaitu
menata kembali sumber dan fasilitas, penataan yang tanggungjawab
antar anak, mempertahankan komunikasi terbuka, melepaskan anak
dan mendapatkan menantu.
7. Keluarga usia pertengahan, yaitu dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun. Adapaun tugas
perkembangan, yaitu mempertahankan suasana yangmenyenangkan,
bertanggungjawab pada semua tugas rumah tangga, membina
keakraban dengan pasangan, mempertahankan kontak dengan anak dan
berpartisipasi dalam aktivitas sosial.
8. Keluarga usia lanjut, tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai
dari salah satu pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung
hingga salah satu pasangan meningga ldunia. Adapun tugas
perkembangan keluarga ini, yaitu menghadapi pensiun, saling rawat,
memberi arti hidup, mempertahankan kontak dengan anak, cucu dan
masyarakat.
14
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama
untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan
keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang
mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan
tindakan keluarga maka segera melakukan tindakan tepat agar
masalah kesehatan dapat dikurangi atau
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi
pada sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan
antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui
beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan
15
mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan
tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam
posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh
harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
B. Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui
pendalaman keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat
dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang
optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu
dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
16
Freadman, M. M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
17