Anda di halaman 1dari 22

HALAMAN JUDUL

Tugas kelompok

ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA


Diajukan untuk melengkapi dan memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah : Administrasi Pendidikan
Dosen Pengampu : Hj. Nurul Septiana, M.Pd

Disusun Oleh :

PERRIY

1701130367

WAHYU TRI WINARTI

1701130383

RASHTRIA AZIZAH UTAMI

1701130365

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA
TAHUN 2020 M/ 1441 H

1
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur dengan hati dan pikiran yang tulus kepada Allah SWT, yang atas
berkat dan rahmat-Nyalah makalah ini bisa terselesaikan untuk membantu menambahkan
ilmu dan pengetahuan kita bersama.

Shalawat dan salam selalu terucapkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para
keluarga dan sahabat karena atas berkat usaha dan kerja kerasnyalah kita bisa memeluk dan
merasakan indahnya Islam.

Selanjutnya makalah yang berjudul: “Administrasi Sarana dan Prasarana” sebagai


salah satu tugas mata kuliah Administrasi Pendidikan, guna untuk lebih mengetahui dan
memahami mengenai administrasi sarana dan prasarana, dan semoga dengan terselesainya
makalah ini bisa membantu dan bermanfaat bagi kita semua.

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Palangka Raya, 29 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................3

C. TUJUAN MAKALAH.........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5

A. PENGERTIAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA...................................5

B. FUNGSI DARI ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA...................................6

C. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA............................7

D. PROSES PENGELOLAAN DALAM KEGIATAN ADMINISTRASI SARANA DAN


PRASARANA...........................................................................................................................11

E. PERAN GURU DALAM KEGIATAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA


17

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................19

A. KESIMPULAN...................................................................................................................19

B. SARAN...............................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................21

3
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara bahasa kata administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata yaitu
ad yang artinya intensif dan ministrare yang berarti melayani, membantu, atau mengarahkan.
Sehingga administrasi didfinisikan melayani atau mengarahkan secara intensif. Administrasi
dalam dunia pendidikan sering disebut administrasi pendidikan, di mana administrasi
pendidikan adalah suatu rangkaian kegiatan sebuah proses pengendalian usaha kerjasama
sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis. Dalam administrasi
pendidikan dibagi menjadi beberapa ruang lingkup, diantaranya yaitu administrasi sarana dan
prasarana.

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah suatu hal yang sangat menunjang
untuk tercapainya suatu tujuan dari pendidikan. Peran penting Administrasi Sarana dan
Prasarana bagi sebuah organisasi sangatlah perlu untuk diperhatikan, karena ketersediaan
sarana dan prasarana yang baik dapat menunjang kesuksesan sebuah organisasi. Seorang
guru dituntut untuk menguasi dan memahami administrasi sarana dan prasarana, agar dapat
meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai etika kerja
sesama guru.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari administrasi sarana dan prasarana ?

2. Apa fungsi dari administrasi sarana dan prasarana ?

3. Apa saja ruang lingkup administrasi sarana dan prasarana ?

4. Bagaimana proses pengelolaan dalam kegiatan administrasi sarana dan prasarana ?

5. Bagaimana peran guru dalam kegiatan administrasi sarana dan prasarana ?

4
C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui pengertian dari administrasi sarana dan prasarana.

2. Untuk mengetahui fungsi dari administrasi sarana dan prasarana.

3. Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi sarana dan prasarana.

4. Untuk mengetahui proses pengelolaan dalam kegiatan administrasi sarana dan prasarana.

5. Untuk mengetahui peran guru dalam kegiatan administrasi sarana dan prasarana.

5
BAB II PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA


Sarana dan prasarana yang dimaksudkan di sini adalah sarana dan prasarana dalam
konteks pendidikan. Dalam konteks pendidikan sarana dan prasarana dipergunakan untuk
dipergunakan dalam pelaksanaan pendidikan secara umum maupun dipergunakan secara
khusus untuk pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari definisi mengenai sarana dan prasarana
yang dikemukakan beberapa ahli berikut: Sarana adalah alat yang secara langsung dapat
mendukung tercapainya tujuan pendidikan, misalnya ruang, buku, perpustakaan,
laboratorium dan sebagainya sedangkan prasarana adalag alat yang tidak secara langsung
dapat mendukung tercapainya tujuan seperti lokasi/tempat, lapangan olahraga, uang dan
sebagainya (Syafaruddin dkk, 2014).

Senada dengan penjelasan Daryanto, Mulyasa (2004) menjelaskan sarana adalah


peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses
pendidikan, khususnya proses belajar-mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi,
serta alat-alat dan media pengajaran. Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak
langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti halaman, kebun atau
taman sekolah, jalan menujusekolah. Namun jika prasarana tersebut dimanfaatkan secara
langsung untuk pengajaran misalnya pengajaran Biologi maka halaman sekolah, kebun atau
taman sekolah tersebut merupakan sarana pendidikan.

Bafadal (2014:2) menjelaskan sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan,


bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah,
sedangkan sarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak
langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Senada dengan penjelasan
Bafadal di atas, Syafaruddin dkk (2014) menyatakan bahwa sarana pendidikan adalah semua
perangkat peralatan, bahan dan perabotan yang secara langsung digunakan dalam proses
pendidikan di sekolah, sedangkan prasarana pendidikan adalah semua peralatan perlengkapan
dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.

6
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting
dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan program pendidikan di
sekolah sangat dipengaruhi oleh kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki
sekolah dan oleh optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatannya (Ananda dan Banurea,
2017).

Berdasarkan pemaparan di atas dapatlah dipahami bahwa sarana dan prasarana


pendidikan yang dimiliki suatu lembaga pendidikan merupakan bagian dari upaya
pencapaian tujuan pendidikan secara umum dan tujuan pembelajaran secara khusus
berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan demikian dapatlah dipahami bahwa sarana
dan prasarana pada dasarnya merupakan elemen penting yang mendukung dan memfasilitasi
seluruh rencana sekolah dapat dilaksanakan.

B. FUNGSI DARI ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA


Kondisi suatu sarana pendidikan dapat dapat dilihat baik buruknya secara kualitas
maupun kuantitas ditinjau dari berfungsi tidaknya sarana pendidikan itu dalam proses
pembelajaran. Peranan atau fungsi merupakan kriteria suatu alat yang ditetapkan untuk
memenuhi kebutuhan.

Pengertian sederhana dari fungsi adalah kegunaan yang timbul karena adanya
kebutuhan manusia. Sri Rumini, dkk menjelaskan bahwa suatu benda dikatakan fungsional
tidak hanya diartikan sebagai hal-hal yang bersifat psikis, misalnya berminat
mengaktualisasikan diri untuk memanfaatkan sarana belajar guna mengembangkan potensi
yang dimiliki. Lebih lanjut dijelaskan peranan atau keberfungsian suatu alat akan
berhubungan dengan suatu sistem. Suatu alat terbentuk oleh adanya bagian-bagian yang
saling berkaitan satu sama lain yang menjadi satu kesatuan sehingga keberfungsian suatu
benda atau alat memiliki ciri-ciri tertentu, misal: a) proses, yaitu memikirkan proses suatu
alat tersebut, b) maksud, yaitu melihat dari sisi tujuan, c) keseluruhan, artinya memahami
fungsi suatu benda dengan mengetahui kegunaan seluruh benda tersebut, d) perilaku,
maksudnya memahami suatu benda dari keseluruhan bagian-bagianya berperilaku, e)
hubungan, maksudnya hubungan benda tersebut dengan hal-hal yang abstrak.

7
Menurut Dirjen Dikdasmen Depdikbud (1997: 7), bahwa fungsi sarana pendidikan
yang berupa alat pembelajaran, alat peraga, dan media pendidikan dalam proses
pembelajaran sangat penting guna mencapai tujuan pendidikan. Sarana pendidikan tersebut
terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga berfungsi sebagai alat yang dapat
memperlancar serta mempermudah penangkapan pengertian dalam proses interaksi antar
guru dan siswa.

Dalam keadaan tertentu fungsi sarana pendidikan sangat menentukan dalam proses
pembelajaran. Jika sarana yang dibutuhkan tidak ada, maka proses pembelajaran tidak bisa
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dan tujuan yang telah ditetapkan akan sulit
dicapai. Adanya sarana pendidikan yang lengkap tentu saja akan memudahkan guru dalam
menyampaikan pesan pembelajaran yang dimaksud kepada siswanya.

Menurut Asri C. Budiningsih, alat pembelajaran dapat berfungsi sebagai alat


penghubung pemahaman anak didik dari konsep konkret ke abstrak. Keadaan ini dipahami
bahwa siswa dapat mengkaji hal-halyang abstrak dengan dijembatani oleh pengguna sarana
pendidikan tersebut.

Mencermati beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan


mempunyai fungsi, antara lain: a) sebagai alat yang dapat memperjelas penyampaian
informasi sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar, b) sebagai alat yang dapat
meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa, meningkatkan interaksi langsung siswa
dengan lingkungan sehingga memungkinkan utuk bisa belajar mandiri, c) sebagai alat yang
dapat mengatasi karena masalah keterbatasan ruang dan waktu, d) sebagai alat yang dapat
memberikan kesamaan pengalaman tentang peristiwa yang terjadi di lingkungan para siswa,
dan e) sebagai alat yang dapat membantu siswa untuk belajar konsep dasar yang benar,
konkret, dan realistis.

C. RUANG LINGKUP ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA

Sarana pendidikan merupakan alat atau benda yang berfungsi sebagai penunjang untuk
membantu proses berlangsungnya proses pembelajaran yang ada di sekolah. Menurut Dirjen
Dikdasmen Depdikbud (1997: 134) secara teoritis, sarana pendidikan tersebut ditinjau
berdasarkan jenis, fungsi, dan sifatnya. Kemudian secara garis besar bila ditinjau dari
8
jenisnya, sarana pendidikan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sarana pendidikan yang
dirancang secara khusus untuk kepentingan pembelajaran dan sarana pendidikan yang sudah
tersedia di lingkungan kita berupa barang-barang jadi yang digunakan untuk kepentingan
pembelajaran, misalnya: peninggalan purba kala, sawah, masjid, atau benda-benda lain yang
dapat diperagakan.

Menurut Nawawi dalam Ibrahim Bafadal (2004: 2) membedakan menjadi beberapa


macam sarana pendidikan, yaitu (1) habis tidaknya dipakai; (2) bergerak tidaknya pada saat
digunakan; dan (3) hubungannya dengan proses belajar mengajar.

Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan
bila ditinjau berdasarkan jenisnya ada dua yaitu sarana yang berwujud benda mati atau
dibendakan yang dirancang secara khusus untuk kepentingan proses pembelajaran dengan
melihat habis tidaknya dipakai dan bergerak tidaknya saat digunakan, sedangkan sarana
pendidikan yang sudah tersedia itu termasuk didalamnya sarana yang berhubungan dengan
proses pembelajaran. Sarana pendidikan dapat pula dilihat dari segi fungsi atau peranannya
dalam proses pembelajaran.

Menurut Suharsimi Arikunto bahwa sarana pendidikan ditinjau dari fungsi dan
peranannya terhadap proses pembelajaran dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: alat
pembelajaran, alat peraga, dan media pendidikan.

1. Alat pelajaran

Yang dimaksud dengan alat pelajaran adalah alat atau benda yang dipergunakan
secara langsung oleh guru maupun murid dalam proses belajar mengajar.Alat pelajaran
sekolah wujudnya dalam bentuk:

a. Buku-buku, baik buku-buku di perpustakaan maupun buku yang terdapat di kelas


sebagai buku pegangan guru maupu buku pelajaran murid.

b. Alat-alat peraga, yang digunakan oleh guru pada waktu mengajar, baik yang
sifatnya tahan lama dan disimpan di sekolah maupun yang diadakan seketika oleh
guru pada jam digunakan.

9
c. Alat-alat praktek, yang terdapat di dalam laboratorium, bengkel kerja, dan ruang
praktek (olahraga, kesenian dan lain sebagainya).

d. Alat tulis menulis, misal papan tulis, penghapus, kapur tulis, pensil, karet
penghapus dan lain sebagainya.

2. Alat peraga

Yang dimaksud dengan alat peraga adalah segala sesuatu yang digunakan oleh
guru untuk memperagakan atau memperjelas pelajaran.

3. Media pengajaran

Menurut arti katanya, media adalah suatu sarana. Media komunikasi adalah sarana
untuk mengadakan penampilan komunikasi seperti halnya surat kabar, radio dan lain
sebagainya. Media pengajaran adalah suatu sarana yang digunakan untuk
menampilkan pelajaran. Pengertian yang lebih luas disebut media pendidikan.

Pemisahan antara alat pembelajaran, alat peraga, dan media pendidikan dapat
diketahui saat benda atau alat itu digunakan. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
sarana pembelajaran adalah alat yang dipergunakan secara langsung oleh guru maupun murid
dalam proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas untuk mencapai tujuan
khusus pendidikan.

Sarana yang berupa alat peraga yaitu alat-alat yang digunakan untuk lebih
memperjelas pelajaran yang sedang disampaikan oleh guru dan dipelajari siswa. Alat peraga
tersebut diharapkan dalam proses pembelajaran lebih mudah memberikan pengertian kepada
siswa berturut-turut dari perbuatan yang konkret sampai pada benda yang sangat abstrak.
Sarana yang berupa media pengajaran yaitu sarana pendidikan yang digunakan untuk
menampilkan pembelajaran yang dimaksudkan, maka media pengajaran disebut juga media
pendidikan.

Media pendidikan dalam pengelompokan di atas merupakan bagian dari sarana


pendidikan dan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

10
menyampaikan pesan dari si pengirim ke si penerima pesan sehingga dapat menarik siswa
untuk mengikuti prose pembelajaran yang sedang berlangsung.

Menurut Dirjen Dikdasmen Depdikbud (1997: 134-136) bahwa sarana pendidikan


ditinjau dari fungsinya dapat dikelompokkan menjadi empat macam. Berdasarkan keempat
macam sarana pendidikan tersebut secara garis besar dapat disimpulkan.

1. Sarana fisik sekolah meliputi; (1) bangunan sekolah, yang terdiri dari ruang kelas,
ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, dan lain-lain; (2) perabot sekolah,
meliputi: kursi, meja belajar, meja kerja, papan tulis, dan lain-lain; (3)sarana tata usaha
pendidikan, misal: buku induk siswa, buku rapor, alat tulis, dan alat-alat kantor
lainnya.

2. Media pendidikan meliputi: (1) perangkat keras atau hardware, yaitu segala jenis alat
penampilan elektronik untuk menyampaikan pesan-pesan dalam kegiatan
pembelajaran, meliputi: OHP, tape recorder, televisi, komputer, dan lain sebagainya;
(2) perangkat lunak atau software, yaitu segala jenis atau materi pengajaran yang
disampaikan melalui alat penampil dalam kegiatan pembelajaran.

3. Alat peraga meliputi: (1) alat peraga yang dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
sebagai sarana penjelas dan memvisualisasikan konsep, ide atau pengertian tertentu
yang terdiri dari: gambar-gambar anatomi, rangka badan, diagram, globe, peta, dan
lain sebagainya; (2) alat praktik yaitu alat yang berfungsi sebagai sarana untuk berlatih
mencapai ketrampilan tertentu.

4. Perbukuan sekolah meliputi macam-macam buku yang dipergunakan dalam proses


pembelajaran.

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa sarana pendidikan bila di lihat dari segi fungsi atau peranan benda secara umum
dikelompokkan menjadi tiga yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media pendidikan.
Kemudian bila ditinjau dari sifatnya, menurut Dirjen Dikdasmen Depdikbud (1997: 302)
sarana pendidikan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu barang yang bergerak dan barang
tidak bergerak yang semuanya dapat mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Lebih

11
lanjut dijelaskan barang yang tidak bergerak tentu ssaja barang yang tidak bisa dipindahkan
dari posisi semula, misal: tanah pekarangan dan bangunan. Barang yang bergerak adalah
barang yang dengan mudah dapat dipindahkan letaknya dari posisi semula, misal: perabotan,
alat kantor, buku, dan alat olahraga.

D. PROSES PENGELOLAAN DALAM KEGIATAN ADMINISTRASI SARANA DAN


PRASARANA
Secara berturut-turut, proses pengelolaan dalam kegiatan administrasi sarana dan
prasarana dibagi menjadi beberapa hal mendasar1, diantaranya yaitu :

1. Perencanaan Barang

Di mana dalam suatu kegiatan administrasi, jenis administrasi apapun itu akan
diawali dengan suatu perencanaan yang matang dan baik. Hal tersebut dilakukan dengan
tujuan agar dapat menghindari kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan.
Perencanaan yang matang dan baik akan didasarkan pada kebutuhan dan menyesuaikan
dengan dana yang ada serta tingkat keperluannya. Dalam menyusun perencanaan ada
beberapa cara, diantaranya yaitu :

a. Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan, yaitu suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi mengenai


jenis, jumlah, kualitas, sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukann oleh
sekolah. Dengan mempertimbangkan perkembangan kebutuhan sekolah, waktu
penggantian barang-barang yang rusak, hilang, atau dihapuskan.

b. Mengumpulkan data dan informasi mengenai sarana dan prasarana yang ada

c. Penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan.

2. Pengadaan barang

Pengadaan yaitu suatu kegiatan untuk menyediakan semua keperluan sekolah. Baik
berupa barang, benda maupun jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas di sekolah.
1
Saidah, Nur. 2019. Pengertian, proses administrasi sarana dan prasarana. Universitas negeri padang (73).
12
Pengadaan juga dapat diartikan sebagai upaya merealisasikan rencana kebutuhan
pengadaan perlengkapan yang telah disusun sebelumnya dalam perencanaan. Misalnya
pengadaan tanah yang dilakukan dengan cara membeli, menerima hibah, maupun
menerima hak pakai. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan sebagai
berikut :

a. Pengadaan tanah, dilakukan dengan cara membeli, menerima hibah, maupunmenerima


hak pakai.

b. Pengadaan bangunan, dilaksanakan dengn mendirikan bangunan baru, membeli,


menyewa, menerima hibah atau menukar.

c. Pengadaan perabot, dilakukan dengan membeli, membuat sendiri atau menerima


bantuan dari donator seperti BP3.

d. Pengadaan kendaraan, pengadaan kendaraan untuk sekolah telah dilakukan oleh


pemerintah pusat.

e. Pengadaan sarana pendidikan (alat pelajaran, alat peraga, media pembelajaran), alat
kantor (mesin ketik, mesin hitung dan sebagainya) dan alat tulis kantor (kertas, tinta,
map dan sebagainya) diadakan sesuai ketentuan yang berlaku, yaitu dengan jumlah
besar tertentu melalui lelang/tender melalui rekanan. Pengadaan buku-buku atau benda
benda grafis lainnya dapat diadakan dengan membuat sendiri, menerima bantuan,
hadiah, hibah

Pengadaan bangunan bisa dilakukan dengan membangun bangunan baru, membeli


bangunan, menyewa bangunan ataupun menerima hibah bangunan. Pengadaan perabot,
Pengadaan sarana pendidikan, alat-alat kantor dan alat tulis kantor (ATK) bisa dilakukan
dengan cara membeli, menerbitkan sendiri, dan menerima bantuan atau hadiah ataupun
hibah. Pengadaan kendaraan atau alat transportasi bias dilakukan dengan membeli,
menerima bantuan dan lain-lain. Pengadaan peralatan harus memperhatikan aspek
kualitas, kuantitas, hukum, dan prosedur yang berlaku dalam pengadaan sarana dan
prasarana tersebut.2

2
Saidah, Nur. 2019. Pengertian, proses administrasi sarana dan prasarana. Universitas negeri padang (Hal. 76).
13
3. Inventaris sarana dan prasarana pendidikan

Inventaris merupakan kegiatan mancatat dan menyusun daftar sarana dan prasarana
yang ada secara teratur menurut ketentuan yang berlaku kedalam suatu daftar inventaris
barang. Inventaris ini berfungsi sebagai data yang diperlukan dalam perencanaan,
pengadaan, penyaluran, pemeliharaan, penghapusan, pengendalian serta pengawasan
sarana dan prasarana. Salah satu aktivitas dalam pengelolaan perlengkapan pendidikan di
sekolah adalah mencatat semua perlengapan yang dimiliki oleh sekolah. Pada umumnya,
kegiatan pencatatan semua perlengkapan itu disebut dengan istilah inventarisasi
perlengkapan pendidikan. Kegiatan tersebut merupakan suatu proses yang berkelanjutan.
Inventarisasi memiliki tujuan tertentu dalam administrasi sarana dan prasarana,
diantaranya yaitu :

a. Agar tercipta ketertiban administrasi sarana dan prasarana yang ada,

b. Untuk menghemat keuangan,

c. Mempermudah pemeliharaan dan pengawasan sarana dan prasarana yang ada, dan

d. Menyediakan data informasi untuk perencanaan.

Inventarisasi memiliki manfaat tertentu dalam administrasi sarana dan prasarana,


diantaranya yaitu :

a. Mencatat dan menghimpun data aset yang dikuasahi unit organisasi atau suatu
departemen,

b. Menyiapkan dan menyediakan bahan laporan pertanggung jawaban atas penguasaan


dan pengelolaan aset organisasi atau Negara,

c. Menyiapkan dan menyediakan bahan acuan untuk pengawasan aset organisasi atau
Negara,

14
d. Menyediakan informasi mengenai aset organisasi /negara yang dikuasai departemen
sebagai bahan untuk perencanaan kebutuhan, pengadaan dan pengelolaan perlengkapan
departemen,

e. Menyediakan informasi tentang aset yang dikuasai departemen untuk menunjang


perencanaan dan pelaksanaan tugas departemen.

4. Penyaluran barang

Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan


tanggung jawab dari instansi atau pemegang yang satu kepada instansi atau pemegang
yang lain. Kegiatan penyaluran barang ini meliputi tiga bagian3, diantaranya yaitu :

a. Penyusunan alokasi

Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian/pendistribusian barang sehingga


merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya masing-masing, maka perlu
disusun alokasi kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga sungguh-sungguh
dapat menunjang kegiatan instruksional.

b. Pengiriman barang

Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang perlu memperhatikan beberapa hal
sebagai berikut : cara pengiriman, pengemasan, pemuatan, pengangkutan dan
pembongkarang.

c. Penyerahan barang

Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk mengisi daftar penyerahan
barang, surat pengantar, faktur, tanda terima peyerahan barang, biaya pengiriman dan
sebagainya.

5. Pemanfaatan dan Pemeliharaan

3
Jeflin, Hairunisa., dan Hade Afriansyah. 2018. Administrasi sarana dan prasarana. Padang : UNP (Hal. 24).
15
Pemeliharaan adalah kegiatan terus-menerus untuk mengusahakan agar
barang/bahan kantor tetap dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai. Tujuan
pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, antara lain :

a. Agar barang tidak mudah rusak karena hama atau suhu bahkan cuaca,

b. Agar barang tidak mudah hilang,

c. Agar barang tidak kadaluarsa,

d. Agar barang tidak mudah susut, dan

e. Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.

Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dapat dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain :

a.Pemeliharaan berdasarkan waktu

1) Pemeliharaan setiap hari, di mana pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan
setiap hari, biasanya dilakukan oleh petugas atau karyawan yang menggunakan
barang dan bertanggung jawab atas barang tersebut, misalnya pemeliharaan ruang
kerja, mesin tik, komputer, dan mobil. Pemeliharaan barang-barang tersebut harus
dilakukan setiap hari agar kebersihannya tetap terjaga dan menghindari kerusakan
yang lebih besar.

2) Pemeliharaan berkala, di mana pemeliharaan berkala dilakukan menurut jangka


waktu tertentu, misalnya seminggu sekali, dua minggu sekali, sebulan sekali atau
dua bulan sekali. Pemeliharaan berkala dapat dilakukan untuk berbagai jenis sarana
dan prasarana dan biasanya dilakukan oleh petugas yang khusus menangani
pemeliharaan barang.

b.Pemeliharaan berdasarkan jenis barang

1) Pemeliharaan barang bergerak, di mana pemeliharaan barang bergerak dapat


dilakukan setiap hari maupun secara berkala. Misalnya kendaraan bermotor, mesin
kantor, dan alat elektronik.
16
2) Pemeliharaan barang tidak bergerak, di mana pemeliharaan barang tidak bergerak
juga dapat dilakukan setiap hari atau secara berkala untuk mengetahui sampai sejauh
mana kualitas barang tersebut masih dapat digunakan. misalnya membersihkan
debu-debu yang menempel pada alat,sebaiknya dilakukan setiap hari agar alat dapat
selalu terjaga kebersihannya, juga untuk mencegah kerusakan. Instalasi listrik dan air
dapat dilakukan secara berkala.

6. Penghapusan

Penghapusan merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk


mengeluarkan atau menghilangkan barang-barang milik Negara dari daftar inventaris
negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila biaya
rehabilitasi barang terlalu besar sedangkan daya pakainya terlalu singkat maka barang
tersebut lebih baik tidak dipakai lagi dan dikeluarkan dari daftar inventarisasi. Sebagai
salah satu fungsi dari pengelolaan perlengkapan, penghapusan mempunyai makna :

a. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian yang jauh lebih besar yang
disebabkan oleh:

1)Pengeluaran yang semakin besar untuk biaya perawatan dan perbaikan atau
pemeliharaan terhadap barang yang semakin buruk kondisinya.

2)Pemborosan biaya untuk pengamanan barang-barang kelebihan atau barang lain


yang karena beberapa sebab, tidak dapat dipergunakan lagi.

b. Meringankan beban kerja inventarisasi karena banyaknya barang-barang yang


tinggal menyusut.

7.Pengawasan

Seluruh kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan tidak bisa berjalan
sendiri tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya setiap kegitan masing-masing akan
dimonitoring setiap saat oleh pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja samanya satu
sama lain. Pengawasan bukan merupakan suau pengaturan yang kaku dan akan
membatasi ruang gerak masing-masing fungsi pengelolaan, tetapi merupakan

17
koordinasi serta akselerasi bagi seluruh fungsi pengelolaan administrasi, sehingga
pemborosan waktu, tenaga dan biaya dapat dihindarkan.

E. PERAN GURU DALAM KEGIATAN ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA


Sebagai pelaksana tugas pendidikan, guru mempunyai adil dalam administrasi sarana
dan prasarana seperti berhubungan dengan sarana pengajaran yaitu media pembelajaran,alat
pelajaran, alat peraga dan lain - lain. Guru juga harus aktif mengikuti perkembangan zaman
agar tidak gagap dalam menghadapi teknologi. Guru juga harus terus belajar memahami dan
mendalami administrasi sarana dan prasarana agar terwujudnya tujuan pendidikan nasional.
Dengan adanya sarana dan prasarana pendidikan, siswa dapat belajar secra maksimal dan
efesien. Maka dari itu, pengelohan sarana dan prasara harus selalu diperhatikan oleh lembaga
pendidikan seperti sekolah.dan harus ada yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarana
dan prasana pendidikan tersebut.

Jika pengelolaan sarana dan prasarana berjalan dengan baik maka dapat berdampak
baik terhadap siswa dalam proses belajar mengajar sehingga tercapai tujun pendidikan secraa
efektif dan efesien. Berdasarkan pada kebijakan pemerintah tentang pengelolaan sarana dan
prasarana sekolah tertuang di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 45 ayat
(1) yaitu ”setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana
yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik”.4

Adapun peran guru dalam administrasi sarana dan prasarana sekolah, diantaranya
yaitu :

1. Terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran,

2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang digunakan
guru,

3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa.

4
Jeflin, Hairunisa., dan Hade Afriansyah. 2018. Administrasi sarana dan prasarana. Padang : UNP (Hal. 26).
18
Peranan Guru dalam Administrasi sarana dan Prasarana antaara lain dengan cara :
Sebagai seorang personal administrasi pendidikan berusaha untuk menjaga sarana
danprasarana dalam proses pembelajaran, dan juga harus menanamkan kepada siswa
kedisiplinan dalam memakai suatu barang disekolah serta memberikan pengawasan kepada
siswayang memakai.5

5
Tjeriawan, Chenrika Arabella. 2016. Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan Administrasi Sarana dan
Prasarana. Padang : Universitas Negeri Padang (Hal. 126).
19
BAB III PENUTUP

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sarana adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar-mengajar seperti gedung, ruang
kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Sedangkan prasarana adalah fasilitas
yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran seperti
halaman, kebun atau taman sekolah, jalan menuju sekolah.

Sarana pendidikan mempunyai fungsi, antara lain: a) sebagai alat yang dapat
memperjelas penyampaian informasi sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar, b)
sebagai alat yang dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa, meningkatkan
interaksi langsung siswa dengan lingkungan sehingga memungkinkan utuk bisa belajar
mandiri, c) sebagai alat yang dapat mengatasi karena masalah keterbatasan ruang dan waktu,
d) sebagai alat yang dapat memberikan kesamaan pengalaman tentang peristiwa yang terjadi
di lingkungan para siswa, dan e) sebagai alat yang dapat membantu siswa untuk belajar
konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis.

Ruang lingkup sarana pendidikan bila di lihat dari segi fungsi atau peranan benda
secara umum dikelompokkan menjadi tiga yaitu alat pelajaran, alat peraga, dan media
pendidikan. Kemudian bila ditinjau dari sifatnya, menurut Dirjen Dikdasmen Depdikbud
(1997: 302) sarana pendidikan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu barang yang bergerak dan
barang tidak bergerak yang semuanya dapat mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Lebih lanjut dijelaskan barang yang tidak bergerak tentu ssaja barang yang tidak bisa
dipindahkan dari posisi semula, misal: tanah pekarangan dan bangunan. Barang yang
bergerak adalah barang yang dengan mudah dapat dipindahkan letaknya dari posisi semula,
misal: perabotan, alat kantor, buku, dan alat olahraga.

Proes pengelolaan sarana dan prasarana adalah sebagai berikut perencanaan barang,
pengadaan barang, inventaris sarana dan prasarana pendidikan, penyaluran barang,
pemanfaatan dan pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan

20
Peranan Guru dalam Administrasi sarana dan Prasarana antaara lain dengan cara :
Sebagai seorang personal administrasi pendidikan berusaha untuk menjaga sarana
danprasarana dalam proses pembelajaran, dan juga harus menanamkan kepada siswa
kedisiplinan dalam memakai suatu barang disekolah serta memberikan pengawasan kepada
siswa yang memakai.

B. SARAN
Penyusun sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kemsempurnaan,
untuk itu penyusun menyarankan kepada pembaca untuk memberikan saran serta kritikan
guna memperbaiki makalah yang akan datang.

21
DAFTAR PUSTAKA
Ananda, R., & Banurea, O. K. (2017). Manajemen sarana dan prasarana pendidikan.

Agustin, J., & Afriansyah, H. (2020). administrasi sarana prasarana.

Mulyasa, E. (2004). Manajemen Berbasis Sekolah, PT Remaja Rosdakarya.

Bafadal, I. (2004). Manajemen perlengkapan sekolah teori dan aplikasinya. Jakarta: Bumi


Aksara.

Syafaruddin, S., & Asrul, A. (2014). Manajemen kepengawasan pendidikan ( editor:Syafaruddin


dan Asrul).

Jeflin, Hairunisa., dan Hade Afriansyah. 2018. Administrasi sarana dan prasarana. Padang :
UNP.

Saidah, Nur. 2019. Pengertian, proses administrasi sarana dan prasarana. Universitas negeri
padang.

Tjeriawan, Chenrika Arabella. 2016. Kebijakan pemerintah tentang pengelolaan Administrasi


Sarana dan Prasarana. Padang : Universitas Negeri Padang.

22

Anda mungkin juga menyukai