4
5
2.3.1 Visi
Perusahaan kelas dunia yang dinamis dibisnis agrikultur dan industri
terkait dengan pertumbuhan yang dinamis dengan tetap mempertahankan
posisinya sebagai pemimpin pasar di dunia melalui kemitraan dan manajemen
yang baik.
2.3.2 Misi
Menjadi mitra bisnis yang unggul dan layak dipercaya bagi stakeholders.
(CPKO) dan unit pengolahan ampas inti sawit (Palm Kernel Mill). Jadi Crude
Palm Kernel Oil (CPKO) yang dihasilkan diolah kembali oleh perusahaan itu
sendiri menjadi minyak goreng dan minyak inti pada unit pengolahan yang
berbeda sedangkan ampas inti sawit (Palm Kernel Mill) akan dikirimkan ke luar
negeri sebagai pakan peternakan.
Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PK Crushing Plant PT. Multimas Nabati
Asahan
No Jabatan Jumlah Orang
1 Head Unit 1
2 Deputy Head Unit 1
3 Departement Head 1
4 Sub Departement Head 1
5 Group Leader 2
6 Section Head 1
7 Leader 3
8 Leadershift 6
9 Worker 33
Sumber: PK Crushing Plant PT.MNA
Jam kerja yang diberlakukan bagi setiap karyawan adalah dengan
pembagian jam kerja menjadi 3 shift selama 7 hari kerja dalam seminggu kecuali
hari off yaitu sebagai berikut:
1. Shift I: Pukul 07.00 - 15.00 WIB
2. Shift II: Pukul 15.00 - 23.00 WIB
3. Shift III: Pukul 23.00 – 07.00 WIB
Karyawan dibagian kantor masa kerja selama 6 hari kerja dalam seminggu
kecuali hari minggu dengan jam kerja kantor adalah sebagai berikut:
1. Senin-Jumat
Pukul 08.00 WIB – 11.45 WIB : Jam Kerja
Pukul 11.45 WIB – 13.30 WIB : Jam Istirahat
Pukul 13.30 WIB – 16.45 WIB : Jam Kerja Setelah Istirahat
2. Sabtu
Pukul 08.00 WIB – 11.45 WIB : Jam Kerja
airnya cukup memadai. Air sangat diperlukan untuk proses pengolahan sebagai
bahan penolong pada saat pengepressan kedua pada inti sawit.
2.7.1 Warehouse
Pada departemen PK Crushing Plant pergudangan berfungsi sebagai
tempat penerimaan, penyimpanan dan persediaan bahan baku Palm Kernel dari
berbagai suppliers diantarannya PKS PT. Multimas Nabati Asahan maupun dari
luar. Adapun bagian-bagian dari warehouse seperti pada Gambar 2.2 sebagai
11
berikut:
loader. Pengecekan suhu dilakukan sebanyak satu kali dalam satu shift, yaitu
dilakukan pada 6 titik dengan menggunakan thermometer selama 5 menit.
2.7.2 Produksi
Bagian produksi merupakan bagian terpenting dalam pengolahan inti sawit
(Palm Kernel) menjadi CPKO (Crude Palm Kernel Oil) dan ampas (Palm Kernel
Mill), yang berawal dari hopper hingga sampai ke daily tank dan gudang ampas.
Dalam proses produksi, PK Crushing Plant terbagi atas 2 plant yaitu:
1. Plant I
Pada plant I terdiri dari 80 unit mesin press dengan pembagian 40 unit
untuk pengolahan Palm Kernel (first press) dan 40 unit untuk pengolahan
ampas (second press) dan diantara 40 unit mesin second press ini ada 5
unit mesin berfungsi fleksibel (mesin press inti sawit sekaligus ampas),
dengan kapasitas produksi 650 ton/hari. Untuk kapasitas produksi per
mesin max 15 ton/hari dengan kecepatan 32 kg/3 menit. Selain itu,
terdapat 3 (tiga) hopper dimana 2 diantaranya untuk Palm Kernel dan 1
untuk ampas.
2. Plant II
Terdiri dari 62 unit mesin press dengan pembagian 32 unit untuk
pengolahan inti sawit (first press) dan 30 unit untuk pengolahan ampas
(second press) dan diantaranya 6 unit mesin berfungsi fleksibel (mesin
press inti sawit sekaligus ampas), dengan kapasitas produksi 550 ton/hari.
Untuk kapasitas produksi per mesin max 16 ton/hari dengan kecepatan 35
kg/3 menit. Selain itu, terdapat 3 (tiga) hopper dimana diantaranya 2 untuk
Palm Kernel dan 1 untuk ampas.
Adapun bagian-bagian dari bagian produksi seperti pada Gambar 2.3
sebagaiberikut:
17
2.7.3 Laboratorium
Bagian laboratorium merupakan sesuatu yang penting dari bagian industri
yakni analisa terhadap mutu produksi. Penganalisaan terhadap mutu produksi ini
dilakukan oleh analis laboratorium. Tujuan utama dari PK Crushing Plant adalah
untuk menghasilkan Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm Kernel Mill
(PKM) dengan kualitas yang baik serta tingkat efficiency ektraksi yang maksimal,
tetapi juga dengan biaya yang minimal. Untuk mencapai tujuan sebuah
laboratorium didalam lingkungan PK Crushing Plant untuk menyediakan
informasi guna menilai keadaan proses yang dilakukan serta mutu produksi yang
dihasilkan. Bagian laboratorium merupakan yang penting dalam quality control.
Laboratorium memiliki beberapa area pengujian yang dapat digunakan dalam
melaksanakan fungsi kontrol kualitas. Adapun bagian- bagian dari laboratorium
antara lain sebagai berikut:
8. Setelah n-hexane dan minyak terpisah lalu masukkan labu kedalam mesin
oven selama 1 jam.
9. Kemudian timbang kembali labu isi yang telah dikeringkan di oven
dengan menggunakan timbangan analitis dan selanjutnya mencatat hasil
penimbangan.
10. Selanjutnya melakukan perhitungan untuk mencari hasil ekstraksi pada
sampel.
2.7.4 Maintenance
Maintenance merupakan salah satu bagian dari PK Crushing Plant yang
bertujuan untuk menjaga dan memelihara mesin serta peralatan pabrik untuk
memperpanjang usia pakai, agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik.
26
2.7.4.2 Welder
Welder adalah bagian maintenance yang bertugas melakukan perawatan
dan perbaikan pengelasan terhadap screw 1-1 sampai 1-9 yang mengalami
kerusakan atau patah. Kerusakan pada screw berupa ausnya daun screw akibat
kuatnya tekanan pada saat pengepresan Palm Kernel. Adapun alat dan bahan yang
digunakan pada bagian welder antara lain sebagai berikut:
1. Mesin las
2. Kabel massa
3. Kabel elektroda
4. Pemegang kawat las
5. Klem massa
6. Palu las
7. Elektroda (kawat las)
a. RD-360
Merupakan kawat las yang digunakan untuk pelapisan pertama pada
screw yang akan diperbaiki atau direview. Memiliki diameter 4 mm
dengan panjang 400 mm. Kawat las ini biasanya digunakan pada
tekanan 130-170 ampere.
b. Metadur-63
Merupakan kawat las yang digunakan untuk pelapisan terakhir pada
screw yang akan diperbaiki atau direview. Kawat las ini berfungsi
untuk menahan gesekan pada saat pengepressan. Memiliki diameter 5
mm dan panjang 400 mm. Kawat las ini biasanya digunakan pada
tekanan 180-240 ampere.
Adapun proses prosedur kerja pengelasan screw antara lain sebagai
berikut:
1. Screw diterima dari bagian mekanik bongkar.
2. Kemudian membersihkan screw dari sisa minyak dan dan ampas.
3. Melihat tingkat keausan screw yang akan direview atau diperbaiki.
4. Mengecek kesejajaran jarak daun screw dengan lubang spi.
29
2.7.3.3 Pabrikasi
Pabrikasi adalah bagian maintenance yang melakukan perawatan,
perbaikan, pemeliharaan dan modifikasi alat-alat yang dipabrik. Bagian
maintenance ini melakukan perawatan dan perbaikan elevator, conveyor, hammer
mill, seksi mesin dan lain-lain.
2.8 Utilitas
Utilitas adalah merupakan unit pembantu produksi yang tidak terlibat
secara langsung sebagai bahan baku, tetapi penunjang proses agar produksi dapat
berjalan lancar. Utilitas yang terdapat pada PK Crushing Plant PT. Multimas
Nabati Asahan antara lain sebagai berikut:
1. Unit Pemeliharaan
Agar tercapai keadaan produksi yang maksimal sesuai dengan yang
direncanakan maka perlu dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan adalah
kegiatan untuk memelihara atau menjaga peralatan pabrik dengan
mengadakan perbaikan atau pergantian yang diperlukan. PK Crushing
Plant PT. Multimas Nabati Asahan menetapkan program pemeliharaan
seperti General Maintenance dan Preventif Maintenance secara harian,
mingguan, bulanan dan tahunan agar pabrik dapat beroperasi sesuai
dengan yang diharapkan. Pemeliharaan yang dilakukan unit ini mencakup
pemeliharaan mesin dan peralatan pabrik, instalasi listrik, pemeliharaan
30