SKRIPSI
Oleh:
LIA LAURITA
H24102106
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
ABSTRAK
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
LIA LAURITA
H24102106
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh:
LIA LAURITA
H24102106
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia
dan kasih sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul
Kajian Manajemen Piutang Koperasi Pegawai Arta Sarana Jahtera Departemen
Keuangan Republik Indonesia. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara
moril maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Widigdo Sukarman, M.B.A., M.P.A. selaku dosen pembimbing yang
bersedia memberikan bimbingan, arahan dan masukan dengan penuh kesabaran
di tengah-tengah kesibukan beliau.
2. Ir. Budi Purwanto, ME dan Wita Juwita Ermawati, STP, MM atas
kesediaannya untuk meluangkan waktu menjadi dosen penguji.
3. Pak Rudiarso, Pak Dodi dan seluruh pengelola dan karyawan di Koperasi
Pegawai Arta Sarana Jahtera (KOPASJA) Departemen Keuangan Republik
Indonesia, Jakarta yang telah memberikan data dan informasi dalam skripsi ini.
4. Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati di Departemen Manajemen, FEM IPB
atas kesabarannya dalam melayani keperluan administrasi mahasiswa.
5. Ibunda, Ayahanda, dan adik-adikku yang selalu memberi dukungan baik moral,
materiil, dan doa tulus yang tiada hentinya dan tidak dapat dinilai dengan apa
pun.
6. Teman-teman satu bimbingan ( Eko, Novi, Iwed dan Anggi) atas perjuangan
yang dilakukan bersama-sama dan rasa tolong-menolong yang ada di antara
kita.
7. Teman-teman di Departemen Manajemen Angkatan ’39 atas semangat dan
rasa kebersamaan yang mendalam selama ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah
SWT memberikan pahala atas kebaikannya.
iv
Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa dalam usulan
penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran membangun sangat penulis harapkan. Meskipun
demikian, usulan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak lain.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................x
I. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ...............................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................3
1.4. Batasan Penelitian ...............................................................................3
vi
4.2.4. Struktur Organisasi KOPASJA.................................................36
vii
DAFTAR TABEL
No. Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
x
1
I. PENDAHULUAN
Selain ada persamaan pada kedua unit usaha ini, terdapat pula
perbedaannya, yaitu dari segi tujuan pemberian kredit. USP memberikan
kredit untuk beragam tujuan (produktif, kesejahteraan dan darurat),
sedangkan UBU memberikan kredit untuk satu tujuan yaitu meningkatkan
kesejahteraan anggota.
Tabel 1. Proporsi piutang anggota terhadap total aktiva periode 1999-2002
Tahun 1999 2000 2001 2002
Piutang anggota 695.488.589 779.002.636 882.030.157 1.187.827.412
(Rp)
Total aktiva (Rp) 865.943.108 972.202.468 1.119.966.405 1.453.729.077
Proporsi (%) 80,3 80,1 78,8 81,7
Sumber: Laporan keuangan KOPASJA 1999-2002
Selama periode tersebut, KOPASJA mempunyai piutang anggota yang
sangat besar. Lebih dari tiga perempat aset atau total aktiva merupakan
piutang anggota, bahkan proporsinya rata-rata mencapai 80,2%, sebagaimana
terlihat dalam Tabel 1. Pada tahun 1999, piutang anggota mencapai Rp
695.488.589,- dari total aktiva sebesar Rp 865.943.108,-. Kemudian, jumlah
piutang anggota mengalami peningkatan berturut-turut pada tahun berikutnya
sebesar 12%, 13,2%, 34,7%.
2.1. Koperasi
Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya
kerja sama. Definisi koperasi menurut undang-undang di Indonesia telah
mengalami perubahan sampai tiga kali, yaitu Undang-Undang Koperasi No.
14 Tahun 1965, Undang-Undang Koperasi No. 12 Tahun 1967 dan terakhir
Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992. Pengertian koperasi menurut
Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Sedangkan menurut ”Bapak Koperasi Indonesia”, Moh. Hatta dalam
Sitio dan Tamba (2001), koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki
nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Lain halnya
menurut Hendrojogi (2004), koperasi memiliki pengertian suatu wadah bagi
golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah dalam rangka usaha untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan tingkat hidup mereka.
Menurut Ropke dalam Hendar dan Kusnadi (1999), koperasi adalah
suatu organisasi bisnis yang para pemilik/anggotanya adalah juga pelanggan
utama perusahaan tersebut. Kriteria identitas suatu koperasi akan merupakan
dalil/prinsip identitas yang membedakan unit usaha koperasi dari unit usaha
yang lainnya.
2.1.1. Asas-Asas, Prinsip, dan Tujuan Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992 asas
koperasi adalah asas kekeluargaan. Prinsip koperasi yang merupakan
ciri khas atau jati diri koperasi yang terdapat dalam Undang-Undang
Koperasi No. 25 Tahun 1992, yaitu:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa seseorang tidak boleh
dipaksa untuk menjadi anggota koperasi, namun harus berdasar
atas kesadaran sendiri. Sifat kesukarelaan juga mengandung makna
5
2.3. Piutang
Menurut Niswonger, et al. (1999), piutang merujuk pada claims
(tagihan) dalam bentuk uang terhadap entitas lainnya, termasuk individu,
perusahaan atau organisasi, sehingga piutang merupakan bagian yang
signifikan dari aktiva lancar perusahaan. Pengertian piutang secara khusus
adalah sebagai suatu perkiraan yang timbul akibat adanya tambahan kegiatan
perusahaan dalam hal pemberian kredit.
Menurut Kieso, et al. (2002), piutang (receivables) adalah klaim uang,
barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Untuk tujuan
pelaporan keuangan, piutang diklasifikasikan sebagai piutang lancar dan
10
piutang jangka panjang. Piutang lancar diharapkan akan tertagih dalam satu
tahun atau selama satu siklus operasi berjalan, mana yang lebih panjang.
Semua piutang lain diklasifikasikan sebagai piutang jangka panjang.
Manajemen Piutang
Wawancara
Analisis Keuangan:
-Analisis Rasio (Utama & PEARLS)
-Analisis Horisontal
Analisis deskriptif -Analisis Vertikal
pengelolaan hasil dan analisis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah pendekatan akuntansi dan statistik.
3.4.1. Analisis Penilaian Kinerja Piutang
Analisis kinerja piutang dapat dilaksanakan dengan
menggunakan analisis rasio, analisis horisontal dan analisis vertikal.
Analisis-analisis ini digunakan untuk mengetahui kondisi dan
perkembangan kinerja piutang koperasi, apakah dalam keadaan naik,
turun atau stabil. Kemudian, apakah kondisi koperasi dalam keadaan
ideal atau tidak.
A. Analisis Rasio
Analisis rasio digunakan untuk melihat perkembangan
kinerja keuangan terutama yang berkaitan dengan kinerja piutang
koperasi. Lihat Lampiran 2. Dalam menganalisis hal tersebut
digunakan rasio utama dan PEARLS, rasio utama merujuk pada
Gill (2004) dan PEARLS merujuk pada Rebowo (2001) yaitu:
1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan koperasi dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo.
Rasio ini dapat menginterpretasikan posisi keuangan jangka
pendek. Rasio likuiditas terdiri atas:
a. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat merupakan perbandingan antara aktiva lancar
dikurangi persediaan dengan hutang lancar. Persediaan
dianggap aktiva lancar yang kurang likuid. Rasio ini
mengukur kemampuan koperasi dalam memenuhi
kewajibannya tanpa memperhitungkan persediaan.
b. Rasio Posisi Kas (Cash Ratio)
Rasio posisi kas merupakan perbandingan antara kas
ditambah bank dengan hutang lancar. Rasio ini mengukur
kemampuan koperasi yang sesungguhnya untuk memenuhi
hutang-hutangnya tepat pada waktunya. Semakin tinggi
18
a. Protection (Perlindungan)
Perlindungan diukur dengan cara membandingkan
kecukupan cadangan risiko terhadap jumlah jumlah kelalaian
pinjaman. Tingkat perlindungan dinyatakan cukup jika suatu
unit simpan pinjam mempunyai cadangan risiko yang cukup
untuk melindungi 100% jumlah kelalaian pinjaman yang
lebih dari 12 bulan dan 35% bagi kelalaian pinjaman antara
1-12 bulan.
b. Effective Financial Structur (Struktur Keuangan yang
Efektif)
Struktur keuangan unit simpan pinjam merupakan faktor
terpenting dalam menentukan potensi pertumbuhan,
kepastian pendapatan dan kekuatan keuangan secara
keseluruhan. Perbandingan harta, kewajiban dan modal yang
ideal sebagai berikut:
1) Harta, 95% harta produktif terdiri dari simpanan beredar
(70-80%) dan investasi lancar (10-20%), 5% harta tidak
produktif terutama berupa harta tetap (tanah, bangunan,
sarana, dll).
2) Kewajiban, 70-80% simpanan non saham anggota.
3) Modal, 10-20% modal saham anggota dan 10% modal
lembaga.
c. Asset Quality (Kualitas Harta)
Rasio kelalaian pinjaman, kurang dari 5%. Rasio kelalaian
pinjaman menjadi ukuran terpenting dari kelemahan usaha
simpan pinjam. Jika kelalaiannya tinggi, biasanya
berpengaruh pada semua bidang pokok pengelolaan USP.
Rasio harta tidak menghasilkan (non earning asset) maksimal
5%. Rasio pokok kedua adalah persentase dari harta tidak
menghasilkan. Semakin tinggi rasionya, semakin sulit untuk
memperoleh pendapatan yang cukup.
22
3. Modal luar adalah modal yang dipinjam koperasi yang berasal dari
anggota, koperasi lainnya, bank/lembaga keuangan, penerbitan
obligasi/surat berharga dan sumber-sumber lainnya.
4. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang
wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi
anggota dan tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota.
5. Simpanan saham terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib.
6. Simpanan non saham terdiri dari simpanan sukarela, simpanan bunga
harian, simpanan sukarela berjangka dan lain-lain.
7. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan
oleh anggota koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu dan dapat
diambil dengan cara-cara yang dapat diatur lebih lanjut.
8. Simpanan sukarela adalah jumlah tertentu yang diserahkan oleh anggota
atau bukan anggota terhadap koperasi atas kehendak sendiri sebagai
simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu.
9. Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang di peroleh
dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan
kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
10. Kinerja dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan
organisasi.
27
5. Photocopy
6. Bakery IRMA
7. Ayam Goreng
b. Jasa Boga, berfungsi sebagai tempat pelayanan penyediaan makanan
antara lain soto, tahu campur dan makanan khas daerah lainnya.
Usaha ini menggunakan sistem bagi hasil dengan pihak ketiga.
c. Biro Perjalanan, berfungsi sebagai tempat pelayanan pengadaan
tiket pesawat udara, kereta api, kapal laut dan transportasi lainnya.
Kegiatan ini berlangsung kurang lebih selama dua tahun. Pada bulan
Oktober 2001, pihak Biro Perjalanan menyatakan untuk
mengundurkan diri karena tidak dapat berkembang seperti yang
diharapkan.
d. Jasa Konsultasi Arsitektur, berfungsi sebagai tempat pelayanan
konsultasi gratis di bidang arsitektur setiap hari Rabu.
e. Pemberian kredit roda dua, bekerjasama dengan Puskopdit Jakarta.
Usaha ini dimulai pada tahun 2001 dan hanya berlangsung sampai
tahun 2002. Bagi para anggota KOPASJA yang berminat untuk
membeli motor dan barang-barang elektronik dapat mengajukan
kredit pinjaman seperti pengajuan pinjaman untuk keperluan
lainnya.
4.2.3. Keanggotaan
Semboyan KOPASJA adalah dari, oleh dan untuk anggota
sehingga tindakan atau kebijakan apapun yang dilaksanakan
KOPASJA bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
Oleh karena itu, anggota merupakan elemen terpenting dalam tubuh
KOPASJA. Untuk menjadi anggota KOPASJA, pegawai Departemen
Keuangan harus memenuhi beberapa prosedur penerimaan anggota.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengajukan surat
permohonan secara tertulis kepada pengurus dan mendapat dukungan
atau rekomendasi dari salah seorang anggota pengurus atau dua orang
anggota KOPASJA. Permohonan tersebut harus mendapatkan
jawaban diterima atau ditolak dari pengurus paling lama satu bulan
33
1999, 2000 dan 2001 yaitu sebesar 7,76%, 6,5% 12,4%. Sedangkan
pada tahun 2002 pertumbuhan anggota mengalami penurunan sebesar
2,7%. Lihat Gambar 2.
Jumlah anggota
1000
800
600
Jumlah anggota
400
200
0
1999 2000 2001 2002
SPP OK?
1)
Arsip
SPP
tolak 2)
SPP&
Siapkan HPPK HPPK
Arsip
Dana
4)
dan Siapkan SUK
copy dan copy-nya
SUK dan dana
5)
1.6
1.4
1.2
1999
1
2000
0.8
2001
0.6
2002
0.4
0.2
0
Rasio cepat Rasio posisi kas Rasio lancar
2. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas KOPASJA dapat diketahui dengan
menganalisis rasio perputaran piutang dan rasio periode
pengumpulan piutang. Dengan rasio ini KOPASJA dapat diketahui
kecepatan beberapa perkiraan menjadi penjualan atau kas.
Perkembangan rasio aktivitas KOPASJA dapat dilihat pada Tabel
2.
Tabel 2. Perkembangan rasio aktivitas KOPASJA periode 1999-
2002
Rasio Aktivitas 1999 2000 2001 2002
ARTR KOPASJA 1 1.2 1.4 1.4
ARTR USP 0.89 0.92 0.94 0.9
ARTR UBU 1.05 1.37 1.17 0
ACP KOPASJA 404 385 375 484
ACP USP 405 400 382 397
ACP UBU 344 263 308 0
Sumber: Laporan keuangan KOPASJA 1999-2002 (diolah)
a. Rasio Perputaran Piutang (Account Receiveable Turn-Over
Ratio)
Selama periode 1999-2002 frekuensi KOPASJA untuk
menagih piutangnya dari pemberian pinjaman anggota dan
penjualan kredit dalam satu periode meningkat, tetapi pada
tahun 2002 frekuensinya tetap dari tahun 2001. Hal ini dapat
diketahui dari rasio perputaran piutang di mana secara berturut-
turut dari tahun 1999 hingga 2002 sebesar 0,89, 1,2, 1,4 dan
1,4. Hal ini menunjukkan KOPASJA pada tahun 1999 hanya
melakukan penagihan sebanyak 1x dan tahun 2000, 2001 dan
2002 sebanyak 2x.
Kecilnya frekuensi penagihan piutang kepada anggota
mengakibatkan KOPASJA mempunyai saldo piutang yang
besar atau over investment dalam piutang dan rasionya yang
rendah mengindikasikan adanya inefisiensi. Selain itu,
kemampuan KOPASJA dalam mengumpulkan kas dari piutang
anggotanya kurang baik.
48
atau sama dengan 100%. USP pada periode ini tidak secara
khusus memposkan SHU untuk cadangan risiko namun
memposkannya pada cadangan koperasi, hal ini dimaksudkan
untuk melindungi koperasi dari kerugian.
USP tidak memiliki cadangan risiko untuk menghapus
kelalaian pinjaman baik pinjaman yang kurang maupun lebih
dari 12 bulan. Hal ini terbukti dari tidak adanya penghapusan
bagi kelalaian pinjaman, kecuali pihak terhutang meninggal.
Kondisi ini menyebabkan koperasi amat lemah dalam
melindungi risiko piutang macet.
2. Struktur Keuangan Efektif
Aspek ini melihat proporsi pos-pos piutang, investasi
lancar selain piutang, simpanan non saham, hutang, simpanan
saham dan modal lembaga terhadap aktiva. Rasio ideal
piutang terhadap total aktiva adalah 70-80%. Struktur
keuangan USP dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Perkembangan struktur keuangan USP KOPASJA
periode 1999-2002
Rasio (%) 1999 2000 2001 2002
Rasio pinjaman beredar (piutang) 9,44 79,26 77,71 77,14
Rasio investasi lancar 20,56 20,74 22,29 22,86
Rasio simpanan non saham 67,99 70,69 72,94 76,73
Rasio hutang 11,96 5,79 1,51 0,28
Rasio simpanan saham 13,75 17,08 20 19,99
Rasio modal lembaga 5,84 5,91 4,46 2,48
Sumber: Laporan keuangan KOPASJA 1999-2002 (diolah)
Rasio pinjaman beredar pada USP selalu berada pada
nilai ideal. Artinya saldo piutang USP harus dipertahankan,
tentu dengan tetap meningkatkan kebijaksanaan penagihan
dan kredit. Sedangkan rasio investasi lancar, proporsi aktiva
lancar setelah dikurangi piutang anggota terhadap total aset,
besarnya mendekati ideal. Nilai rasio tahun 1999-2001 sedikit
lebih tinggi dari nilai ideal. Hal ini berarti investasi lancarnya
lebih dari proporsi idealnya dan sebaiknya dikurangi.
52
1. Kesimpulan
1. Proses terjadinya piutang di KOPASJA dimulai dengan adanya transaksi
yang mengakibatkan adanya piutang anggota. Transaksi itu adalah pinjaman
yang diberikan kepada anggota dan penjualan kredit. Proses pengajuan
piutang menggunakan prosedur, diantaranya prosedur pengajuan pinjaman
dan prosedur pemberian pinjaman. Proses ini memerlukan waktu selama satu
bulan hingga dana cair. Dalam prosesnya, terdapat beberapa persyaratan
yang perlu dipenuhi dimana secara umum mengadopsi analisa 5C.
2. Kinerja manajemen piutang KOPASJA cenderung menurun, kurang efisien
dan efektif. Hal ini dapat diketahui dari analisis vertikal dan horisontal di
mana dari tahun ke tahun selama periode analisis, proporsi pos-pos dalam
neraca dan laba rugi secara umum cenderung mengalami penurunan.
Kemudian, rasio aktivitas KOPASJA jauh dari yang ditetapkan, proporsi
piutang yang besar sehingga kurang dalam pengendalian piutang bermasalah,
dan secara umum profitabilitasnya pada periode ini mengalami penurunan.
USP adalah unit usaha yang lebih efisien dalam mengelola piutang.
3. Faktor yang mempengaruhi piutang KOPASJA adalah faktor internal dan
eksternal. Faktor internal terdiri dari jumlah anggota, kebijakan pemberian
kredit, kebijakan penagihan piutang, kelalaian pinjaman, beban variabel,
perilaku meminjam dan membayar anggota, profil anggota, kebutuhan hidup
anggota dan harga. Faktor eksternal terdiri dari inflasi dan waktu. Penjualan
kredit, pinjaman yang diberikan, dan periode pengumpulan piutang yang
dikemukakan oleh Riyanto dalam Susilo (2004) sebagai faktor-faktor yang
mempengaruhi piutang, menurut penelitian ini adalah persamaan identitas
dari piutang sehingga bukan merupakan faktor yang mempengaruhi piutang.
Oleh karena itu, hal-hal tersebut tidak dapat dilakukan analisis korelasi.
64
2. Saran
1. Prosedur pengajuan dan pemberian piutang seyogyanya tidak memerlukan
waktu yang lama sampai 30 hari sehingga anggota dapat menikmati
kecepatan pelayanan dari KOPASJA.
2. KOPASJA perlu menerapkan kebijakan piutang ketat dan aktif agar piutang
anggota dapat dikendalikan dan piutang bermasalah dapat diperkecil.
3. Kebijakan piutang ketat, di mana KOPASJA seyogyanya menerapkan
standar kredit yang tinggi, syarat kredit yang ketat, pemberian kredit kepada
anggota yang telah melunasi angsuran kredit sebelumnya, tidak memberikan
kredit kepada anggota yang berisiko tinggi serta menentukan batas maksimal
(pagu pinjaman) yang tidak terlalu tinggi.
4. Kebijakan piutang aktif berkaitan dengan penagihan piutang, di mana
KOPASJA seyogyanya memperkecil piutang yang bermasalah dengan
meningkatkan tekanan pada saat penagihan tehadap piutang anggota yang
telah jatuh tempo bahkan lewat dari tempo yang ditentukan dan frekuensi
penagihan dilakukan sesuai dengan yang ditetapkan.
5. Pengelolaan yang efisien dan efektif sangat diperlukan agar biaya
operasional dapat ditekan. Koreksi terhadap gaji pengelola yang sebesar 35%
dari pendapatan kotor dapat menjadi salah satu alternatif untuk efisiensi
biaya.
6. USP sebagai unit yang memberikan kontribusi laba yang cukup besar kepada
KOPASJA seyogyanya lebih dikelola secara profesional dan mandiri agar
potensi yang ada dapat dioptimalkan. KOPASJA akan lebih baik dengan
melakukan perbaikan sistem internal sehingga pengelolaan dapat efektif dan
efisien.
7. Simpanan non saham yang menjadi kewajiban lancar KOPASJA seyogyanya
diinvestasikan pada kegiatan keuangan yang memiliki prospek cerah selain
disalurkan sebagai pinjaman kepada anggota karena dengan adanya
kebijakan piutang ketat dan aktif pinjaman yang disalurkan akan menurun
rasionya terhadap simpanan non saham.
65
DAFTAR PUSTAKA
Barlian, I. dan R.S. Sundjaja. 2003. Manajemen Keuangan Satu. Yayasan Astra
Honda Motor, Jakarta.
Brigham, E.F. dan J.F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan Buku II. Ed. 8.
Erlangga, Jakarta.
Gill, J.O. Dasar-Dasar Analisis Keuangan (Terjemahan). 2004. PPM, Jakarta.
Hendar dan Kusnadi. 1999. Ekonomi Koperasi. Lembaga Penerbitan FE-UI,
Jakarta.
Hendrojogi. 2004. Koperasi: Asas-Asas, Teori, dan Praktik. Ed.4. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Iqbal, M dan K.M.M. Simanjuntak. 2004. Solusi Jitu bagi Pengusaha Kecil dan
Menengah. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Kieso, et al. 2002. Akuntansi Intermediate Jilid I Edisi 10 (Terjemahan).
Erlangga, Jakarta.
KOPASJA. 1999. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus KOPASJA
Departemen Keuangan Program Kerja 1999. KOPASJA, Jakarta.
. 2000. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus KOPASJA Departemen
Keuangan Program Kerja 2000. KOPASJA, Jakarta.
. 2001. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus KOPASJA Departemen
Keuangan Program Kerja 2001. KOPASJA, Jakarta.
. 2002. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus KOPASJA Departemen
Keuangan Program Kerja 2002. KOPASJA, Jakarta.
Niswonger, et al. 1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi (Terjemahan). PT Gelora
Aksara Permata, Erlangga, Jakarta.
Tangkilisan, H.N.S. 2003. Manajemen Keuangan Bagi Analisis Kredit Perbankan
Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Governance. Balairung &
Co, Yogyakarta.
Rebowo, D. dkk. 2001. Buku Pintar Kopdit 1. Puskopdit Jakarta, Jakarta.
. 2001. Buku Pintar Kopdit 2. Puskopdit Jakarta, Jakarta.
Sitio, A.dan H. Tamba. 2001. Koperasi: Teori dan Praktik. Erlangga, Jakarta.
Sundjaja, R. S. 2003. Manajemen Keuangan Satu. Ed.5. Litereta Lintas Media,
Jakarta.
Susilo, D.U. 2004. Kajian Manajemen Piutang PT. Sucofindo (Persero) Jakarta.
Skripsi pada Fakutas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Warsini, S. 2003. Draft Buku Teks Manajemen Keuangan. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Jakarta.
67
68
Lampiran 1.
Struktur organisasi KOPASJA periode 1999-2002
RAT
Pengelola/
Manajemen
Karyawan Karyawan
Ketua
Rasio Posisi kas = kas + bank + sibuhar 0,07 0,04 0,08 0,03 >1 Kurang
kewajiban lancar ideal
USP 0,06 0,03 0,08 0,03 Kurang
ideal
UBU 5,5 6,2 0,15 183,6 Kurang
ideal pada
tahun 2001
Rasio Lancar = aktiva lancar 1,36 1,29 1,17 1,3 >0,4 Ideal
kewajiban lancar
USP 1,41 1,19 1,31 1,23 Ideal
UBU 53,21 45,85 1,53 4893,5 Ideal
69
No. Aspek dan formulasi Tahun Ideal Kondisi
1999 2000 2001 2002 Koperasi
II. Aktivitas KOPASJA 0,89 1,2 1,4 1,4 12 Kurang
Rasio Perputaran Piutang ideal
= pinjaman yang disalurkan + penjualan kredit
piutang anggota
1,05 1,37 1,17 0 12 Kurang
UBU ideal
USP 0,89 0,92 0,94 0,9 12 Kurang
Keterangan: ideal
pinjaman yang disalurkan: 1999 = Rp 606.850.000,00
2000 = Rp 700.500.8000,00
2001 = Rp 763.400.000,00
2002 = Rp 881.800.000,00
Rasio Periode Pengumpulan Piutang
= piutang anggota 404 385 375 484 30 Kurang
(pinjaman yang disalurkan + penjualan kredit)/360 ideal
70
No. Aspek dan formulasi Tahun Ideal Kondisi
1999 2000 2001 2002 Koperasi
IV. Rasio Profitabilitas
Rasio GPM = pendapatan-HPP 0,74 0,45 0,46 0,82 Meningkat Fluktuasi
Pendapatan
USP 100% 100% 100% 100%
UBU 30% 17,04% 15,89% 50,18%
Rasio OPM = SHU sebelum pajak 4,53% 4,52% 2,38% 0,87% Meningkat Menurun
pendapatan
Rasio NPM = SHU setelah pajak 3,64% 2,61% 1,74% 0,78% Meningkat Menurun
Pendapatan
USP 2,52% 3,14% 6,86% 1,04%
UBU 5% 2,33% -1,16% 0,34%
Rasio ROA = SHU setelah pajak 1,01% 1,21% 0,71% 2,00% Meningkat Fluktuasi
total aktiva
Rasio Rentabilitas Ekonomi = SHU setelah pajak 4,94% 4,97% 4,24% 0,72% Meningkat Menurun
total modal
Rasio Rasio Modal Sendiri = SHU setelah pajak 5,2% 5,23% 4,43% 0,73% Meningkat Menurun
modal sendiri
RASIO PEARLS (dalam %)
I P = Protection 0 0 0 0 ≥ 100% Jauh dari
1-P1 Kemampuan cadangan risiko untuk menghapus kelalaian pinjaman > ideal
12 bulan.
Cadangan risiko x 100%
Kelalaian pinjaman > 12 bulan
2-P2 Kemampuan sisa cadangan risiko setelah menutup 1- P1 untuk 0 0 0 0 ≥ 35% Jauh dari
menghapus kelalaian pinjaman 1-12 bulan. ideal
Cadangan risiko bersih x 100%
Kelalaian pinjaman 1-12 bulan
71
No. Aspek dan formulasi Tahun Ideal Kondisi
1999 2000 2001 2002 Koperasi
3-P3 Kemampuan mengembalikan hak-hak anggota bilamana terjadi 113,8 104,1 97,44 93,83 ≥ 100% Menurun
likuidasi (solvabilitas)
Total aset – (kelalaian pinjaman + aset bermasalah) x 100%
Total aset
II E = Effective Financial Structure
1-E1 Rasio pinjaman beredar = Saldo pinjaman x 100% 79,44 79,26 77,71 77,14 70-80% Ideal
Total aset
2-E2 Rasio investasi lancar = Investasi lancar x 100% 20,56 20,74 22,29 22,86 ≤ 20% Mendekati
Total aset ideal
3-E3 Rasio simpanan non saham = Total simpanan non saham x 100% 67,99 70,69 72,94 76,73 70-80% Ideal
Total aset
3-E4 Rasio utang = Total pinjaman yang diterima x 100% 11,96 5,79 1,51 0,28 minimum Ideal
Total aset
3-E5 Rasio simpanan saham = Total simpanan saham x 100% 13,75 17,08 20 19,99 10 - 20% Ideal
Total aset
3-E6 Rasio modal lembaga = (Dana cadangan + donasi) x 100% 5,84 5,91 4,46 2,48 ≥ 10% Jauh dari
Total aset ideal
III A =Asset Quality
1-A1 Rasio Delinquency atau Non Perfoaming Loan
= Total kelalaian x 100% 8,76 10,78 12,14 11,98 < 5% Jauh dari
Total saldo pinjaman ideal
IV R = Rates of Return and Cost
1-R1 Rasio pendapatan dari pinjaman 18,33 18,53 19,6 25,0 20-35% Mendekati
= (Bunga + service fee + denda) x 100% ideal
Rata-rata saldo pinjaman
72
No. Aspek dan formulasi Tahun Ideal Kondisi
1999 2000 2001 2002 Koperasi
2-R2 Rasio biaya untuk simpanan non saham 6,21 6,43 7,04 9,37 > inflasi fluktuasi
= Total biaya simpanan non saham x 100%
Rata-rata saldo simpanan non saham
3-R3 Rasio biaya pinjaman yang diterima 26,42 11,41 4,13 27,26 ≥ R2 Fluktuasi
= Total biaya bunga utang x 100 %
Rata-rata saldo utang
4-R4 Rasio dividen = Total dividen x 100% 2,04 4,85 3,25 1,04 ≥ R2 Jauh dari
Rata-rata simpanan saham ideal
5-R5 Rasio SHU kotor 10,7 9,9 9,4 10,9 15-20% Kurang
= (Total pendapatan kotor – biaya bunga-dividen) x 100% ideal
Rata-rata aset
6-R6 Rasio biaya operasional = Total biaya operasional x 100% 5,77 5,91 6,98 9,65 3-10% Ideal
Rata-rata aset
6-R7 Rasio SHU bersih = SHU bersih x 100% 0,4 0,47 1,09 0,2 > 1% Kurang
Rata-rata aset ideal
V L = Liquidity
Rasio likuiditas aset
1-L1 = (Aset likuid – kewajiban < 30 hari ) x 100% (91,35) (96,75) (96,79) (96,18) 10-20% Jauh dari
Total simpanan non saham ideal
VI S = Signs of Growth
1-S1 Pertumbuhan asset 16,6
= (Total aset tahun ini-total aset tahun lalu) x 100% 11,3 8,9 21 > inflasi Fluktuasi
Total aset tahun lalu
2-S2 Pertumbuhan pinjaman 5,17 11,06 6,78 20,15 S1<S2<E1 Fluktuasi
(Saldo pinjaman tahun ini - saldo pinjaman tahun lalu) x 100%
Saldo pinjaman tahun lalu
73
No. Aspek dan formulasi Tahun Ideal Kondisi
1999 2000 2001 2002 Koperasi
3-S3 Pertumbuhan simpanan non saham
(Total simpanan non saham tahun ini – total simpanan non saham 13,6 15,7 12,4 27,34 S1<S3<E3 Ideal
tahun lalu) x 100%
Total simpanan non saham tahun lalu
4-S4 Pertumbuhan pinjaman yang diterima
(Saldo utang tahun ini – saldo utang tahun lalu) x 100% 18,81 (94,65) (71,59) (77,04) E3<S4<E4 Kurang
Saldo utang tahun lalu ideal
5-S5 Pertumbuhan simpanan saham
(Simpanan saham tahun ini – simpanan saham tahun lalu) x 100% 40,5 38,4 27,5 20,9 S1<S5<E5 Kurang
Simpanan saham tahun lalu ideal
6-S6 Pertumbuhan modal lembaga
(Modal lembaga tahun ini – modal lembaga tahun lalu) x 100% (5,1) 12,66 (17,84) (23,41) S1<S6<E6 Kurang
Modal lembaga tahun lalu ideal
7-S7 Pertumbuhan anggota
(Jumlah anggota tahun ini – jumlah anggota tahun lalu) x 100%) 7,76 6,5 12,4 (2,7) > 5% Kurang
Jumlah anggota tahun lalu ideal
(+) Loan to Deposits Ratio (LDR) 116,82 112,11 106,55 100,52 100-120% Ideal
Keterangan :
Inflasi 1999 = 2,01% Inflasi 2000 = 9,35%
Inflasi 2001 = 12,55% Inflasi 2002 = 10,03%
74
Lampiran 3. Neraca KOPASJA periode 1999-2002
USP UBU KONSOLIDASI
Uraian 1999 2000 2001 2002 1999 2000 2001 2002 1999 2000 2001 2002
Kas 8586801 1351980 705065 380000 4483400 6881800 2923342 0 13070201 8233780 3628407 380000
Bank 26229214 13147255 55170908 23516212 2777060 6354257 8499632 8348904 29006274 19501512 63670540 31865116
Sibuhar pada PUSKOPDIT 2633900 2633900 3244400 3244400 0 0 0 0 2633900 2633900 3244400 3244400
Piutang anggota 683290123 758901386 810341108 973611264 12198466 20101250 71689049 214216148 695488589 779002636 882030157 1187827412
Piutang adum 33724805 35166034 34094065 34094065 0 33724805 0 0 33724805 35266034 34094065 34094065
Piutang antarunit 75271077 95548106 97213998 97213998 0 0 0 0 0 0 0 0
Persediaan 0 0 0 0 26498592 30824804 31672725 0 26498592 30824804 31672725 0
Aktiva lancar 829735920 906748661 1000769544 1132059939 45957518 97886916 114784748 222565052 800422361 875462666 986667569 1257410993
Investasi pada BRI 3500000 23500000 3500000 19656030 0 0 0 8785542 3500000 23500000 3500000 284415572
Simpanan pada BK3D 26949300 27249300 38486300 41986300 0 0 2245000 0 26949300 27249300 40731300 41986300
Penyertaan 30449300 50749300 41986300 61642330 0 0 2245000 8785542 30449300 50749300 44231300 70427872
Aktiva koperasi 0 0 0 68495401 35071447 46090502 57394811 57394811 35071447 46090502 57394811 125890212
Aktiva tetap 0 0 0 68495401 35071447 4609502 57394811 57394811 35071447 46090502 57394811 125890212
TOTAL AKTIVA 860185220 957497961 1042755844 1262197670 81028965 110252613 174424559 288745405 865943108 972202468 1119966405 1453729077
Simpanan sukarela 432921314 526921689 610535865 818510001 0 0 0 0 432921314 526921689 610535865 818510001
Simpanan khusus 152000000 150000000 150000000 150000000 0 0 0 0 152000000 150000000 150000000 150000000
Hutang pajak 681023 853511 1749687 235755 863683 2134720 0 45482 1544706 2988231 1749687 281237
Hutang Puskopdit 0 0 0 0 0 0 75000000 0 0 0 75000000 0
Hutang lancar 585602337 677775200 762285552 918745756 863683 2134720 75000000 45482 586466020 679909920 837285552 968791238
Hutang Perum PKK 68750000 31250000 0 0 0 0 0 43750000 68750000 31250000 0 43750000
Hutang ANTAM 33503958 23415250 14022287 3384371 0 0 0 0 33503958 23415250 14022287 3384371
Hutang antarunit 0 0 0 0 75271077 95548106 97213998 97213998 0 0 0 0
Hutang Jasa Raharja 0 0 0 0 0 0 0 87719298 0 0 0 87719298
Hutang jangka panjang 102253958 5466250 14022287 0 75271077 95548106 97213998 228683296 102253958 54665250 14022287 134853669
Total Kewajiban 687856295 732440450 776307839 972130127 76134760 97682826 172213998 228728778 688719978 734575170 851307839 1103644907
Smpanan pokok 11730000 15210000 20990000 21485000 0 0 0 0 11730000 15210000 20990000 21485000
Simpanan wajib 106506370 148416520 187665360 230851860 0 0 0 0 106506370 148416520 187665360 230851860
Dana-dana 38353910 44714910 30952905 30898904 0 893768 893768 46400931 38353910 45608678 31846673 77299835
Cadangan koperasi 11879518 11879518 15542161 4709984 0 4700437 4700437 13206358 11879518 16579955 20242598 17916342
SHU 3859127 4836563 11297579 2121795 4894205 6975582 -3383644 409338 8753332 11812145 7913935 2531133
Total Modal 172328926 225057511 266488005 290067543 4894205 12569787 2210561 60016627 177223130 237627298 268658566 350084170
TOTAL PASIVA 860185220 957497961 1042755844 1262197670 81028965 110252613 174424559 288745405 865943109 972202468 1119966405 1453729077
Lampiran 5. Laporan laba rugi UBU KOPASJA periode 1999-2002
Tahun
Uraian 1999 2000 2001 2002
I. Pendapatan dan Beban Operasional
A. Pendapatan Operasional
Pendapatan Penjualan
1. Pendapatan toko 50570080 250088525 171263150 120546600
2. Pendapatan ATK 20300400 1768845 0 0
3. Penjualan kredit 12794616 27609400 84001160 0
4. Pendapatan VCD 2109000 2182500 616001 0
5. Pendapatan travel 553500 3775000 0 0
6. Pendapatan makanan 466500 6036000 7280000 0
7. Pendapatan konsinyasi 415450 7426750 26959850 0
JUMLAH 87209546 298887020 290120161 120546600
B. HPP
Persediaan awal 0 26498592 30824804 31672725
Pembelian 87744300 252258276 244864782 28382350
Barang tersedia dijual 87744300 278756868 275689586 60055075
Persediaan akhir 26498592 30824804 31672725 0
HPP 61245758 247932064 244016861 60055075
C. SHU Kotor 25963788 50954956 46103300 60491525
D. Beban usaha
Beban operasional 7690900 29786217 44877892 55458350
II. Hasil Usaha
SHU 18272888 21168739 1225408 5033175
III. Beban Organisasi & penyusutan
Beban organisasi& penyusustan 12515000 12058437 4609052 4578355
SHU sebelum pajak 5757888 9110302 -3383644 454820
Taksiran pajak 863683 2134720 0 45482
SHU besih 4894205 6975582 -3383644 409338