Anda di halaman 1dari 3

Rangkuman

A. PENGETAHUAN DAN ILMU


Manusia dalam memahami alam sekitarnya terjadi proses yang bertingkat dari pengetahuan
(sebagai hasil dari tahu manusia), ilmu dan filsafat. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari
manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, sedangkan ilmu (science) bukan sekedar
menjawab “what” melainkan akan menjawab pertanyaan “why” dan “how”, misalnya mengapa
bumi berputar. Pengetahuan hanya dapat menjawab pertanyaan apa sesuatu itu, perlu di bedakan
di sini antara pengetahuan dan keyakinan, Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran yang
tertentu, mempunyai metode untuk megkaji objek tersebut sehingga memperoleh hasil yang dapat
di susun secara sistematis dan diakui secara universal, maka terbentuklah ilmu pengetahuan, agar
pengetahuan dapat berkembang menjadi ilmu harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Mempunyai objek kajian,

b. Metode pendekatan,

c. Disusun secara sistematis

d. Bersifat universal

Istilah ilmu atau ‘science’ merupakan istilah yang mempunyai makna ganda. Menurut cakupnya ilmu
merupakan terminologi umum untuk menyebut segenap pengetahuan ilmiah yang di pandang suatu
kebulatan. Ilmu merupakan terminologi umum yang mengacu kepada ilmu yang seumumnya(ilmu
pada umumnya). Sedangkan arti yang lain ilmu menunjuk pada masing-masing bidang pengetahuan
ilmiah yang mempelajari suatu pokok masalah tertentu.

B. ILMU DAN FILSAFAT


Sebelum munculnya ilmu telah berkembang filsafat terlebih dahulu. Filsafat berasal dari kata filo dan
sofia (bahasa yunani), Filo artinya cinta atau menyenangi dan sofia artinya bijaksana, dapat di
katakan bahwa lahirnya ilmu adalah karena ketidakpuasan para pemikir jaman dahulu terhadap
penemuan kebenaran oleh para filosof, sehingga dapat dikatan bahwa ilmu merupakan bentuk
bentuk perkembangan filsafat, selanjutnya dikatakan bahwa filsafat merupakan induk dari ilmu, ilmu
hanya menjawab “what” dan “how” sedangkan filsafat menjawab pertanyaan “Why and Why and
Whay”.

Pada mulanya cabang-cabang ilmu tersebut berkembang dari dua cabang utama, yakni filsafat alam
yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (natural sciences) dan filsafat moral yang kemudian
berkembang ke dalam cabang ilmu-ilmu sosial, selanjutnya ilmu alam terbagi menjadi dua kelompok
lagi yaitu ilmu alam (physical sciences) dan ilmu hayat (biological sciences). ilmu-ilmu sosial
berkembang lambat dibanding dengan ilmu-ilmu alam. Selanjutnya, baik cabang-cabang ilmu-ilmu
alam maupun ilmu-ilmu sosial bercabang-cabang lagi sehingga sampai pada saat ini terdapat sekitar
650 cabang.
C. ILMU DAN PENELITIAN
Dari uraian terdahulu dapat disimpulkan bahwa ilmu adalah suatu pengetahuan yang terurai secara
sistematis dan terorganisasi, mempunyai metode yang bersifat universal. Sedangkan penelitian
adalah suatu usaha penyelidikan yang hati-hati dan secara teratur terhadap suatu objek tertentu
untuk memperoleh suatu kebenaran atau bukti kebenaran.

D. LANDASAN ILMU
Filsafat ilmu merupakan kajian atau telaah secara mendalam terhadap hakikat ilmu. Oleh sebab itu
filsafat ilmu ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu tersebut, seperti:

1. Objek apa yang di telaah ilmu?


2. Bagaimana proses yang memungkinkan timbulnya pengetahuan yang berupa ilmu?
3. Untuk apa ilmu di gunakan?

Ketiga kelompok tersebut merupakan landasan-landasan ilmu, yakni kelompok pertama merupakan
landasan ontologi, kelompok kedua merupakan landasan empistemologi, dan kelompok yang terahir
merupakan landasan aksiologis. Secara singkat uaraian landasan ilmu itu adalah sebagai berikut:

1. Landasan Ontologis adalah tentang objek yang di telaah ilmu.


2. Landasan Epistomologi adalah cara yang di gunakan untuk mengkaji atas objek sehingga di
peroleh ilmu tersebut.
3. Landasan Aksiologi adalah berhubungan dengan penggunaan ilmu tersebut dalam rangka
memenuhi kebutuhan manusia.

E. SARANA BERPIKIR ILMIAH


Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai
langkah yang harus di tempuhnya. Pada langlah tertentu biasanya di perlukan sarana yang tertentu
pula. Untuk hal ini kita harus memperhatikan dua hal.

Pertama, sarana ilmiah bukan merupakan kumpulan ilmu, dalam pengertian bahwa sarana ilmiah itu
merupakan kumpulan pengetahuan yang di dapat berdasarkan metode ilmiah.

Kedua, tujuan mempelajari sarana berfikir ilmiah adalah untuk memungkinkan kita dapat menelaah
ilmu secara baik. Sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimagsudakan untuk mendapatkan
pengetahuan yang lebih memungkinkan kita untuk dapat memecahkan masalah kta sehari-hari.
Dalam hal ini maka sarana sarana berfikir ilmiah merupakan alat bagi cabang cabang ilmu untuk
mengembangkan materi ilmu pengetahuan berdasarkan metode ilmiah.

Untuk dapat melakukan kegiatan berfikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana yang berupa
bahasa, logika, matematika, dan statistika. Sebagai resume dari pengkajian mengenai hakikat sarana
berpikir ilmiah, peranan masing-masing sarana berpikir tersebut di sajikan dalam bagan berikut ini.
Ilmu dan Sarana Berpikir Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai