Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAPAK M KHUSUSNYA ANAK R

DENGAN RESIKO DHF


KELURAHAN SELAT KECAMATAN NARMADA

OLEH

HENDRI PRATAMA YUDHY


VIVIN SEPTA KIHANTARI
YUSRIL DWISTY HIJJABI

POLTEKKES KEMENKES MATARAM


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIV KEPERAWATAN MATARAM
2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. PENGKAJIAN

A. Data Umum
1. Nama KK : Bpk M (45 Thn)
2. Alamat : Selat, Narmada
3. Pekerjaan KK : PNS
4. Pendidikan KK : SLTA
5. Komposisi Keluarga

NO Nama Gender Hub. Dgn KK Umur Pendidikan


1 Ibu M P Istri 30 th SLTA
2 An. R L Anak 8 th SD
3 An. L P Anak 2 th -

6. Genogram
Bpk Ibu
M M

Ana Anak R
kL

Keterangan :
- An. R umur 8 tahun riwayat 1 bulan yang lalu di bawa berobat ke Puskesmas
Narmada karena Demam, Keluarga merawat anak dengan Cara Mengompres
Kepala anak dan Membasuh badan anak dengan air
- An. R umur 8 tahun saat ini mempunyai masalah sulit makan. Keluarga tidak
tahu pengertian, penyebab, tanda gejala dan akibat sulit makan dan Lemas.
Keluarga hanya memberikan air gula untuk memberikan tenaga kepada anak.
Keluarga tidak tahu cara pencegahan dan perawatan anak dengan sulit makan.
- Ibu.M umur 44 tahun mengalami masalah sulit tidur saat malam hari. Keluarga
tidak tahu penyebab susah tidur. Keluarga saat ini banyak masalah yang
dipikirkan. Keluarga tidak tahu pengertian stres, penyebab, tanda dan gejala,
akibat serta cara mengatasi stres saat di rumah.

7. Tipe Keluarga :
Keluarga Bpk M termasuk keluarga inti karena terdiri dari suami istri dan dua
orang anak.

8. Suku Bangsa
Bpk M dan Ibu M sukunya sasak, sebagian besar penduduk Selat adalah orang
pendatang dan berdomisili tetap di wilayah selat. Menurut Ibu M tidak ada budaya
atau kebiasaan dalam keluarganya sehari-hari sekarang ini yang bertentangan
dengan kesehatan. Kebiasaan di rumah konsumsi makanan manis dan santan dan
jarang makan pedas. Kebiasaan keluarga juga menyakini bahwa kalau anak anak
demam tidak masalah hal itu biasa karena Anaknya akan tambah pertumbuhannya

9. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam. Dan selalu mengikuti pengajian Yang di
adakan oleh Majlis ulama Disekitar.

10. Status sosial ekonomi keluarga


Bpk M adalah seorang PNS, Selama ini menurut keluarga kehidupannya dalam
rentang biasa saja/masih berkecukupan, dalam kebutuhan makan sehari-hari, susu
anak, kebutuhan untuk bayar listrik, beli pulsa, saat ini keluarga tidak ada
tanggungan utang, untuk tabungannya saat ini dipersiapkan untuk membangun
rumah dan kebutuhan anak untuk sekolah.

11. Aktifitas rekreasi keluarga


Menurut keluarga, mereka sering pergi jalan-jalan untuk rekreasi, seperti ke
tempat berenang dan Taman Bermain. Keluarga mengatakan dapat merasakan
kebahagiaan saat jalan bersama-sama sambil menikmati lingkungan yang ada.

B. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga Bpk M adalah tahap perkembangan keluarga
dengan Usia sekolah yaitu : keluarga mampu memberikan rumah untuk
memberikan perlindungan dari bahaya luar, serta keluarga mampu memberikan
kebutuhan untuk anaknya yang masih sekolah dengan memberikan Kebutuhan
Sekolahnya
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga pada keluarga Bpk. M yang belum terpenuhi adalah
keluarga Bpk. M belum bisa memperbaiki rumahnya karena status rumah saat ini
sedikit rusak karena Bencana Gempa yang melanda Waktu lalu.
3. Riwayat keluarga sebelumnya.
Keluarga Tidak mempunyai masalah

C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Ukuran rumah kira-kira 7x8 m, jumlah kamar tidur 2 buah, Atap rumah genteng,
lantai keramik,, penerangan cukup, lampu hanya digunakan pada malam hari saja,
Jendela terbuka pada pagi sampai sore hari. Kamar mandi berlantai keramik, bak
terbuat dari porselin, air dalam bak mandi tampak bersih serta penerangan cahaya
cukup, WC jongkok tampak bersih menurut ibu jarang menguras bak mandi dan
membersihkan lantai. Ruang dapur serta kamar tidur kondisi penerangannya
kurang sehingga tampak gelap. Saat pengkajian keadaan rumah banyak barang
yang tidak tertata rapi dan banyak lalat berterbangan. Rumah secara umum tampak
berantakan mainan anak, perabot rapi, lantai rumah dan teras tampak bersih,
namun banyak hewan peliharaan di depan rumah dan Banyak tempat tempat yang
bisa Menumbuhkqn potensi Jentik jentik nyamuk. Keadaan rumah yang seperti itu
dapat mempengaruhi kesehatan yang paling mudah adalah anak akan terpapar
kuman dari kurang bersihnya lingkungan sekitar dan penyakit yang sering muncul
karena faktor lingkungan adalah Demam Berdarah, Lingkungan sekitar rumah
merupakan rumah kontrakan yang padat.

2. Denah Rumah

Jalan gang
Tempat Kulkas Kamar KM
jualan Tidur WC Rumah tetanggga

TV
7m
Kamar Tidur

Lemari
baju Dapur

8m
Rumah tetangga
3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan sekitar rumah lebih banyak dari daerah lain, pergaulan dengan
lingkungan cukup baik, hal ini dibuktikan dengan turut sertanya keluarga dalam
kegiatan Posyandu, arisan, dan kegiatan yang diadakan di RT. Sebagian besar
masyarakat di sekitar keluarga Bpk M merupakan penduduk pendatang dengan
status pedagang, sebagian pedagang pasar yang tinggal menetap di daerah tersebut.
4. Mobilitas geografis keluarga
Sebelumnya keluarga tinggal bersama Keluarga besar di daerah narmada Keluarga
sudah sejak 9 tahun tinggal dirumah nya saat ini.
5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ibu M, rajin mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan di lingkungannya, seperti
Posyandu dan mengikuti arisan. Bpk. M juga ikut dalam perkumpulan dengan
bapak-bapak untuk pertemuan RT setiap triwulan sekali, seringnya berkumpul
dengan bapak-bapak saat sore hari.
6. Sistem pendukung keluarga
Bila keluarga Bpk. M ada masalah biasanya di selesaikan bersama Dengan Ibu M.
Keluarga mempunyai sedikit tabungan, keluarga selalu berusaha untuk menabung.

D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Sifat komunikasi terbuka, setiap anggota keluarga dapat mengemukakan
pendapatnya dan diselesaikan secara bersama, namun bila masalah itu belum dapat
dipecahkan juga, Bpk. M akan berkonsultasi dengan orang tuanya atapun saudara
terdekat keluarga.

2. Struktur kekuaatan keluarga


Keluarga saling menghormati satu sama lain, terbukti dengan sikap Bpk. M dan
anaknya yang sangat menghargai dan menghormati Ibu M, bila ada anggota
keluarga yang sakit diusahakan untuk mendapat pengobatan yang optimal dan
senantiasa di follow up dan diperhatikan takut kambuh lagi.
Bpk. M adalah sumber kekuatan yang utama, yang menanggung semua biaya
kehidupan keluarga. Sumber kekuatan kedua dalam keluarga Ibu Bpk. M yang
tinggal dekat dengan kontrakan.
3. Struktur peran
Bpk. M sebagai ayah, kepala keluarga, pencari nafkah, pendidik dan pelindung
bagi anggota keluarganya, ayah juga membantu ibu dalam mengasuh anak, seperti
membantu memandikan An. L dan menyuapinya, namun Bpk. M lebih banyak
berperan sebagai pengontrol perkembangan anak-anaknya karena sebagian
waktunya untuk bekerja diluar rumah.
Ibu M adalah sebagai ibu, pengatur rumah tangga, pendidik dan pengasuh kedua
anaknya, bertanggung jawab atas rumah tangganya.
An. R dan L berperan sebagai anak bagi kedua orang tuanya.
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga seperti
menjalankan sholat 5 waktu, walau sesibuk atau dimanapun berada harus
dijalankan, puasa bulan Ramadhan dalam kondisi apapun wajib menjalankannya
kecuali sakit berat. An.R dan L diwajibkan tidur siang dan tidak boleh bermain
terlalu jauh keluar rumah. Nilai-nilai agama yang dianut oleh keluarga selama ini
mengajarkan anak untuk berdoa setiap kali beraktivitas. Nilai-nilai norma yang
dianut oleh keluarga selama ini tidak bertentangan dengan kesehatan, malah
mendukung kesehatan anggota keluarganya, ini dibuktikan dengan keluarga tidak
berpantangan makan apapun asal halal dan baik.

E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga saling menyayangi, baik Ibu M, Bpk. M, dan anaknya.
Bila ada yang mengeluh kurang sehat sedikit saja, sudah di perhatikan dan dibawa
ke Puskesmas kalau dengan obat warung tidak sembuh. Ibu M dan bapak E sangat
memperhatikan kesejahteraan anaknya, terutama kesehatan anaknya.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga tidak melarang anaknya untuk berteman dengan siapapun. Bila ada acara
keluarga atau berkunjung ke keluarga anaknya selalu diajak.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Pola kebiasaan sehari-hari

Anggota Keluarga
Pola
Bpk. E Ibu M An. R An. L
Makan 3xsehari 3x sehari 3x sehari 3x sehari
Pagi:nasi atau Pagi: selalu Pagi:nasi Pagi:bubur
cemilan roti dan sarapan Siang:nasi Siang:bubur ayam
kopi. Siang: nasi, telur dan jajan Malam: susu
Siang:seperti sayur, lauk di sekolah Kebiasaan
nasi atau makan ayam, tempe Malam:nasi Tidak pernah makan sayur
di tempat kerja atau ikan dan mie Kebiasaan sulit makan kalau makan setengah porsi
Malam: makan Malam: mie Kebiasaan jarang habis dengan alasan sudah kenyang dan
nasi goreng atau jajan banyak minumnya daripada makanan yang masuk
Jarang sarapan nasi dan telur Tidak pernah
kalau tidak makan sayur
bekerja tetapi Kebiasaan
kalau kerja pasti sulit makan
sarapan kalau makan
setengah porsi
jarang habis
dengan alasan
sudah kenyang
dan banyak
minumnya
daripada
makanan yang
masuk
Tidur 4-5 jam 3-4 jam 7-8 jam 7-8 jam
Malam jam Siang hari Siang hari Siang hari tidur 1 jam
23.00-06.00 tidur 1 jam tidur 1 jam Malam jam 20.00-07.00
Tidak ada saat Malam jam Tidak ada keluhan saat tidur.
keluhan saat menemani 20.00-07.00
tidur. anaknya tidur Tidak ada
siang keluhan saat
Malam jam tidur.
20.00-01.00
dan tidak bisa
tidur lagi
Keluhan sulit
tidur.
Aktivitas KK, membantu Ibu RT biasa main Biasa bermain dengan keluarga dirumah
tugas istri mengurusi dengan teman
mengurus keperluan RT sebaya atau
anaknya saat bermain
tidak bekerja, dengan
mencari nafkah saudaranya.
dengan menjadi
buruh bangunan
dengan jam
kerja tidak tentu
mulai jam
08.00-16.00
WIB.
Eliminasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada keluhan
keluhan keluhan keluhan BAK 5-6x sehari tidak ngompol
BAK 4-5x BAK 3-4x BAK 5-6x BAB 1x sehari biasa saat pagi hari
sehari sehari sehari tidak
BAB 1x sehari BAB 1x ngompol
sehari biasa BAB 1x sehari
saat pagi hari biasa saat pagi
hari

Bpk. M tidak mempunyai riwayat penyakit kronis Selama pengkajian Bpk. M


cenderung diam dan suka keluar rumah saat dilakukan pengkajian
Ibu.M mempunyai masalah kesehatan sulit tidur, tekanan darah rendah, tampak
anemis. Saat ini yang dirasakan Ibu.M banyak masalah yang berkaitan dengan adik
iparnya yang mempunyai gangguan psikis yang akan mempengaruhi Bpk. M
dalam memperhatikan Ibu.M Ank R dan Ank L.
An.L mempunyai masalah kesehatan sulit makan, kebiasaan jajan di warung, tidak
mau makan sayuran. Untuk masalah kesehatan hanya sakit batuk pilek dan bisa
diobati dengan obat warung tanpa harus dibawa ke klinik untuk berobat. Ibu M
mengatakan bahwa An. L sangat susah makan. Menurut ibu M makanan adalah
suatu yang penting bagi pertumbuhan, penyebab anaknya kurus karena makannya
susah, lebih suka jajan. Tanda kekurangan gizi yaitu badan kurus, lesu, akibat
kalau kurang gizi menurut ibu kurus, dan gampang sakit, agar tidak sepeti itu maka
harus makan banyak, ibu mengatakan tidak tahu bagaimana caranya agar anaknya
mau makan dan berat badannya naik. An.L satu bulan yang lalu berobat ke
Puskesmas Narmada karena sakit demam, saat ini keluhannya sulit makan.
Menurut ibu M An. L minum susu formula dan cara memberikannya dengan botol,
menurut Ibu M botol yang digunakan untuk minum sudah dicuci. Saat ini Ibu M
tidak tahu resiko terkena demam berdarah yang dapat menyerang anaknya serta
tidak tahu cara pencegahan Demam berdarah. Ibu.M mengatakan An.L sering
terkena demam hampir setiap bulan.
4. Fungsi ekonomi
Bapak M adalah seorang PNS dengan pendapatan Rp 2.000.000 – Rp 3.500.000
perbulan, sesekali sebagai pedagang di perumahan dan sebagai ibu rumah tangga
yang mengurusi 2 orang anak.
F. Sterss dan koping keluarga
1. Stessor jangka pendek
Saat ini stres yang dirasakan karena suaminya belum dapat memperbaiki
rumahnya yang sedang rusak akibat bencana gempa beberapa waktu lalu. Saat
pengkajian juga Ibu.M sudah 1 bulan tidak berjualan di rumahnya
2. Stessor jangka panjang
Untuk jangka panjang keluarga lebih mementingkan masa depan anak mereka.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga memperbanyak berdo’ a kepada Allah SWT, memperbanyak ibadah, dan
pasrah pada cobaan yang di berikan pada keluarganya, di sisi lain mereka tetap
optimis pasti Tuhan akan menolong mereka dan berusaha semaksimalnya ketika
menghadapi suatu masalah.
4. Strategi koping yang digunakan
Bercerita pada saudara adikya suami yang di Jawa, banyak aktifitas agar tidak
terlalu memikirkan masalahnya, banyak berdoa dan bersabar.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Belum ditemukan

G. Pemeriksaan fisik
Pemeriks Anggota Keluarga
aan fisik Bpk. E Ibu M An. R An. L
Tanda
vital
Suhu - Afebris Afebris 38,0
Nadi - - - 88
RR - - - 26
TD 120/80 90/70 mm Hg - 130/80
TB 160 151 cm 107 cm 98
BB 68 62 kg 11 kg 8
Fisik
Kepala Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada keluhan
keluhan keluhan, keluhan,
rambut hitam rambut
merata hitam
merata
Mata Tidak ada Konjungtiva Konjungtiv Konjungtiva Anemis
keluhan anemis, sklera a anemis,
tidak ikterik, sklera tidak
tidak ada ikterik,
keluhan tidak ada
keluhan
Telinga Tidak ada Simetris, Simetris, Tidak ada keluhan
keluhan tidak ada tidak ada
seruma, tidak seruma,
ada keluhan tidak ada
keluhan
Hidung Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan keluhan keluhan
Mulut dan Sakit gigi Tidak ada Ada caries Tidak ada keluhan
gigi graham keluahan gigi
belakang
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada keluhan
pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar tiroid kelenjar
tiroid tiroid
Dada/ Tidak ada Tidak ada Tampak Tidak ada keluhan
thorax keluhan keluhan kemerahan
biang
keringat
Abdomen Tidak ada Pembesaran Pembesaran Tidak ada keluhan
keluhan perut, tidak perut, tidak
ada keluhan, ada
Nyeri tekan keluhan,
pada ulu hati, Nyeri tekan
tidak pada ulu
kembung hati, tidak
kembung
Ekstremit Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada keluhan
as keluhan edem,varises edem
Kulit Tidak ada Tidak ada Tampak Tidak ada keluhan
keluhan keluhan kemerahan
dan biang
keringat
bagian
seluruh
tubuh.

H. Harapan keluarga
Keluarga berharap mahasiswa dapat memberikan informasi tentang perawatan bagi
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan di rumah, terutama untuk
perawatan dan pencegahan anak dengan demam berdarah serta bagaimana mengatasi
anak dengan sulit makan.

ANALISA DATA

NO DATA Diagnosa Keperawatan


1. DS : Manajemen terapeutik
An.L satu bulan yang lalu berobat ke Puskesmas diare tidak efektif pada
Narmada karena sakit demam, saat ini keluhannya keluarga Bpk E
sulit makan. Menurut ibu M An.L minum susu khususnya An.K
formula dan cara memberikannya dengan botol,
menurut Ibu M botol yang digunakan untuk minum
sudah dicuci. Saat ini Ibu M tidak tahu resiko yang
dapat menyebabkan anaknya terkena demam berdarah,
serta tidak tahu cara pencegahan demam berdarah
pada. Ibu.M mengatakan An.L sering terkena demam
hampir setiap bulan

DO :
Rumah secara umum tampak berantakan mainan anak,
perabot tidak rapi, lantai rumah dan teras tampak
bersih. Pembuangan sampah berada diseberang rumah
dan samping rumah.
Pembuangan limbah tertutup dan masih dijumpai
banyak menyebankan bendungan air.

2. DS : Resiko pemenuhan
Ibu M mengatakan An. L makannya susah. Keluarga kebutuhan nutrisi
tidak tahu pengertian, penyebab, tanda gejala dan kurang dari kebutuhan
akibat sulit makan. Keluarga hanya menuruti anak tubuh pada keluarga
setiap hari untuk jajan makanan keliling disekitar Bpk.E khususnya pada
rumah. Keluarga tidak tahu cara pencegahan dan An.K
perawatan anak dengan sulit makan. Keluarga tahu
membuat makanan anak sendiri akan lebih sehat
dibandingkan sering jajan tetapi jarang membuat
makanan sendiri di rumah untuk mengatasi anak
dengan sulit makan. Ibu M mengatakan tidak tahu
bagaimana caranya agar anaknya mau makan dan berat
badannya naik.
DO :
 An.L (3 tahun) tampak kurus, BB/TB = 11 Kg, 98
cm seharusnya 12 kg.

3. Data subyektif: Ketidakefektifan pola


komunikasi pada keluarga
Ibu.M mengatakan sulit tidur malam. Keluarga saat ini Bpk. E
banyak masalah yang dipikirkan. Keluarga tidak tahu
pengertian stres, penyebab, tanda dan gejala, akibat
serta cara mengatasi stres saat di rumah. Saat ini stres
yang dirasakan karena suaminya belum dapat kerjaan
lagi untuk bangunan. Saat pengkajian juga Ibu.M
sudah 1 bulan tidak berjualan

Data obyektif: Tampak anemis kedua mata, TD: 90/70


mmhg. Garis mata bawah tampak hitam.
SKORING

Diagnosa Keperawatan : Manajemen terapeutik demam tidak efektif pada keluarga Bpk M
khususnya An.L
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Keluarga mengatakan masalah ini


Aktual sudah dirasakan oleh An.L walaupun
sudah sembuh tetapi masih ada resiko
lain yang dapat mengakibatkan An.L
bisa terkena demam lagi

Kemungkinan ½x2 1 Rumah keluarga Bpk.L dekat dengan


Masalah dapat fasilitas kesehatan, keluarga dari segi
diubah : ekonomi cukup menjangkau upaya
sebagian untuk mengatasi masalah
kesehatannya, keluarga lebih
mementingkan kesehatan anaknya.

Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Masalah diare pada An.L sudah


untuk dicegah : diketahui oleh bapak M, namun tidah
cukup tahu cara pencegahan dan
perawatannya.

Menonjolnya ½x1 ½ Keluarga merasakan masalah diare


masalah : masalah pada An.L sudah diatasi namun
dirasakan tapi tidak menurut keluarga harus tahu
urgen bagaimana pencegahannya supaya
tidak terulang lagi pada An. L dan R

TOTAL SKOR = 2 1/6

Resiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bpk.M
khususnya pada An.L
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : 3/3 x 1 1 Keluarga mengatakan masalah saat ini


aktual sangat dirasakan oleh keluarga
khususnya An.L yang sulit makan, ibu
M takut anaknya jadi mudah sakit

Kemungkinan 1/2 x 2 1 Tempat tinggal keluarga dekat dengan


Masalah dapat fasilitas kesehatan, keluarga dari segi
diubah : ekonomi cukup menjangkau upaya
sebagian untuk mengatasi masalah, dan
keluarga lebih mementingkan
kesehatan anaknya tetapi untuk
masalah masak Ibu M malas karena
tidak sempat atau repot ngurusi
anakanya.
Potensi masalah 2/3 x 1 2/3 Masalah kurang nutrisi atau gizi
utuk dicegah : dialami oleh An.L sudah lama, jarang
cukup makan nasi tetapi kalau dibujuk dan
dipaksa makan An.L masih mau
makan

Menonjolnya 2/2 x 1 1 Masalah sangat dirasakan dan


masalah : masalah membuat keluarga khawatir sehingga
dirasakan tapi harus segera diatasi
urgen

TOTAL SKOR = 3 2/3

Ketidakefektifan pola komunikasi pada keluarga Bpk. M

Kriteria Bobot Pembenaran


Sifat Masalah 2/3 x 1 = 1 Masalah yang dirasakan Ibu.M apabila
Resiko tidak segera diatasi akan mempengaruhi
masalah kesehatan pada An.L karena
kurang perhatian.
Kemungkinan untuk diubah 1/2 x 2 = 1 Keluarga mempunyai kemauan untuk
sebagian menyelesaikan permasalahannya
Tetapi hambatan yang dirasakan saat ini
Bpk. M masih berpikir untuk bisa
memperbaikin rumahnya

Potensial dicegah 2/3 x 1 = 2/3 Masalah keluarga yang dialami masih


cukup ringan dan ada usaha yang telah dilakukan
Ibu.M

Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2 Keluarga merasakan masalah tetapi tidak


Masalah dirasakan tapi tidak harus segera ditangani, dan meminta pada
urgen mahasiswa untuk membantu dalam
perawatan masalah yang dialami.

TOTAL SKORE = 2 1/2

Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Resiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Bpk. M
khususnya pada An. L
2. Manajemen terapeutik demam tidak efektif pada keluarga Bpk M khususnya An. L
3. Ketidakefektifan pola komunikasi pada keluarga Bpk. M

Anda mungkin juga menyukai