Anda di halaman 1dari 13

Tugas : Sosiologi Pendidikan

Dosen Pengampuh : Dra. Nurhaedah A, M. Si.

MAKALAH

Oleh

Kelompok I
Maulidyah Abdullah / 1747042009
Indah Puspitasari Aswan / 1847040001
Istiqama / 1847040002
Rispa Ika Aliwardani / 1847041009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam
kejahilan menuju alam terang benderang yang telah banyak membagi ilmunya
kepada kita semua sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah yang telah
disusun ini untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sosiologi Pendidikan.

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak tedapat
kesalahan-kesalahan yang patut penulis perbaiki. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang bersifat konstruktif sangat penulis nantikan dari para pembaca.

Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.

Makassar, 01 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5

A. Hakikat Sosiologi Pendidikan.......................................................................5

B. Pengertian Sosiologi Pendidikan...................................................................6

C. Sejarah Sosiologi Pendidikan........................................................................8

BAB III PENUTUP..................................................................................................11

A. Kesimpulan...................................................................................................11

B. Saran.............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada dasarnya tidak ada yang sama persis (serupa), baik fisik
maupun kepribadiannya sekalian pun anak itu kembar. Oleh karena itu, sejak
awal mula perbedaan secara individual adalah sesuatu yang memang
seharusnya terjadi dan tidak dapat dihindari. Diferensiasi secara individual
disebabkan karena pengalaman adalah unik bagi setiap individu, artinnya tidak
seorang pun yang memiliki pengalaman sama persis.
Manusia merupakan mahluk sosial. Manusia tidak dapat hidup tanpa
adanya bantuan dari mahluk lainnya. Namun pada dasarnya, manusia ini
memiliki banyak sekali perbedaan dalam pola pikir, yang dapat melahirkan
adanya perbedaan antara individu satu dengan individu lainnya. Hal ini kerap
sering sekali kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari di lingkungan.
Namun, hal inilah yang membuat hidup ini lebih terasa indah dan menarik.
Sosiologi mengajarkan kita untuk bisa hidup dan beradaptasi dengan
lingkungan di mana kita tinggal. Hal ini dapat kita lihat dari arti sosiologi ini
sendiri, yang mana sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang prilaku
sosial antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok. Manusia sebagai mahluk sosial tidak pernah
jauh dengan yang namanya hubungan sosial, karena bagaimana oun hubungan
tersebut mepengaruhi prilaku orang-orang.
Setiap manusia selalu membutuhkan yang namanya pendidikan.
Pendidikan ini berguna untuk memberikan wawasan seseorang agar mampu
memilah-milah mana yang baik dan tidak untuk dirinya. Pada dasarnya
pendidikan ini adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi
dibawah bimbingan orang lain, tetapi juga ada sebagian yang mendapatkannya
secara otodidak.
Zaman semakin tahun semakin berkembang, dan populasi manusia juga
semakin banyak. Sehingga hal inilah yang menimbulkan banyaknya
perubahan sosial. Perubahan sosial ini dapat menimbulkan cultural lag.
Cultural lag ini merupakan sumber masalah-masalah sosial dalam masyarakat.
Bahkan masalah-masalah ini juga dialami oleh dunia pendidikan. Lembaga-
lembaga pendidikan banyak yang tidak mampu untuk mengatasinya sendiri,
sehingga para-para ahli sosiologi ikut menyumbangkan pemikiran-
pemikirannya untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari situlah lahir
sosiologi pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat sosiologi pendidikan?
2. Apa yang di maksud dengan sosisologi pendidikan?
3. Bagaimana sejarah sosiologi pendidikan?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui bagaimana hakikat sosiologi pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan sosisologi pendidikan.
3. Untuk mengetahui bagaimana sejarah sosiologi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Sosiologi Pendidikan
Sosiologi tidak hanya berbicara tentang kriminalitas (perilaku
menyimpang). Fenomena social lain seperti kemiskinan, ketidakadilan,
konflik , dan kekuasaan juga menjadi objek kajian sosiologi. Singkatnya,
sosiologi berusaha mengkaji drama kehidupan sosial manusia terutama
tentang tindakan-tindakan manusia baik tindakan individual, tindakan
kelompok, tindakan yang lazim (Commonplace) maupun tindakan yang tidak
lazim (unusual). Sosiologi adalah sebuah studi sistematis tentang:
1. Prilaku sosial dari individu-individu;
2. Cara kerja kelompok-kelompok social, organisasi, kebudayaan, dan
masyarakat;
3. Pengaruh dari kelompok , organisasi, kebudayaan, dan masyarakat
terhadap prilaku individu dan kelompok.

a. Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan ialah sebagai berikut :


1. Sosiologi ialah ilmu sosial,yang bukan ilmu pengetahuan alam ataupun
ilmu pasti (eksakta) sebab yang dipelajari yaitu gejala-gejala
kemasyarakatan.
2. Sosiologi ialah termasuk disiplin ilmu kategori,yang bukan merupakan
disiplin ilmu normatif sebab sosiologi ini membatasi diri pada apa yang
terjadi, bukan apa yang seharusnya akan terjadi.
3. Sosiologi ialah termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science)
serta dalam perkembangannya sosiologi menjadi ilmu pengetahuan
terapan (applied science).
4. Sosiologi ialah  ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan
konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola
peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa
itu sendiri.
5. Sosiologi ialah bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum,
serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi
manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
6. Sosiologi ialah ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini
menyangkut metode yang digunakan.
7. Sosiologi ialah ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai
gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.

b. Hakikat sosiologi dari subjek kajiannya


Subjek kajian sosiologi adalah sekumpulan orang-orang, grup, kelompok,
komunitas, atau secara umum biasa disebut juga masyarakat. Dalam bahasa
Inggris, kata ’masyarakat’ sering diterjemahkan menjadi ’society’ atau
’community’. Definisi masyarakat sendiri tidak ada yang tunggal. Masyarakat
adalah entitas yang kompleks. Sosiologi mengkaji masyarakat sebagai
penekanan bahwa gejala-gejala sosial yang diteliti tidak bersifat individual,
melainkan melibatkan sekelompok orang.

c. Hakikat sosiologi dari metodologinya


Secara metodologis, sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang empiris dan
rasional. Empiris dan rasional berarti bahwa sosiologi mengikuti kaidah-
kaidah ilmiah. Empiris artinya gejala sosial yang diteliti adalah hasil observasi
di lapangan, bukan imajinasi peneliti semata. Rasional artinya gejala sosial
yang diteliti hasil dari pengamatan dan penalaran yang logis.

B. Pengertian Sosiologi Pendidikan


Definisi Sosiologi pendidikan secara umum adalah ilmu yang mempelajari
seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah
pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis
atau pendekatan sosiologis.
Pengertian sosiologi menurut beberapa ahli
1. Definisi Sosiologi pendidikan menurut F.G. Robbins
Sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika
proses pendidikan. Struktur mengandung pengertian teori dan filsafat
pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan hubungan
kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni
proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan
hubungan kesemuanya dengan proses pendidikan.
2. Definisi Sosiologi pendidikan menurut H.P. Fairchild
Sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan yang fundamental.
3. Definisi Sosiologi pendidikan menurut Prof. DR S. Nasution,M.A.
Ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan
proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih
baik.
4. Definisi Sosiologi pendidikan menurut Drs. Ary H. Gunawan
Ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah
pendidikan dengan analisis atau pendekatan sosiologis.

Manusia adalah makhluk sosial, yang selalu berkelompok dan


saling membutuhkan satu sama lain. Kajian sosiologi pendidikan menekankan
implikasi dan akibat sosial dari pendidikan dan memandang masalah-masalah
pendidikan dari sudut totalitas lingkup sosial kebudayaan, politik dan
ekonomisnya bagi masyarakat. Apabila psikologi pendidikan memandang
gejala pendidikan dari konteks perilaku dan perkembangan pribadi, maka
sosiologi pendidikan memandang gejala pendidikan sebagai bagian dari
struktur sosial masyarakat. Dilihat dari objek penyelidikannya sosiologi
pendidikan adalah bagian dari ilmu sosial terutama sosiologi dan ilmu
pendidikan yang secara umum juga merupakan bagian dari kelompok ilmu
sosial. Sedangkan yang termasuk dalam lingkup ilmu sosial antara lain: ilmu
ekonomi, ilmu hukum, ilmu pendidikan, psikologi, antropologi dan sosiologi.
Dari sini terlihat jelas kedudukan sosiologi dan ilmu pendidikan.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan telah memiliki lapangan
penyelidikan, sudut pandang, metode dan susunan pengetahuan yang jelas.
Objek penelitiannya adalah tingkah laku manusia dan kelompok. Sudut
pandangnya memandang hakikat masyarakat, kebudayaan dan individu secara
ilmiah. Sedangkan susunan pengetahuannya terdiri dari atas konsep-konsep
dan prinsip-prinsip mengenai kehidupan kelompok sosial, kebudayaan dan
perkembangan pribadi. Dengan segala keunikan yang dimiliki oleh sosiologi
pendidikan, kali ini kami selaku pemakalah akan membahas pengertian, ruang
lingkup, sejarah, dan tujuan dan kegunaan sosiologi pendidikan.

C. Sejarah Sosiologi Pendidikan


Sejak manusia dilahirkan di dunia ini, secara sadar maupun tidak,
sesungguhnya ia telah belajar dan berkenalan dengan hubungan-hubungan
social yaitu hubungan antara manusia dalam masyarakat. Hubungan sosial out
dimulai dari hubungan antara anak dengan orang tua kemudian meluas hingga
ketetangga.
Dalam hubungan sosial tersebut terjadilah proses pengenalan dan proses
pengenalan tersebut mencakup berbagai budaya, nilai, norma dan tanggung
jawab manusia, sehingga dapat tercipta corak kehidupan masyarakat yang
berbeda-beda dengan masalah yang berbeda pula.
Sosiologi ini dicetuskan oleh Aguste Comte maka dari itu dia dikenal
sebagai bapak sosiologi, ia lahir di Montpellier tahun 1798. Ia merupakan
seorang penulis kebanyakan konsep, prinsip dan metode yang sekarang
dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte. Comte membagikan sosiologi atas
statika social dan dinamika social dan sosiologi mempunyai cirri-ciri sebagai
berikut:
1. Bersifat empiris yaitu didsarkan pada observasi dan akal sehat yang
hasilnya tidak bersifat spekulatif.
2. Bersifat teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil
observasi.
3. Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori
yang ada kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus
4. Bersifat nenotis yaitu tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta tertentu
tetapi untuk menjelaskan fakta tersebut.
Comte mengatakan bahwa tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan manusia
mesti melalui tiga tahapan perkembangan teori secara berturut-turut yaitu
keagamaan atau khayalan, metafisika atau abstrak dan saintifik atau positif.
Setelah selesai perang dunia II, perkembangan masyarakat berubah secara
drastis dimana masyarakat dunia mengingnkan adanya perubahan dalam
menyahuti perkembangan dan kebutuhan baru terhadap penyesuaian perilaku
lembaga pendidikan. Oleh karena itu disiplin sosiologi pendidikan yang
sempat tenggelam dimunculkan kembali sebagai bagian dari ilmu-ilmu
penting dilembaga pendidikan.
Menurut pendapat Drs. Ary H. Gunawan, bahwa sejarah sosiologi
pendidikan terdiri dari 4 fase, yaitu:
a. Fase pertama, dimana sosiologi sebagai bagian dari pandangan tentang
kehidupan bersama filsafat umum. Pada fase ini sosiologi merupakan
cabang filsafat, maka namanya adalah filsafat sosial.
b. Dalam fase kedua ini, timbul keinginan-keinginan untuk membangun
susunan ilmu berdasarkan pengalaman-pengalaman dan peristiwa-
peristiwa nyata (empiris). Jadi pada fase ini mulai adanya keinginan
memisahkan diri antara filsafat dengan sosial.
c. Sosiologi pada fase ketiga ini, merupakan fase awal dari sosiologi sebagai
ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Orang mengatakan bahwa Comte
adalah “bapak sosiologi”, karena ialah yang pertama kali mempergunakan
istilah sosiologi dalam pembahasan tentang masyarakat.
Sedangkan Saint Simon dianggap sebagai “perintis jalan” bagi sosiologi. Ia
bermaksud membentuk ilmu yang disebut “Psycho-Politique”.
Dengan ilmu tersebut Saint Simon dan juga Comte mengambil rumusan dari
Turgot (1726-1781) sebagai orang yang berjasa terhadap sosiologi,
sehingga sosiologi menjadi tumbuh sendiri.
d. Pada fase yang terakhir ini, ciri utamanya adalah keinginan untuk
bersama-sama memberikan batas yang tegas tentang obyek sosiologi,
sekaligus memberikan pengertian-pengertian dan metode-metode sosiologi
yang khusus. Pelopor sosiologi yang otonom dalam metodenya ini berada
pada akhir abad 18 dan awal 19 antara lain adalah Fiche, Novalis, Adam
Muller, Hegel, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Sosiologi adalah sebuah studi sistematis tentang prilaku sosial dari


individu-individu; cara kerja kelompok-kelompok social, organisasi,
kebudayaan, dan masyarakat; pengaruh dari kelompok , organisasi,
kebudayaan, dan masyarakat terhadap prilaku individu dan kelompok.

Definisi Sosiologi pendidikan secara umum adalah ilmu yang


mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika,
masalah-masalah pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara
mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.

Aguste Comte ialah pencetus dari sosiologi sehingga ia lebih


dikenal dengan bapak sosiologi, lahir lahir di Montpellier tahun 1798.
Comte membagikan sosiologi atas statika social dan dinamika social dan
sosiologi.

B. Saran

Makalah ini dijadikan referensi dalam memahami tentang


Sosiologi Pendidikan. Namun kami berharap juga menemukan sumber
yang lain untuk menambah pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Bagja Waluya. 2007. Sosiologi MelayaniFenomena Sosial di Masyarakat. Bandung : PT.


Setia Purnama Inves.

https://www.gurupendidikan.co.id/hakikat-sosiologi/

Pendidikan. www.uns.ac.id/data/sp1/pdf (diakses Tanggal 31 Agustus 2020, 20.25 wita)

Anda mungkin juga menyukai