ASKEP Combustio Individu PDF
ASKEP Combustio Individu PDF
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. NAUsia : 32 tahun
Alamat : Taeng
Agama : Islam
Pekerjaan : Usaha warung
Pendidikan : -
Status : Menikah
Masuk RS :
ANAMNESIS
Keluhan utama
Kulit wajah, kedua lengan, dan kaki kiri melepuh karena terkena api sejak delapan jam sebelum
masuk rumah sakit.
PEMERIKSAAN FISIK
Penurunan kesadaran
Primary survey
A : Stridor, bulu hidung terbakar
B : Spontan, frekuensi nafas 10x/menit, ireguler,
C 8C
: Akral dingin, CRT > 2”, tekanan darah 80/50 mmHg, frekuensi nadi112x/menit,suhu:
37,
D : GCS 3, E1M1V1
Secondary survey
Kepala&wajah: deformitas (-), tampak bula pada sisi kiri wajah, bibir edema (+)
Mata : kelopak atas mata kiri edema (+) dan tidak dapat dibuka,konjungtiva tidak pucat, sklera
tidak ikterik
Leher : pembesaran KGB (-)
THT : sekret (-)Dada : simetris dalam diam dan pergerakan
Jantung : BJ I & II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru : vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : datar, lemas, NT (-), tdk teraba massa,
Ekstremitas : lihat status lokalis
Status lokalis
Kepala dan leher : 4 %
Trunkus anterior : 9 %
Trunkus posterior : 0 %
Esktremitas atas kanan : 9 %
Ekstremitas atas kiri : 9 %
Ekstremitas bawah kanan : 0 %
Ekstremitas bawah kiri : 2 %
Genitalia : 0 %
I. PENGKAJIAN
a. Anamnesa
Nama : Ny. NA
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal masuk :
Usia : 32 tahun
Status perkawinan : Menikah
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Usaha warung
Pendidikan :-
Keluhan Utama : Kulit wajah, kedua lengan, dan kaki kiri melepuh terkena api sejak 8 jam
sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang : 8 jam SMRS, pasien sedang melayani pembeli di warungnya.
Tiba-tiba kompor minyak tanah dari dalam warung meledak dan menyambar bensin yang
juga dijual di warung tersebut. Pada saat api mulai menyambar warung, pasien berusaha
keluar warung sambil berlari. Namun pasien tetap tersambar api
Riwayat Penyakit Dahulu : Alergi obat, hipertensi, DM, dan asma disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga : Alergi obat, hipertensi, DM, dan asma disangkal
Pola kognitif presepsi : pasien mengatakan tidak mengalami gangguan pendengaran juga
penciuman juga fungsinya. Selama sakit pasien mengatakan mengalami gangguan nyeri pada
daerah kulit wajah, kedua legan dan kaki kiri sehingga sulit beratifitas. Karakteristik nyeri yang
dirasakan sebagai berikut:
• P: nyeri akibat trauma luka bakar
• Q:-
• R : rasa nyeri terasa didaerah kulit wajah, kedua lengan dan kaki kiri.
• S:-
• T: -
•
Pasien juga terlihat masih sesak saat bernapas, dan lemah.
b. Pemeriksaan Fisik:
• Primary survey
A : suara napas stridor, bulu hidung terbakar.
B : napas spotan, rochi (-), whezhing (-), irreguler, RR 10x/menit.
0
C : Akral dingin, CRT > 2”, sianosis (-), TD 80/50mmHg, HR 112x/menit, suhu 37,8 C.
D : GCS : eye 1 verbal 1 movement 1 = 3
• Secondary survey
Kesadaran : Koma
Tekanan darah :80/50 mmHg
Nadi :112x/mnt
Suhu 0
: 37,8 C
Pernapasan : 10x/menit
Kepala & wajah : tampak bula pada sisi kiri wajah, bibir edema
Mata : kelopak atas mata kiri edema, dan tidak dapat dibuka, konjungtiva tidak
pucat, sclera tidak ikterik
Leher : pembesaran KGB –
THT : secret (-) Dada : Simetris dalam diam dan pergerakan
Jantung : BJ I % II normal
Paru : vesikuler
Abdomen : datar, lemas, tidak terasa massa
Status luka bakar :
• Tampak kesulitan
bernafas/sesak
• Gerakan dada simetris
• Pola napas cepat, irreguler
• TTV : RR: 10x/menit
3 DS: - kerusakan kulit dan Nyeri akut
DO: jaringan
• TTV: TD 80/50 mmHg,
Nadi: 112x/mnt,
S: 37,8ᵒC,
RR: 10x/menit
• P: trauma luka bakar
• Q:-
• R : sisi trauma/cidera yang
sakit
• S:-
Diagnosa Keperawatan:
• Defisit volume cairan b.d banyaknya penguapan/cairan tubuh yang keluar
• Gangguan pertukaran gas/oksigen b.d kerusakan jalan nafas
• Nyeri akut b.d kerusakan kulit dan jaringan
• Gangguan integritas kulit b.d kerusakan kulit dan jaringan yang terkena luka bakar
Intervensi Keperawatan
3 Nyeri akut b.d (Setelah dilakukan • Atur posisi tidur dengan nyaman
kerusakan kulit dan tindakan keperawatan • Lakukan prosedur pencucian luka
jaringan dalam selama masa dengan hati-hati
perawatan nyeri • Anjurkan klien untuk
berkurang) mengekspresikan rasa nyeri yang
• Expresi wajah dirasakan
tenang • Kolaborasi dengan tinm medis
• Nadi 60-100x/mnt untuk pemberian analgesik
• Klien tidak gelisah