Isnaeni Restiana Nim. A31600898 PDF
Isnaeni Restiana Nim. A31600898 PDF
Di Susun Oleh:
N JUDUL
Karya Ilmiah Akhir Ners adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
Tanda Tangan :
Tanggal : 16 Agustus 2017
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing,
Mengetahui,
iii
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini STIKes Muhammmadiyah Gombong berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini
saya buat dengan sebenarnya.
v
ProgramNers Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTA. Agustus 2017
ABSTRAK
PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PERSONAL
HYGIENE UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PASIEN
SKIZOFRENIA DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI (DPD)
DI WISMA HARJUNA RSJ PROF. DR. SOEROJOMAGELANG
Kata Kunci :terapi aktivitas kelompok personal hygiene, defisit perawatan diri,
skizofrenia.
vi
PROFESI OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah_Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah akhirr ini
dengan judul “Penerapan terapi aktivitas kelompok (TAK) personal hygiene untuk
meningkatkan kemandirian pasien skizofrenia dengan defisit perawatan diri
(DPD) di wisma harjuna RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang”. Sholawat serta salam
tetap tercurahkan pada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis
mendapat kemudahan dalam menyelesaikan karya ilmiah akhir ini
3. Ns. Tri Sumarsih MNS, selaku Pembimbing yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan pengarahan.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Skizofrenia ................................................................................................. 8
B. Defisit Perawatan Diri (Personal Hygiene) .............................................. 15
C. Terapi Aktivitas Kelompok ...................................................................... 20
A. Hasil ......................................................................................................... 41
B. Aalisis Terapi Aktivitas Kelompok Personal Hygiene pada pasien
Skizofrenia dengan defisit perawatan diri ................................................ 45
C. Inovasi Tindakan ...................................................................................... 48
D. Keterbatasan Penulis ................................................................................ 49
A. Kesimpulan .............................................................................................. 50
B. Saran ......................................................................................................... 51
ix
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 52
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa dimasa yang serba kritis seperti sekarang ini
bukanlah hal yang mudah dengan tekanan hidup yang semakin berat yang
harus dihadapi. Bagi individu yang tidak dapat beradaptasi terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini sebagai ancaman bagi
dirinya. Perasaan yang terancam terus menerus tanpa adanya proses
pemecahan masalah, dapat menimbulkan stress yang berkepanjangan dan
dapat mengakibatkan skizofrenia( Rahwanda, 2013 ).
Setiap perubahan situasi kehidupan baik positif maupun negatif
dapat mempengaruhi keseimbangan fisik, mental, dan psikososial seperti
bencana dan konflik yang dialami sehingga berdampak sangat besar
terhadap kesehatan jiwa seseorang yang berarti akan meningkatkan jumlah
pasien gangguan jiwa. Skizofreniamerupakan manifestasi dari bentuk
penyimpangan perilaku akibat adanya distorsi emosi sehingga ditemukan
ketidakwajaran dalam bertingkah laku. Hal ini terjadi karena menurunya
semua fungsi kejiwaan. Skizofreniaadalah gangguan dalam cara berfikir
(cognitive), kemauan (volition), emosi (affevtive), tindakan (psychomotor)
(Keliat, 2011).Pasien skizofrenia kronis pada umumnya tidak
mampumelaksanakan fungsi dasar secara mandiri, misalnya kebersihan
diri, penampilan dan sosialisasi. Pasien skizofrenia mengalami kemuduran
dalam fungsi psikososialnya. Mereka mengalami penurunan kemampuan
untuk bergerak dan berkomunikasi dengan orang lain, serta tidak mampu
menghadapi realitas.
Menurut World Health Organisasion (2016), terdapat sekitar 35
juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta orang
terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. Gangguan jiwa yang
menjadi salah satu masalah utama dinegara-negara berkembang adalah
skizofrenia termasuk jenis psikosis yang menempati urutan atas dari
1
2
pasien. Pasien jiwa masih seringkali terlihat dengan tubuh yang bau,
rambut yang tidak terawat, kuku yang panjang dan terjadi gangguan pada
kulit. Hasil pengamatan yang dilakukan penulis kepada 5 pasien yang
berada di wisma Harjuna RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, pasien jiwa
terlihat kumal, rambut tidak terawat, tercium bau yang kurang sedap dari
pasien jiwa tersebut. Terapi aktivitas kelompok tentang personal hygiene
kepada pasien masih jarang dilakukan di wisma harjuna. Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa terapi aktivitas
kelompok dengan topik personal hygiene sangatlah penting untuk
kemandirian pasien dalam melakukan perawatan diri yang dapat
dipengaruhi oleh beberapa latihan dan terapi aktivitas kelompok seperti
mampu menyebutkan manfaat kebersihan diri, menyebutkan alat – alat
membersihkan diri, dan mempraktekan membersihkan diri yaitu mandi
dengan menyikat gigi, sabun dan sampo.
Berhubungan dengan masalah diatas, penulis tertarik untuk
membahas tentang defisit perawatan diri dan akan membahas secara detail
pada bab selanjutnya dengan mengangkat judul penerapan terapi aktivitas
kelompok (TAK) personal hygiene untuk meningkatkan kemandirian
pasien skizofrenia dengan defisit perawatan diri (DPD) di Wisma Harjuna
RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang.
6
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menganalisis terapi aktivitas kelompok (TAK)Personal hygiene pada
pasienskizofrenia dengan defisit perawatan diri (DPD)di wisma
Harjuna RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang
2. Tujuan Khusus
a) Memaparkan hasil pengkajian pada pasien skizofrenia dengan
defisit perawatan diri : personal hygiene
b) Memaparkan hasil diagnosa pada pasiensizofrenia dengan defisit
perawatan diri : personal hygiene
c) Memaparkan hasilrencana kegiatan TAK pada pasien skizofrenia
dengan defisit perawatan diri : personal hygiene
d) Memaparkan hasil implementasi menggunakan terapi aktivitas
kelompok (TAK)
e) Memaparkan evaluasi hasil kemampuan pasien dalam kegiatan
TAK : personal hygiene
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat keilmuan
Penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu keperawatan khususnya dalam memberikan
terapi aktifitas kelompok personal hygiene dalam menanggulangi
pasien dengan defisit perawatan diri
2. Manfaat Aplikatif
Penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat membantu perawat di
ruang perawatan dalam meningkatkan mutu pelayanan terapi aktifitas
kelompok yang diwujudkan dengan meningkatnya kepuasan pasien
terhadap terapi aktifitas kelompok yang diberikan
3. Manfaat Metodologi
Penulisan karya ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
penemuan baru terkait penerapan strategi pelaksanaan dan terapi
7
Di susun Oleh :
ISNAENI RESTIANA
A31600898
2017
Ruang Rawat : Wisma Harjuna
A. Pengkajian
1. Identitas
Identitas Klien
2. Alasan masuk
Klien mengatakan mengamuk banting kursi ke kaca sampai pecah. Mengurung
diri dikamar selama 1 bulan.
3. Faktor Predisposisi
Klien mengatakan belum pernah mengalami gangguan jiwa. Pertama kali mondok
di RSJ Magelang. Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik ataupun melakukan
aniaya fisik. Tidak pernah melakukan atau menjadi korban seksual. Tidak ada
penolakan dari lingkungan tempat tinggal. Tidak pernah mengalami kekerasan
dalam keliarga dan tidak pernah terlibat urusan kriminal. Tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jjiwa. Riwayat perkembangan sekolah sampai
SMA, prestasi saat sekolah tidak ada, prestasi cenderung biasa saja, klien
mengatakan karakternya sejak keccil pendiam.
4. Faktor Presipitasi
Klien mengatakan berduka atas kematian ayahnya 3 bulan yang lalu, kemudian
ditinggalkan istri dan anaknya entah kemana setelah 1 minggu ayahnya
meninggal.
B. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg RR : 20 x/m
N : 82 x/m S : 37 º C
Ukur : BB : 55 kg TB : 160 cm
C. Psikososial
1. Genogram
= laki-laki meninggal
= perempuan
2. Konsep diri
a) Gambaran diri
Klien mengatakan
b) Identitas diri
Klien berjenis kelamin laki-laki, berumur 30 tahun, klien lulusan SD dan
pernah bekerja sebagai tukang bakso keliling.
c) Peran
Klien mengatak anak ke 3 dari 5 bersaudara. Klien merupakan seorang ayah,
klien merasa rendah diri, tidak berguna dimana anaknya dibawa pergi oleh
istrinya dan ditinggal pergi entah kemana karena tidak bisa mencukupi
kebutuhan istri.
d) Ideal diri
Klien mengatakan tidak inngin apa apa. Apabila pulang pasien ingin
memperbaiki diri dan semangat membangun masa depan yang lebih baik lagi
e) Harga diri
Klien mengatakan rendah diri, tidak berguna karna ditinggal istri dan anaknya
pergi entah kemana.
3. Hubungan sosial
a) Klien mengatakan tidak ada orang yang berarti. Klien mengatakan tidak
mempunyai teman dekat. Selama diwisma orang yang dikenal klien hanya sdr.
R dan srd. S.
b) Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan dimasyarakat, lebih sering
menyendiri dikamar. Saat menikuti TAK klien terlihat tenang dan pendiam,
nada suara lirih, kontak mata kurang.
c) Klien mengatakan ingin memiliki teman, namun malu apabila berkenalan
terlebih dahulu. Klien mengatakan binggung akan memulai pembicaraan.
4. Spiritual
a) Nilai dan keyakinan : klien mangatakan dirinya tidak tau kenapa. Klien hanya
disuruh berobat kemagelang oleh saudaranya
b) Kegiatan ibadah : klien beragama islam, klien rutin melaksanakan sholat 5
waktu
D. Status Mental
1. Penampilan : klien tampak lusuh, berpakain sesuai jadwal RS, kancing baju tidak
sesuai. Rambut terlihat gondrong, kuku tangan dan kaki panjang. Gigi tampak
kekuningan.
2. Pembicaraan : klien mampu menjawab pertanyaan dengan nada pelan, kontak
mata kurang, sering menunduk.
3. Aktifitas motorik : klien taampak lesu, jarang melakukan aktiftas, lebiih sering
duduk dan melamun sambil merokok
4. Alam perasaan : sedih
5. Afek : klien mempunyai afek tumpul
6. Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang, serig menunduk, volume suara
pelan.
7. Persepsi : klien mengatakan tidak pernah mendengan duara-suar bisikan
8. Proses pikir : sirkumtansial
9. Isi pikir : tidak ada
10. Tingkat kesadaran : tingkat kesadaran pasien baik. Klien masih disorientasi waktu.
11. Memori : jangka pendek : klien mampu mengingat nama mahasiswa.
Jangka panjang : klien mampu mengingat keluarga, pekerjaan dan
kehidupannya dimasa lalu
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : konsentrasi klien tidak mudah dialihkan.
Klien mampu menjawab hitungan
13. Kemampuan penilaian : klien mampu memilihantara mandi dulu atau makan dulu.
Klien memilih tidur dulu karena ingin menyendiri.
14. Daya tilik diri : klien mengatakan saat ini dirinya sedang dirawat. Namun tidak tau
alasanya dirinya dirawat.
F. Mekanisme Koping
1. Maladaptif : reaksi lambat, banyak menyendiri, merokok
I. Aspek Medik
ANALISA DATA
No. Hari Data Fokus Diagnosis Paraf
Tgal/Jam
1. Rabu Ds : Klien mengatakan rendah diri, Gangguang Konsep
04-05-2017 tidak berguna karna ditinggal istri dan Diri : Harga Diri
11.30 wib anaknya pergi entah kemana. Rendah
Do :
- Kontak mata kurang
- Klien terlihat bingung
- Volume suara lemah
No. Dx Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1. Gangguan TUM : klien
konsep diri : memiliki konsep
harga diri diri yang positif
rendah TUK :
1. Klien 1. Klien 1. Diskusikan dengan klien
mengidentifi menyebutkan : tentang :
kasi aspek - Aspek positif - Aspek positif yang
positif dan dan dimilki klien,
kemampuan kemampuan keluarga,
yang dimiliki yang dimiliki lingkungan
klien - Kemampuan yang
- Aspek positif dimiliki klien
keluarga 2. Bersama klien buat daftar
- Aspek positif tentang :
lingkungan - Aspek positif klien,
klien keluarga,
lingkungan
- Kemampuan yang
dimiliki klien
3. Beri pujian yang realistis,
hindarkan memberi
penilaian negatif
2. Kien dapat 2. Klien mampu 1. Diskusikan dengan klien
menilai menyebutkan kemampuan yang dapat
kemampuan kemampuan yan dilaksanakan
yang dimiliki dapat 2. Diskusikan kemampuan
untuk dilaksanakan yang dapat dilanjutkan
dilaksanakan pelaksanaan
3.
3. Klien dapat 3. Klien mampu 1. Rencanakan bersama
merencanaka membuat rencana klien aktifitas yang
n kegiatan kegiatan harian dapat dilakukan setiap
sesuai hari sesuai kemampuan
dengan klien
kemampuan - Kegiatan mandiri
yang dimiliki - Kegiatan dengan
bantuan
2. Tingkatkan kegiatan
sesuai kondisi klien
3. Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan
yang dapat klien
lakukan
4. Klien dapat 4. Klien dapat 1. Anjurkan klien untuk
melakukan melakukan melaksanakan kegiatan
kegiatan kegiatan sesuai yang telah direncanakan
sesuai jadwal yang 2. Pantau kegiatan yang
dengan dibuat. dilaksanakan klien
kemampuan 3. Beri pujian atas usaha
yang dimiliki yang dilakukan klien
4. Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan kegiatan
setelah pulang
5. Klien dapat 5. Klien mampu 1. Beri pendidikan
memanfaatka memanfaatkan kesehatan pada keluarga
n sistem sistem pendukung tentang cara merawat
pendukung yang ada klien dengan harga diri
yang ada dikeluarga rendah
2. Bantu keluarga
memberikan dukungan
selama klien dirawat
3. Bantu keluarga
menyiapkan lingkungan
dirumah
Implementasi Keperawatan
Tabel tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut Tarwoto, (2009).
Jadwal Harian
Nama :
Wisma :
Magelang
HK.01.08/III/0787/2015 - 1/7
STANDAR
Ditetapkan,
PROSEDUR
Direktur Utama,
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
19 Mei 2015
NIP.196007071988021001
1. Persiapan
a. Alat dan bahan
1) Persiapan tempat yang aman dan tenang
2) Tempat yang cukup luas atau longgar
3) Alat dan bahan : Handuk, sabun, gayung, papan
tulis, Whiteboard, jadwal kegiatan Harian, Spidol
atau Bullpoint
4) Form CPT (Catatan Perlembangan Terintegrasi
Dan Bollpoint)
5) Form Nursing Order (resep keperawatan) (jika
klien bisa membaca)
6) Form Logbook SKP Harian
b. Pasien
1) Membuat kontrak pertemuan dengan klien.
2) Menjamin kebutuhan pemenuhan kebutuhan
PROSEDUR privacy klien, hanya ada perawat dan klien saja.
2. Pelaksanaan
Persiapan
a. Mengumpulkan klien yang pernah dilibatkan
dalam TAK SP DPD sesi I dan pernah dilatih
mandi secara individual
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis atau perawat (misalnya
dengan selamat pagi atau selamat siang)
2) Perkenalkan nama perawat dan nama
panggilan (lebih bagus paki papan nama)
3) Memberi kesempatan kepada klien untuk
memperkenalkan nama masing – masing
(dan diberi papan nama)
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI
PERSEPSI DPD SESI II : MELATIH MANDI
b. Evaluasi Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Menanyakan penerapan TAK Stimulasi Persepsi
Sesi I: mengidentifikasi manfaat kebersihan diri
yang pernah dilakukan
d. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu TAK SP
DPD sesi 2 : melatih mandi
2) Menjelaskan aturan permainan sebagai
berikut :
a) Jika ada anggota kelompok yang ingin
meninggalkan kelompok harus minta ijin
b) Mengikuti kegiatan sampai selesai
PROSEDUR c) Mempersilahkan klien untuk minum, atau
kencing dulu sebelum acara dimulai
d) Lama kegiatan tidak lebih dari 45 menit
Tahap Kerja
a) Setelah perawat menjelaskan terapi aktivitas
kelompok yang akan dilakukan, perawat
menanyakan pada pasien tentang pengertian
mandi.
b) Perawat memberikan kesempatan pada salah
satu pasien untuk menjelaskan pengertian mandi
c) Perawat meminta klien lain untuk menanggapi
jawaban klien tentang pengertian mandi.
d) Perawat memberikan penguatan positif atas
kemampuan klien menyebutkan dan menanggapi
pengertian mandi.
PROSEDUR
e) Perawat menyimpulkan pengertian mandi
f) Perawat memberikan kesempatan pada salah
satu pasien untuk menjelaskan tujuan dari mandi
g) Perawat meminta klien untuk menuliskan tujuan
dari mandi
h) Perawat meminta klien lain untuk menanggapi
jawaban klien.
i) Perawat memberikan penguatan postif atas
kemampuan klien menyebut dan menanggapi
tujuan dari mandi
j) Perawat menyimpulkan tujuan mandi
k) Perawat memberikan kesempatan pada salah
satu pasien untuk menjelaskan alat yang
dibituhkan dalam mandi
l) Perawat meminta klien untuk menuliskan alat
mandi yang dibutuhkan pada papan.
m) Perawat meminta klien lain untuk menanggapi
jawaban klien terkait alat yang dibutuhkan saat
mandi
n) Perawat memberikan penguatan postif atas
kemampuan klien menyebut dan menanggapi alat
yang dibituhkan dalam mandi
o) Perawat menyimpulkan alat yang dibituhkan
dalam mandi
p) Perawat memberikan kesempatan pada salah
satu pasien untuk menjelaskan waktu
pelaksanaan mandi
q) Perawat meminta klien untuk menuliskan waktu
pelaksanaan mandi pada papan.
r) Perawat meminta klien lain untuk menanggapi
jawaban klien terkait waktu pelaksanaan mandi
Magelang
HK.01.08/III/0788/2015 - 1/7
STANDAR
Ditetapkan,
PROSEDUR
Direktur Utama,
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
19 Mei 2015
NIP.196007071988021001
1. Persiapan
a. Alat dan bahan
1) Persiapan tempat yang aman dan tenang
2) Tempat yang cukup luas atau longgar
3) Alat dan bahan : Handuk, shampo, gayung, papan
tulis, Whiteboard, jadwal kegiatan Harian, Spidol
atau Bullpoint
4) Form CPT (Catatan Perlembangan Terintegrasi
Dan Bollpoint)
5) Form Nursing Order (resep keperawatan) (jika
klien bisa membaca)
6) Form Logbook SKP Harian
c. Pasien
1) Membuat kontrak pertemuan dengan klien.
2) Menjamin kebutuhan pemenuhan kebutuhan
PROSEDUR
privacy klien, hanya ada perawat dan klien saja.
2. Pelaksanaan
Persiapan
a. Mengumpulkan klien yang pernah dilibatkan
dalam TAK SP DPD sesi I s/d 2 dan pernah
dilatih keramas secara individual
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis atau perawat (misalnya
dengan selamat pagi atau selamat siang)
2) Perkenalkan nama perawat dan nama
panggilan (lebih bagus paki papan nama)
3) Memberi kesempatan kepada klien untuk
memperkenalkan nama masing – masing
(dan diberi papan nama)
b. Evaluasi/Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Menanyakan penerapan TAK Stimulasi Persepsi
Sesi II: mengidentifikasi manfaat kebersihan diri
yang pernah dilakukan
d. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu TAK SP
DPD sesi 3 : melatih Keramas
2) Menjelaskan aturan permainan sebagai
berikut :
a) Jika ada anggota kelompok yang ingin
meninggalkan kelompok harus minta ijin
b) Mengikuti kegiatan sampai selesai
c) Mempersilahkan klien untuk minum, atau
PROSEDUR
kencing dulu sebelum acara dimulai
d) Lama kegiatan tidak lebih dari 45 menit
Tahap Kerja
a. Setelah perawat menjelaskan terapi aktivitas
kelompok yang akan dilakukan, perawat
menanyakan pada pasien tentang pengertian
keramas.
b. Perawat memberikan kesempatan pada salah
satu pasien untuk menjelaskan pengertian
kermas
c. Perawat meminta klien lain untuk menanggapi
jawaban klien tentang pengertian keramas.
d. Perawat memberikan penguatan positif atas
kemampuan klien menyebutkan dan menanggapi
pengertian keramas.
Magelang
HK.01.08/III/0789/2015 - 1/7
STANDAR
Ditetapkan,
PROSEDUR
Direktur Utama,
OPERASIONAL
Tanggal Terbit
19 Mei 2015
NIP.196007071988021001
1. Persiapan
a. Alat dan bahan
1) Persiapan tempat yang aman dan tenang
2) Tempat yang cukup luas atau longgar
3) Alat dan bahan : Sikat gigi, pasta gigi, air bersih
dalam ember, gelas, papan tulis, Whiteboard,
jadwal kegiatan Harian, Spidol atau Bullpoint
4) Form CPT (Catatan Perlembangan Terintegrasi
Dan Bollpoint)
5) Form Nursing Order (resep keperawatan) (jika
klien bisa membaca)
6) Form Logbook SKP Harian
b. Pasien
1) Membuat kontrak pertemuan dengan klien.
PROSEDUR
2) Menjamin kebutuhan pemenuhan kebutuhan
privacy klien, hanya ada perawat dan klien saja.
2. Pelaksanaan
Persiapan
a. Mengumpulkan klien yang pernah dilibatkan
dalam TAK SP DPD sesi I s/d 3 dan pernah
dilatih gosok gigi secara individual
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis atau perawat (misalnya
dengan selamat pagi atau selamat siang)
2) Perkenalkan nama perawat dan nama
panggilan (lebih bagus paki papan nama)
3) Memberi kesempatan kepada klien untuk
memperkenalkan nama masing – masing
(dan diberi papan nama)
b. Evaluasi/Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Menanyakan penerapan TAK Stimulasi Persepsi
Sesi III: Latihan keramas
d. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu TAK SP
DPD sesi 4 : melatih gosok gigi
2) Menjelaskan aturan permainan sebagai
berikut :
a) Jika ada anggota kelompok yang ingin
meninggalkan kelompok harus minta ijin
b) Mengikuti kegiatan sampai selesai
c) Mempersilahkan klien untuk minum, atau
PROSEDUR kencing dulu sebelum acara dimulai
d) Lama kegiatan tidak lebih dari 45 menit
Tahap Kerja
a. Setelah perawat menjelaskan terapi aktivitas
kelompok yang akan dilakukan, perawat
menanyakan pada pasien tentang pengertian
gosok gigi.
b. Perawat memberikan kesempatan pada salah
satu pasien untuk menjelaskan pengertian gosok
gigi
c. Perawat meminta klien lain untuk menanggapi
jawaban klien tentang pengertian gosok gigi.
d. Perawat memberikan penguatan positif atas
kemampuan klien menyebutkan dan menanggapi
pengertian gosok gigi.
Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Perawat menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti terapi aktivitas kelompok
2) Perawat memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok dengan mengucapkan kata
“Bagus”
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien untuk melatih gosok gigi
PROSEDUR dan mendiskusikan dengan klien lain atau
perawat lain
2) Membuat jadwal berlatih gosok gigi
c. Kontrak terapi kelompok yang akan datang
1) Bersama dengan klien membuat rencana
untuk terapi aktivitas kelompok selanjutnya :
mengevaluasi manfaat terlibat dalam TAK SP
DPD
2) Bersama klien menentukan waktu dan tempat
terapi aktivitas kelompok yang akan datang
Pendokumentasian
a. Mencatat kegiatan TAK stimulasi persepsi dalam
buku catatan/laporan TAK baik jenis TAK, topik
TAK, klien yang diterapis, leader dan observer
yang melakukan TAK serta hasil evaluasi proses
dan hasil serta membubuhkan tanda tangan dan
nama terang.
b. Mencatat tindakan keperawatan yang telah
dilakukan ke dalam catatan perkembangan
terintegrasi sesuai Standar Prosedur Operasional
yang berlaku. Pendokumentasian Catatan
Perkembangan Terintegrasi harus dilakukan oleh
perawat yang telah diberikan penugasan klinik
oleh direktur utama.
Disusun Oleh :
C. Latar Belakang
Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang diberikan
kelompok klien dengan maksud memberi therapy bagi anggotanya. Dimana
berkesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi
psikologik yang dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara
kolektif dalam rangka pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian
adaptasi optimal pasien. Dalam kegiatan aktivitas kelompok; tujuan ditetapkan
berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh sebagian besar peserta
dan sedikit banyak dapat diatasi dengan pendekatan terapi aktivitas kolektif.
Pemahaman akan jati diri pada seorang pasien akan sangat menentukan
penentuan terhadap citra diri positif pasien. Pengembangan dan eksplorasi
mendalam terhadap kekuatan dan kelemahan diri akan sangat penting artinya dalam
pencapaian pemahaman obyektif terhadap realitas diri dan sekaligus modal dasar
pembangunan citra diri untuk kemudian mengembangkan peran diri. Pemahaman
yang benar dan realtistis terhadap kekuatan dan kelemahan diri merupakan salah
satu kunci peningkatan konsep diri positif sebagai salah satu modal dalam
pengelolaan gangguan jiwa; khususnya yang dipengaruhi adanya citra diri negatif
seperti rasa tidak mampu, kekurangan fisik, kekurangan fisiologis, rasa minder dan
sebagainya.
Wisma Harjuna adalah ruang yang dihuni oleh 19 orang dengan gangguan
jiwa dengan masalah keperawatan yang ditemukan:
Halusinasi dengan DPD : 4 orang
Harga Diri Rendanh dengan DPD : 1 orang
Berdasarkan pemikiran diatas, maka Terapi aktivitas kelompok ini bertujuan
untuk mengembangkan defisit perawatan diri melalui terapi aktifitas kelompok
dengan topik mandi.
D. Seleksi Pasien
a. Kondisi pasien kooperatif.
Sebelum dilakukan TAK Defisit Perawatan Diri (Mandi), para mahasiswa Profesi
Ners STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG melakukan :
1) Observasi
2) Status kesehatan klien
3) Adanya kesepakatan dengan klien
4) Hasil diskusi kelompok
b. Jenis masalah keperawatan sesuai indikasi TAK
Wisma Harjuna adalah ruang yang dihuni oleh 19 orang dengan gangguan jiwa
dengan masalah keperawatan yang ditemukan:
Halusinasi dengan DPD : 4 orang
Harga Diri Rendanh dengan DPD : 1 orang
c. Jumlah pasien atau anggota yang mengikuti Terapi Aktifitas Kelompok kali ini
ada 5 orang .
d. Pasien bersedia mengikuti TAK
a. Pasien dengan gangguan Persepsi sensori ( halusinasi ) yang sudah kooperatif
b. Pasien dengan gangguan HDR
c. Pasien yang dapat berkomunikasi
e. Proses seleksi pasien dilakukan sehari sebelum pelaksanaan
Perilaku yang diharapkan dari anggota : pasien kooperatif dan dapat mengikuti TAK
dari awal sampai akhir TAK.
E. Jadwal Kegiatan
Hari/Tgl : 01 Mei 2017
Waktu : Pukul 09.00 – 09.30
Tempat : Wisma Harjuna
F. Metode
1) Diskusi & Tanya jawab
2) Bermain peran
H. Pengorganisasian
Leader : Isnaeni restiana
Co Leader : Bahirotul ‘Ulum
Observer : Nur hasanah
Fasilitator : Tri Marliana , Uji Triyadi, Ansoril Zihad, Rizka Tri Yuliasari
Anggota : klien berjumlah 5 orang
I. Setting Tempat
1 6
2 3 4 5
Keterangan :
: klien : Co Leader : Fasilitator
: Leader : Observer
J. Program Antisipasi
1. Klien tidak aktif
a. Panggil nama klien..
2. Klien meninggalkan kegiatan tanpa pamit.
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan sebab meninggalkan kegiatan.
c. Beri kesempatan bila klien bersedia ikut kembali.
3. Klien tidak mau ikut dalam kegiatan
Beri penjelasan pada klien bahwa kegiatan ini dilakukan bersama pasien lain
supaya lebih menyenangkan dalam bekerjasama
K. Langkah – Langkah
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai indikasi, yaitu yang sudah dapat berinteraksi dengan
orang lain
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Memberikan salam teraupetik
b. Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Menjelaskan tujuan
d. Kontrak tempat waktu dan topik
e. Menjelaskan aturan main sebagai berikut :
1) Aktif
2) Konsentrasi
3) Tidak boleh menyela
4) Jika ada klien yang akan meninggalkan tempat harus meminta ijin pada
terapis
5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan selesai
6) Lama kegiatan ± 20
3. Tahap Kerja
1) Cara permainannya, pertama saat musik dihidupkan bruder /suster akan
memberikan bola, dan berputar searah jarum jam, lalu musik berhenti dan bola
pun berhenti pada salah satu teman-teman. lalu teman yang memegang bola
berdiri dan memberikan salam, menyebutkan nama
2) Bagi anggota kelompok yang telah memperkenalkan diri maka di berikan
identitas berupa papan nama.
3) Fase Kerja Langkah-langkah kegiatan.
a. Membagikan kertas dan pulpen untuk klien,
b. Klien di suruh menulis di kertas yang disediakan tentang : Manfaat
membersihkan diri yang di bantu oleh fasilitator.
c. Bola dioper ke semua anggota TAK dan bila music berhenti, maka yang
memegang bola wajib untuk membaca hasil tulisannya.untuk pertama kali
diawali oleh leader.
d. Leader memberikan pujian bagus bapak/ibu telah dapat menyebutkan
manfaat membersihakan diri.
e. Leader meminta anggota TAK untuk membalik kertas dan kembali menulis
alat-alat yang digunakan untuk mandi di bantu oleh fasilitator
f. Bola kembali dioper dan bila music berhenti, maka yang memegang bola
wajib untuk menyebutkan terlebih dahulu, yang dimulai oleh leader.
g. Leader memberikan pujianœbagus bapak/ibu sudah dapat menyebutkan
alat-alat yang digunakan untuk mandinya
h. Leader meminta anggota TAK menyebutkan langkah-langkah
membersihkan diri (mandi, menggosok gigi dan mencuci rambut), bagi yang
memegang bola saat music berhenti, maka wajib untuk menyebutkan, yang
dimulai oleh leader dan dilanjutkan oleh anggota TAK.
i. Leader memberikan pujian bagus bapak/ibu telah menyebutkan langkah
mandi, menggosok gigi, dan mencuci rambut secara benar.
j. Leader memasukkan jadwal rutin setiap hari untuk peserta TAK.
4. Tahap Terminasi
1) Evaluasi Proses
a) ............% Pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b) .............% Pasien memperhatikan penjelasan leader
2) Evaluasi Hasil
a) Peserta dapat mempersepsikan TAK DPD mandi yang dipaparkan dengan
tepat
b) Klien dapat berkonsentrasi dengan yang disampaikan
c) Klien dapat menyebutkan langkah mandi dengan tepat
3) Evaluasi Kerja
Hari pertama
No. Nama Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan
Klien manfaat kebersihan alat-alat untuk langkah-langkah
diri mandi membersihkan
diri (menggosok
gigi)
Hari kedua
No. Nama Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan
Klien manfaat kebersihan alat-alat untuk langkah-langkah
diri mandi membersihkan
diri
(menggunakan
sabun)
Hari ketiga
No. Nama Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan
Klien manfaat kebersihan alat-alat untuk langkah-langkah
diri mandi membersihkan
diri
(menggunakan
sampo)
Magelang, 01 Mei 2017
Mahasiswa Pembimbing Klinik