Oleh :
(P2.06.20.2.18.063)
3B Keperawatan
2020
BAB 1
PENDAHULUAN
DM disebabkan karena virus atau bakteri yang merusak pankreas serta sel-sel
yang memproduksi insulin dan membuat disfungsi autoimmune atau kekebalan tubuh.
Sejak obat-obatan psikosomatik ada, terdapat kecurigaan bahwa faktor-faktor
psikologis juga mempengaruhi seseorang terkena DM, misalnya depresi yang
berkepanjangan atau kecemasan.
Penderita DM baik tipe 1 maupun tipe 2 kelihatan sensitif. Hal tersebut merupakan
dampak dari stres. Pada penderita DM tipe 1 stres mungkin akan mengendap yang
berdampak pada gen. Sebuah studi melaporkan ada hubungan langsung antara stress
dan kurangnya kontrol diri penderita DM.
2.1.1.5 Risiko dan Dampak Diabetes Mellitus
Seseorang yang mengidap penyakit DM akan memiliki penderitaan yang lebih
berat jika semakin banyak faktor risiko yang menyertainya. Faktor risiko munculnya
DM antara lain faktor keturunan, seseorang memiliki risiko untuk diserang DM
sebanyak enam kali lebih besar jika salah satu atau kedua orang tuanya mengalami
penyakit tersebut. Penderita DM dapat terserang dua masalah gula darah, yaitu
hipoglikemia dan hiperglikemia. Hipoglikemia adalah kadar gula dalam darah sangat
rendah, dihasilkan ketika terdapat insulin yang terlalu banyak sehingga menyebabkan
penurunan gula darah. Reaksi ini biasanya terjadi tiba-tiba kulit berubah menjadi
pucat dan basah, orang tersebut merasa gelisah, mudah marah dan bingung serta
gampang lapar.( Putra, 2017)
Hiperglikemia adalah kadar gula darah yang sangat atau terlalu tinggi.
Reaksinya terjadi secara berangsur-angsur seperti kulit kemerahan dan kering. Orang
tersebut akan merasa ngantuk dan kesulitan bernafas, ingin muntah, lidah terasa
kering. DM diasosiasikan dengan pengentalan pada pembuluh arteri oleh sampah-
sampah atau kotoran dalam darah. Akibatnya pasien DM menunjukan tingkat yang
tinggi untuk terkena resiko penyakit jantung koroner. DM juga menjadi penyebab
utama kebutaan dan gagal ginjal pada orang dewasa. Selain itu, DM juga diasosiakan
dengan kerusakan sistem syaraf yang meliputi kehilangan rasa sakit dan sensasi-sensai
lainya. Selain hal-hal di atas, DM juga akan memperburuk fungsi tubuh yang lain
misalnya gangguan makan dan sistem memori karena sistem saraf yang rusak pada
orang tua. ( Aziz, 2020 )
2.1.1.6 Pengelolaan Diabetes Mellitus
Tujuan dilakukannya terapi medis atau pengobatan adalah untuk menjaga kadar
gula dalam darah pada tingkat normal. Faktor yang diperlukan adalah kontrol diri.
Kontrol makanan serta olahraga dianggap sebagai kebiasaan yang sangat sulit
dilakukan secara teratur. Penderita DM juga harus dapat memonitor sendiri kadar gula
dalam darahnya secara pasti.
Tersedianya dukungan sosial menjaga dari depresi dan stress karena adanya
hiburan dari orang lain. Selain dukungan sosial, setiap penderita DM juga harus
benar-benar mematuhi nasehat dan saran – saran dari dokter dalam menjalani terapi
medis karena jika tidak akan berakibat buruk pada kesehatannya. Selain akan
menimbulkan komplikasi yang lebih parah, ketidakpatuhan dalam menjalani terapi
medis juga dapat menyebabkan komplikasi DM yang berat. Berikut beberapa cara
dalam mengolah dan mencegah DM :
Ambarwati, Weny. 2008. Hubungan Antara Persepsi Dukungan Sosial Dengan Tingkat
Kecemasan Pada Penderita Diabetes Mellitus. Buletin Penelitian RSU Dr Soetomo vol.10 no
2. Fakultas Psikologi. Universitas Airlangga Surabaya.
.Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Basyiroh, Nur Arifah. 2011. Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kepatuhan Terhadap
Pengobatan Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSUD DR. Moewardi Surakarta.
Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Moore, Courtney Mary. 1997. Terapi Diet Dan Nutrisi. Jakarta : Hipokrates.
Ningrum, Retno Prasetnya dan Hasanat Ui Nida. 2011. Dinamika Regulasi Diri Pada
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Skripsi. Fakultas Psikologi. Universitas Gajah Mada.
Pratiwi, Denia. 2011. Pengaruh Konseling Obat terhadap Kepatuhan Pasien Hipertensi di
Poliklinik Khusus Rumah Sakit Umum Pusat DR.M.Djamil Padang. Tesis. Program
Pascasarjana Universitas Andalas Padang.
Prawitasari, Johana E. 2011. Psikologi Klinis Sebagai Pengantar Terapan Mikro dan Makro.
Jakarta : Erlangga