Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

ETIK LEGAL KEPERAWATAN ANAK

OLEH :

NI LUH PUTU INTAN SARI (P07120216007)

SEMESTER I/ KELAS 1A PRODI NERS

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,Ida Sang
Hyang Widhi Wasa, atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Etik Legal Keperawatan Anak” dalam matakuliah matrikulasi
Keperawatan Anak dengan baik dan lancar. Atas dukungan moral dan materil
yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, dan bermanfaat di masyarakat.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena


itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Om Santhi, Santhi, Santhi Om.

Denpasar, 28 Juni 2020

penyusun

ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan..................................................................................................2

D. Manfaat Penulisan..............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................4

A. Etika keperawatan................................................................................................4

B. Hak anak berdasarkan Perundang-Undangan......................................................5

C. Prinsip-prinsip etika keperawatan anak...............................................................6

D. Isu etik dan legal yang berkaitan dengan perawatan anak-anak..........................7

E. Isu legal yang berkaitan dengan anak anak dan keluarga....................................9

F. Cakupan dan standar praktik keperawatan pediatrik.........................................11

G. Informed consent dalam keperawatan anak.......................................................13

H. Masalah kerahasiaan dalam memberikan asuhan kepada anak-anak................18

BAB III PENUTUP...................................................................................................24

A. Simpulan............................................................................................................24

B. Saran..................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan tertulis yang

mengungkapkan kepedulian moral, nilai dan tujuan keperawatan. Kode etik

keperawatan sebagai landasan bagi seorang yang berprofesi sebagai

perawat untuk memberikan asuhan keperawatan serta menjadi suatu ciri

atau persyaratan profesi yang berarti penting dalam penentuan, pertahanan

dan peningkatan standar profesi keperawatan (Nasrullah, 2014).

Melaksanakan kode etik keperawatan dalam praktik keperawatan

dimasyarakat haruslah mengetahui kode etik keperawatan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah. Pengetahuan terhadap kode etik keperawatan

di mulai dari sekolah tinggi keperawatan atau kampus keperawatan untuk

ikut serta memberikan materi atau pengetahuan terkait kode etik

keperawatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Tahmine et al (2010) menunjukkan

konsep etika profesional keperawatan yang diberikan di sekolah atau

kampus keperawatan hanya sebatas formalitas dan cenderung mengabaikan

sehingga membuat banyak mahasiswa keperawatan menjadi tidak sensitif

terhadap issue sehari hari dalam bekerja dibidang keperawatan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan etika keperawatan?

1
2. Apa saja hak anak berdasarkan Perundang-Undangan?

3. Bagaimana prinsip-prinsip etika keperawatan anak?

4. Apa saja isu etik dan legal yang berkaitan dengan perawatan anak-

anak?

5. Apa saja isu legal yang berkaitan dengan anak anak dan keluarga?

6. Bagaimana cakupan dan standar praktik keperawatan pediatrik national

association of pediatrik nurse practitioners,society of pediatrik

nurses,american nurses assosiation?

7. Bagaimana informed consent dalam keperawatan anak?

8. Apa saja masalah kerahasiaan dalam memberikan asuhan kepada anak-

anak?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan etika keperawatan.

2. Untuk mengetahui hak anak berdasarkan Perundang-Undangan.

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip etika keperawatan anak.

4. Untuk mengetahui isu etik dan legal yang berkaitan dengan perawatan

anak-anak.

5. Untuk mengetahui isu legal yang berkaitan dengan anak anak dan

keluarga.

6. Untuk mengetahui cakupan dan standar praktik keperawatan pediatrik

national association of pediatrik nurse practitioners,society of pediatrik

nurses,american nurses assosiation.

7. Untuk mengetahui informed consent dalam keperawatan anak?

8. Untuk mengetahui masalah kerahasiaan dalam memberikan asuhan

2
kepada anak-anak.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penulisan ini dapat dimanfaatkan untuk
meperluas teori tentang Etik Legal Keperawatan Anak.
2. Manfaat Praktis
Bagi Mahasiswa untuk membantu dalam pengembangan
wawasan tentang Etik Legal Keperawatan Anak membantu sebagai
refrensi dalam pembuatan tugas tentang Etik Legal Keperawatan Anak.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Keperawatan

Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan

bagi perlakuan seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk

yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawab.

Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang

kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang

sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hari (Nila

Ismani, 2001).

Etika keperawatan adalah norma-norma yang dianut perawat dalam

bertingkah laku dengan pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di

suatu pelayanan keperawatan yang bersifat profesional. Perilaku etik akan

dibentuk oleh nilai-nilai dari pasien, perawat dan interaksi sosial dalam

lingkungan (Samporno, 2005).

Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan tertulis yang

mengungkapkan kepedulian moral, nilai dan tujuan keperawatan. Kode etik

keperawatan sebagai landasan bagi seorang yang berprofesi sebagai perawat untuk

memberikan asuhan keperawatan serta menjadi suatu ciri atau persyaratan profesi

yang berarti penting dalam penentuan, pertahanan dan peningkatan standar profesi

keperawatan (Nasrullah, 2014).

Aspek legal dan etik dalam keperawatan anak,yaitu pertimbangan

pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan dalam keperawatan

4
anak,merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan dalam memberikan

asuhan keperawatan anak (Nila Ismani, 2001).

B. Hak Anak Berdasarkan Perundang-Undangan

1. Hak Anak Menurut UU Perlindungan Anak Nomer 23 Tahun 2002

a. Hak hidup,kelangsungan hidup dan perkembangan

b. Hak partisipasi,setiap anak berhak mengeluarkan pendapat sesuai

dengan tingkat usia dan perkembangan dan pertimbangan

pendapatnya (pasal 10).

c. Hak perlindungan dari diskriminasi, eksploitasi, penelantaran,

kekejaman, kekerasan dan penganiayaan,ketidakadilan dan perlakuan

salah lainnya (pasal 12-18).

d. Hak atas pendidikan

e. Hak sipil dan kewarganegaraan

2. Jaminan perlindungan terhadap hak atas kesehatan

Jaminan perlindungan terhadap hak atas kesehatan secara tegas

dijamin oleh perangkat hukum baik nasional maupun internasional. Di

Indonesia, jaminan tersebut diatur dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1)

yang berbunyi,“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan

sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan." Jaminan

Konstitusi tersebut dijabarkan antara lain dalam UU 36/2009 tentang

Kesehatan, UU 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, dan

UU 24/2011 tentang BPJS.

5
C. Prinsip Etika Keperawatan anak

Menurut Nasrullah (2014), prinsip etik keperawatan adalah

menghargai hak dan martabat manusia, tidak akan berubah. Prinsip dasar

keperawatan antara lain :

1. Autonomi

Autonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau

mengatur diri sendiri, berarti menghargai manusia sehingga harapannya

perawat memperlakukan mereka sebagai seseorang yang mempunyai

harga diri dan martabat serta mampu menentukan sesuatu bagi dirinya.

2. Benefisience

Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak

merugikan pasien atau tidak menimbulkan bahaya bagi pasien

3. Justice

Merupakan prinsip untuk bertindak adil bagi semua individu,

setiap individu mendapat perlakuan dan tindakan yang sama. Tindakan

yang sama tidak selalu identik tetapi dalam hal ini persamaan berarti

mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk kebaikan hidup seseorang

4. Veracity

Merupakan prinsip moral dimana kita mempunyai suatu

kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya atau tidak membohongi

orang lain / pasien. Kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya

didasarkan atau penghargaan terhadap otonomi seseorang dan mereka

berhak untuk diberi tahu tentang hal yang sebenarnya

5. Menepati janji (Fidelity)

6
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan

komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan

menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Kesetiaan,

menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang

menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk

meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan

dan meminimalkan penderitaan.

6. Kerahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah menjaga privasi

(informasi) klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan

kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.

Tidak ada seorang pun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika

diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien

diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang

klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari

7. Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan

psikologis pada klien

D. Isu Etik Dan Legal yang Berkaitan Dengan Perawatan Anak-Anak

1. Family centre care

Suatu pendekatan yang sangat pada perawatan anak. pendekatan

ini mensyaratkan keterlibatan orang tua dalam proses hospitalisasi anak

(Supartini, 2004).

2. Atraumatic care

7
Penyediaan asuhan terapeutik dalam lingkungan dan melalui

penggunaan intervensi yang menghapuskan atau memperkecil distres

psikologis dan fisik yang diderita oleh anak-anak dan keluarganya

dalam sitem pelayanan (Supartini,2009).

3. Primary nursing

Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung

jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien dari

mulai pasien masuk sampai keluar rumah sakit (Nursalam,2007).

4. Case management

Perawat berperan mengelola kasus secara komprehensif melalui

upaya pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi berbagai kasus baik akut maupun kronis libatkan orang tua

dalam case management, untuk melanjutkan program pengobatan

dirumah (Sutoto,2016, n.d.).

Orang tua dan wali secara umum membuat pilihan tentang

kesehatan dan pelayanan pada anak mereka.Perawat yang memberi asuhan

kepada anak-anak dan keluarga mereka membuat kebutuhan anak dan

keluarga menjadi prioritas.Perkembangan moral (kemampuan untuk

melakukan fungsi dalam cara yang etis) dan persyaratan hukum yang

terlibat dalam bekerja sama dengan anak-anak memengaruhi perawat

pediatrik setiap hari.Perawat pediatrik harus melakukan fungsi dalam

batasan etik dan hukum yang berkaitan dengan asuhan.

E. Isu Etik yang Berkaitan Dengan Anak - Anak Dan Keluarga

8
Perawat pediatrik harus mengkaji nilai dirinya sendiri sehingga dapat

memberikan asuhan keperawatan dengan cara yang etis.Hubungan perawat

dengan anak dan keluarga sangat penting karena perawat pediatrik setiap hari

menemui keluarga dari berbagai latar belakang agama,budaya dan

etnis.Asuhan yang berpusat pada anak dan keluarga secara bersamaan dan

melibatkan terapi anak secara etik.Kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan

teknologi memicu jumlah dilema etik dalam layanan ksehatan,sehingga

banyak membentuk komite etik institusional yang sudah ada dan memberikan

pendidikan kepada staf,dokter,anak-anak dan keluarga mengenai isu etik

(Nelson,2007).

Etik mencakup prisip dasar otonomi,manfaat,tidak melakukan

tindakan berbahaya,keadilan,kejujuran dan kesetiaan.Otonomi merujuk pada

kebebasan untuk memilih dan menentukan sendiri terkait dengan pengambilan

keputusan layanan kesehatan.Secara umum,orang tua memiliki otonomi untuk

mengambil keputusan layanan kesehatan bagi anaknya,namun dalam situasi

tertentu anak-anak yang lebih tua memiliki otonomi untuk menyetujui

prosedur layanan kesehatan tanpa pengetahuan orangtua.Dalam perawatan

pediatrik,berarti tindakan kebaikan yang akan menguntungkan anak dan bukan

membahayakannya.

Kejujuran adalah memberitahu kebenaran dan kesetiaan adalah

memenuhi janji dan mempertahankan kerahasiaan dan privasi.Perawat

pediatrik harus menyeimbangkan komponen etik ini ketika berhadapan dengan

keluarga,dari berbagai latar belakang budaya dan agama,yang mengambil

keputusan layanan kesehatan untuk anak-anak.prosesnya sebagai berikut :

9
1. Mengidentifikasi masalah

2. Mengumpulkan informasi mengenai masalah

3. Menilai risiko dan manfaat

4. Memilih solusi

5. Mengimplementasi solusi

6. Mengevaluasi hasil situasi

Banyak institusi pediatrik “bill of rights” (undang-undang hak asasi

manusia) untuk layanan kesehatan anak-anak.Hal ini mungkin mencakup hak

anak:

1. Untuk dipanggil dengan nama

2. Untuk menerima layanan kesehatan yang simpatik dengan cara yang

penuh perhatian,cepat dan sopan.

3. Untuk mengetahui nama semua pemberi asuhan yang memberi asuhan

kepada anak

4. Untuk dipenuhi kebutuhan dasarnya dan dihargai jadwal atau rutinitas

yang biasa

5. Untuk membuat pilihan kapan pun jika memungkinkan.

6. Untuk menjalani puasa makanan atau minuman jika diperlukkan dalam

waktu sesingkat mungkin

7. Untuk tidak menjalani prosedur restrain jika memungkinkan

8. Untuk dapat ditemani oleh orang tua atau individu penting lainnya

9. Untuk memiliki juru bahasa bagi anak dan keluarga jika diperlukan

10. Untuk menyampaikan kebertan jika diinginkan

10
11. Untuk mendapat pendidikan secara jujur tentang layanan kesehatan

anak

12. Untuk dihargai sebagai individu (tidak membicarakan anak dalam

jarak yang dapat didengar oleh anak,kecuali anak tahu apa yang sedang

terjadi)

13. Agar semua dokter menghargai kerahasiaan anak tentang sakitnya

setiap saat.

F. Isu Legal Yang Berkaitan Dengan Anak Anak Dan Keluarga

Minor (anak-anak yang berusia kurang dari 18 tahun) umumnya

memerlukan wali individu dewasa untuk bertindak demi

kepentingannya.Orang tua pada akhirnya adalah pengambil keputusan untuk

anak-anaknya.Orang tua umumnya berperan dalam melindungi kepentingan

terbaik anaknya,saat anak sakit harus mendapatkan terapi medis dan

mendapatkan persetujuan dari orag tua.Kerahasiaan informasi pasien harus

selalu dijaga.

G. Cakupan Dan Standar Praktik Keperawatan Pediatrik National

Association Of Pediatrik Nurse Practitioners,Society Of Pediatrik

Nurses,American Nurses Assosiation

Standar 1. Pengkajian :Perawat pediatrik mengumpulkan data kesehatan yang

Praktik komprehensif

2. Diagnosis : Perawat pediatrik menganalisis data pengkajian dalam

menentukan diagnosis

3. Identifikasi hasil : Perawat pediatrik mengidentifikasi hasil yang diharapkan

sesuai dengan individual klien

11
4. Perencanaan: Perawat pediatrik mengembangkan rencana asuhan yang

merekomendasikan intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan

5. Implementasi: Perawat pediatrik mengimplementasikan intervensi yang telah

diidentifikasikan dalam rencana asuhan,termasuk koordinasi asuhan dalam

manajemen kasus;pendidikan kesehatan,promosi kesehatan,pemulihan

kesehatan, dan pemeliharaan kesehatan;serta konsultasi ke dokter dan

individu lain untuk memandu rencana aasuhan bagi anak-anak,meningkatkan

kemampuan individu lain untuk memberrikan layanan kesehatan dan

memengaruhi perubahan dalam sitem layanan kesehatan

6. Evaluasi: Perawat pediatrik mengevaluasi kemajuan anak dan keluarga

terhadap pencapaian hasil


Standar 1. Kualitas Praktik: Perawat pediatrik secara sistematis meningkatkan kualitas

Kinerja dan efektifitas praktik keperawatan pediatrik

Profesiona 2. Evaluasi Praktik Profesional: Perawat pediatrik mengevaluasi praktik

l keperawatannya sendiri yang berkaitan dengan standar praktik profesional dan

hukum serta pedoman yang terkait

3. Edukasi : Perawat pediatrik mempelajari dan mempertahankan pengetahuan

dan kompetensi terbaru dalam praktik keperawatan pediatrik

4. Collegiality : Perawat pediatrik berkontribusi terhadap perkembangan

profesional rekan sebaya,kolega,dan individu lain

5. Kolaborasi: Perawat pediatrik berkolaborasi dengan anak,keluarga,dan

pemberi layanan kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan kepada klien.

6. Etik : Keputusan dan tindakan perawat pediatrik dalam semua area praktik

ditentukan dengan cara yang etis

7. Riset,praktik berdasarkan bukti dan beasiswa klinis: Perawat pediatrik

12
menggunakan temuan riset dalam praktik dan berpatisipasi dalam

menghasilkan pengetahuan baru

8. Pemanfaatan sumber: Perawat pediatrik mempertimbangkan faktor yang

berkaitan dengan keamanan,efektifitas,biaya dalam perencanaan dan

pemberian asuhan serta dampak pada praktik

9. Kepemimpinan: Perawat pediatrik menunjukkan kepemimpinan dalam

tatanan praktik dan profesi

10. Advokasi: Perawat pediatrik adalah advokat bagi klien dan keluarga

H. Informed Consent

Asuhan yang diberikan dalam tatanan layanan kesehatan tercakup oleh

persetujuan awal untuk penanganan yang ditandatangani ketika anak menjadi

pasien di pelayanan kesehatan. Prosedur yang memerlukan informed consent

mencakup bedah mayor dan minor,prosedur invasif seperti pungsi lumbal dan

penanganan anak yang menempatkan risiko tinggi,kemoterapi atau terapi

radiasi.Proses informed consent yang harus dilakukan sebelum prosedur atau

asuhan spesifik untuk memenuhi persyaratan hukum dan etik dalam memberi

informasi tentang prosedur kepada anak dan orang tua.Proses ini timbul dari

hak anak dan keluarga untuk mengarahkan asuhan dan tanggung jawab etik

dokter untuk melibatkan anak dan keluarga dalam pengambilan keputusan.

Perawat harus melibatkan anak-anak dan remaja dalam proses

pengambilan keputusan semaksimal mungkin,meskipun orang tua pada

akhirnya masih bertanggung jawab dalam memberikan persetujuan.Tenaga

kesehatan yang memberikan ata melaksanakan terapi tau prosedur dengan

13
pertanggung jawaban untuk memberi informasi kepada anak dan keluarga

mengenai prosedur dan mendapatkan persetujuan dengan memberikan

deskripsi mengenai prosedur atau erapi yang diberikan.

1. Tanggung jawab perawat yang berkaitan dengan informed consent

a. Memastikan bahwa orang tua memahami apa yang mereka tanda

tangani dengan mengajukan pertanyaan yang terkait kesehatan

anaknya.

b. Memastikan bahwa lembar persetujuan diisi lengkap dengan tanda

tangan dari orang tua.

c. Berperan sebagai saksi atas proses penandatanganan.

2. Elemen Penting Dalam Informed Consent

a. Pengambilan keputusan harus memiliki usia yang sah dengan

kompeten (memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan)

b. Memberikan informasi yang sederhana,ringkas dan sesuai dengan

tingkat endidikan,bahasa yang bertanggung jawab untuk mengambil

keputusan

c. Keputusan harus sukarela,tanpa paksaan,kekerasan atau pengaruh

ancaman

d. Memiliki seorang saksi yang menyaksikan proses informed consent

e. Memiliki saksi yang menandatangani lembar persetujuan

3. Situasi Khusus Dalam Informed Consent

Saat situasi khusus yang berkaitan dengan informed consent,jika

tidak ada orang tua bisa diwakilkan dengan kerabat,pengasuh atau guru)

dapat membeikan persetujuan untuk penanganan kedaruratan apabila

14
pasien tersebut memiliki lembar yang telah ditandatangani dari orang tua

yang memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.Dokter dapat

memberikan penanganan kedaruratan kepada anak tanpa persetujuan

tenaga kesehatan yang telah berupaya keras mengubungi orang tua dan

keluarga (American academy of pediatrik,2007).Dalam situasi mendesak

atau darurat,asuhan medis yang tepat tidak boleh ditahan karena

ketidakmampuan untuk memperoleh persetujuan.Hukum pemerintah

seperti Emergency Medical Treatment and Labor Act (EMTALA)

mengharuskan agar setiap yang datang ke unit gawat darurat dilakukan

pemeriksaan medis tanpa memedulikan informed consent atau kemmpuan

penggantian pembayaran (American Academy of Pediatrik,2007).

Pertimbangan Khusus yang Berkaitan dengan Informed Consent

Masalah Definisi Pertimbagan Keperawatan


Anak tidak tinggal Anak tinggal : 1.Wali yang ditunjk secara hukum

bersama orangtua 1.Dalam asuhan adopsi harus memberikan persetujuan

biologis atau orang tua 2.Dengan calon orang tua 2.Verifikasi pihak berwenang dan

adoptif adoptif sertakan dokumentasi tentang wali

3.Dengan kerabat yang ditunjuk secara hukum dalam

rekam medis anak


Persetujuan dari orang Kemampuan untuk memberikan 1.Tentukan apakah orang tua memiliki

tua setelah perceraian persetujuan atas layanan hak perwalian bersama atau apakah

kesehatan dimiliki oleh orangtua terdapat hak perwalian tunggal oleh

yang memiliki hak perwalian salah satu orang tua

hukum berdasarkan surat 2.Bahkan orangtua yang hanya

keputusan perceraian memiliki hak perwalian fisik dapat

15
memberikan persetujuan untuk asuhan

kedaruratan

3.Keterlibatan pengadilan mungkin

diperlukan jika terdapat hak perwalian

hukum secara bersama,tetapi orang tua

berbeda pendapat mengenai asuhan


Persetujuan untuk Agar seorang minor dapat 1.Calon donor harus dirujuk ke

donasi organ memberikan donasi,orang tua organisasi penyediaan organ setempat

harus menyadari risiko dan 2.Edukasi keluarga tentang kebijakan

manfaat serta harus memberikan yang berkaitan dengan donasi organ

dukungan emosional kepada 3.Wali hukum atau orangtua

anak tersebut,dan harus terdapat menyetujui donasi organ

hubungan dekat antara donor dan

resipien,jika donasi dilakukan

oleh anak yang masih hidup


Persetujuan untuk Persyaratan mencakup Patuhi semua peratuan pemerintah

eksperimen medis persetujuan dari pusat jika menerima dana dari

orangtua,persetujuan dari anak pemerintah pusat

dan manfaat yang akan diterima

oleh anak

4. Pengecualian Terhadap Kebutuhan Persetujuan Dari Orangtua

Di beberapa negara bagian minor matang (anak di bawah umur

yang telah matang) dapat memberikan persetujuan terhadap penanganan

medis tertentu.Dokter harus menentukkan bahwa remaja tersebut

(biasanya berusia lebih dari 14 tahun) sudah cukup matang dan cerdas

16
untuk mengambil keputusan.Pemberi asuhan juga harus

mempertimbangkan kompleksitas terapi,risiko dan manfaatnya dan apakah

terapi terseut diperlukan atau bersifat efektif sebelum mendapatkan

persetujuan dari minor matang (American academy of

pediatrik,2007).Minor yang bebas dianggap memiliki kapasitas hukum

seorang individu dewasa dan dapat mengambil keputusan tentang layanan

kesehatan dirinya sendiri (American academy of pediatrik,2007).

5. Penolakan orangtua terhadap terapi medis

Otonomi orang tua (hak untuk memutuskan atau menolak terapi

medis) merupakan hak yang fundamental dan dilindungi secara

konstitusi,tetapi tidak bersifat absolut.Dalam beberapa kasus,orangtua

mungkin menolak terapi medis untuk anak.Penolakan ini mungkin muncul

ketika terapi bertentangan dengan keyakinan agama dan budaya.Perawat

harus mengetahui beberapa keyakinan dan budaya tersebut.

Orang tua dapat menolak terapi jika mereka menganggap bahwa

kualitas hidup anak mereka dapat terganggu secara signifikan oleh asuhan

medis yang diberikan.Tim layanan kesehatan harus memberikan

pendidikan kesehatan secara tepat kepada keluarga dan berkomunikasi

sesuai tingkat pemahaman orang tua.Anak dan keluarga harus diberi

informasi tentang apa yang diharapkan dari uji atau terapi tertentu.Tim

layanan kesehatan harus melakukan pengkajian klinis tentang pemahaman

anak dan keluarga harus diberi informasi tentang apa yang diharapkan dari

uji atau terapi tertentu.

17
Tim layanan kesehatan harus melakukan pengkajian klinis tentang

pemahaman anak dan keluarga terhadap situasi dan alasan mereka untuk

menolak terapi.Mendengarkan secara aktif memungkinkan dokter

mengatasi kehawatira,ketakutan,atau keraguan yang mungkin dimiliki

keluarga terkait asuhan.

I. Masalah Kerahasiaan Dalam Memberikan Asuhan Kepada Anak-Anak

Kerahasiaan dan privasi pasien harus dipertahankan seperti halnya

dengan dokumentasi yang menggunakan kertas.Perawat dapat memastikan

bahwa privasi dipertahankan ketika menggunakan dokumentasi

terkomputerisasi dan rekam medis elektronik dengan melakukan hal berikut:

1. Selalu mempertahankan keamanan informasi keamanan tersebut dengan

perawat atau individu lain

2. Jangan meninggalkan informasi pasien telihat di layar monitor komputer

ketika tidak digunakan.

Peran perawat anak

Keperawatan anak menggunakan pendekatan perawatan yang berpusat

pada keluarga, berfokus melindungi anak-anak dari usia bayi baru lahir sampai

usia dewasa muda dari penyakit, cedera berat, membantu untuk mencapai

tingkat kesehatan yang optimal, terlepas dari masalah kesehatan, meringankan

penderitaan melalui diagnosis dan perawatan dini terhadap respons anak serta

advokasi dalam perawatan anak-anak dan keluarga (American Nurses

Association, 2008 dalam Ball, Blinder & Cowen, 2011). Peran perawat dalam

merawat anak-anak dan keluarga meliputi :

18
1. Pemberi perawatan (Care provider)

Perawat anak memberikan asuhan keperawatan langsung kepada anak

dan keluarga sesuai dengan kebutuhan. Perawatan ini dirancang untuk

memenuhi kebutuhan emosional, fisik anak dan keluarga disesuaikan

dengan tahap perkembangan anak dan menggunakan prinsip-prinsip

perawatan yang berpusat pada keluarga.

2. Famili Advocat ( Pembelaan )

a. Perawat melindungi dan meningkatkan perhatian terhadap anak dan

keluarga dengan mengetahui kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki

keluarga.

b. Perawat memberikan informasi tentang hak dan pilihan serta

membantu anak dan keluarga dalam pengambilan keputusan yang

terbaik.

c. Perawat bersama keluarga mengidentifikasi tujuan dan kebutuhan

anak, merencanakan intervensi keperawatan yang cocok untuk

memenuhi kebutuhan anak dan dan menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan tumbuh kembang anak

d. Perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keluarga

mengetahui semua pelayanan kesehatan yang tersedia, menjelaskan

prosedur dan pengobatan, mengikutsertakan dalam perawatan anak,

dan mengajarkan perubahan atau mensupport praktek pelayanan

kesehatan

e. Perawat menggunakan pengetahuannya untuk membantu anak

mencapai keadaan fisik dan emosional yang optimal.

19
f. Perawat dapat terlibat dalam pendidikan, perubahan politik / legislatif

rehabilitasi, screening, administrasi bahkan dalam bidang teknik dan

arsitektur.

3. Pencegahan penyakit / prevention / Fasilitator

a. Perawat yang terlibat dalam keperawatan anak harus dapat

menjalankan praktek dalam berbagai dimensi pencegahan.

b. Merencanakan asuhan dalam berbagai aspek pertumbuhan dan

perkembangan berdasarkan pengkajian terhadap masalah nutrisi,

immunisasi, keamanan, perawatan gigi, sosialisasi, disiplin sekolah.

c. Perawat melakukan pendekatan yang paling baik melalui pendidikan

dan antisipasi.

d. Membimbing orang tua untuk mencegah kemungkinan adanya

masalah.

e. Perawat melakukan promosi kesehatan mental

4. Pendidik

a. Tujuan pendidikan pasien adalah untuk membantu anak dan keluarga

dalam membuat informasi pilihan tentang kesehatan dan perilaku

sehat.

b. Perawat mendidik pasien untuk membantu anak-anak beradaptasi

dengan pengaturan rumah sakit dan mempersiapkan mereka untuk

prosedur tindakan

c. Perawat mengajarkan orang tua dalam memperhatikan tanda penting

dan respons terhadap terapi, untuk meningkatkan kenyamanan anak,

20
memberikan perawatan lanjutan, mempersiapkan orang tua dalam

perawatan anak setelah pulang ke rumah.

d. Dibutuhkan perencanaan dan persiapan, serta pemahaman tentang

tingkat perkembangan anak, untuk mendidik secara efektif dalam

memberikan pemahaman pada anak-anak dan orang tua.

e. Perawat perlu menilai pengetahuan anak dan keluarga tentang kondisi

atau praktik kesehatan, pengalaman masa lalu mereka (pengalaman),

dan sikap dan keyakinan adalah titik awal dalam memberikan

pendidikan

f. Perawat perlu memikirkan strategi dan sumber yang tersedia untuk

belajar tentang kondisi kesehatan

g. Pendidikan dapat dievaluasi selama kunjungan anak ke depan yang

menerima promosi kesehatan dan perawatan pemeliharaan kesehatan

berkelanjutan serta manajemen rumah bagi penderita kronis.

5. Dukungan / Konselor

a. Perawat memberikan support dengan cara mendengarkan, sentuhan,

kehadiran fisik, hal ini dapat menolong anak untuk mengadakan

komunikasi non verbal.

b. Konseling dilakukan dengan bertukar pendapat dan ide untuk

menyelesaikan masalah secara bersama.

c. Konseling dilakukan dengan melibatkan support, penyuluhan dan

teknik agar anak dan keluarga dapat mengekpresikan pikiran dan

perasaan, sehingga dapat membantu keluarga mengatasi stres.

6. Restorasi kesehatan

21
a. Perawat menjalankan perannya dalam memenuhi kebutuhan fisik dan

mental anak, termasuk makan, minum, mandi, toileting, pakaian,

keamanan dan sosialisasi.

b. Bertanggung jawab terhadap pengobatan yang telah dirumuskan

Dokter dan terhadap tindakannya atau keputusannya.

c. Melakukan pengkajian dan mengevaluasi status fisik secara terus

menerus.

7. Koordinasi / Kolaborasi

a. Perawat sebagai anggota tim kesehatan bekerja sama dan

mengkordinasi pelayanan keperawatan dengan kegiatan yang

dilakukan tenaga kesehatan lainnya.

b. Pendekatan interdisiplin memungkinkan asuhan holistik dengan saling

melengkapi.

c. Perawat bekerja sama dengan anak dan keluarga dalam penentuan

intervensi utnuk pemenuhan kebutuhan.

d. Perawat mempunyai posisi penting untuk mengikut sertakan klien

secara langsung atau pun tidak langsung untuk mengkomunikasikan

pendapatnya ke tim kesehatan lainnya.

8. Pengambilan keputusan etis

a. Perawat sebagai tim anggota pelayanan kesehatan bertanggung jawab

melibatkan tim dalam pengambilan keputusan etis secara bersama-

sama.

b. Perawat sebagai penghubung antara keluarga, anak dan tim kesehatan

lainnya untuk berkomunikasi dalam pengambilan keputusan.

22
c. Perawat meninggkatkan kualitas pelayanan dan menjalankan asuhan

sesuai dengan kode etik dan standar praktek.

9. Peneliti/ Riset

a. Perawat harus memiliki kajian-kajian keperawatan anak untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

b. Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan anak harus

menyertakan intervensi berbasis bukti berdasarkan hasil penelitian.

c. Perawat harus menyertakan informasi yang terbaru mengenai genetika

dan neurobiologi mengikuti perkembangan teknologi.

(Kyle & Carman, 2015; Ball, Blinder & Cowen, 2011; Wong,dkk, 2008;

Hidayat, 2008).

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Perawat pediatrik harus mengkaji nilai dirinya sendiri sehingga dapat

memberikan asuhan keperawatan dengan cara yang etis.Hubungan perawat

dengan anak dan keluarga sangat penting karena perawat pediatrik setiap hari

23
menemui keluarga dari berbagai latar belakang agama,budaya dan etnis.Asuhan

yang berpusat pada anak dan keluarga secara bersamaan dan melibatkan terapi

anak secara etik. Aspek legal dan etik dalam keperawatan anak,untuk

pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan dalam

keperawatan anak,merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan dalam

memberikan asuhan keperawatan anak.

B. Saran

Diharapkan agar perawat anak harus melaksanakan kode etik untuk

memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat

menjalankan fungsi hidup sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

American Academy of Pediatrik (2007).Informed consent,parental

permission,and assent in pediatrik practice.

Ismani, Nila. 2001. Etika Keperawatan.Jakarta : Widya Medika.

Knox,C.A.,&Burkhart,P.V.(2007).Issues related to children participating in

clinical research.Journal of Pediatrik Nursing,310-318.

24
Kyle, T & Carman, S. (2013). Essential s of pediatric nursing (2nd Ed). USA:

Wolters Kluwer Health, Lippincott Williams & Wilkins

Kyle, T & Carman, S. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Edisi 2

Volume 1. Jakarta : EGC.

Nelson,R.M.(2007).Ethics in pediatrik care.Nelson Texbook of Pediatrik

Nasrullah, (2014). Etika dn Hukum Keperawatan untuk Mahasiswa dan Praktisi

Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media.

Nursalam. (2007). Manajemen Keperawatan, Aplikasi dalam Praktik

Keperawatan Profesional (ed. 2).Jakarta: Salemba Medika.

Sampurno.B, Malpraktek Dalam Pelayanan Kedokteran, Erlangga, Jakarta, 2005

Supartini. 2004. Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta. EGC

Supartini. 2009. Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta. EGC

Wong, D.L., Eaton, M.H., Wilson, D., Winkelstein, M.L.(2009). Buku Ajar

Keperawatan Pediatrik Wong , Vol. 1. Edisi 6. Jakarta: EGC

25

Anda mungkin juga menyukai