Santai, kaku, cuek, atau fleksibel? Mana pola asuh terbaik bagi anak?
Bagikan
Placeholder
Placeholder
Ketika menjadi orang tua baru, Moms dan suami tentu memiliki cara dan gaya sendiri saat mengasuh
Si Kecil. Selain pengetahuan, pola pengasuhan tersebut tentu juga dipengaruhi pengalaman saat
masih kecil dulu.
Tentu Moms masih ingat seperti apa orang tua mengasuh Moms saat masih anak-anak. Dan, apakah
cara tersebut kembali Moms terapkan pada Si Kecil?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh pakar psikologi ternama seperti Diana Baumrind serta
Maccoby dan Martin, pengaruh pola asuh pada anak cukup besar, mulai dari kualitas kesehatan
hingga pembentukan pola pikir dan kepribadian dalam jangka panjang.
Terlepas dari gaya hidup, kondisi sosial ekonomi, latar belakang budaya, maupun domisili, pada
akhirnya setiap keluarga hanya menjalankan salah satu dari 4 tipe pola asuh orang tua.
Baca Juga : Stop! Orang Tua Jangan Lakukan 7 Hal yang Justru Meruntuhkan Harga Diri Balita Ini
Mari cari tahu lebih banyak tentang berbagai tipe pola asuh orang tua, agar bisa mendukung tumbuh
kembang balita dengan lebih optimal. Sebab dari 4 pola asuh orang tua ini, ternyata membawa
pengaruh pada perkembangan psikologis anak, lho.
1. Otoriter
Foto: Romper.com
Ciri yang paling mudah dikenali dari pola asuh otoriter adalah diterapkannya aturan super ketat yang
wajib diikuti oleh anak.
Selain itu, tipe pola asuh orang tua yang otoriter memiliki karakter umum sebagai berikut:
Hubungan orang tua dan anak dalam pola asuh otoriter cenderung dingin dan berjarak, dan lebih
banyak menggunakan hukuman ketimbang strategi disiplin.
Hasil yang didapatkan dari pola asuh otoriter seringkali bertolak belakang dengan harapan orang
tua.
Selain prestasi sekolah yang tidak terlalu baik, anak juga tumbuh menjadi pribadi yang memiliki
kepercayaan diri dan keterampilan sosial yang rendah.
Yang lebih mengejutkan, anak yang dibesarkan dalam pola asuh ini juga memiliki risiko lebih besar
untuk penyalahgunaan narkoba, gangguan kesehatan mental, serta perilaku agresif.
2. Permisif
Foto: Verywellfamily.com
Dalam tipe pola asuh orang tua yang bersifat permisif alias serba boleh, orang tua bersikap sangat
santai, bebas, dan mencoba menjadi teman bagi anaknya.
Hanya memiliki sedikit aturan, yang juga dilaksanakan dengan sangat longgar.
Tetap memenuhi segala kebutuhan anak dan menganggap anak lebih tahu yang terbaik untuk
dirinya.
Pengaruh pola asuh pada anak yang patut diwaspadai adalah meningkatnya risiko obesitas, gigi
berlubang, dan gangguan kesehatan lain, karena tidak diajarkan pola makan dan gaya hidup yang
baik.
Baca Juga : Benarkah Sering Membentak Anak Membuat Sel Otaknya Terputus?
3. Demokratis
Foto: Focusonthefamily.ca
Pola asuh demokratis atau authoritative parenting bisa dikatakan sebagai kombinasi yang cukup pas
antara tipe pola asuh permisif dan otoriter. Karakter dari tipe pola asuh orang tua ini adalah:
Hubungan yang positif dan hangat antara orang tua dan anak.
Ada aturan tegas yang harus diikuti anak, disertai penjelasan dibalik aturan tersebut.
Orang tua bisa bersikap tegas dalam menerapkan aturan dan memberikan konsekuensi, tapi tetap
mempertimbangkan pendapat dan perasaan anak.
Berkat strategi disiplin yang positif, anak yang dibesarkan dalam pola asuh demokratis cenderung
memiliki kemampuan berpikir kritis dan mengambil keputusan yang lebih baik.
Selain itu, mereka juga tumbuh menjadi pribadi bertanggung jawab yang tidak ragu dalam
mengungkapkan pendapat mereka.
Baca Juga : 6 Kesalahan Pola Asuh Orang Tua yang Membuat Anak Jadi LGBT
4. Pengabaian
Foto: Aptparenting.com
Tidak sedikit juga orang tua yang abai dengan kebutuhan bahkan keberadaan anak mereka.
Beberapa karakter umum dari pola asuh pengabaian adalah:
Pengabaian tidak selalu dilakukan dengan sengaja, tapi bisa juga karena orang tua memiliki
gangguan kesehatan fisik atau mental, memiliki aktivitas yang sangat padat, sedang mengalami
masalah berat dalam hidup, dan sebagainya.
Moms mungkin sudah bisa menduga, anak dibesarkan dalam pola asuh ini cenderung memiliki
kepercayaan diri yang rendah dan prestasi sekolah yang kurang baik.
Dalam jangka panjang, anak juga cenderung mengalami gangguan perilaku serta gangguan
kesehatan mental.
Berdasar penelitian ekstensif yang berlangsung selama 50 tahun lamanya, para pakar perkembangan
anak di seluruh dunia sepakat bahwa tipe pola asuh orang tua demokratis adalah yang terbaik untuk
tumbung kembang anak.
Baca Juga : 6 Karakter Orang Tua Masa Kini, yang Manakah Moms?
Setelah membaca tipe pola asuh orang tua diatas, manakah yang Moms jalankan saat ini?
(WA)
FamilyPerilaku Balitabbm
Bagikan
ARTIKEL TERKAIT
3-5 TAHUN
6 Cara Mempersiapkan Anak untuk Bertemu dengan Keluarga Besar saat Lebaran
DI ATAS 5 TAHUN
ADVERTISEMENT
FOLLOW US ON FACEBOOK
FOLLOW US ON TWITTER
FOLLOW US ON INSTAGRAM
https://parenting.orami.co.id/magazine/mengenal-4-tipe-pola-asuh-orang-tua-dan-pengaruhnya-
pada-balita/?
gclid=Cj0KCQjw9tbzBRDVARIsAMBplx_i8yiXD4hO0nsoeSjVGhO2YHdpo7z_cWfUPPu3CIjR0830CMZV
RX8aAshKEALw_wcB