(RPP)
4.2 Merangkai fungsi gerbang logika dasar, kombinasi dan sukuensial (NOT, AND, OR);
(NOR, NAND, EXOR, EXNOR); (Flip-Flop, counter)
D. Tujuan Pembelajaran
3.2.1 Siswa dapat menjelaskan macam-macam gerbang logika
E. Materi Pembelajaran
GERBANG LOGIKA
Gerbang-gerbang logika merupakan dasar untuk merancang dan membangun rangkaian
elektronika digital. Suatu gerbang logika mempunyai satu terminal keluaran dan satu atau lebih
terminal masukan. Keluaran dan masukan gerbang logika ini dinyatakan dalam kondisi HIGH (1)
atau LOW (0). Dalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan
level LOW diwakili dengan tegangan 0V.
Gambar 3.1. Simbul gerbang AND, OR, INVERTER, NAND, dan NORyang digunakan oleh
American National Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and
Electronic Engineers (IEEE) (a) lama dan (b) baru.
Dengan menggunakan gerbang-gerbang logika, kita dapat merancang suatu sistem digital
yang akan mengevaluasi level masukan dan menghasilkan respon keluaran yang spesifik berdasar
rancangan rangkaian logika. Gambar 3.1.a menunjukkan simbul lama dan gambar 3.1.b. simbul
baru dari lima gerbang logika dasar AND, OR, INVERTER, NAND, NOR yang digunakan oleh
American National Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and Electronic Engineers
(IEEE).
C=A.B
(b)
(a)
Gambar 3.2. Analogi dan simbol Gerbang AND
Oleh karena itu keluaran gerbang AND dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean
sebagai berikut, C=A.B. dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.1.
Adapun Gambar 3.2.b. mengambarkan simbul AND lama, yang sampai saat ini masih
sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh
National Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).
3.1.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan pada Gerbang AND
Berdasarkan tabel kebenaran gerbang AND, hasil respon keluaran terhadap masukan dapat
dijelaskan pada contoh gambar 3.3. sebagai berikut, pada saat
Gambar 3.3. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang AND
Gambar 3.4. Rangkaian Logika Diode Resistor berfungsi sebagai gerbang AND
Prinsip kerja rangkaian logika diode resistor yang berfungsi sebagai gerbang AND dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Kondisi 1. Pada saat switch A terhubung dengan ground (logika 0) dan Switch B
terhubung dengan ground (logika 0) D1 dan D2 mendapat bias forward, arus mengalir dari Vcc
lewat RL D1 ke ground dan VCC lewat RL D2 ke ground, kondisi ini menghasilkan tegangan
yang terukur pada output (Voltmeter) yang terhubung paralel dengan D1 dan D2 = 0,7 Volt.
(yang dinyatakan dengan logika 0).
Kondisi 2. Pada saat switch A terhubung dengan ground (logika 0) dan Switch B
terhubung dengan Vcc (logika 1), D1 mendapat bias forward, dan D2 mendapat bias revers, arus
hanya mengalir dari VCC lewat RL D1 ke ground, arus tidak dapat mengalir lewat D2, kondisi
ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output (Voltmeter) yang terhubung paralel dengan
D1 = 0,7 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 0).
Kondisi 3. Pada saat switch A terhubung dengan Vcc (logika 1) dan Switch B
terhubung dengan ground (logika 0), D1 mendapat bias reverse, dan D2 mendapat bias forward,
arus hanya mengalir dari VCC lewat RL D2 ke ground, arus tidak dapat mengalir lewat D1,
kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output (Voltmeter) yang terhubung paralel
dengan D2 = 0,7 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 0).
Kondisi 4. Pada saat switch A terhubung dengan Vcc (logika 1) dan Switch B
terhubung dengan Vcc (logika 1) D1 dan D2 mendapat bias reverse, arus tidak dapat mengalir
lewat D1 dan D2, kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output (Voltmeter) yang
terhubung paralel dengan D1 dan D2 sama dengan tegangan sumber = 5 Volt. (yang dinyatakan
dengan logika 1). Masing-masing kondisi kerja rangkaian logika diode resistor yang berfungsi
sebagai gerbang AND apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.2.
3.2. Gerbang OR
3.2.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang OR.
Berdasarkan tabel kebenaran gerbang OR hasil respon keluaran terhadap masukan dapat
dijelaskan pada contoh gambar 3.6. sebagai berikut, pada saat
Gambar 3.6. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang AND
Prinsip kerja rangkaian logika diode resistor yang berfungsi sebagai gerbang OR dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Kondisi 1. Pada saat switch A terhubung dengan ground (logika 0) dan Switch B
terhubung dengan ground (logika 0) D1 dan D2 mendapat bias reverse, sehingga arus tidak
mengalir pada RL, kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output = 0 Volt. (yang
dinyatakan dengan logika 0).
Kondisi 2. Pada saat switch A terhubung dengan Vcc (logika 1) dan Switch B
terhubung dengan ground (logika 0), D1 mendapat bias forward, dan D2 mendapat bias reverse,
arus mengalir dari VCC lewat D1 RL ke ground, arus tidak dapat mengalir lewat D2, kondisi
ini menghasilkan tegangan RL = Vcc- VD1
= 5 Volt -0,7 Volt = 4,3 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 1).
Kondisi 3. Pada saat switch A terhubung dengan ground (logika 0) dan Switch B
terhubung dengan Vcc (logika 1), D1 mendapat bias reverse, dan D2 mendapat bias forward, arus
mengalir dari VCC lewat D2 RL ke ground, arus tidak dapat mengalir lewat D1, kondisi ini
menghasilkan tegangan RL = Vcc- VD2
= 5 Volt -0,7 Volt = 4,3 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 1).
Kondisi 4. Pada saat switch A terhubung dengan Vcc (logika 1) dan Switch B
terhubung dengan Vcc (logika 1) D1 dan D2 mendapat bias forward, arus mengalir lewat D1 RL
dan D2 RL, kondisi ini menghasilkan tegangan RL = Vcc- VD1,2
= 5 Volt -0,7 Volt = 4,3 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 1).
Masing-masing kondisi kerja rangkaian logika diode resistor yang berfungsi sebagai
gerbang OR apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.4.
Gerbang inverter (NOT) merupakan suatu rangkaian logika yang berfungsi sebagai
"pembalik", jika masukan berlogika 1, maka keluaran akan berlogika 0, demikian sebaliknya.
Seperti yang ditunjukkan gambar 3.8.a. gerbang NOT dapat dianalogikan sebagai sebuah
saklar yang dihubungkan paralel dengan lampu, lampu akan menyala jika saklar S A terbuka
(logika 0), dan lampu akan padam jika saklar SA dalam kondisi tertutup (logika 1).
Oleh karena itu keluaran gerbang NOT dapat diexpresikan dengan aljabar Boolean sebagai
berikut, C= Á dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.5.
Adapun Gambar 3.8.b. mengambarkan simbul NOT lama, yang sampai saat ini masih
sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh
National Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).
C= Á
3.3.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang NOT.
Gambar 3.9. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang NOT
Berdasarkan tabel kebenaran gerbang NOT hasil respon keluaran X kebalikan dari
masukkan A. Respon keluaran X terhadap masukkan A dapat dijelaskan pada contoh gambar 3.9.
sebagai berikut, jika nilai masukkan A=0 nilai respon keluaran X=1 demikian juga sebaliknya jika
nilai masukkan A=1 nilai respon keluaran X=0
Prinsip kerja rangkaian CMOS yang berfungsi sebagai gerbang NOT dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Kondisi 1, jika input diberi tegangan 0 V, akan membuat Q1 menuju off dan Q2
menghantar ini menjadikan tegangan output = Vcc = 5 V (yang dinyatakan dengan logika 1).
, Kondisi 2, bila input diberi tegangan 5 V, akan membuat Q2 menuju off dan Q1
menghantar, ini menyebabkan tegangan output berubah menjadi rendah= tegangan forward Q1=
0,7 V (yang dinyatakan dengan logika 0). Masing-masing kondisi kerja rangkaian logika CMOS
yang berfungsi sebagai gerbang NOT apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.6.
Gerbang NAND merupakan suatu rangkaian logika yang mempunyai 2 atau lebih
masukan, dengan satu keluaran. Gerbang NAND merupakan rangkaian logika kombinasi dari
gerbang AND yang dikuti gerbang NOT.
Gerbang NAND dapat dianalogikan sebagai 2 sebuah saklar seri yang dihubungkan paralel
dengan lampu, sebagaimana Gambar 3.11.a., lampu akan menyala bila salah satu atau kedua
saklar SA atau saklar SB dibuka (logika 0), dan lampu akan padam hanya jika kedua saklar S A
dan saklar SB ditutup (logika 1).
Oleh karena itu keluaran gerbang NAND dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean
sebagai berikut, C = A´. B dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.7.
Adapun Gambar 3.11.b. mengambarkan simbul NAND lama, yang sampai saat ini
masih sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI)
dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh
National Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).
C = A´. B
3.4.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang NAND.
Gambar 3.12. menunjukkan contoh diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan
gerbang NAND.
Gambar 3.12. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang NAND
Prinsip kerja rangkaian TTL yang berfungsi sebagai gerbang NAND dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Kondisi 1, jika semua input dari T1 diberi tegangan 5 V dalam waktu yang sama (yang
dinyatakan dengan logika 1), mengakibatkan junction emitor-basis T1 memperoleh bias reverse
dan junction basis-kolektor T1 lewat R1 mendapat bias forward, sehingga arus akan mengalir
lewat R1 dan basis, yang membuat T2 pada kondisi saturasi sehingga tegangan output T2
mendekati 0 V = tegangan ground. (yang dinyatakan dengan logika 0)
Kondisi 2, jika salah satu input dari ketiga input diberi tegangan 0 V (yang dinyatakan
dengan logika 1), akan membuat junction emitor-basis T1 memperoleh bias forward, yang
menyebabkan arus mengalir dari Vcc lewat R1 masuk ke basis T1. Perubahan arus yang mengalir
lewat R1 menyebabkan kenaikan tegangan jatuh pada R1 dan mengurangi tegangan basis pada
T2 . Perubahan tegangan basis pada T2 akan mengakibatkan bias junction basis-kolektor menjadi
reverse,sehingga T2 menuju off dan besarnya tegangan output T2 = Vcc = 5 V (yang dinyatakan
dengan logika 1). Kondisi ini berlaku pada semua atau salah satu input jika diberi tegangan 0V
(step 0-6)
Gerbang NOR merupakan suatu rangkaian logika yang mempunyai 2 atau lebih masukan,
dengan satu keluaran. Gerbang NOR merupakan rangkaian logika kombinasi dari gerbang OR
yang dikuti gerbang NOT.
Gerbang NOR dapat dianalogikan sebagai 2 sebuah saklar paralel yang dihubungkan
paralel dengan lampu, sebagaimana Gambar 3.14.a, lampu akan menyala bila kedua saklar S A dan
saklar SB dibuka (logika 0), dan lampu akan padam jika salah satu atau kedua saklar S A dan
saklar SB ditutup (logika 1).
´B
C= A+
Oleh karena itu keluaran gerbang NOR dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean
´ B dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.9.
sebagai berikut, C = A+
Adapun Gambar 3.14.b. mengambarkan simbul NOR lama, yang sampai saat ini masih sering
dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan Institute
of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh National
Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).
3.5.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang NOR.
Gambar 3.15. menunjukkan contoh diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan
gerbang NOR.
Gambar 3.15. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang AND
Gerbang EXOR merupakan suatu rangkaian logika khusus hanya mempunyai 2 masukan,
dengan satu keluaran. Gerbang EXOR merupakan rangkaian logika kombinasi dari gerbang NOT,
AND dan OR, seperti yang terlihat pada gambar 3.17a.
Gambar 3.17. (a) Rangkaian gerbang EXOR, (b) dan (c) simbol Gerbang EXOR
Keluaran gerbang EXOR dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean sebagai berikut,
X = Á B+ A B́ dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.11.
Adapun Gambar 3.17.b. mengambarkan simbul EXOR lama, yang sampai saat ini masih
sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE),dan gambar 3.17.c. simbul EXOR baru
3.6.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang EXOR.
Gambar 3.18. menunjukkan contoh diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan
gerbang EXOR.
Gambar 3.18. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang EXOR
Gambar 3.19. (a) Rangkaian gerbang EXOR, (b) dan (c) simbol Gerbang EXOR
Keluaran gerbang EXOR dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean sebagai berikut,
X =AB+ Á B́ dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.7.
Adapun Gambar 3.19.b. mengambarkan simbul EXNOR lama, yang sampai saat ini
masih sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI)
dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE),dan gambar 3.19.c. simbul ENXOR
baru
3.7.2. Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang EXNOR.
Gambar 3.20. menunjukkan contoh diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan
gerbang EXNOR.
Gambar 3.20. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang EXNOR
Tabel 3.13. Ringkasan gerbang logika dasar
Gerbang Exspresi Tabel
Kebenaran
Logika Aritmatik Simbol
A B X
0 0 0
AND X = A.B 0 1 0
1 0 0
1 1 1
A B X
0 0 0
OR X = A+B 0 1 1
1 0 1
1 1 1
A X
NOT X = Á 0 1
1 0
A B X
0 0 1
NAND X = A´. B 0 1 1
1 0 1
1 1 0
A B X
0 0 1
NOR ´
X = A+B 0 1 0
1 0 0
1 1 0
Lanjutan Tabel 3.13. Ringkasan gerbang logika dasar
A B X
0 0 0
EXOR X = A ⊕B 0 1 1
1 0 1
1 1 0
A B X
0 0 1
EXNOR X = A ⊕B 0 1 0
1 0 0
1 1 1
B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
3. Penutup (8 menit)
Guru meminta siswa untuk merapikan dan membersihkan tempat kerja serta
mengembalikan alat dan bahan sesuai dengan tempatnya
Guru meminta siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas hari ini.
Pertemuan 2
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
4. Pendahuluan
6. Penutup (8 menit)
Guru meminta siswa untuk merapikan dan membersihkan tempat kerja serta
mengembalikan alat dan bahan sesuai dengan tempatnya
Guru meminta siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas hari ini.
11. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
8. Kegiatan Inti
9. Penutup (8 menit)
Guru meminta siswa untuk merapikan dan membersihkan tempat kerja serta
mengembalikan alat dan bahan sesuai dengan tempatnya
Guru meminta siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas hari ini.
Lampiran 1: Tugas
Kunci Jawaban
1. Gerbang NOT, AND, OR, NAND, NOR, XOR, XNOR
2. Flip-flop adalah rangkaian arus listrik yang bekerja berdasarkan arus listrik dari berbagai
macam gerbang sederhana dari arus listrik yang berhubungan saling menyilang. flip-flop biasa
digunakan sebagai pengolahan data digital yang di terapkan ke perangkat elektronik
3. Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian logika sekuensial
yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada bagian
masukan. Counter digunakan untuk berbagai operasi aritmatika, pembagi frekuensi,
penghitung jarak (odometer), penghitung kecepatan (spedometer), yang
pengembangannya digunakan luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah,
kontrol industri, komputer, perlengkapan komunikasi, dan sebagainya .
4.
A B X
0 0 0
AND X = A.B 0 1 0
1 0 0
1 1 1
A B X
0 0 0
OR X = A+B 0 1 1
1 0 1
1 1 1
A X
NOT X = Á 0 1
1 0
A B X
0 0 1
NAND X = A´. B 0 1 1
1 0 1
1 1 0
A B X
0 0 1
NOR ´
X = A+B 0 1 0
1 0 0
1 1 0
5. Rangkaian Flip-Flop menggunakan gerbang logika.
6. Rangkaian Counter
Up Counter Sinkron 3 bit
Down Counter Sinkron 3 bit