BAB
7 SIFAT MEKANIK BAHAN
A. Hukum Hooke
Pada benda-benda elastis, pada kondisi tertentu akan berlaku Hukum Hooke. Untuk
Gaya reaksi pada pegas, besarnya sama dengan gaya luar yang mempengaruhinya.
Menurut Hooke besarnya gaya pulih ( F) adalah :
F=k . Δx
Ket : F = gaya pulih/gay Hooke
k = konstanta pegas
Δx = pertambahan panjang.
Contoh:
Pegas yang memiliki konstanta 1000 N/m ditarik sehingga bertambah panjang 5 cm.
Tentukan besar gaya pulihnya!
Penyelesaian:
Diketahui : k =1000 N /m
Δx=5 cm=5 x 10−2 m
F=… . ?
Jawab: F=k . Δx
N
F=1000 .5 x 10−2 m=50 N
m
Contoh
2
Bayi bermassa 5 kg, diletakkan pada ayunan yang digantungkan pada pegas. Setelah
diletakkan pada ayunan, pegas bertambah 10 cm. Jika percepatan garvitasi 10 m/s 2,
tentukan konstanta pegas tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : m=5 kg
Δx=10 cm=10−1 m
g=10 m/ s 2
k =… . ?
Jawab: F=k . Δx
m . g=k . . Δx
5 .10=k . 10−1
50
k = −1 = 500
10
Jadi konstanta pegas tersebut adalah 500 N/m
B. Susunan Pegas
1. Pararel
Secara teoritis, jika ada beberapa pegas disusun secara paralel maka konstanta gabungan
akan berubah. Besarnya konstanta gabungannya jika disusun secara paralel adalah :
k p = k1 + k 2 + . . . + k n
Contoh:
Tiga buah pegas dengan konstanta 400 N/m dan 600 N/m dan 500 N/m, disusun paralel.
Tentukan besar konstanta penggantinya!
Penyelesaian:
: k p = k1 + k 2 + k3
Jawab
k p = 400 + 600 + 500 =1500
Jadi konstanta pegas tesebut adalah 1500 N/m
2. Seri
3
1 1 1 1
= + +...+
ks k1 k2 kn
Contoh:
Dua buah pegas dengan konstanta 400 N/m dan 600 N/m, disusun seri. Tentukan
besar konstanta penggantinya!
Penyelesaian:
Ditanya Ks = . . .
Jawab:
1 1 1
= +
ks k1 k2
1 1 1 3 2 5
= + = + =
k s 400 600 1200 1200 1200
1200
ks = = 240
5
Jadi konstanta penggantinya 240 N/m.
Jika suatu bahan diberi gaya maka bahan tersebut akan mengalami tegangan (stress).
Besarnya tegangan yang dialami suatu bahan bergantung dari besar gaya dan luas
penampang bahan. Secara matematis dituliskan dengan:
Gaya F
=
Tegangan (σ )= luas A
Selain mengalami tegangan sebuah bahan yang mendapat gaya tertentu, akan mengalami
regangan (streng), besarnya regangan dirumuskan dengan:
Pertambahan panjang Δl
=
Regangan (e) = panjang mula lo
Modulus Young memberikan gambaran tentang mudah atau sukarnya bahan tersebut
diregangkan. Jika bahan memiliki Modulus Young yang besar berarti sukar untuk
diregangkan. Besarnya modulus young dirumuskan dengan:
BAB
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
F
tegangan A F lo
= = x
regangan Δl A l
Modulus Young (Y)= lo
BAB
8 FLUIDA STATIS DAN DINAMIS
A. Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Zat yang termasuk fluida adalah zat cair dan gas.
Selain dapat mengalir, fluida memiliki sifat menempati ruang dan mengikuti bentuk
ruang. Sebagaimana lazimnya suatu zat, fluida juga memiliki massa jenis. Massa jenis
(ρ) suatu benda dapat di artikan sebagai banyaknya satuan massa (m) persatuan volum
(V ).
m
ρ=
V
Dengan: ρ = massa jenis ( kg/m3)
m = massa benda (kg)
V = volume benda (m3)
Contoh:
Minyak mimiliki massa jenis 800 kg/m3. Berapa massa 10 liter minyak?
Penyelesain:
B. Tekanan
Tekanan (pressure) adalah besarnya gaya (F) yang diberikan persatuan luas (A).
F
P=
A
Dengan: P = tekanan (N/m2)
5
F = gaya (N)
A = luas permukaan
Dari definisi tersebut maka antara tekanan dan luas permukaan saling berbanding
terbalik. Jika permukaan makin luas, maka dengan gaya yang sama tekanan akan makin
kecil. Oleh sebab itu ujung jarum dan paku dibuat lancip.
C. Tekanan Hidrostatik
Pada suatu fluida yang bermassa jenis(ρ), dipengaruhi medan gravitasi dengan percepatan
gravitasi g, maka pada kedalaman h meter dari permukaan fluida yang diam memiliki
tekanan;
P = Po + ρ . g . h
Dengan: P = tekanan hidrostatik
Po = tekanan dipermukaan fluida
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman titik pengamatan dari permukaan fluida (m)
Penerapan konsep tekanan hidrostatis, salah satu alat yang memanfaatkan adalah
waterpass.
P1 P2
P1 = P2
Selain waterpass, konsep tekanan hidrostatis digunakan untuk menentukan massa jenis
zat cair yang belum diketahui.
1. Hukum Archimedes
Bagaimana kapal yang terbuat dari logam dapat mengapung diair? Hal ini berkaiatan
dengan Hukum Archimedes. Hukum Archimedes berbunyi “ Jika suatu benda
dicelupkan ke zat cair sebagian atau seluruhnya maka akan mendapat gaya ke atas
sebesar berat zat cair yang dipindahkan”.
Dengan:
FA = gaya angkat ke atas (N)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
V = volume air yang dipindahkan = bagian volume benda yang tercelup ke air
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Dengan adanya gaya angkat pada fluida (Gaya Archimedes) maka benda yang
tercelup diair akan terasa lebih ringan. Jika kita tinjau benda yang tercelup di pada zat
cair, ada tiga kemungkinan, yaitu mengapung, melayang dan tenggelam.
ρ1
ρ2
ρ ρca i r ρca i r
ca i r
ρ
3
Benda akan mengapung jika massa jenis benda kurang dari massa jenis zat cair ( ρ1 <
ρcair). Benda akan melayang jika massa jenis benda sama dengan dari massa jenis zat
cair ( ρ2 = ρcair). Benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih dari massa jenis
zat cair ( ρ3 > ρcair).
Latihan 1
Bagaimana mekanisme kerja sebuah kapal yang terbuat dari besi dapat terapung
dipermukaan air?
2. Hukum Pascal
F1 F 2 A 1 A 2
=
A 1 A2
Dengan memanfaatkan Hukum Pascal, akan diperoleh keuntungan mekanis karena
dengan gaya yang lebih kecil mampu mengangkat beban yang lebih besar.
E. Hidrodinamika
1. Debit
7
Debit (Q) menyatakan banyaknya fluida yang mengalir untuk waktu tertentu. Jika
fluida mengalir pada pipa tertutup dengan luas (A) dan mengalir fluida dengan
kecepatan (v), maka debit (Q) dituliskan:
Q= A . v
Dengan: Q = debit (m3/s)
A = luas penampang (m2)
v = kecepatan fluida (m/s)
Jika fluida mengalir pada pipa tertutup dengan luas berbeda maka pada bidang pipa
yang lain tersebut juga memiliki debit yang sama.
Q1 = Q 2
A1 v1 A2 v2
A 1 . v1 = A 2 . v2
2. Azas Bernoulli
Untuk lebih memahami tentang azas Bernoulli, perhatikan fenomena dua bola tenis
meja yang digantung berdampingan seperti tampak pada gambar berikut:
A 2
P 2
v 2
P
A 1
v 1
1 h 2
h 1
8
Jumlah tekanan pada fluida yang tidak kompresibel dan tidak kental pada zat cair
adalah tetap
1
p+ ρ g h + ρ v 2 = tetap
2
1 1
p1 + ρ g h1 + ρ v 21 = p2 + ρ g h2 + ρ v 22
2 2
Pada prinsipnya azas Bernoulli menjelaskan bahwa antara kecepatan fluida dan
tekanan besarnya berbanding terbalik. Jika kecepatan fluida makin besar maka besar
tekanannya makin kecil. Pada pesawat terbang kecepatan aliran udara diatas sayap
lebih besar dibandingkan dibagian bawah pesawat akibatnya tekanan diatas pesawat
lebih kecil dibandingkan dibawah pesawat. Akibatnya pesawat pesawat dapat
terangkat ke atas.
Contoh lain penerapan Asas Bernoulli adalah menentukan kecepatan kebocoran pada
lubang kecil (Teorema Torricelli)
P 2 h 2 v2
P 1 v1
h 1
1 1
p1 + ρ g (0) + ρ v 21 = p2 + ρ g h2 + ρ. 02
2 2
1 2
ρ v = ρ g h2
2 1
v 21 = 2 g h 2
v 1 = √ 2 g h2
Jadi besarnya kecepatan air yang diukur dari permukaan air sebesar h adalah:
v 1= √ 2 g h
Dengan : v1= kecepatan cairan pada lubang
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian lubang diukur dari lubang ke permukaan air
9
DAFTAR ISI
BAB 1
BESARAN DAN SATUAN (2)
BAB 2
KINEMATIKA (9)
BAB 3
HUKUM NEWTON (18)
BAB 4
USAHA DAN ENERGI (25)
BAB 5
IMPLUS DAN MOMENTUM ( 31)
BAB 6
DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
BAB 7
SIFAT MEKANIK BAHAN
BAB 8
FLUIDA STATIS DAN DINAMIS