Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326087482

Kontribusi Nitrogen dari Bakteri Endofit pada Tanaman Padi

Article · June 2018


DOI: 10.17146/jair.2018.14.1.4152

CITATIONS READS

0 2,277

3 authors, including:

Irawan Sugoro
Badan Tenaga Nuklir Nasional
58 PUBLICATIONS   26 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Methane Production and Emissions in Evolving Mangrove Forests: An Ecological Mangrove Rehabilitation in Tanakeke Island, South Sulawesi-Indonesia. View project

Bioecology of pleco View project

All content following this page was uploaded by Irawan Sugoro on 10 August 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


 Kontribusi Nitrogen dari Bakteri Endofit pada Tanaman Padi
(Nur Maulidya Zain, dkk.) p ISSN 1907-0322
e ISSN 2527-6433

Kontribusi Nitrogen dari Bakteri Endofit pada Tanaman Padi

Nitrogen Contribution of Endophyte Bacteria to Lowland Rice


Nur Maulidya Zain, Taufiq Bachtiar dan Irawan Sugoro
Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN
Jl. Lebak Bulus Raya No.49, Jakarta Selatan 12440
E-mail : Taufiqb@batan.go.id

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian isolat mikroba endofit yang berasal
dari batang padi varietas Mira-1. Teknik 15N digunakan untuk mengetahui kontribusi masing-masing isolat
pada serapan N dalam jerami dan gabah padi. Penelitian dilakukan pada bulan Nopember 2013 hingga
Maret 2014 bertempat di Rumah Kaca dan Laboratorium Pemupukan dan Nutrisi Tanaman, PAIR
BATAN, Jakarta Selatan. Rancangan acak lengkap dengan 5 kali ulangan digunakan dalam penelitian ini.
Perlakuan yang diberikan meliputi pemberian isolat A1, A3, dan A6 sebagai pembanding digunakan
kontrol (tanpa perlakuan) dan pemberian urea 100%. Isolat A3 memberikan peningkatan tertinggi terhadap
berat kering tanaman padi dan jumlah malai dengan peningkatan berturut-turut sebesar 33.29% dan
37.73% dari kontrol. Teknik 15N menunjukkan bahwa kontribusi perlakuan A3 dan A6 tidak berbeda nyata
dibandingkan dengan kontrol positif (pemberian urea rekomendasi). Perunutan dengan teknik 15N berhasil
menggambarkan bahwa penambatan N2 paling banyak terjadi di jerami padi.
Kata Kunci : Pupuk hayati, Endofit, Nitrogen, Padi, Isotop 

ABSTRACT
This study was conducted to examine the effect of endophytic microbes from paddy straw (MIRA-
1 variety). The 15N technique was used to study the contribution of each endophyte microbes on N uptake.
This research was conducted from November 2013 to April 2014 at Greenhouse and Laboratory of
Fertilization and Plant Nutrition, PAIR BATAN, South Jakarta. This research used completely randomized
design with 5 treatments repeated 5 times. The treatments were A1, A3, A6 (as isolates), K- (without
treatment), and K+(100% urea). The experimental results showed that the isolates A1, A3, and A6 are
bacillus-shape Gram-negative bacteria which have potential applicationas biological fertilizer. Isolate A3
gave the highest result to increase plant dry weight and number of panicles with 33.29% and 37.73%
increasement in compare to control, respectively. The 15N technique showed that the contribution of A3
and A6 treatment gave no significantly effect to positive control (urea recommendation) . The 15N
technique also succeeds to illustrate that N2 fixation is mostly occurs in rice straw.
Keywords : Biofertilizer, Endophyte, Nitrogen, Rice, Isotop 

PENDAHULUAN jaringan tanaman melalui akar tanaman.Meskipun


demikian, beberapa laporan menyatakan endofit
Penggunaan mikroba sebagai pupuk hayati dapat masuk melalui batang, bunga, dan biji.
untuk meningkatkan hasil pertanian sedang marak Bakteri endofit diazotrof masuk dan berkembang
dilakukan. Salah satu hal yang memicu adalah pada jaringan yang dimasukinya atau dapat
dengan ditemukannya berbagai jenis bakteri menyebar di dalam intersellular atau di sistem
endofit diazotrop pada tanaman Graminae seperti vaskular [5].
tebu, jagung, gandum dan padi [1-3]. Bakteri Bakteri ini hidup dalam jaringan akar atau
endofit penambat N pada tanaman padi dilaporkan berada pada jaringan yang kompak, seperti buku
lebih melimpah di batang dibandingkan di akar. batang dan pembuluh xilem [6], sehingga mampu
Hal ini diduga karena jaringan batang merupakan tumbuh pada lingkungan dengan tekanan O2 yang
tempat yang cocok untuk tumbuh dan berkembang rendah yang sangat penting bagi aktivitas enzim
biak [4]. Bakteri endofit diazotrof masuk ke dalam nitrogenase [7]. Bakteri ini juga dapat

1
 Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation p ISSN 1907-0322
Vol. 14 No. 1 Juni 2018 e ISSN 2527-6433

meningkatkan kandungan zat besi dalamtanah, BAHAN DAN METODE


fosfor dan nitrogen bagi tanaman [8]. Beberapa
bakteri diazotrof endofitik selain mampu mengikat Isolasi bakteri endofit padi MIRA 1
N2 juga mampu mensekresikan hormon Metode yang digunakan dalam isolasi
pertumbuhan asam indol-3-asetat [9]. Zat pengatur mikroba endofit merupakan modifikasi dari
tumbuh terutama asam indol asetat (AIA) metode isolasi COOMBS dan FRANCO [19].
seringkali berpengaruh terhadap pertumbuhan Varietas padi yang digunakan adalah varietas
akar primer, akar sekunder, dan rambut akar [10] MIRA 1 yang telah ditanam di kebun percobaan
sehingga AIA merupakan auksin alami yang PAIR-BATAN, Pasar Jumat, Jakarta Selatan.
memegang peranan penting dalam peningkatan Sample yang dipilih adalah tanaman yang paling
pertumbuhan tanaman [11]. MILIŪTĖ dan baik pertumbuhannya untuk dipanen pada masa
BUZAITĖ melaporkan bahwa endofit yang awal pertumbuhan yaitu 21 hari setelah tanam.
diisolasi selain mampu mengikat nitrogen, juga Kemudian sampel tanaman dimasukan ke dalam
menghasilkan AIA dan melarutkan fosfat [12]. box secara aseptik dan dibawa ke Laboratorium
Secara sistematis, bakteri endofit Tanah PAIR-BATAN untuk diisolasi bakterinya
membentuk koloni dan mempengaruhi dari akar dan batang tanaman. Akar dan batang
pertumbuhan tanaman melalui perlindungan tanaman padi varietas MIRA 1 dicuci dengan air
terhadap hama penyakit, degradasi kontaminan, sampai bersih dari sisa-sisa tanah yang menempel
dan sekresi hormon tumbuh [13,14]. Penggunaan kemudian dipotong-potong dengan ukuran 2-3 cm.
bakteri endofit diazotrop dalam budidaya tanaman Setelah itu akar dan batang tanaman dimasukan ke
padi dapat bermanfaat jika terjadi interaksi positif dalam gelas Baker kemudian direndam dalam
antara bakteri endofit dengan tanaman aquadest dan dikeringkan. Setelah itu pencucian
inangnya.Bakteri endofit diazotrop dapat diisolasi dilanjutkan dengan alkohol 70% selama 30 detik
dari beberapa bagian tanaman padi seperti akar, dan disterilisasi dengan NaClO2 2.5 % selama 5
batang, biji dan daun. Pada umumnya peneliti menit.
mendapatkan isolat Pantoea dari dalam biji, Jaringan tanaman kemudian dicuci kembali
Methylobacterium dari batang, Azospirillum dan dengan aquadest steril sebanyak sepuluh kali dan
Herbaspirillum dari batang dan daun, serta dikeringkan menggunakan kertas saring steril
Burkholderia dan Rhizobium dari akar [15]. [20]. Setelah batang mengering, ujung-ujung
Padi (Oryzae sativa) merupakan tanaman batang dibakar dengan spirtus dan bagian tengah
sereal yang paling penting karena memberi dihaluskan dengan menggunakan mortar steril dan
kontribusi terhadap pangan sekitar 50% dari diencerkan dengan larutan buffer fosfat (PBS)
populasi dunia, sehingga produksinya harus terus sebanyak 5 ml. Suspensi kemudian diencerkan
ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan secara berseri hingga 10-5 dan dilakukan
konsumsi dunia [16]. Namun peningkatan ini pencawanan (plating) secara duplo masing-masing
harus sejalan dengan pertanian yang berkelanjutan sebanyak 50 μl pada media nutrient agar (NA).
sehingga reduksi terhadap pupuk kimia dan Setelah diinkubasikan pada suhu ruang selama 24-
pestisida kimia harus terus dilakukan. Secara 48 jam, koloni bakteri yang terbentuk masing-
umum pupuk kimia urea merupakan sumber yang masing dipisahkan dan dipindahkan pada media
tepat bagi tanaman padi, tetapi efisiensi dari cawan agar yang baru sehingga diperoleh isolat
pemanfaatan N berasal dari urea seringkali sangat yang murni. Sebagai kontrol, batang yang belum
rendah berkisar 30-40% atau seringkali sangat dihaluskan digulirkan pada bagian tengah media
rendah dari nilai tersebut [17,18]. Perhitungan NA dalam cawan petri dan diinkubasikan selama
yang akurat mengenai jumlah N yang diperoleh 24-48 jam. Hal ini dilakukan untuk menguji
melalui pengikatan oleh bakteri pemfiksasi N efektivitas sterilisasi permukaan. Jika terdapat
menjadi penting untuk dapat menambah atau kontaminasi maka bakteri hasil plating tidak dapat
mengurangi jumlah pupuk kimia yang diberikan digunakan dan sterilisasi permukaan harus
untuk meningkatkan produksi padi. Oleh karena diulang.
itu studi mengenai pemanfaatan bakteri endofit
diazotrop dan peranannya dalam menyumbang N Pembuatan kurva standar
berasal dari udara perlu dilakukan dengan teknik Kurva pertumbuhan isolat pada media
isotop N15. nutrient broth ditentukan dengan mungukur
kerapatan optik (620 nm) pada waktu tertentu.

2
 Kontribusi Nitrogen dari Bakteri Endofit pada Tanaman Padi
(Nur Maulidya Zain, dkk.) p ISSN 1907-0322
e ISSN 2527-6433

Masing-masing isolat bakteri dalam agar miring dilakukan pada saat tanam dengan merendam bibit
diambil 1 ose kemudian dimasukkan ke dalam 100 padi pada umur 7 hari dalam inokulan cair selama
ml media nutrient broth dan dilakukan 30 menit. Sebelumnya inokulan cair dibuat
pengocokan. Kerapatan optik diukur pada jam ke dengan cara menumbuhkan isolat bakteri A1, A3,
0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan 24 jam. Hasil pengukuran dan A6 dalam media cair Nutrient Broth 100 ml
dibuat kurva dengan sumbu x adalah waktu dengan jumlah sel awal masing-masing sebanyak
inkubasi dan sumbu y adalah nilai kerapatan optik. 109 cfu/ml. Padi yang telah mengandung bakteri
Kurva pertumbuhan yang diperoleh digunakan endofit kemudian ditanam pada tanah yang telah
untuk mengetahui fase pertumbuhan bakteri. diairi sehingga membentuk lingkungan sawah
Kurva standar populasi dibuat untuk dalam pot.
menggambarkan hubungan antara nilai kerapatan Parameter yang diamati meliputi data tinggi
optik suspensi bakteri (sumbu x) dengan jumlah tanaman, jumlah anakan, bobot kering tanaman,
satuan pembentuk koloni bakteri per ml biakan bobot kering gabah. Sedangkan analisis di
(sumbu y). Kurva ini ditentukan dengan metode laboratorium dilakukan untuk memperoleh kadar
turbidimetrik [21]. N-total dengan metode Kjedhal dan cacahan 15N
dalam contoh tanaman diukur dengan metode
Pengujian bakteri endofit pada tanaman dan Dumas menggunakan NOI-6PC. Analisis statistik
kemampuannya mengikat nitrogen dilakukan untuk melihat pengaruh perlakuan
Percobaan secara in vivo dilakukan untuk terhadap variabel yang diamati. Statistik penguji
menguji kemampuan bakteri endofit terhadap menggunakan F hitung (uji univariat untuk
pertumbuhan tanaman padi. Tanah yang variabel respon yang terdiri atas N-total, serapan
digunakan dalam penelitian ini merupakan tanah N berasal dari N-15, N berasal dari perlakuan,
asal Pasar Jumat, Jakarta Selatan. Untuk berat kering tanaman, berat kering gabah), jika
persemaian contoh, tanah dikeringudarakan berbeda nyata dilanjutkan dengan uji jarak
kemudian diayak dengan saringan tanah ukuran 18 berganda Duncan pada taraf α = 5%.
mesh lalu disterilisasi dengan menggunakan
autoclave kemudian disimpan dalam bak-bak Analisis nitrogen total
semai. Sebelum disemai, benih padi yang akan Analisis nitrogen total dilakukan
diinokulasi, terlebih dahulu disterilkan dengan menggunakan metode Kjeldahl. Padi yang sudah
menggunakan alkohol 70% dan direndam dalam dipanen (120 hari setelah tanam) dikeringkan lalu
NaOCl2 2.5% selama 3 menit. Media seluruh bagian padi dihaluskan hingga menjadi
pertumbuhan untuk padi digunakan tanah yang lolos saring 18 mesh. Bagian jerami padi dan bulir
sama pada pot dengan Bobot Kering Mutlak 5 padi dipisahkan. Serbuk padi ditimbang sebanyak
15
kg/pot. Pemberian N sebagai tracer 0,5 g lalu ditambahkan dengan selenium mixture
menggunakan metode tidak langsung, dengan cara sebanyak 0,5 g dan H2SO4 sebanyak 5 ml.
melabel tanah pada pot dengan (15NH2)2CO atom Kemudian menjalani proses destruksi selama 30
ekses 5.02% masing-masing 0.1 g/pot. menit. Setelah proses destruksi, sampel
Rancangan percobaan yang digunakan dipindahkan ke labu destilasi dengan ditambahkan
adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 NaOH (0,1 N) 15 ml dan HCl (0,1 N) 10 ml untuk
perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang menjalani proses destilasi selama 15 menit. Hasil
diberikan meliputi : kontrol (tanpa perlakuan), destilasi dititrasi dengan menggunakan NaOH 0,1
isolat A1, isolat A3, isolat A6, dan pupuk kimia N. Analisa N-total dilakukan menggunakan
sesuai dosis rekomendasi. Pemberian isolat rumus :

(Vc-Vb) × N(0,1) × Berat atom (14)


Kadar Nitrogen (%) = X 100%
Berat sampel (500 ml)

Keterangan: Serapan N dihitung pada masing-masing


Vc : volume titrasi (ml) perlakuan pada jerami dan gabah.Perhitungan
Vb : volume blanko (ml) serapan Nitrogen dilakukan dengan rumus :
N : normalitas NaOH

3
 Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation p ISSN 1907-0322
Vol. 14 No. 1 Juni 2018 e ISSN 2527-6433

Serapan Nitrogen (gN/pot) = Berat kering Persiapan bakteri endofit


sampel x kadar Nitrogen (%) Tiga isolat terpilih yang telah diisolasi dari
15
Perhitungan kadar N dilakukan akar padi MIRA1 ditumbuhkan pada media NA.
menggunakan larutan hasil titrasi yang telah Isolat hasil seleksi dilakukan pewarnaan Gram dan
diuapkan sampai volume 1-3 µgN, kemudian dilihat morfologi bentuk sel. A1, A3, dan A6
sampel dimasukan ke dalam pipa kapiler merupakan bakteri Gram negatif dengan bentuk
berdiameter 2mm dengan panjang 8 mm. Pipa basil (Gambar 1). Pembuatan kurva tumbuh
kapiler yang telah berisi larutan sampel dimasukan dilakukan untuk menentukan fase eksponensial
ke tabung Pyrex. Kemudian ditambahkan larutan sehingga diketahui kemampuan kecepatan tumbuh
CuO dan CaO stik dengan panjang 1 cm. Tabung masing-masing isolat. Isolat-isolat yang
kemudian divakum sampai tekanan dalam tabung mempunyai kemampuan tumbuh dengan cepat
mencapai 10-3 Torr (mmHg), tabung kemudian cenderung memiliki kemampuan adaptasi yang

Pengukuran N dari perlakuan :


  15
N a.e % perlakuan
% Nbdp = (1- ) X 100
15
N a.e % kontrol negatif
Pengukuran N dari pupuk 15N :
 
  15
N a.e % perlakuan
% Nbdp = X 100
15
N a.e % kontrol negatif

Gambar 1. Bentuk sel isolat A1, A3, dan A6 pada perbesaran 1000x.

dipotong dengan burner yang menggunakan gas baik.


oksigen. Selanjutnya, tabung dibungkus Isolat yang berupa bakteri dapat tumbuh
alumunium foil dan dipanaskan dalam tanur pada suhu, pH, konsentrasi garam, dan sumber
dengan suhu 5600 C selama 3 jam. Pengukuran nutrisi yang bervariasi berdasarkan jenis dan
15
N dilakukan dengan alat NOI-6PC N analyzer kemampuan untuk bertahan hidup dan
emmission spectrometry [22]. Analisis 15N mempertahankan diri. Pola pertumbuhan bakteri
dilakukan untuk mengetahui jumlah nitrogen yang dapat dilihat dengan menggunakan kurva tumbuh.
diserap dari udara, pupuk, dan tanah. PerhitunganPertumbuhan masing-masing bakteri memiliki
dilakukan dengan membandingkan serapan pada pola yang berbeda sesuai dengan kemampuan
perlakuan dengan kontrol positif dan kontrol adaptasi dan pola pertumbuhan dan
negatif. Rumus yang digunakan sebagai berikut : perkembangannya. Semua bakteri pada penelitian
ini tidak melalui fase adaptasi dan langsung
HASIL DAN PEMBAHASAN mengalami pertumbuhan yang ditandai dengan
kenaikan nilai absorbansi (Gambar 2). Umumnya
isolat-isolat yang diuji memiliki pola pertumbuhan
yang dalam
Gambar 2. Kurva Pertumbuhan isolat Endofit baik karena media yang digunakan adalah
media NB

4
 Kontribusi Nitrogen dari Bakteri Endofit pada Tanaman Padi
(Nur Maulidya Zain, dkk.) p ISSN 1907-0322
e ISSN 2527-6433

nutrientbroth yang mengandung lebih dari satu Perlakuan A3 memberikan respon yang nyata
sumber karbon. pada berat kering tanaman padi dengan
Isolat A1 mengalami penurunan nilai peningkatan sebesar 33.29% dari kontrol. Isolat
absorbansi pada saat 20-24 jam setelah inokulasi. A3 mampu meningkatkan jumlah malai secara
Penurunan nilai absorbansi dapat disebabkan oleh nyata dengan peningkatan sebesar 37.73% dari
daya adaptasi isolat untuk menghasilkan enzim kontrol.
yang akan digunakan untuk pertumbuhan bakteri. Peningkatan berat kering tanaman padi pada
Isolat A3 dan A6 mengalami peningkatan nilai umumnya sejalan dengan peningkatan terhadap
absorbansi seiring dengan bertambahnya waktu berat kering gabah, namun pada penelitian ini nilai
inkubasi. Kedua isolat ini mengalami fase berat kering gabah tidak berbeda nyata. Hasil yang

Tabel 1. Pengaruh perlakuan pemberian isolat endofit pada pertumbuhan tanaman padi
Parameter pertumbuhan padi
Jumlah BK BK
Perlakuan Jumlah malai
Tinggi tanaman (cm) Anakan Jerami Gabah
(buah/pot)
(buah/pot) (g/pot) (g/pot)
Isolat A1 83.8 a 20.6 a 14.60 bc 34.91 ab 17.41 a
Isolat A3 85.4 a 22.6 a 14.60 bc 41.16 bc 17.36 a
Isolat A6 86 a 18.8 a 10.00 a 39.44 bc 13.91 a
NPK (K+) 88 a 22.4 a 15.80 c 43.78 c 17.38 a
Kontrol (K-) 86 a 17.4 a 10.60 ab 30.88 a 16.72 a
Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT 5%.

stasioner, yaitu pada jam ke-16 hingga ke-24. Fase tidak nyata pada tinggi tanaman dan berat kering
stasioner yang terjadi menunjukkan bahwa isolat- tanaman dapat disebabkan oleh kondisi tanah dan
isolat sudah mampu beradaptasi dengan genotipe padi. Tanah dengan kandungan hara
lingkungannya. Hal ini menunjukkan bahwa isolat dengan kriteria sedang sampai dengan tinggi
mempunyai kemampuan adaptasi yang tinggi cenderung tidak akan memberikan respon
terhadap lingkungannya. Dengan pertumbuhan terhadap pemupukan kimia, sehingga tidak akan
yang baik, isolat-isolat yang diuji diharapkan berdampak terhadap pertumbuhan tanaman. Hal
mampu bertahan di dalam tanah dan masuk ke ini disebabkan karena kemampuan tanah tersebut
dalam jaringan tanaman sehingga mendukung dalam menyuplai kebutuhan hara selain N bagi
pertumbuhan tanaman padi. tanaman sudah cukup. Bakteri endofit yang diuji
sepertinya hanya mampu meningkatkan kadar N
Pertumbuhan tanaman padi pada padi.
Tinggi tanaman merupakan salah satu Kemampuan bakteri endofit dalam
parameter yang diukur untuk mengetahui meningkatkan pertumbuhan tanaman padi telah
pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan banyak dilaporkan termasuk dalam mengurangi
tanaman. Berdasarkan hasil analisis statistik pada dampak salinitas [23]. Mekanisme dalam proses
Tabel 1 dapat diketahui bahwa semua perlakuan mendukung pertumbuhan tanaman belum
tidak mendapat respon pada peningkatan tinggi sepenuhnya dipahami [24]. Bakteri endofit pada
tanaman padi. Hasil yang disajikan pada Tabel 1 umumnya memiliki kemampuan dalam mengikat
juga menunjukkan bahwa perlakuan tidak N2 di udara, namun beberapa peneliti melaporkan
menunjukkan perbedaan terhadap jumlah anakan. bahwa peningkatan pertumbuhan tanaman lebih
Perlakuan NPK 100% memberikan pengaruh yang pada kemampuan mikrob dalam menghasilkan zat
nyata pada jumlah malai tanaman padi dengan pengatur tumbuh yang berupa hormon seperti
nilai peningkatan sebesar 49.06 % bila giberelin [25] dan meningkatkan kekebalan
dibandingkan dengan kontrol. Pemberian inokulan tanaman terhadap hama penyakit tanaman [26].
bakteri endofit A1 dan A3 memberikan respons Terlepas dari peranannya sebagai penghasil
yang nyata dalam meningkatkan jumlah malai hormon atau pengikat N2, isolat endofit A6 yang
tanaman padi sebesar 37.76% dari kontrol. digunakan dalam penelitian ini mampu

5
 Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation p ISSN 1907-0322
Vol. 14 No. 1 Juni 2018 e ISSN 2527-6433

meningkatkan jumlah malai dan berat kering perlakuan A6 memiliki nilai serapan nitrogen pada
tanaman sehingga berpotensi digunakan sebagai biji yang lebih rendah daripada kontrol negatif.
pupuk hayati. Aktivitas penambatan nitrogen oleh endofit sudah
dimulai pada saat fase awal pertumbuhan, hal ini
Pengaruh bakteri endofit terhadap kadar N sesuai dengan BAL dan CHANWAY [27] yang
pada tanaman padi melaporkan bahwa kemampuan endofit dalam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menambat nitrogen sudah dimulai pada saat awal
serapan nitrogen pada jerami tertinggi terjadi pada pembibitan. BACHTIAR [28] melaporkan dalam
perlakuan A6. Hasil serapan pada jeramin ini tidak penelitiannya bahwa pupuk hayati campuran dari

Gambar 3. Respon Serapan nitrogen tanaman padi. Huruf abjad yang sama
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata berdasarkan uji lanjut
Duncan Multiple Range Test (α=0.05).

berbeda nyata apabila dibandingkan dengan Azotobacter vinelandii (A), Bacillus cereus (B),
perlakuan kontrol positif dan perlakuan A3. Bacillus megaterium (C) berpengaruh secara nyata
Perlakuan A1 memiliki nilai serapan nitrogen dalam meningkatkan N total tanaman pada fase
terendah dibandingkan dengan perlakuan lain. awal pertumbuhan tanaman jagung. Sumbangan
Nilai serapan jerami pada perlakuan lebih tinggi pupuk hayati pada fase awal pertumbuhan lebih
bila dibandingkan dengan kontrol negatif (Gambar besar daripada sumbangan N yang berasal dari
3). Hasil ini menunjukkan adanya pengaruh tanah.
pemberian bakteri endofit terhadap serapan Pelabelan isotop nitrogen bertujuan untuk
nitrogen pada tanaman. Isolat A6 dan A3 mampu dapat mengetahui kontribusi isolat-isolat dalam
meningkatkan rata-rata serapan N tanaman padi menyumbangkan nitrogen dalam jaringan tanaman
masing-masing sebesar 80.19% dan 54.95% dari dan biji. Metode tidak langsung digunakan dalam
kontrol. Hasil ini memperkuat dugaan bahwa penelitian ini. sehingga pelabelan dilakukan pada
isolat A3 dan A6 mampu menambat N dari udara, tanah yang dijadikan media tanam, analisis
meskipun peran fisiologis tanaman seperti dilakukan dengan mengukur besaran15N yang
intersepsi akar dan pertumbuhan tanaman karena terserap pada gabah dan jerami. Nilai serapan 15N
faktor lingkungan lainnya tidak bisa diabaikan. pada tanaman kontrol tanpa perlakuan
Perlakuan, kontrol positif, dan kontrol memberikan nilai15N tertinggi, karena sumber N
negatif memiliki nilai serapan nitrogen pada gabah yang diserap diasumsikan hanya berasal dari 15N.
yang tidak berbeda nyata. Perbedaan yang tidak Sebaliknya,15N yang terdeteksi pada jerami dan
nyata diduga karena waktu pemanenan yang gabah pada padi yang diberikan perlakuan
belum tepat sehingga N masih menumpuk di nilainya akan lebih kecil dibandingkan dengan
batang tanaman padi. ini juga yang meyebabkan kontrol tanpa perlakuan (lihat Tabel 2).

6
 Kontribusi Nitrogen dari Bakteri Endofit pada Tanaman Padi
(Nur Maulidya Zain, dkk.) p ISSN 1907-0322
e ISSN 2527-6433

Teknik 15N dengan metode tidak langsung dibandingkan dengan gabah padi (Tabel 3).
menunjukkan pada perlakuan kontrol (tanpa Meskipun isolat A1, A3, dan A6 diaplikasikan
perlakuan) nilai ekses atom 15N yang diserap dalam jumlah yang sama, namun dalam hal
tanaman lebih tinggi. Tanaman kontrol (tanpa kemampuan tumbuh dan menambat N2 berbeda.
perlakuan) menggunakan sumber nitrogen hanya Menurut JORGENSEN et al. 1999 [29] jumlah
berasal dari 15N yang diberikan pada tanah dalam nitrogen yang terakumulasi tidak dipengaruhi oleh
pot sehingga ratio 15N/14N lebih besar. Sedangkan jumlah sel bakteri endofit, tetapi dipengaruhi oleh
pada pot yang diberikan perlakuan nilai ekses beberapa faktor seperti sumber nitrogen,
atom 15N yang diserap akan lebih kecil, hal ini ketersediaan energi berupa ATP, dan siklus hidup
dikarenakan tanaman menyerap N dari sumber bakteri.

Tabel 2. Kontribusi A1, A3, A6 terhadap N total pada Jerami Padi


Rata-rata % N-15 ekses % N berasal % N berasal
Perlakuan
atom pada jerami dari pupuk N-15 dari perlakuan
K- 0.88 c 100 c 0a
A1 0.52 b 59.23 b 40.77 b
A3 0.45 ab 51.53 a 48.46 c
A6 0.47 ab 54.12 ab 45.87 bc
K+ 0.41 a 48.50 a 51.49 c
Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji
DMRT 5%.

Tabel 3. Kontribusi A1, A3, A6 terhadap N total pada Gabah Padi


Rata-rata %N-15 ekses atom
Perlakuan % N berasal dari pupuk N-15 % N berasal dari perlakuan
pada Gabah
K- 0.72 b 100 b 0a
A1 0.47 a 65.02 a 34.98 b
A3 0.41 a 58.72 a 41.28 b
A6 0.42 a 68.18 a 31.82 b
K+ 0.49 a 57.76 a 42.24 b
Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT 5%.

lainnya selain dari 15N. Teknik 15N dalam Hasil pada Tabel 2 dan Tabel 3
penelitian ini mengasumsikan bahwa sumber N menunjukkan bahwa perlakuan K+ (pemberian N
lainnya berasal dari penambatan dari udara oleh dalam bentuk urea rekomendasi) memberikan
isolat endofit. sumbangan tertinggi terhadap kadar N dalam
Kontribusi perlakuan A3 dan A6 yang jerami dan gabah padi. Urea merupakan pupuk
ditunjukkan pada Tabel 2 menunjukkan nilai yang yang mudah larut dan pergerakannya dalam tanah
tidak berbeda nyata dengan kontrol positif lebih cepat tersedia sehingga dapat langsung
(pemberian urea rekomendasi). Hasil ini diserap oleh tanaman. Meskipun paling tinggi,
menunjukkan bahwa efektifitas bakteri endofit namun nilai sumbangan yang diberikan oleh
dalam menyerap dan menyumbangkan N pada pemupukan urea tidak berbeda nyata dengan
jerami padi sama dengan pemberian urea perlakuan isolat A1, A3, dan A6. Ini menunjukkan
rekomendasi. Ketiga isolat bakteri yang digunakan bahwa isolat-isolat yang digunakan dapat
merupakan hasil isolasi dari batang tanaman padi memberikan kontribusi terhadap kadar N dalam
varietas MIRA 1, sehingga kemungkinan hidup gabah. Kontribusi isolat-isolat endofit terhadap
dan aktifitas penambatan nitrogen dapat terjadi kadar N dalam gabah ini diperoleh dapat secara
dibatang tanaman padi. Hal ini dapat terlihat dari langsung melalui fiksasi N dari udara, atau
nilai kontribusi bakteri endofit terhadap kadar N melalui dukungan hormon pertumbuhan yang
yang lebih besar di jerami padi (Tabel 2) bila dihasilkan isolat-isolat tersebut. Untuk

7
 Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation p ISSN 1907-0322
Vol. 14 No. 1 Juni 2018 e ISSN 2527-6433

mengkonfirmasi hal tersebut perlu dilakukan [5] Reinhold-Hurek, B. and Hurek, R., Trends
penelitian lebih lanjut mengenai apakah isolat- Microbiol. 6, 139–144, 1998.
isolat ini mampu menghasilkan hormon-hormon
pertumbuhan. Teknik isotop 15N yang digunakan [6] James E.K., P. Gyaneshwara, Barraquiow.
mampu menunjukkan kontribusi masing-masing L., Mathann., and Ladhaj. K.,
bakteri endofit terhadap kadar N dalam jerami dan Endophytic diazotroph associated with
gabah tanaman padi. rice. In: J.K. Ladha, P.M. Reddy (Eds.).
The quest for nitrogen fixation in rice.
IRRI,, 2000.
KESIMPULAN
[7] James, E. and Olivares, F.L., Infection and
Isolat-isolat A1, A3, dan A6 merupakan colonization of sugarcane and other
bakteri Gram negatif dengan bentuk basil dan graminaceous plants by endophytic
memiliki potensi digunakan sebagai pupuk hayati. diazotrophicus. Plant Science. 17, 77-
Hasil analisis dengan teknik 15N menunjukkan 119, 1997.
bahwa kontribusi perlakuan A3 dan A6 tidak
berbeda nyata dengan kontrol positif (pemberian [8] Bacon Cw, Hinton Dm., Bacterial
urea rekomendasi). Hal ini menunjukkan bahwa andophytes : the endophytic niche, its
bakteri A3 dan A6 memiliki kemampuan dalam occupants, and its utility. Di dalam :
menyumbangkan N pada tanaman padi setara Gnanamanickam SS, editor. Plant-
dengan pemberian urea. Teknik 15N juga berhasil Associated Bacteria. Netherland,
menggambarkan bahwa penambatan N2 paling Springer,, 2006.
banyak terjadi di jerami padi.  
[9] Ladha, J.K, F.J. De Bruijn, and K.A. Malik,
Introducing assessing opportunities for
DAFTAR PUSTAKA nitrogen fixation in rice: a frontier
project. Plant and Soil, 194, 1-10, 1997.
[1] Baldani J.I., Caruso L., Baldani V.L.D., Goi
S.R., Dobereiner J., Recent advances in [10] Glick, B.R., D.M. Karaturovic And P.C.
BNF with non-legume plants, Soil Biol. Newell, A novel procedure for rapid
Biochem, 29, 911–922, 1997. isolation of pap Pseudomonas. Can. J.
Microbiol., 41, 109-117, 1995.
[2] Muthukumarasamy R., Cleenwercki.,
Revathig., Vadivelum., Janssensd., [11] Glick., B.R., The enhancement of plant
Hosteb., Gumk.U., Parkk.D., Sonc.Y., growth by free-living bacteria. Can. J.
Sat., Caballero-Melladoj, Natural Microbiol., 41, 533-536, 1995.
association of Gluconacetobacter
diazotrophicus and diazotrophic [12] Miliūtė1 I., Buzaitė O., IAA production and
Acetobacter peroxydans with wetland other plant growth promoting traits of
rice, Syst. Appl. Microbiol., 28, 277– endophytic bacteria from apple tree.
286, 2005. Biologija, vol. 57, no. 2, pp. 98–102,
2011.
[3] Rothballerm., Schmidm., Kleini.,
Gattingera., Grundmanns., Hartmanna, [13] Pedraza R.O., Recent advances in nitrogen-
Herbaspirillum hiltneri sp. nov., isolated fixing acetic acid bacteria, Int. J. Food
from surface-sterilized wheat roots, Int. Microbiol, 125, 25–35, 2008.
J. Syst. Evol. Microbiol., 56, 1341–
1348, 2006. [14] Sturz A.V., B.R. Christie, J. Nowak,
Bacterial endophytes: potential role in
[4] Barraquiow. L., Revillal., Ladhaj. K., developing sustainable systems of crop
Isolation of endophyticbacteria from production, Crit. Rev. Plant Sci., 19, 1–
wetland rice, Plant Soil, 194, 15–24, 30, 2000.
1997.

8
 Kontribusi Nitrogen dari Bakteri Endofit pada Tanaman Padi
(Nur Maulidya Zain, dkk.) p ISSN 1907-0322
e ISSN 2527-6433

[15] Mano, H. and Mirosaki, H., Endophytic rhizobacteria in Oryza sativa shows
Bacteria in the Rice Plant. Microbes higher accumulation of osmoprotectant
Environ., 23, 109-117, 2008. against saline stress. Acta Physiol Plant.,
33, 797–802, 2011.
[16] Gyaneshwar, P., E.K. James, N. Mathan,
P.M. Reddy, B. Reinhold-Hurek, and J. [24] Saito A., Ikeda S., Ezura H., Minamisawa
Ladha, Endophytic colonization of rice K., Microbial community analysis of the
by a diazotrophic strain of Serratia phytosphere using culture-independent
marcescens., J. Bacteriol., 183, 2634- methodologies. Microbes Environ., 22,
2645, 2001. 93–105, 2007.

[17] Cao Z.H., Dedattas. K., Filleryi. R.P., Effect [25] Shahzad R., Waqas M., Khan A.L., Asaf S.,
of placement methods on floodwater Khan M.A., Kang S.M., Yun Bw., Lee
properties and recovery of applied Ij., Seed-borne endophytic Bacillus
nitrogen (N-15-labeled urea) in wetland amyloliquefaciens RWL-1 produces
rice, Soil Sci. Soc. Am. J. 48, 196–203, gibberellins and regulates endogenous
1984. phytohormones of Oryza sativa. Plant
Physiology and Biochemistry, 106, 236-
[18] Choudhurya, T.M.A., Khanify, M., 243, 2016.
Evaluation of effects of nitrogen and
magnesium fertilization on rice yield and [26] Robert P. Ryan R.P., Germaine K, Franks
fertilizer nitrogen efficiency using N-15 A., Ryan D.J., Dowling D.N., Bacterial
tracer technique. J. Plant Nutr. 24 : 855– endophytes: recent developments and
871., 2001. applications. FEMS Microbiol Lett, 278,
1–9, 2008.
[19] Coombs, J.T. and Franco, C.M.M., Isolation
and identification of actinobacteria from [27] Bal A., and Chanway C.P., Evidence of
surface-sterilized wheat roots. Applied nitrogen fixation in lodgepole pine
and Environmental Microbiology., 69, inoculated with diazotrophic
(9), 5603-5608, 2003. Paenibacillus polymyxa. Botany, 90,
891–896, 2012.
[20] Gagne S., Richardc., Roussean H., and
Antoun H., Xylem-residing bacteria in [28] Bachtiar, T., Flatian, A.N., Nurrobifahmi,
alfalfa roots. Can. J. Microbiol., 33, N., & Waluyo, S.H., Efek Pupuk Hayati
996–1000, 1987. Terhadap Serapan N (N-15) pada Fase
Awal Pertumbuhan Tanaman
[21] Hadioetomo R.S., Mikrobiologi Dasar dalam Jagung. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop
Praktek. Gramedia, Jakarta, 1993. dan Radiasi, vol. 12, no. 1, pp. 49-56,
2017.
[22] International Atomic Energy Agency, Use
Isotope and Radiation Method in Soil [29] Jorgensen Nog., Kroer N., Coffin Rb., and
and Water Management and Crop Hoch Mp., Relations between Bacterial
Nutrition. Vienna (AT), International Nitrogen Metabolism and Growth
Atomic Energy Agency, 2001. Efficiency in an Estuarine and an Open-
water Ecosystem. Journal Aquatic
[23] Jha Y., Subramanian R. B., Patel S., Microbial Ecology, vol. 18, pp. 247-261,
Combination of endophytic and 1999.
rhizospheric plant growth promoting

9
 Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation p ISSN 1907-0322
Vol. 14 No. 1 Juni 2018 e ISSN 2527-6433

10

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai