Anda di halaman 1dari 3

SENYAWA NON B3

1. IDENTIFIKASI SENYAWA
Nama Senyawa : Parrafin Cair
2. SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Rantai Hidrokarbon : C14-C18
Bentuk : Cair
Warna : Tidak Berwarna
Bau : Tidak berbau
Titik tuang : -15oC
Titik didih : 300-450oC
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%), larut dalam
kloroform dan dalam eter.

3. PENGGUNAAN

Penggunaan Industri dan Tekstil

a) Parafin cair terutama digunakan sebagai pelumas di berbagai pengaturan industri.


Ini dapat digunakan untuk melumasi bilah yang memotong kertas dan dalam
pencampuran mekanis.
b) Parafin cair adalah komponen minyak yang digunakan untuk memintal, menenun
dan menyambung bahan. Pelumasan mesin jahit biasanya mengandung parafin
cair juga.
c) Parafin cair dapat digunakan untuk membersihkan tangan Anda setelah bekerja
dengan bahan abrasif seperti semen.

Penggunaan Obat dan Kosmetika


a. Parafin cair dapat digunakan sebagai pencahar untuk membatasi jumlah air yang
dikeluarkan dari tinja dan memudahkan sembelit.
b. Parrafin juga digunakan dalam proses produksi penisilin dan juga digunakan
dalam beberapa pelumas mata.
c. Parafin cair dapat digunakan untuk meredakan ruam popok dan iritasi eksim.
d. Paraffin cair digunakan dalam berbagai produk kecantikan, termasuk krim
deterjen, krim dingin, krim terhidrasi, minyak bronkus, dan produk rias. Ini juga
dapat digunakan sebagai lotion emulsi untuk mengobati kulit kering.

Penggunaan lainnya
Parafin cair sangat berguna di banyak bidang lainnya. Misalnya, itu adalah bahan
dalam banyak insektisida pertanian. Parafin cair adalah komponen dalam pembuatan
dan penahanan gas reaktif seperti sulfur dioksida dan klorin. Ini sering digunakan
dalam spektroskopi inframerah. Hal ini dapat diterapkan untuk memanggang kaleng
untuk membuat makanan yang dimasak lebih mudah dihapus. Ini juga digunakan
untuk membuat banyak makanan seperti apel muncul mengkilap untuk tampilan
pusat.

4. PENYIMPANAN
a. Disimpan dalam wadah tertutup rapat
b. Disimpan di tempat penyimpanan yang kering dan berventilasi baik.
c. Lindungi dari cahaya.
d. Suhu penyimpanan yang direkomendasikan

5. DAMPAK TERHADAP KESEHATAN


Minyak parafin berbahaya jika tertelan atau terhirup. Hal ini dapat menyebabkan
iritasi pada kulit, mata dan saluran pernafasan. Menurut Lembar Data Keselamatan
Bahan, menghirup kabut minyak parafin atau uap dapat menyebabkan pneumonia
aspirasi. Menelan minyak parafin bisa menyebabkan mual, diare atau muntah.
Membiarkan minyak parafin di kulit dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan dermatitis, dan orang-orang dengan kondisi kulit yang sudah ada
beresiko tinggi mengalami iritasi kulit.
Efek samping pada penggunaannya :
 Gangguan
 Peradangan
 Pneumonia
 Iritasi anal

6. PENANGANAN JIKA TERKENA PARAFFIN CAIR :


 Setelah menghirup: Hirup udara segar.
 Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.
 Setelah kontak pada mata : Biaslah dengan air yang banyak.
 Setelah tertelan: Beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas).
Konsultasi kepada dokter jika merasa tidak sehat.

7. PERATURAN MENGENAI PARAFFIN CAIR


Pelabelan (PERATURAN (EC) No 1272/2008) :
Bukan bahan atau campuran berbahaya menurut Peraturan (EC) No 1272/2008.

Anda mungkin juga menyukai