Anda di halaman 1dari 5

Rangkuman Materi Bab 7 Tekanan Zat dan

Penerapannya dalam Kehidupan Sehari – Hari


Tekanan adalah gaya yang bekerja pada satu satuan luas bidang. Berdasarkan
sifat zat, tekanan terbagi menjadi tiga, yaitu: Tekanan zat padat, tekanan zat cair,
dan tekanan zat gas.

1. Tekanan Zat Padat

Tekanan dipengaruhi oleh gaya (F) dan luas bidang (A). Semakin besar
gaya yang diberikan pada benda, tekanan yang dihasilkan semakin besar
pula. Semakin luas permukaan suatu benda, tekanan yang dihasilkan
semakin kecil. Secara sistematis, tekanan dapat dituliskan sebagai berikut :

Dengan :
P = tekanan (N/m2 disebut juga pascal (Pa))
F = gaya (Newton)
A = luas bidang (m2)

Contohnya ketika berjalan di tanah berlumpur, lebih mudah menggunakan


sepatu boot agar tidak masuk ke tanah lumpur daripada menggunakan
sepatu dengan pijakan sempit.

Contoh Soal:
Benda yang luasnya 50 m2 diberi gaya 10 N, maka berapa takanannya?
Pembahasan:
Diketahui : A = 50 m2
F = 10 N

Ditanyakan : p = …?

Jawaban : p = F/A

p = 10/50
= 0,2 N/m2
= 0,2 Pa

2. Tekanan Zat Cair


Tekanan zat cair terbagi menjadi tekanan hidrostatis, hukum Archimedes, dan
hukum Pascal.

Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan zat cair yang dipengaruhi oleh massa jenis
zat cair, gavitasi bumi, dan kedalaman. Oleh sebab itu semakin besar massa jenis
zat cair dan semakin dalam zat cair, semakin besar pula tekanan yang dihasilkan.
Secara matematis tekanan hidrostatis dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:

P = Tekanan (N/m ) 2

ρ = Massa jenis zat cair (kg/m ) 3

g = Percepatan gravitasi (m/s ) 2

h = Tinggi zat cair (m)

Contoh Soal:
Seorang penyelam dengan kedalaman 3 m, massa jenis air 1.000 kg/m , konstanta
3

gravitasi pada tempat tersebut adalah 10 N/kg. Besar tekanan hidrostatisnya


adalah …. N/m .2

Pembahasan:
Diketahui: h = 3 m
ρ =1.000 kg/m 3

g = 10 N/kg
Ditanyakan: P = …?

Jawaban: P = ρ.g.h

P = 1.000 kg/m x 10 N/kg x 3 m


3

P = 30.000 N/m 2

Tekanan hidrostatis penting dalam merancang struktur bangunan


penampungan air seperti pembangunan bendungan untuk PLTA. Para arsitek
kapal selam memperhitungkan tekanan hidrostatis air laut agar kapal selam
mampu menyelam ke dasar laut dengan kedalaman ratusan meter tanpa
mengalami kebocoran atau kerusakan akibat tekanan hidrostatis.

Berikut struktur bendungan :

Ketika suatu benda dimasukkan dalam air, beratnya seperti berkurang. Ini
disebabkan oleh gaya apung (Fa) yang mendorong benda keatas atau
berlawanan dengan arah berat benda. Secara sistematis, dapat dituliskan :

Fa = Wbu – Wba
Sehingga,

Wba = Wbu – Fa
dengan : Fa = gaya apung = gaya ke atas (N)
Wba = berat benda di air (N)
Wbu = berat benda di udara (N)

Hukum Archimedes
Hukum Archimedes berbunyi:
“Suatu benda yang dicelupkan ke dalam zat cair, baik sebagian atau seluruhnya, akan
mendapatkan gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan
oleh benda tersebut”.
Secara matematis hukum Archimedes dirumuskan sebagai berikut:

F = Gaya apung (N)


a

ρ = Massa jenis zat cair (kg/m )


c
3

g = Percepatan gravitasi (m/s ) 2

V = Volume zat cair yang dipindahkan (m )


cp
3

Berdasarkan hukum Archimedes, setiap benda yang dimasukkan ke dalam zat


cair akan mengalami 3 kemungkinan:

1. Tenggelam, apabila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair
(ρ < ρ ).
zat cair benda

2. Melayang, apabila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair (ρ zat

= ρ ).
cair benda

3. Tenggelam, apabila massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair (ρ zat

> ρ ).
cair benda

Penerapan Hukum Archimedes :


a. Kapal laut
Kapal laut dapat terapung karena kapal dibuat berongga dan berisi
udara. Massa jenis udara jauh lebih kecil daripada massa jenis air.
b. Galangan kapal
Galangan kapal dignakan untuk mengangkat kapal ke atas
permukaan air ketika kapal itu diperbaiki.
c. Hidrometer
Hidrometer adalah alat untuk mengukur massa jenis zat cair
d. Jembatan ponton
Jembatan ponton dibangun dari drum-drum kosong yang diikat, dan
di atasnya dipasang papan-papan sehingga jembatan ini dapat
terapung di atas air.

Contoh Soal:
Perhatikan gambar berikut!

Sebuah benda memiliki berat 50 N, ketika ditimbang di dalam air beratnya hanya
45 N, maka gaya ke atas yang menekan benda sebesar…N.

Pembahasan:
Diketahui: w = 50 N
udara

w = 45 N
air

Ditanyakan: F = …?a

Jawaban: F = w – w
a udara air

F = 50 N – 45 N = 5 N
a

Hukum Pascal
Hukum Pascal berbunyi:

“Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam suatu ruang tertutup akan diteruskan oleh
zat cair ke segala arah dengan sama besar.”

Penerapan dari hokum Pascal yaitu pompa hidrolik. Berikut model pompa hidrolik :

Jika penampang luas A1 diberi gaya dorong F1 maka tekanan yang dihasilkan
adalah :
Menurut hukum pascal, tekanan diteruskan ke segala arah dengan sama
besar, termasuk ke luas penampang A2. Pada penampang A2 muncul gaya
angkat F2 dengan tekanan :

Secara sistematis,

Hukum Pascal dirumuskan sebagai berikut:

Keterangan:

P = Tekanan (N/m2)
F dan F = Gaya yang diberikan (N)
1 2

A dan A = Luas penampang (m )


1 2
2

Berikut ini alat-alat teknik yang bekerja berdasarkan hukum Pascal:


a. Dongkrak hidrolik
b. Mesin pengangkat mobil hidrolik
c. Kempa hidrolik
d. Rem hidrolik

Contoh Soal:
Sebuah alat pengangkat mobil memiliki luas penampang penghisap kecil
A sebesar 20 cm dan pengisap besar A sebesar 50 cm .
1
2
2
2

Gaya yang harus diberikan untuk mengangkat mobil 20.000 N adalah …. N.

Pembahasan:
Diketahui: A = 20 cm
1
2

A = 50 cm
2
2

F = 20.000 N
2

Ditanyakan: F = …?1

Jawaban: F1 = F2 x A1
A2
F1 = 20.000 N x 20 cm2
50 cm2
F1 = 8.000 N

Anda mungkin juga menyukai