Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis hubungan usaha, energi, daya dan efisiensi
4.4 Menyajikan ide/gagasan dampak keterbatasan sumber energi bagi kehidupan dan
upaya penanggulannya dengan energi terbarukan
A. Pendahuluan
Usaha dalam kehidupan sehari-hari didefinisikan segala upaya untuk mendapatkan sesuatu.
Namun dalam konteks fisika, usaha memiliki definisi yang berbeda. Usaha merupakan
perkalian antara gaya dan perpindahan. Karena gaya dan perpindahan merupakan besaran
vektor, maka ada tiga faktor yang mempengaruhi besarnya usaha yaitu gaya, perpindahan
dan sudut yang dibentuk antara gaya dan perpindahan.
B. Uraian Materi
1. Usaha
Usaha yang dilakukan gaya tetap F yang menyebabkan titik tangkapnya bergeser sejauh s
sejajar garis gaya ialah hasil kali besar gaya tersebut dengan jarak perpindahannya.
F F
m m
Jika antara gaya membentuk sudut tertentu terhadap arah perpindahan, maka gaya tersebut
harus diuraikan searah perpindahan dan tegak lurus perpindahan.
F sin α F F sin α
F
m F cos α m F c os α
Pada kondisi yang seperti itu, komponen F cos θ yang melakukan usaha karena ada
perpindahan, sedang komponen F sin θ tidak ada usaha karena tidak ada perpindahan.
Besar usahanya:
W = F cos θ . s
Dari uraian di atas dapat diketahui besar usaha untuk sudut-sudut yang lain, contoh seperti
sudut 90o dan 180o.
W = F cos θ . s , θ = 90o
W = F cos 90o . s
W = F .(0) . s
W=0
Jadi besar usaha jika gaya tegak lurus dengan perpindahan adalah nol. Contoh usaha yang
bernilai nol adalah ketika kita mengangkat beban tetapi kita pindahkan dari satu tempat ke
tempat yang lain.
W = F cos θ . s , θ = 180o
W = F cos 180o . s
W = F .(-1) . s
W = - F.s
Jadi besar usaha jika gaya berlawanan perpindahan adalah bernilai negatif.Contoh usaha
yang bernilai negatif adalah usaha oleh gaya gesek.
2. Energi
Energi adalah kemampuan melakukan usaha. Ada beberapa macam bentuk energy, antara
lain:
1. Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak. Suatu materi/benda
bermassa m, yang bergerak dengan kecepatan v memiliki energi kinetik(Ek) :
1
Ek mv 2
2
Contoh:
Sebuah bola bermassa 0,5 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s. Tentukan energi kinetik
bola tersebut!
Diketahui:
m = 0,5 kg
v = 10 m/s
Ditanya : Ek = ….?
1 1
Ek . 0,5 .10 2 . 0,5 .100 25
2 2
Sebuah benda yang bermassa m, berada pada ketinggian h dan percepatan gravitasi
ditempat tersebut sebesar g, maka memiliki energi potensial(Ep) sebesar;
E p m.g .h
Contoh:
Kelapa bermassa 2 kg tergantung dipohon pada ketinggian 5 m. Jika percepatan gravitasi
10 m/s2, tentukan energi potensial yang dimiliki kelapa tersebut!
Penyelesaian
Diketahui:
m = 2 kg
h=5m
g = 10 m/s2
Ditanya : Ep = ….?
E p m.g .h
E p 2 kg.10 m / s 2 . 5 m
100 J
Pegas dengan konstanta k, kemudian ditarik atau ditekan sehingga bertambah atau
berkurang panjangnya sebesasar Δx memiliki energi potensial Ep sebesar;
1
Ep kx 2
2
Contoh:
Pegas dengan konstanta 1000 N/m, ditarik sehingga bertambah panjang sebesar 10 cm.
Tentukan energi potensialnya!
Penyelesaian:
Diketahui: k = 1000 N/m
Δx = 10 cm = 0,1 m
Ep = …?
1
Ep kx 2
2
1
E p .1000. (0,1) 2
2
1
E p .1000. (0,01) 5
2
Jadi energi yang dimiliki pegas tersebut 5 J.
4, Energi Listrik
Besar energy listrik pada alat yang berdaya P watt dan digunakan dalam waktu t detik
maka besar energy yang diserap adalah ;
W=P.t
Karena P = V . i, maka besar energy listrik juga dapat dituliskan dengan :
W = V.i.t
3. Energi Mekanik
Em Ek E p
Jika pada suatu materi bersifat konservatif maka pada materi tersebut besarnya energi
mekanik pada setiap titik besarnya sama. Ini dikenal dengan Hukum Kekekalan Energi
Mekanik. Perhatikan gambar berikut!
Em1 = Em2
Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2
Untuk contoh kasus diatas, pada titik pertama, energi mekanik dititik itu diberi simbol Em1
dan pada titik kedua diberi simbol Em2. Untuk benda yang jatuh bebas, benda yang berada
pada ketinggian h1, maka berlaku persamaan berikut!
Em1 = Em2
Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2
1 2 1 2
mv1 m.g .h1 mv 2 m.g .h2
2 2
Untuk benda jatuh bebas, v1 = 0, h2= 0 (dipermukaan tanah) ,maka persamaan di atas
menjadi:
1 1 2
m.(0) 2 m.g .h1 mv 2 m.g .0
2 2
1 2
0 m.g .h1 m v2 0
2
1 2
m.g .h1 m v2
2
1 2 2
g .h1 v 2 2 g .h1 v 2 v2 2gh1
2
Jadi kecepatan benda jatuh bebas saat menyentuh tanah adalah v 2 2gh1
Untuk memahami usaha pada gaya konservatif, perhatikan gambar usaha memindahkan
benda pada bidang miring berikut!
S1 S2
h
h F2
F1
Mengapa mendorong beban yang berada pada bidang miring yang lebih landai akan lebih
mudah? Hal ini berkaitan dengan usaha pada medan konservatif. Besar usaha yang
dipengaruhi oleh medan konservatif tidak bergantung dari lintasan tetapi dilihat keadaan
awal dan akhir. Contoh gaya konservatif adalah gaya gravitasi, gaya Coloumb, dan gaya
listrik. Sedangkan usaha pada gaya non konservatif, dipengaruhi oleh lintasan dimana gaya
itu bekerja. Contoh usaha pada gaya non konservatif adalah usaha pada gaya gesek.
Pada gambar di atas, karena dipengaruhi oleh medan konservatif maka besar usaha yang
dilakukan adalah sama. Namun karena panjang lintasannya berbeda maka gaya dorongpun
akan berbeda. Semakin panjang lintasan maka gaya yang dibutuhkan semakin kecil.
Penerapan konsep ini diterapkan pada jalan yang menanjak, seperti didaerah pegunungan.
Jalan dibuat lebih landai agar kendaraan kuat saat menanjak.
Daya adalah banyaknya energi yang bekerja setiap satuan waktu. Satuan daya dinyatakan
dalam watt.
W
P
T
Keteranngan: P = daya (watt)
W = usaha (J)
t = waktu (s)
Selain watt, satuan daya yang sering adalah horse power (hp) / daya kuda (dk) /
paardekracht (pk). Besarnya 1 hp = 746 J/s = 746 watt.
Sesuai hukum kekekakalan energi, bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan
tetapi diubah menjadi energi dalam bentuk lain. Contohnya energi listrik menjadi cahaya.
Dalam mengubah energi listrik menjadi cahaya dibutuhkan bohlam atau bola lampu.
Dalam proses perubahannya tidak semua energi listrik dapat diubah menjadi energi cahaya.
Demikian juga untuk perubahan-perubahan energi yang lain. Nilai perbandingan
perubahan energi yang diinginkan (berguna) dengan energi awal disebut efesiensi.
W'
W
Keterangan: η = efesiensi
W = energi total /awal (J)
W’ = energi yang dikeluarkan (J)
Semakin tinggi nilai efesiensi, maka semakin bagus alat tersebut. Contohnya penggunaan
lampu LED dibandingkan lampu bohlam. Walaupun lampu LED memiliki daya yang lebih
kecil namun lampu LED dapat menyala lebih terang dibandingkan lampu bohlam. Pada
lampu bohlam, energi listrik yang digunakan tidak semuanya menjadi cahaya, namun
banyak yang diubah menjadi energi panas.
Tugas:
Salah satu permasalahan dunia adalah masalah energi. Energi yang dipakai masih
bergantung pada bahan bakar fosil ( minyak bumi dan batubara). Namun sumber energi
yang berasal dari bahan bakar fosil jumlahnya terus berkurang dan tidak dapat
diperbaharui. Oleh sebab itu diperlukan sumber-sumber energi alternatif untuk mengatasi
masalah tersebut(energi terbarukan). Melihat masalah tersebut, coba Anda mencari
informasi tentang energi-energi alternatif yang potensial untuk dikembangkan! Tulis dalam
tabel berikut!