Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMKS MUHAMMADIYAH BULAKAMBA


Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Kompetensi Keahlian : Multimedia
Kelas/Semester : X MM/1 (Ganjil)
Alokasi Waktu : 2 JP x 45 menit (3 pertemuan)
Tahun Pelajaran : 2021/2022

A. Kompetensi Inti (KI)


KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup
kajian/kerja kimia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan
KI.4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian/kerja
Kimia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


3.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sukuensial (NOT, AND, OR); (NOR,
NAND, EXOR, EXNOR); (Flip-Flop, counter)

4.2 Merangkai fungsi gerbang logika dasar, kombinasi dan sukuensial (NOT, AND, OR);
(NOR, NAND, EXOR, EXNOR); (Flip-Flop, counter)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.2.1 Menjelaskan macam-macam gerbang logika

3.2.2 Menjelaskan fungsi rangkaian flip-flop

3.2.3 Menjelaskan fungsi rangkaian register

4.2.1 Merangkai gerbang logika

4.2.2 Membuat rangkaian Flip-Flop

4.2.3 Membuat rangkaian Register

D. Tujuan Pembelajaran
3.2.1 Siswa dapat menjelaskan macam-macam gerbang logika

3.2.2 Siswa dapat menjelaskan fungsi rangkaian flip-flop

3.2.3 Siswa dapat menjelaskan fungsi rangkaian register

4.2.1 Siswa dapat merangkai gerbang logika

4.2.2 Siswa dapat membuat rangkaian Flip-Flop

4.2.3 Siswa dapat membuat rangkaian Register

E. Materi Pembelajaran
GERBANG LOGIKA
Gerbang-gerbang logika merupakan dasar untuk merancang dan membangun rangkaian
elektronika digital. Suatu gerbang logika mempunyai satu terminal keluaran dan satu atau lebih
terminal masukan. Keluaran dan masukan gerbang logika ini dinyatakan dalam kondisi HIGH (1)
atau LOW (0). Dalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan
level LOW diwakili dengan tegangan 0V.
Gambar 3.1. Simbul gerbang AND, OR, INVERTER, NAND, dan NORyang digunakan oleh
American National Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and
Electronic Engineers (IEEE) (a) lama dan (b) baru.
Dengan menggunakan gerbang-gerbang logika, kita dapat merancang suatu sistem digital
yang akan mengevaluasi level masukan dan menghasilkan respon keluaran yang spesifik berdasar
rancangan rangkaian logika. Gambar 3.1.a menunjukkan simbul lama dan gambar 3.1.b. simbul
baru dari lima gerbang logika dasar AND, OR, INVERTER, NAND, NOR yang digunakan oleh
American National Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and Electronic Engineers
(IEEE).

3.1. Gerbang AND

3.1.1. Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran AND


Gerbang AND merupakan suatu rangkaian logika yang mempunyai 2 atau lebih masukan,
dengan satu keluaran.
Seperti yang ditunjukkan gambar 3.2.a. gerbang AND dengan 2 masukan dapat
dianalogikan sebagai 2 saklar seri yang digunakan untuk menghidupkan lampu. Lampu C akan
menyala bila saklar SA dan saklar SB sama-sama ditutup (logika 1) dan lampu C akan padam
jika salah satu atau kedua saklar SA dan saklar SB dibuka (logika 0).

C=A.B

(b)
(a)
Gambar 3.2. Analogi dan simbol Gerbang AND

Oleh karena itu keluaran gerbang AND dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean
sebagai berikut, C=A.B. dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.1.

Adapun Gambar 3.2.b. mengambarkan simbul AND lama, yang sampai saat ini masih
sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh
National Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).

Tabel 3.1 Tabel kebenaran Gerbang AND 2 masukan :


Masukan Keluaran
A B CAND
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

3.1.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan pada Gerbang AND
Berdasarkan tabel kebenaran gerbang AND, hasil respon keluaran terhadap masukan dapat
dijelaskan pada contoh gambar 3.3. sebagai berikut, pada saat

t0 – t1 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya X=0

t1 – t2 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya X=0

t2 – t3 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya X=1

t3 – t4 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya X=0

t4 – t5 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya X=0

t5 – t6 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya X=0

t6 – t7 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya X=1

Gambar 3.3. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang AND

3.1.3. Gerbang AND dari Rangkaian RDL


Rangkaian Logika Diode Resistor yang dapat berfungsi sebagai gerbang AND ditunjukkan
pada gambar 3.4.

Gambar 3.4. Rangkaian Logika Diode Resistor berfungsi sebagai gerbang AND

Prinsip kerja rangkaian logika diode resistor yang berfungsi sebagai gerbang AND dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Kondisi 1. Pada saat switch A terhubung dengan ground (logika 0) dan Switch B
terhubung dengan ground (logika 0) D1 dan D2 mendapat bias forward, arus mengalir dari Vcc
lewat RL D1 ke ground dan VCC lewat RL D2 ke ground, kondisi ini menghasilkan tegangan
yang terukur pada output (Voltmeter) yang terhubung paralel dengan D1 dan D2 = 0,7 Volt.
(yang dinyatakan dengan logika 0).
Kondisi 2. Pada saat switch A terhubung dengan ground (logika 0) dan Switch B
terhubung dengan Vcc (logika 1), D1 mendapat bias forward, dan D2 mendapat bias revers, arus
hanya mengalir dari VCC lewat RL D1 ke ground, arus tidak dapat mengalir lewat D2, kondisi
ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output (Voltmeter) yang terhubung paralel dengan
D1 = 0,7 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 0).
Kondisi 3. Pada saat switch A terhubung dengan Vcc (logika 1) dan Switch B
terhubung dengan ground (logika 0), D1 mendapat bias reverse, dan D2 mendapat bias forward,
arus hanya mengalir dari VCC lewat RL D2 ke ground, arus tidak dapat mengalir lewat D1,
kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output (Voltmeter) yang terhubung paralel
dengan D2 = 0,7 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 0).
Kondisi 4. Pada saat switch A terhubung dengan Vcc (logika 1) dan Switch B
terhubung dengan Vcc (logika 1) D1 dan D2 mendapat bias reverse, arus tidak dapat mengalir
lewat D1 dan D2, kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output (Voltmeter) yang
terhubung paralel dengan D1 dan D2 sama dengan tegangan sumber = 5 Volt. (yang dinyatakan
dengan logika 1). Masing-masing kondisi kerja rangkaian logika diode resistor yang berfungsi
sebagai gerbang AND apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.2.

Tabel 3.2. Tabel kebenaran Rankaian RDL Gerbang AND 2 masukan :

3.2. Gerbang OR

3.2.1. Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran OR


Gerbang OR merupakan suatu rangkaian logika yang mempunyai 2 atau lebih masukan,
dengan satu keluaran.
Seperti yang ditunjukkan gambar 3.5.a. gerbang OR dengan 2 masukan dapat dianalogikan
sebagai 2 saklar paralel yang digunakan untuk menghidupkan lampu. Lampu C akan menyala
bila salah satu atau kedua saklar SA dan saklar SB sama-sama ditutup (logika 1) dan lampu C
akan padam hanya jika kedua saklar SA dan saklar SB dibuka (logika 0)
Oleh karena itu keluaran gerbang OR dapat diexpresikan dengan aljabar Boolean sebagai
berikut, C=A+B dan apabila ditabelkan diperoleh, seperti tabel 3.3.
Adapun Gambar 3.5.b. mengambarkan simbul OR lama, yang sampai saat ini masih sering
dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan Institute
of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh National
Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).
C=A+B
(a) (b)
Gambar 3.5. Analogi dan simbol Gerbang OR

Tabel 3.3. Tabel kebenaran Gerbang OR 2 masukan :


Masukan Keluaran
A B COR
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

3.2.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang OR.

Berdasarkan tabel kebenaran gerbang OR hasil respon keluaran terhadap masukan dapat
dijelaskan pada contoh gambar 3.6. sebagai berikut, pada saat

t0 – t1 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya=0

t1 – t2 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya=1

t2 – t3 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya=1

t3 – t4 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya=1

t4 – t5 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya=0

t5 – t6 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya=1

t6 – t7 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya=1

Gambar 3.6. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang AND
3.2.3. Gerbang OR dari Rangkaian RDL
Rangkaian Logika Diode Resistor yang dapat berfungsi sebagai gerbang OR ditunjukkan
pada gambar 3.7.

Gambar 3.7. Rangkaian Logika Diode Resistor berfungsi sebagai gerbang OR

Prinsip kerja rangkaian logika diode resistor yang berfungsi sebagai gerbang OR dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Kondisi 1. Pada saat switch A terhubung dengan ground (logika 0) dan Switch B
terhubung dengan ground (logika 0) D1 dan D2 mendapat bias reverse, sehingga arus tidak
mengalir pada RL, kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output = 0 Volt. (yang
dinyatakan dengan logika 0).
Kondisi 2. Pada saat switch A terhubung dengan Vcc (logika 1) dan Switch B
terhubung dengan ground (logika 0), D1 mendapat bias forward, dan D2 mendapat bias reverse,
arus mengalir dari VCC lewat D1 RL ke ground, arus tidak dapat mengalir lewat D2, kondisi
ini menghasilkan tegangan RL = Vcc- VD1
= 5 Volt -0,7 Volt = 4,3 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 1).
Kondisi 3. Pada saat switch A terhubung dengan ground (logika 0) dan Switch B
terhubung dengan Vcc (logika 1), D1 mendapat bias reverse, dan D2 mendapat bias forward, arus
mengalir dari VCC lewat D2 RL ke ground, arus tidak dapat mengalir lewat D1, kondisi ini
menghasilkan tegangan RL = Vcc- VD2
= 5 Volt -0,7 Volt = 4,3 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 1).
Kondisi 4. Pada saat switch A terhubung dengan Vcc (logika 1) dan Switch B
terhubung dengan Vcc (logika 1) D1 dan D2 mendapat bias forward, arus mengalir lewat D1 RL
dan D2 RL, kondisi ini menghasilkan tegangan RL = Vcc- VD1,2
= 5 Volt -0,7 Volt = 4,3 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 1).
Masing-masing kondisi kerja rangkaian logika diode resistor yang berfungsi sebagai
gerbang OR apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.4.

Tabel 3.4. Tabel kebenaran Rankaian RDL Gerbang OR 2 masukan :


3.3. Gerbang NOT

3.3.1. Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran NOT

Gerbang inverter (NOT) merupakan suatu rangkaian logika yang berfungsi sebagai
"pembalik", jika masukan berlogika 1, maka keluaran akan berlogika 0, demikian sebaliknya.
Seperti yang ditunjukkan gambar 3.8.a. gerbang NOT dapat dianalogikan sebagai sebuah
saklar yang dihubungkan paralel dengan lampu, lampu akan menyala jika saklar S A terbuka
(logika 0), dan lampu akan padam jika saklar SA dalam kondisi tertutup (logika 1).
Oleh karena itu keluaran gerbang NOT dapat diexpresikan dengan aljabar Boolean sebagai
berikut, C= A dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.5.
Adapun Gambar 3.8.b. mengambarkan simbul NOT lama, yang sampai saat ini masih
sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh
National Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).

C= A

Gambar 3.8. Analogi dan simbol Gerbang NOT

Tabel 3.5. Tabel kebenaran Gerbang NOT


Masukan Keluaran
A
C= A
0 1
1 0

3.3.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang NOT.
Gambar 3.9. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang NOT

Berdasarkan tabel kebenaran gerbang NOT hasil respon keluaran X kebalikan dari
masukkan A. Respon keluaran X terhadap masukkan A dapat dijelaskan pada contoh gambar 3.9.
sebagai berikut, jika nilai masukkan A=0 nilai respon keluaran X=1 demikian juga sebaliknya jika
nilai masukkan A=1 nilai respon keluaran X=0

3.3.3. Gerbang NOT dari rangkaian CMOS


Rangkaian CMOS yang dapat berfungsi sebagai gerbang NOT ditunjukkan pada gambar
3.10.

3.10. Rangkaian CMOS berfungsi sebagai gerbang NOT

Prinsip kerja rangkaian CMOS yang berfungsi sebagai gerbang NOT dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Kondisi 1, jika input diberi tegangan 0 V, akan membuat Q1 menuju off dan Q2
menghantar ini menjadikan tegangan output = Vcc = 5 V (yang dinyatakan dengan logika 1).
, Kondisi 2, bila input diberi tegangan 5 V, akan membuat Q2 menuju off dan Q1
menghantar, ini menyebabkan tegangan output berubah menjadi rendah= tegangan forward Q1=
0,7 V (yang dinyatakan dengan logika 0). Masing-masing kondisi kerja rangkaian logika CMOS
yang berfungsi sebagai gerbang NOT apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.6.

Tabel 3.6 Tabel kebenaran rangkaian CMOS Gerbang NOT


3.4. Gerbang NAND

3.4.1. Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran NAND

Gerbang NAND merupakan suatu rangkaian logika yang mempunyai 2 atau lebih
masukan, dengan satu keluaran. Gerbang NAND merupakan rangkaian logika kombinasi dari
gerbang AND yang dikuti gerbang NOT.
Gerbang NAND dapat dianalogikan sebagai 2 sebuah saklar seri yang dihubungkan paralel
dengan lampu, sebagaimana Gambar 3.11.a., lampu akan menyala bila salah satu atau kedua
saklar SA atau saklar SB dibuka (logika 0), dan lampu akan padam hanya jika kedua saklar S A
dan saklar SB ditutup (logika 1).

Oleh karena itu keluaran gerbang NAND dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean
sebagai berikut, C = A . B dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.7.

Adapun Gambar 3.11.b. mengambarkan simbul NAND lama, yang sampai saat ini
masih sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI)
dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh
National Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).

C = A.B

Gambar 3.11. Analogi dan simbol Gerbang NAND

Tabel 3.7. Tabel kebenaran Gerbang NAND 2 masukan :


Masukan Keluaran
A B CNAND
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0

3.4.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang NAND.

Gambar 3.12. menunjukkan contoh diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan
gerbang NAND.
Gambar 3.12. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang NAND

3.4.3. Gerbang NAND dari rangkaian TTL


Rangkaian transistor transistor logik yang dapat berfungsi sebagai gerbang Nand
ditunjukkan pada gambar 3.13.

Prinsip kerja rangkaian TTL yang berfungsi sebagai gerbang NAND dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Kondisi 1, jika semua input dari T1 diberi tegangan 5 V dalam waktu yang sama (yang
dinyatakan dengan logika 1), mengakibatkan junction emitor-basis T1 memperoleh bias reverse
dan junction basis-kolektor T1 lewat R1 mendapat bias forward, sehingga arus akan mengalir
lewat R1 dan basis, yang membuat T2 pada kondisi saturasi sehingga tegangan output T2
mendekati 0 V = tegangan ground. (yang dinyatakan dengan logika 0)
Kondisi 2, jika salah satu input dari ketiga input diberi tegangan 0 V (yang dinyatakan
dengan logika 1), akan membuat junction emitor-basis T1 memperoleh bias forward, yang
menyebabkan arus mengalir dari Vcc lewat R1 masuk ke basis T1. Perubahan arus yang mengalir
lewat R1 menyebabkan kenaikan tegangan jatuh pada R1 dan mengurangi tegangan basis pada
T2 . Perubahan tegangan basis pada T2 akan mengakibatkan bias junction basis-kolektor menjadi
reverse,sehingga T2 menuju off dan besarnya tegangan output T2 = Vcc = 5 V (yang dinyatakan
dengan logika 1). Kondisi ini berlaku pada semua atau salah satu input jika diberi tegangan 0V
(step 0-6)

Gambar 3.13. Analogi dan simbol Gerbang NAND


Masing-masing kondisi kerja rangkaian transistor-transistor logik yang berfungsi sebagai
gerbang NAND apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.8.

Tabel 3.8. Tabel kebenaran TTL Gerbang AND 3 masukan :


3.5. Gerbang NOR

3.5.1. Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran NOR

Gerbang NOR merupakan suatu rangkaian logika yang mempunyai 2 atau lebih masukan,
dengan satu keluaran. Gerbang NOR merupakan rangkaian logika kombinasi dari gerbang OR
yang dikuti gerbang NOT.
Gerbang NOR dapat dianalogikan sebagai 2 sebuah saklar paralel yang dihubungkan
paralel dengan lampu, sebagaimana Gambar 3.14.a, lampu akan menyala bila kedua saklar S A dan
saklar SB dibuka (logika 0), dan lampu akan padam jika salah satu atau kedua saklar S A dan
saklar SB ditutup (logika 1).

C= A+ B

Gambar 3.14. Analogi dan simbol Gerbang NOR

Oleh karena itu keluaran gerbang NOR dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean
sebagai berikut, C = A+ B dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.9.

Adapun Gambar 3.14.b. mengambarkan simbul NOR lama, yang sampai saat ini masih sering
dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan Institute
of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh National
Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).

Tabel 3.9. Tabel kebenaran Gerbang NOR 2 masukan :


Masukan Keluaran
A B CNOR
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0

3.5.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang NOR.

Gambar 3.15. menunjukkan contoh diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan
gerbang NOR.

Gambar 3.15. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang AND

3.5.3. Gerbang NOR dari rangkaian ECL


Rangkaian Emitter-coupled logic yang dapat berfungsi sebagai gerbang NOR ditunjukkan
pada gambar 3.16.
Gambar 3.16. Analogi dan simbol Gerbang NOR

Prinsip kerja rangkaian ECL yang berfungsi sebagai gerbang NOR dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Kondisi 1 jika semua input diberi tegangan 0V dalam waktu yang sama (yang dinyatakan
dengan logika 1),akan meyebabkan T1, T2, dan T3 cut off arus tidak dapat mengalir pada tahanan
kolektor R1. Tegangan jatuh pada R1 mendekati tegangan Vcc, dan mengakibatkan T5
menghantar dan arus melewati R4 sehingga tegangan output mendekati tegangan Vcc = 5 V (yang
dinyatakan dengan logika 1).
Kondisi 2, jika salah satu input dari ketiga input diberi tegangan 5 V (yang dinyatakan
dengan logika 1), diatas tegangan VBB akan membuat salah satu dari transistor menghantar kondisi
ini mengakibatkan tegangan kolektor (tegangan pada R1) menjadi turun dan menyebabkan T5 off,
sehingga tegangan output mendekati tegangan ground = 0 V (yang dinyatakan dengan logika 0).
Kondisi ini berlaku pada semua atau salah satu input jika diberi tegangan 5V (step 1-7)
Masing-masing kondisi kerja rangkaian Emitter-coupled logic yang berfungsi sebagai
gerbang NOR apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.10.

Tabel 3.10. Tabel kebenaran ECL Gerbang NOR 3 masukan :

3.6. Gerbang EXOR

3.6.1. Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran EXOR

Gerbang EXOR merupakan suatu rangkaian logika khusus hanya mempunyai 2 masukan,
dengan satu keluaran. Gerbang EXOR merupakan rangkaian logika kombinasi dari gerbang NOT,
AND dan OR, seperti yang terlihat pada gambar 3.17a.
Gambar 3.17. (a) Rangkaian gerbang EXOR, (b) dan (c) simbol Gerbang EXOR

Keluaran gerbang EXOR dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean sebagai berikut,
X =A B+ A B dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.11.

Adapun Gambar 3.17.b. mengambarkan simbul EXOR lama, yang sampai saat ini masih
sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE),dan gambar 3.17.c. simbul EXOR baru

Tabel 3.11. Tabel kebenaran Gerbang EXOR


Masukan Keluaran
A B XEXOR
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0

3.6.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang EXOR.

Gambar 3.18. menunjukkan contoh diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan
gerbang EXOR.

Gambar 3.18. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang EXOR

3.7. Gerbang EXNOR


3.7.1. Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran EXNOR

Gerbang EXNOR merupakan suatu rangkaian logika khusus hanya mempunyai 2


masukan, dengan satu keluaran. Gerbang EXNOR merupakan rangkaian logika kombinasi dari
gerbang NOT, OR, dan AND seperti yang terlihat pada gambar 3.19.a.

Gambar 3.19. (a) Rangkaian gerbang EXOR, (b) dan (c) simbol Gerbang EXOR

Keluaran gerbang EXOR dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean sebagai berikut,
X =AB + A B dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.7.

Adapun Gambar 3.19.b. mengambarkan simbul EXNOR lama, yang sampai saat ini
masih sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI)
dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE),dan gambar 3.19.c. simbul ENXOR
baru

Tabel 3.12. Tabel kebenaran Gerbang EXNOR


Masukan Keluaran
A B XEXOR
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1

3.7.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang EXNOR.

Gambar 3.20. menunjukkan contoh diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan
gerbang EXNOR.
Gambar 3.20. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang EXNOR

Tabel 3.13. Ringkasan gerbang logika dasar


Gerbang Exspresi Tabel
Kebenaran
Logika Aritmatik Simbol

A B X
0 0 0
AND X = A.B 0 1 0
1 0 0
1 1 1

A B X
0 0 0
OR X = A+B 0 1 1
1 0 1
1 1 1

A X
NOT X =A 0 1
1 0

A B X
0 0 1
NAND X = A.B 0 1 1
1 0 1
1 1 0

A B X
0 0 1
NOR X = A+ B 0 1 0
1 0 0
1 1 0
Lanjutan Tabel 3.13. Ringkasan gerbang logika dasar

A B X
0 0 0
EXOR X = A ⊕B 0 1 1
1 0 1
1 1 0

A B X
0 0 1
EXNOR X = A ⊕B 0 1 0
1 0 0
1 1 1

Rangkaian Dasar Flip-Flop

Rangkaian Dasar Counter

A. Pendekatan, Model, dan Metode


1. Pendekatan berfikir : Konstruktif
2. Model Pembelajaran : Project Based Learning
3. Metode Pembelajaran : Praktikum

B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran

2. Melakukan pengkondisian peserta didik 10

3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Menit

4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan

5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan

2. Kegiatan Inti

A. Pemberian  Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan 72 menit


rangsangan mengajukan pertanyaan tentang:
(Stimulation);
1. Sebutkan operator logika yang biasa digunakan
dalam matematika?

2. Jelaskan fungsi dari masing-masing operator

 Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok


heterogen dimana setiap kelompok terdiri dari 4
siswa.
 Guru menginstruksikan masing-masing kelompok
untuk mengambi alat dan bahan yangsudah
disediakan
 Siswa duduk berkelompok dengan kelompoknya
masing-masing

B. Pemberian  Guru memberikan Jobsheet Gerbang Logika Dasar


Masalah kepada masing-masing kelompok dan menjelaskan
soal-soal (masalah) apa saja yang harus siswa
kerjakan.

C. Pengerjaan  Siswa mulai melakukan praktikum dengan mengikuti


Masalah langkah-langkah sesuai Jobsheet dengan kelompoknya
masing-masing
 Guru melakukan pengawasan dan bimbingan selama
kegiatan Praktikum.

D. Penyajian Hasil  Guru mempersilahkan peserta didik secara


berkelompok untuk mempresentasikan hasil Praktikum
di depan kelas
 Kelompok lain berdiskusi untuk melakukan
perbandingan dengan jawaban lain.

E. Analisa dan  Guru membantu siswa melakukan rleksi atau evaluasi


Evaluasi terhadap praktikum yang mereka lakukan

3. Penutup (8 menit)

 Guru meminta siswa untuk merapikan dan membersihkan tempat kerja serta
mengembalikan alat dan bahan sesuai dengan tempatnya

 Guru meminta siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas hari ini.

 Guru memberikan tugas untuk kelompok

 Guru menutup pelajaran dengan salam.


Pertemuan 2
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
4. Pendahuluan

6. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai


pembelajaran

7. Melakukan pengkondisian peserta didik 10

8. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. menit

9. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan

10. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan

5. Kegiatan Inti

F. Pemberian  Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan 72 menit


rangsangan mengajukan pertanyaan tentang:
(Stimulation);
1. Sebutkan logika dasar yang sudah kalian
pelajari?

2. Apakah logika dasar bisa digabung dengan yang


lain?

 Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok


heterogen dimana setiap kelompok terdiri dari 4
siswa.
 Guru menginstruksikan masing-masing kelompok
untuk mengambi alat dan bahan yangsudah
disediakan
 Siswa duduk berkelompok dengan kelompoknya
masing-masing

G. Pemberian  Guru memberikan Jobsheet kepada masing-masing


Masalah kelompok dan menjelaskan soal-soal (masalah) apa
saja yang harus siswa kerjakan.

H. Pengerjaan  Siswa mulai melakukan praktikum dengan mengikuti


Masalah langkah-langkah sesuai Jobsheet Gerbang Logika
sekuensial dengan kelompoknya masing-masing
 Guru melakukan pengawasan dan bimbingan selama
kegiatan Praktikum.

I. Penyajian Hasil  Guru mempersilahkan peserta didik secara


berkelompok untuk mempresentasikan hasil Praktikum
di depan kelas
 Kelompok lain berdiskusi untuk melakukan
perbandingan dengan jawaban lain.

J. Analisa dan  Guru membantu siswa melakukan rleksi atau evaluasi


Evaluasi terhadap praktikum yang mereka lakukan

6. Penutup (8 menit)

 Guru meminta siswa untuk merapikan dan membersihkan tempat kerja serta
mengembalikan alat dan bahan sesuai dengan tempatnya

 Guru meminta siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas hari ini.

 Guru memberikan tugas untuk kelompok

 Guru menutup pelajaran dengan salam.

Pertemuan 3
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
7. Pendahuluan

11. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran

12. Melakukan pengkondisian peserta didik 10

13. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. menit

14. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan

15. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan

8. Kegiatan Inti

K. Pemberian  Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan 72 menit


rangsangan mengajukan pertanyaan tentang:
(Stimulation);
1. Bagaimanakah cara lampu pada peralatan
elektronika berkedip secara bergantian dan
konstan?

2. Bagaiamana cara kerja alat penghitung


pengunjung di sebuah Bank?

 Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok


heterogen dimana setiap kelompok terdiri dari 4
siswa.
 Guru menginstruksikan masing-masing kelompok
untuk mengambi alat dan bahan yangsudah
disediakan
 Siswa duduk berkelompok dengan kelompoknya
masing-masing

L. Pemberian  Guru memberikan Jobsheet kepada masing-masing


Masalah kelompok dan menjelaskan soal-soal (masalah) apa
saja yang harus siswa kerjakan.

M. Pengerjaan  Siswa mulai melakukan praktikum dengan mengikuti


Masalah langkah-langkah sesuai Jobsheet dengan kelompoknya
masing-masing
 Guru melakukan pengawasan dan bimbingan selama
kegiatan Praktikum.

N. Penyajian Hasil  Guru mempersilahkan peserta didik secara


berkelompok untuk mempresentasikan hasil Praktikum
di depan kelas
 Kelompok lain berdiskusi untuk melakukan
perbandingan dengan jawaban lain.

O. Analisa dan  Guru membantu siswa melakukan rleksi atau evaluasi


Evaluasi terhadap praktikum yang mereka lakukan

9. Penutup (8 menit)

 Guru meminta siswa untuk merapikan dan membersihkan tempat kerja serta
mengembalikan alat dan bahan sesuai dengan tempatnya

 Guru meminta siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas hari ini.

 Guru memberikan tugas untuk kelompok

 Guru menutup pelajaran dengan salam.

C. Penilaian Hasil Belajar (PHB)


a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktikum
c. Alat penilaian
* Pengetahuan : Tugas Individu (terlampir)

* Keterampilan : Jobsheet (terlampir)

Dibuat Oleh :
Menyetujui,
Ka. Kompetensi Keahlian, Guru Mata Diklat,

Mila Rahmawaty, S.Kom Debi Mariana, S.Kom


NBM 1178470 NBM 953765

Mengesahkan Mengetahui
Kepala Sekolah, Waka Kurikulum,

Cartipan Budiarto, S.Pd Nurhikmah, S.Pd


NBM 1074018 NBM 1076508

an 1: Tugas

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!

1. Sebutkan dan gambarkan macam-macam gerbang logika!


2. Jelaskan fungsi rangkaian flip-flop!
3. Jelaskan fungsi rangkaian counter!
4. Gambarkan rangkaian Gerbang logika beserta tabel kebenarannya!
5. Gambarkan rangkaian flip-floip!
6. Gambarkan rangkaian counter!

Kunci Jawaban
1. Gerbang NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR, XNOR
2. Flip-flop adalah rangkaian arus listrik yang bekerja berdasarkan arus listrik dari berbagai
macam gerbang sederhana dari arus listrik yang berhubungan saling menyilang. flip-flop biasa
digunakan sebagai pengolahan data digital yang di terapkan ke perangkat elektronik
3. Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial
yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian
masukan. Counter digunakan untuk berbagai operasi aritmatika, pembagi frekuensi,
penghitung jarak (odometer), penghitung kecepatan (spedometer), yang
pengembangannya digunakan luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah,
kontrol industri, komputer, perlengkapan komunikasi, dan sebagainya .
4.

Gerbang Exspresi Tabel


Kebenaran
Logika Aritmatik Simbol

A B X
0 0 0
AND X = A.B 0 1 0
1 0 0
1 1 1

A B X
0 0 0
OR X = A+B 0 1 1
1 0 1
1 1 1

A X
NOT X =A 0 1
1 0

A B X
0 0 1
NAND X = A.B 0 1 1
1 0 1
1 1 0

A B X
0 0 1
NOR X = A+ B 0 1 0
1 0 0
1 1 0
5. Rangkaian Flip-Flop menggunakan gerbang logika.
6. Rangkaian Counter
Up Counter Sinkron 3 bit
Down Counter Sinkron 3 bit

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai

1. Jika jawaban lengkap sesuai dengan kunci jawaban, maka nilai maksimal 4

Jika jawaban kurang menyebutkan satu, maka nilai 3


Jika jawaban kurang menyebutkan dua, maka nilai 2
Jika jawaban hanya menyebutkan satu macam saja, maka nilai 1

2. Jika jawaban benar dan lengkap sesuai dengan kunci jawaban, maka nilai maksimal 4

Jika jawaban benar namun kurang lengkap maka nilai 3


Jika jawaban kurang tepat maka nilai 2
Jika jawaban kurang tepat dan sedikit sekali, maka nilai 1

3. Jika jawaban benar dan lengkap sesuai dengan kunci jawaban, maka nilai maksimal 4

Jika jawaban benar namun kurang lengkap maka nilai 3


Jika jawaban kurang tepat maka nilai 2
Jika jawaban kurang tepat dan sedikit sekali, maka nilai 1

4. Jika jawaban benar semua maka nilai maksimal 4

Jika jawaban benar namun cara pengerjaan kurang lengkap maka nilai 3
Jika jawaban salah satu, maka nilai 2
Jika jawaban salah semua, maka nilai 1

5. Jika jawaban benar semua maka nilai maksimal 4

Jika jawaban benar namun cara pengerjaan kurang lengkap maka nilai 3
Jika jawaban salah satu, maka nilai 2
Jika jawaban salah semua, maka nilai 1

6. Jika jawaban benar semua maka nilai maksimal 4


Jika jawaban benar namun cara pengerjaan kurang lengkap maka nilai 3
Jika jawaban salah satu, maka nilai 2
Jika jawaban salah semua, maka nilai 1

Nilai KD = Jumlah peroleh skor/jumlah skor maksimal x 100


Skor Maksimal Seluruh Soal = 20

Anda mungkin juga menyukai