Anda di halaman 1dari 71

Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Al-Azhar

PERSPEKTIF MASYARAKAT DALAM


PENCEGAHAN COVID 19
DI NUSA TENGGARA BARAT
Dr.dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes

Dekan FK. Universitas Islam Al-Azhar

Penasehat IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia)


Pengurus Daerah Lampung
Ketua KAIMA (Keluarga Alumni Islamic Medical Activity) FK.
Universitas Udayana.

Wakil Ketua 1 AFKSI (Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia)

www.unizar.ac.id
Divisi Organisasi & Tata Kelola AIPKI (Asosiasi Institusi Pendidikan
Jayapura, 1 Mei 1967 Kedokteran Indonesia)
arthabudi@gmail.com
Tim Survey
Aena Mardiah, S.KM, MPH dr. Fachrudi Hanafi, M.Kes

2019

Dany Karmila, S.KM, M.Kes Ayu Anulus, SST, M.K.M


Latar Belakang

Masyarakat
NTB
Indonesia
Keberhasilan penanggulangan
Dunia Pemerintah Provinsi NTB Covid-19 dan kapan
dan Pemerintah Daerah berakhirnya pandemi Covid-19
31 Maret 2020, pemerintah Kabupaten/Kota ini sangat tergantung kepada
Indonesia secara resmi menerapkan kebijakan kedisiplinan masyarakat dalam
mengumumkan darurat penanggulangan Covid-19. menjalankan semua protokol
30 Januari 2020, Direktur kesehatan dan anjuran yang
Jenderal World Health kesehatan masyarakat
untuk wabah Covid-19 yang sudah disampaikan oleh
Organizaition (WHO) pemerintah.
menetapkan wabah penyakit sedang berlangsung dan
coronavirus (Covid-19) mengeluarkan kebijakan
sebagai kedaruratan pembatasan sosial berskala
kesehatan masyarakat yang besar (PSBB)
meresahkan dunia.
Seperti diketahui bahwa transmisi virus
tidak bersifat linear tapi bersifat
exponensial. Bila transmisi virus
bersifat linear maka pertambahan
kasus barunya akan konstan, tapi
dengan transmisi yang bersifat
exponensial jumlah kasus barunya
Keterangan
akan bertambah sangat cepat secara Nh: Jumlah kasus perhari
exponensial. R : Jumlah rata rata orang yang
bertemu pasien positif Covid-19
P : Peluang orang yg bertemu dng
Nh+ x = (1 + R.P)x . Nh pasien (+) Covid-19 untuk tertular dan
menjadi (+)
Sijabat (2020)
Cara mengurangi Jumlah kasus (+)
Covid-19 pada hari ke x adalah
dengan mengurangi R dan P

R P
Mengurangi R berarti mengurangi jumlah rata rata Mengurangi P berarti mengurangi
orang yang bertemu dengan pasien (+) Covid-19.: peluang orang yang sehat untuk
▪ Stay at home bertemu pasien (+) Covid-19 sehingga
▪ WFH (work from home)/bekerja di rumah, tertular:
▪ PJJ (pembelajaran jarak jauh)/belajar di rumah ▪ Physical distancing
▪ Ibadah di rumah. ▪ Penggunaan masker
▪ Cuci tangan pakai
sabun(CTPS)/hand sanitizer
▪ Pola hidup sehat
Karakteristik & Cara Penularan Covid-19

Infektifitas/
penularan yang Patogenesitas (Low-
tinggi dan cepat moderate)
(High)

2
1

Dampak social
Virulensi/Fatality ekonomi yang besar
(Moderate) dan merusak

3 4
Spektrum Klinis COVID-19

The whole
population
(100%)
Cara Mencegah Penularan Covid-19

Pastikan tangan Anda Stay at Home


bersih Dirumah saja dan gunakan masker Anda
saat berpergian atau tidak dalam kondisi
Cuci tangan atau gunakan hand sanitizer sehat

Desinfeksi Jaga jarak


Pastikan semua bersih dari virus Jaga jarak Anda dengan dirinya minimal 1 m

1m

Hubungi Call Center Covid-19 NTB 081802118119


Kurangi berpergian
menggunakan transportasi
umum
Pastikan memenuhi protokol yang berlaku

Hubungi Call Center Covid-19 NTB 081802118119


Puncak Pandemi &
Skenario Akhir
Pandemi Covid-19
Kadriyan dan kawan-kawan (2020)
menggunakan model prediksi SIR
memperkirakan bahwa puncak wabah di
NTB sekitar hari ke 155 (Agustus 2020)
dengan total terinfeksi 5.225 orang.
Berakhirnya wabah pada hari ke 20
(November 2020).
Puncak Pandemi &
Skenario Akhir
Pandemi Covid-19
Putra (2020) memprediksi 3
skenario untuk Indonesia
Skenario 1

Skenario 2

Skenario 3
Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
1. Semua strategi intervensi non 1. Peningkatan strategi intervensi non
farmasi harus ditingkatkan: 1. Strategi-strategi intervensi non-
farmasi tidak ada, meningkat sedikit farmasi justru menurun
a. Social distancing dengan atau upaya tambahan untuk
PSBB (level provinsi) 2. Social distancing dilonggarkan
meningkatkan kepatuhan minimal 3. kapasitas deteksi tidak meningkat
b. Wajib menggunakan masker 2. Kapasitas diagnosis tidak atau
jika keluar meningkat tidak sampai 5%
c. Meningkatkan perilaku hidup 3. Maka akhir wabah dapat bergeser 3-
sehat (cuci tangan pakai 4 bulan.
sabun, tidak merokok,
olahraga, makanan sehat)
d. Risk communication untuk
mendukung kepatuhan NPIs
≥80%
2. Kapasitas diagnosis harus
meningkat dengan proporsi
kasus/orang yang diperiksa <5%
TEORI BLUM TEORI L.GREEN
Agen infeksi

Rantai Infeksi
Pejamu (Chain of Infection) :
rentan 6 komponen Reservoir
6 komponen rantai penularan,
rantai
penularan apabila satu mata rantai diputus

---
--- atau dihilangkan, maka
penularan infeksi dapat dicegah
atau dihentikan sehingga infeksi-
Pintu Pintu pun tidak akan terjadi.
masuk keluar

Cara
penularan
Upaya pemutusan 6 komponen
rantai penularan infeksi COVID-19
1. Agen infeksi: mikroorganisme penyebab infeksi virus SARS-CoV-2
a. desinfeksi
b. cuci pakaian, penutup kepala, alas kaki dengan deterjen
c. rajin mandi pakai sabun, keramas pakai shampoo, sikat gigi
pakai pasta gigi
2. Reservoir: pasien COVID-19
perawatan pasien di RS Rujukan, RS Darurat COVID-19
3. Pintu keluar: virus meninggalkan reservoir : lendir, air mata, feces,
urine, sperma
a. isolasi pasien
b. orang dalam pemantauan (ODP) karantina mandiri
4. Cara penularan: cara penularan reservoir ke pejamu yang rentan/sensitif.
(droplet, kontak, makanan, air/minuman, dsb)
a. jaga jarak 1-2 meter (physical distancing)
b. karantina skala besar (pembatasan sosial skala besar)
c. karantina wilayah/lock down

5. Pintu masuk: tempat virus masuk ke pejamu yang rentan/sensitif, bisa


melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih dan lain – lain.
a. APD bagi tenaga medis dan tenaga kesehatan sesuai level
(Universal Precaution / kewaspadaan Umum).
b. masker kain bagi masyarakat
c. jangan sentuh wajah
d. rajin cuci tangan pakai sabun (CTPS)
6. Pejamu rentan: orang dengan kekebalan tubuh
menurun yang mudah sekali terinfeksi atau
kesulitan melawan agen infeksi.
a. tinggal di rumah (stay at home)
b. jaga imunitas tubuh (makanan bergizi, sering
minum, vitamin C 500 mg/hari, cukup istirahat,
tidak panik / stress)
Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit (Natural History of Disease)
( Mausner & Kramer, 1985 dlm Weber, DJ & Rutala,WA, 2001)
Level of Prevention
Primary Prevention Secondary Tertiary
Prevention Prevention
Pencegahan pada saat belum sakit Pencegahan pada Pencegahan pada
masa saat Muncul
presimptomatik/masa Gejala Klinis
inkubasi
Health Promotion Specific Protection Early Detection & Treatment,
Prompt Treatment Rehabitation &
Dissability of
Limitation
• Health education • Vaksin • Tracing / contact • Terapi spesifik
• Pakai masker survey • Plasma terapi
• Protokol • Physical distancing • mass konvalesen
Kesehatan • Stay at home screening/teting • Ventilator, dsb
• CTPS. • Isolasi pasien (RS)
• Jaga imunitas • Jangan sentuh • Karantina
tubuh wajah
Peraturan Tentang Covid-19 di Jenjang Pemerintahan Pusat

TANGGAL NAMA PERATURAN

Tanggal 4 Februari 2020 Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/104/2020 ttg Penetapan Infeksi Covid-19 sebagai Jenis Penyakit yg dapat
Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya
Tanggal 13 Maret 2020 Keppres No. 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,
Tanggal 5 Maret 2020 Surat Sekjen Kementerian Kesehatan Nomor PK. 02.01/B.VI/839/2020 tentang Himbauan tentang Upaya Pencegahan
Penularan Covid-19 di Tempat Kerja
Tanggal 14 Maret 2020 Surat Ketua BSNP Nomor 01 14/SDAR/ BSNP/III/2020 Perihal Pelaksaan UN Tahun 2020 terkait penyebaran Virus Corona
(Covid- 19).
Tanggal 14 Maret 2020 Permendagri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Lingkungan Pemerintah Daerah
Tanggal 17 Maret 2020 Surat Edaran Mendagri No. 440/2436/SJ tentang Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Pemda
Tanggal 19 Maret 2020 Maklumat Kapolri Nomor : Mak/2/III/2020 tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan
Penyebaran Virus Corona (Covid-19)
Tanggal 24 Maret 2020 Surat Edaran Kemendes PDTT Nomor 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap Virus Corona Disease/ Covid-19 dan
Penegasan Padat Karya Tunai Desa
Tanggal 24 Maret 2020 Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19
Tanggal 24 Maret 2020 Surat Edaran Menteri Desa PDTT RI Nomor 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19 dan Penegasan Padat Karya
Tunai Desa
Tanggal 29 Maret 2020 Surat Edaran Mendagri Nomor 440/2622/SJ tentang Pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) Daerah
Tanggal 31 Maret 2020 Keppres No. 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Keppres No. 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19
Tanggal 31 Maret 2020 Keppres No. 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease2019 (Covid-19)
Peraturan Tentang Covid-19 Pemerintahan Pusat

Tanggal 31 Maret 2020 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19),

Tanggal 1 April 2020 Surat Edaran Mendagri No. 440/2693/SJ tentang Perubahan Atas SE Mendagri No.440/2436/SJ tentang Pencegahan Penyebaran
Covid-19 di Lingkungan Pemda

Tanggal 2 April 2020 Instruksi Mendagri Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Covid-19 di Lingkungan
Pemerintah Daerah,
Tanggal 3 April 2020 Permenkes No. 9 Tahun 2020 ttg Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dlm rangka Percepatan Penanganan Covid-19,
Tanggal 3 April 2020 Surat Edaran Menteri Kesehatan No. HK. 02.02/III/375/2020 tentang Penggunaan Bilik Desinfeksi dalam rangka Pencegahan Penularan
Covid-19
Tanggal 6 April 2020 Surat Edaran Menag Nomor: SE. 6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Tengah
Pandemi Wabah Covid-19

Tanggal 13 April 2020 Keppres No. 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai
Bencana Nasional
Tanggal 6 Mei 2020 Surat Edaran Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan
Perjalanan Orang dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
Peraturan Tentang Covid-19 Majelis Ulama Indonesia

TANGGAL NAMA PERATURAN


Tanggal 26 Maret 2020 Fatwa MUI Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pedoman Kaifiat Shalat bagi Tenaga Kesehatan yang Memakai Alat
Pelindung Diri (APD) Saat Merawat dan Menangani Pasien Covid-19.

Tanggal 27 Maret 2020 Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pedoman Pengurusan Jenazah (Tajhiz Al-Jana’iz) Muslim yang
Terinfeksi Covid-19.

Tanggal 6 April 2020 Maklumat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor: A- 30/DP.P-XXVIII/IV/2020 Perihal: Pelaksanaan Kegiatan
Ibadah Dalam Masa Tanggap Darurat Pandemi Virus Corona (Covid-19)

Tanggal 13 Mei 2020 Fatwa MUI Nomor 28 Tahun 2020 tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitri Saat Pendemi Covid-19.
Peraturan Tentang Covid-19 Pemerintah Provinsi NTB

TANGGAL PERATURAN
Tanggal 13 Maret 2020 Keputusan Gubernur Nomor 360- 258 Tahun 2020 tentang Pembentukan Pos Komando Waspada Virus Corona di Provinsi
NTB Tahun Anggaran 2020.
Tanggal 17 Maret 2020 Keputusan Gubernur Nomor 360- 282 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi
NTB Tahun Anggaran 2020.
Tanggal 19 Maret 2020 Surat Edaran Gubernur Nomor : 180/114/Kum Tahun 2020 Tentang Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 di tempat
kerja
Tanggal 23 Maret 2020 Keputusan Gubernur Nomor 360-298 Tahun 2020 tentang Status Siaga Darurat Bencana Non Alam Covid-19 di Provinsi
NTB.
Tanggal 23 Maret 2020 Surat Edaran Gubernur Nomor 180/128/Kum Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan yang Melibatkan Pengumpulan
Massa Di Tengah Wabah Virus Corona
Tanggal 27 Maret 2020 Surat Edaran Gubernur Nomor : 180/137/Kum Tahun 2020 tentang Tentang Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 di
tempat kerja
Tanggal 28 Maret 2020 Maklumat Gubernur NTB Nomor 360/178/BPBD/III/2020 tentang Kewajiban Isolasi Diri Bagi Masyarakat yang Datang dari Daerah
Pandemi danLuar Negeri.
Tanggal 30 Maret 2020 Surat Edaran Gubernur Nomor 060/113/ORG tentang Perubahan Atas Surat Edaran Gubernur No. 060/125/ORG tentang
Penyesuaian Sistim Kerja ASN dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Pemprop NTB.
Peraturan Tentang Covid-19 di Pemerintah Provinsi NTB

Tanggal 6 April 2020 Instruksi Gubernur Nomor 180/147/Kum Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Corona Virus Disease
2019 (Covid-19)
Tanggal 8 April 2020 Surat Kepala Dinas Dikbud Prov. NTB No. 005/1860/Dikbud Perihal Belajar Mandiri melalui ”Belajar Bersama RRI di Pro
1 dan Pro 2 RRI Mataram”
Tanggal 15 April 2020 Surat Edaran Gubernur Nomor 060/154/ORG tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian Ke Luar Daerah dan/atau Kegiatan Mudik
Bagi ASN Dalam Upaya Pencegahan Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Tanggal 27 April 2020 Surat Kepala Dinas Dikbud Prov. NTB No. 420/2120.UM/Dikbud Perihal Perpanjangan masa pendampingan dan
Pengawasan siswa/siswi belajar mandiri di rumah,
Tanggal 29 April 2020 Pergub Nomor 22 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi NTB
Tanggal 8 Mei 2020 Instruksi Gubernur Nomor 180/181/Kum Tahun 2020 tentang Penggunaan Masker untuk Mencegah Penularan Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19)
Tanggal 11 Mei 2020 Surat Kepala Dinas Dikbud Prov. NTB No. 420/2120.UM/Dikbud Perihal Perpanjangan Masa Belajar Dari Rumah (BDR)
Sampai dengan 1 Juni 2020
Tanggal 13 Mei 2020 Surat Edaran Gubernur Nomor 060/188/ORG tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian Ke Luar Daerah dan/atau Kegiatan
Mudikdan/atau Cuti Bagi ASN Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19.

NAMA PERATURAN
SK Walikota Mataram No. 609/IV/2020 tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan
Penanganan COVID-19 Berbasis Lingkungan
0
0
RSUD Selong
0
0 Hasil Pemeriksaan
RSUD Kota Mataram
22
12
68
Laboratorium PCR di NTB
102

0
0
LITBANGKES
23
23

1507
75
STP SUMBAWA
41
1623

1657
47
RS UNRAM
168
1872

5235
509
RSUD Provinsi NTB
737
6481

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

Negatif Positif Ulangan Positif Baru Jumlah Diperiksa


0
10
20
30
50
60
70
80
90

40
3/16/2020
3/17/2020
3/18/2020
3/19/2020
3/20/2020
3/21/2020
3/22/2020
3/23/2020
3/24/2020
3/25/2020
3/26/2020
3/27/2020
3/28/2020
3/29/2020
3/30/2020
3/31/2020
4/1/2020
4/2/2020
4/3/2020
4/4/2020
4/5/2020
4/6/2020
4/7/2020
4/8/2020
4/9/2020
4/10/2020
4/11/2020
4/12/2020
4/13/2020
4/14/2020
4/15/2020
4/16/2020
4/17/2020
4/18/2020
di NTB (16/06/2020)

4/19/2020
4/20/2020
4/21/2020
4/22/2020
4/23/2020
4/24/2020
4/25/2020
4/26/2020
4/27/2020
4/28/2020
4/29/2020
4/30/2020
5/1/2020
5/2/2020
5/3/2020
& Meninggal akibat Covid-19

5/4/2020
5/5/2020
Jumlah Kasus Baru, Sembuh,

5/6/2020

16 Maret – 16 Juni 2020


5/7/2020
5/8/2020
5/9/2020
5/10/2020
5/11/2020
5/12/2020
5/13/2020
5/14/2020
5/15/2020
5/16/2020
5/17/2020
5/18/2020
5/19/2020
5/20/2020
5/21/2020
54

5/22/2020
5/23/2020
5/24/2020
5/25/2020
49

5/26/2020
5/27/2020
5/28/2020
5/29/2020
5/30/2020
22/05/2020

5/31/2020
6/1/2020
6/2/2020
26/05/2020

6/3/2020
6/4/2020
52

6/5/2020
6/6/2020
6/7/2020
6/8/2020
6/9/2020
6/10/2020
6/11/2020
04/06/2020

6/12/2020
6/13/2020
6/14/2020
6/15/2020
6/16/2020
0
200
400
600
800
1000
1200

sembuh
Meninggal
Kasus baru

Total sembuh
Total meninggal
Total kasus baru
100
150
250
300
350
400
450

200

0
50
3/15/2020
3/16/2020
3/17/2020
3/18/2020
3/19/2020
3/20/2020
3/21/2020
3/22/2020
3/23/2020
3/24/2020
3/25/2020
3/26/2020
3/27/2020

Total Kasus Baru


3/28/2020
3/29/2020
3/30/2020
3/31/2020
4/1/2020
4/2/2020
4/3/2020
4/4/2020
4/5/2020
4/6/2020

Total Sembuh
4/7/2020
4/8/2020
4/9/2020
4/10/2020
4/11/2020
4/12/2020
4/13/2020
4/14/2020
4/15/2020
4/16/2020
4/17/2020
4/18/2020

Total Meninggal
4/19/2020
4/20/2020
4/21/2020
4/22/2020
4/23/2020
4/24/2020
di Kota Mataram(16/06/2020)

4/25/2020
4/26/2020
4/27/2020
4/28/2020

Total Dirawat
4/29/2020
4/30/2020
5/1/2020
Perkembangan Jumlah Covid-19

5/2/2020
5/3/2020
5/4/2020
5/5/2020
5/6/2020
5/7/2020
5/8/2020
5/9/2020
5/10/2020
Total Kasus Baru

5/11/2020
5/12/2020
5/13/2020
5/14/2020
5/15/2020
5/16/2020
5/17/2020
5/18/2020
5/19/2020
5/20/2020
Total Sembuh

5/21/2020
5/22/2020
5/23/2020
5/24/2020
5/25/2020
5/26/2020
5/27/2020
5/28/2020
5/29/2020
5/30/2020
5/31/2020
6/1/2020
Total Meninggal

6/2/2020
6/3/2020
6/4/2020
6/5/2020
6/6/2020
6/7/2020
6/8/2020
6/9/2020
6/10/2020
6/11/2020
Total Dirawat

6/12/2020
6/13/2020
6/14/2020
6/15/2020
6/16/2020
22
139
236
397

Baru
Total Kasus

Total Dirawat
Total Sembuh

Total Meninggal
Persentase Kasus Positif, Sembuh,
& Meninggal akibat Covid-19 di NTB
(16/06/2020)

Persentase

4% Belum Sembuh

29% Sembuh

Meninggal
67%

Proyeksi Penduduk Nusa Tenggara Barat 2010-2035


Belum Sembuh 281 (https://www.bps.go.id/)
Sembuh 656
Meninggal 41
Total Kasus 978
Jumlah Kasus Covid-19 di
NTB Per Jenis Kelamin &
Usia (16/06/2020)

Jenis Kelamin
Laki - Laki Perempuan

43%

57%
Perhitungan AR, CFR, CRR &
978, 656, 41 Positive Rate (16/06/2020)
5.125.622
Kasus positif, sembuh,
Proyeksi Data meninggal
NTB 2020 (BPS)

Attack Rate jumlah kasus terkonfirmasi/ besar populasix 100.000


= 978/ 5.125.622 x 100.0000
= 19,08 per 100.000 penduduk
8561 Case Fatality Rate (CFR) jumlah kasus kematian/jumlah kasus terkonfirmasi x100%
Sampel diperiksa = 41/978 x 100%
(PCR)
= 4,19%
Case Recovery Rate (CRR) jumlah kasus kesembuhan/jumlah kasus terkonfirmasi x100%
= 656/978x x100%
= 67,07 %
Positive Rate jumlah kasus terkonfirmasi/jumlah yang diperiksa x 100%
= 978/8561 x 100%
= 11,42%
Coverage Test Jumlah pemeriksaan PCR dalam suatu periode waktu/jumlah penduduk x
1.000.000
= 8.561/5.125.622 x 1.000.000
= 1.670 per 1.000.000 penduduk

Sumber: (www.corona.ntbprov.go.id)
Perbandingan AR, CFR,
CRR,Positive Rate Indonesia
dan NTB
Indonesia (16/06/2020) Nusa Tenggara Barat (16/06/2020)

Attack Rate 14,90 per 100.000 penduduk 19,08 per 100.000 penduduk

Case Fatality 5,52% 4,19 %


Rate (CFR)

Case Recovery 38,87% 67,07 %


Rate (CRR)

Positive Rate 11,93% 11,42%

Coverage Test 1.976 per 1.000.000 penduduk 1.670 per 1.000.000 penduduk

Sumber: Kemenkes RI (2020)


Ketahanan Kesehatan dalam menjalani Tata Hidup Baru
Jumlah Kasus Positif Covid-19
450
di NTB Berdasarkan
400 397
Kabupaten/Kota (16/06/2020)
350

300

250
236
200 200

150
139 136
100 104 97
77 74
50 54 45
42 38 44
38
22 24 21 24 22
21
10 13
11 13 5 14
11
0 3 2
1 2 1 1 1 1
0 4
0 0 3
0
Kota Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Bima Kota Bima WNA Luar
Mataram Lombok Lombok Lombok Lombok Sumbawa Sumbawa Dompu Provinsi
Barat Tengah Utara Timur Barat
POSITIF SEMBUH MENINGGAL DIRAWAT
Jumlah Kasus Positif Covid-19 di NTB Berdasarkan Kecamatan (16/06/2020)

Kabupaten Sumbawa Barat


Kabupaten Lombok Utara
10 9
20 18
9
18
8
7 16
6 14 12
5 12
4 10
8 7 7
3 2
2 6
1 1
1 4
0 0 0 0 1
0 2
0
Bayan Gangga Kayangan Pemenang Tanjung

Kabupaten Lombok Tengah Kabupaten Lombok Barat


60 40 36
49 35 33
50
30 28
40 24 23
25 21
30 20
20 16 15 13
13 9
10
10 5 10 6
4 4
0 0 0 0 0 5 2
0
0
Jumlah Kasus Positif Covid-19 di NTB Berdasarkan Kecamatan (16/06/2020)

Kota Mataram
Kota Bima
120
2.5 105

2 100
2
80
1.5 61
60 51 53
1 1
1
40

0.5
20

0 0 0 2
0 0
Asakota Mpunda Raba Rasanae Barat Rasanae Timur Ampenan Cakranegara Mataram Sandubaya Sekarbela Selaparang

Kabupaten Lombok Timur


25 23

20 16
14
15
10
10 6 7
5
5 2 2 3 3 2 2
0 1 0 0 0 0 1
0
Jumlah Kasus Positif Covid-19 di NTB Berdasarkan Kecamatan (16/06/2020)

Kabupaten Sumbawa
12 11
10
8
6 5
4 4 4
4 3 3
2 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0

Kasus Positif

Kabupaten Dompu Kabupaten Bima


12 11 14 12
10 9 12
8 7 7 10
6 5 8
4 3 6 4
2 3
2 4 2
0 2 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0

Kasus Positif
Kasus Positif
Survei
01 Persepsi masyarakat NTB tentang Covid-19

02 Pengetahuan masyarakat NTB tentang Covid-19.

03 Sikap masyarakat NTB tentang Covid-19

04 Perilaku masyarakat NTB dalam pencegahan COVID-19


Pelaksanaan
23 Mei - 11 Juni 2020

10 Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Barat


Survei
385 responden usia produktif (15-64 tahun)

simple random sampling.

Google form
Distribusi Responden
Per Kabupaten/Kota

5% Kab. Lombok Tengah


8% 12%
Kab. Sumbawa Barat
10%
16% Kab. Sumbawa
Kab. Lombok Timur
12%
Kota Bima
7%
Kab. Lombok Barat
7% 14%
9% Kab. Dompu
Kota Mataram
Kab. Lombok Utara
Kab. Bima
Distribusi Responden Per Kecamatan

Kota Mataram Kota Bima


25 12
10 10
20 10
20

15 8
15
12
6
10
4
5
5
2
0 0 0 0
0 0
Ampenan Cakranegara Mataram Sandubaya Sekarbela Selaparang Asakota Mpunda Raba Rasanae Barat Rasanae Timur

Kabupaten Sumbawa Barat


35
29
30

25

20

15

10

5
0 0 0 0 0 0 0
0
Brang Ene Brang Rea Jereweh Maluk Poto Tano Sateluk Sekongkang Taliwang
Distribusi Responden Per Kecamatan
Kabupaten Lombok Utara
4.5
4 Kabupaten Lombok Tengah
4
6
3.5 5
5
3 4 4 4 4
4
2.5 3
3
2 2 2 2
2
1.5
1
1 0 0
0
0.5
0 0 0 0
0
Bayan Gangga Kayangan Pemenang Tanjung

Kabupaten Lombok Barat Kabupaten Lombok Timur


9 8 30
8 24
25
7
20
6
15
5
4 10 7
3
3 5 2 3
2 2 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0
1 0 0 0 0 0
0
Distribusi Responden Per Kecamatan

Kabupaten Bima Kabupaten Dompu


10 14
9 12
9 12
8
10
7
6 8
5 6
4 6 5
4
3 4
2 1 1 2
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0

Kabupaten Sumbawa
25
20
20
15
10 6
5 2 2 2 2 3 3
0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1
0
Karakteristik Subjek
Penelitian
Jenis Kelamin Umur Pendidikan
Perempuan Laki-laki 15-48 tahun 49-64 tahun Tidak Sekolah-SMA
D3-S3

23%
45% 35%
55% 65%
77%
Karakteristik Subjek
Suku Penelitian
Dompu 1

Mentawai 1

Sunda 1

Sabu 1

Donggo 4

Betawi 1

Manado 1

Bima 36

Jawa 24

Mbojo 31

Bali 41

Bugis 6

Samawa 75

Sasak 162

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180


Karakteristik Subjek
Agama Penelitian
Konghucu 1
Pekerjaan
Budha 2 Tidak bekerja/IRT/PHK Penghasilan
Bekerja <Rp 1.000.000 Rp 1.000.000-Rp 5.000.000 ≥ Rp 5.000.000
Kristen Protestan 6

Kristen Katolik 2 13%


28% 44%
Hindu 43
72% 43%
Islam 331

0 50 100 150 200 250 300 350

Islam Hindu Kristen Katolik


Kristen Protestan Budha Konghucu
Pengetahuan Tentang Cara
Penularan Covid-19
Apakah anda mengetahui cara
penularan COVID-19? Apakah orang yang meninggal karena positif
Covid-19 dapat menularkan penyakitnya?
Tidak Ya
Tidak Ya
3%

31%

69%
97%
Pengetahuan Tentang Gejala
Penyakit Covid-19
Apakah Anda mengetahui bagaimana tanda-
tanda orang menderita COVID-19?

9%

Tidak
Ya
90.91%
Pengetahuan Tentang Cara
Pencegahan Covid-19

Pengetahuan Tentang Cara Pencegahan Covid-19

Tidak Ya
3%

97%
Pengetahuan Tentang
Pemeriksaan Covid-19
Apakah Anda mengetahui adanya
pemeriksaan kesehatan untuk Covid-19?

Tidak Ya

16%

84%
Apakah Anda mengetahui aturan dan
Pengetahuan Tentang
kebijakan pemerintah terkait Covid-19? Kebijakan Peraturan
Tidak Ya
Covid-19

5%

95%
Persepsi Kerentanan
Saya mudah terkena penyakit
COVID-19 jika saya berada Pergi ke daerah yang ada
dekat dengan tetangga saya kasus positif COVID-19 tidak
yang positif COVID-19 bisa menyebabkan penularan
COVID-19
12%
7% 14%
37% Sangat Setuju
Setuju 4%
Sangat Setuju
22% Ragu-ragu 44%
Setuju
22% Tidak Setuju 20%
Ragu-ragu
Sangat Tidak Setuju 18% Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Persepsi Manfaat
Himbauan pemerintah untuk Himbauan untuk melakukan
dirumah saja tidak bermanfaat ibadah di rumah berguna
untuk mencegah COVID-19 untuk mencegah COVID-19

13% 6% 5%
7%
Sangat Setuju
44% Sangat Tidak Setuju
15% Setuju 17% Tidak Setuju
Ragu-ragu
52%
Ragu-ragu
21% Tidak Setuju
20%
Setuju
Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju
Persepsi Keseriusan
Penularan virus corona Penyakit COVID-19 mematikan
(COVID-19) sangat cepat

10%
4% 3% 12%
13%
36% Sangat Setuju
Sangat Tidak Setuju Setuju
Setuju
20% 25% Ragu-ragu
60% Ragu-ragu 17% Tidak Setuju
Setuju Sangat Tidak Setuju
Sangat Setuju
Persepsi Hambatan
Saya merasa sulit bernafas dan tidak nyaman
saat menggunakan masker

16% 24%

14% Sangat Setuju


Setuju
19% Ragu-ragu
Tidak Setuju
27% Sangat Tidak Setuju
Sikap
Sikap Tentang Kebijakan Peraturan Pemerintah Sikap Tentang Perjalanan Keluar Kota/Mudik

Saya setuju dengan aturan dan kebijakan Saya tidak melakukan perjalanan
pemerintah untuk melakukan tindakan keluar kota/mudik di saat pandemi
pencegahan terhadap COVID-19 COVID-19
Tidak Ya Tidak Ya
3% 4%

97% 96%
Sikap
Sikap Menyentuh Mata, Hidung dan Mulut Sikap Saat batuk dan bersin

Apakah Anda cenderung Apakah Anda menutup mulut


menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan telapak tangan saat batuk
setelah memegang sesuatu? atau bersin?
Tidak Ya Tidak Ya

17%
49%
51%

83%
Sikap Inisiatif Melakukan Pemeriksaan Mandiri Covid-19
Sikap
Apakah Anda punya
niat/berinisiatif melakukan
pemeriksaan mandiri
COVID-19?

37%
Ya
63%
Tidak
Perilaku Masyarakat Tentang
Pencegahan Covid-19
Perilaku (Menjaga Jarak/ Physical Distancing)

Apakah Ada menjaga jarak setidaknya


1 meter dengan orang lain?
Tidak Ya

41%

59%
Perilaku Masyarakat Tentang
Perilaku Menggunakan Masker Bila Keluar Rumah Pencegahan Covid-19
Apakah Anda menggunakan masker saat
berpergian?
Tidak Ya

29%

71%
Perilaku Masyarakat Tentang
Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun/Hand Sanitizer Pencegahan Covid-19
Apakah Anda mencuci tangan atau menggunakan
hand sanitizer saat sebelum dan sesudah
melakukan ibadah di luar rumah?

Tidak Ya

48%
52%
Perilaku Masyarakat
Tentang Pencegahan
Covid-19
Perilaku Melaksanakan Shalat
Tarawih di Masjid/Mushola Perilaku Melaksanakan Shalat Ied di
Masjid/Lapangan
Jika Anda beragama Islam, Apakah Anda
melakukan ibadah shalat terawih di Jika Anda beragama Islam, apakah
Masjid/Musholla selama pandemi? Anda melakukan ibadah sholat eid di
Masjid/Lapangan selama pandemi?
Tidak Ya
Tidak Ya

26% 41%

59%
74%
The New Normal
(Kepmendagri No. 440-830-2020)

Masyarakat pada akhirnya harus hidup


berdampingan dengan ancaman virus corona
sebagai upaya mengembalikan kehidupan
masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan
pada kondisi sebelum terjadinya Covid-19

Masyarakat Produktif dan Aman dari Covid-19


Landasan Pemerintah Dalam
Pemulihan Aktivitas Masyarakat
Profuktif dan Aman Covid-19
3 Rekomendasi WHO

Kriteria epidemiologi, surveilans


kesehatan masyarakat, serta
pelayanan kesehatan

Pada penerapannya, ada 11 Indikator Utama yang dipakai


guna melihat penurunan jumlah kasus selama dua minggu
sejak puncak terakhirnya, dengan target lebih dari 50%
untuk setiap wilayah
Indikator New Normal

Indikator Epidemiologi Indikator Kesehatan Publik


Penurunan jumlah kasus Test pemeriksaan Covid-19 meningkat, dng postivite rate
positif, PDP, ODP, menurun dan Kedisiplinan Perilaku masyarakat dalam
kematian minimal 2 menjalankan Protokol Kesehatan
minggu
Indikator Kesiapan Layanan Kesehatan
Peningkatan kesembuhan, jumlah RS Rujukan, RS Darurat
COVID-19, Tenaga kesehatan, APD, Ventilator
Kesimpulan

1. Terdapat perbedaan antara pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam


pencegahan Covid-19. Pengetahuan dan sikap pencegahan Covid-19 masyarakat relatif
baik, sedang perilaku pencegahan Covid-19 masyarakat masih harus lebih ditingkatkan.
2. Persepsi kerentenan, manfaat, keseriusan dan hambatan masyarakat tentang Covid-19
bervariasi.
3. Perlu dilakukan promosi aktif berkaitan dengan pengetahuan, sikap, perilaku dan
persepsi masyarakat, sesuai dengan karakteristik spesifik di masing masing wilayah
agar perilaku pencegahan masyarakat dapat semakin baik dan sesuai dengan apa yang
diatur dalam kebijakan dan peraturan pemerintah tentang Covid-19
Kesimpulan

4. Perlu dilakukan upaya yang terintegrasi dan menyeluruh berbagai stake holder dalam
melakukan sosialisasi kebijakan peraturan di masing masing Kabupaten/Kota sampai ke
tingkat masyarakat.
5. Upaya pemberdayaan masyarakat tersebut dilakukan agar skenario berakhirnya
pandemi di NTB paling tidak dapat sesuai dengan skenario ke 2 (bergeser 3 atau 4
bulan dari bulan Juni 2020). Makin baik perilaku pencegahan Covid-19 masyarakat,
makin segera berakhir pandemi.
6. Pandemi Covid-19 ini menjadi peluang untuk peningkatan kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan secara menyeluruh dalam rangka memasuki era new normal.
Daftar Pustaka
1. Bassetti, M., Vena, A., & Giacobbe, D. R. (2020). The novel Chinese coronavirus (2019-nCoV) infections: Challenges for fighting
the storm. European Journal of Clinical Investigation, 50(3), e13209. https://doi.org/10.1111/eci.13209
2. BPS (2013). Proyeksi Penduduk Nusa Tenggara Barat 2010-2035. Website: https://www.bps.go.id
3. Cabinet Secretariat of the Republic Indonesia. (2020). Gov’t Issues Large Scale Social Distancing Policy. Retrieved May 7, 2020,
from Cabinet Secretariat of The Republic Indonesia website: https://setkab.go.id/en/govt-issues-large-scale-social-distancing-
policy/
4. Fergusin NM et al. (2020). Impact of non-pharmaceutical interventions (NPIs) to reduce COVID19 Mortality and Healthcare
Demand
5. Kadriyan et al. (2020). Prediksi Covid-19 di Nusa Tenggara Barat. Mataram: Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
6. Kemenkes RI. (2020). Permenkes RI No 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial berskala besar dalam rangka
percepatan penangaan COVID-19. Indonesia: Kementerian Kesehatan RI.
7. Kemenkes RI (2020). Ketahanan Kesehatan dalam menjalani Tata Hidup Baru. 16 Juni 2020
8. Laurer SA et al. (2020). The Incubation Period of Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) from Publicly Reported Confirmed
Cases: Estimation and Application
9. Liu Y et al. (2020) Viral Dynamics in Mild and Severe Cases of Covid-19. The Lancet
10. Putra I. W. G. A. E. (2020). Kapan dan Bagaimana Akhir Covid-19. Bali: Fakultas Kedokteran Udayana
11. Sekretariat Daerah NTB. (2020). Press Release: Info COVID-19 Nusa Tenggara Barat. Nusa Tenggara Barat.
12. Sijabat JP (2020). Membahas Pandemi Covid-19 Menggunakan Pendekatan Matematika, Kapan Berakhir.
13. Weber D.J., Rutala W.A. (2001). Riwayat alamiah perjalanan penyakit (Natural History of Disease)
14. WHO (2020). WHO: Situation Reports. Retrieved May 16, 2020, from WHO website: https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/who-situation-report-10.pdf?sfvrsn=a9ceb157_2
Thank you
and Stay Safe

Anda mungkin juga menyukai