Anda di halaman 1dari 63

UJI

STATISTIK &
ANALISIS
DATA
STATISTIK
 STATISTIK
Prosedur/metode pengumpulan data,
pengolahan data, analisis data dan
penyajian data
 PENELITIAN
Cara ilmiah untuk mendapatkan data
dgn tujuan & kegunaan tertentu
Data dari penelitian harus
:
 Akurat
data harus memenuhi kriteria :
1. Valid
2. Reliabel
3. Obyektif
Data Valid
 Ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek dgn
data yang dapat dikumpulkan oleh
peneliti
 Ketepatan/kecermatan pengukuran
 Contoh : mengukur lomba lari, valid
pakai stop watch bukan dgn jam
Reliabel
 Menunjukkan kekonsistenan
pengukuran
 Pengukuran beulang-ulang akan
mendapatkan hasil yang sama
 Hari ini mendapatkan warna hijau,
besok & lusa hrs tetap warna hijau
Obyekti
f
 Menunjukkan derajat persamaan
persepsi antar orang
 Contoh : jika satu orang menyatakan
suatu obyek berwarna putih, maka
orang lainpun menyatakan sama yaitu
obyek berwarna putih
Peran Statistik dlm
penelitian
 Alat mengukur besar sampel yg akan
diteliti
 Alat menguji validitas & reliabilitas
instrumen
 Alat pengolahan data
 Alat analisis data
 Alat penyajian data
Kegunaan statistik
dibidang
kesehatan :
 Mengukur status kesehatan masyarakat

 Membandingkan status kesehatan di


satu tempat dgn tempat lain, lampau
dan sekarang
 Evaluasi & monitoring program
 Estimasi kebutuhan pelayanan
 Perencanaan program kesehatan
 Riset & publikasi masalah kesehatan
DATA & VARIABEL
 Data adalah Kumpulan angka/huruf
hasil dari penelitian terhadap
karakteristik yang diteliti
 Variabel adalah karakteristik yg nilai
datanya bervariasi dari suatu
pengukuran ke pengukuran berikutnya
Menurut skala pengukurannya,
variabel dibagi 4 jenis :

 Nominal
 Ordinal
 Interval
 Ratio
NOMINAL
 Variabel yg hanya dpt membedakan
nilai datanya & tdk tahu nilai data yg
lebih tinggi atau rendah
 Nilai datanya sederajat
 Jenis kelamin, suku, agama dll
ORDINAL
 Variabel yg dpt
membedakan nilai datanya
& sudah dpt diketahui
tingkatan lebih tinggi atau
rendah, tapi belum
diketahui besar beda antar
nilai datanya
 Pendidikan, pangkat,
stadium penyakit
INTERVAL
 Variabel yg dpt dibedakan, diketahui
tingkatannya & besar beda antar nilainya,
namun belum diketahui kelipatan suatu nilai
terhadap nilai yg lain & tdk mempunyai titik
nol mutlak
 Suhu : Benda A 40° & benda B 30 °
Benda A > B, beda panas 10 derajat, tdk bisa
benda A panasnya 2 kali B, jika suhu 0
derajat tdk berarti benda tsb tdk panas (tdk
punya nilai nol mutlak)
RATIO
 Bisa dibedakan : ada tingkatan, ada
besar beda, ada kelipatannya & ada
nilai nol mutlak
 BB, TB
 Berat A 30 kg, B 60 Kg : A < B, beda A
& B 30 kg, berat B 2x lipat A
Berat 0 kg, berarti tdk ada berat (tidak
ada bendanya) shg ada nilai nol mutlak
JENIS DATA
 Data Katagorik (Kualitatif)
Data hasil pengklasifikasian/penggolongan
suatu data, isinya berupa kata-kata
Contoh : sex, jenis pekerjaan, pendidikan
 Data Numerik (Kuantitatif)
Hasil dari perhitungan/pengukuran,
berbentuk angka-angka
Data Numerik terbagi dua
:
 Data Diskrit
Variabel hasil dari penghitungan, misal :
jumlah anak, jumlah pasien dll
 Data kontinyu
Hasil dari pengukuran, misal : tekanan
darah, Hb dll
Variabel katagorik &
Numerik
 Variabel katagorik : Pada umumya
berisi variabel berskala nominal &
ordinal
 Variabel numerik : berskala interval dan
ratio
TUJUAN ANALISIS DATA
 Memperoleh gambaran masing-masing
variabel
 Membandingkan & menguji teori atau konsep
dari data yg dikumpulkan
 Menemukan konsep baru dari data yg
dikumpulkan
 Mencari penjelasan apakah konsep baru yg
diuji berlaku umum atau hanya berlaku pada
kondisi tertentu
Seberapa jauh analisis suatu
penelitian akan dilakukan,
 tergantung dari: kualitatif
Jenis penelitian : atau kuantitatif
 Jenis sampel : independen atau dependen
 Jenis data/variabel : katagorik (proporsi) dan
numerik (nilai rata-rata)
 Asumsi kenormalan
Data normal (uji statistik parametrik)
data tidak normal (uji statistik non perametrik)
Langkah-langkah
analisis data
(pendekatan
 Analisis deskriftif (Univariat)
kuantitatif)
 Analisis analitik (Bivariat)
 Analisis Multivariat
ANALISIS UNIVARIAT
 Untuk menjelaskan/mendeskripsikan
karakteristik masing2 variabel yg diteliti
 Data numerik : nilai mean, median,
standar deviasi, nilai minimal-maksimal
 Data katagorik : frekwensi, prosentase
ANALISIS BIVARIAT
 Setelah diketahui karakteristik masing2
variabel dpt diteruskan analisis lanjut
 Analisis hubungan antar dua variabel,
misal : hubungan antara berat badan
dengan tekanan darah
ANALISIS MULTIVARIAT
 Analisis yang menghubungkan antara
beberapa variabel independen dengan
satu variabel dependen
ANALISIS UNIVARIAT
 PERINGKASAN DATA UNTUK DATA JENIS
NUMERIK
1. Ukuran tengah : mean, median, modus
a. Mean : ukuran rata2, hasil dari
jlh semua nilai pengukuran dibagi
banyaknya pengukuran

X = Σ Xi / n
Contoh nilai mean
:
 5 pasien, lama hari rawatnya :
1 hari, 3 hari, 4 hari, 2 hari, 90 hari
 Mean = (1+3+4+2+90)/5 = 20 hari
 Kekurangannya : Sangat ditentukan
oleh nilai ekstrim (tdk mewakili data yg
sesungguhnya)
2. Median
 Hanya mempertimbangkan urutan nilai dari
pengukuran
 Besar beda antar nilai diabaikan, shg tdk
dipengaruhi oleh nilai ekstrim
 Langkah penghitungan :
data diurutkan dari kecil ke besar
Hitung posisi median dgn rumus (n+1)/2
Hitung nilai mediannya
 6 mahasiswa : 20 th, 26 th, 30 th, 24 th, 40 th,
36 th. Berapa nilai mediannya ?
3. Mode/Modus
 Nilai pengamatan yg mempunyai
frekwensi/jlh terbanyak
 Data : 18 th, 22 th, 21 th, 20 th, 23 th,
20 th
 Mode-nya adalah 20 tahun
Bentuk distribusi data
bdsk pada nilai mean,
 Bilamedian & modus
nilai mean, median & modus
sama/berhimpit : bentuk distribusi datanya
normal
 Bila nilai mean>median>modus : bentuk
distribusi datanya menceng/miring ke kanan
 Bila nilai mean < median <modus : Bentuk
distribusi datanya menceng/miring ke kiri
Ukuran Variasi
 Standard Deviasi
Data yg diukur melalui
penyimpangan/deviasi dari nilai-nilai
pengamatan thd nilai mean-nya
 Rata-rata hitung dari kuadrat deviasi thd
mean disebut : VARIAN, dg Rumus :
Varian : Σ (Xi – X) ²
n-1
Suatu ukuran variasi yg memp satuan yg
sama dgn satuan pengamatan yaitu :
standard deviasi

 Standard deviasi mrpk akar dari varian :


S atau Sd = √Σ (Xi – X) ²
n-1
 Semakin besar SD maka semakin
besar variasinya
no x Mean Varian
deviasi (xi-x)²
(xi-x)
1 48 9 81
2 52 5 25
3 56 1 1
4 62 5 25
5 67 10 100
Jumlah Σ 285 Σ 30 Σ 232
2. Peringkasan data katagorik
• Distribusi frekwensi : dengan ukuran
persentase atau proporsi
ANALISIS BIVARIAT
• Berbagai uji statistik yg digunakan untuk
analisis bivariat :
Variabel I Variabel II Jenis uji
statistik
Katagorik Katagorik -Kai kuadrat
-Fisher Exact
Katagorik Numerik -Uji T
-ANOVA
Numerik Numerik -Korelasi
-Regresi
UJI CHI-SQUARE ( X 2 )

DIGUNAKAN JIKA :

• UNTUK UJI PERBANDINGAN /


ASSOSIASI
• SKALA PENGUKURAN NOMINAL /
ORDINAL
UJI CHI-SQUARE ( X2 ) UNTUK
TABEL 2 x 2

• DALAM HAL INI SUATU SAMPEL


DIAMBIL DARI POPULASI BIVARIAT
YANG TIDAK NORMAL YANG TERDIRI
DARI DUA VARIABEL DAN TIAP
VARIABEL DIBAGI MENJADI DUA
KATAGORI, JIKA DIBAWA KE DALAM
BENTUK TABEL DIPEROLEH TABEL
KONTIGENSI 2 x 2
Pertimbangan memakai chi
square
1. JIKA n  40 GUNAKAN ( X2 ) DENGAN
KOREKSI KONTINYUITAS (YATES
CORRECTED )
2. JIKA n 20 – 40, JIKA SEMUA NILAI
EXPECTED ( E ) LIMA ATAU LEBIH
GUNAKAN ( X2 ) DENGAN KOREKSI
KONTINYUITAS, TETAPI JIKA TERDAPAT
NILAI E  5 GUNAKAN UJI FISHER ( fisher
exact )
3. JIKA n  20 , GUNAKAN UJI FISHER EXACT
UNTUK KASUS APAPUN.
Contoh
Apakah ada pengaruh pemberian
makanan tambahan dengan
status gizi balita di kecamatan
samarinda hilir tahun 2004. data
hasil penelitian diperoleh
seperti table di bawah ini
PMT STATUS GIZI Jumlah

BAIK BURUK
CUKUP 20 (a) 10 (b) 30
(a+b)
KURANG 25 (c) 40 (d) 65
(c+d)
TOTAL 45 50 95
(a+c) (b+d) (a + b + c + d)
FISHER EXACT

( a + b ) ! (c + d ) ! ( a + c ) ! ( b + d ) !
 =
n ! a! b! c! d!

kreteria keputusan
• Ho ditolak jika   
Petugas puskesmas melakukan
penelitian untuk mengetahui
hubungan status gizi dengan
kejadian kecacingan pada murid
SD 007 samarinda. Data
dikumpulkan dengan melakukan
wawancara pada murid kelas 5
dan 6. hasilnya sebagai berikut
STATUS KECACINGAN Jumlah
GIZI
YA TIDAK

KURANG 6 5 11

CUKUP 4 7 11

TOTAL 10 12 22
UJI McNEMAR
Tujuan : untuk menguji perbedaan dari dua
sampel berhubungan

Syarat :
1. Variabel mempunyai skala nominal
2. Penelitiannya menggunakan desain Pre-
Post Treatment ( sebelum dan sesudah
perlakuan )
UJI McNEMAR

( a - d )2
X2M=
(a +d)

criteria keputusan :
Ho ditolak jika X2 M  X2 T
CONTOH
suatu penelitian untuk mengetahui apakah ada pengaruh
penyuluhan terhadap pengetahuan KB akseptor
dengan  0.025
penelitian dengan sample sebanyak 33 orang. sebelum
penyuluhan diperoleh data pengetahuan tentang KB,
pengetahuan kurang sebanyak 8 orang, pengetahuan
cukup sebanyak 25orang. Setelah penyuluhan diperoleh
data. Pengetahuan kurang sebanyak 13 orang dan
pengetahuan cukup 20 orang. Dari 8 pengetahuan yang
cukup setelah penyuluhan diperoleh 3 pengetahuan
kurang dan 5 pengetahuan cukup. Apakah penyuluhan
berpengaruh terhadap pengetahuan KB responde
Sesudah penyuluhan
Sebelum Kurang Cukup
penyuluhan

Kurang 3 5
Cukup 10 15

( 3 - 15 ) 2 144
X2 M = = =8
( 3 + 15 ) 18
Tugas : apakah ada pengaruh penyuluhan
pra operatif terhadap kemampuan untuk
melakukan latihan napas dalam dan batuk
efektif pasca operatif. Data di bawah ini

Pra Pasca operatif


operatif Mampu Tidak
mampu
Mampu 7 4
Tidak 14 5
mampu
ODDS RATIO
• Tujuan :
Untuk mengetahui berapa besar risiko
variable bebas ( penyebab) dapat
menyebabkan kejadian pada variable
terikat ( akibat )
FAKTOR KASUS KONTROL JUMLH
RISIKO
TERPAPAR a b a+b
TIDAK c d c+d
TERPAPAR
JUMLAH a+c b+d a+b+c+d

Keterangan :
axd a. = jumlah kasus yang terpapar
OR = b = jumlah control yang terpapar
bxc c = jumlah kasus yang tidak terpapar
d = jumlah control yang tidak terpapar
Interpretasi nilai :

< 1 = nilai protektif


> 1 = berisiko terhadap
kejadian
1 = tidak ada efek
BERAPA BESAR RISIKO PEROKOK
TERKENA KANKER PARU DATA DI
BAWAH INI ?

FAKTOR KANKER TIDAK JUMLAH


RISIKO PARU KANKER
PARU
PEROKOK 35 20 55
TIDAK 15 40 55
PEROKOK
JUMLAH 50 60 110
axd
OR =
bxc

35x40
OR = = 4,66
20x15

Kesimpulan :

PEROKOK MEMILIKI RISIKO TERKENA KANKER


PARU 4, 66 KALI DIBANDING ORANG YANG TIDAK
PEROKOK ( CASE CONTROL & CROSS SECTIONAL)

KOHORT (RR)=RELATIF RISK


UJI T TEST

STUDENT’S t TEST ( UJI t )

PERTAMA KALI DITEMUKAN OLEH

 W.S. GOSSET PADA TAHUN 1908 DENGAN NAMA

SAMARAN

STUDENT. PRINSIP PENGGUNAAN

 UJI t TEST ADALAH UNTUK MEMBUKTIKAN

SIGNIFIKAN ATAU

 TIDAKNYA DUA NILAI RATA-RATA.


SYARAT-SYARAT
PENGGUNAAN UJI T

 MEMPUNYAI SKALA
INTERVAL DAN RASIO
 SIMPANG BAKUNYA TIDAK
DIKETAHUI
 DATA DISTRIBUSINYA
NORMAL
UJI T INI DIBEDAKAN ATAS
DUA KELOMPOK

1. UJI T SATU SAMPEL

2. UJI T UNTUK SAMPEL YANG


BERHUBUNGAN ( SEBELUM DAN
SESUDAH t TEST ) ATAU DUA
SAMPEL YANG BERPASANGAN
(PAIRED t TEST )
UJI T SATU SAMPEL

TUJUAN UNTUK
MEMBANDINGKAN NILAI RATA-
RATA SAMPEL DENGAN NILAI
RATA-RATA POPULASI SEBAGAI
STANDAR
RUMUS
X −
tHitung =
S n
X ; nilai rata rata sample
 : nilai rata rata populasi
S : simpang baku
n : besar sample
Kriteriapenerimaan hipotesa

 Ho gagal ditolak bila :


T hit.  T ( 1 -  ) ( n – 1 )

 Bila menggunakan program komputer


(p) 

Jika  = 0,05. Ho gagal ditolak jika


probabilitasnya ( p )  0,05
Contoh :
Masyarakat mengeluh bahwa kadar
nikotin rokok A diduga melebihi kadar
normal, untuk membuktikan ini diambil
sample 10 batang yang kadarnya 22, 21,
19, 19, 21, 22 ,22, 21, 22 dan 25. 
yang digunakan adalah 0,05.
apakah rokok a memang memiliki
kandungan nikotin lebih dari 20 mg
Nilai t Hit

21,3 − 20 1,3
tHitung = = = 2,20
1,88 0,59
10
t TABEL
t (1-)(n–1)

t ( 1- 0,05 ) ( 10 – 1 )

t ( 0.95 )( 9 ) akan dihasilkan 1, 83

cara membacanya lihat tabel uji t pada t


0,95 pada baris ke 9.
Kesimpulan

KARENA t Hit > t Tabel ( 2,20 > 1,83 )


maka :

KADAR NIKOTIN PADA ROKOK A


LEBIH DARI 20 mg
UJI t UNTUK SAMPEL YANGBERHUBUNGAN
( SEBELUM DAN SESUDAH t TEST ) ATAU
DUA SAMPEL YANG BERPASANGAN ( PAIRED
t TEST)

d
tHitung =
S
n d=
 d i
n

S =
2
n d − (
2
d i)
2

n(n −1)
d = selisih nilai rata-rata
S = standart deviasi
contoh :
sebanyak 10 orang wanita peserta KB
dengan menggunakan depoprovera
sebagai kontrasepsinya. 6 bulan sebelum
memakai kontrasepsi diukur tekanan
sistolnya dan sesudah 6 bulan diukur
tekanan sistoliknya. Ingin diketahui
apakah ada perbedaan tekanan darah
sistolik sebelum dan sesudah ber KB.
Diketahui  0,05

Anda mungkin juga menyukai