Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Permainan tradisional sangatlah populer sebelum gadget masuk ke Indonesia. Dahulu,
anak-anak bermain dengan menggunakan alat yang seadanya. Namun kini, mereka sudah
bermain dengan permainan-permainan yang berbasis gadget dan mulai meninggalkan
mainan tradisional. Seiring perkembangannya zaman, permainan tradisional perlahan-
lahan mulai terlupakan oleh anak-anak sekarang. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang
sama sekali belum mengenal yang namanya permainan tradisional.Permainan tradisional
sesungguhnya memiliki banyak manfaat bagi anak-anak. Permainan tradisional sebagai
olahraga karena semua permainan menggunakan gerak badan yang eksra sehingga
permainan tradisional dapat menyehatkan badan. Permainan tradisional sebenarnya sangat
baik untuk melatih fisik dan mental anak. Para psikolog menilai bahwa sesungguhnya
permainan tradisional mampu membentuk motorik anak adalah dakon. Motorik halus lebih
digunakan dalam permainan ini. Pada permainan ini pemain dituntut untuk memegang biji
secara utuh sembari meletakkannya satu-satu di kotaknya dengan satu tangan.

Selain itu, permainan tradisional juga dapat melatih kemampuan sosial para pemainnya.
Inilah yang membedakan permainan tradisional dengan permaianan modern. Pada
umumnya, permainan tradisional adalah permainan yang membutuhkan lebih dari satu
pemain. Hal ini sangat berbeda dengan pola permainan modern. Kemampuan sosial anak
tidak terlaly dipentingkan dalam permainan modern ini, malah cenderung diabaikan
karena pada umumnya mainan modern berbentuk individual dimana anak dapat bermain
sendiri tanpa kehadiran teman-temannya. sekalipun dimainkan oleh dua anak, kemampuan
interaksi anak dengan temannya tidak terlalu terlibat. Pada dasarnya sang anak terfokus
pada permainan yang ada dihadapannya. Mainan modern cenderung bersifat agresif,
sehingga tidak mustahil anak bersifat agresif karena pengaruh dari mainan ini.

Dusun Karobbi Desa Karung salah satu desa yang memiliki penduduk yang cukup banyak
terutama pada anak anak. Anehnya akhir-akhir ini sekitar tiga tahun terakhir saya lihat
anak-anak tidak ada yang bermain permainan tradisional, mereka lebih memilih permainan
yang ada pada gadget karena mungkin mereka lebi mudah menjumpai permainan dalam
gadget dari pada permainan tradisional karena dilihat dari pertumbuhan perekonomian
masnyarakat desa sekarang semakin lama semakin meningkat jadi kemungkinan para

1
orang tua lebih suka membelikan gadget yang lebih modern daripada orang tua
membuatkan permainan tradisional.

Pada saat ini anak-anak di Dusun Karobbi Desa Kanrung setelah pulang dari sekolah
banyak yang diam di rumah untuk bermain gadget untuk mencari hiburan diwaktu yang
kosong berbeda dengan anak-anak yang masih duduk di bangki SD pada masa dahulu
sebelum gadget masuk ke Dusun Karobbi Desa Kanrung mereka setelah pulang sekolah
bermain dengan teman-temanya dengan peralatan seadanya, misalnya bermain dengan
pecahan genting (engkle), benthik (patil lele), gopak sodor, bentengan, petak umpet dan
masak-masak. Perkembangan gadget memang mempengaruhi lunturnya permainan
tradisional dalam kehidupan anak-anak.

Permaianan tradisional merupakan permainan yang sangat mudah ditemukan dan sangat
mudah dimainkan karena bahan yang dipergunakan untuk membuat permainan tradisional
sangat mudah ditemukan disekeliling kita, misalnya permainan patil lele (benthik),
gangsing (kekean), engkle, dan masih banyak lagi permaianan tradisional yang tidak
mengeluarkan biaya sedikitpun, manfaat dari permaianan tersebut juga baik untuk
kecerdasan dan skil pada anak usia dini.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa permainan tradisional semakin lama semakin menghilang dan anak-anak
sekarang lebih memilih permainan yang lebih modern dalam Gadget di Dusun
Karobbi Desa Kanrung?

C. Tujuan Penelitan
1. Untuk mengetahui mengapa pemainan tradisional semakin menghilang di Dusun
Karobbi Desa Kanrung pada saat ini.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengarui mengapa anak-anak sekarang di
Dusun Karobbi Desa Kanrung lebih memilih permainan yang lebih Modern.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini di antaranya :
1. Bagi peneliti, disiplin ilmu pengetahuan, untuk menambah wawasan khasanah ilmu
pengetahuan khususnya dibidang Sosiologi, baik secara kritis maupun empiris, dan
penelitian ini diharapkan dapat mengetahui mengapa permainan tradisional di Desa-
desa terutama pada Dusun Karobbi Desa Kanrung semakin menghilang bahkan tidak
ada sama sekali.
2. Bagi masyarakat, merupakan sumbangan pemikiran dan alternatif dalam
menyelesaikan suatu permasalahan untuk melaksanakan kehidupan sehari-hari.
3. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan tambahan referensi bagi Fakultas
dakwah, khususnya Prodi Sosiologi, dan merupakan sumbangan kepustakaan dalam
rangka pengembangan akademis.

2
BAB II
TELAAH KEPUSTAKAAN

1. Luntur
Dalam kamus besar bahasa indonesi kata luntur memiliki banyak arti seperti luntur untuk
mengartikan warna pakain, kepercayaan, popularitas, misalnya kepercayaan masyarakat
Indonesia pada wakil rakyat sudah luntur (hilangnya popularitas/pamor wakil rakyat),
dalam judul penelitian ini kata luntur diartikan sebagai hilangnya suatu budaya yang
mengalami proses perlahan-lahan sehinga dengan berjalanya waktu budaya, nilai-nilai dan
norma yang ada didalam kehidupan masyarakat tersebut akan mengalami luntur atau
hilang secara berlahan. Lunturnya budaya permainan tradisional dalam judul penelitian ini
mengandung makna bahwa budaya permainan tradisional pada anak-anak mulai hilang
secara berlahan-lahan sesuai dengan perkembangan zaman yang semaikin cangih lebih
banyak memanfaatkan teknologi dari pada peralatan-peralatan yang sederhana dan
tradisional.

2. Budaya
Kebudayaan merupakan hasil karsa, karya dan rasa manusia sehingga menjadi sebuah
kebiasaan, dan kebudayaan juga di lihat dari bahasa berasal dari bahasa sanskerta, yaitu
buddhaya yang maerupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal yang dimiliki manusia. Ada pendapat lain
mengatakan budaya berasal dari kata budi dan daya. Budi merupakan unsur rohani,
sedangkan daya adalah unsur jasmani manusia. Dengan demikian, budaya merupakan
hasil budi dan daya manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata latin colore, yaitu mengolah atau mengerjakan. Dalam bahasa belanda,
cultuur sama dengan culture.Culture atau cultuur bisa diartikan juga sebagai mengelola
tanah atau bertani. Dengan demikian, kata budaya ada hubungannya dengan kemampuan
manusia mengelola sumber-sumber kehidupan, dalam hal ini pertanian. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa indonesia. Definisi kebudayaan telah
banyak dikemukakan oleh para ahli sebagai mana berikut:
1. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai super organik.
2. Andreas Eppink menyatakan bahwa kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan, serta keseluruhan strukturstruktur sosial,
relegius, dan lain-lain, dan ditambah lagi dengan segala peryataan intelektual dan
artistik yang menjadi ciri khas sesuatu masyarakat.
3. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengatakan kebudayaan adalah sarana
hasil karya, sara, dan cipta masyarakat.
4. Koentjaranigrat berpendapat bahwa kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan
karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta dari budi pekertinya.

Dari definisi yang suda di paparkan di atas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan sebagai
sistem pengetahuan yang meliputi ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia
mulai dari hasil karsa, karya dan rasa manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda
yang diciptakan oleh manusia yang menjadi alat dari budaya yang ada pada masyarakat
sebagai mahluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-bendayang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuannya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakatnya.

3
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi untuk dipertahankan nilai-nilai
yang ada. Budaya terbentuk dari banyak unsur termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari sejak berusia dini dan untuk
diwariskan pada generasi mereka. Budaya adalah suatu pola pikir masyarakat dalam
kehidupan menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya
turut menentukan perilaku dan tingkah laku pada manusia dalam kehidupan
bermasyarakat. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial
manusia. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren
untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang.

3. Permainan tradisional
Permainan tradisional merupakan salah satu unsur budaya bangsa yang banyak tersebar di
berbagai penjuru nusantara terutama pada masyarakat pedesaan yang sulit untuk
menemukan permainan modern. Permainan tradisional sudah hampir punah terlupakan
dan terganti dengan permainan modern. Sebaiknya ada upaya dari orang tua atau dewasa
yang pernah mengalami fase bermain, untuk memperkenalkan dan melestarikan kembali
permainan-permainan tersebut, karena permainan tersebut sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan anak-anak. Permainan tradisional sering disebut juga dengan
permainan rakyat, merupakan permainan yang tumbuh dan berkembang pada masa lalu
terutama tumbuh dimasyarakat pedesaan. Permainan tradisional tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat, kebanyakan permainan tradisional
dipengaruhi oleh alam lingkungannya, oleh karena itu permainan tradisional selalu
menarik, menghibur sesuai dengan kondisi saat itu. Pada masa usia 3-5 tahun merupakan
masa permainan. Bermain sebagai kegiatan yang mempunyai nilai praktis, artinya bermain
digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada
anak. Bermain pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang memiliki karakteristik
aktif dan menyenangkan. Bermain juga dilakukan secara suka rela dan biasanya muncul
dari motivasi internal. Kegiatan bermain biasanya bersifat simbolik atau pura-pura karena
tidak terjadi secara nyata. Bermain memiliki arti yang penting bagi anak, meskipun
kegiatan bermain ini tidak terjadi nyata, Mainan mempunyai manfaat antara lain untuk: (a)
mengoptimalkan perkembangan fisik dan mental anak; (b) memenuhi kebutuhan emosi
anak; (c) mengembangkan kreatifitas dan kemampuan bahasa anak; (d) membantu proses
sosialisasi anak. Bermain juga berfungsi untuk mengembangkan aspek perkembangan
anak antara lain mengembangkan kemampuan motorik, kognitif, afektif, bahasa serta
aspek sosial.

4. Gadget
Teknologi diciptakan untuk kesejahteraan manusia. Permainan modern merupakan
permainan yang dilakukan dengan mengunakan alat-alat teknologi yang sudah
berkembang dimasyarakat dan dimainan kan kurang lebih dari dua orang bahkan bisa
dilakukan sendirian tanpa adanya teman bermain misalnya game dalam gadget, game on
line, permainan modern lebih cepat berkembang di masyarakat, perusahan gadget juga
mengeluarkan model-model yang baru untuk menarik para pecinta gadget dari perusahan

4
yang memproduksi gadget sudah mengeluarkan banyak model dengan tampilan yang
berbeda, dunia maya ini dapat membuat pemainnya seolah-olah hidup di dunia nyata.

Sebelum gadget berkembang, perminan modern lebih sulit untuk dijumpai dikalangan
masyarakat pedesaan dengan perkembangan zaman dan gadget semakin berkembang
pertumbuhan perokonomian masyarakat desa pun ikut berkembang masyarakat desa mulai
mengenal dengan dunia gadget terutama pada anak-anak karena sifat keinginan untuk
mengetahui lebih tinggi dari pada orang dewasa, Gadget merupakan salah satu permainan
modern sangatlah menarik bagi anak-anak karena banyak menyediakan menu permainan
yang dapat dipilih dan di mainkan mulai dari super Mario, metal sluk, wining eleven,
pes/bola, dan sebagainya.

Perbedaan permainan modern dan tradisional sangatlah mencolok mulai dari cara bermain
dan alat-alat yang digunakan permainan tradisional banyak mengunakan alat-alat yang
sederhana bahkan tanpa alat pun bisa di mainkan permainan modern tanpa alat teknologi
tidak bisa di mainkan dan dampak negatif permainan tradisional tidak berbahaya
dibanding dengan permainan modern, permainan modern pada saat ini hampir sama
dengan sabu-sabu, narkoba yang mana pemain bisa kecanduan dengan game-game yang
dimainkan lagi-lagi dengan game online, bermain video game selama 15 jam dalam
seminggu adalah gejalamkecanduan. Jika dirata-ratakan perharinya seorang anak yang
kecanduan.

5
BAB III
METOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Dusun Karobbi Desa kanrung dikarenakanyang menjadi sasaran
peneliti adalah bagaimana anak-anak di wilayah saya sudah melupakan yang namanya
permainan tradisional karena sangat tepat dengan kajian yang akan diteliti, selain itu akses
yang mudah dan juga biaya yang lebih terjangkau menjadi pertimbangan penting peneliti.

B. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 1 minggu, yaitu terhitung pada tanggal 15
Februari sampai 22 Februari. Hal ini saya manfaatkan agar lebih fokus melaksanakan
penelitian dalam waktu yang seefisien mungkin.

C. Sumber Data

Menurut sumbernya, data penelitian digolongkan sebagai data primer dan data sekunder.
1. Sumber primer
Pada penelitian ini, saya menggunakan observasi untuk mencari dan mengumpulkan
data yang kemudian akan diolah untuk mendeksripsikan mengenai makna Munculnya
Gadget Sebagai Pemicu Hilangnya Permainan Tradisional di Dusun Karobbi Desa
Kanrung.
2. Sumber Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data tidak langsung yang mampu memberikan
tambahan serta penguatan terhadap penelitian. Saya mencari dari berbagai data dari
sumber lain guna memperkaya data, baik itu melalui bukuu, artikel dari internet dan
lain sebagainya.

D. Teknik pengumpulan data

a. Observasi
Menurut Gulo. W. (2004:116) Observasi adalah metode pengumpulan data, dimana
peneliti mencatat hasil informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.
Observasi melibatkan dua komponen, yaitu si pelaku observasi atau observer, dan
obyek yang diobservasi atau observe. Dalam penelitian ini, saya menggunakan
observasi non partisipan dimana saya hanya mengamati secara langsung keadaan
obyek, tanpa peneliti tidak aktif dan tidak ikut terlibat langsung.

b. Studi pustaka
Untuk kelengkapan data dan informasi dalam penelitian ini, maka saya menambahkan
data dari buku-buku, literatur, karya tulis ilmiah, artikel dari internet, dan sumber
lainnya yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dalam hal ini mengenai
“Munculnya Gadget Sebagai Pemicu Hilangnya Permainan Tradisional di Dusun
Karobbi Desa Kanrung”.

6
Tabel. 1
Daftar Nama Informan Anak-anak

No. Nama Usia


1. Akbar 12 tahun

2. Hendra 12 tahun

3. Sulis 8 tahun

4. Rasyah 10 tahun

5. Aisyah 8 tahun

Selain melakukan pengamatan kepada para anak-anak. Peneliti juga akan melakukan
pengamatan kepada para orang tua, pemuda dan masyarakat. Untuk mengetahui nama-
nama tersebut seperti tabel dibawah ini:

Tabel 2
Daftar Nama Informan Orang Tua dan Masyarakat

No Nama Usia
.
1. Amad 29 tahun

2. Iqbal 28 tahun

3. Anti 23 tahun

4. Sulfi 25 tahun

5 Lina 28 tahun

7
BAB IV
PEMBAHASAAN DAN PENELITIAN

Di era globalisasi ini, seperti kita ketahui bahwa, anak sekarang lebih cenderung
menghabiskan waktu luangnya di dalam rumah daripada bermain di luar. Perkembangan
teknologi sekarang ini begitu pesat, contohnya saja gadget. Begitu mudahnya sekarang
informasi di jangkau oleh semua kalangan melalui media gadget. Apalagi saat ini gadget
begitu sangat canggih.

Di Dusun Karobbi Desa Kanrung bukan hanya orang dewasa yang memiliki gadget tetapi
anak-anak yang bahkan belum sekolah sudah memiliki yang namanya gadget.

Anak-anak di Dusun Karobbi Desa Kanrung sekarang lebih banyak menghabiskan waktunya
dengan bermain gadget. Melalui media gadget tersebut, anak muda sekarang bisa
mendapatkan berbagai macam informasi yang cangkupannya luas. Namun yang perlu
diperhatikan mereka juga cenderung suka bermain permainan yang ada di gadget dibanding
permainan tradisional yang dahulu lebih banyak dilakukan saat waktu luang di luar rumah
seperti, petak umpet, layang-layang , gobag sodor dsb. Sehingga anak sekarang lebih
cenderung tidak aktif fisiknya.

Permainan kelereng, gobagsodor, dakon, petak umpet, layang-layang, gasing tradisional,


yoyo tradisional, dan lain-lain. Sudah jarang sekali saya temui Dusun Karobbi Desa Kanrung
yang terdapat banyak anak kecil disana. Sangat disayangkan sekali jika permainan
tradisional yang sangat asyik sekarang terkikis oleh adanya gadget yang serba canggih dan
modern ini karena ketika kita sedang asik memainkan permainan tersebut secara tidak
langsung kita telah melakukan proses sesialisasi secara langsung, yaitu dengan bertatap muka
dan bersenda gurau bersama dengan teman sebaya kita.

Padahal jika dalam diri kita penuh dengan akan kesadaran maka kita akan dpat merasakan
manfaat dari memainkan permainan tradisional.

Adapun manfaat dari permainan tradisonal yang dapat mempengaruhi perkembangan anak
adalah:
a. Mengembangkan kecerdasan intelektual pada anak
Contohnya dalam permainan dakon, padapermainan dakon ini melatih otak kiri anak dan
melatih anak menggunakan strategi agar dapat mengumpulkan biji lebih banyak dari
lawan.

b. Mengembangkan kecerdasan emosi pada anak


Contohnya dalam permainan layang layang, pada permainan layang layang ini anak dilatih
mulai dari proses pembuatan layang layang, yang mana kedua sisinya harus seimbang agar
bisa terbang, dan saat menerbangkannya anak dituntut untuk sabar mencari arah angin
yang tepat untuk menerbangkan layang layang, dan menggerakkan tali layang layang
dengan gerakan yang tepat agar tali tidak putus.

8
c. Mengembangkan daya kreatifitas pada anak
Contohnya pada permainan pesawat pesawatan yang terbuat dari kertas, kardus dan lain
lain. Permainan ini melatih kreatifitas pada anak, mulai anak tersebut mencari bahan untuk
membuat pesawat pesawatan, membayangkan dan merancang agar pesawat pesawatan
terlihat lebih menarik.

d. Meningkatkan kemampun bersosialisasi


Contohnya pada permainan gobak sodor, permainan yang bersifat kelompok ini memberi
kesempatan pada anak untuk bersosialisasi. Selain kebersamaan, anak diajarkan untuk
mentaati peraturan, bergiliran, dan juga solidaritas dalam bemain.

e. Melatih kemampuan motorik


Contohnya pada permainan engklek, ketika anak meloncat dengan satu kaki dan anak
berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya dan loncatan yang dilakukan itu baik untuk
metabolisme tubuh anak.

Itulah manfaat manfaat permainan tradisional yang bagus untuk perkembangan anak,
meskipun sudah berkurang sarana maupun prasarana untuk bermain,  kita sebagai generasi
muda yang pernah  mengalami masa kecil dan pernah memainkan permainan tradisional
tersebut, memiliki kewajiban untuk meneruskan warisan budaya ini kepada generasi
selanjutnya, dengan begitu anak-anak di masa yang akan datang dapat merasakan bermain
permainan tradisional dan tumbuh menjadi anak yang cerdas dalam menjalani kehidupannya
ketika dewasa.

Namun kesadaran itu tak pernah muncul dalam diri membuat permainan tradisional
dilupakan karena adanya gadget bahkan anak zaman sekarang terlihat lebih memilih bermain
permainan dalam gadget yang memang modern.

Sesuatu yang saya amati adalah ketika anak-anak pulang dari sekolah mereka langsung
bergerombol membahas tentang permainan terbaru dalam gadget.

9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Permainan tradisional tidak hanya sekedar permainan yang mengandung kesenangan
semata. Namun permainan tradisional dapat melatih kemampuan motorik anak, sikap
anak, dan juga ketrampilan anak. Serta dapat membentuk karakter anak yang luhur. Dalam
menerima sikap perubahan sosial didalam masyrakat kita memang harus bersifat terbuka
dan dinamis terhadap perkembangan zaman. Ada sebuah garis-garis yang harus
memisahkan kebudayaan asli dengan masuknya kebudayaan luar dalam era global saat ini.
Perubahan sosial akan terjadi apabila masyarakat menerima masuknya perubahan itu
sendiri, maka dari itu kita perlu yang namanya kesadaran sejak dini untuk menjaga dan
melstarikan kebudayaan lokal masyarakat kita sendiri, kalau bukan kita yang menjaga
kebudayaan tersebut, siapa lagi dan tidak akan menutup kemungkinan memudarnya
permainan tradisional, sebagai salah satu contoh penulisan diatas, dapat terjadi bila kita
sendiri tidak memelihara kebudayaan kita sendiri.

B. Saran
Kita sebagai generasi muda sudah saatnya kita melestarikan permainan tradisional. Kita
seharusnya perkenalkan dulu pada anak kita tentang permainan tradisional walaupun di
zaman globalisasi saat ini. Karena pada usia dini, perkembangan anak sangat dibutuh demi
perkembangan fisik dan motorik anak. Selain iti permainan tradisional sangat
menguntungkan daripada permainan di zaman sekarang seperti game online. Game online
sangat tidak baik bagi perkembangan anak karena akan membawa dampak negative bagi
seorang anak. Tidak dipungkiri saat ini banyak orang tua yang malah membelikan anaknya
barang-barang canggih. Maka dari itu , peran orang tua untuk mendampingi anaknya
sangatlah penting demi masa depan seorang anak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Desmita Bandung : Remaja rosda karya. (2009). Psokologi Perkembangan Peserta Didik.

Azhar Arsyad,  2011. Media Pembelajaran Jakarta, PT RajaGrafindo Persada

  http://abdulkudus.staff.unisba.ac.id/files/2012/01/PKM-GT-2011-IPB-Irma-Inovasi-Media-
Pembelajaran.pdf diakses pada minggu 25 pkl 13.30 wib

 https://kbbi.web.id/Iswinarti, (2017). Permainan Tradisional: Prosedur dan Analisis


Manfaat
Psikologis. Malang: Penerbit Universitas Muhammadyah.Iswinarti, (2017). Pedoman
Permainan Tradisional Gembatan dengan Metode
“Berlian” untuk Meningkatkan Kompetensi Sosial Anak. Malang:
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadyah

https://www.kompasiana.com/fatchyblablabla/5548578b547b618a16252543/terdapat-
banyak-manfaat-dari-permainan-tradisional-untuk-perkembangan-anak.

11
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Nur Magfirah lahir di Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai
Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Februari 2002 anak ketiga dari tiga bersaudara.
Penulis lahir dari pasangan suami istri Bapak Sudin dan Ibu Kurniasih. Penulis sekarang
bertempat tinggal di Dusun Karobbi Desa Kanrung Kecamatan Sinjai Tengah.

Penulis menyelesaika pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri 94 Kanrung dan lulus pada
tahun 2014, lalu melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 2 Sinjai Tengah
lulus pada tahun 2017, Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 7 Sinjai sampai
dengan penulisan KTI ini penulis masih terdaftar sebagai siswa SMA Negeri & Sinjai.

12

Anda mungkin juga menyukai