BAB I Sampai BAB IV
BAB I Sampai BAB IV
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fisik, mental, sosial yang tidak dapat dipisahkan. Menurut WHO sehat adalah
keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan bukan hanya keadaan
no.23 tahun 1992 kesehatan mencakup aspek fisik, mental, sosial, dan
ekonomi. Anak sehat dapat dikatakan sehat apabila tidak ada keluhan fisik,
sosialisasi anak sesuai dengan umurnya, serta anak yang sehat jiwanya akan
jiwa dengan jumlah terbanyak anak usia 0-4 tahun 662 juta dan 5-9 tahun 618
Indonesia tahun 2018 mencapai 79,5 juta jiwa dengan kelompok usia 0-17
tahun, sementara jumlah anak usia 0-17 tahun untuk sulawesi selatan sekitar
Anak dapat diartikan sebagai individu yang unik, dimana anak dipandang
sebagai seorang individu yang memiliki pontensi yang berbeda satu dengan
yang lainnya namun tetap saling melengkapi satu sama lain. Anak pada masa
usia dini mengalami masa keemasan (the golden years) yaitu ketika anak
berusia 0-6 tahun. Pada masa ini, anak mengalami peningkatan kemampuan
yang begitu pesat seperti kemampuan bersosialisasi, interpersonal yang
pada anak. Anak yang mempunyai kemampuan sosial yang baik akan
dapat dilihat dari angka partisipasi kasar (APK) PAUD untuk anak usia 3-6
angka nasional, dan provinsi terendah dengan APK PAUD usia 3-6 tahun
adalah provinsi Papua sebesar 10,65%, provinsi sulawesi selatan sendiri APK
PAUD sebesar 26,81% Sedangkan jenis PAUD yang paling banyak diikuti
Agar menjadi pribadi yang utuh, anak pada usia prasekolah selain
kemampuan sosialnya dengan teman sebaya maupun orang yang lebih tua
serupa yang dilakukan oleh Tri Utami, dkk tahun 2017 dengan judul
Anak Usia Pra Sekolah (4-5 Tahun) di Pendidikan Anak Usia Dini Insan
signifikan terhadap peningkatan rasa percaya diri pada anak sebelum dan
Dari beberapa jenis permainan akif dapat dilihat berbagai macam fungsi
dengan teman dan orang lain. Data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan
anak belum saling mengenal satu sama lain dan masih acuh dengan
lingkungan serta orang baru yang mereka temui. Dilihat dari metode
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
Tahun ”
B. Rumusan Masalah
sosial anak masih kurang , metode yang digunakan dalam pembelajaran serta
permainan anak masih monoton yang dapat membuat anak menjadi bosan.
salah satu permainan yang dapat dimainkan oleh anak karena memberikan
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
bermain peran
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
bermain aktif terutama di masyarakat, sekolah TK, dalam hal ini orang tua
selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjaian Teori
I. Perkembangan Sosial
Gambar 2.1
yang dimiliki oleh organisme ini, baik yang bersifat konkret maupun
proses yang pasti dialami oleh setiap individu. Perkembangan ini adalah
proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan
sejak usia enam bulan. Saat itu anak telah mampu mengenal manusia
manusia.
anak usia dini sebagai bibit untuk masa depan bangsa mengatakan
sekitarnya. Umumnya anak usia ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi
kelamin yang berbeda. Kelompok bermain anak usia ini cenderung kecil
dan tidak terorganisasi secara baik, oleh karena itu kelompok ini mudah
berganti.
anak TK dan RA adalah anak yang berada dalam rentang usia 4 tahun
lebih besar
d. Mengenal tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial
budaya setempat
Nur09 \l 1033 ] :
barang kepunyaan.
laku sosial anak usia dini ketika mereka sedang bermain bermain bebas
seperti berikut:
yang ia sukai, fokus mereka hanya pada apa yang mereka lakukan
berkomentar dengan apa yang mereka lihat namun tidak ada usaha
pada anak usia dini ini ke dalam pola-pola perilaku sebagai berikut:
1) Meniru, yaitu agar sama dengan kelompok, anak meniru sikap dan
orang lain.
akan berkembang.
tentang perasan dan emosi orang lain, tetapi disamping itu juga
anka lainnya.
8) Perilaku akrab, anak memberikan rasa kasih sayang kepada guru
yaitu:
motivasi yang besar untuk bergaul anak akan selalu terpacu untuk
a. Keluarga
perkembangan anak.
sosial yang lebih besar dari pada hanya sekedar keluarga. Setiap
sebaya.
c. Sekolah
sosialisasi anak karena salah satu fungsi sekolah untuk anak usia
sebaya.
jenis kelamin, jumlah saudara, pendidikan orang tua, tipe keluarga dan
pola asuh keluarga. Hal serupa juga dikemukan oleh Rohayati pada
sasaran ejekan.
perkembangan sosialnya.
kelompok.
6) Prasangka.
Bagi anak yang berprasangka akan menjadi kejam dan tidak toleran
1. Definisi Bermain
(Nursalam,2005).
baru yang penting. Melalui kegiatan bermain, daya pikir anak akan
Gambar 2.2
digunakan guru yang aktif itu sangat bervariasi, dinamis, tidak menoton,
pada anak agar tertarik pada tema atau cerita. Persiapkan perlengkapan
dan Yawkey (Sofia Hartati, 2005) menyatakan tiga tahapan untuk latihan
melakonkan cerita pendek atau cerita rakyat yaitu: (1) guru perlu
mendiskusikan cerita pada anak (2) guru menugaskan peran pada anak dan
“berlanjut” pada memainkan cerita, bedakan pemain dan narator (3) minta
senang. Bermain peran sangat penting bagi anak yang kesulitan dalam
3. Manfaat Bermain
Telah disinggung di awal bahwa dunia anak tidak bisa dipisahkan
sebenarnya.
moral dan etika, belajar mengenal apa yang salah dan benar, serta
lain yang juga membawakan peran tertentu sesuai dengan tema yang
anak-anak mampu:
a. Mengeksplorasi perasaan-perasaannya
yang dihadapi
cara
aspek agama dan moral, sosial , fisik, kognitif dan bahasa[ CITATION
Mul14 \l 1033 ]. Hasil penelitian dari Indah Prawoko dkk pada tahun 2019
2015).
peran terhadap perkembangan sosial anak mendapat hasil yang lebih tinggi
konvensional.
bermain peran.
c. Membentuk kelompok.
d. Siswa diberi waktu untuk mempelajari skenario satu atau dua hari
sebelum kegiatan.
peran.
mengevaluasi
h. Penutup
B. Kerangka Teori
Aspek-aspek Perkembangan
Pendidikan Anak anak:
1) Personal sosial
Usia Dini 2) Motorik Kasar
3) Mootorik Halus
4) Bahasa
Bermain
Manfaat Bermain:
1) Untuk
perkembangan
Bermain aktif kognitif
dan bermain 2) Untuk
pasif perkembangan
sosial
emosional
3) Untuk
Bermain aktif adalah permainan yang perkembangan
dilakukan oleh anak secara bebas dan bahasa
spontanitas. Salah satu contoh bermain 4) Untuk
aktif adalah bermain peran. Bermain perkembangan
peran adalah bentuk permainan dimana fisik (jasmani)
anak-anak, melalui perilaku dan bahasa 5) Untuk
yang jelas, berhubungan dengan materi perkembangan
atau situasi seolah-olah hal itu terjadi pengenalan
sebenarnya huruf
(literacy)
A. Kerangka Konsep
atau kaitan antara kosep-konsep atau variabel-variabel yang akan diamati atau
Perubahan
Perkembangan sosial
Bermain peran
anak
Keterangan:
: Variabel independen
: Variabel dependen
B. Variabel Penelitian
peran).
2. Variabel dependen adalah variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi
atau dijelaskan oleh variabel lain (Sugiyono, 2017), dalam penelitian ini
C. Definisi Konseptual
perilaku dan bahasa yang jelas, berhubungan dengan materi atau situasi
D. Definisi Operasional
1. Bermain peran adalah salah satu bentuk permainan aktif dimana anak
benar terjadi. Kegiatan bermain ini merupakan jenis bermain yang lazim
dilakukan oleh anak usia 4-6 tahun. Kegiatan bermain peran dapat
E. Hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh bermain aktif (bermain
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
design. Desain ini memilih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak
Penelitian ini dilakukan pada bulan april sampai bulan mei 2020.
2. Lokasi Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
N
n=
1+ N ( d )2
39
n=
1+39 ( 0.05 )2
39
n=
1+39 ( 0.0025 )
39
n=
1+0.0975
39
n=
1.0975
n=35.53
n=36
1) Siswa dan siswi yang berusia dibawah 5 tahun dan lebih dari 6
tahun
2) Siswa dan siswi yang berhalangan atau sakit dan anak dengan
gangguan perkembangan.
D. Instrument Penelitian
tes akhir akan diketahui seberapa besar perubahan yang terjadi sebagai
Teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi dan
studi dokumentar.
sebagai berikut:
1. Data primer
peneliti. Disebut juga data asli atau data baru (Syamsuddin et al. 2015).
Data primer yang diperoleh peneliti adalah data yang didapatkan saat
observasi responden sebelum dan setelah memberikan perlakuan
permainan aktif.
2. Data sekunder
(Syamsuddin et al. 2015). Data sekunder pada penelitian ini adalah data
a. Editing
b. Coding
c. Processing
e. Mengeluarkan informasi
2. Analisa Data
G. Alur Penelitian
Proposal Penelitian
Kantor LBP3K
Informed Consent
Pengumpulan data
lembar observasi
Analisa data
Analisa Bivariate
(uji)
H. Etika Penelitian
hal berikut:
confidentiality)
kebutuhan.
subjek penelitian.
I. Jadwal Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan april sampai dengan bulan mei tahun
2020.