Laporan Pendahuluan Gout Artritis
Laporan Pendahuluan Gout Artritis
GOUT ARTRITIS
DISUSUN OLEH :
SRI YUNITA S. RAHIM, S.KEP
C03119066
MENGETAHUI :
PRESEPTOR KLINIK
PRESEPTOR AKADEMIK
1. TGL : ……..
TANGGAL PENGUMPULAN 2. TEPAT WAKTU
3. TERLAMBAT
LAPORAN PENDAHULUAN
GOUT ARTRITIS
2. Klasifikasi
Menurut (Ahmad , 2011) jenis asam urat yaitu :
a. Gout primer
Pada gout primer , 99% penyebabbnya belum di ketahui (idiopatik)
b. Gout sekunder
Pada gout sekunder di sebabkan antra lain karena meningkatnya produksi
asam urat karena nutrisi, yaitu mengomsumsi makanan dengan kadar
purin tinggi.
3. Etiologi
Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu,dilihat dari
penyebabnya penyakit ini termasuk dalam golongan kelainan metabolik.
Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat yang
hiperurisemia. Hiperurisemia pada penyakit ini terjadi karena:
4. Manifestasi Klinik
Gout terjadi dalam empat tahap. Tidak semua kasus berkembang
menjadi tahap akhir. Perjalanan penyakit asam urat mempunyai 4 tahapan,
yaitu3,10:
a. Tahap 1 (Tahap Gout Artritis akut)
Serangan pertama biasanya terjadi antara umur 40-60 tahun pada laki-laki,
dan setelah 60 tahun pada perempuan. Onset sebelum 25 tahun merupakan
bentuk tidak lazim artritis gout, yang mungkin merupakan manifestasi
adanya gangguan enzimatik spesifik, penyakit ginjal atau penggunaan
siklosporin. Pada 85-90% kasus, serangan berupa artritis monoartikuler
dengan predileksi MTP-1 yang biasa disebut podagra. Gejala yang muncul
sangat khas, yaitu radang sendi yang sangat akut dan timbul sangat cepat
dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa ada gejala apapun, kemudian
bangun tidur terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan. Keluhan
monoartikuler berupa nyeri, bengkak, merah dan hangat, disertai keluhan
sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah, disertai lekositosis
dan peningkatan endap darah. Sedangkan gambaran radiologis hanya
didapatkan pembengkakan pada jaringan lunak periartikuler. Keluhan
cepat membaik setelah beberapa jam bahkan tanpa terapi sekalipun.
Pada perjalanan penyakit selanjutnya, terutama jika tanpa terapi yang
adekuat, serangan dapat mengenai sendi-sendi yang lain seperti
pergelangan tangan/kaki, jari tangan/kaki, lutut dan siku, atau bahkan
beberapa sendi sekaligus. Serangan menjadi lebih lama durasinya, dengan
interval serangan yang lebih singkat, dan masa penyembuhan yang lama.
Diagnosis yang definitive/gold standard, yaitu ditemukannya Kristal urat
(MSU) di cairan sendi atau tofus.
6. Pathway
Genetik Sekresi asam urat Produksi asam urat
yang berkurang yg berlebihan
Gangguan Pola
Tidur Ansieta
s
7. Pemeriksaan diagnostic
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat yang
tinggi dalam darah ( > 6mg%). Kadar asam urat normal dalam serum pada
pria 8mg% dan pada wanita 7mg%. pemeriksaan kadar asam urat ini akan
lebih tepatlagi bila dilakukan dengan cara enzimatik. Kadang-kadang
didapatkan leukositosis ringan dengan led meninggi sedikit. Kadar asam urat
dalam urin juga sering tinggi (500 mg%/liter per 24 jam).
Disamping ini pemeriksaan tersebut,pemeriksaan cairan tofi juga
penting untuk menegakkan diagnosis. Cairan tofi adalah cairan berwarna
putih seperti susu dan kental sekali sehingga sukar diaspirasi. Diagnosis dapat
dipastikan bila ditemukan gambarankristal asam urat ( berbentuk lidi) pada
sediaan mikroskopik.
8. Komplikasi
a. Topus
b. Deformitassendi
c. Nefropati gout
9. Penatalaksnaan
Secara umum, penanganan gout artritis adalah memberikan edukasi,
pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan secara
dini agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain. Pengobatan
gout arthritis akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan
peradangan dengan obat-obat, antara lain: kolkisin, obat antiinflamasi
nonsteroid (OAINS), kortikosteroid atau hormon ACTH. Obat penurun asam
urat seperti alupurinol atau obat urikosurik tidak dapat diberikan pada stadium
akut. Namun, pada pasien yang secara rutin telah mengkonsumsi obat penurun
asam urat, sebaiknya tetap diberikan. Pada stadium interkritik dan menahun,
tujuan pengobatan adalah menurunkan kadar asam urat, sampai kadar normal,
guna mencegah kekambuhan. Penurunan kadar asam urat dilakukan
dengan pemberian diet rendah purin dan pemakaian obat alupurinol bersama
obat urikosurik yang lain.
Penatalaksanaan serangan akut .
Obat yang diberikan pada serangan akut antara lain:
1. Kolkisin, merupakan obat pilihan utama dalam pengobatan serangan
arthritis gout maupun pencegahannya dengan dosis lebih rendah. Efek
samping yang sering ditemui diantaranya sakit perut , diare, mual atau
muntah-muntah. Kolkisin bekerja pada peradangan terhadap Kristal urat
dengan menghambat kemotaksis sel radang. Dosis oral 0,5 – 0,6 mg per
jam sampai nyeri, mual atau diare hilang. Kontraindikasi pemberian oral
jika terdapat inflamammatory bowel disease.
2. OAINS
Semua jenis OAINS dapat diberikan yang paling sering digunakan adalah
indometasin. Dosisi awal indometasin 25-50 mg setiap 8 jam.
Kontraindikasinya jika terdapat ulkus peptikus aktif, gangguan fungsi
ginjal, dan riwayat alergi terhadap OAINS.
3. Kortikosteroid
untuk pasien yang tidak dapat memakai OAINS oral, jika sendi yang
terserang
monoartikular, pemberian intraartikular sangat efektif, contohnya
triamsinolon 10-40 mgintraartikular.
4. Analgesic diberikan bila rasa nyeri sangat berat. Jangan diberikan aspirin
karena dalam dosis rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari
ginjal dan memperberat hiperurisemia.
5. Tirah baring merupakan suatu keharusan dan diteruskan sampai 24 jam
setelah serangan menghilang.
Integumen
Brunner & suddath.2012. Buku Ajar Bedah Medikal Bedah. Vol 3. Penerbit
Buku Kedokteran. EGC: Jakarta
Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 jilid 2. Media Aesculapius
FKUI : Jakarta