Anda di halaman 1dari 14

Vol. 28 No.

3 Desember 2019

A. Pengaruh Implementasi Kartu Tani terhadap Efektivitas Penyaluran Pupuk Bersubsidi di


Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
The Effect of Farmer Card Implementation on The Effectiveness of Distribution of Subsidized
Fertilizers in Kendal Regency, Central Java
Muhammad Lutfil Chakim, Amzul Rifin, dan Bunasor Sanim ................................................ 171 – 182

B. Kajian Paket Teknologi Usahatani VUB Jagung Hibrida di Desa Sukaraja Kecamatan
Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan
Study of Technology Package of Hybrid Corn VUB in Sukaraja Village, District Seginim,
South Bengkulu Regency
Miswarti, Yahumri, T. Hidayat , dan D. Musaddad ................................................................. 183 – 190

C. Faktor Determinan Efisiensi dan Inefisiensi Teknis Usahatani Kedelai Lokal di Kabupaten
Grobogan, Jawa Tengah
Determinant Factors of Technical Efficiency and Inefficiency of Local Soybean Farming in
Grobogan Regency, Central Java
Chanifah, D. H. Darwanto, dan J. Triastono............................................................................. 191 – 202

D. Manajemen Risiko Rantai Pasok Tebu (Studi Kasus di PTPN X)


The Supply Chain Risk Management of Sugarcane (Case Study in PTPN X)
Illia Seldon Magfiroh dan Rudi Wibowo.................................................................................. 203 – 212

E. Keberlanjutan Usaha Peternakan Ayam Ras Pedaging pada Pola Kemitraan


Sustainability of Broiler Farming on Partnership Pattern
Reni Suryanti, Sumardjo, Syahyuti, dan Prabowo Tjitropranoto............................................. 213 – 226

F. Kebijakan Penguatan Pengelolaan Stok Beras Pemerintah


Strengthening Policy on Government Rice Stock Management
Nono Rusono............................................................................................................................ 227 – 238

G. Kecambah Beras Pecah Kulit : Proses Produksi dan Karakteristiknya


Germinated Brown Rice: Production Process and Its Characteristics
Hadi Munarko, Azis Boing Sitanggang, Feri Kusnandar, dan Slamet Budijanto .................... 239 – 252
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala perkenan
dan kuasa-Nya, jurnal PANGAN Vol. 28 No. 3 Desember 2019 ini dapat diterbitkan. Ucapan terima
kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya tak lupa Redaksi sampaikan kepada para penulis yang
telah berpartisipasi dalam mengirimkan buah karyanya, juga kepada penyunting ahli yaitu: Prof. Dr.
Ir. Made Astawan, M.S, Prof.Dr. Slamet Budijanto, Prof. Dr. Ir. Yusman Syaukat, M.Ec., Ir. Purwono
M.S., Dr. Kaswanto, SP, M.Si dan Ir. Bess Tiesnamurti, M.Sc.

Pada edisi Ketiga tahun 2019 ini, Jurnal PANGAN kembali hadir dengan membawakan
lima artikel ilmiah (research article) dan dua artikel kajian (review article) yang terkait beberapa
komoditi pangan seperti beras, jagung, kedelai, dan tebu. Rangkaian artikel diawali oleh tulisan dari
Muhammad Lutfil Chakim, Amzul Rifin dan Bunasor Sanim dengan judul “Pengaruh Implementasi
Kartu Tani Terhadap Efektivitas Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Kendal, Jawa
tengah”. Selanjutnya artikel dari Miswarti, Yahumri, T. Hidayat dan D. Musaddad yang mengangkat
topik ”Kajian Paket Teknologi Usahatani VUB Jagung Hibrida di Desa Sukaraja Kecamatan
Seginim Kebupaten Bengkulu”. Artikel Chanifah, D.H. Darwanto dan J. Triastono hadir berikutnya
melengkapi rangkaian artikel ilmiah mengenai kedelai dalam artikelnya yang berjudul ”Faktor
Determinan Efisensi dan Inefesiensi Teknis Usahatani Kedelai Lokal di Kabupaten Grobogan,
Jawa tengah”. Artikel selanjutnya mengangkat topik mengenai komoditi tebu hasil karya Illia Seldon
Magfiroh dan Rudi Wibowo yang mengupas tentang “Manajemen Risiko Rantai Pasok Tebu (Studi
Kasus di PTPN X)”. Melengkapi rangkaian artikel ilmiah, hadir artikel yang ditulis oleh Reni Suryanti,
Sumardjo, Syahyuti dan Prabowo Tjitropranoto dengan judul “Keberlanjutan Usaha Peternakan
Ayam Ras Pedaging pada Pola Kemitraan.

Artikel review terdiri dari tulisan Nono Surono yang mengangkat tema beras dengan judul
“Kebijakan Penguatan Pengelolaan Stok Beras Pemerintah”. Serta artikel yang berjudul
“Kecambah Beras Pecah Kulit: Proses Produksi dan Karakteristiknya” ditulis oleh Hadi
Munarko, Azis Boing Sitanggang, Feri Kusnandar dan Slamet Budijanto, menjadi penutup pada
judul PANGAN edisi ini.
Akhirnya Redaksi berharap Jurnal PANGAN dapat menjadi media informasi mengenai pangan
yang senantiasa memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan. Atas dukungan
Anda pula semoga kami bisa terus menghadirkan edisi-edisi selanjutnya.

Selamat membaca.

Redaksi
Pengaruh Implementasi Kartu Tani terhadap Efektivitas Penyaluran
Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
The Effect of Farmer Card Implementation on The Effectiveness of
Distribution of Subsidized Fertilizers in Kendal Regency, Central Java
Muhammad Lutfil Chakim, Amzul Rifin, dan Bunasor Sanim
Program Studi Manajemen dan Bisnis, Sekolah Bisnis IPB
Jl. Raya Pajajaran, Babakan, Kecamatan Bogor Tengah, Bogor, Jawa Barat 16128
Email : mlc.chakim@gmail.com

Diterima : 12 Juli 2019 Revisi : 4 Desember 2019 Disetujui : 10 Desember 2019


ABSTRAK

Penyebab utama permasalahan distribusi pupuk disebabkan oleh sistem yang diterapkan saat ini belum
berjalan optimal. Permasalahan yang umum terjadi berupa kelangkaan pupuk bersubsidi, keterlambatan
distribusi pupuk, ketidaktepatan sasaran, dan harga yang di atas ketentuan. Untuk mengatasi hal ini,
pemerintah telah mencanangkan Program Kartu Tani. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektivitas implementasi Kartu Tani dan dampaknya terhadap penyaluran pupuk bersubsidi. Data primer
dikumpulkan dari para petani, agen pupuk dan juga stakeholders Program Kartu Tani di Kabupaten Kendal,
Jawa Tengah. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik stratified random sampling sebanyak
100 sampel dari seluruh perwakilan di setiap kecamatan. Data penelitian dianalisis menggunakan metode
deskriptif kuantitatif dengan metode Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
implementasi Kartu Tani masih rendah yaitu sebesar 23,5 persen. Penelitian juga menyatakan bahwa
implementasi Kartu Tani berpengaruh siginifikan terhadap penyaluran pupuk bersubsidi. Adapun faktor
yang signifikan memengaruhi implementasi Kartu Tani adalah faktor pemahaman dan kepatuhan terhadap
peraturan, faktor sosial budaya dan faktor kondisi ekonomi petani.
kata kunci : kartu tani, penyaluran pupuk bersubsidi, pupuk bersubsidi

ABSTRACT
The  leading  cause of fertilizer distribution problems is because the current system is not running
optimally. Common problems include scarcity of subsidized fertilizers, delays in fertilizer distribution,
inaccurate targets, and prices above the provisions. To overcome this, the government has launched the
Farmer Card Program. This study aims to determine the effectiveness of  Farmer Card implementation, and
its impact on the distribution of subsidized fertilizer. Primary data was collected from Farmer, fertilizer agents,
and stakeholders of the Farmer Card Program in Kendal District, Central Java. The research sample was
conducted using a stratified random sampling technique by taking 100 samples from all representatives
in each district. The research data were analyzed using quantitative descriptive methods with the Partial
Least Square (PLS) method. The results showed that the Farmer Card implementation was still low at 23.5
percent. The research also states that the implementation of the Farmer Card has a significant effect on
the distribution of subsidized fertilizer. The significant factors influencing the implementation of the Farmer
Card are the factors of understanding and compliance with regulations, socio-cultural factors, and factors
of economic conditions of farmers.
keywords: farmer card, subsidized fertilizers distribution, subsidized fertilizers

I. PENDAHULUAN distribusi pupuk bersubsidi, dan subsidi yang


tidak tepat sasaran. Dampaknya adalah harga
P ermasalahan pada distribusi pupuk adalah
sistem yang diterapkan saat ini menunjukkan
kinerja yang belum optimal. Hal tersebut antara
pupuk di tingkat pengecer tidak sepenuhnya
mengacu pada harga eceran tertinggi (HET)
yang ditetapkan, dan mengakibatkan pemupukan
lain ditunjukkan dengan seringnya terjadi
tidak berjalan optimal.
kelangkaan pupuk bersubsidi, terlambatnya

Pengaruh Implementasi Kartu Tani terhadap Efektivitas Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 171
Muhammad Lutfil Chakim, Amzul Rifin, dan Bunasor Sanim
Pada praktiknya, penyaluran pupuk ber- Kendal yaitu dengan Dinas Pertanian dan
subsidi yang telah ditetapkan masih seringkali Pangan, BRI Cabang Kendal dan perwakilan
mengalami berbagai permasalahan. Rachman PT Pupuk Indonesia Holding Company
(2009) menyampaikan bahwa permasalahan tentang Permasalahan Implementasi Program
utama kinerja penyaluran pupuk bersubsidi Kartu Tani, diperoleh 6 faktor utama yang
adalah pada sisi perencanaan, distribusi, memengaruhi pelaksanaan penerapan Kartu
sampai dengan pengawasan. Oleh karena itu, Tani yaitu: (i) faktor pemahaman dan kepatuhan
diperlukan perbaikan baik dari sisi penyusunan terhadap peraturan; (ii) faktor perilaku dan sosial
kebijakan untuk perencanaan kebutuhan pupuk, budaya masyarakat Kendal; (iii) faktor kondisi
manajemen pengelolaan distribusi pupuk, sampai perekonomian masyarakat; (iv) isu ketersediaan
dengan pengawasan agar memenuhi kriteria pupuk ketika muncul suatu kebijakan baru; (v)
6, sebagaimana Peraturan Menteri Pertanian faktor sarana dan prasarana; dan (vi) faktor
Nomor 47/Permentan/SR.310/12/2017 tentang dukungan stakeholders.
Alokasi dan Penetapan Harga Eceran Tertinggi
Keenam faktor tersebut kemudian dilakukan
Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian yaitu
analisis berdasarkan kuesioner yang telah
tepat waktu, tepat harga, tepat mutu, tepat
disebar kepada responden untuk selanjutnya
jumlah, tepat jenis, dan tepat tempat.
dicari hubungannya dengan efektivitas
Sebagai tindak lanjut, Pemerintah telah penerapan Kartu Tani. Adapun efektivitas
mencanangkan Program Kartu Tani untuk penerapan Kartu Tani diukur dari 2 sisi yaitu
mengelola penyaluran pupuk bersubsidi. dari sisi ketepatan sasaran program dan tingkat
Dalam praktiknya, Program Kartu Tani di Jawa penerapan Kartu Tani.
Tengah telah dimulai sejak tanggal 4 Maret
Selanjutnya, dilakukan pula analisis
2015, namun hingga saat ini belum sepenuhnya
mengenai efektivitas penyaluran pupuk
berjalan lancar. Beberapa masalah muncul
bersubsidi yang diukur melalui 6 tepat (tepat
ketika petani maupun Kios Pupuk Lengkap
harga, tepat tempat, tepat waktu, tepat jumlah,
(KPL) diminta untuk menerapkan Kartu Tani dan
tepat jenis, dan tepat mutu). Adapun dalam
mesin Electronic Data Capture (EDC) sebagai
penelitian ini, hanya 5 kriteria tepat yang
media transaksi. Beberapa masalah tersebut
digunakan yaitu tepat harga, tepat tempat,
antara lain terkait minimnya pemahaman petani
tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat jenis. Hal
dan KPL terhadap Program Kartu Tani, kendala
ini berkaitan dengan kesulitan peneliti ketika
penggunaan kartu berbasis chip (Kartu Tani),
mengukur tepat mutu dengan melakukan survei
dan keterbatasan kemampuan keuangan petani.
langsung kepada petani. Namun demikian,
Selain itu, petani juga merasa khawatir kesulitan
hal tersebut tidak akan mengurangi kualitas
mendapatkan pupuk bersubsidi atas kebijakan
penelitian karena fokus penelitian tetap pada
baru tersebut.
implementasi Kartu Tani.
Bisnis proses penyaluran pupuk bersubsidi
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: (i)
melalui Program Kartu Tani yang akan diteliti
mengidentifikasi gambaran penerapan Kartu Tani
adalah pada saat proses distribusi antara agen
di Kabupaten Kendal; (ii) menganalisis faktor-
lini IV (tingkat kecamatan) dengan petani. Pada
faktor yang memengaruhi penerapan Kartu
proses ini, Kartu Tani digunakan sebagai media
Tani; (iii) menganalisis efektivitas penerapan
transaksi dan agen pupuk dalam hal ini KPL
Kartu Tani dan efektivitas penyaluran pupuk
diwajibkan menyediakan mesin EDC sebagai
bersubsidi, dan (iv) menganalisis pengaruh
media penerimaan transaksi.
penerapan Kartu Tani terhadap efektivitas
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya penyaluran pupuk bersubsidi.
yang dilakukan oleh Bank BNI dan dimuat dalam
II. METODOLOGI
Laporan Evaluasi atas Pelaksanaan Program
Kartu Tani tahun 2017–2018 di wilayah Jawa 2.1. Lokasi dan waktu Penelitian
Timur dan Bank BRI di wilayah Jawa Tengah, Penelitian dilakukan bulan Januari–
serta hasil Focus Group Discussion (FGD) Desember 2018 di Kabupaten Kendal, Jawa
dengan stakeholders di wilayah Kabupaten

172 PANGAN, Vol. 28 No. 3 Desember 2019 : 171 – 182


Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara Dari seluruh analisis tersebut, kemudian
sengaja (purposive) dengan pertimbangan yaitu diolah kembali untuk dilakukan uji menggunakan
Kabupaten Kendal berbatasan dengan ibu kota analisis Partial Least Square (PLS). Dari
Provinsi Jawa Tengah dan berdasarkan data dari simpulan ini lah untuk selanjutnya disusun
sistem informasi pengelolaan Kartu Tani pada beberapa saran dan alternatif dalam rangka
awal tahun 2018 telah mencatatkan pembagian perbaikan implementasi Program Kartu Tani.
Kartu Tani cukup besar yaitu sebanyak 51.005
2.2. Penentuan Faktor yang Memengaruhi
peserta dari total 62.000 peserta atau sebesar
Implementasi Kartu Tani
82,25 persen. Perkembangan tersebut cukup
pesat dibanding 35 kota/kabupaten lain di Jawa Untuk mendapatkan variabel operasional,
Tengah. Namun demikian, realisasi penyaluran telah dilakukan evaluasi atas laporan
pupuk bersubsidi menggunakan Kartu Tani pelaksanaan penerapan Kartu Tani oleh Bank
relatif rendah. Selain itu, sampai dengan saat ini BNI di wilayah Jawa Timur dalam kurun waktu
juga belum pernah dilakukan penelitian dengan tahun 2017–2018, dan laporan pelaksanaan
topik serupa di wilayah tersebut. Peta lokasi penerapan Kartu Tani oleh Bank BRI di Jawa
disajikan pada Gambar 1. Tengah dalam periode tahun 2017–2018.

Gambar 1. Gambar Wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Populasi penelitian adalah para petani Selain itu, dalam rangka memvalidasi
penerima subsidi pupuk (pemilik Kartu Tani) berbagai variabel yang akan diteliti, telah
yang ada di Kabupaten Kendal. Dari total 62 dilakukan diskusi mendalam dengan
ribu petani yang mendapatkan subsidi dan stakeholders di wilayah Kabupaten Kendal, yaitu
dibagikan Kartu Tani, selanjutnya diambil dengan Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas
sebanyak 100 sampel petani yang tersebar Perdagangan, BRI cabang Kabupaten Kendal
di 20 kecamatan untuk kemudian dilakukan dan PT Pupuk Indonesia Holding Company.
survei dan wawancara. Pengambilan sampel ini 2.3. Metode Analisis Data
mewakili setiap kecamatan secara proporsional
yaitu berdasarkan perbandingan jumlah petani Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis
yang mendapatkan Kartu Tani di masing-masing dengan metode deskriptif kuantitatif untuk
kecamatan. selanjutnya diolah menggunakan Structural
Equation Model (SEM)-Partial Least Squares

Pengaruh Implementasi Kartu Tani terhadap Efektivitas Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 173
Muhammad Lutfil Chakim, Amzul Rifin, dan Bunasor Sanim
(PLS) untuk memprediksi konstruk dalam model Menurut Ghozali (2014), nilai AVE
dengan banyak faktor dan hubungan collinear direkomendasikan harus lebih besar dari 0,5
(Ghozali, 2014). PLS merupakan metode yang mempunyai arti bahwa 50 persen atau
analisis yang powerfull dan sering disebut juga lebih variance dari indikator dapat dijelaskan.
sebagai soft modeling karena meniadakan
Disamping uji validitas, juga dilakukan uji
asumsi-asumsi Ordinary Least Squares (OLS)
reliabilitas yaitu untuk membuktikan akurasi,
regresi, seperti data harus terdistribusi normal
konsistensi dan ketepatan instrumen dalam
secara multivariate dan tidak adanya problem
mengukur konstruk. Dalam PLS-SEM, untuk
multikolonieritas antar variabel eksogen (Wold,
mengukur reliabilitas suatu konstruk dengan
1985). Adapun variabel penelitian adalah
indikator reflektif dapat dilakukan dengan dua cara
sebagaimana Tabel 1 dan model penelitian
yaitu dengan Cronbach’s Alpha dan Composite
adalah sebagaimana Gambar 2.
Tabel 1. Variabel Penelitian

Sebelum data diolah, maka dilakukan uji ……................…… (2)


validitas yaitu menguji sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu instrumen pengukur Reliability atau sering disebut Dillon Goldsteins’s.
(kuesioner) dalam melakukan fungsi ukurnya. Rumus Composite Reliability atau sering
Dalam penelitian ini kategori validitas yang disebut Dillon Goldsteins’s dikembangkan untuk
digunakan adalah validitas konstruk di mana mengukur internal consistency sebagai berikut:
pengujian ini untuk menguji sejauh mana relevansi Keterangan:
pertanyaan terhadap apa yang ditanyakan atau
apa yang diukur dalam penelitian. Uji validitas λi = factor loading
ini dilakukan dengan mengukur korelasi antara F = factor variance
variabel item pertanyaan dengan skor total Θii = error variance
variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu:
Adapun untuk menghitung Cronbach’s
……................……(1) Alpha dapat dilakukan dengan rumus berikut:

........…… (3)
Keterangan:
λi = factor loading Keterangan:
F = factor variance Pq = adalah jumlah indikator atau manifest
Θii = error variance variable

174 PANGAN, Vol. 28 No. 3 Desember 2019 : 171 – 182


Gambar 2. Model Penelitian

q = adalah blok indikator perhatian kepada peserta program.


Uji reliabilitas konstruk diukur dengan dua Kemudian dalam mengukur efektivitas,
kriteria yaitu composite reliability dan Cronbach’s maka dari data yang diolah menggunakan
Alpha dari blok indikator yang mengukur PLS kemudian dinilai sesuai kriteria penilaian
konstruk. Konstruk dinyatakan reliable jika nilai efektivitas sebagaimana Arisandi, dkk. (2016)
composite reliability maupun Cronbach’s Alpha menyatakan sebagai berikut:
di atas 0,70 sebagaimana dinyatakan Ghozali
k ≤ 40, berarti sangat tidak efektif
(2014).
40 < k ≤ 60, berarti tidak efektif
2.4. Kriteria Efektivitas
60 < k ≤ 80, berarti cukup efektif
Menurut Bungkaes (2013), pengertian
efektivitas adalah penilaian yang dibuat 80 < k ≤ 90, berarti efektif
sehubungan dengan prestasi individu, 90 < k ≤ 100, berarti sangat efektif
kelompok, dan organisasi. Semakin dekat
prestasi mereka terhadap prestasi yang k dalam satuan persen pada kriteria tersebut
diharapkan (standar), maka mereka dinilai menjelaskan tingkat efektivitas penerapan
semakin efektif. Efektivitas mengukur tingkat Kartu Tani dan efektivatas penyaluran pupuk
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang bersubsidi berdasarkan kriteria 6 tepat.
telah ditetapkan sebelumnya. Budiani (2007) 2.5. Hipotesis
menyatakan bahwa efektivitas program dapat
Pertama, terdapat variabel pada Dimensi
diukur dengan variabel : (i) ketepatan sasaran
Penerapan Kartu Tani yang berpengaruh
program, yaitu sejauh mana peserta program
terhadap Efektivitas Penerapan Kartu Tani
tepat dengan sasaran yang sudah ditentukan
secara parsial atau dari variable X ke Y.
sebelumnya; (ii) sosialisasi program yaitu
kemampuan penyelenggara mensosialisasikan H01 : βxA,y = βxB,y = βxC,y = βxD,y = βxE,y = βxF,y = 0
program hingga tersampaikan kepada sasaran; Tidak terdapat Dimensi Penerapan Kartu Tani
(iii) tujuan program, yaitu kesesuaian antara (XA, XB, XC, XD, XE, XF) yang berpengaruh
hasil pelaksanaan program dengan tujuan terhadap Efektivitas Penerapan Kartu Tani (Y)
program yang ditetapkan; dan (iv) pemantauan secara parsial.
program, yaitu kegiatan yang dilakukan setelah
dilaksanakannya program sebagai bentuk H11 : βxA,y ≠ βxB,y ≠ βxC,y ≠ βxD,y ≠ βxE,y ≠ βxF,y ≠ 0

Pengaruh Implementasi Kartu Tani terhadap Efektivitas Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 175
Muhammad Lutfil Chakim, Amzul Rifin, dan Bunasor Sanim
Terdapat Dimensi Penerapan Kartu Tani (XA, industri di Kabupaten Kendal maupun kawasan
XB, XC, XD, XE, XF) yang berpengaruh terhadap industri di dekat Kabuputen Kendal, yaitu Kota
Efektivitas Penerapan Kartu Tani (Y) secara Semarang.
parsial. Tabel 3. Usia Responden
Kedua, variabel Y (Efektivitas Penerapan Kartu
Tani) berpengaruh terhadap Variabel Efektivitas
Penyaluran Pupuk Bersubsidi atau dari Variabel
Y ke Variabel Z.
H02 : βy,z = 0
Efektivitas Penerapan Kartu Tani tidak
berpengaruh terhadap Efektivitas Penyaluran
Pupuk Bersubsidi.
Sumber: Analisis data primer, 2018
H12 : βy,z ≠ 0
Tabel 4 menjelaskan bahwa petani di
Efektivitas Penerapan Kartu Tani berpengaruh Kabupaten Kendal didominasi petani dengan
terhadap Efektivitas Penyaluran Pupuk latar pendidikan SD, SMP, dan SMA. Adapun
Bersubsidi. pada level Diploma dan Sarjana tidak ada sama
III. HASIL DAN PEMBAHASAN sekali. Dengan kondisi tersebut, Program Kartu
Tani memerlukan pendekatan yang intens agar
3.1. Profil Responden dapat diterima dan diterapkan oleh para petani.
Hasil survei pada 100 petani penerima
Kartu Tani di 20 Kecamatan di Kabupaten Tabel 4. Tingkat Pendidikan petani yang diteliti
Kendal, Jawa Tengah menunjukkan responden
didominasi oleh petani laki-laki 84,1 persen.
Peran petani perempuan juga ada, meskipun
jumlahnya lebih sedikit, yaitu 15,9 persen. Hal
ini tidak terlepas dari peran laki-laki yang rata-
rata merupakan sebagai kepala keluarga dan
bertanggung jawab dalam mencukupi kebutuhan
nafkah keluarga. Seperti yang disajikan dalam Sumber: Analisis data primer, 2018
Tabel 2. Tabel 5. Lama Bekerja Petani yang diteliti
Tabel 2. Jenis Kelamin

Sumber: Analisis data primer, 2018

Usia responden dari rentang usia kurang Sumber: Analisis data primer, 2018
dari 20 tahun, sampai usia di atas 50 tahun.
Rata-rata responden penerima Kartu Tani Pada Tabel 5, 6, dan 7 menjelaskan bahwa
didominasi petani pada kelompok usia 41–50 rata-rata petani di Kabupaten Kendal merupakan
tahun dan berusia di atas 50 tahun. Hal ini petani dengan masa kerja di atas 20 tahun. Hal
adalah sebagaimana tergambar pada Tabel 3. ini juga sejalan dengan rata-rata usia petani
yang kebanyakan di atas 40 tahun. Sebagian
Jika melihat kondisi demografi Kabupaten
besar petani tersebut juga masih melakukan
Kendal, penduduk usia muda cenderung lebih
pertanian dengan cara konvensional, terutama
suka bekerja di perkantoran maupun pabrik-
jika dilihat dari mekanisme pemupukan. Dosis
pabrik yang saat ini sudah mulai banyak
pupuk yang digunakan didasarkan pada
bermunculan sejak dikembangkannya kawasan

176 PANGAN, Vol. 28 No. 3 Desember 2019 : 171 – 182


Tabel 6. Jenis Lahan Garapan Kartu Tani yang memerlukan dukungan finansial
dari petani (karena diharuskan memiliki
tabungan dan akses perbankan), maka perlu
diperhatikan bahwa dengan penghasilan yang
relatif kecil tersebut diperlukan skema khusus
dari stakeholders agar petani dapat mengelola
Sumber: Analisis data primer, 2018 keuangannya dengan baik dan mampu
Tabel 7. Luas Lahan Garapan menyisihkan sebagian penghasilan untuk
pembelian pupuk bersubsidi.
3.2. F aktor-Faktor yang Memengaruhi
Penerapan Kartu Tani
Untuk mendapatkan variabel operasional,
telah dilakukan evaluasi atas laporan
pelaksanaan penerapan Kartu Tani oleh Bank
Sumber: Analisis data primer, 2018 BNI di wilayah Jawa Timur dalam kurun waktu
tahun 2017–2018 (BNI, 2018) dan laporan
Tabel 8. Hasil Panen
pelaksanaan penerapan Kartu Tani oleh Bank
BRI di Jawa Tengah dalam periode tahun 2017–
2018 (BRI, 2018). Selain itu, dalam rangka
memvalidasi berbagai variabel yang akan diteliti,
telah dilakukan diskusi mendalam dengan
stakeholders di wilayah Kabupaten Kendal, yaitu
dengan Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas
Sumber: Analisis data primer, 2018 Perdagangan, BRI cabang Kabupaten Kendal
dan PT Pupuk Indoesia Holding Company
kebiasaan bercocok tanam yang diajarkan oleh (Chakim, 2018).
petani-petani seniornya dan belum disesuaikan
dengan kandungan unsur hara di dalam tanah Dari Tabel 10, memperlihatkan nilai respons
persawahan. untuk masing-masing faktor yang diukur dari
hasil perhitungan deskriptif hasil kuesioner.
Tabel 8 dan 9 menggambarkan kondisi hasil Dari tabel tersebut, terlihat bahwa nilai respons
panen dan penghasilan petani. Sebagian besar atas kondisi ekonomi dan tingkat pemahaman
berupa lahan garapan petani adalah sawah dan kepatuhan terhadap peraturan memiliki
dengan hasil panen di bawah 5 kuintal. Hal nilai respons yang rendah atau tidak efektif.
ini perlu mendapatkan perhatian stakeholders Sedangkan faktor yang lain berupa faktor sosial
terkait kebutuhan dan jenis pupuk yang sesuai budaya, isu ketersediaan pupuk, faktor sarana
serta takaran dan dosis yang tepat agar hasil dan prasarana, dan faktor dukungan dukungan
panen dapat meningkat. stakeholders memiliki nilai respons yang lebih
Dari hasil panen tersebut, rata-rata baik dan berjalan cukup efektif.
penghasilan petani di bawah <Rp10 juta setiap Rendahnya nilai respons terhadap faktor
kali panen, maka ketika dijalankan Program ekonomi antara lain disebabkan kemampuan
petani untuk menyediakan dana guna pembelian
Tabel 9. Penghasilan pupuk bersubsidi dan dana untuk biaya tanam
dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga. Hal ini tidak terlepas dari hasil
panen dan penghasilan petani yang rata-rata
masih rendah sebagaimana tergambar pada
hasil survei ke petani. Selain itu, dari hasil
wawancara dengan petani dan stakeholders,
masih banyak para petani yang menjual
Sumber: Analisis data primer, 2018

Pengaruh Implementasi Kartu Tani terhadap Efektivitas Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 177
Muhammad Lutfil Chakim, Amzul Rifin, dan Bunasor Sanim
Tabel 10. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Penerapan Kartu Tani

hasil pertaniannya secara ijon sehingga hasil Berbeda hal pada implementasi di lapangan,
produksi pertanian memperoleh dengan harga penerapan Kartu Tani sebagai alat transaksi
relatif murah. dan pendataan pembelian pupuk bersubsidi
berjalan sangat tidak efektif. Beberapa hal yang
Sedangkan kondisi yang menyebabkan
menyebabkan petani enggan menggunakan
nilai respons atas pemahaman dan kepatuhan
Kartu Tani antara lain karena keterbatasan
terhadap peraturan masih rendah disebabkan
kemampuan petani untuk menyediakan dana
oleh minimnya sosialisasi yang dilakukan
pada rekening Kartu Tani, belum paham dan
oleh stakeholders dan minimnya kegiatan
belum familier dengan penggunaan teknologi
pendampingan kepada petani. Hal tersebut tidak
kartu pintar (Kartu Tani), dan minimnya
terlepas dari keterbatasan anggaran pemerintah
pendampingan dari stakeholders. Kondisi-
daerah untuk mendukung Program Kartu Tani.
kondisi tersebut sejalan dengan nilai respons
3.3. Efektivitas Penerapan Kartu Tani beberapa faktor penelitian yang sudah diteliti.
Efektivitas penerapan Kartu Tani, salah 3.4. Efektivitas Penyaluran Pupuk Bersubsidi
satunya diukur berdasarkan ketepatan program
Berdasarkan Tabel 12, maka tingkat
terhadap subjek penelitian untuk melihat apakah
efektivitas penyaluran pupuk bersubsidi di
Program Kartu Tani telah menyasar pada orang
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah berdasarkan
yang tepat atau belum.
kriteria 5 tepat yaitu tepat harga, tepat tempat,
Selain dari faktor ketepatan Program Kartu tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat jenis
Tani terhadap subjek penelitian, penelitian ini adalah sebesar 60,12 persen atau cukup efektif.
juga mengukur tingkat penerapan Kartu Tani Namun jika dibandingkan tingkat efektivitas
dalam kegiatan transaksi pembelian pupuk penyaluran pupuk bersubsidi pada level nasional
bersubsidi untuk mengetahui apakah Program yang diukur dari sisi produsen sebagaimana
Kartu Tani sudah dijalankan dan diterapkan penelitian Zulaiha, dkk. (2017) menyatakan
secara efektif di lapangan. bahwa efektivitas tepat tempat sebesar 92,58
Tabel 11. Efektivitas Penerapan Kartu Tani

Sumber: Pengolahan data primer

Berdasarkan Tabel 11, dari sisi ketepatan persen, efektivitas tepat jumlah sebesar 91,61
sasaran Program Kartu Tani berjalan cukup persen dan efektivitias tepat jenis sebesar
efektif, yaitu Kartu Tani ditujukan kepada para 91,61 persen, maka atas capaian efektivitas
petani yang memiliki lahan sawah kurang dari penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten
2 ha, petani berpenghasilan rendah dan petani Kendal masih jauh dibandingkan efektivitas
yang memiliki keterbatasan dalam penyediaan pada level produsen.
sarana dan prasarana produksi pertanian.

178 PANGAN, Vol. 28 No. 3 Desember 2019 : 171 – 182


Tabel 12. Efektivitas Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Sumber: Analisis data primer, 2018

Beberapa hal yang memengaruhi efektivitas tersinkronisasi dengan baik. Untuk mengatasi
penyaluran pupuk bersubsidi antara lain karena hal ini, Program Kartu Tani dicanangkan agar
harga pupuk yang diterima agen pupuk di lini IV/ proses perencanaan, proses penyaluran dan
tingkat kecamatan biasanya sudah mendekati realisasi penyaluran pupuk bersubsidi dapat
Harga Eceran Tertinggi (HET) atau terkadang secara real time diawasi.
sudah melebihi HET akibat biaya distribusi
3.5. Analisis PLS
yang belum efisien, banyak petani yang masih
membeli pupuk dengan sistem yarnen (bayar Menurut Ghozali (2014), ada tiga kriteria
setelah panen) sehingga kesempatan tersebut dalam penggunaan teknik analisis dengan
diambil oleh agen pupuk untuk memberikan SmartPLS yaitu untuk menilai outer model di
harga yang lebih tinggi. antaranya adalah convergent validity, discriminant
Tabel 13. Pengujian Outer Model (Discriminant Validity dan Unidimenionality)

Dari kelima kriteria tersebut, kriteria


tepat jumlah memiliki nilai respons paling validity, dan composite reliability.
rendah. Dari evaluasi di lapangan, petani Pada tahap awal, pengujian outer model
mengeluhkan bahwa saat memasuki musim (convergent validity) dilakukan pada variable
tanam, jumlah pupuk bersubsidi yang tersedia laten dengan indikator-indikatornya untuk
belum mencukupi sesuai kebutuhan petani. mendapatkan nilai loading factor. Dari pengujian
Hal ini antara lain terjadi karena perencanaan tersebut, masih terdapat nilai loading factor
kebutuhan dan proses penyaluran pupuk belum yang berada di bawah 0,7 yaitu XA3, XB2, XB4,
Tabel 14. Hasil Analisis Signifikansi dan Koefisien Jalur

Pengaruh Implementasi Kartu Tani terhadap Efektivitas Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 179
Muhammad Lutfil Chakim, Amzul Rifin, dan Bunasor Sanim
Tabel 15. Nilai Pengaruh antar Variabel

XF3, YB1, YB2, YB3, ZB2. Untuk melanjutkan dan kondisi ekonomi berpengaruh terhadap
pengujian maka untuk nilai loading factor yang kebijakan subsidi pupuk, dalam hal ini berupa
berada di bawah 0,7 dikeluarkan dari model Program Kartu Tani. Adapun faktor pemahaman
perhitungan. dan kepatuhan petani tidak terlepas dari faktor
politik, di mana masyarakat tertentu akan
Dari hasil perhitungan Tabel 13, nilai
cenderung patuh terhadap pemimpin daerah
Cronbach’s Alpha dari penelitian ini tidak
yang menjadi pilihannya pada saat pemilihan
terdapat nilai yang berada di bawah 0,6. Artinya
kepada daerah.
dalam penelitian ini tidak terdapat permasalahan
unidimentionality yaitu penggunaan model Hasil perhitungan table matrix R-square
penskalaan yang berdimensi tunggal pada sebagaimana Tabel 15 menunjukkan bahwa
model yang dibentuk atau dengan kata lain nilai faktor-faktor yang memengaruhi penerapan
model ini memiliki realibiltas yang baik. Kartu Tani adalah sebesar 0,86 atau 86 persen
sementara sisanya 14 persen (100 persen -86
Selanjutnya, jika dilihat nilai Average Variance
persen) dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
Extracted (AVE) pada masing-masing konstruk
diteliti dalam penelitian ini.
berada di atas 0,5. Dengan menggambarkan
model penelitian ini memenuhi kriteria IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
discriminant validity atau memiliki validitas yang
4.1. Kesimpulan
baik.
Berdasarkan analisis data yang diambil dari
Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa terdapat
seluruh sampel, maka dapat dibuat beberapa
nilai p-values yang berada di atas 0,1 atau
kesimpulan sebagai berikut:
pengaruh antar variabelnya tidak signifikan.
Untuk besarnya nilai antar variabel yang Pertama, implementasi Kartu Tani di
memiliki pengaruh signifikan dapat dilihat Kabupaten Kendal masih sangat rendah
dari nilai Original Sample (O). Adapun untuk yaitu sebesar 23,5 persen. Hal ini terutama
nilai hubungan (r) dari variabel yang memiliki dipengaruhi oleh faktor kondisi perekonomian
pengaruh signifikan adalah sebagai berikut: para petani yang sebagian besar berpenghasilan
rendah dan belum mampu untuk mencukupi
- XA terhadap Penerapan Kartu Tani 0,196
kebutuhan rumah tangganya. Selain itu, faktor
satuan
lain yang memengaruhi rendahnya implementasi
- XB terhadap Penerapan Kartu Tani 0,515 Kartu Tani adalah faktor pemahaman dan
satuan kepatuhan petani terhadap peraturan. Hal
ini berdampak pada tingkat partisipasi petani
- XC terhadap Penerapan Kartu Tani 0,132
dalam implementasi Kartu Tani juga rendah.
satuan
Oleh karena itu, pemerintah selaku stakeholders
- Penerapan Kartu Tani terhadap - Penyaluran utama Program Kartu Tani perlu lebih aktif
Pupuk Bersubsidi 0,899 satuan dalam melakukan edukasi kepada petani
Nilai r yang semakin tinggi atau mendekatai dan memberikan alternatif penebusan pupuk
nilai 1, hubungannya semakin erat. bersubsidi selain pembayaran non tunai melalui
Kartu Tani.
Menurut Hendrawan, dkk. (2011), faktor-
faktor utama yang memengaruhi kebijakan subsidi Kedua, hasil penelitian juga menunjukkan
pupuk antara lain kondisi ekonomi, kondisi politik, bahwa implementasi Kartu Tani memberikan
kondisi sosial, dan faktor dukungan teknologi. dampak yang signifikan terhadap penyaluran
Jika dibandingkan dengan penelitian tersebut, pupuk bersubsidi. Hal ini perlu terus didorong
maka hasil penelitian ini relatif sama yaitu agar implementasi Kartu Tani dapat berjalan
menyatakan bahwa faktor kondisi sosial budaya secara luas dan efektif untuk meningkatkan

180 PANGAN, Vol. 28 No. 3 Desember 2019 : 171 – 182


efektivitas penyaluran pupuk bersubsidi sesuai Penentuan Pola Subsidi Dan Sistem Distribusi
kriteria 5 tepat yang diteliti yaitu tepat harga, Pupuk di Indonesia. Jurnal Manajemen dan
tepat tempat, tepat waktu, tepat jumlah, dan Agribisnis Vol. 8 No. 2:85–96
tepat jenis. Pertanian, Menteri. Peraturan Menteri Pertanian
Nomor 47/Permentan/SR.310/12/2017 tentang
4.2. Rekomendasi Alokasi dan Penetapan HET Pupuk Bersubsidi
Stakeholders yaitu Dinas Pertanian dan untuk Sektor Pertanian. 2017.
Pangan Kabupaten Kendal, Dinas Perdagangan Rachman, Benny. 2012. Tinjauan Kritis dan Perspektif
Kabupaten Kendal, Bank BRI, dan PT Pupuk Sistem Subsidi Pupuk. Jurnal Litbang Pertanian.
Vol.31 No.3 September 2012:119–127
Indonesia Holding Company perlu lebih
Wold, H. 1985. Partial Least Squares. In S. Kotz and
meningkatkan koordinasi, terutama dalam
N.L. Johnson (Eds.), Encyclopedia of Statistical
proses perencanaan kebutuhan pupuk Sciences Vol 8: 587–599. New York: Wiley.
bersubsidi, proses penyaluran dan monitoring
Zulaiha, A.R., R. Nurmalina, B. Sanim. 2017.
realisasi penyaluran pupuk bersubsidi. Dalam Kinerja Subsidi Pupuk di Indonesia. Jurnal
upaya mengatasi masalah keterbatasan Aplikasi Manajemen dan Bisnis. Vol.4 No.2, Mei
ekonomi petani, stakeholders perlu mendorong 2018:271–283.
agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat
berperan optimal untuk membantu petani, BIODATA PENULIS:
utamanya dalam menyediakan pendanaan Muhammad Lutfil Chakim dilahirkan di Kendal,
untuk penebusan pupuk dan menampung hasil 20 Februari 1984. Penulis menyelesaikan
produksi petani. pendidikan sarjana di Program Studi Ilmu
Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA dan saat ini sedang menyelesaikan pendidikan
Arisandi, N.I., Winda, I.M. Sudarma, I.K. Rantau. S2 di Fakultas Ekonomi dan Manajemen Sekolah
2016. Efektivitas Distribusi Subsidi Pupuk Bisnis IPB.
Organik dan Dampaknya terhadap Pendapatan Amzul Rifin dilahirkan di Bogor, 21 September
Usaha Tani Padi Sawah di Subak Sungsang, 1975. Menyelesaikan pendidikan sarjana di
Desa Tibubiu, Kabupaten Tabanan. E-Jurnal Program Studi Fakultas Pertanian IPB, pendidikan
Agribisnis dan Agrowisata. Vol.5 No.1 Januari S2 di International University of Japan dan S3 di
2016:1–10 The University of Tokyo.
BNI. 2018. Laporan Pelaksanaan Uji Coba Penerapan
Bunasor Sanim dilahirkan di Brebes, 16 Desember
Program Kartu Tani di Jawa Timur Tahun 2017–
1945. Meraih gelar Sarjana Sosial ekonomi
2018. Jakarta (ID):BNI
Pertanian pada IPB. Gelar Master of Science dalam
BRI. 2018. Laporan Pelaksanaan Uji Coba Penerapan bidang  Agricultural Economics  dan  Doctor of
Program Kartu Tani di Jawa Tengah Tahun Forest Resource Management  (Special field
2017–2018. Jakarta (ID): BRI Forestry Economics) diperoleh pada University of
Bungkaes, H.R., J. H. Posumah dan B. Kiyai. 2013. The Philippines, Filipina. Penulis juga mengikuti
Hubungan Efektifitas Pengelolaan Program Program Postdoctoral di Harvard University.
Raskin dengan Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat di Desa Mamahan Kecamatan
Gemeh Kabupaten Kepualauan Talaud. Acta
Diurna, Edisi April 2013
Chakim, M.L. 2018. Laporan Focus Group Discussion
bersama Dinas Pertanian, Kabupaten Kendal,
Jawa Tengah. Mengungkap Permasalahan
pada Program Kartu Tani di Kabupaten Kendal,
Jawa Tengah. Februari 2018; Kendal, Indonesia.
Kendal (ID)
Ghozali, Imam dan Henky Latan. 2014. Partial Least
Square “Konsep, Teknik dan Aplikasi”. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hendrawan, D.S., A. Daryanto, B. Sanim dan H.
Siregar. 2011. Analisis Kebijakan Subsidi Pupuk:

Pengaruh Implementasi Kartu Tani terhadap Efektivitas Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 181
Muhammad Lutfil Chakim, Amzul Rifin, dan Bunasor Sanim
182 PANGAN, Vol. 28 No. 3 Desember 2019 : 171 – 182

Anda mungkin juga menyukai