PENDAHULUAN
menguasai hajat hiduporang banyak dikuasai oleh Negara. Bumi, air dan kekayaan
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.Demikian pasal 33 ayat (1), (2) dan (3) Undang-undang
dasar demokrasie k o n o m i , p r o d u k s i d i k e r j a k a n o l e h s e m u a , u n t u k
m a s y a r a k a t . K e m a k m u r a n m a s y a r a k a t - l a h y a n g diutamakan, bukan
dalam :1. UU Pokok Agraria No. 5 tahun 1960;2. UU Pokok Kehutanan No. 5 tahun 1967;3.
UU Pokok Pertambangan No. 11 tahun 1967;4. UU Landasan kontinen No. 1 tahun 1973;5. UU
No. 11 tahun 1974 tentang Ketentuan Pokok Pengairan;6. Uu 13 tahun 1980 tentang Jalan;7.
tahun 1984 tentang Perindustrian; dan11. UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya
Hayati.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekonomi Pancasila
idiologi Negara yang kelima silanya, secara utuh maupun sendiri-sendiri, menjadi
rujukan setiap orang Indonesia. Jika Pancasila mengandung 5 asas, maka semua
substansi sila Pancasila (1) etika, (2) kemanusiaan, (3) nasionalisme, (4)
model ekonomi yang disusun. Kalau sila pertama dan kedua adalah dasarnya,
sedangkan sila ketiga dan keempat sebagai caranya, maka sila kelima Pancasila
dengan kapitalisme global seiring dengan perekonomian era Orde baru yang
menjadikan paradigma pertumguhan ekonomi (economic growth) menjadi
panglima. Krisis devaluasi rupiah yang lantas menjelma menjadi krisis moneter
Indonesia yang dibangun atas dasar hutang luar negeri tidaklah kokoh. Namun, di
manusiawi dan berkeadilan sosial, justru sebaliknya, saat ini Indonesia mengalami
Ekonomi Pancasila yang merupakan sistem ekonmi yang belandasan dan dijiwai
spirit nilai-nilai Pancasila. Pandangan sistem ini yang bisa dilacak dari ide-ide
Bung Hatta, salah seorang proklamator RI. Senada dengan pesan pasal 33 UUD
sebelum menulis karyanya Inquiry Into Nature and Causes Of The Wealth of
Nations (1776) yang kemudian menjadi “kitab suci” ideology kapitalisme, telah
terdapatlah ajaran asli Bapak Ilmu Ekonomi ini bahwa ekonomi sama sekali tidak
lepas dari factor-faktor etika. Dalam buku ini. Smith mencoba mengembangkan
ilmu ekonomi yang tidak saja bermoral namun jga mendesain aspek
kelembagaannya. Dari sinilah keberadaan Ekonomi Pancasila parallel dengan
pemokiran Smith.
3. Ada kehendak sosial yang kuat kearah egalitarianisme dan kemerataan sosial.
yang tangguh.
ekonomi, diimbangi dengan perencanaan yang kuat sebagai pemberi arah bagi
yang bercorak kapitalisme di era Orde Baru. Jeratan kapitalisme pun semakin
menguat seiring derasnya paham ekonomi neoliberal yang datang melalui agen-
agen kapitalisme global seperti World Bank dan IMF setelah Indonesia
Dalam perjalanan republik ini, bisa dikatakan telah terjadi penelikungan sitem
dimotori oleh World Bank dan IMF maupun oeh faktor internal yang bersifat
Pancasila, yaitu :
1. Bersiat parsial dalam mengajarkan ajaran ekonomi kalsik Adam Smith. Konsep
Smith tentang Manusia Sosial (homococius, tahun 1759) dilupakan atau tidak
2. Metode analisis deduktif dari teori ekonomi neoklasik di ajarkan secara penuh,
pesan Alfred Marshall dan gustave Schmoler, dua tokoh ekonomi neoklasik,
3. Ilmu ekonomi menjadi spesialistis dan lebih iarahkan untuk menjadi ilmu
Ilmu ekonomi dapat dikembangkan menjadi salah satu atau gabungan dari
cabang-cabang ilmu berikut : (a) ekonomi sebagai ilmu sosial (social science); (b)
ekonomi sebagai ilmu ekologi (ecological science); (c) ekonomi sebagai ilmu
prilaku (behavioral science); (b) ekonomi sebagai ilmu politik (political science);
yaitu sistem ekonomi yang demokrasi yang melibatkan seluruh kekuatan ekonomi
rakyat. Mengapa ekonomi rakyat bukan ekonomi rakyat atau ekonomi Pancasila?
Pada bulan Agustus 2002 bertepatan dengan peringatan 100 tahun Bung Hatta,
berkeadilan, jika diterapkan secara tepat pada setiap kebijakan dan program akan
sosial masyarakat.
mengacu pada ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Dalam sitem Ekonomi
Pancasila, pemerintah dan masyarakat memihak pada (kepentingan) ekonomi
melibatkan semua orang dalam proses produksi dan hasilnya dinikmati oleh
semua warga orang dalam proses produksi dan hasilnya dinikmati oleh semua
warga masyarakat.
Aturan main sitem ekonomi Pancasila yang lebih ditekankan pada sila ke 4
eformasi. Melalui gerakan reformasi banyak kalangan terhadap hukum dan moral
dapat dijadikan landasan pikir dan landasan kerja. Sitem ekonomi kerakyatan
adalah sistem ekonomi yang memihak pada dan melindungi kepentingan ekonomi
UUD 1945 menegaskan di dalam pembukaanya bahwa salah satu tujuan negara
terlepas dari pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan yaitu bahwa
pasal 33 dan 34. namun demikian, diantara pasal-pasal yang paling pokok dan
2. Cabang-Cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terjkandung di dalamnya dikuasai oleh
orang. Sebab itu cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
mengusai hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Kalau tidak, tuympuk
yang tidak mengusasi hajat hidup orang banyak boleh ada di tangan orang-orang.
Bumi dan air dan kekayaan alam terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok
kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
Pasal 33 UUD 1945 merupakan pasal yang amat penting karena pasal ini
menjadi landasan dan pangkal tolak bagi pembangunan ekonomi. Bahwa masalah
jelas bahwa tujuan ekonomi nasional adalah untuk kesejahteraan sosial dan
kemakmuran bagi rakyat banyak dan bukan untuk orang perorangan atau suatu
golongan. Dalam pasal 33 UUD 1945 ini pula di tegaskan asas demokrasi
ciri positif yang perlu terus menerus dipupuk dan dan di kembangkan.
2. Cabang-cabang yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh
sebagai berikut :
dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan
2. Sistem etatisna dalam nama Negara beserta aparatur ekonomi Negara bersifat
dominant serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit
partisipasi rakyat itu, pengembangan koperasi merupakan usaha yang tidak bisa
semakin l;uas dan berakar alam masyarakat, sehinga koperasi secara bertahap
dapat menjadi salah satu sokoguru perekonomian nasional kita. Untuk itu peranan
dan usaha koperasi perlu ditingkatkan dan diperluas bebagai sector. Seperti sector
swasta dan usaha Negara. Di samping itu juga kita akanlanjutkan penggunaan
Dengan demikian terhadapt tiga unsur penting dalam tata perekonomian yang
di susun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dalam Demokrasi
Ekonomi yang sector Negara, sector swasta dan koperasi. Ketiga sector ini harus
BAB III
juga kehidupan ekonomi kita begitu sulit “tinggal landas”, kalau “landasan”nyasaja belum ditata
dengan baik dan mantap.Oleh sebab itu di samping berbagai aspek Hukum Ekonomi yang lain,
yang tentu
juga harus diprioritaskan adalah pengaturan berbagai lbentuk usaha (korporasi)pelaku ekonomi
untuk menjaga kepastian hukum, kebenaran dankeadilan bagi semua pihak yarlg terlibat dalan
proses perekonomian dalam dan luar negeri.Juga tidak boleh dilupakan penelitian-penelitian dan
perekonomianIndonesia, baik secara positif, tapi lebih sering lagi secara negatif, seperti antara
lainaspek-aspek hukum dari Letters of Intent dengan IMF, World Bank, dan lain-lainperjanjian
internasional seperti GATT-WTO, AFTA, ASAF dan lain sebagainya.Tampaklah bahwa tidak
hanya bidang Ekonomi harus ditangani secara konseptual,sistemik dan profesional, tetapi bidang
Hukum Ekonomi pun mau tidak mau jugaharus dipelajari, ditekuni, dibahas dan dikembangkan
secara konseptual, sistemikdan profesional, sejalan, searah dan sederap dengan kebijaksanaan
para ahli dan pengambilkeputusan di bidang ekonomi dengan para ahli dan pengambil
keputusan (baik dibidang legislatif, eksekutif, yudikatif dan pengawasan) di bidang hukum,
demikebangkitan bangsa dari keterpurukan ekonomi, politik, hukum, hankam mau punsosial
http://ezzelhque.multiply.com
http://indonesia.archle.net
http://mudrajat.com