Anda di halaman 1dari 9

9

II. KINEMATIKA

Kompetensi Dasar

2.3 Mengevaluasi gerak lurus dan gerak melingkar dengan kelajuan tetap
atau percepatan tetap dalam kehidupan sehari-hari.
2.3 Menyajikan hasil percobaan gerak lurus dan gerak melingkar dalam
bentuk grafik/tabel pada bidang teknologi dan rekayasa.

A. Pendahuluan:

Perhatikan contoh berikut:


1. Jika ada dua benda dengan massa yang berbeda misal benda A= 4 kg dan B = 1 kg
dijatuhkan dari ketinggian yang sama secara bersamaan, benda manakah yang akan
sampai ke tanah terlebih dahulu?
2. Saat mengendarai sepeda motor, pada gigi satu walaupun digas tinggi namun motor
bergerak lambat. Mengapa demikian?

Untuk menjawab pertanyaan dengan baik, mari kita pelajari materi gerak lurus dan
melingkar berikut.

B. Uraian Materi

1. Definisi Gerak

Kinematika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari gerak tanpa memperhatikan
penyebabnya. Benda dikatakan bergerak jika posisi benda tersebut berubah posisinya
terhadap titik pengamatan tertentu. Untuk lebih memahami definisi gerak, perhatikan
gambar berikut!

Mobil dengan sopir A bergerak ke kanan bersama penumpang B. Seorang diam berdiri
berada dipinggir jalan. Menurut C, A dan B bergerak karena berubah posisi terhadap C.
Tetapi A tidak bergerak menurut B, karena posisinya tidak berubah.

2. Jarak dan perpindahan

Untuk memahami konsep jarak dan perpindahan, perhatikan ilustrasi sebuah benda
bergerak dari A ke D melalui titik B dan C berikut!
A 10 m B
5m 5m

D C
10 m

MGMP Fisika SMK Kab. Tanggamus


10

Dari informasi tersebut maka jarak tempuhnya adalah 25 m, sedangkan perpindahannya


sebesar 5 m. Maka definisi jarak adalah lintasan gerak benda, sedangkan perpindahan
adalah jarak antara titik awal dan akhir benda.

3. Kecepatan dan kelajuan

Kecepatan (velocity) dan kelajuan merupakan hal yang berbeda. Kecepatan merupakan
besaran vector dan kelajuan adalah besaran skalar.
perpindahan S
Kecepatan (v) = 
waktu tempuh t
jarak tempuh S
Kelajuan (v) = 
waktu tempuh t
Latihan:
Sebuah kendaraan bergerak melintasi jalan (gambar titik-titik) seperti pada gambar.
10 km
B

6 km

Jika dibutuhkan waktu 20 menit untuk sampai ke titik B, hitung kecepatan dan kelajuan
kendaraannya!

4. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Gerak lurus beraturan adalah gerak benda dengan lintasan lurus dan memiliki kecepatan
tetap. Jika digambarkan dengan gravik v-t, maka GLB dapat digambarkan sebagai berikut!

Jarak tempuh benda merupakan luasan daerah yang diarsir. Jika suatu benda bergerak
dengan kecepatan v dan waktu tempuh benda t, maka jarak tempuhnya (S) :
S = v.t

Keterangan: S = jarak tempuh (m)


v = kecepatan ( m/s)
t = waktu tempuh (s)

Contoh:
Jarak rumah Andi ke sekolah 12 km. jika Andi mengendarai motor dengan kecepatan rata-
rata 60 km/jam, berapa waktu tempuh Andi ke sekolah?
Penyelesaian
S = 12 km
v = 60 km/jam
t = …?
S 12
S  v .t  t   0,2 jam
v 60
Jadi jarak tempuhnya 0,2 jam atau 0,2 x 60 menit = 12 menit
Latihan.

MGMP Fisika SMK Kab. Tanggamus


11

Rossi mengendarai motor dengan kecepatan rata-rata 200 km/jam. Donni mengendarai
motor dengan kecepatan rata-rata 170 km/jam. Tentukan jarak antara kedua pengendara
tersebut setelah menempuh perjalanan selama setengah jam!

5. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Benda yang bergerak dengan lintasan lurus dan memiliki percepatan tetap di sebut gerak
lurus berubah beraturan. Percepatan adalah perubahan kecepatan untuk selang waktu
tertentu.
v (m /s )

v 2

v1

t1 t 2 t(s )
v v2  v1
a  = tetap
t t 2  t1

Ada dua jenis gerak lurus berubah beraturan (GLBB) yaitu gerak dipercepat dan
diperlambat. Pada gerak dipercepat nilai percepatan bertanda positif sedangkan untuk
diperlambat nilai percepatan bertanda negatif. Contoh grafik di atas adalah percepatan
bernilai positif dan pada grafik dibawah ini contoh percepatan bertanda negatif.
v (m /s )

v 1
v 2

t1 t2 t(s )

Pada GLBB, besarnya kecepatan untuk waktu (vt) tertentu dirumuskan dengan :
vt  vo  a.t
Keterangan:
vt = kecepatan saat t detik
vo = kecepatan awal
a = percepatan
t = waktu
bertanda + jika gerak dipercepat, tanda – jika gerak diperlambat

Besarnya jarak tempuh (St) tertentu dirumuskan dengan :


1
S t  vo .t  a. t 2
2

Contoh:
Pada saat start seorang rider (pembalap) dari posisi diam memacu kendaraannya sehingga
kecepatannya menjadi 40 m/s dalam waktu 4 detik. Tentukan percepatan motor tersebut!.
Penyelesaian:
Diketahui: v1 = 0 , v2 = 40 m/s, t1 = 0, t2 = 4 s.
Ditanya = percepatan (a)

MGMP Fisika SMK Kab. Tanggamus


12

v v2  v1 40  0 40
a     10
t t 2  t1 40 4
Jadi besar percepatannya 10 m/s2

Contoh:
Seorang pengendara mobil mengerem kendaraannya dari kecepatan 72 km/jam sampai
berhenti dalam waktu 5 s. Tentukan percepatan mobil tersebut dan jarak tempuh mobil
selama pengereman dilakukan!
Diketahui: v1 = 72 km/jam = 72.000 m/3600 s = 20 m/s , v2 = 0 m/s, Δt = 5 .
Ditanya: a. percepatan (a)
b. jarak tempuh selama pengereman
v 2  v1 0  20  20
a. a     4
t 2  t1 5 5

Tanda minus berarti gerak benda diperlambat.


b. jarak tempuh:
1
S t  vo .t  a. t 2
2
1
S t  20.5  ( 4).52
2
S t  100  50  50

Jadi jarak tempuhnya 50 m

Percobaan:
Tujuan:
Mengetahui pengaruh massa dan gaya gesek terhadap waktu tempuh pada gerak jatuh
bebas
Alat dan bahan
1. Kelereng 1 buah
2. Kertas 1/2 lebar
3. Meteran
Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Gulung kertas dengan ukuran yang besar
3. Jatuhkan kelereng dan kertas dari ketinggian yang sama secara bersamaan. Catat
hasilnya pada tabel berikut:
No Tinggi Benda yang jatuh lebih dahulu
1 1m
2 1,5 m
3 2m

4. Gulung kertas menjadi ukuran yang lebih kecil. Jatuhkan kembali secara bersamaan
kelereng dan kertas tersebut sama dengan percobaan pertama.
No Tinggi Benda yang jatuh lebih dahulu
1 1m
2 1,5 m
3 2m
Setelah melakukan percobaan, jawab pertanyaan berikut:
MGMP Fisika SMK Kab. Tanggamus
13

1. Bagaimana perbandingan waktu jatuhnya kelereng dengan kertas pada percobaan


pertama?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
2. Bagaimana perbandingan waktu jatuhnya kelereng dengan kertas pada percobaan
kedua?
................................................................................................................................
.................................................................................................................................
3. Apakah benda yang massanya lebih besar akan mencapai dasar terlebih dahulu
dibandingkan dengan massa benda yang lebih kecil?
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................

Contoh gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dipercepat adalah gerak jatuh bebas (GJB).
Gerak jatuh bebas merupakan gerak lurus berubah beraturan dengan kecepatan awal nol
dan percepatan gravitasi sebagai percepatannya.

Hubungan antar besaran sebagai berikut:


a=g
vt  g . t
1
St  g.t 2
2
Keterangan : g = percepatan gravitasi
vt = kecepatan pada t detik
St = jarak tempuh pada t detik

Contoh GLBB diperlambat adalah gerak vertikal. Jika benda dilempar ke atas dengan
kecepatan vo, maka selama bergerak ke atas akan mengalami perlambatan, sampai dititik
tertinggi kecepatan benda nol, dan selanjutnya akan mengalami gerak jatuh bebas.

Besar kecepatan dirumuskan dengan


v t  v o  g .t
Persamaan untuk gerak vertical ke atas dirumuskan dengan:
1
S t  v o .t  g. t 2
2
Contoh:
Tentukan waktu yang diperlukan sebuah benda yang jatuh dari ketinggian 5 m.
MGMP Fisika SMK Kab. Tanggamus
14

Penyelesaian:
Diketahui; S = 5 m ; g = 10 m/s2
t = ….? 1
St  g t2
2
1
5  .10.t 2
2
5  5t 2
5
t 2  1
5
t  1 1

Jadi waktu yang diperlukan adalah 1 detik.

6. Menyelesaikan permasalahan GLB dan GLBB melalui grafik v-t

Pada kasus-kasus tertentu, penyelesaian persoalan pada GLB maupun GLBB akan mudah
dipahami melalui grafik v-t. Perhatikan contoh berikut!
Seorang mengendaraai motor dari keadaan diam kemudian dipercepat dengan percepatan 2
m/s2, selama 5 s. Kemudian bergerak dengan kecepatan tetap selama 10 s. Dan kemudian
melakukan pengereman selama 4 s sampai berhenti. Tentukan jarak tempuhnya.

Dengan menggunakan grafik v-t.


(i) Gerak pertama berupa gerak dipercepat selama 5 s, kecepatan awal nol dan
kecepatan akhir:
v v 2  v1
a 
t t
v 0
2 2  v 2  2.5  10
5
(ii) Gerak kedua berupa gerak lurus beraturan dengan v = 10 m/s selama 10 s.
(iii) Gerak ketiga berupa gerak di perlambat selama 4 s.

Jika digambarkan dengan grafik v-t.


V
10

5 20 40 T

Jarak tempuhnya daerah yang dibatasi oleh garis v-t. Pada gambar diatas jaraknya adalah
luas dari trapesium.
1
Luas trapesium  tinggi . ( jumlah dua garis sejajar )
2
1
L .10 (10  19)  5 ( 19)  950
2
Jadi jarak tempuh kendaraan tersebut adalah 950 m.
Anda bisa membandingkan dengan menggunakan rumus untuk tiap-tiap fase gerak.

Latihan

MGMP Fisika SMK Kab. Tanggamus


15

Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 40 m/s. Karena ada gangguan didepannya, maka
sopir mengerem selama 8 detik sampai mobil tersebut berhenti. Gambarkan grafik gerakan
mobil tersebut dengan grafik v-t dan hitung jarak tempuh selama mobil melakukan
pengereman!

7. Gerak Melingkar Beraturan (GMB)

Untuk menganalisis gerak melingkar dan hubungannya dengan gerak lurus beraturan kita
perlu menganalisis gerak melingkar benda satu putaran penuh.
v
v

Jika benda berputar satu putaran penuh maka bergerak dalam waktu satu periode( T), dan
jarak tempuhnya adalah keliling lingkaran tersebut, sedangkan sudut tempuhnya 360o atau
2π dalam radian.

S = keliling lingkaran = 2π.r


S 2 . r
Kecepatan linier (v) = 
T T
 2
kecepatan sudut (ω) = 
T T
Berdasarkan persamaan di atas maka hubungan antara kecepatan linier dan kecepatan
sudut dapat dituliskan dengan:
2 .r  2 
v  .r  .r
T  T 
1
Karena nilai  f , maka kecepatan sudut juga dapat dinyatakan dengan:
T
2
  2 . f
T

Pada gerak melingkar beraturan, kelajuannya tetap tetapi kecepatannya selalu berubah.
v2

v1
r2 Δr
Δθ
r1

Vektor kecepatan v selalu tegak lurus dengan vektor perpindahan r dan setiap selang sudut
tertentu selalu sama, maka perbandingan antara perubahan perpindahan dengan
perpindahan dan perubahan kecepatan dengan kecepatan adalah sama.

r v

r v
Untuk ∆t mendekati nol, maka r  v . t , sehingga persamaan di atas menjadi:
v.t v

r v
MGMP Fisika SMK Kab. Tanggamus
16

2
v 
v
r t
v
Persamaan tidak lain adalah percepatan. Percepatan ini disebut dengan percepatan
t
sentripetal (as) dan dapat dituliskan dengan persamaan:

as v
r

Kinematika gerak melingkar seringkali dimanfaatkan dalam penerapan teknologi. Cara


pemasangan dua lingkaran atau lebih, susunannya bisa dipasang sesumbu, bersinggungan
dan dihubungkan dengan sabuk/rantai.

Jika dua lingkaran dihubungkan dalam satu sumbu, maka kecepatan sudut lingkaran
pertama akan sama dengan lingkaran kedua. Untuk mempelajarinya, perhatikan gambar
berikut!

A
B

Lingkaran A dengan jari-jari RA dan lingkaran B dengan jari-jari RB berada pada sumbu
yang sama. Dari gambar tersebut, dapat diketahui dalam waktu yang sama sudut yang
dihasilkan sama. Berarti kecepatan sudut benda A dan B sama.

 A  B

v
Karena   , maka
R
vA v
 B
RA RB

Jika dua lingkaran dipasang bersinggungan, maka ketika lingkaran pertama bergerak maka
lingkaran yang lain ikut bergerak. Karena lingkaran pertama dan kedua bergerak
bersinggungan pada tepi lingkaran, maka pada tepi roda tersebut kecepatan liniernya sama.

v A  vB
A

Karena v   . r , maka; B
 A . r A B . r B

Jika dua lingkaran dihubungkan dengan sabuk, maka ketika lingkaran pertama bergerak
maka lingkaran yang lain ikut bergerak. Lingkaran pertama dan kedua kecepatan linier
yang sama.
v A  vB
A
MGMP Fisika SMK Kab. Tanggamus

B
17

Karena v   . r , maka;
 A . r A B . r B

Hubungan roda-roda banyak diterapkan pada produk-produk teknologi seperti pada sistem
transmisi motor atau mobil. Sistem transmisi disusun berkenaan dengan kebutuhan saat
berkendara. Pada saat gigi rendah, umumnya digunakan saat kendaraan butuh momen.
Contohnya saat baru berjalan atau saat di tanjakan.Gigi tinggi digunakan saat kendaraan
membutuhkan kecepatan, seperti saat dijalan lurus.

Gambar sistem transmisi pada motor

Latihan:
1. Mengapa kendaraan yang dipakai dipegunungan digunakan gir belakang yang besar?
Bagaimana efek pemakaian gir belakang yang diperbesar?
2. Pada sepeda ontel gir didepan lebih besar lebih besar dibandingkan gir yang dibelakang,
tetapi sebaliknya, pada sepeda motor gir didepan lebih kecil dibandingkan gir yang
dibelakang. Mengapa demikian?

MGMP Fisika SMK Kab. Tanggamus

Anda mungkin juga menyukai