Modul KPK KB II
Modul KPK KB II
A.CAPAIAN EMBELAJARAN:
C. URAIAN MATERI
S
dan meyakini bahwa anda menjadi bagian dari dalamnya, kini
saatnya membuktikan dalam ben-
tuk aksi nyata. Anda adalah bagian dari solusi, bukan bagian dari
persoalan. Niatkan, tekadkan, dan buat rancangan berbagai aktivitas untuk
penguatan integritas bagi peserta didik dan lingkungan anda. Lalu susun
dalam bentuk dokumen yang menjadi acuan dan dokumentasikan setiap
kegiatan yang dilakukan.
Mengacu pada definisinya, pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana
untuk mewu- judkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengem- bangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.” Dari definisi tersebut maka ada dua hal yang perlu
diciptakan dalam proses pendidikan yakni (1) membangun suasana
belajar dan (2) me- lakukan proses pembelajaran.
Dalam konteks penguatan integritas pun, dua hal tersebut yang perlu
dilakukan guru, yakni bagaimana “menciptakan suasana belajar yang
berintegritas” dan “bagaimana me- lakukan proses penguatan integritas
secara konsisten sehingga peserta didik memahami, menyadari dan
meyakini, serta mengamalkan perilaku berintegritas dalam kehidupan-
nya”.
Tujuan akhir dari penguatan integritas adalah peserta didik secara konsisten
memiliki perilaku berintegritas di manapun, kapanpun dan dalam kondisi
bagaimanapun sepan- jang hidupnya. Tidak berhenti sampai mereka
memahami atau menyadari pentingnya integritas. Bahkan lebih dari itu,
peserta didik diharapkan dapat mengamalkan dalam dirinya dan menjadi
pelopor hidup berntegritas di lingkungan masyarakatnya.
a. Tanamkan Pemahaman
Anak
Langkah awal adalah memberikan pemahaman kepada peserta
didik tentang perilaku berintegritas dan manfaatnya bagi pribadi
dan masyarakat. Terutama manfaat pribadi dan kaitannya dengan
tanggung jawab individu kepada Tuhan.
Dalam tahap ini, peserta didik harus memahami seperti apa
perilaku berintegri- tas, serta apa manfaat bagi dirinya pribadi dan
orang lain. Materi serta strategi untuk memahamkan disesuaikan
dengan usia anak. Contoh sebagai berikut:
• JUJUR> Mengapa kita harus jujur? Apa contoh perilaku
jujur? Siapa yang menyuruh manusia jujur? Apa untungnya
jujur? Bagaimana kalau tidak ju- jur? Seperti apa contoh tidak
jujur Siapa contoh orang jujur? Bagaimana perilaku jujur
dalam kehidupan sehari-hari?
• TANGGUNG JAWAB> Mengapa kita harus bertanggungjawab?
Bagaima- na kalau tidak bertanggungjawab? Apa manfaatnya
bagi diri sendiri dengan menunjukkan rasa tanggungjawab?
Apa manfaatnya bagi orang lain dengan menunjukkan rasa
tanggungjawab? Siapa yang mengawasi rasa tanggung- jawab
kita? Kalau tidak diketahui orang lain bolehkan kita tidak
bertang- gungjawab?
• DISIPLIN> Mengapa kita harus berdisiplin? Seperti apa
contoh disiplin?
Untuk apa kita harus disiplin? Bagaimana kalau tidak
berdisiplin? Apa man- faat disiplin bagi diri sendiri? Apa
untungnya bagi diri sendiri? Apa untung- nya bagi orang lain?
Pertanyaan-pertanyaan ini dapat diajukan dalam konteks yang
berbeda antara anak di jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Tujuannya adalah membuat anak paham serta menyadari makna
nilai tersebut dalam kehidupan. Oleh kare- na itu, hal ini harus
terus diulang-ulang untuk memastikan peserta didik mema- hami
betul perlunya integritas bagi dirinya.
b. Kuatkan Penyadaran dan Keyakinan
Setelah hidup berintegritas makin dikenali, dipahami, dan disadari
manfaatnya bagi pribadi, yakinkan kepada anak bahwa perilaku
tersebut merupakan tanggung jawab pribadi setiap orang sebagai
perintah Tuhan dan akan banyak godaannya. Oleh karena itu, tidak
perlu menunggu orang lain dulu melakukannya. Yakinkan prinsip
sebagai berikut:
• Perilaku berintegritas adalah kebaikan yang hakiki bagi
kehidupan manusia sebagai tanggung jawab pribadi;
• Perilaku berintegritas memberi manfaat bagi diri sendiri,
orang lain, dan masyarakat. Kebaikan itu membahagiakan.
Tidak ada balasan kebaikan se- lain kebaikan pula;
• Kebaikan adalah prinsip hidup, yang harus dilakukan di
manapun, kapan- pun, dan dalam kondisi bagaimanapun
sepanjang hidup, karena itu merupa- kan perintah Tuhan;
• Kebaikan adalah prinsip hidup, yang dilakukan tanpa pamrih
dari sesama, dan tetap dilakukan meski tidak diawasi manusia;
• Setiap perilaku baik akan sangat berat karena orang baik harus
diuji terlebih dahulu apakah perilaku baiknya tulus ikhlas atau
pamrih. Oleh karena itu kebaikan akan selalu dianggap sulit;
• Dalam melakukan perilaku baik, tidak perlu mencontoh orang
lain. Con- tohlah sosok teladan pembawa risalah agama;
• Ambil hikmah dari perilaku orang baik sebagai figur contoh
pada sisi baik- nya tersebut.
d. Deklarasikan dan
Sebarkan
Apabila perilaku berintegritas sudah mulai nampak konsisten
dalam diri peser- ta didik, mulailah mendorong mereka untuk
mendeklarasikan perilaku tersebut sebagai konsep diri pribadi
dalam menjalani kehidupan. Lalu dorong mereka untuk
mengajak teman-temannya, anggota keluarga, teman bermain di
rumah, dan masyarakat lainnya untuk melakukan hal yang sama
dan mencegah hal yang berlawanan.
Urutan demikian hanya untuk memudahkan tahapan pembelajaran.
Dalam praktekn- ya, tidak selalu tahapannya berurutan. Tahap
pemahaman, penyadaran dan penga- malan dapat berjalan simultan
dan saling menguatkan. Hanya saja, untuk bagian deklarasi,
pastikan hal itu dilakukan setelah perilaku berintegritas diamalkan.
Hal ini untuk memastikan konsistensi. Dalam beberapa kasus, deklarasi
didahulukan se- bagai “janji pribadi” agar selanjutnya memiliki
komitmen kuat untuk melakukan. Hal demikian bisa saja dilakukan,
akan tetapi umumnya terjebak pada seremonial dan berujung
inkonsistensi.
Secara skematis alur penguatan dapat disajikan pada
Gambar 2.1
3
2 Amalkan Se-
Kuatkan cara Konsisten
Penyadar
an &
Keyakinan Mencipta
kan
situasi
atau
1 Mencipt mengkon
Tanam akan
situasi disikan
kan atau agar anak
terbiasa
Pemaha mengkon
disikan menerapk
man agar an
perilaku
anak
meyakini berintegri
,mengins tas secara
konsisten
yafi, dan di
manapun,
Mencipta menyada
ri bahwa kapanpun
nilai- dan
dalam
kan nilai
integritas situasi
membaw apapun.
situasi akebaikan
atau bagi
dirinya
pribadi
maupun
mengkon orang
lain dan
lingkunga Menciptak
an situasi
disikan n. atau
agar anak Integritas
adalah mengkond
isikan agar
kebutuha
nyang
pribadi anak
berani
mengenal menyataka
hakiki. nsebagai
dirinya
, orang
mengetah yang
konsisten
4 memiliki
ui,
mengerti,
memaklu
mi,
perlunya
nilai
integritas
dalam
menjalan
i
kehidupa
n.
Deklarasikan & perilaku
berintegrit
Sebarkan as,
menjadi
teladan,
dan aktif
mengkam
panyekan
pentingnya
integritas
bagi
individu,
masyarakat
dan
lingkungan
.
c. Permainan (games)
Bermain yang menyenangkan akan menjadi wahana belajar yang
optimal dalam menguatkan pembiasaan perilaku integritas.
Segala macam permainan dapat dilakukan yang ditujukan untuk
menguatkan nilai karakter tertentu. Dalam se- tiap permainan
dilatih saling menghargai, jujur, tanggungjawab, disiplin, peduli,
dan lain sebagainya. Aneka permainan dapat dirancang oleh guru
mata pelajar- an, atau wali kelas, dalam menguatkan karakter
atau permainan tertentu.
f. Kegiatan
Sosial
Anak perlu dilibatkan secara rutin untuk aktivitas kerja sosial
bersama baik di sekolah maupun di masyarakat. Dalam kerja sosial
diharapkan anak akan mera- sakan makna diri yang memberi
manfaat pada orang lain, mengasah simpati dan empati,
menerima keberagaman, melatih tanggungjawab dan disiplin, serta
menguatkan kepedulian.
g.
Perenungan
Perenungan merupakan proses dalam diri anak untuk menemukan
makna diri- nya. Anak harus diajak merenungkan segala hal yang
ia kerjakan dalam kehidu- pan. Perenungan tentang tujuan hidup,
makna hidup, alur kehidupan, manfaat kehadiran dirinya dan
kemaslahatan bagi orang lain, dan beragam hal yang da- pat
menyentuh hati. Lakukan proses perenungan dengan metode
yang berbe- da-beda, yang tujuan akhirnya anak merasa harus
berbuat baik sebagai prinsip hidupnya. Dengan demikian lambat
laun diharapkan perilaku berkarakter bisa menjadi konsep diri
bermoral yang melekat sebagai prinsip hidup.
a. Tahapan Menyusun
RPP
Penguatan integritas menjadi ruh dan tujuan utama setiap aktivitas
pembelajar- an. Oleh karena itu, penguatan integritas dilakukan
dalam semua mata pelajaran, semua tema, dan semua aktivitas,
serta dilakukan di semua tingkatan kelas se- suai dengan
perkembangannya. Dengan demikian, penguatan integritas melekat
pada tanggungjawab semua guru, tanpa kecuali.
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa materi pelajaran
menjadi wa- hana penguatan integritas. Atas dasar itulah, maka
dalam tahapan penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran(RPP) harus memosisikan integritas se- bagai
tujuan. Penguasaan materi pelajaran adalah “jembatan” menuju
kokohnya
integritas dalam diri peserta didik. Berdasarkan hal tersebut,
penyusunan RPP
mengacu pada prinsip
berikut:
1. RPP dirancang dan disusun sendiri oleh pendidik dengan
pemahaman yang baik, bukan hanya bersifat dokumen
administratif;
2. Penyusunan RPP mempertimbangkan konteks dan
kearifan lokal;
3. Penyusunan RPP melibatkan peserta didik, khususnya dalam
merancang ak- tivitas belajar yang disukai peserta didik;
4. Dalam RPP, sinkron antara kompetensi yang ingin dicapai,
pengkondisian yang dilakukan, proses pembelajaran yang
dilaksanakan, penilaian yang dilakukan dan tindak lanjutnya;
5. RPP yang disusun menjadi acuan dalam
kegiatan pembe- lajaran.
Tahapan penyusunan RPP secara ringkas dapat
disajikan pada Gambar 2.2. Contoh RPP untuk tiap
jenjang dapat dilihat pada tautan sesuai QR Code di
samping ini.
1Pahami kompetensi d - ian
a yang
Pahami n sesuai
Kompetensi Susun
I alat
n bahan
yang harus dan
dikuasai - instrume
peserta didik n
(Pengeta- s penilaia
huan, n untuk
keterampilan, t melihat
dan sikap serta r perubaha
nilai-nilai apa u n
yang perilaku
terkandung m sesuai
dalam e indikator
kompetensi n peri-
tersebut). laku
4
berinteg
P ritas.
e
n
i
Tentukan l
alat bahan a
2
Kompeten
T si
e Tentukan
n tanda-tan- da
t peserta didik
u mencapai
k kompetensi
Guru harus men- jaga prinsip a dan perilaku
dan konsistensi me- nerapkan n dalam
perilaku berintegritas dalam I penerapan
setiap tahapan n nilai (Ju- jur,
d tanggungjawa
i b, disiplin,
k peduli, dll)
a
t
o
r Tentukan
K Proses
e Pembe-
3
t lajaran
e Proses dalam
r bentuk aktivitas
yang relevan,
c baik tematik
a atau mata
p pelajaran atau
lainnya.
a Nilai-nilai in-
i tegritas
a sebagai lan-
dasan
n berperilaku.
5 6
Dokumentasika Implemen
n da- lam tasi dan
bentuk RPP Tindak
dan instrumen lanjut
penilaian
CONTOH PENDOKUMENTASIAN
PERKEMBANGAN PERILAKU BERINTEGRITAS SD
KELAS IV
Nilai: Jujur
Minggu ke 2 Februari 2020
Nama
No. Nilai Indikator
A B C D Dst
1. Jujur Menjelaskan manfaat v v v v
Menunjukkan dengan
tepat con- toh-contoh v v v v
perilaku jujur dalam ke-
hidupan
Memberikan sehari-hari di
contoh
dengan tepat praktek v v v
perilaku jujur di sekolah
dan masyarakat;
Memberikan contoh cara
menghindari perilaku v v
jujur di sekolah dan
masyar- akat;
Menceritakan dengan
tepat tentang perlunya v v
perilaku jujur dalam ke-
seharian;
Nama
No. Nilai Indikator
A B C D Dst
Secara alamiah
mempraktekkan peri- laku v
jujur dalam keseharian di
sekolah dan lingkungan;
Secara alamiah menolak
perilaku tidak jujur dalam v
keseharian di sekolah dan
lingkungan.
Kesimpulan: Siswa A: sudah menunjukkan konsistensi di semua
indikator --> Perlu dijaga konsistensi dengan
menguatkan prinsip dan keyakinan
Siswa D: baru dapat menjelaskan apa itu jujur tapi
belum menunjukkan konsis- tensi pada semua indikator
Selain pada nilai integritas, penguatan juga dilakukan dalam proses
pembelajaran melalui mata pelajaran. Pendokumentasian pada mapel
harus dilakukan dengan me- nerapkan nilai integritas seperti jujur,
tanggungjawab, disiplin, dan peduli secara konsisten. Contoh
pendokumentasian pencapaian kompetensi pada Mata Pelajaran
PPKN kelas VII, sebagai
berikut:
No Indikator Ketercapaian Kompetensi Instrumen Tindak Lanjut
1 Menyebutkan norma-norma yang Daftar ceklist
berlaku dalam kehidupan ber- Guru
masyarakat; melakukan
2 Merinci norma-norma yang berlaku tindakan
dalam kehidupan bermas- yarakat berdasar-
secara rinci dan tepat; kan capaian
sesuai
3 Membedakan norma-norma yang indikator
berlaku dalam kehidupan ber-
masyarakat dengan norma-norma
lainnya;
4 Mencontohkan norma-norma yang
berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan
keadilan
5 Menjelaskan perlunya perilaku sesuai
norma-norma yang berla- ku dalam
kehidupan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
6 Menaati norma-norma yang berlaku Rubrik
dalam kehidupan bermas- yarakat
untuk mewujudkan keadilan
7 Mempresentasikan perlunya perilaku Rubrik
sesuai norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
8 Mengampanyekan perlunya perilaku
sesuai norma-norma yang berlaku
dalam kehidupan bermasyarakat untuk
mewujudkan keadilan
Indikator Pencapaian
N Na Kelas Ke
1 2 3 4 5 6 7 8
o1 ma
Antonius VI t
2 Bony VI
3 Cindy VI
4 Enok VI
5 Halimah VI
6 John VI
Indikator Pencapaian
No Nam Kelas Ket
1 2 3 4 5 6 7 8
a
7 Suparman VI
8 Wati VI
CONTOH RUBRIK
No Paramet Sangat Bai Cukup Kurang
1 Penampilan er Baik k
2 Gaya Bicara
3 Alur Bicara
4 Penguasaan Materi
5 Penguasaan audiens
D. FORUM DISKUSI
A. R ANGKUMAN
Pertanyaan:
1. Buat pengondisian kelas sebagai penguatan integritas, sebagai berikut:
a. Jika anda guru kelas, susun perencanaan yang rapi terukur untuk
satu hari ke- giatan pembelajaran sesuai landasan dan prinsip
penguatan integritas.
b. Jika anda guru mapel susun rangkaian pembelajaran dalam satu
kali pertemuan agar peserta didik terkondisi untuk mengamalkan
perilaku berintegritas dalam pembelajaran yang anda lakukan
sesuai landasan dan prinsip penguatan inte- gritas.
2. Buat rencana penguatan integritas berikut:
a. Buat rencana penguatan integritas untuk satu semester di kelas
anda (atau di mapel yang anda ampu) berupa aktivitas harian,
mingguan, bulanan dan satu se- mester. Dokumen rencana dibuat
inovatif dan bebas sesuai dengan kemampuan;
b. Buat rencana penguatan integritas inovatif di sekolah di mana
suasana di se- kolah sangat tidak mendukung upaya praktek
berintegritas yang dilakukan;
3. Buat RPP tema/mapel secara singkat yang memuat tahapan
pembelajaran, indikator, alat bahan dan instrumen penilaian. Dalam
tahapan yang dilakukan munculkan ke- giatan dirancang konsisten
dengan penguatan integritas.
Penguatan Integritas: Modul Belajar Mandiri bagi Program PPG 63
Halaman ini Sengaja dikosongkan