Disusun Oleh:
Ket:
A = Prevention Cost,
B = Appraisal Cost,
C = Internal failure cost,
D = External failure cost,
E = jumlah produk/project software yang dihasilkan dan masih di maintain
a) Gambarlah diagram yang menyatakan perkembangan perubahan biaya “total cost control”
dan “total failure of control cost”. Perlu diperhatikan biaya tersebut harus dihitung
proporsional terhadap banyaknya software yang dihasilkan. Contoh diagram lihat di slide hal.
25.
b) Berikan analisa anda terhadap data pada tabel tersebut. Misalnya: Apakah ada keterkaitan
tiap cost?
c) Berikan penilaian anda terhadap pernyataan perusahaan tersebut. Apakah menurut anda
pernyataan tersebut sejalan dengan data yang dipaparkan sebagai argumentasi?
Total Cost Control = (Prevention Cost + Appraisal Cost) / Jumlah Produk
Total Failure Of Control Cost = (Internal Failure + External Failure) / Jumlah Produk
Cost of Software Quality = Total Failure Of Control Cost + Total Cost Control
Jml Produk
Total Cost Cost
Tahun Prevention Appraisal yang
Control Control/Product
Dihasilkan
2014 80 42 2 122 61
2015 80 32 4 112 28
2016 40 30 5 70 14
2017 40 22 6 62 10.33333333
2018 80 20 8 100 12.5
Tabel Failure of Control Cost
Jml Produk
Total Failure Failure
Tahun internal External yang
Cost Cost/Product
Dihasilkan
2014 18 25 2 43 21.5
2015 36 50 4 86 21.5
2016 30 55 5 85 17
2017 35 60 6 95 15.83333333
2018 40 70 8 110 13.75
Cost of
Control Cost Failure Cost
Tahun Software
per-product per-product
Quality
2014 61 21.5 82.5
2015 28 21.5 49.5
2016 14 17 31
2017 10.33333333 15.83333333 26.16667
2018 12.5 13.75 26.25
b) Berikan analisa anda terhadap data pada tabel tersebut. Misalnya: Apakah ada
keterkaitan tiap cost?
Semakin tinggi biaya yang dikeluarkan startup atau perusahaan untuk Cost Control
maka kualitas software akan semakin baik. tetapi semakin tinggi biaya yang dikeluarkan untuk
Cost Failure maka, software akan semakin berkualitas buruk.
Pada tahun 2014, biaya untuk costs of control sangat tinggi senilai 82.5 juta, dan costs
pf failure cukup rendah yaitu 21.5juta, menunjukan kualitas software yang dihasilkan memiliki
kualitas yang baik, dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk Cost of Control yaitu Prevention
dan Appraisal Cost digunakan untuk mencegah defect pada software, serta biaya untuk
mempersiapkan project, dan Failure Cost merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kerusakan
pada software maupun karena hal-hal yang tidak direncanakan sebelumnya. Pada tahun 2015,
cost of control cukup turun drastis yaitu 49.5 juta dibandingkan tahun sebelumnya, dan cost
failure nya 21.5juta, menunjukan kualitas software yang baik dengan keberhasilan mereduksi
atau mengurangi biaya dalam prevention cost dan appraisal cost. Tetapi mulai tahun 2016,
perusahaan mengeluarkan biaya untuk Failure Cost melebihi dari Cost Controlnya,
menunjukkan kualitas software yang dihasilkan tidak cukup baik, upaya mengurangi biaya
prevention dan appraisal menyebabkan kualitas software yang menurun. Pada tahun 2017,
selisih Cost Control cukup jauh dibandingkan tahun sebelumnya, kualitas software yang
dihasilkan semakin buruk, dikarenakan biaya untuk Control Cost direduksi cukup banyak.
Tahun 2018, berhasil sedikit meningkatkan kualitas software dengan meningkatkan biaya cost
control, setelah sebelumnya cukup turun drastis. walaupun biaya yang dikeluarkan untuk
Failure Cost masih diatas Control Cost.
Perusahaan meng-klaim bahwa telah berhasil baik dan efisien melakukan investasi
peningkatan kualitas perangkat lunak dalam 5 tahun terakhir, menurut kami klaim perusahaan
tersebut tidak sesuai dengan data yang mereka sajikan. perusahaan cenderung ingin
mengurangi biaya Costs of Control dan berakibat menurunnya kualitas software yang
dihasilkan, sesuai dengan data yang ditunjukkan biaya Cost Failure meningkat. Hal tersebut
mungkin juga dipengaruhi oleh banyaknya project yang dikerjakan maupun dimaintain tanpa
menambahkan biaya Cost of Control akan berakibat akan muncul banyak kekurangan atau
kegagalan pada software yang dihasilkan.