Anda di halaman 1dari 19

T.A.

2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

DESAKU TERKENA WABAH

STEP 1

Wabah :

-berjangkitnya suatu penyakit menular yang jumlh penderita nya banyak

STEP 2

Wabah

1. Definisi
2. Factor factor penyebab
3. Cara penyebaranya
4. Jenis-jenis
5. Dampak
6. Cara penaggulangan
7. Pencegahan

Agent

1. Definisi
2. Klasifikasi
3. Karakteristik
4. Factor pendukung

Polio

1. Definisi
2. Gejala
3. Penyebaranya
4. Pencegahan

Hubungan antara agent lingkungan dan host?

STEP 3

Prior Knowledge
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

Wabah

1. Definisi:
a. Penyebran penyakit scra cepat dalm waktu yang bersamaan banyak orang
menderita penyakit yang sama
b. Berjangkiyntaa poenyakit menular pada suatu daerah yang jumlah pendrita melebihi
jumlah normal
c. Istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pd dareh yang luas dan
pd banyak orang
d.
2. Factor factor penyebab
a. Lingkungan buruk, daya tahan penyakit rendah
b. Patogenesitas agent
c. Perilaku masyarakat
d. Ketidak tahuan masyarakat
e.
3. Cara penyebaranya
a. Melalui media umum seperti makanan, udara, minuman ,alat-alat, air (berikut
contoh)
b. antar host
c.
4. Jenis-jenis
a. Endemic: suatu penyakit menetap pada populasi terntu
b. Epidemi: menjangkit orang banyak scara luas
c. Pandemic: menjangkit banyak orang scra global
5. Dampak
a.penderita menigkta
b. jumlah kematian menigkat
c. ekonomi menurun
d.trauma/psikis

6. Cara penaggulangan
1. Penyelidikan epidemiologi: jmlah sakit dan kemtian, lingkunagn
2. Data terkumpul:pongobatan, isolasi
3. Penceghan dan pengeblan.lingkungan diperbaiki dan imunisasi
4. Pemusnhan bibit penyakit
5. Penyuluhan pada masyarakat
6. Jenazah dimakmkan scra benar
7. Pencegahan
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

1. Penyuluhan
2. Menjaga lingkungan
3. Kerjasama lintas sentor
4. Eliminasi reservoir

8. Apakah wabah selalu penyakit yang menular?

Agent

1. Definisi
a. Fakor penyebab terjadinya penyakit
b. Suatu unsure organism hidupo atu kuman penyakit berakibat infeksi
c. Suatu komponen biologis yang dapat menyebabkan penyakiy secara langsunag
maupn tidak langsung
2. Klasifikasi
1. Living organisme
2. Non living organisme
3. Karakteristik
1. Hidup
2. Berkembang biak
3. Pindah dari satu inang keinang lain

4. Factor pendukung
1. Imunitas host rendah
2. Linkungan sekitar yang memadai untuk menjangkit
3. Air
4. limbah

Polio

1. Definisi
a.penyalit yang menyebabkan kelumpuhan bahkan sampai kematian yang disebabkan
oleh virus picarno, virus polio

2. Gejala
 Demam, cepat lelah , nyeri sendi, terasa kaku pada kaki dan tangan, kelumpuhan
 non paralitik: tidak menyebabkan kelumpuhan
paralitik: menyebabkan kelumpuhan
subklinis: tidak ada gejala, gejalanya kuarang dari 72jam, demam ringan, dan
muntah
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

anoreksia

3. Penyebaranya
1.fekal oral; makanan/minuman yang terkontaminasi feses yang terinfeksi
2.dahak
3. alt mainan yang terkontaminasi feses yang terinfeksi
4. serangga sebagi vector pembawa virus
5. percikan ludah

6.Pemakaian alat makan bersamaan


4. Pencegahan
a. Imunisasi.sblum satu tahun 4x,usia 1-5 tahun 2 kali dengan tenggang waktu 1
bulan,nutrisi
b. Menjaga kebersihan
c. Sanitasi lingkunan

Hubungan antara agent ,lingkungan, dan host?


Merupakaan trias epidemiology
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

STEP 4

Maping

SEHAT SAKIT

Preventif, Wabah
Kuratif

Endemi Epidemi Pandemi

Hiperendemi Holoendemi
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

STEP 5

Learning Issues

Wabah

1. Definisi
2. Factor factor penyebab
3. Cara penyebaranya
4. Jenis-jenis
5. Dampak
6. Cara penaggulangan
7. Pencegahan
8. Apakah wabah selalu penyakit yang menular?

Agent

1. Definisi
2. Klasifikasi
3. Karakteristik
4. Factor pendukung

Polio

1. Definisi
2. Gejala
3. Penyebaranya
4. Pencegahan

Hubungan antara agent lingkungan dan host?

STEP 6

Independent Learning

STEP 7

WABAH
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

1. Definisi

Sumber: UU NO 4 TH 1984

istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan
pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut.

Sumber:www.library.usu.ac.id
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim
pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
UU Nomor 4 TAHUN 1984, BUKU DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI Oleh Wahyudin Rajab,
M.Epid
Penyakit menular yang berjangkit dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di
daerah yang luas
KBBI, 1991
Peningkatan kejadian kesakitan atau kematian yang telah meluas secara cepat, baik
jumlah kasusnya maupun daerah terjangkit
Departemen Kesehatan RI Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan
Lingkungan Pemukiman, 1981

e. Penyebran penyakit scra cepat dalm waktu yang bersamaan banyak orang
menderita penyakit yang sama
f. Berjangkiyntaa poenyakit menular pada suatu daerah yang jumlah pendrita melebihi
jumlah normal
g. Istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pd dareh yang luas dan
pd banyak orang
 Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada
waktu / daerah tertentu. (UU 4/1984) namun sekarang ditekankan pada konsen
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

pravelensi yang berlebihan dan tidak selalu menyangkut pada penyakit menular.(drh
. hiswani Mkes)

2. Factor factor penyebab


a. Lingkungan
1) Lingkungan fisik
 Keadaan geografis, seperti ketinggian, mempengaruhi penularan
penyakit. Nyamuk Aedes aegypti tidak menyukai ketinggian lebih dari
1000 m di atas permukaan air laut.
 Kelembaban udara, misal nyamuk Aedes aegypti biasanya mencari
tempat perkembangbiakan yang teduh dan terlindung dari sinar
matahari.
 Temperatur. Di negara tropis, temperatur yang lebih rendah lebih disukai
oleh vektor dan agen penyebab penyakit dibandingkan temperatur tinggi.
 Lingkungan tempat tinggal. Sanitasi lingkungan perumahan yang buruk.
2) Lingkungan nonfisik
- Sosial: tingkat pendidikan dan pekerjaan.
- Budaya: adat, kebiasaan turun-temurun.
- Ekonomi
- Politik (kesuksesan kepemimpinan yang mempengaruhi kebijakan
pencegahan dan penanggunalan suatu penyakit)
b. Agent penyebab penyakit
Sifat virulensi agent penyakit, yaitu kemampuan atau keganasan suatu agent
penyebab penyakit untuk menimbulkan kerusakan pada sasaran, biasanya diukur
berdasarkan derajat kerusakan yang ditimbulkan, misalnya pada wabah flu burung,
memiliki tingkat virulensi yang tinggi.
c. Pejamu
- Umur. Contoh: penyakit polio rentan terjadi pada bayi.
- Jenis kelamin. Contoh: penyakit HIV/AIDS lebih banyak dialami oelh kaum
laki-laki daripada wanita.
- Pekerjaan. Contoh: seseorang yang pekerjaannya berhubungan dengan
pembersihan got akan lebih mudah terserang penyakit yang ditularkan
melalui air kencing tikus. (leptospira)
- Keturunan.
- Gaya hidup. Seseorang yang sering keluar malam akan lebih mudah terkena
malaria karena lebih sering terkena gigitan nyamuk.
(Widoyono. 2005. Penyakit Tropis. Jakarta: Erlangga)
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

a. Urbanisasi penduduk dari desa ke kota.


b. Cara dan tempat pembuangan sampah
c. Kurangnya penyediaan sarana air bersih
d. Pencemaran udara
e. Pembuangan limbah industri dan rumah tangga
f. Bencana alam dan pengungsian
g. Otonomi daerah dan pelayanan kesehatan primer
h. Peningkatan prevalensi dan insiden penyakit menular
i. Status ekonomi dan tingkat pengangguran
j. Drugs abuse atau penyalahgunaan narkoba
(Budiman, Chandra. 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas. Jakarta:
EGC)

3. Cara penyebaranya

Penularan secara langsung

 Penularan langsung dari awal orang ke orang

 Penularan langsung dari binatang ke orang

1) Karena bersentuhan langsung dengan binatang yang menderita

Contoh :rabies, brucellosis

2) Sumber penyakit dari binatang yang menderita atau pembawa kuman tetapi
cara penularannya melalui benda lain ataupun alat perantara lain yang
terkontamminasi

Contoh : antrax

 Penularan dari tumbuhan ke orang

Penyakit yang disebabkan oleh jamur

 Penularan dari orang ke orang melalui kontak benda lain

Contoh : Cacing tambang, cacing kremi, tanah

Penularan melalui udara

Penularan melalui makanan / minuman dan benda lain


T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

 Kolera, diare, disentri, salmonellis dsb

Penularan melalui vector

 Secara mekanik

Melalui tinja, urin, sputum penderita

 Secara biologis

Unsure penyebab masuk ke dalam tubuh vektormelalui gigitan ataupun


keturunanya

Contoh :

 Vector nyamuk :

Malaria, filariasis, demam dengue, demam kuning

 Vector kutu louse :

Epidemic tikus fever dan epidemic relapsing fever

 Vector kutu flea :

Penyakit pes dan tifus murin

 Vector kutu mite :

Srub tivus (tsutsugamushi) dan vesicular ricketsiosis

 Vector kutu jenis tick :

Spotted fever, epidemic relapsing fever

 Penyakit oleh serangga lainnya:

Sunfly fever, lesmaniasis, barthonellosis oleh lalat phlebotonus,


onchocerciasis oleh blackflies, trypanosomiasis oleh lalat tsetse dan juga
di amerika olh kutu triatomid

( Prof. Dr. Nur Nasry Noor, MPH : Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular)

4. Jenis-jenis
a. Epidemi: wabah yang terjadi lebih cepat daripada yang diduga;
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

b. Endemi
Suatu infeksi penyakit dikatakan sebagai endemis bila setiap orang yang terinfeksi
penyakit tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain (secara rata-rata).
Bila infeksi tersebut tidak lenyap dan jumlah orang yang terinfeksi tidak bertambah
secara eksponensial, suatu infeksi dikatakan berada dalam keadaan tunak endemi
(endemic steady state). Suatu infeksi yang dimulai sebagai suatu epidemi pada
akhirnya akan lenyap atau mencapai keadaan tunak endemi, bergantung pada
sejumlah faktor, termasuk virulensi dan cara penularan penyakit bersangkutan.
Penyakit endemi: suatu penyakit yang ditemukan pada daerah tertentu. Contoh:
AIDS sering dikatakan “endemi” di Afrika walaupun kasus AIDS di Afrika masih terus
meningkat (sehingga tidak dalam keadaan tunak endemi).
c. Pandemi: wabah global yang merupakan terjangkitnya penyakit menular pada
banyak orang dalam daerah georgafi yang luas. Menurut WHO, suatu pandemi
dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi:
1) Timbulnya penyakit yang merupakan hal baru pada suatu populasi,
2) Agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit
serius,
3) Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada
manusia.
(Tamher dan Noorkasiani, 2008. Flu Burung, Aspek Klinis dan Epidemiologis.
Jakarta: Salemba Medika)

a. Endemi: berlangsungnya suatu penyakit pada tingkatan yang sama atau keberadaan
suatu penyakit yang terus-menerus di dalam populasi atau wilayah tertentu.
Hiperendemi: keberadaan penyakit menular dengan tingkat insidensi yang tinggi
dan terus-menerus melebihi angka prevalensi normal dalam populasi dan menyebar
merata pada semua usia dan kelompok. Holoendemi: suatu penyakit yang
kejadiannya dalam populasi sangat banyak dan umumnya terdapat di awal
kehidupan pada sebagian besar anak dalam populasi, contohnya malaria.
b. Epidemi: wabah atau munculnya penyakit tertentu yang berasal dari sumber
tunggal dalam satu kelompok, populasi, masyarakat, atau wilayah yang melebihi
tingkatan kebiasaan yang diperkirakan atau kejadian luar biasa atau peningkatan
secara tajam dari kasus baru yang mempengaruhi kkelompok tertentu .
c. Pandemik: epidemi yang menyebar luas melintasi batas negara, benua, atau
populasi yang besar dan bahkan kemungkinan seluruh dunia.
(Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika)
•Epidemik= Wabah= KLB•
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

Pandemik= EpidemiLintasnegara/ Benua•


Endemik= penyakit yg selalu ada disuatu area tertentu
http://www.docstoc.com/docs/34020889/ikm5-faktor-kesehatan

5. Dampak
a.penderita menigkta
b. jumlah kematian menigkat
c. ekonomi menurun
d.trauma/psikis

o Jumlah pesakitan/penderita meningkat

o Jumlah kematian meningkat

o Adanya kemerosotan dibidang ekonomi

o Menimbulkan kecacatan dan trauma

Sumber: www. Koran tempo.com

Di daerah endemis malaria penyakit ini dampaknya sangat luas. Menyumbang angka
kesakitan, anemia, dan kematian pada ibu hamil. Malaria menyebabkan ibu hamil
melahirkan bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), lahir prematur, dan kematian
bayi. Akibat lainnya, setiap penderita malaria dalam usia produktif akan menurun
produktivitasnya karena rata-rata tidak dapat bekerja 5 hari – 2 minggu setiap
menderita malaria.
http://www.imcf.or.id/about/seputar-imcf/

6. Cara penaggulangan
(1) Upaya penanggulangan wabah meliputi:
a. penyelidikan epidemiologis;
b. pemeriksaan, pengobatan, perawatan, dan isolasi penderita, termasuk tindakan
karantina;
c. pencegahan dan pengebalan;
d. pemusnahan penyebab penyakit;
e. penanganan jenazah akibat wabah;
f. penyuluhan kepada masyarakat;
g. upaya penanggulangan lainnya.
(2) Upaya penanggulangan wabah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan
dengan
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.


(3) Pelaksanaan ketentuan ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Sumber: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA,NOMOR 4 TAHUN 1984,TENTANG
WABAH PENYAKIT MENULAR

penyelidikan epidemiologis

 Pengumpulan data kesakitan dan kematian penduduk;

 Pemeriksaan klinis, fisik, laboratorium dan penegakan diagnosis;

 Pengamatan terhadap penduduk pemeriksaan terhadap makhluk hidup


lain dan benda-benda yang ada di suatu wilayah yang diduga
mengandung penyebab penyakit wabah

 pemeriksaan, pengobatan,

 perawatan

 isolasi penderita termasuk tindakan karantina,

 pencegahan dan pengebalan, pemusnahan penyebab penyakit,

 penanganan jenazah akibat wabah,

 penyuluhan kepada masyarakat

 upaya penanggulangan lainnya.

( PP 40/1991, PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR, Presiden RI )

7. Pencegahan
Promosi : pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang bahayanya, cara
penularannya dan usaha-usaha pencegahannya.
2. Preventif : pencegahannya dengan vaksinasi
3. Menghilangkan sumber penularan dan mengobati penderita dalam masyarakat.
Sumber:www.kalbe.co.id
Kontruksi bangunan

Ada 3 tingkatan penceghan secara umum:


1. Pencehatan tingkat pertama, sasaran dalah factor penyebab, lingkungan, serta
factor penjamu.
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

1. Pada factor penyebab bertujuan untuk mengurangi maupun menurunkan


pengaruh penyebab serendfah mungkin, antara lain:
2. Mengatasi lingkunan melaui perbaikan lingkunan ffisik meliputi sanitasi
lingkungan. Lingkungan bilologi se*Eti pemberantasan serangga dan
pengerat. Peningkatan lingkunga social seperti kepadatan rumah
3. Meningkatakan daya tahan penjamu melalui perbaikan gizi, status kesehtan,
pemberian imunisasi

2.pencegahan tingkat 2, sasaran pencehan ini ditujukankepda merek yang yang


menderita atau yang terancam akan menderita.dengan tujuan meliputi diagnosisi dini
dan pengobatan yang tepat agar dapat dicegah meluasnya penyakit atu mencegah
proses penyakit lebih lanjut.

3. penceghan tingkat 3, sasaran adalah penderita penyakit tertentu dengan tujuan


mencegah jangan sampai bertambah parah. Usaha yang dilakukan sseperti rehabilitasi

Nasry Noor , Nur.2000.Pengantar Epidomologi Penyalit menular.Jakarta: PT.


Rineka Cpta

AGENT

8. Definisi
unsure biologis bervariasi mulai dari partikel virus yang paling sederhana samapi
organism multiseluler yang cukup kompleks yang dapat menyebabkan penyakit pada
manusia
SUMBER : Epidemiologi Penyakit Menular. Prof. Dr. Nur Nasry Nor, MPH

Suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat
menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit
(Dr. Azrul Azwar MPH. Pengantar Epidemiologi. Ed. I. PT. Binarupa Aksara)

 Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan


 Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi
 Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun, antigen
 Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran
 Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus, plasmodium, cacing
 Dr. Suparyanto, M.Kes
 Agen penyakit menular adalah unsure biologis bervariasi mulai dari partikel virus yang
paling sederhana samapi organism multiseluler yang cukup kompleks yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia
Epidemiologi Penyakit Menular. Prof. Dr. Nur Nasry Nor, MPH
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

 Agent ialah suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidak
hadirannya dapat menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
Pengertian lain agent adalah suatu unsur, organisme hidup atau kuman infeksi yang
dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit.
dr. Azrul Azwar. Epidemiologi. 1988. Jakarta: PT Binarupa Aksara.
 Suatu unsur,organisme hidup atau kuman infeksi yang dapat menyebabkan terjadinya
suatu penyakit.
DR.M.N Bustan,Pengantar Epideniologi

9. Klasifikasi
Telah dijelaskan diatas bahwa penyakit tidak menular terjadi akibat interaksi antara
agent (Non living agent) dengan host dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi
dll) dan lingkungan sekitar (source and vehicle of agent)
1. Agent
a. Agent dapat berupa (non living agent) :
1) Kimiawi
2) Fisik
3) Mekanik
4) Psikis
untuk agent pentakit menular adalah living agent adalah unsure biologi
1. Kelompok arthropoda ( serangga
2.kelompok cacing cacing darah maupun cacing perut
3. kelompok protozoa, seperti plasmosoid, amuba, dan lain
4. fungus atau jamutr
5. bakteri
6.virus
Nasry Noor , Nur.2000.Pengantar Epidomologi Penyalit menular.Jakarta: PT. Rineka Cpta

10. Karakteristik

Pindah dari satu inang keinang lain Infektivitas : Kesanggupan dari organisme untuk
beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari host untuk mampu untuk tinggal dan
berkembang biak (multiply)dalam jaringan.

Patogenesitas : Kesanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus


yang patologis setelah terjadinya infeksi pada host yang diserang.

Virulensi : Kesanggupan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis berat


yang mungkin hingga menyebabkan kematian.
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

Toksisitas : Kesanggupan organisme untuk memproduksi reaksi kimia yang toksin oleh
subtansi kimia yang dibuatnya.

Invasitas : Kesanggupan organisme untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah


memasuki jaringan.

Antigenesitas : Kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi imunologi dalam host.

DR.M.N Bustan,Pengantar Epideniologi

11. Factor pendukung


 Genetic
 misalnya penyakit herediter seperti hemophilia, sickle cell anemia dan gangguan
glukosa 6 fosfatase
 umur
 misalnya usia lanjut mempunyai resiko untuk terkena karsinoma, penyakit jantung dll
 jenis kelamintitis, rheumatoid arthritis, DM, dan hipertensi (menyerang laki – laki)
 misalnya penyakit kelenjar gondok, kolesis
 keadaan fisiologi
 kehamilan dan persalinan memudahkan terjadinya berbagai penyakit seperti
keracunan kehamilan, anemia, dan psikosis pascapartum
 kekebalan
 orang yang tidak mempunyai kekebalan terhadap suatu penyakit akan mudah
terserang penyakit tersebut
 penyakit yang diderita sebelumnya
– missal penyakit rreumatoid akan mudah kambuh
• sifat – sifat manusia
– hygiene perorangan yang jalek akan mudah terserang penyakit infeksi
• missal : balanitis, karsinoma penis bagi oranng yang tidak sirsumsisi
( Prof. Dr. Nur Nasry Noor, MPH : Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular)
 lingkungan fisik : geografik dan keadaan musim

Polio

1. Definisi
Penyakit akut yang menyerang system syaraf perifer yang disebabkan oleh virus polio
dan gejala utamanya yaitu kelumpuhan permanen.
http://kesmas-unsoed.blogspot.com
polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio golongan vicornapiridae
yang mempunyai tiga tipe yaitu P1,P2 dan P3.
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

Direktur jendral PP dan PL

2. Gejala

Penyebaranya
Melalui tinja penderita yang mencemari lingkungandan masuk ke dalam mulut
Melalui percikan ludah
inhalasi
Melalui rute orofecal (makanan dan minuman)
Bermacam serangga seperti lipas, lalat dll
Sumber: dr. T.H. Rampengan, DSAK & dr. I.R. Laurentz, DSA : Penyakit Infeksi
Tropik Pada Anak

3. Pencegahan

Hubungan antara agent lingkungan dan host?

Menurut Trias epidemiologi: agent, pejamu (host) dan lingkungan merupakan hubungan
dinamis yang dapat menentukan tingkat sehat dan sakit individu atau kelompok.

(Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika)

Interaksi agent penyakit, manusia dan lingkungan:


Suatu keadaan saling mempengaruhi antara agen penyakit, manusia dan lingkungan
secara bersama-sama dan keadaan tersebut memperberat satu sama lain ehingga
memudahkan agen penyakit baik secara tidak langsung maupun langsung masuk ke
dalam tubuh manusia, misalnya pencemaran air sumur oleh kotoran manusia akan
dapat menimbulkan penyakit muntaber.
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

(Budiman, Chandra. 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan dan Komunitas. Jakarta: EGC)

Keterhubungan antara pejamu, agen, dan lingkungan ini merupakan suatu kesatuan yang
dinamis yang berada dalam keseimbangan (equilibrium) pada seorang individu yang sehat. Jika
terjadi gangguan terhadap keseimbangan hubungan segitiga inilah yang akan menimbulkan
status sakit. Hasil interaksi positif ketiga faktor ini akan menghasilkan keseimbangan. Keadaan
seimbang ini memberikan keadaan normal atau keadaan sehat. Jika terjadi gangguan atau
interaksi negative dimana salah satu diantaranya merugi atau menurun
kemampuannya maka terjadilah keadaan sakit. Ada 4 kemungkinan gangguan keseimbangan,
yakni:
 Peningkatan kesanggupan agen penyakit, misalnya virulensi kuman bertambah, atau
resistensi meningkat.
 Peningkatan kepekaan pejamu terhadap penyakit, misalnya karena gizi menurun.
 Pergeseran lingkungan yang memungkinkan penyebaran penyakit, misalnya lingkungan
yang kotor.
 Perubahan lingkungan yang mengubah meningkatkan kerentanan host, misalnya
kepadatan penduduk di daerah kumuh.
http://www.kesmas.tk/2010/10/perkembangan-teori-terjadinya-penyakit.html

Nama Mahasiswa :
1. Aang Khoirul Anam
2. Annisa Rahim
3. Astrid Kurniawati A
4. Dandy Febriansyah B
5. Dya Kusumawati
6. Fauzia Halida
7. Fiyan Bahrul Ilmi
8. Koedho Mahan Y
9. Lady Septiani
10. Mirza Mutia Yonarossa
11. M. Ulil Albab
12. Rafika Syah Putra
13. Uyunun Masitoh Sari
T.A. 2010 SGD 2 MODUL 5 LBM 3

Anda mungkin juga menyukai