Pertanyaan Yuffa
Pertanyaan Yuffa
1. Apakah ada pemfis oftalmologi lain yang bisa membedakan konvergensi insufisiensi yang
berhubungan dengan insufisiensi akomodatif?
Jadi selain rendahnya juga nilai NPA, ada lagi pemeriksaan oftalmologi yakni kemungkinan
perbaikan tes NPC jika menggunakan lensa positif.
Sumber:
Sathyan, et al. Convergence insufficiency. Kerala Journal of Ophthalmology. Wolters Kluwer.
2017; 28(2): 88-95.
2. Bagaimana sensitivitas dan spesifisitas untuk kuesioner CISS sehingga layak digunakan?
Sensitivitas dan spesifisitas untuk CISS bila menggunakan nilai cut off >16 adalah sensitivitas
96% dan spesifisitasnya 88% untuk anak-anak berusia 9 sampai 18 tahun.
Sumber:
Bornstring EJ et al. Validity and Reliability of the Revised Convergence Insufficiency Symptom
Survey in Children Aged 9 to 18 years. Optometry and Vision Science. 2003. 80(12): 32-38.
5. Dari beberapa terapi untuk IK, terapi mana yang paling efektif?
Penelitian CITT (Convergence Insufficiency Treatment Trial) dirancang untuk menentukan
terapi yang paling efektif untuk menghilangkan gejala IK. Terapi yang diteliti antara lain terapi
akomodatif-vergensi di klinik (office-based) dengan tambahan terapi di rumah (home-based),
terapi penglihatan plasebo di klinik, terapi penglihatan terkomputerisasi di rumah dengan push-
up pensil, dan push-up pensil. Efektivitas terapi dinilai setelah 12 mingu terapi. Studi ini
menyimpulkan bahwa terapi konvergensi di klinik, yang dikombinasikan dengan terapi
konvergensi di rumah adalah terapi yang paling efektif dalam mengurangi gejala dan
meningkatkan NPC dan vergensi fusional. Tingkat keberhasilannya adalah 73% dibandingkan
dengan push-up pensil di rumah (home based) sebesar 43%.
Jika terapi di klinik tidak praktis dilakukan karena masalah biaya dan kendala waktu, maka
pasien dapat diberikan terapi penglihatan terkomputerisasi di rumah dengan push-up pensil.
Terapi ini harus dilakukan dengan follow-up, termasuk kunjungan bulanan dan print out kinerja
atau internet tracking untuk meningkatkan kepatuhan.
Sumber:
Cooper J, Jamal N. Convergence Insufficiency – A Mayor Review. Optometry Review. 2012.
p. 1-22.
McGregor ML. Convergence Insufficiency and Vision Therapy. Pediatric Clinics of North
America. 2014; 61(3): 621-630
6. Bagaimana cara menilai efektifitas terapi dan Bagaimana sensitivitas dan spesifisitas untuk
kuesioner CISS sehingga layak digunakan ?
Efektivitas terapi dinilai dari hilangnya gejala, peningkatan konsentrasi dan keterampilan
membaca, dan peningkatan kemampuan akomodatif dan vergensi. Kuesioner CISS dapat
digunakan untuk memonitor gejala sebelum dan sesudah terapi.
Sensitivitas dan spesifisitas untuk CISS bila menggunakan nilai cut off >16 adalah sensitivitas
96% dan spesifisitasnya 88% untuk anak-anak berusia 9 sampai 18 tahun.
Sumber:
Bornstring EJ et al. Validity and Reliability of the Revised Convergence Insufficiency Symptom
Survey in Children Aged 9 to 18 years. Optometry and Vision Science. 2003. 80(12): 32-38.
Sumber:
Cooper J, Jamal N. Convergence Insufficiency – A Mayor Review. Optometry Review. 2012.
p. 1-22.
7. Apa itu aksis anatomi dan aksis visual?
Aksis anatomi merupakan garis lurus yang ditarik dari polus posterior melalui tengah kornea.
Sedangkan, aksis visual merupakan garis lurus yang ditarik dari fovea, melalui titik noda mata,
menuju titik fiksasi. Pada penglihatan binokular tunggal, aksis visual kedua mata berpotongan
pada titik fiksasi. Karena fovea terletak sedikit lebih temporal dari polus posterior mata, maka
aksis visual biasanya tidak sejajar dengan aksis anatomi. Sudut yang terbentuk antara aksis
visual dan aksis anatomi disebut sudut kappa, biasanya sekitar 5o.
Sumber:
Salmon JF. 2020. Kanski’s Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach. Edisi ke-9. Cina:
Elsevier.
9. Apa yang dimaksud dengan eksodeviasi good control, fair control, dan poor control?
Good control eksotropia bermanifestasi hanya setelah cover test, dan pasien kembali fusi
secara cepat tanpa mengedip atau refiksasi
Fair control eksotropia bermanifestasi setelah fusi terganggu cover test, dan pasien
kembali fusi setelah mengedip atau refiksasi
Poor control eksotropia bermanifestasi secara spontan dan mungkin tetap bermanifestasi
hingga waktu tertentu.
Sumber:
American Academy of Opthalmology. 2019. Basic and Clinical Science Course: Section 6 –
Pediatric Ophthalmology and Strabismus. San Fransisco: American Academy of
Ophthalmology.
10. Apa saja jenis intermittent exotropia lainnya?
Jadi , eksotropia intermitten merupakan strabismus divergen yang kadang bersifat laten.
Atau fovea menyimpang kearah nasal strabismus divergen
Burian mengklasifikasikan intermittent exotropia menjadi 3 tipe, yaitu basic exotropia (BE),
divergence excess (DE), dan convergence insufficiency. Jika eksodeviasi distance lebih bear
daripada near ≥10 pd, eksodeviasi near harus diukur ulang setelah 1 mata ditutup selama 30-60
menit (patch test) untuk mengeleminasi pengaruh fusi proksimal.
(pd = prism dioptri)
Sumber:
Srinivasan G. Management of Intermittent Exotropia of The Divergence Excess Type: A
Teaching Case Report. Optometric Education. 2017; 42(2).
Jadi sejauh mana dokter umum dalam kasus IK adalah sebenarnya dr umum cukup tau secara
teoritis atau pernah melihat atau observasi saja sudah cukup. Tapi untuk pemeriksaan mata secara
umum dr umum tetap harus bisa melakukan dan dapat memberikan edukasi kepada pasien atau
memberi penjelasn mengenai IK
IK di diagnosis oleh ahli oftalmologi , ahli ortopmetri dan seorang ortoptist setelah mengetahui
riwayat gejala-gejala yang dikeluhkan pasien dan melakukan pengukuran kemampuan
konvergensi pasien
Sumber : SKDI 2019 / Standar nasional pendidikan profesi dokter Indonesia
13. Bagaimana cara membedakan diagnosis banding dan Apakah pada IK di diperlukan
pemeriksaan laboratorium dan pencitraan ?
Sumber : Adil, Julita. Convergence Insufficiency. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 7(3):
135-40.
Eggenberger ER. 2018. Convergence Insufficiency. Tersedia di:
https://emedicine.medscape.com/article/1199429-overview. Diakses pada 10 Juli 2020.
Goering M, Drennan KB, Moshirfar. 2020. Convergence Insufficiency. StatPearls.
Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554390/#article-59579.s10.
Scheiman M, Wick B. 2013. Clinical Management of Binocular Vision: Heterophoric,
Accomodative, and Eye Movement. Edisi ke-4. Lippincott Williams & Wilkins.